Anda di halaman 1dari 16

NO.

Nama Alat Gambar Fungsi/Satuan Cara Kerja


1. Anemometer (Seri Untuk mengukur 1. Menekan tombol power
MASTECH 6252B) kecepatan suhu. 2. Memegang alat, lalu diarahkan ke
Untuk mengukur tempat yang ada angina-anginnya
kelembapan udara. hingga baling-baling berputar
Satuan= Kecepatan 3. Memperhatikan angka yang muncul
angin (m/s), knot, pada alat, meliputi kecepatan dan
km/jam suhu angin.
4. Kemudian angka sering berubah –
ubah maka mengambil angka yang
paling sering muncul dan menekan
tombol hold.

2. Altimeter Untuk mengukur 1. Meletakkan alat di tempat yang


ketinggian suatu akan diukur ketinggiannya
lokasi dan tekanan 2. Meletakkan alat dalam posisi datar
udara dari 3. Megatur jarum indicator yang naik
permukaan air laut. turun,sehingga posisi tepat di
(mdpl) tengah
4. Membaca hasil pengamatan jarum
penunjuk skala ketinggian
3. Set barles dan Barles Untuk mengambil 1. Meletakkan gelas plastic terlebih
listrik fauna atau infauna dahulu tepat di bawah masing-
pada sampel tanah masing corong.
secara manual (Set 2. Mengambil tanah dan meletekkan
barles). di atas set alat barless.
Untuk mengambil 3. Kemudian, mengayak, hingga
fauna atau infauna serangga terlihat, lalu diambil
pada sampel tanah menggunakan pinset untuk
menggunakan serangga yang besar, dan
bantuan listrik memberikan semprotan air jika
(Barles listrik). serangga yang ditemukan adalah
serangga kecil, lalu mengambil
menggunakan kuas serta
memasukkan ke dalam botol flakon
atau botol serangga.
Barles Listrik
1. Meletakkan alat di tempat terbuka
yang mana tidak ternaungi matahari
2. Meletakkan tanah sampel di atas
kasa sorong. Serta mendiamkan
selama beberapa jam
3. Mengidentifikasi hasil isolasi
4. Mengisolasi tanah basah agar
ditemukan sisa fauna.
4. Bor Tanah Untuk mengambil 1. Menggabungkan terlebih dahulu
sampel tanah pada bor tanah yang akan digunakan,
kedalaman tertentu serta menegakkan bor tanah
tersebut pada tempat yang mau
diambil sampel tanahnya
2. Menekan alat hingga kedalaman
yang diinginkan
3. Menarik alat hasil galian tanah
dengan cara diputar

5. Botol Flakon Untuk menyimpan 1. Membuka tutupnya


spesimen 2. Memasukkan sampel yang sudah
didapat
3. Menutup botolnya

6. Botol Serangga Untuk menyimpan 1. Membuka tutupnya


specimen serangga 2. Memasukkan sampel yang sudah
didapat
3. Menutup botolnya
7. Gunting Rumput Untuk menggunting 1. Menggunting pada suatu rumput
rumput sebagai yang dibutuhkan untuk digunting
sampel

8. Termohygrometer Untuk mengukur 1. Menggantungkan alat di pohon atau


suhu dan tiang
kelembapan udara 2. Menunggu beberapa saat hingga
(%) dan (0C) skala bergerak konstan
menunjukkan besar suhu (0C) dan
kelembapan udara (%)

9. Kuas Untuk mengambil 1. Menotolkan pada specimen yang


spesimen akan diambil
10. Set kuadrat Untuk membatasi 1. Pipa digabungkan hingga
area pengambilan membentuk pola persegi
suatu sampel 2. Meletakkan pada batas kuadran
(area) yang hendak dianalisis
vegetasinya
3.

11. Kompas Bidik Untuk menentukan 1. Mengambil satu titik (pohon)


arah (derajat) sebagai pusat
2. Meletakkan alat di atas telapak
tangan
3. Membuka lensa dan membidik arah
dari pusat
4. Jarum penunjuk akan bergerak
menunjukkan nilai derajat dari
pusat
5. Pengamat dapat berjalan sesuai
dengan nilai skala yang ditunjukkan
dari kompas bidik dari pusat
tertentu.
12. Kompartemen Digunakan untuk 1. Memasang thermometer pada
praktikum bagian kawat
referendum, untuk 2. Memberi es pada bagian ujung I
mengetahui kisaran dan memberi api pada bagian ujung
toleransi suhu II
3. Memasukkan ikan ke dalam alat
4. Memerhatikan pola tingkah laku
ikan
5. Memperhatikan suhu yang muncul
dimana ikan mengumpul
13. Light trap Mengoleksi sampel 1. Menyusun set alat terlebih dahulu
serangga malam 2. Memasang layar Berwarna putih
3. Memasang lampu pada bagian atas
untuk menarik serangga
4. Menunggu selama beberapa jam
5. Mengambil serangga dengan
bantuan swignet dan kuas

14. Lux Meter Untuk mengetahui 1. Alat dinyalakan dengan menekan


intensitas cahaya. tombol power
Satuan= Lux 2. Mengarahkan sensor kea rah
datangnya cahaya
3. Menunggu sebentar hingga muncul
angka panel yang menunjukkan
itensitas cahaya
4. Kemungkinan angka terus berubah-
ubah, maka dicari angka yang serng
muncul, kemudian menekan tombol
hold.
15. Meteran Jahit Untuk mengukur 1. Membuka pengikatnya
diameter dahan atau 2. Membentangkan sesuai kebutuhan
pohon yang akan diukur
3. Mencatat hasilnya
4. Menggulung kembali jika sudah
selesai
16. Nampan Untuk menampung 1. Memasukkan langsung specimen ke
sampel dari dalam nampan
penyaringan

17. Pinset Untuk mengambil 1. Memastikan specimen berada pada


sampel ujung alat
2. Meletekkan pada bagian ujung
specimen untuk megambil specimen.

18. Pipet tetes Untuk mengambil 1. Menekan bulbnya


sampel cairan 2. Memasukkan alat ke dalam cairan
3. Melepas tekanan pada bulb, maka
air akan masuk
4. Menetaskan hasil ambilan tadi.
19. DO Meter Untuk mengukur O2 1. Membuka tutup probe
yang terlarut pada 2. Menakan tombol power
air. Satuan = mg/L 3. Mengkalibrasi dengan cara
mencelupkan ke dalam akuades
4. Mencelupkan ke larutan yang akan
diuji
5. Mengamati angkan dissolved
oxygen yang muncul pada layar
panel
6. Menekan angka hold untuk
menentukan hasil akhir oksigen
yang terlarut.
20. Conductivity Meter Untuk mengukur 1. Mencelupkan Sensor alat pada
daya hantar listrik sampel
zat cair (%) 2. Nilai konduktivitas kemudian akan
Tegangan listrik (V) muncul pada layar panel
ditentukan oleh
sistem, besar arus
listrik (I) adalah
parameter yang
diukur seerrta
konstanta (C)
diperoleh
sebelumnya
K = C x I/V

21. Pithfall trap set Untuk mengambil 1. Menggali tanah, sampai cukup
sampel serangga untuk memasukkan gelap
epifauna perangkap.
2. Gelas perangkat berisi atraktan
alkohol dan gliserin. Alkohol
berfungsi untuk pengawet, gliserin
untuk menurunkan tegangan
permukaan
3. Menutupnya dengan serasah dan
penutup yang berbentuk seperti
rumah
4. Serangga yang lewat akan masuk
dan terperangkap
22. pH meter air Untuk mengukur pH 1. Memasukkan kabel pada
probe
2. Menekan tombol power
3. Memasukkan reseptor pada
cairan yang akan diuji
4. Menunggu angka yang akan
ditunjukkan hingga stabil
pada layar
5. Menekan tombol hold
6. Mencatat hasil ukur
7. Menekan tombol hold
8. Menekan tombol power
9. Membersihkan reseptor
dengan akuades
10. Mengelap dengan tissue
11. Melepad kabelnya dan
menyimpannya kembali
23. Soil Tester Untuk mengukur 1. Menggali tanah terlebih dahulu
suhu (0C) dan dengan cetok supaya
kelembapan tanah mempermudah dalam penancapan
(%) soil tester.
2. Menancapkan alat ke dalam tanah.
3. Menunggu sebentar hingga skala
penunjuk pH dan kelembaban bergerak
konstan.
4. Membaca angka yang tertera
pada skala bawah/kecil alat
tersebut untuk kelembapan
biasanya dalam (%).
5. Mengubah modenya terlebih dahulu
di samping alat untuk mengkur pH.
6. Setelah selesai dibersihkan dengan
tissue.
24. Jaring ikan Untuk mengambil 1.Menggerakkan alat dari tengah ke
ikan pinggir secara perlahan.
2.Mengangkat jaring ikan jika ikan
sudah masuk

25. Jaring serangga Untuk menangkap 1. Mengarahkan alat ke arah


serangga datangnya serangga
2. Serangga akan terperangkap ke
dalam jaring.
3. Jika serangga sudah masuk, maka
segera melipat jaring, diusahakan
agar serangga tidak keluar lagi.
26. Jaring Bentos Mengambil makhluk 1. Memasukkan ke dalam air hingga
mikrozoobentos atau dasar, yang mana berlawanan
bentos di dasar dengan arus
perairan 2. Menahannya agar tidak naik.
3. Menggerakkan kaki di bagian
dasar
4. Mengangkat alat dari dasar
5. Menampung lumpur yang
terperangkap, yang mana akan
ditemukan bentos bentos tersaring

27. Botol Semprot Untuk 1. Memasukkan air ke dalam botol


mengumpulkan kemudian tutup
sempel mikro yang 2. Menekan tuas maka air akan keluar
sudah tersaring

28. Cetok Untuk 1. Menekan alat ke tanah


mengumpulkan atau 2. Kemudian menggali tanah tersebut
menggemburkan untuk mengumpulkan tanah atau
tanah menggemburkan tanah
29. Clynometer Untuk melihat 1. Mengeluarkan alat dari kantongnya
ketinggian pohon 2. Menggelangkan tali dan memegang
atau kemiringan hendel Berwarna kuning
dengan menggunakan telunjuk dan ibu jari
menggunakan 3. Mengarahkan alat ke titik tertinggi
teorema phytagoras, objek yang akan diukur
maka akan diketahui 4. Mendekatkan lensa okuler ke mata
panjang sisi miring kanan objek yang ingin diukur
pada segitiga dg 5. Mengatur fokus dengan memutar
rumus T=( tan lensa ke kiri atau kanan
α x) < t 6. Membaca skala yang ditunjukkan
(%), (0) oleh garis hitam. Ada 2 skala. Yang
kiri skala derajat, yang kanan dalam
persen
7. Menghitung dengan rumus, T=( tan
α x) < t . Dimana
α= sudut dalam derajat
X= jarak benda dengan pengamat
t= tinggi tanah sampai mata
pengamat

30. Termometer tanah Mengukur suhu 1. Menggemburkan tanah terlebih


tanah (0C) dahulu
2. Menancapkan alat ke tanah
3. Menunggu hasilnya sampai 3-5
menit
4. Mencatat hasilnya
5. Membersihkan alat dengan tissue
31. Termometer batang Mengukur suhu 1. Memegang alat pada bagian talinya
cairan (0C) 2. Memasukkan ke dalam cairan
3. Menunggu hingga alat
menunjukkan hasil yang stabil
4. Mencatat hasil pengukuran
5. Membersihkan alat
32. Point Frame Menganalisis 1. Menyusun alat terlebih dahulu
vegetasi tumbuhan 2. Memasukkan besi kelubang
dengan metode titik kemudian melepaskan
3. Memperhatikan titik yang dijatuhi
oleh besi
4. Mencatat hasil yang ditunjukkan
oleh besi.

33. Roll Meter Untuk mengukur 1. Membutuhkan 2 orang


panjang suatu area 2. Setiap orang memegang satu ujung
(m) 3. 1 orang diam dan satu orang lagi
bergerak sambil menarik alat ke
titik yang dibutuhkan
4. Mencatat hasil pengukuran
5. Di gulung atau di roll kembali alat
34. Handrefractometer Mengetahui salinitas 1. Mengkalibrasi alat meggunakan
cairan aquades
2. Membersihkan dengan tissue kering
3. Meneteskan larutan uji pada sensor
4. Mengangkat alat sejajar mata lalu
dilihat skala salinitas yang muncul.

35. Secchi disk Mengukur frekuensi 1. Memasukkan alat ke perairan yang


penetrasi cahaya cukup dalam hingga warna hitam
dalam suatu perairan dan putih tidak terlihat
2. Jika sudah demikian maka
memberi tanda pada tali
3. Lalu, ditarik pelan-pelan hingga
warna putih terlihat. Mengukur
panjang tali tesebut
4. Hal ini menunjukkan kedalaman
penetrasi cahaya
36. Saringan bertingkat Untuk proses 1. Memasukkan tanah ke dalam
penyaringan saringan bertingkat kemudian
berdasarkan diayak dan disiram air
perbedaan partikel 2. Setiap saringan memiliki ukuran
yang berbeda. Semakin ke bawah
ukurannya semakin kecil.
Serangga yang besar akan berhenti
pada saringan yang paling atas.
Serangga yang masih dapat
melewati saringan akan jatuh
hingga saringan di bawah sampai
tidak ada lagi serangga yang yang
melewati saringan.
37. Saringan teh Untuk proses 1. Memasukkan tanah ke atas saringan
penyaringan 2. Meletakkan nampan di bawahnya
3. Mengayaknya secara perlahan

38. Soil Analizer Untuk mengetahui 1. Mengkalibrasi alat terlebih dahulu


kualitas tanah 2. Menancapkan ke dalam tanah yang
(fertilize, light, hendak diukur faktor abiotiknya.
moisture, pH) Meliputi fertilize, light, moisture,
pH
3. Jika ingin mengganti faktor yang
akan diukur, maka menggeser tuas
pengaturnya ke atas-bawah
menyesuaikan dengan indicator
yang akan diamati.
4. Menuggu sebentar hingga skala
bergerak konstan dan
menunjukkan nilai abiotiknya
39. Turbiditty Meter. Untuk mengukur 1. Menekan tombol power
Spesifikasi TOA tingkat kekeruhan 2. Mengkalibrasi alat terlebih dahulu
TB-25 A suatu perairan dengan mencelupkan sensor pada
(mg/L) akudes.
3. Mencelupkan ke alat yang akan
diuji
4. Mengatur indicator yang hendak
diamati
5. Angka kemungkinan berubah-ubah
maka menekan tombol hold untuk
hasil akhir nilai tingkat kekeruhan
40. Desikator Untuk menyimpan 1. Membuka tutup dengan cara
spesimen menggeser alat
2. Memasukkan specimen pada
alat
3. Mengolesi tutup dengan
vaselin
4. Menutup kembali tutupnya
5. Memberi silica di bagian
bawah.

Anda mungkin juga menyukai