Anda di halaman 1dari 7

1.

Pengertian Karya Ilmiah


Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian
atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dilakukan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

2. Cara Membuat Karya Ilmiah


a. Tahap Pemilihan Topik atau Pokok Bahasan
Topik adalah pokok masalah yang akan dibahas dengan syarat berikut ini.
 Problematis
Artinya menuntut pemecahan masalah, tidak hanya membicarakan sesuatu
tetapi harus mencari pemecahan masalah. Dengan kata lain, sebuah topik tidak
hanya dideskripsikan, tetapi dianalisis dan dicari solusinya sampai pada
akhirnya ditegaskan pada simpulan dan bila perlu diusulkan dengan saran.
Misalnya, topik meningkatkan kesadaran hidup sehat. Di sini kita tidak hanya
berbicara apa dan bagaimana hidup sehat itu. Akan tetapi, kita harus mencari
upaya apa yang harus ditempuh untuk dapat meningkatkan kesadaran hidup
sehat sebagai salah satu bentuk kegiatan sehari-hari yang harus dijalankan.
 Terbatas
Maksudnya pokok bahasan tidak terlalu melebar jauh sehingga penulis tidak
mungkin mengkajinya dan data tak mungkin diperoleh. Topik yang terlalu luas
harus dibatasi dengan pembatasan substansi, lokasi, waktu dsb.
Misalnya, urusan hidup sehat harus dibatasi hidup sehat apa, misalnya,
menjaga kebersihan, lalu kebersihan apa misalnya kebersihan
lingkungan……….dll .
Pada judul dapat dibatasi lagi dengan menambahkan lokasinya dimana.
Dengan pembatasan demikian, penulis dapat mengkaji dan membahas masalah
tersebut secara mendalam dan tuntas dengan data yang jelas dapat diperoleh.
Dengan demikian, karangan itu memenuhi salah satu ciri karangan ilmiah.
Syarat lain yang tak kurang pentingnya adalah topik itu menarik, penting,
aktual, dan data dapat diperoleh baik data literatur maupun lapangan.
 Pemilihan Tema
Tema merupakan pokok masalah yang akan diuraikan dalam sebuah tulisan.
Tema harus ditentukan sebelum mulai mengarang, karena tanpa tema tidak
akan dihasilkan tulisan yang baik. Tema dapat diperoleh dari berbagai sumber
seperti pengalaman, hasil penelitian, survei, pengamatan, wawancara, kreasi
imajinatif dll.
Untuk lebih meningkatkan keterampilan dan memudahkan dalam upaya
mencari tema tulisan upayakan banyak mendengar, berdiskusi, mengamati,
membaca buku, jurnal dan sumber-sumber lainnya, kembangkan imjinasi dan
kreatiitas.
Pilihlah tema yang menarik, sederhana, mudah digarap, tidak terlalu
melebar/luas tetapi juga tidak terlalu sempit
 Pemilihan Judul
Setelah menentukan tema pokok dan kerangka tulisan langkah selanjutnya
adalah membuat judul. Judul harus menarik, perhatian pembaca juga harus
mencerminkan tema tulisan, judul harus harus relevan dengan isi tulisan, judul
sebaiknya juga tidak terlalu pendek atau terlalu panjang, sebuah judul akan
lebih baik lagi dibuatkan synopsis agar diperoleh gambaran keseluruhan isi
artikel.
 Dari topik dan tema dapat diangkat menjadi judul karangan ilmiah. Judul
karangan ilmiah harus memenuhi syarat, yaitu : menggambarkan isi, singkat,
menarik minat pembaca, dan tidak provokatif.
Contoh : Peranan masyarakat dalam upaya menurunkan tingkat kematian
karena penyakit demam berdarah.
b. Tahap Pengumpulan Informasi dan Bahan
Mencari informasi/data dari kepustakaan, menyusun daftar angket, melakukan
wawancara, melakukan pengamatan di lapangan, melakukan percobaan di
laboratorium.
c. Tahap Evaluasi Informasi dan Bahan
Penyusunan data dapat diartikan menyeleksi, mengolah, dan menganalisis data
dengan menggunakan teknik-teknik atau metode yang telah ditentukan.
d. Tahap Pengelolaan Pokok-pokok Pikiran
Setelah menentukan tema, buatlah kerangka tulisan (karangan) yang gunanya agar
tulisan yang dibuat tidak menyimpang dari tema. Kerangka tulisan ini berguna
untuk menghindari kemungkinan terlupa dan bermanfaat untuk mengkaji sekali
lagi point-point yang penting secara kritis. Catat segala ide/gagasan yang timbul
dari perkiraan atau yang didapat dari kumpulan sumber-sumber yang dipercaya,
mengatur/mengorganisir gagasan-gagasan yang telah diperoleh,kaji ulang gagasan
yang telah dikelompokkan dalam bab-bab dan pasal-pasal dalam tulisan yang akan
dibuat kerangka tulisan harus mengandung pokok-pokok bahasan yang cukup
mendalam, dan kerangka tulisan disusun secara cermat dan logis
e. Tahap Penulisan
Kerangka karangan adalah rencana karangan secara garis besar yang memuat
pokok-pokok bahasan yang disusun menurut tingkat kepentingan dan
relevansinya. Fungsi kerangka bagi penulis agar ia dapat mengungkapkan idenya
secara terinci, sistematis, dan lengkap.
f. Tahap Penyuntingan
Ada tiga tahap penyusunan kerangka yang dapat dijadikan pedoman yaitu:
 Curah ide atau inventarisasi ide, maksudnya semua ide yang berkaitan ditulis
tanpa penyaringan secara cermat.
 Pengoreksian dan penyempurnaan ide, maksudnya ide yang ditulis, dikoreksi
ditambah, dikurang, diganti dsb. sesuai dengan ide baru yang lebih baik.
 Pengelompokan ide, artinya semua ide dikelompokkan menurut jenis dan
tingkatannya dan disusun menurut bab, pasal, subpasal dst.

3. Tujuan Karya Ilmiah


 Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya
dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
 Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi
konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen)
pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah
penyelesaian studinya.
 Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi
pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat
membacanya.
 Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam
menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang
bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
 Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
4. Unsur – unsur Karya Ilmiah
 Ragam Bahasa
 Ejaan
 Diksi
 Kalimat
 Alinea dan Pengembangannya
 Perencanaan Penulisan Karangan Ilmiah
 Kerangka Karangan
 Kutipan dan Catatan Kaki
 Abstrak dan Daftar Pustaka

5. Pengertian Pengamatan
Pengamatan yaitu kegiatan menggunakan satu indra atau lebih seperti melihat,
mendengar, mencium, mengecap dan meraba secara saksama untuk mendapatkan
keterangan atau makna dari suatu yang diamati. Kegiatan ini bertujuan untuk
mendapatkan keterangan atau pengetahuan dari suatu peristiwa. Objek yang diamati
dapat berupa makhluk hidup atau bagian dari makhluk hidup maupun proses dalam
kehidupan tersebut. Pengamatan (observasi) dapat dilakukan secara kualitatif maupun
kuantitatif.

6. Tujuan Pengamatan
Pada dasarnya observasi bertujuan untuk mendeskripsikan setting yang dipelajari,
aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan
makna kejadian dilihat dan perspektif mereka terlibat dalam kejadian yang diamati
tersebut. Deskripsi harus kuat, faktual, sekaligus teliti tanpa harus dipenuhi berbagai
hal yang tidak relevan.
Observasi perlu dilakukan karena beberapa alasan, yaitu:
 Memungkinan untuk mengukur banyak perilaku yang tidak dapat diukur dengan
menggunakan alat ukur psikologis yang lain (alat tes). Hal ini banyak terjadi pada
anak-anak.
 Prosedur Testing Formal seringkali tidak ditanggapi serius oleh anak-anak
sebagaimana orang dewasa, sehingga sering observasi menjadi metode pengukur
utama.
 Observasi dirasakan lebih mudah daripada cara peugumpulan data yang lain. Pada
anak-anak observasi menghasilkan informasi yang lebih akurat daripada orang
dewasa. Sebab, orang dewasa akan memperlihatkan perilaku yang dibuat-buat bila
merasa sedang diobservasi.

7. Pengertian Penelitian
Pengertian Penelitian adalah suatu penyelidikan terorganisasi, atau penyelidikan yang
hati-hati dan kritis dalam mencari fakta untuk menentukan sesuatu. Kata penelitian
adalah terjemahan dari kata research yang berasal dari bahasa Inggris. Kata Research
terdiri dari dua kata yaitu re yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian research (penelitian) adalah mencari
kembali suatu pengetahuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengubah kesimpulan
yang telah diterima secara umum, maupun mengubah pendapat-pendapat dengan
adanya aplikasi baru pada pendapat tersebut.

8. Tujuan Penelitian
Dalam beberapa penelitian dimana permasalahannya sangat sederhana terlihat bahwa
tujuan sepertinya merupakan pengulangan dari rumusan masalah, hanya saja rumusan
masalah dinyatakan dengan pertanyaan, sedangkan tujuan dituangkan dalam bentuk
pernyataan yang biasanya diawali dengan kata ingin mengetahui.
Tetapi bila permasalahannya relatif komplek, permasalahan ini menjadi lebih jelas
terjawab bila disusun sebuah tujuan penelitian yang lebih tegas yang memberikan arah
bagi pelaksanaan penelitian. Misalnya, bila rumusan masalah mempertanyakan
bagaimanakah penerapan model pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan
pecahan, maka jelas akan banyak penafsiran tentang jawaban yang diinginkan dari
pertanyaan ini, sehingga perumusan tujuannya harus lebih tegas, misalnya ingin
mengetahui langkah-langkah dalam menerapkan model pembelajaran kontekstual
pada pokok bahasan pemecahan, atau ingin mengetahui bagaimanakah efek penerapan
model pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan pemecahan terhadap hasil
belajar.
Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan
jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian.
Beberapa sifat yang harus dipenuhi sehingga tujuan penelitian dikatakan baik yaitu:
spesifik, terbatas, dapat diukur, dan dapat diperiksa dengan melihat hasil penelitian.
Adapun tujuan dari penelitiann ini adalah:
a. Tujuan operasional dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisa masalah apa saja yang ada pada sistem pelayanan yang sedang
berjalan saat ini di Perguruan Tinggi Raharja.
b. Tujuan Fungsional dari penelitian ini yaitu agar hasil dari penelitian yang telah
dilakukan dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh Perguruan Tinggi
Raharja sebagai bahan referensi dasar untuk memperbaiki sistem pelayanan
yang berjalan saat ini.
c. Tujuan Individual adalah untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman,
pengenalan dan pengamatan sebuah sistem yang ada pada Perguruan Tinggi
Raharja, sehingga penulis melakukan penelitian ini untuk menyelesaikan
Laporan Skripsi.
d. Tujuan dari sistem pelayanan iDuHelp! ini yaitu memudahkan Pribadi
Raharja dalam mendapatkan jawaban atas kesulitan mereka terhadap 10 Pilar
IT iLearning, sehingga dapat mengurangi keluhan yang terjadi akibat masalah
yang terjadi pada 10 Pillar IT iLearning tersebut , memaksimalkan pelayanan
kampus dengan adanya pelayanan secara online dan offline. Serta
mengimplementasikan sistem pelayanan kampus pada Perguruan Tinggi
Raharja dengan mengoptimalkan sistem pelayanan iDuHelp! sebagai Learning
Education dalam mendukung kegiatan pelayanan kampus.

9. Manfaat Pengamatan
Manfaat observasi adalah yang Pertama, menambah wawasan dan pengetahuan yang
sebelumnya kita belum tahu menjadi tahu gerakan tingkah laku seseorang. Yang
dimaksud disini adalah sebelum kita melakukan observasi kita tidak mengetahui
tindakan apa yang dilakukan seseorang. Tetapi setelah kita melakukan observasi kita
menjadi tahu apa arti tindakan yang dilakukan seseorang. Kedua, Hasil observasi yang
dibuat dapat dikonfirmasikan dengan hasil penelitian. Ketiga, deskripsi memberikan
gambaran dunia nyata. Keempat, memungkinkan pembaca memiliki penafsiran sendiri
terhadap temuan dan bagaimana akan diinterpretasikan. Kelima, dapat menjelaskan
proses peristiwa berlangsung dan dapat menguji kuwalitas, memperkirakan mengapa
sesuatu terjadi dalam seting nyatanya. Keenam, dapat mencatat gejala yang kadang
tidak jelas berlangsungnya. Ketujuh, mencatat situasi yang tidak dapat direplikasikan
dalam eksperimen. Kedelapan, kronologi peristiwa dapat dicatat dengan runtut.
Kesembilan, peralatan dan teknologi dapat merekam secara permanen. Kesepuluh,
observasi dapat dikombinasikan dengan metode lain.

10. Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan dan terjawabnya
rumusan masalah secara akurat. Manfaat penelitian harus dapat dibedakan antara
manfaat teoritis dan manfaat praktisnya. Karena laporan skripsi ini selalu dibuat
dengan dukungan beberapa kajian teoritis dan temuan sebelumnya, maka akan
mempunyai manfaat teoritis. Manfaat teoritis baik bagi penulis maupun pembaca
karya ilmiah tersebut. Sedangkan manfaat praktisnya tergantung pada bentuk
penelitian yang dilakukan, terutama untuk penelitian evaluasi dan eksperimen. Dalam
penulisan laporan skripsi ini dikemukakan beberapa manfaat, yaitu :
a. Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh
pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja dengan membuat laporan penelitian
secara ilmiah dan sistematis.
b. Meningkatkan kualitas pelayanan kampus di Perguruan Tinggi Raharja.
c. Dengan adanya sistem pelayanan yang secara online dan offline, maka
diharapkan seluruh Pribadi Raharja di Perguruan Tinggi Raharja dapat
memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat. Selain itu dapat
melakukan proses pelayanan dimanapun dan kapanpun dengan sistem
pelayanan yang dapat diakses secara online maupun offline.

Anda mungkin juga menyukai