Quantum Learning
Quantum Learning
Oleh Hejis
Quantum Learning (QL) adalah sebuah model yang komprehensif yang mencakup
teori pendidikan dan implementasinya di kelas secara nyata. Model ini menyatukan praktik-
praktik berbasis penelitian di bidang pendidikan ke dalam kesatuan yang menyeluruh, yang
membuat isi pembelajaran menjadi lebih bermakna dan relevan bagi kehidupan murid.
Setiap Pihak Berbicara: Segala sesuatu, mulai dari keadaan sekeliling hingga nada
suara untuk mendistribusikan bahan pelajaran, menyalurkan sebuah pesan penting
tentang pembelajaran.
Segala hal Ada di Dalam Tujuan: Segala sesuatu yang kita kerjakan memiliki
maksud dan tujuan.
Pengalaman Sebelum Memberikan Label: Para siswa memberikan makna dan
menyampaikan makna baru ke dalam memori jangka panjang dengan
menghubungkan pandangan yang sudah ada. Pembelajaran akan sangat dipermudah
bila para siswa mengalami informasi dalam beberapa aspek sebelum mereka
memperoleh label-label untuk hal-hal yang dipelajari.
Menghargai Setiap Usaha: Penghargaan setiap usaha siswa mendorong
pembelajaran dan percobaan.
Sesuatu yang Berharga dalam Pembelajaran, Perlu Dirayakan!: Perayaan
memberikan umpan balik untuk menghargai kemajuan dan meningkatkan hubungan
emosional yang positif dalam pembelajaran.
Quantum Learning
• Memberikan keterampilan guru untuk melibatkan para siswa dan membuat mereka
bersemangat belajar.
• Adalah sebuah orkestrasi gerakan guru dan pola-pola yang mengarahkan siswa untuk
“momen pembelajaran.”
• Menyediakan pendekatan berbasis penelitian yang telah terbukti untuk merancang desain
dan pelaksanaan kurikulum dan pengajaran tentang keterampilan kehidupan.
• Mensintesis praktik pengajaran yang terbaik ke dalam sebuah model, yang efektif
komprehensif, mengubah teori abstrak ke dalam teknik-teknik praktis yang dapat segera
diterapkan di ruang kelas.*****
Salah satu metode pembelajaran yang saat ini banyak diterapkan oleh
individu dalam proses belajarnya yaitu ” Quantum learning”. Model pembelajaran ini
pertama diterapkan di Amerika serikat , berakar dari upaya Dr. George Lozanov seorang
pendidik berkebangsaan Bulgaria yang bereksperimen dengan apa yang disebutnya
“suggestology” atau “suggestopedia“. Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti
mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detil apapun memberikan sugesti positif atau
negatif .
1. joy (kegembiraan),
2. interest (ketertarikan),
Manfaat metode QL ini untuk meningkatkan peran sebagai pelajar yang memikul
tanggung jawab pada diri sendiri sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dengan belajar
sedapat mungkin dari setiap situasi dan memanfaatkannya untuk diri sendiri dan orang lain.
QL membawa seseorang menjadi individu yang selalu menggunakan ” belajar aktif “ .
Belajar aktif berarti seseorang berperan dan tidak membiarkan dirinya mengikuti apa yang
ada. Seorang pelajar aktif akan terbuka terhadap pengalaman dan pelajaran yang ditawarkan
oleh kehidupan. Dasar pemikirannya adalah agar seseorang berani untuk melakukan
eksplorasi, mencoba hal-hal yang baru dan cara-cara baru untuk memperoleh pengetahuan.
Seperti yang dikatakan oleh Lozanov dalam Deporter 2002, proses belajar adalah
sesuatu yang kompleks dimaan segala sesuatunya sangat berarti, yakni setiap kata, pikiran,
tindakan, dan rancangan dalam belajar yang ditetapkan setiap individu menentukan hasil
belajar yang akan diperoleh individu tersebut.
Bobbi DePorter dan Eric Jensen menjelaskan bahwa ada tiga ketrampilan dasar
yang mereka ajarkan dalam suatu kegiatan perkemahan atau SuperCamp , yakni ketrampilan
akademis, prestasi fisik, dan ketrampilan hidup. Hasilnya demikian impresif , motivasi
belajar peserta meningkat, nilai belajar di sekolah semakin tinggi, mereka lebih percaya diri,
harga diri meningkat, dan ketrampilan belajar pun berkembang.
Program ini bertumpu pada asumsi bahwa setiap orang memiliki potensi besar dan
dapat berhasil baik di sekolah maupun dalam kehidupan jika diberi peranti dan keyakinan
untuk belajar dan tumbuh-berkembang, bahwa anak yang memiliki harga diri (self-esteem)
positif akan belajar sangat cepat dan efektif. DePorter mengembangkan teknik untuk
membantu menggempur kendala yang menghalangi seseorang untuk meraih sukses, seperti
motivasi yang rendah, harga-diri yang kerdil, serta prestasi yang minim.
8. Simulasi/permainan.
Aspek -Aspek Quantum learning
1. Lingkungan belajar
Cara penataan perabotan , musik yang dipasang, penataan cahaya, dan bantuan visual
di dinding, papan iklan. Semuanya harus di atur untuk menciptakan lingkungan belajar yang
optimal.
3. Gaya belajar
4. Tehnik mencatat
Mencatat berbagai kejadian atau informasi yang diperoleh dalam proses belajar.
5. Tahnik menulis
6. Kekuatan ingatan
Menyimpan apapun dan hanya mengingat apa yang diperlukan dan mempunyai arti
dalam hidup.
7. Kekuatan membaca
Membaca dengan cepat yaitu dengan memahami, memilih, dan menyimpan segala
jenis informasi.
8. Berpikir kreatif
Selalu mempunyai rasa ingin tahu, ingin mencoba-coba, berpetualang serta intuitif.
Sumber : http://lusisukmawatiii.wordpress.com/2011/09/27/apa-sih-quantum-learning-itu/
Berikut disajikan beberapa model pembelajaran untuk dipilih dan dijadikan
alternative dalam kegiatan pembelajaran disekolah.
Sumber : http://007indien.blogspot.com/2012/10/kumpulan-model-pembelajaran-
inovatif_24.html