Anda di halaman 1dari 6

USULAN JUDUL DAN PEMBIMBING PENULISAN TESIS

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : M. Syahid Nur Wahid
NIM : 161052003016
Prodi : Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Mengajukan judul penelitian Tesis :
1. “Efektifitas Penerapan Alat Remote dan Monitoring Lokasi Sepeda Motor terhadap

Keamanan Penggunaan Kendaraan Bermotor Roda Dua.”

Latar Belakang
Kebutuhan hidup yang semakin banyak menuntut seseorang untuk terus memenuhi
kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan tersebut untuk terus melanjutkan kehidupan setiap
individu. Untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Hal ini
merupakan salah satu penyebab banyak terjadinya pencurian, perampokan, dan sebagainya.
Terjadinya pencurian, perampokan, dan sebagainya merupakan pelanggaran hak asasi
manusia. Ketakutan akan terjadinya pelanggaran hak asasi manusia tersebut akan menimbulkan
rasa ketidakamanan. Padahal rasa aman telah diatur dalam pasal 30 UU No. 39 Tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia yang berbunyi :
“Setiap orang berhak atas rasa aman dan tentram serta perlindungan terhadap ancaman ketakutan
untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.”

Rasa aman dan tentram merupakan hak setiap individu yang hidup di negara indonesia.
Segala bentuk tindakan yang dapat mengancam raca aman individu merupakan pelanggaran
HAM yang melanggar pasal 30 UU No. 39 Tahun 1999. Ketakutan akan hilangnya sesuatu
akibat pencurian, perampokan, dan sebagainya adalah salah satu contoh pelanggaran terhadap
pasal tersebut. Aturan lain tentang rasa aman juga diatur dalam pasal 35 UU No. 39 Tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia yang berbunyi :
“Setiap orang berhak hidup di dalam tatanan masyarakat dan kenegaraan yang damai, aman dan
tentram yang menghormati, melindungi dan melaksakan sepenuhnya hak asasi manusia dan
kewajiban dasar manusia sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.”
Setiap individu berhak untuk hidup di lingkungan masyarakat yang damai, aman, dan
tentram. Rasa aman dalam sebuah lingkungan masyarakat dapat terbentuk jika setiap individu
memahami hak dan kewajiban masing – masing individu. Saling menghormati dan menghargai
merupakan awal dari munculnya rasa aman dalam kehidupan bermasyarakat.
Rasa aman adalah rasa tanpa ada kekhawatiran pd suatu hal dan hidup tanpa ada rasa takut
dengan kondisi kondusif. Rasa aman juga membutuhkan peraturan atau hukum yang harus
dipatuhi oleh segala komponen masyarakat. Hal inilah yang bisa menjadi batas tindakan apa saja
yang dapat atau tidak dapan dilakukan dalam kehidupan sehari – hari.
Pembangunan hukum merupakan suatu kewajiban pemerintah, yang mendapat berbagai
hambatan, sehingga upaya penyadaran hukum kepada masyarakat perlu makin ditingkatkan.
Tanpa ada upaya yang baik akan berakhir dengan sebuah kenistaan dimana terdapat sebuah
kondisi masyarakat yang amburadul.
Untuk itu hukum dijadikan sebagai Panglima dalam mengatur berbagai gerak dinamika
masyarakat. Proses penegakan hukum terasa masih jauh dari harapan masyarakat. Hal ini dapat
dilihat dari peradilan yang tidak jujur, hakim-hakim yang terkontaminasi oleh kondisi perilaku
pemerintahan yang tidak konsisten, pengacara yang mengerjai rakyat, adalah akumulasi
ketidakpercayaan lembaga yudikatif, di dalam menjalankan perannya sebagai pelindung,
pengayom rakyat, yang berdampak pada tatanan kehidupan masyarakat yang tidak menganggap
hukum sebagai jaminan keselamatan di dalam interaksi sesama warga masyarakat.
Berbagai kasus merebak sejalan dengan tuntutan akan perubahan, yang dikenal dengan
reformasi, tampak di berbagai lapisan masyarakat dari tingkat atas sampai bawah terjadi
penyimpangan hukum. Pembangunan masyarakat hukum madani (civil society) merupakan
tatanan hidup masyarakat yang memiliki kepatuhan terhadap nilai-nilai hukum. Akan tetapi
dalam perjalanan (transisi) perubahan terdapat sejumlah ketimpangan hukum yang dilakukan
oleh berbagai lapisan masyarakat.
Pencurian, misalnya dibentuk dari tingkat dan klasifikasi pencurian yang bermula dari
tingkat atas sampai bawah, sehingga dalam setiap peristiwa, sorotan keras terhadap pencurian
terus dilancarkan, dalam rangka mengurangi tindak kriminal. Dalam sejarah peradaban manusia
pencurian ada sejak terjadi ketimpangan antara kepemilikan benda – benda kebutuhan manusia,
kekurangan akan kebutuhan, dan ketidakpemilikan cenderung membuat orang berbuat
menyimpang (pencurian). Pencurian dilakukan dengan berbagai cara, dari cara – cara tradisional
sampai pada cara-cara modern dengan menggunakan alat – alat modern dengan pola yang lebih
lihai. Hal seperti ini dapat terlihat dimana-mana, dan cenderung luput dari jeratan hukum.
Kecenderungan melakukan pencurian dengan delik apapun sering dilakukan, namun dalam
beberapa kasus pencurian dilakukan dalam waktu tertentu, yaitu melibatkan kondisi dimana
setiap orang akan mencari waktu yang tepat dalam melakukan aksi operansinya. Dari beberapa
pengamatan terhadap kasus – kasus tampak bahwa kejadian pencurian yang sangat rawan
(rentan) terhadap perilaku pencurian adalah di waktu malam hari.
Sehingga hampir setiap saat di waktu malam seluruh komponen masyarakat cenderung
menyiapkan berbagai cara untuk mengatasi atau meminimalkan peluang pencurian, untuk itu
dilakukan dengan melibatkan masyarakat dalam ronda – ronda malam (jaga malam) ini
memberikan indikasi bahwa peluang pencurian dan Sasaran waktu yang dipilih oleh komplotan
atau individu di dalam melakukan aksi pencurian dilakukan pada malam hari, sehingga dapatlah
diindikasikan waktu malam memiliki potensi pencurian yang sangat tinggi dibandingkan dengan
waktu – waktu lain, sementara aktivitas pencurian yang dilakukan memiliki kecenderungan
berkelompok yang dibentuk untuk menyusun aktivitas pencuriannya.
Pencurian merupakan tindakan kriminalitas, yang sangat menganggu kenyamanan rakyat.
Untuk itu perlu sebuah tindakan konsisten yang dapat menegakkan hukum, sehingga terjalin
kerukunan. Kemiskinan yang banyak mempengaruhi perilaku pencurian adalah kenyataan yang
terjadi di tengah masyarakat, ini dapat dibuktikan dari rasio pencurian yang makin meningkat di
tengah kondisi obyektif pelaku di dalam melakukan aktivitasnya, kondisi ini dapat berdampak
pada beberapa aspek, yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan kehidupan pelaku tersebut, namun
sejauh mana aktivitas itu dapat memberikan nilai positif dalam membangun masyarakat yang taat
hukum.
Hukum harus dipatuhi oleh seluruh komponen masyarakat serta ditegakkan oleh aparatur
negara seperti kepolisian dan sebagainya. Undang - Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang
Kepolisian Negara Republik Indonesia telah mengatur fungsi dan tugas aparat kepolisian.
Sebagaimana yang tercantum di dalam pasal 13 Undang - Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang
Kepolisian Negara Republik Indonesia.
“Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; menegakkan hukum; dan memberikan
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat”.

Namun, dalam kenyataannya masih banyak ditemui aparat kepolisian belum melaksanakan
apa yang telah dicantumkan di dalam Undang - Undang Nomor 2 Tahun 2002 tersebut, terutama
penanggulangan kejahatan atau biasa disebut dengan kriminalitas. Sedangkan dalam hukum
kriminal, pencurian adalah pengambilan propoerti miliki orang lain secara tidak sah tanpa seizin
pemilik, tetapi pencurian pada dasarnya telah diatur di dalam KUHP (Kitab Undang – Undang
Hukum Pidana) pasal 362 yang berbunyi:
“Barangsiapa mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang
lain dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, diancam karena pencurian, dengan
pidana penjara paling lama lima tahun atau denda paling banyak enam puluh rupiah”.

Jika dilihat dari definisi pencurian diatas, maka terdapat beberapa unsur - unsur pencurian
diantaranya;
1. mengambil barang,
2. barang harus kepunyaan orang lain seluruhnya atau sebagian,
3. pengambilan barang yang demikian itu harus dengan maksud memiliki dengan cara
melawan hukum.
Salah satu bentuk kejahatan yang akhir-akhir ini sering terjadi dan sangat mengganggu
keamanan dan ketertiban masyarakat adalah pencurian kendaraan bermotor. Dalam kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), buku ke–2 titel XXII mulai dari Pasal 362 sampai
Pasal 367 KUHP. Bentuk pokok pencurian diatur dalam Pasal 362 KUHP, adalah pencurian
kendaraan bermotor khususnya kendaraan bermotor roda dua merupakan salah satu jenis
kejahatan terhadap harta benda yang banyak menimbulkan kerugian.
Modus atau cara pencurian sangatlah beragam. Pencurian yang paling sering adalah
pencurian kendaraan bermotor beroda dua dengan menjebol kuncinya. Pencurian juga biasa
dengan menghipnotis, dengan modus meminjam, dan lain sebagainya.
Alasan – alasan inilah yang mendasari perancangan sebuah alat yang dapat meremote dan
memonitoring lokasi kendaraan beroda dua. Alat ini dapat mengetahui lokasi motor jika terjadi
pencurian ataupun dengan modus hipnotis. Meskipun kendaraan dipinjam oleh seorang teman,
lokasi kendaraan juga dapat dimonitor. Alat ini juga dapat meremote mesin kendaraan apakah
dioperasikan atau tidak. Sehingga ketika kendaraan sedang dibawa lari maka mesin dapat
diremote untuk tidak beroperasi.

2. “Efektifitas Aplikasi Kamus Hafalanku untuk Memudahkan Penghapalan Kosa

Kata Bahasa Inggris.

Latar Belakang
Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) juga memasuki Indonesia. MEA tidak hanya membuka
arus perdagangan barang atau jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja profesional. Titik terberat untuk
Indonesia adalah pada pasar tenaga kerja profesional dan menjadi tantangan tersendiri guna meningkatkan
kompetensi pekerja Indonesia. Untuk terus bersaing di era MEA dibutuhkan suatu penghubung dalam
berkomunikasi ke warga negara asing yang kurang mengerti dengan bahasa indonesia. Bahasa inggris
sebagai bahasa internasional-lah yang dapat digunakan untuk berkomunikasi.
Kemampuan berbahasa inggris memerlukan beberapa beberapa penguasaan. Misalnya saja
perbendaharaan kosa kata bahasa inggris. Semakin banyak kosa kata yang dihafal maka semakin baik
seseorang dapat mengerti apa yang dimaksud oleh lawan bicara.
Penghafalan kosa kata lebih baik dibiasakan sejak dini. Anak – anak akan lebih mudah menghafal
kosa kata dibandingkan dengan orang dewasa. Aplikasi kamus hafalanku hadir sebagai aplikasi yang
dapat digunakan untuk mengingatkan waktunya menghafal kosa kata dalam sehari, yang juga berisi
kamus bahasa inggris – indonesia.

3. “Model Pelatihan Pemrograman Aplikasi Smartphone pada Program

Ekstrakurikuler Sekolah Menengah Kejuruan”

Latar Belakang
Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat. Berbagai perusahaan teknologi seperti bersaing
satu sama lain dalam membuat suatu perubahan besar. Mereka saling bersaing untuk terus memunculkan
teknologi terbaru demi mempermudah pekerjaan manusia.
Teknologi internet bukan lagi sebuah kemewahan, melaikan merupakan sebuah kebutuhan.
Seseorang akan merasa hampa jika tidak dilengkapi dengan internet. Saat sekarang ini internet sudah
menjangkau hingga ke pelosok – pelosok desa.
Indonesia adalah "raksasa teknologi digital Asia yang sedang tertidur". Jumlah penduduk Indonesia
yang mencapai 250 juta jiwa adalah pasar yang besar. Pengguna telepon pintar (smartphone) Indonesia
juga bertumbuh dengan pesat. Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada 2018
jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang. Dengan jumlah sebesar itu,
Indonesia akan menjadi negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia setelah
Cina, India, dan Amerika. Dilansir dari website Kementerian Komunikasi dan Informatika
(KEMKOMINFO) Republik Indonesia.
Pada tahun 2016 penggunaan smartphone mencapai 65,2 juta pengguna. Dilansir dari website
databoks tentang perkiraan penggunaan smartphone di Indonesia pada tahun 2016 – 2019 sesuai diagram
batang pada gambar 1.1 berikut:

Selain banyaknya penggunaan smartphone di Indonesia, era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
juga memasuki Indonesia. MEA tidak hanya membuka arus perdagangan barang atau jasa, tetapi juga
pasar tenaga kerja profesional. Titik terberat untuk Indonesia adalah pada pasar tenaga kerja profesional
dan menjadi tantangan tersendiri guna meningkatkan kompetensi pekerja Indonesia.
Meningkatkan kompetensi pekerja indonesia harusnya diasah sejak dini melalui sebuah pendidikan.
Pendidikan sebagai pencetak sumber daya manusia (SDM) berkualitas menjadi jawaban terhadap
permasalahan tersebut. Sistem pendidikan di Indonesia yang lebih menjurus ke kompetensi khusus adalah
pendidikan vokasi serta Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Setiap SMK haruslah menjaga standar mutu sekolahnya. Hal ini dilakukan agar dapat dipercaya
oleh calon pengguna lulusan. Jika lulusan sebuah SMK sudah dapat terserap ke dunia kerja maka SMK
tersebut dapat dikatakan berhasil. Oleh karena itu meningkatkan standar mutu sekolah menjadi keharusan
agar lulusannya siap menghadapi persaingan.
Pada sistem pendidikan di Indonesia dikenal program kegiatan ektrakurikuler sesuai pada
Permendikbud No. 62 tahun 2014 pasal 1 ayat 1 dan pasal 5 ayat 1 yang berbunyi :
“Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar
kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan
pendidikan.” dan

“Satuan pendidikan wajib menyusun program Kegiatan Ekstrakurikuler yang merupakan bagian dari
Rencana Kerja Sekolah.”
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan kurikuler diluar jam belajar yang diwajibkan kepada setiap
satuan pendidikan. Kegiatan semacam ini akan mendorong peserta didik untuk mengembangkan minat
dan bakat serta menambah kompetensi mereka.
Meskipun kegiatan ekstrakurikuler dapan mendorong pengembangan minat dan bakat peserta didik,
tidak semua kegiatan ekstrakurikuler dapat meningkatkan kompetensi profesional peserta didik.
Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler yang baik adalah dengan melihat kompetensi lulusan, apakah
berpeluang untuk meningkatkan kompetensi sehingga dengan kompetensi tersebut lulusan dapat bekerja
di industri atau langsung berwirausaha.
Melihat penggunaan smartphone yang semakin banyak di Indonesia yang dapat menjadi lahan
untuk mendapatkan keuntungan. Menjadi pengembang aplikasi android adalah peluang untuk bersaing di
era MEA seperti sekarang ini. pengembang aplikasi android dapat memperoleh keuntungan dari sewa
iklan, aplikasi yang berbayar, serta aplikasi yang semi berbayar.
Jika ingin ikut memanfaatkan lahan pemrograman android untuk meningkatkan kompetensi peserta
didik maka dibutuhkan sebuah program pelatihan pemrograman android. Pelatihan ini diharapkan
membantu para peserta didik untuk dapat menguasai atau dapat membuat sebuah aplikasi android. Bentuk
pelatihan dapat dilakukan semacam kegiatan ektrakurikuler yang dapat diikuti oleh siswa yang memiliki
sarana yang memadai.

Usulan Pembimbing : 1. Dr. Abdul Muis Mappalotteng, M.Pd., M.T.

2. Drs. Faisal, M.Si.

3. Dr. Hendra Jaya, S.Pd., M.T.

Makassar, 25 Oktober 2017

Pengusul

M. Syahid Nur Wahid

Anda mungkin juga menyukai