Anda di halaman 1dari 8

Apakah Quantum Learning itu?

Oleh Hejis

Quantum Learning (QL) adalah sebuah model yang komprehensif yang mencakup
teori pendidikan dan implementasinya di kelas secara nyata. Model ini menyatukan praktik-
praktik berbasis penelitian di bidang pendidikan ke dalam kesatuan yang menyeluruh, yang
membuat isi pembelajaran menjadi lebih bermakna dan relevan bagi kehidupan murid.

Model FADE—Foundation, Atmosphere, Design, Environment—menciptakan


konteks QL. Kita mengetahui bila konteksnya kuat, model itu “menghilang” menjadi latar
belakang dan menciptakan struktur pembelajaran.

QL dimulai dengan landasan yang kuat untuk mengembangkan 8 prinsip yang


istimewa. Hal ini mencakup keyakinan bahwa: Semua orang dapat belajar, orang belajar
dengan berbeda, dan pembelajaran adalah efektif bila dilakukan dengan gembira,
menggairahkan, dan menantang. Delapan prinsip istimewa ini meliputi: Integrity,
Commitment, Failure Leads to Success, Ownership, Speak with Good Purpose, Flexibility,
This Is It!, dan Balance. Delapan kunci istimewa ini diintegrasikan ke semua matapelajaran
dan semua tingkatan. Delapan kunci istimewa ini merupakan praktik yang terbaik saat para
orangtua dan pemimpin masyarakat mendukung dan menguatkan kedelapan kunci ini.

Kerangka kerja QL untuk pembelajaran siswa diungkapkan dalam 5 Prinsip


Pembelajaran:

 Setiap Pihak Berbicara: Segala sesuatu, mulai dari keadaan sekeliling hingga nada
suara untuk mendistribusikan bahan pelajaran, menyalurkan sebuah pesan penting
tentang pembelajaran.
 Segala hal Ada di Dalam Tujuan: Segala sesuatu yang kita kerjakan memiliki
maksud dan tujuan.
 Pengalaman Sebelum Memberikan Label: Para siswa memberikan makna dan
menyampaikan makna baru ke dalam memori jangka panjang dengan
menghubungkan pandangan yang sudah ada. Pembelajaran akan sangat dipermudah
bila para siswa mengalami informasi dalam beberapa aspek sebelum mereka
memperoleh label-label untuk hal-hal yang dipelajari.
 Menghargai Setiap Usaha: Penghargaan setiap usaha siswa mendorong
pembelajaran dan percobaan.
 Sesuatu yang Berharga dalam Pembelajaran, Perlu Dirayakan!: Perayaan
memberikan umpan balik untuk menghargai kemajuan dan meningkatkan hubungan
emosional yang positif dalam pembelajaran.

QL menciptakan dan memberdayakan atmosfer kepercayaan dan rasa memiliki.


Pemantapan dukungan, memfokuskan tradisi-tradisi menciptakan rasa memiliki dan rasa
aman dan merupakan strategi yang efektif untuk pengelolaan kelas, memfokuskan perhatian
dan memotivasi para siswa untuk meningkatkan partisipasi dalam pembelajaran. Masing-
masing awal pelajaran dimulai dengan aktivitas rutin pagi dan pernyataan pertama yang
bertujuan. Rutinitas-rutinitas ini dirancang untuk focus para siswa yang tepat dan
menciptakan pernyataan-pernyataan pembelajaran yang kaya makna.
Rancangan QL

Rancangan QL yang membantu penyampaian dan pelancaran bahan pembelajaran


dirumuskan dari penelitian bertahun-tahun terhadap penggunaan metode yang efektif dan
merupakan kerangka structural terhadap bahan yang dirancang agar siswa dapat menguasai
bahan pembelajaran. Unsur-unsur (sesuai dengan siklus pembelajaran Dr. Georgi Lozanov)
adalah:

 Enroll: Menggunakan gerakan-gerakan guru untuk menarik minat, keingintahuan,


dan perhatian para siswa.
 Experience—Menciptakan atau memperoleh pengalaman umum, atau membuka
pengetahuan umum yang semua siswa dapat menghubungkannya. Pengalaman
sebelum Label menciptakan skema dalam rangka mengembangkan isi pembelajaran
yang baru.
 Demonstrate—Memberi para siswa sebuah peluang untuk mendemonstrasikan dan
menerapkan pembelajaran mereka yang baru.
 Review and Reflect—Menggunakan bermacam-macam strategi yang efektif, strategi
tinjauan yang bersifat multi-sensori dan memberdayakan para siswa untuk memproses
isi pembelajaran mereka yang baru melalui refleksi.
 Celebration—Menghargai pembelajaran. Ini memperkuat isi pembelajaran dan
menambah kesempurnaan pembelajaran. QL menciptakan lingkungan fisik yang
mendukung dan meningkatkan serta memperkuat pembelajaran. Lingkungan
pembelajaran yang ideal meliputi: pencahayaan yang tepat, warna yang mempunyai
tujuan tertentu, poster-poster yang nyata-nyata bersifat positif, dan para siswa belajar
dengan gembira dalam lingkungan yang nyaman. Kunci ini untuk menciptakan
pemberdayaan lingkungan sekolah yang mengembangkan komunitas pembelajaran
yang dinamis dan mendukung. Hasilnya adalah kapasitas guru yang meningkat dan
prestasi siswa yang juga meningkat.

Quantum Learning

• Memberikan keterampilan guru untuk melibatkan para siswa dan membuat mereka
bersemangat belajar.

• Adalah sebuah orkestrasi gerakan guru dan pola-pola yang mengarahkan siswa untuk
“momen pembelajaran.”

• Menyediakan pendekatan berbasis penelitian yang telah terbukti untuk merancang desain
dan pelaksanaan kurikulum dan pengajaran tentang keterampilan kehidupan.

• Mensintesis praktik pengajaran yang terbaik ke dalam sebuah model, yang efektif
komprehensif, mengubah teori abstrak ke dalam teknik-teknik praktis yang dapat segera
diterapkan di ruang kelas.*****

Sumber: Bobbi DePorter, Mark Reardon and Sarah Singer-Nourie, (1999).


Quantum Teaching Orchestrating Student Success. Massachusetts: A
Viacom Company.
APA SIH QUANTUM LEARNING ITU????

Salah satu metode pembelajaran yang saat ini banyak diterapkan oleh
individu dalam proses belajarnya yaitu ” Quantum learning”. Model pembelajaran ini
pertama diterapkan di Amerika serikat , berakar dari upaya Dr. George Lozanov seorang
pendidik berkebangsaan Bulgaria yang bereksperimen dengan apa yang disebutnya
“suggestology” atau “suggestopedia“. Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti
mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detil apapun memberikan sugesti positif atau
negatif .

Ia mengemukakan istilah “suggestology” adalah “pemercepatan belajar”


(accelerated learning) yang memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan yang
mengesankan, dengan upaya yang normal, dan dibarengi “kegembiraan”. Dengan
kegembiraan dapat terbangun emosi positif, seseorang yang dapat membangun emosi positif
di dalam dirinya, tentulah ia akan dapat menghadirkan suasana gembira.

Frederickson menyebutkan empat keadaan emosi positif:

1. joy (kegembiraan),

2. interest (ketertarikan),

3. contentment (kepuasaan atau kelegaan),

4. dan love (cinta atau kasih sayang).

Metode Quantum Learning merupakan metode yang berusaha untuk mengubah


belajar yang berbeda dibandingkan dengan belajar pada umunya. Quantum Learning berfokus
pada proses belajar yang menyenangkan dan berhasil. Quantum Learning menguraikan cara-
cara baru yang memudahkan proses belajar lewat pemaduan unsur seni dan pencapaian-
pencapain yang terarah, apapun mata pelajaran yang diajarkan. Quantum Lerning berusaha
menggabungkan peningkatan multisensori dan multi kecerdasan dengan otak yang pada
akhirnya akan meningkatkan kemampuan siswa untuk berprestasi (Deporter, 2002).

Manfaat metode QL ini untuk meningkatkan peran sebagai pelajar yang memikul
tanggung jawab pada diri sendiri sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dengan belajar
sedapat mungkin dari setiap situasi dan memanfaatkannya untuk diri sendiri dan orang lain.
QL membawa seseorang menjadi individu yang selalu menggunakan ” belajar aktif “ .
Belajar aktif berarti seseorang berperan dan tidak membiarkan dirinya mengikuti apa yang
ada. Seorang pelajar aktif akan terbuka terhadap pengalaman dan pelajaran yang ditawarkan
oleh kehidupan. Dasar pemikirannya adalah agar seseorang berani untuk melakukan
eksplorasi, mencoba hal-hal yang baru dan cara-cara baru untuk memperoleh pengetahuan.

Seperti yang dikatakan oleh Lozanov dalam Deporter 2002, proses belajar adalah
sesuatu yang kompleks dimaan segala sesuatunya sangat berarti, yakni setiap kata, pikiran,
tindakan, dan rancangan dalam belajar yang ditetapkan setiap individu menentukan hasil
belajar yang akan diperoleh individu tersebut.
Bobbi DePorter dan Eric Jensen menjelaskan bahwa ada tiga ketrampilan dasar
yang mereka ajarkan dalam suatu kegiatan perkemahan atau SuperCamp , yakni ketrampilan
akademis, prestasi fisik, dan ketrampilan hidup. Hasilnya demikian impresif , motivasi
belajar peserta meningkat, nilai belajar di sekolah semakin tinggi, mereka lebih percaya diri,
harga diri meningkat, dan ketrampilan belajar pun berkembang.

Manusia pada dasarnya memiliki kemampuan luar biasa untuk melampaui


kemampuan yang ia perkirakan. Ini karena manusia memiliki potensi yang belum tergali,
apalagi terasah. Untuk menggali potensi itu, menurut DePorter, lingkungan mesti mendukung
agar proses belajar berlangsung mudah, menarik, dan menyenangkan lingkungan itulah yang
digambarkan dalam SuperCamp. Unsur-unsur hiburan, permainan, warna, cara berpikir
positif, kebugaran fisik, dan kesehatan emosional bekerja sama untuk menghasilkan
pengalaman belajar yang efektif. Jadi, dalam Quantum Learning lingkungan belajar memang
harus diciptakan menyenangkan.

Program ini bertumpu pada asumsi bahwa setiap orang memiliki potensi besar dan
dapat berhasil baik di sekolah maupun dalam kehidupan jika diberi peranti dan keyakinan
untuk belajar dan tumbuh-berkembang, bahwa anak yang memiliki harga diri (self-esteem)
positif akan belajar sangat cepat dan efektif. DePorter mengembangkan teknik untuk
membantu menggempur kendala yang menghalangi seseorang untuk meraih sukses, seperti
motivasi yang rendah, harga-diri yang kerdil, serta prestasi yang minim.

Quantum Learning dapat digambarkan sebagai interaksi-interaksi yang mengubah


energi menjadi cahaya. Semua kehidupan adalah energi.
Tubuh secara fisik adalah materi. Sebagai pelajar, tujuannya adalah meraih sebanyak
mungkin cahaya interaksi, hubungan, inspirasi agar menghasilan energi cahaya.
Quantum Learning menggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar dan NLP
dengan teori, keyakinan dan metode sendiri. Termasuk di antaranya konsep-konsep kunci
dari berbagai teori dan strategi belajar yang lain, sepeti:

1. Teori otak kanan/otak kiri

2. Teori otak triune (3 in 1)

3. Pilihan modalitas (visual, auditorial, kinestetik)

4. Teori kecerdasan ganda

5. Pendidikan holistic (menyeluruh)

6. Belajar berdasarkan pengalaman

7. Belajar dengan simbol (metaphorik learning)

8. Simulasi/permainan.
Aspek -Aspek Quantum learning

1. Lingkungan belajar

Cara penataan perabotan , musik yang dipasang, penataan cahaya, dan bantuan visual
di dinding, papan iklan. Semuanya harus di atur untuk menciptakan lingkungan belajar yang
optimal.

2. Sikap positif terhadap kegagalan

Setiap kegagalan kecil merupakan potongan yang membawa individu pada


keberhasilan , karena setelah kita belajar segala sesuatu yang kita dapatkan dari kegagalan ,
kita dapat memperbaiki kesalaahn kita dan mencapai keberhasilan puncak individu.

3. Gaya belajar

Cara untuk mempelajari segala informasi baru , bagaimana menyerap informasi


dengan mudah (modalitas), dankemudian mengatur serta mengolah informasi tersebut
(dominasi otak). Gaya belajar mencakup faktor-faktor : fisik , emosional, sosiologis, dan
lingkungan. Gaya belajar dapat dilakukan secara visual, auditorial , dan kinestetik.

4. Tehnik mencatat

Mencatat berbagai kejadian atau informasi yang diperoleh dalam proses belajar.

5. Tahnik menulis

Mengkomunikasikan pikiran dan pengalaman kepada orang lain kedalam bentuk


tulisan.

6. Kekuatan ingatan

Menyimpan apapun dan hanya mengingat apa yang diperlukan dan mempunyai arti
dalam hidup.

7. Kekuatan membaca

Membaca dengan cepat yaitu dengan memahami, memilih, dan menyimpan segala
jenis informasi.

8. Berpikir kreatif

Selalu mempunyai rasa ingin tahu, ingin mencoba-coba, berpetualang serta intuitif.

Sumber : http://lusisukmawatiii.wordpress.com/2011/09/27/apa-sih-quantum-learning-itu/
Berikut disajikan beberapa model pembelajaran untuk dipilih dan dijadikan
alternative dalam kegiatan pembelajaran disekolah.

1. Model Pembelajaran CL (Cooperative Learning)


2. Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning)
3. Model Pembelajaran RME (Realistic Mathematic Education)
4. Model Pembelajaran DL (Direct Learning)
5. Model Pembelajaran BL (Problem Based Learning)
6. Model Pembelajaran Problem Solving
7. Model Pembelajaran OE (Open Ended)
8. Model Pembelajaran Probing-Prompting
9. Model Pembelajaran Pembelajaran Bersiklus (Learning Cycle)
10. Model Pembelajaran Reciprocal Learning
11. Model Pembelajaran TGT (Team Game Tournament)
12. Model Pembelajaran Visualization, Auditing, Kinestetic)
13. Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectuality, Repetition)
14. Model Pembelajaran TAI (Team Assisten Individuality)
15. Model Pembelajaran STAD (Student Team Achievement Division)
16. Model Pembelajaran NHT (Number Head Together)
17. Model Pembelajaran Jigsaw
18. Model Pembelajaran TPS (Think Pair Share)
19. Untuk mengetahui penjelasan mengenai Model Pembelajaran TPS (Think Pair Share)
20. Model Pembelajaran GI (Group Investigation)
21. Model Pembelajaran MEA (Mean and Analysis)
22. Model Pembelajaran CPS ( Creative Problem Solving)
23. Model PembelajaranTTW (Think Talk Write)
24. Model Pembelajaran TS-TS (Two Stay-Two Stray)
25. Model Pembelajaran Core (Connection, Organizing, Reflecting, Extending)
26. Model Pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Recite, Review)
27. Model Pembelajaran SQ4R ()Survey, Question, Reflect, Recite, Review)
28. Model Pembelajaran MID (Meaningful Instructional Design)
29. Model Pembelajaran KUASAI
30. Model Pembelajaran CRI (Certainly of Response Index)
31. Model Pembelajaran DLPS (Double Loop Problem Solving)
32. Model Pembelajaran DMR (Diskursus Multy Reprecentacy)
33. Model Pembelajaran CIRC (Cooperative, Integrated, Reading and Composition)
34. Model Pembelajaran IOC (Inside Outside Circle)
35. Model Pembelajaran Bamboo Dancing
36. Model Pembelajaran Artikulasi
37. Model Pembelajaran Debate
38. Model Pembelajaran Role Playing
39. Model Pembelajaran Talking Stick
40. Model Pembelajaran Snowball Throwing
41. Model Pembelajaran Student Fasilitator and Explaining
42. Model Pembelajaran Course Review Horay
43. Model Pembelajaran Demonstration
44. Model Pembelajaran Explicit Instruction
45. Model Pembelajaran Scramble
46. Model Pembelajaran Pair Checks
47. Model Pembelajaran Make –A-Math
48. Model Pembelajaran Mind Mapping
49. ModelPembelajaran Example non Example
50. Model Pemelajaran Picture and Picture
51. Model Pembelajaran Cooperative Script
52. Model Pembelajaran LAPS-Heuristik
53. Model Pembelajaran Improve
54. Model Pembelajaran Generatif
55. Model Pembelajaran Circuit Learning
56. Model Pembelajaran Complete Sentence
57. Model Pembelajaran Concept Sentence
58. Model Pembelajaran Time Token
59. Model Pembelajaran Take and Give
60. Model Pembelajaran Superitem
61. Model Pembelajaran Hibrid
62. Model Pembelajaran Treffinger
63. Model Pembelajaran Kumon
64. Quantum Teaching
65. Model Pembelajaran Problem Centered Learning
66. Model Pembelajaran Problem Based Intructions
67. Model Pembelajaran Student Facilitator Explaining
68. Model Pembelajaran Collaborative Learning
69. Model Pembelajaran Inkuiri
70. Model Pembelajaran Listening Team
71. Model Pembelajaran Index Card Match
72. Model Pembelajaran Learning Contract
73. Model Pembelajaran Keliling Kelompok
74. Model Pembelajaran Word Square
75. Model Pembelajaran Planted Question
76. Model Pembelajaran Practice-Rehearshal Pairs
77. Model Pembelajaran Modeling The Way
78. Model Pembelajaran Prediction Guide
79. Model Pembelajaran Guided Teaching
80. Model Pembelajaran The Learning Cell
Demikian 80 model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam kegiatan
pembelajaran disekolah. Ke-80 Model pembelajaran tersebut dirangkum dari 2 buku
karangan Istarani dan Ngalimun.
Daftar Pustaka :
1. Ngalimun, 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin: Scripta Cendekia.
2. Istarani, 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada

Sumber : http://007indien.blogspot.com/2012/10/kumpulan-model-pembelajaran-
inovatif_24.html

Anda mungkin juga menyukai