Anda di halaman 1dari 36

PENUNTUN DIET

Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular

Makanan yang
Penyakit Jenis Diet Tujuan Prinsip dan Syarat Ciri Khas
tdk dianjurkan
- Memenuhi keb. E - Energi tinggi, Diet yang
dan P yang yaitu 40 – 45 mengandung E dan
meningkat untk kkal/kgBB P di atas kebutuhan
mencegah dan - Protein tinggi, normal
mengurangi 2,0-2,5 g/kgBB Dalam bentuk
kerusakan jaringan - Lemak cukup, makanan biasa +
tubuh 10-25% sumber P tinggi
- Menambah berat Diberikan bila
badan hingga pasien mempunyai
mencapai normal nafsu makan dan
- dapat menerima
- Diet TKTP I
makanan lengkap
E = 2600
kkal
Indikasi :
P= 100 gr (2
- KEP
g/kgBB)
TKTP - Pra dan pasca OP,
multitrauma,
- Diet TKTP II
selama
E= 3000 kkal
radioterapi dan
P=125g
kemoterapi
(2,5 g/kgBB)
- Luka bakar berat,
dan bar sembuh
dari penyakit
dengan panas
tinggi
- Hipertiroid,
hamil,
postpartum,
dimana
kebutuhan E
meningkat.
- Diet - Mencapai dan - Energi endah, Energi dibawah
Energi mempertahankan untuk kebutuhan normal,
Rendah I status gizi sesuai penurunan BB, banyak
(1200 dengan umur, bertahap asupan mengandung serat
Energi kkal) gender, dan dikurangi 500- untuk penurunan
Rendah - Diet kebutuhan fisik 1000kkal/hari BB
Energi - Mencapai IMT dari keb.
Rendah II normal normal.
(1500 - Mengurangi - Protein sedikit
kkal) asupan energi, lebih tinggi,
sehingga tejadi yaitu 1-1,5
penurunan BB ½ - g/kg/BB atau
1 kg/minggu 15-20%
- Lemak sedang
aitu 20-25%,
LTJG
- KH sedikit lebih
rendah, 55-65%
- Diet Garam - Membantu - Cukup energi, Indikasi :
Rendah I menghilangkan protein, mineral, Edema, asites
(200-400 mg retensi garam atau dan vitamin dan/atau hipertensi
Na) edema, air di dalam - Bentuk seperti yang terjadi
asites dan/ata jaringan tubuh dan makanan sesuai pada
hipertensi menurunkan kebutuhan dekompensasio
berat. Tanpa tekanan darah. - Jumlah Na kordis, sirosis hati,
garam. disesuaikan penyakit ginjal,
- DGRII (600- toksemia
800 mg Na) kehamilan dan
Edema, hipertensi esensial. BM yang
asites dan/ata 08135/dIII.T/8070/ mengandung
Garam hipertensi 2016 NaCl, soda kue,
Rendah tidak terlalu baking powder,
berat. ½ sdt natium benzoat,
garam dapur dan vetsin
(2 g)
- DGR III
(1000-1200
mg Na)
edema dan/
atau
hipertensi
ringan, 1 sdt
garam (4 g)

Untuk memberikan - Energi cukup Serat tidak larut air Dianjurkan :


makanan sesuai sesuai dengan banyak dalam Beras
kebutuhan gizi yang umur, gender, dedak beras, tumbuk/merah,
tinggi serat sehingga dan AF gandum, sayuran kacang-
dapat merangsang - Protein cukup, dan buah = kacangan, saan
Diet Serat peristaltik usus agar 10-15% melancarkan serat tinggi dan
Serat Tinggi
Tinggi defekasi berjalan - Lemak cukup, defekasi sehingga buah – buahan
normal 10-25% mencegah berserat tinggi.
- Cairan tinggi, 2- obstipasi,
2,5 lt hemoroid, dan
- Serat tinggi 30- divertikulosis.
50g/hari
Serat larut air
banyak dalam
hevermout, kacang,
sayur dan buah =
dapat mengikat
empedu sehingga
menurunkan risiko
atau meringankan
PJK dan
dislipidemia.

Anjuran serat
WHO 25-30 g/hari

- Diet Sisa Untuk memberikan - Energi cukup, Indikasi :


Rendah I, makanan sesuai sesuai dengan Diare berat,
bentuk saring kebutuhan energi umur, gender dan peradangan saluran
atau yang sedikit mungkin AF cerna akut,
dibelender. meninggalkan sisa - Protein cukup, divertikulitis akut,
Menghindari sehingga dapat 10-15% obstipasi spastik,
makanan membatasi volume - Lemak sedang, penyumbatan
berserat feses, dan tidak 10-25% sebagian saluran
tinggi dan merangsang saluran - Menghindari cerna, hemoroid
sedang, cerna makanan berserat berat, serta pada
bumbu tinggi dan sedang pra dan pasca
tajam, susu, sehingga asupan bedah saluran
daging serat maksimal 8 cerna.
berserat g/hari
kasar dan - Menghindari
Diet Sisa membatasi susu, produk
Rendah penggunaan susu, dan daging
gula dan berserat kasar
lemak. Serat - Menghindari
maks. 4 g. makanan yang
- Diet Sisa terlalu berlemak,
Rendah II, terlalu manis,
peralihan terlalu asam dan
atau penyakit berbumbu tajam
mulai - Makanan di
membaik masak hingga
atau kronis. lunak, tidak
Bentuk terlalu panas dan
cincang atau dingin
lunak, serat
sedang
terbatas,
serat tinggi
tdk
diperbolehka
n, susu
diberikan
mak 2 gls.
Serat 4-8 gr.
Saluran
Cerna
Menurunkan risiko - Cukup energi,
aspirasi akibat protein dan zat
masuknya makanan gizi lainnya
ke dalam saluran - Mudah dicerna,
pernafasan . porsi makanan
Mencegah dan kecil dan sering
mengoreksi defisiensi diberikan
zat gizi dan cairan - Cukup cairan
- Bentuk
Kesulitan menelan
makanan
karena adanya
bergantung pada
Makanan cair gangguan aliran
kemampuan
penuh/makan makanan pada
menelan,
an cair saluran cerna,
diberikan secara
kental/makan karena kelainan
bertahap dari
Disfagia an sistem saraf
makanan Cair
saring/makan menelan,
penuh atau cair
an lunak pascastroke atau
kental, makanan
(MCP/MCK/ adanya massa atau
saring kemudian
MS/ML) tumor yang
makanan lunak
menutupi saluran
- Makanan cair
cerna.
jernih tidak
diberikan
karena sering
menyebabkan
tersedak
- Cara pemberian
dapat peroral
atau melalui
pipa.
Diet Memberikan makanan - Tidak
diberikan secukupnya yang merangsang
Muntah dan BAB
Pasca dalam bentuk memungkinkan saluran cerna
berupa darah akibat
Hematemesis makanna istirahat pada saluran - Tidak
luka atau kerusakan
Melena cairan jernih cerna, mengurangi meninggalkan
saluran cerna
tiap 2-3 jam risiko pendarahan sisa
pascapendara ulang dan mencegah - Pada fase akut
han aspirasi. dapat diberikan
Mengusahakan makanan
keadaan gizi sebaik parenteral
mungkin. selama 24-48
jam untuk
memberikan
istirahat pada
lambung
- Diet diberikan
jika pendarahan
pada lambung
atau duodenum
sudah tidak ada.

DL I, gastritis Memberikan makanan - Mudah dicerna,


akut, ulkus dan cairan porsi kecil, dan
peptikum, secukupnya yang sering diberikan
pasca bedah tidak memberatkan - E dan P cukup,
pendarahan, lambung serta sesuai
dan tifus mencegah dan kemampuan
abdominalis menetralkan seksresi - Lemka rendah,
berat. Dalam asam lambung yang 10-15%
bentuk berlebihan. - Rendah serat,
saring, terutama serat Gastritis Akut dan
perpindahan tidak larut air Kronis, Ulkus
diet pasca - Cairan cukup, peptikum, pasca
hematemesis terutama bila operasi lambung
melena, atau ada muntah. yang sering diikuti
setelah pase - Tdak Dympling
akut teratasi, mengandung Syndrome dan
Lambung
makanan BM atau bumbu kanker lambung
diberikan tajan
setiap 3 jam. - Laktosa rendah DL = gastritis,
- Fase akut ulkus peptikum,
DL II, parenteral 24-48 tifus abdominalis,
perpindahan jam untuk dan pasca bedah
DL I kepada lambung saluran cerna atas.
pasien ulkus beristirahat
peptikum,
atau gastritis
kronis dan
tifus
abdominalis
ringan,
bentuk
makanan
lunak, porsi
kecil dan
diberikan 3x
makan utama
2-3x selingan

DL III
perpindahan
DL II dengan
pasien ulkus
peptikum,
gastritik
kronik dan
tifus
abdominalis
yang hampir
sembuh.
Makanana
bentuk lunak
atau biasa.
Hati  DH 1: fase Merupakan tempat Sumber makanan
akut teratasi, penyimpanan yang banyak
ada nafsu mineral besi dan mengandung
makan, P: 30 tembaga yang lemak dan santan
gr/hari, membutuhkan serta bahan
lemak mudah untuk pembentukan makanan yang
cerna, sel darah merah menimbulkan gas
Formula dan serta vitamin – seperti ubi,
enteral vitamin larut lemak kacang merah,
BCAA, dan sebagai kol, sawi, lobak,
cairan sesuai detoksifikasi obat ketimun, durian
fisiologis, dan racun. dan nangka.
jika ada
ascites  Pada penyakit
berikan RG hati berat 
(**lihat diet produksi
RG) albumin
 DH 2: nafsu berkurang 
makan tekanan
cukup, osmotik koloid
lunak/biasa, (COP) rendah
P: 1 g/Kg  odema
BB, lemak  Pada
sedang (20- peradangan /
25%) mudah inflamasi organ
cerna, cairan tubuh 
sesuai produksi
fisiologis fibrinogen ++
 DH 3:  LED ++
hepatitis  Kerusakan hati
akut, sirosis,  bilirubin
nafsu makan lambat diolah
baik, dan dieksresi
lunak/biasa bilirubin +++
 ikhterus
 Kerusakan
kapiler empedu
 empedu
bocor  emulsi
lemak 
steatorhea
 SGOT dan
SGPT ++
Edema :
1. Mengurangi retensi 1. Tinggi Kalium Hepatitis:
cairan 2. Batasi Na: 500-  Hepatitis virus
2. Mencegah 1000 mg A ( Akut,
ketidakseimbangan 3. Batasi cairan: 1- rapid onset)
Kalium dan 1,5 l/hari melalui fecal -
elektrolit 4. Pemberian oral
3. Mencegah keadaan protein  Hepatitis virus
yg lebih buruk ditingkatkan B ( Kronis,
(dispnea, kelelahan, slow onset )
anoreksia) melalui darah,
saliva
Diet Hati :  Hepatitis non
 Mempertahankan  E tinggi, A non B (C,
status gizi normal bertahap, sesuai D, E ) 
dan BBI tanpa kemampuan: 40 – sexual
memberatkan 45 kkal/KgBB contact, drug
fungsi hati  L cukup: 20 – use, kontak
 Mencegah 25%, mudah dgn darah
kerusakan lanjut, cerna (MCT) terinfeksi
katabolisme  P tinggi: 1,25 –  Demam ringan
protein, 1,5 g/KgBB.  Anorexia, nafsu
penurunan BB, Pada hepatitis makan hilang
mengatasi ascites, fulminan/  Mual & muntah
mencegah koma enchepalopathy  Urine berwarna
P: 30-40 gr/Hari. gelap (bilirubin
Pada sirosis P: ++)
1,25 g/Kg BB   Jaundice/Ikhterus
asupan minimal  Hepatomegali &
0,8 – 1 Kg/Kg nyeri
BB  Lab: bilirubin
 Vit & Min sesuai darah, SGOT,
kebutuhan, bila SGPT, Albumin,
perlu diberikan Lekopeni ringan,
suplemen B, C, K Igg
Zn, Fe  Malaise/ rasa
 Steathorea  lelah
pembatasan
lemak < 30% Sirosis Hati :
 Jundice  Kerusakan hati
pembatasan yang menetap,
lemak disebabkan oleh
 Na rendah, hepatitis kronis,
tergantung alkoholic,
odema/ascites  penyumbatan
cek pemberian saluran empedu,
obat diuretik dan berbagai
 Cairan cukup atau kelainan
lebih tinggi metabolisme.
biasanya  cek ahap terakhir
ascites penyakit hati 
 Bentuk Lunak ditandai
(mual muuntah) pembentukan
atau Biasa sesuai fibrous pada
kemampuan jaringan dan
bersifat
irreversible

Enchepalophati:
 Sirosis 
nekrosis 
tekanan vena
porta meningkat
 aliran
kolateral
terbentuk 
tidak melewati
Hati  varises
esofagus, limfa
membesar, vena
lien membesar
 Jumlah
hepatosit sehat
<< hepatosit
rusak  fungsi
detoksifikasi tdk
sempurna 
tidak dapat
mendetoksifikas
i amonia
menjadi urea
 Aliran kolateral
 toksin tidak
melewati hati 
amonia & toksin
langsung ke
selebral 
encephalopathy

Diet Lemak 1. Menurunkan BB • E: sesuai • Fungsi kandung Sumber makanan


Rendah 1. secara bertahap kebutuhan, empedu : yang banyak
• Kolesistitis bila kegemukan. kegemukan diet memekatkan dan mengandung
& 2. Membatasi rendah energi. menyimpan lemak dan santan
Kolelitiasis makanan yg • P: tinggi, 1 – empedu yang serta bahan
AKUT. menyebabkan 1,25 g/KgBB diproduksi oleh makanan yang
• Buah- kembung atau • L: Fase akut  hati. menimbulkan gas
buahan dan nyeri abdomen. bebas lemak, • Cairan seperti ubi,
minuman 3. Mengatasi Fase kronis  empedu(500- kacang merah,
manis  malabsorbsi 20 – 25% E 1000cc) terdiri : kol, sawi, lobak,
Cair lemak. total. air garam ketimun, durian
• Rendah • Steatorhea  empedu, pigmen, dan nangka.
energi & MCT kolesterol.
zat gizi  • Suplemen vit.A- Pigmen sebagai
pemberian D-E-K pecahan Hb,
Kandung selama 1-2 • Serat tinggi diekskresikan ke
Empedu hr terutama pektin empedu
Diet Lemak  mengikat (bilirubin)
Rendah 2. kelebihan asam Garam :
• Fase akut empedu dalam mempelancar
teratasi, saluran cerna enzim lipase->
mual • Hindari memecah lemak
berkurang makanan dan absorbsi
 cincang, menimbulkan lemak.
lunak, biasa kembung & gas
• Pada px 1. Kolelitiasis
kandung • Terbentuknya
empedu batu empedu
kronis yg  masuk ke
kegemukan saluran
• Rendah empedu 
Energi,Kals menimbulkan
ium,Thiami penyumbatan
n. dan Kolik.
• Aliran empedu
ke doudenum
terganggu,
absorbsi lemak
terganggu.
• Batu kolesterol
 kegemukan,
intake
lemak/kolester
ol, ras, obat –
obatan,
penyakit
sal.cerna
• Batu pigmen
 BB kurang,
intake lemak
& protein
kurang, sirosis

2.Kolesistitis
• Radang karena
adanya batu
empedu pada
saluran empedu
 infeksi
bakteri
• Obstruksi ekstra
hepatik & intra
hepatik
• Akumulasi
garam empedu
di darah 
Jaundice/ihterus
& gatal pada
kulit
• Garam empedu
tdk ke
pencernaan 
malabsorbsi
lemak & Vit A,
D, K 
penurunan BB
&
gangg.pembeku
an darah

• Peningkatan Gejala Akut :


amilase dan • Nyeri di
lipase. epigastrinium,
• Lemak nyeri persisten,
rendah,diberika berhari hari,
n mct. cenderung
• Protein cukup. menyebar
• Karbohidrat sampai ke
cukup. Bila ada punggung
peningkatan • Demam
glukosa darah: • Mual dan
diet diabetes muntah
melitus. • Hasil Lab:
• Kenaikan Amilase serum
Lipase dan naik, Lipase
Amilase 5-10 serum naik
kali diatas Gejala Kronik
Pankreas normal • Sesak nafas
• 2 - 3 hari diberi • Demam
nutrisi • Steatorhea.
parenteral • Hasil
• Bila ada tanda- Pemeriksaan
tanda perbaikan Laboratorium
 diberi :Amilase serum
makanan cair naik, Lipase
tanpa lemak serum Naik,
• Bila KU Glukosa darah
semakin baik  naik
diberi makanan • Nilai lab
padat rendah normal
lemak (Amilase = 9-
12 UI, lipase
<190 UI,)

D AIDS I 1. Memberikan 1. Energi tinggi, Menimbulkan


• HIV akut, intervensi gizi dengan gas, daging dan
dengan secara cepat mempertimbang ayam berlemak,
gejala dengan kan factor kacang merah,
HIV panas mempertimbangka stress, aktivitas BM lemak tinggi,
tinggi, n seluruh aspek fisik, dan bumbu yang
sariawan, dukungan gizi kenaikan suhu merangsang,
kesulitan pada semua tahap tubuh minuman bersoda
menelan, dini penyakit 2. Protein tinggi, 1 dan alkohol.
sesak infeksi HIV – 1,5
nafas 2. Mencapai dan g/kgBB/hari
berat, mempertahankan untuk
diare berat badan serta memelihara dan
akut, komposisi tubuh mengganti
kesadaran yang diharapkan, jaringan sel
menurun. terutama jaringan tubuh yang
• Makanan otot rusak
berupa 3. Memenuhi (pemberian
cairan kebutuhan energi protein juga
dan bubur dan semua zat gizi perlu
susu, 4. Mendorong disesuaikan
diberikan perilaku sehat apabila ada
selama dalam menerapkan kelainan ginjal
beberapa diet, olahraga dan dan hati)
hari relaksasi 3. Lemak cukup,
sesuai 10 - 25 % dari
dengan Tujuan Khusus : kebutuhan
keadaan 1. Mengatasi gejala energy total.
pasien, diare, intoleransi Apabila ada
dalam laktosa, mual dan malabsorbsi
porsi muntah lemak, gunakan
kecil 2. Meningkatkan lemak dengan
setiap 3 kemampuan untuk ikatan rantai
jam. memusatkan sedang (MCT).
• Bila ada perhatian, yang 4. Vitamin dan
kesulitan terlihat pada : mineral tinggi,
menelan, pasien dapat 150% dari AKG
makanan membedakan terutama vit A,
diberikan antara gejala B12, C, E, folat,
dalam anoreksia, kalsiu,
bentuk perasaan kenyang, magnesium,
sonde perubahan indra seng, selenium
pengecap dan 5. Vitamin dan
Diet AIDS II kesulitan menelan mineral tinggi,
• perpindah 3. Mencapai dan 150% dari AKG
an diet mempertahankan terutama vit A,
AIDS I berat badan B12, C, E, folat,
setelah normal kalsiu,
tahap magnesium,
akut seng, selenium
selesai 6. Serat cukup,
makanan terutama serat
diberikan yang mudah
dalam cerna
bentuk 7. Cairan cukup.
saring Pada pasien
atau dengan
cincang gangguan fungsi
setiap 3 menelan,
jam pemberian
• Berikan cairan harus
makanan hati-hati dengan
enteral konsistensi yang
atau sesuai
sonde 8. Elektrolit
sebagai cukup,
tambahan kehilangan
atau elektrolit
makanan melalui muntah,
utama diare perlu
diganti natrium,
Diet AIDS III kalium, klorida
• perpindah
an dari
AIDS II
atau pada
pasien
dengan
infeksi
HIV
tanpa
gejala,
bentuk
makanan
lunak
atau biasa
diberikan
dalam
porsi
kecil dan
sering.
• Apabila
kemampua
n makan
melalui
mulut
terbatas dan
masih
terjadi
penurunan
BB, maka
dianjurkan
pemberian
makanan
sonde
sebagai
makanan
tambahan
atau
makanan
utama

- Memberikan - Energi tinggi, Pertumbuhan sel


makanan yang yaitu 36 yang abnormal dan
seimbang sesuai kka/kgBB (laki tidak dapat
dengan keadaan – laki) dan 32 dikontrol secara
penyakit dan daya kkal/kgBB cepat.
terima pasien. (prp). Bila gizi Tahapan kanker :
- Mencegah atau kurang 40 Inisiasi dan
menghambat kkal/kg 9lk) dan promosi.
penurunan BB 36 kkal/kgBB Gejala kanker berat
secara berlebihan. (prp) (cachexia) =
- Mengurangi rasa - Protein tinggi, anoreksia, BB
mual, muntah dan yaitu 1 – 1,5 turun, gangguan
diare. g/kgBB refleks, lemas,
- Mengupayakan - Lemak sedang ansemia, KEP,
perubahan sikap dan 15-20% deplesi
perilaku sehat - Vitamin dan
Kanker Disusun
terhadap makanan mineral cukup
(Neoplasma secara
oleh pasien dan terutama A,
Maligna) individual.
keluarganya. Bkompleks, C
dan E.
- Rendah iodium
bila sedang
menjalani
medikasi
radioaktif
internal
- Bila imunitas
menurun
(leukosit <10 ul)
atau pasien akan
menjalani
kemoterapi
agresif, pasien
harus menjalai
makanan yang
steril
- Untuk mencapai - Gluten dan
dan Kasein
mempertahankan (semua
status gizi optimal, makanan yang
mengatasi gejala dibuat dari
dan tanda. tepung terigu,
- Terapi
havermouth,
khusus
dan oat, soda
harus
kue, baking
disesuaik
soda, kaldu
an dengan
instant, saus
gejala
tomat, lada
utama
bubuk, susu
yang
dan hasil
timbul
olahannya,
- Diet Kadar Merkuri
daging, ikan,
tanpa tinggi.
ayam yang
gluten Kemungkinan virus
diawetkan,
Autis dan tanpa rubella dan
sosis, kornet,
casein Cytomegalo virus
tempe)
(Gluten menyebabkan
- Yang
Free, risiko autisme
mengandung
Casein
yeast/ ragi/
Free/GFC
jamur (roti,
F).
biskuit, keju,
- Diet anti
daging, ikan
yeast/
atau ayam
ragi/
olahan,
jamur.
macam –
- Diet
macam saus,
Alergi
kecap, semua
jenis jamur,
sisa makanan)
- Alergen (ikan,
udnagm telur,
susu,
Diet Protein - Mencapai dan - Energi cukup, 35 - Irreversible Kacang –
Rendah meepertahankan kkal/kg BB - Tidak ada nafsu kacangan dan
- DPR I 30 status gizi optimal, - Protein rendah makan, mual, hasil olahannya
s
gr (BB memperhitungkan 0,6 – 0,75 muntah, pusing, Kelapa, santan,
50kg) fungsi ginjal (Biologik ) edema, uremia minyak kelapa,
CKD
- DPR II 35 - Mencegah dan - Lemak 20-30 % - GFR < 25 mentega.
gr (BB 60 Uremia (LTJG) ml/menit Makanan tinggi
kg) - Mengatur - Na dibatasi bila - Hiperkalemia ( kalium.
- DPR III keseimbangan Hipertensi, >5,5 mEq)
455s0 gr elektrolit edema, oliguria,
(BB 65 anuria) 1-3 g
kg) - K dibatasi (40 -70
mEq)
hiperkalsemia,
oliguria, anuria
- Cairan dibatasi =
urine +500 ml
- Diet Tp I/ - Mencapai dan - Energi cukup 30 - Setelah Transp = LJ, kolestrol
DT Bln 1 memepertahankan – 35 kkal/kg Hiperkatabolisme Glukosa
(energi status gizi optimal, BB/hari protein, sederhana
cukup, - Mencegah - Protein tinggi kegemukan,
protein hiperlipid bulan 1 (1,3 – 1,5 hiperlipidemia
tinggi) - Mempercepat g/kg BB) - Setelah Tp, gagal
- Diet Tp II/ penyembuhan Setelah 1 bln 1 ginjal berfungsi =
DT II g/kg BB Diet CKD/ HD)
Transplantasi
Bulan - Lemak sedang <
selanjutny 30% (LJ batasi)
a (E & P - Kolestrol < 300
cukup) mg/hari
- Ca, P 800 – 1200
mg/hari

- Dialisis I - Mencegah def. gizi, - Energi ckp, 35


60 gr = + 50 mempertahankan st. kkal/ kg BB
kg gizi - Potein tinggi,1 –
- Dialisis II - Menjaga 1,2 g/kg BB (HD)
65 gr= + keseimbangan 1,3 g/kg BB
60kg cairan dan elektrolit (CAPD) HBV
- Dialisis III - Menjaga agar - KH cukup, 55 –
70 gr = + akumulasi produk 75%
65 kg sisa met. Tdk - Lemak normal, 15
berlebihan – 30%
Tes Kliren
Hemodialiasa - Na = urine
Kreatinin < 15
1g = 1g = ½ lt
(HD)
1-4g = 1g = ½ lt
(CAPD)
- K = urine
2g+= 1g = 1lt (HD)
3g+= 1g = 1lt
- Ca tinggi, 1000
mg/hari
- P dibatasi, <17
mg/kg BBI

- Mencegah/ - Energi sesuai keb Konsentrasi Na dapat memicu


memperlambat - Protein sedang, 10 mineral atau garam hiperkalsiuria
terbentuk batu – 15% dalam urin Pembatasan Ca =
- Eksresi garam - Lemak sedang 15- meningkat karena keseimbangan Ca
dalam urine 25% kelainan (-)
- Memberikan diet - Cairan tinggi 2,5 – metabolisme
sesuai batu 3lt/hari Hiperkalsiuria,
- Pembatasan hiperurikosuria,
makanan jenis batu hiperoksalouria
(80%), oliguria, pH
urine.

Nyeri abdomen,
mual, muntah, ISK,
Sda* sering BAK
- Na sedang, 2300
- Ca normal, 500 – Sumber Ca, susu,
800mg (lk) 500 – keju dan
600mg (p) olahannya
- Serat tidak larut air Sumber oksalat,
Diet Batu
tinggi, mengikat kentang, ubi,
Kalsium
Ca bayam, bit,
Nefrolitiasis Oksalat dan
- Oksalat rendah strawberry,
Kalsium
- Fosfat normal anggur, kacang,
Fosfat
the. Coklat
- Tipe I (tdk
bergantung
diet, Ca
urine tdk
bergantung
*sda
asupan Ca)
- Membantu - Hindari BM
- Tipe II
menurunkan kadar mengandung purin Berkaitan dg Gout
(bergantung
as. Urat > 100 mg/100 g Hiperurisemia,
diet)
- Meningkatkan pH BM dehidrasi, pH urine Dianjurkan :
urine - Diutamakan rendah Basa tinggi =
Diet Batu
mengonsumsi BM susu, yoghurt,
Asam Urat
basa tinggi minyak kelapa,
kelapa, santan,
semua jenis
sayuran terutama
bayam dan bit,
semua jenis buah
Tidak diajurkan:
Asam tinggi =
nasi, roti, terigu,
makaroni,
spageti, daging,
ikan, kerang,
telur, keju,
kacang, lemak
hewan
 Pertimbangk
an 3J,
aktivitas,
insulin
 Pola makan
Distribusi
 Pemberian pagi 20%,
makan untuk siang 25%,
tumbang malam 25%,
 Menjaga kadar selingan 3x
gula darah dan 10%
profil lab yg  KH 50 –
lain tetap 60%
mendekati  Batasi gula
normal rafinasi Terjadi pada anak,
 Mencegah sebagai karena pankreas
komplikasi makanan sama sekali tidak
jangka pendek tunggal dan dapat menghasilkan
dan panjang lihat IG insulin, sehingga
DM I  Pengaturan 3J  Perhatikan harus disuntik
sesuai insulin basal insulin.
aktivitas, bolus **cek
insulin, dan penuntun Diagnosa :
OAD, diet anak hal perubahan nilai lab
 Pemilihan 134
makanan sehat
 Lemak 25 –
dan olahraga
 Edukasi agar 35%; LJ <
mampu 10%;
mengelola kolesterol <
diabetes 300 mg/hr;
secara mandiri  Jika LDL ≥
100 mg/dl
dianjurkan
LJ < 7%,
kolesterol <
200 mg/hr
 Protein
cukup utk
tumbang
normal 10 –
15%, bila
ada
gangguan
ginjal harus
dimodifikasi
 NaCl < 6
gr/hari
 Serat 1-3
thn = 19 gr;
4-8 thn = 25
gr; 9-13 thn
(L) = 31 gr;
(P) = 26 g
14-50 thn
(L) = 38 gr;
(P) = 26 gr

 DM 1100  3J (Jadwal,  Glukosa


kkal Jenis, plasma
 DM 1300 Jumlah) puasa ≥
kkal  KH : 45 – 126 mg/dl,
 DM 1500
65%, tinggi puasa min 8
kkal
serat, gula jam
 DM 1700
boleh jika  Glukosa
kkal
 DM 1900
untuk plasma ≥
- Mempertahankan bumbu
kkal 200 mg/dl,
kadar glukosa darah masak, KH
 DM 2100 2 jam
- Mencapai kadar lipid total < 130
kkal setelah
normal gr/hari tidak
 DM 2300 TTGO
- Memberi cukup E dianjurkan
DM II kkal dengan
 DM 2500
untuk mencapai  L : 20 – beban
BBnormal
kkal 25%; lemak glukosa
- Menghindari
jenuh < 7%, anhidrus 75
komplikasi
LTJG < gram
10%;  Glukosa
kolesterol < plasma
200 mg/hari sewaktu ≥
 P : 10 – 200 mg/dl,
20%. Pada disertai
nefropati keluhan
diabetic 0,8 klasik
gr/KgBB  HbA1c ≥
atau 10% 6,5 %
dgn sumber Diagnosa : Utilisasi
nilai zat gizi
biologis
tinggi
(65%). Pada
DM-HD 1-
1,2
gr/KgBB.
 Serat : 20 –
35 gr/Hari
(Perkeni, 2015;
Almatsier 2002)

Kebutuhan:  Gangguan
 Dipengaruhi TTGO
oleh IMT (TGT,
pre hamil GDPT,
 Underweigh DM) yg
t 35 – 40 terjadi pada
kkal; saat
kehamilan
 Normal 30 –  Faktor
34 kkal; resiko:
 Overweight obesitas,
23 – 25 kkal riwayat
 Obese 25 DMG,
kkal BBA glukosuria,
 riwayat
DM Gestasi menurunkan keluarga
hiperglikemi diabetes,
a, plasma abortus
TG, tdk ada berulang,
kenaikan riwayat
ketonuria melahirkan
 Kebutuhan bayi dgn
protein ibu cacat
hamil 1-1,5 bawaan,
gr/kgBB riwayat
 Pengelolaan melahirkan
= DM Biasa BB > 4000
 gram,
perhatikan riwayat pre
pemberian eklamsia
insulin dan
OAD
(Purnamasari dkk,
2013)
- Menurunkan BB - Energi sesuai BB Kenaikan kadar Makanan tinggi
- Mengubah jenis dan - Lemak sedang kolesterol total, lemak
asupan lemak <30%. LDL, TG, dan
makanan LJ (tahap I) <10% penurunan HDL.
- Menurunkan asupan LJ (II) <7% Penyebab
Diet Dislipid
kolesterol makanan LTJG/T (I dan II) aterosklerosis, PJK.
Tahap I
- Meningkatkan KH 10 -15% Penyebab utama,
Diet Dislipid
kompleks Kolestrol (I) keturunan/asupan
Tahap II
<300mg lemak tinggi.
Kolestrol (II)
<200 mg
Apabila diet
Dislipidemia - Protein cukup, 10- Keberhasilan diet
sudah sesuai
20%, hewani dinilai dengan
dengan tahap
mengandung mengukur kadar
I maka bisa
omega3, lebih kolstrol setelah 4-6
langsung ke
dianjurkan nabati minggu dan 3
tahap II, bila
- KH sedang, 50- bulan. Jika setelah
tidak dimulai
60% 3 bulan tujuan diet
dari tahap I
- Serat tinggi, tidak tercapai
terutama larut air meskipun patuh
maka harus pindah
ke tahap II

- Diet GGA - Memberikan - Energi cukup - Penurunan GFR - Oral : semua


Lunak makanan untuk mencegah dan dianjurkan,
- Diet GGA secukupnya tanpa katabolisme, 25 – terganggunya batasi
Akut Cair memberatkan 35 kkal/kg BB ginjal untuk penambahan
fungsi ginjal - Protein mengeluarkan garam bila
Katabolik - Menurunkan kadar disesuaikan sisa hipertensi dan
ringan ureum darah dengan metabolisme batasi kalium
(keracunan - Menjaga katabolisme - Oliguria (urine jika
obat) = lunak keseimbangan protein, yaitu 0,6 <500 ml/hari) hiperkalemia
Katabolik cairan dan – 1,5 g/ kg BB. sampai anuria
GGA
sedang elektrolit Ringan = 0,6 – 1 - Penyebab :
(infeksi, - Memperbaiki/ g/kg BB Kekurangan
peritonitis) mempertahankan Sedang = 0,8 – cairan,
dan katabolik status gizi 1,2 g/kg BB pendarahan
berat (luka Berat = 1-1,5 g/kg hebat, trauma,
bakar, BB keracunan obat,
sepsis)= - Lemak sedang, 20 luka bakar.
formula – 30% atau antara - Terjadi
enteral dan/ 0,5 – 1,5 g/kg BB. katabolisme
atau Katabolisme berat protein yang
parenteral 0,8 – 1,5 g/kg BB dipengaruhi :
- Na dan K dibatasi berat ringannya
bila ada anuria penyakit,
- Cairan = urine gangguan fungsi
+500 ml ginjal, dan status
gizi
- Anoreksia,
nausea, lelah,
gatal,
mengantuk ,
pusing dan sesak
nafas

Diet Nefrotik - Mengganti - Energi cukup


Sindrom* kehilangan protein untuk
terutama albumin mempertahankan - Ginjal tidak
*Diet disusun - Mengurangi edema keseimbangan N mampu
secara dan menjaga + yaitu 35 kkal/kg memelihara
individual keseimbangan BB keseimbangan N
dengan cairan tubuh - Protein sedang, akibat
menyatakan - Memonitor yaitu 1,0 g/kg BB meningkatnya
banyaknya hipekolertlemia atau 0,8 g/kg BB permeabialitas
Protein dan dan penumpukan ditambah jumlah membran kapiler
Na yang tg protein yang glomerulus Makanan tinggi
NS dibutuhkan - Mengontrol dikeluarkan - Proteinuria masif Na, Kolestrol,
dalam diet. hipertensi memalui urin. (> 3,5 g Gula murni
- Mengatasi Utamakan HBV protein/24 jam)
anoreksia - Lemak sedang , menyebabkan
15 – 20%. hipoalbuminemia
Perbandingan LJ : diikuti edema,
LJT : LJG 1:1:1 hipertensi,
- Na dibatasi 1-4 gr hiperlipidemia,
- Kolestrol dibatasi anoreksia, dan
<300 mg lemah
- Cairan = urine +
500ml
- Diet - Memberikan - Energi cukup, - Dispnea, lelah, - Makanan yag
Jantung I, makanan untuk mencapai rasa sakit daerah mengandung
akut secukupnya tanpa atau jantung gas atau
(Myocard memberatkan mempertahankan - Berkurangnya alkohol,
Jantung Infarct, fungsi jantung BB normal aliran darah = daging
Dekompe - Menurunkan BB - Protein cukup 0,8 kelainan fungsi berlemak,
nsasio bila gemuk g/kg BB ginjal, hati, otak, kacang kering
Kordis - Mencegah atau - Lemak sedang 25- Tekanan darah berlemak
berat) menghilangkan 30% dari keb.
diberikan penimbunan garam Energi total, 10%
berupa 1 – atau air LJ dan 10-15%
1,5 lt LTJ
cairan/hari - Kolestrol rendah,
selama 1- terutama jika ada
2 hari. dislipidemia
Rendah - Vitamin dan
energi mineral cukup
- Diet - Garam rendah, 2
jantung II, – 3 gr/hari jika
bentuk hipertensi atau
saring edema
atau - Serat cukup untuk
lunak. menghindari
Perpindah konstipasi
an dari - Cairan cukup +
diet I, atau 2lt/hari
fase akut
dapat
diatasi.
Jika
disertai
hipertensi
atau
edema
diberikan
diet
jantung II
disertai
Diet RG.
- Diet
Jantung
III (lunak
atau
biasa)
perpindah
an atau
kondisi
tidak
terlalu
berat
- Diet
Jantung
IV (biasa)
perpindah
an atau
kondisi
ringan.

- Fase akut - Memberikan - Energi cukup,


(24 -48 makanan 25 – 45
jam) tidak secukupnya kkal/kgBB.
sadarkan dengan Pada fase akut
diri/ memperhatikan 1100-1500
keadaan keadaan dan kkal/hari
menurun komplikasi - Protein cukup,
diberikan penyakit 0,8-1 g/kgBB.
parenteral - Memperbaiki Apabila ada
lanjut keadaan stroke, GGK 0,6g/kg
enteral seperti disfagia, BB
Stroke iskemik =
(NGT) pneumonia, - Lemak cukup,
penyumbatan
- Pemuliha kelainan ginjal dan 20-25%. LJ <
a. S. Emboli,
n (sadar) dekubitus 10%, kolesterol
bekuan darah
cair – - Mempertahankan < 300 mg
atau plak yang
saring - keseimbangan - KH cukuo 60 –
terbentuk di
lunak – cairan dan 70%
dalam jantung
biasa elektrolit - Vitamin cukup,
atau pembuluh
terutama
arteri besar
- Diet Vitamin A, Makanan yg
b. S.Trombotik,
Stroke I riboflavin, B6, dianjurkan DS I:
bekuan darah
Stroke (fase akut, as. Folat, B12, Maizena, tepung
atau plak yg
gangguan C dan E beras, hunkwe,
terbentuk di
fungsi - Mineral cukup sagu, susu whole
dalam pembuluh
menelan) terutama Ca, K, dan skim, telur
arteri yang
bentuk Mg. Na dibatasi yam 3-4btr/mg,
menyuplai darah
cair kental 1 ½ sdt atau + 5 susu kedelai, sari
ke otak
atau gr NaCl atau 2 kacang hijau,
Stroke Hemoragik
kombinasi gr Na susu tempe,
= berdarah,
cair kental - Serat cukup margarin, minyak
pendarahan
dan jernih - Cairan cukup, jagung, sari buah
intraserebral dan
melalui 6-8 gls/hari. jeruk, pepaya,
subarachnoid
oral atau Edema dibatasi. tomat, sirsak,
NGT, apel, the encer,
porsi kecil sirup, air gula,
setiap 2 -3 madu, kaldu
jam

- Diet
Stroke II
(perpinda
han atau
fase
pemulihan
) bentuk
makanan
cair
jernih,
kental,
saring,
lunak dan
biasa

DS II
A(cair
+saring)
1700 kkal
DSII B
(Lunak)
1900 kkal
DSIIC
(Biasa)
2100 kkal
STABILISASI • Gizi buruk tanpa
• Fase saat kondisi • Syarat :Energi edema (sangat
klinis dan 80-100 kurus/marasmus)
metabolisme anak kkal/kgBB/hari 1. Tampak sangat
belum stabil. • Protein 1-1,5 kurus, hingga
Untuk gram/kgBB/hari seperti tulang
menstabilkannya • Cairan 130 terbungkus
umumnya ml/kgBB/hari, kulit
diperlukan waktu dibagi dalam 12 2. Wajah seperti
1-2 hari, mungkin kali pemberian orangtua
lebih bila keadaan • Apabila 3. Cengeng, rewel
anak terlalu buruk ditemukan 4. Kulit keriput,
atau ada edema berat jaringan lemak
KEP F75 dan F100
komplikasi berat (+++) diberikan subkutis angat
• Merupakan fase cairan 100 sedikit sampai
awal pemberian ml/kgBB/hari tidak ada
makanan • Bila diare 5. Perut cekung
• Pada fase ini, persisten (diare 6. Sering disertai
pemberian akut dengan penyakit infeksi
makanan tidak atau tanpa (umumnya kronis
untuk menaikkan disertai darah berulang) dan diare
BB, melainkan dan berlanjut persisten
hanya untuk sampai 14 hari
menstabilkan atau lebih) dan Kwasiorkor:
kondisi anak disentri dapat 1. Rambut tipis,
• Tujuan : diet yang diberikan F75 kemerahan
diberikan modifikasi seperti warna
ditujukan dengan tepung rambut jagung,
menstabilkan beras mudah dicabut
status metabolic • Rendah laktosa tanpa rasa sakit,
dan kondisi klinis rontok
anak 2. Wajah
membulat dan
sembab
3. Apatis dan
rewel
4. Pembesaran
TRANSISI : hati
• Fase ini • Pada fase ini 5. Pandangan
merupakan diberikan mata sayu
peralihan dari fase formula 100. 6. Edema,
stabilisasi ke fase Setiap 100 ml minimal pada
rehabilitasi F100 kedua
• Tujuan : mengandung punggung kaki,
memberikan energy 100 bersifat pitting
kesempatan tubuh kalori dan edema
untuk beradaptasi protein 2,9 7. Otot mengecil
dalam menerima gram. 8. Kelainan kulit
energi dan protein • Syarat : Energi berupa bercak
yang semakin 100 – 150 kkal / merah muda
meningkat guna kg BB/ hari. BB yang meluas
mempersiapkan yang digunakan dan berubah
anak ke fase adalah BB warna menjadi
rehabilitasi actual hari itu coklat
• Protein : 2 – 3 kehitaman dan
gram/ terkelupas
kgBB/hari (dermatosis)
• Cairan : sampai 9. Sering disertai
150 penyakit infeksi
ml/kgBB/hari (umumnya akut,
dibagi dalam 8 juga anemia dan
kali pemberian diare)
• Mineral mix 20 Marasmik –
ml ( 8gr ) / 1000 Kwashiorkor
ml formula Merupakan
• Pada anak gizi kombinasi atau
buruk < 6 bulan campuran dari
pemberian F100 kedua bentuk gizi
diencerkan buruk (marasmus
menjadi 130 ml, dan kwashiorkor)
dan apabila
anak gizi buruk
< 6 bulan putus
ASI, harus
dilakukan
relaktasi selama
2 minggu.

REHABILITASI
• Umumnya nafsu • Syarat : energy
makan anak sudah 150- 220
kembali dan kkal/kgBB/hari
asupan makanan • Protein 4 – 6
sepenuhnya secara gram/kgBB/hari
oral. Bila anak • Cairan 150 –
belum dapat 200
mengonsumsi ml/kgBB/hari
makanan • Energi yang
sepenuhnya secara berasal dari
oral maka dapat lemakminimal
digunakan NGT senesar 400%
(Naso Gastric dari total energy
Tube) . sehari
• Fase rehabilitasi • Mineral mix 20
biasanya ml ( 8gr ) / 1000
berlangsung ml formula
selama 2 - 4 • BB < 7 kg
minggu sampai diberikan F100
BB/TB mencapai + makanan bayi,
-2 SD seperti bubur
• Pemberian (bubur tepung
makanan pada beras, bubur
fase ini selain susu ), makanan
F100 juga padat lumat (nasi tim
gizi local sesuai saring, dan
dengan BB makanan
• Tujuan : lembek (nasi
Memberikan makanan tim)
padat gizi local sesuai • BB ≥ 7 kg
dengan BB diberikan F100
untuk tumbuh kejar dan berumur
Memotivasi anak agar lebih dari 12
dapat menghabiskan bulan,
makanannya sebaiknya
Memotivasi ibu agar diperkenalkan
tetap memberikan dengan
ASI makanan biasa
Mempersiapkan ibu padat gizi,
atau pengasuh untuk jangan
perawatan di diberikan
rumah makanan
lembek atau
lunak (nasi tim)
karena makanan
tersebut nilai
gizinya kurang

Untuk mencapai dan - Energi sesuai dg


mempertahankan kebutuhan tubuh,
status gizi optimal bila BB berlebih
serta menurunkan asupan dikurangi
Purin tinggi :
kadar asam urat 500-1000 kkal
Otak, hati,
dalam darah dan urin - Protein cukup,
- Penyakit atritis jantung, ginjal,
1,0-1,2g/kgBB
yang disebabkan jeroan, kaldu,
atau 10-15%.
metabolisme bebek, sarden,
Hindari BM
abnormalitas makarel, kerang.
- Diet Purin sumber protein
purin
Rendah I yang mempunai
- Kadar asam urat Purin sedang :
(1500 kkal) kandungan purin
Gout meningkat >7,5 daging sapi, ikan,
- Diet Purin >150mg/100g
mg/dl ayam, udang,
rendah II BM
- Terbentuk tahu, tempe,
(1700 kkal) - Lemak sedang,
timbunan kristal asparagus,
10-20%. Lemak
berupa garam di bayam, daun
berlebih dapa
persendian singkong,
menghamba
kangkung, daun
pengeluaran asam
dan biji melinjo.
urat
- KH lebih banyak,
65-75% (KH
kompleks)

- Jumlah garam
- Membantu dibatasi sesuai
menurunkan dengan kondisi
tekanan darah, dan pasien, lihat diet
mempertahakan RG
Diet DASH tekanan darah - Meningkatkan Makanan tinggi
Hipertensi
dan RG menjadi normal. pemasukan garam dan Na
- Menurunkan kalium (4,5gr
faktor risiko (BB atau 120-
lebih, tinggi profil 175mEq/hari)
lipid) - Meningkatkan
Mg
- Diet luka Mempercepat - Memeberikan Bahan makanan
bakar I, penyembuhan dan makanan dalam hiperalergik
diberikan mencegah terjadinya bentuk cair sedini seperti udang
AGGS gangguan metabolik mungkin
- Diet luka serta - Energi dihitung
bakar II, mempertahankan dengan
diberikan status gizi secara pertimbangan
segera optimal dalam proses luas luka bakar
setelah penyembuhan, dengan - Protein tinggi,
pasien cara : 20-25%
mampu - Mengusahakan - Lemak sedang,
Rusaknya jaringan
menerima dan mempercepat 15-20%, lemak
permukaan tubuh
cairan penyembuhan tinggi dapat
yang menyebabkan
AGGS jaringan yang menyebabkan
reaksi pada sistem
dan rusak penundaan respon
metabolisme.
makanan - Mencegah kekebalan
Combustio cair penuh terjadinya sehingga rentan
Perhitungan energi
dengan keseimbangan infeksi
dengan
energi 1 nitrogen negatif - KH sedang, 50-
menggunakan
kkal/ml - Memperkecil 60%, bila ada
rumus Curerri atau
terjadinya trauma inhalasi
Asosiasi Dietetik
hiperglikemia dan 45-55%
Australia
hipergliseridemia - Vitamin
- Mencegah gejala diberikan di atas
kekurangan zat AKG. Vitamin A,
gizi mikro B dan C
diberikan 2xAKG
dan E 200 SI
- Mineral tinggi,
terutama Fe, Zn,
Na, K, Ca, P, dan
Mg
- Cairan tinggi.
- Mengendalikan - Calorie - Miksedema - Kol
kenaikan BB, Controlled Diet,  pembengkakan - Kembang kol
akibat 15-40% menyesuaikan wajah, - Asparagus
metabolite rate umur, jenis pelonggaran - Brokoli
menjadi lambat kelamin dan TB dibawah mata - Kac. Polong
- Memperbaiki - Berikan - Kardiovaskuler
Enegi
Hipotiroid ketidakseimbanga suplemen aterosklerosis,
Rendah
n yang terjadi multivitamin kardiomegali,
akibat inadequat mineral penurunan curah
intake atau terutama untuk jantung 
defisiensi menggantikan kolesterol darah
kongenital zat gizi yg meningkat 
rendah menumpuk
penyerapannya didalam
- Serat dan cairan pembuluh darah
harus cukup  aterosklerosis
- Untuk ibu hamil  kematian
dan anak  - Respirasi 
pastikan asupan Hipoventilasi,
yodium cukup sesak saat
beraktifitas
- Gastrointestinal
 peningkatan
BB tanpa
peningkatan
nafsu makan,
konstipasi
- Neurologi 
kelemahan otot,
penurunan fungsi
mental, bicara
lambat, apatis,
letargi
- Reproduksi
gangguan
menstruasi,
penurunan libido,
gangguan ereksi,
infertil
- Pemeriksaan HT
(T3, T4) menurun
radioimunolo
- Kecepatan
Metabolisme
Basal menurun
sampai -30
hingga -50
- Pemeriksaan TSH
dalam plasma
meningkat
radioimunolo
- Pemeriksaan
USG dan scan
tiroid  ukuran
serta bentuk
kelenjar tiroid
dan nodul

Hipertiroid TKTP - Mencapai status - Tinggi Energi - Merupakan


gizi (BB) normal Tinggi Protein penyakit
- Memperbaiki (TETP) kelainan
keseimbangan  Karena metabolik yg
nitrogen negatif terjadi disebabkan
- Menurunkan BMR kadar tiroid
kadar T3 dan T4 disertai meningkat di
- Exopthalamus dengan dalam tubuh
yang disebabkan destruksi / - Terjadinya
karena kerusakan gangguan
meningkatnya protein sekresi HT
akumulasi cairan jaringan (pada kelenjar
ekstraseluler,  Energi: 40 tiroid) yg
membutuhkan Kkal/ kg BB berlebihan
cairan dan garam  Protein: 1- - Penyakit
1,75 g/kg goiter toksik
BB Peningkatan
- Pemberian TRH dan
makanan TSH yg
dengan porsi berlebihan
kecil tapi sering, dan terus
untuk menerus
membantu Terjadi
penderita yang perubahan
nafsu makannya yg
atau untuk ireversibel
mencegah rasa dan kelenjar
lapar tidak bisa
- Vitamin A, B mengecil
kompleks dan - Tirotoksikosis
vitamin C harus Produksi
cukup  tiroid
suplemen sebagai
- Kalsium, fosfor, akibat dari
vitamin D harus fungsi tiroid
cukup yg
berlebihan
- Penyakit grave
Antibodi yg
memiliki
kerja mirip
TSH (=
IgG)
IgG
meningkatk
an
pembentuka
n HT

Gejala :
Frekuensi
denyut
jantung yg
cepat
Tekanan
nadi yg
melebar /
kolaps
Gelisah,
gugup,
tremor
Insomnia
BB
menurun
Keletihan
Kelemahan
otot /
miopati
Produksi
keringat
berlebih
Sensitif
terhadap
panas
Gondok
Exopthalmu
s
Pemeriksaa
n T3, T4
meningkat
Kecepatan
Metabolism
e Basal
meningkat
sampai +30
hingga +60
Pemeriksaa
n TSH
dalam
plasma
menurun
Pemeriksaa
n TSI
meningkat
Pemeriksaa
n USG dan
scan tiroid
 ukuran serta
bentuk kelenjar
tiroid dan nodul

- Diet - Mengganti - KH tinggi, 75- Makanan yang


Hipereme persediaan 80% dianjurkan :
sis I glikogen tubuh - Lemak rendah, < Roti panggang,
(Hiperem dan mengontrol 10% biskuit, krakers,
esis berat) asidosis - Protein sedang, buah segar, sari
makanan - Secara berangsur 10-15% buah, minuman
hanya memberikan - Makanan dalam botol ringan,
terdiri roti makanan yang bentuk kering, sirop, kaldu tak
kering, berenergi dan zat pemberian cairan berlemak, the,
singkong gizi yang cukup disesuaikan, 7- Suatu keadaan pada kopi encer,
bakar atau 10gls/hari awal kehamilan
rebus, ubi - Makanan mudah (sampai trisemester Yang tidak
bakar atau dicerna II) ditandai dengan dianjurkan :
rebus dan - Bila makan pagi mual, muntah yang Makanan
buah- sulit diterima, berlebihan dalam merangsang,
buahan. maka waktu yang relatif bumbu tajam,
Cairan dioptimalkan di lama. mengandung
tidak malam hari Bila tidak diatasi alkohol, dan
diberikan dapat menimbulkan mengandung zat
Hiperemesis
bersama. penurunan BB, tambahan.
- Diet dehidrasi.
Hiperemesi Ciri khas :
s II (mual pemberian
muntah makanan KH
berkurang) kompleks terutama
berangsur pada pagi hari dan
diberikan menghindari
BM bergizi makanan yang
tinggi, berlemak.
minuman
tidak
diberikan
bersama.
- Diet
Hiperemesi
s III
(ringan),
sesuai
dengan
kesanggupa
n pasien,
minuman
boleh
bersamaan.
- DP I - Mencapai dan - Energi dan semua
(berat), mempertahankan zat gizi cukup,
dalam status gizi normal penambahan
bentuk - Mencapai dan energi tidak lebih
cair terdiri mempertahankan dari 300 kkal.
dari susu tekanan darah - Garam rendah
dan sari normal sesuai dengan
buah, - Mencegah dan kondisi.
Sindrom kehamilan
paling mengurangi - Protein tinggi (1
pada minggu ke
sedikit retensi garam atau ½ - 2 g/kgBB)
dua puluh dengan
1500 ml air - Lemak sedang,
tanda dan gejala
sehari - Mencapai sebagian LTJT
hipertensi,
oral, dan keseimbangan dan LTJG)
proteinuria,
selebihny nitrogen - Vitamin cukup,
kenaikan BB cepat
a - Menjaga agar terutama C dan
karena edema,
parenteral penambahan BB B6 sedikit lebih
timbul kemerahan,
- DP II tidak melebihi tinggi
Preeklamsia mual, muntah,
(perpinda normal - Mineral cukup,
pusing, nyeri
han dan - Mencegah faktor terutama C dan
lambung, oliguria,
tidak risiko lain B6
gelisah, kesadaran
begitu - Cairan 2500 ml/
menurun.
berat) hari. Oliguria
makanan cairan dibatasi
Ciri khas diet :
saring dan disesuaikan
memperhatikan
atau lunak dengan cairan
asupan garam dan
dan RG I yang keluar
protein.
- DPIII
(perpinda
han dan
ringan)
dalam
bentuk
lunak atau
biasa
Gizi
Anemia Seimbang/
TKTP
- Cito : tidak Untuk mengusahakan - Energi, gizi Diet Pra-bedah
Pra Bedah diberikan agar status gizi pasien kurang 40- tergantung pada:
diet ttt dalam keadaan 45kkal/kgBB Keadaan umum
- Minor, optimal pada saat Gizi lebih, 10- pasien, macam
seperti pembedahan, 25%, gizi baik pembedahan
tonsilektomi sehingga tersedia sesuai dengan (bedah minor dan
dipuasakan cadangan untuk keb. ditambah bedah mayor), sifat
4-5 jam. mengatasi stress dan IF 15%, operasi, macam
Apendiktom, penyembuhan luka penyakit ttt penyakit.
herniatomi, sesuai dengan
hemoroidekt penyakitnya.
omi, - Protein, gizi
diberikan kurang, anemia,
diet rendah albumin rendah
sisa sehari (<2,5mg/dl)
sebelumnya protein tinggi
- Mayor, 1,5-2,0 g/kgBB,
saluran cerna status gizi baik
diberikan atau kegemukan
diet rendah protein normal
sisa selama 0,8-1g/kgBB
4-5 hari - Lemak cukup,
sebelumnya, 15-25%.
H-4 lunak, - Rendah sisa.
H-3 saring,
dan H-2 dan
1 formula
enteral
rendah sisa.
Diluar
saluran cerna
diberi
formula
enteral sisa
rendah
selama 2-3
hari, makan
terakhir
dilakukan
12-18 jam
sebelum
pembedahan
sedangkan
minum 8
jam.
- DPB I, kecil Mengupayakan agar Memberikan Tergantung pada
(setelah sadar status gizi pasien makanan secara macam
Pasca Bedah
atau rasa segera kembali bertahap mulai dari pembedahan dan
mual hilang), normal untuk cair, saring, lunak penyakit penyerta.
besar (setelah mempercepat proses dan biasa
sadar dan penyembuhan dan tergantung pada
rasa mual meningkatkan daya macam
hilang serta tahan tubuh pasien, pembedahan dan
ada tanda – dengan cara : keadaan pasien.
tanda usus - Memberikan
mulai kebutuhan dasar
bekerja. - Mengganti
Bentuk cair kehilangan protein,
jernih. glikogen, zat besi
- DPB II, - Memperbaiki
diberikan ketidakseimbangan
pada pasien elektrolit dan cairan
pasca bedah
besar saluran
cerna atau
perpindahan,
bentuk cair
kental.
- DPB III,
pasca bedah
besar saluran
cerna atau
perpindahan,
bentuk
makanan
saring
- DPB IV,
pasca bedah
kecil setelah
DPBI atau
pasca bedah
besar setelah
DPBIII

Anda mungkin juga menyukai