Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS

PADA NY. D DENGAN STEMI INFERIOR DI ICU RSUD PRAMBANAN

Disusun oleh :

1. Cindy Kusumawardani (1502052)


2. Kintan septiani R (1502021)
3. Sri Wahyuti (1502037)

DIII KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
2017/2018
ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS

PADA NY. D DENGAN STEMI INFERIOR DI ICU RSUD PRAMBANAN

Nama pengkaji : Kelompok 26

Tanggal pengkajian : 10 April 2018

Ruang ruang pengkajian : ICU RSUD Prambanan

A. BIODATA
Nama :Ny. D
Jenis kelamin :Perempuan
Pendidikan :SD
Usia :61 tahun
Pekerjaan : IRT
Status pernikahan : menikah
No.RM :055xxx
Diagnose Medis :STEMIINFERIOR
Tanggal Masuk :10 April 2018
Alamat :Srimartini, Piyungan

B. BIODATA PENANGGUNG JAWAP


Nama : Tn.S
Jenis Kelamin : laki-laki
Pendidikan :SMA
Pekerjaan : wiraswasta
Hubungan dengan Klien :Suami
Alamat :Srimartini, Piyungan

C. PENGKAJIAN PRIMER

1. Airways
Tidak ada sumbatan, bunyi nafas vesikuler, tidak ada suara tambahan
2. Breathing
Tidak menggunakan otot tambahan, dada terasa panas dan ampek, sesak nafas
bertambah saat nyeri RR 28x/menit, irama nafas teratur, tidak ada reflek batuk
3. Cirkulasi
Nadi 73x/menit, irama teratur, denyut lemah, tekanan darah 130/69 mmHg,
ekstermitas hangat, warna kulit sawo matang, nyeri dada sebelah kiri, nyeri
dada menyebar, nyeri dada berkurang saat istirahat dan minum obat, nyeri <5
menit, capillary refill < 3 detik, edema di tangan
4. Disability
Orientasi baik, kesadaran pasien compos metis, E4V5M6, pupil isokor, respon
cahaya positif kanan kiri
5. Eksposure
Tidak ada luka atau cidera
D. PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan dada terasa panas dan ampek, nyeri dada sebelah kiri,
sesak nafas
P. : Nyeri muncul saat aktivitas, berkurang saat istirahat dan minum obat
pengurang nyeri
Q. : kualitas nyeri seperti ditimpa benda berat
R. : nyeri pada dada sebelah kiri
S. :Sekala nyeri 4
T. :<5 menit, hilang timbul

2. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dengan keluhan dada terasa panas dan ampek sejak 1
minggu yang lalu oleh keluarga dibawa ke IGD RSUD Prambanan tanggal10
april 2018, pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit jantung 3 tahun
yang lalu, saat tiba di ICU TD : 142/98 mmhg, suhu 36,6 c, RR : 28 x/menit,
nadi 68 x/menit. Pasien datang ke ICU dengan diagnose medis STEMI. Di
IGD pasien suah mendapatkan terapi infus nacl 0.9% 20 tpm, brilinta 2x90
mg, aspilet 4 tablet, simfastatin 20 mg, ISDN 5 mg, injeksi arixtra dan
ranitidine 50 mg

3. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien mengatakan terakhir dirawat dirumah sakit karena operasi mata, pasien
mengatakan biasanya tensinya sedikit tinggi dan mempunyai riwayat DM
sudah 20 tahun, Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit jantung dari
ayahnya.
4. Alergi Obat-Obatan
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi obat dan makanan tertentu.
5. Pengobatan Terakhir
Pasien mengatakan pengobatan terakhir hanya beli obat diapotik jika sakit
6. Pengalaman Pembedahan
Pasien mengatakan pernah operasi mata sebelumnya.

E. Pemeriksaan Head to toe


1. Kepala
Mesochepal, Rambut berwarna hitam, sudah ada ubannya, penyebaran rambut
merata,
a. Mata
bola mata simetris, konjungtiva anemis, seklera tidak ikterik, pupil isokor,
reaksi pupil terhadap cahaya positive kanan dan kiri.
b. Telinga
telinga kanan dan kiri simetris, tidak ada serumen, bentuk normal,
kemampuan mendengar baik
c. Hidung
simetris, bersih, terpasang oksigen kanul 4 lpm
d. Mulut
mukosa bibir tampak agak kering, gigi masih utuh, tidak ada karies gigi,
tidak ada perdarahan gusi, tidak bau mulut, tidak ada kelainan mulut.
2. Leher
Leher simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri saat
menelan.

3. Dada
Jantung
Inspeksi : tidak ada lesi, tidak tampak ictus cordis
PalpasI : tidak ada masa, iktus cordis teraba pada ICS ke 5
Perkusi : pekak
Auskultasi : normal S1 dan S2 reguler

Paru -paru
InspeksI : paru kanan dan kiri simetris, tidak ada penggunaan alat
bantupernafasan
Palpasi : pengembangan paru simetris kanan dan kiri
Perkusi : suara sonor
Auskultasi : bunyi nafas vesikuler

4. Abdomen
Inspeksi : simetris, ada bekas luka post op insisi
Auskultasi : bising usus 12 x/menit
Palpasi : tidak ada masa , tidak ada nyeri tekan
Perkusi : timpani

5. Ekstermitas
a. Atas :
tangan kanan kiri normal, jari-jari lengkap, tidak ada keterbatasan gerak,
tidak ada edema, tida ada kontraktur, tidak ada kelainan bentuk, tangan kiri
terpasang infuseNacL 0,9% 20 tpm dengan infus pump
b. Bawah :
Ekstermitas bawah lengkap kanan kiri, tidak ada keterbatasan gerak, tidak
ada lesi, tidak ada deformitas, tidak ada edema, kekuatan otot 5
5 5

5 5

Keterangan :
0. Tidak ada kontraksi otot
1. Kontraksi otot dapat di palpasi tanpa gerakan persendian
2. Tidak mampu menahan gaya grafitasi
3. Hanya mampu menahan grafitasi
4. Mampu menggerakan persendian dengan gaya grafitasi,
mampu melawan dengan tahanan sedang
5. Mampu melawan gaya grafitasi, mampu melawan dengan
tahanan penuh.
6. Turgor kulit
Turgor kulit lembab, warna sawo matang, tidak ada lesi

F. Pemeriksaan penunjang

HASIL LABORATORIUM
Nama : Ny. D Tanggal permintaan : 10 April 2018

Umur
9.03 :61 tahun Ruang : IGD

parameter: ICU
Ruang Hasil rujukan Keterangan
WBC 9.31x10^3/uL 4.00-10.00 Normal
Neu % H 79.1 % 50.0-70.0 Meningkat
Lym % L 14.3 % 20.0-40.0 Normal
Mon % 4.3 % 3.0-12.0 Normal
Eos % 1.8 % 0.5-5.0 Normal
Bas % 0.5 % 0.0-1.0 Normal
Neu # 7.36x10^3/uL 2.00-7.00 Meningkat
Lym # 1.33x10^3/uL 0.80-4.00 Normal
Mon # 0.41x10^3/uL 0.12-1.20 Normal
Eos # 0.16x10^3/uL 0.02-0.50 Normal
Bas # 0.05x10^3/uL 0.00-0.10 Normal
ALY % 0.0 % 0.0-2.0 Normal
LIC % 1.3 % 0.0-2.5 Normal
ALY # 0.00x10^3/uL 0.00-0.20 Normal
LIC # 0.12x10^3/uL 0.00-0.20 Normal
RBC 4.19x10^3/uL 3.50-500 Normal
HBG 11.4 g/dL 11.0-15.0 Meningkat
HCT 35.7 % 37.0-47.0 Normal
MCV 85.3 fL 80.0-100.0 Normal
MCH 27.3 pg 27.0-34.0 Normal
MCHC 32.0g/dL 32.0-36.0 Normal
RDW-CV 13.0 % 11.0-16.0 Normal
RDW-SD 46.8 fL 35.0-56.0 Normal
PLT 402x10^3/uL 150-450 Normal
MPV 8.4 tL 6.5-12.0 Normal
PDW 16.0 9.0-17.0 Normal
PCT H 0.338 % 0.108-0.282 Meningkat

HASIL LABORATORIUM
Nama : Ny. D Tanggal permintaan : 13 April 2018

Umur
9.03 :61 tahun Ruang : ICU

parameter: ICU
Ruang Hasil Rujukan Keterangan
WBC 9.94x10^3/uL 4.00-10.00 Normal
Neu % H 71.3 % 50.0-70.0 Meningkat
Lym % L 19.2 % 20.0-40.0 Normal
Mon % 7.2 % 3.0-12.0 Normal
Eos % 2.0 % 0.5-5.0 Normal
Bas % 0.3 % 0.0-1.0 Normal
Neu # 7.09x10^3/uL 2.00-7.00 Meningkat
Lym # 1.91x10^3/uL 0.80-4.00 Normal
Mon # 0.72x10^3/uL 0.12-1.20 Normal
Eos # 0.19x10^3/uL 0.02-0.50 Normal
Bas # 0.03x10^3/uL 0.00-0.10 Normal
ALY % 0.1 % 0.0-2.0 Normal
LIC % 1.4 % 0.0-2.5 Normal
ALY # 0.01x10^3/uL 0.00-0.20 Normal
LIC # 0.14x10^3/uL 0.00-0.20 Normal
RBC 3.41x10^3/uL 3.50-500 Normal
HBG 9.4 g/dL 11.0-15.0 Normal
HCT 29.4% 37.0-47.0 Normal
MCV 86.2 fL 80.0-100.0 Normal
MCH 27.5 pg 27.0-34.0 Normal
MCHC 31.9 g/dL 32.0-36.0 Normal
RDW-CV 13.2 % 11.0-16.0 Normal
RDW-SD 48.0 fL 35.0-56.0 Normal
PLT 390x10^3/uL 150-450 Normal
MPV 8.6 tL 6.5-12.0 Normal
PDW 16.0 9.0-17.0 Normal
PCT H 0.338 % 0.108-0.282 Meningkat

HASIL RADIOLOGI

Nama : Ny. D Tanggal permintaan : 12 April 2018

Umur :61 tahun Ruang : ICU

Foto thorax, hasil :

Apex pulmo tenang

Tampak opasitas inhomogen pada parahlier dan paracardial bilateral terutama adextra

Sinus c.p lancip fissure minir prominent dan penebalan pleural space bilateral

Diafragma normal

COR, CTR : 0,59

Kesan:

Cardiomegali dengan edem apulmonum dan pleural effusion, gambaran CHF mix pulmonal
infection

Hasil EKG

Nama : Ny. D Tanggal permintaan : 12 April 2018

Umur :61 tahun Ruang : ICU

Tampak ST Elevasi pada lead II,III,aVF

Tampak juga Q patologis pada lead III,Avf

Terlihat ST Depresi Resiprokal pada lead Avl

Kesimpulan STEMI Inferior, terjadi oklusi pada RCA

G. Terapi medis.
1. Infulsnacl 0,9 % 20 tpm
2. Injeksi arixtra 1x2,5 mg
3. Injeksi ranitidine 2x1 amp
4. Injeksi furosemid 3x10 mg
5. Oral ISDN 3x5mg
6. Oral aspilet 1x80 mg
7. Oral brilinta 2x90
8. Oral simfastatin 1x20 mg
H. Analisa Data
No Symptom Etiologi Problem
1 DS Agen cidera Nyeri akut
Pasien mengatakan dada terasa biologis ( iskemik
panas dan ampek, nyeri dada miokard)
sebelah kiri
P. : Nyeri muncul saat bergerak/
aktivitas, berkurang saat
istirahat dan minum obat
pengurang nyeri
Q. : kualitas nyeri seperti ditimpa
benda berat
R. : nyeri pada dada sebelah kiri
S. :Sekala nyeri 4
T. :<5 menit, hilang timbul

DO
Pasien tampak menahan nyeri
TD: 143/57 mmHg, N 71x/menit,
RR 28x/menit,
EKG ST elevasi

2 DS Perubahan Penurunan curah


Pasien mengatakan nyeri dada kontraktilitas jantung
sampai sebelah kiri, dada terasa
panas dan ampek, lemas

DO
TD: 137/98 mmHg,
N 74 x/menit,
RR 28x/menit,
kulit lembab, pasien tampak
keletihan
Pasien terpasang oksigen 4 lpm
nasal kanul
EKG ST elevasi

3 Ds Nyeri Pola nafas tidak


Pasien mengatakan sesak nafas 2 efektif
hari yang lalu dan saat terlalu
banyak aktivitas sesak nafas
kambuh
Do
RR : 28 x/menit
Terpasang oksigen nasal 4 lpm
Irama tidak teratur
Pasien terengah-engah
pernafasanya

I. Diagnosa
1. Nyeri akut b.d agen cidera biologis ( iskemik miokard)
2. Penurunan curah jantung b.d perubahan kontraktilitas
3. Pola nafas tidak efektif b.d nyeri

J. Intervensi

No Diagnose Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


1 Penurunan curah Setelah dilakukan asuhan 1. Berikan oksigen sesuai
jantung b.d keperawatan selama 3x 24 kebutuhan
perubahan jam diharapkan masalah 2. Monitor tanda-tanda vital
kontraktilitas Penurunan curah jantung secara rutin
dapat teratasi dengan 3. Anjurkan istirahat atau tidur
kriteria hasil : yang adekuat
1. Tekanan darah dalam 4. Catat tanda dan gejala
rentan normal penurunan curah jantung
2. Berpartisipasi dalam 5. Evaluasi nyeri dada
rehabilitasi jantung yang 6. Instruksikan pasien untuk
direkomendasikan menghindari valsava
3. Tidak ada dispenea saat maneuver ( misalnya
istirahan dan mengejan saat BAB )
beraktivitas 7. Ajarkan pasien dan keluarga
mengenai modifikasi faktor
resiko jantung( merokok,
diet, dan olahraga )
8. Kolaborasi obat-obatan
untuk mengurangi nyeri dan
iskemik sesuai kebutuhan
2 Nyeri akut b.d Setelah dilakukan asuhan 1. Lakukan pengkajian nyeri
agen cidera keperawatan selama 3x 24 secara komperhensif
biologis jam diharapkan masalah 2. Anjurkan istirahat yang
nyeri akut dapat teratasi adekuat
dengan kriteria hasil : 3. Berikan oksigen tambahan
1. Tidak ada nyeri yang sesuai dengan yang
dilaporkan. dianjurkan
2. Mengetahui strategi 4. Anjurkan untuk membatasi
untuk mengontrol nyeri aktivitas
3. Mengetahui strategi 5. Ajarkan penggunaan teknik
pencegahan nyeri non farmakologi ( relaksasi
nafas dalam )

3 Pola nafas tidak Setelah dilakukan tindakan 1. Memonitor respirasi dan


efektif b.d nyeri keperawatan selama 3x24 status oksigen (TTV)
jam di harapkan pasien 2. Memposisikan klien
dapat bernafas dengan untuk memaksimalkan
normal, dengan kriteria hasil ventilasi (semi fowler)
: 3. Catat pergerakkan dada
1. Menunjukkan jalan simetris atau tidak
nafas yang peten, menggunakan otot bantu
pernafasan normal, pernafasan
suara nafas normal, 4. Monitor aliran oksigen
vasikuler 5. Kalaborasi pemberian
2. Tanda-tanda vital oksigen
normal

K. Implementasi

no Hari /tanggal Dx Implementasi Respon


1 Selasa10 april 1 1. melakukan pengkajian S. Pasien mengatakan nyeri
2018 nyeri secara dada sebalh kiri
14.30 komperhensif P. Nyeri muncul saat
2. pegecekan GDS bergerak/ aktivitas,
berkurang saat
istirahat dan minum
obat pengurang nyeri
Q. kualitas nyeri seperti
ditimpa benda berat
R. nyeri pada dada
sebelah kiri
S. Sekala nyeri 4
T. Hilang timbul <5
menit

O. Ku pasien tampak lemah,


pasien tampak menahan
nyeri
TD: 142/98 mmHg, N 68
x/menit, RR 28x/menit
GDS : 219 mg/dL, irama
EKG : SR
15.00 2 1. Monitor tanda- tanda S. Pasien mengatakan
vital bersedia melakukan yang
2. Menginstruksikan pasien diajarkan
untuk menghindari O. Pasien tampak lemas,
valsava maneuver ( pasien tampak merintih
misalnya mengejan saat menahan nyeri
BAB ) TD : 140/90 mmHg, N 70
X/menit, RR 28 x/menit
Irama EKG : SR
16.00 2 1. Memonitor tanda-tanda S. pasien mengatakan
vital bersedia diukur ttv
2. Pengecekan GDS
O:
TD : 142/98 mmHg
N : 68 x/menit
RR : 28 x/menit
S : 36,6 ˚C
Irama EKG : SR
GDS : 232 mg/dl

16.15 1,2 Menganjurkan istirahat yang S. Pasien mengatakan masih


adekuat merasa nyeri dada, dan
akan memperbanyak
istirahat sesuai yang
dianjurkan.

O. :KU Pasien tampak


lemah, kesadaran
Composmetis, pasien
terpasang oksigen 4 lpm
17.00 2 1. Memonitor TTV S:-
2. Memebrikan obat injeksi
ranitidine dan oral O:
simfastatin, bisoprolol, Obat masuk lewat selang
KSR inful dan oral diminum
3. Pengecekan GDS sendiri
4. Menghitung BC TD : 134/74 mmHg N:
70x/menit RR: 24 x/menit
Irama EKG : SR
GDS : 233 mg/dl
Input (infus: 214 + minum :
100)= 314
Output (urine : 300 + iwl :
175)= 475
BC : 314-475= -161cc
18.00 1. Memonitor TTV S. pasien mengatakan
2. Memberikan obat ISDN bersedia minum obat
pada pasien
O. pasien tampak lemah
TD : 135/65 mmHg N:
71x/menit RR: 24x/menit
Irama EKG : SR

19.00 3 1. memonitor TTV S : pasien mengatakan sesak


2. memonitor aliran oksigen nafas
3. pengecekan GDS O : oksigen mengalir 4 lpm
TD : 136/60 mmHg N:
75x/menit RR : 26 x/menit
Irama EKG : SR
GDS : 241 mg/dl
20.00 1 1. memonitor TTV S : pasien mengatakan sesak
2. mengevalusi nyeri dada nafas dan nyeri dada
3. memposisikan pasien O : - pasien nampak lebih
semi fowler nyaman dengan posisi semi
4. memberikan obat fowler dan obat masuk
lovemin - KU lemah, pasien
nampak menahan
nyeri
- TD : 140/60 mmHg
- N : 75x/menit
- RR : 24x/menit
- Irama EKG : SR

21.00 3 1. Memonitor TTV S : pasien mengatakan masih


2. Memonitor aliran merasa sesak dan nyeri dada
oksigen O : oksigen mengalir 4 lpm
3. Pengecekan GDS TD : 140/65 mmHg N : 72
x/menit RR: 24 x/menit
Irama EKG : SR
GDS: 342 mg/dl
22.00 1. Memonitor TTV S : Pasien mengatakan mau
2. Memberikan injeksi untuk di kasih obat
ranitidine O : obat injeksi masuk
3. Obat oral aspilet, CPG, melalui selang dan obat oral
ISDN, masuk melalui mulut dengan
Simuastatan,laxadine di minum
4. SC Arixtra TD : 135/68 mmHg N : 84
5. Menghitung BC x/menit RR : 24 x/menit
Irama EKG : SR
Input ( infus:218 +
minum:50=268)
Output (urine: 200 + iwl:175
= 375)
BC: 268-375= -107
23.00 1. Memonitor TTV S:-
2. Pengecekan GDS O : TD : 140/67 mmHg N :
75 x/menit RR : 26 x/menit
GDS : 243 mg/dl
Irama EKG : SR
2 Rabu , 11 Memonitor tanda-tanda vital S:-
april 2018 0 : TD : 145/87 mmHg N :
24.00 76x/menit RR: 24x/menit
Irama EKG : SR
01.00 1. Memonitor tanda-tanda S:-
vital O : TD : 148/56 mmHg N :
2. Pengecekan GDS 65 x/menit RR : 24x/menit
GDS : 213 mg/dl
Irama EKG : SR
02.00 Memonitor TTV S:-
O : TD : 153/67 mmHg N :
76 x/menit RR : 24x/menit
Irama EKG : SR
03.00 1. Memonitor tanda-tanda S:-
vital O : TD : 137/65 mmHg N :
2. Pengecekan GDS 70x/menit RR : 24x/menit
GDS : 256 mg/d
Irama EKG : SR
04.00 Memonitor tanda-tanda vital S:-
O : TD : 145/67 mmHg N :
78 x/menit RR : 24x/menit
Irama EKG : SR
05.00 1. Memonitor tanda-tanda S:-
vital O : TD : 143/75 mmHg N :
2. Pengecekan GDS 76 x/menit RR : 24x/menit
3. mengitung BC GDS : 226 mg/dl
Irama EKG : SR
Input (infus: 201+ minum:
150=351)
Output ( urine: 150 + iwl:
175=325)
BC : 351-325= +26 cc
06.00 1. Memonitor tanda-tanda S : pasien mengatakan mau
vital diberikan obat
2. Pemberian obat oral O : obat oral masuk diminum
ISDN dan laxadine sendiri dan injeksi furosemid
3. Pemberian injeksi masuk melalui selang infus
furosemid TD : 134 mmHg N : 76
x/menit RR : 24 x/menit
Irama EKG : SR
07.00 2 1. Monitor tanda-tanda vital S. Pasien mengatakan nyeri
2. Mengevaluasi nyeri dada dada sudah berkurang
3. Pemgecekan GDS O. Ku pasien tampak lemah,
pasien tampak merintih
menahan nyeri
TD : 140/70 mmHg
N : 70 x/menit
RR : 24 x/menit
GDS : 243 mg/dl
Irama EKG : SR

08.00 Memonitor tanda-tanda vital S:-


O:
TD : 139/79 mmHg
N : 78 x/menit
RR : 24 x/menit
S : 36,6 ˚C

09.00 1. Memonitor tanda-tanda S. keluarga pasien


vital mengatakan akan
2. Memberikan obat pada membantu meminumkan
pasien : obatnya
Injeksi ranitidine dan O. Telah diberikan obat
oral simfastatin injkesi ranitidine ran
3. Pengecekan GDS simfastatin
TD : 145/90 mmHg
N : 70 x/menit
RR : 24 x/menit
GDS : 254 mg/dl
Irama EKG : SR

10.00 2 1. Memonitor tanda-tanda S. Pasien mengatakan akan


vital beristirahat sesuai yang
2. menganjurkan istirahat diajarkan
atau tidur yang adekuat O. Pasien tampak lemah, TD
: 139/79 mmHg N : 70
x/menit RR : 24 x/menit
Irama EKG : SR
10.10 1,2 Mengajarkan penggunaan teknik S. Pasien mengatakan mau
non farmakologi ( relaksasi nafas diajarkan relaksasi nafas
dalam ) dalam
O. Pasien dapat mengulang
relaksasi nafas dalam
yang diajarkan
11.00 2,3 1. Memonitor TTV S. Pasien mengatakan
2. menganjurkan untuk bersedia membatasi
membatasi aktivitas aktivitas
3. memberikan obat injeksi O. Pasien terpasang O2 4
ranitidine dan oral aspilet lpm ,injeksi masuk
4. pengecekan GDS melalui selang infus dan
5. menghitung BC obat oral diminum
TD : 139/79mmHg N :
70 x/menit RR:
24x/menit
Irama EKG : SR
GDS : 214 mg/dl
Input (infus : 199 +
minum : 100= 299)
Output (urine: 200 + iwl:
175= 375)
Bc = 299-375= -76
12.00 Memonitor Tanda-tanda vital S:-
O : TD : 140x/menit N:
70x/menit RR : 26x/menit
Irama EKG : SR
13.00 1. Memonitor tanda2 vital S:-
2. Pengecekan GDS O:
TD : 141/81 mmHg
N : 69 x/menit
RR : 24 x/menit
Irama EKG : SR
GDS : 241 mg/dl
14.00 Memonitor tanda-tanda vital S:-
O : TD : 134/65 mmHg N:
76 x/menit RR: 24 x/menit
Irama EKG : SR
15.00 1. Memonitor tanda-tanda S. Pasien mengatakan akan
vital meminum obatnya
2. Memberikan obat pada O :Telah diberikan obat pada
pasien : pasien :
Injeksi ranitidine dan Ranitidine dan simfastatin
oral simfastatin TD : 140/65 mmHg N: 65
3. Pengecekan GDS x/menit RR: 24x/menit
Irama EKG : SR
GDS : 231 mg/dl
16.00 2 1. Monitor tanda-tanda vital S. :Pasien mengatakan nyeri
2. mengevaluasi nyeri dada dada berkurang
O :Ku : baik
Kesadaran : CM
Pasien sudah terlihat
rileks
GCS : E4V5M6
Spo2 : 98%
TD : 134/56 mmHg N:
70x/menit RR: 24 x/menit
Irama EKG : SR

17.00 2,3 1. Monitor tanda-tanda vital S. pasien mengatakan sudah


2. mempertahankan oksigen tidak sesak nafas
4 lpm O. Pasien terlihat rilexs
3. pengecekan GDS dalam bernafas
4. menghitung BC TD : 135/70 mmHg N :
70x/menit RR : 24
x/menit
GDS : 234 mg/dl
Input (infus:191 +
minum: 100= 291)
Output (urine: 300 +
iwl:175= 475)
Bc :291-475=-184
18.00 3 1. Memonitor tanda-tanda S. Keluarga Pasien
vital mengatakan bersedia di
2. Ajarkan pasien dan ajarkan cara modifikasi
keluarga mengenai faktor resiko jantung
modifikasi faktor resiko O. Keluarga Pasien dan
jantung( merokok, diet, pasien, tampak
dan olahraga ) kooperatif, pasien dapat
mengulang penjelasan
yang diberikan
TD : 123/65 mmHg N:
70x/menit RR : 24
x/menit
Irama EKG : SR
19.00 2 1. Memonitor tanda-tanda S: pasien mengatakan
vital masih nyeri dada dan
2. Mengevaluasi nyeri dada sesak
3. Pengecekan GDS O : KU pasien lemah,
pasien nampak menahan
nyeri
TD : 134/65 mmHg N:
70x/menit RR : 24
x/menit
Irama EKG : SR
GDS : 213 mg/dl
20.00 3 1. Memonitor tanda- S : pasien mengatakan masih
tanda vital sesak nafas
2. Memonitor aliran O : oksigen mengalir 4 lpm
oksigen TD : 126/70 mmHg N:
73x/menit RR : 23 x/menit
Irama EKG : SR

21.00 1. Memonitor tanda-tanda S:-


vital O : KU pasien lemah, pasien
2. Pengecekan GDS nampak menahan nyeri
TD : 146/76 mmHg N:
75x/menit RR : 24 x/menit
Irama EKG : SR
GDS : 211 mg/dl
22.00 1. Memonitor TTV S : Pasien mengatakan mau
2. Memberikan injeksi untuk di kasih obat
ranitidine O : obat injeksi masuk
3. Obat oral aspilet, CPG, melalui selang dan obat oral
ISDN, masuk melalui mulut dengan
Simuastatan,laxadine di minum
4. SC Arixtra TD : 132/78 mmHg N :
5. Menghitung bc 76x/menit RR : 24 x/menit
Irama EKG : SR
Input
(infus:248+minum:250=448)
Output
(urine:200+iwl:175=375)
Bc: 448-375=+73 cc
23.00 1. Memonitor tanda-tanda S:-
vital O : KU pasien lemah, pasien
2. Pengecekan GDS nampak menahan nyeri
TD : 135/76 mmHg N:
75x/menit RR : 24 x/menit
Irama EKG : SR
GDS : 234 mg/dl
Kamis, 12 Memonitor tanda-tanda vital S:-
april 2018 O : TD : 134 mmHg N : 65
24.00 x/menit RR : 24x/menit
Irama EKG : SR
01.00 1. Memonitor tanda-tanda S:-
vital O : KU pasien lemah, pasien
2. Pengecekan GDS nampak menahan nyeri
TD : 124/65 mmHg N:
75x/menit RR : 24 x/menit
Irama EKG : SR
GDS : 212 mg/dl
02.00 Memonitor tanda-tanda vital S:-
O : TD : 125/45 mmHg N :
65 x/menit RR : 24x/menit
Irama EKG : SR
03.00 1. Memonitor tanda-tanda S:-
vital O : TD : 134 mmHg N : 65
2. Pengecekan GDS x/menit RR : 24x/menit
Irama EKG : SR
04.00 1. Memonitor tanda-tanda S:-
vital O : KU pasien lemah, pasien
2. Pengecekan GDS nampak menahan nyeri
TD : 135/76 mmHg N:
75x/menit RR : 24 x/menit
Irama EKG : SR
GDS : 234 mg/dl
05.00 1. Memonitor tanda-tanda S:-
vital O : TD : 134 mmHg N : 65
2. Menghitung bc x/menit RR : 24x/menit
Irama EKG : SR
Input
(infus:350+minum:200=550)
Output
(urine:550+iwl:175=725)
Bc: 550-725=-175 cc
06.00 1. Memonitor tanda-tanda S : pasien mengatakan mau
vital diberikan obat
2. Pemberian obat oral O : obat oral masuk diminum
ISDN dan laxadine sendiri dan injeksi furosemid
3. Pemberian injeksi masuk melalui selang infus
furosemid TD : 134 mmHg N : 76
4. pengecekan GDS x/menit RR : 24 x/menit
Irama EKG : SR
GDS : 211 mg/dl
07.00 Memonitor tanda-tanda vital S:-
O : TD : 134 mmHg N : 65
x/menit RR : 24x/menit
Irama EKG : SR

L. Evaluasi
No Diagnosa Evaluasi TTD
1 Selasa, 10 April 2018 S. :Pasien mengatakan masih merasa nyeri dada,
Nyeri akut b.d agen sekala nyeri 4, masih sesak nafas
cidera biologis O. Ku baik , kesadaran CM, TD : 142/98 mmHg
N : 68 x/menit, RR : 28 x/menit, S : 36,6 ˚C
A. Masalah belum teratasi
P. Lanjutkan intervensi
1. lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif
2. ajarkan penggunaan teknik non farmakologi
( relaksasi nafas dalam )
3. anjurkan untuk membatasi aktivitas
4. monitor tanda-tanda vital

Penurunan curah S. Pasien mengatakan masih merasakan sesak


jantung nafas, lemas, nyeri dada sebelah kiri, dada terasa
panas dan ampek
O. TD: 142/98 mmHg,
N 68 x/menit,
RR 24x/menit,
A. Masalah belum teratasi
P. Lanjutkan intervensi
1. Berikan oksigen sesuai kebutuhan
2. Monitor tanda-tanda vital secara rutin
3. Anjurkan istirahat atau tidur yang adekuat
4. Kolaborasi obat-obatan untuk mengurangi
nyeri dan iskemik sesuai kebutuhan

Pola nafas tidak S : pasien mengatakan dada terasa seperti di tekan,


efektif b.d nyeri dan sesak jika untuk bernafas
O : pasien nampak sesak, terpasang nasal kanul 4
lpm, RR: 28 x/menit
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Posisikan pasien semi fowler
- Pemberian alat bantu oksigen 4 lpm

.2 Rabu, 11 april 2018 S. Pasien mengatakan sesak nafas berkurang , lemes


Nyeri akut b.d agen berkurang dan nyeri dada sudah berkurang, skala
cidera biologis nyeri 3

O :Pasien tampak rileks


Ku : sedang
Kesadaran : CM
TD : 139/74 mmHg
N : 78 x/menit
RR : 24 x/menit
S : 36,6 ˚C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Lakukan pengkajian nyeri secara
komperhensif
2. Berikan oksigen tambahan sesuai dengan
yang di anjurkan

Penurunan curah S. Pasien mengatakan nyeri dada berkurang, masih


jantung sesak nafas tapi sudah berkurang, lemes
berkurang
O. TD :139/74 mmHg
N : 78 x/menit
RR : 24 x/menit
S : 36,6˚C
A. Masalah teratasi sebagian
P. Lanjutkan intervensi :
1. Monitor tanda-tanda vital secara rutin
2. Ajarkan pasien dan keluarga mengenai
modifikasi faktor resiko jantung( merokok,
diet, dan olahraga )
3. Kolaborasi obat-obatan untuk mengurangi
nyeri da
Pola nafas tidak S : pasien mengatakan masih terasa sesak nafas
efektif b.d nyeri O : pasien nampak sesak, terpasang nasal kanul 4
lpm, RR: 24 x/menit, tampak semi fowler
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Pemberian oksigen 4 lpm
Kamis, 12 april 2018 S. Pasien mengatakan nyeri dada berkurang
Nyeri akut b.d agen banyak, skala 2
cidera biologis O. Pasien tampak rileks, nyaman
TD : 141/81 mmHg
N : 69 x/menit
RR : 24 x/menit
S : 36,6 ˚C
A. Masalah teratasi sebagian
P. lanjutkan intervensi
Penurunan curah S. Pasien mengatakan sesak nafas berkurang, nyeri
jantung dada berkurang, sudah tidak merasa lemas
O. KU pasien baik, pasien tampak lebih rileks,
TD : 141/81 mmHg
N : 68 x/menit
RR : 24 x/menit
S : 36,6 ˚C
A. Masalah teratasi sebagian
P. lanjutkan intervensi

Pola nafas tidak S : pasien mengatakan sesak nafas sudah berkurang


efektif b.d nyeri O : Pasien nampak lebih rileks, terpasang kanul
oksigen 4 lpm, tampak semi fowler, RR : 22
x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- pemberian oksigen 4 lpm

Anda mungkin juga menyukai