PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
pernah ada di dunia. Diperkirakan penyakit ini sudah ada sejak beratus-ratus tahun yang
lalu. Cacar merupakan penyakit yang spesifik disebabkan oleh virus varola dan mudah
menyebar yang hanya bisa ditularkan oleh manusia. Kata smallpox sendiri berasal dari
bahasa latin yang berarti “berbintik” dan mengacu pada benjol yang muncul pada tubuh
dan wajah orang yang terinfeksi. Penyakit ini dicirikan dengan demam tinggi dan ruam
khusus pada kulit yang meninggalkan bekas. Dari abad 15-18, penyakit cacar membuat
rekor di Eropa sebagai penyakit yang menyebabkan bencana besar terhadap kehidupan
manusia. Baru pada bulan Mei 1980, WHO menyatakan bahwa smallpox telah
Manusia adalah host natural dari smallpox. Penyakit ini tidak dapat ditularkan
oleh serangga maupun hewan. Jika seseorang pernah menderita cacar air, maka dia akan
memiliki kekebalan dan tidak akan menderita cacar air lagi. Tetapi virusnya bisa tetap
tertidur di dalam tubuh manusia, lalu kadang menjadi aktif kembali dan menyebabkan
herpes zoster.
1. 2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana anatomi fisiologi kulit ?
1
2. Apa definisi dari Vaiola ?
3. Bagaimana epidemiologi dari variola ?
4. Apa etiologi dari variola ?
5. Bagaimana patofisiologi dari variola ?
6. Bagaimana manifestasi klinis dari variola ?
7. Bagaimana cara penularan variola ?
8. Bagaimana pencegahan dari variola ?
9. Bagaimana penatalaksanaan dari variola ?
10. Apa komplikasi dari penyakit variola ?
11. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien variola ?
1. 3 Tujuan
1. Untuk mengetahui anatomi fisiologi kulit
2. Untuk mengetahi definisi dari variola
3. Untuk mengetahui epidemiologi dari variola
4. Untuk menegtahui etiologi dari varola
5. Untuk mengetahui patofisiologi dari varola
6. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari variola
7. Untuk mengetahui cara penularan variola
8. Untuk mengetahui cara pencegahan dari variola
9. Untuk menegetahui penatalaksanaan dari variola
10. Untuk mengetahui komplikasi dari penyakit variola
11. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien variola
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
Integumen membentuk lapisan luar ke tubuh. Integument terdiri dari kulit dan
beberapa derifasi kulit terspesialisasi tertentu antara lain rambut, kuku, dan beberapa
jenis kelenjar. Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar yang
menutupi dan melindungi permukaan tubuh. Pada permukaan kulit bermuara kelenjar
manusia tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan subkutis. Epidermis dan
dermis dapat terikat satu sama lain akibat adanya papilare dermis dan rabung epidermis.
1. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan memiliki tebal yang
berbeda – beda : 400-600 m untuk kulit tebal ( kulit pada telapak tangan dan kaki )
dan 75-150 m untuk kulit tipis ( kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki
rambut ). Selain sel – sel epitel, epidermis juga tersusun atas lapisan :
melanogenesis.
b. Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang,
3
c. Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan
d. Keratinosit, yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga paling dalam
2. Dermis
bervariasi tergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4mm di daerah
punggung. Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak nyata, yaitu
a. Stratum papilare yang merupakan bagian utama dari papilla dermis, terdiri
atas jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast,
b. Stratum reticulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas
3. Lapisan subkutan
bergantung pada area tubuh dan nutrisi individu, serta berisi banyak pembuluh
4
Fungsi integument antara lain sebagai berikut :
a. Perlindungan
c. Ekskresi
2.2 Definisi
Penyakit ini dikenal dengan nama latinnya, variola atau variola vera, yang berasal
dari kata latin varius yang berarti “berbintik”, atau varus yang artinya “jerawat”. Variola
muncul pada pembuluh darah kecil dikuit serta di mulut dan kerongkongan.
Variola adalah penyakit infeksi kulit akut yang disertai keadaan umum yang
buruk, sangat menular dengan ruam kulit yang monomorf, terutama tersebar di perifer
tubuh. Virus dari penyakit ini sangat stabil pada ushu ruangan sehingga dapat hidup di
luar tubuh selama berbulan-bulan. Smallpox sendiri berasal dari kata latin yang berarti
berbintik yang mengacu pada benjol yang muncul pada tubuh dan wajah orang yang
terinfeksi. Penyakit ini dicirikan dengan demam tinggi dan ruam berbentuk
makulopapular, kemudian membentuk gelembung kulit yang berisi cairan pada kulit yang
meninggalkan bekas.
2.3 Epidemiologi
Variola major menyebabkan penyakit yang lebih serius dengan tingkat kematian
30-35%. Variola minor menyebabkan penyakit yang lebih ringan (dikenal juga dengan
alastrim, cotonpox, milkpox, whitepox, Cuban itch) yang menyebabkan kematian pada
1% penderitanya. Akibat jangka panjang Varola major adalah bekas luka umumnya di
5
wajah, yang terjadi pada 65-85% penderita. Cacar di yakini telah muncul pada populasi
manusia sekitar 10.000 SM. Penyakit ini menewaskan sekitar 400.000 orang eropa setiap
tahun selama abad ke-18. Dari semua yang terinfeksi, 20-60% , dan dari 80% anak yang
Selama abad ke 20 diperkirakan bahwa cacar bertanggung jawab ata 300-500 juta
kematian. Pada awal tahun 1950, diperkirakan 50 juta kasus cacar terjadi di dunia setiap
tahun. Pada tahun 1967 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa 15
juta orang terjangkit penyakit cacar dan 2 juta meninggal pada tahun itu. Setelah sukses
kampanye vaksinasi sepanjang abad 19 dan 20, WHO berhasil memberantas penyakit
cacar
2.4 Etiologi
Penyebab variola adalah virus variolae ada 2 tipe virus yang identik, tetapi
menimbulkan 2 tipe variola yaitu variola mayor dan variola minor (alastrim ). Perbedaan
kedua virus itu adalah bahwa penyebab variola mayor bila dimokulasikan pada
membrane karioalontrik tubuh pada suhu 38o C. sedangkan yang menyebabkan Variola
minor tumbuh dibawah suhu itu. Agent penyebab penyakit cacar adalah virus variola,
Virus variola relative stabil dalam lingkungan alam. Virus variola berukuran 150
– 260 nanometer dan berisi molekus DNA beruntai ganda sekitar 200 protein yang
berbeda, virus ini merupakan salah satu genom virus terbesar yang dikenal Ukuran
genom yang besar membuatnya sangat sulit untk membuat sintetis virus tiruan. Virus
cacar tidak tahan oleh sinar matahari dan panas. Dalam percobaan di labortorium, 90%
virus cacar berupa aerosol mati dalam 24 jam setelah terkena sinar matahari.
6
- Struktur complex, berbentuk batu bata atau oval, panjang 400 nm x diameter 230
nm; permukaan luar menunjukkan puncak; berisi core dan badan lateral
- Genom : DNA untai ganda, lurus; berukuran 130-375 kbp; mempunyai lingkaran
- Protein : virion mengandung lebih dari 100 polipeptida; banyak enzim terdapat
- ciri khas menonjol : merupakan virus berukuran terbesar yang paling complex;
menyerang system pertahanan imun inang; cacar adalah penyakit pertama yang
Masa Inkubasi
Masa inkubasi cacar biasanya antara 12 dan 14 hari. Selama fase ini, tidak ada
bukti pelepasan virus.Pasien merasa baik dan tidak menular. Masa inkubasi diikuti
dengan timbulnya mendadak seperti flu gejala: demam, merasa tidak sehat, sakit kepala,
nyeri punggung dan, dalam beberapa kasus, sakit perut dan muntah. Dua sampai tiga hari
kemudian, suhu tubuh dan pasien mulai merasa lebih baik, di mana titik kecil bintik-
bintik merah sering muncul di lidah, gusi, mulut dan orofaring. 24 jam kemudian, ini
berkembang menjadi ruam jerawat seperti lesi pada selaput lendir melepaskan sejumlah
besar virus ke dalam mulut dan tenggorokan, membuat pasien sangat menular. Pada saat
7
yang sama, karakteristik ruam cacar muncul, pertama pada wajah, kemudian pada tangan
Fitur diagnostik cacar adalah distribusi cen-trifugal lesi yang lebih menonjol pada
wajah dan pada ekstremitas. Ruam juga biasanya mempengaruhi telapak tangan dan kaki.
Semua lesi pada bagian tertentu dari kemajuan tubuh dengan cara yang sama: bintik-
bintik merah muda kecil - papula muncul - vesikel dengan pustule kecil di tengah -
pustula. 8-14 hari setelah timbulnya gejala, pustula membentuk scabs (koreng) yang pada
dengan hemoragik (perdarahan di kulit dan selaput lendir sebelum pembentukan bintil),
dan ketika ada kerusakan umum sistemik, disebabkan oleh keracunan darah dan
pembentukan immunocomplexes (virus dan kompleks antibodi). Hal ini juga tidak biasa
bagi pasien dengan komplikasi pneumonia bronkial serta infeksi paru-paru bakteri atau
dengan ensefalitis viral (radang otak). cacar dengan lesi mendalam sering dikenali karena
2.5 Patofisiologi
melalui udara. Virus ini ditularkan dengan menghirup virus dari orang yang terinfeksi.
Selain itu, Smallpox juga bisa menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh
Penularannya melalui kontak langsung ataupun tak langsung tapi infeksi primernya
selalu melalui hawa nafas. Virusnya yang terdapat di udara, berasal dari debu pakaian,
tempat tidur, dari keropeng yang jatuh ditanah ataupun dari hawa nafas di penderita,
8
terhirup bersama hawa pernafasan sehingga terjadi penularan. Cacar adalah penyakit yang
sangat menular.
Virus variola diperoleh dari inhalasi (pernafasan ke paru paru). Partikel virus cacar
dapat tetap pada benda seperti pakaian, tempat tidur, dan permukaan hingga l minggu.
Virus dimulai di paru- paru, dari sana virus menyerang aliran darah dan menyebar ke kulit,
usus, paru-paru, ginial, dan otak. Aktivitas virus dalam sel-sel kulit menciptakan ruam
yang disebut makula (karakteristik datar, lesi merah). Setelah itu vesikel (lepuh
mengangkat) terbentuk. Kemudian pustulan (Jerawat berisi nanah) muncul sekitar 12-17
hari setelah seseorang menjadi terinfeksi. Sembuh dari cacar sering meninggalkan bekas di
Manusia adalah host natural dari smallpox. Penyakit ini tidak dapat ditularkan oleh
serangga maupun hewan. Jika seseorang pernah menderita cacar air, maka dia akan
1. Stadium prodromal/invasi
2) Nyeri kepala
3) Nyeri tulang
9
2. Stadium makulao- papular /erupsi
Suhu tubuh kembali nomal, tetapi timbul makula-makula eritematosa dengan cepat
Dalam waktu 5 -10 hari timbul vesikula-vesikula yang cepat berubah menjadi pustule.
Pada saat ini suhu tubuh akan meningkat dan lesi-lesinya akan mengalami umblukasi
Stadium resolusi
1. Stadium krustasi
2. Stadium dekrustasi
Lesi-lesi menyemhuh, semua krusta rontok, suhu tubuh kembali nomal, penderita
Penularan umumnya terjadi pada saat muncul wabah dimana 50% dari mereka yang tidak
divaksinasi akan tertulari. Jika digunakan sebagai senjata biologis, virus disebarkan
melalui udara. Masa penularannya, Mulai dari waktu berkembangnya lesi awal sampai
10
menghilangnya semua scab (koreng) sekitar 3 minggu. Penderita paling dapat menular
Transmisi :
selanjutnya terhirup)
8. Can be transmitted in any climate (virus ini dapat menulari di berbagai musim )
9. Spread more easily in cool, dry winter months ( lebih mudah menyebar pada suhu
10. No transmission by insects or animals ( Tidak bisa ditransmisikan oleh serangga atau
Hewan )
12. Prodrome phase, less common ( jarang terjadi penularan pada masa prodromal)
14. Most contagious with rash onset ( sangat menular pada saat muncul ruam )
16. Contagious until last scab falls (Menular sampai bentuk ruam terakhir / koreng
hilang)
11
2.8 Pencegahan
Kendati WHO telah menetapkan bahwa dunia dinyatakan bebas cacar sejak tahun 1980, kita
harus tetap waspada terhadap penyakit ini agar tidak terulang kembali. Ada beberapa
1. Melakukan vaksinasi
Vaksinasi merupakan salah satu cara terbaik untuk mencegah cacar. Jika
dibarikan kepada seseoran sebelum paparan cacar, vaksin akan benar-benar dapat
melindungi. Vaksinasi dalam waktu 3 hari setelah paparan akan mencegah atau
sangat mengurangi keparahan penyakit. Vaksinasi 4-7 hari setelah pajanan dan
ruam tidak akan melindungi pasien cacar. Vaksin cacar saat ini memiliki lisensi
laboratorium virus vaccinia, sangat efektif dalam mencegah infeksi. Para ahli
2.9 Penatalaksanaan
Pada penderita penyakit cacar hal yang terpenting adalah menjaga gelembung cairan
tidak pecah agar tidak meninggalkan bekas dan menjadi jalan masuk bagi kuman lain
(infeksi sekunder), antara lain dengan pemberian bedak talek yang membantu melicinkan
12
kulit. Penderita apabila tidak tahan dengan kondisi hawa dingin dianjurkan untuk tidak
Obat-obatan yang diberikan pada penderita penyakit cacar ditujukan untuk mengurangi
keluhan gejala yang ada seperti nyeri dan demam, misalnya diberikan paracetamol.
antiviral bertujuan untuk mengurangi demam, nyeri, komplikasi serta melindungi seseorang
dari ketidakmampuan daya tahan tubuh melawan virus herpes. Sebaiknya pemberian obat
Acyclovir saat timbulnya rasa nyeri atau rasa panas membakar pada kulit, tidak perlu
Pengobatan penyakit cacar berfokus pada keluhan yang timbul, misalnya demam,
menggigil, nyeri dipersendian, bintik kemerahan pada kulit yang akhirnya membentuk
1. Paracetamol tablet
2. Acyclovir tablet
3. Bedak Talek
Pasien dengan cacar dapat dibantu dengan cairan intravena, obat- obatan untuk
mengontrol demam atau nyeri, dan antibiotik untuk infeksi bakteri sekunder yang mungkin
terjadi .Selain itu penderita harus dikarantina Sistemik diberikan obat antiviral (asiklovir
atau valasiklovir) misalnya isoprinosin, dan interferon, dapat pula diberikan globulin gama.
Kecuali itu obat yang bersifat simtomatik, misalnya analgetik/antipiretik Diawasi pula
kemungkinan timbulnya infeksi sekunder, maupun infeksi nosokornial, serta cairan dan
13
elektrolit Jika dimulut masih terdapat lesi diberikan makanan lunak. Pengobatan topikal
2.10 Komplikasi
1. Bronkopneumania
3. Ulkus kornea
4. Ensefalitis
5. Effluvium
14
BAB III
TINJAUAN KASUS
An. A berusia 6 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan terdapat bintik-bintik merah
kecil dan sedikit berisi cairan berada di sekitar wajah, telapak tangan, dan kaki yang terasa nyeri
dan gatal. Ibu klien mengatakan jika An. A lemah, pusing, demam sejak 4 hari yang lalu saat di
rumah hanya di beri obat penurun panas. Karena pada hari ke 6 kondisi An. A tidak kunjung
membaik An. A di bawa ke RS. Munawarman pada tanggal 24 Februari 2018 pukul 13.00 WIB
I. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
a. Nama : An. A
b. Umur : 6 tahun :
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Agama : Islam
e. Suku / bangsa : Indonesia
f. Pendidikan : SD
g. Alamat : Kutorejo RT 01 RW 03, Pandaan
h. Tanggal MRS : 24 Febuari 2018
15
II. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama
Terdapat bintik-bintik merah kecil dan sedikit berisi cairan berada di sekitar wajah,
Klien datang ke rumah sakit dengan keluhan Terdapat bintik-bintik merah kecil dan
sedikit berisi cairan berada di sekitar wajah, telapak tangan, dan kaki yang terasa
2. Pemeriksaan Persistem
B1 (Breath) :
16
Auskultasi : tidak ada suara wheezing, ronchi (-)
B2 (Blood) :
B5 (Bowel) :
Perkusi : timpani
B6 (Bone) :
Inspeksi : terdapat bintik-bintik merah kecil berisi sedikit cairan di area wajah
Kekuatan otot 5 5
5 5
17
IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan laboratorium
Usia : 6 Tahun
Hematologi :
sel/mm3.
V. ANALISA DATA
Nama : An. A
Umur : 6 tahun
No RM : 0034
18
terdapat bintik –bintik melalui pembuluh darah dan
limfe
merah kecil berisi cairan
Imunitas menurun
pada wajah, telapak tangan,
DO : Reaksi inflamasi
- Stadium vesikula
pustulosa supurasi
- Akral hangat
- Kemerahan
TTV : RR : 25 ×/menit
N : 110 ×/
menit S : 38
ºC
19
3. DS : Keluarga mengatakan Lesi pada kulit Nyeri akut
berisi cairan
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
2. Hipertermi b.d reaksi inflamasi virus pox ditandai dengan kenaikan suhun tubuh
3. Nyeri akut b.d macula-papula di tandai dengan bintil kemerahan yang berisi cairan
pada kulit
20
VII. INTERVENSI KEPERAWATAN
- Gangguan permukaan kulit Integritas kulit yang baik bisa - Hindari kerutan pada tempat tidur
Faktor yang berhubungan Tidak ada luka/lesi pada kulit Perfusi - Mobilisasi pasien (ubah posisi
- Zat kimia, Radiasi Menunjukkan pemahaman dalam - Monitor kulit akan adanya
- Usia yang ekstrim proses perbaikan kulit dan mencegah kemerahan oleskan lotion atau
21
- Faktor mekanik (mis,gaya mempertahankan kelembaban kulit - Monitor aktivitas dan mobilisasi
Internal
- Perubahan pigmentasi
- Perubahan turgor
- Faktor perkembangan
nutrisi (mis,,obesitas,
emasiasi)
- Penurunan imunologis
- Penurunan sirkulasi
22
- Gangguan sensasi
- Tonjolan tulang
Batasan Karakteristik: Suhu tubuh dalam rentang normal - Monitor warna dan suhu kulit
- Konvulsi Nadi dan RR dalam rentang normal - Monitor tekanan darah, nadi dan
23
Faktor faktor yang berhubungan : - Kolaborasi pemberian cairan
- Anastesia intravena
- Dehidrasi -
panas
- Penyakit
lingkungan
- Peningkatan laju
metabolisme
- Medikasi
- Trauma
- Aktivitas berlebihan
24
Nyeri akut NOC NIC
emosional yang tidak menyenangkan Pain control - Lakukan pengkajian nyeri secara
jaringan yang aktual atau potensial Kriteria Hasil : karakteristik, durasi, frekuensi,
atau digambarkan dalam hal Mampu mengontrol nyeri (tahu kualitas dan faktor presipitasi
kerusakan sedemikian rupa penyebab nyeri, mampu tehnik - Observasi reaksi nonverbal dari
study of Pain): awitan yang tiba-tiba mengurangi nyeri, mencari bantuan) - Gunakan teknik komunikasi
atau lambat dari Intensitas ringan Melaporkan bahwa nyeri berkurang terapeutik untuk mengetahui
hingga berat dengan akhir yang dengan menggunakan manajemen pengalaman nyeri pasien
dapat diantisipasi atau diprediksi dan nyeri - Kaji kultur yang mempengaruhi
Batasan karakteristik : intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) - Evaluasi pengalaman nyeri masa
- Perubahan tekanan darah nyeri berkurang - Evaluasi bersama pasien dan tim
25
- Perubahan frekwensi jantung kesehatan lain tentang
tetap pada satu fokus meringis) - Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
26
- Fokus menyempit - Ajarkan tentang teknik non
27
obat, dosis, dan frekuensi
teratur
sesudah
28
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Variola adalah penyakit infeksi virus akut yang disertaikeadaan umum yang sangat
menular dan dapat menyebabkan kematian, dengan ruam kulit yang monomorf, terutama
tersebar di perifer tubuh. Penyebab variola ada dua tipe yaitu variola mayor dan variola
minor. Variola major menyebabkan penyakit yang lebih sesrius dengan tingkat kematian
mencapai 30-35%.
4.2 Saran
29
DAFTAR PUSTAKA
Garna Herry. (2008). Buku Ajar Infeksi Dan Pediatri Tropis. Jakarta : Ikatan Dokter Anak
Indonesia
30