Sejarah Tes Inteligensi
Sejarah Tes Inteligensi
Tes intelegensi pertama kali digunakan oleh negara Cina sebelum dinasti Han pada abad
XIV untuk mengukur intelegensi rakyat sipil yang melamar pekerjaan sebagai pegawai kerajaan.
Jendral Cina mengukur kompetensi calon pekerja berdasarkan pengetahuan menulis klasik,
persoalan administratif dan manajerial. Kemudian pada masa dinasti HAN (200 SM- 200 M),
seleksi ini juga digunakan pada bidang militer, perpajakan, pertanian, dan geografi yang modelnya
masih mencontoh seleksi militer Perancis dan Inggris.
Rakyat sipil yang mendaftar wajib mengikuti tes ujian tertulis mengenai pengetahuan
konvesion klasik dan kemampuan menulis puisi yang berlangsung sehari semalam. Para pelamar
akan berada sehari semalam di dalam kabin untuk menulis artikel atau puisi. Pada tahap awal
hanya 1% sampai dengan 7% yang lolos dan kemudian ikut bagian pada ujian tahap kedua yang
berlangsung selama tiga hari tiga malam. Hanya 5 diantara 100.000 pelamar yang lolos dan
akhirnya menjadi pegawai negara. Gregory (1992) berpendapat jika seleksi ini memang keras,
akan tetapi dapat memilih calon pekerja yang sesuai dengan karakteristik orang Cina.
Definisi Integensi
Meskipun ada keberagaman sudut pandang, terdapat dua hal pokokyang muncul berulang kali dalam
definisi para ahli mengenai intelgensi. Secara umum, para ahli cenderung setuju bahwa integelensi
adalah :
Berikut ini adalah faktor yang mendasari konsepsi intelegensi menurut kaum awam dan ahli :
Awam Ahli
Kemampuan Praktis untuk Pemecahan Kemampuan Memecahkan Masalah
Masalah 1. Mampu menunjukkan
1. Nalar yang baik pengetahuan mengenai masalah
2. Melihat hubungan diantara yang dihadapi
berbagai hal 2. Mengambil keputusan yang
3. Melihat aspek permasalahan tepat
secara menyeluruh 3. Menyelesaikan masalah secara
4. Fikiran terbuka optimal
4. Menunjukkan fikiran jernih
Daftar Pustaka
(Gregory, 2011)