Anda di halaman 1dari 15

PENDAHULUAN

Pada Bab I ini diuraikan 1) latar belakang, 2) rumusan masalah, dan 3)


tujuan penulisan yang dipaparkan dibawah ini.

A. Latar Belakang
Metode pendidikan adalah segala cara yang digunakan untuk mencapai
tujuan pendidikan. Bagaimana cara menyampaikan pesan pendidikan, inilah
sebetulnya hakikat metode tersebut. Karena itu metode bisa dalam bentuk
perkataan, pebuatan dan juga diamnya seseorang pendidik
Metode umum atau metodologi pengajaran telah membicarakan berbagai
kemungkinan metode mengajar yang dapat digunakan guru dalam
menyelanggarakan kegiatan belajar mengajar. Telah disediakan metode
ceramah,tanya jawab,diskusi,metode pemberian tugas dan retisai, dan lain-lain.
Guru dapat memilih metode yang paling tepat ia digunakan.
Begitu juga dengan Metode pendidikan Islam sangat menghargai
kebebasan individu, selama kebebasan itu sejalan dengan fitrahnya, sehingga
seorang guru dalam mendidik tidak dapat memaksa muridnya dengan cara yang
bertentangan dengan fitrahnya. Akan tetapi guru harus bertanggung jawab dalam
membentuk karakter muridnya. Dia tidak boleh duduk diam sedangkan murid-
muridnya memilih jalan yang salah

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah disajikan sebagai
berikut.
1) Bagaimana saja pendekatan dalam metode pendidikan islam?
2) Bagaimana saja metode dalam pembelajaran pendidikan islam?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan di atas maka tujuan
penulisan pada makalah ini sebagai berikut.
1) Menjelaskan pendekatan dalam metode pendidikan islam
2) Menjelaskan metode dalam pembelajaran pendidikan islam
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendekatan dalam Metode Pendidikan Islam

1
2

Perwujudan strategi pendidikan islam dapat di konfigurasikan dalam


bentuk metode pendidikan yang lebih luasnya mencakup pendekatannya
(approach). Untuk pendekatan pendidikan islam, dapat berpijak pada firman
Allah SWT, sebagai berikut:1

‫عكعماَ ْأعمرعسملعناَ ْتفيمكمم ْعرمسول ْتممنمكمم ْعيمتملو ْععلعميمكمم ْآعياَتتعناَ ْعوميعزلكيمكمم ْعوميععللمممكمم‬
‫حمكعمعة ْعوميععللمممكمم ْعماَ ْعلمم ْعتمكومنوا ْعتمععلمموعن‬ ‫ب ْعوامل ت‬ ‫املتكعتاَ ع‬
“sebagaimana (kami telah menyempurnakan nikmat kami kepadamu) kami
telah mengutus kepadamu rasul diantara kamu, yang membacakan ayat-ayat
kami kepada kamu, serta mengajarkan kepadamu Al-Kitab dan al-hikmah,
serta menganjurkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui” (QS. Al-
Baqarah: 151)

‫عوملعتمكمن ْتممنمكمم ْأ مممةة ْعيمدمعوعن ْإتعلىَ ْاملعخميتر ْعوعيأممممروعن ْتباَملعممعمرو ت‬


‫ف ْعوعيمنعه موعن ْععتن‬
‫املمممنعكتر ْعومأولعتئعك ْمهمم ْاملمممفلتمحوعن‬
“dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebaikan, menyeru pada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar,
merekalah orang-orang yang beruntung” (QS. Ali Imran: 104)
Dari kedua firman Allah itu, Jalaluddin Rahmat 2 dan Zainal Abidin
Ahmad3 merumuskan pendekatan pendidikan islam dalam enam kategori,
yaitu

1) Pendekatan Tilawah (Pengajaran)


Pendekatan tilawah ini meliputi membacakan ayat-ayat Allah yang
bertujuan memandang fenomena alam sebagai ayat-Nya, mempunyai
keyakinan bahwa semua ciptaan Allah memiliki keteraturan yang
1
Mujib, Abdul. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media, hlm. 176
2
Rahmat, Jalaluddin. 1991. Islam Alternatif. Bandung: Mizan, hlm. 117-119
3
Ahmad, Z. Abidin. 1979. Memperkembangkan dan Mempertahankan Pendidikan Islam di
Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang, hlm. 138-140
3

bersumber dari Rabb al-‘alamin, serta memandang bahwa segala yang ada
tidak diciptakan-Nya secara sia-sia belaka. Bentuk tilawah mempunyai
indikasi tafakkur (berpikir) dan tadzakur (berzikir), sedangkan aplikasinya
adalah pembentukan kelompok ilmiah, bimbingan ahli, kompetisi ilmiah
dengan landasan akhlak islam, dan kegiatan-kegiatan ilmiah lainnya,
misalnya penelitian, pengkajian, seminar, dan sebagainya.
2) Pendekatan Tazkiyah
Pendekatan ini meliputi menyucikan diri dengan upaya amar ma’ruf
dan nahi munkar (tindakan proaktif dan tindakan reaktif). Pendekatan ini
bertujuan untuk memelihara kebersihan diri dari lingkungannya,
memelihara dan mengembangkan akhlak yang baik, menolak dan
menjauhi akhlak tercela, berperan serta dalam memelihara kesucian
lingkungannya. Indikator pendekatan ini adalah fisik, psikis, dan sosial.
Aplikasi bentuk pendekatan ini adalah adanya gerakan kebersihan,
kelompok-kelompok usrah, riyadhah keagamaan, ceramah, tablig,
pemeliharaan syiar islam, kepemimpinan terbuka, teladan pendidikan,
serta pengembangan kontrol sosial (social control).
3) Pendekatan Ta’lim Al-Kitab
Mengajarkan al-kitab (al-quran) dengan menjelaskan hukum halal
haram. Pendekatan ini bertujuan untuk membaca, memahami, dan
merenungkan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai keterangannya.
Pendekatan ini bukan hanya memahami fakta, tetapi juga makna dibalik
fakta, sehingga dapat menafsirkan informasi secara kreatif dan produktif.
Indikatornya pembelajaran membaca Al-Qur’an, diskusi tentang Al-
Qur’an dibawah bimbingan para ahli, memonitor pengkajian islam,
kelompok diskusi, kegiatan membaca literatur islam, dan lomba kreativitas
islami.

4) Pendekatan Ta’lim Al-Hikmah


Pendekatan ini hampir sama dengan pendekatan ta’lim al-kitab, hanya
saja bobot dan proporsi serta frekuensinya diperluas dan diperbesar.
Indikator utama pendekatan ini adalah mengadakan perenungan (reflective
4

thinking), reinovasi, dan interpretasi terhadap pendekatan ta’lim al-kitab.


Aplikasi pendekatan ini dapat berupa studi banding antar lembaga
pendidikan, antar lembaga pengkajian, antar lembaga penelitian, dan
sebagainya. Sehingga terbentuk suatu konsensus umum yang dapat
dipedomani oleh masyarakat islam secara universal dan sebagai
pembenahan atas tidak relevannya pendekatan ta’lim al-kitab.
5) Yu’allim-kum na lam takunu ta’lamun
Suatu pendekatan yang mengajarkan suatu hal yang memang
benar-benar asing dan belum diketahui, sehingga pendekatan ini membawa
peserta didik pada sutau alam pemikiran yang benar-benar luar biasa.
Pendekatan ini mungkin hanya dapat dinikmati oleh nabi dan rasul saja,
seperti adanya mukjizat, sedangkan manusia biasa hanya bisa menikmati
sebagian kecil saja. Indikator pendekatan ini adalah penemuan teknologi
canggih yang dapat membawa manusia pada penjelajahan ruang angkasa,
sedangkan aplikasinya adalah mengembangkan produk teknologi yang
dapat mempermudah dan membantu kehiudpan manusia sehari-hari.
6) Pendekatan ishlah (perbaikan)
Pelepasan beban dan belenggu-belenggu yang bertujuan memiliki
kepekaan terhadap penderitaan orang lain, sanggup menganalisis
kepincangan-kepincangan yang lemah, memiliki komitmen memihak bagi
kaum yang tertindas, dan berupaya menjembatani perbedaan paham.
Disamping itu, pelepasan beban dan belenggu ini bertujuan memelihara
ukhuwah islamiah dengan aplikasinya kunjungan kelompok dhuafa,
kampanye amal saleh, kebiasaan bersedekah, dan proyek-proyek sosial,
serta mengembangkan badan amil zakat infak dan sedekah (BAZIS).

B. Metode dalam pembelajaran Pendidikan Islam


Metode pendidikan adalah segala cara yang digunakan untuk mencapai
tujuan pendidikan. Bagaimana cara menyampaikan pesan pendidikan, inilah
sebetulnya hakikat metode tersebut. Karena itu metode bisa dalam bentuk
5

perkataan, pebuatan dan juga diamnya seseorang pendidik. Contoh teladan


adalah salah satu metode yang tiidak di ucapkan, tetapi dapat dilihat oleh
peserta didik sebagai sesuatu yang layak untuk ditiru; Misalnya cara
berpakaian, bertuturkata, dan sikap sehari-harai si pendidik, dapatlah itu
disebut metode. Karena begitu fleksibelnya metode, maka penggunanya
sangat tergantung kepada situasi dan kondisi tertentu, dan juga metode
pendidikan ini selalu berkembang.4
Metode umum atau metodologi pengajaran telah membicarakan berbagai
kemungkinan metode mengajar yang dapat digunakan guru dalam
menyelanggarakan kegiatan belajar mengajar. Telah disediakan metode
ceramah,tanya jawab,diskusi,metode pemberian tugas dan retisai, dan lain-
lain. Guru dapat memilih metode yang paling tepat ia digunakan. Dalam
pemulihan tersebut banyak yang harus dipertimbangkan, antara lain :
1) Keadaan murid yang mencangkup pertimbangan tentang mengikat
kecerdasan, kematangan, perbedaan individu lainnya
2) Tujuan yang hendak dicapai jika tujuannya pembinaan daerah kognitif
maka metode drill kurang tepat digunakan.
3) Situasi yang mencakup hal yang umum seperti situasi sekolah, situasi
lingkungan. Bila jumlah murid begitu besar, maka metode diskusi agak
sulit digunakan apalagi bila ruangan yang tersedia kecil. Metode
ceramah harus mempertimbangkan antara lain jangkauan suar guru.
4) Alat alat yang tersedia akan mempengaruhi pemilihan metode yang akan
digunakan. Bila metode eksperimen yang akan dipakai maka alat-alat
untuk eksperimen harus tersedia dipertimbangkan juga jumlah dan mutu
alat itu.
5) Kemampuan pengajar tentu menentukan, mencakup kemampuan fisik,
keahlian. Metode ceramah memerlukan kekeuatan guru secara fisik.
Guru yang mudah payah,kurang kuat berceramah dalam waktu yang
lama. Dalam hal seperti ini sebaiknya ia menggunakan metode lain yang
tidak memerlukan tenaga yang banyak. Metode diskusi menuntut
keahlian guru yang agak tinggi, karena informasi yang diperlukan dalam

4
Daulay, H. Putra. 2014. Pendidikan Islam dalam Perspektif Filsafat. Jakarta: Kencana Prenada
Media, hlm. 125
6

metode diskusi kadang kadang lebih banyak daripada sekedar bahan


yang diajarkan.
6) Sifat bahan pengajaran. Ini dengan jenis tujuan yang dicapai seperti pada
poin 2 diatas. Ada bahan pelajaran yang lebih baik disampaikan lewat
metode ceramah, ada yang lebih baik dengan metode driil dan
sebagainya. Demikianlah beberapa pertimbangan dalam menentukan
metode yang akan digunakan dalam proses interaksi belajar mengajar.
Karena banyaknya bahan yang harus dipertimbangkan, maka menentukan
metode mengajar memang tidak mudah. Dalam pembuatan leson plan, yang
sulit ditentukan bukanlah jenis metode yang akan digunakan memilih metode
tidak sulit. Yang sulit ialah penyusunan langkah-langkah mengajar-belajar
yang diperkirakan efektif mencapai tujuan.5
Metode pendidikan dalam hal ini adalah metode pendidikan islam yaitu
jalan atau cara yang ditempuh untuk menyampaikan bahan atau materi
pendidikan Islam kepada anak didik agar terwujud kepribadian muslim.6
Dalam penggunaan metode itu yang perlu dipahami adalah bagaimana seorang
pendidik dapat memahami hakikat metode tersebut dan relevansinya dengan
tujuan utama pendidikan islam yaitu terbentuknya pribadi yang beriman yang
senantiasa siap setia mengabdi kepada Allah.7
Tugas utama metode pendidikan islam adalah mengadakan aplikasi
prinsip-prinsip psikologis dan paedagogis sebagai kegiatan antar hubungan
pendidikan yang terealisasikan melalui penyampaian keterangan dan
pengetahuan agar siswa mengetahui, memahami, menghayati, dan meyakini
materi yang diberikan, serta meningkatkan keterampilan olah pikir.8
Ada beberapa hal yang perlu diungkapkan dalam metode pendidikan yang
bersumber dari Al-Qur’an dan Hadist rasulullah.9

5
Tafsir, Ahmad. 2011. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya, hlm.
33-34.
6
Unbiyati, Nur & Ahmadi, Abu. 1997. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia, hlm. 136
7
Aziz, Abd. 2010. Orientasi Sistem Pendidikan Agama di Sekolah. Yogyakarta: Teras, hlm. 57
8
Shalahuddin, Mahfudz. 1987. Metodologi Pendidikan Agama. Surabaya: Bina Ilmu, hlm. 24-25
9
Daulay, H. Putra. 2014. Pendidikan Islam dalam Perspektif Filsafat. Jakarta: Kencana Prenada
Media, hlm. 125-129
7

1) Metode Teladan

‫علعقمد ْعكاَعن ْعلمكمم ْتفيِ ْعرمسوتل ْالمته ْأ ممسعوةة ْعحعسعنةة ْلتعممن ْعكاَعن ْعيمرمجو ْالمعه ْعواملعي موعم‬
‫امل ت‬
‫خعر ْعوعذعكعر ْالمعه ْعكتثيررا‬
Artinya: ‘’sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) AllAH
dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut nama ALLAH.
(QS.al-Ahzab:21)
Dalam rangka pembentukan karakter, maka metode contoh teladan
ini adalah salah satu metode yang sangat dihandalkan. Karena lewat
keteladananlah seorang peserta didik dapat mencontoh perilaku yang baik
dan menjauhi perilaku yang jahat.
2) Metode Kisah
Sebagian besar isi Al-Qur’an, muatannya sejarah. Filosofi mempelajari
sejarah ialah untuk menjadikan kisah sejarah yang ada itu untuk menjadi
i’tibar atau ‘ibrah. Didalam kisah sejarah selalu muncul dua peristiwa
yaitu baik dan buruk, begitu juga muncul dua tokoh baik dan buruk.
Karena kebaikan selalu mendatangkan kemaslahatan, sedangkan kejahatan
mendatangkan kehancuran. Maka sejarah dapat dijadikan pembelajaran
untuk mencontoh yang baik dan menjauhi yang jahat.
3) Metode Nasihat
Pada prinsipnya seorang pendidik adalah pemberi nasihat, bertugas
membentuk kepribadian seseorang. Didalam membentuk kepribadian itu
unsur utamanya adalah pembentukan jiwa. Disini yang sangat dieprlukan
adalah transfer of value, pentransferan nilai-nilai. Nilai-nilai yang baik
yang belum dikenal oleh peserta didik dimasukkan kedalam jiwanya, atau
penguatan nilai-nilai yang baik juga bagian dari ini. Didalam pentransferan
nilai-nilai tersebut banyak jalan yang bisa dilaksanakan, salah satunya
lewat nasihat. “addinun nasihah” agama itu nasihat.
4) Metode Pembiasaan
Perilaku manusia banyak ditentukan oleh kebiasaannya, bila seseorang
terbiasa melakukan kebaikan maka dengan mudah pula dia melakukannya,
8

begitu pula sebaliknya. Karena itu seorang anak sejak dini sudah
dibiasakan diberikan kebiasaan baik sehingga kebiasaan itu mempribadi
pada dirinya. Kebiasaan adalah bagian dari metode pembentukan
kepribadian dalam islam. Peserta didik mestilah dididik pembiasaan dalam
hal adab makan dan minum, adab salam, adab meminta izin, adab majelis,
adab berbicara, adab senda gurau, adab tahniah (memberi ucapan selamat),
adab mengunjungi yang sakit, adab takziyah, dan adab bersin.
5) Metode hadiah dan hukuman
Hadiah dan hukuman juga merupakan bagian dari metode pendidikan.
6) Metode ceramah
Metode ceramah atau metode khotbah adalah suatu cara penyampaian
bahan pelajaran secara lisan oleh pendidik didepan kelas atau kelompok.
Metode ceramah sebagai metode mengajar yang paling tua umurnya dan
paling banyak digunakan di sekolah-sekolah dapat dipandang sebagai cara
yang paling mengena bagi usaha untuk penyampaian informasi, karena
memiliki keistimewaan-keistimewaan berikut:10
- Biayanya murah, sebab alat-penyampaian (media) bahan pelajaran
hanyalah suara pendidik.
- Dapat menyajikan bahan pelajaran kepada sejumlah besar murid
(kelas) dalam waktu yang sama.
- Mudah mengulang kembali jika diperlukan
- Ceramah atau uraian guru yang dibawakan dengan baik dapat
menjadikan pokok pembicaraan menjadi menarik.
- Metode ceramah, memberikan kesempatan pengalaman kepada
murid-murid untuk belajar mendengarkan suatu uraian secara lisan.
- Metode ceramah dapat memberikan kesempatan pada murid-murid
untuk memperoleh latihan mendengar dan membuat catatan-
catatan singkat.
- Bahan ceramah yang disiapkan dengan baik dan disajikan dengan
cara sistematis, data menghemat waktu belajar bagi anak didik.

10
Patoni, Achmad. 2004. Metodologi pendidikan Agama Islam. Jakarta: Bina ilmu, hlm. 110-112
9

Namun selain keistimewaan, para ahli menemukan beberapa


kelemahan dari metode ini, yaitu11
- Dalam pengajaran yang dilakukan dengan metode ceramah,
perhatian hanya terpusat pada guru dan guru dianggap murid selalu
benar. Disini tampak bahwa guru lebih aktif sedangkan murid pasif
saja.
- Pada metode ceramah ada unsur paksaan, karena guru berbicara
(aktif) sedang murid hanya mendengar,m melihat, dan mengutip
apa yang dibicarakan pendidik.
- Untuk sekolah dasar metode ceramah ini, jika dilaksanakan 100%
tidak baik, karena segala sesuatu akan ditelannya tanpa kritik
bahkan muridnya sama sekali tidak mengerti apa yang
diceramahkan gurunya.
7) Metode Tanya Jawab
Metode ini adalah salah satu tehnik mengajar yang dapat membantu
kekurangan-kekurangan yang terdapat pada metode ceramah. Ini
disebabkan karena guru dapat memperoleh gambaran sejauh mana murid
dapat mengerti dan dapat mengungkapkan apa yang telah
diceramahkannya. Namun metode ini tidak dapat digunakan sebagai
ukuran untuk menetapkan kadar pengetahuan setiap anak didik dalam satu
kelas, karena metode ini tidak memberi kesempatan yang sama pada setiap
murid untuk menjawab pertanyaan.12

8) Metode Diskusi
Metode diskusi atau musyawarah adalah suatu kegiatan kelompok
dalam memecahkan masalah untuk mengambil kesimpulan. Dalam metode
ini menampilkan kegiatan menanyakan, memberi komentar, saran serta
jawaban dalam kelompok/kelas.13 Proses hidup dan kehidupan manusia
sehari-hari khususnya dibidang pendidikan seringkali dihadapkan kepada
persoalan-persoalan, dimana persoalan tersebut kadang-kadang tak dapat
11
Daradjat, Zakiah. 2008. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara, hlm.
289-290
12
Ibid., hlm. 307-308
13
Patoni, Achmad. 2004. Metodologi pendidikan Agama Islam. Jakarta: Bina ilmu, hlm. 117
10

dipecahkan oleh hanya satu jawaban atau dengan satu cara saja, akan
tetapi memerlukan semacam pengetahuan untuk kemudian disusun
pemecahan yang mungkin berupa jalan yang terbaik.14
Sebagai metode mengajar yang bersifat sangat mendekati cara-cara
kegiatan hidup sehari-hari, metode diskusi baik sekali untuk diterapkan
dalam pendidikan agama, oleh karena memiliki keistimewaan-
keistimewaan sebagai berikut:15
a. Mendidik murid-murid untuk belajar bertukar pikiran atau
pendapat
b. Memberikan kesempatan kepada anak didik untuk menghayati
pembaruan suatu problema bersama-sama.
c. Memberikan kesempatan kepada anak didik untuk dapat
memperoleh penjelasan-penjelasan dari berbgai sudut pandang atau
berbagai sumber data.
d. Memberikan kesempatan kepada anak didik untuk berlatih
berdiskusi dibawah asuhan guru
e. Mengembangkan dan membina rasa solidaritas dan toleransi
terhadap pendapat-pendapat teman yang bervariasi.
f. Membina anak didik untuk berfikir matang-matang sebelum
berbicara
g. Dengan metode diskusi anak didik dapat dibina untuk menyatakan
pendapatnya secara sistematis dan logis.
Kekurang mampuan seseorang dalam mengarahkan aktivitas diskusi
dapat menimbulkan berbagai peristiwa yang tidak diinginkan, mungkin
pula ada beberapa murid yang belum lagi memahami hal-hal yang
didiskusikan. Untuk mengembangkan pikiran-pikiran dalam masalah
bersama dan kesanggupan untuk mendapakan jawaban atau rangkaian
jawaban yang didasarkan dan pertimbangan yang saksama, maka diskusi
itu hendaklah dilaksanakan dengan baik dan obyektif.

14
Daradjat, Zakiah. 2008. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara, hlm.
292
15
Patoni, Achmad. 2004. Metodologi pendidikan Agama Islam. Jakarta: Bina ilmu, hlm. 118
11

9) Metode demonstratif
Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan
peragaan untuk memperjelas sutau pengertian atau untuk memperlihatkan
bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik. misalnya, bagaimana
cara shalat yang sesuai dengan ajaran rasulullah saw, bagaimana
pelaksanaan ibadah haji, zakat, dan lain sebagainya. Memperjelas
pengertian tersebut dalam prakteknya dapat dilakukan oleh guru itu sendiri
atau langsung oleh anak didik.
Beberapa keuntungan atau kebaikan dalam metode demonstrasi ini,
yaitu16
- perhatian anak didik dapat dipusatkan, dan titik berat yang
dianggap penting oleh guru dapat diamati secara tajam.
- perhatian anak didik akan lebih terpusat kepada apa yang
didemonstrasikan, jadi proses belajar anak didik akan lebih terarah
dan akan mengurangi perhatian anak didik kepada masalah lain.
- apabila anak didik sendiri ikut aktif dalam suatu percobaan yang
bersifat demonstrative, maka mereka akan memperoleh
pengalaman yang melekat pada jiwanya dan ini berguna dalam
pengembangan kecakapan.
10) Metode perintah dan larangan
Al-Qur’an menjelaskan bahwa menyuruh berbuat baik dan melarang
berbuat jahat adalah kewajiban setiap muslim. Pendidik juga bertugas
menyuruh peserta didik guna melakukan kebajikan dan melarang mereka
melakuakan kejahatan.17

‫صعلعة ْعومأمممر ْتباَملعممعمرو ت‬


‫ف ْعوامنعه ْععتن ْاملمممنعكتر ْعوا م‬
‫صتبمر‬ ‫عياَ ْمبعنميِ ْأعتقتم ْال م‬
‫ك ْتممن ْععمزتم ْامل مممور‬ ‫صاَعبعك َ ْإتمن ْذعذلت ع‬
‫ععلعذىَ ْعماَ ْأع ع‬
“hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang
baik dan cegahlah mereka dari perbuatan mungkar dan bersabarlah

16
Daradjat, Zakiah. 2008. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara, hlm.
296-297
17
Daulay, H. Putra. 2014. Pendidikan Islam dalam Perspektif Filsafat. Jakarta: Kencana Prenada
Media, hlm. 129
12

terhadap apa yang menimpa kamu. sesungguhnya yang demikian itu


termasuk hak-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”(QS. Luqman: 17)
11) Metode pembentukan iklim (suasana) yang diinginkan.
Pembentukan iklim disebuah lembaga pendidikan adalah berdasar
kepada apa yang dibudayakan di sekolah itu. misalnya disiplin, maka
setiap orang akan menjadi contoh dalam berdisiplin, sehingga disiplin
menjadi budaya sekolah tersebut. istilah lain hidden curriculum
(kurikulum tersembunyi). kurikulum semacam ini tidak diajarkan tetapi
dibentuk dikondisikan sehingga menjadi kebiasaan bagi seluruh warga
sekolah/kampus.18
Adapun pendapat lain mengenai bentuk-bentuk metode pendidikan
islam yang relevan dan efektif dalam pengajaran agama islam adalah:19
a) Metode diakronis
Metode diakronis adalah metode pengajaran yang menonjolkan
aspek sejarah. Metode ini memberi kemungkinan adanya studi
komparatif tentang berbagai penemuan dan pengembangan ilmu
pengetahuan. Melalui metode ini, anak didik dapat menelaah kejadian
sejarah dan mengetahui lahirnya setiap komponen, bagian, sub sistem
dan suprasistem ajarah islam. Wilayah metode ini lebih terarah pada
aspek kognitif.20
b) Metode sinkronik-analitik
Metode ini merupakan metode yang memberikan kemampuan
analitis teoritis. Metode ini sangat mendukung perkembangan
keimanan dan mental intelektual anak didik. Metode ini tidak semata-
mata mengutamakan segi pelaksanaan atau aplikasi praktis. Teknik
pengajarannya meliputi diskusi, lokakarya, seminar, kerja kelompok,
resensi buku, lomba karya ilmiah, dan sebagainya.
c) Metode problem solving
Metode ini merupakan metode yang dapat memberi pelatihan
terhadap anak didik dengan dihadapkan pada bagian masalah dan

18
ibid., hlm. 129
19
Aziz, Abd. 2010. Orientasi Sistem Pendidikan Agama di Sekolah. Yogyakarta: Teras, hlm. 58-60
20
Ali, A. Mukti. 1987. Beberapa Persoalan Agama Dewasa Ini. Jakarta: Rajawali, hlm. 323
13

bagaimana solusinya. Metode ini dapat dikembangkan melalui teknik


simulasi, micro teaching dan critical incident (tarqibiyah). Metode ini
memiliki kelebihan atau kebaikan diantaranya:21
- Melatih murid untuk menghadapi problema-problema yang timbul
secara spontan
- Murid-murid menjadi aktif dan berinisiatif sendiri serta
bertanggung jawab.
- Pendidikan disekolah relevan dengan kehidupan di masyarakat.
Sedangkan kelemahan metode ini diantaranya:
- Memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga kurang efektif dan
efisien
- Murid yang pasif dan malas akan kelihatan tertinggal dari teman-
temannya.
- Sukar sekali mengoordinasikan bahan pelajaran dengan baik.
Metode pemecahan masalah ini sangat baik untuk digunakan
melatih murid-murid berfikir kritis dan dinamis tehadap suatu masalah
tertentu.
d) Metode empiris (tarqibiyah)
Metode empiris adalah suatu metode mengajar yang
memungkinkan anak didik mempelajari ajaran islam melalui proses
realisasi, aktualisasi serta internalisasi norma-norma dan kaidah-kaidah
dalam islam melalui proses aplikasi yang menimbulkan interaksi
sosial. Kelebihan yang dimiliki metode ini adalah anak didik tidak
hanya memiliki kemampuan secara teoritis-normatif, tetapi dia juga
dapat mengembangkan inovasi baru beserta aplikasinya dalam
kehidupan nyata.
e) Metode induktif (Al-Istiqroriyah)
Metode yang dilakukan oleh pendidik dengan cara mengajarkan
materi yang khusus menuju pada kesimpulan yang umum. Tujuan
metode ini adalah agar anak didik dapat mengenal kebenaran-
kebenaran dan hukum-hukum umum setelah melalui penelitian.

21
Patoni, Achmad. 2004. Metodologi pendidikan Agama Islam. Jakarta: Bina ilmu, hlm.132
14

f) Metode deduktif (al-istinbatiyah)


Metode deduktif adalah metode yang dilakukan oleh pendidik
dalam mengajarkan ajaran islam melalui cara menampilkan kaidah-
kaidah yang umum kemudian menjabarkannya dengan berbagai contoh
masalah sehingga menjadi terurai.
Pada dasarnya semua metode pendidikan itu baik, tergantung siapa
yang menggunakannya dan kepada siapa digunakan serta dalam kondisi
bagaimana digunakan dan terkait erat dengan mata pelajaran yang
diajarkan.

BAB III
KESIMPULAN

Perwujudan strategi pendidikan islam dapat di konfigurasikan dalam


bentuk metode pendidikan yang lebih luasnya mencakup pendekatannya
(approach). Pada dasarnya semua metode pendidikan itu baik, tergantung siapa
yang menggunakannya dan kepada siapa digunakan serta dalam kondisi
bagaimana digunakan dan terkait erat dengan mata pelajaran yang diajarkan.
Metode pendidikan dalam hal ini adalah metode pendidikan islam yaitu
jalan atau cara yang ditempuh untuk menyampaikan bahan atau materi pendidikan
15

Islam kepada anak didik agar terwujud kepribadian muslim. Dalam penggunaan
metode itu yang perlu dipahami adalah bagaimana seorang pendidik dapat
memahami hakikat metode tersebut dan relevansinya dengan tujuan utama
pendidikan islam yaitu terbentuknya pribadi yang beriman yang senantiasa siap
setia mengabdi kepada Allah.

Anda mungkin juga menyukai