Anda di halaman 1dari 10

NAMA : Medina Alifia

NIM : 030627371

MATA KULIAH : Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

TUGAS :3

1) ASURANSI
a. Pengertian Asuransi

Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis
dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti,
kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak
dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana
melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis
yang menjamin perlindungan tersebut. Istilah "diasuransikan" biasanya merujuk pada segala
sesuatu yang mendapatkan perlindungan.

Asuransi dalam Undang-Undang No.2 Th 1992 tentang usaha perasuransian adalah


perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri
kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian
kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan
atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang
timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang
didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan

Badan yang menyalurkan risiko disebut "tertanggung", dan badan yang menerima risiko
disebut "penanggung". Perjanjian antara kedua badan ini disebut kebijakan: ini adalah
sebuah kontrak legal yang menjelaskan setiap istilah dan kondisi yang dilindungi. Biaya yang
dibayar oleh "tertanggung" kepada "penanggung" untuk risiko yang ditanggung disebut
"premi". Ini biasanya ditentukan oleh "penanggung" untuk dana yang bisa diklaim di masa
depan, biaya administratif, dan keuntungan.
Definisi Asuransi menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), tentang
asuransi atau pertanggungan seumurnya, Bab 9, Pasal 246:

"Asuransi atau Pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung
mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk
memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak
tertentu.

b. Prinsip-Prinsip Dasar Asuransi


Dalam dunia asuransi ada 6 macam prinsip dasar yang harus dipenuhi, yaitu :
1) Insurable interest
Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan keuangan, antara
tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum.
2) Utmost good faith
Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua fakta yang
material (material fact) mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta
maupun tidak. Artinya adalah : si penanggung harus dengan jujur menerangkan
dengan jelas segala sesuatu tentang luasnya syarat/kondisi dari asuransi dan si
tertanggung juga harus memberikan keterangan yang jelas dan benar atas obyek atau
kepentingan yang dipertanggungkan.
3) Proximate cause
Suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian kejadian yang menimbulkan
suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu yang mulai dan secara aktif dari sumber
yang baru dan independen.
4) Indemnity
Suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi finansial dalam
upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia miliki sesaat
sebelum terjadinya kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas dalam pasal 278).
5) Subrogation
Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah klaim dibayar.
6) Contribution
Hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-sama menanggung,
tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut memberikan
indemnity.

c. 10 Perusahaan Asuransi terbaik di Indonesia


1) AIA Financial
Berdiri tahun 1983. Sempat berganti nama dari PT Asuransi Lippo Jiwa Sakti
menjadi Lippo Life, kemudian AIG Lippo dan Setelah 80% sahamnya
dimiliki American International Assurance, berubah nama menjadiAIA Financial.
2) Allianz
Merupakan cabang dari Allianz SE Jerman, yang merupakan salah satu perusahaan
asuransi terbesar di dunia. Masuk di Indonesia sejak tahun 1981. Bergerak pada bidang
asuransi jiwa, kesehatan, employee benefit, serta dana pensiun dan saving.
3) Avrist
Berdiri sejak 1975, PT Avrist Assurance (Avrist) adalah perusahaan asuransi jiwa
patungan multinasional pertama di Indonesia, yang menyediakan program asuransi
jiwa, asuransi kecelakaan dan kesehatan, asuransi jiwa kredit dan pensiun, baik untuk
perorangan maupun kelompok, termasuk produk-produk asuransi jiwa berbasis
syariah/takaful, melalui beragam saluran distribusi.
4) AXA Mandiri
Merupakan perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh Bank Mandiri dan AXA Group.
Jika anda nasabah Bank Mandiri mungkin sudah pernah ditawarkan asuransi ini.
5) Bumiputera 1912
Merupakan salah satu perusahaan asuransi paling tua di Indonesia. Sesuai namanya,
didirikan pada tahun 1912. yang menarik dari asuransi ini adalah prinsip mutual share
yang mereka pegang, dimana setiap pemegang polis adalah pemilik perusahaan
6) CIGNA
Asuransi CIGNA berdiri di Indonesia sejak tahun 1990. Merupakan cabang dari
perusahaan asuransi CIGNA Group yang bermarkas di connecticut, Amerika Serikat.
7) Jiwasraya
PT Asuransi Jiwasraya adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang bergerak
di sektor asuransi. Perusahaan ini didirikan pada 31 Desember 1859 dengan nama
Nederlandsche Indische Levenverzekering en Lijvrente Maatschappij (NILLMIJ) dan
merupakan perusahaan asuransi jiwa pertama yang didirikan di Indonesia.
8) Manulife
Perusahaan asuransi ini adalah cabang dari Manulife Financial yang merupakan salah
satu perusahaan asuransi jiwa terbesar di dunia yang diukur berdasarkan kapitalisasi
pasar. Manulife saat ini memiliki sekitar 26.000 karyawan di seluruh dunia. Di
Indonesia perusahaan ini berdiri sejak tahun 1985.
9) Prudential
Didirikan pada tahun 1995, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)
merupakan bagian dari Prudential plc, group jasa keuangan ritel berbasis di London,
Inggris. Pada tahun 2011, unit asuransi jiwa dari Prudential dinobatkan
sebagai perusahaan asuransi terbaik oleh majalah investor untuk perusahaan dengan
aset diatas 10 trilyun.
10) Sinarmas
Asuransi Sinar Mas (ASM) merupakan anak perusahaan dari perusahaan Sinar Mas
Group yang didirikan pada tanggal 27 Mei 1985. Pada pertama kali berdiri, dinamakan
PT. Asuransi Kerugian Sinar Mas Dipta. Kemudian pada tahun 1991 baru berubah
menjadi PT. Asuransi Sinar Mas.

2) DANA PENSIUN
a. Pengertian Dana Pensiun

Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun. Yang dimaksud dengan manfaat pensiun disini adalah
pembayaran berkala yang dibayarkan kepada pekerja penerima pensiun pada saat
usia pensiun dan dengan cara yang ditetapkan dalam peraturanDana Pensiun.

b. Jenis-Jenis Dana Pensiun

Sejak diberlakukan Undang-undang No. 11 Tahun 1992, di Indonesia hanya ada dua
lembaga yang dapat menyelenggarakan program dana pensiun, yaitu :

1) Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)


DPLK merupakan sebuah badan yang bisa didirikan oleh dua lembaga yaitu Bank Umum
dan Perusahan Asuransi Jiwa. DPLK memiliki fungsi yang lebih luas dibanding dengan
DPPK, di mana seluruh masyakarat, baik perorangan maupun kelompok dapat menjadi
peserta dana pensiun. Berdasarkan Undang-undang No. 11 Tahun 1992, terdapat tiga
unsur yang terlibat dalam program pensiun melalui DPLK. Pertama, peserta, yang
menyetorkan iuran dan menikmati pensiun. Kedua, DPLK, yang menyelenggarakan
program pensiun. Ketiga, Perusahaan Asuransi Jiwa, yang menyediakan fasilitas anuitas
sebagai manfaat pensiun yang diberikan secara berkala kepada peserta.
2) Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK).
DPPK adalah sebuah lembaga yang dibuat oleh sebuah perusahaan guna mengelola dana
pensiun para pekerjanya. Oleh karena itu peserta DPPK hanya terbatas pada mereka yang
terikat hubungan kerja dengan perusahaan yang membuat DPPK atau biasa disebut
tertutup. Pengurus dari DPPK bukan pendiri melainkan orang atau badan yang ditunjuk
dan mendapatkan pengesahan Menteri untuk menjalankan dana mengelola dana pensiun.
c. Bentuk Program Dana Pensiun

Berdasarkan Undang-undang No.11 Tahun 1992 penyelenggaraan dan bentuk program


dana pensiun dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: Program Pensiun Manfaat Pasti
(Defined Benefit), yang dilakukan oleh Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Program
Pensiun Iuran Pasti (Defined Contribution) yang dilakukan oleh DPLK dan DPPK.

Sedangkan iuran dana pensiun dapat dilakukan oleh Anda sendiri (individu) dan hanya
dapat dilakukan di DPLK. Sedangkan iuran yang dilakukan oleh pemberi kerja dan peserta
maupun hanya pemberi kerja saja yang mengeluarkan iuran dapat dilakukan di DPPK
maupun DPLK.

Secara prinsip terdapat perbedaan antara Program Pensiun Manfaat pasti dan Program
Pensiun Iuran Pasti. Perbedaan tersebut adalah:

a. Program Pensiun Manfaat Pasti (Defined Benefit)


1. Manfaat Pensiun ditentukan lebih dahulu, baru kemudian diperhitungkan besar
iurannya.
2. Mengenal Past Service Liabilities (PSL)
3. Ada perhitungan aktuaria.
b. Program Pensiun Iuran Pasti (Defined Contribution)
1. Iuran ditentukan lebih dahulu baru dihitung manfaatnya.
2. Pada saat pensiun atau diakhir program, dana yang terkumpul akan dibelikan anuitas
seumur hidup ke Perusahaan Asuransi Jiwa.

d. Contoh Dana Pensiun


1) Dana Pensiun Lembaga Keuangan Bank Maspion
2) Dana Pensiun Aneka Tambang
3) Dana Penisun Lembaga Keuangan
4) Dana Pensiun Pemberi Kerja
5) Dana Pensiun Karyawan Taspen
3) PEGADAIAN
a. Pengertian Pegadaian

Menurut kitab undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150, gadai adalah hak yang
diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergaak. Barang bergerak
tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seorang yang mempunyai utang atau
oleh seorang lain atas nama orang yang mempunyai utang. Seorang yang berutang tersebut
memberikan kekuasaan kepada orang berpiutnag untuk menggunakan barang bergerak yang
telah diserahkan untuk melunasi utang apabila pihak yang berhutang tidak dapat memenuhi
kewajibannya pada saat jatuh tempo.

Perusahaan Umum Pegadaian adalah satu-satunya badan usaha di Indonesia yang secara
resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan
dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum gadai seperti dimaksud
dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150 di atas . Tugas Pokoknya adalah
memberi pinjaman kepada masyarakat atas dasar hokum gadai agar masyarakat tidak
dirugikan oleh kegiatan lembaga keuangan informal yang cenderung memanfaatkan
kebutuhan dana mendesak dari masyarakat.Hal ini didasari pada fakta yang terjadi di
lapangan bahwa terdapat lembaga keuangan yang seperti lintah darat dan pengijon yang
dengan melambungkan tingkat suku bunga setinggi-tingginya.

b. Kegiatan Usaha
Penghimpunan Dana
Dana yang diperlukan oleh Perum Pegadaian untuk melakukan kegiatan usahanya berasal
dari:
a. Pinjaman jangka pendek dari perbankan
b. Dana jangka pendek sebagian besar adalah dalam bentuk ini (sekitar 80% dari total dana
jangka pendek yang dihimpun)
c. Pinjaman jangka pendek dari pihak lainnya (utang kepada rekanan, utang kepada nasabah,
utang pajak, biaya yang masih harus dibayar, pendapatan diterioma dimuka, dan lain-lain)
d. Penerbitan obligasi
e. Sampai dengan tahun 1994, Perum Pegadaian sudah 2 (dua) kali menerbitkan obligasi yang
jangka waktunya masing-masing 5 tahun. Penerbitan pertama adalah pada tahun 1993
sebesar Rp 25 miliardan penerbitan yang kedua kalinya adalh pada tahun 1994 juga sebesar
Rp 25 miliar, sehingga sampai tahun 1994 total nilai obligasi yang telah diterbitkan adalah
Rp 50 miliar.
f. Modal sendiri
Modal sendiri yang dimiliki oleh Perum Pegadaian terdiri dari:
1) Modal awal: kekayaan Negara diluar APBN sebesar Rp 205 miliar
2) Penyertaan modal pemerintah
3) Laba ditahan: laba ditahan ini merupakan akumulasi laba sejak perusahaan pegadaian
ini berdiri pada masa Hindia Belanda.
c. Penggunaan Dana
Dana yang berhasil dihimpun kemudian digunakan untuk mendanai kegiatan usaha Perum
Pegadaian. Dana tersebu tantara lain digunakan untuk hal-hal berikut :
1) Uang kas dan dana likuid lain
Perum pegadaian memerlukan dana likuid untuk berbagi kebutuhan seperti: kewajiban
yang jatuh tempo, penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan atas dasar hokum gadai,
biaya operasional yang harus segera dikeluarkan, pembayaran pajak, dan lain-lain.
2) Pembelian dan pengadaan berbagai bbentuk aktiva tetap dan inventaris
Aktiva tetap berupa tanah dan bangunan serta inventaris ini tidak secara langsung dapat
menghasilkan penerimaan bagi perum pegadaian namun sangat penting agar kegiatan
usahanya dapat dijalankan dengan baik. Aktiva tetap dan peralatan ini antara lain adalah
berupa tanah, kantor atau bangunan, computer, kendaraan, meubel, brankas, dan lain-
lain.
3) Pendanaan kegiatan operasional
Kegiatan operasional Perum Pegadaian memerlukan dana yang tidak kecil. Dana ini
antara lain digunakan untuk : gaji pegawai, honor, perawatan peralatan, dan lain-lain.
4) Penyaluran dana
Pengunaan dana yang utama adalah untuk disalurkan dalam bentuk pembiayaan datas
dasar hukum gadai. Lebih dari 50% dana yang telah dihimpun oleh Perum Pegadaian
tertanam dalam bentuk aktiva ini, karena memang ini merupakan kegiatan utamanya.
Penyaluran dana ini diharapkan akan dapat menghasilkan keuntungan, meskipun tetap
dimungkinkan untuk mendapatkan penerimaan dari bunga yang dibayarkan oleh
nasabah. Penerimaan inilah yang merupakan penerimaan utama bagi Perum Pegadaian
dalam menghasilkan keuntungan, meskipun tetap ,dimungkinkan untuk mendapatkan
penerimaan dari sumber yang lain seperti investasi surat berharga dan pelelangan
jaminan gadai.
5) Investasi lain
Kelebihan dana (idle fund) yang belum diperlukan untuk mendanai kegiatan operasional
maupun belum dapat disalurkan kepada masyarakat, dapat ditanamkan dalam berbagai
macam bentuk investasi jangka pendek dan menengah. Investasi ini dapat menghasilkan
penerimaan bagi Perum Pegadaian, namun penerimaan ini bukan merupakan
penerimaan utama yang diharapkan oleh Perum Pegadaian. Sebagai contoh, Perum
Pegadaian dapat memanfaatkan dananya untuk investasi dibidang property, seperti
kantor dan took. Pelaksanaan investasi ini biasanya bekerja sama dengan pihak ketiga
seperti pengembang (developer), kontraktor, dan lain-lain.
d. Keuntungan Usaha Gadai

Tujuan utama usaha gadai adalah untuk mengatasi agar masyarakat yang sedang
membutuhkan uang tidak jatuh ke tangan para pelepas uang atau tukang ijon atau tukan
rentenir yang bunganya relative tinggi. Perum Pegadaian dalam pemberian pinjaman kepada
masyarakat mempunyai motto “ menyelesaikan masalah tanpa masalah”.

Keuntungan Perum Pegadaian jika dibandingkan dengan lembaga keuangan Bank atau
lembaga keuangan lainnya adalah :

1) waktu yang relatif singkat untuk memperoleh uang, yaitu pada hari itu juga, hal ini
disebabkan prosedurnya yang tidak berbelit-belit,
2) persyaratan yang sangat sederhana sehingga memudahkan konsumen atau nasabah
untuk memenuhinya,
3) pihak pegadaian tidak mempermasahkan uang tersebut digunakan untuk apa, jadi sesuai
kehendak nasabahnya.
e. Barang Jaminan

Jenisjenis barang berharga yang dapat diterima dan dapat dijadikan jaminan
oleh perum pegadaian sebagai berikut:

1. Barang-barang berupa perhiasan


2. Barang-barang berupa kendaraan
3. Barang-barang elektronik
4. mesin-mesin
5. Barang-barang keperluan rumah tangga
f. Prosedur Pinjaman
Seperti diketahui bahwa menariknya peminjam uang dipegadaian disebabkan prosedurnya
yang mudah, cepat dan biaya yang dikenakan relatif ringan. Disamping itu, biasanya Perum
Pegadaian tidak begitu mementingkan untuk apa uang tersebut di gunakan. Yang penting
setiap proses peminjaman uang dipegadaian haruslah dengan jaminan barang-barang tertentu.

Secara garis besar proses atau prosedur peminjaman uang di Perum Pegadaian dapat
dijelaskan berikut ini.

a. Nasabah datang langsung ke bagian informasi untuk memperoleh penjelasan tentang


pegadaian, misalnya tentang barang jaminan, jangka waktu pengembalian, jumlah
pinjaman dan biaya sewa modal (bunga pinjaman).
b. Bagi nasabah yang sudah jelas dan mengetahui prosedurnya dapat langsung membawa
barang jaminan ke bagian penaksir untuk ditaksir nilai jaminan yang diberikan.
c. Bagian penaksir akan menaksir nilai jaminan yang diberikan, baik kualitas barang
maupun nilai barang tersebut, kemudian barulah ditetapkan nilai taksir barang tersebut.
d. Setelah nilai taksir ditetapkan langkah selanjutnya adalah menentukan jumlah pinjaman
beserta sewa modal (bunga) yang dikenakan dan kemudian diinformasikan ke calon
peminjam.
e. Jika calon peminjam setuju, maka barang jaminan ditahan untuk disimpan dan nasabah
memperoleh pinjaman, berikut surat bukti gadai.

Kemudian untuk proses pembayaran kembali pinjaman baik yang sudah jatuh tempo
maupun yang belum dapat dilakukan sebagai berikut.

a. Pembayaran kembali peminjam berikut sewa modal dapat langsung dilakukan di kasir
dengan menunjukkan surat bukti gadai dan melakukan pembayaran sejumlah uang.
b. Pihak Pegadaian menyerahkan barang jaminan apabila pembayarannya sudah lunas dan
diserahkan langsung ke nasabah untuk diperiksa kebenarannya dan jika sudah benar
dapat langsung dibawa pulang.
c. Pada prinsipnya pembayaran kembali pinjaman dan sewa modal dapat dilakukan
sebelum jangka waktu pinjaman jatuh tempo. Jadi si nasabah jika sudah punya uang
dapat langsung menebus jaminannya.
d. Bagi nasabah yang tidak dapat membayar pinjamannya, maka barang jaminannya akan
dilelang secara resmi ke masyarat luas.
e. Hasil penjualan lelang diberitahukan kepada nasabah dan seandainya uang hasil lelang
setelah dikurangi pinjaman dan biaya-biaya masih lebih akan dikembalikan ke nasabah.

Anda mungkin juga menyukai