Panas dari dalam tubuh dapat ditransfer ke lingkungan luar. Demikian juga sebaliknya,
panas dari lingkungan luar dapat ditransfer ke dalam tubuh. Kecepatan transfer panas ke
dalam atau ke lingkungan luar tergantung pada 3 faktor:
1. Luas permukaan. Luas permukaan per gram jaringan berbandiing terbalik dengan
peningkatan massa tubuh.
2. Perbedaan suhu. Semakin dekat seekor hewan memelihara suhu tubuhnya ke lingkungan,
makan semakin sedikit panas yang mengalir ke dalam atau ke lingkungan luar.
3. Konduksi panas spesifik permukaan tubuh hewan. Permukaan jaringan poikiloterm
memiliki konduktansi panas yang tinggisehingga hewan ini memiliki suhu tubuh mendekati
suhu lingkungannya (Syamsiar, 1988)
DAFTAR PUSTAKA
TUGAS DISKUSI
1. Suhu manusia tidak dipengaruhi oleh lingkungan karena manusia termasuk kedalam
makhluk homoiterm, artinya suhu tubuhnya konstan meskipun suhu lingkungan berfluktuasi
jauh di atas atau di bawah suhu tubuhnya. Kulit memegang peranan penting dalam
mempertahankan suhu tubuh. Di dalam kulit terdapat jaring-jaring pembuluh darah dan
kelenjar keringat yang dikendalikan oleh sistem saraf. Di samping itu terdapat reseptor
berbagai macam sensasi satu di antaranya adalah termoreseptor. Bila tubuh merasa panas, ada
kecenderungan tubuh meningkatkan kehilangan panas ke lingkungan. Bila tubuh merasa
dingin, maka kecenderungannya menurunkan kehilangan panas. Organisme berdarah panas
(homeoterm) memiliki organ pengatur suhu tubuh yaitu hipothalamus agar suhu tubuh tetap
pada kondisi optimal. Pengaturan suhu badan (thermoregulasi) bertujuan agar panas yang
dihasilkan dari berbagai proses metabolisme dan yang diperoleh dari lingkungan sekitar harus
seimbang dengan banyaknya panas yang dikeluarkan dari tubuh.
2. Cara kerja tubuh manusia dalam mengatur suhunya menggunakan sistem feedback (umpan
balik negatif) artinya apabila panas badan melebihi suhu optimal, maka hipothalamus akan
berusaha menurunkan ke optimal dan sebaliknya. Sebagai ilustrasi jika suhu lingkungan
tinggi atau suhu badan meningkat 1-20C, maka kenaikan suhu tersebut akan mempengaruhi
sel-sel syaraf hipothalamus selanjutnya akan menginstruksikan lewat neuro-endokrin ke
syaraf perifer agar meningkatkan sirkulasi darah perifer yang berada di bawah kulit dan
meningkatkan perkeringatan sehingga panas badan banyak yang keluar. Selanjutnya suhu
darah yang telah turun tersebut akan ke hipothalamus dan menginstruksikan agar aktifitas sel-
sel syarafnya diturunkan sehingga suhu badan tetap dalam kondisi optimal. Pada proses
termoregulasi, aliran darah kulit sangat berubah-ubah. Vasodilatasi pembuluh darah kulit,
yang memungkinkan peningkatan aliran darah panas ke kulit, akan meningkatkan kehilangan
panas. Sebaliknya, vaso-konstriksi pembuluh darah kulit mengurangi aliran darah ke kulit,
sehingga menjaga suhu pusat tubuh konstan, dimana darah diinsulasi dari lingkungan
eksternal, jadi menurunkan kehilangan panas.