Makanan yang
Penyakit Jenis Diet Tujuan Prinsip dan Syarat Ciri Khas
tdk dianjurkan
- Memenuhi keb. E - Energi tinggi, Diet yang
dan P yang yaitu 40 – 45 mengandung E dan
meningkat untk kkal/kgBB P di atas kebutuhan
mencegah dan - Protein tinggi, normal
mengurangi 2,0-2,5 g/kgBB Dalam bentuk
kerusakan jaringan - Lemak cukup, makanan biasa +
tubuh 10-25% sumber P tinggi
- Menambah berat Diberikan bila
badan hingga pasien mempunyai
mencapai normal nafsu makan dan
- dapat menerima
- Diet TKTP I
makanan lengkap
E = 2600
kkal
Indikasi :
P= 100 gr (2
- KEP
g/kgBB)
TKTP - Pra dan pasca OP,
multitrauma,
- Diet TKTP II
selama
E= 3000 kkal
radioterapi dan
P=125g
kemoterapi
(2,5 g/kgBB)
- Luka bakar berat,
dan bar sembuh
dari penyakit
dengan panas
tinggi
- Hipertiroid,
hamil,
postpartum,
dimana
kebutuhan E
meningkat.
- Diet - Mencapai dan - Energi endah, Energi dibawah
Energi mempertahankan untuk kebutuhan normal,
Rendah I status gizi sesuai penurunan BB, banyak
(1200 dengan umur, bertahap asupan mengandung serat
Energi kkal) gender, dan dikurangi 500- untuk penurunan
Rendah - Diet kebutuhan fisik 1000kkal/hari BB
Energi - Mencapai IMT dari keb.
Rendah II normal normal.
(1500 - Mengurangi - Protein sedikit
kkal) asupan energi, lebih tinggi,
sehingga tejadi yaitu 1-1,5
penurunan BB ½ - g/kg/BB atau
1 kg/minggu 15-20%
- Lemak sedang
aitu 20-25%,
LTJG
- KH sedikit lebih
rendah, 55-65%
- Diet Garam - Membantu - Cukup energi, Indikasi :
Rendah I menghilangkan protein, mineral, Edema, asites
(200-400 mg retensi garam atau dan vitamin dan/atau hipertensi
Na) edema, air di dalam - Bentuk seperti yang terjadi
asites dan/ata jaringan tubuh dan makanan sesuai pada
hipertensi menurunkan kebutuhan dekompensasio
berat. Tanpa tekanan darah. - Jumlah Na kordis, sirosis hati,
garam. disesuaikan penyakit ginjal,
- DGRII (600- toksemia
800 mg Na) kehamilan dan
Edema, hipertensi esensial. BM yang
asites dan/ata 08135/dIII.T/8070/ mengandung
Garam hipertensi 2016 NaCl, soda kue,
Rendah tidak terlalu baking powder,
berat. ½ sdt natium benzoat,
garam dapur dan vetsin
(2 g)
- DGR III
(1000-1200
mg Na)
edema dan/
atau
hipertensi
ringan, 1 sdt
garam (4 g)
Anjuran serat
WHO 25-30 g/hari
DL III
perpindahan
DL II dengan
pasien ulkus
peptikum,
gastritik
kronik dan
tifus
abdominalis
yang hampir
sembuh.
Makanana
bentuk lunak
atau biasa.
Hati DH 1: fase Merupakan tempat Sumber makanan
akut teratasi, penyimpanan yang banyak
ada nafsu mineral besi dan mengandung
makan, P: 30 tembaga yang lemak dan santan
gr/hari, membutuhkan serta bahan
lemak mudah untuk pembentukan makanan yang
cerna, sel darah merah menimbulkan gas
Formula dan serta vitamin – seperti ubi,
enteral vitamin larut lemak kacang merah,
BCAA, dan sebagai kol, sawi, lobak,
cairan sesuai detoksifikasi obat ketimun, durian
fisiologis, dan racun. dan nangka.
jika ada
ascites Pada penyakit
berikan RG hati berat
(**lihat diet produksi
RG) albumin
DH 2: nafsu berkurang
makan tekanan
cukup, osmotik koloid
lunak/biasa, (COP) rendah
P: 1 g/Kg odema
BB, lemak Pada
sedang (20- peradangan /
25%) mudah inflamasi organ
cerna, cairan tubuh
sesuai produksi
fisiologis fibrinogen ++
DH 3: LED ++
hepatitis Kerusakan hati
akut, sirosis, bilirubin
nafsu makan lambat diolah
baik, dan dieksresi
lunak/biasa bilirubin +++
ikhterus
Kerusakan
kapiler empedu
empedu
bocor emulsi
lemak
steatorhea
SGOT dan
SGPT ++
Edema :
1. Mengurangi retensi 1. Tinggi Kalium Hepatitis:
cairan 2. Batasi Na: 500- Hepatitis virus
2. Mencegah 1000 mg A ( Akut,
ketidakseimbangan 3. Batasi cairan: 1- rapid onset)
Kalium dan 1,5 l/hari melalui fecal -
elektrolit 4. Pemberian oral
3. Mencegah keadaan protein Hepatitis virus
yg lebih buruk ditingkatkan B ( Kronis,
(dispnea, kelelahan, slow onset )
anoreksia) melalui darah,
saliva
Diet Hati : Hepatitis non
Mempertahankan E tinggi, A non B (C,
status gizi normal bertahap, sesuai D, E )
dan BBI tanpa kemampuan: 40 – sexual
memberatkan 45 kkal/KgBB contact, drug
fungsi hati L cukup: 20 – use, kontak
Mencegah 25%, mudah dgn darah
kerusakan lanjut, cerna (MCT) terinfeksi
katabolisme P tinggi: 1,25 – Demam ringan
protein, 1,5 g/KgBB. Anorexia, nafsu
penurunan BB, Pada hepatitis makan hilang
mengatasi ascites, fulminan/ Mual & muntah
mencegah koma enchepalopathy Urine berwarna
P: 30-40 gr/Hari. gelap (bilirubin
Pada sirosis P: ++)
1,25 g/Kg BB Jaundice/Ikhterus
asupan minimal Hepatomegali &
0,8 – 1 Kg/Kg nyeri
BB Lab: bilirubin
Vit & Min sesuai darah, SGOT,
kebutuhan, bila SGPT, Albumin,
perlu diberikan Lekopeni ringan,
suplemen B, C, K Igg
Zn, Fe Malaise/ rasa
Steathorea lelah
pembatasan
lemak < 30% Sirosis Hati :
Jundice Kerusakan hati
pembatasan yang menetap,
lemak disebabkan oleh
Na rendah, hepatitis kronis,
tergantung alkoholic,
odema/ascites penyumbatan
cek pemberian saluran empedu,
obat diuretik dan berbagai
Cairan cukup atau kelainan
lebih tinggi metabolisme.
biasanya cek ahap terakhir
ascites penyakit hati
Bentuk Lunak ditandai
(mual muuntah) pembentukan
atau Biasa sesuai fibrous pada
kemampuan jaringan dan
bersifat
irreversible
Enchepalophati:
Sirosis
nekrosis
tekanan vena
porta meningkat
aliran
kolateral
terbentuk
tidak melewati
Hati varises
esofagus, limfa
membesar, vena
lien membesar
Jumlah
hepatosit sehat
<< hepatosit
rusak fungsi
detoksifikasi tdk
sempurna
tidak dapat
mendetoksifikas
i amonia
menjadi urea
Aliran kolateral
toksin tidak
melewati hati
amonia & toksin
langsung ke
selebral
encephalopathy
2.Kolesistitis
• Radang karena
adanya batu
empedu pada
saluran empedu
infeksi
bakteri
• Obstruksi ekstra
hepatik & intra
hepatik
• Akumulasi
garam empedu
di darah
Jaundice/ihterus
& gatal pada
kulit
• Garam empedu
tdk ke
pencernaan
malabsorbsi
lemak & Vit A,
D, K
penurunan BB
&
gangg.pembeku
an darah
Nyeri abdomen,
mual, muntah, ISK,
Sda* sering BAK
- Na sedang, 2300
- Ca normal, 500 – Sumber Ca, susu,
800mg (lk) 500 – keju dan
600mg (p) olahannya
- Serat tidak larut air Sumber oksalat,
Diet Batu
tinggi, mengikat kentang, ubi,
Kalsium
Ca bayam, bit,
Nefrolitiasis Oksalat dan
- Oksalat rendah strawberry,
Kalsium
- Fosfat normal anggur, kacang,
Fosfat
the. Coklat
- Tipe I (tdk
bergantung
diet, Ca
urine tdk
bergantung
*sda
asupan Ca)
- Membantu - Hindari BM
- Tipe II
menurunkan kadar mengandung purin Berkaitan dg Gout
(bergantung
as. Urat > 100 mg/100 g Hiperurisemia,
diet)
- Meningkatkan pH BM dehidrasi, pH urine Dianjurkan :
urine - Diutamakan rendah Basa tinggi =
Diet Batu
mengonsumsi BM susu, yoghurt,
Asam Urat
basa tinggi minyak kelapa,
kelapa, santan,
semua jenis
sayuran terutama
bayam dan bit,
semua jenis buah
Tidak diajurkan:
Asam tinggi =
nasi, roti, terigu,
makaroni,
spageti, daging,
ikan, kerang,
telur, keju,
kacang, lemak
hewan
Pertimbangk
an 3J,
aktivitas,
insulin
Pola makan
Distribusi
Pemberian pagi 20%,
makan untuk siang 25%,
tumbang malam 25%,
Menjaga kadar selingan 3x
gula darah dan 10%
profil lab yg KH 50 –
lain tetap 60%
mendekati Batasi gula
normal rafinasi Terjadi pada anak,
Mencegah sebagai karena pankreas
komplikasi makanan sama sekali tidak
jangka pendek tunggal dan dapat menghasilkan
dan panjang lihat IG insulin, sehingga
DM I Pengaturan 3J Perhatikan harus disuntik
sesuai insulin basal insulin.
aktivitas, bolus **cek
insulin, dan penuntun Diagnosa :
OAD, diet anak hal perubahan nilai lab
Pemilihan 134
makanan sehat
Lemak 25 –
dan olahraga
Edukasi agar 35%; LJ <
mampu 10%;
mengelola kolesterol <
diabetes 300 mg/hr;
secara mandiri Jika LDL ≥
100 mg/dl
dianjurkan
LJ < 7%,
kolesterol <
200 mg/hr
Protein
cukup utk
tumbang
normal 10 –
15%, bila
ada
gangguan
ginjal harus
dimodifikasi
NaCl < 6
gr/hari
Serat 1-3
thn = 19 gr;
4-8 thn = 25
gr; 9-13 thn
(L) = 31 gr;
(P) = 26 g
14-50 thn
(L) = 38 gr;
(P) = 26 gr
Kebutuhan: Gangguan
Dipengaruhi TTGO
oleh IMT (TGT,
pre hamil GDPT,
Underweigh DM) yg
t 35 – 40 terjadi pada
kkal; saat
kehamilan
Normal 30 – Faktor
34 kkal; resiko:
Overweight obesitas,
23 – 25 kkal riwayat
Obese 25 DMG,
kkal BBA glukosuria,
riwayat
DM Gestasi menurunkan keluarga
hiperglikemi diabetes,
a, plasma abortus
TG, tdk ada berulang,
kenaikan riwayat
ketonuria melahirkan
Kebutuhan bayi dgn
protein ibu cacat
hamil 1-1,5 bawaan,
gr/kgBB riwayat
Pengelolaan melahirkan
= DM Biasa BB > 4000
gram,
perhatikan riwayat pre
pemberian eklamsia
insulin dan
OAD
(Purnamasari dkk,
2013)
- Menurunkan BB - Energi sesuai BB Kenaikan kadar Makanan tinggi
- Mengubah jenis dan - Lemak sedang kolesterol total, lemak
asupan lemak <30%. LDL, TG, dan
makanan LJ (tahap I) <10% penurunan HDL.
- Menurunkan asupan LJ (II) <7% Penyebab
Diet Dislipid
kolesterol makanan LTJG/T (I dan II) aterosklerosis, PJK.
Tahap I
- Meningkatkan KH 10 -15% Penyebab utama,
Diet Dislipid
kompleks Kolestrol (I) keturunan/asupan
Tahap II
<300mg lemak tinggi.
Kolestrol (II)
<200 mg
Apabila diet
Dislipidemia - Protein cukup, 10- Keberhasilan diet
sudah sesuai
20%, hewani dinilai dengan
dengan tahap
mengandung mengukur kadar
I maka bisa
omega3, lebih kolstrol setelah 4-6
langsung ke
dianjurkan nabati minggu dan 3
tahap II, bila
- KH sedang, 50- bulan. Jika setelah
tidak dimulai
60% 3 bulan tujuan diet
dari tahap I
- Serat tinggi, tidak tercapai
terutama larut air meskipun patuh
maka harus pindah
ke tahap II
- Diet
Stroke II
(perpinda
han atau
fase
pemulihan
) bentuk
makanan
cair
jernih,
kental,
saring,
lunak dan
biasa
DS II
A(cair
+saring)
1700 kkal
DSII B
(Lunak)
1900 kkal
DSIIC
(Biasa)
2100 kkal
STABILISASI • Gizi buruk tanpa
• Fase saat kondisi • Syarat :Energi edema (sangat
klinis dan 80-100 kurus/marasmus)
metabolisme anak kkal/kgBB/hari 1. Tampak sangat
belum stabil. • Protein 1-1,5 kurus, hingga
Untuk gram/kgBB/hari seperti tulang
menstabilkannya • Cairan 130 terbungkus
umumnya ml/kgBB/hari, kulit
diperlukan waktu dibagi dalam 12 2. Wajah seperti
1-2 hari, mungkin kali pemberian orangtua
lebih bila keadaan • Apabila 3. Cengeng, rewel
anak terlalu buruk ditemukan 4. Kulit keriput,
atau ada edema berat jaringan lemak
KEP F75 dan F100
komplikasi berat (+++) diberikan subkutis angat
• Merupakan fase cairan 100 sedikit sampai
awal pemberian ml/kgBB/hari tidak ada
makanan • Bila diare 5. Perut cekung
• Pada fase ini, persisten (diare 6. Sering disertai
pemberian akut dengan penyakit infeksi
makanan tidak atau tanpa (umumnya kronis
untuk menaikkan disertai darah berulang) dan diare
BB, melainkan dan berlanjut persisten
hanya untuk sampai 14 hari
menstabilkan atau lebih) dan Kwasiorkor:
kondisi anak disentri dapat 1. Rambut tipis,
• Tujuan : diet yang diberikan F75 kemerahan
diberikan modifikasi seperti warna
ditujukan dengan tepung rambut jagung,
menstabilkan beras mudah dicabut
status metabolic • Rendah laktosa tanpa rasa sakit,
dan kondisi klinis rontok
anak 2. Wajah
membulat dan
sembab
3. Apatis dan
rewel
4. Pembesaran
TRANSISI : hati
• Fase ini • Pada fase ini 5. Pandangan
merupakan diberikan mata sayu
peralihan dari fase formula 100. 6. Edema,
stabilisasi ke fase Setiap 100 ml minimal pada
rehabilitasi F100 kedua
• Tujuan : mengandung punggung kaki,
memberikan energy 100 bersifat pitting
kesempatan tubuh kalori dan edema
untuk beradaptasi protein 2,9 7. Otot mengecil
dalam menerima gram. 8. Kelainan kulit
energi dan protein • Syarat : Energi berupa bercak
yang semakin 100 – 150 kkal / merah muda
meningkat guna kg BB/ hari. BB yang meluas
mempersiapkan yang digunakan dan berubah
anak ke fase adalah BB warna menjadi
rehabilitasi actual hari itu coklat
• Protein : 2 – 3 kehitaman dan
gram/ terkelupas
kgBB/hari (dermatosis)
• Cairan : sampai 9. Sering disertai
150 penyakit infeksi
ml/kgBB/hari (umumnya akut,
dibagi dalam 8 juga anemia dan
kali pemberian diare)
• Mineral mix 20 Marasmik –
ml ( 8gr ) / 1000 Kwashiorkor
ml formula Merupakan
• Pada anak gizi kombinasi atau
buruk < 6 bulan campuran dari
pemberian F100 kedua bentuk gizi
diencerkan buruk (marasmus
menjadi 130 ml, dan kwashiorkor)
dan apabila
anak gizi buruk
< 6 bulan putus
ASI, harus
dilakukan
relaktasi selama
2 minggu.
REHABILITASI
• Umumnya nafsu • Syarat : energy
makan anak sudah 150- 220
kembali dan kkal/kgBB/hari
asupan makanan • Protein 4 – 6
sepenuhnya secara gram/kgBB/hari
oral. Bila anak • Cairan 150 –
belum dapat 200
mengonsumsi ml/kgBB/hari
makanan • Energi yang
sepenuhnya secara berasal dari
oral maka dapat lemakminimal
digunakan NGT senesar 400%
(Naso Gastric dari total energy
Tube) . sehari
• Fase rehabilitasi • Mineral mix 20
biasanya ml ( 8gr ) / 1000
berlangsung ml formula
selama 2 - 4 • BB < 7 kg
minggu sampai diberikan F100
BB/TB mencapai + makanan bayi,
-2 SD seperti bubur
• Pemberian (bubur tepung
makanan pada beras, bubur
fase ini selain susu ), makanan
F100 juga padat lumat (nasi tim
gizi local sesuai saring, dan
dengan BB makanan
• Tujuan : lembek (nasi
Memberikan makanan tim)
padat gizi local sesuai • BB ≥ 7 kg
dengan BB diberikan F100
untuk tumbuh kejar dan berumur
Memotivasi anak agar lebih dari 12
dapat menghabiskan bulan,
makanannya sebaiknya
Memotivasi ibu agar diperkenalkan
tetap memberikan dengan
ASI makanan biasa
Mempersiapkan ibu padat gizi,
atau pengasuh untuk jangan
perawatan di diberikan
rumah makanan
lembek atau
lunak (nasi tim)
karena makanan
tersebut nilai
gizinya kurang
- Jumlah garam
- Membantu dibatasi sesuai
menurunkan dengan kondisi
tekanan darah, dan pasien, lihat diet
mempertahakan RG
Diet DASH tekanan darah - Meningkatkan Makanan tinggi
Hipertensi
dan RG menjadi normal. pemasukan garam dan Na
- Menurunkan kalium (4,5gr
faktor risiko (BB atau 120-
lebih, tinggi profil 175mEq/hari)
lipid) - Meningkatkan
Mg
- Diet luka Mempercepat - Memeberikan Bahan makanan
bakar I, penyembuhan dan makanan dalam hiperalergik
diberikan mencegah terjadinya bentuk cair sedini seperti udang
AGGS gangguan metabolik mungkin
- Diet luka serta - Energi dihitung
bakar II, mempertahankan dengan
diberikan status gizi secara pertimbangan
segera optimal dalam proses luas luka bakar
setelah penyembuhan, dengan - Protein tinggi,
pasien cara : 20-25%
mampu - Mengusahakan - Lemak sedang,
Rusaknya jaringan
menerima dan mempercepat 15-20%, lemak
permukaan tubuh
cairan penyembuhan tinggi dapat
yang menyebabkan
AGGS jaringan yang menyebabkan
reaksi pada sistem
dan rusak penundaan respon
metabolisme.
makanan - Mencegah kekebalan
Combustio cair penuh terjadinya sehingga rentan
Perhitungan energi
dengan keseimbangan infeksi
dengan
energi 1 nitrogen negatif - KH sedang, 50-
menggunakan
kkal/ml - Memperkecil 60%, bila ada
rumus Curerri atau
terjadinya trauma inhalasi
Asosiasi Dietetik
hiperglikemia dan 45-55%
Australia
hipergliseridemia - Vitamin
- Mencegah gejala diberikan di atas
kekurangan zat AKG. Vitamin A,
gizi mikro B dan C
diberikan 2xAKG
dan E 200 SI
- Mineral tinggi,
terutama Fe, Zn,
Na, K, Ca, P, dan
Mg
- Cairan tinggi.
- Mengendalikan - Calorie - Miksedema - Kol
kenaikan BB, Controlled Diet, pembengkakan - Kembang kol
akibat 15-40% menyesuaikan wajah, - Asparagus
metabolite rate umur, jenis pelonggaran - Brokoli
menjadi lambat kelamin dan TB dibawah mata - Kac. Polong
- Memperbaiki - Berikan - Kardiovaskuler
Enegi
Hipotiroid ketidakseimbanga suplemen aterosklerosis,
Rendah
n yang terjadi multivitamin kardiomegali,
akibat inadequat mineral penurunan curah
intake atau terutama untuk jantung
defisiensi menggantikan kolesterol darah
kongenital zat gizi yg meningkat
rendah menumpuk
penyerapannya didalam
- Serat dan cairan pembuluh darah
harus cukup aterosklerosis
- Untuk ibu hamil kematian
dan anak - Respirasi
pastikan asupan Hipoventilasi,
yodium cukup sesak saat
beraktifitas
- Gastrointestinal
peningkatan
BB tanpa
peningkatan
nafsu makan,
konstipasi
- Neurologi
kelemahan otot,
penurunan fungsi
mental, bicara
lambat, apatis,
letargi
- Reproduksi
gangguan
menstruasi,
penurunan libido,
gangguan ereksi,
infertil
- Pemeriksaan HT
(T3, T4) menurun
radioimunolo
- Kecepatan
Metabolisme
Basal menurun
sampai -30
hingga -50
- Pemeriksaan TSH
dalam plasma
meningkat
radioimunolo
- Pemeriksaan
USG dan scan
tiroid ukuran
serta bentuk
kelenjar tiroid
dan nodul
Gejala :
Frekuensi
denyut
jantung yg
cepat
Tekanan
nadi yg
melebar /
kolaps
Gelisah,
gugup,
tremor
Insomnia
BB
menurun
Keletihan
Kelemahan
otot /
miopati
Produksi
keringat
berlebih
Sensitif
terhadap
panas
Gondok
Exopthalmu
s
Pemeriksaa
n T3, T4
meningkat
Kecepatan
Metabolism
e Basal
meningkat
sampai +30
hingga +60
Pemeriksaa
n TSH
dalam
plasma
menurun
Pemeriksaa
n TSI
meningkat
Pemeriksaa
n USG dan
scan tiroid
ukuran serta
bentuk kelenjar
tiroid dan nodul