Anda di halaman 1dari 2

1.

Ya, perusahaan Google memiliki budaya organisasi yang berpegang teguh pada filosofi
yang mengedepankan lingkungan kerja yang terkesan santai. Perusahaan Google juga
memiliki budaya yang terbuka. Di mana, pihak Google memperkerjakan orang-orang dari
berbagai macam latar belakang yang berbeda serta keragaman bahasa. Pihak Google juga
memilih orang-orang yang cerdas dan tekun serta lebih mengutamakan kemampuan di
atas pengalaman untuk mencapai tujuan dan visi misi yang sama untuk kebaikan
perusahaan. Maka etos kerja pihak Google tidak membatasi atau memiliki sekat khusus
antara bahawan dengan para board of directors perusahaan, mereka dapat secara bebas
dan aktif mengkontribusikan ide serta opini untuk kemajuan perusahaan.
2. Perusahaan Google memiliki budaya organisasi open and participative culture. Hal ini
dapat terlihat pada etos kerja yang mengedepankan lingkungan kerja yang santai,
komunikasi terbuka dan kepemimpinan yang supportif.
3. Budaya organisasi pada perusahaan Google dapat diterapkan di instansi pemerintahan
karena, budaya organisasi dalam pemerintahan merupakan implementasi nilai-nilai luhur
dari pancasila yang sangat mengedepankan kebhinekaan dan kedemokrasian. Budaya
organisasi pada perusahaan Google yang open and participative culture dengan asas
filosofi lingkungan kerja yang santai namun memiliki budaya terbuka yang
mencerminkan kedemokrasian yakni adanya komunikasi yang baik dan terbuka antara
bawahan dengan leader maka akan menjadikan lingkungan kerja yang disiplin, efektif,
dan efisien bagi budaya organisasi dalam pemerintahan. Tidak adanya batas khusus bagi
bawahan untuk menyampaikan ide dan opini untuk kemajuan negaranya dan tidak ada
sekat khusus untuk menyampaikan segala problematika yang terjadi di tengah masyarakat
untuk menghasilkan pemecahan masalah bersama, karena pada dasarnya pemerintahan itu
berlandas pada asas “dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat”.
4. Budaya organisasi pada perusahaan Google tentu dapat diterapkan di perusahaan swasta
karena pada dasarnya perusahaan Google juga merupakan perusahaan swasta maka model
budaya organisasi ini dapat diterapkan pada perusahaan swasta. Perusahaan swasta pasti
menginginkan profit yang baik bagi perusahaannya. Namun, perlu disadari dengan
adanya lingkungan kerja yang nyaman bagi seluruh karyawannya maka keprofesionalitas
karyawan akan tercurah demi kemajuan perusaahan dalam naungan tempat karyawan
tersebut bekerja. Tetapi, jika lingkungan kerja yang menekankan pada sistem reward and
punishment maka akan membuat tekanan khusus bagi karyawan. Karyawan akan
memiliki batasan untuk menyampaikan opini dan ide untuk kontribusi yang baik bagi
perusahaan. Adanya batasan antara bawahan dengan leader maka akan membuat
pencapaian tujuan menjadi tersendat karena tidak terjadi permufakatan. Oleh karena itu,
etos kerja yang open and participative culture dengan asas filosofi lingkungan kerja yang
santai namun memiliki budaya terbuka yakni adanya komunikasi yang baik dan terbuka
antara bawahan dengan leader maka akan menjadikan lingkungan kerja yang disiplin,
nyaman bagi karyawan dalam bekerja, efektif, dan efisien untuk mencapai tujuan bersama
menuju kearah yang lebih baik.
5. Filosofi “hebat masih belum cukup” karena parameter kesuksesan bukan hanya diukur
dari goals tujuan yang diperkirakan. Namun, pada realitanya kita akan dihadapkan oleh
kemajuan global yang semakin maju. Jika dikatakan hebat janganlah mudah berpuas diri.
Setiap hari adalah belajar. Belajar menjadi lebih baik dan semakin baik. Agar kita mampu
menghadapi perubahan dan kemajuan global, serta berkonsistensi untuk menjadi yang
terbaik.

Anda mungkin juga menyukai