Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Hiperemesis gravidarum merupakan gejala mual dan muntah berat yang terjadi

selama kehamilan yang menyebabkan penurunan berat badan >3 kg atau >5 % dari berat

badan sebelum kehamilan sehingga membutuhkan nutrisi parental dan perawatan . keluhan

ini juga dapat menyebabkan dehidrasi,gangguan keseimbangan metabolit dan elektrolit

(hipokalemia), defisiensi nutrisi, dan ketonuria. Bahkan jika tidak di tangani dapat

mengakibatkan robekan pada esophagus,kerusakan hati dan ginjal,dan kematian

(Firmansyah, 2016).

Penyebab Hiperemesis Gravidarum sampai saat ini masih belum diketahui secara

pasti, namun terdapat bebarapa teori yang menjelaskan peyebab terjadinya, dimana

Hiperemesis Gravidarum berhubungan dengan terjadinya peningkatan kadar estrogen atau

human chorionic gonadotropin (HCG) dan mungkin juga berhubungan dengan terjadinya

hipertiroidisme selama kehamilan (Sandven, 2016). Penyebab lain adalah peningkatan

kadar hormon progestron serta peningkatan hormon estrogen (Runiari, 2010). Faktor

psikologis juga berperan terhadap terjadinya Hiperemesis Gravidarum seperti tekanan

pekerjaan, rumah tangga yang retak dan dapat menyebabkan konflik mental sehingga

memperparah mual dan muntah (Runiari, 2016).

Dampak dari Hiperemesis Gravidarum tidak hanya mengancam kehidupan wanita,

namun juga dapat menyebabkan efek samping pada janin seperti abortus, berat bayi lahir

rendah, kelahiran prematur, serta malformasi pada bayi baru lahir (Runiari, 2016). Oleh
karena itu dukungan keluarga sangat penting bagi ibu yang sedang hamil. Terkadang ibu

hamil dihadapkan pada rasa kecemasan dan ketakutan akan gangguan yang dihadapi pada

masa kehamilannya (Indriyani, 2016).

Faktor risiko terjadinya hiperemesis gravidarum diantaranya Level hormon β -hCG

yang tinggi, Peningkatan level estrogen, Perubahan saluran cerna, Diet tinggi

lemak,Umur,frekuensi hiperemesis gravidarum lebih tinggi pada primigravida terutama

primigravida pada wanita yang berusia muda yang umumnya kurang dari 20 tahun, dan

lebih dari 35 tahun. Paritas, Banyaknya paritas berpengaruh terhadap terjadinya

hiperemesisgravidarum. Hiperemesis gravidarum terjadi pada 60%-80% wanita dengan

kehamilan pertama, dan 40-60% wanita yang pernah hamil sebelumnya. Dan Pekerjaan,

Ibu yang bekerja lebih besar resiko terhadap kejadian hiperemesis gravidarum

dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja.

WHO (Word Healt Organisation) memperkirakan bahwa sedikitnya 15% dari semua

wanita hamil memerlukan perawatan obstetrik yang terlatik dan bila tidak ada maka wanita

tersebutkan mengalami kesakitan dan kecacatan yang serius dan berkepanjangan. Dan

sekitar 40-90% wanita hamil mengalami hiperemesis gravidarum (WHO , 2015)

Diketahui angka kejadian hiperemesis gravidarum di DKI sekitar 3,5% dan di

Sumatera Utara sekitar 4%, Gejala mual muntah 91% terjadi pada trimester pertama dan

hanya 3% pada trimester terakhir. Mual dan muntah dialami oleh lebih dari 50% wanita

pada awal kehamilan dan terjadi pada primigravida 60-80% serta multigravida 40-60%.

Hiperemesis gravidarum terjadi berkisar antara 0,3-2% dari 1000 kehamilan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka masalah dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana gambaran dukungan keluarga terhadap ibu hamil

dengan Hiperemesis Gravidarum?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dukungan

keluarga terhadap ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum.

2. Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :

a. Gambaran dukunga informasional keluarga pada ibu hamil dengan Hiperemesis

Gravidarum.

b. Gambaran dukungan penilaian keluarga pada ibu hamil dengan Hiperemesis

Gravidarum.

c. Gambaran dukungan instrumental keluarga pada ibu hamil dengan Hiperemesis

Gravidarum.

d. Gambaran dukungan emosional keluarga pada ibu hamil dengan Hiperemesis

Gravidarum.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ibu Hamil

Bagi ibu hamil diharapkan dapat lebih aktif lagi dalam mencari informasi tentang

hiperemesis gravidarum. Informasi dapat didapatkan oleh ibu hamil melalui


penyuluhan yang diberikan oleh tenaga kesehatan khususnya bidan, serta pada saat ibu

melakukan pemeriksaan kehamilan.

Disamping hal tersebut diharapkan ibu hamil dapat menerapkan pengobatan herbal

yang tepat untuk gejala mual muntah salah satunya seperti minuman jahe agar dapat

mengurangi gejala mual muntah.

2. Bagi Institusi

Bagi institusi khususnya tempat penelitian diharapkan dapat

mengembangkan pelayanan kesehatan khususnya dalaM mengatasi hiperemesis

gravidarum pada ibu hamil, dimana tempat penelitian dapat melakukan pemberian

penyuluhan atau kie pada ibu hamil tentang pentingnya menghindari faktor resiko

hiperemesis gravidarum pada ibu hamil.

3. Bagi profesi bidan

Bagi tenaga kesehatan khususnya bidan diharapkan dapat lebih aktif dalam

memberikan konseling atau penyuluhan kepada ibu hamil dengan cara pembagian

leaflet atau pada saat ibu melakukan pemeriksaan kehamilan tentang faktor resiko

hiperemesis gravidarum pada ibu hamil.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti berharap pada peneliti selanjutnya agar dapat mengadakan penelitian lanjutan dan
mengembangkan penelitian yang sebelumnya yaitu meneliti tentang faktor umur, paritas,
pekerjaan, usia kehamilan yang berhubungan dengan hiperemesis

Anda mungkin juga menyukai