Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SISTEM REM ABS PADA MOBIL

Disusun Oleh :

Alif Maulana Ihsan (0121503011)

INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN OTOMOTIF

SERPONG

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem
Rem ABS Pada Mobil” dengan lancar dan tepat pada waktunya.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman sistem rem


abs pada mobil dan sekaligus menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata
kuliah “Mekanika Gerak Kendaraan”.

Dalam penyelesaian makalah ini, penulis mendapatkan bantuan serta


bimbingan dari beberapa pihak :

1. Bapak Ir. Victor Tuapetel Mt Phd, selaku dosen mata kuliah


“Mekanika Gerak Kendaraan”.
2. Mba Sandri, selaku sekertaris Diploma III Otomotif.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah
ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, baik dari segi
materi maupun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan dalam penyempurnaan makalah ini. Penulis berharap makalah ini
dapat memberikan hal yang bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca
dan khususnya bagi penulis juga.

Serpong, 1 November 2017

Alif Maulana Ihsan

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan Makalah
D. Sistematika Penulisan Makalah

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Rem Antilock Brake System
B. Komponen Sistem Rem Antilock Brake System
C. Cara Kerja Sistem Rem Antilock Brake System
D. Prosedur Pemeriksaan Sistem Rem Antilock Brake System

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sering kali terjadi kecelakaan belakangan ini yang disebabkan oleh kelalaian
manusia, kondisi jalanan yang licin dan tidak memadai, dan lain sebagainya.
Terlebih pada kasus kondisi jalan yang licin dan kebiasaan pengemudi yang
menjalankan kendaraannya dengan kecepatan tinggi, terdapat sebuah sistem
pengereman yang dapat mengurangi resiko kecelakaan yang disebabkan oleh hal
tersebut. Nama dari sistem tersebut adalah ABS (Anti-lock Braking System) .
ABS (Anti-lock Braking System) merupakan sistem pengereman pada kendaraan
agar tidak terjadi penguncian roda ketika terjadi pengereman mendadak. Sistem
ini bekerja apabila pada mobil terjadi pengereman keras sehingga salah sebagian
atau semua roda berhenti sementara kendaraan masih melaju, membuat
kendaraan tidak terkendali sama sekali. Ketika sensornya mendeteksi ada roda
mengunci, ia akan memerintahkan piston rem untuk mengendurkan tekanan, lalu
mengeraskannya kembali begitu roda berputar. Proses itu berlangsung sangat
cepat, bisa mencapai 15 kali/detik. Efeknya adalah mobil tetap dapat
dikendalikan dan jarak pengereman makin efektif.
Anti-lock Braking Sistem pertama kali dikembangkan oleh French
Automobile pada tahun 1929, yang mana ABS pada saat itu digunakan sebagai
sistem pengereman yang terdapat pada aircraft. Kemudian sekitar tahun 1958
oleh Road Research Laboratory, ABS diujicobakan pada sebuah kendaraan
bermotor. Eksperimen terbuat memberikan hasil yang cukup memuaskan,
dengan adanya ABS resiko kecelakaan dapat dikurangi karena sistem
pengereman yang terdapat di dalamnya dapat mengatasi permasalahan yang
kerap terjadi pada kendaraan bermotor, yaitu terjadinya penguncian roda pada
saat dilakukan pengereman. Walaupun hasilnya cukup memuaskan, sistem
pengereman yang telah dijelaskan di atas masih merupakan sistem pengereman
yang tradisional. Baru pada tahun 1971, Chrysler bersama dengan Bendix
Corporation, membuat sebuah sistem pengereman yang telah berfungsi seperti
sebagaimana mestinya dan jauh lebih reliable dibandingan dengan ABS
tradisional.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Pengertian sistem rem jenis Antilock Brake System (ABS)?
2. Komponen sistem rem jenis Antilock Brake System (ABS)?
3. Cara kerja sistem rem jenis Antilock Brake System (ABS)?
4. Prosedur pemeriksaan sistem rem jenis Antilock Brake System (ABS)?

C. Tujuan Penulisan Makalah


Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, maka penulis memiliki tujuan
sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian sistem rem jenis Antilock Brake System (ABS).
2. Mengetahui Komponen sistem rem jenis Antilock Brake System (ABS).
3. Mengetahui Cara kerja sistem rem jenis Antilock Brake System (ABS).
4. Mengetahui Prosedur pemeriksaan sistem rem jenis Antilock Brake
System (ABS).

D. Sistematika Penulisan Makalah


Sistematis penulisan yang kami gunakan dalam pembuatan makalah ini
adalah sebagai berikut :
 BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah,tujuan penulisan
makalah, dan sistematika penulisan makalah.
 BAB II PEMBAHASAN
Bab ini menampilkan pembahasan tentang pengertian sistem rem
Antilock Brake System (ABS) , komponen sistem rem Antilock Brake
System (ABS), cara kerja sistem rem Antilock Brake System (ABS),
dan prosedur pemeriksaan sistem rem Antilock Brake System (ABS).
 BAB III PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran.
 DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Rem Antilock Brake System (ABS)

ABS (Anti-Lock Brake System) adalah sebuah sistem pada kendaraan


bermotor yang mencegah terjadinya roda menjadi terkunci pada saat
pengereman. Tujuannya adalah memungkinkan pengemudi untuk
mempertahankan kontrol pengendalian pada saat pengereman mendadak dan
digunakan untuk memperpendek jarak pengereman (dengan memperbolehkan
pengemudi menginjak pedal rem secara penuh tanpa perlu khawatir
kendaraan akan selip dan lepas kendali seperti bila kita melakukan
pengereman pada kendaraan non ABS (Anti-Lock Brake System ).
Anti-lock Brake Systems dirancang untuk mencegah terjadinya
penguncian roda (wheel lockup) saat pengeman mendadak di segala medan
jalan. Hasil saat pengeraman adalah:
1. Mobil tetap stabil.
2. Arah kemudi stabil (Vehicle Stability).
3. Mengerem lebih cepat (jarak pengereman lebih dekat, kecuali jalan
tanah, bersalju).
4. Penguasaan kontrol kendaraan menjadi maksimal (tinggat kestabilan).
5. Jika roda depan terkuci, mobil tidak mungkin bisa di arahkan
6. Jika roda belakang terkunci, mobil bisa tidak stabil dan tergelincir ke
salah satu sisi.
7. Jika permukaan jalan saat pengereman tidak rata, roda-roda yang
mengalami selip akan mudah terkunci dan mobil akan berputar putar.
Namun dengan sistem ABS mobil akan tetap stabil sampai mobil
tersebut berhenti .
Sistem cerdas ABS membagi kekuatan pengereman pada tiap ban secara
seimbang dan proporsional. Sistem ABS dilengkapi sensor, modul, dan
komputer yang terintegrasi dengan Electronic Control Unit (ECU) dengan
fungsi utama mengatur keseimbangan pengereman pada tiap roda sehingga
tidak ada roda yang melambat lebih cepat yang menyebabkan selip pada
kendaraan. ABS mampu memerintahkan piston rem untuk mengendur dan
mengencang dalam mengontrol pengereman tiap ban dengan kecepatan
sampai 15 kali per detik.
Hasil penelitian dari Monash University menunjukkan bahwa ABS
berhasil mengurangi tingkat tabrakan terhadap kendaraan lain dan pejalan
kaki dari mobil yang dilengkapi ABS. Kemudian penelitian tersebut juga
menyampaikan kalau kemampuan berhenti dari ABS lebih stabil dan cepat
terutama pada jalan berair, salju, dan es. Ini yang membuat ABS sangat baik
digunakan terutama pada musim hujan seperti di Indonesia sekarang ini
Bagaimana sejarah ABS yang penting dan bermanfaat banget ini? Sistem
ABS disebut-sebut ditemukan pada tahun 1950-an oleh seorang ahli
penerbangan yang berusaha menemukan rem untuk roda pesawat bernama
Gabriel Viosin dari Perancis. Penerapan pada mobil baru terjadi di tahun
1960 pada mobil jet balap Ferguson P99, Jensen FF, dan Ford Zodiac.
Kemudian baru pada tahun 1971 Chrysler dan Bendix Corporation
menciptakan ABS moderen yang terkomputerisasi dengan nama Sure Brake.
Hingga akhirnya di tahun 1978 Bosch dan Mercedes-Benz menyempurnakan
ABS dengan sistem elektronik 4-wheel multi-channel pada Mercedes-Benz S-
Class.
Di Indonesia sendiri ABS sudah diterapkan di berbagai mobil meskipun
masih banyak mobil yang belum dilengkapi ABS.

B. Komponen Sistem Rem Jenis Antilock Brake System (ABS)


1. Master silinder

Gambar 2.1 Master Silinder

Master Silinder berfungsi :


a. Membangun tekanan hidraulis sesuai dengan gaya tekan pengemudi.
b. Tekanan hidraulis ini mengalir ke unit tekanan.
2. Unit Control Tekanan (akuator)

Gambar 2.2 Unit Control Tekanan

Unit control tekanan (akuator) berfungsi mengatur tekanan hidraulis


rem untuk setiap roda sesuai dengan perintah computer.
3. ABS Control Module

Gambar 2.3 ABS Control Module

ABS control module berfungsi :


a. Mendapat informasi dari sensor putaran.
b. Menghitung tekanan ideal pada roda.
c. Mengirimkan perintah pengatur ke unit control tekanan rem
d. ABS control module selalu memeriksa fungsi diri secara otomatis
e. Bila fungsinya salah, ABS control module akan memberi tahu aliran
dengan lampu control pengemudi.

4. Sensor Putaran Roda

Gambar 2.4 Sensor Putaran Roda

Sensor putaran roda berfungsi menyensor kondisi putaran roda, dan


dari sensor tersebut menghasilkan signal.
5. Silinder Roda

Gambar 2.5 Silinder Roda

Silinder roda berfungsi untuk menggerakkan atau menekan sepatu rem.


Silinder roda dihubungkan dengan master silinder dengan menggunakan
pipa-pipa.

6. Lampu Kontrol

Gambar 2.6 Lampu Kontrol

Lampu kontrol berfungsi sebagai indicator ABS, bila terjadi kerusakan


pada sisitem rem ABS. lampu indicator akan menyala.
7. Sensor Putaran Aksel Belakang

Gambar 2.7 Sensor Putaran Aksel Belakang


Sensor putaran aksel belakang berfungsi menghitung putaran roda secara
induktif dan mengirim signal ke ABS control module.

C. Cara Kerja Sistem Rem Antilock Brake System (ABS)

Gambar 2.8 Cara Kerja Sistem Rem ABS

Sensor kecepatan akan membaca kecepatan mobil setiap saat, dan


menyampaikan data kecepatan tersebut ke komputer. Untuk mobil berhenti
secara normal di kecepatan 100 kilometer perjam, akan diperlukan waktu
selama 5 detik. Tentunya pada saat anda melakukan pengereman normal,
tidak akan terjadi penguncian roda kendaraan. Lain ceritanya jika pengemudi
melakukan pengereman mendadak, maka roda akan terkunci. Waktu yang
diperlukan untuk roda terkunci kurang lebih 1 detik.
Karena komputer telah di program, untuk dapat menghentikan kendaraan
secara maksimal, terkuncinya roda saat pengereman tidak boleh terjadi.
Sebelum roda terkunci, komputer akan mendapatkan data dari sensor
kecepatan dan akan memerintahkan katup menghalangi tekanan, dengan cara
mengambil katup posisi dua atau katup posisi tiga, sesuai perintah dari
komputer. Setelah putaran roda terdeteksi oleh sensor kecepatan, komputer
akan memerintahkan katup untuk mengambil posisi satu, yang membuat
tekanan minyak rem kembali dan diteruskan ke rem. Cara kerja rem ABS
diatas terjadi sangat cepat, rata-rata sistem ABS pada mobil sekarang, mampu
melakukan 15 kali proses tersebut dalam 1 detik.
Dengan adanya proses itu maka pengendara tidak perlu ragu untuk
menekan rem, sehingga konsentrasi bisa tetap fokus pada rintangan di
depannya dan pengendalian mobil sama sekali tidak akan terganggu tetap bisa
diarahkan ke kanan atau kekiri dengan aman

D. Prosedur Pemeriksaan Sistem Rem Antilock Brake System (ABS)


1. PEMERIKSAAN LAMPU ABS ON
a. On kan kunci kontak.
b. Periksa apakah lampu peringatan ABS menyala selama 2 detik
kemudian OFF. Jika tidak berarti ada kerusakan
2. PEMERIKSAAN DTC (dengan jumper wire)
a. ON kan kunci kontak.
b. Perhatikan penyalaan lampu peringatan ABS, apakah sesuai
dengan tabel DTC.
c. Hubungkan terminal term.switch diagnosis dengan ground (F-D)
pada konektor diagnosis.
d. Selesai pemeriksaan, putar kunci kontak ke posisi OFF dan
lepaskan jumper wire dari konektor diagnosis.
3. PEMERIKSAAN DTC (DENGAN SCAN TOOL)
a. Hubungkan Scan Tool ke kenektor DLC (Data Link Connector).
b. ON-kan kunci kontak.
c. Perhatikan DTC yang terlihat pada Scan Tool.
d. Selesai pengecekan, OFF-kan kunci kontak dan lepaskan Scan
Tool
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas, Sistem Rem ABS (Anti-Lock Brake System)
merupakan sebuah system kendaraan dalam hal pengereman yang mencegah
terjadinya roda menjadi terkunci pada saat pengereman. Tujuannya adalah
memungkinkan pengemudi untuk mempertahankan kontrol pengendalian
pada saat pengereman mendadak dan digunakan untuk memperpendek jarak
pengereman (dengan memperbolehkan pengemudi menginjak pedal rem
secara penuh tanpa perlu khawatir kendaraan akan selip dan lepas kendali
seperti bila kita melakukan pengereman pada kendaraan non ABS (Anti-Lock
Brake System ).
Cara kerjanya, sensor kecepatan akan membaca kecepatan mobil
setiap saat, dan menyampaikan data kecepatan tersebut ke komputer. Untuk
mobil berhenti secara normal di kecepatan 100 kilometer perjam, akan
diperlukan waktu selama 5 detik. Tentunya pada saat anda melakukan
pengereman normal, tidak akan terjadi penguncian roda kendaraan. Lain
ceritanya jika pengemudi melakukan pengereman mendadak, maka roda akan
terkunci. Waktu yang diperlukan untuk roda terkunci kurang lebih 1 detik.

B. Saran
Sistem Rem ABS yang kerjanya didukung oleh sistem hidrolik,
sehingga pada sistem ini fluida tidak boleh kurang atau habis dan harus tidak
ada udara yang masuk kedalam saluran fluida karena akan mengganggu
kinerja pada sistem.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_rem_anti_terkunci
http://ilmuku1510.blogspot.co.id/2013/09/sistem-rem-abs.html
http://suzukimobildemak.blogspot.co.id/2015/06/cara-kerja-rem-abs.html
http://technovacation.blogspot.co.id/2011/05/abs.html
http://teknik-agung.blogspot.co.id/2017/09/komponen-sistem-abs-antilock
braking.html

Anda mungkin juga menyukai