Anda di halaman 1dari 28

Manajemen biaya

KELOMPOK 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dalam persaingan bisnis yang pesat seperti sekarang ini, perusahaan di tuntut untuk
menempuh langkah-langkah yang strategik dalam kondisi apapun. Selain tuntutan akan bersaing,
perusahaan juga di tuntut untuk memiliki keunggulan yang membedakan dengan perusahaan lainnya.
Hanya perusahaan yang mempunyai keunggulan yang mampu memuaskan atau memenuhi kebutuhan
konsumen, mampu menghasilkan produk yang bermutu, dan cost effective (Srimindarti, 2004).
Perubahan-perubahan tersebut mendorong perusahaan untuk mempersiapkan diri agar bisa diterima di
lingkungan global. Kunci persaingan dalam pasar global adalah kualitas total yang mencakup
penekanan-penekanan pada kualitas produk, kualitas biaya atau harga, kualitas pelayanan, kualitas
penyerahan tepat waktu, dan kepuasankepuasan lain yang terus berkembang guna memberikan kepuasan
terus menerus kepada pelanggan. Dengan adanya persaingan global, perusahaan dihadapkan pada
penentuan strategi dalam pengelolaan usahanya. Penentuan strategi akan dijadikan sebagai landasan dan
kerangka kerja untuk mewujudkan sasaran-sasaran kerja yang telah ditentukan oleh manajemen. Oleh
karena itu dibutuhkan suatu alat untuk mengukur kinerja sehingga dapat diketahui sejauh mana strategi
dan sasaran yang telah ditentukan dapat tercapai.

Penilaian kinerja memegang peranan penting dalam dunia usaha, dikarenakan dengan
dilakukanya penilaian kinerja dapat diketahui efektivitas dari penetapan suatu strategi dan penerapannya
dalam kurun waktu tertentu. Penilaian kinerja dapat mendeteksi kelemahan atau kekurangan yang masih
terdapat dalam perusahaan, untuk selanjutnya dilakukan perbaikan dimasa mendatang. Masalah
Pengukuran kinerja merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan. Dengan pengukuran kinerja
suatu perusahaan dapat memanfaatkan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan
operasional, sebagai dasar pendistribusian penghargaan, membantu dalam upaya pertimbangan dan
pengambilan keputusan serta mengidentifikasikan berbagai kebutuhan pelatihan dan pengembangan
sumber daya personel (Mulyadi dan Setyawan,1997).

Ada prinsip yang “ if you can’t measure it, you can’t manage it” sistem pengukuran yang di
terapkan perusahaan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perilaku manusia di dalam
maupun di luar organisasi. Untuk berhasil dan tumbuh dalam persaingan abad informasi, perusahaan
harus menggunakan sistem pengukuran manajemen yang di turunkan dari strategi dan kapabilitas yang
di miliki perusahaan.

Lingkungan operasi baru (New Operating Environment) perusahaan abad informasi dibangun
dengan seperangkat asumsi operasi yang baru, yaitu (Kaplan & Norton, 2000) :

1
Manajemen biaya
KELOMPOK 8

a) Lintas Fungsi (Cross Function), para manajer tidak semata-mata memperhatikan fungsinya, tetapi
menerapkan integrasi fungsi yang bertujuan untuk mengurangi friksi dan konflik, mempercepat
proses produksi, cepat menanggapi dan mengatasi keluhan pelanggan.
b) Hubungan Pelanggan dan Pemasok (Links to Customer and Supplier), perusahaan berhubungan
dengan pelanggan dan pemasok melalui transaksi bisnis yang wajar.
c) Segmentasi Pelanggan (Customer Segmentation), perusahaan harus belajar menyediakan produk dan
jasa yang sesuai dengan pesanan segmen pelanggan yang berbeda, tanpa harus dibebani pengeluaran
biaya operasi perusahaan yang tinggi, karena produksi yang sangat bervariasi dan bervolume rendah.
d) Skala Global (Global Scale), persaingan pokok antara perusahaan domestik dengan perusahaan
internasional adalah pada sistem informasi.
e) Inovasi (Inovation), penemuan baru dan pembaharuan merupakan faktor yang sangat penting bai
perusahaan. Penelitian dan pengembangan menjadi sangat penting untuk mewujudkan keunggulan
kompetitif (competitive advantage).
f) Knowledge Worker, semua pekerja harus memberikan kontribusi nilai sesuai dengan apa yang
mereka ketahui. Melakukan investasi, mengelola dan mengembangkan pengetahuan setiap pekerja
menjadi sangat penting bagi keberhasilan perusahaan.

Selama ini pengukuran yang sering di gunakan oleh perusahaan adalah sistem pengukuran
tradisional, yang hanya menitik beratkan pada sektor keuangan saja.

Tekanan pengukuran kinerja pada ukuran, yang merupakan “language of business” ternyata
tidak mampu mengukur kinerja harta-harta tidak tampak (intangible asset) dan harta-harta intelektual
(sumber daya manusia) perusahaan (Kaplan & Norton, 2000). Oleh karena itu di perlukan pengukuran
kinerja terpadu, yaitu ukuran keuangan dan non keuangan. Salah satu pengukuran kinerja terpadu adalah
balanced scorecard. Pearson & Robinson (2007) mendefinisikan balanced scorecard sebagai salah satu
kumpulan dari empat ukuran yang berkaitan langsung dengan strategi suatu perusahaan yaitu kinerja
keuangan, pengetahuan mengenai pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan
pertumbuhan.

Keunggulan Balanced Scorecard Menurut Mulyadi (2007) adalah :

1. Meningkatkan secara Signifikan Kualitas Perencanaan

Kualitas perencanaan mempunyai korelasi positif dengan manajemen. Semakin baik


perencanaan yang di buat, maka tercermin juga manajemen yang mampu menghasilkan output yang
baik juga. Keunggulan pendekatan balanced scorecard dalam menghasilkan rencana strategik yang
mempunyai karakteristik :

1) Komprehensif

2
Manajemen biaya
KELOMPOK 8

2) Koheren
3) Berimbang
4) Terukur
2. Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Kinerja Personel

Pengelolaan kinerja personel di tunukan untuk meningkatkan akuntabilitas personel dalam


memanfaatkan berbagai sumber daya dalam mewujudkan visi perusahaan melalui misi pemilihan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Selisih Biaya Langsung (Direct Cost Variance) dan bagaimana
penggunaannya ?
2. Apa yang dimaksud dengan Selisih Biaya Tak Langsung (Indirect Cost Variance) dan bagaimana
penggunaannya ?
3. Apa saja Biaya Standar itu ?
4. Apa itu Selisih Biaya ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mamapu memahami tentang Selisih Biaya Langsung (Direct Cost Variance).
2. Mampu memahami tentang Selisih Biaya Tak Langsung (Indirect Cost Variance).
3. Mampu mengetahui Biaya Standar.
4. Mampu memahami Selisih Biaya.

1.4 Metode Penulisan

Dalam penulisan makalah ini kami menggunakan metode kajian pustaka baik dari buku maupun
sumber lain seperti internet.

3
Manajemen biaya
KELOMPOK 8

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistem Kendali dan Akuntansi Manajemen

Kendali (control) mengacu pada kumpulan prosedur, alat, dan sistem yang digunakan perusahaan
untuk mencapai tujuan mereka. Sistem kendali dan akuntansi manajemen(management accounting and
control system) merupakan sistem inti pengukur kinerja perusahaan. Kendali operasional(operational
control) berfokus pada kinerja operasional jangka pendek. Kendali finansial (financial control) terdiri
dari perbandingan antara hasil yang sebenarnya dengan hasil finansial yang dianggarkan. Selisih
(variances) merupakan perbedaan antara anggaran dengan jumlah finansial yang sebenarnya.

Mengembangkan Sistem Kendali Operasional: Lima Langkah Strategis Pembuatan Keputusan untuk
Schmidt Machinery

1. Menentukan isu strategis yang tercakup dalam masalah.


2. Memperkenalkan berbagai tindakan alternatif.
3. Memperoleh informasi dan membuat analisis alternatif.
4. Berdasarkan pada strategi dan analisis, memilih dan menerapkan alternatif yang diinginkan.
5. Menyediakan evaluasi berkelanjutan atas efektivitas penerapan pada langkah keempat.

2.2 Kendali Finansial Jangka Pendek

Tujuan penting finansial jangka pendek bagi perusahaan adalah untuk mencapai laba operasional
yang dianggarkan untuk satu periode. Perbedaan antara laba operasional aktual dengan laba operasional
anggaran induk disebut jumlah selisih laba operasional (operating-income variance). Selisih ini juga
mengacu pada selisih anggaran induk—statis (master—static—budget variance) untuk satu periode.

2.3 Anggaran Fleksibel dan Analisis Selisih Laba

Anggaran Fleksibel
Anggaran fleksibel (flexible budget) merupakan anggaran yang disesuaikan dengan pendapatan dan
pengeluaran pada tingkat hasil yang telah dicapai aktual. Anggaran fleksibel berguna untuk menaksir
kinerja finansial jangka pendek. Anggaran fleksibel berbeda dengan anggaran induk dalam hal yang
berhubungan dengan jumlah unit yang dibuat pada anggaran. Anggaran fleksibel dalam tiga langkah:
Langkah 1.Tentukan hasil dari satu periode.

4
Manajemen biaya
KELOMPOK 8

Langkah 2. Gunakan harga jual dan data biaya variabel per unit dari anggaran induk untuk menghitung
laba atas penjualan yang telah dianggarkan dan pengeluaran tidak tetap yang telah dianggarkan berturut-
turut untuk hasil pada satu periode dan hitung margin kontribusi anggran fleksibel.
Langkah 3. Tentukan jumlah anggaran dari biaya variabel lalu menghitung laba operasional anggaran
fleksibel.

Ringkasan jumlah penjualan dan jumlah pengeluaran untuk anggaran tetap dihitung dengan
menggunakan rumus ini.
Jumlah penjualan = Jumlah unit aktual terjual x Harga penjualan yang
telah dianggarkan per unit
Jumlah pengeluaran tidak tetap = Jumlah unit yang sebenarnya terjual x Biaya variabel
yang telah dianggarkan per unit
Jumlah pengeluaran tetap = Jumlah pengeluaran tetap pada anggaran induk

Selisih Volume Penjualan dan Jumlah Selisih Anggaran Belanja Fleksibel

Selisih volume penjualan


Selisih volume penjualan (sales volume variance) satu periode merupakan perbedaan antara jumlah
anggaran fleksibel dengan jumlah anggaran induk (statis) 1 periode untuk laporan laba item yang cocok.
Selisih volume penjualan mengukur efek perubahan pada volume penjualan di pendapatan, pengeluaran,
margin kontribusi, atau laba operasioanal satu periode.

Selisih volume Unit telah Margin kontribusi


Aktual unit
penjualan terkait = - dianggarkan yang x anggaran induk
terjual
laba operasional akan terjual per unit

Selisih Anggaran Fleksibel


Selisih anggaran fleksibel (flexible-budget variances) menunjuk pada perbedaan antara jumlah aktual
dengan jumlah anggaran fleksibel.

Selisih anggaran fleksibel = Hasil aktual – Hasil anggaran fleksibel

Total selisih anggaran fleksibel(total flexible budget variance) dari satu periode merupakan perbedaan
antara laba operasional anggaran fleksibel dengan laba opearasional yang diperoleh selama satu
periode.
Total selisih anggaran Laba operasional Laba operasional anggaran
= -
fleksibel yang diperoleh belanja fleksibel

Rincian Total Selisih Anggaran Fleksibel


5
Manajemen biaya
KELOMPOK 8

Selisih Harga Jual


Selisih harga jual(selling price variance) dapat ditentukan dengan pengambilan perbedaan antara
laba atas penjualan aktual dengan laba atas penjualan pada anggaran fleksibel untuk satu periode.

Laba atas penjualan yang sebenarnya = unit terjual x harga jual aktual per unit
Laba atas penjualan anggaran fleksibel = unit terjual x harga jual yang telah
dianggarkan per unit
Laba atas Laba atas
Selisih harga
= penjuala - penjualan
jual
aktual anggaran
Harga jual per unit
Harga jual per
= Unit terjual x - Unit terjual x yang telah
unit aktual
dianggarkan
Harga jual per
Harga jual per unit yang
= - x Unit terjual
unit aktual telah
dianggarkan
= Selisih harga jual

Selisih Biaya Anggaran Fleksibel Tidak Tetap


Total selisih anggaran fleksibel biaya variabel(total variable cost flexible-budget variance)
merupakan perbedaan antara jumlah biaya variabel yang diadakan selama satu periode dengan jumlah
biaya variabel pada anggaran fleksibel untuk satu variabel. Perbedaan antara biaya variabel aktual yang
diadakan selama satu periode dengan jumlah biaya variabel pada anggaran fleksibel untuk unit yang
telah diproduksi dan terjual selama satu periode merupakan jumlah selisih biaya variabel anggaran
fleksibel.
Total selisih anggaran Jumlah biaya
Jumlah biaya variabel
fleksibel biaya = variabel yang -
anggaran fleksibel
variabel terjadi

Analisis Lebih Jauh Total Selisih Biaya Variabel Anggaran Fleksibel

Jumlah Selisih Biaya Variabel Anggaran Fleksibel merupakan total selisih anggaran fleksibel dari
semua biaya-biaya variabel dan pengeluaran, mencakup selisih-selisih anggaran fleksibel untuk bahan
baku langsung, tenaga kerja langsung, beban tidak tetap, dan penjualan tidak tetap serta pengeluaran
administrasi.

6
Manajemen biaya
KELOMPOK 8

Jumlah selisih
Jumlah Jumlah selisih Jumlah selisih Jumlah
penjualan tidak
selisih biaya bahan baku tenaga kerja selisih beban
tetap dan
variabel = langsung + langsung + tidak tetap +
pengeluaran
anggaran anggaran anggaran anggaran
administrasi
fleksibel fleksibel fleksibel fleksibel
anggaran fleksibel

Model Umum untuk Analisis Selisih Biaya Variabel

TAMPILAN 14.7
Model Umum
Untuk Menganalisis
Penyimpangan
Biaya variabel

Selisih Bahan Baku Langsung

Harga aktual Jumlah unit


Harga standar
yang dibayar bahan baku
Selisih bahan untuk satu unit
= untuk satu unit - x langsung yang
baku langsung bahan baku
bahan baku digunakan pada
langsung
langsung saat produksi

Selisih Anggaran Fleksibel Bahan Baku Langsung


Selisih anggaran fleksibel bahan baku langsung(direct materials flexible-budget variance) untuk
setiap bahan baku merupakan perbedaan antara jumlah biaya bahan baku langsung yang diadakan
dengan jumlah anggaran fleksibel untuk hasil satu periode.

Analisis Mendalam dari Selisih Anggaran Fleksibel Bahan Baku Langsung


Selisih harga bahan baku langsung(direct materials price variance) untuk setiap bahan baku
merupakan perbedaan antara biaya aktual dengan biaya standar dikalikan dengan kuantitas bahan baku
langsung yang digunakan selama satu periode.

Menginterprestasikan Selisih Harga Bahan Baku Langsung

7
Manajemen biaya
KELOMPOK 8

Selisih harga bahan baku langsung dapat dihasilkan dari kegagalan mengambil potongan harga
pembelian, perubahan harga bahan baku yang tidak dapat diprediksi, perubahan dalam biaya
pengangkutan, perbedaan kualitas bahan baku, atau alasan-alasan lainnya. Rasio pemakaian bahan
baku(material usage ratio) merupakan rasio kuantitas yang digunakan saat pembelian.

Selisih Pemakaian
Selisih pemakaian bahan baku langsung(direct labor efficiency variance) mengacu pada efisiensi
dengan setiap bahan baku mentah yang digunakan selama satu periode.

Jumlah kuantitas
Selisih Jumlah
standar bahan Biaya standar
pemakaian kuantitas bahan
= - baku langsung x per unit bahan
bahan baku baku langsung
untuk unit yang baku langsung
langsung yang digunakan
diproduksi

Menginterprestasikan Selisih Pemakaian Bahan Baku Langsung


Selisih pemakaian bahan baku langsung menyarankan bahwa menghabiskan operasioanal berlebih
dengan jumlah bahan baku langsung dari jumlah tertentu untuk hasil satu periode.

Selisih Nilai Tenaga Kerja Langsung


Selisih nilai tenaga kerja langsung (direct labor rate variance) merupakan perbedaan antara nilai
gaji aktual dengan nilai gaji standar dikalikan dengan jam kerja tenaga kerja langsung aktual selama
satu periode.

Selisih nilai Nilai upah tiap Jumlah jam kerja


Nilai standar gaji
tenaga kerja = jam yang - x tenaga kerja
tiap jam
langsung dibayar aktual langsung

Selisih Efisiensi Tenaga Kerja Langsung


Selisih efisiensi tenaga kerja langsung (direct labor efficiency variance) muncul ketika jumlah jam
kerja tenaga kerja langsung menyimpang dari jumlah jam kerja standar tenaga kerja langsung untuk
hasil satu periode.
Selisih Jumlah jam kerja
Jumlah jam
efisiensi standar tenaga kerja Nilai standar tiap
= kerja tenaga - x
tenaga kerja langsung untuk hasil jam tenaga kerja
kerja langsung
langsung satu periode

8
Manajemen biaya
KELOMPOK 8

Pemilihan Waktu dalam Menyadari Selisih

TAMPILAN 14.11
Analisis Penyimpangan
Bahan Baku Langsung
ketika Kualitas Pembelian
dan Kuantitas yang
Digunakan Berbeda

2.4 Biaya Standar

Biaya standar (standard cost) merupakan biaya yang ditentukan secara hati-hati oleh perusahaan
atau perusahaan untuk menetapkan biaya operasioanal perusahaan atau perusahaan harus diadakan
untuk operasional.

Biaya Standar versus Sistem Biaya Standar


Biaya standar(standard cost) merupakan biaya perusahaan yang seharusnya diadakan untuk sebuah
operasi. Sistem biaya standar(standard cost system) merupakan salah satu standar tidak sebenarnya, arus
biaya melalui catatan akuntansi normal.

Tipe-tipe Standar

Standar Ideal
Standar ideal(ideal standards) menggambarkan efisiensi yang maksimum pada setiap aspek
operasi. Standar peningkatan yang berkelanjutan(continuous-improvement standards) merupakan salah
satu standar yang makin berkembang.
Standar yang Dapat Dicapai Saat Ini
Standar yang dapat dicapai saat ini(currently attainable standards) mengatur kriteria kinerja pada
tingkat seseorang dengan latihan yang tepat dan berpengalaman sehingga dapat mencapai banyak waktu
tanpa mengerahkan tenaga berlebih. Standar yang dicapai saat ini menekankan normalitas dan
memperbolehkan beberapa ketidaksempurnaan dan ketidakefisienan.
Pemilihan Standar
Standar yang dapat dicapai sekarang ini mungkin membantu ketidakefisiensian mereka.
Memperbolehkan ketidakefisiensian strategi yang kurang bijaksana jika perusahaan beroperasional pada
saat suasana kompetisi sangat tinggi.

9
Manajemen biaya
KELOMPOK 8

Prosedur-prosedur Penetapan Standar


Standar otoritatif(authoritative standard) ditentukan semata-mata atau terutama oleh manajemen.
Sebaliknya, standar partisipatif(participative standard) mensyaratkan penetapan standar dengan
melibatkan para karyawan secara menyeluruh.

Menetapkan Biaya-biaya Standar


Menetapkan Biaya-biaya Standar untuk Bahan Baku Langsung
Biaya standar untuk bahan baku langsung mempunyai tiga unsur: kualitas, kuantitas, dan harga.
Langkah pertama dalam pembuatan biaya standar adalah menetapkan kualitas bahan baku langsung.
Kualitas, kuantitas, dan pemilihan waktu pembelian dapat dipengaruhi biaya standar bahan baku.

Menetapkan Biaya Standar untuk Tenaga Kerja Langsung


Biaya tenaga kerja langsung berubah-ubah seiring dengan tipe-tipe pekerjaan, kerumitan produk,
tingkat kemampuan pekerja, sifat dasar proses produksi, dan kondisi peralatan yang digunakan. Premi
lembur mengacu pada kelebihan nilai gaji di atas nilai gaji standar.

Neraca Biaya Standar


Neraca biaya standar(standard cost sheet) menetapkan biaya standar (mencakup harga dan
kuantitas) untuk semua elemen biaya produksi (yaitu, bahan baku langsung, tenaga kerja langsung,
beban pabrik) dibutuhkan dalam produksi satu unit sebuah produk.

2.5 Pencatatan Arus Biaya dan Selisih pada Sistem Biaya Standar
TAMPILAN 14.12 Arus Biaya Produksi Standar (Tenaga Kerja Langsung dan Bahan Baku Langsung)

10
Manajemen biaya
KELOMPOK 8

Biaya Bahan Baku Langsung


Perusahaan yang menggunakan sistem biaya standar dan yang mengetahui selisih harga bahan baku
pada titik pembelian dicatat pembelian bahan baku langsung seperti berikut:

Catatan jurnal pada akhir bulan mencatat pengeluaran bahan baku langsung, setelah hasil untuk satu
periode dapat ditentukan, lihat bentuk catatan jurnal beriku ini.

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Penyelesaian Produksi

11
Manajemen biaya
KELOMPOK 8

2.6 Peran Strategi Indikator Kinerja Nonfinansial

Bagaimanapun juga, akuntan manajemen harus mengenal batasan utama penggunaan biaya-biaya
standar dan selisih analisis untuk tujuan kendali operasioanal.
 Karena indikator kinerja asli jangka pendek, para pekerja dan pembuat keputusan mungkin
mengambil tindakan yang meningkatkan kinerja finansial jangka pendek pada kinerja pengeluaran
jangka panjang.
 Berfokus pada selisih-selisih individu mungkin menghasilkan optimalisasi individu tapi bukan
kinerja global.
 Personel operasional mungkin tidak bisa mengartikan atau pura-pura dalam indikator kinerja
finansial.
 Pada dasarnya indikator kinerja finansial merupakan ukuran yang melihat ke belakang.
 Dari sudut desain sistem, pembangunan, penerapan, dan penggunaan sistem biaya standar mungkin
memerlukan biaya yang tinggi.

Proses Bisnis
Ada banyak proses bisnis yang digunakan perusahaan. Proses bisnis yang biasa mencakup: proses
operasional, proses manajemen pelanggan, proses inovasi, dan proses sosial/penetapan.

Proses Operasional
Proses operasional mencakup semua aktivitas, seperti pemerolehan bahan baku mentah dari pemasok,
hasil produksi (yaitu, jasa atau produk) dan pengiriman produk atau jasa kepada para pelanggan.

Sistem Produksi Tepat Waktu


Proses tepat waktu(just in time—JIT) merupakan salah satu proses produksi yang pada saat tahapan
prosesnya tidak terjadi hingga pesanan, dari pelanggan internal atau eksternal diterima. Dalam konsep
JIT, penurunan persediaan, pengurangan pemborosan, dan memproduksi hanya jika ada pesanan. Fokus
pada sistem JIT dapat mengukur seperti nilai yang cacat, waktu siklus, persentase ketepatan waktu
pengiriman, dan mesin-mesin yang beroperasi.

Keuntungan dari Penerapan JIT


 Penurunan biaya pengangkutan.
 Penurunan biaya peluang yang berhubungan dengan persediaan (holding).
 Kemungkinan meningkatnya penjualan, penguasaan pasar, dan keuntungan.
- Meningkatnya produk dan jasa
- Penurunan proses waktu siklus

12
Manajemen biaya
KELOMPOK 8

 Menurunnya biaya-biaya produksi.

13
Manajemen biaya
KELOMPOK 8

Model respon pelanggan(customer response time—CRT) merupakan ukuran kinerja operasional yang
digambarkan sebagai waktu yang lalu antara waktu tempat pemesanan pelanggan dengan waktu
penerimaan pesanan pelanggan.
TAMPILAN 14.14
Model Waktu
Respons Pelanggan

Siklus Efisiensi Proses


Suatu ukuran alternatif (dan saling melengkapi) dari efisiensi proses operasional dikenal sebagai
siklus efisiensi proses (PCE). PCE adalah suatu metode dari penilaian efisiensi proses, berdasarkan atas
hubungan waktu proses aktual dan jumlah waktu produksi. Dalam bentuk rumus, kita dapat
menggambarkan PCE sebagai berikut.
PCE = Waktu proses/jumlah waktu produksi
PCE = Waktu proses/(waktu proses + waktu perpindahan + waktu penyimpanan + waktu
pemeriksaan)

Keuntungan-keuntungan Ukuran Nonfinansial Kinerja Proses Bisnis


Sehubungan dengan ukuran finansial, ukuran kinerja nonfinansial mempunyai keuntungan sebagai
berikut.
 Ukuran seperti itu sering kali mudah untuk diukur dan dimengerti.
 Perhatian langsung mereka terhadap proses dasar bisnis dan karena itu memusatkan perhatian dalam
bidang masalah tepat yang memerlukan perhatian.
 Ukuran kinerja nonfinansial dapat menjadi indikator yang berguna dari kinerja finansial mendatang.

2.7 Biaya Overhead Standar: Perencanaan versus Pengendalian

Untuk tujuan pengendalian biaya, kita menghitung volume total dari anggaran fleksibel dan
kemudian meneruskan penjelasan mengenai selisih volume total ini dengan menjumlahkan selisih harga
jual. Selisih biaya tetap dan total selisih anggaran fleksibel untuk biaya produksi langsung. Kemudian
kita membagi kembali selisih untuk pekerja langsung dan bahan baku kedalam harga dan komponen
efisien.
14
Manajemen biaya
KELOMPOK 8

Untuk overhead variabel perusahaan,model yang mendasari untuk tujuan pengendalian biaya
adalah sama,seperti digambarkan pada Tampilan 15.1. kita memproduksi kembali sebagaimana pada
Tampilan 15.2 biaya produksi merupakan sebagian dari biaya standar yang tercatat untuk Schmidt
Machinery Company yang dijelaskan dalam Bab 14.
TAMPILAN 15.1
Overhead Variabel
Produksi: Pembiayaan
Produk versus Tujuan
Pengendalian

TAMPILAN 15.2

Biaya Produksi Standar


(sebagian merupakan
produksi ulang dari
Tampilan 14.5)

Bagaimanapun, situasi untuk biaya tetap itu berbeda, sebagaimana digambarkan dalam grafik
Tampilan 15.3 untuk tujuan pengendalian biaya, kita dapat melihat anggaran (lump-sum) overhead tetap
digunakan. Pada akhir periode, sevolume anggaran ini dibandingkan dengan overhead tetap yang
sebenarnya terjadi. Perbedaan hasil ini disebut selisih pengeluaran. Biaya untuk overhead tetap seiring
berjalan dengan pengeluaran untuk biaya tetapnonproduksi, yang digunakan untuk menjelaskan
sebagian dari anggaran utama untuk periode tersebut.
TAMPILAN 15.3
Biaya Overhead
Produksi Tetap:
Biaya Produk vs
Pengendalian

15
Manajemen biaya
KELOMPOK 8

2.8 Analisis Selisih Biaya Overhead Produksi

Untuk tujuan biaya produk, selisih overhead total untuk periode yang (juga disebut total
under/overapllied) adalah sama dengan perbedaan antara biaya tetap aktual yang terjadi dan biaya
overhead standar diterapkan untuk produksi. Untuk Schmidt, total selisih overhead untuk Oktober 2010
adalah $30.880U,sebagaimana dijelaskan berikut ini .
Total selisih overhead = Total overhead sebenarnya - Total overhead yang diterapkan
= (Total biaya overhead variabel + Total biaya overhead tetap) - (Tingkat overhead
aplikasi x standar jam yang memungkinkan untuk produksi periode ini)
= ($40.630 + $130.650) - [$36/jam x (780 unit x 5 jam/unit)]
= $171.280 - $140.400 = $30.880U (yaitu, $30.880 overhead underapplied )

Analisis Biaya Overhead Variabel


Total selisih overhead variabel (total variabel overhead variance) adalah perbedaan antara biaya
overhead variabel sebenarnya dengan biaya variabel standar yang diaplikasikan dalamproses produksi,
disebut juga over atau overhead variabel underapplied untuk periode tersebut.
TAMPILAN 15.4
Analisis Selisih Schmidt
Machinery Company:
Overhead Produksi
Variabel

Biaya Kendali: Rincian Volume Biaya Overhead Variabel


Selisih pengeluaran overhead variabel (variable overhead spending variance) adalah perbedaan
antara biaya overhead variabel dengan anggaran fleksibel untuko0verhead variabel berdasarkan input
dalam suatu periode. Selisih efisiensi overhead variabel (variable overhead efficiency variance) adalah
perbedaan antara anggaran fleksibel untuk biaya overhead variabel berdasarkan input dan anggaran
fleksibel untuk overhead variabel berdasarkan output.

16
Manajemen biaya
KELOMPOK 8

Selisih pengeluaran = Overhead variabel aktual - Overhead variabel yang


overhead variabel dianggarkan berdasarkan
input (misalnya, jam
kerja aktual)
= (AQ x AP) - (AQ x SP)
= AQ x (AP - SP)

Selisih efisiensi = Overhead variabel yang - Overhead variabel


overhead variabel dianggarkan berdasarkan standar yang
input diaplikasikan untuk
produksi
= (AQ x SP) - (SQ x SP)
= SP x (AQ - SQ)

Interpretasi dan Implikasi dari Selisih Overhead Variabel


Selisih Pengeluaran Overhead Variabel
Selisih ini disebabkan pengeluaran aktual untuk barang biaya overhead variabel per unit aktivitas
variabel yang berbeda dari standar. Kunci untuk memahami ini adalah bahwa aplikasi overhead variabel
mengacu pada standar biaya overhead variabel per unit variabel aktivitas yang digunakan untuk tujuan
pengendalian biaya produk dan untuk membangun anggaran fleksibel untuk keperluan kendali. Jika
selisih pengeluaran overhead variabel dianggap “material” atau “signifikan”, ini menunjukkan adanya
analisis follow-up individu variabel terhadap item.

Efisiensi Selisih Overhead Variabel


Ketelitian harus dilakukan ketika menafsirkan selisih ini. Sederhananya, selisih efisiensi overhead
variabel mencerminkan efisiensi atau tidak efisiensinya dalam penggunaan aktivitas variabel yang
digunakan untuk menerapkan biaya overhead biaya untuk produk. Selisih efisiensi overhead variabel
tersebut berhubungan dengan efektif atau tidak efektif dalampenggunaan variabel apapun kegiatan
digunakan untuk menerapkan overhead variabel untuk keperluan pembiayaan produk.
TAMPILAN 15.5
Analisis Selisih
Schmidt Machinery
Company: Overhead
Produksi Tetap

17
Manajemen biaya
KELOMPOK 8

Analisis Biaya Overhead Tetap


Total selisih overhead tetap (total fixed overhead variance) adalah perbedaan antara biaya
overhead tetap yang terjadi sebenarnya dan biaya overhead tetap yang diterapkan untuk produksi
berdasarkan suatu tarif overhead aplikasi standar tetapi juga disebut over atau underapplied tetap untuk
overhead periode tersebut.

Selisih total produksi (Denominator)


Setiap unit yang dihasilkan harus menyerap bagian dari biaya overhead tetap pabrik sebagai
tambahan biaya produksi variabel. Pada gilirannya, hal ini mengharuskan bahwa biaya overhead tetap
menjadi “menyatu” untuk tujuan pembiayaan produk. Proses empat langkah berikut ini dapat digunakan
untuk tujuan ini.
Langkah 1: Tentukan total anggaran biaya tetap overhead pabrik. Biaya overhead produksi tetap,
menurut definisi, jangan membedakan jangka pendek dalam menanggapi perubahan dalam output atau
kegiatan produksi. Dengan demikian, biaya ini sering disebut sebagai biaya produksi kapasitas terkait
dukungan.
Langkah 2: Pilih sebuah ukuran aktivitas yang tepat untuk menerapkan biaya overhead pabrik tetap.
Untuk keperluan biaya produksi, biaya produksi kapasitas terkait yang ditetapkan untuk output
berdasarkan pada satu atau lebih langkah-langkah kegiatan. Biasanya ini adalah mengukur aktivitas
yang sama yang digunakan untuk menerapkan output biaya overhead variabel.
Langkah 3: Pilih tingkat kegiatan denominator. Dalam rangka untuk menyatukan biaya overhead
untuk tujuan pembiayaan tetap produk, kita harus memilih beberapa tingkat output di mana biaya
overhead dianggarkan untuk periode tersebut dapat menyebar. Istilah umum yang digunakan untuk
mengembangkan tingkat output digunakan untuk membangun tingkat aplikasi overhead tetap adalah
tingkat aktivitas denominator atau volume denominator. Beberapa alternatif untuk menentukan
tingkat aktivitas denominator, yaitu:

Penawaran Berbasis Definisi Kapasitas. Kapasitas teoritis (theoritical capacity), yaitu tingkat
maksimum aktivitas atau output berdasarkan kapasitas tersedia, atau kapasitas praktis (practical
capacity), yaitu kapasitas teoritis dikurangi waktu istirahat normal karyawan, downtime mesin untuk
pemeliharaan, dan penyebab lain yang “diharapkan atas” hilangnya output.

Penawaran Berbasis Kapasitas Definisi. Utilisasi kapasitas yang dianggarkan (budgeted capacity
utilization), yaitu tingkat yang diharapkan dari kegiatan atau output untuk periode mendatang, biasanya
satu tahun, atau kapasitas normal (normal capacity), yaitu tingkat rata-rata permintaan produk
perusahaan yang diproyeksikan melalui volume tingkat tengah tahun ke waktu mendatang, katakanlah,
tiga sampai lima tahun.

18
Manajemen biaya
KELOMPOK 8

Langkah 4: Hitung tingkat aplikasi penetapan biaya overhead tetap awal. Langkah terakhir dalam
proses ini adalah untuk membagi overhead tetap pabrik yang dianggarkan untuk periode yang diberikan
oleh tingkat aktivitas denominator. Selisih volume produksi overhead tetap adalah perbedaan antara
overhead anggaran tetap untuk periode tersebut dan standar overhead tetap yang diaplikasikan untuk
produksi (menggunakan tingkat alokasi overhead tetap).
Selisih belanja tetap = Biaya overhead anggaran tetap perusahaan - Biaya Overhead
standar yang dibuat overhead ke produksi
Atau
= SP x (Jam kegiatan denominator - SQ)

Selisih Pengeluaran (Anggaran) Overhead Tetap


Selisih pengeluaran (anggaran) overhead tetap (fixed overhead spending (budget) variance)
adalah perbedaan antara anggaran dan biaya overhead tetap aktual pabrik untuk suatu periode.
Selisih belanja tetap = Overhead tetap aktual – Anggaran overhead tetap

Interpretasi terhadap Selisih Overhead Tetap


Selisih Volume (Denominator) Produksi
Selisih ini merupakan hasil dari penyatuan biaya overhead tetap untuk tujuan pembiayaan produk.
Namun, jika kapasitas praktis digunakan untuk menentukan tingkat aplikasi overhead tetap, maka selisih
total produksi dapat dilihat sebagai ukuran kasar pemanfaatan kapasitas. Hal ini karena selisih
mencerminkan perbedaan antara kapasitas yang tersedia dan penggunaan kapasitas sebenarnya. Death-
spiral effect adalah kenaikan terus-menerus harga jual dalam upaya menutup biaya tetap, meskipun
permintaan mengalami penurunan terus-menerus.

Selisih Overhead (Anggaran) Belanja Tetap


Selisih overhead tetap belanja biasanya muncul ketika anggaran prosedur bagi perusahaan gagal
untuk mengantisipasi atau menggabungkan perubahan pengeluaran biaya overhead tetap. Selisih
overhead tetap yang tidak menguntungkan bisa juga merupakan hasil dari yang pengeluaran berlebihan
karena pengendalian biaya yang tidak tepat atau tidak memadai.

Analisis Alternatif untuk Selisih Overhead


Tiga Macam Subbagian Selisih Overhead Total
Analisis tiga selisih overhead produksi memisahkan selisih overhead total ke dalam tiga
komponen: selisih pengeluaran total, efisiensi selisih overhead variabel, dan selisih overhead tetap
volume produksi. Artinya, dalam analisis tiga selisih, overhead selisih pengeluaran variabel dan selisih
overhead pengeluaran tetap digabungkan menjadi sebuah selisih overhead tunggal.

19
Manajemen biaya
KELOMPOK 8

Dua-Selisih Subbagian Selisih Overhead Total


Perusahaan yang tidak memisahkan biaya tetap dan variabel untuk tujuan pembiayaan produk
melakukan apa yang disebut analisis dua selisih dari selisih overhead total. Selisih overhead total untuk
periode tersebut dipecah menjadi total selisih anggaran fleksibel untuk overhead (total flexible-
budget variance for overhead) yaitu perbedaan antara biaya overhead pabrik aktual untuk suatu periode
dan anggaran fleksibel overhead berdasarkan output, untuk overhead dan selisih total produksi.

Selisih anggaran fleksibel = Overhead tetap aktual - Anggaran fleksibel untuk


overhead pabrik berdasarkan output
= (Overhead tetap aktual + Overhead variabel aktual) -
[Overhead anggaran tetap + (Jam standar yang diizinkan x
Tingkat overhead variabel standar per jam)]

Produksi (denominator) = Anggaran fleksibel untuk overhead berdasarkan


selisih volume output - Terapan biaya overhead pabrik

Rangkuman Selisih Overhead

TAMPILAN 15.7 Schmidt Machinery Company, Analisis Selisih Beban, Bulan Oktober 2010

20
Manajemen biaya
KELOMPOK 8

2.9 Mencatat Biaya Overhead Standar

Jurnal Masuk dan Selisih Biaya Overhead


Sistem biaya standar mencakup biaya produk standar dalam catatan akuntansi formal. Seperti
dalam kasus bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, biaya overhead standar output untuk
periode tersebut dibuat overhead ke produksi, sedangkan biaya overhead sebenarnya dicatat secara
terpisah, di akun deskriptif seperti Utilitas Utang, Akumulasi Depresiasi, dan Gaji yang Harus Dibayar.

21
Manajemen biaya
KELOMPOK 8

Selisih Disposisi
Untuk tujuan sementara, selisih biaya standar yang dihitung dalam bab ini dan Bab 14 biasanya
tidak dibuang. Artinya, akun selisih diteruskan pada neraca dengan asumsi bahwa, selama tahun, selisih
sementara yang menguntungkan dan tidak menguntungkan akan mengimbangi satu sama lain. Jika
laporan keuangan sementara disusun, selisih biaya dapat ditunjukkan dalam sementara akun tersebut
menunggu disposisi akhir pada akhir tahun. Pada akhir tahun, perlakuan yang paling baik untuk selisih
biaya standar bergantung pada ukuran selisih neto.

Selisih Neto Dianggap Tidak Penting


Jika selisih biaya produksi neto tidak dianggap penting maka, perlakuan yang paling tepat pada
akhir tahun akan menutup semua selisih pada Harga Pokok Penjualan (HPP). Jika selisih neto itu
menguntungkan,maka ia akan ditutup dengan mengkreditkan HPP. Jika, sebagaimana dalam kasus ini,
selisih biaya neto yang tidak menguntungkan, uang HPP itu didebitkan dengan volume selisih neto.

Selisih Bersih Dianggap Penting dalam Hal Jumlah


Jika selisih bersih biaya produksi dianggap penting dalam hal jumlah, selisih bersih harus
dialokasikan ke laporan Persediaan dan HPP. Alokasi ini harus berdasarkan volume biaya standar
relatif periode ini di akhir periode memengaruhi saldo keuangan. Beberapa perusahaan mengalokasikan
selisih harga hanya untuk persediaan akhir dan akun HPP. Setiap selisih biaya tenaga kerja dan selisih
overhead variabel akan dialokasikan untuk Persediaan Barang Setengah Jadi, Persediaan Barang Jadi,

22
Manajemen biaya
KELOMPOK 8

dan HPP. Selisih overhead pengeluaran tetap harus dialokasikan untuk empat tanggungan; Persediaan
Barang Setengah Jadi, Persediaan Barang Jadi, HPP, dan Selisih Volume Produksi. Selisih Volume
Produksi, jika dialokasikan akan dibagi antara Persediaan Barang Setengah Jadi, Persediaan Barang
Jadi, dan HPP. Beberapa perusahaan mengambil pendekatan yang lebih sederhana untuk keputusan
alokasi selisih.

Efek atas Penghasilan Penyerapan Pembiayaan Pilihan Tingkat Denominator dalam


Mengalokasikan Overhead Tetap

Disposisi akuntansi dari selisih total produksi pada dasarnya menyediakan manajemen dengan
kesempatan memperhalus, atau megelola, penghasilan yang ditetapkan berdasarkan penyerapan biaya.
Dalam penyerapan biaya, sebagian dari biaya overhead produksi tetap baik diserap ke dalam atau
dikeluarkan dari persediaan, bergantung pada hubungan antara volume produksi dan volume penjualan
selama periode tersebut. Untuk tingkat penjualan tertentu, penyerapan biaya penghasilan mengalami
penurunan seperti halnya produksi.

2.10 Standar Biaya dalam Perusahaan Jasa

Sistem biaya standar memfasilitasi perencanaan dan pengendalian keuangan dan membantu
manajer dalam pengambilan keputusan. Manfaat ini, bagaimanapun, tidak terbatas pada perusahaan
produksi. Semua perusahaan berpotensi bisa mendapatkan keuntungan dari penggunaan sistem biaya
standar.

2.11 Selisih Biaya Overhead dalam Sistem ABC

ABC Berbasis Anggaran Fleksibel untuk Pengendalian


Karena sevolume kegiatan yang berbeda memengaruhi biaya overhead pabrik, akuntan perlu hati-
hati memilih mengukur aktivitas, atau tindakan, yang akan digunakan untuk membangun anggaran
fleksibel untuk tujuan kendali. Sistem penentuan biaya berbasis aktivitas (ABC), menerapkan dukungan
pabrik biaya untuk output atas dasar kegiatan yang dilakukan untuk setiap produk yang dihasilkan.
Sistem ABC menggunakan langkah-langkah kegiatan yang lebih luas, baik terkait volume dan terkait
nonvolume, dalam proses alokasi biaya.

Analisis Anggaran Fleksibel di Bawah ABC ketika Ada Ukuran Standar Batch untuk Kegiatan
Produksi
Pengaturan Biaya Tetap di Bawah ABC
Komponen biaya jangka pendek tetap biaya pengaturan dikendalikan dengan menggunakan
prosedur serupa yang telah dibahas sebelumnya dalam bab ini. Artinya, perbedaan antara pengaturan

23
Manajemen biaya
KELOMPOK 8

biaya tetap sebenarnya dan pengaturan anggaran biaya tetap disebut selisih pembelanjaan. Perbedaan
antara biaya pengaturan tetap yang dialokasikan untuk produksi dan anggaran biaya pengaturan tetap
disebut selisih total produksi.

Variabel Biaya Pengaturan di Bawah ABC


Jika output yang dihasilkan dalam ukuran batch standar, pertama kita harus mengonversi output
periode sebenarnya untuk volume batch standar yang diperbolehkan. Kami kemudian mengubah ini
untuk jam pengaturan standar diperbolehkan. Angka ini yang terakhir bila dikalikan dengan biaya
pengaturan variabel standar per jam pengaturan memberi kita anggaran fleksibel untuk biaya overhead
pengaturan variabel.

Penafsiran Pengaturan yang Berkaitan dengan Selisih Biaya Standar


Manajemen akuntan dapat menambah nilai bagi perusahaan mereka dengan menyertai data selisih
biaya dengan penjelasan yang masuk akal untuk selisih tersebut. Hal ini berlaku terlepas dari apakah
perusahaan yang dimaksud adalah menggunakan sistem biaya tradisional atau sistem ABC. Selisih
pengeluaran tetap untuk kegiatan pengaturan mungkin relatif kecil tapi bisa muncul bila peraturan baru
merupakan sewaan atau jika biaya sewa benar-benar dikeluarkan pada peralatan pengaturan berbeda
dengan volume yang direncanakan.

Perpanjangan Analisis ABC: GPK dan RCA


GPK dan akuntansi sumber daya konsumsi (resource consumption accounting—RCA) adalah
dua lainnya canggih manajemen biaya sistem yang sedang diusulkan sebagai ekstensi untuk sistem
ABC. Baik GPK dan RCA dapat digunakan untuk mengalokasikan biaya tidak langsung di seluruh rantai
nilai. GPK adalah biaya rinci sistem akuntansi Jerman, secara kasar diterjemahkan sebagai standar
penetapan biaya fleksibel. Akuntansi sumber daya konsumsi adalah sistem manajemen biaya yang
komprehensif, direpresentasikan sebagai persilangan antara GPK dan ABC.
Melengkapi Hasil Keuangan Hasil dengan Indikator Kinerja NonKeuangan

Selisih biaya yang tercakup dalam bab ini diarahkan pada apa yang bisa disebut pengendalian
keuangan. Busur selisih ini dihitung melalui penggunaan informasi biaya standar dan penggunaan
anggaran yang fleksibel. Tujuan keseluruhan selisih ini adalah untuk memberitahu manajemen apakah
perusahaan adalah memenuhi tujuan jangka pendek keuangan.

2.12 Investigasi dari Selisih

Penyebab dan Pengendalian


Penyebab dari selisih dan pengendalian terhadap selisih terbagi dalam dua kategori: acak dan
sistematis. Selisih acak (random variances) adalah terletak di luar kendali dari manajemen, baik secara
24
Manajemen biaya
KELOMPOK 8

teknis ataupun secara finansial,dan seringkali dianggap sebagai selisih tidak terkendali. Selisih
sistematis (systematic variances) adalah selisih yang terjadi sampai terkoreksi dan mungkin
berkelanjutan. Kesalahan prediksi (prediction errors) adalah deviasi dari standar karena perkiraan
yang tidak akurat. Kesalahan pemodelan (modeling errors) adalah kegagalan dalam tidak
menyerahkan semua variabel atau memasukkan variabel yang salah atau tidak relevan. Kesalahan
pengukuran (measurement errors) adalah penggunaan angka yang tidak benar dikarenakan sistem
akuntansi atau prosedur yang tidak akurat. Kesalahan pelaksanaan (implementation errors) adalah
deviasi dari standar terkait kesalahan operator.

Peranan Grafik Penyeliaan


Manajer dan pegawai dapat menggunakan grafik penyeliaan untuk mengidentifikasi selisih acak
versus selisih sistematis. Ukuran bidang grafik penyeliaan dari sebuah aktivitas atau kejadian dari waktu
ke waktu: hal ini dapat digunakan secara luas sebagai alat untuk membantu manajer dalam
mengidentifikasi selisih yang tidak terkendali.

25
Manajemen biaya
KELOMPOK 8

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pada umumnya suatu perusahaan memiliki target atau tujuan untuk dicapai, salah satu
tujuan tersebut adalah untuk mendapatkan laba yang tinggi dengan meminimalkan pengeluaran
biaya-biaya yang terjadi dalam proses produksi. Laba atau rugi sering dimanfaatkan sebagai
ukuran untuk menilai kinerja suatu perusahaan. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk
laba adalah pendapatan dan biaya. Biaya merupakan salah satu sumber informasi yang paling
penting dalam analisis strategik perusahaan. Proses penentuan dan analisis biaya pada
perusahaan dapat menggambarkan suatu kinerja perusahaan pada masa yang akan datang. Pada
dasarnya masalah yang sering timbul dalam suatu perusahaan adalah perencanaan biaya oleh
suatu perusahaan tidak sesuai dengan apa yang terjadi sesungguhnya (realisasi biaya). Oleh
sebab itu untuk dapat mencapai produksi yang efisien, maka diperlukan suatu pengendalian
terhadap biaya produksi yang akan dikeluarkan. Pengendalian biaya produksi merupakan
penggunaan utama dari akuntansi dan analisis biaya produksi.
Komponen biaya utama yaitu upah, bahan baku dan overhead pabrik perlu dipisahkan
menurut jenis biaya dan juga menurut pertanggungjawaban. Pengendalian terhadap biaya dapat
diukur dengan tingkat efisiensi biaya yang dianggarkan dengan biaya sesungguhnya. Efisiensi
biaya dapat diukur dengan cara membandingkan antara biaya sesungguhnya dengan biaya yang
dianggarkan selanjutnya disebut biaya standar (Carter Usry, 2006 : 12). Dalam hal ini biaya
standar yang telah ditetapkan perusahaan akan dibandingkan dengan biaya realisasi (biaya
sesungguhnya yang terjadi) selama proses produksi. Biaya produksi terdiri dari biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Menurut Ibnu Subiyanto (1993 :
39) bahan langsung adalah bahan yang digunakan untuk produksi yang dapat diidentifikasikan
dengan produk, mudah ditelusur ke produk, dan merupakan biaya yang besar atas produk.
Dalam suatu kegiatan produksi perusahaan harus dapat mempertimbangkan biaya yang terdapat
didalamnya salah satunya adalah biaya bahan baku. Biaya bahan baku harus dapat diefisienkan
agar tidak terjadi pemborosan dalam penggunaan bahan baku, cara yang digunakan yaitu dengan
analisis selisih biaya bahan baku. Menurut Abdul Halim (2010 :278) “Analisa selisih biaya
bahan baku adalah selisih biaya bahan baku yang disebabkan oleh adanya biaya bahan baku
standar dengan biaya bahan baku yang sesungguhnya”. Efisiensi biaya bahan baku dapat
diketahui dengan cara membandingkan antara hasil dari analisis selisih biaya bahan baku biaya
dengan bahan baku sesungguhnya.
Selain biaya bahan baku perusahaan memiliki faktor utama lain untuk menjalankan
kegiatan produksinya yaitu tenaga kerja. Menurut Ralph S. Polimeni (1985 : 44) Tenaga kerja
merupakan daya fisik atau mental yang dikerahkan untuk menghasilkan suatu produk. Dalam
proses produksi, tenaga kerja memerlukan biaya dalam menjalankan kegiatannya, dalam hal ini
digunakan untuk pemberian gaji, upah maupun bonus kepada tenaga kerja yang ada dalam
perusahaan. Menurut Ibnu Subiyanto (1993 : 42) biaya tenaga kerja langsung adalah
kompensasi yang diberikan kepada semua karyawan yang terlibat langsung dalam pengolahan
produk, mudah ditelusur ke produk tertentu, dan merupakan biaya yang besar atas produk yang
dihasilkan. Pengendalian atas biaya tenaga kerja langsung dalam suatu perusahaan perlu
dilakukan agar laba yang maksimal dapat dicapai yaitu dengan cara melakukan analisis selisih
biaya tenaga kerja langsung. Menurut Abdul Halim (2010 : 286) “Analisa selisih biaya tenaga
kerja langsung adalah selisih biaya tenaga kerja langsung yang disebabkan oleh adanya biaya
tenaga kerja langsung standar dengan biaya tenaga kerja langsung yang sesungguhnya”.
26
Manajemen biaya
KELOMPOK 8

Efisiensi biaya tenaga kerja langsung dapat diketahui dengan cara membandingkan antara hasil
dari analisis selisih biaya tenaga kerja langsung dengan biaya tenaga kerja langsung
sesungguhnya.
Selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja juga terdapat biaya overhead pabrik.
Menurut Abdul Halim (2010 : 90) biaya overhead pabrik (BOP) adalah seluruh biaya produksi
yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai biaya bahan baku langsung atau biaya tenaga kerja
langsung. Dalam suatu perusahaan biaya overhead pabrik juga perlu diefisienkan untuk
memperoleh laba yang maksimal yaitu dengan cara analisis selisih biaya overhead pabrik.
Menurut Abdul Halim (2010 : 293) “Selisih biaya overhead pabrik adalah selisih biaya yang
disebabkan adanya perbedaan antara biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dengan
overhead pabrik standar”. Efisiensi biaya overhead pabrik dapat diketahui dengan cara
membandingkan antara hasil dari analisis selisih biaya overhead pabrik dengan biaya overhead
pabrik sesungguhnya.

3.2 Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber
yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi
terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan. Untuk bagian terakhir dari
makalah adalah daftar pustaka. Pada kesempatan lain akan saya jelaskan tentang daftar pustaka
makalah.

27
Manajemen biaya
KELOMPOK 8

DAFTAR PUSTAKA

Blocher, Ed dkk. 2012. Cost Management : A Strategic Emphasis (Manajemen Biaya :


Penekanan Strategis). Jakarta : Salemba Empat
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&
ved=0ahUKEwj31tf0muXZAhUILo8KHdGSD8UQFgh3MAY&url=http%3A%2F%2Feprints.uny.ac.
id%2F9029%2F1%2FBAB%25201%2520-08412144038.pdf&usg=AOvVaw0VH-
INWR80f2siDPLxxjA-

28

Anda mungkin juga menyukai