Anda di halaman 1dari 17

PENGKAJIAAN

A. Karakteristik Demografi
1. Identitas diri klien
Nama lengkap : Tn. M
Tempat/tgl lahir : 60 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Duda
Agama : Islam
Suku bangsa : Tolaki/Indonesia
Pendidikan : Tidak Sekolah
Diagnosa medis : Reumatik
Tanggal pengkajian : 13 februari 2018
Alamat : Kotalama

2. Identitas keluarga yang dapat dihubungi


 Nama :-
 Alamat :-
 No. Telp :-
 Hubungan dgn klien : -

3. Riwayat pekerjaan dan status ekonomi


 Pekerjaan saat ini : Tidak ada
 Pekerjaan sebelumnya: Nelayan
 Sumber pendapatan : tidak ada
 Kecukupan pendapatan : tidak ada

4. Aktivitas rekreasi
 Hobi : Nonton Tv
 Bepergian/wisata : tidak pernah
 Keanggotaan organisasi : tidak ada
 Lain-lain :-

5. Riwayat keluarga
a. Saudara kandung : 3 orang.
b. Riwayat kematian( 1thn terakhir ) : tidak ada
c. Kunjungan keluarga : tidak ada

B. Pola kebiasaan sehari-hari


1. Nutrisi
 Frekuensi makan : 3 x sehari
 Nafsu makan : baik
 Jenis makanan : bubur, sinonggi,nasi sayur dan ikan
 Kebiasaan makan : tidak ada
 Makanan yang tidakdisukai : tidak ada
 Pantangan makan : kepiting,udang, daun ubi,kangkung,dan
kacang
 Keluhan yang berhubungan dgn makanan : tidak ada
2. Eliminasi
a. BAK
 Frekuensi dan waktu : 4 x sehari
 Kebiasaan BAK pada malam hari : 2 x sehari
 Keluhan yang berhubungan dengan BAK : tidak ada
b. BAB
 Frekuensi dan waktu : 1x sehari
 Konsistensi : padat
 Keluhan yang behubungan dgn keluhan : tidak ada
 Pengalaman memakai laxantif/pencahar : tidak ada

3. Personal higiene
a. Mandi : 3 x sehari
b. Oral hygiene : 2 x sehari
c. Cuci rambut : 3 x sehari
d. Gunting kuku : 1 x sebulan

4. Istirahat tidur
 Lama tidur malam : 8 jam
 Tidur siang : 1 jam
 Keluhan yang behubungan dengan tidur : tidak ada

5. Kebiasaan mengisi waktu luang


Olah raga : ya
Nonton TV : ya
Berkebun dan memasak : tidak
Lain-lain : kerajiana tangan

6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan


(jenis/frekuensi/jumlah/lamapakai)
 Merokok : tidak
 Minuman keras : tidak.
 Ketergantungan obat : tidak.

7. ADL ( Activity Daily Living )Uraikan hasil KATZ INDEX

Setelah dilakukan pengkajian Nenek melakukan aktivitas sehari-harinya


dengan mandiri tanpa ketergantungan pada orang lain

C. Status kesehatan
1. Status kesehatan saat ini
a. Keluhan utama : klien
mengataka lutut bagian kiri dan kanan sakit
b. Gejala yang dirasakan klien : nyeri pada kedua
lutut,terasa ngilu
c. Faktor pencetus : sayur bayam,daun
ubi,kangkung
d. Upaya mengatasi keluhan : mengompres dengan
menggunakan air hangat dan jahe parut

2. Riwayat kesehatan masa lalu


a. Penyakit yang pernah di derita : tidak ada
b. Riwayat alergi : tidak ada.
c. Riwayat kecelakaan : tidak ada.
d. Riwayat di rawat di rumah sakit : tidak ada
e. Riwayat pemakaian obat : kimia farma

3. Pengkajian/pemeriksaan fisik Head To Toe


(observasi,pengukuran, auskultasi, perkusi, dan palpasi)
a. Keadaan umum : Baik
b. BB/TB : 42 kg/145 cm
c. Rambut : berwarnah putih
d. Mata : normal
e. Telinga : pendengarannya baik
f. Mulut,gigi dan bibir : gigi bersih, bibir lembab
g. Dada : Simetris
h. Abdomen : simetris
i. Kulit : Keriput
j. Ekstremitas atas : terdapat nyeri
k. Ekstremitas bawah : terdapat nyeri
l. TD/N/S/RR : 120/80 mmHg/ 74 x/mnt / 36.c/20x/ mnt

D. Spiritual
a. Keyakinan yang berhubungan terhadap perilaku kesehatan :Tn.M
mengatakan bahwa ia meyakini dan percaya terhadap prilaku
kesehatan yang ada dipanti
b. diyakini yang berhubungan dengan kesehatan :tidak ada
c. Agama :Tn.M beragama islam
d. Kebiasaan beribadah : Tn.M mengatakan selalu menjalankan sholat
5 waktu

E. Hasil pengkajian khusus (format terlampir)


1. Masalah kesehatan kronis : klien mengalami reumatik sejak 6
tahun yang lalu
2. Masalah emosional :-
3. Status fungsional
a. Katz indeks : Kemandirian dalam hal makan, kontinen,
berpindah, ke kamar kecil, berpakaian dan mandi,dan klien mandirian
dalam semua aktivitas hidup sehari-hari
b. Barthel indeks : analisis hasil dari Barthel indeks nilai yang di
capai yaitu 12 dalam hal ini Ny.M mandiri dalam melakukan aktivitas.
c. SPSMQ : interprestasi data yang dicapai dari score total
adalah yang salah senayak 4 dalam hal ini fungsi intelektual ringan.
MMSE:aspek koknitif dari fungsi mental intelektual hasil yang didapatkan
sebanyak 15 dalam hal ini definitif gangguan kognitif

4. Dukungan keluarga :-

F. Lingkungan tempat tinggal


1. Kebersihan dan kerapihan ruangan : baik.
2. Penerangan : cukup
3. Sirkulasi udara : cukup
4. Keadaan kamar mandi dan WC : bersih
5. Pembuangan air kotor : di selokan
6. Sumber air minum : galon
7. Pembuangan sampah : di tong sampah dan di bakar
8. Sumber pencemaran : tidak ada
9. Penataan halaman : baik
10. Privasi : baik
11. Resiko injuri : tidak ada

Resume :

Tn. M usia 60 tahun BB 45 kg, TB 150 cm, , memiliki status kesehatan saat
ini dengan keluhan klien mengatakan lutut bagian kanan dan kiri sakit
Biasanya dirasakan saat klien bangun tidur, namun klien tetap melakukan
semua aktivitas dengan mandiri seperti dalam hal makan, berpindah kekamar
kecil, berpakaian dan mandi.

G. Analisa data :
No Data Etiologi Masalah

1. DS: reaksi faktor R Nyeri kronis

 Ny.M klien dengan antibodi ,


mengataka lutut faktor antibody
bagian kiri dan infeksi dan dengan
kanan sakit
 Ny. M mengatakan kecenderungannya
persendiannya virus
nyeri dan kaku.

DO : reaksi peradangan

 Skala nyeri sedang


(5). nyeri
 klien nampak
memijat kakinya
 Klien nampak
meringis.
TTV:TD:120/80mmhg
S: 360C
N:74X/mnt
RR:20x/mnt
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN
PRIORITAS
1. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi

II. Rencana Keperawatan

Tujuan
NO DX.Kep Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
1 2 3 4 5
nyeri Setelah 1. lakukan 1.untuk
dilakukan pengkajian nyeri mengetahui
komperensif yang skala nyeri
intervensi
meliputi lokasi, yang
keperawatan frekuensi, kualitas dirasakan
Ny mampu dan faktor klien
pencetus. 2.untuk
merawat dan
2. gunakan strategi mengetahui
mengatasi nyeri komunikasi pengalaman
1x 24 jam terapiutik untuk nyeri klien
mengetahui
pengalaman nyeri 3.untuk
3. ajarkan prinsip-
memudahkan
prinsip manajemen klien
nyeri mengatasi
nyeri
4.untuk
4. dorong pasien mengontrol
memonitor nyeri nyeri
5. untuk
5. ajarkan metode mengurangi
farmakologi untuk nyeri
menurunkan nyeri 6. untuk
6. berikan mengetahui
informasi semua yang
mengenai nyeri, dapat
seperti penyebab menyebabkan
nyeri nyeri

III. IMPLEMENTASI
No Tanggal/Jam Dx.Kep Implementasi evaluasi
1 2 3 4 5
1 Kamis , 15 Nyeri 1. melakukan pengkajian S : klien
februari 2018 nyeri komperensif yang mengatakan
Jam : 12 .30 – meliputi lokasi, masih nyeri dan
13- 30 ngilu pada lutut
frekuensi, kualitas dan
faktor pencetus. O : - klien
nampak
2. menggunakan strategi meringis
komunikasi terapiutik - Nyeri
untuk mengetahui terkontrol
pengalaman nyeri dengan skala 2
(1-5)
-Klien mampu
3. mengajarkan prinsip- memberikan
prinsip manajemen nyeri posisi yang
nyaman dengan
4.mendorong pasien skala 2 (1-5)
memonitor nyeri -Klien mampu
mengontrol
terhadap gejala
5. menggajarkan metode
dengan skala 2
farmakologi untuk (1-5)
menurunkan nyeri
A : masalah
6. memberikan informasi belum teratasi
mengenai nyeri, seperti
penyebab nyeri, berapa P : intervensi 1
lama nyeri akan -6 di lanjutkan
dirasakan
2 Jumat 16 Nyeri S: klien
februari 2018 1. melakukan pengkajian mengatakan
Jam : 12. 00 – nyeri komperensif yang nyeri mulai
13.00 meliputi lokasi, berkurang
-Klien
frekuensi, kualitas dan
mengatakan
faktor pencetus. sudah mengerti
mengenai nyeri
2. menggunakan strategi
komunikasi terapiutik O:- klien
untuk mengetahui nampak
pengalaman nyeri mngerti
-Klien mampu
mengontrol
3. mengajarkan prinsip- nyeri dengan
prinsip manajemen nyeri skala 3 (1-5)
-Klien mampu
4. mendorong pasien memberikan
memonitor nyeri posisi yang
nyaman dengan
skala 3 (1-5)
5. menggajarkan metode
-Klien mampu
farmakologi untuk mengontrol
menurunkan nyeri terhadap gejala
dengan skala 3
6. memberikan informasi (1-5)
mengenai nyeri, seperti A: masalah
penyebab nyeri, berapa teratasi
lama nyeri akan
dirasakan P: intervensi 1-
6 dihentikan

Lampiran 1.
PENGKAJIAN KATZ INDEKS

Indeks Kemandirian Pada Aktivitas Kehidupan Sehari-hari

Nama Klien : Tn. M.


Jenis Kelamin : Laki-laki.
Agama : Islam.
Pendidikan : Tidak sekolah.
Alamat : Kotalama

SKORE KRITERIA
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil,
berpakaian dan mandi
B Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali satu
dari fungsi tersebut
C Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
dan satu fungsi tambahan
D Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian dan satu fungsi tambahan
E Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian, ke kamar kecil dan satu fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian, ke kamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut
LAIN- Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat di
LAIN klasifikasikan sebagai C, D, E atau F

Hasil :
Setelah dilakukan pengkajian dengan tanya jawab pada kakek M mengenai
aktivitas kemandirian sehari-harinya bahwa kakek M. Melakukan semua
aktivitasnya dengan mandiri seperti makan,mandi,berpakaian,berpindah ke tempat
lain, semua dilakukan seara mandiri tanpa bantuan siapapun dan ketergantungan
Lampiran 2
BARTHEL INDEKS
MODIFIKASI INDEKS KEMANDIRIAN KATZ
NO Aktivitas Mandiri Ketergantungan
(NILAI 1) (NILAI 0)

1 Mandi di kamar mandi (menggosok, 1


membersihkan, mengeringkan badan
2 Menyiapkan pakaian, membuka dan 1
mengenakan
3 Memakan makanan yang telah disiapkan 1
4 Memelihara kebersihan diri untuk 1
penampilan diri (menyisir rambut, mencuci
rambut, menggosok gigi, mencukur kumis)
5 Membuang air besar di WC 1
(membersihkan dan mengeringkan daerah
bokong)
6 Dapat mengontrol pengeluaran feaces 1
(tinja)
7 Buang air kecil di kamar mandi 1
(membersihkan dan mengeringkan daerah
kemaluan)
8 Dapat mengontrol pengeluaran air kemih 1
9 Berjalan di lingkungan tempat tinggal atau 1
keluar ruangan tanpa alat bantu, spt
tongkat
10 Menjalankan ibadah sesuai agama dan 1
kepercayaan yang dianutnya
11 Melakukan pekerjaan rumah. Spt 1
merapihkan tempat tidur, mencuci pakaian,
memasak dan membersihkan ruangan
12 Berbelanja untuk kekebutuhan sendiri atau 0
kebutuhan keluarga
13 Mengelola keuangan (menyimpan dan 0
menggunakan uang sendiri)
14 Menggunakan sarana transportasi umum 0
untuk bepergian
15 Menyiapkan obat dan minum obat sesuai 1
dengan aturan (takaran obat dan waktu
minum obat tepat)
16 Merencanakan dan mengambil keputusan 0
untuk kepentingan keluarga dalam hal
penggunaan uang, aktivitas sosial yang
dilakukan dan kebutuhan akan pelayanan
kesehatan
17 Melakukan aktivitas di waktu luang 1
(kegiatan keagamaan, sosial, rekreasi, olah
raga dan menyalurkan hobi)
Jumlahnilai
ANALISIS HASIL:
NILAI 13 - 17 : MANDIRI
NILAI 0 – 12 : KETERGANTUNGAN
Hasil : analisis nilai 13 = mandiri

Lampiran 3.
Pengkajian Status Mental Gerontik (SPSMQ)

Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan Short Potable


Mental Status Questioner (SPSMQ)
Instruksi :
Ajukan pertanyaan 1 – 10 pada daftar ini dan catat semua jawaban
Catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan.

BENAR SALAH NO PERTANYAAN


0 01. Tanggal berapa hari ini ?
Tidak tahu
1 02. Hari apa sekarang ?
Hari sabtu.
1 03. Apa nama tempat ini ?
Panti jompo.
1 04. Dimana alamat anda ?
Jln paasi
0 05. Berapa umur anda ?
70 atau 80
0 06. Kapan anda lahir ? (minimal tahun lahir)
Tidak tahu
1 07. Siapa presiden Indonesia sekarang ?
jokowi
1 08. Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?
SBY
1 09. Siapa nama ibu anda ?
Samia
0 10. Kurang 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3
dari tiap angka baru semua secara menurun.
Tidak tahu

Score total 3-4

Interprestasi data
 Salah 0 – 2 : Fungsi intelektual utuh
 Salah 3 – 4 : Kerusakan intelektual ringan
 Salah 5 – 7 : kerusakan intelektual sedang
 Salah 8 – 10 : Kerusakan intelektual berat

Hasil : analisis nilai salah 4 = kerusakan intelektual ringan

Lampiran 4

Pengkajian MMSE ( Mini Mental Status Exam )

Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE ( Mini
Mental Status Exam )
Orientasi Kalkulasi
Registrasi Mengingat kembali
Perhatian Bahasa

NO ASPEK NILAI NILAI KRITERIA


KOGNITIF MAKS KLIEN
1. Orientasi 5 4 Menyebutkan dengan benar
1) polpen
2) buku
3) remason
4) tas

2. Orientasi 5 1 Dimana kita sekarang berada ?


1) diwisma segar

3. Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 objek (oleh


pemeriksa) 1 detik untuk mengatakan
masing-masing objek. Kemudian
tanyakan kepada klien 3 objek tadi
(untuk disebutkan)
1) meja
2) kursi
3) lemari

4. Perhatian 5 0 Minta klien untuk memulai dari angka


dan 100 kemudian dikurangi 7 sampai 5
kalkulasi kali/tingkat
1) 100-7=20
2) 90-7=9
3) 60-7=5
4) 50-7=7
5) 20-7=2

5. Mengingat 3 1 Minta klien untuk mengulangi ketiga


objek pada No. 2 (registrasi) tadi. Bila
benar, 1 poin tuntuk masing-masing
objek.
1) Diwisma segar

6. Bahasa 9 2 a. Tunjukan pada klien suatu benda


dan tanyakan namanya pada klien
(Misal jam tangan, pensil) (2 angka)
0 b. Minta klien untuk mengulang kata
berikut “ jika tidak dan atau
tapi”(Bila benar 1 point)
c. Minta klien untuk mengikuti
3
perintah berikut yang terdiri dari 3
langkah” Ambil kertas ditangan
anda, lipat dua dan taruh dilantai’.
 Ambil kertas di tangan anda
 Lipat dua
 Taruh dilantai (3 angka)
d. Perintahkan pada klien untuk hal
1
berikut (bila aktivitas sesuai
perintah point 1)” Pejamkan mata
anda”.
e. Perintahkan pada klien untuk
0
menulis satu kalimat
f. Menyalin gambar (1 angka)
0

Interpretasi hasil :
24 - 30 : Normal
17 – 23 : Probable gangguan kognitif
0 - 16 : Definitif gangguan kognitif
Hasil : analis nilai 6 = definitif ganguan kongnitif

Lampiran 5
Pengkajian Keseimbangan
(TINNETI, ME, DAGINTER, SF, 1998)

Pengkajian keseimbangan dinilai dari dua komponen utama dalam


bergerak, dari kedua komponen tersebut dibagi lagi dalam beberapa gerakan yang
perlu diobservasi oleh perawat. Kedua komponen tersebut adalah :

a. Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan


Beri nilai 0 (nol) jika klien tidak menunjukan kondisi dibawah ini, atau beri
nilai 1 (satu) jika klien menunjukan salah satu kondisi dibawah ini :
1. Bangun dari kursi (dimasukan dalam analisis)
Tidak bangun dari duduk dengan satu kali gerakan, tetapi mendorong
tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak ke bagian depan kursi
terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali.
2. Duduk ke kursi (dimasukan dalam analisis)
Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi.
Keterangan : ( * ) kursi yang keras dan tanpa lengan
3. Menahan dorongan pada sternum (pemeriksa mendorong sternum
perlahan-lahan sebanyak 3 kali.
4. Klien menggerakan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki
tidak menyentuh sisi-sisinya.
5. Mata tertutup
Lakukan pemeriksaan seperti diatas tetapi klien disuruh menutup mata
6. Perputaran kaki dan leher
Menggerakan kaki, menggenggam objek untuk dukungan ; kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya ; keluhan vertigo, pusing atau keadaan tidak stabil.
7. Gerakan menggapai sesuatu menggapai
Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnya
sementara berdiri pada ujung-ujung kaki, tidak stabil, memegang sesuatu
untuk dukungan.
8. Membungkuk
Tidak mampu membungkuk untuk mengambil objek-objek kecil (misal
pulpen) dari lantai, memegang objek untuk bisa berdiri lagi,
memerlukan usaha-usaha multipel untuk bangun.
b. Komponen gaya berjalan atau gerakan
Beri nilai 0 (nol) jika klien tidak menunjukan kondisi di bawah ini, atau beri
nilai 1 (satu) jika klien menunjukan salah satu dari kondisi dibawah ini
1. Minta klien untuk berjalan ke tempat yang ditentukan
Ragu-ragu, tersandung, memegang objek untuk dukungan.
2. Ketinggian langkah kaki (Mengangkat kaki saat melangkah)
Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser atau menyeret
kaki), mengangkat kaki terlalu tinggi (> 5 cm).
3. Kontuinitas langkah kaki (lebih baik diobservasi dari samping
klien)
Setelah langkah-langkah awal, langkah menjadi tidak konsisten, memulai
mengkat satu kaki sementara kaki yang lain menyentuh lantai.
4. Kesimetrisan langkah (lebih baik diobservasi dari samping pasien)
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi.
5. Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik diobservasi dari
belakang klien)Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke
sisi.
6. Berbalik
Berhenti sebelum memulai berbalik, jalan sempoyongan ; bergoyang,
memegang objek untuk dukungan.

Interpretasi hasil :
Jumlahkan semua nilai yang diperoleh klien, dan dapat di interpretasikan
sebagai berikut :
a. 0 - 5 : Resiko jatuh rendah
b. 6 – 10 : Resiko jatuh sedang
c. 11 – 15: Resiko jatuh tinggi
Hasil : analisis nilai 13 = resiko jatuh tinggi

Lampiran 6
PENGKAJIAN LINGKUNGAN PADA LANSIA

1. Berapa buahkah kamar khusus untuk lansia? 5 kamar


Kamar tidur ya/tidak, dipakai sendiri/bersama dengan? sendiri
Kamar mandi : ya
WC : ya
Dapur : tidak
Kamar duduk : tidak
2. Berapa jumlah ruangan yang ada di rumah/wisma lansia? 5 kamar
3. Apakah penderita harus turun naik tangga bila masuk/keluar rumah? tidak
Bila ya apakah dengan tangga tersebut :
 Dalam keadaan baik, tidak licin
 Cukup banyak jumlahnya untuk orang seusia dia
4. Apakah lingkungan sekitar rumah cukup aman ? aman
5. Bagaimana kebersihan rumah tersebut ? bersih
6. Apakah rumah cukup berventilasi? cukup
7. Apakah terlihat tanda-tanda kurang urus (neglect):bersih atau terurus
 Makanan basi di lemari makan / lemari es
 Alat makan yang tidak di cuci
 Tumpukan pakaian kotor
 Lain –lain ...
8. Daftar keamanan ya/tidak
a. Apakah penderita dapat :
 Membuka/menguci pintu : ya
 Mencapai sakelar lampu : ya
 Mencari pertolongan bila perlu : ya
 Berjalan dalam rumah dengan aman (WC, kamar mandi, meja
makan, ruang tamu, dll) : ya
b. Apakah terdapat bahaya yang jelas/nyata
 Fitting lampu yang bertumpuk-tumpuk : tidak
 Kabel listrik yang telanjang : tidak ada
 Penyinaran yang tidak terang : tidak ada
 Perabotan yang berserakan : tidak ada
 Perabotan/mebel yang tak aman (mudah patah, ringkih, mudah
terguling, dsb) : tidak ada
9. Daftar bahaya / penyebab jatuh :
a. Lingkungan rumah, pastikan bahwa hal berikut ini terpasang
dengan baik :
 Lantai & karpet dalam keadaan baik dan tidak menonjol di sana
sini, yang mungkin menyebabkan terpeleset/jatuh.
 Pencahayaan cukup terang dan tidak silau
 Pempatan lampu cukup baik, terutama di dekat tangga atau tempat
lalu antara tempat tidur dan kamar mandi. Sakelar lampu di tempat
berisiko tinggi kalau perlu dari jenis yang bisa berpendar.
 Telepon di tempatkan sedemikia sehingga tidak perlu harus
bergegas untuk menjawab panggilan.
 Kabel listrik tidak terletak di lantai. Bila perlu harus diperpendek
& di pakukan ke dinding.
 Tidak terdapat barang berserakan di jalan tempat lampu.
b. Kamar mandi :
 Terdapat ril pegangan di daerah toilet dan bak mandi dan mudah
dicapai bila di perlukan.
 Permukaan lantai pancuran atau bak rendam tak licin. Bila
mempergunakan pelapis bak rendam harus dari kualitas baik.
 Belakang kesed harus berlapos karet yang tak bisa licin.
 Drainase air harus baik hingga mencegah lantai licin setelah
dipakai mandi
c. Kamar tidur
 Kased tidak merupakan hambatan yang memungkinkan terpeleset
atau tergelincir, terutama dijalan lalu ke kamar mandi.
 Terdapat meja di samping tempat tidur untuk meletakan kaca mata
atau barang lain sehingga tidak diletakan dilantai di samping tempat
tidur.
d. Dapur
 Lantai terbuat dari bahan tak licin
 Tumpahan – tumpahan cepat di bersihan untuk mencegah
terpeleset.
 Bahan untuk membersihkan dan memasak diletakan di tempat yang
tak terlalu tinggi (sehingga orang yang agak pendek tak perlu
memanjat) atau terlalu pendek (untuk orang yang sering merasa pusing
setelah membungkuk)
 Di sediakan kursi tinggi untuk keperluan mencuci tangan
 Tersedia tempat pijakan yang stabil untuk mencapai barang yang
letaknya agak tinggi.
e. Kamar duduk
 Kesed-kesed tidak terletak diatas karpet atau berserakan disana sini
 Mebel/perabotan diletakan sedemikian sehingga jalan lalu cukup
besar
 Tinggi kursi dan sofa cukup sehingga mudah bagi lansia untuk
duduk atau bangkit.
f. Tangga
 Terdapat ril pegangan yang kuat di kedua sisi anak tangga,
termasuk anak tangga ke lantai dasar.
 Lantai anak tangga tidak licin
 Bahan/barang-barang tidak diletakan di lantai anak tangga
terbawah atau lantai ank tangga teratas.
 Bila mungkin, anak tangga terbawah dan teratas diwarnai dengan
warna terang untuk manandai awal dan akhir tangga.
g. Di luar rumah
 Pintu masuk depan dan belakang dalam keadaan baik. Pada musim
hujan tersedia pasir untuk mencegah lantai menjadi licin.
 Jalan lalu harus bebas dari lumpur atau air di musim hujan,
sehingga mencegah terpeleset/jatuh
 Anak tangga/ril pegangan harus terpasang kuat/baik.

Kesimpulan :
Dari hasil pengkajian lingkungan pada lansia didapatkan kesimpulan
bahwa resiko cidera pada lansia kurang karena faktor yang menyebabkan resiko
cidera juga kurang.

Anda mungkin juga menyukai