A. Karakteristik Demografi
1. Identitas diri klien
Nama lengkap : Tn. M
Tempat/tgl lahir : 60 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Duda
Agama : Islam
Suku bangsa : Tolaki/Indonesia
Pendidikan : Tidak Sekolah
Diagnosa medis : Reumatik
Tanggal pengkajian : 13 februari 2018
Alamat : Kotalama
4. Aktivitas rekreasi
Hobi : Nonton Tv
Bepergian/wisata : tidak pernah
Keanggotaan organisasi : tidak ada
Lain-lain :-
5. Riwayat keluarga
a. Saudara kandung : 3 orang.
b. Riwayat kematian( 1thn terakhir ) : tidak ada
c. Kunjungan keluarga : tidak ada
3. Personal higiene
a. Mandi : 3 x sehari
b. Oral hygiene : 2 x sehari
c. Cuci rambut : 3 x sehari
d. Gunting kuku : 1 x sebulan
4. Istirahat tidur
Lama tidur malam : 8 jam
Tidur siang : 1 jam
Keluhan yang behubungan dengan tidur : tidak ada
C. Status kesehatan
1. Status kesehatan saat ini
a. Keluhan utama : klien
mengataka lutut bagian kiri dan kanan sakit
b. Gejala yang dirasakan klien : nyeri pada kedua
lutut,terasa ngilu
c. Faktor pencetus : sayur bayam,daun
ubi,kangkung
d. Upaya mengatasi keluhan : mengompres dengan
menggunakan air hangat dan jahe parut
D. Spiritual
a. Keyakinan yang berhubungan terhadap perilaku kesehatan :Tn.M
mengatakan bahwa ia meyakini dan percaya terhadap prilaku
kesehatan yang ada dipanti
b. diyakini yang berhubungan dengan kesehatan :tidak ada
c. Agama :Tn.M beragama islam
d. Kebiasaan beribadah : Tn.M mengatakan selalu menjalankan sholat
5 waktu
4. Dukungan keluarga :-
Resume :
Tn. M usia 60 tahun BB 45 kg, TB 150 cm, , memiliki status kesehatan saat
ini dengan keluhan klien mengatakan lutut bagian kanan dan kiri sakit
Biasanya dirasakan saat klien bangun tidur, namun klien tetap melakukan
semua aktivitas dengan mandiri seperti dalam hal makan, berpindah kekamar
kecil, berpakaian dan mandi.
G. Analisa data :
No Data Etiologi Masalah
DO : reaksi peradangan
Tujuan
NO DX.Kep Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
1 2 3 4 5
nyeri Setelah 1. lakukan 1.untuk
dilakukan pengkajian nyeri mengetahui
komperensif yang skala nyeri
intervensi
meliputi lokasi, yang
keperawatan frekuensi, kualitas dirasakan
Ny mampu dan faktor klien
pencetus. 2.untuk
merawat dan
2. gunakan strategi mengetahui
mengatasi nyeri komunikasi pengalaman
1x 24 jam terapiutik untuk nyeri klien
mengetahui
pengalaman nyeri 3.untuk
3. ajarkan prinsip-
memudahkan
prinsip manajemen klien
nyeri mengatasi
nyeri
4.untuk
4. dorong pasien mengontrol
memonitor nyeri nyeri
5. untuk
5. ajarkan metode mengurangi
farmakologi untuk nyeri
menurunkan nyeri 6. untuk
6. berikan mengetahui
informasi semua yang
mengenai nyeri, dapat
seperti penyebab menyebabkan
nyeri nyeri
III. IMPLEMENTASI
No Tanggal/Jam Dx.Kep Implementasi evaluasi
1 2 3 4 5
1 Kamis , 15 Nyeri 1. melakukan pengkajian S : klien
februari 2018 nyeri komperensif yang mengatakan
Jam : 12 .30 – meliputi lokasi, masih nyeri dan
13- 30 ngilu pada lutut
frekuensi, kualitas dan
faktor pencetus. O : - klien
nampak
2. menggunakan strategi meringis
komunikasi terapiutik - Nyeri
untuk mengetahui terkontrol
pengalaman nyeri dengan skala 2
(1-5)
-Klien mampu
3. mengajarkan prinsip- memberikan
prinsip manajemen nyeri posisi yang
nyaman dengan
4.mendorong pasien skala 2 (1-5)
memonitor nyeri -Klien mampu
mengontrol
terhadap gejala
5. menggajarkan metode
dengan skala 2
farmakologi untuk (1-5)
menurunkan nyeri
A : masalah
6. memberikan informasi belum teratasi
mengenai nyeri, seperti
penyebab nyeri, berapa P : intervensi 1
lama nyeri akan -6 di lanjutkan
dirasakan
2 Jumat 16 Nyeri S: klien
februari 2018 1. melakukan pengkajian mengatakan
Jam : 12. 00 – nyeri komperensif yang nyeri mulai
13.00 meliputi lokasi, berkurang
-Klien
frekuensi, kualitas dan
mengatakan
faktor pencetus. sudah mengerti
mengenai nyeri
2. menggunakan strategi
komunikasi terapiutik O:- klien
untuk mengetahui nampak
pengalaman nyeri mngerti
-Klien mampu
mengontrol
3. mengajarkan prinsip- nyeri dengan
prinsip manajemen nyeri skala 3 (1-5)
-Klien mampu
4. mendorong pasien memberikan
memonitor nyeri posisi yang
nyaman dengan
skala 3 (1-5)
5. menggajarkan metode
-Klien mampu
farmakologi untuk mengontrol
menurunkan nyeri terhadap gejala
dengan skala 3
6. memberikan informasi (1-5)
mengenai nyeri, seperti A: masalah
penyebab nyeri, berapa teratasi
lama nyeri akan
dirasakan P: intervensi 1-
6 dihentikan
Lampiran 1.
PENGKAJIAN KATZ INDEKS
SKORE KRITERIA
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil,
berpakaian dan mandi
B Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali satu
dari fungsi tersebut
C Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
dan satu fungsi tambahan
D Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian dan satu fungsi tambahan
E Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian, ke kamar kecil dan satu fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian, ke kamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut
LAIN- Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat di
LAIN klasifikasikan sebagai C, D, E atau F
Hasil :
Setelah dilakukan pengkajian dengan tanya jawab pada kakek M mengenai
aktivitas kemandirian sehari-harinya bahwa kakek M. Melakukan semua
aktivitasnya dengan mandiri seperti makan,mandi,berpakaian,berpindah ke tempat
lain, semua dilakukan seara mandiri tanpa bantuan siapapun dan ketergantungan
Lampiran 2
BARTHEL INDEKS
MODIFIKASI INDEKS KEMANDIRIAN KATZ
NO Aktivitas Mandiri Ketergantungan
(NILAI 1) (NILAI 0)
Lampiran 3.
Pengkajian Status Mental Gerontik (SPSMQ)
Interprestasi data
Salah 0 – 2 : Fungsi intelektual utuh
Salah 3 – 4 : Kerusakan intelektual ringan
Salah 5 – 7 : kerusakan intelektual sedang
Salah 8 – 10 : Kerusakan intelektual berat
Lampiran 4
Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE ( Mini
Mental Status Exam )
Orientasi Kalkulasi
Registrasi Mengingat kembali
Perhatian Bahasa
Interpretasi hasil :
24 - 30 : Normal
17 – 23 : Probable gangguan kognitif
0 - 16 : Definitif gangguan kognitif
Hasil : analis nilai 6 = definitif ganguan kongnitif
Lampiran 5
Pengkajian Keseimbangan
(TINNETI, ME, DAGINTER, SF, 1998)
Interpretasi hasil :
Jumlahkan semua nilai yang diperoleh klien, dan dapat di interpretasikan
sebagai berikut :
a. 0 - 5 : Resiko jatuh rendah
b. 6 – 10 : Resiko jatuh sedang
c. 11 – 15: Resiko jatuh tinggi
Hasil : analisis nilai 13 = resiko jatuh tinggi
Lampiran 6
PENGKAJIAN LINGKUNGAN PADA LANSIA
Kesimpulan :
Dari hasil pengkajian lingkungan pada lansia didapatkan kesimpulan
bahwa resiko cidera pada lansia kurang karena faktor yang menyebabkan resiko
cidera juga kurang.