Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
Kelompok 5 / Offering A
Dliya Amalia (160341606104)
Firdaus (160341606021)
1
MARET 2018
KATA PENGANTAR
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.
Endang Suarsini, M.Ked selaku dosen pengampu matakuliah yang telah banyak
membantu dan membimbing penulis, kedua orang tua yang telah memberikan
dukungan materil, moral dan spiritual , seluruh teman offering A Pendidikan
Biologi yang juga memberi masukan dalam penyempurnaan makalah.
Makalah ini merupakan tugas yang berisi tentang virus yakni karakteristik
virus dan perusakan sel oleh virus. Penyusunan makalah ini tentu masih terdapat
kekurangan dan kesalahan. Untuk itu penulis berharap adanya masukan yang
bersifat memperbaiki dan membantu agar makalah ini menjadi lebih sempurna.
Disamping itu penulis berharap agar hasil tugas ini nantinya berguna bagi semua
pihak khususnya kalangan pendidik.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Cover.............................................................................................
Kata Pengantar..............................................................................
Daftar Isi.......................................................................................
BAB I Pendahuluan.......................................................................
BAB II Isi....................................................................................
3.1 Kesimpulan........................................................................
3.2 Saran...................................................................................
Daftar Rujukan.............................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
agen pewaris sifat tergantung dari sel-sel inangnya dan kondisi lingkungan
(Irianto, 2008). Pada makalah ini akan membahas mengenai virus baik ciri-
ciri, daur hidup, gejala-gejala penyakit karena virus juga mekanisme
perusakan sel oleh virus.
1.3 TUJUAN
5
BAB II
ISI
6
6. Virus yang menginfeksi sel mempergunakan ribosom sel hospes untuk
keperluan metabolismenya.
7. Komponen – komponen virus dibentuk secara terpisah dan baru
digabung di dalam sel hospes tidak lama setelah dibebaskan.
8. Selama proses pembebasan, beberapa partikel virus mendapat
selubung luar yang mengandung lipid, protein, dan bahan – bahan lain
yang sebagian berasal dari sel hospes.
9. Partikel virus lengkap disebut Virion dan terdiri dari inti asam nukleat
yang dikelilingi lapisan protein yang bersifat antigenic yang disebut
kapsid dengan atau tanpa selubung di luar kapsid.
7
vegetatif dan menyebabkan tanaman tumbuh kerdil dan berkurangnya
jumlah anakan. Pelepah dan helaian daun memendek dan daun yang
terserang berwarna kuning sampai kuning-oranye. Daun muda sering
berlurik atau strip berwarna hijau pucat sampai putih dengan panjang
berbeda sejajar dengan tulang daun. Gejala mulai dari ujung daun yang
lebih tua. Daun menguning berkurang bila daun yang lebih tua
terinfeksi. Dua spesies wereng hijau Nephotettix malayanus dan
N.virescens adalah serangga yang menyebarkan (vektor) virus tungro.
d. Penyakit degenerasi pembuluh tapis pada jeruk (virus citrus vein
phloem degeneration (CVPD). Virus ini dengan begitu cepat menyebar
ditularkan serangga vektor Diaphorina Citri Kuwayana (Homoptera
Psyllidae) atau masyarakat umum menyebutnya kutu loncat atau kutu
putih.
8
d. Penyakit rabies, yakni jenis penyakit yang menyerang anjing, kucing,
dan monyet. Penyebabnya adalah Rhabdovirus. Penyakit anjing gila
(rabies) adalah suatu penyakit menular yang akut, menyerang susunan
syaraf pusat, disebabkan oleh virus rabies jenis Rhabdho virus yang
dapat menyerang semua hewan berdarah panas dan manusia. Penyakit
ini sangat ditakuti dan mengganggu ketentraman hidup manusia,
karena apabila sekali gejala klinis penyakit rabies timbul maka
biasanya diakhiri dengan kematian.
e. Polyoma, penyebab tumor pada hewan.
f. Adenovirus, penyebab tumor pada hewan tertentu
9
Di awal masa inkubasi, virus berlipat ganda di saluran
pernapasan atas.Di akhir masa inkubasi, virus menuju darah dan
beredar keseluruh bagian tubuh, terutama kulit.
c. Cacar Air. Cacar air disebabkan oleh virus Herpesvirus
varicellae.Virus ini mempunvai DNA ganda dan menyerang sel
diploid manusia.
d. Hepatitis (pembengkakan hati), disebabkan oleh virus hepatitis.
Ada 3 macam virus hepatitis yaitu hepatitis A, B, dau C (non-
A,non-B). Gejalanya adalah demam, mual, dan muntah, serta
perubahan warna kulit dan selaput lendir menjadi kuning.Virus
hepatitis A cenderung menimbulkan hepatitis akut, sedangkan
virus hepatitis B cenderung menimbulkan hepatitis
kronis.Penderita hepatitis B mempunyai risiko menderita kanker
hati.Penyakit ini dapat rnenular melalui minuman yang
terkontaminasi, transfusi darah, dan penggunaan jarum suntik yang
tidak steril.
e. Polio, disebabkan oleh poliovirus.Serangan poliovirus
menyebabkan lumpuh bila virus menginfeksi selaput otak
(meninges) dan merusak sel saraf yang berhubungan dengan saraf
tepi.
Virus ini menyerang anak - anak berusia antara 1 - 5 tahun
.virus polio dapat hidup di air selama berbulan - bulan, sehingga
dapat menginfeksi melalui air yang diminum. Dalam keadaan beku
virus ini dapat ditularkan lewat lingkungan yang buruk, melalui
makanan dan minuman.penularan dapat terjadi melalui alat makan
bahkan melalui ludah.
f. Gondong. Penyakit gondong disebabkan oleh paramyxovirus dapat
hidup dijaringan otak, selaput otak, pankreas, testis, kelenjar
parotid dan radang di hati. Penyakit gondong ditandai dengan
pembengkakan di kelenjar parotid pada leher di bawah daun
telinga.penularannya terjadi melalui kontak langsung dengan
penderita melalui ludah, urin dan muntahan.
10
g. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah penurunan
sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus).Virus HIV adalah virus kompleks yang
rnempunvai 2 molekul RNA di dalam intinya.Virus tersebut diduga
kuat berasal dari virus kera afrika yang telah mengalami mutasi.
Walaupun AIDS sangat mematikan, penularannya tidak semudah
penularan virus lain. Virus HIV tidak ditularkan melalui kontak
biasa seperti jabat tangan, pelukan, batuk, bersin, peralatan makan
dan mandi, asalkan tidak ada luka di kulit.
Virus HIV dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka di
kulit atau selaput lendir.Penularannya dapat terjadi melalui
hubungan seksual, transfusi darah, dan penggunaan jarum suntik
yang tidak steril.Gejala awal ditandai oleh pembesaran nodus
limfa.Penyakit yang umumnya diderita adalah pneumonia, diare,
kanker, penurunan berat badan, dan gagal jantung. Pada penderita,
virus HIV banyak terkonsentrasi di dalam darah dan cairan mani.
Sekali virus menginfeksi penderita, virus akan tetap ada sepanjang
hidup penderita.
h. Ebola. Gejala awal yang ditimbulkan ebola mirip influenza, yaitu
demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, dan hilang nafsu
makan. Gejala ini muncul setelah 3 hari terinfeksi.Setelah itu virus
ebola mulai mereplikasikan dirinya.Virus ebola menyerang sel
darah. Sebagai akibatnya sel darah yang mati akan menyumbat
kapiler darah, mengakibatkan kulit memar, rnelepuh, dan
seringkali larut seperti kertas basah.
Pada hari ke-6, darah keluar dari mata, hidung, dan
telinga.Selain itu penderita memuntahkan cairan hitam vang
merupakan bagian jaringan dalam tubuh yang hancur.
Pada hari ke-9, biasanya penderita akan mati.
Ebola ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh
penderita ebola (darah, feses, urin, ludah, keringat).Sampai saat ini
belum ada obat penyembuhnya.
11
Virus ebola ditemukan pada tahun 1976 di Sudan dan
Zaire.Habitatnya di alam belum diketahui, demikan pula
bagaimana prosesnya menjadi epidemik.Virus ebola dapat hidup di
atmosfer selama beberapa menit.kemudian akan mati oleh radiasi
uliraviolet.
i. Herpes Simplex. Disebabkan oleh virus anggota suku
Herpetoviridae, yang menyerang kulit dan selaput lendir.Virus
herpes simplex dapat menyerang bayi, anak-anak, dan orang
dewasa. Penyakit ini biasanya menyerang mata, bibir, mulut, kulit,
alat kelamin, dan kadang - kadang otak.Infeksi pertama biasanya
setempat dan cenderung hilang timbul.Virus masuk ke dalam tubuh
melalui luka kecil.Pada bayi, virus sering ditularkan pada saat
dilahirkan.
Selain itu virus juga ditularkan melalui hubungan
seksual.Kecuali pada mata dan otak, gejala utama penyakit adalah
timbul gelembung - gelembung kecil.Gelembung tersebut sangat
mudah pecah.Infeksi pada alat kelamin diduga merupakan salah
satu faktor penyebab tumor ganas di daerah genitalia tersebut.
j. Rabies. Disebabkan oleh virus anggota sukuHerpetoviridae, yang
menyerang kulit dan selaput lendir.Virus herpes simplex dapat
menyerang bayi, anak-anak, dan orang dewasa.
Penyakit ini biasanya menyerang mata, bibir, mulut, kulit,
alat kelamin, dan kadang - kadang otak.Infeksi pertama biasanya
setempat dan cenderung hilang timbul.Virus masuk ke dalam tubuh
melalui luka kecil.Pada bayi, virus sering ditularkan pada saat
dilahirkan.
Selain itu virus juga ditularkan melalui hubungan
seksual.Kecuali pada mata dan otak, gejala utama penyakit adalah
timbul gelembung - gelembung kecil.Gelembung tersebut sangat
mudah pecah.Infeksi pada alat kelamin diduga merupakan salah
satu faktor penyebab tumor ganas di daerah genitalia tersebut.
12
Disebabkan oleh virus rabies.Rabies sebenarnya merupakan
penyakit yang menyerang hewan, misalnya anjing, kucing, dan
kelelawar penghisap darah.Hewan yang terkena dapat
menunjukkan tingkah laku agresif ataupun kelumpuhan
Virus ditularkan pada manusia melalui gigitan binatang
yang terinfeksi. Setelah masa inkubasi yang sangat bervariasi, dari
13 hari sampai 2 tahun (rata-rata 20 - 60 hari), timbul gejaia
kesemutan di sekitar luka gigitan, gelisah, dan otot tegang.
Gangguan fungsi otak, seperti hilangnya kesadaran, terjadi kira -
kira satu minggu kemudian, Rabies sering kali menyebabkan
kematian.
13
Tahap pematangan adalah tahap penyusunan asam nikleat dan
protein virus menjadi partikel virus utuh.
e. Tahap pelepasan
Tahap pelepasan adalah tahap partikel virus keluar dari sel inang
dengan memecahkan sel tersebut (Aryulina, dkk, 2010: 79-81).
14
Gambar Daur Hidup Virus
(Campbell. dkk, 2010)
15
virus kapsid terpusah. Selanjutnya pada tahap repliaksi dan sintesis,
terjadi repliaksi DNA virus, kapsid, dan sampul virus. Pada tahap
pematangan, terbentuklah partikel-partikel virus baru. Pada tahap
pelepasan, virus baru keluar dari sel inang dan siap menginfeksi sel
lain (Aryulina, dkk, 2010:81).
16
Gambar Replikasi Virus (Robins dan Kumar, 1992).
2.4.2 Kerusakan Sel
Kerusakan sel merupakan kondisi dimana sel sudah tidak dapat lagi melakukan
fungsinya secara optimal dikarenakan adanya penyebab-penyebab seperti defisiensi
oksigen atau bahan makanan yang dibutuhkan oleh sel untuk beregenerasi kurang.
Sehingga fungsi dari sel lama kelamaan akan menurun dan terkadang menyebabkan
gangguan morfologis (Corwin, 2009). Bentuk kerusakan sel ada 2 yaitu :
a. Bentuk Umum
1) Degenerasi, yaitu kemerosotan, perubahan fungsi dari yang lebih
tinggi ke bentuk yang lebih rendah, terutama perubahan jaringan yang
kurang fungsional.
2) Nekrosis, adalah kematian sel yang disebabkan oleh :
Iskemia : kekurangan oksigen, metabolik lain
Infektif : bakteri,virus, dll
Fisiko-kimia : panas, sinar X, asam, dll.
Terdapat 2 tipe nekrosis :nekrosis koagulatif dannekrosis
kolikuatif
b. Bentuk Khusus
1) Gangren merupakan kematian dari jaringan sebagai suatu massa,
seringkali dengan pembusukan, terjadi karena bagian tubuh sepert
kulit, otot atau organ kekurangan sirkulasi darah. Ada beberapa tipe
gangren : gangren kering dan angren basah
17
2) Infark, suatu nekrosis iskemik yang timbul oleh kurangnya pasokan
darah, biasanya oleh embolisme atau trombosit. Ada dua tipe
infark, yaitu : aseptic dan septik.
2.4.3 Infeksi Virus
Infeksi virus adalah kolonalisasi yang dilakukan oleh virus
terhadap sel inang dan bersifat membahayakan. Virus menggunakan
sarana yang dimiliki sel,inang untuk memperbanyak diri dan pada
akhirnya merugikan inang. Tahapan Infeksi Virus :
1) Masuk ke Host
2) Replikasi Primer
Setelah mendapatkan masuk ke host potensial, virus harus
memulai infeksi dengan memasukkan sel rentan. Hal ini sering
menentukan apakah infeksi akan tetap terlokalisasi di tempat
masuk atau menyebar menjadi infeksi sistemik.
3) Menyebar Sepanjang Host
Terlepas dari kontak sel-sel langsung, ada 3 mekanisme
utama untuk menyebar ke seluruh host: melalui aliran darah,
melalui aliran saraf, menyeberang melalui jaringan.
4) Selular / Tissue Tropisme
Tropisme, kemampuan virus untuk bereplikasi dalam sel
tertentu atau jaringan, dikendalikan sebagian oleh rute infeksi
tetapi sebagian besar oleh interaksi protein lampiran virus
(VAP) dengan molekul reseptor spesifik pada permukaan sel,
dan memiliki pengaruh yang besar pada patogenesis.
5) Respon Kekebalan Tubuh
6) Replikasi Sekunder
Terjadi pada infeksi sistemik ketika virus mencapai
jaringan lain di mana ia mampu replikasi.
7) Kerusakan Jaringan
Virus dapat mereplikasi secara luas di seluruh tubuh tanpa
gejala penyakit jika mereka tidak menyebabkan kerusakan sel
yang signifikan atau kematian (Pringgoutomo, 2002).
18
2.4.5 Kematian Sel
Jejas sel (cedera sel) terjadi apabila suatu sel tidak lagi dapat
beradaptasi terhadap rangsangan. Berdasarkan tingkat kerusakannya,
cedera atau jejas sel dikelompokkan menjadi 2 kategori utama yaitu jejas
reversible (degenerasi sel) dan jejas irreversible (kematian sel). Jejas
reversible adalah suatu keadaan ketika sel dapat kembali ke fungsi dan
morfologi semula jika rangsangan perusak ditiadakan. Sedangkan jejas
irreversible adalah suatu keadaan saat kerusakan berlangsung secara terus-
menerus, sehingga sel tidak dapat kembali ke keadaan semula dan sel itu
akan mati.Akibat jejas sel yang paling ekstrim adalah kematian sel
(cellular death). Kematian sel dapat mengenai seluruh tubuh (somatic
death) atau kematian umum dan dapat pula setempat, terbatas mengenai
suatu daerah jaringan teratas atau hanya pada sel-sel tertentu saja. Terdapat
dua jenis utama kematian sel, yaitu apoptosis dan nekrosis (Robbins &
Cotran, 2009).Virus yang menginfeksi sel akan seringkali menyebabkan
apoptosis, yang pada akhirnya akan menyebabkan kematian virus dan sel
host. Hal ini merupakan satu cara yang dikembangkan oleh organisme
hidup untuk melawan infeksi virus.Perubahan morfologi dari sel apoptosis
diantaranya sebagai berikut :
a) Sel mengkerut
b) Kondesasi kromatin
c) Pembentukan gelembung dan apoptotic bodies
d) Fagositosis oleh sel di sekitarnya(Sarjadi, 2003).
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
20
Daftar Rujukan
21