Konferensi Pers Apbn 2018 PDF
Konferensi Pers Apbn 2018 PDF
APBN
TAHUN 2018
Konferensi Pers
25 Oktober 2017
1
Perekonomian Dunia Diperkirakan Terus Tumbuh, Meskipun Masih Terdapat Beberapa
Tantangan Dan Risiko
Pertumbuhan Ekonomi Global (%) • China economic
8
rebalancing
7
6.4
• Low Commodity
Indonesia
Prices
6.2
6.0
• Monetary
5.4
5.2
5.0 5.0
4.9
5
• Ageing Population
4
3.6 3.7
3 World
• Protectionism
2
2.2
2.0 • Security & Geopolitic
Climate
1
Advanced Economies
0
Source: WEO Oct 2017 & MoF • Change & Natural
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017p 2018p Disaster
2
Volume Perdagangan dunia dan harga komoditas diperkirakan akan meningkat seiring
membaiknya pertumbuhan ekonomi dunia.
Namun di 2018 diperkirakan melambat seiring dengan berlanjutnya moderasi Tiongkok dan bayangan
proteksionisme.
175
4 4.2
4.0
3.8
3.6 150
2.8 125
2.4
2
100
1
75
Indeks Komoditas Global Energi
Pertanian Logam
0 50
2013 2014 2015 2016 2017p 2018p 2013 2014 2015 2016 2017p 2018p
3
Tingkat Pertumbuhan Ekonomi di Tahun
SNAPSHOT PERTUMBUHAN
2017 Sehat Dan Stabil SEMESTER 1 2017
5.12 5,0
5.17 5.18 5,0 5,0%
Konsumsi RT tumbuh
5.05 5.01 5.01 5.01
PMTB tumbuh 5,1%
4.94 4.93 4,9 4.92 4.94
4.82
4.74 4.77
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2014 2015 2016 2017 Sektor primer tumbuh baik, dengan sektor pertambangan yang
Sum ber: BPS, diolah
mencatatkan pertumbuhan positif
Pertumbuhan PDB per Sektor 2016 2017
(%, YoY) S1 Y Q1 Q2 S1 Sektor konstruksi tumbuh tinggi 6,5%, sejalan dengan
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2.5 3.3 7.1 3.3 5.1 akselerasi infrastruktur
Pertambangan dan Penggalian 1.2 1.1 -0.6 2.2 0.8
I ndustri Pengolahan 4.7 4.3 4.2 3.5 3.9 Sektor jasa melanjutkan tren peningkatan terutama transportasi
Konstruksi 5.9 5.2 5.9 7.0 6.5 dan informatika, yang juga terdorong oleh percepatan infrastruktur
Perdagangan Besar dan Eceran 4.1 3.9 5.0 3.8 4.4
Transportasi & Pergudangan 7.4 7.7 8.0 8.4 8.2
I nformasi dan Komunikasi 8.5 8.9 9.1 10.9 10.0 Sektor industri pengolahan tumbuh melambat 3,9%, menguatkan
Jasa Keuangan dan Asuransi 11.4 8.9 6.0 5.9 6.0 perlunya revitalisasi
Jasa-Jasa Lainnya 5.7 4.8 4.0 3.4 3.7
PDB 5.1 5.0 5.0 5.0 5.0
4
Inflasi Terkendali
Harga pangan bergejolak dapat dikendalikan dan mengurangi tekanan inflasi
Komponen Pembentuk Inflasi 2017 (yoy)
12.0%
IHK Core Inflation Administered Price Volatile Food
10.0% 9.3%
8.0%
6.0% 5.9%
4.8%
3.7%
4.0% 4.0%
3.1%
3.4%
3.0% 3.0%
2.0%
0.4% 0.2%
0.0% 0.5%
S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S
-2.0% 2015 2016 2017
Sumber: BPS, diolah
0
mengalami surplus sebesar USD1,76 miliar,
tercatat sebagai surplus tertinggi sejak tahun
-0.5 2012.
-1
• Secara kumulatif, Neraca Perdagangan Indonesia
MIGAS NONMIGAS TOTAL
tercatat surplus sebesar USD10,87 miliar,
-1.5 melampaui surplus setahun di tahun 2016
201 6-J
201 7-J
J
J
N
F
D
S
O
4
Prospek Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke FAKTOR PENDORONG
PERTUMBUHAN:
Depan Sangat Baik dan Berpotensi di atas Tren
Global Di tahun 2016, pertumbuhan ekonomi
Indonesia sudah menemukan momentum
Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi (%,yoy)
8
pemulihan, di saat tren global masih
melambat
7
6.2 6.2
6.0
6 5.6
5.4
5.2 Ke depan, pertumbuhan akan
5.0 4.9 5.0
5
2018f; 4,9 melanjutkan tren peningkatan a.l.
4 didukung sektor domestik yang sehat dan
2018f; 3,7 dukungan pemerintah pada aktivitas yang
3 menunjang produktivitas (e.g.
infrastruktur)
2 2018f; 2.0
7
NILAI TUKAR rupiah diperkirakan stabil pada level 13.400/US$
12,500
13,900
13,500
10,500
11,600
11,900
13,300
13,400
8,800
9,000
9,300
9,600
8
Berbagai Pengakuan atas Reformasi Ekonomi & Struktural diperoleh
Dari perbaikan creditworthiness, doing business, kepercayaan pada pemerintah, hingga daya saing
Ease of Doing Business 2017 Investment Grade dari Standard and Poor’s
15 BBB-
mendapat peringkat
dalam jajaran Top Improvers. investment grade dari seluruh
Saat ini posisi Indonesia berada di lembaga rating: S&P, Moody’s
atas India, Brazil, dan Philippines dan Fitch.
peringkat
9
Indikator Ekonomi makro yang menjadi basis perhitungan 2018
APBNP Realisasi s.d RAPBN APBN
2017 Sep 2017 2018 2018
Cost Recovery dalam APBN 2018 sebesar 10,0 miliar USD, lebih rendah dari RAPBN
2018 sebesar 10,7 miliar USD.
*) Realisasi Semester I
**) Realisasi s.d Agustus 10
ARAH DAN STRATEGI KEBIJAKAN FISKAL 2018
TEMA RKP 2018
Memacu investasi dan infrastruktur untuk pertumbuhan dan pemerataan
11
Indikator kesejahteraan sosial menunjukan perbaikan
namun akselerasi penurunan kemiskinan & ketimpangan perlu dioptimalkan di tahun 2018
TANTANGAN
Pengentasan Kemiskinan (%)
- Akses pangan, kesehatan, dan pendidikan bagi
Target Tingkat Kemiskinan orang miskin
9,5% - 10% - Perubahan iklim harga pangan
Penurunan Ketimpangan
- Disparitas akses permodalan
Target Indeks gini ratio - Akses pangan, kesehatan, dan pendidikan bagi
0,38 orang miskin
- Kondisi geografis
Target Tingkat pengangguran
Peningkatan Produktivitas
5% - 5,3%
dan dan Daya Saing
.
Target tingkat pengangguran 5%-5,3% - Perubahan ekonomi struktur lapangan kerja
CONTENT TITLE - Skill mismatch
IPM 71,5
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur
- 4th Industrial Revolution (automasi, artifical
intelligence)
adipiscing elit.
12
FOKUS APBN 2018
THE COMPANY PRESENTATION TEMPLATE NAME
14
Penerimaan Perpajakan naik Rp8,7 T dari RAPBN tahun 2018
(PPN Rp6,5 T. PPh Migas Rp2,2 T)
• Perbaikan iklim investasi dunia usaha, termasuk
pemberian insentif (triliun rupiah)
• Mengoptimalkan potensi ekonomi dan langkah Langkah Perbaikan Perpajakan
Target 2018
reformasi perpajakan Automatic Exchange of Information (AEoI)
2018:
1.618,1
1.618,1 • meningkatkan basis pajak
RAPBN:1.609,4 • mencegah praktik penghindaran pajak dan erosi
2017: perpajakan (Base Erosion Profit Shifting)
Outlook 2017: .
1.472,7 10 1.472,7
2016: Data Dan Sistem Informasi Perpajakan
1.285,0 14,6 up to date dan terintegrasi a.l. melalui
2015: e-filing, e-form dan e-faktur.
Penerimaan Pajak Kepabeanan
1.240,4
& Cukai
Kepatuhan Wajib Pajak
2014:
3,6
1.424,0 194,1 membangun kesadaran pajak (sustainable
1.146,9 compliance) a.l. melalui e-service, mobile tax
8,2
unit, KPP Mikro, dan outbond call.
PPh Migas Pajak Nonmigas
6,5
38,1 1.385,9 Insentif Perpajakan
• tax holiday dan tax allowance
• reviu kebijakan exemption tax pada
Pertumbuhan (%) beberapa barang kena PPN.
398,6 2018
Target 2018 Penyempurnaan peraturan
2017 275,4
275,4 Revisi UU PNBP dan PP tentang jenis
2016
2015
262,0 260,2
255,6 RAPBN : 267,9
dan tarif PNBP.
5,8
Outlook 2017: 260,2
2,5 -0,7 Peningkatan Pengawasan
12,4 5
,
pengelolaan
Pertumbuhan (%)
8 • Penyetoran sesuai penerimaannya
2, • Penagihan piutang
-35,8 5 • Menindaklanjuti hasil audit
Pendapatan SDA
Pendapatan dari PNBP Lainnya Pendapatan Optimalisasi PNBP
Kekayaan Negara yang
Dipisahkan
BLU • Efisiensi dan efektifitas pengelolaan SDA
103,7 83,8 43,3 • Peningkatan kinerja BUMN
44,7 • Efisiensi operasional PNBP
3 K/L dengan
• Revisi kontrak efisiensi cost recovery
SDA Migas Bagian Pemerintah 3 K/L
80,3
atas Laba BUMN: Pendapatan BLU • Menggali potensi baru
Terbesar:
Terbesar:
SDA 23,3 Kemkominfo 15,7
Nonmigas
Kemenkeu 13,9 Perbaikan Pelayanan Publik
Perbankan 10,9
Minerba 17,9 Kehutanan 4,2 Polri 9,3 • Tranparansi dan kemudahan
Kemenkes
Non Perbankan 33,8
11,1 • Pemanfaatan IT
Panas bumi 0,7 Perikanan 0,6 Kemenhub 7,3 • Perbaikan pengelolaan PNBP
Kemenristek
Dikti 6,6 16
Belanja Pemerintah Pusat naik Rp11,2 T dari usulan RAPBN tahun 2018 (kenaikan
Belanja K/L Rp33,4 T dan penurunan belanja non K/L Rp22,2 T)
diarahkan untuk pembangunan infrastruktur, (triliun rupiah)
5,8
1.183,3
16,4
Belanja Non K/L 607,1 (RAPBN: 629,2)
Antara lain:
(1,7)
2016:
Bunga Utang Subsidi Energi Subsidi Nonenergi
1.154,0
(2,5) Efisiensi biaya Lebih tepat sasaran Integrasi subsidi nonenergi
• Pengendalian beban • Diarahkan untuk • Sinergi dengan bansos dan
biaya bunga masyarakat miskin transfer ke daerah
Pertumbuhan (%) • Memperdalam pasar SBN • Pengendalian inflasi • Pengendalian kebutuhan pokok
• Pengendalian tambahan • Peningkatan produktifitas
utang pangan
17
Belanja Pemerintah untuk Pembangunan Nasional naik, terutama
bidang infrastruktur Rp1,7 T serta bidang pertahanan keamanan dan
demokrasi naik Rp19,2 T
(triliun rupiah)
1) T er masuk Dana Desa dan subsidi 2 ) A ngka sementara, 4 ) T ermasuk pensiunan aparat pemda 5) Alokasi Kemenhan,
ter masuk T kDD dan P embiayaan 3 ) A lokasi Kementan, Polri, KPU, dan Bawaslu
( di luar subsidi pajak) KKP , dan Kemenpar
18
Beberapa K/L Mengalami Kenaikan dari RAPBN 2018 yang
diusulkan (terutama Kemensos, Kemenhan, Polri, dan BIN)
Kementerian
107,7 (105,7) 107,4 62,2 59,1 48,2 41,3 (34,0) 41,3 40,1 32,9 23,8
114,2 102,7 60,9 54,2 36,7 17,2 36,9 37,8 27,8 23,7
Tidak termasuk BLU
Sawit dan LPDP
APBN 2018
RAPBN 2018
OUTLOOK 2017
10 K/L Terbesar
Lembaga
95,0 (77,8) 12,5 8,3 6,4 5,7 5,6 5,6 5,5 4,8 2,8
96,3 3,3 8,2 5,2 3,8 9,8 1,9 2,2 4,0 2,7
19 19
Upaya untuk meningkatkan
Kualitas belanja pemerintah
20
Subsidi turun sebesar Rp16,2 T dari RAPBN tahun 2018 (subsidi energi
turun Rp8,8 T, dan subsidi pangan 7,3 karena peralihan ke bantuan pangan)
• Mendukung pengendalian inflasi;
• Mempertahankan daya beli masyarakat (triliun rupiah)
• Meningkatkan produksi pangan
21
Anggaran Pendidikan naik Rp3,2 T Alokasi 2018
dari usulan RAPBN tahun 2018 444,1
(triliun rupiah)
2018:
444,1 Pusat Transfer ke daerah Pembiayaan
2017: 149,7 279,5 15,0
419,8
2015:
390,1 2016: Sasaran Target (sementara)
2014: 370,4
353,4 Program Indonesia 19,7 Juta Jiwa
Pintar
Bantuan Operasional 56 juta jiwa
Sekolah
Beasiswa 401,5 ribu
Bidik Misi mahasiswa
Pertumbuhan (%)
Pembangunan/Rehab
8,6
Sekolah/Ruang Kelas 61,2 ribu
6,3 10,4 -5,1 13,3 5,8 Tunjangan Profesi Guru
• Non PNS 435,9 ribu guru
• PNS 257,2 ribu guru
Arah kebijakan • PNSD 1,2 juta guru
1.Meningkatkan akses, distribusi, dan kualitas pendidikan.
Indikator Pendidikan
2.Memperbaiki kualitas sarana dan prasarana sekolah.
3.Sinergi Pemerintah Pusat dengan Pemda. Angka Partisipasi 89,7% Angka 65,3 %
4.Memperkuat pendidikan kejuruan dan sinkronisasi kurikulum SMK Kasar (APK) 88,1% Partisipasi 63,4%
(link and match). Pendidikan Murni (APM)
5.Sinergi program peningkatan akses (BOS, PKH, PIP, Bidik Misi dan Menengah Pendidikan
DPPN) untuk sustainable education. Menengah
6.Meningkatkan akses pendidikan bagi siswa miskin.
2017 2018 22
Anggaran Kesehatan naik Rp0,8 T dari usulan
(triliun rupiah)
RAPBN tahun 2018
• meningkatkan supply side dan layanan, upaya kesehatan promotif Alokasi 2018
preventif, serta menjaga keberlanjutan JKN 111,0
2018:
2017: 111,0 Pusat Transfer ke daerah
2016: 104,9
92,3 81,5 29,5
2015:
65,9
2014:
59,7
Sasaran Target (sementara)
Program Indonesia Sehat 92,4 juta jiwa
Kesertaan ber-KB melalui
peningkatan akses dan kualitas 1,8 juta orang
pelayanan KBKR
0 Penyediaan sarana fasilitas 49 RS/Balkes
0 0 0 kesehatan yang berkualitas
0 0 Pertumbuhan (%)
8,6 Imunisasi untuk anak
92,5%
usia 0-11 bulan
Sertifikasi obat dan makanan 74,0 ribu
29,6 10,3
10,3 40,1
40,1 13,7
29,6 13,7 5,8
5,8
Indikator Kesehatan 2017 2018
Arah kebijakan
1.Meningkatkan dan memperbaiki distribusi faskes dan tenaga kesehatan. Stunting 28,8% Persalinan di 82%
fasilitas kesehatan
2.Penguatan program promotif dan preventif yang diarahkan untuk 29,6% 81%
penyakit tidak menular dan program untuk ibu hamil & menyusui.
Ketersediaan obat dan
3.Meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan program JKN. 86%
vaksin di puskesmas
4.Meningkatkan peran Pemda untuk supply side dan peningkatan mutu 83%
layanan.
23
Penanggulangan Kemiskinan dan Dukungan pada Masyarakat
Berpendapatan Rendah terus diperkuat (triliun rupiah)
Sasaran (sementara)
Program Keluarga Harapan Penerima Bantuan Iuran Program Indonesia
10 juta RTS dalam rangka JKN Pintar
92,4 juta jiwa 19,7 juta siswa
Bantuan Pangan
Penyediaan Bantuan Kelompok Dana Desa
• 15,6 juta Keluarga Penerima Manfaat
(KPM) Usaha Ekonomi Produktif Dana Desa 74.958 Desa
• Perluasan Bantuan pangan non tunai (pengalihan 117,7 rb KK
dari subsidi rastra ke bansos)
24
Anggaran Infrastruktur naik Rp1,7 T dari usulan RAPBN tahun 2018
untuk pemerataan pembangunan dan perbaikan konektivitas
Mengejar ketertinggalan (gap) Indonesia terhadap 2018:
Alokasi 2018 (triliun rupiah)
penyediaan infrastruktur. 2017 (outlook): 410,7
2016:
269,1
388,3
410,7 *)
2015 :
256,1 Kemen PUPR Kemenhub
2013: 107,4 **)
48,2 **)
2014:
155,9 154,7 DAK Investasi Pemerintah
(PMN & LMAN)
33,9 41,5
* ) angka sementara
7,2% -0,8% * * ) total pagu
7,2 -0,8 65,6 5,1 44,3
44,3% 5,8 Pertumbuhan (%)
Sasaran (sementara)
Pembangunan dan Preservasi
Pembangunan LRT (lanjutan) Penyediaan dan Peningkatan
Jalan 23 km’sp
• Pembangunan Jalan 865 km kualitas Perumahan Masyarakat
Baru Pembangunan bandara udara baru Berpenghasilan Rendah
• Pembangunan jalan tol 25 km 8 lokasi (penyelesaian dan lanjutan)
• Pembangunan 13.405 unit
• Pembangunan
8.695 m Rusun
Jembatan Informasi dan • Bantuan Stimulan
Pembangunan jalur KA Telekomunikasi (peningkat an/ 180,0 ribu unit
620 km’sp • Pembangunan desa broadband terpadu 100 lokasi pembangunan)
• Pembangunan BTS di daerah
blankspot, terutama daerah 3T 380 lokasi
25
Transfer ke Daerah dan Dana Desa naik Rp5,1 T dari RAPBN 2018 karena
(triliun rupiah)
60,0 • Reformulasi dengan semakin fokus untuk pengentasan kemiskinan, memerhatikan pemerataan dan keadilan:
Penurunan porsi alokasi yang dibagi merata & peningkatan alokasi formula;
Pemberian bobot yang lebih besar kepada jumlah penduduk miskin;
Afirmasi kepada desa tertinggal dan sangat tertinggal dengan jumlah penduduk miskin tinggi;
Memperbaiki ketimpangan antardesa dalam alokasi dana desa dengan indeks gini yang rendah. 26
Dana Alokasi Khusus Fisik untuk mengejar (triliun rupiah)
27
Dana Alokasi Khusus Nonfisik untuk perbaikan kualitas pendidikan, kesehatan, (triliun Rupiah)
PEMBANGUNA N DESA
PRIORITAS PELAKSANAAN
TENAGA KERJA SETEMPAT
Dana desa di Desa Tertinggal Rp8,4 T Rp11,3 T
dan Desa Sangat Tertinggal Rata-rata/desa Rp0,76 M Rata-rata/desa Rp1,15 M BAHAN BAKU LOKAL
Alokasi: Alokasi:
dengan JPM tinggi Min: Rp0,75 M Min: Rp0,84 M
Max: Rp2,06 M Max: Rp3,42 M SWAKELOLA
29
Pembiayaan Anggaran tetap menjaga defisit 2,19 (triliun rupiah)
persen 2017:
Alokasi 2018
362,9
Penerbitan SBN (neto) turun dari outlook 2017 2016:
2018:
325,9 (RAPBN: 325,9)
2015: 334,5
325,9 Outlook 2017: Rp362,9 T
323,1
8,5
2014:
248,9
3,5
29,8
-10,2
4,8
Pertumbuhan (%)
30
Pembiayaan Utang diupayakan turun 500,0
Perkembangan SBN, 2014 - 2018
36,9 40,0
Alokasi 2018
407,3 414,5
350,0 25,0
• Produktif 17,8
362,3
triliun Rupiah
399,2
300,0 20,0
• Efisien 250,0
264,6
12,4 15,0
Arah Kebijakan :
Produktif Efisiensi Hati-hati
pemanfaatan utang untuk kegiatan produktif: Rasio pembayaran bunga utang terhadap menjaga rasio utang terhadap PDB.
Mengakselerasi prioritas pembangunan nasional, outstanding utang rendah.
Pendidikan, kesehatan, infrastruktur Pembangunan
+/- 5,0% <30%
daerah
5,6% 56%
18,0% 81%
Strategi :
Menjaga rasio utang terhadap PDB di Defisit keseimbangan primer (primary
bawah 30%. balance) turun.
Pengembangan dan pendalaman pasar keuangan guna memenuhi Fokus pada sumber pendanaan
pembiayaan pada tingkat biaya dan risiko yang minimal. dalam negeri.
31
Pembiayaan Investasi Tahun 2018 untuk mendukung pembangunan
infrastruktur, perbaikan kualitas pendidikan, dan kegiatan UMKM (triliun rupiah)
(triliun rupiah)
2016
89,1
2018
65,7
Alokasi 2018
65,7
2015 2017
49,3
59,7 59,7 9,9
2014 569,6
-32,9
8,9
-47,3
Pertumbuhan (%)
34