Roket Air
Roket Air
ROKET AIR
Disusun Oleh :
Alvin Bayu Agustian
Defran Arianov
Eef Reza Putra
Stivano feryra
Rellyka ariola
Bambang tri kurnianto
M. Harun humaidi
BAB I
PENDAHULUAN
Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem
materi yang ada. Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Dan salah satu
hukum dasar yang ada dalam ilmu Fisika adalah hukum kekekalan momentum.
Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa “jika tidak ada gaya luar yang bekerja
pada sistem, maka momentum total sesaat sebelum sama dengan momentum total sesudah
tumbukan”. Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa nilai momentum total ketika benda
bertumbukan adalah konstan atau tidak berubah. Untuk memahami hukum ini, dapat kita
mulai dengan memahami Hukum ketiga Newton tentang Aksi-Reaksi. Salah satu penerapan
dalam hukum kekekalan momentum adalah sistem Roket.
Roket diperoleh dengan cara yang mirip dengan bagaimana senapan memperoleh
percepatan. Percepatan roket berasal dari tolakan gas yang disemburkan roket. Tiap molekul
gas dapat dianggap sebagai peluru kecil yang ditembakkan roket. Jika gaya gravitasi
diabaikan, maka peristiwa peluncuran roket memenuhi hukum kekekalan momentum.
Mula-mula sistem roket diam, sehingga momentumnya nol. Sesudah gas menyembur
keluar dari ekor roket, momentum sistem tetap. Artinya momentum sebelum dan sesudah gas
keluar sama. Berdasarkan hukum kekekalan momentum, besarnya kelajuan roket tergantung
banyaknya bahan bakar yang digunakan dan besar kelajuan semburan gas. Hal inilah yang
menyebabkan wahana roket dibuat bertahap banyak.
Atas dasar tersebut, kami melakukan sebuah praktikum mengenai hukum kekekalan
momentum dalam penerapannya untuk mengetahui bagaimana prinsip penerapan hukum
kekekalan momentum dengan menggunakan roket air sebagai objek praktikum.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah itu roket air?
2. Bagaimana membuat roket air?
3. Apa yang menyebabkan roket dapat terbang?
4.2 Pembahasan
Pada percobaan pertama, roket air berhasil meluncur dengan prinsip yang mengacu
pada hukum III Newton yaitu jika suatu “benda mengerjakan gaya pada benda kedua maka
benda kedua tersebut mengerjakan juga gaya pada benda pertama, yang besar gayanya sama
dengan gaya yang diterima tetapi berlawanan arah.
.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Roket Air adalah salah satu jenis roket yang menggunakan airsebagai bahan bakarnya.
Wahana tekan yang berfungsi sebagai mesin roket biasanya terbuat dari botol plastik
bekas minuman ringan. Jikadimanfaatkan pada tekanan tertentu udara mempunyai
energi untuk mendorong sesuatu.
2. Roket air dapat mudah dibuat apabila telah memahami teori yang ada. Roket air yang
sederhana dapat dibuat dengan menggunakan bahan utama yaitu botol dan pipa yang
telah dirancang sedemikian rupa sehingga terbentu menjadi sebuah roket air yang siap
untuk diluncurkan.
3. Roket air dapat terbang dengan memperhatikan semua prinsip yang bekerja pada
roket. hukum aksi-reaksi / hukum newton 3 adalah hukum yang menyebabkan roket air
dapat terbang, roket air memberikan gaya aksi yang sangat besar kepada gas, dengan
mendorong gas keluar, dan gas tersebut memberikan gaya reaksi yang sama besar,
dengan mendorong roket air ke atas. Gaya dorong yang diberikan gas kepada roket air
sama besar dengan gaya yang diberikan roket air kepada gas, hanya arahnya
berlawanan. Roket air mendorong gas ke bawah, gas mendorong roket air ke atas.
5.2 Saran
1. Saat memebuat roket, perhatikan letak pengunci roket, karena jika tidak perhatikan
roket air tidak akan mampu terbang secara maksimal.
2. Saat peluncuran roket, isi roket dengan volume air 1/3 dari volume botol dan buatlah
posisi roket air saat peluncuran sebesar 45 derajat supaya roket dapat terbang secara
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Vanila yuki.2015. Pembuatan Roket Air.
http://vanilayuki3.blogspot.co.id/2015/04/makalah-pembuatan-roket-air.html
Izzatulfaqih.2014. Konsep fisika dari roket
air.https://asyikbelajarfisika.wordpress.com/2014/06/17/konsep-fisika-dari-roket-air/
Wikipedia.2016.Roket Air.
https://id.wikipedia.org/wiki/Roket_air