Ptek01 15
Ptek01 15
1 Pencernaan
makanan dalam saluran pencernaan untuk dapat diserap dan digunakan oleh
mekanis dan khemis dan dipengaruhi oleh banyak faktor. (Anggordi, 1985).
dimulai dari mulut sampai anus dan pada bagian dalam dilapisi oleh
mukosa. Sistem pencernaan terdiri dari seluran pencernaan dan organ asosori.
dengan dunia dalam tubuh hewan, yaitu proses metamolik di dalam tubuh.
(Kamal, 1994)
Sistem pencernaan unggas terdiri dari dua saluran pencernaan dan organ
esophagus, crop, proventrikulus, gizzard, duodenum, usus halus, ceca, rectum dan
kloaka. Sedangkan organ asesori terdiri dari pancreas dan hati (Suprijatna dkk.,
2008). Pada sistem pencernaan unggas mempunyai perbedaan yang mendasar jika
organ pencernaan unggas terdiri dari traktus alimantarius yang terdiri atas mulut,
faring, esophagus, tembolok, lambung kelenjar, lambung otot, usus halus, usus
buntu, usus besar, kloaka, dan alat asesoris yang berupa hati, limfa, dan
2.1.1 Mulut
Mulut ayam tidak memiliki lidah, pipi dan gigi. Langit-langitnya lunak,
tetapi memiliki rahang atas dan bawah yang menulang untuk menutup mulut.
Rahang atas melekat pada tulang tengkorak dan yang bawah bergelantung.
Kedua rahang berhunungan sebagai paruh. Lidah berbentuk sepeti pisau yang
kelenjar di mulut dengan bantuan enzim amilase (Suprijatna dkk., 2008). Mulut
pemecahan bahan pakan di mulut ini kecil sekali karena mulut hanya digunakan
2.1.2 Esophagus
Esophagus atau kerongkongan berupa pipa tempat pakan melalui saluran ini dari
di salah satu sisinya menjadi kantong yang dikenal sebagai crop (tembolok).
tidak ada proses pencernaan di sini, kecuali pencampuran sekresi saliva dari
untuk menyimpan pakan sementara, terutama pada saat ayam makan dalam
mencerna protein dan lemak. Pada proventrikulus lintasan pakan sangat cepat
2.1.5 Ventrikulus
material yang bersifat menggiling, seperti grit, karang dan batu kerikil. Partikel
pakan segera digiling menjadi partikel kecil yang mampu melalui saluran usus.
Material halus akan masuk ke gizzard dan keluar lagi dalam beberapa menit,
tetapi pakan berupa material kasar akan tinggal digizzard untuk beberapa jam
dan absoprsi produk pencernaan. Berbagai enzim yang masuk ke dalam saluran
(Suprijatna dkk., 2008). Usus halus (small intestine) dinamakan juga intestinum
tenue, panjangnya bisa mencapai 120 cm dan terbagi menjadi tiga bagian yakni
duodenum, jejunum dan ileum. Duodenum terdapat pada bagian yang paling
atas dari usus halus dan panjangnya mencapai 24 cm. Pada bagian ini terjadi
pencernaan yang paling aktif dengan proses hidrolisis dari nutrien kasar berupa
pati, lemak dan protein. Jejunum dan ileum merupakan kelanjutan dari
duodenum. Pada bagian ini proses pencernaan dan penyerapan zat makanan
yang belum diselesaikan pada duodenum dilanjutkan sampai tinggal bahan yang
2.1.7 Caeca
Sekum terdiri atas dua seka atau saluran buntu yang berukuran panjang 20
mikrobia sekum, tetapi jumlah dan penyerapannya kecil sekali (Yuwanta, 2004).
Pada unggas dewasa yang sehat, seka berisi pakan lembut yang keluar masuk.
Akan tetapi, tidak ada bukti mengenai peran serta dalam pencernaan. Hanya
sedikit air diserap, sedikit karbohidrat dan protein dicerna berkat bantuan
Usus besar (rektum) dinamakan juga intestinum crasum. Pada bagian ini
menjadi feses. Pada bagian ini juga bermuara ureter dari ginjal untuk membuang
urine yang tercampur dengan feses (Yuwanta, 2004). Pada ayam dewasa,
panjangnya hanya sekitar 10 cm dengan diameter sekitar dua kali usus halus.
Bentuknya melebar dan terdapat pada bagian akhir usus halus ke kloaka
2.1.9 Kloaka
Kloaka merupakan tempat keluarnya ekskreta karena urodeum dan
meskipun makanan yang masuk tidak melalui organ tersebut. Hati berfungsi
melalui aliran darah. Fungsi hati yang lain adalah mengeluarkan empedu yang
pencernaan di dalam usus halus, yaitu pancreatic juice (Suprijatna dkk., 2008)
titik antara proventriculu, gizzard, dan hati. Fungsi dari limpa adalah sebagai
tempat untuk memecah sel darah merah dan untuk menyimpan Fe dalam darah.
(Jull, 1971)
dorsal area rongga tubuh, dekat bagian akhir anterior ginjal. Testis tidak pernah
turun ke dalam skrotum eksternal seperti pada mamalia. Bentuknya elipsoid dan
bewarna kuning terang. Testis terdiri dari sejumlah besar saluran kecil yang
(Suprijatna dkk., 2008). Testis terbungkus oleh dua lapisan tipis transparan,
lapisan albugin yang lunak. Bagian dalam testis terdiri atas tubuli
intertitial yang terdiri atas sel glanduler (sel Leydig) tempat disekresikannya
sebuah saluran yang berfungsi mengalirkan sperma keluar dari tubuh. Masing-
masing ductus deferent bermuara ke dalam sebuah papila kecil yang bersama
penyimpanan sperma terjadi pada 65% bagian distal saluran deferens (Yuwanta,
2004).
rudimenter. Pada papila ini juga diproduksi cairan transparan yang bercampur
rudimenter pada unggas tidak ada hubungannya dengan ductus deferent dan
terletak di bagian ventral median salah satu lipatan melintang pada kloaka.
Organ ini merupakan organ rudimenter atau prosesus jantan yang digunakan
pada pembedaan jenis kelamin pada anak ayam berdasarkan pengamatan pada
Sistem reproduksi unggas betina terdiri dari satu ovarium dan satu oviduk.
telur masak, sel telur dan pembentukan kerabang telur (Yuwanta, 2004).
menjadi dua bagian, yaitu cortex pada bagian luar dan medulla pada bagian
dalam. Cortexmengandung folikel dan terdapat sel-sel telur. Namun, sel telur
yang mampu masak hanya beberapa buah saja (Yuwanta, 2004). Pada ayam
betina terdapat sebuah ovarium, terletak pada rongga badan sebelah kiri. Pada
Oviduk ayam betina merupakan pipa yang melipat, sebagian besar terletak
pada sisi bagian kiri rongga perut. Oviduk terbagi dalam lima bagian, dimulai
dari ujung terdekat dengan ovarium, yaitu infundibulum atau funne, magnum,
isthmus, uterus atau kelenjar kerabang, vagina dan menuju saluran kloaka
yang masak, magnum berfungsi untuk sintesis dan sekresi putih telur. Isthmus,
pembentukan dan pewarnaan pada kerabang telur. Pada bagian vagina, hampir
tidak terdapat sekresi di dalam pembentukan telur, kecuali pembentukan
(Yuwanta, 2004).
anggur dan terletak pada rongga perut berdekatan dengan ginjal kiri dan
menetas 0.3 g kemudian mencapai panjang 1.5 cm pada ayam betina umur 12
minggu dan mempunyai berat 60 g pada tiga minggu sebelum dewasa kelamin
(Yuwanta, 2004). Ovarium ayam betina biasanya terdiri dari 5-6 folikel yang
sedang berkembang, berwarna kuning besar (yolk) dan sejumlah besar folikel
Pada awal perkembangan embrio, terdapat dua ovarium dan dua ovidak.
Bagian sebelah kanan mengalami atrofi sehingga pada saat menetas yang
tinggal hanya ovarium dan ovidak bagian kiri. Sebelum produksi telur ovarium
terisi penuh oleh folikel yang mengandung ova. Beberapa ova cukup besar
menggunakan mikroskop. Beberapa ribu ova terdapat pada setiap hewan betina.
Saat dewasa ova menjadi kuning telur yang berukuran penuh dan berperan
Ayam yang belum dewasa memiliki ovarium dan oviduk kecil yang
disebabkan oleh pertambahan periode siang hari pada musim semi (Hartanto,
2010).
peningkatan kadar kalsium darah, protein, lemak, vitamin dan bahan-bahan lain
terjadinya proses ovulasi pada folikel yang masak. Ovarium pada ayam dibagi
dalam dua bagian, yaitu cortex pada bagian luar danmedulla pada bagian
dalam. Cortex mengandung folikel yang sedang tumbuh. Jumlah sel telur dapat
mencapai 12.000 buah. Ovarium ayam biasanya terdiri dari 5-6 folikel yang
sedang tumbuh, berwarna kuning yolk) dan sejumlah besar folikel putih kecil
1992).
digantung oleh suatu ligamentum yang disebut mesovarium yang tersusun atas
species, umur dan masa (stadium) reproduksi hewan betina. Bentuk ovarium
2) Pada golongan hewan yang melahirkan satu anak dalam satu kebuntingan
sedang bertelur, yang disebut hierarki folikuler yakni gradasi berat dan ukuran
folikel. Hanya satu folikel yaitu yang terbesar yang menjadi masak dan di
ovulasikan dalam waktu satu hari, segera setelah folikel ini pecah, kemudian
ialah bahwa ovarium secara total tergantung pada hormon Gonadotrofik yang
infundibulum tidak aktif, dan aktif ketika folikel yolk diovulasikan (Suprijatna,
menangkap ovum yang masak. Bagian ini sangat tipis dan mensekresikan
sumber protein yang mengelilingi membrane vitelina. Kuning telur berada pada
bagian ini berkisar 15-30 menit. Perbatasan antara infundibulum dan magnum
dinamakan sarang spermatozoa yang merupakan terminal akhir dari lalu lintas
anterior pituitary pars anterior dan estrogen yang diproduksi oleh ovarium.
protein dalam pakan selama periode pertumbuhan (umur 12-20 minggu). Bobot
dan memiliki dinding-dinding otot yang hampir selalu bergerak selama proses
pembentukan telur. Apabila konsumsi protein sama antar perlakuan maka kerja
menyatakan bahwa panjang dan berat oviduk dipengaruhi oleh pemberian kadar
protein dalam pakan selama periode pertumbuhan umur 12-20 minggu. Zuprizal
(2005), mengemukakan bahwa tanpa adanya hormon dan enzim jelas tidak akan
Oviduk merupakan sebuah pipa yang panjang dimana yolk lewat dan
relative kecil tetapi menjelang ovulasi pertama ukuran dan ketebalan dindingnya
bertambah besar. Oviduk pada ayam identik dengan rahim atau uterus pada
glandulair, yang member sekresi yang kelak membungkus telur, yakni albumen
sebagai putih telur, membrane tipis di sebelah luar albumen dan cangkok yang
berbahan zat kapur yang dibuat oleh kelenjar disebelah caudal. Uterus yang
sebenarnya belum ada (Jasin, 1984) Oviduk pada ayam yang belum dewasa
Magnum tersusun dari galndula tubuler yang sangat sensible. Sintesis dan
sekresi putih telur terjadi di sini. Mukosa dari magnum tersusun dari sel gobelet.
Sel gobelet mensekresikan putih telur kental dan cair. Kuning telur berada di
magnum untuk dibungkus dengan putih telur selama 3.5 jam (Yuwanta, 2004).
Panjang isthmus adalah 10 cm dan telur dan telur berada di bagian ini berkisar 1
jam sampai 15 menit sampai 1,5 jam. Hasil rerata ini juga sesuai dengan
ayam yaitu 10,6 cm. Isthmus mensekresikan membrane atau selaput telur.
Uterus disebut juga sebagai glandula kerabang telur. Badan uterus terlihat
lebih kecil dari keadaan sebenarnya. Seperti hal nya organ internal yang
menyerupai tabung, dinding uterin dan suatu lapis membrane mucosa, lapis otot
polos intermediet dan lapis serosa bagian luar. Uterus memiliki panjang kira-
kira 12 cm. Uterus berfungsi sebagai penghasil albumin telur, membentuk kulit
telur dan pigmen telur. Ukuran panjang uterus tergantung level hormon
bagian ini terjadi dua fenomena, yaitu dehidrasi putih telur atau (plumping)
androgen diproduksi karena pengaruh vitamin E dan mineral dalam pakan yang
Vagina adalah organ kelamin betina denga struktur muskuler yang terletak
di dalam rongga pelvis dorsal dan vesika uniraria dan berfungsi sabagi alat
kopulatoris dan sebagi tempat berlalu bagi fetus. Vagian memiliki kesanggupan
hormon estrogen yang dihasilkan oleh ovarium. Panjang vagina adalah 10 cm,
telur melewati vagina begitu cepat yaitu sekitar tiga menit, kemudian
ovulasi., panjang vagina pada ayam adalah 6,9 cm. Bagian ini hampir tidak ada
(Yuanta, 1999)
ekskresi dan reproduksi. Kloaka merupakan bagian ujung luar dari oviduck
sebutir telur adalah 25-26 jam. Proses pengeluaran telur ini diatur oleh hormone
oksitosin dari pituitaria bagian belakang (pituitaria pars posterior). (Yuanta,
1999)
Sumber :
Mada. Yogyakarta
Mada