Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Krisis ekonomi yang melanda perekonomian Indonesia merupakan
dampak dari pemberlakuan sistem kehidupan politik, hukum, sistem sosial,
pendidikan dan ekonomi yang tidak sesuai dengan tuntunan nilai syariah,
sehingga berdampak pada kerusakan ekosistem, hutan, pencemaran air dan
lingkungan, dan terjadinya proses pemiskinan struktural.
Untuk merealisasikan kehidupan yang baik maka sistem kehidupan yang
baik bagi sistem kehidupan yang berlaku selama ini harus diganti dengan sistem
yang lebih baik sesuai dengan politik ekonomi syariah islam. Tujuan politik
ekonomi Islam adalah menjamin tercapainya pemenuhan semua kebutuhan
pokok setiap manusia, serta terpenuhi berbagai kebutuhan pelengkap sesuai
dengan kemampuan mereka. Politik ekonomi seperti ini pada akhirnya akan
menciptakan kehidupan ekonomi yang sejahtera, penuh ketenangan dan
kesederhanaan, namun tetap produktif dan inovatif.
Kunci utama memperbaiki kerusakan perekonomian untuk
merealisasikan terciptanya kehidupan masyarakat adil dan makmur sangat
tergantung bagaimana pemerintah pusat dan daerah dapat membangun sarana &
prasarana bagi kemajuan masyarakat tanpa kecuali dan tidak terfokus pada
pembangunan di daerah yang dekat dengan pusat pemerintahan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana pemenuhan dasar dalam perspektif ekonomi syariah islam
terdiri dari lima hierarki kebutuhan
2. Fokus apa saja yang harus diperhatikan dalam membangun sarana dan
prasarana bagi kemajuan seluruh Indonesia
3. Saran apa saja yang dapat di kemukakan dalam percepatan pembangunan

1
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pemenuhan dasar dalam perspektif ekonomi syariah
islam terdiri dari lima hierarki kebutuhan
2. Untuk fokus apa saja yang harus diperhatikan dalam membangun sarana
dan prasarana bagi kemajuan seluruh Indonesia
3. Untuk mengetahui apa saja yang dapat di kemukakan dalam percepatan
pembangunan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pemenuhan Dasar dalam Perspektif Ekonomi Syariah Islam Terdiri


Dari Lima Hierarki Kebutuhan
SISTEMATIKA URUTAN KEBUTUHAN MANUSIA
DALAM AL-QURAN
1. Hifzh al-Din (pemeliharaan agama)
2. Hifzh al-Nafs (pemeliharaan jiwa)
3. Hifzh al-Aql (pemeliharaan akal)
4. Hifzh al-Nasl (pemeliharaan keturunan)
5. Hifzh al-Mal (pemeliharaan harta)
Seluruh barang dan jasa yang akan mempertahankan kelima elemen ini
disebut maslahah bagi manusia. Hirarkhi ini tidak dapat dibolak-balik
letaknya karena sudah merupakan skala prioritas kebutuhan dasar dalam
syariah islam.

1. Hifzh al-Din (pemeliharaan agama)


Hifdzh Al-din secara bahasa adalah menjaga atau mempertahankan agama,
artinya Islam sangat menjunjung tinggi terhadap nilai keutuhan umat dengan
menumbuhkan rasa nasionalisme tinggi terhadap agama dan bangsa, sehigga hal-
hal yang dapat mempengaruhi terhadap keutuhan Islam sangat diperhatikan, demi
menumbuhkan rasa nasionalisme itu Islam membuat peraturan jihad (perang) bagi

2
siapa saja yang mencoba untuk memperkeruh keutuhan ummat, karena Islam
sangat menjunjung tinggi kebersamaan dan kesatuan dan Islam juga merupakan
agama yang mulia dan tidak ada yang lebih mulya dari Islam ”al islamu ya’lu
wala yu’la ‘alaihi”.

Kewajiban untuk berjihad dalam Islam sangat erat sekali kaitannya dengan
memelihara agama. Allah SWT. berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-Baqoroh
(2): 193 sebagai berikut:

Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga)
ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. jika mereka berhenti (dari memusuhi
kamu), Maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang
zalim.

Berdasarkan ayat di atas, “tujuan disyari’atkannya perang adalah untuk


melancarkan jalan dakwah bilamana terjadi gangguan dan mengajak umat
manusia untuk menyembah Allah”.

Keputusan hukum mati bagi yang murtad bukanlah tanpa alasan semata.
Pada dasarnya hukuman tersebut adalah untuk memelihara agama Islam. Sebelum
kepada vonis hukuman mati, maka seorang yang murtad diberikan pilihan terlebih
dahulu, apakah ia mau bertobat atau tidak? “Jika dia bertobat yakni kembali
kepada Islam, yaitu mengakui dua syahadat dengan tertib, pertama kali beriman
kepada Allah, lalu kepada utusan-Nya, maka urusan selesai. Jika dibalik, maka
tidak syah sebagaimana Nawawi dalam syarah Muhadzab ketika berbicara tentang
niat wudhu”. [6] Itulah tahap pertama jika memang orang yang murtad itu
kembali sadar pada rel atau jalan yang benar.
Jika dia tidak bertobat, maka dia dibunuh. Yakni pemerintah membunuhnya jika
ia merdeka dengan memenggal kepalanya, bukan dengan membakar atau dengan
sejenisnya. Dari Ibnu Abbas dia berkata, Nabi SAW. bersabda:

3
‫ّمن‬ ‫بَدّّّ ّّ ّّ َل‬ ‫دِينَه‬ ‫فَقتلوه‬. ‫َر َواه‬ ‫َارى‬
ِ ‫البخ‬
Barang siapa yang siapa yang mengganti agamanya (Islam), maka bunuhlah. (HR
Al-Bukhori)

Dan berdasarkan sabda Nabi:

َ‫دى إِ ّلَ ام ِرىءٍ مس ِل ٍم دَام يَ ِحل ل‬ ٍ ‫ثَ ََل‬:... ‫ارق‬


َ ‫ث بِإِح‬ ِ َّ‫ ِلل َج َما َع ِة الت‬. ‫َارى َر َواه‬
ِ َ‫ارك ِلدِينِ ِه المف‬ ِ ‫َومس ِلم البخ‬
Tidak halal darah seorang muslim, kecuali karena salah satu dari tiga hal:
…(karena) meninggalkan agamanya serta meninggalkan jama’ah. (HR Al-
Bukhori dan Muslim).

2. Hifzh al-Nafs (pemeliharaan jiwa)


Hifdzh An-nafsi artinya menjaga dan mempertahankan jiwa. Setiap manusia
diberi kebebasan dan diberi hak untuk melindungi diri dari berbagai macam
bentuk uaha-usaha yang dapat melukai dirinya maupun orang yang menjadi
tanggunganya (istri, anak, budak dan yang menjadi tanggunganya). Untuk itu
dalam Islam dibuat aturan seperti Ash-shiyal (melindungi diri dari ancaman orang
yang akan melukai atau membunuh meskipun dengan cara membunuh orang itu).

Hukum qishas pun digulirkan terhadap yang melakukan pembunuhan


tanpa hak. Sebagaimana Allah SWT. berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-
Baqoroh (2): 178-179 sebagai berikut:

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan


dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba
dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka Barangsiapa yang mendapat
suatu pema'afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan) mengikuti dengan
cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma'af) membayar (diat) kepada yang
memberi ma'af dengan cara yang baik (pula). yang demikian itu adalah suatu
keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui
batas sesudah itu, Maka baginya siksa yang sangat pedih. Dan dalam qishaash itu

4
ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, Hai orang-orang yang berakal, supaya
kamu bertakwa.

Berdasarkan ayat di atas, kita dapat memahami, hukum qishah itu


memberikan efek jera. Efek jera itu tidak hanya dirasakan oleh orang yang
membunuh, akan tetapi orang yang tidak membunuh pun turut merasakannya,
sehingga dengan adanya qishah ini jiwa ini sungguh sangat berharga. Bahkan
tidak hanya itu, ternyata “jika keluarga korban (yang dibunuh) mampu
memaafkan si pembunuh, maka si pembunuh diwajibkan membayar denda (diyat)
kepada keluarga korban dengan cara yang baik. Dan diat itu merupakan salah satu
bentuk dispensasi dan kasih sayang (rahmat) dari Allah”.

3. Hifzh al-Aql (pemeliharaan akal)


Akal adalah kelebihan yang diberikan Allah kepada manusia dibanding
dengan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Dengan akal, manusia dapat membuat
hal-hal yang dapat mempermudah urusan mereka di dunia. Namun, segala yang
dimiliki manusia tentu ada keterbatasan-keterbatasan sehingga ada pagar-pagar
yang tidak boleh dilewati. Syaikh Al-Albani berkata, ‘Akal menurut asal bahasa
adalah at-tarbiyyah yaitu sesuatu yang mengekang dan mengikatnya agar tidak
lari kekanan dan kekiri. Dan tidak mungkin bagi orang yang berakal tersebut tidak
lari ke kanan dan kiri kecuali jika dia mengikuti kitab dan sunnah dan mengikat
dirinya dengan pemahaman salaf’.

Islam mengharamkan khamer dan sesuatu yang memabukan sejenisnya.


Al-Qur’an menyebutkan bahwa khamer atau berbagai minuman keras itu
memiliki mafsadat atau dosa yang jauh lebih besar dari manfaatnya. Allah SWT.
berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-Baqoroh (2): 219 sebagai berikut:

Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. katakanlah: "Pada


keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi
dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa
yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " yang lebih dari keperluan." Demikianlah

5
Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir.

Allah mengharamkan khamer dengan dalil Al-Qur’an, sebab atau alasan


pengharamannya adalah karena ia memabukkan, dan menghilangkan kesadaran.
Jika kita menemukan minuman memabukkan lain dengan nama yang berbeda
selain khamer, maka kita menghukuminya dengan haram, sebagai hasil qiyas dari
khamer. Karena sebab atau illat pengharaman khamer yaitu “memabukkan”
terdapat pada minuman tersebut, sehingga ia menjadi haram sebagaimana pula
khamer.

Peminum minuman keras dikenakan sanksi dengan hukum had yang


berupa cambukan sebanyak empat puluh kali cambukan sebagaimana sabda Nabi:
‫ي َمالِكٍ بّ ِن أَن َِس عّن‬َ ‫ض‬ِ ‫قَا َل َعنه للا َر‬: ‫ى أ َ َّن‬
َّ ِ‫ب قَ َّ د بِ َرج ٍل أَّ تَى ص النَّب‬ َ ِّ ‫فَ َجلَدَه الخَم َر ش َِر‬
‫ب ِّ ِج َريدَتَي ِن‬
ِ ‫نَح َو‬ َ‫أَربَ ِعين‬ , ‫قَا َل‬ ( ‫اَى‬ ‫اَنَس‬ ) ‫َوفَعَلَه‬ ‫اَبو‬ ‫بَك ٍر‬.
Dari Annas bin Malik r.a. ia berkata: bahwasanya Nabi SAW. beliau
mendatangi seseorang yang telah minum khamer, maka beliau mencambuknya
dengan dua cambuk sekitar empat puluh kali.

4. Hifzh al-Nasl (pemeliharaan keturunan)


Hifdzh al-nasl artinya menjaga keturunan. Demi menjaga kelestarian umat
diperlukan adanya aturan-aturan yang berkaitan dengan keberlangsungan atau
eksistensi hidup, sebagai makhluq yang dipercaya oleh Allah menjadi kholifah di
bumi ini perlu kiranya manusia menyadari bahwa populasi sangat diperlukan. Hal
itu semata hanyalah sebagai upaya menjaga amanah dari Allah SWT. Untuk
mewujudkan itu semua diperlukan adanya peraturan yang menangani masalah itu,
dalam Islam di berlakukan hukum nikah lengkap dengan syarat rukun dan yang
berkaitan denganya semisal tholaq (cerai), ruju’ (kembali pada istri setelah
menjatuhkan talaq), khulu’ (gugatan dari istri minta di cerai suami), dan yang
lainnya seprti larangan zina, nikah mut’ah (kawin kontrak).

Pernikahan dalam Islam sebagai salah satu jalan untuk memelihara


keturunan. Seseorang yang berhasrat untuk melakukan hubungan seksual antara

6
seorang laki-laki dengan seorang perempuan harus dilakukan dengan cara yang
telah diatur oleh Allah SWT. Dengan kata lain, bahwa setiap anak manusia tidak
pernah berani melakukan hubungan seksual tersebut tanpa melalui cara-cara yang
pastinya diridhoi oleh Allah SWT, yakni melalui syari’at pernikahan.

Syari’at hukum pernikahan dalam Islam merupakan suatu terobosan baru


dalam rangka memberikan solusi atas tata hukum pernikahan yang terjadi di
zaman Jahiliyah. Aturan orang Arab Jahiliyah mengenai perkawinan sungguh
sangat tidak manusiawi, terutama dalam hal tidak adanya pengakuan terhadap
harkat dan martabat kaum wanita. Seperti halnya diatur dalam firman Allah dalam
surah An-Nisa (4) ayat 19 sebagai berikut :

Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita
dengan jalan paksa.

Ayat ini tidak menunjukkan bahwa mewariskan wanita tidak dengan jalan
paksa dibolehkan. Menurut adat sebahagian Arab Jahiliyah apabila seorang
meninggal dunia, maka anaknya yang tertua atau anggota keluarganya yang lain
mewarisi janda itu. Janda tersebut boleh dikawini sendiri atau dikawinkan dengan
orang lain yang maharnya diambil oleh pewaris atau tidak dibolehkan kawin lagi.

5. Hifzh al-Mal (pemeliharaan harta)


Hifdhu Al-mal artinya melindungi dan menjaga harta kekayaan dari ulah jahil
pihak lain. Begitu pedulinya Islam terhadap keutuhan umat, Islam memberikan
hak pada masing-masing untuk mempertahankan segala apa yang ada dalam
genggamanya sehingga diharapkan akan terwujud situasi yang kondusif aman
terkandali karena masing-masing merasa punya hak dan kewajiban, untuk
mewujudkan itu diberlakukan hukum sanksi bagi yang melanggar diantaranya:
Had sariqoh (sanksi bagi pencuri) dengan cara potong tangan, Had ikhtilas (sanksi
bagi pencopet), had qothi’utthoriq (sanksi bagi penodong), ta’zir bagi pelaku
ghosob, dan lain-lain. Tentang cara dan bentuk sanksi yang diberikan bagi para
pelaku tindak kriminal di atas itu ada beberapa perincian yang telah disebutkan

7
dalam beberapa kitab fiqih, tidak cukup hanya peraturan tentang sanksi, Islam
juga telah menerapkan beberapa trik dan cara untuk menjadikan harta menjadi
harta yang baik halal dengan cara di buat aturan-aturan infestasi yang baik dan
menguntungkan hal itu terbukti dengan adanya aturan-aturan dalam bai’ (transaksi
jual beli), syirkah (modal bersama atau koperasi), ijaroh (sewa), rohn (gadai),
qirodh (tanam modal), dan lain-lain.

2.2 Fokus yang Harus Diperhatikan Dalam Membangun Sarana dan


Prasarana Bagi Kemajuan Masyarakat Seluruh Indonesia
fokus pembangunan sarana dan prasarana yang harus didahulukan menurut
saya adalah seperti kesehatan, pendidikan, transportasi, air bersih dan listrik.

1. Pembangunan sarana dan prasarana Kesehatan

Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang


bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensi bangsa
Indonesia, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah.

Pembangunan kesehatan harus diimbangi dengan intervensi perilaku yang


memungkinkan masyarakat lebih sadar, mau dan mampu melakukan hidup sehat
sebagai prasyarat pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development).
Untuk menjadikan masyarakat mampu hidup sehat, masyarakat harus dibekali
dengan pengetahuan tentang cara-cara hidup sehat. Oleh sebab itu promosi
kesehatan hendaknya dapat berjalan secara integral dengan berbagai aktivitas
pembangunan kesehatan sehingga menjadi arus utama pada percepatan
pencapaian MDGs dan mewujudkan jaminan kesehatan masyarakat indonesia.

2. Pemabangunan sarana Pendidikan

8
Salah satu aspek yang mendapat perhatian utama dari setiap administrator
pendidikan adalah mengenai sarana dan prasarana pendidikan. Sarana pendidikan
umumnya mencakup semua peralatan dan perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan dan menunjang dalam proses pendidikan harus sesuai dengan
proses pembelajarannya seperti gedung, ruang belajar atau kelas, alat-alat atau
media pendidikan, meja, kursi dan sebagainya.

Tujuan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan


Secara umum, tujuan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan adalah
memberikan pelayanan secara professional di bidang sarana dan prasarana
pendidikan dalam rangka terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan
efisien. Secara rinci, tujuannya adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui


sistem perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama. Dengan perkataan
ini, melalui manajemen sarana dan prasarana pendidikan diharapkan semua
perlengkapan yang didapatkan oleh sekolah adalah sarana dan prasarana yang
berkualitas tinggi, sesuai dengan kebutuhan sekolah, dan dengan dana yang
efisien.

2. Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana secara tepat dan


efisien.

3. Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, sehingga


keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan oleh
semua personel sekolah.

3. Pembangunan sarana dan prasarana Transportasi

Tujuan pembangunan sarana dan prasarana transportasi adalah:


 meningkatkan pelayanan jasa transportasi secara efisien, handal, berkualitas,
aman dan harga terjangkau;

9
 mewujudkan sistem transportasi nasional secara intermoda dan terpadu
dengan pembangunan wilayahnya; dan
 menjadi bagian dari suatu sistem distribusi yang mampu memberikan
pelayanan dan manfaat bagi masyarakat luas, termasuk meningkatkan
jaringan desa kota yang memadai.

Sasaran program pembangunan sarana dan prasarana transportasi adalah


 mempertahankan dan meningkatkan jasa pelayanan sarana dan prasarana
transportasi;
 melanjutkan restrukturisasi dan reformasi transportasi dan
 meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap jasa pelayanan sarana dan
prasarana transportasi.

4 Pembangunan sarana dan prasarana Air bersih

Air bersih merupakan kebutuhan pokok yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia, sehingga ketersediaannya amatlah penting. Pemanfaatannya
tidak hanya terbatas untuk keperluan rumah tangga, tetapi juga untuk fasilitas
umum, sosial maupun ekonomi. Air bersih yang digunakan sehari-hari harus
memiliki kualitas yang baik untuk konsumsi sesuai dengan standar air minum di
Indonesia yaitu PP No.82 Tahun 2001 dan KepMen No.907 Tahun 2002. Begitu
pentingnya air bersih bagi kehidupan manusia, sehingga memungkinkan
penyediaan menjadi terbatas bila pemanfaatannya tidak diatur dengan baik,
sehingga harus dibuat suatu jaringan perpipaan yang tertata baik untuk
mendistribusikan air bersih secara merata kesetiap konsumen.

Secara umum kebijakan pemerintah dalam bidang pembangunan prasarana


penyediaan air bersih direalisasikan dengan membangun sistem perpipaan.
Sasaran pembangunan prasarana air bersih meliputi kota-kota besar maupun
perdesaan baik dengan sistem perpipaan ataupun non perpipaan. Sistem perpipaan
dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan sistem non perpipaan
dikelola oleh penduduk setempat.

10
Salah satu cara untuk memperoleh air bersih adalah dengan memanfaatkan
pelayanan PDAM ( Perusahaan Daerah Air Minum ). Untuk mencapai pengadaan
air bersih yang merata sangatlah tidak mudah, hal ini dikarenakan banyaknya
resiko maupun biaya dalam pemenuhan kebutuhan ini. Resiko ini dapat bersifat
teknis maupun non teknis. Misalnya masalah teknis banyaknya daerah yang tidak
memungkinkan dipasang saluran pipa air bersih dan kemudian juga masalah non
teknis yaitu kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kurang mengerti
tentang pipa air bersih.

2.3 Fokus yang Dapat Dikemukakan Dalam Percepatan Pemabangunan


Saran saya untuk pembangunan Indonesia yang lebih baik adalah dengan
cara seperti membangun sarana dan prasarana yang menunjang sumber daya
manusia. juga agar mensejahterakan masyarakat Indonesia. Dengan cara
membangun sarana prasarana seperti pembangunan pendidikan, kesehatan,
transportasi dan air bersih. Menurut saya 4 pembangunan tersebut bisa
mensejahterakan masyarakat. Karena sarana-sarana tersebut sarana dan
prasarana penting bagi masyarakat.
Pembangunan sarana pendidikan, tujuannya untuk membuat sumber daya
manusia menjadi lebih baik, memilki potensi dan skill tertentu. Pembangunan
sarana prasarana kesehatan, di negara berkembang seperti indonesia masih
banyak kurangnya kesadaran diri dari masyarakatnya untuk kesehatan
masyarakat itu sendiri. Nah disini pembangunan sarana dan prasarana kesehatan
itu menunjang untuk kesehatan masyarakat indonesia yang lebih baik.
Membangun rumah sakit di tempat-tempat terpencil. Menyediakan alat operasi
yang lengkap di tiap rumah sakit. Agar jika terkena penyakit yang parah bisa
langsung di rawat dan disembuhkan dirumah sakit tersebut, tidak perlu dikirim
lagi ke rumah sakit yang ada di kota-kota besar.
Pembangunan sarana prasarana air bersih, atau PDAM. Ini juga sangat
penting untuk mensejahterakan masyarakat. Masih banyak daerah di indonesia
yang belum mendapatkan air bersih seperti di daerah-daerah pelosok yang jauh
dan sulit untuk di jangkau. Jadi menurut saran saya air bersih sangat mendukung
untuk kelangsungan hidup masyarakat indonesia.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembangunan Sarana dan Prasarana merupakan usaha peningkatan kualitas
manusia dan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan memanfaatkan
kemajuan IPTEK serta perhatikan tantangan perkembangan global.
Pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai luhur yang universal
untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan,
sejahtera, maju, serta kukuh kekuatan moral dan etikanya.

Tujuan Pembangunan Sarana dan Prasarana itu sendiri adalah sebagai usaha
untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia. Dan pelaksanaannya
bukan hanya menjadi tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia. Maksudnya
adalah setiap warga negara Indonesia harus ikut serta dan berperan dalam
melaksanakan pembangunan sesuai dengan profesi dan kemampuan masing-
masing.

Keikutsertaan setiap warga negara dalam Pembangunan sarana dan prasarana


dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti mengikuti program wajib belajar,
melestarikan lingkungan hidup, mentaati segala peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku, menjaga ketertiban dan keamanan, dan sebagainya.

Pembangunan sarana dan prasarana mencakup hal-hal yang bersifat lahiriah


maupun batiniah yang selaras, serasi, dan seimbang. Itulah sebabnya
Pembangunan bertujuan untuk mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia
yang seutuhnya, yakni sejahtera lahir dan batin.

Pembangunan yang bersifat lahiriah dilaksanakan untuk memenuhi


kebutuhan hajat hidup fisik manusia, misalnya sandang, pangan, perumahan,
pabrik, gedung perkantoran, pengairan, sarana dan prasarana transportasi dan
olahraga, dan sebagainya. Sedangkan contoh pembangunan yang bersifat batiniah
adalah pembanguanan sarana dan prasarana ibadah, pendidikan, rekreasi, hiburan,
kesehatan, dan sebagainya.

12

Anda mungkin juga menyukai