KONSELING BEHAVIOR
DENGAN TEKNIK DISENTISASI SISTEMATIK.
Identitas konselor
Nama : Tika
Identitas Konseli
Nama : INTAN
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 2 Maret 2005
Sekolah : SMP Negeri 1 Lampung Timur
Deskripsi :
INTAN adalah siswa kelas VII ia adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Setiap kali
ia melihat seseorang yang sedang marah, ia merasa ketakutan, jantung berdebar. Hal ini
terjadi saat Tantenya memarahi dia dan saudaranya yang lain. Tantenya sering sekali
menyalahkan dia dan memarahinya, padahal ia merasa tidak salah. Tantenya selalu
membela anaknya (sepupu INTAN) meskipun anaknya salah.
Karena hal ini ia merasa trauma dan cemas sekali, ia merasa sulit berkonsentrasi belajar
ketika di kelas. INTAN khawatir ini akan berpengaruh pada hasil belajarnya nanti, oleh
karena itu ia perlu mengkonsultasikannya kepada konselor sekolah.
Konselor Baiklah, coba anda ceritakan kepada ibu apa yang menjadi Pertanyaan
ganjalan di hati kamu saat ini? terbuka
Konseli Begini bu, saya merasa deg-degan, takut kalo lihat ada
orang yang marah-marah.
Konselor Maksud kamu? Cek persepsi
Konseli Jadi begini bu, misalnya di kelas ada teman yang dimarahi
oleh guru gitu, saya langsung ketakutan, deg-degan gitu bu.
Konselor Coba kamu ceritakan pada saya, bagaimana itu bisa terjadi,
atau sejak kapan itu terjadi.
Konseli Begini bu, dulu saya baik-baik saja, tapi sejak Tante saya
sukses dan kaya ia menjadi sombong dan berkuasa di
keluarga kami, ia mempunyai anak tunggal dan sangat
dimanja. Dan siapa saja yang membuat anaknya menangis
pasti dimarahi habis-habisan.
Dan saya selalu kena sasarannya bu, karena saya yang
paling tua, pernah suatu ketika kami bermain tiba-tiba
sepupu saya bertengkar dengan saudara yang lain, dan saya
dimarahi habis-habisan. Ini terjadi sering sekali bu. Jadi
sejak itu saya kalo ada orang marah-marah pasti gemetar
dan ketakutan.
Konselor Ya... ibu memahami perasaan mu, nampaknya kamu sangat Refleksi
terganggu sekali dengan keadaan ini. perasaan
Konselor kamu sudah menyadari dan merasakan bahwa kamu saat ini Cek persepsi
mengalami masalah trauma dan cemas? Mengarahkan
Konseli Ya bu dan saya ingin sekali menyelesaikan masalah ini
Konselor Bagus, ini sebuah kemajuan yang sangat saya ninginkan. Leading
Oleh karena itu, saat ini sangat tepat bila kita Merumuskan
mendiskusikan tujuan yang ingin kita capai dalam tujuan
konseling ini
Konseli Ya bu saya setuju…
Konselor Baik, tujuan konseling kita ini adalah untuk meningkatkan Merumuskan
kemampuan Kamu dalam mereduksi (menurunkan) tujuan
intensitas ketegangan yang kamu rasakan. Maksud ibu
adalah hasil konseling ini berupa bantuan agar kamu
mampu menurunkan ketegangan akibat cemas yang kamu
rasakan.
Konseli Begitu ya bu, lalu saya harus bagaimana bu?
Konselor Ibu ingin memilih beberapa teknik atau cara yang harus Leading
Anda pelajari bersama ibu. kita akan menggunakan Pemilihan
teknik disentisasi sistematik yaitu teknik dimana kamu teknik/strategi
akan membayangkan keadaan/kondisi yang membuat kamu konseling
cemas, mulai dari yang kamu anggap terendah, sedang,
sampai keadaan yang paling tinggi intensitasnya. Jadi kamu
juga harus menyadari bahwa tidak ada kehidupan tanpa
masalah, sehingga manusia harus berikhtiar untuk mencari
solusinya
Konseli Baik bu, saya setuju dan tertarik untuk mempelajari teknik
yang ibu jelaskan tersebut.
Konselor Baik, sekarang mari kita mulai, pejamkan mata kamudan Leading
tetap melakukan relaksasi.
Sekarang saya akan menyebutkan keadaan/situasi yang
teringan, sedang, hingga yang terberat. Jika kamu
membayangkanya dan kamu merasa tidak sanggup/tidak
kuat angkat tangan kamu. Mengerti?
Konseli Ya bu saya mengerti.
Konselor Ok.Tetap rileks, bayangkan kamu sedang bermain dengan
saudara/sepupu kamu di ruang keluarga dan tante kamu ada
di ruangan itu juga.
Konseli (tetap dalam posisi tenang)
Konselor Dan sekarang kamu berada dalam sebuah ruang keluarga di Leading
sana ada semua anggota keluarga termasuk tante kamu. Mengarahkan
Kamu sedang bermain dengan saudara-saudara kamu, tiba-
tiba saudara kamu bertengkar dan (anaknya tante)
menangis. Kemudian kamu yang disalahkan, tante marah
sekali kepada kamu.
Konseli saya tidak sanggup bu
Konselor Ok, sekarang buka mata kamu, rileks, tarik napas dari
hidung dan keluarkan perlahan dari mulut. Bagaimana
perasaanmu?
Konseli Deg-degan bu, tapi sudah lebih baik.
Konseli Tapi tidak seperti kemarin bu, saya sekarang tidak begitu
ketakutan
Konselor Bagus sekali, ini suatu kemajuan. Penguatan
Bagaimana, kita lanjutkan? reward
Konseli Saya siap bu
Konselor Sekarang bayangkan wajah seseorang yang sedang marah
sekali, bahkan akan memukul. Bayangkan raut
wajaIntanya, tatapan matanya, dan suaranya yang sangat
keras.
Konseli (gemetar dan mengangkat tangannya)
Konselor Kamu sudah berusaha, tinggal satu langkah lagi, semua Penguatan
butuh perjuangan dan kamu sudah melakukannya, ini suatu
kemajuan yang cukup bagus.
Konseli Baik bu mari kita lanjutkan lagi saya sudah siap.
Konselor Walikumsalam