Anda di halaman 1dari 400

Laporan Tahunan 2012

PT Bank Syariah Mandiri

greater ways for greater Indonesia


Tema

Keterangan Cover Annual Report 2012

1. Tema:
Greater Ways for Greater Indonesia
BSM meningkatkan kapabilitas secara dinamis melalui
implementasi cara-cara baru yang diyakini akan
meningkatkan pertumbuhan bisnisnya.

2. Cover
a. Photo Utama:
Menggambarkan 2 (dua) anak sekolah (laki-laki
dan perempuan) di persawahan yang subur dengan
pemandangan pegunungan nampak di kejauhan.

Perhatian kedua anak tersebut fokus kepada awan di


langit (cakrawala) yang membentuk siluet kepulauan 4. Keterangan Desain:
Indonesia. a. Template dan desain secara umum, halaman
cover maupun content, serta penempatan logo,
b. Photo Pendamping:
berpedoman pada kaidah-kaidah Brand Guidelines
Berbagai aktivitas BSM: suasana kerja, aksi sosial,
BSM untuk memperkuat corporate identity.
dan penerimaan penghargaan.
b. Desain cover bertujuan untuk memperkuat citra BSM
yang “Green and Clean”.
3. Makna Photo: c. Penempatan photo aktivitas perusahaan pada
a. Photo Utama: halaman content bertujuan untuk memperkuat uraian
Impian anak bangsa tentang Indonesia yang pada halaman terkait.
sejahtera untuk semua kalangan adalah komitmen d. Visualisasi tema Laporan Tahunan di dalam halaman
BSM; yang diimplementasikan melalui upaya-upaya content diimplementasikan melalui pemilihan photo-
dinamis dan berkesinambungan. photo tematik sebagai divider pada setiap awal Bab.
e. Halaman photo pada awal Bab tersebut bertujuan
b. Photo Pendamping: pula untuk memperkuat tema “Greater Ways”;
Beragam aktifitas BSM dalam upaya meraih prestasi melalui contoh-contoh implementasi sarana
dan kegiatan corporate social responsibilty (CSR). operasional perbankan lama dan modern.

2 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Surat Pernyataan Tentang
Tanggung Jawab Atas Kebenaran Isi Laporan Tahunan
PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2012
Laporan Tahunan ini, termasuk Laporan Tata Kelola Perusahaan, Laporan Keuangan dan Informasi terkait lainnya
merupakan tanggung jawab Manajemen BSM dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi melalui
penandatangan masing-masing di bawah ini:

Dewan Komisaris

Achmad Marzuki
Komisaris Utama dan Komisaris Independen

Abdillah Ramzi A. Zuhdi Tardi Lilis Kurniasih


Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Komisaris

Direksi

Yuslam Fauzi
Direktur Utama

Hanawijaya Amran Nasution Zainal Fanani


Direktur Direktur Direktur

Sugiharto Achmad Syamsudin


Direktur Direktur

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 3


Tema

Fakta BSM Alhamdulillah, BSM mencatatkan


pertumbuhan aset sebesar Rp5,56 triliun
Laba Neto meningkat sebesar Rp254,62
miliar atau 46,20%, semula Rp551,07

Tahun 2012 atau 11,42%, semula sebesar Rp48,67


triliun di tahun 2011 menjadi Rp54,23
miliar di tahun 2011 menjadi Rp805,69
miliar di tahun 2012.
triliun di tahun 2012.
Nilai komposit GCG dalam pelaksanaan
Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat selft assessment GCG Bank Indonesia
sebesar Rp4,79 triliun atau 11,24%, mencapai sebesar 2,25 atau kategori
semula Rp42,62 triliun di tahun 2011 “Baik”
menjadi Rp47,41 triliun di tahun 2012.
Penghargaan (Award) dalam berbagai
Penyaluran pembiayaan meningkat bidang dari beragam institusi sebanyak
sebesar Rp8,03 triliun atau 21,86%, 30 penghargaan dari dalam dan luar
semula Rp36,73 triliun di tahun 2011 negeri. Prestasi ini mencerminkan tingkat
menjadi Rp44,75 triliun di tahun 2012. kepercayaan dan apresiasi masyarakat
yang sangat tinggi kepada BSM.

46,20%
21,86%
11,42%
11,24%
Pembiayaan Laba Neto
Dana Pihak Aset
Ketiga

Rp47,41 Rp54,23 Rp44,75 Rp805,69


triliun triliun triliun miliar

4 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Rp Triliun Aset Rp Triliun Pembiayaan
44,75
60 40
54,23 36,73
50 48,67
30
40
32,48 23,97
30 20 16,6
22,04
20
10
10

- -
2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012

Rp Triliun Dana Pihak Ketiga Rp Miliar Laba Neto


805,69
50 47,41 800
42,62
700
40
600 551,07

30 29,00 500
418,52
19,34 400
20 290,94
300
200
10
100
- -
2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012

Kinerja BSM terus membaik dari tahun


ke tahun. Hal ini tercermin dari beragam
penghargaan (Awards) dari berbagai
institusi baik dalam maupun luar negeri.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 5


Kesinambungan Tema
for Indonesia
Banking Hall digunakan tahun 1933 - Koleksi Museum Mandiri

6 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


For Greater
Indonesia
merupakan
perwujudan
semangat
nasionalisme
seluruh insan BSM.
BSM memandang
bahwa seluruh
prestasi
dan kinerja
merupakan
bagian dari upaya
bersama untuk
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
Indonesia.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 7


Tema

Greater Ways

1
for Greater Better Legacy
Indonesia for Better Indonesia

2010

Better Legacy sebagai


bentuk komitmen BSM untuk
memberikan warisan yang
baik kepada generasi penerus
di BSM. Komitmen ini kami
implementasikan dalam
prinsip-prinsip bekerja dengan
kemampuan terbaik, prudent,
dan taat azas dimanapun insan
BSM bertugas.

2 Better Ways
for Better Indonesia

2011

BSM mencanangkan banyak


cara dan jalan yang akan
dibangun lebih baik daripada
yang selama ini sudah
ditempuh. Ada cara atau
jalan yang terkait dengan
paradigma, filosofi, strategi
bisnis, operasional bisnis,
struktur organisasi, dan
pengelolaan pegawai.

8 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


3

2012

Greater Ways
for Greater Indonesia

“BSM meningkatkan kapabilitas secara dinamis melalui implementasi cara-cara baru yang
diyakini akan meningkatkan pertumbuhan bisnisnya.”
BSM mengimplementasikan cara-cara baru yang diyakini akan meningkatkan pertumbuhan
bisnis BSM, diantaranya adalah new core banking system, new business process, dan
sejumlah proyek Corplan lainnya. Cara-cara baru yang akan meningkatkan pertumbuhan
BSM ini kita sebut dengan Greater Ways.
Sebagai perusahaan anak dari Bank Mandiri yang mayoritas dimiliki oleh negara, BSM
memiliki kesadaran sebagai “cucu” negara yang harus pula berkontribusi bagi tanah air yang
kita cintai. Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, BSM meyakini bahwa pertumbuhan
BSM akan memberi kontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi bangsa. Dengan demikian,
Greater Ways yang dicanangkan BSM ketika bersinergi dengan pihak lain akan menciptakan
Greater Indonesia di masa depan.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 9


Tema

Greater Ways
Ways adalah cara dan jalan. BSM mencanangkan banyak
cara dan jalan yang akan dibangun lebih baik daripada yang
selama ini sudah ditempuh. Ada cara atau jalan yang terkait
dengan paradigma, filosofi, strategi bisnis, operasional bisnis,
struktur organisasi dan pengelolaan pegawai. Inilah yang BSM
maksud dengan greater ways.

G r e a t e r Wa y s

Corporate Plan

The New CBS


(Core Banking System)

Re-engineering IT
Environment

10 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


for Greater Indonesia
BSM menumbuhkembangkan beragam spirit, seperti:
entrepreneurship, spirit ETHIC, spirit syariah universal, dan
spirit dakwah. BSM bertujuan untuk membangun Indonesia
yang lebih baik, agar Indonesia siap menjadi pemimpin
peradaban spiritual di masa yang akan datang.

Greater Indonesia

Revolusi dari product centric ke customer centric oriented

Integrasi kapabilitas dengan Bank Mandiri: IT, Risk Management, Audit, and
Micro Banking.

Implementasi Tahap II (Pembiayaan)

Map GIS (Geographic Information System)

iBSM (Integrated Banking System Modules)

Pengembangan e-channel: Host to Host dengan Bank Mandiri

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 11


Tema


G r e a t e r Wa y s

New Organization
& Processes

Spirituality at Work

Human Capital

Corporate Social
Responsibility

12 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


er Indonesia
G r e a tGre

Central Operation

New Branch Organization

Spirit iGO (Integrity, Gratefulness, Ownership)

Competency Base Human Resources Management

Knowledge Based Bank

BSM Fellowship Program: beasiswa anak yatim pegawai BSM yang meninggal
dunia.

Beasiswa S2 untuk pegawai

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 13


Daftar Isi
2
Tema
Surat Pernyataan
Pertanggungjawaban Laporan
Fakta BSM Tahun 2012
3

4


Informasi Keuangan Luar Biasa
dan Jarang Terjadi
Komponen Substansi dari
131

131
Pendapatan dan Beban Lain-lain
Greater Ways for Greater 8
Indonesia • Materialitas Peningkatan 131
Pendapatan Usaha
Daftar Isi 14

16
• Dampak Perubahan Harga 131
• Identitas Perusahaan 18 Selama 2 Tahun Terakhir
• Sejarah Singkat 20 • Informasi yang Terjadi setelah 132
Sekilas
• Struktur Organisasi 22 Tanggal Neraca
Tentang
Perusahaan • Kepemilikan Saham Dalam Bank 24 • Metode Perhitungan Bagi Hasil 132

32
• Kinerja Posisi Keuangan 34 • Prospek Usaha Perusahaan 132
• Kinerja Laba Rugi 36
• Aspek Pemasaran 133
Kilas • Corporate Event 42
Kinerja • Kebijakan Dividen 135
• Daftar Penghargaan 44

48
• Realisasi Perolehan dan 135
• Visi dan Misi 50 Penggunaan Dana Hasil
• BSM Shared Values 51 Penawaran Umum
Nilai • Informasi Material Mengenai 135
Perusahaan • Sasaran dan Strategi 54
Ekspansi, Divestasi, Akuisisi,

56
• Laporan Dewan Komisaris 58 dan Restrukturisasi
• Laporan Dewan Pengawas 72 • Informasi Material yang 135
Laporan Syariah Mengandung Benturan
Manajemen • Laporan Direksi 76 Kepentingan

• Perekonomian Indonesia dan 90 • Perubahan Peraturan 138

89 Prospek Usaha Perbankan Perundang-undangan

• Market Share Aset 92 • Perubahan Kebijakan Akuntansi 139


Tinjauan Bisnis dan

140
• Market Share Dana Pihak Ketiga 93 • Dasar dan Penerapan GCG 142
Prospek Usaha
• Market Share Pembiayaan 94 • Kelengkapan Kebijakan Dan 144

96
Tata Kelola Manual GCG
• Pendanaan 98 Perusahaan • Hasil Penilaian Implementasi 144
• Pembiayaan 105 GCG Tahun 2012
Tinjauan
Operasional • Jasa (Fee Based Income) 116 • Mekanisme dan Struktur GCG 147
(per segmen • Rapat Umum Pemegang 149
usaha) Saham

118
• Perkembangan Laporan Posisi 120 • Dewan Komisaris 150
Keuangan
• Dewan Pengawas Syariah 164
Tinjauan • Laba Rugi Komprehensif 124
• Direksi 169
Keuangan • Laporan Arus Kas 126
• Komite-komite 179
• Rasio Keuangan Utama 127
• Corporate Secretary 188
• Rasio Penyisihan Penghapusan 128
Aset Produktif dan Kolektibilitas • Hubungan Keluarga Diantara 191
Anggota Dewan Komisaris,
• Struktur dan Manajemen Modal 129 Direksi atau Pemegang Saham
• Tingkat Kesehatan Bank dan 130 • Assessment Dewan Komisaris 192
Solvabilitas Bank dan Direksi
• Ikatan yang Material untuk 131 • Remunerasi dan Fasilitas Lain 194
Investasi Barang Modal

14 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


236
• Akses Data dan Informasi 195 • Kebijakan CSR 238
Perseroan • CSR Terkait Sosial 242
• Penanganan Benturan 195 Tanggung Kemasyarakatan dan
Kepentingan Jawab Sosial Lingkungan
• Perkara penting yang sedang 196 Perusahaan • CSR Terkait Ketenagakerjaan, 249
dihadapi oleh perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan
entitas anak, anggota Direksi Kerja
dan/atau anggota Dewan • CSR Terkait Tanggung Jawab 254
Komisaris Terhadap Konsumen
• Buy Back Share and Buy Back 199

256
• Profil Karyawan 258
Obligation
• Rekrutmen 259
• Akuntan Perseroan 199
Pengembangan • Organisasi dan Jabatan 259
• Pendapatan Non-Halal Dan 200 Sumber Daya
Penggunaannya Manusia • Sistem Remunerasi 260
• Pengadaan Barang dan Jasa 201 • Penilaian Pegawai 261
• Sistem Prosedur dan Teknologi 202 • Kebijakan Reward dan 261
Informasi Punishment
• Pengembangan GCG 206 • Model Kompetensi BSM 262
• Nilai-Nilai Perusahaan 210 • Pengembangan dan Pelatihan 264
Pegawai
• Etika Bisnis (Code of Conduct) 212
• E-Learning 267
• Whistleblowing System 214
• Implementasi Knowledge 268

216 • Sistem Pengendalian Internal


Bank
218 Management

270
• Penerapan Kepatuhan BSM 272
Sistem • Piagam Audit Internal 219 Tahun 2012
Pengendalian
• Visi dan Misi Unit Kerja Audit 219 • Indeks Kepatuhan (Compliance 272
Internal Laporan
Intern Index)
Kepatuhan
• Tujuan Unit Kerja Audit Intern 219 • Pengawasan Kepatuhan 273
• Fungsi Unit Kerja Audit Intern 219 (Compliance Supervision)
• Tanggung Jawab Profesi Auditor 220 • Sistem Kepatuhan 274
• Struktur Organisasi Unit Kerja 220 • Monitoring dan Supporting 276
Internal Audit & Anti Fraud • Satuan Kerja Anti Pencucian 278
Division 2012 Uang (APU) dan Pencegahan
• Sertifikasi Profesi dan 221 Pendanaan Terorisme (PPT)

280
Pengembangan SDM Auditor • Pejabat Eksekutif 282
• Pelaksanaan Kegiatan Unit 221
Kerja Audit Intern Data • Jaringan Kantor 286
• Kegiatan Pemantauan 224 Perusahaan
dan Tindakan Koreksi
Penyimpangan
Laporan Keuangan beserta 300
• Riwayat Singkat Kepala Satuan 224 Laporan Auditor Independen
Kerja Audit Internal

226
• Kerangka Kerja Manajemen 228
Risiko
Manajemen • Penerapan Manajemen Risiko 231
Risiko • Profil Risiko 234
• Rencana Pengembangan 235
Sistem Manajemen Risiko

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 15


Sekilas
Tentang Perusahaan
Uang kertas tahun 1940 dan 1968 - Koleksi Museum Mandiri

16 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


BSM hadir dan
tampil dengan
harmonisasi
idealisme usaha
dengan nilai-nilai
spiritual.
BSM tumbuh
sebagai bank
yang mampu
memadukan
keduanya dalam
melandasi kegiatan
operasional
bisnisnya.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 17


Sekilas Tentang Perusahaan

Nama
Identitas PT Bank Syariah Mandiri
Perusahaan
Alamat
Wisma Mandiri I Jl. MH. Thamrin No. 5 Jakarta
10340 – Indonesia

Telepon
(62-21) 2300 509, 3983 9000 (hunting)

Call Center
BSM Call 14040
(021) 2953 4040

Faksimili
(62-21) 3983 2989.

Website
www.syariahmandiri.co.id

Email
dkh@syariahmandiri.co.id

Media Sosial
Bank Syariah Mandiri
@syariahmandiri

Tanggal Berdiri
25 Oktober 1999

Mulai Beroperasi
Sejak 1 November 1999

Modal Dasar
Rp2.500.000.000.000 ,-

Modal Disetor
Rp1.458.243.565.000,-

Ekuitas
Rp4.180.690.176.525,-

18 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Kantor Layanan
764 kantor layanan di seluruh Indonesia

Jaringan ATM
Total ATM sebanyak 109.686 jaringan meliputi:

• ATM Syariah Mandiri,
• ATM Mandiri,
• ATM BERSAMA,
• ATM Prima, dan
• Malaysia Electronic Payment System
(MEPS).

Jumlah Pegawai
15.999 orang

Pemeringkatan
AA+ (idn), Pefindo 2012

Untuk menjadi bank syariah terpercaya


BSM terus meningkatkan kompetensi
dan integritas seluruh jajarannya.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 19


Sekilas Tentang Perusahaan

Sejarah
K
risis multi-dimensi yang melanda Indonesia pada tahun
1997-1998 membawa hikmah tersendiri bagi tonggak
sejarah sistem perbankan syariah di Indonesia. Disaat
Singkat bank-bank konvensional terkena imbas dari krisis ekonomi,
saat itulah berkembang pemikiran mengenai suatu konsep
yang dapat menyelamatkan perekonomian dari ancaman krisis
yang berkepanjangan.

Disisi lain, untuk menyelamatkan perekonomian secara


global, pemerintah mengambil inisiatif untuk melakukan
penggabungan (merger) 4 (empat) bank pemerintah, yaitu Bank
Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo,
menjadi satu, satu bank yang kokoh dengan nama PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk. pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan
penggabungan tersebut juga menetapkan PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas PT Bank Susila Bakti
(BSB). PT BSB merupakan salah satu bank konvensional yang
dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank
Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi. Untuk keluar dari
krisis ekonomi, PT BSB juga melakukan upaya merger dengan
beberapa bank lain serta mengundang investor asing.

Sebagai tindak lanjut dari pemikiran pengembangan sistem


ekonomi syariah, pemerintah memberlakukan UU No.10 tahun
1998 yang memberi peluang bagi bank umum untuk melayani
transaksi syariah (dual banking system). Sebagai respon,
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melakukan konsolidasi serta
membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah, yang
bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di
kelompok perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa


pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat
untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank
konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim
Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan
sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB
bertransformasi dari bank konvensional menjadi bank yang
beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank
Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris:
Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum


syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui
SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999.
Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior
Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui
perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri (BSM).
Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank
Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin
tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.

20 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


PT Bank Syariah Mandiri hadir dan tampil dengan harmonisasi Tonggak Sejarah PT Bank Syariah Mandiri
idealisme usaha dengan nilai-nilai spiritual. Bank Syariah
Mandiri tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan 1955 Pendirian PT Bank Industri Nasional (PT BINA)
keduanya, yang melandasi kegiatan operasionalnya.
Harmonisasi idealisme usaha dan nilai-nilai spiritual inilah yang 1967 PT BINA berubah nama menjadi PT Bank Maritim
menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam Indonesia
kiprahnya di perbankan Indonesia.
1973 PT Bank Maritim Indonesia berubah nama menjadi
PT Bank Susila Bakti

1999 PT Bank Susila Bakti dikonversi dan berubah nama


menjadi PT Bank Syariah Mandiri

BSM memandang dukungan penuh dari


shareholders dan stakeholders sebagai
amanah dan tanggung-jawab untuk
terus mengukir prestasi terbaik demi
terwujudnya visi perusahaan.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 21


Sekilas Tentang Perusahaan

Struktur
Organisasi

Board of Sharia Supervisory

Komaruddin Hidayat
M. Syafii Antonio
Mohamad Hidayat

Micro & Small Commercial Corporate Banking & Treasury


Banking Directorate Banking Directorate Directorate

Hanawijaya Sugiharto Amran Nasution

Small & Micro Commercial Corporate


Banking (SMD) Banking (CMD) Banking (CRD)

Andri Vendredi Anton Sukarna Siti Nurdiana

Consumer Banking Financing Special Financial &


(CND) Restructuring (RSD) Syndication (FSD)

Rustanti Rachmi Sulistyo Budi


Indra Falatehan

Financing
Pawning (PWD)
Recovery (FRD) Treasury & International
Banking (TID)
Dadang Hernawan
Jefry Prayana
Tutuy Guntara

Operation (OPD)
Alternate Channel (ALD)

Agus Tri Widodo Hajj & Umrah (HUD)


Zul Ikbal
Helmi Huseno

Network (NWD)
Retail Customer
Management (RCD) Procurement & Services
Firman Jatnika
(PSD)
Dewa Bagus Ivan Baruna
Subki Matsyah

Remittance
Business & Region I-V Corporate
Transfer (RBD) Secretary (CSD)

Erick Lasac Pardede Taufik Machrus

Branchs

22 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


GMS
(General Meeting of Shareholders)

Audit
Committee

President
Board of Commissioners Nomination &
Director Remuneration Committee
Achmad Marzuki
Abdillah
Yuslam Fauzi Ramzi A. Zahdi
Tardi
Lilis Kurniasih Risk Monitoring Committee

Risk Management Compliance


Directorate Directorate

Achmad Syamsudin Zainal Fanani

Risk Management (RMD) Compliance (CPD) Internal Audit &


Anti Fraud (IAD)
M. Fanny Fansyuri Priyo Prakoso Mardiana

IT Strategic & Assurance Policy & Transformation


(ISD) Procedure (PPD) Program Management
Muslihan Office (TMO)
Roosita Abdullah

Putu Rahwidhiyasa
IT Operation (IOD) Human Capital
(HCD)

Khoirul Huda S. Riyadi Achmad Fauzi Risk Management


Committee

Learning Center
Accounting (ACD)
(LCD)

Musdar Ayub Priyono

Planning
Development
Retail, Micro and Small Risk
& Performance
Assessment (RAD)
Management (PMD)

Romadhona Fitri Eka Bramantya Danuwirana

Sesuai SK Direksi No. 14/419-KEP/DIR tanggal 11


Commercial and Corporate Legal (LGD)
Risk Assessment Juli 2012 perihal Struktur Organisasi PT Bank Syariah
(CAD) Mandiri; SK No.15/285-KEP/DIR tanggal 26 Februari
Tri Widiyono 2013; dan SK No. 15/473-KEP/DIR tanggal 26
Maret 2013.
Asriel Hay

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 23


Sekilas Tentang Perusahaan

Kepemilikan Saham A. Struktur Kepemilikan Saham

Dalam Bank Struktur kepemilikan saham Bank sampai dengan akhir


tahun 2012 adalah

1. PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. memiliki 99,99999966% saham Bank,
atau sebanyak 291.648.712 lembar saham.
2. PT Mandiri Sekuritas. Memiliki 0,00000034% saham 
Bank, atau sebanyak 1 lembar saham.

Tabel Kepemilikan Saham BSM berdasarkan Akta No. 38,


tanggal 28 Desember 2012

Pemilik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Mandiri Sekuritas

Jumlah Saham 291.648.712 1

Jumlah Rupiah Rp1.458.243.560.000 Rp 5.000,00

Persentase 99,99999966% 0,00000034%

B. Profil Pemegang Saham:


1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berdiri pada tanggal
2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program
restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Indonesia. Bank Bumi Daya, Bank
Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan
Bank Pembangunan Indonesia bergabung menjadi
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. merupakan
perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya di
Bursa Efek Indonesia.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memiliki bidang


usaha perbankan.

Pemegang saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


terdiri dari Pemerintah Republik Indonesia (60%)
dan Publik (40%).

24 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


2. PT Mandiri Sekuritas
Merupakan Perusahaan Anak PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. bergerak di bidang manajemen dan
penasehat investasi. Didirikan pada tanggal 31 Juli
2000 yang merupakan penggabungan usaha PT
Bumi Daya Sekuritas, PT Exim Sekuritas, dan PT
Marincorp Securindo.

BSM menjamin pemenuhan hak terhadap pemegang


saham minoritas sesuai ketentuan Undang-undang
yang berlaku dan prinsip-prinsip GCG.

Bank Syariah Mandiri belum menjadi public listed


company, sehingga baik masyarakat, Direksi maupun
Dewan Komisaris PT Bank Syariah Mandiri tidak
mempunyai kepemilikan saham atas saham Bank
Syariah Mandiri.

C. Kepemilikan Saham Dewan


Komisaris
Selama tahun 2012, Dewan Komisaris tidak memiliki
saham di PT Bank Syariah Mandiri, di Bank Lain dan di
Perusahaan lain.

Nama Jabatan Saham di BSM Saham di Perusahaan Lain Status Independensi

Achmad Marzuki Komisaris Utama Nihil Nihil Independen


Abdillah Anggota Komisaris Nihil Nihil Independen
Ramzi A. Zuhdi Anggota Komisaris Nihil Nihil Independen
Tardi Anggota Komisaris Nihil Nihil Tidak Independen
Lilis Kurniasih Anggota Komisaris Nihil Nihil Tidak Independen

D. Kepemilikan Saham Direksi


Selama tahun 2012, Direksi tidak memiliki saham di PT
Bank Syariah Mandiri, di bank lain dan di perusahaan
lain. Anggota berasal dari Direksi pihak yang tidak
memiliki hubungan dengan perusahaan afiliasi BSM dan
atau Pemegang Saham Pengendali.

Nama Jabatan Saham di BSM Saham di Perusahaan Lain Status Independensi

Yuslam Fauzi Direktur Utama Nihil Nihil Independen


Hanawijaya Direktur Nihil Nihil Independen
Amran P Nasution Direktur Nihil Nihil Independen
Sugiharto Direktur Nihil Nihil Independen
Zainal Fanani Direktur Nihil Nihil Independen
Achmad Syamsudin Direktur Nihil Nihil Independen

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 25


Sekilas Tentang Perusahaan

Kronologis Lembaga Profesi


Pencatatan Saham Penunjang ­Perseroan
PT Bank Syariah Mandiri merupakan perusahaan tertutup Nama dan Alamat Notaris, Konsultan Hukum dan Kantor
(private company) yang tidak menjual sahamnya kepada Akuntan Publik
publik, sehingga tidak tersedia informasi kronologis
pencatatan saham dan jenis tindakan korporasi yang Bank telah menunjuk dan menetapkan beberapa notaris dan
menyebabkan perubahan jumlah saham tersebut. konsultan hukum dalam rangka membantu penyelesaian
hukum terkait dengan proses bisnis bank. Berikut notaris dan
konsultan hukum Bank:

Kronologis a. Notaris di Kantor Pusat


Pencatatan Efek  Notaris: Badarusyamsi, SH, MKn.

­Lainnya
Alamat: Komplek Ruko Mutiara Faza Blok RD/4 Jl.
Raya Condet No. 27, Jakarta 13760
 Notaris: Efran Yuniarto, SH, MKn.
Alamat: Casablanca Mansion GF 10 Jl. Raya
PT Bank Syariah Mandiri merupakan perusahaan tertutup Casablanca Kav.9 Jakarta Selatan
(private company) yang tidak menjual sahamnya kepada  Notaris: Ati Mulyati, SH, MKn
publik, sehingga tidak tersedia informasi kronologis Alamat: Jl. Setia Budi Selatan Kav. 16-17, Jakarta
pencatatan efek lainnya dan jenis tindakan korporasi yang Selatan.
menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya tersebut.

b. Konsultan Hukum
 Konsultan Hukum: Hanafiah Ponggawa &
Partners.
Alamat: Wisma 46, Lt.41 Jl. Jend. Sudirman Kav. 1,
Jakarta 10220
 Konsultan Hukum: Tasrif-Arfah-Panggabean
Advokat & Penasehat Hukum.
Alamat: Jl. Palbatu Raya No. 7, Jakarta 12870
 Konsultan Hukum: Widiani-Sulistiono & Partners
Alamat: Jl. Gandaria II No. 12 B. Kebayoran Baru
Jakarta

c. Kantor Akuntan Publik


 Kantor Akuntan Publik: Purwantono, Suherman &
Surja.
Alamat: Indonesia Stock Exchange Building Tower 2,
Lt. 7 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52- 53, Jakarta 12190.

26 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Profil Perusahaan Anak PT Mandiri AXA General Insurance (MAGI)
merupakan perusahaan patungan untuk bisnis asuransi

dan ­Perusahaan umum antara Bank Mandiri dan AXA Group. MAGI secara
resmi diluncurkan pada tanggal 27 Oktober 2011 dan

Afiliasi status beroperasi.

Mandiri International Remittance Sendirian


PT Bank Syariah Mandiri tidak memilik perusahaan anak, Berhad (MIR)
tetapi memiliki sejumlah perusahaan afiliasi, yaitu perusahaan Merupakan perusahaan anak Bank Mandiri yang bergerak
anak milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., antara lain: di bidang jasa pengiriman uang. MIR mulai beroperasi 29
November 2009 dengan Kantor berlokasi di Kuala Lumpur,
Malaysia.
Bank Mandiri (Europe) Limited (BMEL)
Didirikan di London pada tanggal 2 Agustus 1999. BMEL
merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, PT Mandiri Sekuritas (Mansek)
yang didirikan dengan tujuan mengambil alih kegiatan bisnis Merupakan perusahaan anak Bank Mandiri yang bergerak di
Bank Exim cabang London. bidang industri pasar modal. Mansek berdiri sejak 31 Juli 2000
dan status beroperasi.

PT Bank Sinar Harapan Bali (BSHB)


Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perbankan PT Usaha Gedung Mandiri (UGM)
dan telah beroperasi sejak 3 November 1992. Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa
pengelolaan dan penyewaan gedung (property management)
dan telah beroperasi sejak 29 Oktober 1971.
PT AXA Mandiri Financial Services (AMFS)
Merupakan perusahaan patungan antara Bank Mandiri dan
AXA. AMFS bergerak di bidang asuransi jiwa dan beroperasi PT Bumi Daya Plaza (BDP)
sejak Desember 2003. Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan
dan penyewaan gedung (property management) dan telah
beroperasi sejak 22 Desember 1978.
PT Mandiri Tunas Finance (MTF)
Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang multi
finance. MTF berdiri sejak tahun 1989 dan status beroperasi.

PT Bank Syariah Mandiri tidak memilik


perusahaan anak, tetapi memiliki
sejumlah perusahaan afiliasi, yaitu
perusahaan anak milik PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 27


Sekilas Tentang Perusahaan

Produk Pendanaan l

BSM Giro
Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau alat perintah
bayar lainnya dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah.
l BSM Tabungan
Tabungan dalam mata uang rupiah dengan akad l BSM Giro US Dollar
Mudharabah Mutlaqah yang penarikannya sesuai syarat Simpanan dalam mata uang dollar Amerika yang
tertentu yang disepakati. penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip
wadiah yad adh-dhamanah.
l BSM Tabungan Berencana
Tabungan berjangka dengan nisbah bagi hasil berjenjang l BSM Giro Singapore Dollar
serta kepastian bagi penabung maupun ahli waris untuk Simpanan dalam mata uang dollar Singapore yang
memperoleh dananya sesuai target waktu dan dengan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip
perlindungan asuransi gratis. wadiah yad adh-dhamanah.

l BSM Tabungan Simpatik l BSM Giro Euro


Tabungan dalam mata uang rupiah berdasarkan prinsip Simpanan dalam mata uang Euro yang penarikannya
wadiah, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad
berdasarkan syarat-syarat tertentu yang disepakati. adh-dhamanah.

l BSM Tabungan Mabrur l BSM Obligasi


Tabungan untuk membantu masyarakat untuk Surat berharga jangka panjang berdasar prinsip syariah
merencanakan ibadah haji & umrah. yang mewajibkan Emiten (Bank Syariah Mandiri) untuk
membayar Pendapatan Bagi Hasil/Kupon dan membayar
l BSM Tabungan Dollar kembali Dana Obligasi Syariah pada saat jatuh tempo.
Tabungan dalam mata uang Dollar yang penarikan dan
setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai
ketentuan dengan menggunakan slip penarikan.

l BSM Tabungan Investa Cendekia (TIC)


Produk Pembiayaan
Tabungan berjangka yang diperuntukkan bagi masyarakat
dalam melakukan perencanaan keuangan, khususnya
 BSM Pembiayaan Mudharabah
pendidikan bagi putra/putri.
Pembiayaan dimana seluruh modal kerja yang
dibutuhkan nasabah ditanggung oleh bank.
l BSM Tabungan Perusahaan
Keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai dengan
Tabungan yang hanya berfungsi untuk menampung
nisbah yang disepakati.
kelebihan dana rekening giro yang dimiliki Institusi/
Perusahaan berbadan hukum dengan menggunakan
 BSM Pembiayaan Musyarakah
fasilitas autosave.
Pembiayaan khusus untuk modal kerja, dimana dana
dari bank merupakan bagian dari modal usaha nasabah
l BSM Deposito
dan keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang
Produk investasi berjangka yang penarikannya hanya
disepakati.
dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai
kesepakatan.
 BSM Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan berdasarkan akad jual beli antara bank
l BSM Deposito Valas
dan nasabah. Bank membeli barang yang dibutuhkan
Produk investasi berjangka yang penarikannya hanya dapat
dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok
dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan
ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati.
dalam bentuk valuta asing.
Dapat dipergunakan untuk keperluan usaha (investasi,
modal kerja) dan pembiayaan konsumer.

28 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


 BSM Pembiayaan Talangan Haji  BSM Pembiayaan Edukasi
Merupakan pinjaman dana talangan dari bank kepada Pembiayaan jangka pendek dan menengah yang
nasabah khusus untuk menutupi kekurangan dana untuk digunakan untuk memenuhi kebutuhan uang masuk
memperoleh kursi/seat haji dan pada saat pelunasan sekolah/perguruan tinggi/lembaga pendidikan lainnya
BPIH. atau uang pendidikan pada saat pendaftaran tahun
ajaran/semester baru berikutnya dengan akad ijarah.
 BSM Pembiayaan Istishna
Pembiayaan pengadaan barang dengan skema Istishna  PKPA
adalah pembiayaan jangka pendek, menengah, dan Pembiayaan kepada Koperasi Karyawan untuk Para
panjang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan Anggota (PKPA) adalah penyaluran pembiayaan
pengadaan barang (obyek istishna), di mana masa kepada koperasi karyawan untuk pemenuhan
angsuran melebihi periode pengadaan barang (goods in kebutuhan konsumer para anggotanya (kolektif) yang
process financing) dan bank mengakui pendapatan yang mengajukan pembiayaan kepada koperasi karyawan.
menjadi haknya pada periode angsuran, baik pada saat
pengadaan berdasarkan persentase penyerahan barang,  BSM Implan
maupun setelah barang selesai dikerjakan. Pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah yang
diberikan oleh bank kepada karyawan tetap

Pembiayaan dengan Skema IMBT (Ijarah Perusahaan/anggota Kopkar yang pengajuannya
Muntahiyah Bittamliik) dilakukan secara massal (kolektif).
Pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bittamliik adalah fasilitas
pembiayaan dengan skema sewa atas suatu obyek sewa  Pembiayaan Dana Berputar
antara Bank dan Nasabah dalam periode yang ditentukan Fasilitas pembiayaan modal kerja dengan prinsip
yang diakhiri dengan kepemilikan barang di tangan musyarakah yang penarikan dananya dapat dilakukan
nasabah. sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan riil nasabah.

 Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah off Balance  BSM Pembiayaan Pemilikan Rumah


Sheet Pembiayaan Griya BSM adalah pembiayaan jangka
Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah off Balance pendek, menengah, atau panjang untuk membiayai
Sheet adalah penyaluran dana Mudharabah pembelian rumah tinggal (konsumer), baik baru
Muqayyadah di mana Bank bertindak sebagai agen maupun bekas, di lingkungan developer maupun non
(channelling agent), sehingga Bank tidak menanggung developer, dengan sistem murabahah.
risiko.
 BSM Optima Pembiayaan Pemilikan Rumah
 BSM Customer Network Financing Pembiayaan Griya BSM Optima adalah pembiayaan
BSM Customer Network Financing (BSM-CNF) adalah pemilikan rumah dengan tambahan benefit berupa
fasilitas pembiayaan modal kerja yang diberikan adanya fasilitas pembiayaan tambahan yang dapat
kepada nasabah (agen, dealer, dan sebagainya) untuk diambil nasabah pada waktu tertentu sepanjang
pembelian persediaan/inventory barang dari Rekanan coverage atas agunannya masih dapat meng-cover
(ATPM, produsen/distributor, dan sebagainya) yang total pembiayaannya dan dengan memperhitungkan
menjalin kerjasama dengan Bank. kecukupan debt to service ratio nasabah.

 BSM Pembiayaan Resi Gudang  Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) Syariah


BSM Pembiayaan Resi Gudang adalah pembiayaan Bersubsidi
transaksi komersial dari suatu komoditas/produk yang Pembiayaan untuk pemilikan/pembelian rumah
diperdagangkan secara luas dengan jaminan utama sederhana sehat (RS Sehat/RSH) yang dibangun oleh
berupa komoditas/ produk yang dibiayai dan berada pengembang dengan dukungan subsidi uang muka
dalam suatu gudang atau tempat yang terkontrol dari pemerintah, yang ditujukan kepada golongan
secara independen. berpendapatan tetap (pegawai/karyawan).

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 29


Sekilas Tentang Perusahaan

 Pembiayaan Umrah  BSM Sentra Bayar


Pembiayaan jangka pendek yang digunakan untuk Merupakan layanan bank dalam menerima
memfasilitasi kebutuhan biaya perjalanan umroh, pembayaran tagihan pelanggan pada pihak ketiga
seperti untuk tiket, akomodasi, dan persiapan biaya (PLN, Telkom, Indosat, Telkomsel). Layanan sentra
umroh lainnya dengan akad ijarah. bayar dapat dilakukan dengan setoran uang kas atau
debet rekening melalui teller, ATM, SMS Banking, atau
 BSM Pembiayaan Griya DP 0% proses autodebet secara bulanan.
Pembiayaan Griya BSM tanpa dipersyaratkan adanya
uang muka bagi nasabah, di mana nilai pembiayaan  BSM Mobile Banking
adalah sebesar 100% dari harga transaksi rumah. Merupakan produk layanan perbankan yang
berbasis teknologi SMS telepon selular (ponsel) yang
 BSM Sistem Pembayaran Off Line memberikan kemudahan untuk melakukan berbagai
Sistem pembayaran BSM secara off line yang dapat transaksi perbankan di mana saja, kapan saja.
digunakan oleh institusi yang memiliki pelanggan yang
banyak untuk melakukan pembayaran dari pelanggan  BSM Net Banking
institusi di seluruh konter BSM. Merupakan fasilitas layanan bank bagi nasabah untuk
melakukan transaksi perbankan (ditentukan bank)
 Pembiayaan dengan Agunan Investasi Terikat melalui jaringan internet dengan sarana komputer.
Syariah Mandiri
Pembiayaan dengan agunan berupa dana investasi  BSM Mobile Banking GPRS
(cash collateral) dimana pemilik dana (investor) Merupakan produk layanan perbankan yang berbasis
memberikan batasan kepada Bank mengenai tempat, teknologi GPRS telepon selular (ponsel) yang
cara dan objek investasinya. memberikan kemudahan kepada nasabah untuk
melakukan berbagai transaksi perbankan di mana saja,
 Pembiayaan kepada Pensiunan kapan saja.
Penyaluran fasilitas pembiayaan konsumer (termasuk
pembiayaan multiguna) kepada para pensiunan,  PPBA (Pembayaran melalui menu Pemindahbukuan
dengan pembayaran angsuran dilakukan melalui di ATM)
pemotongan langsung uang pensiun yang diterima Merupakan layanan pembayaran institusi (lembaga
Bank setiap bulan (pensiun bulanan). pendidikan, asuransi, lembaga khusus, lembaga
keuangan non bank) melalui menu pemindahbukuan di
 Pembiayaan Peralatan Kedokteran ATM.
Pemberian fasilitas pembiayaan kepada para
profesional di bidang kedokteran/kesehatan untuk  BSM Pooling Fund
pembelian peralatan baru penunjang kerja. Merupakan fasilitas yang disediakan oleh Bank yang
memudahkan nasabah untuk mengatur atau mengelola
dana di setiap rekening yang dimiliki nasabah secara

Produk Layanan otomatis sesuai keinginan nasabah.

 BSM Pertukaran Valas


Pertukaran mata uang rupiah dengan mata uang asing
 BSM Card atau mata uang asing dengan mata uang asing lainnya
Merupakan sarana untuk melakukan transaksi penarikan, yang dilakukan oleh BSM dengan nasabah.
pembayaran, dan pemindahbukuan dana pada ATM BSM,
ATM Mandiri, ATM Bersama, maupun ATM Bank Card.  BSM Bank Garansi
Selain itu juga berfungsi sebagai kartu debit yang dapat Janji tertulis yang diberikan oleh bank kepada
digunakan untuk transaksi belanja di merchant-merchant pihak ketiga, dimana bank menyatakan sanggup
yang berlogokan ”Gunakan BSM Card Anda disini”. memenuhi kewajiban-kewajiban kepada pihak ketiga
dimaksud apabila pada suatu waktu tertentu yang
telah ditetapkan pihak yang dijamin (nasabah) tidak
memenuhi kewajibannya.

30 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


 BSM Electronic Payroll  Transfer Dalam Kota (LLG)
Pembayaran gaji karyawan institusi melalui teknologi Jasa pemindahan dana antar bank dalam satu wilayah
terkini BSM secara mudah, aman dan fleksibel. kliring lokal.

 BSM SKBDN  Transfer D.U.I.T.


Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah (Dana Untuk Indonesia Tercinta)
(applicant) yang mengikat BSM sebagai bank pembuka Jasa pengiriman uang dari luar negeri ke Indonesia.
untuk membayar kepada penerima atau menerima dan Saat ini BSM bekerjasama dengan Merchantrade Asia
membayar wesel pada saat jatuh tempo yang ditarik (MTA) Malaysia.
penerima, atau memberi kuasa kepada bank lain untuk
melakukan pembayaran kepada penerima, atau untuk  BSM Pajak Online
menegosiasikan wesel-wesel yang ditarik oleh penerima Memberikan kemudahan kepada wajib pajak untuk
atas penyerahan dokumen (untuk saat ini khusus BSM membayar kewajiban pajak (bukan dalam rangka
dengan BSM). pembayaran pajak impor) secara otomatis dengan
mendebet rekening atau secara tunai.
 BSM Letter of Credit
Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah  BSM Pajak Impor
(applicant) yang mengikat BSM sebagai bank pembuka Memberikan kemudahan kepada importir untuk
untuk membayar kepada penerima atau ordernya atau membayar pajak barang dalam rangka impor secara
menerima dan membayar wesel pada saat jatuh tempo online sebagai syarat untuk mengeluarkan barangnya
yang ditarik penerima, atau memberi kuasa kepada dari gudang kantor bea dan cukai.
bank lain untuk melakukan pembayaran kepada
penerima, atau untuk menegosiasikan wesel-wesel  BSM Referensi Bank
yang ditarik oleh penerima atas penyerahan dokumen. Surat Keterangan yang diterbitkan oleh BSM atas dasar
permintaan dari nasabah untuk tujuan tertentu.
 BSM Transfer Western Union
Jasa pengiriman uang/penerimaan kiriman uang secara  BSM Standing Order
cepat (real time on line) yang dilakukan lintas negara Fasilitas kemudahan yang diberikan BSM kepada
atau dalam satu negara (domestik). nasabah yang dalam transaksi finansialnya harus
memindahkan dari suatu rekening ke rekening lainnya
BSM Kliring
 secara berulang-ulang. Dalam pelaksanaannya
Penagihan warkat bank lain di mana lokasi bank nasabah memberikan instruksi ke bank hanya satu kali
tertariknya berada dalam satu wilayah kliring. saja.

BSM Inkaso
  BSM Autosave
Penagihan warkat bank lain di mana bank tertariknya Produk layanan pemindahbukuan otomatis antar
berbeda wilayah kliring atau berada di luar negeri, rekening giro dan rekening tabungan dengan
hasilnya penagihan akan dikredit ke rekening nasabah. memelihara saldo tertentu.

 BSM Intercity Clearing  BSM Transfer Valas


Jasa penagihan warkat (cek/bilyet giro valuta rupiah) Transfer valas terdiri dari:
bank di luar wilayah kliring dengan cepat sehingga  Transfer ke luar yaitu pengiriman valas dari
nasabah dapat menerima dana hasil tagihan cek atau nasabah BSM ke nasabah bank lain baik dalam
bilyet giro tersebut pada keesokan harinya. maupun luar negeri.
 Transfer masuk yaitu pengiriman valas dari nasabah
 BSM RTGS bank lain baik dalam maupun luar negeri ke nasabah
(Real Time Gross Settlement) BSM.
Jasa transfer uang valuta rupiah antar bank baik dalam
satu kota maupun dalam kota yang berbeda secara real
time.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 31


Kilas Kinerja 2012
Buku besar (Groot Book) tahun 1833 - Koleksi Museum Mandiri

32 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Kinerja
Keuangan

Kinerja

Laba Rugi

Kinerja Rasio

Kinerja Non
Keuangan

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 33


Kilas Kinerja 2012

Kinerja
Keuangan
Uraian

2012
Laporan Posisi Keuangan

Aset

Aset Produktif

Penempatan SBIS, FASBIS dan Reverse Repo SBSN

Pembiayaan yang Diberikan

Liabilitas

Dana Syirkah Temporer

Surat Berharga yang Diterbitkan

Dana Pihak Ketiga

a. Giro

b. Tabungan

c. Deposito

Ekuitas

1. Sampai dengan akhir tahun 2012, 60,00 Aset (dalam Rp triliun) 54,23
BSM belum melakukan aktivitas 48,67
50,00
perdagangan saham di Bursa
Efek Indonesia, sehingga tidak 40,00
32,48
terdapat informasi yang memuat
30,00
harga saham tertinggi, terendah 22,04
17,067
dan tertutup serta volume saham 20,00
12,88
yang diperdagangkan. 8,27 9,55
10,00 6,87
3,42

-
2. Sampai dengan akhir tahun 2012, 2003 2004 2005 2006 2007 2008
2009 2010
2011 2012
BSM belum melakukan aktivitas
penerbitan obligasi, sukuk atau
obligasi konvertibel. Sehingga
tidak ada informasi yang memuat
tentang jumlah obligasi/sukuk/
obligasi konversi yang beredar,
tingkat bunga, tanggal jatuh
tempo dan peringkat obligasi/ Aset
sukuk.
54,23 triliun
11,42%

34 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


dalam Rp Miliar

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

3.422 6.870 8.273 9.555 12.885 17.066 22.037 32.482 48.672 54.229

3.155 6.404 7.971 8.913 12.269 16.399 21.319 30.744 44.918 50.640

795 325 1.373 780 670 1.305 2.381 3.412 4.850 3.125

2.171 5.296 5.848 7.415 10.326 13.278 16.063 23.968 36.727 44.755

575 1.420 1.700 2.658 2.647 2.343 3.273 5.010 7.041 9.169

2.398 4.901 5.940 6.200 9.427 13.315 16.963 25.251 37.858 40.380

200 200 200 200 400 200 200 200 700 500

2.629 5.725 7.037 8.220 11.106 14.898 19.338 28.998 42.618 47.409

298 981 1.261 2.054 1.846 1.812 2.591 4.015 4.669 6.434

753 1.536 1.958 2.668 3.872 5.284 7.163 9.873 14.424 19.148

1.578 3.208 3.818 3.498 5.388 7.802 9.584 15.110 23.525 21.827

450 549 633 697 811 1.208 1.600 2.021 3.073 4.181

50.00 Pembiayaan (dalam Rp triliun) 50,00 Dana Pihak Ketiga (dalam Rp triliun) 47,41
44,75
45,00 36,73 45,00 42,62
40,00 40,00
35,00 35,00
23,97 29,00
30,00 30,00
25,00 25,00
16,06 19,34
20,00 20,00
13,28 14,90
15,00 10,33 15,00 11,11
10,00 7,41 10,00 7,04 8,22
5,30 5,85 5,72
2,17 2,63
5.00 5,00
- -
2003 2004 2005 2006 2007 2008
2009 2010
2011 2012 2003 2004 2005 2006 2007 2008
2009 2010
2011 2012

Pembiayaan DPK
44,75 triliun 47,41 triliun
21,86% 11,42%

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 35


Kilas Kinerja 2012

Kinerja
Laba Rugi
Uraian

Laporan Laba Rugi Komprehensif

2012 Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib

Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer

Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib - Bersih

Fee Based Income

Laba Usaha

Laba Sebelum Manfaat/(Beban) Pajak Penghasilan

Laba Neto 

Laba Komprehensif

Laba Bersih Per Saham Dasar

5.000 Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank 4.685


Sebagai Mudharib ( (dalam Rp miliar)
4.500
3.771
4.000
3.500
2.768
3.000
2.500
2.071
2.000 1.736

1.500
934 1.197
865
1.000 584
500 279

-
2003 2004 2005 2006 2007 2008
2009 2010
2011 2012

Pendapatan
4.685 miliar
24,24%

36 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


dalam Rp Miliar

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

279 584 865 934 1.197 1.736 2.071 2.768 3.771 4.685

148 269 386 455 512 768 902 1.162 1.781 1.914

131 315 479 479 685 968 1.169 1.606 1.990 2.771

52 102 94 145 210 301 347 567 1.082 1.139

23 141 137 101 167 283 426 580 761 1.119

25 150 137 95 168 284 418 569 748 1.097

16 103 84 65 115 196 291 419 551 806

- - - - - - - - 553 807

221 1.443 1.169 914 1.611 1.759 2.210 3.179 3.376 3.382

1.200 Laba Usaha (dalam Rp miliar) 900 Laba Neto (dalam Rp miliar)
1.119 806
761 800
1.000
700
551
800 600
580
500
600 419
426 400
283 291
400 300 196
167
101 200
141 137 103 84 115
200
23 100 65
16
- -
2003 2004 2005 2006 2007 2008
2009 2010
2011 2012 2003 2004 2005 2006 2007 2008
2009 2010
2011 2012

Laba Usaha Laba Neto


1.119 miliar 806 miliar
47,04% 46,20%

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 37


Kilas Kinerja 2012

Kinerja Uraian

Rasio Rasio - Rasio Utama

2012
Pemenuhan Modal Minimum (CAR)

Imbal Hasil Rata-Rata Aset (ROA) - Sebelum Pajak

Imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas (ROE) - Setelah Pajak 

Pembiayaan Terhadap Dana Pihak Ketiga (FDR)

Pembiayaan Bermasalah Terhadap Total Pembiayaan (NPF NET)

Pembiayaan Bermasalah Terhadap Total Pembiayaan (NPF GROS)

Pendapatan Bagi Hasil Bersih Terhadap Aktiva Produktif (NIM)

Aset Lancar Terhadap Kewajiban Lancar

Liabilitas Terhadap Ekuitas (DER)

Liabilitas Terhadap Aset (DAR)

25,00% Pemenuhan Modal Minimum


20,87% (CAR)
20,00%

14,57%
15,00% 13,82%
12,43% 12,66% 12,39%
11,88% 12,56%
10,57% 10,60%
10,00%

5,00%

0,00%
2003 2004 2005 2006 2007 2008
2009 2010
2011 2012

CAR
13,82%

38 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

20,87% 10,57% 11,88% 12,56% 12,43% 12,66% 12,39% 10,60% 14,57% 13,82%

1,04% 2,86% 1,83% 1,10% 1,53% 1,83% 2,23% 2,21% 1,95% 2,25%

3,61% 22,28% 14,56% 10,23% 16,05% 21,34% 21,40% 25,05% 24,24% 25,05%

82,57% 92,50% 83,09% 90,21% 92,96% 89,12% 83,07% 82,54% 86,03% 94,40%

2,32% 1,97% 2,68% 4,64% 3,39% 2,37% 1,34% 1,29% 0,95% 1,14%

2,89% 2,42% 3,50% 6,94% 5,64% 5,66% 4,84% 3,52% 2,42% 2,82%

7,12% 6,91% 6,83% 5,63% 6,31% 6,73% 6,62% 6,57% 7,48% 7,25%

427,24% 162,26% 207,16% 118,60% 171,09% 225,37% 209,34% 202,90% 262,62% 155,26%

127,79% 258,78% 268,79% 381,16% 326,19% 193,87% 204,53% 247,94% 229,11% 219,31%

16,79% 20,67% 20,55% 27,81% 20,54% 13,73% 14,85% 15,42% 14,47% 16,91%

3,50% Imbal Hasil Rata-Rata Aset (ROA) - 30,00% Imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas (ROE) -
Sebelum Pajak Setelah Pajak  25,05%
25,05%
3,00% 2,86% 24,24%
25,00% 22,28%
21,40%
2,23% 2,21% 2,25% 21,34%
2,50%
20,00%
1,83% 1,95%
2,00% 1,83% 16,05%
1,53% 14,56%
15,00%
1,50%
1,10% 10,23%
10,00%
1,00%

5,00% 3,61%
0,50%
1,04%
0,00% 0,00%
2003 2004 2005 2006 2007 2008
2009 2010
2011 2012 2003 2004 2005 2006 2007 2008
2009 2010
2011 2012

ROA ROE
2,25% 25,05%

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 39


Kilas Kinerja 2012

Kinerja Uraian

Non Keuangan Jaringan Kantor

2012
Pegawai

Jaringan ATM  (BSM, Bank Mandiri, ATM Bersama, ATM Prima, MEPS)

Nasabah Pendanaan dan Pembiayaan

16.000 Pegawai 15.999


800 Jaringan Kantor 764
669
700 14.000
11.788
600 12.000
507
500 10.000
390 7.902
400 8.000
313
270 6.000
300 4.544
164 212
4.000 3.003 3.493
200 134 2.127
1.913 2.032
88 1.377
100 2.000

0 0
2003 2004 2005 2006 2007 2008
2009 2010
2011 2012 2003 2004 2005 2006 2007 2008
2009 2010
2011 2012

Jaringan Kantor Pegawai


764 15.999

40 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

88 134 164 212 270 313 390 507 669 764

1.377 1.913 2.127 2.032 3.003 3.493 4.544 7.902 11.788 15.999

2.133 7.733 13.709 13.291 22.187 27.199 34.924 47.000 65.118 109.686

208.596 344.000 490.377 658.307 896.692 1.100.404 1.423.725 1.989.927 2.864.087 3.873.043

110.000 Jaringan ATM 4.000.000 Nasabah 3.873.043


109.686
100.000
3.500.000
90.000
80.000 3.000.000 2.864.087
65.118
70.000 2.500.000
60.000 47.000
2.000.000 1.989.927
50.000
27.199 34.924
40.000 1.500.000 1.423.725
22.187
1.100.404
30.000
13.709 13.291 1.000.000 896.692
20.000 658.307
7.733
10.000 2.133 500.000 344.000 490.377
208.596
- -
2003 2004 2005 2006 2007 2008
2009 2010
2011 2012 2003 2004 2005 2006 2007 2008
2009 2010
2011 2012

Jaringan ATM Nasabah


109.686 3.873.043

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 41


Kilas Kinerja 2012

Corporate
Event 28
Januari
BSM Leader
Vision

Sepanjang tahun 2012, BSM


melaksanakan beragam corporate
events, diantaranya kegiatan
perjanjian kerjasama, penyaluran
KUR, promo corporate, serta kegiatan
Corporate Social Responsibility.

22
Februari
Pembiayaan
Mikro
Pengadaan
air bersih
Masyarakat
Kudus

22
Maret
BSM
International
Business
Model
Competition

5
April
Mandiri DPLK &
BSM

42 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


2 7
Mei September
Penandatanganan AsiaMoney
PKS Sinergi Rahn Awards 2012
Emas antara BSM
dengan Bank
Mandiri

20 6
Juni Oktober
RUPS Tahunan Indonesia Human
Capital Study 2012

23 1
Juli Nopember
Triple A Awards 2012 Temenos,
Islamic Finance Anabatic &
BSM Alliance in
Building Islamic
Model Bank for
Indonesia.

10 7
Agustus Desember
Investor Awards Indonesia
Best Syariah 2012 Most Trusted
Companies 2012

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 43


Kilas Kinerja 2012

Daftar No. Nama Penghargaan Pemberi Penghargaan

Penghargaan 1. Good Corporate Governance Award 2012


Majalah SWA dan The Indonesian
Institute for Corporate Governance
Indonesia Best Corporate Transformation
2. Majalah SWA dan Win Solution
2012
Selama tahun 2012, BSM telah 3. Anugerah Perbankan Indonesia 2012 Perbanas Institute dan Woman Review
meraih 30 penghargaan dari 4. Anugerah Perbankan Indonesia 2012 Perbanas Institute dan Woman Review
berbagai lembaga, baik dalam 5. Anugerah Perbankan Indonesia 2012 Perbanas Institute dan Woman Review

maupun luar negeri. 6. Anugerah Perbankan Indonesia 2012 Perbanas Institute dan Woman Review
7. Anugerah Perbankan Indonesia 2012 Perbanas Institute dan Woman Review
8. Anugerah Perbankan Indonesia 2012 Perbanas Institute dan Woman Review
9. Anugerah Perbankan Indonesia 2012 Perbanas Institute dan Woman Review
10. Anugerah Perbankan Indonesia 2012 Perbanas Institute dan Woman Review
Indonesian Human Capital Study Award
11. Dunamis
2012
Indonesian Human Capital Study Award
12. Dunamis
2012
Indonesian Human Capital Study Award
13. Dunamis
2012
14. Infobank Sharia Finance Award Majalah Infobank

15. Asiamoney Islamic Bank Award 2012 Asiamoney


Majalah Swa bekerjasama dengan
16. Best Brand Platinum Awards
lembaga survey Mars
Bank Indonesia, Bapepam-LK, BEI,
Kementerian BUMN, Komite Nasional
17. Annual Report Award (ARA) 2011
Kebijakan Governance (KNKG), Ikatan
Akuntan Indonesia, dan Ditjen Pajak
18. Investor Award Majalah Investor
19. Indonesia Banking Award Koran Tempo
20. Indonesian Women Survey Award Majalah Kartini
ABFI Institute Perbanas dan Group
21 ABFI Institute Award
Majalah Tempo
22. Best Islamic Bank Award The Asset Asian Hongkong
23. Best Islamic Retail Bank Award The Asset Asian Hongkong
24. Best Islamic Trade Finance Bank Award The Asset Asian Hongkong
25. Infobank Award Majalah Infobank
Majalah Swa bekerjasama dengan
26. Word of Mouth Marketing Award
lembaga riset Onbee Marketing
Service Quality Award 2012 Carre Customer Satisfaction & Loyalty
27.
Category: Sharia Banking dan Majalah Service Excellence
28. Best Islamic Bank in Indonesia Islamic Finance News / Redmoney

The Best Brand Equity Champion of Markplus Insight dan Majalah


29.
Islamic Banking Marketeers

The Most Popular Brand of Islamic Markplus Insight dan Majalah


30.
Banking Marketeers

44 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Tanggal
Nama Prestasi
Penganugrahan

Penghargaan untuk Most Trusted Company Based on Corporate Governance Perception Index (CGPI) 19 Desember 2012

Achievement in Successfully Implementing Corporate Transformation 18 Desember 2012

Penghargaan untuk The Best Bank 2012 kategori Bank Syariah 13 Desember 2012
Penghargaan untuk The Best CEO 13 Desember 2012
Penghargaan untuk The Best Bank 2012 in Compliance 13 Desember 2012
Penghargaan untuk The Best Bank 2012 in Corporate Communication 13 Desember 2012
Penghargaan untuk The Best Bank 2012 in Financial Aspects 13 Desember 2012
Penghargaan untuk The Best Bank 2012 in Human Capital 13 Desember 2012
Penghargaan untuk The Best Bank 2012 in Marketing 13 Desember 2012
Penghargaan untuk The Best Bank 2012 in Risk Management 13 Desember 2012

Penghargaan untuk The Best for Employee Net Promoter Score (financial industry) 11 Oktober 2012

Penghargaan untuk The Best for All Criteria (across industries) 11 Oktober 2012

The Best for CEO Commitment (across industries) 11 Oktober 2012

Bank yang berpredikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2011 4 Oktober 2012

The Best Islamic Bank in Indonesia 26 September 2012

Penghargaan untuk Indonesia Best Brand Award 6 kali berturut-turut (Platinum) 20 September 2012

Juara I ARA 2011 untuk kategori Private Keuangan Non Listed 18 September 2012

Bank Syariah Terbaik 2012 8 Agustus 2012


Best Performance Banking 2012 Kategori Bank Syariah dengan Aset di atas Rp5 Trilliun. 13 Juli 2012
For achieving No. 1 Choice Brand based on Indonesian Women Survey 2012 13 Juni 2012

Penghargaan Bank Syariah Terbaik dengan pengukuran kinerja keuangan 18 Juli 2012

Bank yang berpredikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2011 17 Juli 2012
Bank yang berpredikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2011 17 Juli 2012
Bank yang berpredikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2011 17 Juli 2012
Bank yang berpredikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2011 13 Juli 2012

Penghargaan untuk Marketing dari nasabah ke nasabah 31 Mei 2012

For achieving excellent total service quality satisfaction based on customer perception survey ISSI 2012 10 Mei 2012

Penghargaan kepada Bank Syariah Mandiri sebagai Bank syariah terbaik di Indonesia. 15 Februari 2012

Top of mind awareness paling tinggi diantara para pesaingnya 31 Januari 2012

Indeks brand equity paling tinggi yang diukur berdasarkan 3 (tiga) parameter yaitu brand awareness index, brand image
31 Januari 2012
index, dan brand loyalty index

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 45


Kilas Kinerja 2012

Award
Selama tahun 2012, BSM telah
meraih beragam penghargaan
dari berbagai lembaga, baik dalam
maupun luar negeri. Penghargaan-
penghargaan tersebut mencerminkan
kepercayaan masyarakat kepada
PT Bank Syariah Mandiri.

30

2012
29

2011
16

2010
12

2009
10

2008

2007
5

2006

46 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Rating
BSM senantiasa meningkatkan
kualitas dalam berbagai bidang. Pada
tahun 2012 Pefindo memberikan
peringkat AA+(idn).
AA+(idn)

2012

AA+(idn)

2011

FitchRating
AA-(idn) AA-(idn)

2009 2010

A+(idn) A+(idn) FitchRating FitchRating

2007 2008

A(idn)
FitchRating FitchRating
2006

id BBB+ FitchRating

2005

BSM senantiasa meningkatkan kualitas


dalam berbagai bidang, sehingga pada
tahun 2012 menerima pengakuan positif,
baik dari dalam dan luar negeri maupun
dari lembaga pemeringkat.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 47


Nilai Perusahaan
Mesin hitung koin tahun 1970 - Koleksi Museum Mandiri

48 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Bank terus
mensosialisasikan
Visi, Misi dan
BSM Shared
Values “ETHIC”
kepada seluruh
jajarannya.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 49


Nilai Perusahaan

Visi dan Misi 1) Kompetensi


BSM mengimplementasikan dengan meningkatkan

BSM keahlian sesuai tugas yang diberikan dan tuntutan


profesi bankir. Hal ini sesuai dengan landasan
normatif diantaranya sbb:
 “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu
tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan
Visi dan Misi Perusahaan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggungawabannya.” (Al Isra (17): 36)

D
alam rangka mendukung penciptaan tujuan 2) Integritas
perusahaan, maka BSM memandang perlu untuk BSM mengimplementasikan dengan menaati kode
menetapkan Visi dan menguatkan Misi Perusahaan. etik profesi dan berpikir serta berperilaku terpuji. Hal
Penguatan Misi perusahaan dilakukan dengan cara ini sesuai dengan landasan normatif diantaranya sbb:
menyesuaikan rumusan Misi yang ada sebelumnya dengan  “Allah tidak menyukai orang-orang yang
kondisi saat ini. membuat kerusakan” (Al Maidah (5): 64)

Direksi BSM telah menetapkan Visi, Misi dan BSM Shared


Values “ETHIC”. Bank telah mensosialisasikan Visi, Misi
b. Pilihan Mitra Usaha
Untuk menjadi bank pilihan mitra usaha BSM senantiasa
dan BSM Shared Values kepada seluruh jajaran BSM.
menjaga usaha baik aspek bisnis maupun aspek syariah
Lebih lanjut, diharapkan seluruh jajaran BSM mengetahui,
memahami dan melaksanakan Visi, Misi dan BSM Shared
1) Aspek Bisnis
Values. (Vide: Surat Edaran No. 10/001/UMM tanggal 30
Untuk menjadi pilihan mitra usaha dari aspek bisnis,
Januari 2008)
BSM mengimplementasikan dengan menyediakan
diantaranya: produk yang menarik, pricing yang
Visi kompetitif, business process yang prudent dan
efisien, serta infrastruktur yang memadai.
Menjadi bank syariah terpercaya pilihan mitra usaha. Hal ini sesuai dengan landasan normatif diantaranya
sbb.
 “Permudahlah (segala urusan), jangan dipersulit
Misi dan ajaklah dengan baik, jangan menyebabkan
orang lain menjauh” (H.R. Al Bukhari dan
1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang
Muslim)
berkesinambungan.
2. Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan
2) Aspek Syariah
penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM.
Untuk menjadi pilihan mitra usaha dari aspek syariah,
3. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional
BSM mengimplementasikan dengan menjalankan
dalam lingkungan kerja yang sehat.
fungsi Dewan Pengawas Syariah sesuai ketentuan
4. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal.
yang berlaku.
5. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar
perbankan yang sehat. Hal ini sesuai dengan landasan normatif diantaranya
sbb:
 “Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari
pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya
Penjelasan Visi dan Misi kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan
kebaikan, dan dia mengikuti agama Ibrahim
a. Bank Syariah Terpercaya yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim
Untuk menjadi bank syariah terpercaya BSM terus menjadi kesayanga-Nya.“ (An Nisaa (4): 125)
menjaga kompetensi dan integritas

50 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


BSM
Shared
Values
E C
(Excellence) (Customer
Focus)

T I
(Teamwork) (Integrity)

H
(Humanity)

Excellence (Imtiyaaz) : Berupaya mencapai Integrity (Shidiq) : Memahami dan menaati kode etik
kesempurnaan melalui perbaikan yang terpadu profesi dan berpikir serta berperilaku terpuji.
dan berkesinambungan.
Customer Focus (Tafdhiilu Al-‘Umalaa) : Memahami
Teamwork (‘Amal Jama’iy) : Mengembangkan dan memenuhi kebutuhan pelanggan (eksternal
lingkungan kerja yang saling bersinergi. dan internal) untuk menjadikan BSM sebagai mitra
yang terpercaya dan menguntungkan.
Humanity (Insaaniyah) : Menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan yang religius.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 51


Nilai Perusahaan

Nilai-nilai Core Values Nilai Utama

Perusahaan Excellence (Imtiyaaz): Berupaya mencapai kesempurnaan melalui


perbaikan yang terpadu dan berkesinambungan.

Teamwork (‘Amal Jama’iy): Mengembangkan lingkungan kerja


yang saling bersinergi.

Humanity (Insaaniyah): Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan


yang religius.

Integrity (Shidiq): Memahami dan menaati kode etik profesi dan


berpikir serta berperilaku terpuji.

Customer Focus (Tafdhiilu Al-‘Umalaa): Memahami dan


memenuhi kebutuhan pelanggan (eksternal dan internal)
untuk menjadikan BSM sebagai mitra yang terpercaya dan
menguntungkan.

U
ntuk mendukung pencapaian Visi dan Misi Perusahaan,
BSM merumuskan nilai-nilai utama (Shared Values)
perusahaan yang disebut BSM Shared Values melalui
Surat Edaran Direksi No. 10/001/UMM tanggal 30 Januari
2008 tentang Visi, Misi dan BSM Shared Values “ETHIC”.

Nilai-nilai perusahaan BSM terdiri atas Excellence, Teamwork,


Humanity, Integrity dan Customer Focus. Nilai-nilai ini lahir
dari kesepakatan seluruh jajaran BSM secara bottom up.
Agar nilai-nilai yang telah dirumuskan dan disepakati dapat
dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh insan BSM dalam
kehidupan berorganisasi, maka hal tersebut diterjemahkan
dalam perilaku-perilaku utama sebagai berikut:

52 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Core Behaviour (Perilaku Utama) Perilaku yang Sesuai Contra Behavior

1. Perfection: Berkomitmen pada kesempurnaan. Penyesuaian kompetensi dengan Kurang kompetensi


2. Ownership: Mengembangkan sikap rasa saling memiliki pekerjaan. Minim pengalaman
yang positif. Memperkaya pengalaman dan Kurangnya pelatihan
3. Prudence: Menjaga amanah secara hati-hati dengan benchmarking Pendekatan top-down terlalu
selalu memperhitungkan risiko atas keputusan yang Pendekatan dua arah dominan
diambil dan tindakan yang dilakukan. Pengelolaan pengetahuan di perusahaaan Rendahnya akses ke informasi
4. Competence: Meningkatkan keahlian sesuai tugas yang (Knowledge Management)
diberikan dan tuntutan profesi banker.

1. Trust: Mengembangkan sikap saling percaya yang Mengerti serta memahami visi, misi, nilai Tidak peduli pada tujuan perusahaan
didasari pikiran dan perilaku positif. serta strategi perusahaan Buruk sangka, negative thinking
2. Result: Memiliki orientasi pada hasil dan nilai tambah Selalu positive thinking Bersikap subjektif (like and dislike)
bagi stakeholders. Bersikap objektif Menganggap tugas sebagai beban
3. Respect: Menghargai pendapat dan kontribusi orang lain. Menganggap tugas sebagai amanah dan Rendahnya motivasi kerja
4. Effective Communication: Mewujudkan iklim lalu- tantangan Materialistis
lintas pesan yang lancar dan sehat, serta menghindari Motivasi bekerja untuk kebaikan
kegagalan dengan selalu meningkatkan keterampilan
berkomunikasi
1. Sincerity: Meluruskan niat untuk mendapatkan ridha Sederhana Pamrih
Allah. Ikhlas Egois
2. Universality: Mengembangkan nilai-nilai kebaikan yang Berbagi pada sesama Tidak peduli pada orang lain
secara umum diterima oleh seluruh umat manusia. Peduli pada sesama Tidak Amanah
3. Social responsibility: Memiliki kepedulian terhadap Dapat menjaga amanah
lingkungan sosial tanpa mengabaikan tujuan perusahaan.
1. Honesty: Menjunjung tinggi kejujuran dalam setiap Jujur Pembohong
perilaku Sedikit bicara yang tidak berguna Banyak bicara kosong
2. Discipline: Melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai Amanah Munafik
dengan ketentuan dan tuntutan perusahaan serta nilai- Dapat menerima kritik Mudah tersinggung
nilai syariah. Bekerja sebaik mungkin untuk Perilaku cari muka
3. Responsibility: Menerima tugas sebagai amanah dan menghasilkan sesuatu yang positif
menjalankannya dengan penuh tanggung jawab
1. Good Governance: Melaksanakan tata kelola organisasi Memisahkan kepentingan pribadi dan Conflict of interest
yang sehat. perusahaan. Tidak responsive
2. Innovation: Proaktif menggali dan mengimplementasikan Responsive Tidak ada atau lambat follow up
ide-ide baru untuk memberikan layanan lebih baik dan Cepat dan tanggap Lempar tanggung jawab
lebih cepat dibandingkan competitor. Mengerjakan secara tim Mental ikut-ikutan
3. Customer Satisfying: Mengutamakan pelayanan dan Inovatif dan out of the box
kepuasan pelanggan.

Nilai-nilai perusahaan BSM terdiri atas


Excellence, Teamwork, Humanity,
Integrity dan Customer Focus.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 53


Nilai Perusahaan

Sasaran dan
P
enentuan sasaran dan strategi BSM diselaraskan
dengan bisnis yang dijalankan, sehingga membentuk
suatu sinergi yang berkesinambungan. Sasaran dan
Strategi strategi BSM tersebut tercermin dalam 5 (lima) program kerja
utama.

Lima Program Kerja Utama BSM


Tahun 2012:
1. Pencapaian profitabilitas sebesar Rp800 miliar melalui:
a. Peningkatan produktifitas;
b. Perbaikan efisiensi (BO/PO sebesar 82,60%);
c. Peningkatan CASA (Low Cost Fund sebesar
46,47%);
d. Perbaikan kualitas aset (NPF sebesar 2,18%);
e. Penagihan debitur write-off (recovery rate di atas
30%).
2. Peningkatan pangsa pasar melalui pertumbuhan:
a. Asset dengan pertumbuhan sebesar Rp16,95 triliun;
b. Pembiayaan dengan pertumbuhan sebesar Rp14,45
triliun;
c. DPK dengan pertumbuhan sebesar Rp14,91 triliun.
3. Peningkatan kualitas layanan menjadi 3 besar di
Perbankan Syariah.
4. Implementasi Proyek Corporate Plan dan Core Banking
System (CBS) Tahun 2012.
5. Penguatan implementasi shared values ETHIC.

10 Prioritas Tahun 2012


1. Mencapai laba bersih dengan pertumbuhan sekurang-
kurangnya Rp800 miliar.
2. Menghimpun dana pihak ketiga dengan pertumbuhan
sekurang-kurangnya Rp14,91 triliun serta
mempertahankan porsi dana konsumer min. 50% dan
porsi low cost fund min. 40,00%.
3. Mengembangkan pembiayaan dengan hati-hati sekurang-
kurangnya Rp14,45 triliun dengan porsi pembiayaan
UMKM min. 65%.
4. Mengendalikan kualitas pembiayaan sehingga NPF gross
maks. 3,00%, NPF nett maks. 2,00% dan APYD/AP
maks. 2,50%.
5. Meningkatkan efisiensi usaha sehingga cost to income
ratio maks. 62,00%.
6. Memperoleh fee based income min. Rp1,51 triliun.
7. Meningkatkan kualitas layanan melalui peningkatan
peringkat servis menjadi 3 besar di perbankan syariah

54 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


dan pembukaan outlet: 6 KC, 75 KCP, 75 KCP khusus Hal Penting yang Diperkirakan
gadai (kerjasama dengan Bank Mandiri 20 outlet, PT Pos
50 outlet, BSHB 5 outlet), 25 KK, 79 PP, 250 sales outlet
Terjadi serta Prospek Usaha 2013
gadai di PT Pos, 285 sales outlet gadai di Bank Mandiri,
1. Melaksanakan implementasi core banking system (iBSM)
dan 294 ATM;
Tahap 2;
8. Mengimplementasikan Core Banking System baru;
2. Melanjutkan proses corplan untuk proyek tahun 2013;
9. Mengimplementasikan proyek Corporate Plan 2012;
3. Melanjutkan proyek sinergi dengan Bank Mandiri dan
10. Memperkuat competency-based human resource melalui
perusahaan anak Bank Mandiri lainnya;
pengembangan kompetensi, kualitas dan produktifitas
4. Melakukan aliansi bisnis dengan PT Pos Indonesia;
pegawai serta internalisasi budaya perusahaan (ETHIC).
5. Mengupayakan realaisasi tambahan modal disetor tunai
dari Bank Mandiri sebesar Rp500 miliar sesuai Rencana
Bisnis 2013.
Perubahan Strategi Penting
Selain itu, Bank telah melakukan perencanaan dan
1. Bank Indonesia melalui suratnya pada tanggal 30 pengembangan di tahun 2012 guna mencapai tujuan
November 2011 telah meminta BSM untuk sementara perusahaan antara lain:
waktu menghentikan penerimaan nasabah baru dan 1. Bank telah melaksanakan implementasi core banking
penambahan pembiayaan pada nasabah Rahn yang system baru (iBSM) tahap 1 menggantikan core banking
telah ada efektif mulai tanggal tersebut. Selanjutnya lama.
berdasarkan surat BI No.14/410/DPbS tanggal 14 Maret 2. Bank telah melakukan implementasi proses pembiayaan
2012 perihal Izin Pembukaan Kembali Pembiayaan baru melalui 4 eyes principles.
Qardh Beragun Emas PT Bank Syariah Mandiri, BSM 3. Bank telah memulai proyek kolaborasi antara BSM
membuka kembali produk Rahn Emas BSM. dengan Bank Mandiri dan perusahaan anak Bank Mandiri
2. Bank telah melakukan pelunasan surat berharga lainnya.
subordinasi BSM tahun 2007 sebesar Rp200M pada 4. Berdasarkan press release pada tanggal 8 Juni 2012,
bulan Januari, Februari dan April 2012 sehingga posisi Pefindo menyatakan bahwa rating BSM adalah idAA+.
surat berharga subordinasi BSM yang sebelumnya Rp700
miliar menjadi Rp500 miliar.
3. Bank Mandiri telah merealisasikan rencana tambahan
modal disetor tunai sebesar Rp300 miliar pada bulan
Desember 2012 dari target Rp500 miliar.

Penentuan sasaran dan strategi BSM


diselaraskan dengan bisnis yang
dijalankan, sehingga membentuk suatu
sinergi yang berkesinambungan.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 55


Laporan Manajemen
Mesin PABX (Private Automatic Branch eXchange) tahun 1970 - Koleksi Museum Mandiri

56 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Laporan
Dewan Komisaris

Laporan
Dewan Pengawas
Syariah

Laporan Direksi

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 57


Laporan
Dewan
Komisaris

Achmad Marzuki
Komisaris Utama dan Komisaris Independen

Dewan Komisaris menilai bahwa PT Bank Syariah Mandiri (BSM) telah berhasil
mencapai laba, rasio-rasio keuangan yang baik, dan CASA (Current Account and
Saving Account) terhadap target yang ditetapkan dalam rencana bisnis Bank (RBB)
tahun 2012.

58 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Para Pemangku Kepentingan yang Dewan Komisaris berpendapat bahwa Bank telah
Terhormat, menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, memiliki
sistem pengendalian intern yang cukup, dan Satuan Kerja
Audit Intern yang telah berjalan efektif dan independen.
Penilaian Terhadap
Kinerja Direksi
Secara umum Dewan Komisaris
dalam mengelola Bank pada suatu berada pada Peringkat 3 (tiga), hal ini
berpendapat bahwa selama tahun
periode tertentu dibawah kondisi mencerminkan kemampuan likuditas
2012, Direksi telah menunjukkan upaya
perekonomian dan industri keuangan. Bank untuk mengantisipasi kebutuhan
serius untuk mencapai kinerja terbaik
Adapun penilaian self assesment likuiditas dan penerapan manajemen
dan merealisasikan rencana bisnis
Tingkat Kesehatan Bank pada tahun risiko likuiditas cukup baik.
bank yang telah ditetapkan. Bank
2012 adalah 2 (dua) untuk penilaian
berhasil mencapai target Laba yang
peringkat faktor finansial dan peringkat Selama tahun 2012, rasio sensitivitas
ditetapkan oleh Pemegang Saham.
faktor manajemen. terhadap risiko pasar sangat baik
dengan Peringkat 1 (satu). Rasio
Dewan Komisaris menilai bahwa Bank
Rasio kecukupan pemenuhan modal tersebut menunjukkan risiko pasar
telah berhasil mencapai laba, rasio-
minimum (KPMM) Bank selama tahun Bank sangat rendah dan penerapan
rasio keuangan yang baik, dan CASA
2012 berada pada Peringkat 1 (satu) manajemen risiko pasar dilaksanakan
(Current Account and Saving Account)
atau Sangat Baik. Rasio KPMM per 31 secara efektif dan konsisten.
terhadap target yang ditetapkan dalam
Desember 2012 sebesar 13,84% atau
rencana bisnis Bank (RBB) tahun
di atas rasio minimum sebesar 8,00%. Nilai komponen manajemen pada
2012. Namun dilihat dari pertumbuhan
manajemen umum dan manajemen
volume bisnis pembiayaan dan dana
Bank telah mendapatkan tambahan risiko selama tahun 2012 tidak
pihak ketiga lebih rendah dibandingkan
modal disetor sebesar Rp300 miliar mengalami perubahan (tetap), dimana
target RBB tahun 2012.
pada tanggal 28 Desember 2012. Di rasio manajemen umum yaitu A
sisi lain, seluruh laba tahun lalu tidak dengan Peringkat 1 (satu) dan rasio
Dewan Komisaris juga berpendapat
dibagikan atau menjadi laba ditahan manajemen risiko dan manajemen
bahwa Bank telah menerapkan
(Retained Earnings). kepatuhan yaitu B dengan Peringkat 2
tata kelola perusahaan yang baik,
(dua).
memiliki sistem pengendalian intern
Rasio Kualitas aset selama tahun 2012
yang cukup, dan Satuan Kerja Audit
berada pada Peringkat 2 (dua) atau Rasio manajemen risiko selama
Intern yang telah berjalan efektif dan
Baik. periode tahun 2012 adalah B. Hal ini
independen.
terutama diakibatkan oleh peningkatan
Rasio rentabilitas selama tahun 2012 jumlah sumber daya manusia dan
berada pada Peringkat 2 (dua) atau jaringan kantor yang cukup signifikan.
Perkembangan Tingkat Baik. Rasio rentabilitas selama tahun Namun peningkatan risiko-risiko
Kesehatan Bank 2012 berkisar antara 2,05% sampai tersebut dapat diiringi Bank dengan
dengan 2,41%, di mana rasio tertinggi memperkuat infrastruktur manajemen
Berdasarkan PBI Nomor 9/1/
yaitu 2,42% berada pada bulan risiko dan sistem pengendalian intern.
PBI/2007 tanggal 21 Januari 2007
Desember 2012.
tentang Sistem Penilaian Tingkat
Rasio manajemen kepatuhan pada
Kesehatan Bank Umum Berdasarkan
Rasio likuiditas selama tahun 2012 peringkat “B”, dipengaruhi antara lain:
Prinsip Syariah, Bank melakukan
cenderung berfluktuatif antara
penilaian Tingkat Kesehatan 1. Proses core banking system
peringkat 2 (dua) dan peringkat 3
secara self assessment. Tingkat yang masih dalam proses
(tiga). Rasio likuiditas per 31 Desember
Kesehatan Bank digunakan untuk penyempurnaan dan
2012 yaitu sebesar 18,52% atau
mengukur kemampuan manajemen pengembangan;

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 59


Laporan Manajemen

2. Pelaksanaan komitmen Predikat risiko hukum yaitu moderate.


dalam mengimplementasikan Predikat moderate pada risiko hukum
Code of Conduct (CoC) yang disebabkan terdapat perkara di
perlu ditingkatkan sehingga pengadilan yang dihadapi Bank.
dapat memitigasi timbulnya
penyimpangan dan terjadinya Predikat risiko reputasi yaitu low to
fraud; moderate. Predikat low to moderate
pada risiko reputasi disebabkan
3. Penguatan sistem pengendalian karena meningkatnya jumlah keluhan
internal yang terus dilakukan. nasabah.

Predikat risiko stratejik yaitu moderate


to high. Hal ini disebabkan karena
penerapan organisasi baru pembiayaan
Selama tahun 2012, secara keseluruhan Tingkat Kesehatan yang terus disempurnakan.
Bank memperoleh Peringkat Komposit 2 (dua).
Predikat risiko kepatuhan low. Hal ini
menunjukkan Bank selalu berkomitmen
untuk mematuhi ketentuan yang
berlaku.
Perkembangan Profil Risiko
Bank
Operational Risk
Profil risiko memuat gambaran tentang
tingkat risiko yang melekat pada Infrastruktur Sistem Teknologi (Core
seluruh aktivitas Bank dan kecukupan Banking System).
sistem pengendalian risiko. Profil risiko Dewan Komisaris memberi dukungan
posisi 31 Desember 2012 menunjukkan penuh terhadap pengembangan
predikat risiko komposit Bank secara Core Banking Sytem (CBS)
keseluruhan adalah low to moderate Pada tahun 2012, Bank telah
dengan trend stabil. mengimplementasikan CBS tahap I
pada tanggal 06 Februari 2012. Dalam
Predikat risiko kredit yaitu low to penerapannya, Dewan Komisaris
moderate. Hail ini mencerminkan concern terhadap implementasi CBS
pengelolaan yang baik terhadap risiko tahap I tersebut dan melihat masih
kredit Bank. terdapat kendala-kendala yang
masih harus diperbaiki diantara yaitu
Predikat risiko pasar yaitu low. Hal ini Performance dan saldo Deffered
karena Bank tidak memiliki exposure Account yang besar dan belum
tinggi yang mengandung risiko pasar. terselesaikan.

Predikat risiko likuiditas yaitu low to Dalam menyelesaikan hal tersebut,


moderate. Predikat risiko likuiditas Dewan Komisaris memberikan
yang low to moderate menunjukkan masukan kepada Direksi, antara lain:
manajemen risiko likuiditas Bank baik.
1. Berkoordinasi dengan vendor
Predikat risiko operasional yaitu untuk melakukan investigasi
moderate. Predikat moderate terhadap performance CBS;
pada risiko operasional disebabkan
banyaknya pembukaan outlet-outlet 2. Membentuk Tim Khusus
baru yang dilakukan Bank. Penyelesaian Deffered Account;

60 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


3. Merinci secara terpisah saldo per concern terhadap rasio penyaluran yaitu melakukan rapat koordinasi
transaksi debet dan transaksi pembiayaan terhadap debitur inti. dengan Dewan Pengawas Syariah
kredit; dengan tujuan mengoptimalisasi
Dewan Komisaris meminta Direksi pengawasan terhadap kepatuhan
4. Membuat langkah-langkah agar memperkuat organisasi, pelaksanaan prinsip syariah pada
penyelesaian disertai dengan meningkatkan monitoring terhadap kegiatan usaha Bank.
target waktu yang ditetapkan; nasabah pembiayaan dengan
memperhatikan kecukupan sumber Dalam rangka menjaga dan
5. Melaporkan progress penyelesaian daya manusia, kompetensi pegawai, meningkatkan kepatuhan terhadap
kepada Dewan Komisaris secara dan pelaksanaan analisa watch list prinsip syariah, Dewan Komisaris
priodik setiap bulan. secara berkesinambungan. meminta kepada Direksi agar terus
meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman pegawai Bank terhadap
Credit Risk implementasi prinsip syariah
Pelaksanaan khususnya di bidang pembiayaan serta
Penerapan Manajemen Risiko pada Pengendalian Intern melakukan sosialisasi kepada nasabah
Proses Pembiayaan dengan Metode secara konsisten terhadap aspek
Four Eye Principles. Dewan Komisaris Pelaksanaan audit intern dilakukan syariah dan lainnya.
concern terhadap proses baru secara rutin oleh unit kerja audit intern.
pembiayaan dengan metode Four Eye Dewan Komisaris juga meminta
Principles. Hal ini dilakukan dalam Dewan Komisaris meminta kepada kepada Direksi untuk memberikan
rangka meningkatkan prinsip kehati- Direksi untuk memperkuat fungsi kesempatan kepada Dewan Pengawas
hatian dan mitigasi risiko kredit dalam
proses pembiayaan.

Dewan Komisaris meminta Direksi agar


dilakukan evaluasi berkala, sehingga
Profil risiko posisi 31 Desember 2012 menunjukkan predikat
terdapat sinergi yang kuat antara unit risiko komposit Bank secara keseluruhan adalah low to
kerja bisnis dengan unit kerja risk moderate dengan trend stabil.
assessment guna menghasilkan proses
pembiayaan yang prudent dan cepat.

Dalam penanganan pembiayaan


audit internal diantaranya peningkatan Syariah (DPS) pada setiap agenda
bermasalah, Dewan Komisaris concern
kompetensi auditor sehingga hasil Bank untuk melakukan sosialisasi
terhadap penanganan pembiayaan
pemeriksaan dapat disampaikan guna meningkatkan pengetahuan pada
bermasalah yang termasuk di dalam­
secara optimal; meminta dilakukannya jajaran Bank terhadap pelaksanaan
nya struktur organisasi, sumber daya
performance audit pada beberapa prinsip syariah dalam kegiatan usaha
manusia, dan action plan penyelesaian.
unit kerja; dan memastikan terdapat Bank.
pemahaman dan persepsi mengenai
Dewan Komisaris meminta kepada
risiko terkait pelaksanaan Risk-Based Dewan Komisaris juga
Direksi diantaranya agar dapat
audit antara Audit Internal dengan mendorong Direksi untuk dapat
memperkuat organisasi penanganan
Auditee ataupun Auditor Eksternal. mempertimbangkan variabel
pembiayaan bermasalah, membuat
kepatuhan/comply prinsip syariah
action plan penyelesaian, melaporkan
dalam key performance indicator
kepada Dewan Komisaris secara
pegawai dan/atau unit kerja.
periodik progress action plan dan Kinerja Kepatuhan
meningkatkan kompetensi pegawai
Dewan Komisaris melakukan
khususnya dalam bidang pembiayaan. Dewan Komisaris concern terhadap monitoring terhadap fungsi kepatuhan
kepatuhan prinsip syariah. Salah satu Bank melalui laporan kinerja dan hasil
Terkait dengan 15 Nasabah Besar cerminan concern Dewan Komisaris pengawasan kepatuhan yang dilakukan
Pembiayaan, Dewan Komisaris

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 61


Laporan Manajemen

unit kerja kepatuhan. Nilai atau rasio terhadap target yang ditetapkan dalam
yang menjadi perhatian adalah index rencana bisnis Bank (RBB) tahun
kepatuhan. 2012. Namun dilihat dari pertumbuhan
volume bisnis pembiayaan dan dana
Pada index kepatuhan yang menjadi pihak ketiga lebih rendah dibandingkan
perhatian Dewan Komisaris antara target RBB tahun 2012.
lain pencapaian beberapa parameter
seperti Corporate Compliance Di sisi lain, Dewan Komisaris berpendapat
Index (CCI), Compliance Risk Index bahwa Bank telah menerapkan tata
(CRI), Compliance Certificate (CC), kelola perusahaan yang baik, memiliki
Compliance Self Assessment (CSA), sistem pengendalian intern yang cukup,
Zero Defect Index (ZD), Regulation dan Satuan Kerja Audit Intern yang telah
index (RI), Division Compliance Index berjalan cukup baik.
(DCI), Branch Compliance Index (BCI),
PKP Performance, APU & PPT Index, Berdasarkan hasil pengawasan
Compliance Procedure Index, Code of atas realisasi kinerja, pelaksanaan
Conduct, dan GCG Index. program kerja Bank, dan dalam
rangka mendukung pertumbuhan yang
Secara predikat tingkat kepatuhan berkelanjutan (suistainable growth),
pada Desember 2012 sebesar 90,38% Dewan Komisaris menyampaikan
atau predikat kepatuhan tinggi. beberapa hal yang perlu mendapat
perhatian manajemen dalam upaya
perbaikan dan peningkatan kinerja bank
antara lain sebagai berikut:

1. Permodalan Bank harus mampu


Dewan Komisaris meminta Direksi agar dilakukan evaluasi mendukung rencana ekspansi
berkala, sehingga terdapat sinergi yang kuat antara unit kerja bisnis dan pertumbuhan yang
bisnis dengan unit kerja risk assessment guna menghasilkan ingin dicapai, walaupun posisi
permodalan (CAR) masih dalam
proses pembiayaan yang prudent dan cepat. kondisi aman, namun Bank perlu
mengupayakan hal-hal sebagai
berikut:

a. merealiasikan rencana
Dewan Komisaris melakukan penambahan modal pemegang
monitoring secara rutin (harian) saham sesuai target waktunya.
terhadap neraca harian dan Posisi b. menyalurkan dana pada aktiva
Devisa Netto (PDN). Selama periode produktif dengan bobot ATMR
tahun 2012 tidak terdapat pelanggaran yang rendah.
atau pelampauan PDN. Selain itu
Dewan Komisaris juga memonitor 2. Dalam upaya meningkatkan
perkembangan asset dan liability pertumbuhan pembiayaan yang
melalui laporan keuangan harian. berkesinambungan (suistainable
growth) dan meningkatkan
kualitas aktiva produktif, Bank
Kesimpulan Penilaian Kinerja perlu melanjutkan langkah-
langkah secara lebih konkrit dan
Dewan Komisaris berpendapat berkesinambungan diantaranya:
bahwa selama tahun 2012, Bank
a. me-review kembali organisasi
telah berhasil mencapai laba, rasio-
pembiayaan, termasuk
rasio keuangan yang baik, dan CASA
mengimplementasikan proses

62 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


baru pembiayaan berdasarkan 4. Dalam rangka menjaga tingkat Dewan Komisaris senantiasa
four eyes principle secara risiko Bank tetap pada risiko rendah melaksanakan tugas dan tanggung
optimal; dengan tren stabil maka Bank perlu jawabnya secara profesional dan
b. meningkatkan fungsi melakukan hal-hal sebagai berikut: independen dengan berlandaskan
pengawasan dan kepatuhan pada tata kelola perusahaan yang baik.
a. Meningkatkan pengendalian
prosedur, ketertiban
intern;
administrasi pembiayaan, Dewan Komisaris berkomitmen
b. Melengkapi setiap ketentuan
dan efektifitas pengendalian untuk proaktif dalam melaksanakan
dengan flowchart yang
intern pada proses pemberian fungsi pengawasan Bank, baik pada
menyebutkan tugas dan
pembiayaan; proses perumusan rencana strategis
tanggung jawab setiap petugas
c. memonitor kondisi nasabah perusahaan, penyusunan dan
bank;
pembiayaan secara periodik; implementasi rencana bisnis Bank,
c. Menyalurkan pembiayaan
d. membuat crash program untuk pemantauan kinerja, serta penerapan
secara prudent dan
menyelesaikan pembiayaan manajemen risiko dan penerapan Good
melaksanakan four eye
bermasalah dengan Corporate Governance.
principles dalam proses
membentuk organisasi remedial
pembiayaan;
account/financing recovery;
e. meminta adanya early warning
signal per segmen dan
sektor untuk mengantisipasi
Dewan Komisaris melakukan monitoring terhadap fungsi
penurunan kolektibilitas
nasabah lancar. kepatuhan Bank melalui laporan kinerja dan hasil
pengawasan kepatuhan yang dilakukan unit kerja
3. Bank agar mempertahankan
sekaligus meningkatkan rentabilitas,
kepatuhan.
melalui hal-hal sebagai berikut:

a. Memberikan pembiayaan/
piutang secara prudent dan d. Meningkatkan kompetensi dan Penerapan tata kelola perusahaan
sehat; capability pegawai bank; telah dilaksanakan oleh Bank
b. Memberikan pembiayaan f. Melakukan penyelesaian berlandaskan pada lima prinsip
kepada sektor ekonomi yang terhadap Core Banking System dasar (transparansi, akuntabilitas,
sangat menarik atau menarik; dan Project Saturn; pertanggungjawaban, profesional, dan
c. Menghindari memberikan g. Mengidentifikasi risiko inheren kewajaran). Pelaksanaan prinsip tata
pembiayaan yang memerlukan pada setiap risiko bank; kelola perusahaan antara lain:
keahlian khusus yang tidak h. Mengidentifikasi top ten risk
dimiliki bank; pada setiap unit kerja guna 1. Transparansi
d. Menyalurkan pembiayaan memudahkan pelaksanaan Bank telah mengembangkan
secara prudent dan sehat mitigasi risiko oleh masing- sistem akuntansi berdasarkan
dengan stressing pembiayaan masing unit kerja. standar akuntansi syariah yang
pada segmen retail dan mikro; berlaku untuk menghasilkan
e. Memastikan kelancaran laporan keuangan yang
pembayaran kewajiban dengan Implementasi Tata Kelola berkualitas dan telah melakukan
monitoring pembiayaan yang Perusahaan sosialisasi laporan keuangan
efektif; Bank, menginformasikan produk-
f. Meningkatkan pendapatan fee Pelaksanaan fungsi Pengawasan produk Bank kepada nasabah,
based income; oleh Dewan Komisaris antara lain menerapkan prosedur pengadaan
g. Mengendalikan overhead dilaksanakan melalui: Rapat Direksi barang dan jasa pihak ketiga
dengan menjaga disiplin dan Dewan Komisaris (Radirkom), untuk kebutuhan operasional
anggaran dan efisiensi pada Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Bank melalui suatu proses dan
seluruh aktivitas. (Rakomdir). mekanisme yang dilakukan secara

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 63


Laporan Manajemen

adil dan transparan, Bank juga pegawai melalui pelatihan (internal


telah menggunakan jasa auditor dan eksternal), kompetensi.
eksternal yang independen dan
profesional. 4. Kewajaran
Dewan Komisaris dan Direksi
2. Akuntabilitas telah melaksanakan wewenang
Bank telah menetapkan tanggung dan tanggung jawab sesuai
jawab yang jelas dari masing- batasan-batasan yang ditentukan
masing organ organisasi dan dalam Anggaran Dasar dan
penyusunan struktur organisasi ketentuan-ketentuan perundang-
yang mengakomodasi kebutuhan undangan yang berlaku. Bank
organisasi. Bank telah mempunyai telah memberikan penghargaan
sistem rekruitmen pegawai yang (reward) untuk setiap prestasi
fair, obyektif, dan kompetitif. dan menjatuhkan hukuman
Bank telah mempunyai sistem (punishment) yang obyektif dan
remunerasi manajemen dan bersifat mendidik bagi setiap
pegawai yang berbasis kinerja pelanggaran.
kompetitif dan transparan.
Dewan Komisaris telah memiliki dan
3. Pertanggungjawaban menyempurnakan Pedoman dan Tata
Bank telah melaksanakan Tertib Kerja Dewan Komisaris BSM
pelaporan kepada pihak ketiga yang telah disahkan tanggal 11 Mei
(BI, Bank Mandiri, PPATK) 2010. Pedoman dan Tata Terbit Kerja
tersebut mengatur mengenai tugas
pokok, struktur organisasi, etika kerja,
waktu kerja, dan penyelenggaraan
rapat Dewan Komisaris.
Selama periode tahun 2012 tidak terdapat pelanggaran
atau pelampauan PDN. Selain itu Dewan Komisaris juga
memonitor perkembangan asset dan liability melalui Prospek Usaha

laporan keuangan harian. Terhadap prospek dan pengembangan


Bank yang disusun oleh manajemen,
Dewan Komisaris berpendapat bahwa
prospek tersebut telah menyesuaikan
dan memenuhi ketentuan dan memperhatikan kondisi
dari regulator, Bank telah perekonomian ke depan, kebijakan
melaksanakan corporate social pemerintah, dukungan owner,
responsibility dan mengelola zakat peningkatan dan penguatan organisasi,
serta qardhul hasan. jaringan, human capital, manajemen
risiko, dan teknologi yang tersedia.
4. Profesional
Bank telah mempunyai aturan
yang memisahkan antara Perubahan Komposisi Dewan
kepentingan kedinasan dan Komisaris
pribadi serta mampu mengambil
keputusan secara obyektif Di tahun 2012, Kepengurusan
dan bebas dari tekanan pihak Dewan Komisaris terdiri dari Achmad
manapun. Bank telah memperkuat Marzuki sebagai Komisaris Utama
dan kompetensi dan capability dan Komisaris Independen, Abdillah
sebagai Komisaris Independen, Tardi

64 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


dan Lilis Kurniasih masing-masing dan masukan atau rekomendasi secara dedikasi dari setiap pegawai dan
sebagai Komisaris sesuai dengan tertulis kepada Direksi, Direktur Bidang Direksi.
hasil Rapat Umum Pemegang Saham maupun unit kerja. Dewan Komisaris
Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 28 melaksanakan amanatnya dibantu Atas kinerja yang baik tersebut, akhir
juni 2011, sedangkan Ramzi A. Zuhdi oleh tiga komite yaitu Komite Audit, kata Dewan Komisaris menyampaikan
telah diangkat sebagai Komisaris Komite Pemantau Risiko dan Komite penghargaan dan terima kasih kepada
Independen pada RUPSLB tanggal Remunerasi dan Nominasi. Sejalan segenap jajaran pegawai dan Direksi
29 Juni 2010, sehingga jumlah Dewan dengan tugasnya komite-komite BSM, serta kepada para pemangku
Komisaris tetap berjumlah 5 (lima) tersebut juga melaksanakan interaksi kepentingan atas dukungan dan
orang. secara rutin dengan manajemen dan kepercayaan pada BSM selama ini.
unit kerja terkait.
Demikian Laporan Dewan Komisaris
Komite-komite di bawah Semangat, pengabdian, serta atas pelaksanaan program
Dewan Komisaris kebulatan visi yang telah dituangkan pengawasan selama tahun 2012.
oleh segenap jajaran pegawai dan
Dalam menjalankan fungsi Direksi dalam pencapaian kinerja 2012 Semoga Allah SWT senantiasa
pengawasan dan pemberian menjadi kebanggaan khusus bagi meridhoi dan memberikan kekuatan
nasehat, Dewan Komisaris Dewan Komisaris. Kami menyadari, kepada kita semua.
mengkomunikasikannya melalui pencapaian yang baik tahun 2012
berbagai forum rapat formal, informal merupakan hasil jerih payah dan Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

PT Bank Syariah Mandiri


Dewan Komisaris

Achmad Marzuki
Komisaris Utama dan Komisaris Independen

Abdillah Tardi
Komisaris Independen Komisaris

Ramzi A. Zuhdi Lilis Kurniasih


Komisaris Independen Komisaris

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 65


Laporan Manajemen

Profil
Dewan
Komisaris

Abdillah Achmad Marzuki


Komisaris Independen Komisaris Utama dan
Komisaris Independen

66 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Ramzi A. Zuhdi Lilis Kurniasih Tardi
Komisaris Independen Komisaris Komisaris

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 67


Laporan Manajemen

Achmad Marzuki Abdillah

Komisaris Utama & Komisaris Independen Komisaris Independen

Warga Negara Indonesia. Umur 74 tahun, Warga Negara Indonesia. Umur 66 tahun,
lahir di Palembang 25 Juli 1939. Lulusan lahir di Brebes, 21 Februari 1947. Lulusan
Administrasi Negara, Fakultas Sosial Politik Universitas Indonesia 1977.
Universitas Gajah Mada Tahun 1964. Beliau
Pengalaman Kerja
juga Lulusan Fakultas Hukum Universitas
Sebelum menjabat sebagai Komisaris
Indonesia Tahun 1980.
Independen BSM, beliau pernah menjabat
Pengalaman Kerja sebagai anggota Komite Audit BSM, Ketua
Sebelum menjabat sebagai Komisaris Pengawas Yayasan Kesejahteraan PT Bumi
Utama sekaligus Komisaris Independen Daya, Komisaris PT Estika Sedaya Finance,
BSM, ybs pernah menjabat sebagai Senior Ketua Badan Pengawas Yayasan THT PT
Advisor Dewan Komisaris BSM, Komisaris Bank Bumi Daya (Persero), dan Kepala
Utama PT Bumi Daya Plaza, Direktur Urusan Pengawasan Intern PT Bank Bumi
Utama PT Bank Pembangunan Indonesia Daya (Persero) .
(Persero) dan Direktur PT Bank Bumi Daya
Pendidikan dan Pelatihan
(Persero).
Training yang pernah diikuti antara lain:
Pendidikan dan Pelatihan l Kursus Financial Accounting l Kursus
Training yang pernah diikuti antara lain: Audit Inspection and Control l Seminar
l Business Workshop, Supervised Management Accounting l Kursus Asset
Achievement Motivation Training & Liability Management l Top Management
Consultant, Insurance and Development Program dan Sertifikat Qualified Internal
Banking, Course on Development and Auditor (QIA). BSMR: The 4th Jakarta Risk
Promotion Small Enterprises oleh EDI/IBRD Management Convention “Global Financing
l Seminar Kejahatan Ekonomi di Bidang Crisis: What, Went, Wrong & What We
Perbankan, Top Management Program of Learned”. l Sertifikasi Manajemen Risiko
Asian Institute, Risk Management in Retail Tingkat I l Sertifikasi manajemen Risiko
Banking. Tingkat II l Seminar Kesiapan Perbankan
Indonesia Menghadapi Masyarakat
Penugasan Khusus: Ketua Komite
Ekonomi Asean (MEA) dan Mengantisipasi
Remunerasi dan Nominasi BSM
Program MP3EI. Annual Risk Consolidation
Dasar Pengangkatan Pertama kali: RUPS Conference.
tanggal 19 Juni 2008
Penugasan Khusus: Ketua Komite Audit
PT BSM

Dasar Pengangkatan Pertama kali: RUPS


tanggal 19 Juni 2008

68 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Ramzi A. Zuhdi Tardi Lilis Kurniasih
Komisaris Independen Komisaris Komisaris

Warga Negara Indonesia. Umur 61 Warga Negara Indonesia. Umur 49 tahun, Warga Negara Indonesia. Umur 55 tahun,
tahun, lahir di Jambi, 5 Mei 1952. Lulusan lahir di Sukoharjo, 12 Mei 1964. Lulusan lahir di Bandung, 13 Januari 1958. Lulusan
Universitas Gajah Mada tahun 1972 dan Universitas Negeri Sebelas Maret dan Institut Pertanian Bogor 1981. Berbagai
Meraih Master di IOWA State University Pasca Sarjana di Universitas Padjajaran. kursus dan pelatihan yang pernah diikuti
tahun 1989. antara lain:
Pengalaman Kerja
Pengalaman Kerja Sebelum menjabat sebagai Anggota Dewan Pengalaman Kerja
Sebelum menjabat sebagai Komisaris BSM, beliau pernah menjabat sebagai Sebelum menjabat sebagai Anggota Dewan
Independen BSM, beliau pernah menjabat Group Head Credit Recovery II PT Bank Komisaris BSM, beliau pernah menjabat
sebagai Direktur DPbS Bank Indonesia Mandiri (Persero) Tbk, Dept. Head Loan sebagai Commercial Banking Center
dan Direktur Keuangan PT Mekar Prana Collection I PT Bank Mandiri (Persero) Manager PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,
Indah. Saat ini beliau juga masih menjadi Tbk, Dept. Head Loan Disbursement PT Operations Manager PT Bank Mandiri
dosen Program Kajian Studi Timur Tengah Bank Mandiri (Persero) Tbk, Dept. Head (Persero) Tbk, Kepala Divisi Pembiayaan
Islam (PKSTTI) (Magister) Universitas Consumer Loan Disbursement PT Bank Korporasi PT Bank Syariah Mandiri, Wakil
Indonesia. Mandiri (Persero) Tbk, Credit Operation Kepala Cabang Kebayoran PT Bank Exim
& Control Loan Operations Development dan Kepala Bagian Kredit Menengah
Pendidikan dan Pelatihan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Group Bandung Lapangan Raya PT Bank Exim.
Training yang pernah diikuti antara lain:
Head pada Credit Operation & Control
l Jakarta, 2003: Couching & Counselling Pendidikan dan Pelatihan
Credit Administration PT Bank Mandiri
Skill (Manajemen IMMI) l Washington DC, Training yang pernah diikuti antara lain:
(Persero) Tbk.
2004: KRD-Credits for Reporting Purposes l Analisa Kredit l Asset dan Liabilities,
(Institute of Internal Auditors) l Jakarta, Pendidikan dan Pelatihan Investment Management l Advance
2004: Manajemen Risiko (Bank Indonesia) Training yang pernah diikuti antara lain: Financial Analysis l Quality Service
l Bandung, 2008: Total Image (Lembaga l Loan Syndication Workshop l Pendidikan Delivery l Sertifikasi Management Risiko-1
Pendidikan Duta Bangsa) l London, 2008: Ketrampilan Manajerial l Training Debt l Assesment Perkreditan l Negotiation
MNJ-Advanced Leadership On Central Restructuring and Loan SYN, Credit Training Skill l SOS Implementasi Basel II & ERM
Bank MGT & Poli (BSMR) l Jakarta, 2008: for Lending, Marketing Analysis, Strategy& l Operation Risk Management dan Leaders
Strategi Penataan SDM (Daya Dimensi MPD l Sertifikasi Management Risiko-1 Forum.
Indonesia) l Jakarta, 2011: Certificate of dan 2 l Risk Management in Banking dan
Penugasan Khusus: Anggota Komite
Competence (Badan Nasional Sertifikasi Leaders Forum.
Pemantau Risiko
Profesi) l Jakarta, 20011: Workshop
Penugasan Khusus: Anggota Komite
Assesor Kompetensi (LSPP) l Frankfrut, Dasar Pengangkatan Pertama kali : RUPS
Remunerasi dan Nominasi
2012: Risk Management Certification tanggal 19 Juni 2008
Refreshment Program Level 3-level 5. Dasar Pengangkatan Pertama kali : RUPS
tanggal 19 Juni 2008
Penugasan Khusus: Ketua Komite
Pemantau Risiko

Dasar Pengangkatan Pertama kali : RUPS


tanggal 29 Juni 2010

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 69


Laporan
Dewan
Pengawas
Syariah

Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA.


Ketua

Seluruh pedoman produk pendanaan, pembiayaan dan operasional BSM telah


mendapat persetujuan DPS untuk menjamin kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip
syariah.

70 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Assalamu’alaikum Wr. Wb. penghimpunan dana, penyaluran klausul yang cukup detil, misalnya
dana, serta pelayanan jasa bank. bagaimana formula bagi hasil,
Bismillaahirrahmaanirrahiim Bentuk pengawasan berupa; bagaimana ketetapan tentang
analisis laporan hasil audit intern, denda (ta’widh), bagaimana
Operasional Bank telah diawasi oleh Dewan penetapan dan pemeriksaan proses litigasi dan non litigasi jika
Pengawas Syariah (DPS) yang independen jumlah uji petik transaksi, review terjadi persengketaan.
yang anggota-anggotanya ditetapkan terhadap SOP terkait aspek
oleh RUPS. Anggota-anggota DPS telah syariah. Kami mengharapkan seluruh jajaran Bank
mendapatkan rekomendasi dari Dewan c. Opini Umum DPS terhadap tetap membangun akhlak yang mulia
Syariah Nasional (DSN), sebuah badan operasional bank per periode. sebagai inti dari organizational behavior.
di bawah MUI. Seluruh pedoman produk Periode I yaitu 1 Januari 2012 s.d. Selain itu, kerjasama dan koordinasi
pendanaan, pembiayaan dan operasional 30 Juni 2011 dan periode II yaitu 1 yang telah terbina melalui bentuk rapat-
Bank telah mendapat persetujuan DPS Juli 2012 s.d. 31 Desember 2012. rapat periodik gabungan dalam rangka
untuk menjamin kesesuaiannya dengan d. Opini DPS terhadap kegiatan pembahasan berbagai aspek operasional
prinsip-prinsip syariah. penghimpunan dana, penya­­­­­luran Bank dapat terus ditingkatkan agar
dana, serta pelayanan jasa bank. selaras dengan prinsip-prinsip GCG (Good
Kegiatan-kegiatan DPS selama tahun 2012 Dengan menyajikan data berupa: Corporate Governance).
mencakup: jumlah SE (Surat Edaran), data
1. Memberikan masukan bahwa produk pembiayaan serta opini DPS atas Kami mensyukuri dan menyampaikan
dan layanan Bank telah sesuai dengan produk baru bank. Pada tahun penghargaan yang tinggi kepada
fatwa yang dikeluarkan DSN. 2012 DPS telah mengeluarkan 4 Manajemen atas pencapaian kinerja Bank
2. Memberikan masukan dan opini pada opini syariah. termasuk di dalamnya ekspansi jaringan
seluruh pedoman kerja operasional e. Metodologi dan teknik yang makin luas dan pengembangan
dan manual produk. pengambilan uji sampel service maupun produk dalam rangka
3. Menyerahkan laporan pengawasan pemeriksaan. Pada tahun 2012 memenuhi kebutuhan masyarakat.
syariah kepada Bank Indonesia, DPS telah melakukan uji petik/
Direksi dan DSN MUI setiap semester pengawasan langsung ke 4 Kami menganggap sangat penting
pada tahun 2012, yang memuat antara Kantor Cabang yaitu ke 4 Kantor manajemen tetap berkomitmen untuk
lain: Cabang BSM yaitu KC Bandung benar-benar menjaga ketaatan pada
Kopo, KC Jogjakarta, KC Solo prinsip- prinsip syariah serta kepatuhan
a. Hasil pengawasan terhadap
dan KC Tasikmalaya. Uji Petik atas peraturan perundang- undangan
proses pengembangan
dilakukan terhadap dokumen- yang berlaku, agar pertumbuhan dan
produk baru bank meliputi tujuan,
dokumen transaksi, baik aspek pengembangan Bank ke depan sesuai
karakteristik, akad dalam produk,
pendanaan (ketentuan tabungan, dengan harapan semua pihak.
kesesuaiannya dengan Fatwa
giro dan deposito), ketentuan
DSN- MUI, review system dan
SOP, klausul-klausul SP3 Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
prosedur produk baru.
(Surat Penegasan Persetujuan
b. Hasil pengawasan terhadap
Pembiayaan), termasuk klausul-
kegiatan bank meliputi

PT Bank Syariah Mandiri


Dewan Pengawas Syariah

Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA


Ketua

Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA. MH. Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec


Anggota Anggota

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 71


Laporan Manajemen

Profil
Dewan
Pengawas
Syariah

Mohamad Hidayat Komaruddin Hidayat M. Syafii Antonio


Anggota Ketua Anggota

72 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec. Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH.
Ketua Anggota Anggota

Warga Negara Indonesia. Umur 59 tahun, Warga Negara Indonesia. Umur 46 tahun, Warga Negara Indonesia. Umur 46 tahun,
lahir di Magelang, 18 Oktober 1953. lahir di Sukabumi, 12 Mei 1967. lahir di Jakarta, 3 Mei 1967.

Pengalaman Pekerjaan Pengalaman Kerja Pengalaman Kerja


Selain menjabat sebagai Ketua Dewan Sebelum menjabat sebagai Anggota Selain menjabat sebagai Anggota Dewan
Pengawas Syariah BSM, beliau juga Dewan Pengawas Syariah BSM, beliau Pengawas Syariah BSM, beliau menjabat
sebagai Rektor Universitas Islam Negeri pernah menjabat sebagai Komite Ahli sebagai Badan Pengurus Harian Dewan
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dari tahun Pengembangan Perbankan Syariah Syariah Nasional MUI, Dosen S-2
2006-sekarang; dan pernah menjabat pada Bank Indonesia, Anggota Badan Program PSTTI Universitas Indonesia
sebagai Ketua Panwaslu (2003-2004); Pengurus Harian Dewan Syariah Nasional dan Dosen S-2 Program IEF Universitas
Direktur SPS UIN Jakarta (2005); Anggota MUI dan Dosen Tazkia. Beliau juga Trisakti. Di samping itu aktif menjadi
BNPT (2010-sekarang); serta aktif sebagai pernah bertugas sebagai Global Shariah supervisor dan advisor di beberapa
pengurus di beberapa LSM terutama Advisor di Dubai, Komite Ahli Perbankan institusi keuangan/non keuangan
bidang pendidikan dan dialog antar umat Syariah Kuala Lumpur dan Bank Islam, juga Ketua Umum Al-Washiyyah
beragama, dll. Indonesia. Sejak 2010 diangkat Presiden Foundation.
RI sebagai Anggota Komite Ekonomi
Nasional. Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan Pelatihan
Lulus dari Fakultas Syariah IAIN Jakarta
Lulusan S1 Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif
Pendidikan dan Pelatihan tahun 1991, S-2 MBA dari IPWI Jakarta
Hidayatullah Jakarta tahun 1981.
Meraih gelar PhD di bidang Micro dan S-2 dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum
Gelar Magister dan PhD di bidang
Finance, dari University of Melbourne IBLAM Jakarta tahun 2003. Saat ini
Philosophy diperolehnya dari Midle East
Australia tahun 2004. Gelar Master di tengah menyelesaikan pendidikan S-3 di
Technical University (METU) Ankara,
bidang Ekonomi International Islamic bidang Islamic Economic and Finance di
Turkey tahun 1995. Post-Doctorate
University (IIU), Malaysia tahun 1992. Universitas Trisakti, Jakarta.
Research Program di McGill University,
Canada (satu semester, 1995) dan
Dasar Pengangkatan Pertama kali: Akta Dasar Pengangkatan Pertama kali: Akta
Post-Doctorate Research Program di
No. 10 tanggal 3 Juli 2001, Akta No. 10 No. 24, tanggal 8 September 1999, Akta
Hartfort Seminary Connecticut, USA (satu
tgl. 19 Juni 2008 dan Akta No. 19, tgl 28 No. 10 tgl. 19 Juni 2008, Akta No. 19, tgl
semester, 1997)
Juni 2011. 28 Juni 2011.

Dasar Pengangkatan Pertama kali:


Akta No. 19, tgl 28 Juni 2011 dan SK Kom
No. 13/001-KEP/KOM, tgl 22 Desember
2011 untuk periode 22 Desember 2011 –
Juni 2016.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 73


Laporan
Direksi

Yuslam Fauzi
Direktur Utama

• Marketing Champion Indonesia 2009 • Islamic Banker of the Year 2012


• The Best CEO 2010 • The Best CEO 2012
• Lifetime Achievement 2010 • Indonesia Best Corporate
• The Best CEO for Human Capital Transformation 2012
Commitment 2012

74 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Para Pemegang Saham dan
Pemangku Kepentingan yang
terhormat, Aset perbankan syariah di tahun 2012 tumbuh
Rp49,55 triliun atau tumbuh 34,06% dari Rp145,47
Assalaamu’alaikum Wr Wb
triliun di tahun 2011 ke Rp195,02 triliun di tahun 2012.
Kami panjatkan puji syukur kehadirat
Allah SWT atas segala berkah dan
rahmat-Nya sehingga Bank Syariah 5,49%. Rasio permodalan (Capital
terkait dengan dinamika perekonomian
Mandiri dapat melalui tahun 2012 Adequacy Ratio/CAR) perbankan
dunia dan berdampak pada kinerja
dengan mencapai target laba yang nasional per Desember 2012 mencapai
perekonomian domestik. Nilai tukar
ditetapkan oleh Pemegang Saham. 17,43% lebih tinggi dibandingkan
rupiah secara rata-rata melemah 6,3%
Dengan perkembangan yang ada, kami CAR Desember 2011 yang mencapai
dari Rp8.768 per dolar AS di tahun
semakin yakin dengan masa depan 16,05%.
2011 ke level Rp9.358 per dolar AS
perseroan yang gemilang. Kami atas
di tahun 2012. Sementara itu, secara
nama Direksi beserta seluruh jajaran
point-to-point, rupiah mengalami
PT Bank Syariah Mandiri melaporkan
depresiasi 5,9% dari level Rp9.068 Perkembangan
kinerja Perseroan pada tahun 2012.
per dolar AS di tahun 2011 ke level Perbankan Syariah
Rp9.638 per dolar AS di tahun 2012.
Bank Indonesia mencatat bahwa
Perkembangan
BI Rate di akhir tahun 2011 berada 89% masyarakat Indonesia bersedia
Ekonomi Indonesia di level 6,00%, kemudian BI Rate menerima prinsip syariah. Indikator
turun di Februari 2012 menjadi 5,75% perbankan yang sejalan dengan itu
Perekonomian Indonesia tahun 2012 sampai dengan Desember 2012. adalah meningkatnya pangsa pasar
relatif baik yaitu tumbuh sebesar 6,2%. Kinerja ekonomi Indonesia yang relatif perbankan syariah terhadap total
Pertumbuhan tersebut ditopang oleh membaik dan stabil mendorong BI perbankan nasional.
kinerja konsumsi rumah tangga dan untuk menetapkan BI Rate di akhir
kinerja investasi. Namun melemah tahun 2012 berada pada level 5,75%. Sejak tahun 2000, pangsa pasar
dibandingkan pertumbuhan ekonomi Bank Indonesia memandang bahwa perbankan syariah selalu meningkat,
Indonesia tahun 2011 yang sebesar Rate 5,75% masih konsisten dengan baik dari sisi aset, dana pihak ketiga
6,5%. pencapaian sasaran inflasi dan tetap (DPK), dan pembiayaan. Aset
kondusif untuk menjaga stabilitas perbankan syariah di tahun 2012
Secara tahunan, inflasi Indeks Harga keuangan dan mendorong intermediasi tumbuh Rp49,55 triliun atau tumbuh
Konsumen di tahun 2012 mencapai perbankan, sehingga sisi supply dapat 34,06% dari Rp145,47 triliun di tahun
4,30% atau lebih tinggi dari inflasi di merespon akselerasi di sisi permintaan 2011 ke Rp195,02 triliun di tahun 2012.
tahun 2011 yang mencapai 3,79%. secara memadai.
Inflasi sepanjang tahun 2012 tetap DPK perbankan syariah tahun 2012
berada pada kisaran sasaran inflasi Secara umum kinerja perbankan naik sebesar Rp32,10 triliun atau
sebesar 4,5%±1%. Hal ini didorong masih relatif baik. Indikator-indikator 27,81%, dari Rp115,41 triliun di akhir
oleh inflasi inti yang stabil, inflasi utama perbankan seperti rasio kredit tahun 2011 ke Rp147,51 triliun di tahun
volatile food yang terkendali, dan inflasi bermasalah (Non Performing Loan 2012. Pertumbuhan DPK tahun 2012
administered prices yang rendah. – NPL), Net Interest Margin (NIM) adalah 27,81% lebih rendah dibanding
Inflasi inti yang stabil didukung oleh dan Return On Asset (ROA) juga pertumbuhan DPK dengan tahun 2011
penerapan strategi bauran kebijakan menunjukkan perkembangan yang yaitu 51,79%.
moneter dan makroprudensial sehingga positif. NPL Gross di tahun 2012
tekanan inflasi dari sisi permintaan, menurun dibandingkan dengan NPL Dari sisi penyaluran dana,
harga komoditas impor, dan ekspektasi Gross di tahun 2011 dari 2,17% ke pertumbuhan pembiayaan perbankan
inflasi tetap terkendali. 1,87%, sedangkan Return on Asset syariah di tahun 2012 sebesar 43,69%
(ROA) dan Net Interest Margin (NIM) lebih rendah dari pertumbuhan
Nilai tukar rupiah mengalami tekanan relatif stabil pada kisaran 3,11% dan pembiayaan di tahun 2011 pada
depresiasi sepanjang tahun 2012,

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 75


Laporan Manajemen

periode yang sama yaitu 50,56%.


Strategi Bisnis Bank
Perkembangan pembiayaan perbankan
syariah di tahun 2012 naik sebesar
Penentuan sasaran dan strategi BSM
Rp44,85 triliun atau 43,69%, dari
telah diselaraskan dengan bisnis yang
Rp102,66 triliun di tahun 2011 ke
dijalankan, sehingga membentuk
Rp147,51 triliun di tahun 2012.
suatu sinergi yang berkesinambungan.
Sementara itu rasio Non Performing
Sasaran dan strategi BSM yang
Financing (NPF) membaik semula
telah dijalankan dan sebagian besar
2,52% di tahun 2011 menjadi 2,22% di
telah tercapai di tahun 2012 tersebut
tahun 2012.
tercermin dalam 10 prioritas kerja
utama.
Perbankan syariah juga telah
menjalankan fungsi intermediasi
Sepuluh prioritas kerja Bank pada
dengan baik. Financing to Deposit
tahun 2012 adalah:
Ratio (FDR) perbankan syariah di
perbankan konvensional dikenal 1. Mencapai laba bersih sekurang-
dengan istilah Loan to Deposit Ratio kurangnya Rp800 miliar;
(LDR) –mencapai 100,00% di akhir 2. Menghimpun dana pihak ketiga
sekurang-kurangnya Rp14,91
triliun serta mempertahankan porsi
dana konsumer min. 50% dan
Sampai dengan tahun 2012, jumlah bank yang melaksanakan porsi low cost fund min. 43,00%;
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah mencapai 193 3. Mengembangkan pembiayaan
dengan hati-hati sekurang-
bank, terdiri dari 11 BUS, 24 UUS dan 158 BPRS. kurangnya Rp14,45 triliun dengan
porsi pembiayaan UMKM min.
74%;
tahun 2012, lebih tinggi dibandingkan 4. Mengendalikan kualitas
LDR perbankan secara umum di angka pembiayaan sehingga NPF gross
83,58%. maks. 2,91%, NPF nett maks.
1,19% dan APYD/AP maks. 2,35%;
5. Meningkatkan efisiensi usaha
Pangsa Pasar sehingga cost to income ratio
maks. 59,00%;
Sampai dengan tahun 2012, jumlah 6. Memperoleh fee based income
bank yang melaksanakan kegiatan min. Rp1,51 triliun;
usaha berdasarkan prinsip syariah 7. Meningkatkan kualitas layanan
mencapai 193 bank, terdiri dari 11 melalui peningkatan peringkat
BUS, 24 UUS dan 158 BPRS. servis menjadi 3 besar di
perbankan syariah dan
Dengan pertumbuhan aset tersebut, pembukaan outlet: 6 KC, 75 KCP,
pangsa pasar aset perbankan syariah 75 KCP khusus gadai (kerjasama
terhadap aset perbankan nasional dengan Bank Mandiri 20 outlet, PT
meningkat dari 3,98% di tahun 2011 ke Pos 50 outlet, BSHB 5 outlet), 25
4,58% di tahun 2012. KK, 79 PP, 250 sales outlet gadai
di PT Pos, 285 sales outlet gadai
Pangsa pasar DPK perbankan syariah di Bank Mandiri, dan 294 ATM;
di tahun 2012 adalah 4,57%. Pangsa 8. Mengimplementasikan proyek
pasar pembiayaan perbankan syariah Core Banking System baru;
terhadap perbankan umum adalah 9. Mengimplementasikan proyek
5,45% di tahun 2012. Corporate Plan 2012;

76 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


10. Memperkuat competency pertumbuhan aset, dana pihak ketiga, Pertumbuhan ini melebihi pertumbuhan
based human resource melalui pembiayaan, dan fee based income pembiayaan di industri perbankan
pengembangan kompetensi, tidak tercapai. syariah sebesar 43,69%.
kualitas dan produktivitas pegawai
serta internalisasi budaya Pertumbuhan ini diiringi dengan
perusahaan (ETHIC).
Pendanaan meningkatnya penyaluran pembiayaan
Pada tahun 2012, dana pihak ketiga ke sektor non korporasi, yaitu dari
Sedangkan untuk menghadapi tantangan (DPK) BSM mencapai Rp47,41 triliun 72,93% di akhir 2011 menjadi
bisnis di tahun 2013, BSM telah atau sebesar 87,62% terhadap target 73,27% di akhir 2012. Meningkatnya
menetapkan rencana bisnis Bank untuk Rencana Bisnis Bank (RBB) sebesar porsi pembiayaan non korporasi
tahun 2013 yang kami rumuskan menjadi Rp54,10 triliun. DPK tersebut tumbuh ini diharapkan dapat menurunkan
5 (lima) Fokus Utama Bank. sebesar 11,24% atau Rp4,79 triliun risiko pembiayaan sehingga akan
terhadap posisi DPK tahun 2011 menyehatkan perusahaan dalam
1. Peningkatan produktifitas laba
sebesar Rp42,62 triliun. Perseroan juga jangka panjang.
per pegawai semula Rp66,40 juta
terus menjaga rasio dana konsumer
menjadi Rp111,70 juta , melalui:
dan dana murah. Total pendanaan
a. Peningkatan laba bersih
sekurang-kurangnya Rp1,00
triliun;
b. Peningkatan low cost fund
(porsi min. 50%);
Pencapaian pembiayaan BSM tahun 2012 tercatat sebesar
c. Peningkatan pembiayaan
UMKM (porsi min. 74%); Rp44,75 triliun atau sebesar 88,47% terhadap target RBB
d. Peningkatan efisiensi usaha sebesar Rp59,59 triliun. Pembiayaan tersebut tumbuh
(CER maks. 55,04%);
e. Peningkatan FBI sekurang-
sebesar 21,86% atau sebesar Rp8,03 triliun terhadap
kurangnya Rp1,23 triliun; posisi pembiayaan tahun 2011 sebesar Rp36,73 triliun.
2. Pengendalian kualitas aset (APYD/
AP maks. 2,42% dan NPF gross
maks. 2,30% dan NPF net maks.
1,40%); Perseroan sejak 6 tahun terakhir selalu Perseroan menaruh perhatian yang
3. Peningkatan kualitas layanan didominasi oleh dana konsumer (dana tinggi dalam aspek kehati-hatian.
menjadi peringkat 1 di Perbankan yang berasal dari nasabah individual) Untuk itu, Perseroan berupaya untuk
Syariah; dan dana murah (giro dan tabungan). menurunkan rasio pembiayaan
4. Implementasi Proyek Saturn Per akhir tahun 2012, dana konsumer bermasalah atau NPF (Non Performing
(sinergi dengan Bank Mandiri dan yang dihimpun berkontribusi 59,25% Financing). NPF netto perseroan
perusahaan anak Bank Mandiri terhadap total dana pihak ketiga sedikit lebih tinggi dari semula 0,95%
lainnya), Corporate Plan 2013, sedangkan dana murah yang dihimpun di akhir 2011 menjadi 1,14% di akhir
aliansi bisnis dengan PT Pos berkontribusi 53,96% terhadap total 2012.
Indonesia dan Core Banking dana pihak ketiga.
System tahap II;
Layanan Jasa Perbankan
5. Peningkatan kompetensi pegawai
Pembiayaan Lainnya
dan penguatan implementasi
shared values ETHIC. Mengikuti perkembangan industri
Pencapaian pembiayaan BSM tahun
perbankan yang semakin modern,
2012 tercatat sebesar Rp44,75
Perseroan melakukan berbagai inovasi
triliun atau sebesar 88,47% terhadap
Kinerja Tahun 2012 target RBB sebesar Rp50,59 triliun.
guna terus meningkatkan modernitas
jasa-jasa perbankan Perseroan. Upaya
Pembiayaan tersebut tumbuh
Dengan berbagai kejadian tersebut, ini telah menghasilkan kontribusi positif
sebesar 21,86% atau sebesar Rp8,03
kinerja BSM tahun 2012 kurang terhadap kinerja keuangan, yaitu
triliun terhadap posisi pembiayaan
menggembirakan. Walaupun target berupa pendapatan berbasis jasa atau
tahun 2011 sebesar Rp36,73 triliun.
laba tercapai 100%, namun target fee based income (FBI).

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 77


Laporan Manajemen

Hasilnya, di tahun 2012, perolehan bergerak fluktuatif dengan posisi di


FBI Perseroan baik. FBI yang dicapai bulan Desember 2012 sebesar 72,07%.
tahun 2012 mencapai Rp1,14 triliun Perseroan terus menjaga efisiensi ini
atau sebesar 75,28% dari target RBB dengan mengoptimalkan pendapatan
yang ditetapkan sebesar Rp1,51 triliun. operasional dan pengendalian biaya
Sedangkan dibandingkan kinerja tahun operasional.
2011 meningkat sebesar Rp57,00
miliar atau 5,27%.
Tingkat Kesehatan
Pendapatan Usaha Lainnya tersebut Selama tahun 2012, secara
dikontribusi dari berbagai sumber keseluruhan Tingkat Kesehatan Bank
pendapatan, baik pendapatan berbasis memperoleh peringkat 2. Peringkat
aktiva produktif, berbasis produk tersebut mencerminkan Bank
pendanaan, maupun berbasis transaksi. tergolong baik dan manajemen mampu
mengatasi pengaruh negatif kondisi
perekonomian dan industri keuangan.
Penilaian ini didasarkan pada PBI
Nomor 9/1/PBI/2007 tanggal 21 Januari
Alhamdulillah, FBI tahun 2012 mencapai Rp1,14 triliun 2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum Berdasarkan
atau sebesar 75,28% dari target RBB yang ditetapkan Prinsip Syariah.
sebesar Rp1,51 triliun.
Perseroan melakukan penilaian Tingkat
Kesehatan secara self assessment.
Tingkat Kesehatan Bank digunakan
untuk mengukur kemampuan
Profitabilitas manajemen dalam mengelola bank
dalam suatu periode tertentu dibawah
Sejak tahun 2007, Perseroan selalu
kondisi perekonomian dan industri
dapat melampaui target Imbal Hasil
keuangan.
Rata-rata Ekuitas (ROE). Khusus tahun
2012, Perseroan berhasil mencapai
ROE sebesar 25,05%, lebih tinggi Manajemen Risiko
terhadap kinerja ROE tahun 2011
sebesar 24,24%, dan lebih tinggi Pilihan segmen dan bisnis BSM
terhadap rata-rata ROE Perbankan telah membawa sebuah konsekuensi
Syariah sebesar 24,06%. tersendiri. Untuk memberikan imbal
bagi hasil deposan yang tinggi, BSM
Imbal Hasil Rata-rata Aktiva (ROA) harus mendapatkan imbal hasil
Perseroan meningkat dari 1,95% di yang tinggi di sisi pembiayaan. Pada
tahun 2011 ke 2,25% di tahun 2012. umumnya, hal ini harus diperoleh
Pencapaian ROA Perseroan masih dari nasabah-nasabah yang tidak
lebih besar dibandingkan rata-rata ROA sensitif terhadap marjin dan bagi
Perbankan Syariah sebesar 2,14%. hasil yang pada umumnya sekaligus
memiliki eksposur risiko yang lebih
Efisiensi Usaha tinggi dibandingkan dengan nasabah-
nasabah yang sangat sensitif terhadap
Dari sisi efisiensi, Rasio Beban marjin dan bagi hasil. Konsekensi ini
Operasional Terhadap Pendapatan harus diimbangi dengan penerapan
Operasional (BOPO). Sejak tahun manajemen risiko dan tata kelola
2005 hingga 2012, BOPO Perseroan perusahaan yang kuat.

78 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Profil risiko memuat gambaran tentang high. Predikat moderate pada GCG sebagai sebuah sistem dilakukan
tingkat risiko yang melekat pada risiko hukum disebabkan terdapat melalui proses internal yang melibatkan
seluruh aktivitas Bank dan kecukupan perkara di pengadilan yang Dewan Komisaris, Direksi, Dewan
sistem pengendalian risiko. Profil risiko dihadapi Bank. Pengawas Syariah dan seluruh pegawai.
posisi 31 Desember 2012 menunjukkan 6. Risiko Reputasi
predikat risiko komposit Bank secara Selama tahun 2012, predikat risiko Sejalan dengan ketentuan Bank
keseluruhan adalah low to moderate reputasi low to moderate kecuali Indonesia tentang pelaksanaan
dengan trend stabil. pada bulan Januari, Oktober, dan GCG Bank Umum Syariah (BUS)
1. Risiko Kredit November 2012 yang menurun Nomor 11/33/PBI/2009, komitmen
Selama tahun 2012, predikat risiko dengan predikat low. Predikat low pelaksanaan GCG diwujudkan dalam:
kredit low to moderate kecuali to moderate pada risiko reputasi
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung
pada bulan Juni sampai dengan disebabkan karena meningkatnya
jawab Dewan Komisaris dan
Agustus 2012 yang meningkat jumlah keluhan nasabah.
Direksi;
menjadi predikat Moderate. 7. Risiko Strategi
2. Kelengkapan dan pelaksanaan
Predikat risiko kredit yang low Pada periode Januari, Maret,
tugas komite-komite dan fungsi
to moderate mencerminkan April, dan Juni s.d. Oktober 2012,
yang menjalankan pengendalian
pengelolaan yang baik terhadap predikat risiko strategi yaitu
intern BSM;
risiko kredit Bank. moderate. Pada periode Februari
3. Pelaksanaan tugas dan tanggung
2. Risiko Pasar 2012 merupakan terendah yaitu
jawab Dewan Pengawas Syariah;
Selama tahun 2012, predikat risiko low to moderate. Sedangkan
4. Penerapan fungsi kepatuhan, audit
pasar low. Hal ini karena Bank periode Mei, November, dan
intern dan audit ekstern;
tidak memiliki exposure tinggi yang Desember 2012 meningkat
5. Batas maksimum penyaluran
mengandung risiko pasar. menjadi moderate to high.
dana; dan
3. Likuiditas Peningkatan predikat risiko
6. Transparansi kondisi keuangan
Pada periode Mei dan Juli sampai stratejik menjadi moderate to high
dan non keuangan BSM.
dengan November 2012, predikat disebabkan karena penerapan
risiko likuiditas yaitu moderate. organisasi baru pembiayaan.
Sedangkan periode Januari s.d.
April, Juni, dan Desember 2012
predikat risiko likuiditas yaitu
low to moderate. Predikat risiko
Pada periode Mei dan Juli sampai dengan November 2012,
likuiditas yang low to moderate
menunjukkan manajemen risiko predikat risiko likuiditas yaitu moderate. Sedangkan periode
likuiditas Bank baik. Januari s.d. April, Juni, dan Desember 2012 predikat
4. Risiko Operasional
Selama tahun 2012, predikat
risiko likuiditas yaitu low to moderate.
risiko operasional moderate
kecuali bulan Februari 2012
yang meningkat menjadi predikat
moderate to high. Predikat 8. Risiko Kepatuhan Untuk meninjau seberapa jauh praktek
moderate pada risiko operasional Selama tahun 2012, predikat GCG berjalan, tahun 2012, Bank
disebabkan banyaknya risiko kepatuhan low. Hal ini telah melaksanakan self assessment.
pembukaan outlet-outlet baru yang menunjukkan Bank selalu komit untuk Self assessment ini meliputi Self
dilakukan Bank. mematuhi ketentuan yang berlaku. Assessment Internal BSM maupun Self
5. Risiko Hukum Assessment Eksternal Bank Indonesia
Selama tahun 2012, Predikat (vide Peraturan Bank Indonesia No.
risiko hukum yaitu moderate, Penerapan GCG 11/33/PBI/200 tanggal 7 Desember
kecuali pada periode Januari 2009 Pasal 66 tentang self assessment
2012 predikat risiko hukum low Penerapan GCG merupakan proses pelaksanaan GCG dan Surat Edaran
to moderate dan Oktober 2012 jangka panjang yang memberikan hasil Bank Indonesia SE BI No.12/13/DPbS
dengan predikat moderate to berupa sustainable values. Aktualisasi tanggal 30 April 2010).

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 79


Laporan Manajemen

Self Assessment Internal BSM Kebijakan Governance, dan Ikatan


mengacu pada aspek penilaian antara Akuntan Indonesia.
lain Penerapan Governance Structure,
Kebijakan Corporate Governance,
Pengungkapan (Disclosure) Corporate Corporate Social
Gorvernance dan Audit dan Sistem Responsibility (CSR)
Pengendalian Intern. Berdasarkan hasil
pengukuran Internal Self Assessment Perseroan terus berkomitmen
sepanjang tahun 2012 pelaksanaan untuk menjadi warga korporasi
GCG BSM pada unit kerja masuk yang bertanggung jawab (corporate
dalam kategori “Patuh”. citizenship). Perseroan berupaya agar
kegiatan bisnis yang dilakukan memiliki
Untuk External Self Assessment dampak positif yang maksimal terhadap
oleh Bank Indonesia, Perseroan pihak eksternal (sosial, ekonomi,
mendapatkan nilai 2,25 pada tahun lingkungan). Dengan sendirinya,
2012, membaik dibandingkan dengan kegiatan seperti ini dapat disebut
nilai assessment yang sama pada sebagai salah satu bentuk CSR.
tahun 2011, dimana Bank Indonesia Kegiatan ini kami upayakan menjiwai
memberikan nilai 2,35. Dengan seluruh kegiatan bisnis Perseroan.
demikian, Perseroan masuk dalam Perseroan menjalankan kegiatan
kategori “Baik” atas pelaksanaan Good CSR dengan cara menjalin kerjasama
Corporate Governance (GCG) di tahun dengan LAZNAS (Lembaga Amil Zakat
2012 dan 2012. Nasional) BSM, yaitu melalui tiga
bentuk program, yakni Mitra Umat,
Selain itu, terdapat penghargaan yang Didik Umat, dan Simpati Umat. Pada
dapat digunakan untuk menilai kualitas tahun 2012, melalui kerja sama ini,
implementasi GCG Perseroan, yaitu Perseroan berhasil menggulirkan
Annual Report Award. Berdasarkan bantuan kepada 7.744 individu dan
penliaian terhadap Laporan Tahunan 410 institusi dengan total bantuan
2011, Perseroan mendapatkan predikat senilai Rp22,43 miliar, meningkat 45%
Juara Pertama Annual Report Award dari pengguliran tahun 2011 sebesar
untuk kategori Swasta Keuangan Non Rp15,47 miliar.

Kinerja Non
Aktualisasi GCG sebagai sebuah sistem dilakukan melalui Keuangan 2012
proses internal yang melibatkan Dewan Komisaris, Direksi,
Dewan Pengawas Syariah dan seluruh pegawai. Manajemen mengucapkan terima
kasih kepada seluruh pihak yang
memberikan apresiasi kepada
Perseroan. Pada tahun 2012,
Listed. Salah satu aspek penilaian Perseroan meraih 30 penghargaan
yang memiliki porsi penilaian tertinggi dari pihak eksternal, baik dari dalam
adalah aspek Tata Kelola Perusahaan maupun luar negeri. Manajemen
yang Baik (GCG). Ajang penghargaan menilai penghargaan ini sebagai
ini diselenggarakan atas kerjasama penilaian objektif sekaligus sebagai
beberapa lembaga, yaitu Bapepam- pendorong bagi Perseroan untuk
LK dengan Direktorat Jenderal Pajak, terus meningkatkan kinerja di masa
Kementerian BUMN, Bank Indonesia, yang akan datang. Penghargaan-
Bursa Efek Indonesia, Komite Nasional penghargaan tersebut yaitu:

80 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


1. Most Trusted Company Based on Capital Study Award 2012), dari ABFI Institute Perbanas dan Group
Corporate Governance Perception Dunamis. Majalah Tempo.
Index (CGPI) (Good Corporate 13. The Best for CEO Commitment 22. Best Islamic Bank Award, dari
Governance Award 2012), dari (across industries) (Indonesian The Asset Asian Hongkong.
Majalah SWA dan The Indonesian Human Capital Study Award 23. Best Islamic Retail Bank Award,
Institute for Corporate Governance. 2012), dari Dunamis. dari The Asset Asian Hongkong.
2. Indonesia Best Corporate 14. Bank yang berpredikat Sangat 24. Best Islamic Trade Finance
Transformation 2012, dari Bagus atas kinerja keuangan tahun Bank Award, dari The Asset
Majalah SWA dan Win Solution. 2011 (Infobank Sharia Finance Asian Hongkong.
3. The Best Bank 2012 kategori Bank Award), dari Majalah Infobank.
Syariah (Anugerah Perbankan
Indonesia 2012), dari Perbanas
Institute dan Woman Review.
4. The Best CEO (Anugerah Perseroan berupaya agar kegiatan bisnis yang dilakukan
Perbankan Indonesia 2012),
dari Perbanas Institute dan Woman memiliki dampak positif yang maksimal terhadap pihak
Review. eksternal (sosial, ekonomi, lingkungan).
5. The Best Bank 2012 in Compliance
(Anugerah Perbankan Indonesia
2012), dari Perbanas Institute dan
Woman Review. 15. The Best Islamic Bank in Indonesia 25. Infobank Award (Bank yang
6. The Best Bank 2012 in Corporate (Asiamoney Islamic Bank berpredikat Sangat Bagus atas
Communication (Anugerah Award 2012), dari Asiamoney. kinerja keuangan tahun 2011),
Perbankan Indonesia 2012), 16. Indonesia Best Brand Award 6 Majalah Infobank.
dari Perbanas Institute dan Woman kali berturut-turut (Best Brand 26. Word of Mouth Marketing
Review. Platinum Awards), dari Majalah Award, dari Majalah SWA
7. The Best Bank 2012 in Financial SWA bekerjasama dengan bekerjasama dengan lembaga
Aspects (Anugerah Perbankan lembaga survey Mars. riset Onbee Marketing.
Indonesia 2012), dari Perbanas 17. Annual Report Award (ARA) 27. Service Quality Award 2012
Institute dan Woman Review. 2011, dari Bank Indonesia, (Sharia Banking), dari Carre
8. The Best Bank 2012 in Human Bapepam-LK, BEI, Kementerian Customer Satisfaction & Loyalty
Capital (Anugerah Perbankan BUMN, Komite Nasional Kebijakan dan Majalah Service Excellence.
Indonesia 2012), dari Perbanas Governance (KNKG), Ikatan 28. Best Islamic Bank in
Institute dan Woman Review. Akuntan Indonesia, dan Ditjen Indonesia, dari Islamic Finance
9. The Best Bank 2012 in Marketing Pajak. News/Redmoney.
(Anugerah Perbankan Indonesia 18. Bank Syariah Terbaik 2012 29. The Best Brand Equity
2012), dari Perbanas Institute dan (Investor Award), dari Majalah Champion of Islamic Banking,
Woman Review. Investor. dari Markplus Insight dan Majalah
10. The Best Bank 2012 in Risk 19. Best Performance Banking Marketeers.
Management (Anugerah 2012 Kategori Bank Syariah 30. The Most Popular Brand of
Perbankan Indonesia 2012), dengan Aset di atas Rp5 Trilliun Islamic Banking, dari Markplus
dari Perbanas Institute dan Woman (Indonesia Banking Award), Insight dan Majalah Marketeers.
Review. dari Koran Tempo.
11. The Best for Employee Net 20. No. 1 Choice Brand Based on
Promoter Score (financial industry) Indonesian Women Survey 2012 Prospek usaha 2013
(Indonesian Human Capital (Indonesian Women Survey
Study Award 2012), dari Award), dari Majalah Kartini. Sejalan dengan perkiraan semakin
Dunamis. 21. Bank Syariah Terbaik dengan meningkatnya pertumbuhan
12. The Best for All Criteria (across pengukuran kinerja keuangan perekonomian dunia, perekonomian
industries) (Indonesian Human (ABFI Institute Award), dari Indonesia pada tahun 2013

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 81


Laporan Manajemen

diprakirakan akan lebih baik ekspansi usaha perhotelan dan


dibandingkan tahun 2012. pembangunan ruang-ruang pamer
(exhibition hall).
Dari sisi lapangan usaha, pada tahun
2013, sektor-sektor utama yakni Di sektor pengangkutan, peningkatan
sektor industri pengolahan; sektor mobilitas pelaku bisnis dan arus barang
perdagangan, hotel dan restoran menjanjikan optimisme di subsektor
(PHR); serta sektor pengangkutan pengangkutan. Untuk merespons
dan komunikasi diprakirakan masih perkembangan ini berbagai maskapai
akan mendominasi perkembangan penerbangan melakukan penambahan
perekonomian nasional. armada, frekuensi penerbangan dan
perluasan rute-rute penerbangan.
Permintaan domestik yang kuat dan
pertumbuhan ekonomi dunia yang Peningkatan aktivitas pengangkutan
membaik akan menjadi pendukung tidak hanya terjadi pada angkutan
yang cukup kuat bagi kinerja sektor udara, angkutan laut juga mengalami
industri pengolahan pada tahun peningkatan, terutama terkait dengan
2013. Pertumbuhan sektor industri arus peti kemas di berbagai pelabuhan
pengolahan 2013 terutama didorong di Indonesia, baik pelabuhan besar
oleh sub-sektor makanan, minuman & maupun kecil.
tembakau.
Di sektor komunikasi, untuk mendukung
Sementara itu, besarnya potensi pasar aktivitas ekonomi yang cukup tinggi,
domestik serta didukung daya beli tuntutan akan ketersediaan informasi
yang tinggi menjadi faktor pendorong yang cepat, mendorong peningkatan
kinerja sektor perdagangan, hotel dan jaringan broadband dan layanan
komunikasi lainnya oleh hampir semua
operator komunikasi agar dapat
memberikan layanan data yang sesuai
Di tahun 2012, komposisi anggota Direksi BSM terdiri dari 6 dengan kebutuhan masyarakat.
(enam) orang yaitu seorang sebagai Direktur Utama dan 5
(lima) orang Direktur, yang diangkat berdasarkan RUPS. Perubahan Komposisi
Direksi
Di tahun 2012, komposisi anggota
restoran (PHR). Potensi yang besar ini Direksi BSM terdiri dari 6 (enam)
dimanfaatkan dengan baik terutama orang yaitu seorang sebagai Direktur
di sektor ritel. Hal tersebut terlihat Utama dan 5 (lima) orang Direktur,
dari perkembangan gerai-gerai mini yang diangkat berdasarkan RUPS.
market serta perkembangan usaha Penunjukan Direksi telah melalui
berdasarkan waralaba yang masih marak. mekanisme fit and proper test oleh
Pemegang Saham Pengendali.
Di sektor perhotelan, besarnya potensi
kegiatan usaha di bidang meeting, Kepengurusan Direksi tidak mengalami
incentive, convention, and exhibition perubahan, sebagaimana tahun
(MICE) di Indonesia mendorong sebelumnya yaitu Yuslam Fauzi
banyak pengusaha membangun sebagai President Director, Hanawijaya
fasilitas yang akan mendukung sebagai Micro and Small Banking
kegiatan tersebut atara lain melakukan Director, Sugiharto sebagai Commercial

82 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Banking Director, Zainal Fanani menyejahterakan masyarakat dan Semoga Allah SWT senantiasa
sebagai Compliance Director, Achmad mewujudkan diri sebagai bank syariah meridhoi setiap upaya kita.
Syamsudin sebagai Risk Management kebanggaan bangsa Indonesia.
Director dan Amran P. Nasution Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
sebagai Corporate Banking and Selanjutnya, kami akan menguraikan
Treasury Director. laporan kinerja BSM tahun 2012,
sebagaimana tertuang dalam buku
Akhir kata, Direksi ingin menyampaikan Laporan Tahunan ini, termasuk Laporan
penghargaan dan terima kasih kepada Keuangan berupa Neraca dan laporan
pemerintah, regulator, alim ulama, Laba Rugi BSM untuk tahun buku
masyarakat, pemegang saham, 2012. Laporan Keuangan Bank tahun
nasabah, mitra usaha serta seluruh 2012 tersebut telah diaudit oleh Kantor
pegawai dan keluarga besar BSM atas Akuntan Purwantono, Suherman &
seluruh dukungan dan kepercayaan Surja (anggota dari firma Ernst & Young
yang telah diberikan. Semoga dengan (E&Y)) dengan opini “Wajar Dalam
dukungan yang tiada henti tersebut, Semua Hal yang Material”.
BSM akan terus berperan dalam

PT Bank Syariah Mandiri


Direksi

Yuslam Fauzi
Direktur Utama

Hanawijaya Amran Nasution Zainal Fanani


Direktur Direktur Direktur

Sugiharto Achmad Syamsudin


Direktur Direktur

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 83


Laporan Manajemen

Profil
Direksi

Zainal Fanani Hanawijaya Yuslam Fauzi


Direktur Direktur Direktur Utama

84 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Sugiharto Amran Nasution Achmad Syamsudin
Direktur Direktur Direktur

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 85


Laporan Manajemen

Yuslam Fauzi Hanawijaya Sugiharto


Direktur Utama Direktur Direktur

Warga Negara Indonesia. Umur 53 Warga Negara Indonesia. Umur 49 Warga Negara Indonesia. Umur 52
tahun, lahir di Jakarta, 28 Agustus 1959. tahun, lahir di Jakarta, 3 Desember 1963. tahun, lahir di Kediri, 19 November
Alumnus Fakultas Ekonomi, Universitas Lulus dari Fakultas Pertanian Jurusan 1960. Lulusan dari Universitas Negeri
Indonesia tahun 1986. Meraih gelar MBA Agribisnis, Institut Pertanian Bogor pada Jember 1985, dan menyelesaikan pasca
tahun 1992 dari Arizona State University, tahun 1986. Meraih gelar MM dari Institut sarjana dari Universitas Muhammadiyah
USA. Saat ini sedang menyelesaikan S-3 Pendidikan Manajemen Prasetya Mulya Jakarta tahun 2003. Saat ini sedang
di Universitas Indonesia. (Jakarta, 1999). menyelesaikan S-3 di Universitas 17
Agustus Surabaya.
Pengalaman Kerja Pengalaman Kerja
l Regional Manager Wilayah IX l Direktur Pembiayaan Konsumer, Pengalaman Kerja
Banjarmasin Bank Mandiri. l Direktur Komersial Cabang dan Pengembangan l Kepala Divisi Pengembangan Jaringan
Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Produk PT Bank Syariah Mandiri. PT Bank Syariah Mandiri. l Regional
Syariah Mandiri. l Kepala Bagian Kredit l Direktur Kepatuhan, Manajemen Resiko Manager of East Java, Bali dan Mataram
Menengah Bank Bumi Daya. Produk dan IT Bank Syariah Mandiri. PT Bank Syariah Mandiri. l Regional
l Hub Manager Jakarta Fatmawati Manager of Middle Java PT Bank
Pendidikan dan Pelatihan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Muamalat Indonesia. l Coordinator of
l CEO Roundtable Meeting-Netherlands- l Departemen Head Front End Collection Corporate Business Restructure Financing
Indonesia Financial Sector Expertise PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. l Group Unit PT Bank Muamalat Indonesia.
Exchange Programme (NIFSEEP). Head Credit Recovery di PT Bank Mandiri l Branch Manager di Fatmawati - Jakarta

l Assesment Center Bank Mandiri. (Persero) Tbk. l Assistant Relationship PT Bank Muamalat Indonesia. l Head of
Leadership Forum Bank Mandiri. Manager Credit Corporate Bank Dagang Commercial Financing di Surabaya PT
l Training Service Strategy untuk Senior Negara. l Analis kredit perusahaan Bank Muamalat Indonesia.
Management Bank Mandiri. l Interest berskala menengah Bank Dagang
Rate Paradox & Peluncuran Buku Negara. Pendidikan dan Pelatihan
“Indonesia Banking Watch 2012 – 2013”. l Seminar Financial Inclusion Peran

l Mandiri CFO Forum 2012. Tema: Pendidikan dan Pelatihan Perbankan untuk memperluas akses
Creating Optimum Growth Through l Seminar “Gadai Emas Diantara Bank masyarakat terhadap jasa keuangan.
Efficiency Management. l USINDO Syariah antara Investasi dan Spekulasi”. l Half Day Workshop Great Leader

“Indonesia as a ‘Global Swing State’: l Seminar “Jakarta Muslim Executive Program Bank Mandiri. l Workshop
What does it mean for US-Indonesia Forum”. l Konferensi APM-RCG &IIICE Great Leader Program Bank Mandiri
Relations?”. l Great Leader Program 2012 MP3EI. l Workshop Penerapan Day 2. l Institutional Investor Forum.
Bank Mandiri. l Franchise Review Mid Transaksi Murabahah pada perbankan l Training Service Excellent untuk Senior

Year 2012. l Half Day Workshop Great Syariah. l Training Competitive Strategy. Management - PT Bank Mandiri.
Leader Program Bank Mandiri. l Seminar Inovasi Produk.
Dasar Pengangkatan Pertama kali:
Dasar Pengangkatan Pertama kali: RUPS tanggal 19 Juni 2008
Dasar Pengangkatan Pertama kali:
RUPS tanggal 22 Juni 2005
RUPS tanggal 22 Juni 2005

86 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Amran Nasution Achmad Syamsudin Zainal Fanani
Direktur Direktur Direktur

Warga Negara Indonesia. Umur 47 Warga Negara Indonesia. Umur 47 tahun, Warga Negara Indonesia. Umur 49
tahun, lahir di Jakarta, 1 Desember 1965. lahir di Jakarta, 27 Juli 1965. Alumnus th, lahir di Ngawi, 24 Oktober 1964.
Lulus dari Fakultas Ekonomi, Jurusan Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Lulus dari Fakultas Teknik Sipil Jurusan
Manajemen, Universitas Trisakti, Jakarta Bogor tahun 1989. Meraih gelar MBA Transportasi, Institut Teknologi 10
tahun 1989. tahun 1998 dari International University Of November Surabaya (ITS) tahun 1989.
Japan, Nigata, Japan.
Pengalaman Kerja Pengalaman Kerja
l Kepala Divisi Korporasi PT Bank Pengalaman Kerja l Kepala Divisi Perencanaan,
Syariah Mandiri. l Kepala Divisi l Regional Risk Management III & V, Pengembangan dan Manajemen Kinerja
Pembiayaan & Investment Banking PT Bank Mandiri. l Dept. Head, Commercial PT Bank Syariah Mandiri. l Kepala
Bank Syariah Mandiri. l Kepala Divisi Risk Mgt Group, Bank Mandiri. l Dept. Bagian Relation Manager Retail I, Divisi
Treasury dan Dana PT Bank Syariah Head, Retail Credit Risk Mgt. Group, Pemasaran & Pembinaan Cabang PT
Mandiri. l Kepala Divisi Pembiayaan Bank Mandiri. l Group Head CRM Retail, Bank Syariah Mandiri. l Kepala Cabang
Menengah dan Ritel PT Bank Syariah Bank Mandiri. lKetua Tim, KP. Urusan Surabaya PT Bank Syariah Mandiri.
Mandiri. l Kepala Cabang Utama Bank Pengawasan Kredit, BDN l Kepala Cabang Pembantu Kalimalang,
Susila Bakti Bandung. l Account Officer Bank Susila Bakti. l Kepala Operasi KCP
Bank Susila Bakti Bandung Pendidikan dan Pelatihan Rawamangun, Bank Susila Bakti. l Staf
Badan Penelitian & Pengembangan
l Indonesian International Banking
Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Darat, Departemen
Convention 2012. l Workshop Akad
l Indonesia Investment Forum. l Seminar Perhubungan RI.
Pembiayaan untuk Financing Operation
Nasional IBI “Economis Outlook 2013:
Center (FOC). l Kegiatan Kick Off
Dalam Perspektif Ekonomi Global Pendidikan dan Pelatihan
Service Excellence 2012. l Temenos
yang Penuh Ketidakpastian”.l Seminar l Seminar Perbankan Indonesia
Community Forum (TCF) 2012. l Annual
Nasional Perhajian. Menghadapi Berlakunya Masyarakat
Risk consolidation Conference 2012.
Ekonomi ASEAN & MP3EI. l Service
l Workshop Great Leader Program
Dasar Pengangkatan Pertama kali: Workshop For Group Head & Service
Bank Mandiri. l Workshop Great Leader
RUPS tanggal 19 Juni 2007 Mindset. l Risk Management Cert.
Program Bank Mandiri. l Investment
Refreshment PROG.LVL.3-5. l Improving
Forum- PT Bank Mandiri, Tbk. l Seminar
Compliance Competency. l Kesiapan
on Banking Industry in An Extremely
Perbankan Menghadapi Pembatasan
Dynamic World: Becoming prosperious
Kepemilikan Saham Bank Umum. l ICA
& profer. l Program Assessmen Great
International Advance Certificate in
Leader Bank Mandiri.lSeminar E-Payment
Compliance & Financial Crime of the
& Security.
International Compliance association.
Dasar Pengangkatan Pertama kali:
RUPS tanggal 29 Juni 2010 Dasar Pengangkatan Pertama kali:
RUPS tanggal 19 Juni 2007

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 87


Analisis dan Pembahasan Manajemen
atas Kinerja Bank

Tinjauan Bisnis dan Prospek Usaha


Peti Uang tahun 1960 - Koleksi Museum Mandiri

88
88 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri
BSM terus
menunjukkan
kinerja yang
semakin
membaik,
sebagai bank
syariah dengan
market share
terbesar di
Indonesia.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 89


89
Tinjauan Bisnis Perbankan

P
ada tahun 2012, kinerja Bank Syariah Mandiri (BSM) impor, dan ekspektasi inflasi tetap terkendali. Selain itu,
menunjukkan performance yang semakin baik sebagai terjaganya inflasi juga didukung oleh koordinasi yang
bank syariah dengan market share terbesar di Indonesia. semakin intensif antara Bank Indonesia dan Pemerintah.
Inflasi kelompok volatile food dan administered prices
Aset BSM menunjukkan pertumbuhan sebesar Rp5,56 tahun 2012 cukup terkendali. Inflasi volatile food
triliun atau 11,42%, sedangkan laba bersih tumbuh sebesar terkendali pada level 5,7% (yoy), terutama dipengaruhi
Rp254,62 miliar atau 46,20% dibandingkan dengan tahun oleh peningkatan produksi pangan domestik dan
sebelumnya. Kondisi ini menunjukkan bahwa kinerja BSM kelancaran distribusi. Inflasi administered prices cukup
meningkat secara konsisten dari tahun ke tahun. rendah yaitu 2,7% (yoy). Inflasi administered prices
terutama disumbang oleh kenaikan harga rokok.
Komoditas administered prices lainnya seperti bahan
bakar rumah tangga dan bensin memberikan sumbangan
A. Perekonomian Indonesia dan yang minimal terhadap inflasi. BI memperkirakan selama
Prospek Usaha Perbankan tahun 2013 inflasi IHK berada pada kisaran 4,5±1%.

Ekonomi global di tahun 2012 melambat dari 3,9% di Nilai tukar rupiah mengalami tekanan depresiasi
tahun 2011 ke 3,2% di tahun 2012 yang disebabkan sepanjang tahun 2012, terkait dengan dinamika
krisis di negara maju. Pertumbuhan ekonomi di negara perekonomian dunia dan berdampak pada kinerja
maju terutama disebabkan oleh kinerja ekonomi negara- perekonomian domestik. Nilai tukar rupiah secara rata-
negara di kawasan Eropa yang masih dihadapkan rata melemah 6,3% (ytd) dari Rp8.768 per dolar AS di
pada permasalahan utang, kontraksi fiskal, terbatasnya tahun 2011 ke level Rp9.358 per dolar AS di tahun 2012.
ruang kebijakan moneter, tingkat pengangguran yang Sementara itu, secara point-to-point, rupiah mengalami
meningkat tajam, rapuhnya sektor keuangan, serta depresiasi 5,9% dari level Rp9.068 per dolar AS di tahun
merosotnya kepercayaan pasar. Permasalahan tersebut 2011 ke level Rp9.638 per dolar AS di tahun 2012.
menyebabkan pemulihan krisis Zona Eropa berjalan
lambat. Perlambatan ekonomi di negara maju yang BI Rate di akhir tahun 2011 berada di level 6,00%,
berdampak pada melambatnya pertumbuhan ekonomi di kemudian BI Rate turun di Februari 2012 menjadi 5,75%
negara-negara emerging market. Pertumbuhan ekonomi sampai dengan Desember 2012. Kinerja ekonomi
China dan India sebagai motor penggerak perekonomian Indonesia yang relatif membaik dan stabil mendorong BI
di negara emerging market mengalami perlambatan untuk menetapkan BI Rate di akhir tahun 2012 berada
terutama di pertengahan tahun 2012. pada level 5,75%. Bank Indonesia memandang bahwa
Rate 5,75% masih konsisten dengan pencapaian sasaran
Perekonomian Indonesia tahun 2012 relatif baik yaitu inflasi dan tetap kondusif untuk menjaga stabilitas
tumbuh sebesar 6,2%, namun melemah dibandingkan keuangan dan mendorong intermediasi perbankan,
pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2011 yang sehingga sisi suplai dapat merespon akselerasi di sisi
sebesar 6,5%. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh permintaan secara memadai.
kinerja konsumsi rumah tangga dan kinerja investasi.

1.
Perbankan Nasional
Tekanan inflasi sampai dengan tahun 2012 relatif tinggi.
Secara tahunan, inflasi Indeks Harga Konsumen di tahun
Aset perbankan nasional tahun 2012 adalah
2012 mencapai 4,30% (yoy) atau lebih tinggi dari inflasi di
Rp4.262,59 triliun, tumbuh sebesar Rp610 triliun
tahun 2011 yang mencapai 3,79% (yoy). Inflasi sepanjang
atau 16,69% (yoy) terhadap posisi aset tahun 2011
tahun 2012 tetap berada pada kisaran sasaran inflasi
sebesar Rp3.652,83 triliun. Pertumbuhan aset
sebesar 4,5%±1%. Hal in didorong oleh inflasi inti yang
perbankan tersebut lebih rendah dari pertumbuhan
stabil, inflasi volatile food yang terkendali, dan inflasi
aset tahun 2011 yaitu 21,40% (yoy). Penghimpunan
administered prices yang rendah.
dana pihak ketiga (DPK) tumbuh Rp440,29 triliun
atau 15,81% (yoy) dari Rp2.784,91 triliun di 2011
Inflasi inti yang stabil didukung oleh penerapan strategi
ke Rp3.225,20 triliun di 2012. Pertumbuhan DPK
bauran kebijakan moneter dan makroprudensial sehingga
sampai dengan Desember 2012 tersebut lebih
tekanan inflasi dari sisi permintaan, harga komoditas
rendah dibandingkan pertumbuhan DPK tahun 2011
sebesar 19,07% (yoy).

90 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Sementara itu, kredit yang disalurkan sampai dengan per Desember 2012 mencapai 17,43% lebih tinggi
tahun 2012 adalah Rp2.707,86 triliun, tumbuh dibandingkan CAR Desember 2011 yang mencapai
sebesar Rp507,77 triliun atau 23,08% (yoy) dari 16,05%.
posisi kredit di tahun 2011 sebesar Rp2.200,09
triliun. Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit
2. Perbankan Syariah
modal kerja menjadi penopang utama pertumbuhan
kredit tahun 2012. Pertumbuhan kredit modal kerja
Sampai dengan tahun 2012, jumlah bank yang
meningkat dari 21,41% (yoy) tahun 2011 ke 23,21%
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
(yoy) tahun 2012. Sementara itu, pertumbuhan kredit
syariah mencapai 193 bank, terdiri dari 11 BUS, 24
investasi dan kredit konsumsi di tahun 2012 tercatat
UUS dan 158 BPRS. Sejalan dengan hal tersebut,
masing-masing sebesar 27,39% (yoy) dan 19,87%
jaringan kantor bank syariah telah mencapai 2.663
(yoy).
kantor dan 1.277 office channeling (OC).

Secara sektoral, pertumbuhan kredit masih ditopang


Aset perbankan syariah di tahun 2012 tumbuh
oleh sektor perdagangan, restoran dan hotel. Pada
Rp49,55 triliun atau tumbuh 34,06% (yoy) dari
tahun 2012, pertumbuhan sektor perdagangan,
Rp145,47 triliun di tahun 2011 ke Rp195,02 triliun
restoran dan hotel tercatat sebesar 34,23% (yoy)
di tahun 2012. Dengan pertumbuhan aset tersebut,
naik dibandingkan dengan periode yang sama pada
pangsa pasar aset perbankan syariah terhadap aset
tahun 2011 yaitu 19,37% (yoy). Dengan pangsa
perbankan nasional meningkat dari 3,98% di tahun
sebesar 20,10% dari total kredit, sektor tersebut
2011 ke 4,58% di tahun 2012.
masih menjadi penopang pertumbuhan total kredit
yaitu memberikan kontribusi sebesar 27,33% dari
DPK perbankan syariah tahun 2012 naik sebesar
pertumbuhan kredit yang sebesar Rp507,77 triliun.
Rp32,10 triliun atau 27,81% (yoy), dari Rp115,41
triliun di akhir tahun 2011 ke Rp147,51 triliun di
Secara umum kinerja perbankan masih relatif baik.
tahun 2012. Pertumbuhan DPK tahun 2012 adalah
Indikator-indikator utama perbankan seperti rasio
27,81% (yoy) lebih rendah dibanding pertumbuhan
kredit bermasalah (Non Performing Loan – NPL), Net
DPK dengan tahun 2011 yaitu 51,79% (yoy). Pangsa
Interest Margin (NIM) dan Return On Asset (ROA)
pasar DPK perbankan syariah di tahun 2012 adalah
juga menunjukkan perkembangan yang positif. NPL
4,57%.
Gross di tahun 2012 menurun dibandingkan dengan
NPL Gross di tahun 2011 dari 2,17% ke 1,87%,
Dari sisi penyaluran dana, pertumbuhan pembiayaan
sedangkan Return On Asset (ROA) dan Net Interest
perbankan syariah di tahun 2012 sebesar 43,69%
Margin (NIM) relatif stabil pada kisaran 3,11% dan
(yoy) lebih rendah dari pertumbuhan pembiayaan di
5,49%. Rasio permodalan (CAR) perbankan nasional
tahun 2011 pada periode yang sama yaitu 50,56%

Sampai dengan tahun 2012, jumlah


bank yang melaksanakan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah mencapai
193 bank, terdiri dari 11 BUS, 24 UUS
dan 158 BPRS.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 91


Tinjauan Bisnis Perbankan

(yoy). Perkembangan pembiayaan perbankan Selama tahun 2012 total aset BSM meningkat 11,42%
syariah di tahun 2012 naik sebesar Rp44,85 triliun atau Rp5,56 triliun dari Rp48,67 triliun tahun 2011 ke
atau 43,69%, dari Rp102,66 triliun di tahun 2011 Rp54,23 triliun tahun 2012. Dengan demikian BSM
ke Rp147,51 triliun di tahun 2012. Pangsa pasar memberikan kontribusi sebesar 11,22% terhadap
pembiayaan perbankan syariah terhadap perbankan pertumbuhan industri perbankan syariah di tahun 2012.
umum adalah 5,45% di tahun 2012. Sementara itu
rasio Non Performing Financing (NPF) membaik
semula 2,52% di tahun 2011 menjadi 2,22% di tahun
2012. Grafik Market Share Aset BSM terhadap Perbankan
Syariah

3. Pelaku Perbankan syariah

Pada tahun 2012 tidak terdapat penambahan


Unit Usaha Syariah (UUS) dan tidak terdapat BSM
2011
BSM 2012 27,81%
penambahan Bank Umum Syariah (BUS) baru, Non BSM 33,46% Non BSM
66,54% 72,19%
sehingga pemain di industri perbankan syariah terdiri
atas 11 BUS, 24 UUS dan 158 BPRS.

B. Market Share Aset


Di tengah industri perbankan syariah yang tumbuh
sebesar Rp49,55 triliun dari Rp145,47 triliun tahun 2011
ke Rp195,02 triliun tahun 2012 atau meningkat 34,06%,
BSM adalah pemegang pangsa pasar industri perbankan
syariah yang terbesar.

Dari sisi total aset per 31 Desember 2012 BSM masih
menguasai 27,81% pangsa pasar perbankan syariah;
meskipun turun 5,65% dari penguasaan market share
tahun 2011 sebesar 33,46%.

Tabel Market Share Aset BSM terhadap Perbankan Syariah (dalam Rp miliar)

Aset 2011 2012 Growth Market Share Aset


BSM 48.672 54.229 5.557 27,81%
Non BSM 96.796 140.789 43.993 72,19%
Perbankan Syariah 145.468 195.018 49.550 100,00%

92 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


C. Market Share Dana Pihak Ketiga
Pada tahun 2012, dana pihak ketiga BSM tumbuh Rp4,79
triliun atau 11,24% dari Rp42,62 triliun di tahun 2011 ke
Rp47,41 triliun tahun 2012. Pada saat yang sama dana
pihak ketiga perbankan syariah tumbuh 27,81% dari
Rp115,42 triliun tahun 2011 ke Rp147,51 triliun tahun
2012.

Tabel Market Share DPK BSM terhadap Perbankan Syariah (dalam Rp miliar)

DPK 2011 2012 Growth Market Share DPK

BSM 42.618 47.409 4.791 32,14%

Non BSM 72.798 100.103 27.305 67,86%

Perbankan Syariah 115.416 147.512 32.096 100,00%

Kondisi tersebut menyebabkan pangsa pasar dana pihak


ketiga BSM terhadap perbankan syariah menurun dari
36,93% pada tahun 2011 ke 32,14% pada tahun 2012.
Pangsa pasar dana pihak ketiga BSM menurun akibat
penurunan pangsa pasar deposito dan giro BSM.

DPK BSM sampai dengan bulan Desember 2012 tumbuh


sebesar Rp4,79 triliun berkontribusi sebesar 14,93%
terhadap pertumbuhan DPK Perbankan Syariah sebesar
Rp32,10 triliun.

Grafik Market Share DPK BSM terhadap Perbankan


Syariah

BSM
2011
BSM 2012 32,14%
Non BSM 36,93% Non BSM
63,07% 67,86%

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 93


Tinjauan Bisnis Perbankan

1. Market Share Growth Tabungan 3. Market Share Growth Giro


Sementara itu pangsa pasar tabungan BSM terhadap Giro BSM tumbuh Rp1.765 miliar dari Rp4.669 miliar
tabungan perbankan syariah menurun dari 44,24% di tahun 2011 ke Rp6.434 miliar di tahun 2012 atau
di tahun 2011 ke 42,48% di tahun 2012. Tabungan tumbuh 37,80%. Pertumbuhan giro BSM tersebut
BSM meningkat Rp4,72 triliun atau 32,75% dari memberikan kontribusi 30,95% dari pertumbuhan
Rp14,42 triliun pada tahun 2011 menjadi Rp19,15 giro perbankan syariah sebesar Rp5.702 miliar.
triliun pada tahun 2012. Pertumbuhan tabungan BSM Kondisi tersebut menyebabkan pangsa pasar giro
memberikan kontribusi 37,88% dari pertumbuhan BSM terhadap giro perbankan syariah turun dari
tabungan perbankan syariah yang tumbuh sebesar 38,89% di tahun 2011 ke 36,33% di tahun 2012.
Rp12,47 triliun.

Tabel Market Share Growth Giro BSM terhadap


Perbankan Syariah (dalam Rp miliar)
Tabel Market Share Growth Tabungan BSM terhadap
Perbankan Syariah (dalam Rp miliar)
Share
Giro 2011 2012
Share Growth
Tabungan 2011 2012
Growth BSM 654 1.765 30,95%
BSM 4.551 4.724 37,88%
Non BSM 2.296 3.937 69,05%
Non BSM 5.143 7.746 62,12%
Perbankan Syariah 2.950 5.702 100,00%
Perbankan Syariah 9.694 12.470 100,00%


D. Market Share Pembiayaan
2. Market Share Growth Deposito
Sepanjang tahun 2012, pembiayaan BSM tumbuh
Deposito BSM tumbuh negatif Rp1,70 triliun dari 21,86% atau Rp8,09 triliun dari Rp36,66 triliun di tahun
Rp23,52 triliun di tahun 2011 ke Rp21,83 triliun di 2011 ke Rp44,75 triliun tahun 2012. Pada saat yang
tahun 2012 atau tumbuh -7,22%. Pertumbuhan sama pembiayaan perbankan syariah tumbuh 43,69%
deposito BSM tersebut memberikan kontribusi dari Rp102,66 triliun pada tahun 2011 ke Rp147,51 triliun
-12,19% dari pertumbuhan deposito perbankan pada tahun 2012.
syariah yang mencapai Rp13,93 triliun. Akibatnya
pangsa pasar deposito BSM terhadap deposito Pertumbuhan pembiayaan BSM yang melampaui
perbankan syariah turun dari 33,23% di tahun 2011 pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah tersebut
ke 25,76% di tahun 2012. tidak mendorong kenaikan pangsa pasar pembiayaan
BSM terhadap pembiayaan perbankan syariah dari
35,72% tahun 2011 ke 30,34% tahun 2012.
Tabel Market Share Growth Deposito BSM terhadap
Perbankan Syariah (dalam Rp miliar)

Share
Deposito 2011 2012
Growth

BSM 8,415 (1,698) -12.19%

Non BSM 18,319 15,624 112.19%

Perbankan Syariah 26,734 13,926 100.00%

94 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Tabel Market Share Pembiayaan BSM terhadap Perbankan Syariah (dalam Rp miliar)

Pembiayaan 2011 2012 Growth Market Share Pembiayaan

BSM 36.664 44.755 8.091 30,34%

Non BSM 65.991 102.750 36.759 69,66%

Perbankan Syariah 102.665 147.505 44.850 100,00%

Pembiayaan BSM sampai dengan bulan Desember 2012


tumbuh sebesar Rp8,03 triliun berkontribusi sebesar
17,90% terhadap pertumbuhan Pembiayaan Perbankan
Syariah sebesar Rp44,85 triliun.

Grafik Market Share Pembiayaan BSM terhadap


Perbankan Syariah

BSM BSM
2011 35,78% 2012 30,34%
Non BSM Non BSM
64,22% 69,66%

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 95


Analisis dan Pembahasan Manajemen
atas Kinerja Bank

Tinjauan Operasional (Per Segmen Usaha)


Alat pendeteksi uang tahun 1990 - Koleksi Museum Mandiri

96 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Pertumbuhan Aset
BSM mencapai
11,42% dan
pertumbuhan laba
bersih mencapai
46,20% . Total aset
BSM tahun 2012
sebesar Rp54,23
triliun, menguasai
27,81% pangsa
pasar perbankan
syariah.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 97


Tinjauan Operasional
(per segmen usaha)

B
ank Syariah Mandiri (BSM) senantiasa berkomitmen Pertumbuhan DPK yang cukup signifikan ini diikuti dengan
untuk memenuhi harapan nasabah dalam bisnis pertumbuhan jumlah rekening sebanyak 1.208.974 rekening
perbankan syariah. atau naik 38,98% semula 3.101.255 rekening di tahun
2011 menjadi 4.310.229 rekening di akhir 2012.Rata-rata
Tahun 2012, BSM menawarkan produk-produk inovatif yang pertumbuhan DPK perbulan pada tahun 2012 sebesar
terus berkembang. BSM memiliki beberapa kelompok produk 100.748 rekening.
yaitu:

1. Pendanaan dana pihak ketiga (tabungan, deposito, dan


Tabel Jumlah Rekening Dana Pihak Ketiga (DPK)
giro), dana konsumer dan dana murah (low cost fund).
2. Pembiayaan meliputi pembiayaan per skim, pembiayaan Keterangan 2011 2012
per sektor ekonomi dan pembiayaan per segmen. Tabungan 2.978.140 4.155.632
3. Produk Jasa meliputi jasa produk, jasa operasional, dan Giro 41.792 53.334
jasa investasi. Deposito 81,323 101.263
4. Layanan meliputi syariah mandiri priority. Total 3.101.255 4.310.229

Uraian produk BSM adalah sebagai berikut:

Komposisi Dana
A. Pendanaan
Pada tahun 2012, porsi pendanaan untuk konsumer
mengalami kenaikan menjadi 59,25% dibandingkan tahun
Komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK) sebelumnya sebesar 53,95%.Sedangkan pendanaan
untuk institusi mengalami penurunan menjadi 40,75%,
Total penghimpunan dana pihak ketiga sampai dengan
dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 46,05%.
akhir Desember 2012 mencapai Rp47,41 triliun, tumbuh
sebesar Rp4,79 triliun atau 11,24% terhadap total DPK
tahun 2011 sebesar Rp42,62 triliun. DPK berasal dari
tabungan, giro dan deposito.

Tabel Perkembangan Dana Pihak Ketiga

(dalam
Pertumbuhan Rp Juta)
2011-2012
Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
Nominal %
Tabungan 7.163 9.873 14.424 14.424 19.148 4.724 32,75
Giro 2.591 4.015 4.669 4.669 6.434 1.765 37,80
Deposito 9.584 15.110 23.525 23.525 21.827 (1.698) (7,22)
Jumlah 19.338 28.998 42.618 42.618 47.409 4.791 11,24

Grafik Komposisi Dana Pihak Ketiga

Tabungan Tabungan
40,39% 33,84%
Deposito Deposito
2012 2011
46,04% 55,20%

Giro
Giro 10,96%
13,57%

98 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Tabel Komposisi Dana Periode 2011-2012 (dalam Rp Juta)

Growth
Keterangan 2011 Komposisi 2012 Komposisi
Nominal %
Konsumer 22,990 53.95% 28,092 59.25% 5,102 22.19%
Institusi 19,628 46.05% 19,317 40.75% -311 -1.58%
Total 42,618 100.00% 47,409 100.00% 4,791 11.24%

Grafik Komposisi Dana Periode 2011-2012 Rincian Dana Pihak Ketiga (DPK)

1. Tabungan

Sampai dengan akhir tahun 2012 pencapaian


Institusi Konsumer Institusi Konsumer
46,05%
2011
53,95% 40,75%
2012
59,25% penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk
tabungan adalah sebesar Rp19,15 triliun, meningkat
sebesar 32,75% atau Rp4,72 triliun dari Rp14,42
triliun di tahun 2011. Tabungan di BSM ini meliputi
Tabungan BSM (Mudharabah), BSM Tabungan
Berencana, BSM Tabungan Simpatik, BSM Tabungan
Mabrur, BSM Tabungan Investa Cendikia dan
Komposisi Dana Murah (Low Cost Fund) TabunganKu.

Komposisi dana murah mengalami kenaikan menjadi Pertumbuhan terbesar secara nominal disumbang
53,96% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar oleh Tabungan BSM (Mudharabah) yaitu sebesar
44,80%. Sedangkan pendanaan untuk deposito Rp3,39 triliun. Jumlah NoA Tabungan sampai
mengalami penurunan menjadi 46,04%, dibandingkan dengan akhir tahun 2012 mencapai 4.155.632
tahun sebelumnya sebesar 55,20%. rekening, meningkat sebanyak 1.177.492 rekening
atau 39,54% dibandingkan tahun 2011 sebanyak
2.978.140.
Tabel Komposisi Dana Murah (dalam Rp Juta)

Pertumbuhan 2011-2012
Uraian 2011 Komposisi 2012 Komposisi
Nominal %
Dana Murah 19.093 44.80% 25.582 53.96% 6.489 33.99%
Deposito 23.525 55.20% 21.827 46.04% -1.698 -7.22%
Jumlah 42.618 100.00% 47.409 100.00% 4.791 11.24%

Grafik Komposisi Dana Murah

Deposito 2011
Dana Deposito 2012
Dana
55,20% Murah 46,04% Murah
44,80% 53,96%

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 99


Tinjauan Operasional
(per segmen usaha)

Tabel Jenis Produk Tabungan (dalam Rp Juta)

Pertumbuhan 2011-2012
No Uraian 2011 2012
Nominal %
1 BSM Tabungan Berencana 125.515 147.581 22.066 17,58
2 BSM Tabungan Investa Cendikia 196.340 246.351 50.011 25,47
3 TabunganKu 197.246 308.198 110.952 56,25
4 BSM Tabungan Simpatik 315.094 593.326 278.232 88,30
5 BSM Tabungan Mabrur 1.800.534 2.674.435 873.901 48,54
6 Tabungan BSM (Mudharabah) 11.789.098 15.178.086 3.388.988 28,75
Jumlah 14.423.827 19.147.977 4.724.150 32,75

Tabel Jumlah Rekening Produk Tabungan


Growth
Keterangan 2011 2012
Nominal %
1. BSM Tabungan Berencana 48.058 60.473 12.415 25,83%
2. BSM Tabungan Investa Cendikia 38.769 49.957 11.188 28,86%
3. TabunganKu 163.125 237.755 74.630 45,75%
4. BSM Tabungan Simpatik 320.770 759.559 438.789 136,79%
5. BSM Tabungan Mabrur 574.777 779.012 204.235 35,53%
6. Tabungan BSM (Mudharabah) 1.832.641 2.268.876 436.235 23,80%
Total 2.978.140 4.155.632 1.177.492 39,54%

Growth posisi tabungan pada tahun 2012 memiliki BSM (Mudharabah) sebesar Rp3,39 triliun. Program
pertumbuhan sebesar 32,75% apabila dibandingkan BSM Gelegar Hadiah, Gathering, program Sahabat serta
dengan posisi tahun 2011 yang sebesar Rp14,42 beberapa program lainnya merupakan faktor-faktor yang
triliun. Kenaikan Growth tabungan pada tahun menyebabkan meningkatnya Tabungan BSM.
2012 didukung oleh pertumbuhan BSM Tabungan
Berencana 17,58%, BSM Tabungan Simpatik Jumlah NoA Tabungan BSM (Mudharabah) sampai
88,30%, BSM Tabungan Mabrur 48,54%, Tabungan dengan akhir tahun 2012 adalah sebesar 2.268.876
BSM (Mudharabah) 28,75%, BSM Tabungan Investa rekening. Jumlah NoA Tabungan BSM (Mudharabah)
Cendikia 25,47% dan TabunganKu 56,25%. meningkat sebesar 436.235 rekening atau 23,80%
dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 1.832.641
Tabungan BSM memberikan kontribusi sebesar rekening.
37,88% terhadap pertumbuhan Tabungan Perbankan
syariah yang tumbuh sebesar Rp12,47 triliun. 2) BSM Tabungan Mabrur
Selama 2012, kinerja BSM Tabungan Mabrur mencapai
Rincian produk tabungan di BSM diantaranya adalah sebagai sebesar Rp2,67 triliun. Growth BSM Tabungan Mabrur
berikut: pada tahun 2012 memiliki pertumbuhan sebesar Rp874
miliar atau sebesar 48,54% terhadap posisi tahun 2011
yang sebesar Rp1,80 triliun. Jumlah NoA BSM Tabungan
1) Tabungan BSM (Mudharabah)
Mabrur mencapai sebanyak 779.012 rekening, tumbuh
Tabungan BSM sampai dengan akhir tahun 2012
sebesar 204.235 rekening atau 35,53% dibanding tahun
mencapai Rp15,18 triliun. Kenaikan Growth Tabungan
2011 sebesar 574.777 rekening.

100 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


3) BSM Tabungan Berencana 759.559 rekening, tumbuh sebesar 438.789 rekening
Selama tahun 2012, kinerja BSM Tabungan Berencana atau 136,79% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar
mencapai sebesar Rp147,58 miliar. Growth BSM 320.770 rekening.
Tabungan Berencana pada tahun 2012 memiliki
pertumbuhan sebesar Rp22,07 miliar atau 17,58%, 6) TabunganKu
dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp125.52 Kinerja Tabungan TabunganKu pada tahun 2012
miliar. Jumlah NoA BSM Tabungan Berencana mencapai mencapai Rp308,20 miliar, mengalami peningkatan
60.473 rekening, tumbuh sebesar 12.415 rekening dibandingkan dengan tahun 2011. Growth tabungan
atau 25,83% dibandingkan tahun 2011 sebesar 48.058 TabunganKu pada tahun 2012 memiliki pertumbuhan
rekening. sebesar Rp110,95 miliar atau sebesar 56,25%
terhadap Posisi tahun 2011 yang sebesar Rp197,25
4) BSM Tabungan Investasi Cendikia miliar. Kerjasama dengan institusi-institusi pendidikan
BSM Tabungan Investasi Cendikia mengalami berperan dalam peningkatan TabunganKu. Jumlah
pertumbuhan yang baik selama tahun 2012 antara lain NoA TabunganKu sampai akhir tahun2012 mencapai
dikarenakan adanya program “BSM Ceria” yaitu program 237.755 rekening, meningkat sebesar 74.630 rekening
bundling produk antara BSM Tabungan Investasi Cendikia atau 45,75% dibandingkan tahun 2011 sebesar 163.125
dengan tabungan BSM. Kinerja BSM Tabungan Investasi rekening.
Cendikia pada tahun 2012 mencapai sebesar Rp246,35
miliar, tumbuh sebesar Rp50,01 miliar atau 25,47%
dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp196,34
2. Deposito
miliar.

Sampai akhir tahun 2012 pencapaian penghimpunan


Jumlah NoA BSM Tabungan Investasi Cendikia mencapai
dana masyarakat dalam bentuk deposito adalah
sebanyak 49.957 rekening, tumbuh sebesar 11.188
sebesar Rp21,83 triliun, tumbuh minus 7,22% atau
rekening atau sebesar 28,86% terhadap posisi tahun
minus Rp1,70 triliun dari sebesar Rp23,52 triliun di
2011 yang sebesar 38.769 rekening.
tahun 2011. BSM Deposito memiliki dua jenis mata
uang yakni Rupiah dan Dollar.

Jenis Produk Deposito (dalam Rp Juta)


Pertumbuhan 2011-2012
No Uraian 2011 2012
Nominal %
1 BSM Deposito Rupiah (IDR) 22.293.536 20.579.200 (1.714.336) (7,69)
2 BSM Deposito Valuta Asing (USD) 1.231.175 1.247.444 16.269 1,32
Jumlah 23.524.711 21.826.644 (1.698.067) (7,22)

5) BSM Tabungan Simpatik Jumlah NoA Deposito sampai dengan akhir tahun
Kinerja BSM Tabungan Simpatik pada tahun 2012 2012 mencapai 101.263 rekening. NoA deposito
mencapai Rp593,33 miliar, mengalami peningkatan pada tahun 2012 memiliki pertumbuhan sebanyak
dibandingkan dengan tahun 2011. Growth BSM Tabungan 19.940 rekening atau sebesar 24.52% terhadap
Simpatik pada tahun 2012 memiliki pertumbuhan sebesar posisi tahun 2011 sebanyak 81.323 rekening.
Rp278,23 miliar atau sebesar 88,30% terhadap Posisi
tahun 2011 yang sebesar Rp315,09 miliar.

Kerjasama dengan institusi-institusi pendidikan berperan


dalam peningkatan Tabungan Simpatik. Jumlah NoA BSM
Tabungan Simpatik sampai akhir tahun 2012 mencapai

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 101


Tinjauan Operasional
(per segmen usaha)

Jumlah Rekening Produk Deposito


Growth
Keterangan 2011 2012
Nominal %
1. BSM Deposito Rupiah (IDR) 78.107 97.804 19.697 25,22%
2. BSM Deposito Valas (USD) 3.216 3.459 243 7,56%
Total 81.323 101.263 19.940 24,52%

Deposito BSM berkontribusi sebesar minus 12,19% 2) BSM Deposito Valas


terhadap pertumbuhan deposito Perbankan Syariah Selama 2012, kinerja BSM Deposito Valas
yang tumbuh sebesar Rp13,93 triliun. mencapai Rp1,25 triliun. Growth BSM Deposito
Valas pada tahun 2012 memiliki pertumbuhan
Uraian mengenai produk Deposito BSM adalah sebesar Rp16,27 miliar atau sebesar 1,32%
sebagai berikut: terhadap Posisi tahun 2011 yang sebesar
Rp1,23 triliun. Jumlah NoA BSM Deposito
1) BSM Deposito Rupiah Valas sampai akhir tahun 2012 sebanyak 3.459
Selama 2012, kinerja BSM Deposito Rupiah rekening, meningkat sebanyak 243 rekening
mencapai Rp20,58 triliun. Growth BSM Deposito atau 7,56% dibandingkan tahun 2011 sebanyak
Rupiah pada tahun 2012 memiliki pertumbuhan 3.216 rekening.
sebesar minus Rp1,71 triliun atau sebesar minus
7,69% terhadap Posisi tahun 2011 yang sebesar
Rp22,29 triliun. 3. Giro
Jumlah NoA BSM Deposito Rupiah sampai Sampai akhir tahun 2012 pencapaian penghimpunan
akhir tahun 2012 sebanyak 97.804 rekening, dana masyarakat dalam bentuk giro adalah sebesar
meningkat sebanyak 19.697 rekening atau Rp6,43 triliun. Growth giro pada tahun 2012 memiliki
25,22% dibandingkan tahun 2011 sebanyak pertumbuhan sebesar Rp1,76 triliun atau sebesar
78.107 rekening. 37,80% terhadap posisi tahun 2011 yang sebesar
Rp4,67 triliun. Produk Giro BSM terdiri dari BSM Giro
Rupiah, BSM Giro Euro, BSM Giro Dollar dan BSM
Giro Singapore Dollar.

Jenis Produk Giro (Dalam Rp miliar)


Pertumbuhan 2011-2012
No Uraian 2011 2012
Nominal %
1 BSM Giro Rupiah 3.830.517 5.251.534 1.421.017 37,10
2 BSM Giro Euro 3.297 2.725 (572) (17,35)
3 BSM Giro Dollar (USD) 833.901 1.175.849 341.948 41,01
4 BSM Giro Singapore Dollar 1.409 3.961 2.552 181,12
Jumlah 4.669.124 6.434.069 1.764.945 37,80

102 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Jumlah Rekening Produk Giro
Growth
Keterangan 2011 2012
Nominal %
1. BSM Giro Rupiah 34.043 45.170 11.127 32,69%
2. BSM Giro Euro 25 31 6 24,00%
3. BSM Giro Dollar (USD) 7.665 8.068 403 5,26%
4. BSM Giro Singapore Dollar 59 65 6 10,17%
Total 41.792 53.334 11.542 27,62%

Pertumbuhan giro BSM tersebut mencerminkan 3) BSM Giro Dollar (USD)


meningkatnya aktivitas bisnis nasabah BSM. Jumlah Selama 2012, Kinerja Giro BSM USD mencapai
NoA Giro sampai dengan akhir tahun 2012 mencapai sebesar Rp1,18 triliun. Kinerja BSM Giro USD
53.334 rekening, meningkat 11.542 rekening atau mengalami peningkatan sebesar 41,01%
27,62% dibandingkan tahun 2011 sebanyak 41.792 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar
rekening. Rp833,90 miliar.

Giro BSM berkontribusi sebesar 30,95% terhadap Jumlah NoA BSM Giro USD sampai akhir
pertumbuhan giro Perbankan Syariah yang tumbuh tahun 2012 sebanyak 8.068 rekening, lebih
sebesar Rp5,70 triliun. tinggi sebanyak 403 rekening atau 5,26%
dibandingkan tahun 2011 sebanyak 7.665
Uraian mengenai produk Giro BSM adalah sebagai rekening.
berikut:

1) BSM Giro Rupiah (IDR) 4) BSM Giro Singapore Dollar

Selama 2012, kinerja BSM Giro Wadiah Yad Selama 2012, Kinerja BSM Giro Singapore
Dhamanah (IDR) mencapai sebesar Rp5,25 Dollar mencapai sebesar Rp3,96 miliar. Kinerja
triliun. Growth BSM Giro Rupiah pada tahun BSM Giro Singapore Dollar meningkat sebesar
2012 memiliki pertumbuhan sebesar Rp1,42 Rp2,55 miliar atau 181,12% dibandingkan tahun
triliun atau sebesar 37,10% terhadap Posisi sebelumnya sebesar Rp1,40 miliar.
tahun 2011 yang sebesar Rp3,83 triliun. Jumlah
NoA BSM Giro Rupiah sampai akhir tahun 2012 Sedangkan jumlah NoA BSM Giro Singapore
sebanyak 45.170 rekening, meningkat sebanyak Dollar sampai akhir tahun 2012 sebanyak 65
11.127 rekening atau 32.69% dibandingkan rekening, meningkat sebanyak 6 rekening atau
tahun 2011 sebanyak 34.043 rekening. 10,17% dibandingkan tahun 2011 sebanyak 59
rekening.
2) BSM Giro Euro
Selama tahun 2012, BSM melakukan beberapa
Selama 2012, Kinerja Giro BSM Euro mencapai
program dalam rangka meningkatkan kinerja Dana
Rp2,73 miliar. Growth BSM Giro Euro pada
Pihak Ketiga (DPK) sehingga mampu memenuhi
tahun 2012 mengalami penurunan sebesar
harapan nasabah antara lain:
Rp572 juta atau sebesar -17,35% terhadap
Posisi tahun 2011 yang sebesar Rp3,30 miliar.
1. Cash Management
Jumlah NoA Giro BSM Euro sampai akhir
tahun2012 sebanyak 31 rekening, meningkat Cash Management adalah program untuk
sebanyak 6 rekening atau 24,00% dibandingkan memudahkan nasabah Institusi untuk mengelola
tahun 2011 sebanyak 25 rekening. dananya. Produk yang ditawarkan adalah
Pooling Fund, Multi Level Acount, Batch Transfer

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 103


Tinjauan Operasional
(per segmen usaha)

dan Payroll. Kerja sama lain yang bisa dilakukan 7. Gathering Jamaah Haji melalui KBIH dan
adalah Co-branding, Multi Bank Payment dan PIHK
Multi Chanel Payment.
Pada tahun 2012 BSM melakukan gathering
jamaah haji melalui KBIH dan PIHK di 100
BSM Sahabat merupakan program member get
KC dan 150 KCP. Pada pelaksanaannya BSM
member, dimana peserta program mengajak
memprioritaskan gathering di cabang-cabang
orang lain menjadi nasabah BSM. Peserta
potensial haji dan umrah.
program (pemberi referensi) mendapatkan
insentif uang berdasarkan volume dana dari
8. Program BSM You & Friends
nasabah yang tereferensi. BSM Sahabat juga
Program BSM You & Friends adalah program
merupakan upaya pemasaran berbasis word of
akuisisi nasabah baru BSM Priority dengan
mouth.
cara referral. Setiap nasabah BSM Priority yang
memberikan referensi maupun nasabah baru
2. BSM Mitra Kerja
BSM Priority hasil referral dengan penempatan
BSM Mitra Kerja merupakan program komunitas dana minimal Rp250 juta akan mendapat hadiah
yang bekerjasama dengan BSM. berupa voucher.

3. BSM Fantasi 9. Direct Sales Force


BSM Fantasi termasuk program pemberian Program Direct Sales Force adalah program
direct gift. Program berlaku untuk produk akusisi nasabah ritel yang dilakukan dengan
tabungan (Tabungan BSM, BSM Tabungan cara merekrut tenaga kerja yang berpotensi
Simpatik, BSM TabunganKu) dan BSM Giro. untuk mencari dana yang kita sebut dengan
Sharia Funding Executive.
4. BSM Giro Prima

BSM Giro Prima merupakan fasilitas keringanan


biaya transaksi kepada nasabah BSM Giro
dengan syarat saldo rata-rata tertentu. BSM
Giro Prima terutama ditujukan kepada komunitas
pedagang yang cukup sensitif terhadap biaya
transaksi bank.

5. BSM Rejeki Sembako (BSM Direct Gift)

BSM Rejeki Sembako termasuk program


pemberian direct gift dengan hadiah spesifik,
yaitu Sembako. Program hanya berlaku untuk
pembukaan rekening baru Tabungan BSM.

6. Marketing Luar Negeri

Marketing luar negeri merupakan upaya BSM


dalam menarik pembukaan rekening TKI di luar
negeri, khususnya di negara yang BSM memiliki
mitra kerja (remiten ataupun SFE).

104 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


B. Pembiayaan
Selama tahun 2012, BSM telah menyalurkan pembiayaan
untuk semua segmen usaha sebesar Rp44.75 triliun,
meningkat sebesar Rp8.03 triliun atau tumbuh 21,86%
dibanding total pembiayaan Rp36,73 triliun di tahun
2011.

Perkembangan Pembiayaan BSM Periode 2008-2012 (dalam Rp miliar)

Pertumbuhan 2011-2012
Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
Nominal %
Pembiayaan 13.278 16.063 23.968 36.727 44.755 8.028 21,86


Pertumbuhan pembiayaan BSM sedikit lebih rendah dari Pembiayaan dan Komposisi
pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah. Hal ini,
secara posisi pangsa pasar pembiayaan BSM terhadap 1. Pembiayaan Per Jenis Skim
pangsa pasar pembiayaan perbankan syariah mengalami
penurunan dari 35,78% tahun 2011 ke 30,34% tahun Portofolio pembiayaan per akhir tahun 2012
2012. didominasi pembiayaan dengan skim murabahah
(jual-beli berbasis margin) sebesar Rp27,55 triliun atau
Produk pembiayaan BSM dikelompokkan dalam 61,56%, meningkat dibandingkan porsi pembiayaan
beberapa bagian antara lain: dengan skim murabahah pada akhir tahun 2011
1. Pembiayaan per skim antara lain: pembiayaan sebesar Rp19,77 triliun atau 53,84%. Sedangkan
murabahah, mudharabah, musyarakah dan lainnya. porsi pembiayaan dengan skim musyarakah sebesar
2. Pembiayaan per sektor ekonomi antara lain: Rp6,34 triliun atau 14,16%, lebih rendah dibandingkan
pembiayaan pertanian, pertambangan, industri, akhir tahun 2011 sebesar Rp5,43 triliun atau 14,78%.
listrik, gas, air, konstruksi, perdagangan, transportasi Komposisi pembiayaan dengan skim mudharabah dan
dan komunikasi, jasa dunia usaha, jasa sosial dan lainnya mengalami penurunan dari semula sebesar
lain-lain. 12,72% dan 18,66% pada akhir tahun 2011 menjadi
3. Pembiayaan per segmen antara lain: pembiayaan sebesar 9,55% dan 14,74% pada akhir tahun 2012.
korporasi, komersial, usaha mikro kecil dan
konsumer.

Rp Miliar Pembiayaan BSM


50.000

45.000 44.755

40.000
36.727
35.000

30.000
23.968
25.000

20.000
16.063
15.000 13.278

10.000

5.000

0
2008 2009 2010 2011 2012

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 105


Tinjauan Operasional
(per segmen usaha)

Pembiayaan Per Skim Periode 2011-2012 (dalam Rp Juta)

2011 2012
Uraian
Nominal Share Nominal Share
Murabahah 19.773.813 53,84% 27.549.264 61,56%
Mudharabah 4.671.140 12,72% 4.273.760 9,55%
Musyarakah 5.428.201 14,78% 6.336.769 14,16%
Lainnya 6.853.525 18,66% 6.595.015 14,74%
Jumlah Pembiayaan Per Skim 36.726.679 100,00% 44.754.808 100,00%

2. Pembiayaan Per Sektor Ekonomi 3. Pembiayaan Per Segmen


Portofolio pembiayaan per sektor ekonomi meningkat Tahun 2012, pembiayaan per segmen usaha
sebesar Rp8,03 triliun atau 21,86%, semula Rp36,73 mencapai sebesar Rp44,75 triliun, meningkat
triliun di tahun 2011 menjadi sebesar Rp44,75 triliun sebesar Rp8,03 triliun atau 21,86%, dibandingkan
di tahun 2012. Kinerja pembiayaan per sektor tahun 2011 sebesar Rp36,73 triliun. Porsi
ekonomi mengalami peningkatan yaitu pertanian pembiayaan per segmen usaha selama tahun 2012
29,84%, industri 31,08%, listrik gas air 124,03%, meliputi Rp10,00 triliun untuk pembiayaan korporasi
konstruksi 5,84%, perdagangan 25,00%, transportasi dengan porsi 22,34%. Porsi tersebut lebih rendah jika
komunikasi 38,51%, jasa dunia usaha 18,55%, jasa dibandingkan dengan porsi pembiayaan korporasi
sosial 6,58% dan sektor lain-lain 22,35%. Sedangkan tahun 2011 sebesar 25,33%. Pembiayaan komersial
kinerja sektor pertambangan sedikit menurun di tahun 2012 sebesar Rp7,77 triliun dengan porsi
sebesar 5,96%. 17,37%, meningkat dibandingkan porsi pembiayaan
komersial tahun 2011 sebesar 17,03%. Pembiayaan
Sementara komposisi pembiayaan per sektor usaha mikro dan kecil di tahun 2012 sebesar Rp7,36
ekonomi pada tahun 2012 antara lain pertanian triliun dengan porsi 16,44%, meningkat dibandingkan
3,86%, pertambangan 1,02%, industri 4,89%, listrik, porsi pembiayaan usaha mikro dan kecil tahun 2011
gas dan air 1,69%, konstruksi 7,25%, perdagangan sebesar 13,96%. Pembiayaan konsumer di tahun
10,80%, transportasi komunikasi 3,87%, jasa dunia 2012 sebesar Rp19,63 triliun dengan porsi 43,85%,
usaha 20,77%, jasa sosial 2,01% dan sektor lain-lain meningkat dibandingkan porsi pembiayaan konsumer
43,85%. tahun 2011 sebesar 43,68%.

Perkembangan Per Sektor Ekonomi (dalam Rp Juta)


2011 2012
No Uraian
Nominal Share Nominal Share
1 Pertanian 1.330.609 3,62% 1.727.718 3,86%
2 Pertambangan 484.555 1,32% 455.698 1,02%
3 Industri 1.669.965 4,55% 2.188.967 4,89%
4 Listrik, Gas dan Air 338.607 0,92% 758.593 1,69%
5 Kontruksi 3.064.580 8,34% 3.243.536 7,25%
6 Perdagangan 3.866.272 10,53% 4.832.779 10,80%
7 Transportasi & Komunikasi 1.249.741 3,40% 1.731.000 3,87%
8 Jasa Dunia Usaha 7.839.274 21,34% 9.293.456 20,77%
9 Jasa Sosial 842.398 2,29% 897.829 2,01%
10 Lain-lain 16.040.678 43,68% 19.625.232 43,85%
Jumlah 36.726.679 100,00% 44.754.808 100,00%

106 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Tabel Pembiayaan Per Segmen (dalam Rp Juta)

Tahun Pertumbuhan
Keterangan
2011 2012 Nominal %
Korporasi 9.302.732 10.000.429 697.697 7.50
Komersial (Menengah) 6.254.763 7.773.363 1.518.600 24.28
Usaha Mikro dan Kecil 5.128.505 7.355.784 2.227.279 43.43
Konsumer 16.040.679 19.625.232 3.584.553 22.35
Jumlah 36.726.679 44.754.808 8.028.129 21.86

Uraian pembiayaan per segmen usaha adalah sebagai Kinerja Pembiayaan Korporasi
berikut:
Selama tahun 2012, BSM telah menyalurkan
a. Pembiayaan Korporasi pembiayaan korporasi dengan pertumbuhan sebesar
Rp697,70 miliar atau 7,50%, semula Rp9,30 triliun di
Bentuk dukungan BSM dalam meningkatkan tahun 2011 menjadi sebesar Rp10,00 triliun.
pertumbuhan bank syariah nasional adalah dengan
membantu nasabah korporasi melalui penyaluran Pembiayaan korporasi diarahkan untuk
pembiayaan untuk ekspansi bisnis maupun pengembangan dan integrasi bisnis maupun modal
peningkatan modal kerja pada sektor-sektor industri kerja. Fokus pembiayaan korporasi ditujukan kepada
penting dengan pertumbuhan positif dan menarik 3 (tiga) sektor besar antara lain: sektor jasa dunia
sesuai dengan risiko yang diterima. usaha sebesar Rp9,29 triliun atau 20,77%, sektor
perdagangan sebesar Rp4,83 triliun atau 10,80%
Tahun 2012, BSM menfokuskan pembiayaan dan sektor konstruksi sebesar Rp3,24 triliun atau
terutama untuk sektor-sektor riil seperti: perkebunan 7,25%.
dan pabrik kelapa sawit, pertambangan, batu
bara, pembangkit listrik, gas, telekomunikasi. Pembiayaan Khusus dan Sindikasi
Penyaluran pembiyaan ini dilakukan dengan tetap
memperhatikan prinsip kehati-hatian. Selain itu Untuk mendukung penyaluran pembiayaan korporasi,
penyaluran pembiayaan korporasi juga bertujuan BSM menyalurkan pembiayaan yang sehat melalui
melayani nasabah korporasi dengan kebutuhan pembiayaan sindikasi syariah dan club deal serta
finansial yang terus berkembang. membangun agency profesional yang dapat memberi
kontribusi kepada pertumbuhan fee based income
BSM secara proaktif melakukan komunikasi yang BSM. Melalui pembiayaan sindikasi ini, BSM
berkesinambungan dan kunjungan yang lebih intensif diharapkan dapat menjadi penggerak pembiayaan
dengan nasabah korporasi dalam upaya-upaya BSM sindikasi perbankan syariah dan pembiayaan yang
menjaga keberlangsungan pembiayaan korporasi membutuhkan dana cukup besar. Dalam hal ini
yang telah berjalan, sehingga permasalahan yang prinsip kehati-hatian tetap menjadi keutamaan bagi
dihadapi dapat terdeteksi lebih awal dan mampu BSM.
diselesaikan dengan baik.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 107


Tinjauan Operasional
(per segmen usaha)

BSM menyalurkan pembiayaan sindikasi selama digunakan untuk tujuan modal kerja sebesar 58,29%
2012 dengan pertumbuhan sebesar Rp385 miliar dan sisanya sebesar 41,71% digunakan untuk
atau 53% semula Rp724 miliar di tahun 2011 menjadi investasi.
Rp1.109 miliar di tahun 2012. Di tengah persaingan
bisnis yang ketat, BSM tetap berusaha untuk dapat
Skim Pembiayaan Komersial
mencapai target.
Komposisi pembiayaan komersial BSM berdasarkan
Dalam usianya yang relatif muda, kontribusi yang skim pembiayaannya dapat dibagi menjadi 3 skim
telah diberikan Bank tidak dapat dipandang sebelah besar yaitu murabahah, musyarakah, musyarakah
mata. Demikian juga peran BSM terhadap dunia PDB. Realisasi pembiayaan dengan skim murabahah
Perbankan Syariah khususnya dalam pembiayaan sebesar 61,77% dari total pembiayaan komersial,
sindikasi. meningkat dibandingkan dengan realisasi tahun
2011 sebesar 54,57%. Pembiayaan dengan skim
musyarakah sebesar 26,23% dari total pembiayaan
b. Pembiayaan Komersial (Menengah) komersial. Kondisi ini meningkat dari komposisi
tahun 2011 sebesar 21,51% dari total pembiayaan
Tahun 2012 BSM menjalankan proyek Corporate komersial. Sementara itu pembiayaan Musyarakah
Plan 2011-2015 (Corplan). Salah satu item proyek PDB pada tahun 2012 mencapai 11,21% atau turun
yang dijalankan adalah perubahan kebijakan dalam komposisinya dari tahun 2011 sebesar 23% terhadap
hal kriteria segmentasi pembiayaan komersial. total pembiayaan komersial.
Dampak dari perubahan kriteria segmentasi
pembiayaan tersebut, maka terjadi perubahan posisi
Pembiayaan Komersial pada Sektor
pembiayaan komersial di BSM dari semula sebesar
Ekonomi
Rp5,372 triliun di akhir tahun 2011 menjadi sebesar
Rp2,658 triliun di awal tahun 2012 atau berpindah BSM menyalurkan pembiayaan komersial di
sebesar Rp2,712 triliun ke segmen pembiayaan beberapa sektor ekonomi. Berdasarkan sektor
komersial kecil. Selain itu pada tahun 2012, BSM ekonomi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia,
melakukan penguatan risk management melalui pembiayaan komersial BSM pada tahun 2012
penerapan four eyes principles dan segregation of didominasi oleh penyaluran pada sektor Real
duties dalam proses pembiayaan. Estate, Persewaan dan Jasa Perusahaan sebesar
25,87%. Dominasi ini berbeda dibandingkan dengan
Sepanjang tahun 2012, BSM merealisasikan penyaluran pembiayaan tahun 2011 yang didominasi
pertumbuhan pembiayaan komersial sebesar oleh sektor ekonomi Perdagangan Barang Eceran
Rp1,084 Triliun atau turun sebesar 22% dari realisasi sebesar 29,85%. Selengkapnya data pembiayaan
pertumbuhan pembiayaan komersial tahun 2011 per sektor ekonomi disajikan pada tabel.
sebesar Rp1,390 Triliun. Penurunan ini antara lain
disebabkan oleh proses penyesuaian unit bisnis dan Non Performing Financing Pembiayaan
risk dalam menerapkan mekanisme proses baru Komersial
pembiayaan berdasarkan Corplan.
BSM selama tahun 2012, berhasil mengendalikan
NPF nasabah pembiayaan komersial menjadi
Tujuan Penyaluran Pembiayaan Komersial sebesar Rp136,9 Milyar membaik jika dibandingkan
Komposisi pembiayaan yang disalurkan oleh BSM NPF pada tahun 2011 sebesar Rp244,135
berdasarkan tujuan penggunaannya terbagi menjadi milyar. Posisi tersebut sebesar 3,66% terhadap
untuk tujuan modal kerja dan investasi. Pada total pembiayaan komersial BSM membaik jika
tahun 2012, pembiayaan komersial BSM mayoritas dibandingkan tahun 2011 sebesar 4,54% dari total
disalurkan untuk tujuan investasi sebesar 52,51%, pembiayaan komersial BSM.
sedangkan sisanya sebesar 47,49% digunakan
untuk modal kerja. Komposisi ini berbeda dari tahun
2011, dimana pembiayaan komersial BSM mayoritas

108 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


c. Pembiayaan Usaha Mikro dan Kecil banyak lokasi, sektor dan komunitas terkait dengan
skala ekonomis pembiayaan. Kondisi demikian
Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di perlu disikapi secara positif dengan langkah
sektor riil dan membantu program pemerintah dalam pemberdayaan oleh perbankan.
penyerapan tenaga kerja, BSM memiliki komitmen
untuk memberikan pembiayaan bagi usaha mikro Dalam mengatasi keterbatasan tersebut, maka
dan kecil. Pentingnya memberdayakan usaha mikro strategi yang dilakukan BSM untuk meningkatkan
dan kecil merupakan tantangan sekaligus peluang portofolio pembiayaan usaha mikro-kecil antara lain
untuk meningkatkan portofolio pembiayaan di sebagai berikut:
segmen tersebut. a) Melakukan kerjasama (linkage) dengan LKM/S,
BPR/S, BMT, KJKS/UJKS dan Lembaga
Bagi BSM, besarnya jumlah unit usaha mikro dan Keuangan Non Bank lainnya sebagai marketing
kecil tersebut memberikan arti masih besarnya upaya arm BSM untuk menjangkau nasabah mikro-
yang harus dilakukan untuk memberdayakan segmen kecil yang lokasi usahanya diluar jangkauan
tersebut, sekaligus peluang untuk meningkatkan outlet BSM.
portofolio pembiayaan di segmen tersebut.

Tabel Pembiayaan Mikro dan Kecil (Dalam Rp miliar)

2011 2012
Uraian
Nominal Share Nominal Share
KUR 948 18.49% 1.552 21,10%
Linkage Program 1.491 29.08% 1.360 18,49%
Warung Mikro 912 17.78% 1.591 21,63%
DNS KLH 44 0.86% 32 0,44%
Kecil Komersial 1.508 29.41% 2.524 34,33%
Lainnya 225 4.39% 295 4,01%
Total 5.128 100,00% 7.355 100,00%

BSM menyalurkan pembiayaan usaha mikro dan b) Meningkatkan capacity building nasabah mikro-
kecil selama tahun 2011 dengan pertumbuhan kecil dan mitra linkage agar lebih mampu dan
sebesar Rp2,23 triliun atau 43,43%, semula Rp5,13 dapat berkembang dalam melayani nasabah
triliun di akhir tahun 2011 menjadi Rp7,35 triliun di mikro-kecil. Untuk meningkatkan capacity
akhir tahun 2012. building mitra linkage khususnya LKMS, BSM
bekerja sama dengan beberapa lembaga
Upaya menjangkau nasabah segmen mikro kecil pendamping LKMS dalam bentuk pelatihan,
sering terkendala oleh keterbatasan pengusaha pendampingan dan supervisi.
segmen tersebut, baik yang berasal dari faktor c) Melakukan kerjasama pembiayaan program
internal maupun eksternal pengusaha. Faktor internal dengan pemerintah untuk mendapatkan fasilitas
adalah lemahnya wawasan dan pengetahuan pelaku penjaminan, likuiditas atau bantuan lainnya
usaha mikro-kecil untuk mengakses pembiayaan untuk meningkatkan pembiayaan ke segmen
bank, serta terbatasnya jaminan dan modal sendiri mikro-kecil.
yang bisa disediakan oleh pengusaha mikro- d) Melakukan kerjasama pola kemitraan, dimana
kecil. Faktor eksternal adalah masih banyaknya BSM berfungsi sebagai fasilitator usaha mikro-
ketidaksesuaian skim pembiayaan dengan kecil dengan pengusaha besar dalam pola
kebutuhan nasabah mikro-kecil. Di samping itu, kemitraan Inti-Plasma, dimana perusahaan inti
infrastruktur bank yang ada juga tidak siap untuk menjamin pasar dan pendampingan teknologi.
menjangkau nasabah mikro-kecil yang tersebar di

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 109


Tinjauan Operasional
(per segmen usaha)

e) Membuka outlet khusus yang melayani Usaha b) Pembiayaan dengan Dana Bergulir Syariah
Mikro dengan brand Warung Mikro BSM yang (DBS), dengan total plafon/dana pembiayaan
berlokasi di sekitar komunitas usaha mikro. sampai saat ini sebesar Rp82,98 miliar. Skema
f) Mengembangkan sistem monitoring pembiayaan ini merupakan keikutsertaan BSM
pembiayaan mikro kecil berbasis teknologi dalam program kerja sama dengan Kantor
untuk mengefektifkan dan menurunkan biaya Menteri Negara Koperasi dan UKM dalam
monitoring pembiayaan. memberdayakan usaha mikro melalui program
Perkuatan Permodalan Koperasi Jasa Keuangan
Syariah (KJKS) atau Unit Jasa Keuangan
Skim Pembiayaan Mikro-Kecil Syariah (UJKS) sebagai Lembaga Keuangan
Mikro Syariah (LKMS) dengan pola Dana
Sebagai bank syariah yang memiliki misi Bergulir Syariah (DBS) yang tujuan akhirnya
keberpihakan kepada segmen ekonomi mikro dan untuk memperkuat akses permodalan usaha
kecil, Bank Syariah Mandiri (BSM) terus menerus mikro bagi kegiatan usaha produktif. Jumlah
berupaya untuk meningkatkan peranannya dalam koperasi yang mendapat fasilitas pembiayaan
pemberdayaan usaha mikro dan kecil melalui dengan skema ini adalah sebanyak 1.022
berbagai pembiayaan program. koperasi;

Pembiayaan program yang disalurkan oleh BSM c) Pembiayaan dengan dana DNS-KNLH adalah
merupakan kerja sama BSM dengan beberapa pembiayaan program kerja sama antara BSM
instansi pemerintah yakni Kementerian Koperasi, dengan Kementerian Negara Lingkungan Hidup
Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian (KNLH) untuk pembiayaan usaha mikro dan
Pertanian dan Kementerian Lingkungan Hidup. kecil dengan memanfaatkan Debt for Nature
Swap (DNS) di sektor lingkungan. Penggunaan
Skema pembiayaan program yang telah disalurkan pembiayaan DNS-KNLH pada umumnya untuk
oleh BSM selama tahun 2012 terdiri atas: pembiayaan investasi. Total plafon/dana yang
dikelola BSM untuk pembiayaan ini sebesar
a) Pembiayaan dengan dana SUP 005 adalah Rp71,69 miliar dengan nasabah saat ini
pembiayaan untuk pengembangan usaha mikro sebanyak 158 nasabah. Jenis-jenis pembiayaan
dan kecil, dengan total plafon/dana sebesar investasi yang dapat dibiayai dengan skema ini
Rp197 miliar. Keikutsertaan BSM dalam ialah:
menyalurkan dana SUP 005 dalam rangka
meningkatkan perkuatan akses permodalan (1) Peralatan pencegahan pencemaran:
usaha mikro dan kecil bagi kegiatan usaha
Peralatan Produksi Bersih: energi
produktif, merupakan salah satu bentuk peran
efisiensi dan perubahan teknologi;
serta wujud keberpihakan kepada segmen
Peralatan pencegahan lapisan ozon.
ekonomi mikro dan kecil sesuai dengan visi dan
misi BSM. Penggunaan skema pembiayaan (2) Industri daur ulang yaitu seluruh peralatan
ini adalah untuk pembiayaan investasi dan yang dapat digunakan untuk menghemat
pembiayaan modal kerja. Jumlah usaha mikro sumber daya alam dan mengurangi limbah
dan kecil yang mendapat fasilitas dengan skim (daur ulang limbah, plastik, logam dan kayu);
pembiayaan ini sebanyak 2.129 nasabah. (3) End-of-pipe technologies:

Sejak Juli 2012 Dana SUP 005 telah Instalasi pengolahan air limbah;
dikembalikan kepada Pemerintah melalui Bank Instalasi pengendalian pencemaran
Mandiri, nasabah program SUP 005 yang belum udara;
melunasi kewajibannya pada saat pengembalian Instalasi pengolahan sampah.
dana tersebut dialihkan menjadi nasabah (4) Peralatan laboratorium:
pembiayaan Komersial BSM.
Peralatan untuk analisis emisi untuk
perbaikan kendaraan bermotor;

110 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Peralatan laboratorium untuk analisa pembiayaan dan mengembangkan usaha mikro,
kualitas lingkungan. kecil, menengah, dan koperasi dalam rangka
penanggulangan/pengentasan kemiskinan dan
(5) Pergantian bahan baku yang lebih ramah
perluasan kesempatan kerja. BSM adalah Bank
lingkungan dan sertifikasi industri yang
Syariah satu-satunya yang ikut serta dalam
ramah lingkungan.
program ini. Total Penyaluran Pembiayaan KUR
BSM tahun 2012 sebesar Rp2,76 triliun, naik
d) Pembiayaan khusus di sektor pertanian dengan
dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp1,49 triliun.
memanfaatkan fasilitas SP-3 (Skema Pelayanan
Pembiayaan Pertanian). Skema pembiayaan ini
merupakan program kerjasama BSM dengan
Mitra Pemberdayaan Usaha
Departemen Pertanian untuk membantu petani/
Mikro-Kecil
kelompok tani yang feasible usahanya namun Total pembiayaan program BSM saat ini
tidak bankable karena agunannya kurang sejumlah 15 program yang dilaksanakan melalui
dengan menyediakan pencadangan risiko dan kerjasama dengan berbagai Departemen/
pembayaran jasa penjaminan pembiayaan. Kementerian, NGO dan Pemerintah Daerah.

Penggunaan pembiayaan SP-3 adalah untuk


pembiayaan investasi dan pembiayaan modal Warung Mikro BSM
kerja dengan target dan sasaran petani/peternak
yang berada dalam skala usaha mikro dan kecil. Warung mikro BSM adalah layanan pembiayaan di
Pembiayaan SP-3 diperuntukan bagi petani/ kantor cabang dan cabang pembantu untuk nasabah
peternak sebagai nasabah yang mempunyai kategori mikro. Plafon maksimum yang diberikan
usaha tanaman pangan, holtikultura, peternakan kepada nasabah melalui warung mikro BSM adalah
dan atau perkebunan diantaranya yang Rp100 juta sesuai dengan rata-rata maksimum
tergolong: kebutuhan usaha mikro saat ini. Sampai dengan
akhir tahun 2012, Outlet Warung Mikro yang telah
(1) Perorangan/Individu;
dibuka berjumlah 482 Outlet tersebar di seluruh
(2) Berkelompok/Kelompok usaha;
wilayah Indonesia.
(3) Gabungan kelompok yang berbadan hukum
maupun bukan berbadan hukum.
BSM menyalurkan pembiayaan melalui warung mikro
selama tahun 2012 dengan pertumbuhan sebesar
e) Pembiayaan dengan Program Kredit Usaha
sebesar Rp700 miliar, semula Rp912 miliar di akhir
Rakyat (KUR) merupakan program penjaminan
tahun 2011 menjadi Rp1.612 miliar di akhir tahun
Pemerintah RI sebagai realisasi Inpres No
2012.
6 Tahun 2007 untuk meningkatkan akses

Sampai dengan akhir tahun 2012,


Outlet Warung Mikro yang telah dibuka
berjumlah 482 outlet tersebar di
seluruh wilayah Indonesia.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 111


Tinjauan Operasional
(per segmen usaha)

Target utama pasar Warung Mikro adalah 2012 dan telah menyelesaikan seluruhnya per
perorangan/badan usaha yang membutuhkan Februari 2013 sesuai dengan permintaan BI.
pembiayaan investasi/modal kerja s.d. Rp100 juta
untuk kegiatan produktif. Contoh nasabah kategori ini Ketentuan tersebut juga mengatur pembatasan fitur
adalah pedagang di pasar tradisional, usaha bengkel gadai emas di perbankan syariah seperti Financing
sepeda motor, industri rumah tangga, pedagang To Value (FTV), Harga Dasar Emas (HDE) dan
kelontong dan sebagainya. jangka waktu. Hal ini memberikan dampak negatif
terhadap kemampuan BSM dalam melakukan
Sesuai Pedoman Pembiayaan, Warung Mikro akuisisi pembiayaan gadai yang baru. Selain itu,
juga dapat membiayai pembiayaan multiguna s.d. periode freeze selama Jan s.d. Maret mengakibatkan
Rp100 juta. Produk dan persyaratan pembiayaan portofolio gadai Rp250 juta kebawah mengalami
mikro disesuaikan dengan karakteristik usaha mikro penurunan sebesar Rp439 miliar, dari Rp1,07 triliun
tersebut. Saat ini usaha mikro mempunyai 3 kategori per 2011 menjadi Rp632 miliar. Setelah pembukaan
produk yaitu: kembali, BSM berhasil menyalurkan pembiayaan
gadai dengan pertumbuhan sebesar Rp402 miliar
a) Pembiayaan Tunas (plafond Rp2 Juta s.d. 10 menjadi Rp1,03 triliun per Desember 2012.
Rp10 juta)
b) Pembiayaan Madya (plafond > Rp10 juta s.d. Total pembiayaan gadai BSM mengalami penurunan
Rp50 juta) sebesar 3,46% atau Rp37 miliar, dari Rp1,07 triliun
c) Pembiayaan Utama (plafond > Rp50 juta sd menjadi Rp1,03 triliun.
Rp100 juta)
d) Pembiayaan KUR Warung Mikro (plafond Penurunan baki debet tersebut diikuti dengan
maksimum Rp20 juta) menurunannya FBI gadai sebesar 48,43% atau
e) Pembiayaan Multiguna (plafond maksimum Rp146,57 dari Rp302,62 menjadi Rp156,05 miliar per
Rp50 juta.) Desember 2012.

Melalui pelayanan Warung Mikro, diharapkan akses Jumlah outlet gadai juga mengalami peningkatan
usaha pengusaha mikro terhadap pembiayaan BSM dengan tumbuh sebanyak 35 outlet, semula 318
akan semakin terbuka. outlet di akhir tahun 2011 menjadi 353 outlet di akhir
tahun 2012.

Pembiayaan Gadai BSM a) Program Pengembangan Bisnis

BSM mencanangkan program-program untuk
Bisnis gadai emas Perbankan Syariah tahun
meningkatkan portofolio pembiayaan gadai,
2012 mengalami perubahan signifikan dengan
antara lain:
dikeluarkannya ketentuan oleh BI melalui Surat
Edaran Bank Indonesia No.14/7/DPbs tanggal 29 (1) Program Sahabat Emas yaitu program yang
Februari 2012 perihal Produk Qardh Beragun Emas diperuntukkan bagi perorangan yang dapat
Bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah. Salah mereferensikan nasabah untuk menggadai di
satu dampak dari pelaksanaan ketentuan tersebut BSM.
adalah setiap bank syariah harus menyelesaikan (2) Program eduEmas, Program Ketupat Emas
pembiayaan gadai nasabahnya yang memiliki Merdeka dan Program Rejeki Milad BSM.
baki debet di atas Rp250 juta menjadi maksimal Program ini memberikan keuntungan bagi
hanya Rp250 juta per nasabah. Dari total portofolio peserta program antara lain memperoleh
pembiayaan gadai BSM sebesar Rp2,95 triliun pada keringanan biaya gadai, suvenir maupun
tahun 2011, porsi pembiayaan gadai dengan baki bingkisan lainnya.
debet di atas Rp250 juta cukup besar mencapai
64,07% atau Rp1,89 triliun. Walaupun demikian, b) Aliansi
BSM telah berhasil menurunkan jumlah tersebut Untuk meningkatkan jangkauan layanan gadai,
menjadi hanya tinggal Rp12,26 miliar per Desember BSM membuka channel distribusi dengan pihak

112 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


ketiga. Pada tahun 2012 BSM telah menjalin BSM menyalurkan pembiayaan konsumer selama
kerjasama dengan mitra untuk membuka konter tahun 2012 dengan pertumbuhan sebesar Rp3,58
layanan gadai. Hal ini ditandai dengan telah triliun atau 22,35%, semula Rp16,04 triliun di akhir
ditandatanganinya perjanjian kerja sama (PKS) tahun 2011 menjadi Rp19,63 triliun di akhir tahun
dengan PT Pos Indonesia dan Bank Sinar 2012.
Harapan Bali (BSHB). Selain itu, Bank Mandiri
sebagai pemilik BSM juga men-support BSM Pada tahun 2012 pembiayaan konsumer semakin
dengan membuka konter layanan gadai di unit nyata mendorong pertumbuhan Bank Syariah
bisnis Bank Mandiri. Mandiri. Porsi pembiayaan konsumer terhadap total
pembiayaan BSM meningkat menjadi 43,85% dari
c) Pelayanan Gadai semula 43,61% pada akhir tahun 2011.

Guna meningkatkan awareness masyarakat


Pengembangan pembiayaan konsumer selama 2012
terhadap layanan Gadai Emas BSM,
di antaranya:
BSM senantiasa meningkatkan efektifitas
kegiatan promosi yang dilakukan. Menyadari 1. Pengembangan produk pembiayaan untuk para
kelebihannya dari sisi pricing, maka Gadai Emas pensiun, pembiayaan perumahan dll.
BSM mengubah tagline dari ”Mitra untuk Dana Perluasan jaringan distribusi melalui kerja
Cepat dan Mudah” menjadi “Ringan Biayanya sama dengan dealer, developer, supplier alat
Nyaman Layanannya”. Biaya yang dikenakan kesehatan, ikatan dokter, dan Universitas/
sangat kompetitif. Migrasi sistem IT dari AS-400 Perguruan Tinggi.
ke T24 dilaksanakan guna menjawab kebutuhan 2. Pengendalian kualitas pembiayaan yang sehat.
fitur layanan yang terus dikembangkan. 3. Pengelolaan pembiayaan konsumer secara
tersentralisasi dengan dukungan teknologi
informasi.
d. Pembiayaan Konsumer
4. Pengelolaan CFBC (Consumer Financing
Business Center).
Salah satu bisnis BSM yang dikembangkan dan
dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Pola penyaluran pembiayaan konsumer lebih
adalah Pembiayaan konsumer. Pembiayaan menekankan pada pola penerapan bussines to
konsumer memberikan kontribusi positif bagi bussines. Koperasi karyawan merupakan salah satu
pertumbuhan pembiayaan pada bisnis BSM secara jalur distribusi BSM untuk menyalurkan pembiayaan
keseluruhan. Kinerja ini dibuktikan dengan tingkat konsumer ke seluruh pegawai di Indonesia. Sampai
NPF yang rendah serta return bagi hasil yang baik. saat ini BSM telah menyalurkan pembiayaan

Porsi pembiayaan konsumer terhadap


total pembiayaan BSM tahun 2012
meningkat menjadi 43,85% dari
semula 43,61% pada akhir tahun 2011.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 113


Tinjauan Operasional
(per segmen usaha)

konsumer ke lebih dari 2.900 koperasi karyawan. 5) Pembiayaan Implan


BSM akan terus mengembangkan pembiayaan Fasilitas pembiayaan konsumer yang diberikan
konsumer melalui pola perluasan jalur distribusi oleh bank kepada karyawan tetap instansi
dengan berbagai pihak untuk mengakomodir pemerintah maupun perusahaan swasta. Porsi
kebutuhan konsumer. pembiayaan implan sebesar Rp4.950,04 miliar
atau sebesar 25,22% dari total pembiayaan
Tahun 2012, Pembiayaan Konsumer disalurkan konsumer.
dalam berbagai segmen antara lain:
6) Pembiayaan Koperasi
1) Pembiayaan Perumahan/Griya Fasilitas pembiayaan konsumer yang diberikan
Fasilitas pembiayaan pemilikan/renovasi rumah oleh bank kepada anggota koperasi yang
dan apartemen. Porsi pembiayaan perumahan merupakan karyawan tetap intansi pemerintah
sebesar Rp4.208,31 miliar atau sebesar 21,44% maupun swasta dari induk koperasi. Porsi
dari total pembiayaan konsumer. pembiayaan koperasi sebesar Rp3.658,31 miliar
atau sebesar 18,64% dari total pembiayaan
2) Pembiayaan Pensiunan konsumer.
Fasilitas pembiayaan kepada pensiunan yang
memiliki manfaat pensiun setiap bulan. Porsi 7) Pembiayaan Alat kesehatan
pembiayaan pensiunan sebesar Rp43,40miliar Fasilitas pembiayaan kepada bidang profesi
atau sebesar 0,28% dari total pembiayaan kesehatan untuk pengadaan barang/jasa yang
konsumer. tidak bertentangan dengan syariah. Porsi
pembiayaan alat kesehatan sebesar Rp13,85
3) Pembiayaan Kendaraan/Oto miliar atau sebesar 0,07% dari total pembiayaan
Fasilitas pembiayaan pemilikan mobil dan motor. konsumer.
Porsi pembiayaan kendaraan sebesar Rp258,57
miliar atau sebesar 1,32% dari total pembiayaan Kenaikan Produk
konsumer. 1) BSM Oto
• Perluasan jaringan distribusi melalui
4) Pembiayaan Multifinance kerjasama dengan dealer
Fasilitas pembiayaan pemilikan mobil dan • Pengembangan program COP
motor yang diberikan kepada end user melalui 2) Pensiunan
kerjasama dengan perusahaan multifinance. • Menjalin kerjasama dengan Taspen
Porsi pembiayaan multifinance sebesar • Sosialisasi kepada pensiunan Dapen yang
Rp860,06 miliar atau sebesar 4,38% dari total dilakukan oleh Cabang dan Kantor Pusat
pembiayaan konsumer.

Porsi Pembiayaan Konsumer Tahun 2012 (dalam Rp juta)


2011 2012
Jenis Pembiayaan
Outstanding Porsi Outstanding Porsi
Implan 1.068 0,01% 4.950.038 25,22%
Konsumer Perorangan 4.451.491 27,75% 4.866.371 24,80%
Perumahan 162.325 1,01% 4.208.306 21,44%
Koperasi 577.488 3,60% 3.658.314 18,64%
Multifinance 4.268 0,03% 860.060 4,38%
Konsumer Lainnya 2.136.676 13,32% 766.326 3,90%
Kendaraan 3.586.093 22,36% 258.568 1,32%
Pensiunan 4.214.665 26,27% 43.399 0,22%
Alat Kedokteran 906.605 5,65% 13.850 0,07%
Grand Total 16.040.679 100,00% 19.625.232 100,00%

114 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


3) Alat Kesehatan yaitu di kota Palembang, Semarang, Tangerang,
• Memperluas jaringan dan supplier alat Solo, Denpasar, Malang, Bogor dan Cirebon.
kesehatan dan ikatan dokter Portofolio sudah mencapai sebesar Rp1.205 miliar
4) Perumahan atau berkontribusi sebesar 7.71% terhadap total
• Dibukanya outlet-outlet CFBC yang fokus pembiayaan konsumer dari semula pada akhir tahun
menangani perumahan 2011 adalah Rp390 miliar dengan kontribusi terhadap
• Penurunan margin Di 2012 total pembiayaan konsumer adalah 3,30%

Penurunan Produk Portofolio terbesar pembiayaan CFBC adalah


1) Multifinance pembiayaan perumahan, yaitu sebesar Rp1.157
• Adanya kebijakan pembentukan UUS bagi miliar dari total portofolio pembiayaan CFBC sebesar
multifinance yang menerima dana dari Rp1.205 miliar.
Perbankan Syariah
• Kebijakan loan to value/finance to value Tresuri dan Perbankan Internasional
• Kebijakan pemasangan fidusia
2) Implan/Koperasi Alhamdulillah Bank Syariah Mandiri tetap menorehkan
• Run off yang lebih besar dari realisasi pertumbuhan yang baik dalam transaksi international
pencairan banking. Outgoing remittance tumbuh sekitar 195%
yang didukung oleh pelayanan transaksi di cabang-
cabang yang profesional serta biaya remittance
Consumer Financing Business Center yang kompetitif. Konversi nilai tukar rupiah terhadap
(CFBC) berbagai valuta asing dengan kurs yang mengacu
pada harga spot di pasar uang disiapkan oleh dealing
CFBC merupakan “mesin pembiayaan” yang room. Bank Syariah Mandiri aktif bertransaksi dalam
fokus membantu cabang dalam meningkatkan enam mata uang asing yaitu USD, EUR, JPY, SGD,
pertumbuhan pembiayaan konsumer berbasis AUD & SAR
business to consumer, khususnya segmen
perumahan dan kendaraan. Incoming remittance tumbuh sangat significant
terutama pengiriman uang dari Malaysia melalui
produk transfer D.U.I.T. (Dana Untuk Indonesia
Sampai dengan akhir tahun 2012, Outlet CFBC Tercinta). Keunggulan produk ini adalah transaksi
sudah berdiri sebanyak 13 Outlet, 1 CFBC Jakarta dari Malaysia ke rekening penerima di berbagai
dibangun pada tahun 2010, 4 CFBC dibangun pada bank di Indonesia dapat diterima oleh beneficiary
tahun 2011 di kota Surabaya, Bandung, Makassar secara real time. Keunggulan mutakhir lainnya
dan Medan, 8 CFBC dibangun pada tahun 2012

Portofolio terbesar pembiayaan CFBC


adalah pembiayaan perumahan,
yaitu sebesar Rp1.157 miliar dari total
portofolio pembiayaan CFBC sebesar
Rp1.205 miliar.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 115


Tinjauan Operasional
(per segmen usaha)

adalah tersedianya layanan untuk beneficiary yang murah karena BSM menyediakan fasilitas L/C UPAS
tidak memiliki rekening di bank. Beneficiary cukup bekerjasama dengan berbagai financing bank di
mempunyai hand phone dan pengambilan uang luar negeri yang telah dikenal luas. Kerjasama ini
dilakukan melalui kantor pos terdekat. saling menguntungkan kedua belah pihak yang pada
akhirnya berdampak positif bagi nasabah BSM.
BSM juga melayani transaksi remittance melalui
Western Union yang memberikan kemudahan bagi Penyediaan bank note USD dan SAR tersedia di
nasabah yang menginginkan penerimaan dana cabang cabang BSM. BSM sebagai bank terbesar
dalam waktu cepat. kedua dari 21 bank konvensional maupun bank
syariah yang menangani aktifitas haji menyediakan
Transaksi ekspor di BSM memberikan kemudahan bank note SAR untuk calon jemaah haji yang
bagi nasabah karena tidak adanya sejenis in transit membutuhkan. Selama musim pemberangkatan haji
interest dalam proses negosiasi L/C sight. tahun 2011, konter-konter layanan SAR BSM dibuka
di berbagai embarkasi haji di seluruh Indonesia. BSM
Transaksi impor tumbuh sekitar 140% berkat menyediakan bank note SAR dari nominal paling
kepercayaan nasabah yang menyalurkan transaksi kecil SAR1 sampai dengan SAR100.
impornya melalui BSM. Dukungan lebih dari 200
bank koresponden di berbagai penjuru dunia mampu
memberikan layanan yang terbaik untuk nasabah
BSM. Komitmen bank-bank koresponden yang C. Jasa (Fee Based Income)
memberikan trade line facility hampir tidak mengalami
perubahan dibandingkan tahun sebelumnya setelah Sampai akhir tahun 2012, realisasi pendapatan dari
mereka melihat performance BSM yang tetap solid sektor jasa/fee based income (FBI Murni) meningkat
sepanjang tahun 2012. Biaya yang dikenakan bank- menjadi Rp883,15 miliar, tumbuh sebesar Rp23,80 miliar
bank koresponden yang sempat naik pada awal tahun atau 2,77% dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp859,35
2012 berangsur-angsur turun dan kembali mendekati miliar. Peningkatan tersebut ditopang oleh fee Haji yang
normal mulai pertengahan tahun 2012. tumbuh sebesar Rp119,79 miliar, fee transaksi luar negeri
tumbuh sebesar Rp10,37miliar dan fee sindikasi dan
L/C Usance Payable At Sight (UPAS) merupakan obligasi tumbuh sebesar Rp7,79 miliar.
salah satu produk untuk melaksanakan transaksi
impor barang yang dibutuhkan nasabah. Berbagai Pertumbuhan pendapatan dari haji menunjukkan
barang yang diimpor selama tahun 2011 mencakup keseriusan BSM dalam menggarap segmen haji. Hal
antara lain baja karbon, pipa baja, kompresor, ini dilakukan dengan memberikan pelayanan yang baik
peralatan telekomunikasi, bahan baku industri kimia, kepada calon jamaah haji dan bekerjasama dengan
suku cadang, generator dan mesin cetak. Nasabah Kelompok Bimbingan Jamaah Haji (KBIH). Sedangkan
importir dapat menikmati fasilitas ini untuk memenuhi untuk pendapatan dari operasional ditopang oleh
kebutuhan impor barang dengan biaya yang relatif meningkatnya jumlah transaksi yang diikuti dengan
peningkatan jumlah nasabah BSM.

Fee Based Income Periode 2011-2012 (Dalam Rp miliar)

Pertumbuhan Kontribusi
FBI 2011 2012
      Nominal % %
International Banking 45,53 55,91 10,38 22,80 6,33
Haji 324,98 444,77 119,79 36,86 50,36
Pembiayaan Mikro 14,25 7,02 (7,23) (50,74) 0,79
Sindikasi dan Obligasi 9,22 17,00 7,78 84,38 1,93
Operasional 465,37 358,45 (106,92) (22,98) 40,59
Total 859,35 883,15 23,80 2,77 100,00

116 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Uraian mengenai Produk Jasa (Fee Based Income Murni) Fee pembiayaan mikro didukung oleh adanya fee
adalah sebagai berikut: Mudharabah Muqayadah SUP 005 dimana banyak
cabang yang mengalihkan pembiayaan baru dari
yang semula menggunakan dana komersial biasa
1.
Fee Haji
menjadi memakai dana SUP 005.
Komponen haji merealisasi fee sebesar Rp444,77
miliar pada tahun 2012, tumbuh sebesar Rp119,79
miliar atau 36,86% dibanding fee haji tahun 2011
5. Fee Obligasi
sebesar Rp324,98 miliar. Komponen fee haji Realisasi fee obligasi sampai dengan akhir tahun
memberikan kontribusi terhadap total pendapatan 2012 mencapai sebesar Rp1,46 miliar, mengalami
FBI sebesar 50,36%. Perolehan FBI haji pada akhir peningkatan sebesar Rp350 juta atau 31,38%
2012 didominasi oleh ujrah dana talangan haji. dibanding fee obligasi akhir tahun 2011 sebesar
Rp1,11 miliar. Komponen fee obligasi memberikan
kontribusi terhadap total pendapatan FBI sebesar
2.
Fee Operasional
0,17%.
Realisasi fee operasional sebesar Rp358,45 miliar
pada tahun 2012, lebih rendah sebesar Rp106,92
miliar atau 22,98% dibanding fee operasional tahun
6.
Fee Sindikasi
2011 sebesar Rp465,37 miliar. Pendapatan dari Realisasi fee sindikasi mencapai Rp15,54 miliar pada
fee operasional menempati urutan kedua sebesar tahun 2012, mengalami kenaikan sebesar Rp7,43
40,59% terhadap kontribusi total penerimaan FBI. miliar atau 91,62% dibanding fee sindikasi tahun
2011 sebesar Rp8,11 miliar. Komponen fee sindikasi
memberikan kontribusi terhadap total pendapatan
3.
Fee International Banking
FBI sebesar 1,76%.
Realisasi fee international banking sebesar Rp55,90
miliar pada tahun 2012, tumbuh sebesar Rp10,38
miliar atau 22,80% dibanding fee international
7.
Fee Remittance
banking tahun 2011 sebesar Rp45,53 miliar. Pendapatan fee Western Union mencapai sebesar
Komponen fee international banking memberikan Rp2,31 miliar pada tahun 2012, mengalami
kontribusi terhadap total pendapatan FBI sebesar pertumbuhan sebesar Rp405 juta atau 21,23%
6,33%. dibanding fee Western Union tahun 2011 sebesar
Rp1,91 miliar. Pendapatan fee Merchantrade
Kontribusi terbesar fee international banking berasal mencapai Rp2,08 miliar pada tahun 2012, lebih
dari fee selisih kurs transaksi spot (Rp17,64 miliar) rendah sebesar Rp623 juta atau 23,07% dibanding
dan SKBDN (Rp10,19 miliar). ee Merchantrade tahun 2011 sebesar Rp2,70 miliar.
Pertumbuhan fee Remmittance cenderung mendatar.
Hal ini mengindikasikan bahwa nasabah yang sama
4. Fee pembiayaan mikro
melakukan transaksi berulang di BSM.
Realisasi fee pembiayaan mikro sebesar Rp7,02
miliar pada tahun 2012, lebih rendah sebesar Rp7,23
miliar atau 50,74% dibanding fee pembiayaan mikro
8.
Fee Gadai
tahun 2011 sebesar Rp14,25 miliar. Komponen Realisasi fee gadai mencapai Rp159,14 miliar pada
fee pembiayaan mikro memberikan kontribusi tahun 2012, lebih rendah sebesar Rp143,46 miliar
terhadap total pendapatan FBI sebesar 0,79%. atau 47,41% dibanding fee gadai tahun 2011 sebesar
Rp302,62 miliar.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 117


Analisis dan Pembahasan Manajemen
atas Kinerja Bank

Tinjauan Keuangan
Buku besar - Koleksi Museum Mandiri

118 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Selama tahun
2012, BSM berhasil
membukukan
laba komprehensif
sebesar Rp807,43
miliar, naik
Rp254,78 miliar
atau 46,10% dari
laba komprehensif
tahun 2011 yang
tercatat sebesar
Rp552,65 miliar.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 119


Tinjauan Keuangan

B
SM membukukan pertumbuhan Laba Komprehensif seluruh liabilitas tepat waktu, menjaga likuiditas dan
sebesar Rp254,78 miliar atau 46,10% semula Rp552,65 memperoleh pendapatan yang memadai pada level risiko
miliar di tahun 2011 menjadi Rp807,43 miliar di tahun yang dapat diterima.
2012.

Keberhasilan peningkatan laba komprehensif tersebut,


a. Aset
terutama didukung oleh meningkatnya porsi pembiayaan yang
Aset BSM terdiri dari aset produktif dan aset
diberikan dengan pertumbuhan pembiayaan sebesar Rp8,03
non produktif. Aset produktif BSM diantaranya:
triliun atau 21,86%. Jumlah pembiayaan semula sebesar
pembiayaan yang diberikan dan Sertifikat Bank
Rp36,73 triliun di akhir tahun 2011 menjadi Rp44,75 triliun di
Indonesia Syariah (SBIS), FASBIS dan Reverse
akhir tahun 2012.
Repo SBSN. Sedangkan aset non produktif
meliputi agunan yang diambil alih dan suspense
Berikut adalah pembahasan umum dan analisis manajemen
account.
mengenai perkembangan usaha BSM periode tahun 2012.
Pembahasan ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan
Selama kurun waktu tahun 2011-2012, total aset
untuk tahun buku 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
BSM meningkat semula Rp48,67 triliun di tahun
Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan pendapat Wajar
2011 menjadi Rp54,23 triliun tahun 2012 atau
Tanpa Pengecualian.
meningkat rata-rata 11,42%.

1). Aset Tetap


A. Perkembangan Laporan Posisi Nilai Aset tetap BSM per 31 Desember 2012
Keuangan sebesar Rp744 miliar, tumbuh sebesar Rp233
miliar atau 45,50% dari akhir tahun 2011
Pertumbuhan dan keuntungan bisnis bank yang sebesar Rp511 miliar. Pada tahun 2012 terjadi
berkesinambungan menjadi bagian dari misi BSM yang peningkatan investasi tetap sejalan dengan
terus dipertahankan. Upaya yang dilakukan BSM adalah pembukaan jaringan. Hal tersebut terutama
dengan mengelola aktiva dan pasiva dengan cermat, sejalan dengan perkembangan jaringan BSM
prudent dan optimal. Dengan prinsip tersebut, BSM untuk terus dapat menjangkau daerah-daerah
mempunyai kemampuan yang cukup untuk memenuhi sentra ekonomi di seluruh Indonesia.

Tabel Laporan Posisi Keuangan (dalam Rp Miliar)


Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
Aset 17.066 22.037 32.482 48.672 54.229
Aset Produktif 16.399 21.299 30.744 44.918 50.640
Penempatan SBIS, FASBIS dan Reverse Repo SBSN 1.305 2.381 3.412 4.850 3.125
Pembiayaan yang Diberikan 13.278 16.063 23.968 36.727 44.755
Liabilitas 2.343 3.273 5.010 7.041 9.169
Dana Syirkah Temporer 13.315 16.963 25.251 37.858 40.380
Surat Berharga Yang Diterbitkan 200 200 200 700 500
Dana Pihak Ketiga 14.898 19.338 28.998 42.618 47.409
a. Giro 1.812 2.591 4.015 4.669 6.434
b. Tabungan 5.284 7.163 9.873 14.424 19.148
c. Deposito 7.802 9.584 15.110 23.525 21.827
Ekuitas 1.208 1.600 2.021 3.073 4.181

120 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Perkembangan Aset Produktif BSM Periode 2008-201 (dalam Rp Miliar)

Keterangan 2008 2009 2010 2011 2012


Pembiayaan 13.278 16.063 23.968 36.727 44.755
Surat Berharga 1.274 2.024 2.183 2.190 1.896
SBIS, FASBIS dan Reverse Repo SBSN 1.305 2.381 3.412 4.850 3.183
Penempatan Pada Bank Lain 336 492 721 767 441
Rekening Administratif 206 339 460 384 365
Total Aset/Produktif 16.399 21.299 30.744 44.918 50.640

2). Aset Produktif


dibandingkan posisi GWM akhir tahun 2011
Peningkatan total aset BSM mayoritas sebesar 5,08%. Persentase GWM valuta
disumbang oleh aset produktif. Hal ini terlihat asing pada tahun 2012 sebesar 1,22%, naik
dari komposisi aset produktif terhadap total dibandingkan posisi akhir tahun 2011 sebesar
aset 93,38%. Nilai aset produktif meningkat 1,21%.
sebesar Rp5,72 triliun atau 12,74%, semula
Rp44,92 triliun di tahun 2011 menjadi Posisi Sertifikat Bank Indonesia Syariah
Rp50,64 triliun di tahun 2012. (SBIS) per 31 Desember 2012 tidak ada (0)
dibandingkan posisi SBIS akhir tahun 2011
Rp100 miliar. Penurunan ini disebabkan BSM
Pencapaian Kualitas Aset Produktif, Cash menginvestasikan dana pada aset produktif
Penyisihan Penghapusan Pembiayaan, dan yang lebih memberikan imbal balik yang
Cash Penyisihan Penghapusan Aset Produktif tinggi.
selama tahun 2012:

a) NPF Gross dari 2,42% ke 2,82% Posisi Fasilitas Simpanan Bank Indonesia
b) NPF Nett dari 0,95% ke 1,14% Syariah (FASBIS) dan Reverse Repo SBSN
c) Rasio PPAP tersedia/PPAP wajib per 31 Desember 2012 sebesar Rp3,18
dibentuk dari 107,66% ke 110,08% triliun atau turun 35,76% dibandingkan posisi
d) Cash PP Aset Produktif dari 103,42% ke FASBIS akhir tahun 2011 sebesar Rp4,95
101,19% triliun.
e) Cash PP Pembiayaan dari 109,81% ke
100,06% 5). Giro dan Penempatan pada Bank Lain

Posisi Giro pada Bank lain per 31 Desember


3). Kas 2012 adalah adalah Rp271 miliar, lebih
Posisi kas per 31 Desember 2012 adalah rendah sebesar Rp315 miliar atau -53,75%
Rp1,11 triliun atau naik sebesar 5,71% dibandingkan dengan posisi Giro pada Bank
dibanding posisi kas akhir tahun 2011 sebesar lain posisi tahun 2011 sebesar Rp586 miliar.
Rp1,05 triliun.
Penempatan pada bank lain lebih rendah
4). Penempatan pada Bank Indonesia sebesar Rp12 miliar atau -6,59%, semula
Rp182 miliar di tahun 2011 menjadi Rp170
Posisi Giro pada Bank Indonesia, per 31
miliar di tahun 2012.
Desember 2012 adalah Rp2,24 triliun naik
9,27% dibandingkan dengan giro posisi
Penempatan pada Bank lain dilakukan antara
akhir tahun 2011 sebesar Rp2,05 triliun.
lain dalam bentuk deposito berjangka dan
Persentase Giro Wajib Minimum (GWM)
sertifikasi investasi mudharabah antar bank
rupiah pada tahun 2012 sebesar 5,06%, turun
(SIMA).

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 121


Tinjauan Keuangan

6). Investasi pada Surat Berharga


Posisi investasi pada surat berharga per
31 Desember 2012 adalah Rp1,90 triliun,
turun sebesar Rp294 miliar atau -13,42%
dibandingkan posisi investasi pada surat
berharga tahun 2011 sebesar Rp2,19 triliun.

Surat Berharga Berdasarkan Jatuh Tempo Tahun 2012


Diukur pada biaya Diukur pada nilai
Keterangan Tersedia untuk dijual Total Porsi
perolehan wajar

Kurang dari 1 tahun 650.336.233.479 27.351.723.031 11.048.605.000 688.736.561.510 36,33%

1-5 tahun 1.126.881.842.569 - - 1.126.881.842.569 59,45%

Lebih dari 5 tahun 80.000.000.000 -  - 80.000.000.000 4,22%

Total 1.857.218.076.048 27.351.723.031 11.048.605.000 1.895.618.404.079 100,00%

7). Pembiayaan yang Diberikan Pembiayaan yang Dihapusbukukan Periode 2011-2012


Pembiayaan per 31 Desember 2012 (Dalam Rp miliar)
mencapai Rp44,76 triliun atau tumbuh 21,86%
atau Rp8,03 triliun dari posisi akhir tahun Uraian 2011 2012
2011 sebesar Rp36,73 triliun. Pertumbuhan Saldo Awal 609 855
pembiayaan tersebut diikuti peningkatan porsi Penghapusbukuan 277 171
portofolio pembiayaan UMKM.
Penerimaan Kembali 31 106
Pencapaian ini merupakan komitmen BSM Saldo Akhir Tahun 855 920
untuk mengembangkan sektor industri kecil
dan menengah dengan terus meningkatkan
porsi pembiayaan pada segmen UMKM. 9). Kualitas Pembiayaan
Aset Produktif Yang Diklasifikasikan terhadap
8). Pembiayaan yang Dihapusbukukan Aset Produktif (APYD/AP) per 31 Desember
Selama tahun 2012, BSM melakukan 2012 mencapai 3,00% dari rasio semula
penghapusbukuan pembiayaan sebesar 2,44% di akhir tahun 2011. Rasio NPF gross
Rp171 miliar. Jumlah tersebut lebih rendah semula 2,42% di akhir tahun 2011 menjadi
dari tahun 2011 sebesar Rp277 miliar. 2,82% di tahun 2012. Demikian juga rasio
Pembiayaan yang telah dihapusbukukan NPF netto semula 0,95% di akhir tahun 2011
sebelum tahun 2011 dan telah diterima menjadi 1,14% di akhir tahun 2012.
kembali selama tahun 2011 adalah Rp106
miliar. BSM secara terus menerus berupaya
menjaga kualitas pembiayaan dengan
memantau perkembangan usaha debitur
secara berkesinambungan. Selanjutnya BSM
terus melakukan program perbaikan dan
penyelesaian atas debitur bermasalah.

122 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


b. Liabilitas tumbuh sebesar Rp4,79 triliun atau 11,24% dari
semula Rp42,62 triliun pada tahun 2011.
Jumlah liabilitas mengalami kenaikan di tahun
2011 sebesar Rp2,13 triliun atau 30,22% yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK) dihimpun dari
dari Rp7,04 triliun pada tahun 2011 menjadi masyarakat dalam bentuk giro, tabungan dan
Rp9,17 triliun pada tahun 2012. Peningkatan deposito dengan menggunakan akad wadiah dan
ini disebabkan kenaikan simpanan Wadiah dan mudharabah.
liabilitas segera. Simpanan Wadiah meningkat
Rp2,24miliar atau 44,01%, semula sebesar Giro meningkat sebesar Rp1,76 triliun atau
Rp5,09 triliun di tahun 2011 menjadi sebesar tumbuh 37,80%, semula sebesar Rp4,67 triliun di
Rp7,33 triliun di tahun 2012. Sedangkan Liabilitas tahun 2011 menjadi Rp6,43 triliun di tahun 2012.
Segera meningkat sebesar Rp109 miliar atau Tabungan meningkat sebesar Rp4,72 triliun atau
17,02%, semula sebesar Rp637,79 miliar di tahun tumbuh 32,75%, semula sebesar Rp14,42 triliun
2011 menjadi sebesar Rp746,36 miliar di tahun di tahun 2011 menjadi Rp19,15 triliun di tahun
2012. Liabilitas Segera mengalami kenaikan 2012. Deposito turun sebesar Rp1,70 triliun atau
disebabkan oleh kenaikan zakat Bank sebesar -7,22%, semula sebesar Rp23,52 triliun di tahun
Rp14 miliar dan Titipan Dana Nasabah sebesar 2011 menjadi Rp21,83 triliun di tahun 2012.
Rp89 miliar.
Pertumbuhan DPK yang cukup signifikan ini
Simpanan Wadiah mengalami kenaikan seiring diikuti dengan pertumbuhan jumlah rekening
dengan bertambahnya jumlah cabang dan juga sebanyak 1,208,974 rekening atau naik 38.98%
penyimpan dana yang dihasilkan dari customer semula 3,101,255 rekening di tahun 2011 menjadi
get customer. Kenaikan ini sesuai dengan strategi 4,310,229 rekening di akhir 2012.
Bank untuk meningkatkan proporsi low cost fund
khususnya tabungan. d. Simpanan dari Bank lain

c. Sumber Dana dan Komposisi Dana Simpanan dari bank lain per 31 Desember 2012
Pihak Ketiga mencapai Rp37,98 miliar, lebih rendah sebesar
Rp40,85 miliar atau 51,82% terhadap posisi
BSM berhasil menghimpun dana masyarakat simpanan dari bank lain di akhir tahun 2011
selama tahun 2012 sebesar Rp47,41 triliun, sebesar Rp78,83 miliar.

Simpanan Wadiah mengalami kenaikan


seiring dengan bertambahnya jumlah
cabang dan juga penyimpan dana
yang dihasilkan dari customer get
customer.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 123


Tinjauan Keuangan

e. Surat Berharga Subordinasi yang B. Laba Rugi Komprehensif


Diterbitkan
Selama tahun 2012, BSM berhasil membukukan laba
BSM menerbitkan Surat Berharga Subordinasi
komprehensif sebesar Rp807,43 miliar, naik Rp254,78
dalam rangka memperkuat permodalan
miliar atau 46,10% terhadap laba komprehensif tahun
khususnya Tier II. Total Surat Berharga
2011 yang tercatat sebesar Rp552,65 miliar. Pencapaian
Subordinasi per 31 Desember 2012 adalah
ini disebabkan BSM berhasil mempertahankan
Rp500 miliar, lebih rendah sebesar Rp200 miliar
pertumbuhan dan menjaga kualitas aset produktif
atau 28,57% dibandingkan Surat Berharga
khususnya pembiayaan serta meningkatkan Fee Based
Subordinasi tahun 2011 sebesar Rp700 miliar.
Income.
Obligasi ini diterbitkan pada tahun 2007 dan
memiliki jangka waktu 5 tahun.
a. Pendapatan Pengelolaan Dana
f. Ekuitas
Realisasi Pendapatan Pengelolaan Dana dari
pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank
Ekuitas per 31 Desember 2012 mencapai Rp4,18
sebagai Mudharib sebesar Rp4,69 triliun
triliun, tumbuh sebesar Rp1,11 triliun atau
meningkat 24,24% atau Rp914 miliar terhadap
36,16% terhadap posisi ekuitas di akhir tahun
perolehan pendapatan Pengelolaan Dana oleh
2011 sebesar Rp3,07 triliun. Kenaikan tersebut
Bank sebagai Mudharib di tahun 2011 sebesar
terutama diperoleh dari laba tahun 2012 dan
Rp3,77 triliun.
penambahan modal saham.

1). Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank


g. Modal Disetor sebagai Mudharib - Bersih
Selama tahun 2012, BSM membukukan
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank
sebesar Rp1.458.243.565.000 untuk jumlah sebagai Mudharib – bersih sebesar Rp2,77
saham sebanyak 291.648.713 lembar pada 31 triliun meningkat 39,25% atau Rp781 miliar
Desember 2012 dan 231.648.713 saham pada terhadap perolehan pendapatan Pengelolaan
31 Desember 2011. Sedangkan Modal Dasar Dana oleh Bank sebagai Mudharib – bersih
sebanyak 500.000.000 lembar saham pada di tahun 2011 sebesar Rp1,99 triliun.
tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dengan Kenaikan pendapatan pengelolaan Dana
nilai nominal modal saham sebesar Rp5.000 per oleh bank sebagai Mudharib selama tahun
saham.

Laporan Laba Rugi Komprehensif (Dalam Rp miliar)

Uraian 2008 2009 2010 2011 2012


Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib 1.736 2.071 2.768 3.771 4.685
Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer 768 902 1.162 1.781 1.914
Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib - Bersih 968 1.169 1.606 1.990 2.771
Fee Based Income 301 347 567 1.082 1.139
Laba Usaha 283 426 580 761 1.119
Laba Sebelum Manfaat/(Beban) Pajak Penghasilan 284 418 569 748 1.097
Laba Neto 196 291 419 551 806
Laba Komprehensif -  - - 553 807
Laba Bersih Per Saham Dasar 1.759 2.210 3.179 3.376 3.382

124 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


2012 tersebut terutama disebabkan BSM membuka 95 outlet dengan penambahan pegawai
melakukan ekspansi pembiayaan yang tinggi sebanyak 2.475 orang (termasuk outsource)
sebesar 21,86% dengan NPF gross yang sehingga jumlah pegawai per 31 Desember 2012
terjaga pada level 2,82% dan NPF netto adalah sebanyak 15.999 orang.
sebesar 1,14%.

2). Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana


c. Beban Penyisihan Penghapusan Aset
Syirkah Temporer
Dalam tahun 2012, BSM mencatat beban
Sejalan dengan kenaikan pendapatan
penyisihan penghapusan aset (PPA) sebesar
Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai
Rp384,67 miliar meningkat dibandingkan
Mudharib, liabilitas bank untuk memenuhi
beban PPA tahun 2011 yang tercatat sebesar
hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah
Rp346,34 miliar. Peningkatan cadangan yang
temporer juga meningkat semula dari Rp1,78
cukup besar ini merefleksikan sikap prudent
triliun di tahun 2011 menjadi Rp1,91 triliun di
BSM untuk mengantisipasi kerugian pembiayaan
tahun 2012, naik Rp133 miliar atau 7,47%.
bermasalah. Dengan melakukan pembebanan
tersebut rasio cash PPAP (perbandingan PPAP
3). Pendapatan Usaha Lainnya
terhadap NPF pembiayaan), semula 109,81% di
Realisasi Pendapatan Usaha Lainnya (fee
tahun 2011 menjadi 100,06% di tahun 2012.
based income), sampai dengan akhir tahun
2012 mencapai Rp1,14 triliun, tumbuh
sebesar 5,56% atau Rp57 miliar dibandingkan d. Laba Usaha
pencapaian Pendapatan Usaha Lainnya tahun
2011 sebesar Rp1,08 miliar. Peningkatan Pada tahun 2012, realisasi laba usaha mencapai
tersebut ditopang oleh fee Haji yang Rp1,12 triliun tumbuh sebesar Rp358 miliar atau
meningkat sebesar Rp119,79 miliar dan fee 47,04% dibandingkan realisasi laba usaha selama
International Banking yang tumbuh sebesar tahun 2011 sebesar Rp760,82 miliar.
Rp10,37 miliar.

e. Laba Neto

Pada tahun 2012, realisasi laba bersih


b. Beban Usaha periode berjalan mencapai Rp805,69 miliar
tumbuh sebesar Rp254,62 miliar atau 46,20%
Realisasi beban usaha meningkat semula dari dibandingkan realisasi laba bersih periode
Rp2,31 triliun tahun 2011 menjadi sebesar Rp2,79 berjalan selama tahun 2011 sebesar Rp551,07
triliun pada akhir tahun 2012 atau naik sebesar miliar. Kenaikan tersebut terutama disebabkan
20,73%. oleh meningkatnya porsi pembiayaan yang
diberikan BSM dan adanya ekspansi usaha
Kenaikan beban usaha terjadi karena BSM seperti penambahan outlet dan sebagainya.
melakukan pembangunan infrastruktrur bisnis
yang signifkan di tahun 2012. Pada 2012 BSM

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 125


Tinjauan Keuangan

C. Laporan Arus kas


Kas dan setara kas turun sebesar -Rp1,82 triliun, semula
sebesar Rp8,77 triliun di tahun 2011 menjadi sebesar
Rp6,95 triliun di tahun 2012. Hal ini terutama dipengaruhi
secara signifikan oleh penurunan arus kas dari aktivitas
operasi dan aktivitas pendanaan.

Laporan Arus Kas Periode 2011-2012 (Dalam Rp miliar)

Uraian 2011 2012 Growth Prosentase


Arus Kas Aktivitas Operasi 1.091,43 (1.693,70) (2.785) -255,18%
Arus Kas Aktivitas Investasi (237,59) (79,22) 158 -66,66%
Arus Kas Aktivitas Pendanaan 1.750,00 (50,00) (1.800) -102,86%
Kenaikan Kas & Setara Kas 2.603,83 (1.822,91) (4.427) -170,01%
Kas dan Setara Kas Awal Tahun 6.169,03 8.772,86 2.604 42,21%
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 8.772,86 6.949,95 (1.823) -20,78%

a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas
operasi selama tahun 2012 sebesar -Rp1,69 investasi selama tahun 2012 sebesar Rp79,21
triliun turun sebesar Rp2,78 triliun terhadap tahun miliar menurun sebesar Rp158.38 miliar atau
2011 sebesar Rp1,09 triliun. Hal ini dipengaruhi 66,66% terhadap tahun 2011 sebesar Rp237,59
faktor secara signifikan antara lain: menurunnya miliar. Hal ini terutama disebabkan adanya
kenaikan dana syirkah temporer, meningkatnya pembelian aset tetap, meskipun terdapat
penurunan aset usaha, dan penyaluran penerimaan dari surat berharga tetapi dengan
pembayaran zakat. nominal yang masih lebih rendah.

Arus Kas dari Aktivitas Operasi Periode 2011-2012 (Dalam Rp juta)

Uraian 2011 2012


Penerimaan pendapatan bagi hasil, jual beli dan sewa 3.714.216,46 4.555.558,49
Pembayaran bagi hasil dana syirkah temporer (1.779.926,26) (1.970.851,17)
Penerimaan pendapatan usaha lainnya 1.081.747,76 1.138.747,54
Penerimaan dari pembiayaan dan piutang yang dihapusbukukan 31.763,27 31.914,37
Pembayaran beban karyawan (896.088,09) (998.792,50)
Pembayaran tantiem (17.912,65) (24.798,16)
Pembayaran beban usaha selain beban karyawan (903.943,47) (1.305.989,16)
Pembayaran pajak (227.814,62) (278.465,83)
Pembayaran zakat 0,39 (36.595,65)
Penyaluran dana kebajikan (1.073,55) (1.561,23)
Penerimaan pendapatan non usaha 1.231,21 2.371,01
Penurunan/(kenaikan) aset usaha (13.740.510,46) (7.684.604,03)
Kenaikan/(penurunan) Liabilitas Usaha 1.223.615,66 2.356.844,10
Kenaikan dana syirkah temporer 12.606.121,94 2.522.526,41
Arus kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas operasi 1.091.427,59 (1.693.695,81)

126 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Arus Kas dari Aktivitas Investasi Periode 2011-2012 (Dalam Rp miliar)

Uraian 2011 2012 Growth Prosentase

Penerimaan dari surat berharga tersedia untuk


- 289,02 289,02 100,00%
dijual dan diukur pada harga perolehan

Pembelian surat berharga tersedia untuk dijual


(8,85) - 8,85 -100,00%
dan dimiliki hingga jatuh tempo

Pembelian aset tetap (233,80) (372,42) (138,62) 59,29%


Hasil penjualan aset tetap 5,06 4,18 (0,88) -17,39%
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas
(237,59) (79,22) 158,37 -66,66%
investasi

c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas


pendanaan tahun 2011 sebesar –Rp50 miliar,
turun dibandingkan arus kas bersih dari aktivitas
pendanaan tahun 2011 sebesar Rp1,75 triliun.
Aktifitas pendanaan meliputi setoran modal
yang diterima lebih rendah dari pembayaran
pembiayaan diterima dan pembayaran surat
berharga subordinasi yang diterbitkan.

(Dalam Rp miliar)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Periode 2011-2012

Uraian 2011 2012


Setoran modal 500.000,00 300.000,00
(Pembayaran) penerimaan dari pembiayaan diterima 750.000,00 (150.000,00)
(Pembayaran) penerimaan dari surat berharga subordinasi 500.000,00 (200.000,00)
Arus kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas pendanaan 1.750.000,00 (50.000,00)

D. Rasio Keuangan Utama b. ROE dan ROA


Trend kinerja Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (ROE)
a. Capital Adequacy Ratio (CAR) BSM menunjukkan peningkatan. ROE BSM
Rasio kecukupan modal (CAR) berada di tahun 2012 sebesar 25,05%, naik dibandingkan
level 13,82% pada tahun 2012 lebih rendah ROE BSM tahun 2011 sebesar 24,24%. Posisi
dibandingkan CAR pada tahun 2011 sebesar tersebut berada di atas ROE Perbankan Syariah
14.57%. Hal ini disebabkan adanya pembayaran sebesar 24,06%. Peningkatan tersebut terutama
pembiayaan diterima sebesar Rp150 miliar dan disebabkan pencapaian laba bersih yang
pembayaran subordinasi sebesar Rp200 miliar. signifikan dibandingkan laba bersih dengan tahun
Pada tahun yang sama, rasio kecukupan modal sebelumnya.
(CAR) perbankan syariah sebesar 14,13%.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 127


Tinjauan Keuangan

g. Ringkasan Data Rasio Keuangan


Sedangkan ROA BSM meningkat dari 1,95% pada Utama
tahun 2011 ke 2,25% pada tahun 2012. ROA BSM
tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata ROA
Perbankan Syariah lainnya yang mencapai 2,14%. Ringkasan Data Rasio Keuangan Utama
Keterangan 2011 2012
c. Net Revenue Margin (NRM) CAR 14,57% 13,82%

ROA 1,95% 2,25%
Sampai dengan akhir tahun 2012, rasio net
ROE 24,24% 25,05%
revenue margin mencapai 7,25% pada tahun
2012 sedikit lebih rendah dibandingkan rasio BO/PO 76,44% 73,00% 
NRM tahun 2011 sebesar 7,48%. NRM BSM FDR 86,03% 94,40%
tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata NRM NPF-NET 0,95% 1,14%
Perbankan Syariah yang mencapai 7,58%. NPF-GROSS 2,42% 2,82%
NRM 7,48% 7,25%
d. Beban Operasi Terhadap Pendapatan Current Ratio 262,62% 155,26% 
Operasi (BO/PO) DER 229,11% 219,31%
DAR 14,47% 16,91%
Dari sisi efisiensi, Rasio Beban Operasional
Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
tertekan dari 76,44% ke level 73,00%. BO/PO
BSM tahun 2012, lebih rendah terhadap rata-rata E. Rasio Penyisihan Penghapusan
BO/PO Perbankan Syariah sebesar 74,75%.
Aset Produktif (PPAP) dan
Kolektibilitas Bank
e. Financing Deposit Ratio (FDR)

Rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga Rasio PPAP


(FDR) BSM mengalami peningkatan dari 86.03%
pada tahun 2011 ke 94,40% pada tahun 2012. Rasio PPAP pembiayaan terhadap NPF (Cash Ratio)
FDR BSM tahun 2011, lebih rendah terhadap mengalami penurunan dari 109,81% pada tahun 2011 ke
rata-rata FDR Perbankan Syariah sebesar 100,06% pada tahun 2012. Kondisi ini menunjukkan bank
100,00%. terus melakukan peningkatan terhadap rasio cash PPAP
dalam rangka untuk mengantisipasi nasabah pembiayaan
bermasalah dan penurunan kolektibilitas.
f. Non Performing Financing (Gross
NPF)
Tingkat Kolektibilitas Bank
Rasio pembiayaan bermasalah (NPF) secara
gross sedikit meningkat dari 2,42% pada tahun Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen,
2011 ke 2,82% pada tahun 2012. Manajemen kolektibilitas seluruh giro dan penempatan pada bank
terus berupaya melakukan peningkatan kualitas Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada bank
pembiayaan BSM melalui kualitas monitoring lain, investasi pada surat berharga, piutang, pinjaman
pembiayaan. NPF BSM lebih rendah terhadap qardh, pembiayaan mudharabah dan pembiayaan
NPF Perbankan Syariah sebesar 2,22%. musyarakah pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
digolongkan lancar.

Untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi


karena tidak tertagihnya kredit/pembiayaan dan aktiva
produktif, BSM selalu mengadakan analisa umur aktiva

128 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


dan perhitungan penyisihan atas kemungkinan kerugian Pada sisi yang lain, BSM juga berperan dalam
dari tidak tertagihnya kredit/pembiayaan. Penambahan pengumpulan dan penyaluran dana masyarakat.
penyisihan ini diakui sebagai bagian dari biaya operasional Pengumpulan dana masyarakat dan dana pihak ketiga
selama periode berjalan. untuk kebutuhan proses bisnis perbankan syariah dicatat
sebagai kewajiban dan selanjutnya BSM melakukan
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penyaluran dana kepada masyarakat dalam berbagai
kerugian adalah cukup untuk menutup kemungkinan produk pembiayaan yang merupakan aset BSM.
kerugian akibat tidak tertagihnya giro dan penempatan
pada bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan Sesuai dengan strategi dan kebijakan bank dalam
pada bank lain, investasi pada surat berharga, piutang, mengurangi perbedaan selisih periode antara aset dan
pinjaman qardh, pembiayaan mudharabah dan sumber pendanaan, BSM menerapkan kebijakan bahwa
pembiayaan musyarakah serta telah memenuhi ketentuan sebagian besar aset dibiayai dalam bentuk dana syirkah
Bank Indonesia. temporer yang dicatat oleh Bank.

Pada tahun 2012, BSM berhasil mencapai tingkat


kolektibilitas piutang dalam kategori lancar sebesar
Kebijakan Manajemen Struktur
93,49% total piutang, menurun dibandingkan pada tahun
Modal

2011 sebesar 95,14%.
Kebijakan pengelolaan modal Bank bertujuan untuk
memastikan bahwa Bank memiliki struktur permodalan
yang efisien, memiliki modal yang kuat untuk mendukung
F. Struktur dan Manajemen Modal strategi pengembangan usaha Bank saat ini dan untuk
mempertahankan kelangsungan usaha Bank di masa
yang akan datang, serta untuk memenuhi kecukupan
Struktur Modal permodalan yang ditetapkan oleh regulator.
Pada tahun 2012, struktur modal BSM dibiayai oleh
82,96% dari dana syirkah temporer, 18,84% dari Rencana Permodalan disusun oleh Direksi sebagai bagian
liabilitas dan 8,59% dari ekuitas dan 1,03% dari surat dalam Rencana Bisnis Bank dan disetujui oleh Dewan
berharga subordinasi yang diterbitkan. Sejalan dengan Komisaris.
perkembangan industri perbankan syariah yang semakin
cerah dalam perbankan nasional, BSM senantiasa Rencana permodalan Bank disusun berdasarkan
berupaya untuk menyediakan dan mengembangkan penilaian atas kecukupan kebutuhan permodalan yang
produk-produk perbankan syariah yang berdaya saing dipersyaratkan, rencana pengembangan usaha dan
untuk memenuhi harapan masyarakat. kebutuhan likuiditas Bank.

Struktur Modal (Dalam Rp miliar)

2011 2012
Uraian
Nominal Prosentase Nominal Prosentase
Liabilitas 7.041 14,47% 9.168 18,84%
Surat berharga subordinasi 700 1,44% 500 1,03%
Dana Syirkah Temporer 37.858 77,78% 40.380 82,96%
Ekuitas 3.073 6,31% 4.181 8,59%
Total 48.672 100,00% 54.229 111,42%

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 129


Tinjauan Keuangan

Rasio kecukupan modal Bank pada tanggal 31 Desember


2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
(Dalam Rp Juta)

Uraian 2011 2012


I. Komponen Modal
A. Modal inti 2.701.419 3.655.579
Modal Disetor 1.158.244 1.458.244
Cadangan umum 206.993 231.649
Laba ditahan awal tahun setelah pajak 1.060.647 1.562.841
Laba tahun berjalan setelah pajak (50%) 275.535 402.845
B. Modal Pelengkap 1.019.255 911.731
Cadangan umum dari penyisihan penghapusan aktiva produktif (maksimum 1,25%
dari ATMR) 319.255 411.731
Investasi subordinasi (maksimum 50% dari jumlah modal inti) 700.000 500.000
C. Modal Pelengkap Tambahan - -
II. Jumlah Modal Inti, Pelengkap dan Modal Pelengkap Tambahan 3.720.674 4.567.310
III. Aset Tertimbang Menurut Risiko Kredit 25.314.942 32.916.532
IV. Aset Tertimbang Menurut Risiko Pasar 225.424 122.534
V. Jumlah Risiko - Aset Tertimbang 25.540.366 33.039.066
VI. Rasio Kecukupan Modal Minimum 14,57% 13,82%

G. Tingkat Kesehatan Bank dan


Solvabilitas Bank
komposit 2B atau peringkat komposit 2, yang artinya Bank
BSM melakukan penilaian Tingkat Kesehatan Bank secara tergolong baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif
self assessment untuk posisi per 31 Desember 2012 perekonomian dan industri keuangan.
dengan rincian sebagai berikut:
a. Faktor Finansial yang terdiri dari Permodalan,
Kualitas Aset, Rentabilitas, Likuiditas, dan Sensitivitas
Tingkat Kecukupan Modal
terhadap Risiko Pasar memiliki peringkat 2, yang
Sesuai dengan peraturan BI, Rasio Kecukupan Modal
artinya kondisi keuangan Bank tergolong baik dalam
minimum yang ditetapkan BI adalah sebesar 8%. Tingkat
mendukung perkembangan usaha dan mengantisipasi
kecukupan modal BSM tahun 2012 berdasarkan rasio
perubahan kondisi perekonomian dan industri
kecukupan modal (CAR) berada pada tingkat 13,82%,
keuangan.
rasio tersebut lebih rendah dari tahun sebelumnya pada
tingkat 14,57%. Struktur permodalan BSM tersebut
b. Faktor Manajemen yang terdiri Manajemen Umum,
memiliki kapabilitas untuk mengimbangi risiko pasar dan
Manajemen Risiko, dan Manajemen Kepatuhan
risiko kredit dimana rasio tersebut lebih tinggi dari rasio
memiliki peringkat B, yang artinya manajemen Bank
kecukupan minimum BI dan struktur modal BSM sudah
memiliki track record yang sangat memuaskan,
memenuhi Peraturan BI.
independen, mampu beradaptasi dengan perubahan
kondisi ekstern, dan memiliki sistem pengendalian
risiko yang sangat kuat, serta mampu mengatasi Likuiditas
masalah yang dihadapi baik saat ini maupun di saat
yang akan datang. Tingkat Likuiditas Bank melalui rasio lancar (Current
Ratio) pada tahun 2012 mencapai 155,26% atau lebih
Berdasarkan penilaian faktor Finansial dan Manajemen rendah daripada tahun 2011 yang mencapai 262,62%. Hal
tersebut di atas, Bank memiliki penilaian peringkat ini mengindikasikan bahwa kemampuan likuiditas bank

130 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan
I. Informasi Keuangan Luar Biasa
manajemen risiko likuiditas lebih baik dibandingkan
dengan tahun 2011. dan Jarang Terjadi
Sampai dengan akhir Desember 2012 tidak terdapat
Rentabilitas informasi keuangan yang mengandung kejadian yang
sifatnya luar biasa dan jarang terjadi, selain sebagaimana
Tingkat rentabilitas bank pada tahun 2012 mencapai yang diungkap dalam laporan Kantor Akuntan Publik (KAP)
2,42% atau lebih tinggi daripada tahun 2011 yang Perseroan sebagaimana terlampir.
mencapai 2,02%. Hal ini mengindikasikan bahwa
bank memiliki kemampuan rentabilitas tinggi untuk
mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal.
J. Komponen Substansi dari
Solvabilitas Pendapatan dan Beban Lain-lain
Pada tahun 2012, kemampuan BSM dalam memenuhi Selama rentang waktu tahun 2011-2012, tidak ada
kewajiban jangka panjang atau kemampuan bank untuk komponen substansial pada Pendapatan dan Beban
memenuhi kewajiban-kewajiban jika terjadi likuidasi bank Lain-lain yang menyebabkan adanya fluktuasi tajam, baik
ditunjukkan dengan tingkat Kecukupan Modal (CAR) pada kenaikan maupun penurunan, selain sebagaimana yang
level 13,82%. diungkap dalam laporan Kantor Akuntan Publik (KAP)
Perseroan sebagaimana terlampir.
Tingkat kemampuan bank untuk menutup sebagian atau
seluruh hutang-hutangnya dengan modal sendiri (Debt to
Equity Ratio) sebesar 219,31% dan dengan asset (Debt to
Asset Ratio) sebesar 16,91%
K. Materialitas Peningkatan
Pendapatan Usaha
Selama tahun 2012, peningkatan terbesar secara
H. Ikatan yang Material untuk nominal diperoleh dari Pendapatan Pengelolaan Dana
Investasi Barang Modal oleh Bank Sebagai Mudharib dari pendapaan jual beli
sebesar Rp901,18 miliar atau 41,33% dari jumlah
Aset tetap tertentu diasuransikan terhadap risiko Pendapatan Usaha tahun 2011, sedangkan bisnis
kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket non inti yang merupakan Pendapatan Usaha Lainnya
asuransi tertentu pada PT Tugu Pratama Indonesia dan meningkat sebesar Rp57,00 miliar atau 5,27% dari jumlah
PT Asuransi Takaful Umum dengan nilai pertanggungan Pendapatan Usaha lainnya tahun 2011.
seluruhnya sebesar Rp806.714.229.823 untuk tahun yang
berakhir 31 December 2012. Sedangkan tahun 2011, aset
tetap tertentu diasuransikan terhadap risiko kebakaran
dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket asuransi
L. Dampak Perubahan Harga
tertentu pada PT Asuransi Jasindo Takaful, PT Asuransi Selama 2 Tahun Terakhir
Jasa Indonesia, PT Asuransi Staco Jasapratama dan PT
Tugu Pratama Indonesia dengan nilai pertanggungan Selama tahun 2011-2012 tidak terdapat dampak
seluruhnya sebesar Rp640.106.319.462. signifikan perubahan harga (pricing) terhadap pendapatan
usaha atau pendapatan bersih BSM serta laba operasi
Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan perusahaan selama 2 tahun terakhir, selain sebagaimana
tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas yang diungkap dalam laporan Kantor Akuntan Publik (KAP)
aset tetap yang diasuransikan. Perseroan sebagaimana terlampir.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 131


Tinjauan Keuangan

M. Informasi yang Terjadi setelah O. Prospek Usaha Perusahaan


Tanggal Neraca
Kondisi makro dan mikro perekonomian Indonesia:
Tidak ada informasi dan fakta yang material yang terjadi 1. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2012 tumbuh
setelah tanggal neraca yang mempengaruhi BSM, selain cukup baik meskipun lebih rendah dari tahun 2011
sebagaimana yang diungkap dalam laporan Kantor akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia.
Akuntan Publik (KAP) Perseroan sebagaimana terlampir. 2. Pertumbuhan ekonomi domestik didukung oleh
konsumsi rumah tangga dan investasi.
3. Tingkat inflasi dan suku bunga yang relatif terkendali
N. Metode Perhitungan Bagi Hasil dan stabil.
4. Perbankan yang kuat dan stabil:
Bank setiap bulan membagikan bagi hasil kepada
a. Meningkatnya fungsi intermediasi.
pemilik dana. Contoh penghitungan bagi hasil adalah
b. Menurunnya risiko kredit, tercermin dari
sebagaimana tercantum dalam tabel distribusi bagi hasil
meningkatnya pertumbuhan kredit dan
di bawah ini:
menurunnya NPL absolut.

Distribusi Bagi Hasil Periode Desember 2012 (Dalam Rp Ribu)

Porsi Pemilik Dana


Pendapatan Yang
Saldo Rata-Rata
Harus Dibagi Hasil Jumlah Bonus Indikasi Rate
Jenis Penghimpunan Nisbah
dan Bagi Hasil of Return

A B C D E

1. Simpanan Wadiah 6.744.995.677 59.716.986   4.549.361  

a. Bank 35.045.582 310.277   24.822 0.85%

b. Non Bank 6.709.950.095 59.406.709   4.524.539 0.81%

2. Tabungan Mudharabah 17.207.389.043 152.346.044   48.869.381  

a. Bank 190.644.975 1.687.880 33,81% 570.633 3,59%

b. Non Bank 17.016.744.068 150.658.164 32,06% 48.298.748 3,41%

3. Deposito Mudharabah 22.245.633.789  198.545.905   91.703.630   

a. Bank 118.152.211 1.046.064   480.187  

- 1 bulan 97.593.059 864.043 45,20% 390.507 4,80%

- 3 bulan 5.198.125 46.022 50,28% 23.141 5,34%

- 6 bulan 5.019.311 44.439 47,00% 20.886 4,99%

- 12 bulan 10.341.716 91.561 49,86% 45.653 5,30%

b. Non Bank 22.307.481.579 197.499.840   91.223.443  

- 1 bulan 13.271.965.125 117.503.671 43,80% 51.466.188 4,65%

- 3 bulan 2.329.427.500 20.623.644 44,76% 9.232.101 4,76%

- 6 bulan 2.972.531.789 26.317.384 48,75% 12.830.127 5,18%

- 12 bulan 3.733.557.164 33.055.141 53,53% 17.695.027 5,69%

TOTAL 46.378.018.509 410.608.935   145.122.372  

132 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


5. Perbankan syariah tumbuh antara lain ditunjukkan oleh 2. Bertambahnya pemain baru
meningkatnya market share aset, DPK & pembiayaan Bertambahnya pemain baru akan mendorong tingkat
dan bertambahnya jaringan outlet bank syariah. kompetisi di industri perbankan akan semakin tinggi.
Kondisi ini akan memacu para pemain lama untuk
Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi tetap mempertahankan market share-nya dengan
Indonesia di tahun 2013 akan lebih baik dibandingkan upaya yang lebih tinggi lagi.
tahun 2012. Pertumbuhan ekonomi Indonesia 3. Kondisi makro yang semakin kondusif
diproyeksikan akan tumbuh 6,3% - 6,8% di tahun 2013. Kondisi makro ekonomi pada tahun 2013 yang
Konsumsi dan investasi domestik menjadi penopang semakin kondusif diperkirakan akan menjadi faktor
pertumbuhan ekonomi, sementara ekspor akan membaik pendorong pertumbuhan industri perbankan syariah.
seiring dengan pemulihan perekonomian dunia dan 4. Program pengembangan pasar yang semakin
kenaikan harga komoditas di pasar dunia. Namun terstruktur
demikian, prospek perekonomian tahun 2013 dipengaruhi Program sosialisasi industri perbankan syariah yang
oleh berbagai faktor ketidakpastian yaitu lambatnya semakin baik akan mendorong tingkat penerimaan
pertumbuhan perekonomian dunia dan kebijakan terkait masyarakat terhadap layanan perbankan syariah
subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan barang/jasa yang semakin meningkat dengan skala demografi yang
bersifat strategis dapat mendorong peningkatan inflasi. semakin luas.
5. Peningkatan kualitas SDM
Kondisi ekonomi nasional yang kondusif tersebut Pemenuhan kebutuhan sumberdaya manusia (SDM)
diharapkan memberikan pengaruh yang positif pada yang berkualitas baik dengan kuantitas yang cukup
kinerja indutri perbankan nasional. Bank Indonesia akan berpengaruh signifikan pada pertumbuhan aset
memproyeksikan kinerja industri perbankan nasional tahun perbankan syariah pada tahun 2013.
2013, aset, dana pihak ketiga dan kredit, akan lebih tinggi 6. Dukungan otoritas yang semakin kuat
dibandingkan dengan tahun 2012. Pemerintah mengaksep pengembangan keuangan
dan perbankan syariah menjadi bagian dari program
Optimisme kecenderungan positif yang diproyeksikan pemerintah secara terpadu.
pada perekonomian nasional dan industri perbankan
nasional tersebut, menurut perkiraan Bank Indonesia Untuk menghadapi persaingan dan memanfaatkan
akan berpengaruh juga terhadap industri perbankan peluang secara optimal di tahun 2013, BSM telah
syariah. Industri perbankan syariah diharapkan akan meningkatkan kapabilitas usahanya dengan memperluas
dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan yang tinggi jaringan bisnis, merekrut pegawai baru, menambah modal
pada tahun 2013. Bank Indonesia memproyeksikan dan meng-upgrade infrastruktur IT dengan mengganti
pertumbuhan perbankan syariah di tahun 2013 mencapai Core Banking System. Dengan pengembangan kapabilitas
36% (pesimis) - 58% (optimis). tersebut BSM mengharapkan untuk mempertahankan
bahkan meningkatkan pangsa pasarnya di industri
Proyeksi optimis perkembangan perbankan syariah perbankan syariah.
diharapkan didukung oleh berbagai faktor antara lain
meliputi:
1. Potensi pasar yang besar P. Aspek Pemasaran
Potensi Indonesia di tengah optimisme Asia sebagai
mesin utama penggerak perekonomian dunia dan Dalam rangka mengokohkan eksistensi Bank dalam
bonus demografi Indonesia telah memberikan peluang dunia perbankan di Indonesia, BSM menerapkan strategi
yang besar tetap tumbuhnya perekonomian Indonesia. perluasan jaringan dan strategi pemasaran produk dan
Arah pengembangan yang sesuai untuk memberikan korporasi untuk mengenalkan berbagai produk perbankan
multiflier effect yang lebih besar bagi pertumbuhan kepada masyarakat secara lebih luas. Pelaksanaan
ekonomi Indonesia adalah dengan turut menunjang strategi tersebut diharapkan mampu menambah perluasan
pertumbuhan perekonomian nasional. Dukungan pasar BSM dengan adanya penambahan jumlah nasabah.
pembiayaan kepada sektor produktif tidak hanya akan Pada aspek pelayanan, BSM terus meningkatkan
meningkatkan market share perbankan syariah namun kualitas layanan terbaik bagi nasabah, didukung dengan
juga akan mendukung perekonomian nasional yang peningkatan kapabilitas teknologi dan pengembangan
lebih berdikari. inovasi produk perbankan syariah.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 133


Tinjauan Keuangan

Koran Nasional (Seputar Indonesia, Media Indonesia,


Strategi Perluasan Jaringan
Koran Tempo, Harian Kontan dsb).
Koran Lokal (Analisa, Waspada, Pikiran Rakyat,
Dalam menunjang keberhasilan pemasaran produk
Radar Garut, Kaltim Pos, Kedaulatan Rakyat, Jawa
BSM untuk mengoptimalkan pelayanan nasabah, BSM
Pos, Fajar dsb).
memperhatikan pentingnya aspek pertumbuhan jaringan
Koran berbahasa Mandarin (Harian Indonesia).
kantor dan jaringan ATM (BSM, Bank Mandiri, ATM
Majalah (Majalah TEMPO, Majalah TRUST, Readers
Bersama, ATM Prima, MEPS) dalam rangka melayani
Digest, iDEA, Kicau Bintaro, Suara Muhammadiyah.
nasabah.
Tabloid (Tabloid Nova, Tabloid Rumah dsb).
Radio Nasional (Gen FM).

Jaringan ATM
Radio Lokal (Radio Sonora Bangka, Radio Palupi).
109.686
110.000 Iklan internet (di situs Okezone.com, Vivanews.com).
100.000
SMS Blast (pesan promosi yang dikirim ke nomor
90.000
80.000
ponsel nasabah).
70.000 65.118 Email blast (pesan promosi yang dikirim ke alamat
60.000
47.000
email nasabah).
50.000
34.924
Promosi pada struk ATM BSM.
40.000
30.000 27.199 Sponsorship event.
20.000 Business Gathering Tionghoa
10.000
-
2008 2009 2010 2011 2012
Program promosi terkait produk perbankan yang bersifat
Below The Line (BTL) melalui media promosi sebagai
berikut:
Sedangkan jaringan kantor BSM hingga akhir tahun
1. BSM Direct Gift
2012 telah mencapai 764 outlet yang tersebar di seluruh
Pemberian hadiah langsung kepada nasabah atas
Indonesia.
pembukaan rekening baru (tabungan BSM).

2. BSM Fantasi
Pemberian hadiah langsung kepada nasabah yang
Jaringan Kantor
800 764 menempatkan dana (fresh fund).
669
700 3. BSM Giro Prima
600 Pemberian fasilitas keringanan biaya dan lounge
507
500
priority kepada nasabah dengan syarat saldo rata-rata
390
400
tertentu.
313
4. BSM Sahabat
300
Pemberian insentif kepada individu/institusi yang
200
mereferensikan nasabah kepada BSM. Insentif
100
berbasis jumlah dana yang ditempatkan.
0
2008 2009 2010 2011 2012
5. BSM Mitra Kerja
Pemberian insentif kepada individu/institusi yang
mereferensikan nasabah kepada BSM. Insentif
berbasis jumlah rekening yang dibuka.
Strategi Pemasaran Produk

BSM melakukan pemasaran produk bersifat Above The Strategi Pengembangan Produk
Line (ATL) dan juga produk yang bersifat Below The Line Tahun 2012
BSM melakukan pemasaran produk bersifat Above The
Line (ATL) dan juga produk yang bersifat Below The Line Perkembangan industri perbankan syariah yang semakin
(BTL). mendapatkan tempat di masyarakat, memunculkan
berbagai peluang bisnis bagi BSM. Dalam rangka
BSM melaksanakan program promosi terkait produk menyambut peluang-peluang bisnis tersebut, BSM
perbankan yang bersifat Above The Line (ATL) melalui senantiasa melakukan pengembangan dan inovasi
media promosi sebagai berikut:

134 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


terhadap produk perbankan syariah, yaitu dengan strategi
R. Realisasi Perolehan dan
peluncuran produk di tahun 2012 untuk meningkatkan
Dana Pihak Ketiga serta fee based income. Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum
Berikut ini adalah produk-produk yang telah diluncurkan
BSM pada tahun 2012: Sampai dengan 31 Desember 2012, BSM belum pernah
memperoleh dana hasil penawaran umum melalui
1. Sukuk Negara Ritel Seri-004
penerbitan surat hutang atau obligasi.
Produk Sukuk Negara Ritel Seri-004 merupakan
layanan jasa untuk penjualan instrumen sukuk ritel
Departemen Keuangan Republik Indonesia.
2. Bancassurance (pengembangan) S. Informasi Material Mengenai
Merupakan aktivitas penambahan produk Ekspansi, Divestasi, Akuisisi,
bancassurance dimana dalam pelaksanaannya bank
berkerjasama dengan perusahaan asuransi.
dan Restrukturisasi
3. Revitalisasi Tabungan BSM Simpatik.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, BSM belum
Merupakan produk revitalisasi produk tabungan
pernah melakukan ekspansi, divestasi, akuisisi, dan
simpatik existing dengan tambahan fitur berupa
restrukturisasi yang berdampak terhadap struktur BSM.
asuransi jiwa bagi penabung.
4. Tabungan Siswa
Merupakan program revitalisasi produk tabungan
simpatik existing dengan tambahan fitur berupa T. Informasi Material yang
asuransi jiwa bagi penabung. Mengandung Benturan
5. Investasi Emas
Kepentingan
Merupakan layanan jasa untuk penjualan emas logam
mulia sertifikat PT Antam.
Selama tahun 2012 tidak terdapat informasi material yang
6. Pembiayaan Tagihan Supplier
mengandung benturan kepentingan dalam transaksi yang
Produk pembiayaan yang ditujukan untuk mengalihkan
material dengan pihak afiliasi. Semua jenis transaksi dan
piutang atau tagihan supplier secara syariah.
saldo dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilaksanakan
dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan syarat serta
kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak berelasi,
Q. Kebijakan Dividen diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

Dalam pembayaran dividen, BSM menerapkan kebijakan


dividen sebagai berikut:
Transaksi dengan Pihak-pihak
1. Membayarkan dividen tunai dari laba bersih setiap Berelasi
tahunnya, yang besarnya diputuskan melalui RUPS
berdasarkan rekomendasi Direksi. Dalam usahanya, Bank melakukan transaksi dengan
2. Keputusan untuk membayar dividen tergantung pada pihak-pihak berelasi sebagaimana yang didefinisikan
laba, kondisi keuangan dan likuiditas, kepatuhan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
terhadap peraturan perundang-undangan dan faktor- No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak
faktor lain yang dianggap relevan oleh Direksi BSM Berelasi”. Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak
setelah memperoleh persetujuan RUPS. berelasi, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak
dilaksanakan dengan syarat serta kondisi normal yang
Penggunaan Laba Bersih BSM Tahun Buku 2009, 2010, sama untuk pihak yang tidak berelasi, diungkapkan dalam
dan 2011, sesuai dengan Keputusan Rapat Umum catatan atas laporan keuangan. Sejak 1 Januari 2011,
Pemegang Saham bahwa BSM tidak mendistribusikan berdasarkan PSAK No. 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan
dividen kepada para pemegang saham. Hal tersebut Pihak-pihak Berelasi”, transaksi antara Bank dengan Badan
dalam rangka meningkatkan struktur permodalan bank. Usaha Milik Negara/Daerah lain, entitas dan institusi lain
Sedangkan penggunaan Laba Bersih BSM Tahun Buku yang terkait dengan Pemerintah Republik Indonesia, dewan
2012 akan diputuskan dalam RUPS pada pertengahan komisaris, direksi, dan karyawan kunci diperhitungkan
tahun 2013. sebagai transaksi dengan pihak-pihak berelasi.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 135


Tinjauan Keuangan

Tabel Pihak-pihak Berelasi


No. Pihak Berelasi Sifat dari Hubungan
1 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pemegang saham
2 PT Mandiri Sekuritas Pemegang saham, Simpanan nasabah
3 PT Bank Sinar Harapan Bali Mempunyai induk yang sama
4 PT AXA Mandiri Financial Services Mempunyai induk yang sama
5 PT Mandiri Manajemen Investasi Mempunyai induk yang sama
6 Pemerintah Negara Republik Indonesia Pemegang saham utama
7 PT Bank BNI Syariah Anak perusahaan BUMN PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
8 PT Bank BNI Perusahaan BUMN
9 PT Bank BRI Perusahaan BUMN
10 PT Bank BRI Syariah Anak perusahaan BUMN PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
11 Perum Perumnas Perusahaan BUMN
12 PT Indosat Tbk. Perusahaan BUMN
13 PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Perusahaan BUMN
14 PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN
15 PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Perusahaan BUMN
16 PT Brantas Abipraya (Persero) Perusahaan BUMN
17 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN
18 PT Pos Indonesia (Persero) Perusahaan BUMN
19 PT Permodalan Nasional (Persero) Perusahaan BUMN
20 PT Hutama Karya (Persero) Perusahaan BUMN
21 PT Istaka Karya (Persero) Perusahaan BUMN
22 PT Rumah Sakit Pelni Anak perusahaan BUMN PT Pelni (Persero)
23 PT Balebat Dedikasi Prima Anak perusahaan BUMN PT Indonesia Tbk.
24 PT Bahana Artha Ventura Anak perusahaan BUMN Bahana PUI
25 PT Waskita Karya Perusahaan BUMN
26 PT Jamsostek (Persero) Perusahaan BUMN
27 Perum Jaminan Kredit Indonesia Perusahaan BUMN
28 PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) Perusahaan BUMN
29 PT Semen Baturaja (Persero) Perusahaan BUMN
30 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN
31 PT Semen Gresik (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN
32 Perum Bulog Perusahaan BUMN
33 PT BPD Aceh Perusahaan BUMD
34 PT BPD Jawa Tengah Perusahaan BUMD
35 PT Bank BPD Sulawesi Tengah Perusahaan BUMD
36 PT BPD Sulawesi Selatan Perusahaan BUMD
37 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. - Unit Usaha Syariah Unit perusahaan BUMN PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
38 PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN
39 PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) Perusahaan BUMN
40 PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Perusahaan BUMN
41 PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Perusahaan BUMN
42 PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN

136 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


43 PT Amarta Karya (Persero) Perusahaan BUMN
44 PT Balai Pustaka (Persero) Perusahaan BUMN
45 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN
46 PT Indah Karya (Persero) Perusahaan BUMN
47 PT Indofarma (Persero) Perusahaan BUMN
48 PT Indra Karya (Persero) Perusahaan BUMN
49 PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) SBU Non-Industri Perusahaan BUMN
50 PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Perusahaan BUMN
51 PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) Perusahaan BUMN
52 PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Perusahaan BUMN
53 PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Perusahaan BUMN
54 PT Angkasa Pura I (Persero) Perusahaan BUMN
55 PT Barata Indonesia (Persero) Perusahaan BUMN
56 PT Surveyor Indonesia (Persero) Perusahaan BUMN
57 PT Tabungan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) Perusahaan BUMN
58 PT Pertani (Persero) Perusahaan BUMN
59 PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Perusahaan BUMN
60 PT Kliring Berjangka (Persero) Perusahaan BUMN
61 Karyawan Kunci Karyawan Kunci

Saldo aset, liabilitas, investasi tidak terikat, pendapatan


usaha lainnya, beban administrasi, beban usaha lain, dan
beban kepegawaian dengan pihak-pihak berelasi adalah
sebagai berikut:
(Dalam Rp)

Uraian 2011 2012


Aset
Giro pada bank lain 148.376.481.266 106.092.735.229
Penempatan pada bank lain 50.000.000.000 105.000.000.000
Investasi pada surat berharga 1.620.344.108.655 1.437.876.713.473
Piutang murabahah 137.849.986.050 207.032.014.855
Pembiayaan mudharabah 197.358.726.136 208.542.959.936
Pembiayaan musyarakah 660.072.398.675 203.803.014.000
Jumlah 2.814.001.700.782 2.268.347.437.493
Persentase terhadap jumlah aset 5.78% 4.18%

Liabilitas
Liabilitas segera (Kewajiban Lain-lain) 99.074.290.311 112.812.995.821
Simpanan wadiah 1.270.429.356.269 43.585.618.633
Simpanan dari bank lain 2.161.483.231 6.391.071.948
Pembiayaan diterima 450.000.000.000 600.000.000.000
Surat berharga subordinasi yang diterbitkan 172.000.000.000 75.000.000.000
Jumlah 1.993.665.129.811 837.789.686.402
Persentase terhadap jumlah liabilitas 28.31% 9.14%

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 137


Tinjauan Keuangan

Investasi Tidak Terikat


Tabungan mudharabah 86.870.115.112 29.929.009.897
Deposito mudharabah 5.915.186.653.403 1.948.411.728.983
Jumlah 6.002.056.768.515 1.978.340.738.880
Persentase terhadap jumlah dana syirkah temporer 15.85% 4.90%

Pendapatan Usaha Lainnya


Pendapatan imbalan jasa perbankan 6.218.488.000 8.214.360.320
Pendapatan komisi bancassurance 3.625.188.567 5.606.414.816
Jumlah 9.843.676.567 13.820.775.136
Persentase terhadap jumlah pendapatan usaha lainnya 0.91% 1.21%

Beban kepegawaian (Gaji, bonus, tantiem, dan tunjangan lainnya)


Tantiem 17.912.648.208 24.798.161.143
Gaji 15.689.801.500 18.323.069.020
Bonus 8.920.232.638 5.228.709.076
Tunjangan lainnya 6.573.214.000 12.351.427.473
Jumlah 49.095.896.346 60.701.366.712
Persentase terhadap jumlah beban kepegawaian 5.09% 6.24%

Kerjasama BSM di Lingkungan U. Perubahan Peraturan


Mandiri Group Perundang- undangan terhadap
BSM melakukan kerjasama dengan Bank Mandiri maupun
Perusahaan
perusahaan anak Bank Mandiri antara lain sebagai berikut:
Pada tahun 2010, pemerintah mengeluarkan Undang-
a. Bank Mandiri-Risk Management: magang kerja undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2010 tentang
pegawai BSM di Bank Mandiri, pengembangan risk Perubahan Atas Undang-undang No. 47 tahun 2009
management tools dan lain-lain. tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
b. Bank Mandiri-Audit: pengembangan Risk-Based audit, Anggaran 2010 yang berlaku tanggal 25 Mei 2010 bahwa
magang auditor. pada pasal 3 ayat 2 poin b dan paragraf penjelasannya
c. Bank Mandiri-Card Center: penggunaan mesin ATM disebutkan pengenaan PPN atas transaksi beberapa bank
Mandiri syariah ditanggung pemerintah. Berdasarkan paragraf
d. Bank Mandiri-Network: Konter Layanan Syariah. penjelasan dari pasal 3 ayat 2 tersebut jumlah PPN Bank
e. Bank Mandiri-Asset Management: Inbreng dan branch yang ditanggung pemerintah sebesar Rp25,54 miliar dari
model jumlah SKPKB dan STP yang diterima Bank sebesar
f. Bank Mandiri-Corporate Secretary: Corporate Rp37,65 miliar.
Identity
g. AXA Mandiri: konter layanan AXA Syariah di outlet Manajemen berkeyakinan bahwa selisih antara jumlah
BSM PPN yang ditanggung oleh pemerintah dan jumlah SKPKB
h. Mandiri Sekuritas: penawaran sukuk, workshop. dan STP yang diterima oleh Bank tidak akan ditagihkan
i. UG BDN: penggunaan gedung. kepada Bank sesuai maksud dan tujuan dari undang-
j. Bank Sinar Harapan Bali: sub agen Western Union, undang tersebut.
layanan gadai
k. Mandiri Tunas Finance: kerjasama produk pembiayaan
syariah.

138 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Bank juga telah menerapkan standar akuntansi berikut
V. Perubahan Kebijakan Akuntansi
pada tanggal 1 Januari 2012 yang tidak memiliki dampak
dan Pengungkapan yang material terhadap laporan keuangan Bank:

Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada 1. PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja”. PSAK
tanggal 1 Januari 2012. revisi ini mengatur akuntansi dan pengungkapan
1. PSAK No. 101 (Revisi 2011) mengatur penyajian imbalan kerja dan mensyaratkan pengakuan liabilitas
laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, dan beban jika pekerja telah memberikan jasanya dan
komponen laporan keuangan, penyajian secara entitas menikmati manfaat ekonomik yang dihasilkan
wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, dari jasa tersebut.
perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar
dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, 2. PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap”. PSAK ini
informasi komparatif, konsistensi penyajian, dan mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga
memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, pengguna laporan keuangan dapat memahami
sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap
pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah
lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan
keuangan, dan pernyataan kepatuhan. aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan
penyusutan, dan rugi penurunan nilainya.
Perubahan signifikan yang ditimbulkan standar
akuntansi tersebut terhadap Bank adalah sebagai 3. PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Akuntansi Pajak
berikut: Penghasilan”. Mengatur perlakuan akuntansi untuk
- Laporan keuangan terdiri dari Laporan Posisi pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi
Keuangan, Laporan Laba Rugi Komprehensif, pajak kini dan masa depan untuk pemulihan
Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa
Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi depan yang diakui pada laporan posisi keuangan;
Hasil, Laporan Sumber dan Penyaluran Dana serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain
Zakat, Laporan Sumber dan Penggunaan Dana pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
Kebajikan, dan Catatan atas Laporan Keuangan
dan Penambahan Laporan Posisi Keuangan 4. PSAK No. 56 (Revisi 2011) “Laba per Saham”.
yang menunjukkan Saldo Awal (dalam hal terjadi PSAK revisi ini menetapkan prinsip penentuan dan
reklasifikasi atau penyajian kembali). Sedangkan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan
sebelumnya, laporan terdiri dari Neraca, Laporan daya banding kinerja antar entitas yang berbeda pada
Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan periode pelaporan yang sama, dan antar periode
Arus Kas, Laporan rekonsiliasi pendapatan dan pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.
bagi hasil, Laporan sumber dan penyaluran dana
zakat, Laporan sumber dan Catatan atas Laporan 5. ISAK No. 15 “PSAK No. 24 “Batas Aset Imbalan Pasti,
Keuangan. Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”.
Memberikan pedoman bagaimana menilai
- Tambahan pengungkapan yang diperlukan, pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan
contohnya adalah pengelolaan permodalan dan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No.
pengungkapan kepatuhan terhadap standar 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
akuntansi.

2. PSAK No. 110 (Revisi 2011) “Akuntansi Sukuk”,


mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, dan
pengungkapan transaksi sukuk.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 139


Tata Kelola Perusahaan
Pesawat Telepon tahun 1950 - Koleksi Museum Mandiri

140 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Penerapan GCG
secara konsisten
dan menyeluruh
memberikan
kekuatan bagi
BSM dalam
memperoleh
kepercayaan
dan dukungan
Stakeholders
menuju
pertumbuhan
bisnis yang
berkelanjutan.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 141


Tata Kelola Perusahaan

P
elaksanaan tata kelola perusahaan (Good Corporate dengan proses bisnis Bank, namun selain itu juga Bank
Governance) di Bank Syariah Mandiri (BSM) berpedoman pada ketentuan internal dan peraturan
diterapkan secara menyeluruh di berbagai lapisan perundangan-undangan yang berlaku lainnya seperti :
organisasi. Manajemen Bank memberikan semangat dalam 1. Undang-undang Republik Indonesia No.40 tahun 2007
menginternalisasikan penerapan prinsip-prinsip Good tentang Perseroan Terbatas;
Corporate Governance (GCG), dengan berbagai upaya 2. Undang-undang Republik Indonesia No.21 tahun 2008
meningkatkan awareness jajaran Bank terhadap prinsip-prinsip tentang Perbankan Syariah;
GCG. 3. Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/3/PBI/2009
tentang Bank Umum Syariah;
Penerapan GCG secara konsisten dan menyeluruh 4. PBI No.11/25/PBI/2009 tentang perubahan PBI
memberikan kekuatan bagi Bank dalam memperoleh No.5/8/PBI/2003 mengenai Implementasi Manajamen
kepercayaan dan dukungan Stakeholders dalam upaya Risiko pada Bank Umum
operasional berkelanjutan. 5. PBI No. 11/28/PBI/2009 tentang Penerapan Anti
Pencucian Uang (APU) & Pencegahan Pendanaan
Perbaikan dan pembenahan dalam rangka implementasi Terorisme (PPT);
penerapan GCG terus menerus dilakukan. Bank telah 6. PBI No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 dan
melakukan pemisahan fungsi antara operasional/bisnis dengan SEBI No.12/13/DPbS tanggal 30 April 2010 tentang
fungsi pengawasan/manajemen risiko/pendukung pada level Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank
Direksi guna menghindari adanya benturan kepentingan dalam Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS).
kegiatan bank. 7. PBI No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011
tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum.
Direksi Bank menekankan kedisiplinan pegawai dalam 8. Anggaran Dasar PT Bank Syariah Mandiri;
menegakkan nilai-nilai utama ETHIC (Excellence, Teamwork, 9. Board Manual PT Bank Syariah Mandiri;
Humanity, Integrity, Customer Focus) dalam mencapai tujuan 10. Kebijakan dan Prosedur Kepatuhan Bank Syariah
perusahaan. Menginternalisasikan ETHIC ke dalam dada setiap Mandiri;
insan BSM. 11. Kebijakan Kepatuhan PT Bank Syariah Mandiri
12. Pedoman Pelaksanaan Penerapan APU & PPT Bank
Perusahaan memiliki komitmen yang tinggi dalam upaya Syariah Mandiri.
menghindar­kan kegiatan yang mungkin dapat menimbulkan 13. Surat Keputusan Bersama (SKB) No.12/002-SKB/
terjadinya benturan kepentingan antara lain dengan Kom.Dir tanggal 27 Desember 2010 tentang Piagam
pemberlakuan formulir hubungan keluarga antara sesama GCG (Good Corporate Governance Charter).
pegawai dan/atau calon pegawai BSM. 14. Surat Edaran (SE) Self Assessment Pelaksanaan
Good Corporate Governance (SA GCG).
15. SE Kewajiban Melaksanakan Prinsip-prinsip GCG
TARProF.
A. Dasar dan Penerapan GCG
Pelaksanaan tata kelola perusahaan di BSM tetap
berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No.11/33/ 1. Konsistensi dan Komitmen
PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Penerapan GCG
Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah
(BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) yaitu penerapan 5 Penerapan GCG di BSM pada tahun 2012 terus
prinsip dasar TARProF yaitu: Keterbukaan (Transparency), membaik terbukti dengan penghargaan yang
Akuntabilitas (Accountability), Pertanggungjawaban diperoleh Bank untuk ketiga-kalinya pada Annual
(Responsibility), Profesional (Professional) dan Kewajaran Report Award (ARA) yakni pada periode 2009,
(Fairness). 2010 dan 2011 atas Laporan Keuangan Tahunan
Perusahaan Terbaik Kategori Swasta Keuangan Non
Dalam melaksanakan praktik GCG, Bank senantiasa Listed yang diselenggarakan oleh BI, Bapepam-LK,
mengacu pada ketentuan dan peraturan baik yang Kementerian BUMN, Direktorat Jendral Pajak, Bursa
mengatur tentang pelaksanaan GCG maupun yang terkait Efek Indonesia, KNKG dan IAI.

142 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Konsistensi penerapan GCG yang baik di BSM b. Penghargaan “Islamic Banker of The Year
dibuktikan pula pada penghargaan yang diperoleh 2012” dari Asian Institute of Finance, Malaysia
Bank dari lembaga pemeringkat The Indonesian bekerja sama dengan Edbiz Consulting London.
Institute for Corporate Governance (IICG) yang Penghargaan kepada CEO terbaik di industri
menyelenggarakan program Corporate Governance keuangan syariah yang dinilai berdasarkan
Perception Index (CGPI) periode 2011 sebagai The kriteria antara lain innovative thinking, ethical
Most Trusted Company yaitu penilaian pelaksanaan approach, impactful solution dan performa.
Good Corporate Governance perusahaan di Indonesia c. The Best Bank 2012 oleh Perbanas Institute dan
melalui perbaikan berkesinambungan (continuous Woman Review.
improvement) dengan melaksanakan evaluasi dan d. Penghargaan Human Capital dari Dunamis tahun
melakukan patok banding (benchmarking). 2012 berupa The Best for employee Net Promoter
Score, The Best for All Criteria dan The Best for
Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate CEO Commitment.
Governance) sebagai landasan operasional yang
Hal ini, memacu semangat jajaran Bank untuk lebih
menjadi acuan untuk memastikan seluruh proses dan
fokus dalam menerapkan GCG demi kelangsungan
mekanisme yang terjadi guna mencapai tujuan Bank
usaha Bank secara berkesinambungan.
dan mencegah Bank dari penyimpangan dan risiko
yang dapat mengakibatkan kegagalan pencapaian
tujuan perusahaan. Bank memiliki Piagam GCG
(GCG Charter) dan ketentuan internal sejalan dengan 2. Bentuk apresiasi terhadap
Peraturan Bank Indonesia (PBI No.11/33/PBI/2009 implementasi GCG
tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum Syariah
dan Unit Usaha Syariah), sehingga prinsip-prinsip Implementasi GCG BSM telah memperoleh
GCG dapat diterapkan pada seluruh jajaran Bank. pengakuan dari banyak pihak eksternal baik dari
lokal maupun internasional. Hal ini, sebagai wujud
Keberhasilan penerapan GCG di Bank tentu tidak apresiasi/kepercayaan masyarakat terhadap
terlepas dari peranan manajemen Bank dalam komitmen tinggi seluruh insan Bank dalam
mendukung implementasi di seluruh unit-unit kerja pengelolaan tata kelola perusahaan yang baik.
Bank. Dorongan Direksi untuk menerapkan GCG Selama tahun 2012, BSM telah berhasil meraih
di berbagai lini organisasi sangat kuat, hal ini, penghargaan:
terbukti dari pengarahan Direksi kepada jajaran
Bank melalui sharing saat doa pagi bersama hari a. Keikut sertaan BSM dalam
Senin memberikan masukan-masukan mengenai Penilaian Pihak Eksternal (Lembaga
kedisiplinan jajaran Bank dalam melaksanakan tugas Pemeringkatan)
dan tanggung jawab jajaran Bank guna mencapai
target perusahaan. Kedisiplinan jajaran Bank dalam Pada tahun 2012 ini BSM ikut serta dalam
menjalankan ETHIC yang telah dijadikan core atau Corporate Governance Perception Index (CGPI)
nilai-nilai utama perusahaan dalam mencapai tujuan yaitu berupa program penilaian pelaksanaan
perusahaan, Direksi mengharapkan semangat ETHIC Good Corporate Governance (GCG) dari
sudah terinternalisasi dalam dada setiap pegawai masyarakat/Stakeholders yang diselenggarakan
dalam melaksanakan tugas-tugasnya. oleh The Indonesian Institute For Corporate
Governance (IICG) didukung majalah SWA.
Komitmen Direksi terhadap implementasi GCG Keikutsertaan Bank dalam program ini sebagai
dibuktikan dengan penghargaan yang diperoleh Bank wujud komitmen terhadap penegakkan GCG
meliputi antara lain: dan kepedulian terhadap peningkatan kualitas
pelaksanaan Corporate Governance (CG).
a. Direktur Utama Bank Bpk Yuslam Fauzi
memperoleh predikat “The Best CEO” untuk
ketiga kalinya yang diselenggarakan oleh
Perbanas Institute dan Woman Review.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 143


Tata Kelola Perusahaan

GCG dalam Perspektif Risiko merupakan tema Penghargaan ini diperoleh Bank untuk ketiga
CGPI yang pertama kali diikuti Bank. Program kalinya. Salah satu aspek penilaian yang memiliki
CGPI melalui 4 (empat) tahap penilaian yaitu: porsi penilaian tertinggi adalah aspek Tata
Kelola Perusahaan yang Baik (GCG). Ajang
a. Self Assessment, sebuah proses penilaian
penghargaan ini diselenggarakan atas kerjasama
obyektif dari Bank atas diri sendiri yang
Bapepam-LK dengan Direktorat Jenderal Pajak,
berkaitan dengan penegakan GCG dalam
Kementerian BUMN, Bank Indonesia, Bursa
perspektif risiko melalui pengisian kuesioner
Efek Indonesia, Komite Nasional Kebijakan
oleh responden stakeholders (internal dan
Governance, dan Ikatan Akuntan Indonesia.
eksternal).
b. Kelengkapan dokumen; Bank disyaratkan
melengkapi dokumen-dokumen terkait
penerapan GCG dan pengelolaan risiko B. Kelengkapan Kebijakan Dan
perusahaan.
c. Pembuatan makalah; Bank disyaratkan
Manual GCG
membuat makalah yang memaparkan refleksi
Optimalisasi penerapan GCG BSM terus dilakukan
upaya Bank dalam menegakkan GCG dalam
dengan penguatan infrastruktur untuk mencapai praktik
perspektif risiko.
terbaik, pengujian keandalan serta penyesuaian sistem
d. Observasi; kunjungan formal tim penilai CGPI
dan prosedur sesuai dengan perkembangan bisnis dan
ke Bank untuk mengklarifikasi dan memastikan
regulasi/ketentuan perbankan syariah untuk mendukung
temuan data dan informasi yang didapat pada
pelaksanaan GCG yang semakin efektif.
3 tahap penilaian sebelumnya.

Kelengkapan kebijakan dan Standard Operating


Pemeringkatan oleh CGPI ini dapat mendorong
Procedures (SOP) pendukung GCG diantaranya adalah:
dan menjaga komitmen Bank dalam menegakkan
praktik GCG serta meningkatkan kualitas 1. Surat Pernyataan Independensi Dewan Komisaris
pelaksanaan secara berkesinambungan. (awal Tahun 2011)
2. Surat Pernyataan Independensi Direksi (Awal Tahun
Pada kesempatan pertama kali keikutsertaan 2011)
BSM dalam program CGPI, BSM memperoleh 3. Pedoman Etika Perusahaan
predikat: 4. Charter GCG
Sangat Terpercaya 5. Charter Dewan Komisaris
(The Most Trusted Companies) 6. Charter Direksi
7. Charter Komite Remunerasi dan Nominasi
Penghargaan yang diperoleh Bank memberikan 8. Charter Komite Audit
semangat untuk terus menerapkan dan 9. Charter Komite Pemantau Risiko
mengembangkan GCG dengan lebih baik dan 10. Charter Internal Audit
menyeluruh di berbagai lapisan organisasi. 11. Charter Kepatuhan
Kepercayaan dan dukungan dari Stakeholders
menjadi cambuk bagi Bank untuk terus
memperbaiki diri.
C. Hasil Penilaian Implementasi
b. Annual Report Award 2011 GCG Tahun 2012
Penghargaan prestisius yang diraih oleh Bank BSM melaksanakan kegiatan self assessment
atas penyusunan Laporan Tahunan 2011 dengan pelaksanaan GCG sebagai bentuk evaluasi atas
predikat Juara Pertama untuk kategori Swasta pelaksanaan prinsip GCG di BSM. Self assessment
Keuangan Non Listed. terbagi atas Internal self Assessment dan External Self
Assessment.

144 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


1. Internal Self Assessment (ISA) Index Triwulanan Pelaksanaan
GCG Unit Kerja Tahun 2012

84
ISA adalah pelaksanaan pengujian mandiri GCG
menggunakan standar checklist internal Bank. 82
82.33
Pelaksanaan ISA dilakukan setiap triwulanan untuk 81.61 81.3
80
menilai bagaimana pelaksanaan prinsip GCG di unit
78
kerja yang hasil akhirnya adalah index GCG untuk 78.2
mengukur tingkat kepatuhan pelaksanaan GCG di unit 76
I II III IV
kerja. Berdasarkan hasil pengukuran ISA sepanjang Ket:
Index GCG < 60 : Tidak Patuh 81 ≤ Index GCG ≤ 90 : Patuh
tahun 2012 pelaksanaan GCG BSM pada unit kerja 61 ≤ Index GCG ≤ 70 : Kurang Patuh 91 ≤ Index GCG ≤100 : Sangat Patuh
71 ≤ Index GCG ≤ 80 : Cukup Patuh
masuk dalam ketegori ‘Patuh”.

2. External Self Assessment (ESA)



ESA adalah pelaksanaan pengujian mandiri GCG
menggunakan external checklist (parameter) sesuai
dengan ketentuan Bank Indonesia (SEBI No.12/13/
DPbS, tanggal 30 April 2010, perihal Pelaksanaan
Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah
dan Unit Usaha Syariah). Berdasarkan hasil penilaian
Bank Indonesia nilai komposit hasil self assessment
pelaksanaan GCG BSM di tahun 2012 sebesar 2,25 (Baik)
atau meningkat sebesar 0,10 dibanding dengan nilai
komposit tahun 2011 sebesar 2,35.

Tabel Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan GCG tahun 2012 berdasarkan Penilaian BI

Nilai Komposit dan


No. Faktor Peringkat Kekuatan Pelaksanaan GCG
Kriteria Predikat
1. Pelaksanaan tugas dan 0,375 – Cukup 3 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris telah berjalan
tanggung jawab Dewan Sesuai cukup sesuai dengan kriteria. Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi
Komisaris (Dekom) pengawasan telah mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG TARProF.
Dewan Komisaris telah mengoptimalkan peran Komite dalam melaksanakan
fungsi pengawasan terhadap Bank sehingga dapat memberikan masukan
positif dalam mendukung perkembangan Bank yang sehat.
2 Pelaksanaan tugas dan 0,525 – Cukup 3 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi telah cukup sesuai dengan
tanggung jawab Direksi Sesuai kriteria dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG. Direksi telah
melakukan pemisahan fungsi antara operasional/bisnis dengan fungsi
pengawasan/manajemen risiko/pendukung dan fungsi kepatuhan dengan
jaringan dalam struktur organisasi untuk menciptakan indepensi dan
prudensialitas dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab pengelolaan
Bank.
3 Kelengkapan dan 0,200 – Sesuai 2 Struktur organisasi Komite yang dibentuk telah sesuai memenuhi persyaratan
pelaksanaan tugas yang berlaku. Komite yang dibentuk telah beranggotakan sesuai dengan
Komite persyaratan dan kompetensi yang diperlukan untuk menjalakan tugas dan
tanggung jawab sebagai Komite dalam mendukung fungsi pengawasan Dewan
Komisaris.

4 Pelaksanaan Tugas 0,200 – Sesuai 2 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah (DPS)
dan Tanggung Jawab telah berjalan sesuai dengan ketentuan. DPS telah memastikan Bank
Dewan Pengawas menjalankan usahanya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. DPS melakukan
Syariah uji petik ke beberapa cabang untuk memastikan pelaksanaan proses
penghimpunan dan penyaluran dana telah sesuai dengan prinsip syariah.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 145


Tata Kelola Perusahaan

Nilai Komposit dan


No. Faktor Peringkat Kekuatan Pelaksanaan GCG
Kriteria Predikat

5 Pelaksanaan 0,100 – Sesuai 2 Seluruh produk pernghimpunan dana, penyaluran dana maupun jasa yang
prinsip syariah diluncurkan oleh Bank telah melalui opini DPS atas kesesuaian produk
dalam kegiatan dengan prinsip syariah. DPS melakukan uji petik dengan baik ke beberapa
penghimpunan dana cabang atas pelaksanaan prinsip syariah. Temuan dilapangan berdasarkan
dan penyaluran dana hasil uji petik secara umum bukan mengarah kepada produk yang
serta pelayanan jasa diluncurkan melainkan lebih kepada dispute pendapat atau pemahaman
atas sebuah transaksi, atas temuan tersebut Bank segera menyelesaikan
sesuai arahan DPS.
BSM telah memiliki kebijakan dan aturan internal dalam mengatur
6 Penanganan 0,200 – Sesuai 2
penanganan benturan kepentingan yang sesuai dengan ketentuan berlaku.
benturan
Tindakan tegas diterapkan dengan baik oleh manajemen Bank atas setiap
kepentingan
pelanggaran benturan kepentingan untuk memberikan efek jera kepada
pihak yang melanggar.
7 Penerapan fungsi 0,100 – Sesuai 2 BSM telah memiliki Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan
kepatuhan Bank yang concern dalam melaksanakan fungsi kepatuhan Bank. Bank juga
telah didukung oleh satuan kerja kepatuhan yang menjalankan fungsi
kepatuhan secara independen terhadap satuan kerja operasional. Bank
terus meningkatkan pemenuhan personil Satuan Kerja Kepatuhan guna
mendukung penerapan fungsi kepatuhan.

8 Penerapan fungsi 0,100 – Sesuai 2 BSM telah melaksanakan fungsi audit intern yang independen terhadap
audit intern satuan kerja operasional dan didukung oleh personil yang memiliki
kompetensi dibidangnya. Kompetensi dari setiap personil Satuan Kerja Audit
Intern terus ditingkatkan untuk mendukung perkembangan usaha Bank.

9 Penerapan fungsi 0,050 – Sangat Sesuai 1 Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ditunjuk adalah KAP Purwantono,
audit ekstern Suherman & Surja afiliasi KAP Ernst & Young yang telah melalui proses
seleksi antara Accounting Division, Komite Audit, Direksi dan Komisaris
sebelum diajukan dalam RUPS.
KAP yang ditunjuk memiliki kompetensi yang sangat baik dibidangnya dan
telah menyampaikan management letter tepat waktu serta mampu bekerja
secara professional.

10 Batas Maksimum 0,050 – Sangat Sesuai 1 BSM telah menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang
Penyaluran Dana baik dalam memberikan penyaluran dana kepada pihak terkait (related
party) dengan sangat baik.
BSM telah memiliki kebijakan dan prosedur tentang penyediaan dana
kepada pihak terkait yang pelaksanaannya telah dijalankan dengan baik.

11 Transparansi kondisi 0,300 - Sesuai 2 BSM telah menyampaikan laporan kondisi keuangan dan non-keuangan
keuangan dan non kepada stakeholders sesuai ketentuan yang berlaku.
keuangan, laporan Laporan internal BSM telah di dukung oleh pengembangan aplikasi MIS
pelaksanaan GCG & Datawarehouse oleh tenaga-tenaga professional IT Operation Division
dan pelaporan (IOD) dan IT Strategy Assurance Division (ISD).
internal

Nilai Komposit 2,250 - Sesuai “BAIK”

146 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Tabel Parameter penilaian Self Assessment  2. Struktur GCG
adalah sebagai berikut:
Nilai Komposit Predikat Komposit Keberhasilan penerapan GCG di BSM secara berkelanjutan
Nilai Komposit < 1,5 Sangat Baik (SB) didukung oleh berfungsinya perangkat atau organ GCG
1,5 ≤ Nilai Komposit < 2,5 Baik (B) Perusahaan yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),
2,5 ≤ Nilai Komposit < 3,5 Cukup Baik (CB) Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Direksi.
3,5 ≤ Nilai Komposit < 4,5 Kurang Baik (KB) Organ-organ ini merupakan perangkat utama GCG, dimana
4,5 ≤ Nilai Komposit < 5 Tidak Baik (TB) dalam pelaksanaannya didukung oleh organ dan perangkat
lainnya seperti pedoman Tata Kelola Perusahaan (code of
corporate governance). Pedoman ini merupakan himpunan
D. Mekanisme dan Struktur GCG pokok-pokok pengelolaan perseroan yang kemudian akan
dijabarkan lebih lanjut dalam piagam, kebijakan dan Standard
Operating Procedures (SOP) yang akan menjadi acuan
1. Mekanisme GCG implementasi GCG BSM.

RUPS melakukan pengambilan keputusan penting yang


didasari pada kepentingan perusahaan, dengan memperhatikan
ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Bank telah menetapkan pembagian kewenangan
dan tanggung jawab yang jelas, dimana Direksi bertanggung
jawab penuh terhadap pengelolaan perusahaan, sedangkan
Dewan komisaris bertanggung jawab atas pengawasan
terhadap kinerja pengelolaan perusahaan. Sedangkan Dewan
Pengawas Syariah memastikan bahwa produk-produk Bank
tidak melanggar dan bertentangan terhadap prinsip-prinsip
syariah.

Keberhasilan penerapan GCG di BSM


secara berkelanjutan didukung oleh
berfungsinya perangkat atau organ
GCG Perusahaan yaitu Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS), Dewan
Komisaris, Dewan Pengawas Syariah
dan Direksi.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 147


Tata Kelola Perusahaan

Diagram Struktur GCG

Good Corporate Governance Structure

Transparency Accountability Responsibility Professional Fairness

Struktur/Organ Inti

RUPS

Dewan Pengawas
Dewan Syariah
Pengawas Syariah Direksi
Direksi Dewan
DewanKomisaris
Komisaris
Boards of Shariah Supervisory Board Of Directors Board of Commissioners

Komite

Struktur/Organ Pendukung

Hubungan Investor Corporate Secretary Komite Audit

Komite
CSR SKAI Pemantau Risiko

Komite
Corporate Values Manajemen Risiko Remunerasi & Nominasi

Communication Compliance

Pedoman dan Pelaporan

Piagam GCG Piagam kepatuhan Piagam Audit Internal

Code of Conduct Prosedur Operasional Surat Edaran Internal

Kebijakan Informasi Kebjakan Manajemen kebijakan Pengendalian


Teknologi Risiko Internal

La-Risywah Self Assessment GCG Annual Report

148 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


E. Rapat Umum Pemegang BSM untuk tahun 2012 kepada Dewan Komisaris
dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan
Saham Pemegang saham Mayoritas.
g. Persetujuan pembayaran zakat perseroan tahun
RUPS adalah organ terpenting dari organ-organ lainnya buku 2011 sebesar Rp19.177.801.129,-
dalam suatu perusahaan. Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) adalah pemegang kekuasaan tertinggi
dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan 2. Keputusan Pemegang Saham
kepada Direksi atau Dewan Komisaris. RUPS memiliki PT Bank Syariah Mandiri Diluar
wewenang mengangkat dan memberhentikan anggota Rapat Umum Pemegang Saham
Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, dan Direksi,
mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Berdasarkan Akta Notaris nomor 38 Efran Yuniarto,
Syariah, dan Direksi, mengesahkan perubahan Anggaran S.H., M.Kn tentang Pernyataan Keputusan Pemegang
Dasar, memberikan persetujuan atas laporan tahunan, Saham PT Bank Syariah Mandiri Diluar Rapat Umum
menetapkan alokasi penggunaan laba, menunjuk akuntan Pemegang Saham hari Jum’at, tanggal 28 Desember
publik, serta menetapkan jumlah dan jenis kompensasi 2012. Memutuskan:
serta fasilitas pengurus.
a. Persetujuan pelaksanaan tambahan Modal
Ditempatkan dan Modal Disetor Perseroan secara
1. Rapat Umum Pemegang Saham tunai sebesar Rp300.000.000.000 (tiga ratus
Tahunan milyar Rupiah).
b. Penambahan Modal Ditempatkan dan Modal
BSM menyelenggarakan 1 (satu) kali Rapat Umum Disetor Perseroan secara tunai sebesar
Pemegang Saham yaitu Rapat Umum Pemegang Rp300.000.000.000 (tiga ratus milyar Rupiah)
Saham Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan pada akan dikeluarkan dari saham dalam portepel.
hari Rabu tanggal 20 Juni 2012 yang menghasilkan Bahwa saham-saham yang akan dikeluarkan
keputusan yaitu: tersebut akan diambil bagian seluruhnya oleh:
­ PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., berkedudukan di
a. Persetujuan atas Laporan Tahunan BSM termasuk
Jakarta, sebanyak 60.000.000 (enam puluh juta)
Pengesahan Laporan Keuangan untuk tahun buku
saham.
2011 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
­ Bahwa PT Mandiri Sekuritas selaku Pemegang
Purwantono, Suherman, & Surja (a member firm
Saham Perseroan dengan ini mengesampingkan
of Ernst & Young Global Limited) dengan opini
haknya untuk mengambil bagian atas saham-
“Wajar Tanpa Pengecualian”.
saham baru yang dikeluarkan oleh Perseroan,
b. Persetujuan atas Laporan Tugas Pengawasan
dan dengan ini menyetujui PT BANK MANDIRI
Dewan Komisaris untuk Tahun Buku yang
(Persero) Tbk untuk mengambil semua saham-
berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
saham baru yang dikeluarkan oleh Perseroan.
serta sekaligus memberikan pelunasan dan
c. Terkait dengan keputusan butir a dan b di atas
pembebasan tanggungjawab sepenuhnya (acquit
selanjutnya Pemegang Saham menyetujui
et de charge) kepada para anggota Direksi dan
mengubah Anggaran dasar Perseroan Pasal
Dewan Komisaris.
4 ayat 2 dan mengubah komposisi jumlah
c. Persetujuan penggunaan Laba Bersih BSM Tahun
kepemilikan saham Perseroan yang tercantum
buku 2011.
dalam Susunan Pemegang Saham Perseroan
d. Menetapkan KAP Purwantono, Suherman, &
yang ada pada Pasal 28 ayat 3.
Surja (a member firm of Ernst & Young Global
Limited) yang akan mengaudit Laporan Keuangan
BSM tahun buku 2012.
e. Menetapkan besarnya tantiem, gaji, dan fasilitas/
tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi.
f. Melimpahkan wewenang penetapan besarnya
honorarium bagi Dewan Pengawas Syariah (DPS)

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 149


Tata Kelola Perusahaan

F. Dewan Komisaris d) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan


kebijakan strategis BUS;
e) Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti
Sesuai Undang-undang No. 21 Tahun 2008 tentang
temuan audit dan/atau rekomendasi dari hasil
Perbankan Syariah dan Peraturan Bank Indonesia
pengawasan Bank Indonesia, auditor intern,
No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG Bagi
Dewan Pengawas Syariah dan/atau auditor ekstern.
Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Dewan
f) Memberitahukan kepada Bank Indonesia
Komisaris telah senantiasa melaksanakan tugas dan
paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukan
tanggungjawabnya secara profesional dan independen
pelanggaran peraturan perundang-undangan
dengan berpedoman pada tata kelola perusahaan yang baik.
di bidang keuangan dan perbankan, dan
keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat
Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas
membahayakan kelangsungan usaha Bank.
dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan
g) Melaksanakan pengawasan atas risiko usaha
pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi
Bank dan upaya manajemen melakukan
serta memastikan PT Bank Syariah Mandiri (Bank)
pengendalian intern.
melaksanakan Good Corporate Governance (GCG) pada
h) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
seluruh tingkatan dan jenjang organisasi. Kedudukan
Fungsi Kepatuhan.
masing-masing anggota Dewan Komisaris termasuk
i) Melakukan pengawasan aktif terhadap Fungsi
Komisaris Utama adalah setara. Tugas Komisaris Utama
Kepatuhan.
sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan
j) Menyampaikan saran-saran dalam rangka
kegiatan Dewan Komisaris.
peningkatan kualitas pelaksanaan Fungsi
Kepatuhan.
Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada Rapat
k) Melaksanakan pengawasan terhadap
Umum Pemegang Saham (RUPS). Pertanggungjawaban
pelaksanaan Rencana Bisnis Bank.
Dewan Komisaris kepada RUPS merupakan perwujudan
l) Menyampaikan Laporan Pengawasan Rencana
akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan
Bisnis Bank.
dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.
m) Dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan
kegiatan operasional BUS, kecuali pengambilan
1. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
keputusan untuk pemberian pembiayaan kepada
Komisaris Direksi sepanjang kewenangan Dewan Komisaris
tersebut ditetapkan dalam Anggaran Dasar BUS
a) Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai
atau dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
dengan prinsip-prinsip GCG;
b) Melakukan pengawasan atas terselenggaranya
pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan
2. Kepemilikan Saham dan
usaha BUS pada seluruh tingkatan atau jenjang Independensi Dewan Komisaris
organisasi;
c) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Sesuai Undang-undang No. 21 Tahun 2008 tentang
tugas dan tanggung jawab Direksi, pengawasan Perbankan Syariah dan Peraturan Bank Indonesia
atas kebijaksanaan Direksi serta memberikan No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG
nasihat kepada Direksi; Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah,

Kepemilikan Saham dan Independensi Dewan Komisaris

Status
Nama Jabatan Saham di BSM Saham di Perusahaan Lain
Independensi

Achmad Marzuki Komisaris Utama Nihil Nihil Independen


Abdillah Anggota Komisaris Nihil Nihil Independen
Ramzi A. Zuhdi Anggota Komisaris Nihil Nihil Independen
Tardi Anggota Komisaris Nihil Nihil Tidak Independen
Lilis Kurniasih Anggota Komisaris Nihil Nihil Tidak Independen

150 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Dewan Komisaris telah senantiasa melaksanakan 4. Pengawasan dan Rekomendasi
tugas dan tanggungjawabnya secara profesional dan Dewan Komisaris
independen dengan berpedoman pada tata kelola
perusahaan yang baik. Selama tahun 2012, Dewan Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
Komisaris tidak memiliki saham baik di BSM maupun antara lain pengawasan dan pemberian nasihat,
di Perusahaan lain. Dewan Komisaris mengkomunikasikan melalui
berbagai forum antara lain rapat formal, informal, dan
Jumlah anggota Dewan Komisaris BSM saat ini surat tertulis kepada Direksi.
adalah 5 (lima) orang. Tiga orang diantaranya atau
sama dengan 60% anggota Dewan Komisaris adalah Dalam mendukung efektifitas pelaksanaan tugas
Komisaris Independen. Setiap anggota Dewan dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris telah
Komisaris tidak memiliki hubungan kekeluargaan membentuk komite-komite, antara lain Komite Audit,
sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komite Pemantau Risiko dan Komite Renumerasi dan
Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi. Nominasi.

3. Susunan Anggota Dewan Komisaris Berdasarkan hasil pengawasan atas realisasi kinerja,
pelaksanaan program kerja Bank, dan dalam rangka
Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS dengan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan, Dewan
terlebih dahulu mengikuti tahap fit and proper test Komisaris merekomendasikan beberapa hal yang
(uji kepatutan dan kelayakan) sesuai perundang- perlu terus-menerus mendapat perhatian manajemen
undangan dan peraturan Bank Indonesia yang dalam upaya perbaikan dan peningkatan kinerja Bank
berlaku. antara lain sebagai berikut:

a) Membuat rencana kerja secara detail, antara lain


Dewan Komisaris secara kolektif memiliki keahlian per segmen pembiayaan, per unit kerja.
untuk dapat melaksanakan tanggung jawab yang b) Mengoptimalisasi kinerja unit kerja bisnis,
diamanahkan. Dewan Komisaris memiliki pemahaman khususnya pembiayaan agar berjalan secara
dan kompetensi yang memadai, sehingga dapat optimal;
menghadapi permasalahan yang timbul dalam c) Mengkaji ulang proses pembiayaan dengan tujuan
kegiatan usaha Bank, membuat keputusan secara agar proses dapat dilakukan dengan cepat dan
independen, mendorong peningkatan kinerja Bank, prudent;
serta dapat secara efektif melakukan penelaahan dan d) Meningkatkan sinergi antara unit kerja bisnis
memberikan masukan konstruktif terhadap kinerja dengan unit kerja risk assessment;
Direksi.

Susunan Anggota Dewan Komisaris BSM

Periode Pengangkatan
No Nama Jabatan Dasar Hukum
Periode I Periode II

1. Achmad Marzuki
Komisaris Utama dan • Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008 Juni 2008 s.d. Jun-11
Juni 2011 s.d.
Komisaris Independen • Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011 Jun-16

2. Abdillah Komisaris Independen • Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008 Juni 2008 s.d. Jun-11
Juni 2011 s.d.
• Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011 Jun-16

5. Ramzi A. Zuhdi Komisaris Independen • Akta No. 16, RUPS tanggal 29 Juni 2010 Juni 2010 s.d. Jun-15

3. Tardi Komisaris • Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008 Juni 2008 s.d. Jun-11
Juni 2011 s.d.
• Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011 Jun-16

4. Lilis Kurniasih Komisaris • Akta No. 10, RUPS tanggal 19 Juni 2008 Juni 2008 s.d. Jun-11
Juni 2011 s.d.
• Akta No. 19, RUPS tanggal 28 Juni 2011 Jun-16

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 151


Tata Kelola Perusahaan

e) Memastikan kompetensi staf dan pejabat yang s) Melakukan penagihan door to door kepada
terkait pembiayaan telah memenuhi kompetensi nasabah retail, baik yang masih lancar maupun
minimal yang dibutuhkan, sehingga setiap proses yang sudah menunggak;
pembiayaan dapat dilakukan secara cepat, tepat, t) Memonitor nasabah pembiayaan bukan saja dari
dan prudent. rekening pembiayaannya, tetapi rekening giro dan
f) Meningkatkan fungsi pengawasan dan kepatuhan tabungan nasabah sebagai sumber pelunasan
prosedur, ketertiban administrasi pembiayaan, sekaligus memonitor aktifitas rekening nasabah.
dan efektifitas pengendalian intern pada proses u) Memperkuat pengendalian intern, dengan
pemberian pembiayaan; melengkapi kebijakan dan/atau standar prosedur
g) Menyalurkan pembiayaan kepada sektor-sektor dengan flow chart yang juga mencantumkan
yang menarik dan netral; tugas dan tanggung jawab setiap petugas
h) Memonitor kondisi nasabah pembiayaan secara sehingga dapat memudahkan pemahaman
periodik; mengenai tugas dan tanggung jawab pegawai;
i) Mengimplementasikan manajemen risiko dalam v) Ketegasan dan/atau kecepatan dalam mengambil
proses pembiayaan dengan penerapan metode keputusan atas pegawai yang berbuat fraud
four eye principles secara optimal; sehingga dapat menimbulkan efek jera;
j) Meminta adanya early warning signal per segmen w) Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
dan sektor untuk mengantisipasi penurunan pegawai bank terhadap implementasi prinsip
kolektibilitas nasabah lancar; syariah.
k) Memberikan pembiayaan/piutang secara prudent
dan sehat;
l) Memberikan pembiayaan kepada sektor ekonomi
5. Rangkap Jabatan Dewan Komisaris
yang sangat menarik atau menarik;
Dewan Komisaris tidak ada yang melanggar
m) Menghindari memberikan pembiayaan yang
ketentuan rangkap jabatan. Rangkap Jabatan oleh
memerlukan keahlian khusus yang tidak dimiliki
anggota Dewan Komisaris yang saat ini terjadi masih
bank;
diperbolehkan oleh ketentuan Rangkap Jabatan yaitu
n) Menyalurkan pembiayaan secara prudent dan
2 (dua) orang anggota Komisaris merangkap sebagai
sehat dengan fokus pembiayaan pada segmen
Pejabat pada 1 (satu) perusahaan yang merupakan
retail dan mikro;
pemegang saham Bank.
o) Memastikan kelancaran pembayaran kewajiban
dengan monitoring pembiayaan yang efektif;
p) Meningkatkan pendapatan fee based income; 6. Rapat Dewan Komisaris
q) Mengendalikan biaya overhead dengan menjaga
disiplin anggaran dan efisiensi pada seluruh Dewan Komisaris telah menyelenggarakan Rapat
aktivitas; Dewan Komisaris minimal sebulan sekali. Hal ini
r) Mengidentifikasi risiko inheren pada setiap risiko telah sejalan dengan PBI No.11/33/PBI/2009 tentang
bank dan mengidentifikasi top ten risk pada Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank
setiap unit kerja guna memudahkan pelaksanaan Umum Syariah, Pasal 14, di mana Dewan Komisaris
mitigasi risiko oleh masing-masing unit kerja; diwajibkan menyelenggarakan rapat paling kurang 1
(satu) kali dalam 2 (dua) bulan.

Rapat Dewan Komisaris 2011


Dewan Komisaris
No Rapat Jumlah Rapat 2012
Achmad Marzuki Abdillah Ramzi A. Zuhdi Tardi Lilis Kurniasih

1 Komisaris 13 13 13 13 10 9

2 Komisaris- Direksi 8 7 8 7 8 6
3 Komisaris- DPS 1 1 1 1 - 1

4 Direksi- Komisaris 13 13 13 12 9 10
Total 35 34 35 33 27 26

152 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Jenis-jenis rapat yang diikuti oleh Dewan Komisaris dengan Dewan Pengawas Syariah. Jumlah Rapat
antara lain yaitu Rapat Dewan Komisaris (Rakom), tersebut sebanyak 35 rapat dengan tingkat kehadiran
Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi (berupa minimum Komisaris adalah 74,29%.
Rakomdir atau Radirkom), dan Rapat Dewan
Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah. Khususnya, untuk pelaksanaan rapat Dewan
Komisaris (Rakom) pada tahun 2012 dilakukan
a. Rapat Dewan Komisaris (Rakom)
sebanyak 13 kali rapat. Setiap pelaksanaan rapat
Rapat yang dilakukan Dewan Komisaris untuk
dipimpin oleh Komisaris Utama dan dihadiri minimum
membahas pelaksanaan tugas dan tanggung
3 (tiga) orang dari 5 (lima) komisaris. Tingkat
jawab Dewan Komisaris dalam rangka
kehadiran minimum anggota Komisaris pada Rakom
pengawasan dan nasihat untuk manajemen.
tahun 2012 yaitu sebesar 69,23%.
b. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi (Rakomdir)
Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi atau
Direktur Bidang, dimana inisiatif rapat berasal dari 7. Kebijakan Renumerasi Dewan
Dewan Komisaris dengan agenda pelaksanaan Komisaris
pengelolaan bisnis Bank.
c. Rapat Direksi dan Dewan Komisaris (Radirkom) Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya
Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi atau (remuneration package) yang ditetapkan Rapat
Direktur Bidang, dimana inisiatif rapat berasal Umum Pemegang Saham (RUPS) bagi Dewan
dari Direksi dengan agenda laporan kinerja Bank, Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah
tingkat kesehatan Bank, profil risiko Bank, inisiatif (DPS). Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya
strategis Bank, dan lainnya. yang ditetapkan RUPS antara lain meliputi:
d. Rapat Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas a. Remunerasi yaitu penghasilan dalam bentuk
Syariah keuangan (non natura) antara lain gaji,
Rapat Dewan Komisaris dengan Dewan tunjangan (benefit), kompensasi dalam bentuk
Pengawas Syariah dengan agenda kepatuhan saham, bonus dan bentuk remunerasi lainnya;
pelaksanaan prinsip syariah pada kegiatan usaha dan
Bank.
b. Fasilitas lain yaitu fasilitas yang diterima tidak
Selama tahun 2012, Dewan Komisaris telah dalam bentuk keuangan (natura), antara lain
melakukan melakukan berbagai rapat diantaranya fasilitas perumahan, fasilitas transportasi,
Rapat Komisaris (Rakom), Rapat Komisaris dan fasilitas asuransi kesehatan, fasilitas
Direksi (Rakomdir dan Radirkom) dan Rapat Komisaris telekomunikasi, dan fasilitas lainnya, yang
dapat dimiliki maupun tidak dapat dimiliki.

Tabel Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Dewan Komisaris

Jumlah diterima dalam 1 tahun

Jenis remunerasi dan Fasilitas Lainnya Dewan Komisaris

Orang Jutaan Rupiah

1. Remunerasi 5 2.386.899.216

2. Fasilitas lainnya*) :

a. yang dapat dimiliki 7.619.474.542

b. yang tidak dapat dimiliki

Total 5 10.006.373.758

* ) dinilai dalam equivalen rupiah

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 153


Tata Kelola Perusahaan

Hasil kajian tersebut disampaikan kepada Dewan 8. Seminar Dewan Komisaris


Komisaris untuk kemudian disahkan oleh RUPS.
Dalam rangka peningkatan dan pengembangan
a. Remunerasi Anggota Dewan Komisaris dalam kompetensi untuk menunjang tugas dan fungsi
setahun pengawasan, selama tahun 2012 Dewan Komisaris
BSM telah mengikuti berbagai seminar, workshop,
Jumlah remunerasi yang diterima anggota Dewan congress dan benchmark antara lain:
Komisaris dalam satu tahun dikelompokkan a. Seminar Perbankan Indonesia Menghadapi
dalam Kisaran tingkat penghasilan, sebagaimana Berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN &
tabel di bawah ini: MP3EI (Master Plan Percepatan & Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia), bertempat di
Tabel Remunerasi Dewan Komisaris Solo, 26 April 2012.
b. Annual Risk Consolidation Conference (ARCC)
Jumlah Remunerasi*) Jumlah Dewan
per orang dalam 1 tahun Komisaris 2012, bertempat di Batam, 6 Juli 2012.
c. Risk Management Certification Refreshment
diatas Rp 2 miliar - Program Level 3 - Level 5, bertempat di Frankfurt,
diatas Rp 1 miliar s.d Rp 2 miliar - 9-10 Juli 2012.
diatas Rp 500 juta s.d Rp 1 miliar 5
Rp 500 juta ke bawah - 9. Laporan Pengawasan Dewan
Komisaris
*) yang diterima dalam bentuk keuangan
 
Dewan Komisaris senantiasa melaksanakan tugas
dan tanggungjawabnya secara profesional dan
b. Rasio Gaji Tertinggi dan terendah
independen dengan berlandaskan pada tata kelola

perusahaan yang baik. Dewan Komisaris berkomitmen
Sedangkan rasio gaji tertinggi dan terendah
untuk proaktif dalam melaksanakan fungsi
dengan skala perbandingan sebagai berikut:
pengawasan bank, baik pada proses perumusan
rencana strategis perusahaan, penyusunan dan
Uraian Rasio implementasi rencana bisnis Bank, pemantauan
Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah 1.2 : 1 kinerja, serta penerapan manajemen risiko dan
penerapan Good Corporate Governance.
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah 1.1 : 1
Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi 2.7 : 1
Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah 25.4 : 1 a. Pelaksanaan Fungsi Pengawasan
oleh Dewan Komisaris
Pemberian remunerasi dan fasilitas lain untuk Beberapa fungsi pengawasan Dewan Komisaris
Dewan Komisaris mengacu kepada keputusan antara lain dilaksanakan melalui:
dari pemegang saham sebagaimana ditetapkan
dalam RUPS dengan memperhatikan saran yang 1) Rapat Direktur dan Dewan Komisaris
diberikan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi. (Radirkom)

a) Laporan Kinerja Bank



Laporan Kinerja bank membahas pencapaian target
financial maupun non financial. Dewan Komisaris
memberikan pendapat, saran dan nasihat mengenai
laporan kinerja dan masalah yang terjadi, termasuk

154 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


memberikan nasihat dan masukan untuk pelaksanaan (b) Pembukaan jaringan/outlet yang tertunda,
masa kerja berikutnya. karena menunggu ijin Bank Indonesia. Bank
(1) Laporan kinerja bank antara lain membahas menerima ijin pembukaan outlet dari Bank
pencapaian realisasi dibandingkan target serta Indonesia pada tanggal 29 September 2012,
faktor-faktor yang menentukan pencapaian atau sehingga hanya punya sisa waktu 3 (tiga)
tidak tercapainya target. Kinerja financial yang bulan untuk melakukan ekspansi;
dibahas antara lain asset, kualitas aktiva produktif, (c) Kebijakan Pemerintah (Departemen
pembiayaan, surat berharga, dana pihak ketiga, Agama) yang menggunakan dana haji untuk
pendapatan dan biaya bagi hasil, biaya overhead, pembelian Sukuk, di mana banyak dana haji
laba, fee based income, CAR dan rasio keuangan Depag yang ditempatkan pada Bank ditarik
lainnya. untuk pembelian Sukuk;
(2) Pencapaian target dan realisasi non financial (d) Bank fokus kepada penghimpunan CASA dan
serta faktor-faktor yang menentukan pencapaian membatasi penghimpunan dana deposito
atau tidak tercapainya target. Kinerja non financial dengan special nisbah;
yang dibahas antara lain perkembangan jaringan (e) Implementasi Core Banking System yang
kantor, jaringan ATM, dan jumlah SDM. belum sempurna; dan
(f) Bank baru mengimplementasikan manajemen
Sampai dengan akhir tahun 2012, Dewan risiko dalam proses pembiayaan dengan
Komisaris menilai bahwa Bank telah berhasil penerapan metode Four Eye Principles.
mencapai laba, rasio-rasio keuangan yang baik,
dan CASA (Current Account and Saving Account) b) Perkembangan Tingkat Kesehatan Bank
terhadap target yang ditetapkan dalam rencana
bisnis Bank (RBB) tahun 2012. Namun dilihat Berdasarkan PBI Nomor 9/1/PBI/2007 tanggal 21
dari pertumbuhan volume bisnis pembiayaan Januari 2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat
dan dana pihak ketiga lebih rendah dibandingkan Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah,
target RBB tahun 2012. Tidak tercapainya Bank melakukan penilaian Tingkat Kesehatan secara
pertumbuhan volume bisnis pembiayaan dan self assessment. Tingkat kesehatan Bank digunakan
dana pihak ketiga, disebabkan antara lain: untuk mengukur kemampuan manajemen dalam
(a) Terdapat kebijakan Bank Indonesia terkait mengelola Bank dalam suatu periode tertentu dibawah
produk qardh beragun emas diberlakukan kondisi perekonomian dan industri keuangan. Adapun
setelah persetujuan RBB tahun 2012. penilaian self assesment Tingkat Kesehatan Bank
Pada RBB tahun 2012, salah satu tumpuan pada tahun 2012 sebagai berikut:
pertumbuhan pembiayaan yaitu pada
pembiayaan gadai.

Laporan kinerja bank antara lain


membahas pencapaian realisasi
dibandingkan target serta faktor-faktor
yang menentukan pencapaian atau
tidak tercapainya target.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 155


Tata Kelola Perusahaan

(1) Permodalan manajemen kepatuhan selama periode tahun 2012


Rasio kecukupan pemenuhan modal minimum mengalami penurunan pada bulan November dan
(KPMM) Bank selama tahun 2012 berada pada Desember 2012 yang semula rasio A pada Januari
peringkat 1 (satu) atau sangat baik. Rasio KPMM s.d. Oktober 2012, namun pada bulan November
per 31 Desember 2012 sebesar 13,84% atau di dan Desember 2012 menurun menjadi rasio B
atas rasio minimum sebesar 8,00%. dengan peringkat 2 (dua).
Bank telah mendapatkan tambahan modal disetor
sebesar Rp300 miliar pada tanggal 28 Desember Rasio manajemen risiko selama periode tahun
2012. Di sisi lain, seluruh laba tahun lalu tidak 2012 adalah B. Hal ini terutama diakibatkan
dibagikan atau menjadi laba ditahan (Retained oleh peningkatan jumlah sumber daya insani
Earnings). dan jaringan kantor yang cukup signifikan.
Namun peningkatan risiko-risiko tersebut dapat
(2) Kualitas Aset diiringi Bank dengan memperkuat infrastruktur
Rasio Kualitas aset selama tahun 2012 berada manajemen risiko dan sistem pengendalian intern.
pada peringkat 2 (dua) atau baik. Rasio kualitas
aset selama tahun 2012 tetap yaitu sebesar 0,97%. Rasio manajemen kepatuhan pada peringkat “B”,
dipengaruhi antara lain:
(3) Rentabilitas
Rasio rentabilitas selama tahun 2012 berada (a) Proses core banking system yang masih
pada peringkat 2 (dua) atau baik. Rasio dalam proses penyempurnaan dan
rentabilitas selama tahun 2012 berkisar antara pengembangan;
2,05% sampai dengan 2,42%, di mana rasio
tertinggi yaitu 2,42% berada pada bulan (b) Pelaksanaan komitmen dalam
Desember 2012. mengimplementasikan Code of Conduct
(CoC) yang perlu ditingkatkan sehingga
(4) Likuiditas dapat memitigasi timbulnya penyimpangan
Rasio likuiditas selama tahun 2012 cenderung dan terjadinya fraud;
berfluktuatif antara peringkat 2 (dua) dan
peringkat 3 (tiga). Rasio likuiditas per 31 (c) Penguatan sistem pengendalian internal
Desember 2012 yaitu sebesar 18,52% yang terus dilakukan.
atau berada pada peringkat 3 (tiga), hal ini
mencerminkan kemampuan likuditas Bank Selama tahun 2012, secara keseluruhan Tingkat
untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan Kesehatan Bank memperoleh peringkat Komposit
penerapan manajemen risiko likuiditas cukup baik. 2 (dua). Hal ini mencerminkan kondisi Bank
tergolong baik dan manajemen mampu mengatasi
(5) Sensivitas terhadap risiko pasar pengaruh negatif kondisi perekonomian dan
Selama tahun 2012, rasio sensitivitas terhadap industri keuangan.
risiko pasar sangat baik dengan peringkat 1
(satu). Rasio tersebut menunjukkan risiko pasar c) Perkembangan Profil Risiko Bank
Bank sangat rendah dan penerapan manajemen
risiko pasar dilaksanakan secara efektif dan Profil risiko memuat gambaran tentang tingkat risiko
konsisten. yang melekat pada seluruh aktivitas Bank dan
kecukupan sistem pengendalian risiko. Profil risiko
(6) Manajemen posisi 31 Desember 2012 menunjukkan predikat risiko
Nilai komponen manajemen pada manajemen komposit Bank secara keseluruhan adalah low to
umum dan manajemen risiko selama tahun 2012 moderate dengan trend stabil.
tidak mengalami perubahan (tetap), dimana rasio
manajemen umum yaitu A dengan peringkat
1 (satu) dan rasio manajemen risiko yaitu B
dengan peringkat 2 (dua). Sedangkan untuk rasio

156 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


1) Risiko Kredit Oktober 2012 dengan predikat moderate to high.
Selama tahun 2012, predikat risiko kredit low to Predikat moderate pada risiko hukum disebabkan
moderate kecuali pada bulan Juni sampai dengan terdapat perkara di pengadilan yang dihadapi
Agustus 2012 yang meningkat menjadi predikat Bank.
moderate. Predikat risiko kredit yang low to
moderate mencerminkan pengelolaan yang baik 6) Risiko Reputasi
terhadap risiko kredit Bank. Selama tahun 2012, predikat risiko reputasi low
to moderate kecuali pada bulan Januari, Oktober,
2) Risiko Pasar dan November 2012 yang menurun dengan
Selama tahun 2012, predikat risiko pasar low. Hal predikat low. Predikat low to moderate pada risiko
ini karena Bank tidak memiliki exposure tinggi reputasi disebabkan karena meningkatnya jumlah
yang mengandung risiko pasar. keluhan nasabah.

3) Likuiditas 7) Risiko Stratejik


Pada periode Mei dan Juli sampai dengan Pada periode Januari, Maret, April, dan Juni
November 2012, predikat risiko likuiditas yaitu s.d. Oktober 2012, predikat risiko stratejik
moderate. Sedangkan periode Januari s.d. April, yaitu moderate. Pada periode Februari 2012
Juni, dan Desember 2012 predikat risiko likuiditas merupakan terendah yaitu low to moderate.
yaitu low to moderate. Predikat risiko likuiditas Sedangkan periode Mei, November, dan
yang low to moderate menunjukkan manajemen Desember 2012 meningkat menjadi moderate to
risiko likuiditas Bank baik. high. Peningkatan predikat risiko stratejik menjadi
moderate to high disebabkan karena penerapan
4) Risiko Operasional organisasi baru pembiayaan.
Selama tahun 2012, predikat risiko operasional
moderate kecuali bulan Februari 2012 yang 8) Risiko Kepatuhan
meningkat menjadi predikat moderate to high. Selama tahun 2012, predikat risiko kepatuhan
Predikat moderate pada risiko operasional low. Hal ini menunjukkan Bank selalu
disebabkan banyaknya pembukaan outlet-outlet berkomitmen untuk mematuhi ketentuan yang
baru yang dilakukan Bank. berlaku.

5) Risiko Hukum d) Laporan Pelaksanaan Audit Intern


Selama tahun 2012, predikat risiko hukum yaitu
moderate, kecuali pada periode Januari 2012 Pelaksanaan audit intern dilakukan secara rutin oleh
predikat risiko hukum low to moderate dan unit kerja audit intern.

Selama tahun 2012, secara keseluruhan


Tingkat Kesehatan Bank memperoleh
peringkat Komposit 2 (dua).

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 157


Tata Kelola Perusahaan

2) Rapat Dewan Komisaris dan Direksi (Rakomdir) sumber daya manusia, dan action plan
penyelesaian. Dewan Komisaris meminta
Dalam tahun 2012 agenda khusus oleh Dewan kepada Direksi diantaranya agar dapat
Komisaris dan Direksi atau Direktur Bidang adalah: memperkuat organisasi penanganan
pembiayaan bermasalah, membuat action
plan penyelesaian, melaporkan kepada
a) Operational Risk Dewan Komisaris secara periodik tentang
progress action plan dan meningkatkan
Terkait dengan Infrastruktur Sistem Teknologi (Core kompetensi pegawai khususnya dalam
Banking System), Dewan Komisaris memberi bidang pembiayaan.
dukungan penuh terhadap pengembangan Core
Banking Sytem (CBS). Pada tahun 2012, Bank telah (3) 15 Nasabah Besar Pembiayaan
mengimplementasikan CBS tahap I pada tanggal Dewan Komisaris concern terhadap rasio
06 Februari 2012. Dalam penerapannya, Dewan penyaluran pembiayaan terhadap debitur
Komisaris concern terhadap implementasi CBS inti. Dewan Komisaris meminta Direksi agar
tahap I tersebut dan melihat masih terdapat kendala- memperkuat organisasi, meningkatkan
kendala yang masih harus diperbaiki diantara yaitu monitoring terhadap nasabah pembiayaan
Performance dan saldo Deffered Account yang besar dengan memperhatikan kecukupan sumber
dan belum terselesaikan. daya manusia, kompetensi pegawai, dan
pelaksanaan analisa watch list secara
Dalam menyelesaikan hal tersebut, Dewan Komisaris berkesinambungan.
memberikan masukan kepada Direksi, antara
lain dengan berkoordinasi dengan vendor untuk c) Kinerja Divisi Audit Internal
melakukan investigasi terhadap performance CBS,
membentuk Tim Khusus Penyelesaian Deffered Dewan Komisaris meminta kepada Direksi untuk
Account, merinci secara terpisah saldo per transaksi memperkuat fungsi audit internal diantaranya
debet dan transaksi kredit, membuat langkah- peningkatan kompetensi auditor sehingga hasil
langkah penyelesaian disertai dengan target waktu pemeriksaan dapat disampaikan secara optimal,
yang ditetapkan, melaporkan progress penyelesaian meminta dilakukannya performance audit pada
kepada Dewan Komisaris secara priodik setiap bulan. beberapa unit kerja, dan memastikan terdapat
pemahaman dan persepsi mengenai risiko terkait
b) Credit Risk pelaksanaan Risk-Based audit antara Audit Internal
dengan Auditee ataupun Auditor Eksternal.
(1) Penerapan Manajemen Risiko pada
Proses Pembiayaan dengan Metode Four
3) Rapat Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas
Eye Principles.
Syariah
Dewan Komisaris concern terhadap proses

baru pembiayaan dengan metode Four
Dewan Komisaris concern terhadap kepatuhan
Eye Principles. Hal ini dilakukan dalam
prinsip syariah. Salah satu cerminan concern
rangka meningkatkan prinsip kehati-hatian
Dewan Komisaris yaitu melakukan rapat koordinasi
dan mitigasi risiko kredit dalam proses
dengan Dewan Pengawas Syariah dengan tujuan
pembiayaan. Dewan Komisaris meminta
mengoptimalisasi pengawasan terhadap kepatuhan
Direksi agar dilakukan evaluasi berkala,
pelaksanaan prinsip syariah pada kegiatan usaha
sehingga terdapat sinergi yang kuat antara
bank.
unit kerja bisnis dengan unit kerja risk
assessment guna menghasilkan proses
pembiayaan yang prudent dan cepat. Dalam rangka menjaga dan meningkatkan kepatuhan
terhadap prinsip syariah, Dewan Komisaris meminta
(2) Penanganan Pembiayaan Bermasalah
kepada Direksi agar terus meningkatkan pengetahuan
Dewan Komisaris concern terhadap
dan pemahaman pegawai bank terhadap
penanganan pembiayaan bermasalah yang
implementasi prinsip syariah khususnya di bidang
termasuk di dalamnya struktur organisasi,

158 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


5) Implementasi Tata Kelola Perusahaan
pembiayaan serta melakukan sosialisasi kepada

nasabah secara konsisten terhadap aspek syariah
Penerapan tata kelola perusahaan telah dilaksanakan
dan lainnya.
oleh Bank berlandaskan pada lima prinsip dasar
(transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban,
Dewan Komisaris juga meminta kepada Direksi profesional, dan kewajaran). Pelaksanaan prinsip tata
untuk memberikan kesempatan kepada Dewan kelola perusahaan antara lain:
Pengawas Syariah (DPS) pada setiap agenda bank
a) Transparansi: Bank telah mengembangkan
untuk melakukan sosialisasi guna meningkatkan
sistem akuntansi berdasarkan standar akuntansi
pengetahuan pada jajaran bank terhadap pelaksanaan
syariah yang berlaku untuk menghasilkan
prinsip syariah dalam kegiatan usaha bank.
laporan keuangan yang berkualitas dan telah
melakukan sosialisasi laporan keuangan Bank,
Dewan Komisaris juga mendorong Direksi untuk dapat menginformasi produk-produk Bank kepada
mempertimbangkan variabel kepatuhan/comply prinsip nasabah, menerapkan prosedur pengadaan
syariah dalam key performance indicator pegawai barang dan jasa pihak ketiga untuk kebutuhan
dan/atau unit kerja. operasional Bank melalui suatu proses dan
mekanisme yang dilakukan secara adil dan
transparan, Bank telah menggunakan jasa
4) Laporan Kinerja Kepatuhan
eksternal auditor yang independen dan

profesional.
Dewan Komisaris melakukan monitoring terhadap
b) Akuntabilitas: Bank telah menetapkan tanggung
kepatuhan Bank melalui laporan kinerja dan hasil
jawab yang jelas dari masing-masing struktur
pengawasan kepatuhan yang dilakukan unit kerja
organisasi dan penyusunan struktur organisasi
kepatuhan. Nilai atau rasio yang menjadi perhatian
yang mengakomodasi kebutuhan organisasi,
adalah index kepatuhan. Pada index kepatuhan
Bank telah mempunyai sistem rekruitmen
yang menjadi perhatian Dewan Komisaris antara lain
pegawai yang fair, obyektif, dan kompetitif, Bank
pencapaian beberapa parameter seperti Corporate
telah mempunyai sistem remunerasi manajemen
Compliance Index (CCI), Compliance Risk Index
dan pegawai yang berbasis kinerja kompetitif dan
(CRI), Compliance Self Assessment (CSA), Zero
transparan.
Defect Index (ZD), Regulation index (RI), Division
c) Pertanggungjawaban: Bank telah melaksanakan
Compliance Index (DCI), Branch Compliance Index
pelaporan kepada pihak ketiga (BI, Bank Mandiri,
(BCI) Performance, APU & PPT Index, Compliance
PPATK) dan memenuhi ketentuan dari regulator,
Procedure Index, Code of Conduct dan GCG Index.
Bank telah melaksanakan corporate social
Secara umum tingkat kepatuhan relatif menurun dari
responsibility dan mengelola zakat serta qardhul
92,79% pada Desember 2011 menjadi 90,38% pada
hasan.
Desember 2012.

BSM telah menerapknan tata kelola


perusahaan berlandaskan pada
lima prinsip dasar: Transparansi,
Akuntabilitas, Pertanggungjawaban,
Profesional, dan Kewajaran.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 159


Tata Kelola Perusahaan

d) Profesional: Bank telah mempunyai aturan yang upaya perbaikan dan peningkatan kinerja bank antara
memisahkan antara kepentingan kedinasan lain sebagai berikut:
dan pribadi serta mampu mengambil keputusan 1) Permodalan Bank harus mampu mendukung
secara obyektif dan bebas dari tekanan rencana ekspansi bisnis dan pertumbuhan yang
pihak manapun, Bank telah memperkuat dan ingin dicapai. Walaupun posisi permodalan (CAR)
kompetensi dan capability pegawai melalui masih dalam kondisi aman, namun Bank perlu
pelatihan (internal dan eksternal), kompetensi. mengupayakan hal-hal sebagai berikut:
e) Kewajaran: Dewan Komisaris dan Direksi telah a) Merealiasikan rencana penambahan modal
melaksanakan wewenang dan tangung jawab pemegang saham sesuai target waktunya.
sesuai batasan-batasan yang ditentukan dalam b) Menyalurkan dana pada aktiva produktif
Anggaran Dasar dan ketentuan-ketentuan dengan bobot ATMR yang rendah.
perundang-undangan yang berlaku, Bank telah
memberikan penghargaan (reward) untuk setiap 2) Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan
prestasi dan menjatuhkan hukuman (punishment) pembiayaan yang berkesinambungan
yang obyektif dan bersifat mendidik bagi setiap (suistainable growth) dan meningkatkan kualitas
pelanggaran. aktiva produktif, Bank perlu melanjutkan
langkah-langkah secara lebih konkrit dan
b. Tata Tertib Dewan Komisaris berkesinambungan dalam hal:
a) Me-review kembali organisasi pembiayaan,
Dewan Komisaris telah memenuhi action plan sesuai termasuk penguatan four eyes principle dalam
PBI tentang GCG antara lain pembuatan Pedoman memutus pembiayaan, segregation of duty,
dan Tata Tertib Dewan Komisaris BSM yang disahkan proses supervisi, dan pemberian wewenang.
tanggal 11 Mei 2010 yang merupakan penyempurnaan b) Meningkatkan fungsi pengawasan dan
dari Pedoman dan Tata Tertib Dewan Komisaris kepatuhan prosedur, ketertiban administrasi
sebelumnya. Pedoman tersebut mengatur tugas pembiayaan, dan efektifitas pengendalian
pokok, struktur organisasi, etika kerja, waktu kerja, dan intern pada proses pemberian pembiayaan.
penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris. c) Memonitor kondisi nasabah pembiayaan
secara periodik
d) Membuat crash program untuk menyelesaikan
c. Kesimpulan pembiayaan bermasalah dengan membentuk
organisasi remedial account/financing recovery.
Dewan Komisaris berpendapat bahwa selama tahun
e) Meminta adanya early warning signal/system
2012, Bank telah berhasil mencapai laba, rasio-rasio
(watch list) per segmen dan sektor untuk
keuangan yang baik, dan CASA terhadap target yang
mengantisipasi penurunan kolektibilitas
ditetapkan dalam rencana bisnis Bank (RBB) tahun
nasabah lancar.
2012. Namun dilihat dari pertumbuhan volume bisnis
pembiayaan dan dana pihak ketiga lebih rendah
3) Bank agar mempertahankan dan meningkatkan
dibandingkan target RBB tahun 2012.
rentabilitas, melalui hal-hal sebagai berikut:
a) Memberikan pembiayaan/piutang secara
Di sisi lain, Dewan Komisaris berpendapat bahwa
prudent dan sehat
Bank telah menerapkan tata kelola perusahaan yang
b) Memberikan pembiayaan kepada sektor
baik, memiliki sistem pengendalian intern yang cukup,
ekonomi yang sangat menarik atau menarik.
dan Satuan Kerja Audit Intern yang telah berjalan
c) Menghidari memberikan pembiayaan yang
cukup baik.
memerlukan keahlian khusus yang tidak
dimiliki bank.
Berdasarkan pengawasan atas realisasi kinerja,
d) Memastikan kelancaran pembayaran
pelaksanaan program kerja Bank, dan dalam rangka
kewajiban dengan monitoring pembiayaan
mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan
yang efektf.
(suistainable growth), Dewan Komisaris
e) Meningkatkan pendapatan fee based income.
menyampaikan beberapa hal yang perlu terus-
menerus mendapat perhatian manajemen dalam

160 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


f) Mengendalikanbiaya overhead dengan c) Menyalurkan pembiayaan secara prudent
menjaga disiplin anggaran dan efisiensi pada dan melaksanakan four eye principles dalam
seluruh aktivitas. proses pembiayaan;
d) Meningkatkan kompetensi dan capability
4) Dalam rangka menjaga tingkat risiko bank tetap pegawai bank;
pada risiko rendah dengan trend stabil maka e) Melakukan penyelesaian terhadap Core
Bank perlu melakukan hal-hal sebagai berikut: Banking System dan Project Saturn;
a) Meningkatkan pengendalian intern; f) Mengidentifikasi risiko inheren pada setiap
b) Melengkapi setiap ketentuan dengan flowchart risiko bank;
yang menyebutkan tugas dan tanggung jawab g) Mengidentifikasi top ten risk pada setiap unit
setiap petugas bank; kerja guna memudahkan pelaksanaan mitigasi
risiko oleh masing-masing unit kerja.

10. Riwayat Hidup Singkat Dewan Komisaris

Nama dan Jabatan Biografi Singkat

Warga Negara Indonesia. Umur 74 tahun, lahir di Palembang 25 Juli 1939. Lulusan
Administrasi Negara, Fakultas Sosial Politik Universitas Gajah Mada Tahun 1964. Beliau juga
Lulusan Universitas Indonesia Tahun 1980.

Sebelum menjabat sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen BSM, beliau
pernah menjabat sebagai, Senior Advisor Dewan Komisaris BSM, Komisaris Utama PT Bumi
Daya Plaza, Direktur Utama PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) dan Direktur PT
Achmad Marzuki Bank Bumi Daya (Persero).
Komisaris Utama sekaligus
Komisaris Independen Training yang pernah diikuti antara lain l Business Workshop l Supervised Achievement
Motivation Training & Consultant l Insurance and Development Banking l Course on
Development and Promotion Small Enterprises oleh EDI/IBRD l Seminar Kejahatan Ekonomi
di Bidang Perbankan l Top Management Program of Asian Institute l Risk Management in
Retail Banking.
Penugasan Khusus: Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi BSM
Dasar Pengangkatan Pertama kali: RUPS tanggal 19 Juni 2008

Warga Negara Indonesia. Umur 66 tahun, lahir di Brebes, 21 Februari 1947. Lulusan
Universitas Indonesia 1977.

Sebelum menjabat sebagai Komisaris Independen BSM, beliau pernah menjabat sebagai
Anggota Komite Audit BSM, Ketua Pengawas Yayasan Kesejahteraan PT Bumi Daya,
Komisaris PT Estika Sedaya Finance, Ketua Badan Pengawas Yayasan THT PT Bank Bumi
Daya (Persero), Kepala Urusan Pengawasan Intern PT Bank Bumi Daya (Persero) .

Abdillah Training yang pernah diikuti antara lain l Kursus Financial Accounting l Kursus Audit
Komisaris Independen Inspection and Control l Seminar Management Accounting l Kursus Asset Liability
Management l Top Management Program dan Sertifikat Qualified Internal Auditor (QIA).
BSMR: The 4th Jakarta Risk Management Convention “Global Financing Crisis: What, Went,
Wrong & What We Learned”. Sertifikasi Manajemen Risiko Tingkat I l Sertifikasi manajemen
Risiko Tingkat II l Seminar Kesiapan Perbankan Indonesia Menghadapi Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA) dan Mengantisipasi Program MP3EI. Annual Risk Consolidation Conference.
Penugasan Khusus: Ketua Komite Audit PT BSM
Dasar Pengangkatan Pertama kali: RUPS tanggal 19 Juni 2008

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 161


Tata Kelola Perusahaan

Nama dan Jabatan Biografi Singkat

Warga Negara Indonesia. Umur 61 tahun, lahir di Jambi, 5 Mei 1952. Lulusan Universitas
Gajah Mada tahun 1972 dan Meraih Master di IOWA State University tahun 1989.
Sebelum menjabat sebagai Komisaris Independen BSM, beliau pernah menjabat sebagai
Direktur DPbS Bank Indonesia dan Direktur Keuangan PT Mekar Prana Indah. Saat ini beliau
juga masih menjadi dosen Program Kajian Studi Timur Tengah Islam (PKSTTI) (Magister)
Universitas Indonesia.
Training yang pernah diikuti antara lain l Jakarta, 2003: Couching & Counselling Skill
Ramzi A. Zuhdi (Manajemen IMMI) l Washington DC, 2004: KRD-Credits for Reporting Purposes (Institute
Komisaris Independen of Internal Auditors) l Jakarta, 2004: Manajemen Risiko (Bank Indonesia) l Bandung, 2008:
Total Image (Lembaga Pendidikan Duta Bangsa) l London, 2008: MNJ-Advanced Leadership
On Central Bank MGT & Poli (BSMR) l Jakarta, 2008: Strategi Penataan SDM (Daya
Dimensi Indonesia) l Jakarta, 2011: Certificate of Competence (Badan Nasional Sertifikasi
Profesi) l Jakarta, 20011: Workshop Assesor Kompetensi (LSPP) l Frankfrut, 2012: Risk
Management Certification Refreshment Program Level 3-level 5 (BARA).

Penugasan Khusus: Ketua Komite Pemantau Risiko


Dasar Pengangkatan Pertama kali : RUPS tanggal 29 Juni 2010

Warga Negara Indonesia. Umur 49 tahun, lahir di Sukoharjo, 12 Mei 1964. Lulusan Universitas
Negeri Sebelas Maret dan Pasca Sarjana di Universitas Padjajaran.
Sebelum menjabat sebagai Anggota Dewan BSM, beliau pernah menjabat sebagai Group
Head Credit Recovery II PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Dept. Head Loan Collection I PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk, Dept. Head Loan Disbursement PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,
Dept. Head Consumer Loan Disbursement PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Credit Operation
Tardi & Control Loan Operations Development PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Group Head pada
Komisaris Credit Operation & Control Credit Administration PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Training yang pernah diikuti antara lain l Loan Syndication Workshop l Pendidikan
Ketrampilan Manajerial l Training Debt Restructuring and Loan SYN l Credit Training for
Lending l Marketing Analysis l Strategy & MPD l Sertifikasi Management Risiko-1 dan 2
l Risk Management in Banking l Leaders Forum.

Penugasan Khusus: Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi


Dasar Pengangkatan Pertama kali : RUPS tanggal 19 Juni 2008
Warga Negara Indonesia. Umur 55 tahun, lahir di Bandung, 13 Januari 1958. Lulusan Institut
Pertanian Bogor 1981. Berbagai kursus dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain:

Sebelum menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris BSM, beliau pernah menjabat sebagai
Commercial Banking Center Manager PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Operations Manager PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk, Kepala Divisi Pembiayaan Korporasi PT Bank Syariah Mandiri,
Wakil Kepala Cabang Kebayoran PT Bank Exim, Kepala Bagian Kredit Menengah Bandung
Lilis Kurniasih Lapangan Raya PT Bank Exim.
Komisaris
Training yang pernah diikuti antara lain l Analisa Kredit l Asset dan Liabilities l Investment
Management l Advance Financial Analysis l Quality Service Delivery l Sertifikasi
Management Risiko-1 l Assesment Perkreditan l Negotiation Skill l SOS Implementasi Basel
II & ERM l Operation Risk Management l Leaders Forum.

Penugasan Khusus: Anggota Komite Pemantau Risiko


Dasar Pengangkatan Pertama kali : RUPS tanggal 19 Juni 2008

162 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


11. Sekretaris Dewan Komisaris

Tahun 2012, Sekretaris Dewan Komisaris dijabat


oleh Teddy Hidayat. Sekretaris Dewan Komisaris
bertangung jawab kepada Dewan Komisaris.

Profil Sekretaris Dewan Komisaris

Nama dan Jabatan Biografi Singkat

Warga Negara Indonesia. Lahir pada tanggal 26 Agustus 1969.


Alumnus Fakultas Perikanan Jurusan Budidaya Perairan Institut Pertanian Bogor tahun
1992. Meraih gelar Magister Manajemen dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
tahun 2004.

Teddy Hidayat
Sekretaris Dewan Komisaris

Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Dewan 5. Mendorong pelaksanaan GCG Dewan Komisaris
Komisaris: dan Komite-Komite di bawah Dewan Komisaris
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
1. Memastikan diikutinya Rakom, Rakomdir,
6. Memberikan masukan terhadap permasalahan-
Radirkom.
permasalahan yang terjadi berkaitan dengan
2. Memastikan terdistribusinya keputusan Rakom ke
temuan Dewan Komisaris atas pelaksanaan
seluruh Komisaris.
tugas, wewenang, dan tanggung jawab supervisi
3. Memastikan terpantaunya hasil Rakom dan
Dewan Komisaris terhadap Direksi dan Bank.
Rakomdir oleh seluruh Komisaris.
4. Membuat laporan kepada pihak internal maupun

eksternal Bank sebagaimana tugas dan tanggung
jawab Dewan Komisaris.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 163


Tata Kelola Perusahaan

masukan dari unit kerja terkait, berupa:


G. Dewan Pengawas Syariah (DPS)
1) Meminta penjelasan dari pejabat Bank yang
berwenang mengenai tujuan, karakteristik,
BSM sebagai Bank Umum Syariah dalam menjalankan
dan akad yang digunakan dalam produk baru
usahanya senantiasa diawasi oleh Dewan Pengawas
yang akan dikeluarkan;
Syariah. DPS sebagai perwakilan DSN – MUI pada
2) Memeriksa apakah terhadap akad yang
lembaga keuangan syariah bersifat independent. Seluruh
digunakan dalam produk baru telah terdapat
pedoman maupun produk pendanaan, pembiayaan
fatwa Dewan Syariah Nasional - Majelis
dan operasional BSM harus disetujui oleh DPS untuk
Ulama Indonesia (DSN-MUI). Apabila sudah
menjamin kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip syariah.
ada fatwa, maka DPS melakukan analisa atas
kesesuaian akad produk baru dengan fatwa
Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama
1. Tugas dan Tanggung jawab DPS Indonesia. Tetapi jika belum ada fatwa, maka
DPS mengusulkan kepada Direksi untuk
Tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah melengkapi akad produk baru dengan fatwa
(DPS) telah mengacu pada Peraturan Bank Indonesia dari Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama
No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Indonesia.
Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, terdiri 3) Mengkaji sistem dan prosedur produk baru yang
dari: akan dikeluarkan terkait dengan pemenuhan
a. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai Prinsip Syariah dengan unit kerja terkait.
dengan prinsip-prinsip GCG (Good Corporate 4) Memberikan pendapat syariah atas produk
Governance); baru yang akan dikeluarkan.
b. Menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip
Syariah atas pedoman operasional dan produk b. Melakukan pengawasan terhadap kegiatan BSM
yang dikeluarkan Bank; sesuai dengan masukan berdasarkan masukan dari unit kerja terkait,
yang telah dilaksanakan oleh unit kerja terkait. berupa:
c. Memberi opini syariah proses pengembangan
1) Menganalisis laporan yang disampaikan oleh
produk baru Bank agar sesuai dengan fatwa
dan/atau yang diminta dari Direksi, pelaksana
Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama
fungsi audit intern dan/atau fungsi kepatuhan
Indonesia;
untuk mengetahui kualitas pelaksanaan
d. Meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional-
pemenuhan Prinsip Syariah atas kegiatan
Majelis Ulama Indonesia untuk produk baru Bank
penghimpunan dana dan penyaluran dana
yang belum ada fatwanya;
serta pelayanan jasa Bank.
e. Melakukan review secara berkala atas
2) Menetapkan jumlah uji petik (sampel)
pemenuhan Prinsip Syariah terhadap mekanisme
transaksi yang akan diperiksa dengan
penghimpunan dana dan penyaluran dana serta
memperhatikan kualitas pelaksanaan
pelayanan jasa Bank; dan
pemenuhan Prinsip Syariah dari masing-
f. Meminta data dan informasi terkait dengan aspek
masing kegiatan.
syariah dari satuan kerja Bank dalam rangka
3) Memeriksa dokumen transaksi yang diuji
pelaksanaan tugasnya.
petik (sampel) untuk mengetahui pemenuhan
Prinsip Syariah sebagaimana dipersyaratkan
dalam SOP.
2. Pengawasan DPS 4) Melakukan review terhadap SOP terkait
aspek syariah apabila terdapat indikasi
DPS melakukan pengawasan terhadap pemenuhan ketidaksesuaian pelaksanaan pemenuhan
prinsip syariah BSM setelah sebelumnya mendapat Prinsip Syariah atas kegiatan dimaksud.
masukan dari unit kerja terkait meliputi: 5) Memberikan pendapat syariah atas kegiatan
penghimpunan dana dan penyaluran dana
a. Melakukan pengawasan terhadap proses
serta pelayanan jasa Bank.
pengembangan produk baru BSM berdasarkan

164 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Selama tahun 2012 DPS telah melakukan uji petik No. Nama Jabatan
langsung ke 4 Kantor Cabang BSM yaitu:
1. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA Ketua
1) KC Bandung Kopo
2. Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec Anggota
2) KC Solo
3. Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH Anggota
3) KC Yogyakarta
4) KC Tasikmalaya

Uji Petik dilakukan terhadap dokumen-dokumen 5. Rapat Dewan Pengawas Syariah


transaksi, baik aspek pendanaan (ketentuan
tabungan, giro dan deposito), ketentuan SOP, Dalam melaksanakan tugasnya, DPS telah melakukan
klausul-klausul SP3 (Surat Penegasan Persetujuan pertemuan rutin maupun insidental sebanyak 7 kali.
Pembiayaan), termasuk klausul-klausul yang cukup
detil, misalnya bagaimana formula bagi hasil,
Rapat Dewan Pengawas
bagaimana ketetapan tentang denda (ta’widh), Syariah
Nama Pejabat
bagaimana proses litigasi dan non litigasi jika terjadi
(7 kali)
persengketaan, termasuk permasalah seputar gadai
Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA 7
emas.
Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec 2
Drs. H. Mohammad Hidayat, MBA, MH 6
Dari hasil Uji Petik ini DPS memberikan rekomendasi
kepada Direksi untuk ditindaklanjuti sesuai dengan
Unit Kerja terkait.
6. Realisasi Kegiatan Dewan Pengawas
Syariah
3. Pelaporan
Selama tahun 2012 DPS telah melakukan
a. Dewan Pengawas Syariah wajib menyampaikan pengawasan prinsip syariah sebagai berikut:
laporan hasil pengawasan kepada Bank a. Memberikan masukan bahwa produk dan layanan
Indonesia paling lambat 2 (dua) bulan setelah BSM telah sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan
periode semester berakhir. DSN.
b. Semester dimaksud adalah periode 6 (enam)
bulanan yang berakhir pada bulan Juni dan b. Memberikan masukan dan opini pada seluruh
Desember. pedoman kerja operasional dan manual produk.
c. Laporan hasil pengawasan DPS meliputi antara
lain: c. Menyerahkan laporan pengawasan syariah
1) Kertas kerja pengawasan terhadap proses kepada Bank Indonesia setiap semester pada
pengembangan produk baru Bank dan tahun 2012, yang memuat antara lain:
2) Kertas kerja pengawasan terhadap kegiatan 1) Hasil pengawasan terhadap proses
Bank. pengembangan produk baru Bank meliputi
tujuan, karakteristik, akad dalam produk,
kesesuaiannya dengan Fatwa DSN- MUI,
4. Komposisi Dewan Pengawas Syariah review system dan prosedur produk baru.
2) Hasil pengawasan terhadap kegiatan Bank
Setelah dikeluarkannya Surat Keputusan Dewan meliputi penghimpunan dana, penyaluran
Komisaris PT Bank Syariah Mandiri No. 13/001/-KEP/ dana, serta pelayanan jasa bank. Bentuk
KOM tanggal 22 Desember 2011 perihal Penetapan pengawasan berupa analisis laporan hasil
Ketua Dewan Pengawas Syariah Bank, maka susunan audit intern, penetapan dan pemeriksaan
DPS adalah sebagai berikut: jumlah uji petik transaksi, review terhadap
SOP terkait aspek syariah.
3) Opini syariah sebanyak 4 (empat) opini terkait
dengan produk, transaksi maupun operasional
yaitu opini tentang:

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 165


Tata Kelola Perusahaan

a) Keseluruhan Operasional Bank Syariah 7. Rangkap Jabatan anggota DPS


Mandiri.
b) Model dan Skema Restrukturisasi PT
Arpeni Pratama Ocean Line (APOL) Nama Jabatan Rangkap DPS di
Sebagai Hasil Putusan Pengadilan Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA Hanya menjabat sebagai DPS di PT BSM
Negeri. Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec 1. PT Asuransi Takaful Indonesia,
c) Produk Tabungan Mabrur Junior. 2. PT Schroders Investment Management,
d) Produk Kepemilikan Emas (PKE). 3. Lembaga Pengembangan Export
Indonesia.
4) Metodologi dan teknik pengambilan uji sampel
Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA, 1. Asuransi Manulife Syariah,
pemeriksaan.
MH 2. Asuransi Allianz Syariah,
3. UUS Bank BTN Syariah.
d. Kendala-kendala di Lapangan:
Dalam melaksanakan Uji Petik/pengawasan DPS
belum memiliki standarisasi format pelaporan 8. Remunerasi Dewan Pengawas
hasil uji petik, mengingat secara internal terdapat
Syariah (DPS)
pula unit kerja-unit kerja yang melakukan tugas
pengawasan. Oleh sebab itu diperlukan support
Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya
yang baik dari Direksi yang membawahi unit
(remuneration package) yang ditetapkan Rapat
kerja yang berfungsi melakukan pengawasan
Umum Pemegang Saham (RUPS) bagi Dewan
(Divisi Audit Internal, Divisi Kepatuhan), sehingga
Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah
rekomendasi DPS berupa hasil uji petik tersebut
(DPS). Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya
dapat langsung digunakan dalam berkoordinasi
yang ditetapkan RUPS antara lain meliputi:
dengan satuan kerja teknis di Bisnis Unit maupun
a. Remunerasi yaitu penghasilan dalam bentuk
non Bisnis unit dalam mengimplementasikan
keuangan (non natura) antara lain gaji,
perbaikan-perbaikan.
tunjangan (benefit), kompensasi dalam
bentuk saham, bonus dan bentuk remunerasi
e. Hal-hal baru yang dilakukan selama tahun 2012
lainnya; dan
dalam upaya meningkatan pengawasan praktek
syariah di BSM. b. Fasilitas lain yaitu fasilitas yang diterima tidak
dalam bentuk keuangan (natura), antara lain
Melakukan Uji Petik langsung ke Kantor Cabang BSM fasilitas perumahan, fasilitas transportasi,
yaitu KC Bandung Kopo, KC Yogyakarta, KC Solo dan fasilitas asuransi kesehatan, fasilitas
KC Tasikmalaya. Penekanan Uji Petik adalah kepada telekomunikasi, dan fasilitas lainnya, yang
dokumen transaksi pendanaan dan pembiayaan. dapat dimiliki maupun tidak dapat dimiliki.

Tabel Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas DPS

Jumlah diterima dalam 1 tahun

Jenis remunerasi dan Fasilitas Lainnya Dewan Pengawas Syariah

Orang Jutaan Rupiah

1. Remunerasi 3 726.451.613

2. Fasilitas lainnya*) :
a. yang dapat dimiliki 579.054.935
b. yang tidak dapat dimiliki

Total 3 1.305.506.548

* ) dinilai dalam equivalen rupiah

166 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Hasil kajian tersebut disampaikan kepada Dewan Tabel Remunerasi Dewan Pengawas Syariah
Komisaris untuk kemudian disahkan oleh RUPS.
Jumlah Remunerasi*) Jumlah Dewan
per orang dalam 1 tahun Pengawas Syariah
Remunerasi Anggota Dewan Pengawas Syariah
dalam setahun diatas Rp 2 miliar -

diatas Rp 1 miliar s.d Rp 2 miliar -


Jumlah remunerasi yang diterima anggota Dewan
Pengawas Syariah dalam satu tahun dikelompokkan diatas Rp 500 juta s.d Rp 1 miliar -
dalam Kisaran tingkat penghasilan, sebagaimana
Rp 500 juta ke bawah 3
tabel di bawah ini:
*) yang diterima dalam bentuk keuangan
 

9. Riwayat Hidup Dewan Pengawas Syariah

Nama dan
Biografi
Jabatan

Warga Negara Indonesia, lahir di Magelang, 18 Oktober 1953.


Lulusan S1 Fakultas Ushuludidin IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1981.
Gelar Magister dan PhD di bidang Philosophy diperolehnya dari Midle East Technical University
Prof. Dr. Komaruddin (METU) Ankara, Turkey tahun 1995.
Hidayat, MA Meraih gelar doctoral di bidang Research Program dari McGill University, Canada tahun 1995 dan
Ketua Dewan dari Hartfort Seminary Connecticut, USA tahun 1997.
Pengawas Syariah Merupakan salah seorang cendekiawan muslim yang berpengaruh di Indonesia serta produktif
dalam menulis karya-karya ilmiah.
Selain menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah BSM, beliau saat ini menjabat sebagai
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta.

Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 3 Mei 1967. Lulus dari Fakultas Syariah IAIN Jakarta
tahun 1991, S-2 MBA dari IPWI Jakarta dan S-2 dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum IBLAM Jakarta
tahun 2003.
Saat ini tengah menyelesaikan pendidikan S-3 di bidang Islamic Economic and Finance di
Drs. H. Mohamad
Universitas Trisakti, Jakarta.
Hidayat, MBA., MH.
Anggota Dewan Sebelum menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah BSM, beliau pernah menjabat
sebagai Anggota Badan Pengurus Harian Dewan Syariah Nasional MUI, Dosen S-2 Program PSTTI
Pengawas Syariah
Universitas Indonesia dan Dosen S-2 Program IEF Universitas Trisakti.
Training yang pernah diikuti antara lain Kursus Financial Accounting, Kursus Audit Inspection and
Control, Seminar Management Accounting, Kursus Asset Liability Management, Top Management
Program dan Sertifikat Qualified Internal Auditor (QIA).

Warga Negara Indonesia, lahir di Sukabumi, 12 Mei 1967. Meraih gelar PhD di bidang Micro
Dr. M. Syafii Antonio, Finance, dari University of Melbourne Australia tahun 2004. Gelar Master di bidang Ekonomi
M.Ec, International Islamic University (IIU), Malaysia tahun 1992.
Anggota Dewan Sebelum menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah BSM, beliau pernah menjabat
Pengawas Syariah sebagai Komite Ahli Pengembangan Perbankan Syariah pada Bank Indonesia, Anggota Badan
Pengurus Harian Dewan Syariah Nasional MUI dan Dosen Tazkia.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 167


Tata Kelola Perusahaan

10. Sekretaris Dewan Pengawas Syariah

Tahun 2012, Sekretaris Dewan Pengawas Syariah


dijabat oleh Rahmat Hidayat. Sekretaris Dewan
Pengawas Syariah bertangung jawab kepada Dewan
Pengawas Syariah.

Tugas dan tanggung jawab Sekretaris DPS adalah:

1. Menyiapkan Laporan Pengawasan Syariah DPS


secara semesteran ke BI dan DSN-MUI, termasuk
ke Dewan Komisaris dan Direksi BSM.
2. Memastikan seluruh proses komunikasi DPS
dengan manajemen BSM dan pihak lainnya
berjalan dengan baik dan lancar.
3. Membantu unit kerja terkait dalam hal
implementasi prinsip dan ketentuan syariah.
4. Membantu proses percepatan Service Level
Agreement (SLA) DPS secara optimal.

Profil Sekretaris Dewan Pengawas Syariah

Nama dan Jabatan Biografi Singkat

Warga Negara Indonesia, lahir pada tanggal 22 Oktober 1973.

Alumnus Fakultas Syariah Jurusan Perdata Pidana Islam Institut Agama Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1999. Saat ini sedang menempuh S-2
Jurusan SDM di Program Magister Manajemen STIE Kusuma Negara Jakarta
Rahmat Hidayat Timur. Karirnya sebagai Executive Secretary Officer dimulai pada Juli 2010.
Sekretaris Dewan Pengawas Seminar yang pernah diikuti Legal Aspects of Islamic Asset Securitisation &
Syariah Insolvency Regims, 5th IFSB.

168 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


H. Direksi Dalam hal kebijakan BSM yang bersifat strategis Direksi telah
mengungkapkan kepada pegawai melalui berbagai media
Direksi adalah organ perusahaan yang berwenang dan sosialisasi, baik dilakukan secara langsung oleh Direksi sendiri
bertanggung jawab penuh atas pengurusan perusahaan untuk maupun melalui surat edaran internal, folder publik internal,
kepentingan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan majalah internal dan media komunikasi lainnya yang ada di
perusahaan serta mewakili perusahaan sesuai anggaran dasar. BSM.
Direksi bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan
pengololaan BSM sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan 1. Susunan anggota Direksi
kehati-hatian. Kewenangan dan tanggung jawab Direksi
telah diatur dan sesuai dengan Anggaran Dasar BSM. Komposisi anggota Direksi BSM terdiri dari 6 (enam) orang
Seluruh pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi telah yaitu seorang sebagai Direktur Utama dan 5 (lima) orang
dipertanggung jawabkan kepada Pemegang Saham melalui Direktur, yang diangkat berdasarkan RUPS. Penunjukan
mekanisme RUPS. Direksi telah melalui mekanisme fit and proper test oleh
Pemegang Saham Pengendali.
Sebagai wujud dalam pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan
BSM, Direksi telah menjalankan fungsi audit intern yang efektif Direksi secara kolektif telah memiliki keahlian untuk dapat
sesuai standar sebagaimana diatur dalam ketentuan BI, fungsi melaksanakan tanggung jawab yang diamanahkan,
Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko dan fungsi dan terdiri dari anggota yang memiliki pemahaman
kepatuhan secara independen. yang memadai, memiliki kompetensi untuk dapat
menghadapi permasalahan yang timbul dalam usaha,
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya tidak membuat keputusan secara independen dan mendorong
ada satupun anggota Direksi yang memberikan kuasa umum peningkatan kinerja Perusahaan.
kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan
fungsi Direksi.

Tabel Susunan dan Periode Pengangkatan Direksi

Periode Pengangkatan
No Nama Jabatan Dasar Hukum
Periode I Periode II Periode III
1. Yuslam Fauzi Direktur • Akta No. 83, RUPS Juni 2005 s.d. Juni 2008 s.d. Juni 2011 s.d.
Utama tanggal 22 Juni 2005 Juni 2008 Juni 2011 Juni 2016
• Akta No. 10, RUPS
tanggal 19 Juni 2008
• Akta No. 19, RUPS
tanggal 28 Juni 2011
2. Hanawijaya Direktur • Akta No. 83, RUPS Juni 2005 s.d. Juni 2008 s.d. Juni 2011 s.d.
tanggal 22 Juni 2005 Juni 2008 Juni 2011 Juni 2016
• Akta No. 10, RUPS
tanggal 19 Juni 2008
• Akta No. 19, RUPS
tanggal 28 Juni 2011
3. Sugiharto Direktur • Akta No. 10, RUPS Juni 2008 s.d. Juni 2011 s.d.
tanggal 19 Juni 2008 Juni 2011 Juni 2016
• Akta No. 19, RUPS
tanggal 28 Juni 2011
4. Zainal Fanani Direktur • Akta No. 119, RUPS Juni 2007 s.d. Juni 2010 s.d.
tanggal 19 Juni 2007 Juni 2010 Juni 2015
• Akta No. 16, RUPS
tanggal 29 Juni 2010
5. Achmad Syamsudin Direktur • Akta No. 16, RUPS Juni 2010 s.d.
tanggal 29 Juni 2010 Juni 2015
6. Amran P. Nasution Direktur • Akta No. 119, RUPS Juni 2007 s.d. Juni 2010 s.d.
tanggal 19 Juni 2007 Juni 2010 Juni 2015
• Akta No. 16, RUPS
tanggal 29 Juni 2010

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 169


Tata Kelola Perusahaan

2. Kepemilikan Saham

Selama tahun 2012, Direksi tidak memiliki saham di PT


Bank Syariah Mandiri, di Bank Lain dan di Perusahaan
lain. Anggota berasal dari Direksi pihak yang tidak memiliki
hubungan dengan perusahaan afiliasi BSM dan atau
Pemegang Saham Pengendali.

Nama Jabatan Saham di BSM Saham di Bank lain Saham di Perusahaan Lain
Yuslam Fauzi Direktur Utama Nihil Nihil Nihil
Hanawijaya Direktur Nihil Nihil Nihil
Sugiharto Direktur Nihil Nihil Nihil
Zainal Fanani Direktur Nihil Nihil Nihil
Achmad Syamsudin Direktur Nihil Nihil Nihil
Amran P. Nasution Direktur Nihil Nihil Nihil

3. Laporan pelaksanaan tugas dan


tanggung jawab Direksi di tahun 2012 h) Membina hubungan dengan seluruh mitra
kerja BSM agar dapat terwujud hubungan
a. Pembidangan tugas dan tanggung jawab yang saling menguntungkan bagi kedua
Direksi: pihak.

1) Direktur Utama:
2) Direktur Bisnis Korporasi &Treasury
a) Menjalankan visi BSM dengan menetapkan
a) Menetapkan strategi dan kebijakan di
strategi dan kebijakan BSM.
bidang pembiayaan korporasi dan treasury
b) Melaksanakan evaluasi secara berkala
berdasarkan prinsip syariah, serta kebijakan
terhadap realisasi pencapaian target dan
pendukung lain yang berkaitan dengan
menetapkan langkah-langkah peningkatan
pelaksanaan tugasnya.
kinerja yang perlu dilakukan
b) Memimpin dan mengkoordinir seluruh unit
c) Mengkoordinasikan kegiatan kerja seluruh
kerja di Direktorat Pembiayaan Korporasi
anggota Direksi dan EVP berikut aparat
&Treasury meliputi bidang Pembiayaan
dibawahnya untuk mencapai hasil yang
Korporasi & Investasi, Pembiayaan Korporasi
optimal.
Cabang, Pembiayaan Khusus dan Sindikasi,
d) Menyelenggarakan aktivitas Divisi Audit
Treasury dan Perbankan Internasional sesuai
Intern dan Komite Manajemen Risiko
dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam
yang berada langsung di bawahnya untuk
rencana kerja tahunan dengan tetap menjaga
mencapai rencana kerja yang ditetapkan
prinsip-prinsip syariah dan kehati-hatian.
e) Menciptakan hubungan yang harmonis
antara Dewan Komisaris, Direksi, Pemegang
3) Direktur Bisnis Mikro-Kecil
Saham, Pegawai, Nasabah, dan Pemerintah/
a) Menetapkan strategi dan kebijakan di bidang
Bank Indonesia dalam tatanan pelaksanaan
pembiayaan Mikro dan Kecil berdasarkan
Good Corporate Governance.
prinsip syariah, serta kebijakan pendukung
f) Menyelenggarakan pengelolaan Manajemen
lain yang berkaitan dengan pelaksanaan
Risiko di BSM sesuai dengan kebijakan yang
tugasnya.
telah ditetapkan.
b) Memimpin dan mengkoordinir seluruh unit
g) Mengkoordinasikan pembinaan terhadap
kerja di Direktorat Pembiayaan Mikro – Kecil
seluruh Kepala Divisi/Unit/Tim Kerja dan
meliputi bidang Pembiayaan Kecil, Mikro
Cabang.
dan Program, Pembiayaan Konsumer,
Pegadaian, Mass Banking, Bisnis Remittance

170 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


& Transfer dan Pengembangan Bisnis b) Memimpin dan mengkoordinir penetapan
dan Produk dalam melaksanakan aktifitas langkah-langkah yang diperlukan di bidang
bidang pembiayaan sesuai dengan sasaran Kepatuhan, Jaringan, Human Capital,
yang telah ditetapkan dalam rencana kerja Training dan Perencanaan, Pengembangan
tahunan dengan tetap menjaga prinsip- dan Manajemen Kinerja untuk memastikan
prinsip syariah dan kehati-hatian. BSM telah memenuhi kepatuhan terhadap
seluruh ketentuan yang berlaku dalam
4) Direktur Bisnis Komersial rangka pelaksanaan prinsip-prinsip syariah
a) Menetapkan strategi dan kebijakan dan kehati-hatian.
di Direktorat Pembiayaan Menengah
berdasarkan prinsip syariah, serta kebijakan 6) Direktur Manajemen Risiko
pendukung lain yang berkaitan dengan a) Menetapkan strategi dan kebijakan yang
pelaksanaan tugasnya. sesuai dengan visi perusahaan dengan
b) Memimpin dan mengkoordinir seluruh unit menjalankan strategi dan kebijakan BSM
kerja di Direktorat Pembiayaan Menengah dibidang manajemen risiko, IT operation, IT
meliputi bidang Pembiayaan Komersial, strategy & assurance, akuntansi, asesmen
Restrukturisasi, Penyelesaian Pembiayaan, risiko pembiayaan komersial & korporasi,
Hubungan Korporasi & Hukum dan Sarana asesmen risiko pembiayaan ritel, mikro dan
& Logistik sesuai dengan sasaran yang telah kecil
ditetapkan dalam rencana kerja tahunan b) Memimpin dan mengkoordinir seluruh
dengan tetap menjaga prinsip-prinsip syariah unit kerja di Direktorat Manajemen Risiko
dan kehati-hatian. meliputi bidang IT operation, IT strategy
& assurance, akuntansi, asesmen risiko
5) Direktur Kepatuhan pembiayaan komersial & korporasi , asesmen
a) Menetapkan strategi dan kebijakan yang risiko pembiayaan ritel, mikro dan kecil dan
sesuai dengan visi perusahaan dengan merumuskan kebijakan yang diperlukan.
menjalankan strategi dan kebijakan BSM di
bidang Kepatuhan, Jaringan, Human Capital, b. Rangkaian event penting berdasarkan
Training dan Perencanaan, Pengembangan tugas dan tanggung jawab
Direksi dalam mengelola BSM.
dan Manajemen Kinerja.

No. Tanggal Kegiatan dan Event Penting Keterangan

1 8 Januari 2012 BSM Fun Walk Dihadiri Direksi, Komisaris dan seluruh Karyawan BSM

Rakerwil II, Rakerwil III, IV, V, dan I beserta


2 9 - 26 Januari 2012 Dihadiri Direksi dan Kacab Kanwil
Employee Gathering

3 2 Februari 2012 Sertijab KC Kupang Dihadiri Direktur Bpk. Sugiharto

4 6 Februari 2012 Relokasi cabang Palembang Dihadiri Komut Bpk. Achmad Marzuki

Pembiayaan mikro pengadaan air bersih


5 22 Februari 2012 Dihadiri Direktur Utama, Bupati Kudus dan Dubes AS
masyarakat Kudus

6 29 Februari 2012 Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Dihadiri Direksi dan Peg. KP BSM

7 28 Maret 2012 CSR Islamic Center Palembang Dihadiri Kadiv CSD

8 31 Maret 2012 Kajian Tematik Dihadiri Komisaris Utama dan Direksi

9 18 April 2012 Press Conference Laporan Kinerja BSM 2011 Dihadiri Direksi

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 171


Tata Kelola Perusahaan

No. Tanggal Kegiatan dan Event Penting Keterangan

PKS BSM dengan Universitas Islam As-


10 27 April 2012 Dihadiri Direktur Utama dan Rektor
Syafi’yah

11 28 April 2012 PKS BSM dengan Universitas Ahmad Dahlan Dihadiri Direktur Utama dan Rektor

PKS Sinergi Rahn Emas BSM dengan Bank


12 2 Mei 2012 Dihadiri Dirut dan Direktur Bank Mandiri
Mandiri
Dihadiri Direksi, Ka Kanwil dan Perwakilan masing-
13 9 Mei 2012 Rakor BSM
masing Divisi
Direksi, Komisaris, Deputi Gubernur BI dan Member of
14 8 Juni 2012 Pelantikan ASBISINDO
ASBISINDO

15 20 Juni 2012 RUPS BSM Dihadiri Direksi dan Komisaris

Nonton bareng anak yatim di Theater IMAX


16 23 Juni 2012 Dihadiri Direksi, Kadiv, Kanwil, dan Laznas
TMII
Indonesia Banking Expo (Seminar Syariah
17 27 Juni 2012 Dihadiri Direktur Utama
Stream)

18 5 Juli 2012 Peringatan Isra Miraj Dihadiri Direksi, Komisaris dan Pegawai KP BSM

19 10 Agustus 2012 Buka Puasa bersama 1000 Anak Yatim Dihadiri Direksi

20 13 Agustus 2012 Nuzulul Qur’an Dihadiri Direksi dan Komisaris

PKS BSM dengan PT. Duova Internasional


21 31 Agustus 2012 Dihadiri Direktur Bpk. Hanawijaya dan Presdir Pillar
(Pillar)

22 7 September 2012 Halal Bihalal stakeholders Syariah Dihadiri Direksi dan Menteri Keuangan RI

23 10 September 2012 Penutupan Milad BSM ke- 12 Dihadiri Direksi dan Panitia

Sosialisasi Internal Control dan Anti Fraud


24 6 Oktober 2012 Dihadiri Direktur Utama
Kanwil II
Corporate Governance Perception Index
25 24 Oktober 2012 Dihadiri Komisaris dan Direksi
2011

26 29 Oktober 2012 Company Visit Perbanas Dihadiri Direktur Bpk. Hanawijaya

Tasakuran Al Quran sekaligus Pembukaan


27 2 November 2012 Dihadiri Direksi, Peg. KP BSM dan Kanwil
Milad BSM ke- 13
Press Conference Anabatic, Temenos dan
28 7 November 2012 Dihadiri Direksi dan CEO
BSM
11-12 November CSR & Peresmian ATM di Kantor Bupati Dihadiri Direktur Bpk. Zaenal Fanani, Wagub Riau dan
29
2012 Selat Panjang, Riau Bupati Selat Panjang

30 30 November 2012 PKS Dewan Masjid Indonesia& ASBISINDO Dihadiri Direktur Utama dan Yusuf Kalla

31 3 Desember 2012 PKS BSM dengan Departemen Kelautan Dihadiri Direktur Bpk. Hanawijaya

32 6 Desember 2012 Family Gathering Dihadiri Direksi, Pegawai dan Keluarga

33 21 Desember 2012 Rakernas Dihadiri Direksi, Kadiv dan Ka Kanwil.

172 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


7. Rangkap Jabatan anggota Direksi pada 10. Komitmen Direksi
perusahaan atau lembaga lain.
Komitmen Direksi untuk melaksanakan GCG terus
Direksi BSM tidak ada yang memiliki rangkap jabatan ditegaskan. Penerapan corporate governance yang baik
sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat merupakan tanggung jawab seluruh jajaran BSM. BSM
Eksekutif pada 1 (satu) lembaga/perusahaan keuangan telah menerbitkan Surat Keputusan Bersama Komisaris
lain, atau anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat dan Direksi tentang Piagam GCG (Good Corporate
Eksekutif yang melaksanakan fungsi pengawasan pada Governance Charter) No.9/002-SKB/KOM.DIR tanggal
1 (satu) perusahaan anak bukan bank yang dikendalikan 30 April 2007, dan telah disempurnakan dengan Surat
oleh Bank. Keputusan Bersama Komisaris dan Direksi No. 12/002-
SKB/KOM.DIR tanggal 27 Desember 2010 tentang GCG
bagi BUS.
8. Hubungan Keuangan dan Keluarga
Setiap anggota Direksi telah memenuhi persyaratan lulus
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper
Berdasarkan Data BMPD pihak terkait tidak terdapat
Test). Direksi telah melaksanakan prinsip-prinsip Good
hubungan keuangan dan keluarga antara sesama Direksi,
Corporate Governance dalam kegiatan usaha Bank, antara
Dekom, maupun Pemegang Saham.
lain dengan menguatkan Satuan Kerja Audit Intern, Satuan
Kerja Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko,
dan Satuan Kerja Kepatuhan.
9. Frekuensi Rapat dan Kehadiran Direksi

Salah satu Direksi telah mendapat persetujuan BI
Rapat Direksi diselenggarakan minimal sebulan sekali.
untuk ditetapkan sebagai Direktur Kepatuhan yang juga
Rapat internal Direksi merupakan forum dan sekaligus
memantau implementasi GCG. Direktur Kepatuhan
mekanisme bagi pengambilan keputusan secara kolektif.
membawahi Divisi Kepatuhan, Jaringan, Human Capital,
Selain itu, Direksi juga mengadakan rapat gabungan
Training, dan Divisi Perencanaan, Pengembangan &
dengan Dewan Komisaris untuk membahas kinerja Bank.
Manajemen Kinerja.

Selama tahun 2012, Direksi telah mengikuti berbagai rapat


antara lain: 51 kali rapat internal Direksi, 13 kali dan rapat
Direksi telah memperhatikan pengarahan dari regulator
untuk mematuhi komitmen menjalankan kegiatan Bank
gabungan Direksi dan Dewan Komisaris. Berikut tingkat
secara prudent, memenuhi GCG, sesuai dengan prinsip
kehadiran masing-masing anggota Direksi dalam berbagai
syariah dan senantiasa menindaklanjuti atas setiap hasil
rapat tersebut:
audit baik intern maupun ekstern.

Tabel Frekuensi Rapat dan Kehadiran Direksi

2012

No. Direksi Rapat Direksi dan Komisaris


Rapat Direksi
(Radirkom) Jumlah
(51 kali)
(13 kali)

1. Yuslam Fauzi (Direktur Utama) 43 13 56

2. Hanawija (Direktur) 45 11 56

3. Zainal Fanani (Direktur) 46 12 58

4. Amran Nasution (Direktur) 42 13 55

5. Sugiharto (Direktur) 45 10 55

6. Achmad Syamsudin (Direktur) 44 11 55

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 173


Tata Kelola Perusahaan

11. Tata Tertib Direksi



Direksi telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib Direksi
BSM yang disahkan tanggal 22 Juli 2010, merupakan
penyempurnaan dari Pedoman dan Tata Tertib Direksi
sebelumnya. Pedoman tersebut mengatur Etika Kerja
Direksi, Pengaturan Rapat, Penggantian Direksi dan
Ketentuan lain yang telah memenuhi prinsip-prinsip GCG.

12. Program Pelatihan untuk Meningkatkan


Kompetensi Direksi

Dalam rangka peningkatan dan pengembangan
kompetensi untuk menunjangn tugas pengelolaan
perusahaan, selama tahun 2012, Direksi telah mengikuti
berbagai seminar, workshop, conference dan talk show
baik di dalam maupun luar negeri.

Berikut program peningkatan kompetensi yang diikuti oleh


Direksi, antara lain:

No. Pelatihan/Program Waktu Pelaksanaan

1. NIFSEEP CEO Roundtable Meeting-Netherlands-Indonesia Financial Sector Expertise


Exchange Programme (NIFSEEP), IBI, Perbanas and Indonesia-Netherlands Association 12 Feb 2012
(INA)
2. Assesment Center Bank Mandiri 3 April 2012
3. Leadership Forum Bank Mandiri 11-12 Mei 2012
4. Training Service Strategy untuk Senior Management Bank Mandiri-PT Bank Mandiri Tbk 24 Mei 2012
5. Bisnis Indonesia Banking Efficiency Award 2012 Interest Rate Paradox & Peluncuran Buku
31 Mei 2012
“Indonesia Banking Watch 2012 – 2013”-Bisnis Indonesia
6. Mandiri CFO (Chief Financial Officer) Forum 2012. Tema: Creating Optimum Growth Through
14 Juni 2012
Efficiency Management-PT Bank Mandiri, Tbk
7. USINDO Jakarta Open Forum “Indonesia as a ‘Global Swing State’: What does it mean
for US-Indonesia Relations?” with Dr Daniel M. Kliman (Transatlantic Fellow for Asia, The 23 Juli 2012
German Marshall Fund of the United States) & Mr. Richard Fontaine (President, The Center
for a New American Security-USINDO
8. Workshop Great Leader Program Bank Mandiri Day 1 & 2-PT Bank Mandiri, Tbk 26-27 Juli 2012
9. Franchise Review Mid Year 2012-PT Bank Mandiri Tbk 15 Agustus 2012
10. Day Workshop Great Leader Program Bank Mandiri-PT Bank Mandiri, Tbk 18 Agustus 2012
11. Half Day Workshop Great Leader Program Bank Mandiri-PT Bank Mandiri, Tbk 18 Agustus 2012
12. Seminar “Gadai Emas Diantara Bank Syariah antara Investasi dan Spekulasi”Training Kredit
11 April 2012
Analisis Bidang Agribisnis, IPB
13. Seminar “Jakarta Muslim Executive Forum” 28 Mei 2012
14. Konferensi APM-RCG &IIICE 2012 MP3EI 30 Agustus 2012
15. Workshop Penerapan Transaksi Murabahah pada perbankan Syariah 31 Okt 2012
16. Training Competitive Strategy 21-25 Okt 2012
17. Seminar Inovasi Produk 13 Des 2012
18. Indonesia Investment Forum 17-18 Sept 2012

174 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


No. Pelatihan/Program Waktu Pelaksanaan

19. Seminar Nasional IBI “Economis Outlook 2013: Dalam Perspektif Ekonomi Global yang
12 Des 2012
Penuh Ketidakpastian”
20. Seminar Nasional Perhajian 22 Des 2012
21. Seminar Financial Inclusion Peran Perbankan untuk memperluas akses masyarakat terhadap
23 Mei 2012
jasa keuangan, Penyelenggara IBI
22. Half Day Workshop Great Leader Program Bank Mandiri-PT Bank Mandiri, Tbk 27 Juli 2012
23. Workshop Great Leader Program Bank Mandiri Day 2-PT Bank Mandiri, Tbk 28 Juli 2012
24. Undangan Institutional Investor Forum 17-18 Sept 2012
25. Training Service Excellent untuk Senior Management - PT Bank Mandiri 22 Nov 2012
26. Seminar Perbankan Indonesia Menghadapi Berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN &
26 April 2012.
MP3EI
27. Service Workshop For Group Head & Service Mindset 24 Mei 2012.
28. Risk Management Cert.Refreshment Prog.LVL.3-5”LSPP 9-10 Juli 2012.
29. Improving Compliance Competency, Penyelenggara FKDKP 3 - 5 Okt 2012
30. Kesiapan Perbankan Menghadapi Pembatasan Kepemilikan Saham Bank Umum,
13 Sept. 2012
Penyelenggara FKDKP
31. ICA International Advance Certificate In Compliance & Financial Crime of the International
8 Okt. 2012.
Compliance association
32. Indonesian International Banking Convention 2012 16 Feb. 2012
33. Workshop Akad Pembiayaan untuk Financing Operation Center (FOC) 14 April 2012
34. Kegiatan Kick Off Service Excellence 2012, 19 April 2012 19 April 2012
35. Temenos Community Forum (TCF) 2012 20-28 Mei 2012
36. Annual Risk consolidation Conference 2012 5-6 Juli 2012.
37. Workshop Great Leader 27 & 28 Juli 2012
38. Investment Forum 17-18 Sept 2012
39. Seminar on Banking Industry in An Extremely Dynamic World: Becoming prosperious &
26 Sept 2012
profer
40. Program Assessment Great Leader dari Bank Mandiri 5 Okt 2012
41. Seminar E-Payment & Security hr pertama 24-25 Okt 2012

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 175


Tata Kelola Perusahaan

13. Riwayat Hidup Singkat Anggota Direksi


Nama dan Jabatan Biografi Singkat

Warga Negara Indonesia. Umur 53 tahun, lahir di Jakarta, 28 Agustus 1959. Alumnus Fakultas
Ekonomi, Universitas Indonesia tahun 1986. Meraih gelar MBA tahun 1992 dari Arizona State
University, USA. Saat ini sedang menyelesaikan S-3 di Universitas Indonesia.

Perjalanan karir:
•­ Regional Manager Wilayah IX Banjarmasin Bank Mandiri.
­• Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Syariah Mandiri.
­• Kepala Bagian Kredit Menengah Bank Bumi Daya.

Training yang diikuti:


­• NIFSEEP CEO Roundtable Meeting-Netherlands-Indonesia Financial Sector Expertise Exchange
Programme (NIFSEEP), IBI, Perbanas and Indonesia-Netherlands Association (INA), 12 Februari
2012, Adonara Room of The Financial Club, Graha CIMB Niaga 27th Fl, Jakarta.
­• Mengikuti Assesment Center Bank Mandiri, 3 April 2012, PT Daya Dimensi Indonesia, Kantor Taman
Yuslam Fauzi E3.3, Unit B3-3A, Kawasan Mega Kuningan Jakarta.
Direktur Utama ­• Leadership Forum Bank Mandiri, 11-12 Mei 2012, Hotel Shangri-La Surabaya.
­• Bisnis Indonesia Banking Efficiency Award 2012, Interest Rate Paradox & Peluncuran Buku
“Indonesia Banking Watch 2012 – 2013”-Bisnis Indonesia, 31 Mei 2012, Mandarin Hotel Jakarta.
­• Mandiri CFO (Chief Financial Officer) Forum 2012. Tema: Creating Optimum Growth Through
Efficiency Management - PT Bank Mandiri, Tbk, 14 Juni 2012, Ballroom Ritz Carlton Pacific Place,
Jakarta.
­• USINDO Jakarta Open Forum “Indonesia as a ‘Global Swing State’: What does it mean for US-
Indonesia Relations?” with Dr Daniel M. Kliman (Transatlantic Fellow for Asia, The German Marshall
Fund of the United States) & Mr. Richard Fontaine (President, The Center for a New American
Security-USINDO, 23 Juli 2012, Financial Club, Graha CIMB Niaga Lt. 27, Jakarta.
­• Workshop Great Leader Program Bank Mandiri Day 1 & 2 - PT Bank Mandiri, Tbk, 26-27 Juli 2012,
JW Marriot Hotel, Jakarta.
­• Franchise Review Mid Year 2012 - PT Bank Mandiri, Tbk, 15 Agustus 2012, Ballroom Ritz Carlton
Pacific Place Hotel, Jakarta.
­• Half Day Workshop Great Leader Program Bank Mandiri-PT Bank Mandiri, Tbk, 18 Agustus 2012,
RR Belitung lt. 2, Bank Mandiri, Jakarta.

Warga Negara Indonesia Lahir di Jakarta, 3 Desember 1963. Lulus dari Fakultas Pertanian Jurusan
Agribisnis, Institut Pertanian Bogor. Meraih gelar MM dari Institut Pendidikan Manajemen Prasetya Mulya
(Jakarta, 1999).

Perjalanan karir:
­­
• Hub Manager Jakarta Fatmawati PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
­­• Departement Head Front End Collection PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
­­• Group Head Credit Recovery di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
­ Analis kredit perusahaan berskala menengah Bank Dagang Negara.
Hanawijaya
Direktur Training yang diikuti:
­­­­• Seminar “Gadai Emas Di antara Bank Syariah antara Investasi dan Spekulasi” Training Kredit Analisis
Bidang Agribisnis, IPB, 11 April 2012, Kampus Bumi LPPI Kemang.
­­­­• Seminar “Jakarta Muslim Executive Forum”, 28 Mei 2012, Auditorium Paramadina Graduate
Schools.
­­­­• Konferensi APM-RCG & IIICE 2012 MP3EI, 30 Agustus 2012, JCC.
­­­­• Workshop Penerapan Transaksi Murabahah pada perbankan Syariah, 31 Oktober 2012, Bank
Indonesia.
­­­­• Training Competitive Strategy, 21-25 Oktober 2012, Kellog School of Management, Chicago.
­­• Seminar Inovasi Produk, 13 Desember 2012, Bidakara.

176 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Nama dan Jabatan Biografi Singkat

Warga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta,1 Desember 1965. Lulus dari Fakultas Ekonomi, Jurusan
Manajemen, UniversitasTrisakti, Jakarta tahun 1989.

Perjalanan karir:
•­ Kepala Divisi Korporasi PT Bank Syariah Mandiri
­• Kepala Divisi Pembiayaan & Investment Banking PT Bank Syariah Mandiri
•­ Kepala Divisi Treasury dan Dana PT Bank Syariah Mandiri
•­ Kepala Divisi Pembiayaan Menengah dan Ritel PT Bank Syariah Mandiri
Amran P. Nasution
­• Kepala Cabang Utama Bank Susila Bakti Bandung
Direktur
•­ Account Officer Bank Susila Bakti Bandung

Training yang diikuti:


•­ Indonesia Investment Forum, 17-18 September 2012, Four Seasons Hotel.
­• Seminar Nasional IBI “Economis Outlook 2013: Dalam Perspektif Ekonomi Global yang Penuh
Ketidakpastian”, 12 Desember 2012, Grand Ballroom lantai 11, Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta.
­• Seminar Nasional Perhajian, 22 Desember 2012, Convention Hall Kampus UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.

Warga Negara Indonesia. Lahir di Kediri, 19 November 1960. Lulusan dari Universitas Negeri Jember
1985, dan menyelesaikan pascasarjana dari Universitas Muhammadiyah Jakarta tahun 2003. Saat ini
sedang menyelesaikan S-3 di Universitas 17 Agustus Surabaya.

Perjalanan karir:
­­
• Kepala Divisi Pengembangan Jaringan PT Bank Syariah Mandiri
­­• Regional Manager of East Java, Bali dan Mataram PT Bank Syariah Mandiri
Sugiharto ­­• Regional Manager of Middle Java PT Bank Muamalat Indonesia
Direktur ­­• Coordinator of Corporate Business Restructure Financing Unit PT Bank Muamalat Indonesia
­­• Branch Manager di Fatmawati - Jakarta PT Bank Muamalat Indonesia
­­• Head of Commercial Financing di Surabaya PT Bank Muamalat Indonesia.

Training yang diikuti:


­•­ Seminar Financial Inclusion Peran Perbankan untuk memperluas akses masyarakat terhadap jasa
keuangan, Penyelenggara IBI, 23 Mei 2012, Hotel The Ritz Carlton Ballroom 2 lt. 2, Mega Kuningan,
Jakarta.

Warga Negara Indonesia. Lahir di Ngawi, 24 Oktober 1964. Lulus dari Fakultas Teknik Sipil Jurusan
Transportasi, Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) tahun 1989.

Perjalanan karir:
­­
• Kepala Divisi Perencanaan, Pengembangan dan Manajemen Kinerja PT Bank Syariah Mandiri
­­­• Kepala Bagian Relation Manager Retail I, Divisi Pemasaran & Pembinaan Cabang PT Bank Syariah
Mandiri
­­­• Kepala Cabang Surabaya PT Bank Syariah Mandiri
­• Kepala Cabang Pembantu Kalimalang, Bank Susila Bakti
­­­• Kepala Operasi KCP Rawamangun, Bank Susila Bakti
Zainal Fanani ­­­• Staff Badan Penelitian & Pengembangan Perhubungan Darat, Departemen Perhubungan RI.
Direktur
Training yang diikuti:
­­• Seminar Perbankan Indonesia Menghadapi Berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN & MP3EI, 26 April
2012.
­­­• Service Workshop For Group Head & Service Mindset,24 Mei 2012.
­­­• Risk Management Cert. Refreshment Program LVL. 3-5” LSPP, 9-10 Juli 2012.
­­­• Improving Compliance Competency, Penyelenggara FKDKP, 3 - 5 Oktober 2012 di Hotel Sultan Jakarta.
­­­• Kesiapan Perbankan Menghadapi Pembatasan Kepemilikan Saham Bank Umum, Penyelenggara
FKDKP, 13 September 2012 di Hotel Intercontinental Jakarta.
­­­• ICA International Advance Certificate In Compliance & Financial Crime of the International Compliance
Association, tanggal 8 Oktober 2012.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 177


Tata Kelola Perusahaan

Nama dan Jabatan Biografi Singkat

Warga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta, 27 Juli 1965. Alumnus Fakultas Pertanian,Institut Pertanian
Bogor tahun 1989. Meraih gelar MBA tahun 1998 dari International University Of Japan, Nigata, Japan.

Perjalanan karir:
­­­
•­ Regional Risk Management III & V, Bank Mandiri
­­­­• Dept. Head, Commercial Risk Mgt Group, Bank Mandiri
­­­­• Dept. Head, Retail Credit Risk Mgt. Group, Bank Mandiri
­­­­• Group Head CRM Retail, Bank Mandiri
­­­­• Ketua Tim, KP. Urusan Pengawasan Kredit, BDN

Training yang diikuti:


­• Indonesian International Banking Convention 2012, 16 Februari 2012, Hotel JW Marriot,
Achmad Syamsudin Kuningan.
Direktur ­• Workshop Akad Pembiayaan untuk Financing Operation Center (FOC), 14 April 2012, Kampus
Universitas Al-Azhar Indonesia Lt. 7, Jakarta Selatan.
­• Kegiatan Kick Off Service Excellence 2012, 19 April 2012, Hotel Milenium, Jakarta.
­• Temenos Community Forum (TCF) 2012, 20-28 Mei 2012, Barcelona Spanyol.
•­ Annual Risk consolidation Conference 2012, 5-6 Juli 2012, Holiday Inn Batam.
­­­• Workshop Great Leader, 27 & 28 Juli 2012, Jakarta.
­­­• Investment Forum, 17-18 September 2012, Ballroom 3 the Ritz Carlton Pacific Place ,
Sudirman Central Business District.
­­­• Seminar on Banking Industry in An Extremely Dynamic World: Becoming prosperious & profer,
26 September 2012, Ballroom 3 the Ritz Carlton Pacific Place, Sudirman Central Business District.
­­­­• Program Assessmen Great Leader dari Bank Mandiri, 5 Oktober 2012, PT Daya Dimensi
Indonesia, Kantor Taman E3.3, Unit B3.3, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta.
­­­­• Seminar E-Payment & Security day 1, 24-25 Oktober 2012, Ballroom Financial Club, Graha
Niaga Lt. 2 Jl. Jend Sudirman Kav 58, Jakarta.

178 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.11/33/
I. Komite-komite
PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi
Susunan anggota Komite-Komite di bawah Dewan
Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah,
Komisaris telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan
Komite Audit bertugas:
dalam Peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006
tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good 1) Melakukan evaluasi atas pelaksanaan audit
Corporate Governance bagi Bank Umum sebagaimana intern dalam rangka menilai kecukupan
telah diubah berdasarkan Peraturan Bank Indonesia pengendalian intern termasuk kecukupan
No.8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan diubah proses pelaporan keuangan, yaitu:
terakhir berdasarkan Peraturan Bank Indonesia nomor a) Pelaksanaan tugas yang dilaksanakan
11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang oleh fungsi Audit Intern,
Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank b) Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi
Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. atas hasil temuan audit dan/atau
rekomendasi dari hasil pengawasan
Bank Indonesia, auditor intern, Dewan
1. Komite Audit
Pengawas Syariah, dan/atau auditor
ekstern, guna memberikan rekomendasi
Dalam rangka mewujudkan tata kelola perusahaan
kepada Dewan Komisaris.
yang baik (Good Corporate Governance), dengan
2) Memberikan rekomendasi mengenai
mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia No.11/33/
penunjukan Akuntan Publik dan Kantor
PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang
Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris.
Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank
Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, BSM telah
membentuk Komite Audit. b. Susunan Anggota Komite Audit
Pembentukan Komite Audit di PT Bank Syariah Sampai dengan 31 Desember 2012 susunan
Mandiri dilengkapi dengan pengesahan Piagam Komite Audit PT Bank Syariah Mandiri berjumlah
Komite Audit (Audit Committee Charter) PT Bank 4 (empat) orang, terdiri dari 1 (satu) orang Ketua
Syariah Mandiri pada tanggal 08 Februari 2011 yang yang dijabat oleh Komisaris Independen, 1 (satu)
menjadi pedoman utama dan acuan pelaksanaan orang anggota yang dijabat oleh Komisaris
kerja bagi para anggota Komite Audit. Independen dan 2 (dua) orang anggota yang
berasal dari pihak independen di luar bank.
Sebagai salah satu pertanggungjawaban atas
pelaksanaan tugas Komite Audit selama periode 1
Tabel Susunan Anggota Komite Audit
Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011,
dengan ini disampaikan Laporan Komite Audit PT No Nama Jabatan
Bank Syariah Mandiri Tahun 2011.
1 Abdillah Ketua, Komisaris Independen

2 Ramzi A. Zuhdi Anggota, Komisaris Independen


a. Tugas dan Tanggung Jawab
Komite Audit 3 Tjeppy Kustiwa
Anggota, Pihak Independen, Ahli Bidang
Perbankan Syariah
Anggota, Pihak Independen, Ahli Bidang
Tugas pokok Komite Audit PT Bank Syariah 4 Ferry Firmansyah
Akuntansi Keuangan
Mandiri, sebagaimana tercantum dalam Piagam
Komite Audit, adalah membantu Dewan Komisaris
melalui pemberian pendapat atas laporan atau
hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada
Dewan Komisaris, mengidentifikasikan hal-hal
yang memerlukan perhatian Komisaris dan
melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan
dengan tugas Dewan Komisaris.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 179


Tata Kelola Perusahaan

c. Laporan Kerja Komite Audit 2012, Juni 2012, Agustus 2012, September
2012, Oktober 2012, 30 November 2012.
Selama tahun 2012, Komite Audit BSM telah g) Menyusun telaah Atas Laporan Auditor
me-review berbagai Laporan Hasil Pemeriksaan Independen Atas Kepatuhan PT Bank
yang terdiri dari kelompok audit reguler dan Syariah Mandiri Terhadap Pengendalian
audit khusus, yang disampaikan oleh Internal Intern Per Tanggal 31 Desember 2011.
Audit maupun hasil audit Kantor Akuntan h) Menyusun telaah Pelaksanaan Sosialisasi
Publik. Analisa dan hasil pemeriksaan tersebut Sistem Pengendalian Intern dan Anti Fraud
disampaikan pada Rapat Dewan Komisaris. Pada Kanwil II Jakarta Oleh Internal Audit
Division.
Kegiatan Komite Audit dalam tahun 2012 i) Menyusun telaah Penyelesaian DMTL Hasil
dilakukan dalam bentuk Rapat Komite Audit. Pemeriksaan Khusus Teknologi Informasi
Mekanisme Rapat Komite Audit dilaksanakan Oleh Bank Indonesia Posisi 31 Mei 2012.
melalui pertemuan dalam rangka mengikuti j) Rapat Komite Audit PT Bank Syariah Mandiri
RADIRKOM dan RAKOMDIR serta pada saat tentang Hasil Audit Divisi Audit Intern (DAI)
membahas hasil telaah Komite Audit dan hasil Tahun 2011.
pertemuan Komite Audit dengan satuan-satuan k) Rapat Komite Audit dengan Divisi Akuntansi
kerja serta pembahasan hasil kegiatan lainnya. Tentang Proses Penyusunan Laporan
Kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Komite Keuangan PT Bank Syariah Mandiri.
Audit dalam tahun 2012 meliputi sebagai berikut: l) Rapat Komite Audit dengan Divisi Audit Intern
PT Bank Syariah Mandiri Tentang Hasil Audit
a) Menyusun telaah Rencana Kerja Divisi Divisi Audit Intern (DAI) Tahun 2011.
Audit Intern (DAI) 2012 dan Perkembangan
Penyelesaian DMTL.
b) Menyusun telaah Resume Kegiatan dan d. Rapat Komite Audit
Hasil Pemeriksaan Divisi Audit Intern Tahun
2011, Triwulan I Tahun 2012, Triwulan II Komite Audit mengadakan rapat secara berkala,
Tahun 2012, Triwulan III Tahun 2012. sebagaimana ditetapkan dalam Piagam Komite
c) Menyusun telaah Rencana Audit Tahunan Audit Rapat dilakukan sedikitnya 1 (satu)
(RAT) Divisi Audit Intern (DAI) Tahun 2012. bulan sekali. Selama tahun 2012 Komite Audit
d) Menyusun telaah Laporan Keuangan mengadakan rapat lebih dari 12 (dua belas) kali
Publikasi PT Bank Syariah Mandiri Posisi dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota
31 Desember 2011, 31 Maret 2012, 30 Juni Komite Audit tercantum pada tabel di bawah.
2012, 30 September 2012.
e) Menyusun telaah Usulan Penunjukan KAP Tabel Jumlah Rapat dan Kehadiran Komite Audit
Purwantono, Suherman & Surja (KAP PSS)
dan Sdr. Benyanto Suherman Sebagai Nama Jumlah Rapat Tingkat Kehadiran

Akuntan Publik (AP) Yang Melakukan Audit Abdillah 24 24


Laporan Keuangan PT Bank Syariah Mandiri Ramzi A. Zuhdi 24 24
Tahun Buku 2012. Tjeppy Kustiwa 24 24
f) Menyusun telaah Laporan Review Ferry Firmansyah 24 24
Implementasi Core Banking System iBSM PT
Bank Syariah Mandiri bulan April 2012, Mei

180 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


e. Riwayat Hidup Anggota Komite
Audit

Nama Riwayat singkat

Lahir di Bandung, Jawa Barat, 17 Desember 1957. Lulusan Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
Universitas Padjadjaran Bandung tahun 1985 dan S2 Magister Manajemen Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta tahun 1994. Berpengalaman dalam bidang Akuntansi Perbankan (Konvensional
dan Syariah), Teknologi Informasi, Jasa Konsultasi Sarbanes Oxley Act 404 - Readiness, Jasa
Konsultasi Internal Audit dan Komite Audit. Mengikuti berbagai training/seminar dalam bidang
Perbankan (Konvensional dan Syariah), Akuntansi (PSAK, IFRS), Teknologi Informasi, Komite
Audit dan Manajemen Risiko. Memulai karir di Bank Bumi Daya 1986 hingga 2000 dalam bidang
Teknologi Informasi dan Akuntansi, kemudian di Prasetio Strategic Consulting - Andersen, Ernst
Tjeppy Kustiwa & Young Advisory Services, Center for Investment and Business Advisory, anggota Komite Audit
Anggota, Pihak Independen, Ahli PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) dan saat ini sebagai anggota Komite Audit PT Bank Syariah
Bidang Perbankan Syariah Mandiri.

Lahir di Jakarta 29 April 1955 lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia jurusan Akuntansi
Jakarta tahun 1983. Pernah mengikuti pelatihan di luar negeri antara lain di National Institute
of Bank Management, Pune India, Merrill Lynch New Jersey Amerika dan berbagai training /
seminar di dalam negeri antara lain dibidang yang berkaitan dengan tugas Komite Audit, Strategy
for Excellent Customer Service, Market Analysis /Strategy Marketing and Product Development,
Workshop Treasury, Prime Bank Instrument Frauds. Memulai karier di PT 3M Indonesia sebagai
Senior Cost Accountant, Kepala Tim Kredit Bapindo Samarinda, Kabag Keuangan Bapindo
Surabaya dan Bapindo S. Parman Jakarta, Kepala Cabang Bapindo Tarakan, Senior Manager
Ferry Firmansyah Marketing & Regional Internal Control Bank Mandiri (Persero) Tbk, saat ini sebagai anggota Komite
Anggota, Pihak Independen, Ahli Audit BSM.
Bidang Akuntansi Keuangan

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 181


Tata Kelola Perusahaan

2. Komite Pemantau Risiko Independen, 1 orang anggota Komisaris dan


2 orang anggota yang berasal dari pihak
Dalam rangka mengimplementasikan tata kelola independen di luar pengurus bank, sebagai
perusahaan yang baik (good corporate governance) berikut:
sebagaimana dipersyaratkan dalam Peraturan Bank
Indonesia No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember No Nama Jabatan
2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate 1 Ramzi A. Zuhdi Ketua (Komisaris Independen)
Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit 2 Abdillah Anggota (Komisaris Independen)
Usaha Syariah, Direksi dan Dewan Komisaris Bank 3 Lilis Kurniasih Anggota (Komisaris)
telah membentuk Komite Pemantau Risiko. 4 Edyanto Rachman Anggota (Pihak Independen)
5 Tjeppy Kustiwa Anggota (Pihak Independen)
Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban
atas pelaksanaan tugas Komite Pemantau Risiko
selama tahun 2012, dengan ini disampaikan Laporan Susunan Anggota Komite Pemantau Risiko
Kegiatan Komite Pemantau Risiko Bank Tahun 2012. sejak tanggal 1 April 2012 mengalami perubahan
menjadi:
a. Tugas dan Tanggung Jawab
Komite Pemantau Risiko No Nama Jabatan

1 Ramzi A. Zuhdi Ketua (Komisaris Independen)


Sesuai Peraturan Bank Indonesia No.11/33/
2 Abdillah Anggota (Komisaris Independen)
PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang
3 Lilis Kurniasih Anggota (Komisaris)
Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi
Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah dan Anggota (Pihak Independen), Ahli Bidang
4 Edyanto Rachman
Manajemen Risiko
sebagaimana tercantum dalam Piagam Komite
Anggota (Pihak Independen), Ahli Bidang
Pemantau Risiko Bank tanggal 9 Februari 2011, 5 Ateng Suhaeni
Perbankan Syariah
Komite Pemantau Risiko berfungsi membantu
Dewan Komisaris untuk :

1) melakukan evaluasi tentang kebijakan Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Komite


manajemen risiko; Pemantau Risiko bertangggung jawab kepada
2) melakukan evaluasi tentang kesesuaian Dewan Komisaris.
antara kebijakan manajemen risiko dengan
pelaksanaan kebijakan tersebut;
3) melakukan evaluasi pelaksanaan tugas
c. Kegiatan Komite Pemantau Risiko
Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Tahun 2011
Manajemen Risiko;
4) agar Dewan Komisaris dapat melakukan Kegiatan Komite Pemantau Risiko dalam tahun
pengawasan dan memberikan nasehat 2011 mencakup hal-hal sebagai berikut:
kepada Direksi. 1) Penyusunan Telaah

Pada tahun 2012 Komite Pemantau Risiko


b. Susunan Anggota Komite telah melakukan beberapa kegiatan serta
Pemantau Risiko penyusunan telaah antara lain:

1. Menyusun telaah Pembuatan Laporan


Sampai dengan akhir Maret 2012 susunan
Management Information System (MIS)
keanggotaan Komite Pemantau Risiko PT Bank
Risiko Pasar terkait Volatilitas Harga
Syariah Mandiri berjumlah 5 orang, terdiri dari
Emas dalam Pembiayaan Gadai.
1 orang Ketua yang dijabat oleh Komisaris
2. Menyusun telaah Critical Issues di dalam
Independen, 1 orang anggota Komisaris
implementasi SEBI No. 14/7/DPbS
tanggal 29 Februari 2012 perihal Produk

182 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Qardh Beragun Emas bagi Bank Syariah 14. Menyusun telaah Exit Meeting Hasil
dan UUS. Pemeriksaan Bank Indonesia Khusus
3. Menyusun telaah Permasalahan Teknologi Informasi Tahun 2012.
Pelaporan Data pembiayaan dalam 15. Menyusun telaah Laporan Pelaksanaan
LBUS dan penyampaian koreksi LBUS. Tugas dan Tanggung Jawab Direktur
4. Menyusun telaah Standar Prosedur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan
Operasional (SPO) Qardh beragun Triwulan II Tahun 2012
Emas. 16. Menyusun telaah Progress Report
5. Menyusun telaah Kajian Profil Risiko PT Implementasi Proses Baru Pembiayaan
BSM Triwulan I 2012. dan Pengembangan Parameter Profil
6. Menyusun telaah Peningkatan Prinsip Risiko Operasional versi internal.
Kehati-hatian dalam Investasi Surat 17. Menyusun telaah Risiko Stratejik
Berharga. terkait pencapaian target (earning
7. Menyusun telaah Review atas LHP Bank performance), Key Financial Ratios dan
Indonesia terhadap BSM tahun 2011 Market Share BSM per 30 September
mengenai Risiko Kredit, Operasional dan 2012.
Kepatuhan. 18. Menyusun checklist Pemantauan
8. Menyusun telaah Implementasi New Bulanan atas Risiko Stratejik terkait
Core Banking System iBSM. Pencapaian Sasaran/Rencana Bisnis
9. Menyusun telaah Laporan Pelaksanaan Bank (RBB) per 31 Oktober 2012.
dan Hasil Penilaian GCG PT BSM tahun
2) Rapat Direksi – Komisaris (RADIRKOM)
2011 oleh Bank Indonesia.
10. Menyusun telaah Perkembangan 1. Mengevaluasi kinerja, profil risiko dan
Portofolio Pembiayaan BSM periode tingkat kesehatan bank bulan Desember
Desember 2011 s/d Mei 2012 serta 2011.
Upaya Peningkatan Kualitas Monitoring 2. Mengevaluasi kinerja, profil risiko dan
Pembiayaan melalui implementasi tingkat kesehatan bank bulan Januari
WatchList Tools. sampai dengan Oktober 2012 secara
11. Menyusun telaah Review Kebijakan berkala setiap bulan.
Manajemen Risiko PT BSM. 4. Membahas Rencana Bisnis Bank PT
12. Menyusun telaah Review Questionair Bank Syariah Mandiri Tahun 2013.
Self Assessment GCG Dewan 5. Mengevaluasi kinerja, profil risiko dan
Komisaris. tingkat kesehatan bank bulan Nopember
13. Menyusun telaah Review atas Risiko 2012.
Stratejik terkait Kinerja Keuangan PT
BSM per 30 Juni 2012.

Komite Pemantau Risiko berfungsi


membantu Dewan Komisaris untuk
melakukan evaluasi tentang kebijakan
manajemen risiko dan kesesuaian
dalam pelaksanaannya.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 183


Tata Kelola Perusahaan

c. Rapat Komisaris - Direksi (RAKOMDIR) Periode Januari sd. Maret 2012

1. Membahas Proses Baru Pembiayaan .


2. Membahas progress implementasi New Nama Jumlah Rapat Tingkat Kehadiran
Core Banking System (NCBS).
3. Membahas Kebijakan Pembiayaan. Ramzi A Zuhdi 7 7
4. Membahas 15 (lima belas) Debitur Abdillah 7 7
terbesar Pembiayaan.
5. Membahas Hasil Audit Pemeriksaan Lilis Kurniasih 7 7
DAI.
Edyanto Rachman 7 7
6. Membahas Penanganan Pembiayaan
Bermasalah. Tjeppy Kustiwa 7 7
7. Membahas Proses Bisnis Pembiayaan
Konsumer, Kecil dan Mikro.
8. Membahas Penanganan Non Performing
Periode April sd. Desember 2012
Financing.
9. Membahas Penanganan Pembiayaan
Bermasalah. Nama Jumlah Rapat Tingkat Kehadiran

Ramzi A Zuhdi 16 16
d. Rapat Komite Pemantau Risiko

Rapat Komite Pemantau Risiko dilaksanakan Abdillah 16 16


melalui pertemuan dalam rangka mengikuti Lilis Kurniasih 16 15
RADIRKOM, RAKOMDIR dan RAKOM
dengan fokus pemantauan pelaksanaan Edyanto Rachman 16 16
manajemen risiko serta dengan melibatkan
Ateng Suhaeni 16 16
Pimpinan Satuan Kerja Terkait.

e. Rapat Dengan Pimpinan Satuan Kerja

Komite Pemantau Risiko dalam tahun laporan


melakukan pertemuan secara khusus dengan
pimpinan satuan kerja antara lain membahas
Strategi Divisi Human Capital terkait
Pertumbuhan Jaringan Cabang.

d. Rapat Komite Pemantau Risiko



Rapat Komite dilaksanakan sekurang-kurangnya
1 (satu) kali dalam sebulan dengan perincian
masing-masing anggota:

184 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


e. Riwayat hidup singkat anggota
Komite Pemantau Risiko

Nama Riwayat singkat

• Lahir di Cirebon tanggal 27 Maret 1954. Menyelesaikan pendidikan S1 Fisika dari


Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1978 dan Magister Manajemen Universitas
Indonesia (UI) pada tahun 1991.
• Memulai karir sebagai Supervisor pada Parts Department PT Astra Motor Sales tahun
1978.
• Bergabung dengan Bank Pembangunan Indonesia (BAPINDO) pada tahun 1984 sebagai
staff Urusan Sistem Informasi, selanjutnya sebagai Kepala Tim ALCO Support, Wakil
Kepala Cabang Bapindo Pontianak dan terakhir sebagai Kepala Cabang Bapindo
Tasikmalaya.
• Dalam perjalanan karirnya di PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. pernah menjabat sebagai
Team Leader Branch Roll-Out, Group Head MIS - Strategy & Performance Group,
Regional Risk Manager Bandung dan Regional Risk Manager Jakarta Sudirman.
• Komisaris PT Wahana Optima Permai – perusahaan anak Dana Pensiun Bank Mandiri
Edyanto Rachman Empat
Anggota, • Kursus dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain Bank Management Course di
Pihak Independen, Ahli Stockholm, Boulder Colorado, Cayman Islands, INSEAD Singapore, SESPIBANK,
Bidang Manajemen Risiko Sertifikasi Manajemen Risiko dan Assesor Kompetensi Manajemen Risiko – LSPP/BNSP.
• Sejak 1 Oktober 2010 menjabat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko PT Bank
Syariah Mandiri.

• Lahir di Cirebon tanggal 14 Juni 1954. Lulus Sarjana Akuntansi Universitas Padjadjaran
Bandung 1983 dan lulus Magister Manajemen Keuangan STIE IPWI Jakarta tahun 1998.
• Memulai karir di Bank Dagang Negara (BDN) tahun 1983 hingga tahun 1998.
• Tahun 1998 -1999 bergabung dengan Tim Merger Bank Mandiri sebagai Ketua Tim/
Koordintor Akuntansi Eks BDN.
• Tahun 1999, sebagai Anggota Working Committee Konversi Bank Susila Bakti menjadi
Bank Syariah Mandiri.
• Tahun 2000 - 2001 bergabung dengan Divisi Accounting PT Bank Mandiri (Persero)
sebagai Group Head Accounting and Operation Control. Tahun 2001 – 2003 bergabung
dengan Divisi Financial Control Project PT Bank Mandiri (Persero) sebagai Department
Head Legacy System & Accounting Support.
• Tahun 2003 - 2010 bergabung dengan PT Bank Syariah Mandiri, sebagai Kepala Divisi
Operasi dan Akuntansi.
• Tahun 2010 - 2011 menjabat sebagai Kepala Divisi Operasi PT Bank Syariah Mandiri.
• Tahun 2012 sampai dengan sekarang, Dosen Manajemen Keuangan Syariah dan
Ateng Suhaeni
Analisis Laporan Keuangan Syariah di Unversitas Al Azhar Indonesia (UAI) Jakarta.
Anggota,
• Kursus dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain Branch Management Course,
Pihak Independen, Ahli
Akuntansi Perbankan, Perpajakan, Workshop Letter of Credit, Overview Implementasi
Bidang Perbankan Syariah
Perbankan Syariah dan Sertifikasi Manajemen Risiko Level 4.
• Sejak April 2012 sampai dengan sekarang, sebagai Anggota Komite Pemantau Risiko PT
Bank Syariah Mandiri.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 185


Tata Kelola Perusahaan

3. Komite Remunerasi & Nominasi c. Kegiatan Komite Remunerasi dan Nominasi

Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk untuk Selama tahun 2012, Komite Remunerasi
membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan dan Nominasi telah melakukan telaah dan
tugas pengawasan terhadap Perseroan, khususnya rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai
untuk memastikan bahwa sistem/kebijakan kebijakan remunerasi dan nominasi Bank,
remunerasi dan nominasi Perseroan telah disusun diantaranya:
dan dilaksanakan berdasarkan asas keadilan a. Membahas tentang susunan Komite-Komite;
dan transparansi serta patuh kepada peraturan b. Membahas materi RUPS, antara lain:
perundang-undangan yang berlaku. remunerasi Pengurus dan Pegawai Bank,
asuransi kesehatan purna tugas Dewan
a. Tugas dan Tanggung jawab Komite Komisaris, Remunerasi Dewan Pengawas
Remunerasi dan Nominasi Syariah (DPS);
1) Melakukan evaluasi terhadap kebijakan c. Membahas Tindak lanjut RUPS;
remunerasi. d. Membahas Remunerasi Pegawai Organik
2) Memberikan rekomendasi kepada Dewan BSM dan Pegawai Outsourcing.
Komisaris mengenai:
a. Kebijakan remunerasi bagi Dewan d. Rapat-rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
Komisaris dan Direksi untuk disampaikan
kepada RUPS. Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
b. Kebijakan remunerasi bagi Pejabat dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali
Eksekutif dan pegawai secara dalam 3 (tiga) bulan. Selama tahun 2012, Komite
keseluruhan untuk disampaikan kepada Remunerasi dan Nominasi telah melakukan 8
Direksi melalui Dewan Komisaris. (delapan) kali rapat, dengan tingkat kehadiran
3) Menyusun dan memberikan rekomendasi Komite sebagai berikut:
mengenai sistem serta prosedur pemilihan
dan/atau penggantian anggota Dewan
Komisaris dan Direksi kepada Dewan Tingkat
Nama Jumlah Rapat
Kehadiran
Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
Achmad Marzuki
4) Memberikan rekomendasi mengenai calon 8 8
(Ketua, Komisaris Independen)
anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi
kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan Abdillah
8 8
(anggota, Komisaris Independen)
kepada RUPS.
Tardi
8 8
(anggota, Komisaris)
b. Struktur Komite Remunerasi dan Nominasi
Eka B. Danuwirana
8 8
(anggota, Pejabat Eksekutif Bank)
Sampai dengan 31 Desember 2012, susunan
keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi Achmad Fauzi
8 8
(anggota, Pejabat Eksekutif Bank)
PT Bank Syariah Mandiri berjumlah 5 (lima)
orang, sebagai berikut:

No. Nama Jabatan

1 Achmad Marzuki Sebagai Ketua (Komisaris Independen)

2 Abdillah Sebagai Anggota (Komisaris Independen)

3 Tardi Sebagai Anggota (Komisaris)

4 Eka B. Danuwirana Sebagai Anggota (Kepala Divisi)

5 Achmad Fauzi Sebagai Anggota (Kepala Divisi)

186 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


e. Riwayat hidup singkat anggota Komite
Remunerasi & Nominasi

Nama Riwayat singkat

Menjabat sebagai Head of Human Capital Division (HCD) sejak 19 Desember 2012.
Sebelum di HCD menjabat sebagai Head of Corporate Secretary Division (CSD). Lahir
di Kuningan Jawa Barat tanggal 4 November 1965. Lulus dari Fakultas Ekonomi Unkris
tahun 1989 dan Magister Hukum Bisnis Universitas Padjadjaran, Bandung tahun 2002.
Bergabung dengan BSM sejak tahun 2005.

Achmad Fauzi
Anggota Komite Remunerasi
& Nominasi

Menjabat sebagai Head of Planning, Development, and Performance Management Division


(PMD) sejak 19 Desember 2012. Sebelum di PMD menjabat sebagai Head of Human Capital
Division (HCD). Lahir di Tegal tanggal 11 April 1969. Lulus dari Fakultas Teknik, University of
Missouri USA tahun 1993, meraih Master dari Fakultas Teknik Purdue University USA tahun
1995. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2007.
Eka Bramantya Danuwirana
Anggota Komite Remunerasi
& Nominasi

Komite Remunerasi dan Nominasi


dibentuk untuk membantu Dewan
Komisaris dalam menjalankan tugas
pengawasan terhadap Perseroan
khususnya.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 187


Tata Kelola Perusahaan

J. Corporate Secretary 2. Tugas dan Tanggung Jawab


Corporate Secretary
Corporate Secretary Division (CSD) mengemban misi
untuk mendukung terciptanya citra perusahaan yang Fungsi dan peran Corporate Secretary di Bank serta
baik secara konsisten dan berkesinambungan melalui segenap unit pendukung telah diatur dalam Surat
pengelolaan program komunikasi yang efektif kepada Keputusan No.14/747-KEP/DIR tanggal 13 Desember
segenap pemangku kepentingan. 2012, perihal Penempatan dan Penetapan Pegawai
PT Bank Syariah Mandiri dengan tugas dan tanggung
Berdasarkan Surat Keputusan No.14/747-KEP/DIR tanggal jawab pokok sebagai berikut:
13 Desember 2012, perihal Penempatan dan Penetapan
a. Mengikuti perkembangan pasar dan kondisi
Pegawai PT Bank Syariah Mandiri, Direksi menetapkan
eksternal Bank khususnya peraturan-peraturan
Sdr. Taufik Machrus sebagai Corporate Secretary PT Bank
yang berlaku di bidang Perbankan Syariah.
Syariah Mandiri sejak tanggal 17 Desember 2012.
b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas
pemahaman Bank dan setiap informasi yang
Dalam menjalankan fungsi dan perannya, Corporate
dibutuhkan pihak eksternal Bank yang berkaitan
Secretary dibantu oleh unit pendukung Executive
dengan kondisi internal dan/atau hal-hal khusus
Assistant, Corporate Communication, Corporate Branding,
yang ingin diketahui publik.
Secretarial & Document Management, Office of the Board,
c. Memberikan masukan kepada Direksi Bank untuk
Corporate Event & CSR dalam berhubungan dengan pihak
menjalankan ketentuan/Undang-undang yang
eksternal maupun internal Bank.
berlaku antara lain tentang Perseroan, Obligasi,
Saham Perbankan Syariah, Pasar Modal beserta
1. Struktur Organisasi Corporate peraturan pelaksanaannya.
Secretary d. Memastikan sebagai penghubung antara
Bank dengan institusi eksternal yang mewakili
Struktur Organisasi Corporate Secretary Division masyarakat.
(CSD) sebagaimana bagan di bawah ini:

CSD

Secretarial

Team Leader Secretarial &


Executive Assistant Corporate Corporate Office of The Corporate
Branding Communication Document
Board Event & CSR
Management

Executive Assistant Brand


to Director Corporate
Development Media Relation Secretarial Board Protocol Event

Executive Assistant Clerk Clerk Clerk


Brand
to Comissioner Implementation Corporate Social
External Document Responsibility
Communication Management Board Support

Executive Assistant Brand Clerk Clerk Clerk Clerk


to DPS Management
Internal Corporate
Communication Documentation
Clerk
Clerk Clerk
Board Secretary

188 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


e. Mengingatkan Direksi Bank tentang tanggung BSM Media, Forum Doa Pagi Senin, Pengajian Rabu
jawabnya untuk melaksanakan GCG yang optimal Sore, dzikir Jumat pagi, intranet, temu pegawai, serta
sesuai tujuan perusahaan agar tercipta image sosialisasi ke Kantor Wilayah dan Cabang.
perusahaan yang lebih baik dan meningkatkan
laba perusahaan secara berkesinambungan.
f. Memastikan berjalannya fungsi Dewan Komisaris, 
3. Realisasi Kinerja Corporate Secretary
Direksi, Komite-Komite dan DPS.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Corporate
g. Mengkoordinir Self Assessment dan Pelaporan
Secretary selama tahun 2012, dalam kaitan dengan
Pelaksanaan GCG Bank sesuai PBI.
hubungan dengan Stakeholders antara lain:
h. Menyiapkan daftar Pemegang Saham, daftar
khusus dari anggota Direksi, Dewan Komisaris, a. Media  Gathering yang melibatkan Pers dan Insan  Bank.
dan keluarganya dalam kepemilikan saham, b. Penandatanganan Memorandum of Understanding
hubungan bisnis, dan peran lain yang dapat (MoU) dengan mitra Bank.
menimbulkan benturan kepentingan. c. Mengadakan berbagai event dalam rangka
i. Menghadiri dan membuat risalah rapat Direksi dan  membangun citra Bank yang kokoh antara lain:
Dewan Komisaris. 1) Acara UMKM Award
j. Melaksanakan penyelenggaraan Rapat Umum  2) Mengikuti  Islamic Book Fair
Pemegang Saham. 3) Pameran Pameran Franchise & License Expo,
Pameran festival ekonomi syariah di Surabaya
Hubungan dengan Stakeholders dilakukan antara dan Pameran peresmian KUR TKI di Surabaya
lain melalui kegiatan temu analis, paparan publik, 4) Indonesia Banking Expo (IBEX)
penerbitan brosur kinerja keuangan bulanan, 5) Expo pembiayaan koperasi dan UMKM
penerbitan laporan keuangan triwulanan, tengah 6) REI  Expo di Jakarta
tahunan dan tahunan. Pemegang Saham dan 7) Kegiatan klinik perbankan
pemangku kepentingan lainnya juga dapat mengakses 8) Agrinex  Expo
informasi mengenai Bank dan kegiatannya di situs 9) Bazar perbankan dan UMKM di Surabaya
web: www.syariahmandiri.co.id. d. Mengadakan berbagai acara terkait dengan program
Corporate Social Responsibility (CSR) antara lain:
Selain itu, mengingat pegawai merupakan salah satu 1) Acara sunatan massal
elemen penting dalam penciptaan citra perusahaan, 2) Santunan anak yatim
Corporate Secretary Bank juga memiliki tugas 3) Buka puasa bersama anak yatim
menyebarluaskan informasi mengenai BSM kepada 4) Pembiayaan  Qordhul Hasan
segenap pegawai, termasuk menyampaikan program 5) Pemberdayaan masyarakat dengan budidaya 
dan kebijakan manajemen. Informasi tersebut jamur
disampaikan melalui media internal antara lain: Milis, 6) Pembangunan sarana ibadah
7) Bantuan bencana banjir

Nama 4. Riwayat
RiwayatSingkat
singkat Corporate Secretary

Menjabat sebagai Head of Corporate Secretary Division (CSD) sejak 19 Desember


2012. Sebelum di CSD menjabat sebagai Head of Procurement and Services
Division (PSD). Lahir di Pasuruan tanggal 3 April 1968. Lulus dari Fakultas Ekonomi
Universitas Airlangga tahun 1994. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2001.

Taufik Machrus
Head of Corporate Secretary
Division

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 189


Tata Kelola Perusahaan

5. Daftar Siaran Pers Tahun 2012

No. Judul Tanggal

1. Layani Haji, Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri Gandeng Garuda Indonesia 20 Januari 2012
2. BSM Hadir dalam Sharia Economics Day 30 Januari 2012
3. BSM Raih The Best Islamic Bank 15 Februari 2012
4. BSM dan USAID Kerjasama Pengadaan Akses Air Bersih di Kudus 22 Februari 2012
5. BSM Bantu Minibank Yasporbi 24 Februari 2012
6. BSM Jalin Kerjasama dengan IPHI 7 Maret 2012
7. BSM Gandeng Victoria Syariah Layani Haji dan Pengiriman Uang 27 Maret 2012
8. Dirut BSM Pimpin Asbisindo 29 Maret 2012
9. Laba BSM Naik 31,67% 18 April 2012
10. BSM Luncurkan Layanan Remitansi di Singapura 22 April 2012
11. BSM Jalin Kerjasama dengan Univ Asy Syafiiyah 30 Maret 2012
12. BSM Hadir di Indonesia Forum IFN, Redmoney 17 Maret 2012
13. Laba Bersih BSM Triwulan I 2012 Rp192,72 Miliar 18 Mei 2012
14. BSM Gandeng Korean Community 12 Mei 2012
15. BSM Kerjasama dengan Metland 26 Juni 2012
16. BSM Gandeng Waralaba Autobridal 27 Juni 2012
17. Bank Syariah Dorong Industri Kreatif 28 Juni 2012
18. BSM Gandeng Asosiasi Muhammadiyah 1 Juni 2012
19. BSM Gelar Nobar dengan Anak Yatim 20 Juni 2012
20. Peringkat BSM AA+ 6 Juni 2012
21. BSM Bank Syariah terbaik ABFI Perbanas-Tempo 19 Juli 2012
22. Gelar Safari Ramadhan, BSM Serahkan Bantuan Modal Kerja 8 Agustus 2012
23. Laba Bersih BSM Semester I Tumbuh 46,98% 13 Agustus 2012
24. BSM Serahkan Bantuan Beasiswa Senilai 8 Milyar dan 1000 Buku Dalam Acara Buka Puasa Bersama Anak Yatim 10 Agustus 2012
25. BSM Raih Bank Syariah Terbaik Investor Daily 25 Agustus 2012
26. BSM Raih Annual Report Award ke-3 Kali 14 September 2012
27. BSM Peroleh The Best Islamic Bank Asiamoney 27 September 2012
28. BSM Dirikan Sharia Corner UGM 16 September 2012
29. BSM Gelar Pelatihan BMT 12 Oktober 2012
30. BSM raih Indonesia Human Capital Study Award 14 Oktober 2012
31. BSM Peringati Milad ke-13 1 November 2012
32. Temenos, Anabatic and Bank Syariah Mandiri Establish Islamic Model Bank Core Banking Solution for Indonesia 6 November 2012
33. Laba Bersih BSM Triwulan III 2012 Tumbuh 45,29% 7 November 2012
34. Dirut BSM Raih The Best Islamic Banker of The Year 20 November 2012
35. BSM Tandatangani MoU dengan BNP2TKI 21 November 2012
36. BSM Gelar UMKM Awards 2012 7 Desember 2012
37. BSM Raih Most Trusted Companies 28 Agustus 2012
38. BSM Serahkan Hadiah BSM Education Award 16 Desember 2012

190 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


6. Data Surat Menyurat BSM Tahun Kriteria/Indikator Kinerja
2012
Kriteria untuk menilai kinerja Dewan Komisaris adalah
Tahun 2012, BSM telah mengeluarkan surat sebanyak pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dalam melakukan
48.143 surat keluar dan mengadministrasikan surat pengawasan atas kebijakan pengurusan jalannya
masuk sebanyak 58.770 surat. Biaya yang telah Perusahaan, dan memberi nasihat kepada Direksi untuk
dikeluarkan dalam mengadministrasikan surat keluar kepentingan dan tujuan Perusahaan serta pelaksanaan
selama tahun 2012 sebesar Rp598,21 juta. tugas yang secara khusus diberikan kepadanya menurut
anggaran dasar dan/atau berdasarkan keputusan RUPS
dalam koridor peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Sementara indikator kinerja untuk mengukur
K. Hubungan Keluarga Diantara kinerja Direksi mencakup:
Anggota Dewan Komisaris, 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-
Direksi atau Pemegang Saham masing anggota Direksi sesuai Anggaran Dasar
Perusahaan
Berdasarkan Data BMPD pihak terkait tidak ada hubungan 2. Pelaksanaan hasil keputusan RUPS Tahunan 2012
keluarga antara sesama Dewan Komisaris, Direksi, dan 3. Pencapaian realisasi dari RKAP
atau Pemegang Saham.

Pihak yang Melaksanakan Assessment

L. Assessment Dewan Komisaris Pihak yang melakukan assessment terhadap kinerja


Dewan Komisaris adalah RUPS, sedangkan penilaian
dan Direksi terhadap kinerja Direksi adalah Dewan Komisaris dan
RUPS. Dalam melakukan penilaian terhadap kinerja
Proses Pelaksanaan Assessment Direksi, Dewan Komisaris mengacu kepada indikator KPI
Direksi sebagaimana uraian di atas. Dewan Komisaris dan
Proses penilaian (assessment) atas kinerja Komisaris Direksi mempertanggungjawabkan pencapaian kinerja
dilaksanakan melalui RUPS. RUPS adalah rapat yang atas pelaksanaan tugas dan tangung jawab masing-
diselenggarakan oleh Direksi atas permintaan tertulis dari masing kepada Pemegang Saham melalui RUPS.
seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau dari
seorang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama
mewakili 1/10 bagian atau lebih dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara.

Dewan Komisaris dan Direksi


mempertanggungjawabkan pencapaian
kinerja atas pelaksanaan tugas dan
tangung jawab masing-masing
kepada Pemegang Saham melalui
RUPS.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 191


Tata Kelola Perusahaan

Assessment terhadap Dewan Komisaris melalui penilaian terhadap laporan-laporan


dan Direksi yang diberikan oleh Direksi, kajian/telaah oleh
komite-komite di bawah Dekom serta rapat-
Assessment terhadap Dewan Komisaris dan Direksi tahun rapat yang dilakukan bersama Direksi dan unit
2012 dilakukan melalui Self Assessment Penerapan kerja.
GCG di Bank. Pelaksanaan Self Assessment GCG b. Dekom telah melakukan pengawasan dan
mengacu pada aspek penilaian antara lain Penerapan nasihat terhadap pelaksanaan tugas dan
Governance Structure, Kebijakan Corporate Governance, tanggung jawab Direksi. Kedua hal tersebut
Pengungkapan (Disclosure) Corporate Gorvernance dan dilakukan baik secara lisan dalam forum rapat
Audit serta Sistem Pengendalian Intern. Self assessment (Radirkom, Rakomdir) maupun tetulis.
Internal dilaksanakan oleh Komisaris, Direksi dan Kepala c. Dekom telah mengidentifikasi, mengevaluasi,
Unit Kerja. memantau dan mengarahkan pelaksanaan
serta persetujuan atas kebijakan strategis
Penilaian terhadap penerapan GCG oleh Dewan Komisaris Bank baik secara tertulis maupun secara
dan Direksi dilaksanakan sesuai aturan regulator bank langsung melalui rapat.
yaitu Bank Indonesia melalui PBI No.11/33/PBI/2009 d. Dekom telah memastikan bahwa Direksi
tanggal 7 Desember 2009 dan SE BI No.12/13/DPbS telah menindaklanjuti temuan audit dan
tanggal 10 April 2010 tentang Pelaksanaan Good rekomendasi dari hasil pengawasan Bank
Corporate Governance Bagi BUS dan UUS. Indonesia. Hal tersebut dilakukan dengan
memantau pelaksanaan tindak lanjut audit
Hasil pelaksanaan self assessment GCG terhadap intern Bank melalui rapat bersama Direksi
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan tentang hasil telaah Komite Audit dan laporan
Komisaris adalah sebagai berikut: Direksi atas monitoring tindak lanjut dari hasil
audit intern dan ekstern.
1. Komposisi, kriteria dan independensi Dewan e. Dekom telah melaksanakan tugas dan
Komisaris (Dekom) tanggungjawab sesuai dengan prinsip GCG.
a. Jumlah Dekom telah memenuhi persyaratan f. Dekom telah membentuk Komite Audit, Komite
yang berlaku dan seluruhnya berdomisili di Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi &
Indonesia. Nominasi.
b. Seluruh anggota Dekom memiliki integritas, g. Dekom telah memastikan bahwa Komite yang
kompetensi dan reputasi keuangan yang dibentuk telah dijalankan dengan efektif dan
memadai. secara berkala me-review serta me-monitor
c. Anggota Dekom 60 % merupakan Komisaris pelaksanaan tugas Komite.
independen.
d. Seluruh Komisaris Independen tidak 3. Efektifitas Rapat Dewan Komisaris
ada yang memiliki hubungan keuangan, a. Dekom telah menyelenggarakan rapat 1
kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau (satu) kali dalam sebulan sehingga melebihi
hubungan keluarga dengan Pemegang Saham syarat paling kurang 1 (satu) kali dalam 2
pengendali, anggota Dekom dan/atau Direksi (dua) bulan. Selama tahun 2012 rapat yang
atau hubungan keuangan dan/atau hubungan dilakukan Komisaris sebanyak 37 Rapat
kepemilikan saham dengan Bank. (RaKom, RaDirKom, RaKomDir, RaKomDPS).
e. Anggota Dekom tidak saling memiliki b. Keputusan Dekom telah dituangkan dalam
hubungan keluarga sampai dengan derajat risalah termasuk dissenting opinions apabila
kedua dengan sesama anggota Dekom dan/ ada. Selama ini pengambilan keputusan
atau Direksi. selalu dilakukan dengan mengedepankan
musyawarah mufakat.
2. Tugas dan tanggung jawab Dekom c. Dekom telah menyampaikan hasil rapat
a. Dekom telah melakukan pengawasan atas baik sebagai rekomendasi dan/atau nasehat
pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan kepada Direksi secara tertulis maupun dalam
usaha Bank. Pelaksanaan pengawasan forum rapat.

192 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


4. Transparansi Dewan Komisaris dan peraturan perundang-undangan yang
a. Dekom tidak ada yang memanfaatkan Bank berlaku.
untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/ c. Direksi telah berupaya untuk
atau pihak lain yang mengurangi asset atau mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG
mengurangi keuntungan Bank. dalam melaksanakan kegiatan operasional
b. Dekom tidak ada yang mengambil atau BUS pada setiap tingkatan atau jenjang
menerima keuntungan pribadi dari Bank selain organisasi.
remunerasi dan fasilitas lainnya sesuai yang d. Direksi telah mematuhi komitmen bahwa
ditetapkan RUPS. atas setiap hasil temuan audit intern maupun
ekstern selalu ditindaklanjuti.
e. Direksi telah mempertanggungjawabkan
Hasil pelaksanaan self assessment GCG terhadap
pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi adalah
Saham melalui RUPS tahunan.
sebagai berikut:
f. Direksi menyampaikan kebijakan-kebijakan
1. Komposisi, kriteria dan Independensi Direksi. Bank kepada pegawai melalui SE Bank yang
a. Komposisi Direksi telah memenuhi ketentuan mudah diakses oleh setiap pegawai Bank.
yang berlaku dan semua direksi berdomisili di Juga disampaikan pula dalam kegiatan Forum
Indonesia Doa Pagi, Raker, RakerWil, Family Gathering,
b. Direktur utama tidak memiliki hubungan e-Learning, dll.
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham g. Anggota Direksi tidak memberikan kuasa
dan hubungan keluarga dengan Pemegang umum kepada pihak lain yang mengakibatkan
Saham Pengendali. pengalihan tugas dan fungsi Direksi.
c. Direksi memiliki integritas, kompetensi dan h. Sesuai dengan arahan Bank Indonesia, BSM
reputasi keuangan yang memadai. telah berupaya menyesuaikan pemisahan
d. Pengangkatan dan/atau penggantian anggota fungsi antara operasional/bisnis dengan fungsi
Direksi telah dilakukan dengan memperhatikan pengawasan/manajemen risiko/pendukung
rekomendasi Komite Nominasi atau Komite pada level Direksi yang terealisasi pada akhir
Remunerasi dan Nominasi. 2012.
e. Seluruh anggota Direksi baik secara sendiri- i. Dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan
sendiri atau bersama-sama tidak memiliki Good Corporate Goverance (GCG), Direksi
saham melebihi 25% (dua puluh lima persen) telah menerbitkan Pedoman dan Tata Tertib
dari modal disetor pada suatu perusahaan Direksi yang mencantumkan pengaturan
lain. waktu kerja dan rapat.
f. Seluruh anggota Direksi tidak saling memiliki
3. Efektivitas rapat Direksi
hubungan keluarga sampai dengan derajat
a. Direksi menetapkan kebijakan dan keputusan
kedua dengan sesama anggota Direksi , dan/
strategis melalui mekanisme Rapat Direksi.
atau dengan anggota Dewan Komisaris
Rapat Direksi minimal diadakan sekali dalam
2. Tugas dan tanggung jawab Direksi seminggu.
a. Direksi bertanggung jawab penuh atas b. Risalah rapat yang merupakan keputusan
pengelolaan BUS. Direksi telah berupaya bersama seluruh anggota Direksi telah
semaksimal mungkin memenuhi target bisnis didokumentasikan dengan baik dan disimpan
yang dibebankan oleh pihak management. dengan rapi.
Direksi dalam mencapai target bisnis telah c. Keputusan rapat Direksi yang memerlukan
mengedepankan prinsip kehati-hatian dan tindak lanjut telah ditindaklanjuti, baik oleh
prinsip syariah yang berlaku. Direksi yang bersangkutan maupun oleh Divisi
b. Direksi dalam mengelola Bank sudah sesuai Terkait.
dengan kewenangan dan tanggung jawab
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 193


Tata Kelola Perusahaan

Hal-hal yang telah dilakukan Dewan Komisaris dan 3. Direksi telah menyampaikan pesan spirit kepada
Direksi BSM tahun 2012 insan BSM melalui buku “Memaknai Kerja” yang
merupakan pesan Direktur Utama BSM agar dapat
Hasil penilaian penerapan GCG yang menjadi tugas dan
membangun BSM longness dan sustainable untuk
tanggung jawab Dewan Komisaris telah berjalan baik
menjadi soko guru dan pengusung peradaban
dengan praktik sebagai berikut:
spiritual di masa yang akan datang. Membangun
1. Dewan Komisaris telah memiliki tata tertib kerja dengan nilai-nilai perusahaan yang kuat dan
2. Dewan Komisaris telah memiliki Komite Audit, seragam dan terinternalisasi kepada insan BSM.
Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi & 4. Direksi telah memegang amanah sebagai ketua
Nominasi yang membantu pelaksanaan tugas dan pada beberapa lembaga maupun asosiasi antara
tanggung jawab Dewan Komisaris dengan keahlian lain penetapan Direktur Utama BSM sebagai Ketua
di bidang masing-masing. Umum ASBISINDO. Hal tersebut, merupakan wujud
3. Dewan Komisaris telah melakukn pengawasan tanggung jawab sosial Direksi khususnya Direktur
terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Utama BSM terhadap kemajuan, keberhasilan
Direksi, pengawasan atas kebijaksanaan Direksi sistem keuangan syariah di Indonesia.
serta memberikan nasihat kepada Direksi. 5. Direksi telah melaksanakan program
4. Dewan Komisaris telah memantau dan pengembangan diri dan kompetensi melalui
mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis pelatihan, workshop maupun seminar yang relevan
bank. dengan fungsi dan tugas Direksi.
5. Dewan Komisari telah menindaklanjuti hal-hal yang 6. Direksi telah menyusun dan Rencana Bisnis Bank
perlu mendapat perhatian dan persetujuan Dewan (RBB) dan strategi pencapaian bisnis dengan baik.
Komisaris atas kegiatan bank sesuai dengan 7. Direksi telah memberikan pengarahan dan nasihat
ketentuan yang berlaku, misal Dewan Komisaris langsung kepada jajaran BSM melalui forum doa
memberikan persetujuan pembiayaan kepada pagi setiap hari senin dan media lain (intranet,
Pihak Terkait. bbm).
6. Dewan Komisaris telah menjalankan komunikasi 8. Direksi telah memberikan kesempatan kepada
yang efektif dengan Direksi dan Dewan Pengawas jajaran BSM untuk mengembangkan diri dan
Syariah (DPS) melalui pelaksanaan rapat Dewan kompetensi dalam menunjang pelaksanaan tugas
Komisaris dan Direksi (Rakomdir), rapat Direksi dan dan tanggung jawab melalui kehadiran Direksi saat
Dewan Komisaris (Radirkom) serta rapat Dewan pembukaan pelatihan kepegawaian, workshop dan
Komisaris dan DPS dengan agenda kepatuhan, lain-lain.
pelaksanaan prinsip syariah pada kegiatan usaha
bank.
7. Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis Bank (RBB). M. Remunerasi dan Fasilitas Lain
8. Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan
aktif terhadap fungsi kepatuhan.
1. Kebijakan Remunerasi dan
Fasilitas Lain
Hasil penilaian penerapan GCG yang menjadi tugas dan
tanggung jawab Direksi telah berjalan baik dengan praktik Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya
sebagai berikut: (remuneration package) ditetapkan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) bagi Dewan Komisaris,
1. Direksi telah menjalankan tugas dan tanggung Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah (DPS).
jawab masing-masing sesuai bidang Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya yang
2. Direksi telah memisahkan pembidangan ditetapkan RUPS antara lain meliputi:
fungsi antara operasional/bisnis dengan fungsi
pengawasan/manajemen risiko/pendukung dalam a. Remunerasi yaitu penghasilan dalam bentuk
struktur organisasi bank guna menghindari adanya keuangan (non natura) antara lain gaji, tunjangan
benturan kepentingan (Conflict of Interest). (benefit), kompensasi dalam bentuk saham,
bonus dan bentuk remunerasi lainnya; dan

194 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


b. Fasilitas lain yaitu fasilitas yang diterima tidak Tabel Rasio Gaji
dalam bentuk keuangan (natura), antara lain
No Uraian Rasio
fasilitas perumahan, fasilitas transportasi, fasilitas
1 Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah 1.2 : 1
asuransi kesehatan, fasilitas telekomunikasi, dan
fasilitas lainnya, yang dapat dimiliki maupun tidak 2 Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah 1.1 : 1
dapat dimiliki. 3 Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi 2.7 : 1
4 Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah 25.4 : 1
Hasil kajian tersebut disampaikan kepada Dewan
Komisaris untuk kemudian disahkan oleh RUPS. Pemberian remunerasi dan fasilitas lain untuk Direksi
mengacu kepada keputusan dari pemegang saham
Pengungkapan mengenai kebijakan remunerasi dan sebagaimana ditetapkan dalam RUPS dengan
fasilitas lainnya sebagaimana tabel di bawah ini: memperhatikan saran yang diberikan oleh Komite
Remunerasi dan Nominasi.
Tabel Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas lain
Jumlah diterima dalam 1 tahun
Jenis remunerasi dan Fasilitas
Lainnya
Direksi N. Akses Informasi dan Data
Orang Rupiah
Perseroan
1. Remunerasi 6 7,397,920,272
Akses informasi kepada seluruh Stakeholders merupakan
2. Fasilitas lainnya*) :
a. Yang dapat dimiliki 27.566.463.971
bagian penting dari peningkatan prinsip transparansi
b. Yang tidak dapat dimiliki informasi secara internal dan eksternal, yang diharapkan
membantu, menjaga dan meningkatkan pengetahuan,
TOTAL 34.964.384.243 pemahaman dan persepsi positif dari para Stakeholders
terhadap kebijakan dan kegiatan Bank. Selain melalui
* ) dinilai dalam equivalen rupiah
media cetak nasional, penyebaran informasi juga
dilakukan dengan:
2. Remunerasi Anggota Direksi 1. Situs Internet: www.syariahmandiri.co.id.
dalam Setahun 2. Jejaring sosial: facebook, twitter
3. Majalah internal Bank.
Jumlah remunerasi yang diterima oleh anggota Direksi
4. Televisi/Radio.
dalam satu tahun dikelompokkan dalam kisaran
5. Forum-forum pengajian
tingkat penghasilan, sebagaimana tabel di bawah ini:
6. Media komunikasi antara Bank dengan pegawai
melalui berbagai fasilitas yang disediakan seperti
Tabel Rasio Gaji
intranet, Bank SE, forum doa pagi, dan sebagainya.
Jumlah Remunerasi*) Jumlah Direksi
per orang dalam 1 tahun

di atas Rp 2 miliar - O. Penanganan Benturan


di atas Rp 1 miliar s.d Rp 2 miliar 6 Kepentingan
di atas Rp 500 juta s.d Rp 1 miliar -
Rp 500 juta ke bawah - Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank tentu tidak
terlepas dari kegiatan yang dapat menimbulkan benturan
*) yang diterima dalam bentuk keuangan
kepentingan, namun sejauhmana Bank dapat mengelola
benturan kepentingan tersebut sehingga terhindar dari
3. Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah tindakan penyimpangan/fraud.

Sedangkan rasio gaji tertinggi dan terendah dengan Benturan Kepentingan adalah kondisi dimana jajaran Bank
skala perbandingan sebagai berikut: memiliki kepentingan lain selain kepentingan perusahaan
yaitu kepentingan untuk diri sendiri, keluarga maupun
pihak-pihak tertentu. Jajaran Bank wajib mengetahui dan

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 195


Tata Kelola Perusahaan

menghindari kegiatan yang dapat menimbulkan benturan 3. Larangan kepada pejabat eksekutif menjadi pemutus
kepentingan. proses penyediaan dana kepada anggota keluarga
(dua derajat).
Jajaran Bank wajib untuk menghindari segala bentuk 4. Komitmen jajaran BSM untuk menjalankan Kode Etik
benturan kepentingan yang dapat timbul dalam Bankir, Code of Conduct BSM, sumpah jabatan dan
pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sesuai seluruh peraturan yang berlaku.
dengan peraturan yang berlaku. Peraturan yang mengatur 5. Pengisian pernyataan tahunan (Annual Disclosure)
kondisi benturan kentingan diatur dalam Surat Keputusan oleh jajaran BSM setiap tahunnya pada aplikasi GIS
Bersama Direksi dan Komisaris No.4/002/DIR.KOM, (GCG Information System)
tentang Code of Conduct PT Bank Syariah Mandiri, 6. Pemberlakuan formulir hubungan keluarga khususnya
tanggal 26 November 2002. bagi pegawai baru untuk menghindari benturan
kepentingan dari penempatan di satu wilayah unit kerja.
Dalam rangka mengoptimalkan penerapan Code of Conduct
(CoC), Direksi telah mencanangkan gerakan La Risywah,
No Kick Back, dan No Special Payment. Gerakan tersebut P. Perkara Penting yang sedang
dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran seluruh jajaran
Bank agar senantiasa bekerja secara profesional. Seluruh
Dihadapi oleh Perusahaan,
jajaran dan pihak terafiliasi Bank dilarang menerima hadiah/ Entitas Anak, Anggota Direksi
imbalan dan bingkisan dalam bentuk apapun dari pihak dan/atau Anggota Dewan
nasabah/rekanan atau pihak ketiga lainnya. Penerapan
komitmen La Risywah, No Kick Back, dan No Special
Komisaris
Payment tersebut berlaku untuk setiap aspek kegiatan Bank
termasuk di bidang pembiayaan. Perkara hukum adalah permasalahan hukum perdata dan
pidana yang dihadapi BSM selama periode tahun laporan
Pada proses pembiayaan, Bank wajib menyampaikan dan telah diajukan melalui proses hukum.
surat pernyataan La Risywah kepada nasabah mengenai
penegasan bahwa jajaran BSM tidak boleh menerima Perkara hukum yang dihadapi Bank tahun 2012
bingkisan dalam bentuk apapun baik berupa uang atau Jumlah
barang terkait proses pembiayaan nasabah. Surat PermasalahanWW Hukum
Perdata Pidana
pernyataan tersebut ditanda-tangani kepala unit kerja dan
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan
nasabah guna mendukung gerakan La Risywah, No Kick - 1
hukum yang tetap)
Back, dan No Special Payment. Dalam proses penyelesaian 13 -
Total 13 1
Gerakan tersebut diatur dalam Surat Edaran Internal BSM
yang menjadi komitmen bagi jajaran BSM untuk tidak
menerima segala macam bentuk pemberian dari nasabah, Perkara hukum antara Bank dan
konsultan, vendor ataupun rekanan untuk menjaga PT Atriumasta Sakti
profesionalitas kerja. Peraturan yang mengatur gerakan
La Risywah, No Kick Back, dan No Special Payment Pada tanggal 12 Januari 2009, PT Atriumasta Sakti (PT
ini disosialisaikan kepada seluruh nasabah, konsultan, AS) menggugat Bank melalui Badan Arbitrase Syariah
vendor, ataupun rekanan BSM baik melalui surat resmi Nasional (BASYARNAS) dengan register perkara No.16/
dan pemasangan poster “La Risywah” di setiap unit kerja. Tahun2008/BASYARNAS/Ka.Jak. Para pihak dalam
perkara ini adalah PT AS sebagai Pemohon dan Bank
BSM juga telah membuat aturan untuk menghindarkan sebagai Termohon.
diri dari benturan kepentingan untuk lingkungan internal,
diantaranya: Status Penyelesaian Perkara, Pengaruh dan Sanksi
1. Tata tertib dalam pelaksanaan tugas dan tanggung Administrasi
jawab nggota Dewan Komisaris, Direksi, Pemegang
Saham dan anggota DPS. Dari proses persidangan, pada tanggal 16 September
2. Keharusan melengkapi formulir tambahan persetujuan 2009, Majelis Arbitrase BASYARNAS telah memutuskan
Dewan Komisaris atas penyediaan dana kepada pihak antara lain menghukum Bank untuk mengembalikan
terkait.

196 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


kepada PT AS dana sebesar Rp878.791.366 dan dalam melaksanakan fungsi intermediasi-nya telah
menghukum untuk mengembalikan kepada PT AS biaya- menyalurkan dana berdasarkan prinsip syariah dalam
biaya lainnya sepanjang biaya-biaya tersebut didukung bentuk pembiayaan murabahah. Rincian SKPKB dan
oleh bukti-bukti pengeluaran yang telah diverifikasi STP tersebut adalah sebagai berikut: kantor pusat di
oleh Kantor Akuntan Publik mengenai kebenarannya, Jakarta sebesar Rp25.542.431.822, kantor cabang di
baik mengenai keaslian bukti-bukti tersebut maupun Jambi sebesar Rp1.588.713.232, kantor cabang di Solo
mengenai besarnya biaya dengan perkiraan sebesar sebesar Rp5.830.767.262, kantor cabang di Bandar
Rp11.647.310.116. Lampung sebesar Rp2.377.922.133 dan kantor cabang di
Pekalongan sebesar Rp2.309.495.259.
Atas keputusan Majelis Arbitrase tersebut, Bank telah
menempuh upaya hukum mulai dari Permohonan Terhadap SKPKB dan STP tersebut di atas, Bank tidak
Pembatalan melalui Pengadilan Agama Jakarta Pusat bersedia melaksanakan pembayaran dengan alasan
hingga upaya Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah terdapat permasalahan status hukum perpajakan dari
Agung. transaksi pembiayaan murabahah, yang saat itu berlaku
belum secara spesifik dan eksplisit mengatur kegiatan
Mahkamah Agung telah menerbitkan surat No. 22/SPM- usaha bank syariah khususnya pembiayaan murabahah
AG/C-I/V/2012 tertanggal 21 Mei 2012 yang menolak sehingga diperlukan proses penafsiran.
Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Bank.
Bank berpendapat bahwa pembiayaan murabahah
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank telah adalah jasa perbankan sebagaimana diatur dalam UU
membentuk penyisihan atas estimasi kerugian atas No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang telah diubah
perkara hukum ini sebesar Rp12.000.000.000. dengan UU No. 10 Tahun 1998 dan UU No. 21 Tahun 2008
tentang Perbankan Syariah, dengan demikian pembiayaan
murabahah dikecualikan dari pengenaan PPN. Hal ini
Perkara Penting Lainnya sesuai dengan UU No. 8 Tahun 1983 yang telah diubah
dengan UU No. 18 Tahun 2000 tentang PPN barang dan
Permasalahan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas
jasa dan penjualan atas barang mewah.
Pembiayaan Murabahah.

Dirjen Pajak berpendapat bahwa kegiatan transaksi


Pada tahun 2004 dan 2005 kantor pusat dan beberapa
murabahah yang dilakukan oleh Bank terutang PPN
kantor cabang Bank telah menerima Surat Ketetapan
karena kegiatan tersebut dilakukan dengan berdasarkan
Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak
prinsip jual beli barang dan kegiatan transaksi murabahah
(STP) atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk
tidak termasuk jenis jasa di bidang perbankan.
masa pajak Januari sampai dengan Desember 2003
dari Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) dengan
jumlah sebesar Rp37.649.329.708, sehubungan Bank

Bank wajib menyampaikan surat


pernyataan La Risywah kepada nasabah
pada proses pembiayaan dalam
rangka mendukung gerakan La
Risywah, No Kick Back dan No Special
Payment.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 197


Tata Kelola Perusahaan

Selanjutnya pada tahun 2010, pemerintah telah Pada tahun 2012, Bank Indonesia menerbitkan Surat
menerbitkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Edaran (SE) BI No.14/7/DPbS mengenai “Produk
Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Qardh Beragun Emas Bagi Bank Syariah dan Unit
RI No. 47 Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan Usaha Syariah“ yang berlaku sejak 29 Pebruari 2012
dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2010 yang berlaku yang mengatur bahwa untuk menjalankan bisnis Qardh
sejak tanggal 25 Mei 2010. Pada pasal 3 ayat 2 poin b beragun emas, Bank harus menurunkan secara bertahap
dari undang-undang tersebut dan paragraf penjelasannya pembiayaan nasabah yang memiliki saldo diatas Rp250
disebutkan bahwa pengenaan PPN atas transaksi juta, membatasi rasio financing to value (FTV) maksimum
murabahah terhadap beberapa bank syariah tertentu sebesar 80% dari rata-rata harga jual 100 gram emas PT
ditanggung oleh pemerintah. Berdasarkan paragraf ANTAM (Persero) Tbk dan membatasi jumlah portofolio
penjelasan dari pasal 3 ayat 2 tersebut jumlah PPN rahn maksimal sebesar jumlah terkecil antara 20% dari
Bank yang ditanggung oleh pemerintah adalah sebesar jumlah seluruh pembiayaan atau 150% dari modal bank
Rp25.542.431.822 dari jumlah SKPKB dan STP yang (KPMM).
diterima Bank sebesar Rp37.649.329.708 sebagaimana
dijelaskan dalam paragraf sebelumnya. Bank Indonesia juga menerbitkan SE BI No.14/16/DPbS
yang berlaku sejak 31 Mei 2012 mengenai “Produk
Manajemen berkeyakinan bahwa selisih antara jumlah Pembiayaan Kepemilikan Emas (PKE) Bagi Bank Syariah
PPN yang ditanggung oleh pemerintah dan jumlah SKPKB dan Unit Usaha Syariah“. Untuk menjalankan produk PKE
dan STP yang diterima oleh Bank tidak akan ditagihkan tersebut Bank dilarang mengenakan biaya penyimpanan
kepada Bank sesuai maksud dan tujuan dari Undang- dan pemeliharaan atas emas yang dijadikan agunan.
Undang tersebut. Jumlah PKE maksimum Rp150 juta per nasabah. Nasabah
dimungkinkan memperoleh PKE dan Rahn secara
Pada tanggal 15 Oktober 2009, pemerintah telah bersamaan dengan jumlah saldo secara keseluruhan
menerbitkan Undang-Undang RI No.42 tahun 2009 tentang Rp250 juta dan jumlah saldo PKE maksimum sebesar
Perubahan Ketiga atas Undang-Undang RI No. 8 tahun Rp150 juta.
1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang berlaku Manajemen yakin bahwa efek dari SE BI ini tidak akan
mulai tanggal 1 April 2010. Undang-Undang RI tersebut mempunyai dampak material terhadap laporan keuangan
menegaskan bahwa jasa pembiayaan berdasarkan prinsip per 31 Desember 2012.
syariah termasuk kelompok jasa yang tidak dikenai PPN.
Penerapan Metode Anuitas dalam Murabahah
Penghentian Sementara Penerimaan Nasabah Baru
untuk Bisnis Rahn Pada tanggal 21 Desember 2012 Dewan Syariah Nasional
Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) mengeluarkan fatwa
Pada tanggal 30 November 2011, Bank Indonesia (BI) No.84/DSN-MUI/XII/2012 tentang Metode Pengakuan
telah menghentikan sementara kegiatan Bank dalam Keuntungan Tamwil Bi Al-Murabahah (pembiayaan
penerimaan nasabah rahn baru dan penambahan murabahah) di Lembaga Keuangan Syariah. Fatwa
pembiayaan nasabah rahn yang sudah ada pada tanggal tersebut mengatur bahwa pengakuan keuntungan
tersebut. Menurut BI, penghentian ini karena kebijakan murabahah dalam bisnis yang dilakukan oleh lembaga
dari operasional rahn Bank mengandung risiko yang cukup keuangan syariah boleh dilakukan secara proporsional
tinggi dan telah dimanfaatkan untuk tujuan spekulasi. atau secara anuitas selama sesuai dengan kebiasaan
yang berlaku di kalangan lembaga keuangan syariah.
Bank telah mengambil tindakan korektif dengan penurunan
saldo portofolio pembiayaan rahn, memperbaiki dan Atas dasar fatwa tersebut, pada tanggal 16 Januari 2013,
merubah kebijakan operasional rahn, sehingga Bank Dewan Standar Akuntansi Syariah - Ikatan Akuntan
Indonesia memperbolehkan penyaluran kembali Indonesia (DSAS-IAI) menerbitkan Buletin Teknis No. 9
pembiayaan Rahn sesuai dengan surat Bank Indonesia untuk mengatur dan menyeragamkan penerapan metode
No. 14/410/DPbS tanggal 14 Maret 2012. anuitas dalam transaksi murabahah. Berdasarkan Buletin
Teknis No.9, transaksi murabahah yang dilakukan oleh
sebagian lembaga keuangan syariah secara substansi

198 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


adalah transaksi pembiayaan. Oleh karena itu, perlakuan
Q. Buy Back Share and Buy Back
akuntansi untuk transaksi pembiayaan murabahah
seharusnya mengacu kepada PSAK 55: “Instrumen Obligation
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran“, PSAK 50:
“Instrumen Keuangan: Penyajian“, PSAK 60: “Instrumen Merujuk pada SEBI No. 12/13/DPbS, perihal Pelaksanaan
Keuangan: Pengungkapan“ dan PSAK lain yang relevan. Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah
dan Unit Usaha Syariah, tanggal 30 April 2010 yang
Saat ini Bank sedang mengevaluasi Buletin Teknis No.9 dimaksud dengan buy back shares dan buy back obligasi
tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap adalah upaya mengurangi jumlah saham atau obligasi
laporan keuangan. yang telah terbitkan dengan cara membeli kembali saham
atau obligasi tersebut, yang tata cara pembayarannya
Pendapatan dan Biaya terkait Murabahah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dalam akad Murabahah, Lembaga Keuangan Syariah Bank tidak melakukan buy back shares maupun buy back
(LKS) menerima pendapatan diluar marjin keuntungan obligasi selama tahun 2012.
seperti biaya administrasi dan biaya lain terkait
pembiayaan. LKS juga dapat menanggung beban yang
terkait langsung dengan pembiayaan seperti biaya komisi, R. Akuntan Perseroan
biaya survei dan biaya lain. Perlakuan pendapatan
dan beban langsung ini belum seragam dilakukan oleh Pemilihan KAP didasarkan pada daftar KAP di Bank
Lembaga Keuangan Syariah, apakah diakui sekaligus Indonesia. KAP baru terpilih selama 4 (empat) tahun.
dimuka sebagai pendapatan/biaya atau diakui sebagai Proses pemilihan KAP telah dibakukan dengan
pendapatan/biaya selama masa akad. menerbitkan SE No.10/012/UMM, tanggal 24 Desember
2008 perihal Pedoman Pelaksanaan Seleksi Kantor
Kondisi ini menjadi pertimbangan bagi DSAS-IAI dalam Akuntan Publik. Pelaksanaan pemilihan KAP di Bank
menerbitkan Buletin Teknis No.5 untuk mengatur perlakuan telah melalui proses seleksi oleh Tim Pengadaan Jasa
pendapatan dan biaya yang terkait langsung dengan Audit dibantu Unit Kerja Accounting Division, Komite Audit,
transaksi murabahah. Berdasarkan Buletin Teknis No.5, Direksi dan Komisaris sebelum diajukan dalam RUPS.
seluruh pendapatan dan biaya tersebut diakui selaras
dengan pengakuan keuntungan murabahah sebagaimana BSM telah menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP)
diatur dalam PSAK 102. Purwantono, Suherman & Surja (afiliasi auditor
internasional Ernst & Young (E&Y)) dengan Akuntan
Saat ini Bank sedang mengevaluasi Buletin Teknis No.5 Publik: Benyanto Suherman (Izin Akuntan Publik No.
tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap 05.1.0973), yang beralamatkan Gedung Indonesia Stock
laporan keuangan. Exchange Building Tower 2, Lt.7 Jl. Jend. Sudirman Kav.

Pelaksanaan pemilihan KAP di Bank telah


melalui proses seleksi antara Accounting
Division, Komite Audit, Direksi dan
Komisaris sebelum diajukan dalam
RUPS.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 199


Tata Kelola Perusahaan

52-53, Jakarta 12190 untuk melakukan audit kinerja


S. Pendapatan Non-Halal dan
keuangan tahun buku 2012 dengan jasa audit dan jasa
atestasi lainnya sebesar Rp745.000.000,-. Penunjukan AP Penggunaannya
dan KAP berdasarkan keputusan RUPST PT Bank Syariah
Mandiri tanggal 20 Juni 2012. Pendapatan non halal dan penggunaannya dalam bank
syariah harus diungkapkan dalam laporan tahunan
Dalam laporan Akuntan publik telah terdapat pendapat pelaksanaan Good Corporate Governance. Hal ini diatur
dari DPS bahwa BUS mentaati terhadap pelaksanaan dalam SEBI No.12/13/DPbS, tanggal 30 April 2010,
prinsip syariah. KAP telah menyampaikan management perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi
letter tepat waktu dan mampu bekerja secara professional Bank Umum Syariah dan Unit Usaha syariah. Sebagai
memenuhi kepentingan BSM sesuai standar profesi bentuk pelaksanaan GCG terkait dengan pendapatan non
dan ketentuan BI. Dalam imbalan jasa tersebut tidak halal dan penggunaanya, Bank telah menginternalisasi
termasuk biaya-biaya langsung yang berhubungan dengan aturan tersebut dalam Surat Edaran (SE) Internal
penugasan audit (out of pocket expenses). Bank No.13/009/UMM, tanggal 27 Juni 2011, perihal
Penggunaan Dana Sosial Bank. Dalam SE internal Bank
Adapun ruang lingkup pekerjaan audit meliputi Audit mengatur :
Laporan Keuangan, Audit Kepatuhan Terhadap
pengendalian Intern, Audit terhadap Peraturan Perundang 1. Lembaga Mitra, adalah lembaga sosial yang memiliki
undangan dan Audit Kinerja Keuangan. track record baik dalam penyaluran dana sosial,
berbadan hukum sah, dan dijadikan sebagai mitra
bank dalam menyalurkan dana sosial.

Kantor Akuntan dan Kantor Akuntan Publik 2010-2012


Jasa di Luar Audit
Periode Akuntan Kantor Akuntan Publik Alamat Audit Fee Opini
keuangan
2010 Drs. Hari Purwantono, Purwantono, Suherman Indonesia Stock Rp 690,000,000 Wajar dalam - Audit Kepatuhan
Izin Akuntan Publik & Surja, Izin KAP Nomor Exchange Building, semua hal Terhadap
No. 98.1.0065 381/KM.1/2010 Tower 2, 7th floor, Jl. yang material Pengendalian Internal
Jend. Sudirman Kav- danUndang-undang
52-53 Jakarta 12190, - Audit Kinerja
Indonesia
2011 Drs. Hari Purwantono, Purwantono, Suherman Indonesia Stock Rp 750,000,000 Wajar dalam - Audit Kepatuhan
Izin Akuntan Publik & Surja, Izin KAP Nomor Exchange Building, semua hal Terhadap
No. 98.1.0065 381/KM.1/2010 Tower 2, 7th floor, Jl. yang material Pengendalian Internal
Jend. Sudirman Kav- danUndang-undang
52-53 Jakarta 12190, - Audit Kinerja
Indonesia
2012 Benyanto Suherman Purwantono, Suherman Indonesia Stock Rp 745,000,000 Wajar dalam - Audit Kepatuhan
Izin Akuntan Publik & Surja, Izin KAP Nomor Exchange Building, semua hal Terhadap
No. 05.1.0973 381/KM.1/2010 Tower 2, 7th floor, Jl. yang material Pengendalian Internal
Jend. Sudirman Kav- danUndang-undang
52-53 Jakarta 12190, - Audit Kinerja
Indonesia

200 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


BSM menyalurkan dana sosial melalui Lembaga Mitra Tabel Cashflow Laporan Sumber dan Penggunaan Dana
yang memiliki track record baik. Pada tahun 2012 Kebajikan
BSM menyalurkan dana sosialnya melalui Lembaga
Tahun 2012 (Dalam Rupiah)
Amil Zakat Nasional Bangun Sejahtera Mitra Umat
(LAZNAS BSM) yang berada di bawah Yayasan Sumber dana kebajikan

Bangun Sejahtera Mitra Umat. Denda 830.667.606


Sumbangan/hibah 8.472.541
Sebagai bentuk pelaksanaan GCG dan untuk Penerimaan non halal 453.611.371
menghindari benturan kepentingan (conflict of
Dana sosial lainnya 481.628.334
interest), maka pemberian atau penyaluran Dana
Jumlah sumber dana kebajikan 1.774.379.852
Sosial tidak diperkenankan kepada:
Penggunaan dana kebajikan
a. Lembaga dimana Pengurus Bank (Dekom,
Disalurkan melalui LAZNAS BSM 1.561.233.444
Direksi), Dewan Pengawas Syariah, maupun
Jumlah penggunaan dana kebajikan 1.561.233.444
Pejabat Eksekutif Bank menjadi pengurus
lembaga tersebut. Keuntungan (kerugian) Selisih kurs 62.641.788

b. Perorangan atau lembaga yang pengurusnya Kenaikan (penurunan) dana kebajikan 275.788.196
memiliki hubungan keluarga dengan Pengurus Saldo awal dana kebajikan 3.161.873.304
Bank, Dewan pengurus Syariah maupun Pejabat Saldo akhir dana kebajikan 3.437.661.500
Eksekutif Bank.

2. Pendapatan non halal


Pendapatan non halalmenjadi sumber dana sosial T. Pengadaan Barang dan Jasa
Bank yang terdiri dari:
Pengadaan barang dan jasa di BSM telah dilaksanakan
a. Dana Sosial Ex Penalty, yakni dana yang berasal
secara transparan, bersih dan memperhatikan aspek
dari denda keterlambatan (penalty) pembayaran
compliance untuk menjaga GCG, yaitu:
angsuran atau denda lain yang berhubungan
dengan transaksi antar pihak Bank dengan pihak
ketiga. 1. Menetapkan 3 Pilar Prinsip
b. Dana Sosial Ex Jasa Giro, yakni dana sosial yang Procurement
berasal dari giro yang diterima oleh Bank dari
a. Kualitas (Quality)
penempatan pada bank konvensional.
b. Pelaksanaan tepat waktu (Delivery on Schedule)
c. Dana Sosial Lainnya, yakni dana sosial yang
c. Transparan dan Bersih (La-risywah).
berasal dari komisi, fee, atau dalam pendapatan
dalam bentuk lainnya dari rekanan Bank selain
pendapatan yang berhak diterima sebagai 2. Prosedur Pengadaan Barang Dan
ketentuan manajemen. Jasa
Mengacu pada ketentuan dan prosedur yang berlaku,
Berikut laporan peggunaan pendapatan dan
dengan memperhatikan aspek GCG dan kepatuhan:
penggunaan dana sosial/kebajikan PT Bank
Syariah Mandiri tahun 2012. a. Tranparansi
1) Pemisahan fungsi akreditasi rekanan dan
pelaksana pengadaan barang dan jasa.
2) Akreditasi rekanan sesuai kebutuhan berbasis
pada kompetensi dan past performance.
3) Menyampaikan secara terbuka kepada para
rekanan mengenai ketentuan dan mekanisme
yang berlaku dalam proses pengadaan
barang dan jasa.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 201


Tata Kelola Perusahaan

4) Melaksanakan proses tender secara terbuka, b. Vendor Gathering


antara user, peserta tender dan panitia tender.
Prinsip-prinsip procurement di Bank Syariah
b. Bersih Mandiri antara lain:
1) Mengedukasi rekanan mengenai penerapan a. Qualitas
GCG di BSM (terutama La-Risywah) dalam b. Delivery
setiap kesempatan aanwijzing, tender dan c. Good Corporate Governance (GCG)
gathering rekanan. - Transparan yakni disampaikannya
2) Penegasan secara legal juga tertuang pada ketentuan dan informasi tentang
setiap Surat Perintah Kerja, dengan klausula: pengadaan Barang dan Jasa
” ..........................., bahwa seluruh jajaran - La Risywah
Bank Syariah Mandiri tidak akan menerima - Sesuai kepada ketentuan serta prosedur
imbalan jasa berupa apapun sehubungan yang berlaku, pengawasan yang memadai
dengan penunjukkan perusahaan Saudara dan selalu menerapkan dan mematuhi
sebagai pelaksana pengadaan tersebut di prinsip-prinsip Good Corporate
atas”. Governance yang berlaku di PT Bank
3) Rekanan juga telah berkomitmen dengan Syariah Mandiri
menandatangani dokumen ’Pakta Integritas’,
c. Pembukaan tender dibuka dengan terbuka di
dengan pernyataan: ”Kami berkomitmen untuk
depan peserta dan panitia tender yakni Tim
mewujudkan sistem pengelolaan perusahaan
Pengendalian Barang dan Jasa, dengan anggota
yang baik (Good Corporate Governance)
tim terdiri dari:
dengan tidak memberi dan/atau menerima
- Corporate Banking & Treasury Director
hadiah dalam bentuk apapun, langsung atau
sebagai ketua
tidak langsung berkenaan dengan hubungan
- Procurement & Services Division sebagai
kerja sama yang dijalani”.
Sekretaris
c. Pengawalan - Accounting Division sebagai anggota
Prosedur pengadaan barang dan jasa - Planning Development & Performance
memperhatikan aspek-aspek compliance untuk Management Division sebagai anggota
menjaga GCG, antara lain dengan mekanisme
- Legal Division sebagai anggota
penerbitan Compliance Self Assesment (CSA)
- Divisi yang menggunakan Barang dan Jasa/
untuk setiap pengadaan senilai s.d. Rp500 juta
Project Officer sebagai anggota.
dan Compliance Certificate (CC) untuk setiap
pengadaan di atas Rp500 juta yang diterbitkan d. Setiap proses tender dilaksanakan selalu
oleh unit kerja kepatuhan. ditegaskan kepada rekanan-rekanan tentang
GCG

3. Implementasi Prinsip GCG dalam e. Surat Perintah Kerja (SPK) diterbitkan selalu ada
pernyataan sebagai berikut:
Proses Pengadaan Barang & Jasa
“Perlu kami tegaskan kepada Saudara, bahwa
a. Pakta Integritas seluruh jajaran Bank Syariah Mandiri tidak
Dimana seluruh vendor berkomitmen dengan akan menerima imbalan jasa berupa apapun
penyataan sebagai berikut: sehubungan dengan penunjukkan perusahaan
Saudara sebagai pelaksanaan pengadaan
Kami berkomitmen untuk mewujudkan sistem tersebut di atas”.
pengelolaan perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance) dengan tidak memberi
dan atau menerima hadiah dalam bentuk apapun,
langsung atau tidak langsung berkenaan dengan
hubungan kerjasama yang dijalani.

202 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


akan menambah customer base sekaligus
U. Sistem Prosedur dan Teknologi
meningkatkan corporate image sebagai bank
Informasi syariah yang modern.

Program kerja TI yang diimplementasikan pada tahun 2012
adalah untuk mendukung rencana kerja perusahaan dalam 2. Re-engineering IT Environment
program “Corplan” dan project “New Core Banking System secara Bertahap
(NCBS)” serta mengembangkan penggunaan TI yang
a. Melaksanakan peningkatan sistem perbankan
telah ada. Untuk meningkatkan daya saing BSM dalam
dengan transformasi CBS yang merupakan
industri perbankan, pengembangan Teknologi Informasi
kelanjutan serangkaian proses pembangunan
(TI) tahun 2012 meliputi sbb.:
sistem core banking baru (iBSM: integrated
banking system modules).
1. Pengembangan Aplikasi b. Mengembangkan business intelligence system
Pendukung Service untuk menyediakan informasi strategis yang
mendukung  kelancaran bisnis bank dan
Dalam upaya menuju “BSM Greater Ways for Greater keputusan manajemen meliputi  informasi
Indonesia”, BSM meningkatkan service excellent strategis kinerja keuangan dan kesehatan Bank.
kepada nasabah dengan dukungan teknologi c. Meningkatkan fungsi jaringan komunikasi data
perbankan antara lain dengan: (transformasi infrastruktur) melalui availabililty
a. Membangun aplikasi Complaint Management jaringan internet, availability bandwith manager,
System yang digunakan untuk mencatat seluruh upgrade dan standarisasi bandwith. Hal tersebut
keluhan nasabah dan untuk mencatat proses dilakukan untuk:
tindak lanjut berikut penyelesaiannya. 1) Memberikan dukungan optimal pada sistem
b. Mengembangkan sistem Help Desk & Complaint CBS yang baru.
Handling (Web Based) untuk memberikan layanan 2) Memastikan tersedianya jaringan data
terbaik sesuai SLA kepada mitra kerja BSM 24x7 sehingga dapat memberikan layanan
(seperti: Remittance Company dan Cabang BSM). operasional yang memadai.
c. Melakukan penyeragaman fitur E-Channel secara d. Menerapkan LanDesk, Fire-wall untuk
bertahap sehingga semua fitur tersedia di seluruh mengamankan akses melalui fasilitas jaringan
E-Channel. data, dan standarisasi desktop untuk dapat
d. Implementasi layanan sistem pembayaran mencegah instalisasi aplikasi-aplikasi di luar
offline melalui teller di cabang tujuannya adalah standarisasi (termasuk aplikasi yang tidak
untuk memberikan kemudahan bagi nasabah genuine dan berlisensi).Ketiga hal tersebut
institusi dalam mengelola keuangannya sehingga diterapkan secara menyeluruh sebagai daya
dukung terhadap penerapan IT Security.

Dalam upaya menuju “BSM Greater


Ways for Greater Indonesia”, BSM
meningkatkan service excellent
kepada nasabah dengan dukungan
teknologi perbankan.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 203


Tata Kelola Perusahaan

e. Melanjutkan transformasi pelayanan IT-Helpdesk. 4. Pengembangan Organisasi


Seiring dengan semakin tumbuhnya bisnis dan Sumber Daya Manusia di
BSM dan perubahan CBS, maka pelayanan IT-
Bidang Teknologi Informasi
Helpdesk juga ditingkatkan dengan baik, antara
lain dengan memperbaiki SLA pelayanan dari Penerapan teknologi informasi dalam perbankan
30 menit menjadi hanya 3 menit, mengubah juga menuntut adanya sumber daya manusia yang
prosedur kerja dari CBS lama ke CBS baru dan memadai. Seiring dengan implementasi project “New
mempersiapkan environment Helpdesk dari Core Banking System (NCBS)”, untuk meningkatkan
manual menjadi otomasi. pemahaman terhadap aplikasi NCBS maka
f. Menerapkan roll-out sistem jaringan komunikasi dilaksanakan program “training for trainer dan training
dan aplikasi. for end user” kepada pegawai BSM di kantor pusat
g. Meningkatkan performance outlet BSM dengan dan cabang.
melakukan backup link jaringan komunikasi
untuk semua KC (Kantor Cabang) BSM sehingga Di samping itu untuk lebih fokus dalam memberikan
dapat memberikan pelayanan dan service yang support dan meningkatkan layanan yang lebih
maksimal kepada nasabah. optimal, BSM juga telah melakukan pengembangan
organisasi di bidang Teknologi Informasi yaitu IT
OperationDivision dan IT Strategy & Assurance
3. Pengembangan Fitur-fitur Division.
E-Channel
Dalam upaya memberikan pelayanan terbaik kepada 5. Penerapan Ketentuan Bank
nasabah, BSM konsisten dalam pengembangan
Indonesia
teknologi menggunakan E-Channel. Fitur-fitur yang
telah dikembangkan antara lain: Penggunaan Teknologi Informasi (TI) dapat
meningkatkan risiko yang dihadapi perbankan
a. Host to Host dengan Bank Mandiri (payment dan
termasuk BSM. Dalam rangka untuk dapat
purchase).
meminimalisir risiko tersebut, BSM meresponnya
Optimalisasi sinergi H2H BSM dan Bank
dengan menerapkan manajemen risiko secara efektif
Mandiri yang telah terjalin dengan baik telah
dan bertahap sesuai ketentuan: (1) Peraturan Bank
dioptimalkan melalui pengembangan fitur ATM
Indonesia (PBI) No. 9/15/PBI/2007 tentang Penerapan
Bank Mandiri, sehingga nasabah BSM selain
Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi
bisa memanfaatkan fitur yang telah ada, bisa
Informasi Oleh Bank Umum, dan (2) Surat Edaran
mendapatkan fitur layanan tambahan seperti
BI (SE BI) No.9/30/DPNP tertanggal 12 Desember
payment dan purchasing melalui ATM dan EDC
2007 perihal Penerapan Manajemen Risiko dalam
Bank Mandiri.
Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum.
b. H2H BPRS, sebagai wujud kerjasama dengan
BPRS, sehingga nasabah BPRS dapat
Dalam penerapan manajemen risiko tersebut, BSM
memanfaatkan layanan ATM BSM.
telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
c. Pengembangan ATM BSM sebagai acquiring
Prima dimana nasabah kartu berlogo Prima dapat a. Pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris dan
bertransaksi di ATM BSM. Direksi atas pelaksanaan project TI.
b. Melengkapi dan mengembangkan kebijakan dan
prosedur penggunaan TI.
c. Menyempurnakan proses identifikasi,
pengukuran, pemantauan dan pengendalian
risiko penggunaan TI.

204 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


d. Melakukan uji coba atas Disaster Recovery Plan e. Melanjutkan tahapan pengembangan dan
(DRP) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia standarisasi fitur pada e-channel untuk
yang mengharuskan Bank untuk melakukan uji menunjang kemudahan dan kenyamanan
coba DRP paling kurang sekali dalam satu tahun nasabah dalam bertransaksi.
dengan melibatkan end user. f. Melanjutkan tahapan pengembangan aplikasi
e. Melaksanakan sistem pengendalian intern atas E-Procurement. Seiring dengan semakin
penggunaan TI. berkembangannya BSM, maka semakin banyak
f. Pengembangan organisasi TI untuk meningkatkan pula aset yang harus di-monitoring dari proses
layanan serta menerapkan manajemen risiko tata pengadaannya sampai disposal. Oleh karena itu,
kelola perusahaan yang baik. BSM melakukan pengembangan dan penerapan
g. Membangun dan mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pengadaan
pendukung manajemen risiko. (E-Procurement) untuk meningkatkan efektifitas
h. Mengembangkan Sistem Informasi Kepatuhan dan efisiensi.
(SIK) sebagai sarana kerja bagi unit Compliance g. Melanjutkan penguatan IT Security dalam
dan penerapan budaya kepatuhan. penerapan LanDesk, Fire-wall, dan standarisasi
i. Mengembangkan GCG InformationSystem (GIS) desktop secara bertahap.
sebagai sarana sosialisasi, implementasi serta h. Melanjutkan implementasi Backup Link jaringan di
monitoring pelaksanaan GCG di BSM outlet BSM secara bertahap.
j. Mengembangkan aplikasi laporan ATMR i. Melakukan implementasi BSM Net Banking T24
(Aset Tertimbang Menurut Risiko) dan tingkat dan token dalam rangka perubahan platform BSM
kesehatan Bank. Net Banking dan peningkatan security transaksi
BSM Net Banking.
j. Mengembangkan aplikasi ATM Monitoring untuk
6. Strategi IT Tahun 2013 mengetahui informasi status mesin ATM secara
Untuk meningkatkan service quality dan mendukung online sebagai peningkatan service kepada
strategi perusahaan melalui program transformasi nasabah agar lebih optimal.
corporate plan dan new core banking system, pada k. Mengembangkan sistem kartu debit
tahun 2013 BSM akan melakukan antara lain: menggunakan chip nasional sesuai dengan
arahan Bank Indonesia serta join jaringan Visa
a. Mendukung pelaksanaan Corporate Plan 2013.
agar menambah jaringan ATM yang bisa diakses
b. Melanjutkan proses transformasi Core Banking
oleh nasabah BSM.
System (CBS) dengan melanjutkan implementasi
CBS baru iBSM tahap II serta mengintegrasikan
Dengan terimplementasinya transformasi CBS di 2013
aplikasi-aplikasi non CBS terhadap iBSM untuk
dan Corporate Plan 2011 – 2015, diharapkan dapat
mendukung perkembangan bisnis BSM.
menerapkan ”Non-stop banking operation” yang baik
c. Membuat Perencanaan Strategis dan rancangan
kepada nasabah.
Road Map Sistem Teknologi Informasi untuk
periode sampai dengan tahun 2015 yang dapat
mengintegrasikan strategi bisnis Bank dengan
strategi IT di BSM.
d. Mengembangkan aplikasi Map GIS(Geographic
Information System) Dashboard untuk
memudahkan tampilan informasi strategis
dalam bentuk peta seluruh Indonesia. Tampilan
informasi strategis dalam bentuk peta seluruh
Indonesia ini dibutuhkan agar manajemen dapat
lebih mudah memonitoring kinerja BSM secara
keseluruhan sesuai posisi cabang berada.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 205


Tata Kelola Perusahaan

V. Pengembangan GCG d. Melakukan konsolidasi pelaporan GCG ke Bank


Mandiri sebagai perusahaan anak yang turut
mengembangkan GCG bersama Mandiri Group.
Penerapan GCG di BSM pada tahun 2012 terus membaik
terbukti dengan penghargaan yang diperoleh Bank
e. Mengimplementasi Prinsip-prinsip GCG TARProF
untuk ketiga-kalinya pada Annual Report Award (ARA)
(Transparency, Accountability, Responsibility,
yakni pada periode 2009, 2010 dan 2011 atas Laporan
Professional dan Fairness) dilakukan secara
keuangan Tahunan Perusahaan Terbaik Kategori
konsisten guna meningkatkan corporate
Swasta Keuangan Non Listed yang diselenggarakan
image dan daya tarik investor, meningkatkan
oleh BI, Bapepam-LK, Kementerian BUMN, Kementrian
hasil scoring GCG, meningkatkan kualitas
Keuangan, KNKG dan IAI.
layanan kepada nasabah, efektifitas biaya (BO/
PO), pertumbuhan bisnis jangka panjang dan
Konsistensi penerapan GCG yang baik di BSM dibuktikan
penghargaan asing serta domestik yang diperoleh
pula pada penghargaan yang diperoleh Bank dari
Bank.
lembaga pemeringkat The Indonesian Institute for
Corporate Governance (IICG) yang menyelenggarakan
f. Bank terus melakukan upaya-upaya untuk
program Corporate Governance Perception Index (CGPI)
mewujudkan komitmen kepatuhan terhadap
periode 2011 yaitu penilaian pelaksanaan Good Corporate
penerapan Peraturan Bank Indonesia terkait
Governance
pelaksanaan GCG di perbankan syariah.
Komitmen tersebut diwujudkan dengan kewajiban
1. Optimalisasi penerapan GCG. menerapkan prinsip-prinsip GCG TARproF di
dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Upaya mengoptimalisasi penerapan GCG dan demi sehari-hari bagi jajaran Bank.
menjaga sustainability pada industri perbankan syariah
dilakukan strategi antara lain: g. Meningkatkan semangat belajar pegawai
untuk mewujudkan Bank sebagai perusahaan
a. Melakukan sosialisasi penerapan GCG secara yang dibangun berdasarkan ilmu pengetahuan
continue kepada seluruh jajaran melalui akses (knowledge based company) melalui refreshment
intranet (Bank SE), pemberian materi pada kelas test bagi seluruh pegawai. Refreshment test ini
Banking Staff maupun program pelatihan intern merupakan salah satu feedback bagi manajemen
lainnya yang diselenggarakan Bank. untuk mengetahui kemampuan pegawai Bank
terkait pekerjaannya. Pemahaman pegawai
b. Mengembangkan aplikasi GCG Information menjadi penting bagi manajemen untuk
System (GIS) sebagai sarana sosialisasi, memastikan jajaran pegawai melaksanakan
implementasi serta monitoring pelaksanaan GCG tugas dan tanggung jawab berdasarkan sistem
di BSM. dan prosedur yang berlaku, bukan berdasarkan
Aplikasi GIS tersebut terdiri dari: kebiasaan.
1) Self Assessment pelaksanaan GCG
2) Self Assessment pelaksanaan CoC h. Penguatan budaya Whistle Blowing System
3) Annual Disclosure Fraud (kecurangan) yang terjadi di Bank dapat
4) Index GCG triwulanan berasal dari pihak internal Bank sendiri dan itu
akan mempengaruhi citra (image) Bank. Untuk
c. Menyempurnakan infrastruktur GCG. itu, Jajaran Bank harus berperan aktif mencegah
Melakukan pemisahan fungsi antara operasional/ dan memberantas fraud bersama-sama melalui
bisnis dengan fungsi pengawasan/manajemen mekanisme sistem pelaporan secara langsung
risiko/pendukung pada level Direksi guna dan rahasia (i-Blow system). Pelaporan melalui
menghindari adanya benturan kepentingan dari i-Blow dibangun untuk menjadi budaya yang
kegiatan Bank. dilakukan jajaran Bank.

206 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


i. Penguatan Skill dan Kompetensi bagi Manajemen yang diterapkan Bank yaitu tidak memberikan
dan Jajaran Pegawai, hadiah/imbalan/bingkisan dalam bentuk
1) Manajemen memberikan kesempatan kepada apapun kepada jajaran pegawai Bank.
jajaran pegawai BSM untuk mengembangkan 2) Sosialisasi juga diberikan kepada nasabah
diri dan potensi melalui pelatihan yang untuk melakukan edukasi bagi pegawai dan
diadakan secara internal Bank maupun nasabah a.l. dalam memahami produk Bank
eksternal terkait dengan tugas dan tanggung menuju profesionalisme yang berkelanjutan.
jawab jajaran pegawai. Bank juga membiayai 3) Manajemen Bank akan memberikan edukasi
pendidikan lanjutan (S2 atau S3) kepada berupa workshop dalam rangka meningkatkan
jajaran pegawai yang memenuhi kualifikasi. profesionalisme nasabah terhadap corporate
2) Peningkatan kompetensi awareness GCG value. Artinya, Bank mengharapkan agar
pegawai via e-learning. nasabah menolak dan melaporkan kepada
BSM terus meng-upgrade kompetensi jajaran Bank apabila terdapat pegawai Bank yang
pegawai melalui sistem belajar mandiri yaitu meminta dan melakukan tindakan tidak terpuji
program e-learning, dimana jajaran pegawai yang akan merugikan nasabah maupun Bank.
wajib membaca materi yang kemudian
dilakukan tes secara online. k. GCG mendorong penguatan kepatuhan Bank.
3) Peningkatan skill management (antara lain Sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia No.13/2/
sustainability report) dari pihak internasional PBI/2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan
yang memiliki kapabilitas terbaik dan sudah Bank Umum, GCG mendorong Bank untuk
diakui dunia. mewujudkan budaya kepatuhan Bank dengan
memberikan pembinaan kepatuhan atas perilaku
j. Sosialisasi kepada pihak internal dan eksternal patuh pegawai cabang. Dengan perilaku patuh dari
yang memiliki hubungan terhadap kelangsungan jajaran Bank tentunya akan terwujud penerapan
usaha Bank untuk mewujudkan BSM “Clean”. prinsip-prinsip GCG yang terimplementasi dengan
1) Tahun 2012 Bank telah melakukan sosialisasi baik.
kepada pihak vendor dan rekanan yang
telah melakukan kerja sama dengan Bank l. Pelaksanaan CSR menuju BSM Clean dan Go Green.
dengan mengundang pihak-pihak tersebut Program-progam Corporate Social Responsibility
dalam acara Business Gathering. Dalam (CSR) sebagai bentuk kepedulian Bank terhadap
kesempatan tersebut, Bank memberikan masyarakat dan lingkungan sekitar terus menerus
informasi dan masukan bagi pihak vendor dan
rekanan untuk membudayakan ”La Risywah”

Untuk menjadi bank syariah terpercaya,


BSM terus menjaga kompetensi dan
integritas.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 207


Tata Kelola Perusahaan

dilakukan dan dikembangkan guna kesejahteraan Bank untuk terus menguatkan pelaksanaan GCG
bersama. Penguatan CSR secara berkesinambungan di Jajaran Bank dan memiliki keunggulan kompetitif
dan berkelanjutan diharapkan dapat memberikan yang berkesinambungan (sustainable competitive
dampak positif bagi Bank. Kedepannya, Bank akan advantage) dengan memberikan sumber daya terbaik,
membentuk bagian tersendiri guna mengoptimalkan ide terbaik, strategi terbaik, model bisnis terbaik,
peranan CSR menuju BSM ”Clean dan Go Green” kolaborasi terbaik dan sebagainya.
mendukung negeri tercinta ini untuk mewujudkan
”Green Banking” dalam wujud nyata.
3. Penerapan Prinsip-Prinsip GCG

2. Corporate Governance Perception Pada hakekatnya optimalisasi dan pengembangan
Index (CGPI) prinsip-prinsip GCG yang diterapkan BSM mencakup
5 (lima) azas yaitu Transparency, Accountability,
Pada tahun 2012 Bank mengikuti program Responsibility, Professional dan Fairness (TARProF),
Corporate Governance Perception Index (CGPI) sebagai berikut:
yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute
Corporate Governance (IICG) dengan mengangkat a. Transparency;
tema “GCG dalam Perspektif Risiko”. Program CGPI 1) Pengelolaan Homepage;
merupakan program penilaian persepsi stakeholders 2) Penggunaan sarana intranet dan forum doa
atas pelaksanaan GCG di BSM yang dilakukan secara pagi setiap Senin untuk seluruh jajaran BSM;
independen. Bank memandang perlu untuk mengikuti 3) Pengembangan Tim Mediasi Perbankan
program tersebut untuk mengetahui bagaimana BSM;
persepsi stakeholders atas pelaksanaan GCG di 4) Publikasi Laporan Keuangan &Self
BSM secara objektif. Program CGPI dilaksanakan Assessment pelaksanaan GCG pada media
melalui jajak pendapat terhadap stakeholders, kriteria massa, Annual Report dan homepage Bank;
penilaian yang dilakukan IICG terbagi atas: 5) Publikasi laporan keuangan dan perhitungan
bagi hasil secara berkala melalui brosur/
a. Self Assessment; proses penilaian obyektif
leaflet untuk nasabah;
terkait penegakkan GCG dalam perspektif
6) Pengungkapan remunerasi pengurus BSM
risiko melalui pengisian kuesioner oleh
dalam laporan GCG;
responden yang meliputi stakeholders
7) Tata tertib kerja bagi anggota Dewan
perusahaan baik internal maupun eksternal.
Komisaris dan anggota Dewan Pengawas
b. Kelengkapan dokumen; persyaratan
Syariah (DPS);
pemenuhan dokumen terkait penerapan GCG
8) Up dating ketentuan internal dalam Bank
dan pengelolaan risiko Bank.
SE di intranet yang dapat di akses seluruh
c. Pembuatan makalah; paparan yang
jajaran BSM;
merefleksikan upaya perusahaan dalam
9) Pengungkapan internal fraud > Rp100 juta
menegakkan GCG dalam perspektif risiko.
dalam laporan GCG.
d. Observasi; tahapan kunjungan formal dari tim
penilai CGPI untuk melakukan klarifikasi dan
b. Accountability;
memastikan temuan data dan informasi yang
1) Pelaksanaan RUPS (Tahunan dan Luar
didapatkan pada 3 tahapan penilaian CGPI
Biasa);
kepada organ Bank dan manajemen terkait
2) Rapat-rapat internal Pengurus, Komite-komite,
kondisi faktualnya.
Pejabat Eksekutif dan pihak terkait;
3) Penerapan Balanced Scorecard (BSC) untuk
Program CGPI 2012 merupakan program penilaian
pengelolaan kinerja;
eksternal pertama kali yang BSM ikuti. Pada
4) Cost Efficiency di seluruh unit kerja;
kesempatan pertama kalinya keikutsertaan BSM
5) Penilaian bulanan dan triwulanan melalui
dalamprogram CGPI BSM langsung memperoleh
monitoring realisasi Rencana Bisnis Bank
predikat “The Most Trusted Company” atau predikat
(RBB) untuk tingkat unit kerja Kantor Pusat
Sangat Terpercaya”. Hasil ini memacu semangat
dan Cabang;

208 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


6) Performance Contract dan Performance e. Fairness;
Appraisal untuk seluruh pegawai; 1) Implementasi Human Capital Strategy;
7) Pembinaan unit kerja BSM sesuai kinerjanya 2) Pemberian reward pegawai a.l. Tunjangan
setiap hari Senin pagi Prestasi Unit Kerja (TPUK) triwulanan, insentif
dan bonus;
c. Responsibility; 3) Penerapan sanksi bagi pegawai yang
1) Pengkinian/revisi Kebijakan/Pedoman/SE melanggar disiplin berupa pembinaan,
internal; peringatan (SP1, SP2, SP3) dan PHK bagi
2) Kepatuhan terhadap berbagai ketentuan karyawan bermasalah (fraud);
regulator (UU, PBI & SEBI, PSAK, PPATK, 4) Mutasi, promosi/rotasi/demosi pegawai dan
Fatwa DSN, dsb); pejabat unit kerja;
3) Kegiatan Corporate Social Responsibility 5) Pemberian apresiasi berupa penghargaan
(CSR) yang sebagian besar bersinergi hadiah/bagi pegawai/Cabang yang
dengan LAZNAS BSM UMAT a.l. Zakat, berprestasi;
Infaq, Sodaqoh, Qardhul Hassan, kegiatan 6) Pelaksanaan program screening pegawai
donor darah pegawai BSM setiap triwulanan, baru, terutama terkait hubungan keluarga;
santunan anak yatim sekali dalam sebulan, 7) Penyelenggaraan tender a.l. Program
beasiswa, khitanan massal untuk kalangan Assessment Center Pegawai.
tidak mampu dan pemberian buku ke sekolah- 8) Equal treatment kepada Stakeholders.
sekolah melalui program Smart Parenting,
santunan untuk korban bencana alam;
4) Penyelenggaraan SISKOHAT;
5) Penyaluran pembiayaan UKM & Mikro; W. Nilai-Nilai Perusahaan
6) Pengiriman ketentuan internal ke BI
7) Pelayanan dan perhatian terbaik kepada BSM dalam rangka milad ke-13 mencanangkan motto
nasabah. “Greater Ways for Greater Indonesia” sebagai tanda
bahwa BSM terus maju dan berkembang dalam
d. Professional; membangun Indonesia. Dengan motto ini, insan BSM
1) Penerbitan Risk Opinion, Compliance dipacu untuk terus berinovasi dan terus meningkatkan
Certificate, Compliance Review, Compliance kualitas diri untuk menyongsong masa depan dan
Opinion/Note; membangun “the Great BSM untuk Indonesia yang
2) Keputusan Komite Sisdur (KKS) untuk lebih baik”.
penerbitan ketentuan internal dan Komite
Manajemen Risiko (KMR); BSM shared value “ETHIC” selalu menjadi landasan
3) Penggunaan jasa Appraisal Eksternal, Auditor dalam berperilaku sehari-hari. ETHIC menjadi “warna”
Eksternal untuk pemeriksaan/audit Laporan bagi seluruh insan BSM dalam membangun Budaya
Keuangan; Perusahaan. Di BSM, nilai-nilai ETHIC dibungkus
4) Pemeriksaan dari Bank Mandiri, SKAI-BSM; oleh pondasi Memaknai Kerja yang ditamankan
5) Penguatan Satuan Kerja Kepatuhan dan oleh seluruh pegawai BSM. Seluruh pegawai BSM
Manajemen Risiko; Memaknai Kerja sebagai ladang Jihad dan dakwah.
6) Penyelenggaraan tender melalui Tim
Pengadaan & Pengendalian Barang dan Jasa Selama tahun 2012 BSM telah melakukan internalisasi
(TPPBJ); nilai-nilai perusahaan dalam berbagai bentuk kegiatan
7) Pemutakhiran daftar rekanan, Appraisal, antara lain:
Notaris, Auditor Eksternal;
8) Penunjukan Komisaris dan Pihak Independen 1. Spirit of the Week.
dalam Komite-Komite; Merupakan pembahasan perilaku utama (core
9) Peningkatan kualitas (skill) pegawai Bank; behavior) dari ETHIC yang dilaksanakan dalam
10) Kompetensi pegawai sesuai Job Description Forum Doa Pagi setiap Senin yang dihadiri oleh
masing-masing. jajaran Direksi serta pegawai Kantor pusat,

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 209


Tata Kelola Perusahaan

diperdengarkan pula oleh seluruh pegawai Kanwil, darah, dan sebagainya yang dilaksanakan
Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu. oleh Kantor Pusat dan Cabang di berbagai
daerah.
2. Pesan-pesan manajemen dalam setiap pertemuan. c. BSM Lets Read.
Secara rutin BSM kantor pusat melalui
3. Tema-tema dalam Rapat Kerja dan Kegiatan Readers Club mengadakan acara bedah buku
besar BSM. dengan beraneka ragam topik atau tema.
Bedah buku juga diadakan secara berkala di
4. Modul-modul training pegawai. kantor-kantor cabang dan cabang pembantu.
Salah satu kegiatan BSM Lets Read yang
5. BSM Front Liners Competition. bersejarah adalah menyelenggarakan Bedah
Buku secara serentak di Kantor Pusat dan
Merupakan kompetisi untuk front liner di seluruh
123 Kantor Cabang. Kegiatan ini memperoleh
Indonesia dari mulai Teller, Customer Service
predikat Rekor Dunia MURI sebagai “Bedah
sampai Security. BSM Front Liners Competition
Buku Serentak di Tempat Terbanyak”
memberi penghargaan bagi para front liners BSM
e. BSM Edu Award.
yang telah memberikan pelayanan terbaik bagi
Memberikan penghargaan kepada para
nasabah maupun pihak ke tiga lainnya.
pendidik yang memiliki kontribusi dan manfaat
bagi pendidikan masyarakat, baik pendidik
6. BSM Bussiness Model Competition.
formal maupun informal. BSM Edu Award
Merupakan kompetisi ide inovasi di bidang diadakan secara rutin setiap tahun bersamaan
business model yang ditujukan kepada dengan Milad BSM.
stakehlolders BSM untuk mendapatkan ide f. UMKM Award.
terbaik yang dapat membangun pencapaian cita- Memberikan apresiasi pada nasabah UMKM
cita Greater Indonesia for Greater Civilization. atas loyalitas dan prestasinya selama menjadi
Dengan diadakannya BSM Bussiness Model debitur di BSM. BSM UMKM Award diadakan
Competition maka didapatkan ide inovasi business secara rutin setiap tahun bersamaan dengan
model yang genuine, kreatif, dan terbaik yang Milad BSM.
mampu menciptakan disruptive market structure
dan menguatkan BSM bisnis strategi sehingga 8. BSM Club
mendukung pencapaian aspirasi BSM menjadi Top
Bank Syariah Mandiri memenuhi kebutuhan
10 Bank di 2015.
pegawainya untuk mengekspresikan diri. Melalui
wadah BSM Club pegawai dapat mengembangkan
7. BSM Corporate Social Responsibility.
minat/hobi serta bakat dalam berbagai kegiatan
Sebagai perwujudan kepedulian BSM kepada seperti Readers Club, Smiling Club, Photography
stakeholdersnya secara luas baik terhadap Club, Adventure Club, BSM Sports Club dengan
kemanusiaan maupun lingkungan, BSM melakukan berbagai macam cabang olahraga serta Ikatan Istri
berbagai aktifitas sosial (CSR) antara lain: Karyawan Syariah Mandiri (KARISSMA).
a. Program Kemitraan.
Menciptakan kemandirian masyarakat dalam BSM Club ini telah mengadakan berbagai
mencapai peningkatan kesejahteraan dalam macam kegiatan dengan nilai perusahaan ETHIC
jangka panjang berupa pemberian bantuan sebagai landasannya. Diantaranya adalah Bedah
permodalan dan sarana kerja. buku setiap satu bulan sekali, Public Speaking
b. Program Bina Lingkungan. Competition, pelestarian lingkungan, santunan ke
Menyelenggarakan berbagai kegiatan yang berbagai lembaga sosial dan lain-lain.
berkaitan dengan pemberian beasiswa bagi
keluarga tidak mampu, bantuan pembangunan/ 9. Internalisasi buku Memaknai Kerja “Turning
renovasi masjid, madrasah, dan sarana Values into Action”
umum lainnya, santunan kepada para dhuafa, Sebagai internalisasi Memaknai Kerja,
bantuan kesehatan, khitanan masal, donor dilaksanakan rangkaian program Turning Values

210 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Into Action. Rangkaian program ini adalah bedah pemberian penghargaan kepada para pegawai
buku bagi seluruh unit kerja, refreshment test Mandiri terbaik dalam hal implementasi
buku memaknai kerja serta kompetisi resensi budaya, Service Excellence, Best Employee,
buku memaknai kerja. Diharapkan dengan Aliansi, Monitoring, Data Quality, Community
rangkaian program ini seluruh pegawai BSM dapat Development dan inovasi, merupakan
menginternalisasi dan mengimplementasi makna program tahunan dari lima Group dan satu
kerja dan ETHIC menjadi Budaya Perusahaan Direktorat. Dalam MEA 2012 yang melibatkan
yang menjadi identitas bagi seluruh insan BSM perusahaan anak, BSM menjuarai The Best
tanpa terkecuali. Culture Execution Award diantara perusahaan
anak lainnya.
10. Culture & One Mandiri (Sinergi perusahaan-
perusahaan anak dengan Bank Mandiri). Kegiatan-kegiatan ini merupakan bukti nyata bahwa
BSM terus mengembangkan budaya perusahaan yang
BSM secara aktif melakukan penyelarasan nilai-
berkelanjutan untuk mendukung cita-cita BSM menjadi
nilai dengan Bank Mandiri serta mengikuti kegiatan
Bank Syariah yang dominan dan top 10 teratas diantara
Bank Mandiri yang melibatkan perusahaan
bank komersil di Indonesia.
anak. Hal ini untuk memperkuat sinergi dan
aliansi antara Bank Mandiri dengan anak-anak
Nilai-nilai perusahaan (ETHIC) saat ini berkembang dan
perusahaan. Tujuan dibuatnya konsep Culture &
mengarah menjadi Budaya Perusahaan yang menjadi
One Mandiri adalah agar setiap perusahaan anak
identitas bagi seluruh insan BSM tanpa terkecuali.
Bank Mandiri mempunyai budaya yang selaras (in-
line) dengan Bank Mandiri.

Di samping itu, Culture & One Mandiri juga X. Etika Bisnis (Code of Conduct)
bertujuan untuk menghilangkan shallow mentality
di antara Mandirians (seluruh insan Mandiri
beserta anak perusahaan) dan mengaktifkan 1) Keberadaan Code of Conduct
one stop service untuk semua produk bank dan Code of Conduct (CoC) adalah bagian dari Good
keuangan dalam One Mandiri Financial Institution. Corporate Governance (GCG) atau merupakan
Adapun prestasi yang diraih oleh BSM adalah: penjabaran GCG dalam praktek berupa etika perilaku
seluruh jajaran Bank kepada Stakeholders. CoC
a. Menjuarai acara Change Agent Sharing Forum adalah aktivitas sehari-hari dan per kasus seseorang
(CASF) kategori “The Best Role Model”. berperilaku kerja. Tegaknya CoC akan menunjang
CASF merupakan forum bagi Change berjalannya perusahaan dalam menerapkan prinsip
Agent Bank Mandiri di masing-masing unit GCG. Prinsip-prinsip Corporate Governance tidak
kerja untuk saling berbagi pengalaman dan akan berarti tanpa didukung oleh konsistensi
pengetahuan dalam mengimplementasikan penerapan CoC yang optimal.
program Budaya di unit kerja. Acara ini
merupakan ajang bagi masing-masing Keberhasilan penerapan CoC yang baik dimulai dari
unit kerja menyampaikan progress report konsistensi pucuk pimpinan Bank untuk mendukung
pelaksanaan budaya yang telah direncanakan pelaksanaan penerapan CoC itu sendiri. Dukungan
pada awal tahun. BSM secara aktif mengikuti dari manajemen Bank sebagai role model bagi
kegiatan CASF di 7 kota dan menjuarai perilaku jajaran Bank diwujudkan dalam bentuk
kategori ”The Best Role Model” yakni peran penerbitan buku “Memaknai Kerja” oleh Direktur
pimpinan perusahaan dalam mendukung serta Utama Bank yang merupakan konsistensi beliau
menjadi contoh dalam penerapan budaya dalam melaksanakan suatu pekerjaan dengan
perusahaan. mengedepankan share values ETHIC. Dengan
membaca buku tersebut jajaran Bank dapat dengan
b. Menjuarai Mandiri Excellence Awards (MEA) mudah menginternalisasi ETHIC yang ada di
kategori “Culture Execution Award”. perusahaan ini. Masing-masing jajaran Bank memiliki
Mandiri Excellece Award (MEA) adalah ajang kontribusi terhadap perkembangan usaha Bank.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 211


Tata Kelola Perusahaan

Dengan kesadaran dalam diri masing-masing jajaran lainnya. Ketentuan larangan dalam bentuk surat
Bank bahwa mereka adalah kader-kader utama pernyataan pada proses pembiayaan nasabah
dan bisa diandalkan dalam mengusung peradaban maupun poster Code of Conduct yang harus
di Indonesia, tentunya tujuan perusahaan akan ditempatkan pada lokasi strategis.
tercapai jika jajaran Bank memiliki komitmen untuk
membangun perusahaan dan menjadikan yang terbaik 3) Penyebaran Code of Conduct
dari setiap langkah-langkah jajaran Bank.
Penerapan Code of Conduct harus diberikan secara
terus menerus (kontinyu) untuk mendapatkan
2) Aspek Code of Conduct pelaksanaan secara optimal dari jajaran Bank.
Penerapan etika perilaku dalam Code of Conduct a) Pengenalan CoC dimulai dari pegawai baru saat
terdiri dari aspek: penandatanganan kontrak kerja bahwa jajaran
a) Benturan Kepentingan (Conflict of Interest); pegawai Bank dilarang menerima imbalan/hadiah
jajaran Bank wajib mengetahui dan menghindari dalam bentuk apapun dari nasabah atau rekanan
kegiatan yang dapat menimbulkan benturan dari kegiatan Bank. Selain itu, pegawai baru
kepentingan. mendapatkan pemahaman lebih mengenai CoC
b) Penyalahgunaan Jabatan; jajaran Bank dilarang pada saat in class perbankan syariah.
menyalahgunakan wewenang dan mengambil b) Proses pembiayaan nasabah harus melampirkan
keuntungan baik langsung maupun tidak langsung surat pernyataan yang ditandatangani nasabah
terkait kegiatan bisnis Bank untuk kepentingan pada saat akad pembiayaan untuk tidak
pribadi, keluarga dan pihak lainnya. memberikan imbalan/hadiah dalam bentuk apa
c) Kerahasiaan; jajaran Bank wajib menjaga pun kepada jajaran Bank.
kerahasiaan informasi yang diterima hanya c) Proses pembiayaan dilengkapi pula dengan
diperuntukkan bagi kalangan intern, data nasabah pemenuhan persyaratan lembar persetujuan
dan memahami prosedur penyebaran informasi Dewan Komisaris bagi penyaluran dana kepada
kepada pihak lain. Pihak Terkait.
d) Perilaku Insider; jajaran Bank yang memiliki d) Memberikan opini-opini terkait kegiatan/tindakan
informasi rahasia dilarang mengambil keuntungan dari unit kerja yang dapat menimbulkan benturan
untuk diri sendiri, keluarga atau pihak lainnya. kepentingan (Conflict of Interest).
e) Integritas dan Akurasi Data; jajaran Bank e) Menyebarkan memo kepatuhan selama periode
dilarang melakukan kecurangan dengan tahun berjalan melalui Divisi terkait untuk
memanipulasi data atau informasi untuk memberikan reminder kepada jajaran Bank terkait
mengambil keuntungan bagi diri sendiri, keluarga pelanggaran CoC yang telah terjadi dan masukan
atau pihak lainnya dan wajib menyampaikan data kepada jajaran Bank untuk menghindarinya.
laporan secara benar. f) Membudayakan tujuh belas perilaku utama
f) Integritas Sistem Perbankan; jajaran Bank wajib (core behaviour) shared values BSM ETHIC
mencurigai dan melakukan tindakan preventif (Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity,
dan tidak terlibat dalam kegiatan yang dapat Customer Focus) pada setiap pelaksanaan doa
melemahkan integritas sistem perbankan. pagi oleh jajaran BNK. Hal ini, diperlukan untuk
g) Pengelolaan Rekening Pegawai; rekening meningkatkan kesadaran (awareness) jajaran
pegawai wajib dikelola dengan baik tanpa ada Bank agar senantiasa bekerja dengan lurus dan
penyalahgunaan rekening untuk transaksi yang penuh tanggung jawab serta bekerja secara
tidak wajar. profesional.
h) Pernyataan Tahunan (Annual Disclosure);
jajaran pegawai terutama minimal setingkat officer Pada tahun 2012 Bank tengah mempersiapkan
wajib mengisi pernyataan tahunan mengenai Kode Etik Kepatuhan bagi jajaran Bank dan jajaran
pelaksanaan Code of Conduct periode tahunan Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) dalam mendukung
i) Pernyataan La Risywah; jajaran Bank dan pelaksanaan Budaya Kepatuhan Bank. Kode Etik
pihak terafiliasi/terkait BSM dilarang menerima Kepatuhan adalah nilai dan perilaku standar yang
hadiah/imbalan dan bingkisan dalam bentuk apa wajib dilaksanakan oleh pegawai. Hal ini, cerminan
pun dari pihak nasabah/ rekanan/pihak ketiga dari implementasi Peraturan Bank Indonesia

212 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum.
Piagam Kepatuhan Bank telah terbit melalui SE
internal pada tahun 2011, dimana Piagam Kepatuhan
merupakan dokumen kepatuhan Bank yang dibuat
untuk menjadi acuan bagi Unit Kerja dalam penerapan
Budaya Kepatuhan dan Fungsi Kepatuhan.
Penerapan Fungsi Kepatuhan bertujuan untuk
memitigasi risiko kepatuhan akibat perkembangan
kompleksitas kegiatan dan usaha Bank.

4) Penyimpangan Code of Conduct selama


periode tahun 2012
Selama tahun 2012 terdapat beberapa kegiatan/
tindakan jajaran Bank yang menimbulkan benturan
kepentingan sehingga mengakibatkan terjadinya
penyimpangan Code of Conduct (CoC).

Penyimpangan Code of Conduct (CoC)


Aspek Code of
No. Kronologis Pelanggaran Tindak Lanjut/Solusi
Conduct (CoC)

1. Benturan Kepentingan (COI) Adanya pemberian Price kepada nasabah pembiayaan Segera Melakukan verifikasi sebagai langkah
Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) dibawah ketentuan awal untuk mendapatkan bukti dan data lebih
yang telah ditetapkan oleh salah satu cabang. Keputusan lengkap, kemudian dilaporkan kepada Direktur
pemberian price oleh Kepala Unit Kerja dibawah ketentuan yang membawahkan fungsi kepatuhan untuk
diberikan dengan alasan agar dapat bersaing dengan bank disposisi. Berdasarkan disposisi tersebut
lain. dilakukan tindaklanjut investigasi oleh Internal
2. Penyalahgunaan Jabatan Adanya tindakan manipulasi harga lelang jaminan Audit Division (IAD). Punishment diberikan
pembiayaan macet yang dilakukan oleh beberapa pegawai kepada pelaku oleh Human Capital Division
yang menjadi tim lelang jaminan. (HCD).

Adanya tindakan meminjam sebagian dana hasil pencairan


pembiayaan nasabah yang dilakukan oleh Kepala Warung
Mikro Cabang.

5) Benturan Kepentingan 2) Anggota Direksi, Dewan Komisaris, Pemegang


Saham dan anggota DPS memiliki tata tertib
Benturan Kepentingan adalah kondisi dimana jajaran
dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Bank memiliki kepentingan lain selain kepentingan
3) Anggota DPS wajib mengungkapkan rangkap
perusahaan yaitu kepentingan untuk diri sendiri,
jabatan sebagai anggota DPS pada lembaga
keluarga maupun pihak-pihak tertentu. Jajaran Bank
keuangan syariah lainnya (apabila ada) dalam
wajib mengetahui dan menghindari kegiatan yang
laporan pelaksanaan GCG.
dapat menimbulkan benturan kepentingan.
4) Apabila terdapat kegiatan yang mengakibatkan
benturan kepentingan dari anggota Direksi dan
Bank telah membuat aturan mengenai kewajiban
Dewan Komisaris, pihak yang terlibat dilarang
jajaran Bank untuk menghindarkan diri dari kegiatan
mengambil keputusan dan harus mendapat
yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
persetujuan RUPS.
1) Setiap tahun jajaran Bank wajib mengisi
pernyataan tahunan (Annual Disclosure) pada
aplikasi GIS (GCG Information System).

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 213


Tata Kelola Perusahaan

Penanganan kasus benturan kepentingan yang


pernah terjadi di Bank dan telah dilakukan upaya
penanganan sbb.:

No. Benturan yang Terjadi Upaya Penanganan Keterangan

1. Kasus yang terkait dengan Pengajuan Peraturan mengenai kewajiban Berupa Surat Edaran yang berlaku
permohonan pembiayaan kepada mengungkapkan dan mengisi formulir bagi jajaran Bank.
Bank dari pihak terkait. persetujuan permohonan pembiayaan yang
ditandatangani Dewan Komisaris.

2. Penempatan pegawai yang memiliki Pemberlakuan formulir hubungan keluarga Dalam proses penyelesaian, yaitu
hubungan keluarga dalam satu unit khususnya bagi pegawai baru untuk sejak 2011 diperkirakan selesai pada
kerja. menghindari benturan kepentingan. semester pertama 2012

Y. Whistle Blowing System Wujud keseriusan BSM memberantas fraud adalah adanya
sarana pelaporan Whistle Blowing System (iBLOW) yang
Fraud (kecurangan) dapat terjadi di Bank melalui pihak dipergunakan jajaran BSM untuk melaporkan setiap
eksternal maupun internal Bank. Fraud yang dilakukan jajaran menemukan dan melihat perbuatan fraud yang dilakukan oleh
Bank dapat mengakibatkan kerugian dan mempengaruhi jajaran BSM. Whistle Blowing System (iBLOW) dirancang
citra (image) Bank yang berdampak terhadap produktivitas sebagai sarana pelaporan berbasis IT yang bersifat confidential
kerja jajaran maupun kelangsungan usaha Bank secara untuk memudahkan jajaran BSM melaporkan setiap kejadian
keseluruhan. internal fraud tanpa harus merasa takut karena kerahasiaannya
terjaga.
Manajemen BSM mendorong jajaran BSM berperan aktif
mencegah bahkan memberantas dan “memusuhi” fraud secara Whistle Blowing System (iBLOW menjadi sarana pelaporan
bersama-sama melalui komitmen bersama bahwa “fraud penting bagi jajaran BSM untuk membasmi fraud yang
adalah musuh BSM”. dilakukan internal BSM, sehingga kejadian/kasus dapat ditekan
menjadi ke arah Zero Fraud.

Implementasi laporan yang masuk melalui Whistle


Blowing System (iBLOW) dari jajaran BSM selama tahun
2012 sbb.:

No. Uraian Jumlah Laporan


1. Laporan Masuk 48
2. Tindak Lanjut laporan:
a. Internal Audit Division 4
b. Pendalaman PKP 41
c. Tidak ditindaklanjuti 1
d. Proses di HCD 2
3. Jenis kasus yang masuk:
a. Internal fraud 25
b. Eksternal fraud 5
c. Kegagalan sistem 2
d. Kegagalan transaksi dan manajemen
3
operasional
e. Kegagalan hubungan ketenagakerjaan
8
& keamanan kerja

f. Kegagalan praktek bisnis, produk dan


5
hubungan dengan klien

214 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Contoh pelaporan yang disampaikan pegawai melalui
Whistle Blowing System (iBLOW) antara lain:

No. Uraian Kasus


Meminta uang untuk proses pembiyaan kepada nasabah secara terang-
1. Internal Fraud
terangan kepada nasabah

2. Eksternal fraud Nasabah memberikan uang kepada pegawai yang memroses pembiayaan.

Data anggota keluarga yang sudah tercatat di HRIS tidak ada, sehingga
3. Kegagalan sistem.
klaim pengobatan kesehatan anak pegawai tertolak.
Kegagalan transaksi dan manajemen
4. User Operation Manager (OM) dipakai oleh bawahan saat OM sedang cuti
operasional
Kegagalan hubungan ketenagakerjaan Pejabat otorisasi sering terlambat masuk kerja sehingga menghambat
5.
& keamanan kerja pelayanan kepada nasabah saat operasional transaksi berjalan.
Kegagalan praktek bisnis, produk dan
6. Pencairan pembiayaan tidak dipergunakan sesuai tujuan (side streaming)
hubungan dengan klien

Aplikasi Whistle Blowing System (i-Blow)

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 215


Sistem Pengendalian Internal
Kalkulator Manual tahun 1950 - Koleksi Museum Mandiri

216 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Pengendalian Intern
yang efektif dapat
meningkatkan
ketelitian dan
tanggung jawab
pegawai dan
pejabat BSM,
mendorong budaya
risiko (risk culture)
yang memadai
serta mempercepat
proses identifikasi
terhadap praktek
perbankan yang
tidak sehat melalui
early warning
system yang tepat.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 217


S
istem pengendalian intern merupakan komponen
penting dalam tata kelola dan menjadi dasar kegiatan
operasional Bank yang sehat, prudent dan aman. Untuk
memastikan bahwa proses pengendalian intern, pengelolaan
risiko dan tata kelola perusahaan telah berjalan dengan
memadai dan berfungsi secara efektif, BSM membentuk
Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), yang saat ini bernama
Internal Audit & Anti Fraud Division (IAD).

Unit Kerja Audit Intern berperan sebagai strategic business


partner dengan menjalankan fungsi assurance dan consulting
bagi semua tingkatan manajemen guna mendorong
pencapaian tujuan dan sasaran bank. Dalam menjalankan
peran tersebut, Unit Kerja Audit Intern mengacu pada Standar
Pelaksanaan Audit Intern Bank (SPFAIB) dan menggunakan
pendekatan metodologi risk-based audit.

A. Sistem Pengendalian Internal


Bank

Segmen Internal Pengendalian intern merupakan suatu mekanisme


pengawasan yang ditetapkan oleh manajemen Bank

Audit & Anti Fraud secara berkesinambungan (on going basis) guna:

Division
1. Menjaga dan mengamankan harta kekayaan.
2. Menjamin tersedianya laporan yang akurat.
3. Meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang
berlaku.
4. Mengurangi dampak kerugian, penyimpangan
termasuk kecurangan/fraud, dan pelanggaran aspek
kehati-hatian.
5. Meningkatkan efektifitas organisasi dan
meningkatkan efisiensi biaya.

Unit Kerja Audit Intern bertanggung jawab terhadap


terselenggaranya sistem pengendalian intern bank
dengan:

1. Mengevaluasi efektifitas sistem pengendalian


intern secara berkesinambungan berkaitan dengan
pelaksanaan operasional bank.
2. Berperan aktif dalam meningkatkan efektifitas
penerapan sistem pengendalian intern sesuai
sasaran yang telah ditetapkan bank.
3. Melaksanakan audit berbasis risiko (risk-based audit)
secara independen dan obyektif.

Dalam melakukan evaluasi terhadap efektifitas sistem


pengendalian intern, Unit Kerja Audit Intern telah
menggunakan pendekatan 8 komponen COSO-ERM
Framework yaitu: Internal Environment, Objective Setting, b) Melaksanakan aktivitas audit dengan sistem
Event Identification, Risk Assessment, Risk Response, yang terstandarisasi sesuai ISO 9001:2008
Control Activities, Information and Communication Quality Management System.
System dan Monitoring Activities. c) Melakukan peningkatan profesionalisme secara
kesinambungan (continuous improvement) agar
Pengendalian Intern yang efektif dapat meningkatkan setiap penyimpangan dapat terdeteksi.
ketelitian dan tanggung jawab pegawai dan pejabat BSM,
mendorong budaya risiko (risk culture) yang memadai
serta mempercepat proses identifikasi terhadap praktek
perbankan yang tidak sehat melalui early warning system D. Tujuan Unit Kerja Audit Intern
yang tepat.
Unit Kerja Audit Intern memiliki tujuan untuk:
1. Membantu semua tingkatan manajemen dalam
mengamankan kegiatan operasional bank yang
B. Piagam Audit Internal melibatkan dana dari masyarakat;
2. Menjaga dan memastikan perkembangan bank ke
Unit Kerja Audit Intern memiliki Piagam Audit Internal arah perkembangan yang wajar dan sehat.
(Internal Audit Charter) yang digunakan sebagai pedoman
dasar yang mengatur tentang kedudukan, wewenang dan
tanggung jawab, serta metode kerja dalam menjalankan
tugas auditor internal untuk mewujudkan sistem E. Fungsi Unit Kerja Audit Intern
pengendalian intern yang efektif di BSM.
Unit Kerja Audit Intern bertugas untuk membantu
Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam melakukan
pengendalian terhadap kegiatan perencanaan,
C. Visi dan Misi Unit Kerja Audit pelaksanaan dan pemantauan operasional Bank dengan
Intern cara:
1. Membuat analisis dan penelitian di bidang keuangan,
1. Visi: akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya melalui
pemeriksaan (on-site) dan pemantauan (off-site);
Menjadi auditor profesional yang memberikan rasa 2. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang
aman kepada stakeholder. obyektif tentang kegiatan yang direview kepada
2. Misi: semua tingkatan manajemen;
3. Mengidentifikasikan segala kemungkinan
a) Mendorong pelaksanaan sistem pengendalian
untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi
intern di seluruh unit kerja untuk mendukung
penggunaan sumber daya dan dana.
terciptanya Good Corporate Governance (GCG).

Unit Kerja Audit Intern bertugas


untuk membantu Direktur Utama dan
Dewan Komisaris dalam melakukan
pengendalian terhadap kegiatan
perencanaan, pelaksanaan dan
pemantauan operasional Bank.
Unit Kerja Audit Intern secara berkala sekurang- sampai derajat kedua dengan auditor intern yang
kurangnya sekali dalam 3 tahun di-review oleh pihak bersangkutan dan kegiatan yang sebelumnya
ekstern, untuk menjamin bahwa pelaksanaan fungsi dilakukan oleh auditor intern yang bersangkutan.
internal audit telah sesuai dengan Standar Pelaksanaan 6. Meningkatkan kompetensi dan kemampuan
Fungsi Audit Intern Bank Umum. teknisnya melalui pendidikan berkelanjutan minimal
180 jam per 3 tahun.

F. Tanggung Jawab Profesi Auditor


G. Struktur Organisasi Unit Kerja
Setiap Auditor dalam Unit Kerja Audit Intern wajib Internal Audit & Anti Fraud
melaksanakan tanggung jawab profesinya dengan:
1. Memiliki independensi dalam melakukan audit dan
Division 2012
mengungkapkan pandangan serta pemikiran sesuai
Unit Kerja Internal Audit dipimpin oleh seorang Division
dengan profesinya berdasarkan standar audit yang
Head, yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur
berlaku umum.
Utama dengan persetujuan Dewan Komisaris.
2. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap keberhasilan
dan nama baik Bank.
Dalam melaksanakan tugasnya, Division Head dibantu
3. Menerapkan prinsip kerja yang cermat dan seksama
oleh Deputy Division Head dan lima orang Department
dengan berpegang teguh kepada kode etik auditor
Head sebagaimana digambarkan pada struktur organisasi
dan Shared Values “ETHIC” BSM .
berikut:
4. Tidak terkait dalam pelaksanaan kegiatan
operasional dari unit kerja yang diaudit.
5. Tidak boleh melakukan audit terhadap unit kerja
yang petugasnya mempunyai hubungan keluarga

Struktur Organisasi Unit Kerja Audit Intern

Internal Audit & Anti Fraud


Division

Deputy Division

Monitoring
Anti Fraud Team RBA Team Special Audit Audit I Audit II IT Audit
& Audit Development

Team Leader Team Leader Team Leader Team Leader


Audit Development
& MR Special Audit General Auditor I General Auditor II IT Auditor

Quality Assurance
(AMI)

Team Leader
Monitoring Auditor

Team Leader
External Liaison
Officer

MIS & Audit


Support

Administration & Secretary


H. Sertifikasi Profesi dan I. Pelaksanaan Kegiatan Unit Kerja
Pengembangan SDM Auditor Audit Intern
1. Sertifikasi Profesi Auditor Aktivitas yang telah dilakukan oleh Unit Kerja Audit
Internal antara lain:
Dalam menunjang profesionalisme kerja dan
terpenuhinya kualifikasi SDM Unit Kerja Audit Intern, 1. General Audit
Manajemen senantiasa mendorong SDM Auditor
a. Melaksanakan audit umum (rutin) terhadap unit
untuk mendapatkan sertifikasi profesi sebagai auditor
kerja Cabang dan Kantor Pusat yang dinilai
internal. Pada tahun 2012, Terdapat 4 Auditor yang
memiliki tingkat eksposure risiko yang cukup
telah memperoleh sertifikasi Qualified Internal Auditor
tinggi, sesuai dengan target yang Unit Kerja
(QIA), 76 Auditor yang telah memperoleh Sertifikasi
Audit Intern tetapkan dalam Rencana Audit
Manajemen Risiko (BSMR) dan 9 Auditor untuk
Tahunan.
sertifikasi Akuntan (AK).
b. Menerapkan mekanisme penilaian dan
pengukuran terhadap pengendalian intern
2. Pengembangan SDM Auditor
(Intern Control Score/ICS), mengacu pada
Pengembangan kompetensi auditor telah pengukuran dampak (impact) dan frekuensi
dilaksanakan antara lain melalui penyelenggaraan penyimpangan yang terjadi (likelihood).
beberapa pelatihan, baik internal maupun eksternal Penilaian ICS ini menjadi salah satu komponen
dan diikuti dari tingkat Division Head sampai dengan nilai Key Performance Indicator (KPI) unit-unit
Auditor. Mengacu pada Piagam Audit Intern, telah kerja. Untuk kedepannya Unit Kerja Audit Intern
ditetapkan standar pelatihan per auditor minimal 180 akan menggunakan Audit Rating System (ARS)
jam per 3 tahun (60 jam per tahun). Selama tahun sebagai audit score (dalam angka dan predikat)
2012, Unit Kerja Audit Intern telah melaksanakan yang menunjukkan kesimpulan kualitas internal
training dengan rata-rata jam pelatihan per auditor kontrol suatu unit kerja, maupun digunakan
adalah 78,27 jam atau 115,02% dari target 60 jam untuk menilai kualitas internal control produk/
pelatihan per tahun.

Pada tahun 2012, Terdapat 4 Auditor


yang telah memperoleh sertifikasi
Qualified Internal Auditor (QIA), 76
Auditor yang telah memperoleh
Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR)
dan 9 Auditor untuk sertifikasi
Akuntan (AK).
aktivitas dan aplikasi yang di dalamnya termasuk Perusahaan dan prinsip Good Corporate Governance
penilaian unsur-unsur manajemen risiko dan di seluruh lingkungan Bank.
governance process pada suatu periode tertentu
dengan pendekatan 8 komponen COSO-ERM Tindak lanjut yang dilakukan Bank atas hasil audit
Framework. investigasi adalah:
c. Mengimplementasikan penerapan metodologi a Memberikan tindakan tegas terhadap pegawai
Risk-Based Audit. yang telah melakukan pelanggaran sesuai
d. Melakukan sosialisasi dan pembinaan tentang dengan ketentuan atau peraturan kedisiplinan
efektifitas pengendalian intern pada setiap pegawai BSM.
pelaksanaan audit. b Mengambil langkah-langkah recovery atas setiap
kerugian yang timbul akibat kejadian fraud.
Berdasarkan Rencana Kerja Tahun 2012, realisasi c Melakukan perbaikan sistem, prosedur dan
penugasan General Audit periode Januari s.d. sarana yang menjadi pemicu fraud serta
Desember 2012 sebanyak 136 penugasan (109,68% mengambil langlah-langkah antisipatif atas fraud
dari target 124 penugasan audit). eksternal.

2. Information Technology Audit 4. Monitoring and Audit Development


Melakukan audit berdasarkan ketentuan PBI a. Melakukan monitoring penyelesaian/tindak lanjut
No.9/15/PBI/2007 tentang Penerapan Manajemen hasil/ temuan audit internal maupun eksternal
Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh seluruh unit kerja.
Bank Umum (MRTI) dan PBI 1/6/PBI/1999 tentang b. Memastikan setiap rekomendasi hasil audit,
Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern disposisi Direksi, dan pembinaan oleh unit kerja
Bank Umum (SPFAIB). telah dilaksanakan tertib dan konsisten oleh
auditee sehingga tidak menimbulkan risiko.
Selain ketentuan tersebut diatas pelaksanaan IT c. Membuat dan menyempurnakan prosedur,
Audit juga mengacu pada best practice yang ada manual audit dan SE terkait pengendalian intern
yaitu: serta memastikan sosialisasinya ke seluruh
a ISACA-COBIT Version 4.1, IT Assurance Guide personil.
using COBIT 4.1, IT Assurance Framework, IS d. Melakukan evaluasi dan penilaian terhadap mutu
Auditing Standard, Guidelines and Procedures. hasil audit dan realisasi program kerja seluruh
b IIA-Professional Practies Framework, Global bagian Unit Kerja Audit Intern.
Technology Audit Guide (GTAG), Guidance for e. Menyempurnakan manajemen kerja audit yang
Assessment of Information Technology (GAIT V2) efektif melalui pengembangan aplikasi audit
c IASII-Standar Audit Sistem Informasi Ikatan Audit management system (AMS).
Sistem Informasi Indonesia (SASI-IASII). f. Berperan aktif sebagai mitra kerja (counterpart)
d SPAI-Standar Profesi Audit Intern Indonesia auditor eksternal yaitu Bank Indonesia, PT Bank
e Audittindo-Information System Audit Structured Mandiri (Persero) Tbk, Badan Pemeriksaan
Empowerment (ISASE) Keuangan Republik Indonesia (BPK RI), Pusat
Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan
Berdasarkan Rencana Kerja Tahun 2012, realisasi (PPATK) maupun Kantor Akuntan Publik (KAP).
penugasan IT Audit periode Januari s.d. Desember
2012 sebanyak 32 penugasan. 5. Anti Fraud Strategy
Pada tahun 2012, BSM membentuk Team Anti
3. Special Audit
Fraud sebagai bentuk tindak lanjut dari SE BI
Melaksanakan audit investigasi terhadap setiap No.13/28/DPNP, tanggal 09 Desember 2011 perihal:
kejadian fraud yang berhasil di deteksi. Pelaksanaan Penerapan Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum dan
audit khusus/investigatif dilakukan apabila terdapat Surat Edaran Umum No.14/002/UMM tanggal 22 Mei
permasalahan yang dapat mengganggu jalannya 2012 perihal KAFBSM. Organisasi Team Anti Fraud
operasional Bank, pelanggaran terhadap Kode Etik saat ini melekat pada Unit Kerja Audit Intern yang
bertugas untuk melaksanakan penerapan strategi (2) Pegawai Cabang setelah Audit
anti fraud sebagai berikut: Intern melakukan audit rutin di
beberapa Cabang melalui program
a. Pencegahan
sosialisasi Penerapan Sense of
1) Anti Fraud Awareness Internal Control & Fraud Control
a) Penyusunan dan sosialisasi anti System.
fraud statement: (3) Satuan kerja Pengawas Kepatuhan
(1) BSM sudah menetapkan anti fraud (PKP) melalui program sosialisasi
statement (budaya anti fraud) strategi anti fraud.
dan tercantum dalam Kebijakan BSM akan menguji pengetahuan
Anti Fraud Bank Syariah Mandiri dan awareness pegawai mengenai
(KAFBSM) yang meliputi langkah- KAFBSM melalui test refreshment
langkah Avoid, Detect, Investigate dengan menggunakan sarana
dan Evaluate. e-learning BSM.
(2) BSM sudah mensosialisasikan anti
fraud statement kepada pegawai c) Program Customer Awareness
melalui program sosialisasi
BSM sudah mengkomunikasikan
Penerapan Sense of Internal
melalui program sosialisasi kepada
Control & Fraud Control System.
nasabah mengenai gerakan la risywah,
Sosialisasi anti fraud statement
no kick back, no special payment.
akan berlanjut melalui sarana lain
seperti intranet, pamflet, dan lain-
d) Identifikasi kerawanan
lain.
BSM sudah membuat sistem
pengendalian intern untuk
b) Program Employee Awareness.
mengidentifikasi kerawanan terjadinya
BSM sudah melaksanakan program risiko (termasuk fraud) melalui
employee awareness dengan penyusunan ketentuan untuk masing-
memberikan pengetahuan kepada masing produk maupun aktivitas
pegawai melalui program sosialisasi penunjang. Audit Intern sudah menguji
dan pelatihan dengan materi antara efektifitas pengidentifikasian kerawanan
lain: di masing-masing unit kerja dengan
(1) Pengenalan struktur organisasi menerapkan metodologi pendekatan
atau unit kerja yang menangani risk-based audit, mendokumentasikan
strategi anti fraud. dan menyampaikan hasil identifikasi
(2) Penerapan strategi anti fraud di kerawanan ini kepada pihak-pihak
BSM melalui penerapan 4 (empat) terkait.
pilar sistem pengendalian fraud.
(3) Anti Fraud Statement e) Know Your Employee
(4) Sarana Whistleblowing
BSM sudah membuat sistem
(5) Indikator pegawai yang melakukan
pencegahan fraud melalui know your
fraud.
employee mulai saat awal penerimaan
(6) Bedah kasus dengan memaparkan
pegawai (recruitment). BSM, juga
pemicu terjadinya fraud terutama
sudah memperbaharui pedoman
karena faktor kelemahan internal
pemberian sanksi kepada para
control.
pelaku secara lebih tepat dan efektif
sesuai dengan jenis penyimpangan/
BSM sudah menjalankan program
pelanggaran dan dampak fraud.
sosialisasi KAFBSM kepada:
(1) Pegawai yang mengikuti pelatihan
Manajemen Trainee.
d. Pemantauan, Evaluasi, dan Tindak Lanjut mencegah terulangnya kembali fraud karena
1) Pemantauan kelemahan yang serupa, seperti:

BSM sudah melakukan pemantuan terhadap a) Melakukan kajian untuk mitigasi resiko
tindakan fraud, meliputi: terhadap aktivitas penggantian teller
ketika jam istirahat.
a) Rekomendasi hasil investigasi yang
b) Melakukan kajian terhadap kriteria
telah mendapat disposisi dari Direktur
jenis penyimpangan untuk proses
Utama dan Direktur Kepatuhan pada
pemutakhiran kebijakan pengenaan
executive summary.
sanksi SE SDI No.10/026/DSI tanggal
b) Rekomendasi terhadap kejadian fraud
12 November 2008 Perihal Pembinaan
berupa:
Kedisiplinan Pegawai.
(1) Pengenaan sanksi bagi pelaku
fraud dan/atau pihak-pihak terkait.
(2) Perbaikan/pelurusan terhadap
sistem & prosedur. J. Kegiatan Pemantauan dan
(3) Perbaikan atau pemenuhan
Tindakan Koreksi Penyimpangan
terhadap sarana penunjang atau

infra struktur untuk menunjang
Bank telah melakukan pemantauan secara terus-
pengendalian atau pengungkapan
menerus terhadap kecukupan dan efektifitas pelaksanaan
fraud.
pengendalian intern, dengan cara:
(4) Recovery kerugian dari kejadian
fraud. 1. Memastikan fungsi pemantauan telah ditetapkan
(5) Penanganan melalui jalur hukum. secara jelas dan terstruktur dengan baik.
2. Menetapkan pejabat yang ditugaskan memantau
2) Evaluasi
efektifitas pengendalian intern.
a) BSM sudah membuat daftar 3. Menetapkan frekuensi yang tepat untuk kegiatan
inventarisasi kejadian fraud yang terdiri pemantauan.
dari: 4. Mengintegrasikan sistem pengendalian ke dalam
(1) Kejadian fraud mencakup jenis, kegiatan operasional dan menyediakan laporan-
tanggal terjadi, divisi/bagian, pihak laporan rutin yang diperlukan.
yang terlibat, jabatan, kerugian, 5. Melakukan kaji ulang terhadap hasil evaluasi dari
tindakan bank. unit kerja/pegawai yang ditugaskan untuk melakukan
(2) Tindak lanjut mencakup pemantauan.
kelemahan/penyebab terjadinya 6. Memberikan informasi/feed back yang tepat kepada
fraud, serta tindak lanjut/perbaikan. pihak yang berkepentingan.
b) BSM sudah melakukan evaluasi
terhadap daftar inventarisasi kejadian Jumlah Penyimpangan (Internal Fraud)
fraud dan mengidentifikasi kelemahan
Internal fraud adalah penyimpangan yang dilakukan oleh
dan penyebab terjadinya fraud serta
pengurus, pegawai tetap dan tidak tetap (honorer dan
menetapkan langkah-langkah perbaikan
outsourcing) terkait dengan proses kerja dan kegiatan
dan tindakan yang diperlukan.
operasional yang mempengaruhi kondisi keuangan BSM
secara signifikan atau penyimpangannya bernilai lebih
3) Tindak lanjut dari Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
BSM sudah menindaklanjuti hasil evaluasi
atas kejadian fraud untuk memperbaiki
kelemahan-kelemahan dan memperkuat
sistem pengendalian intern agar dapat
Jumlah Kasus
Internal Fraud Direksi dan Dewan Komisaris Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap
2011 2012 2011 2012 2011 2012
Total fraud 0 0 0 12 2 0
Telah diselesaikan 0 0 0 2 2 0
Dalam proses penyelesaian di internal BSM 0 0 0 10 0 0
Belum diupayakan penyelesaiannya 0 0 0 0 0 0
Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum 0 0 0 0 0 0

K. Riwayat Singkat Head of IAD

Nama Riwayat singkat

Warga Negara Indonesia. Lahir di Yogyakarta, 31 Mei 1971. Lulus dari Fakultas Ekonomi, Jurusan
Akuntansi, STIE YKPN Yogyakarta pada tahun 1994.

Perjalanan Karir:
• Diangkat sebagai Kepala Divisi Internal Audit PT Bank Syariah Mandiri berdasarkan SK No. 15/473-
KEP/DIR tanggal 26 Maret 2013 (terhitung mulai tanggal 1 April 2013).
• Auditor Manager Audit Development & Advisory – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BM)
• Dept. Head Quality Assurance & Mgt. Representative – BM
• Head of Quality Assurance – BM
• Team Leader Quality Assurance – BM

Training yang Diikuti antara lain:


• Certified Fraud Examine (CFE), 2012
• Preparation & Certified Fraud Examiners, 2012
• Audit Investigasi, 2012
Mardiana • EUT E-Mandiri Easy, 2011
Head of Internal Audit & Anti • Great Leader Program Phase III, 2011
Fraud Division • Workshop 4DX Direktorat Internal Audit, 2011
• Training PSAK 50 & 55, tahun 2010
• ISO 9001 : 2008, tahun 2009
• Operation Risk Management, 2008
• Sertifikasi Management Risiko – 1, tahun 2007
• Workshop Teknik Pengungkapan & Pelacakan, 2007
• Workshop KPI, 2006
• Risk Based Audit, 2005
• Froud Prevention & investigation, 2004
• Audit Control for End User, 2003
• ISO 9001:2000 Internal Audit Training, 2002
• Training Master Pegawai SKAI, 2000
Manajemen Risiko
Sempoa atau sipoa digunakan sejak tahun 2400 SM - Koleksi Museum Mandiri

226 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Pada tahun
2012 Bank telah
melakukan
pengembangan
organisasi yaitu
pembentukan
Commercial
and Corporate
Risk Assessment
Division (CAD)
dan Retail Micro
and Small Risk
Assessment
Division (RAD).

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 227


Manajemen Risiko

P
engaruh globalisasi industri, perkembangan ekonomi manajemen risiko penempatan dana, dan manajemen
nasional dan perkembangan industri perbankan risiko penggunaan tenaga alih daya.
yang pesat mengakibatkan persaingan usaha yang
semakin ketat. Di sisi lain pertumbuhan dan perkembangan
Bank yang sangat pesat meningkatkan eksposur risiko.
2. Tata Kelola Risiko
Kondisi tersebut mendorong Bank untuk memperkuat dan
Dalam mengimplementasikan Tata Kelola Risiko yang
mengembangkan manajemen risiko, dalam mendukung
mendukung pencapaian tujuan perusahaan, Bank
pencapaian tujuan Bank.
menerapkan Enterprise Risk Management. ERM
merupakan inisiatif strategis yang terus dikembangkan
Penguatan dan pengembangan manajemen risiko ini
oleh Bank dan diharapkan mampu meningkatkan
memberikan manfaat berupa:
kinerja Bank.
1. Penyediaan informasi yang cepat dan tepat bagi
manajemen dalam pengambilan keputusan bisnis Salah satu implementasi strategis ERM adalah
yang mengandung risiko signifikan bagi bank; membentuk mekanisme tiga lapis pertahanan (the
2. Penyeimbangan tingkat risiko yang dihadapi three lines of defense).
dengan tingkat pengembalian hasil yang diterima
dari berbagai kegiatan bisnis bank; a. 1st Lines of Defense
3. Pengukuran kinerja bisnis yang berbasis risiko,
baik secara transaksional, portofolio maupun Pertahanan lapis pertama adalah satuan kerja
bank-wide; pengambil risiko (risk taking unit), dimana
4. Peningkatan nilai perusahaan bagi seluruh bertanggung jawab dalam menjalankan transaksi/
stakeholder. aktivitas operasional sesuai prosedur yang
ditetapkan. Risk taking unit harus menerapkan
manajemen risiko dan pengendalian internal pada
setiap tahapan proses transaksi.
A. Kerangka Kerja Manajemen
Risiko Pejabat pada risk taking unit yang telah memiliki
cukup kemampuan dan pengalaman diberikan
Untuk mendukung penerapan manajemen risiko yang wewenang untuk melakukan transaksi (yang
efektif, Bank menetapkan kerangka kerja manajemen risiko menimbulkan eksposur risiko) bagi kepentingan
yang mencakup kebijakan manajemen risiko, tata kelola bank.
risiko, desain proses Manajemen Risiko, penetapan limit,
dan konsolidasi manajemen risiko dengan perusahaan Untuk mendukung pertahanan lapis pertama, pada
induk. tahun 2012 Bank telah memperkuat organisasi
risk management melalui pemisahan fungsi risk
control unit dengan unit kerja manajemen risiko
1. Kebijakan Manajemen Risiko
yang melakukan fungsi assesment dalam aktivitas

pembiayaan secara transaksional. Penguatan
Kebijakan Manajemen Risiko merupakan kebijakan
organisasi risk management tersebut berupa
tertulis dalam penerapan manajemen risiko pada
pembentukan Commercial and Corporate Risk
seluruh produk dan aktivitas operasional Bank.
Assessment Division (CAD) dan Retail Micro and
Kebijakan Manajemen Risiko BSM menjadi pedoman
Small Risk Assessment Division (RAD).
seluruh pegawai dalam menerapkan manajemen
risiko pada ruang lingkup unit kerja masing-masing
dan bank secara keseluruhan. Kebijakan Manajemen
Risiko BSM mencakup kebijakan umum manajemen
risiko, kebijakan manajemen risiko berdasarkan 10
(sepuluh) jenis risiko, manajemen risiko teknologi
informasi, manajemen risiko produk dan aktivitas baru,

228 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


b. 2nd Lines of Defense dan implementasi manajemen risiko secara
keseluruhan. Audit internal menggunakan
Satuan kerja manajemen risiko dan satuan kerja pendekatan Risk-Based Audit dalam menjalankan
kepatuhan merupakan pertahanan lapis kedua yang fungsi audit pada seluruh lini organisasi
bertanggung jawab dalam memantau penerapan perusahaan.
manajemen risiko yang dijalankan satuan kerja
pengambil risiko.

3. Proses Manajemen Risiko


Selain itu, Bank juga membentuk komite yang terkait
dengan penerapan manajemen risiko, yaitu Komite Bank melakukan proses manajemen risiko melalui
Manajemen Risiko (KMR). Komite Manajemen tahapan: identifikasi risiko yaitu melakukan analisa
Risiko (KMR) berfungsi merekomendasikan arah risiko inheren (inherent risks) yang mungkin timbul
kebijakan dan strategi manajemen risiko, kepada dari suatu produk/aktivitas bank. Selanjutnya adalah
Direktur Utama. KMR beranggotakan Direksi dan asesmen risiko untuk mengkalkulasi, menganalisis,
pejabat eksekutif. Tugas KMR meliputi perumusan dan mengevaluasi eksposur risiko, baik secara
dan penyusunan kebijakan, pedoman, dan strategi transaksional, portofolio, maupun secara bank-wide.
penerapan manajemen risiko, agar kegiatan
usaha bank sejalan dengan visi, misi, dan rencana Tahapan berikutnya adalah pemantauan & review
bisnis yang ditetapkan. KMR dibantu oleh Working risiko yaitu memantau dan mengkaji eksposur risiko
Group (WG) yang terdiri atas WG Asset Liabilities terutama yang bersifat material dan atau yang
Management (ALMA) & Pembiayaan dan WG berdampak pada permodalan bank. Hasil pemantauan
Operasional. dan review tersebut dilaporkan kepada pejabat yang
berwenang mengambil keputusan, termasuk tindak
c. 3rd Lines of Defense lanjut yang diperlukan. Langkah akhir adalah bank
mengendalikan risiko melalui mitigasi risiko yang
Pertahanan lapis ketiga adalah satuan kerja audit sejalan dengan prinsip kehati-hatian dan sesuai
internal dan audit eksternal yang bertanggung dengan ketentuan syariah dan ketentuan perbankan
jawab dalam mengevaluasi efektivitas dari yang berlaku.
fungsi pertahanan lapis pertama dan kedua,
serta mengkaji & mengevaluasi rancang bangun

Dalam mengimplementasikan Tata


Kelola Risiko yang mendukung
pencapaian tujuan perusahaan,
Bank menerapkan Enterprise Risk
Management.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 229


Manajemen Risiko

4. Penetapan Limit Survey (RAWS), Forum Enterprise Risk Management


(FERMA), Annual Risk Consolidation Forum (ARCC),
Dalam mengelola risiko agar kegiatan usaha bank serta konsultasi/magang penerapan pengelolaan risiko
tetap terkendali pada batas yang dapat diterima serta sesuai dengan kebutuhan Bank.
menguntungkan dengan permodalan yang dimiliki,
Bank menetapkan limit risiko yang mencakup antara
lain:
B. Penerapan Manajemen Risiko
Limit Limit Penerapan manajemen risiko merupakan tanggung jawab
Risiko Risiko
Kredit Inhouse BMPK Operasional Transaksi Cabang seluruh unit kerja beserta jajaran masing-masing.
Pemutusan Pembiayaan Transaksi Kantor Pusat
CreditLine Transaksi Net Banking/ATM
Sektoral dan Produk
Transaksi Tresuri Sesuai PBI No.13/23/PBI/2011 tanggal 2 November 2011
Valuta Pembiayaan
tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum
Syariah, Bank terekspos 10 (sepuluh) jenis risiko. Risiko
Risiko Risiko
Pasar
Posisi Devisa Neto (PDN)
Likuiditas Giro wajib minimum tersebut meliputi risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas,
Bank Notes
Secondary reserve
Dealer
Counterparty
Deposan risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko
Saldo Kas
stratejik, risiko kepatuhan, risiko imbal hasil dan risiko
investasi.

1. Risiko Kredit

5. Konsolidasi Manajemen Risiko Dengan
Pengelolaan risiko kredit ditujukan agar bank dapat
Perusahaan Induk
melakukan ekspansi pembiayaan yang sehat,
berkualitas baik, dan memberi keuntungan yang
Konsolidasi manajemen risiko dengan perusahan
berkesinambungan. Bank harus mengelola risiko
induk bertujuan untuk memenuhi ketentuan Bank
kredit secara baik dan tetap menjaga kualitas portofolio
Indonesia mengenai konsolidasi manajemen risiko.
aktiva produktif agar kualitasnya tidak menurun dan
Selain itu konsolidasi tersebut bertujuan untuk
tidak melampaui limit Non Performing Finance (NPF)
memenuhi kebutuhan internal karena kelangsungan
sesuai ketentuan Bank Indonesia.
usaha bank dan perusahaan induk tidak terlepas dari

pengaruh eksposur risiko yang timbul baik secara
Penguatan pengelolaan risiko kredit bertujuan
langsung maupun secara tidak langsung dari kegiatan
untuk mendukung pertumbuhan bisnis bank dengan
usaha masing-masing.
tetap memperhatikan aspek prudensialitas, kualitas
portofolio, serta efisiensi proses pembiayaan.
Lingkup konsolidasi manajemen risiko dibagi menjadi 2
Penguatan tersebut diimplementasikan melalui:
(dua) besaran yaitu untuk memenuhi ketentuan BI dan
memenuhi kebutuhan internal.
a. Kebijakan, Prosedur, dan Tools
Pemenuhan ketentuan BI mencakup konsolidasi
Kebijakan pembiayaan memuat filosofi, prinsip-
dengan sistem informasi akuntansi dan sistem
prinsip dasar pemberian pembiayaan serta acuan
informasi manajemen risiko. Sedangkan pendekatan
pokok untuk semua ketentuan pembiayaan.
kebutuhan internal mencakup tata kelola perusahaan,
Kebijakan ini diselaraskan dengan visi dan misi
dan tools serta metodologi..
Bank, kebijakan umum Bank (best practise),
Peraturan Bank Indonesia, perundang-undangan
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan internal,
yang berlaku, dan prinsip-prinsip syariah. Standar
bank melakukan sinergi dengan perusahaan induk
prosedur operasional pembiayaan merupakan
antara lain penyelarasan arsitektur kebijakan &
penjabaran dari kebijakan pembiayaan, yang
prosedur operasional bank, tools manajemen risiko,
mengatur produk dan tahapan proses pemberian
pelaksanaan Risk Based Audit (RBA), Risk Awareness
pembiayaan.

230 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Dari waktu ke waktu Bank terus memperbarui c. Portofolio Guideline
kebijakan, prosedur, dan credit risk tools untuk
mengantisipasi keadaan lingkungan baik Bank menetapkan portofolio guideline yang
eksternal dan internal. Pada tahun 2012 bank terdiri atas rating sektor ekonomi/industri, risk
mengimplementasikan proses baru pembiayaan. acceptance criteria (RAC), dan limit portofolio
Dalam hal ini bank menerapkan prinsip four pembiayaaan. Portofolio guideline menjadi
eye dalam pemutusan pembiayaan dan prinsip salah satu pertimbangan dalam awal/inisiasi
segregation of duty dalam pencairan pembiayaan pembiayaan.
melalui sentralisasi fungsi financing operation.
Implementasi proses baru tersebut diikuti dengan Bank menetapkan rating sektor ekonomi/industri
pemutakhiran/pengembangan: dengan tujuan agar Bank dapat menyalurkan
1) Kebijakan Pembiayaan untuk mengakomodasi pembiayaan pada sektor usaha yang prospektif
prinsip four eye dan segregation of duty serta dan terhindar dari penyaluran pembiayaan ke
penguatan fungsi manajemen risiko; sektor yang prospeknya kurang baik. Bank
2) Standar Prosedur Operasional Bisnis (SPOB) menetapkan sektor usaha yang layak dibiayai
Pembiayaan sesuai dengan masing-masing berdasarkan sub sektor ekonomi/bidang usaha
segmen. ke dalam 5 (lima) kelompok yaitu sangat menarik,
3) Kriteria segmentasi pembiayaan. menarik, netral, kurang menarik, dan tidak
4) Wewenang memutus pembiayaan menjadi menarik. Penyaluran pembiayaan diutamakan
secara personal. untuk sektor bidang usaha dengan rating sangat
5) Nota Analisa Pembiayaan sesuai dengan menarik, menarik dan netral. Di samping itu Bank
karakteristik segmen dan produk pembiayaan. menetapkan negative list yaitu daftar nasabah
6) Scoring tools pemutusan pembiayaan segmen yang telah di-black list dan nasabah yang
mikro, consumer, dan kecil. sebelumnya telah ditolak oleh bank.
7) Aplikasi Financing Origination System
pembiayaan konsumer dan mikro. Bank menetapkan alat (tools) berupa RAC untuk
berbagai sektor industri. RAC merupakan alat
b. Organisasi yang terdapat di depan (front-end) dalam proses
pembiayaan. Tujuan penggunaan RAC adalah
Penguatan fungsi manajemen risiko dalam proses menetapkan kriteria dasar dari nasabah yang
pembiayaan perlu diikuti penyesuaian organisasi layak diproses lebih lanjut sebagai calon debitur.
pembiayaan. Dalam hal ini, pada tahun 2012 Pada awal setiap proses pembiayaan, Bank
bank melakukan penyesuaian tersebut bertujuan terlebih dahulu memastikan kesesuaian antara
untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi proses kondisi calon nasabah dengan RAC sektor industri
pemutusan pembiayaan. yang bersangkutan. RAC sektor industri yang
1) Pembentukan unit risk assessment sebagai ditetapkan bank antara lain:
mitra unit bisnis dalam pemrosesan
pembiayaan sebagai implementasi prinsip four 1) Jasa kesehatan;
eye. 2) Industri gas;
2) Perubahan organisasi komite pembiayaan/ 3) Multifinance;
komite restrukturisasi dan komite 4) Perdagangan eceran;
penyelesaian pembiayaan. 5) Perkebunan kelapa sawit;
3) Pengembangan organisasi pembiayaan 6)  Industri telekomunikasi;
segmen komersial dan korporasi berdasarkan 7)  Pertambangan batu bara;
industry focused. 8)  Industri angkutan kapal laut;
4) Reposisi fungsi cabang dalam pengelolaan 9)  Industri makanan dan minuman;
pembiayaan korporasi. 10) Koperasi karyawan.
5) Pembentukan unit monitoring di unit bisnis
pembiayaan.
6) Pembentukan sentralisasi fungsi administasi
pembiayaan.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 231


Manajemen Risiko

Bank menetapkan limit untuk portofolio pembiayaan e. Monitoring


tertentu: Bank menjaga kualitas portofolio pembiayaan
dengan melakukan:
1) 25 debitur terbesar; 1) Monitoring kualitas pembiayaan individual
2) Valuta asing; nasabah baik secara on site maupun on
3) Mudharabah muqayyadah desk, serta melalui analisa watch list.
4) perumahan; 2) Kualitas portofolio pembiayaan berdasarkan
5) Telekomunikasi; segmen bisnis, sektor industri, dan skema
6) Gas; pembiayaan;
7) Multifinance; 3) Stress test terhadap portofolio pembiayaan
8) Perkebunan kelapa sawit; meliputi:
9) Pertambangan; (a) Stress test terhadap situasi/kondisi
10) Distribusi BBM; ekonomi makro dan industri yaitu dengan
11) Jasa kesehatan; melakukan simulasi terhadap krisis
12) Angkutan umum laut; keuangan global tahun 2012. Untuk
13) Perdagangan ritel; mengetahui dampak pada kualitas
14) Pertanian tanaman pangan. pembiayaan, Bank menggunakan
skenario stress test berupa penurunan
d. Pemutusan Pembiayaan nilai mata uang Rupiah terhadap USD.
Hasil stress test menunjukkan skenario
Four eye merupakan prinsip utama dalam tersebut tidak berdampak signifikan
pengambilan keputusan pembiayaan dimana setiap terhadap penurunan kualitas pembiayaan
keputusan pembiayaan minimal dilakukan oleh 2 Bank.
(dua) pihak, yang masing-masing mewakili Business (b) Stress test terhadap situasi/kondisi
unit/Restructuring Unit/Recovery Unit dan Financing ekonomi makro dan industri yaitu dengan
Risk Assessment Unit (FRA) , yaitu: melakukan simulasi terhadap kenaikan
harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tahun
1) Segmen komersial dan korporasi 2012. Bank menggunakan skenario
Penerapan prinsip four eye dalam proses stress test berupa SBI stabil, Kurs stabil,
pemutusan pembiayaan komersial dan dan harga BBM naik sesuai skenario
korporasi dilakukan oleh unit bisnis dan FRA. yang telah ditetapkan. Hasil stress test
Proses identifikasi dan pengukuran risiko menunjukkan skenario tersebut tidak
antara lain menggunakan tools Financing Risk berdampak signifikan terhadap kualitas
Rating. Keputusan pembiayaan dilakukan portofolio pembiayaan Bank.
secara full consensus antara unit bisnis dan
FRA.
2. Risiko Pasar
2) Segmen konsumer, mikro, dan kecil
Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan
Penerapan prinsip four eye dalam proses
rekening administratif akibat perubahan harga
pemutusan pembiayaan konsumer, mikro,
pasar,antara lain risiko perubahan nilai dari aset
dan kecil dilakukan dilakukan oleh unit
yang dapat diperdagangkan atau disewakan. Bank
bisnis dengan menggunakan credit scoring
menghadapi risiko pasar atas portofolio surat berharga
pembiayaan konsumer dan mikro. Khusus
trading dan valuta asing.
utnuk pembiayaan segmen kecil, saat ini
fungsi FRA diwakili oleh Risk Acceptance
Bank mengelola risiko pasar dengan:
Criteria (RAC) sampai dengan credit scoring
a. Menetapkan Kebijakan Manajemen Risiko Pasar,
untuk pembiayaan kecil diimplementasikan.
Kebijakan Investasi Surat Berharga, Standar
Credit scoring dan RAC dikembangkan oleh
Prosedur Operasional Investasi Surat Berharga
Risk Management unit.
dan ketentuan terkait lainnya;
b. Menetapkan limit risiko pasar berupa Posisi

232 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Devisa Netto, bank notes, dealer, counterparty, 4. Risiko Operasional
dan pertukaran valuta;
c. Memantau kepatuhan Bank terhadap limit yang Proses internal, sistem, manusia, dan kejadian eksternal
ditetapkan a.l. limit Posisi Devisa Neto (PDN). Per adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
31 Desember 2012, posisi PDN Bank sebesar kejadian (event) risiko operasional. Kejadian tersebut
3,28% atau tidak melampaui limit yang ditetapkan berpontensi memberikan dampak berupa kerugian secara
Bank Indonesia yaitu sebesar 5%. Bank mengkaji finansial maupun non finansial.
ulang limit-limit tersebut secara berkala atau
apabila terjadi perubahan kondisi yang signifikan; Bank memiliki kebijakan Manajemen Risiko Operasional
a. Melaksanakan stress test pembiayaan gadai dan standar prosedur operasional yang menjadi acuan
emas dengan menggunakan pendekatan historical bagi pengelolaan risiko operasional. Selain itu Bank telah
dalam memperkirakan potensi harga emas menetapkan limit untuk mengendalikan risiko operasional
terendah. Berdasarkan hasil stress test, potensi ,antara lain limit transaksi operasional baik di kantor pusat
pembiayaan bermasalah gadai emas relatif kecil. maupun cabang.
b. Melaksanakan stress test risiko pasar atas
portofolio valuta asing secara berkala. Stress test Selain itu proses manajemen risiko operasional dilakukan
menggunakan skenario perubahan imbal hasil melalui:
pasar dan nilai tukar.
a. Pemanfaatan peranti lunak

3. Risiko Likuiditas Bank melakukan identifikasi, pengukuran,


pemantauan, dan pengendalian risiko operasional
Risiko likuiditas terjadi akibat ketidakmampuan Bank dengan memanfaatkan peranti lunak berbasis web
untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber yaitu Operational Risk Management Information
pendanaan arus kas atau aset likuid berkualitas tinggi System (ORMIS). ORMIS digunakan sebagai:
yang dapat diagunkan. Likuiditas bank dipengaruhi oleh 1) Alat identifikasi dan monitoring kejadian risiko
struktur dana, likuiditas aset, dan komitmen pembiayaan operasional;
kepada debitur. 2) Early warning system potensi risiko operasional;
3) Database kerugian risiko operasional.
Bank mengelola risiko likuiditas dengan:
a. Menetapkan pada Kebijakan Manajemen Risiko, Risk Reporter pada ORMIS terdiri atas 3 layer terdiri
Pedoman Pengelolaan Dana dan ketentuan terkait atas pejabat cabang, petugas unit kepatuhan dan
lainnya; auditor intern bank.
b. Menetapkan limit risiko likuiditas berupa limit
secondary reserve, deposan terbesar dan saldo kas; Saat ini Bank sedang mengembangkan tools
c. Mengukur kecukupan likuiditas melalui penyusunan untuk mengelola risiko operasional yaitu RCSA
proyeksi cashflow dan liquidity gap secara rutin. (Risk and Control Self Assessment), dan KRI (Key
Dengan demikian bank dapat memanfaatkan Risk Indicator). Sepanjang tahun 2012 Bank terus
likuiditas secara tepat dan efisien sesuai kebutuhan; melakukan pengembangan dan perbaikan terhadap
d. Memantau rasio likuiditas antara lain melalui kualitas operational risk tools.
monitoring rasio pembiayaan terhadap dana pihak
ketiga, rasio kewajiban antar bank, dan rasio kas b. Penerapan Manajemen Risiko Teknologi
terhadap dana pihak ketiga; Informasi (TI)
e. Menempatkan dana pada instrumen keuangan Bank
Indonesia dan instrumen keuangan jangka pendek Bank menerapkan manajemen risiko terhadap
lain sebagai cadangan likuiditas Bank; teknologi informasi (TI) untuk menjaga dan
f. Memelihara akses Bank ke pasar uang antar bank mengamankan operasional sistem TI.
syariah melalui perolehan dan pemberian credit line
dari dan untuk bank lain; Bank telah memutakhirkan kebijakan dan prosedur
g. Melaksanakan stress test risiko likuiditas secara mengenai pemanfaatan dan penggunaan teknologi
berkala. informasi yaitu: Contingency Plan-Core Banking

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 233


Manajemen Risiko

System (CBS), dan Standar Manual Operasional-Core 5. Sertifikasi Manajemen Risiko


Banking System.
Peranan sumber daya manusia dalam mengelola risiko
Bank melakukan pengendalian risiko system dan adalah sangat penting sehingga Bank senantiasa
teknologi informasi antara lain dengan: meningkatkan kemampuan pegawainya. Salah
1) Menetapkan dan menerapkan prosedur, satu upaya Bank untuk memenuhi hal tersebut
metodologi dan pengadaan teknologi Informasi; sekaligus memenuhi peraturan Bank Indonesia,
2) Menerapkan manajemen proyek dalam Bank mengikutsertakan pegawai untuk memperoleh
pengembangan sistem; sertifikasi manajemen risiko. Jumlah pegawai bank yang
3) Melakukan testing yang memadai, termasuk uji memperoleh sertifikasi manajemen risiko pada tahun
coba bersama satuan kerja pengguna, untuk 2012 adalah 296 pegawai. Sehingga total pegawai
memastikan keakuratan dan berfungsinya sistem yang telah memperoleh sertifikasi manajemen risiko
sesuai kebutuhan pengguna serta kesesuaian adalah 1274 pegawai atau 93,12% dari seluruh pegawai
satu sistem dengan sistem yang lain; yang wajib mengikuti sertifikasi manajemen risiko yang
4) Melakukan dokumentasi sistem yang memadai. dipersyaratkan.

Dengan demikian Bank dapat mengidentifikasi dan Jumlah Sertifikasi Manajemen Risiko Pegawai
melakukan perbaikan terhadap kelemahan yang
Level 2011 2012
ditemukan.
I 534 624
II 361 551
c. Perhitungan kecukupan modal risiko
III 58 75
operasional
IV 24 24
Total 978 1274
Bank Indonesia belum mewajibkan kepada perbankan
syariah untuk mengalokasikan modal bagi risiko
operasional. Namun demikian dalam mengelola
risiko operasional, Bank telah menghitung beban C. Profil Risiko
modal untuk meng-cover risiko operasional. Dalam
melakukan perhitungan kecukupan modal risiko Penilaian profil risiko bertujuan untuk memberikan informasi
operasional, Bank menggunakan metode Basic mengenai kondisi risiko usaha yang dihadapi bank. Profil risiko
Indicator Approach (BIA). meliputi penilaian terhadap risiko inheren dan efektifitas kualitas
penerapan manajemen risiko.
d. Business Continuity Management (BCM)
Penilaian risiko inheren merupakan penilaian atas risiko yang
Bank menghadapi risiko operasional berupa melekat pada kegiatan bisnis Bank, melalui analisa kuantitatif
gangguan/bencana (disaster) yang dapat mengganggu atas parameter tertentu..
bahkan melumpuhkan sebagian bahkan seluruh
operasional bank. Disaster dapat terjadi akibat faktor Bank melakukan penilaian kualitas penerapan manajemen
internal (kegagalan/kerusakan sistem TI) maupun risiko yang mencerminkan penilaian kecukupan sistem
faktor eksternal (seperti bencana alam, kebakaran). pengendalian risiko. Penilaian tersebut dilakukan secara self
Untuk menjaga kesinambungan operasional Bank assesment melalui analisa kualitatif terhadap empat aspek
walaupun dalam keadaan darurat, Bank telah penilaian yang meliputi pengawasan aktif Dewan Komisaris dan
menerapkan BCM yang didalamnya terdapat pedoman Direksi, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit,
Business Continuity Plan (BCP) dan pedoman kecukupan proses identifikasi pengukuran, pemantauan dan
Disaster Recovery Plan (DRP). Dalam praktiknya pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko,
Bank telah melakukan uji coba DRP secara berkala serta sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
guna memastikan kesiapan sistem TI cadangan (back
up). Selama tahun 2012 Bank telah melakukan uji Hasil penilaian masing-masing jenis risiko pada akhir tahun
coba DRP sebanyak dua kali.
2012 adalah:

234 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Penilaian Posisi Desember Penilaian Posisi Desember 1. Kebijakan
2011 2012 Pada tahun 2013, Bank akan melakukan kaji ulang
No. Jenis Risiko Kualitas Kualitas Kebijakan Manajamen Risiko khususnya Risiko Kredit,
Tingkat Tingkat
Penerapan Penerapan
Risiko
Manajemen
Risiko
Manajemen Risiko Pasar, Risiko Likuiditas dan Risiko Operasional.
Inheren Inheren
Risiko Risiko

Low to Low to Di samping itu Bank akan mengembangkan risk culture


1. Kredit Fair Fair
Moderate Moderate pada seluruh lini organisasi untuk menguatkan budaya
2. Pasar Low Satisfactory Low Satisfactory risiko Bank. Program budaya risiko difokuskan pada upaya
pengelolaan 5 (lima) risiko utama masing-masing unit
Low to Low to
3. Likuiditas Satisfactory Satisfactory kerja.
Moderate Moderate

4. Operasional Moderate Fair Moderate Fair

Low to
2. Organisasi
5. Hukum Fair Moderate Fair
Moderate Bank akan mengembangkan fungsi Operational Risk
Low to Management (ORM) koordinator di unit kerja tertentu.
6. Reputasi Low Fair Fair
Moderate Selain itu Bank akan membentuk unit collection dan tim
Low to Moderate to khusus penagihan di segmen mikro dan kantor wilayah.
7. Stratejik Strong Strong
Moderate High

8. Kepatuhan Low Strong Low Strong 3. Tools


Predikat Risiko Dalam rangka memperoleh pengukuran risiko yang
Low to Low to
Bank secara Satisfactory Satisfactory
Moderate Moderate lebih sensitif, Bank akan terus mengembangkan tools
keseluruhan
pengukuran risiko berupa credit scoring, credit rating,
mengembangkan manajemen informasi risiko pasar
Berdasarkan profil risiko per Desember 2012, predikat
dan likuiditas, mengimplementasikan operational risk
risiko komposit secara keseluruhan adalah Low to
profile pada setiap unit kerja baik kantor pusat maupun
Moderate dengan kualitas penerapan manajemen risiko
cabang, dan mengimplementasikan Risk and Control Self
berpredikat Satisfactory.
Assessment.

4. System
D. Rencana Pengembangan Bank bersama perusahaan induk akan
Manajemen Risiko mengimplementasikan sistem Integrated Central Liability
System (ICLS). ICLS merupakan limit management
Sejalan dengan perkembangan dan pertumbuhan bisnis Bank yang mampu melakukan konsolidasi limit dan eksposur
serta perubahan kondisi internal/eksternal, maka Bank terus pembiayaan secara terintegrasi, mencakup limit set-up,
berupaya untuk mengembangkan infrastruktur dan proses maintenance, serta monitoring.
manajemen risiko, antara lain mencakup hal-hal sebagai
berikut:

Bank melakukan penilaian kualitas


penerapan manajemen risiko yang
mencerminkan penilaian terhadap
kecukupan sistem pengendalian
risiko.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 235


Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Mesin ketik manual tahun 1950 - Koleksi Museum Mandiri

236 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Selama tahun
2012, BSM
bekerjasama
dengan LAZNAS
BSM dalam
menyelenggarakan
kegiatan CSR,
melalui program
Mitra Umat, Didik
Umat dan Simpati
Umat.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 237


Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

M
elalui pendekatan triple bottom lines yang
meliputi kinerja ekonomi (economic indicators),
kinerja lingkungan (environmental indicators), dan
kinerja sosial (social indicators), diharapkan keberadaan
BSM tidak hanya bermanfaat bagi para pemegang saham
(shareholders), tetapi juga kepada pemangku kepentingan
(stakeholders) yang lebih luas yaitu nasabah/konsumen,
masyarakat dan lingkungan. Dengan kata lain, BSM berusaha
untuk memaksimalkan laba perusahaan (profit) selaras
dengan tujuan untuk memberikan kemanfaatan yang sebesar-
besarnya bagi masyarakat (people), dan lingkungan (planet).
BSM meyakini bahwa dengan pendekatan yang menyeluruh
ini akan mendukung tercapainya tujuan pembangunan yang
berkelanjutan (sustainable development), yaitu kegiatan
pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
generasi sekarang tanpa mengorbankan kepentingan
generasi mendatang.

Dalam menjalankan roda bisnis perbankan syariah, Bank


“BSM konsisten melaksanakan juga telah menjalankan berbagai tanggung jawab sosial
kegiatan Corporate Social (corporate social responsibility/CSR) sebagai timbal balik
Responsibility (CSR) sebagai wujud dari proses bisnis yang dijalankan. Bentuk tanggung jawab
kepedulian perusahaan sekaligus tersebut, salah satunya adalah tanggung jawab sosial kepada
pegawai (ketenagakerjaan), konsumen/nasabah, masyarakat
apresiasi kepada masyarakat yang (stakeholders di luar nasabah) dan lingkungan sekitar.
telah memberikan kepercayaan
dan dukungan atas proses bisnis
perbankan syariah”.

A. Kebijakan CSR
Misi BSM keempat adalah mengembangkan nilai-nilai
syariah universal. BSM juga memiliki shared values “ETHIC”
sebagai Value-Driven Company yang secara terus menerus
diimplementasikan dalam lingkungan kerja. Humanity sebagai
bagian dari shared values memiliki salah satu core behavior
yaitu Social Responsibility: memiliki kepedulian terhadap
lingkungan dan sosial tanpa mengabaikan tujuan perusahaan.

238 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Dalam impelentasi pelaksanaan CSR, BSM menjalin 1. Sinergi Bersama Laznas
kerjasama dengan LAZNAS BSM/Lembaga Mitra dalam
penyaluran dana zakat perusahaan dan pelaksanaan Bank menyalurkan dana zakat perusahaan (Bank),
program-program yang bersifat Humanity. Acuan kerja karyawan Bank, nasabah dan umum kepada yang berhak
pelaksanaan program CSR melalui Perjanjian Kerja Sama dengan bersinergi bersama Laznas BSM. Penyalurannya
(PKS) BSM dan LAZNAZ BSM No. 12/410-PKS/DIR; No. dilakukan melalui program yang berdaya guna dan
09/001/LAZBSM/DIR tanggal 12 November 2010 tentang bermanfaat bagi masyarakat dengan melibatkan pegawai
Penyaluran Zakat dan Dana Program. BSM, LAZNAS BSM dan masyarakat sekitar.

BSM menyadari bahwa Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Kegiatan CSR melalui kerjasama dengan LAZNAS BSM
(Corporate Social Responsibility/CSR) merupakan hal dilaksanakan dalam program antara lain:
penting dalam mendukung tumbuh kembangnya Bank. Bank
menempatkan CSR sebagai bagian program jangka panjang a. Mitra Umat
perusahaan. Bank dalam upaya mencapai sustainable 1) Usaha Mikro
business senantiasa berusaha memberikan kinerja yang Pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan
optimal untuk para pemegang saham namun juga memikirkan ekonomi umat melalui bantuan modal, pelatihan
bagaimana memberikan kontribusi secara maksimal dalam dan pendampingan usaha secara perorangan.
aspek sosial dan lingkungan 2) Masyarakat Mikro
Pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan
Dalam pelaksanaan kegiatan CSR Bank menggunakan ekonomi umat melalui bantuan modal, pelatihan
pendekatan keseimbangan profit, people dan planet yang dan pendampingan usaha yang ditujukan untuk
lebih dikenal dengan triple bottom lines.Bank tidak hanya LKMS.
semata-mata mengejar kepentingan ekonomi (profit) namun b. Didik Umat
juga aspek sosial (people) dan lingkungan (planet). Bank Memberikan bantuan pendidikan (beasiswa) kepada
berusaha mencapai keseimbangan ”triple bottom lines” dalam mereka yang membutuhkan dan mengupayakan
pencapaian tujuaannya sehingga mampu memberikan nilai tetap berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.
lebih kepada Stakeholders-nya. Bantuan juga termasuk sarana dan prasarana
belajar.
Pencapaian profit yang terus meningkat dan berkelanjutan c. Simpati Umat
sulit tercapai dalam kondisi sosial masyarakat (people)
1) Kesehatan
yang rendah dan lingkungan yang rusak (planet). Secara
Berupa bantuan kepada pihak yang
sederhana dapat dijelaskan bahwa bisnis tidak akan
membutuhkan di bidang kesehatan termasuk
berjalan dalam sebuah kondisi sosial (ekonomi masyarakat)
sarana dan prasarananya.
yang rendah dan lingkungan yang rusak. Untuk itu Bank
2) Kebencanaan dan lingkungan hidup
menyadari pentingnya CSR sebagai upaya dalam mencapai
Bantuan untuk mengantisipasi kondisi darurat
keseimbangan ”triple bottom lines” untuk mendukung
serta aktif mengurangi dampak akibat terjadinya
sustainable business sehingga tujuan akhir dalam memenuhi
bencana sosial. Aktif ikut memperbaiki atau
kepentingan Stakeholders dapat tercapai.
me­ning­katkan kualitas lingkungan hidup secara
luas.
Bank secara konsisten melaksanakan kegiatan Corporate
Social Responsibility (CSR) sebagai wujud kepedulian
Agar pelaksanaan program-program CSR Bank dapat
perusahaan sekaligus apresiasi kepada masyarakat yang
tepat sasaran, seluruh program CSR Bank terlebih dahulu
telah memberikan kepercayaan dan dukungan atas proses
diuji melalui survey dan pemetaan dalam lingkungan dan
bisnis perbankan syariah. Keberlangsungan bisnis Bank tidak
masyarakat sekitar. Program CSR disusun berdasarkan
lepas dari partisipasi masyarakat dalam menyambut berbagai
perencanaan serta konsep yang matang yang pelaksanaanya
produk perbankan syariah dan layanan yang ditawarkan oleh
bersinergi dengan Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS)
Bank.
BSM. Agar program dapat terlaksana dengan maksimal,
program-program CSR disesuaikan dengan kondisi lingkungan
setempat yang melibatkan pihak-pihak terkait pemerintah dan
masyarakat setempat.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 239


Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

2. Sumber Dana CSR 3. Penyaluran Dana CSR

Sebagai bentuk komitmen Perusahaan terhadap Bank menyalurkan dana, baik yang bersumber dari Dana
kegiatan-kegiatan sosial tersebut, Bank menyediakan Sosial, Dana Zakat, dan Dana Operasional. Selama
anggaran yang wajar dan memadai untuk mendukung tahun 2012, BSM bekerjasama dengan LAZNAS BSM
program-program CSR yang secara konsisten terus menyelenggarakan berbagai kegiatan CSR dalam
meningkat. Pelaksanaan program CSR memiliki 3 (tiga) berbagai bentuk kegiatan dengan jumlah penyaluran
sumber dana, yakni Dana Kebajikan dan Dana Zakat. dana 2012 sebanyak Rp26,49 miliar. Adapun perincian
penyaluran dana kegiatan CSR tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Dana Kebajikan
Sumber dana kebajikan berasal dari pendapatan
Rincian Penggunaan Dana
non-halal, denda dan dana sosial lainnya. Saldo akhir
tahun 2012 dana CSR yang bersumber dari dana Penggunaan penyaluran
No Uraian
kebajikan mencapai Rp1.774.379.852,- atau 72,99% Penerima Jumlah (Rp)
dari saldo tahun 2011 sebesar Rp2.431.072.583,-.
1 Zakat 133 Yayasan 15,096,918,754

    126 Sekolah  
Sumber Dana Kebajikan BSM
    20 Laz
Jumlah (Rupiah)
No Sumber Dana      40 Masjid
2011 2012
    6.647 Masyarakat Umum
1. Denda 637.436.361 830.667.606
2 Infaq dan 50 Yayasan 7,332,468,709
Shodaqoh
2. Sumbangan/hibah - 8.472.541
    22 Sekolah  
3. Penerimaan non halal 610.212.906 453.611.371     5 Laz  

    14 Masjid  
4. Dana sosial lainnya 1.183.423.316 481.628.334
    1.097 Masyarakat Umum  

3 Wakaf    

b. Dana Zakat Total 22,429,387,463


Dana Zakat bersumber dari zakat perusahaan (BSM)
disalurkan melalui Lembaga Amil Zakat Nasional
Bangun Sejahtera Mitra (LAZNAS BSM).
Penyaluran Dana CSR per Program
Sumber Penerimaan Dana ZIS 2011 2012 Growth
No Program
(Rp) %
No. Sumber Dana Jumlah (Rp)
1 Mitra Umat 1.460.922.280 2.659.570.201 82,05%
1 Zakat Korporat - BSM 14,582,880,512
2 Didik Umat 5.706.690.000 9.249.674.228 62,08%
2 Zakat Pegawai BSM 14,912,269,260
3 Simpati Umat 7.379.085.618 9.683.048.524 31,22%
3 Zakat Nasabah BSM 7,100,264,051
4 Dana Program 919.104.920 837.094.510 -8,92%
4 ZIS Masyarakat Umum 5,320,202,505 Total 15.465.802.818 22.429.387.463 45,03%
Total 41,915,616,328

240 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


4. Penyaluran Dana Sosial

Selama tahun 2012, Bank telah menyalurkan dana untuk
kegiatan sosial baik melalui kantor pusat maupun kantor
cabang sebanyak Rp831,89 juta. Kegiatan ini sebagai
bentuk kepedulian dan wujud tanggung jawab sosial Bank
terhadap masyarakat. Adapun perincian penyaluran dana
untuk kegiatan sosial yang diberikan oleh Bank adalah
sebagai berikut:

Penyaluran Dana Sosial


Tanggal Keterangan Jumlah (Rp)
04 Januari 2012 Dansos kegiatan berbagi keceriaan dan kebersamaan 168.000.000
05 Maret 2012 Bantuan Pembangunan Ponpes An Nawawi Banten 75.000.000
06 Maret 2012 Bantuan CSR untuk beasiswa SMK Palapa Semarang BSM Ng 5.000.000
08 Maret 2012 Bantuan CSR Masjid Arrahman Muhammadiyah - BSM Raw 25.000.000
12 Maret 2012 Bantuan CSR acara penyerahan bantuan Yogyakarta 27.521.500
15 Maret 2012 Beasiswa anak an. Yeti Sulasmi - BSM Cilegon 6.250.000
21 Maret 2012 Dansos bantuan kirim ustadz ke Hongkong 5.650.000
21 Maret 2012 Dansos pengobatan Haemodalisa dan thalasemia RSUD 10.944.000
29 Maret 2012 Bantuan Sdr. Mardewan 10.000.000
29 Maret 2012 Bantuan CSR Masjid At Taqwa 5.000.000
29 Maret 2012 Bantuan CSR bibir sumbing 20.000.000
02 April 2012 Bantuan CSR Mhs acara UNESCO 10.000.000
04 April 2012 Bantuan Mimbat Tilawah LPTQ P.Siantar 17.920.000
16 April 2012 Bantuan pembangunan Masjid Raya Palembang 100.000.000
24 April 2012 Bantuan pengobatan Ibu Sdr.Sutisna 7.391.410
27 April 2012 Pelatihan pengurusan Jenazah 5.000.000
02 Mei 2012 Bantuan Pengembangan Dawah IKADI 7.800.000
31 Mei 2012 Bantuan Pembangunan Masjid Unisla Lamongan 15.000.000
08 Juni 2012 Sumbangan perlengkapan disdik Jambi 20.417.600
04 Juli 2012 Bantuan Ponpes Assyafiiyyah 100.000.000
09 Juli 2012 CSR renovasi tempat wudhu Masjid Pekalongan 50.000.000
01 Agustus 2012 Jurnal Manual : Bantuan tanah urug PAUD Griya Auladi 10.000.000
13 Agustus 2012 Pembangunan Asrama dan sekolah An Nawawi 75.000.000
12 September 2012 Bantuan CSR sarana & prasarana air bersih gunung kidul KCP 55.000.000
Total 831.894.510

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 241


Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

B. CSR Terkait Sosial 3. Surat Edaran (SE) No. 9/029-PEM tgl 26 juli 2007
berjudul Revisi Pedomaan Kebijakan Bab VI. Tentang
Kemasyarakatan dan Kualitas Aktiva Produktif. Sub Bab A.3.b.3). Penilaian
Lingkungan prospek usaha nasabah pembiayaan khususnya
untuk komponen yang terkait dengan upaya nasabah
BSM memiliki komitmen tinggi terhadap pelaksanaan dalam pemeliharaan lingkungan hidup.
CSR terkait sosial kemasyarakatan dan lingkungan hidup
yang dituangkan dalam:
1. Program Sosial Kemasyarakatan dan
1. SE No. 8/001/PEM tgl 2 Januari 2006 perihal Revisi Lingkungan
Pedoman Pembiayaan
Bank meyakini bahwa kinerja Perusahaan harus memiliki
2. Buku Kebijakan Pembiayaan tgl 2 April 2007, dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan
berisi antara lain: Ketentuan tentang kewajiban masyarakat. Peningkatan kesejahteraan masyarakat
pengelolaan lingkungan untuk nasabah pembiayaan pada akhirnya akan mendukung pengembangan bisnis
diatur dalam: Bank secara berkelanjutan.
a. Bab II artikel 210 butir E Kebijakan Pembiayaan
“Bank harus menghindari pembiayaan untuk Untuk mewujudkan hal tersebut, Bank melakukan
bidang usaha yang tidak/belum memenuhi berbagai aktifitas sosial dan lingkungan antara lain sbb:
ketentuan environment/AMDAL sehingga
membahayakan lingkungan” a. Program kemitraan
c. Bab VI butir A tentang Kualitas Aktiva Produktif
Penilaian kualitas aktiva pembiayaan untuk pilar Pelaksanaan CSR bidang pengembangan ekonomi
prospek usaha nasabah pembiayaan dikaitkan umat bertujuan untuk menciptakan kemandirian
dengan upaya nasabah dalam pemeliharaan masyarakat dalam mencapai peningkatan
lingkungan hidup. kesejahteraan dalam jangka panjang. Program CSR
d. Bab XI butir D Proses Pemberian Pembiayaan bidang ini diwujudkan dalam pemberian bantuan
sub bab Analisa Pembiayaan Produktif. permodalan, sarana kerja dan sebagainya.

Dalam penilaian aspek teknis/produksi Bank


dipersyaratkan untuk melakukan analisa mengenai
dampak lingkungan, meliputi:
1) Tingkat pencemaran dalam proses produksi
2) Sarana untuk menghindari polusi/pengolahan
limbah telah sesuai dengan ketentuan atau
belum.
3) Komplain dari penghuni di lingkungan tempat
usaha/pabrik.
4) Harus memperhatikan peraturan/ketentuan
pemerintah yang berlaku yaitu apakah pemohon/
nasabah telah memiliki izin AMDAL dari instansi
yang berwenang.

242 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Program Pemberdayaan Ekonomi

No Kegiatan Wilayah Jumlah Penerima Nominal (Rp)

1 Bantuan Modal Usaha Perorangan Jabotabek 103 Orang 79.639.000


2 Bantuan Operasional Budidaya Jamur (Kumbung) Bogor 1 Lembaga 601.679.084
3 Bantuan modal kerja dan outlet usaha minuman The Real Tea Jakarta 9 Orang 30.000.000
Bantuan modal kerja dan renovasi pedagang gerobak bagi
4 Jakarta 30 Orang 63.000.000
keluarga dhuafa rumah pemberdayaan Hijrah
Bantuan pembelian becak bagi warga dhuafa Katamso kerjasama
5 Katamso 10 Orang 22.500.000
dengan BSM Katamso
Bantuan mesin cetak batako Ponpes Al-Qordir kerjasama dengan
6 Sleman 1 Lembaga 22.000.000
BSM Sleman
Bantuan ternak kambing Ponpes Sabilunajah kerjasama dengan
7 Yogjakarta 1 Lembaga 10.000.000
BSM Yogjakarta
Bantuan peternak ikan Ponpes Al-Hidayah kerjasama dengan BMS
8 Bekasi 1 Lembaga 18.907.850
Bekasi
Bantuan kepada 100 peternak sapi untuk masyarakat Tuban
9 Tuban 100 Orang 85.000.000
kerjasama BSM Tuban
10 Bantuan CSR untuk pengembangan Ekonomi BSM Kediri Kediri 1 Lembaga 150.000.000
Bantuan perahu nelayan untuk masyarakat desa sinar laut dan
11 Lampung 30 Orang 31.825.000
seremonial kerjasama dengan BSM Lampung
Bantuan pengembangan usaha mikro Yayasan Cindev kerjasama
12 Cianjur 1 Lembaga 21.500.000
dengan BSM Cianjur
Bantuan pedagang kaki lima masyarakat Pati kerjasama dengan
13 Pati 25 Orang 100.000.000
BSM Pati
Bantuan pemberdayaan usaha warga Jayapura kerjasama BSM
14 Jayapura 1 Orang 2.000.000
Jayapura
Bantuan 1 Unit komputr SMK Jember kerjasama dengan BSM
15 Jember 1 Lembaga 5.200.000
Jember
Bantuan pelatihan/Outbond BMT Pekalongan kerjasama dengan
16 Pekalongan 1 Lembaga 10.000.000
BSM Pekalongan
Pelatihan Dana Bergulir warga semarang kerjasama dengan BSM
17 Semarang 30 Orang 15.000.000
Semarang
Bantuan microfinance PPAP Seroja kerjasama dengan BSM
18 Solo 1 Lembaga 30.000.000
Solo
Bantuan masyarakat mikro pekalongan kerjasama dengan BSM
19 Pekalongan 30 Orang 15.000.000
Pekalongan
20 Bantuan pelatihan PNPM Sigli kerjasama dengan BSM Sigli Sigli 1 Lembaga 15.000.000
21 Bantuan sarasehan BMT kerjasama dengan BSM kanwil II Jakarta 1 Lembaga 15.000.000
Bantuan sepeda untuk loper koran kerjasma dengan BSM
22 Lampung 50 Orang 100.000.000
Lampung
23 Bantuan tenda kantin KOPKAR BSM Malang Malang 20 orang 15.000.000
Bantuan pengembangan ekonomi ternak itik warga Garut
24 Garut 10 orang 6.000.000
kerjasama dengan BSM Garut
Bantuan tenda kantin Kopkar Tunas Harapan kerjasama dengan
25 Malang 15 Orang 15.000.000
BSM Malang
Bantuan pengembangan ekonomi 10 masyarakat sekitar masjid
26 Jakarta - Roxy 10 Orang 50.000.000
kerjasama dengan BSM Jakarta - Roxy
Bantuan pelatihan entre dan PZU kerjasama dengan BSM
27 Tasikmalaya 1 Lembaga 3.000.000
Tasikmalaya
Bantuan Pelatihan dan modal usaha lembaga keuangan mikro
28 Indonesia 500 Lembaga 1.127.319.267
syariah kerjasama dengan BSM Selindo
Total 2.659.570.201

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 243


Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

b. Program Bina Lingkungan 3) Sarana Umum


Program CSR untuk sarana umum diwujudkan
Bank, selama tahun 2012, telah melakukan program dalam bentuk bantuan pembangunan dan
bina lingkungan sebagai berikut:
renovasi masjid dan madarasah, bantuan sarana
umum dan program-program lainnya.
1) Bidang Pendidikan dan Pelatihan
Program difokuskan pada peningkatan kulitas
pendidikan, yang diwujudkan dalam bentuk
pemberian beasiswa kepada siswa dari keluarga
kurang mampu. Kegiatan dilaksanakan secara
menyeluruh baik di lingkungan Kantor Pusat
Bank di Jakarta maupun kantor cabang di
seluruh pelosok negeri.

Program Pendidikan dan Pelatihan


No Kegiatan Wilayah Jumlah Penerima Nominal (Rp)
1 Bantuan beasiswa SD, SMP, dan SMU Indonesia 4.000 Orang 6.702.158.585
2 Bantuan beasiswa Mahasiswa Program PPSDMS Depok 1 lembaga 360.000.000
3 Bantuan beasiswa Mahasiswa Lainnya Indonesia 445 orang 576.200.000
4 Bantuan santunan pendidikan Indonesia 750 Orang 338.422.943
5 Sarana Sarana dan Prasarana pendidikan Indonesia 44 Lembaga 876.725.200
6 Bantuan Pendidikan Lembaga dan Yayasan Indonesia 30 Lembaga 396.167.500
  Total     9.249.674.228

2) Keagamaan
Program CSR untuk bidang sosial/budaya/
keagamaan diwujudkan dalam bentuk santunan
dhuafa, santunan Ramadhan, dan program-
program lainnya.

Program Keagamaan

No Kegiatan Wilayah Jumlah Penerima Nominal (Rp)

1 Bantuan kegiatan Ramadhan Indonesia 19.041 Orang 2.336.514.650


2 Bantuan Qurban menjangkau pelosok Indonesia 50 Lembaga 607.581.085
Total 2.944.095.735

244 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Program Sarana Umum

No Kegiatan Wilayah Jumlah Penerima Nominal (Rp)

1 Bantuan pembangunan Menara Masjid Baiturrahman BSM Boyolali Boyolali 1 lembaga 20.000.000

2 Bantuan pembangunan gedung dakwah Masjid Baiturahman Tangerang Tangerang 1 lembaga 8.000.000

3 Bantuan renovasi HKN di RSUD Bangkinang Pekanbaru 1 lembaga 10.000.000


4 Bantuan renovasi inventaris Islamic Senter BSM Pekanbaru Pekanbaru 1 lembaga 20.000.000
5 Bantuan wakaf tanah Yys. Al-Ihsan Jakarta selatan Jakarta 1 lembaga 10.000.000
6 Bantuan pembangunan panti asuhan yayasan Al-Maanuun ref. BSM Bogor Bogor 1 lembaga 5.000.000

7 Bantuan pembangunan Masjid Baitusallam, RSIB, Al-Ikhwan, Al-Mukhlis Bogor 4 lembaga 105.000.000

Bantuan renovasi musholla Nurul Zannah, Al-Ikhlas, Al Angkasah,


8 Depok 4 lembaga 85.000.000
Arrahman
9 Bantuan pembangunan dan renovasi Masjid Kundasari Garut 1 lembaga 3.000.000
10 Bantuan pembangunan Musholla Al-Barru Depok 1 lembaga 1.000.000
11 Bantuan pembangunan Musholla SDN Meruya Meruya 1 lembaga 5.000.000
12 Bantuan pembangunan Masjid Raya Palembang Palembang 1 lembaga 50.000.000
13 Bantuan renovasi Panti Asuhan Al-Faqih Jambi 1 lembaga 50.000.000
14 Bantuan pembangunan Masjid Agung Sukabumi Sukabumi 1 lembaga 25.000.000
15 Bantuan pembangunan Masjid & Musholla Sorong Sorong 2 lembaga 35.000.000
16 Bantuan madrasah Al-Furqon, Msjd Baitul Jannah, Nur Maulana Bogor 3 lembaga 29.500.000
17 Bantuan pembangunan Masjid Al-Haromain Mataram 1 lembaga 15.000.000
18 Bantuan pembangunan Masjid Al-Hikmah Depok 1 lembaga 3.000.000
19 Bantuan pembangunan Masjid jami Al-Amin Tanggerang 1 lembaga 4.000.000
20 Bantuan pembangunan Musholla Al-Kautsar Parung 1 lembaga 5.000.000
21 Bantuan pembangunan Musholla Al-Karimah Lamongan 1 lembaga 2.000.000
22 Bantuan renovasi Musholla Al-Munawaroh Jakarta 1 lembaga 1.000.000
23 Bantuan renovasi Griya sakinah PT. USG Sentul 1 lembaga 2.500.000
24 Bantuan renovasi Masjid Uswatun Hasana dan Nurul Falah Bekasi 2 lembaga 20.000.000
25 Bantuan pembangunan Masjid Darul Hijrah Jakarta 1 lembaga 5.000.000
26 Bantuan renovasi Masjid Baitul Azis BSM Cibinong Cibinong 1 lembaga 5.000.000
27 Bantuan pembangunan embatan BSM Pekalongan Pekalongan 1 lembaga 10.000.000
28 Bantuan renovasi Masjid Baitul Azis term II BSM Cibinong Cibinong 1 lembaga 5.000.000
29 Bantuan pembangunan Masjid Nurul Muslimin Pontianak 1 lembaga 5.000.000
30 Bantuan pembangunan Masjid SMKN 32 Jakarta Selatan Jakarta 1 lembaga 20.000.000
31 Bantuan CSR Pemb Masjid BSM Gersik Gersik 1 lembaga 150.000.000
32 Bantuan pembangunan Masjid Agung Sukabumi Sukabumi 1 lembaga 7.835.000
33 Bantuan pembangunan Masjid Darussalam dan Al Hidayah Jakarta 2 lembaga 40.000.000
34 Bantuan pembangunan Musholla RSIA Muhammadiyah Mayestik Jakarta 1 lembaga 50.000.000
35 Bantuan pembagunan Masjid Al-Amin Tangerang 1 lembaga 15.000.000
36 Bantuan renovasi Masjid Al Muhajirin dan Al Akbar Sorong 2 lembaga 6.000.000
37 Bantuan renovasi Masjid Al Mukhlis, Al-Ikhwan, Attaqwa Lampung 3 lembaga 131.500.000
38 Bantuan renovasi Musholla Al Hidayah Bidaracina II Jakarta 1 lembaga 7.000.000
39 Bantuan pembangunan Masjid Al Mustaqim BSM Solo Solo 1 lembaga 5.000.000
40 Bantuan pembangunan Masjid Al Ashri dam Masjid Quba Jakarta 2 lembaga 65.000.000
41 Bantuan renovasi gedung PA Al-Falah Limboto Gorontalo 1 lembaga 35.000.000

42 Bantuan renovasi Masjid Al-Ashri yang terjadi kebakaran di Buleleng Buleleng 1 lembaga 50.000.000
  Total     1.126.335.000

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 245


Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

4) Peningkatan Kesehatan Masyarakat dan


Lingkungan

Kegiatan bidang kesehatan masyarakat


dilakukan dalam bentuk bantuan kesehatan,
donor darah, khitanan masal dan lain
sebagainya. Sedangkan bidang pelestarian
lingkungan dilaksanakan antara lain bantuan
sarana bersih dan pembuatan MCK. Kegiatan
dilaksanakan baik oleh Kantor Pusat Bank di
Jakarta maupun Kantor Cabang yang tersebar di
berbagai daerah.

Program Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan

No Kegiatan Wilayah Jumlah Penerima Nominal (Rp)


1 Bantuan kesehatan perorangan Indonesia 1.250 Orang 912.794.460
Jakarta, Sumbawa,
2 Bantuan operasi katarak 3 Lembaga 29.818.000
Pekalongan
3 Bantuan operasi bibir sumbing Jakarta, Bandung 3 Lembaga 77.000.000
4 Bantuan ambulance Indonesia 100 Orang 567.449.229
5 Bantuan korban bencana alam Indonesia 1.937 Orang 462.095.000
6 Donor Darah Indonesia 1.000 Orang 68.083.200
7 Dokter Keluarga Sehat Jabotabek 3.600 Orang 393.697.400
8 Warung Balita Sehat Jabotabek 660 Orang 66.220.000
9 Kesehatan Keliling ( Baksos ) Indonesia 1.725 Orang 339.390.800
10 Santuan anak yatim dhuafa Indonesia 3.360 Orang 1.185.216.900
11 Khitanan Masal Indonesia 700 Orang 310.958.800
Total 4.412.723.789
     

Program Lingkungan

No Kegiatan Wilayah Jumlah Penerima Nominal (Rp)

1 Bantuan sarana air bersih dan MCK Indonesia 41 Lembaga 1.199.894.000

BSM Education (Edu) Award adalah event yang


2. BSM Edu Award 2012 sejalan dengan salah satu value dalam Shared

values BSM yakni Humanity. BSM Edu Award
Bank menyelenggarakan BSM Edu Award pada adalah perwujudan sikap BSM yang peduli
tahun 2012. Tujuan pemberian award ini adalah pendidikan. Karena pendidikan adalah jembatan
memberikan penghargaan kepada para pendidik untuk melahirkan SDM unggul.
yang memiliki kontribusi dan manfaat bagi
pendidikan masyarakat sekitar, baik pendidik formal
maupun informal.

246 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Pelaksanaan kegiatan BSM Edu Award dilakukan Tahun 2012 merupakan yang ke-5 BSM menggelar
dengan menggabungkan proses seleksi dengan BSM UMKM Award. Oleh karena itu tahun ini
online voting. Kandidat BSM Edu Award diajukan panitia memperkenalkan kategori pemenang baru
oleh masyarakat termasuk insan BSM di seluruh yakni Lifetime Achievement yang diberikan kepada
Indonesia. Koperasi UGT Sidogiri dan Young Entrepreneur
Award yang berhasil diraih oleh Doni Tirtana.
Kategori Lifetime Achievement Award diberikan
Dari hasil seleksi internal yang kemudian di-vote kepada nasabah BSM yang selama 3 (tiga) tahun
terbuka oleh masyarakat Indonesia terpilihlah berturut-turut memenangkan Award BSM UMKM
pemenang BSM Edu Award. Mereka adalah Tasmin/ Award. Adapun kategori Young Entrepreneur Award
Guru SDN Temuireng, Blora, Jawa Tengah, Azizah/ diberikan kepada nasabah BSM yang berusia
SMA Terbuka Sawangan Depok, Wijaya Kusumah/ muda.
SMP Labschool Jakarta, Yuliah/SD Al Azhar Syifa
Budi Bekasi, Jabarudddin/SMPN 2 Maros, Sulawesi
Selatan, dan Tuti Haryanti/Guru SD Dinamika TPA BSM menunjuk tim juri eksternal untuk menilai
Bantar Gebang, Bekasi. performa finalis BSM UMKM Award. Mereka
adalah Dr. Ir. Nining I. Soesilo, MA (UMKM Center
FEUI), Hilda Fachriza, SE, MM, Tamim Saefudin,
Syakir Sula (MES), Johanes Hendry Indraguna
3. BSM UMKM Award: Young (pengusaha).
Entrepreneur Award dan
Lifetime Achievement Award. Sebagaimana tahun lalu, penjurian peserta BSM
UMKM Award dilakukan dengan sistem online.
Sarananya menggunakan social media (facebook,
Jika sebagian besar acara Milad BSM adalah
twitter dan website BSM) sebagai sarananya. Satu
terkait internal, ada dua acara yang pesertanya
suara hanya boleh mem-vote satu kali.
dari pihak eksternal. Kedua acara itu adalah
BSM UMKM Award dan BSM Education Award.
BSM UMKM Award seolah melekat dengan
penyelenggaraan Milad BSM.

Bank menyelenggarakan BSM Edu


Award untuk memberikan penghargaan
kepada para pendidik yang memiliki
kontribusi dan manfaat bagi
pendidikan masyarakat sekitar, baik
pendidik formal maupun informal.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 247


Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

4. Organisasi kemasyarakatan
Lainnya

No Kegiatan Sosial Kemasyarakatan Posisi

1 Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo): Ketua Umum

2 Perhimpunan Ban-Bank Nasional (Perbanas) Wakil Ketua Umum

3 Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) Wakil Ketua II

4 Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Wakil Ketua

5 Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES) Dewan Pengurus

6 Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Ketua Komite Tetap Bidang Keuangan Syariah
Sharia Economy Focus Group, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia
7 Anggota
(ISEI)

8 Banker Association for Risk Management (BARa ) Dewan Pakar

9 Ikatan Alumni Universitas Indonesia Fak. Ekonomi (ILUNI FE) Wakil Ketua

10 Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Anggota Dewan Pakar

11 Ikatan Bankir Indonesia (IBI) Anggota

12 Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (FKDKP) Anggota

13 Ikatan Komite Audit Indonesia Anggota

14 Forum Silaturrahmi Perkantoran (Forsimpta) Pembina

248 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


C. CSR Terkait Ketenagakerjaan,
Kesehatan dan Keselamatan Kebijakan tentang Contingency Plan tertuang ke
dalam SE No. 13/009/OPS, tanggal 28 April 2011,
Kerja tentang Contingency Plan Core Banking System,
dengan pokok pikiran antara lain:
1. Kesehatan Pegawai a. Organisasi crisis management pusat dan cabang
b. Pelaksanaan operasional pada saat disaster
Kebijakan kesehatan pegawai tertuang dalam
Surat Edaran (SE) No. 12/007/SDI, tanggal 8 April Kebijakan tersebut bertujuan untuk memastikan
2010, perihal Fasilitas Kesehatan PT Bank Syariah bahwa operasional bank tetap berjalan pada saat
Mandiri, dengan pokok-pokok ketentuan: disaster.
a. Ketentuan fasilitas kesehatan bagi pegawai
kontrak, pegawai tetap, dan anak pegawai.
b. Fasilitas kesehatan meliputi rawat inap,
persalinan, rawat jalan, general check up
(GCU),dan pengobatan ke luar negeri.

Tabel Beban Pegawai 2011-2012 (dalam Rp)

No Beban Pegawai 2011 2012


1 Beban gaji, upah, tunjangan dan kesejahteraan Pegawai 831.414.240.323 816.771.116.339
2 Beban pendidikan dan pelatihan 56.504.361.296 49.210.515.570
3 Beban biaya manfaat Pegawai 32.128.197.291 50.717.535.457
4 Beban biaya kegiatan sosial pegawai 12.820.550.355 26.128.541.678

5 Beban pengobatan 17.477.521.346 14.390.101.286


6 Beban biaya rekrutmen 3.831.066.554 3.583.397.180
7 Beban lainnya 10.706.072.769 12.358.450.607
Jumlah 964.882.009.934 973.159.658.117

Kebijakan tentang Contingency Plan


bertujuan untuk memastikan bahwa
operasional bank tetap berjalan
pada saat disaster.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 249


Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

2. Keselamatan Kerja 4. Perlakuan Adil dan Kesetaraan

Pedoman tentang keselamatan kerja, tertuang


BSM memiliki motto “lebih adil dan
dalam Pedoman Pengelolaan Kepegawaian
menenteramkan”. Motto tersebut bermakna untuk
(Prosedur Manual) Bab II, Sub Bab B.
lingkungan internal (pegawai) dan eksternal
Pemeliharaan lingkungan kerja No. MP/SI/PK/2/02,
(nasabah). Perlakuan adil tercermin dalam
dengan pokok-pokok ketentuan antara lain:
pemberian kompensasi kepada pegawai yaitu
Melakukan evaluasi terhadap lingkungan kerja sesuai dengan prinsip 3P:
secara berkala, khususnya mengenai: a. Pay for Performance
a. Kelengkapan dan kelayakan sarana dan Pegawai diberikan kompensasi sesuai dengan
lingkungan kerja. kinerjanya
b. Kebersihan lingkungan kerja. b. Pay for Position
c. Keserasian lay out ruangan kerja. Pegawai diberikan kompensasi sesuai dengan
d. Ketepatan peletakan sarana kerja. posisi/jabatannya
e. Kelengkapan dan kelayakan sarana c. Pay for Person
pengamanan Pegawai diberikan kompensasi sesuai dengan
keahlian individunya.

Manajer membuat memo/mengisi formulir


BSM memiliki nilai-nilai perusahaan yaitu ETHIC
menggunakan check list (Form: MP.DHC.II.2.1),
(Excelence, Teamwork, Humanity, Integrity dan
mencatat sarana lingkungan kerja/kantor yang
Customer Focus). Nilai-nilai ini menjadi ruh dalam
sudah tidak layak/perlu dilengkapi. Apabila ada
setiap aktivitas seluruh jajaran pegawai dan
ketidaklayakan/kekuranglengkapan sarana, maka
pengurus di BSM.
dilakukan evaluasi dan untuk diusulkan kepada
Division Head.

5. Kegiatan Internal Kepegawaian


3. Turn Over Pegawai a. Forum Doa Pagi (FDP)

Jumlah pegawai organik pada tahun 2012 sebanyak FDP dilaksanakan secara rutin setiap hari Senin
9.331 orang. Jika dibandingkan dengan total pegawai pagi, mulai dari jam 07.45 – 08.30 Wib, bertempat di
BSM pada tahun 2011 sebanyak 7.802 orang, Lobby Lt. 3 Kantor Pusat PT Bank Syariah Mandiri.
maka tingkat turn over pegawai pada tahun 2012 FDP diikuti lebih dari 700 orang; meliputi seluruh
sebanyak 726 orang atau 7,80%. Turn over tersebut jajaran Direksi BSM, Division Head, Pejabat Kanwil
tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap II & III, Kepala Cabang Jabodetabek dan seluruh
kinerja keuangan dan kinerja perusahaan secara pegawai BSM kantor pusat.
keseluruhan.

Tabel Turn Over Pegawai 2010-2012

No. Tahun Peg. Resign Jumlah Pegawai (Organik) Turn over Pegawai (Organik)

1 2010 272 5,580 4.87%

2 2011 433 7,802 5.5%

3 2012 726 9,331 7.8%

250 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


FDP diawali dengan doa bersama dan dilanjutkan transliterasi arahan Direksi yang di-upload oleh
dengan presentasi kinerja perusahaan mingguan Corporate Secretary pada intranet.
(Weekly Review), dan dilanjutkan dengan presentasi
dari unit kerja yang ingin menginformasikan program Sebagaimana FDP yang dilaksanakan setiap hari
kerja yang tengah dijalankan. Senin, kegiatan doa pagi juga dilakukan pada hari
Selasa – Jumat untuk mengawali kegiatan kerja.
FDP ditutup dengan presentasi Spirit of the Week, Kegiatan tersebut diisi dengan doa bersama,
mengambil core values dari Shared Values ETHIC sharing informasi dari masing-masing bagian dan
(Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity, pengarahan dari Division Head.
Customer Focus). Core values merupakan
penjabaran dari nilai-nilai ETHIC yang diturunkan b. Pengajian Rabu Sore
dari ayat Al Qur’an dan Hadits.
Pengajian Rabu Sore dilaksanakan secara rutin
FDP merupakan ajang pembelajaran (Transfer setiap hari Rabu sore, mulai dari jam 16.30 – 18.00
Knowledge Forum) dan keterbukaan informasi WIB (Maghrib), bertempat di Masjid Al-Ihsan, Kantor
(Transparency Forum) bagi seluruh pegawai BSM, Pusat PT Bank Syariah Mandiri. Pengajian diikuti
karena: oleh seluruh pegawai kantor pusat dan Direksi.

• Semua peserta FDP mendapat informasi terkini


Pengajian Rabu Sore menghadirkan ulama dan
(hot information) atas pencapaian kinerja
kalangan intelektual dari berbagai latar belakang
perusahaan.
disiplin ilmu. Beragam pembicara dan tema
• Direksi akan memberikan pengarahan
pengajian bertujuan untuk meningkatkan kualitas
atas pencapaian kinerja mingguan yang
spiritual dan memperluas wawasan keberagamaan
dipresentasikan.
pegawai.
• Seluruh pegawai mendapat informasi
secara langsung dan dari dari pihak yang
Pengajian Rabu Sore juga dilaksanakan oleh semua
paling berkompeten atas pencapaian kinerja
cabang di seluruh Indonesia.
perusahaan mingguan.
• Seluruh pegawai dapat belajar secara langsung
c. Dzikir Jumat Pagi
tentang apa dan bagaimana cara manajemen
untuk menyikapi dan mengambil kebijakan atas
Pengajian Rabu Sore dilaksanakan secara rutin
dinamika perusahaan.
setiap hari Jumat Pagi, mulai dari jam 07.30 – 08.00
WIB, bertempat di Masjid Al-Ihsan, Kantor Pusat PT
Seluruh pegawai yang tidak dapat mengikuti FDP
Bank Syariah Mandiri. Pengajian diikuti oleh seluruh
secara langsung dapat memperoleh informasi yang
sama dengan peserta FDP melalui rekaman dan

BSM memiliki motto “lebih adil


dan menentramkan”. Perlakuan
adil tercermin dalam pemberian
kompensasi kepada pegawai
yaitu sesuai dengan prinsip 3P
(Performance, Position, Person).

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 251


Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

pegawai kantor pusat dan Direksi. Kegiatan ini juga Dibawah BSM Club, terdapat beberapa komunitas
diselenggarakan di kantor cabang seluruh Indonesia yang aktif sebagai berikut:
dengan diikuti oleh seluruh pegawai kantor cabang.
a. Unit Kerohanian Islam
b. Unit Sepakbola
c. Unit Bola Basket
6. Kebebasan Berserikat melalui d. Unit Bulutangkis
BSM Club e. Unit Futsal
f. Unit Tenis
g. Syariah Mandiri Touring (SMART): Klub Sepeda
Sejak kebebasan berserikat telah dibuka lebar mulai
Motor
pemerintah meratifikasi Konvensi ILO No. 87 Tahun
h. BSM Adventure: Klub Pencinta Alam
1948 dan disahkannya UU No. 21 Tahun 2000 tentang
i. Syariah Mandiri Cycling (Smiling): Klub Sepeda
Serikat Pekerja/Buruh, Bank memberikan kebebasan
j. BSM Photography Club: Klub Fotografi
bagi pegawai jika ada organisasi berserikat (serikat
k. BSM Readers Club: Klub Buku
kerja) di BSM. Namun pada kenyataannya sejak BSM
l. Klub Memancing BSM
berdiri para pegawainya masih menilai belum perlu
m. Klub Musik dan Kesenian
dibentuknya serikat pekerja di BSM. Belum munculnya
n. Klub Senam
serikat pekerja di BSM lebih dikarenakan manajemen
o. Klub Aikido BSM
cerdas dalam me-maintain pegawainya, Di samping
p. Klub Taekwondo BSM
benefit kompetitif yang diberikan oleh perusahaan,
BSM juga memperkenankan tumbuhnya kegiatan/
komunitas kepegawaian. Dalam prinsipnya, manajemen tidak hanya
mengedepankan etos kerja dalam mencari laba,
namun juga sangat mendukung kegiatan yang sifatnya
Untuk mewadahi beragam kegiatan yang bersifat
kegemaran atau hobi.
komunitas, Bank mendirikan BSM Club, pada 1
November 2006. BSM Club adalah wadah koordinasi
seluruh kegiatan pegawai yang sebelumnya Komunitas pegawai dianggap mampu mendukung
berjalan sendiri-sendiri dalam komunitas terpisah. fungsi perusahaan. Mulai dari fungsi pemasaran,
Pembentukan komunitas pegawai dalam wadah BSM kehumasan, operasional, SDM, keuangan hingga
Club adalah: manajemen pengetahuan.  Ada 2 keuntungan bila
perusahaan memfasilitasi komunitas pegawai:
a) Meningkatkan keakraban pegawai, terutama
lintas unit kerja dan lintas jabatan. a. Pegawai merasa bahagia karena
b) Menyalurkan minat dan bakat pegawai. merasa di”manusia”kan dengan diizinkan
c) Bagian dari penyeimbang “work and life”. mengaktualisasikan aspek kemanusiaannya.
d) Mendukung kinerja perusahaan, baik langsung b. Perusahaan diuntungkan jika komunitas pegawai
maupun tidak langsung. dapat membantu fungsi manajemen.

Perusahaan dan komunitas pegawai adalah bagian Kebanyakan komunitas pegawai muncul karena
yang tidak terpisahkan dan bersinergi menghasilkan inisiatif pegawai. Karena itu, komunitas pegawai
output positif bagi perusahaan maupun bagi pegawai. akan lebih berarti dan bermanfaat jika membawa
Di BSM, komunitas pegawai mendapatkan dukungan brand perusahaan. Sehingga perlu ditanamkan
penuh dari manajemen. Dukungan dapat berupa corporate brand value di benak individu-individu
fasilitas, dana kegiatan, dan keikutsertaan langsung dalam komunitas agar tidak sekedar ajang penyaluran
jajaran manajemen dalam kegiatan komunitas hobi belaka. Komunitas pegawai juga membantu citra
pegawai. perusahaan dan lebih mudah dalam pengembangan
kompetensi pegawai. Selain itu juga menjaga
keseimbangan antara kerja dan kehidupan

252 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


7. KARISSMA 8. Beasiswa Anak Yatim Pegawai
BSM
Karissma singkatan dari Ikatan Isteri Karyawan
Syariah Mandiri. Organisasi para istri pegawai BSM Pada kegiatan BSM Family Gathering tahun 2012
ini didirikan bertepatan dengan Milad Bank Syariah dilaksanakan launching Beasiswa Anak Yatim
Mandiri ke-6, tanggal 1 Nopember 2005. Pegawai BSM yang diberikan kepada putra/putri
dari Pegawai BSM yang meninggal dunia. Beasiswa
Karissma merupakan suatu organisasi non formal ini diberikan untuk jenjang pendidikan dasar
dibawah BSM Club. Karissma merupakan wadah sampai pendidikan tinggi. Anugerah beasiswa ini
kegiatan bagi seluruh isteri karyawan Bank BSM. diterima dengan penuh haru oleh keluarga Pegawai
Karissma juga ditujukan sebagai wadah saling dan merupakan bukti kepedulian BSM terhadap
bersilaturahmi mengenal satu dengan yang lain, Pegawainya. Pemberian beasiswa ini diharapkan
sehingga terbentuk suatu kekeluargaan yang baik dapat meningkatkan ownership Pegawai dalam
dan harmonis. bekerja di BSM.

Kepengurusan Karissma ada di tingkat kantor pusat


dan kantor-kantor cabang di seluruh Indonesia.

Keberadaan Karissma di dalam aktifitasnya


diharapkan dapat menjadi inspirasi dan penyemangat
dalam mendukung karir suami.

Karissma memiliki bidang-bidang kegiatan, antara


lain: Bidang Kerohanian, Bidang Kesejahteraan
Sosial, Bidang Pengembangan Sumberdaya Insani,
dan Bidang Seni & Olah Raga. Beberapa kegiatan
yang telah diselenggarakan, yakni: pengajian rutin
bulanan, kunjungan ke panti asuhan/panti wreda,
pelatihan dan ketrampilan untuk mengembangkan
bakat, group paduan suara, dan senam kesehatan
bagi para anggota Karissma.

BSM memberikan perhatian yang


besar kepada dunia pendidikan bagi
anak-anak yatim, sebagai bagian
dari bentuk kegiatan Corporate Social
Responsibility (CSR).

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 253


Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

D. CSR Terkait Tanggung Jawab d. Ceria Akhir Tahun (Hadiah Langsung).


e. Business Gathering dengan nasabah.
Terhadap Konsumen
Bank senantiasa mengutamakan kepuasan konsumen 4. Mekanisme Penyelesaian Keluhan
dengan memberikan layanan terbaik. Bank tidak hanya Nasabah
menjual produk perbankan yang aman dan bermanfaat
Melalui pusat pengaduan, Bank memberikan respon
bagi masyarakat namun juga memberikan perlindungan
yang cepat atas pengaduan yang masuk dan
maksimal kepada konsumen (product responsibility).
penyelesaian secara bijak.
Bentuk komitmen perusahaan terhadap perlindungan
konsumen, mencakup antara lain: Jaminan Perlindungan a. Bank telah membentuk bagian Service
Simpanan Nasabah, Pusat Pengaduan Konsumen Quality Management (SQM) yang berada di
(Customer Care), Program Engagement Konsumen, dan bawah Operation Division yang fokus untuk
Program Peningkatan Layanan. menangani dan menindaklanjuti pengaduan/
keluhan nasabah. Pengaduan nasabah dapat
disampaikan melalui cabang dengan melakukan
1. Jaminan Perlindungan Simpanan pengisian formulir permintaan/pengaduan
Nasabah nasabah yang diatur tersendiri dalam peraturan
Kepercayaan masyarakat terhadap industri internal Bank atau nasabah dapat juga
perbankan merupakan salah satu kunci untuk menyampaikan pengaduannya melalui Call
memelihara stabilitas pada sistem perbankan. Center Bank.
Kepercayaan tersebut lahir apabila ada kepastian b. Mekanisme tindak lanjut terhadap pengaduan
hukum dalam pengaturan, pengawasan Bank dan nasabah adalah sebagai berikut:
penjaminan simpanan nasabah Bank. Sebagaimana 1) Nasabah menyampaikan pengaduan
ketentuan dalam Undang-Undang No. 24 tahun 2004 melalui Cabang atau Call Center;
tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), BSM 2) Penerima pengaduan menginput pengaduan
memberikan jaminan perlindungan atas uang yang yang disampaikan nasabah kedalam sistem
disimpan oleh nasabah melalui Lembaga Penjamin CMS (Complaint Management System);
Simpanan. 3) Data yang tercatat di CMS akan dimonitor
dan ditindaklanjuti oleh unit Customer Care
2. Pusat Pengaduan Nasabah yang ada di bagian SQM;
4) Informasi/jawaban yang diterima dari
(Customer Care)
unit kerja terkait akan diteruskan kepada
Bank telah membentuk pusat pengaduan konsumen. penerima pengaduan;
Pusat pengaduan konsumen ini dapat diakses oleh 5) Penerima pengaduan akan meneruskan
konsumen melalui beberapa saluran antara lain: informasi/jawaban atas pengaduan kepada
a. Syariah Mandiri Call Center yang beroperasi 24 nasabah;
jam melalui Panggilan (021) 5299 7755. 6) Penerima pengaduan akan merubah status
b. Email: callbsm@syariahmandiri.co.id. pengaduan di CMS menjadi “Selesai”.
c. Customer service yang berada cabang-cabang Diagram Mekanisme Penyelesaian Keluhan
terdekat. Nasabah

c. Adapun tingkat penyelesaian pengaduan nasabah


3. Program Engagement Nasabah selama tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Kegiatan-kegiatan lain yang melibatkan konsumen
Triwulan Jumlah Pengaduan % Tingkat
sebagai upaya peningkatan kualitas layanan antara (2012) Penerimaan Penyelesaian Penyelesaian
lain: TW 1 502 502 100
TW 2 357 357 100
a. BSM Gelegar Hadiah (Undian Berhadiah).
TW 3 395 395 100
b. Sahabat BSM (Customer Get Customer). TW 4 450 425 94.44
c. BSM Fantasi (Hadiah Langsung). Jumlah 1704 1679

254 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


5. Program peningkatan kualitas 11) Perbaikan panduan dan service tools, antara
layanan lain: panduan layanan frontliners (CS, Teller,
Security), panduan aspek fisik Cabang,
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan yang Frequently Asked Question (FAQ) perbankan
diberikan Kepada konsumen, Bank melaksanakan syariah, dan usulan pengadaan call center single
program-program antara lain: number kepada Alternate Channel Division;
1) Penyusunan panduan layanan terkini sesuai 12) Perbaikan metode pemantauan penanganan
dengan tuntutan dan harapan nasabah. dan penyelesaian keluhan, antara lain melalui
2) Pelaksanaan kegiatan Service Quality memo, e-mail dan telepon;
Assurance (SQA) secara konsisten di cabang, 13) Perbaikan metode pencatatan database keluhan
yaitu: nasabah yang tercatat di Complaint Management
a) Forum komunikasi, minimal 1 bulan sekali. System;
b) Role Play, minimal 3 kali dalam seminggu. 14) Melibatkan Call BSM sebagai channel
c) Morning briefing, minimal 1 kali dalam penerimaan keluhan nasabah melalui telepon
seminggu. dan e-mail;
3) Forum Service Champion Officer (SCO), yang 15) Pengembangan sistem pencatatan keluhan
merupakan pembekalan kepada petugas SCO nasabah yang lebih lengkap yang dapat
Cabang yang bertanggung jawab terhadap digunakan oleh seluruh unit kerja di Kantor
penerapan standar layanan di Cabang; Pusat dan Kantor Cabang.
4) Pelatihan Service Excellence for Frontliners,
yaitu pendidikan dan pelatihan untuk
meningkatkan knowledge, skill dan attitude
frontliners 121 Cabang;
5) Workshop Service Excellence yang
dilaksanakan pada 5 kota yang menjadi
barometer standar service (Jakarta, Medan,
Bandung, Surabaya, dan Makassar), dengan
salah satu agenda dalam kegiatan workshop
tersebut adalah sharing experience dari Bank
Mandiri, mengenai strategi menghadapi survei
BSEM kepada Kepala Cabang, Kepala KCP, dan
Operation Manager;
6) Pelatihan Service Leadership untuk Kepala
Cabang, sebagai service agent;
7) Pelatihan Service Excellence for Security, yaitu
pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan
knowledge, skill, dan attitude Security,
bekerjasama dengan Security Departement
Bank Mandiri;
8) Kerjasama dengan Bank Mandiri melalui
asistensi dalam rangka perbaikan kualitas
layanan Bank, khususnya kepada tim Customer
Care & Services Group, Culture Group, dan
Security Departement;
9) Kerjasama dengan konsultan pengukur kualitas
layanan, yaitu Marketing Research Indonesia
(MRI) dan Frontier;
10) Koordinasi dengan Procurement & Services
Division untuk perbaikan kerjasama dengan
perusahaan pengadaan jasa Security;

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 255


Pengembangan
Sumber Daya Manusia
SDB (Safe Deposit Box) tahun 1980 - Koleksi Museum Mandiri

256 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Sejalan dengan
bisnis yang terus
berkembang,
BSM terus
memastikan setiap
pegawainya
memiliki
kompetensi yang
memadai dengan
tuntutan tugas.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 257


Pengembangan
Sumber Daya Manusia

S A. Profil Pegawai
umber daya manusia merupakan aset terpenting
perusahaan karena perannya sebagai subyek pelaksana
kebijakan dan kegiatan operasional dalam rangka
Sampai akhir tahun 2012, jumlah pegawai Bank (organik dan
mewujudkan visi dan misi perusahaan. Untuk meningkatkan
non organik) mencapai 15.999 orang, meningkat 18.76% dari
profesionalisme dan kinerja usaha secara berkelanjutan,
13.524 orang pada akhir tahun 2011. Kenaikan/pertambahan
Bank telah mencanangkan program pengembangan kualitas
jumlah pegawai tersebut berbanding lurus dengan ekspansi
sumber daya manusia profesional secara konsisten melalui
Bank melalui jumlah Kantor Cabang dan outlet di bawah
sistem pengelolaan sumber daya manusia secara terpadu.
koordinasinya di berbagai daerah.

1) Jumlah pegawai dan pertumbuhannya


Human Capital Development

10.000 9.331
Sustainable Competitive 9.000
7.802
8.000
Advantage 7.000
6.668

6.000 5.580 5.722

5.000
4.000 3.109
3.000 2.547 2.322
2.127 2.032 2.228
1.913
2.000 1.377 1.435
959 775 946
1.000 549 722 379 594
264 98 119
11 41
- 6 11
Acquisition
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Retrenchment
Pegawai BSM Outsource
Retirement

Services Development 2) Komposisi SDM berdasarkan tingkat pendidikan

HC 2011 2012
Tingkat Pendidikan
BSM Outsource BSM Outsource

S2 202 4 227 4
Retention Culture S1 6.512 1.196 7.835 1.927
D3 977 36 1.163 393
SMA 104 4.420 99 4.276
SMP (lain-lain) 7 66 7 68
Jumlah 7.802 5.722 9.331 6.668

258 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


3) Komposisi SDM berdasarkan jenjang karir Program rekrutmen reguler ini dimulai dengan tahapan
seleksi administrasi, tes pengetahuan umum, tes
Jenjang Karier 2011 2012 psikologi, proses cross reference (melakukan klarifikasi
Executive Vice President 3 9 data ke perusahaan sebelumnya) tes wawancara user
dan tes kesehatan.
Senior Vice President 18 21
Vice President 9 5
Assistant Vice President 19 26 Skema Mekanisme Rekrutmen
General Manager 48 46
Assistant General Manager 47 107
Senior Manager 222 291
Seleksi Administrasi
Manager 313 357
Deputy Manager 338 351
Assistant Manager 549 752
Associate Manager 959 819
Tes Kemampuan Umum
Senior Executive 1.063 1.457
Executive 1.633 2.637
Junior Executive 2.510 2.386
Assosiate Executive 3 4
Tes Psikologi
Non Clerk 68 63
Outsource 5.722 6.668
Total Pegawai 13.524 15.999

Tes Wawancara User

B. Rekrutmen
Tes Kesehatan
Pertumbuhan yang pesat dan dinamis membuat
BSM membutuhkan sumber daya manusia yang
berintegritas, inovatif dan berwawasan keilmuan agar
dapat menjalankan operasional perbankan yang sehat
dan efisien. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut BSM
melakukan proses rekrutmen secara regular maupun
program rekrutmen khusus.

Program rekrutmen reguler:


Merupakan program rekrutmen untuk mencari calon
pegawai sesuai jadual kebutuhan. Penyaringan dan
pemilihan calon pegawai sesuai dengan kualifikasi yang
dibutuhkan dalam pemenuhan pegawai untuk unit kerja
Kantor Pusat, Kanwil, dan Cabang – cabang BSM di
seluruh Indonesia.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 259


Pengembangan
Sumber Daya Manusia

Program rekrutmen khusus: Peningkatan efektifitas organisasi juga dilakukan dengan


adanya focus jabatan didasarkan pada kompetensi sehingga
a. Early Recruitment Program (ERP) dalam proses pengembangan organisasinya pun lebih
dinamis dan potensial. Untuk menghadapi hal tersebut
Merupakan program rekrutmen pegawai fresh graduates
BSM telah melakukan perencanaan dan persiapan struktur
bekerjasama dengan perguruan tinggi/institusi
organisasi sbb:
pendidikan. Peserta program ERP adalah mahasiswa
1. Mendetailkan perubahan struktur organisasi hingga
yang memenuhi kriteria BSM, mereka mendapatkan
level terendah dengan menyesuaikan model bisnis
pelatihan sesuai kompetensi yang dibutuhkan oleh BSM.
BSM yang segment centric.
2. Melakukan sentralisasi operasional Bank yang
Pada tahun 2012, Bank Syariah Mandiri telah menjalin
mendukung perubahan model bisnis yang
kerjasama dengan 38 (tiga puluh delapan) perguruan
berpengaruh pada perubahan struktur organisasi.
tinggi negeri maupun swasta di seluruh Indonesia.
3. Penempatan pegawai dengan mempertimbangkan
gap kompetensi terhadap jabatan baru tersebut.
b. Management Development Program (MDP) 4. Melakukan manajemen perubahan untuk
memastikan seluruh jabatan terintegrasi dengan
Merupakan program pendidikan selama 9 bulan untuk
baik.
mengembangkan potensi serta talenta calon-calon
5. Design Struktur Organisasi dan roadmap
pegawai BSM. Untuk mengikuti program ini calon
implementasi struktur organisasi mulai transisi hingga
pegawai BSM tidak hanya harus memiliki nilai akademis
end state BSM pada tahun 2015.
yang baik tetapi juga harus aktif dalam organisasi
mahasiswa maupun sosial. MDP merupakan salah satu
sarana untuk mempersiapkan calon-calon pemimpin
Bank Syariah Mandiri di masa mendatang. D. Sistem Remunerasi
Pada tahun 2012, BSM menyelenggarakan program BSM senantiasa berupaya meningkatkan kesejahteraan
MDP sebanyak 2 (dua) angkatan, yaitu MDP Mikro 1 pegawai berdasarkan pencapaian kinerja untuk diberikan
(satu) angkatan dan MDP reguler 1 (satu) angkatan. Total kepada pegawai berupa gaji dan tunjangan serta fasilitas
pegawai BSM yang masuk melalui jalur  MDP sampai kepegawaian lainnya.
dengan tahun 2012 adalah sebanyak 418 (empat  ratus
delapan belas) orang. Sejak BSM berdiri pada tahun Berbagai program reward telah dilaksanakan BSM kepada
1999, BSM telah mengadakan program MDP sebanyak pegawai. Selain program promosi dan pemberian beasiswa,
14 angkatan. terdapat sejumlah reward lain yang diberikan ke pegawai.
Pada tahun 2012 Manajemen menyetujui kenaikan gaji pokok
pegawai sebesar rata-rata 9,15 %.

C. Organisasi dan Jabatan


Lingkungan organisasi yang berubah secara cepat baik dari
sisi regulasi, tuntutan nasabah dan  operasional menuntut
bank untuk menyesuaikan organisasinya. Untuk itu Bank
perlu mendesain organisasi sekaligus menyusun uraian
jabatan agar sesuai dengan kebutuhan organisasi. Selain
itu peningkatan efektifitas organisasi untuk pencapaian visi
dan tujuan perusahaan yang diinginkan harus fokus pada
perubahan perilaku pegawai.

260 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Skema remunerasi • Gaji Pokok
Base Salary • THR

• T. Grade
• T. Jabatan
Compensation Allowance • T. Keahlian
• T. BBM & HP
• T. Cola
• T. Kemahalan

Variable • TPUK
Remunerasi • Bonus

• Cuti & Uang Cuti


• Jamsostek
• DPLK
• Mobil Dinas
• Perumahan Dinas
• Pakaian Seragam
Benefit • Kegiatan Olah Raga
& Rohani
• Karir
• Kesehatan Pegawai
• Pinjaman Pegawai
• Perjalanan Dinas
• Perjalanan Pindah

E. Penilaian Pegawai Tahap ketiga:


Unit Kerja menyusun sasaran kerja untuk masing-masing
Penilaian kinerja adalah proses di dalam organisasi untuk pegawai berdasarkan sasaran Unit Kerja masing-masing.
menilai kinerja pegawainya melalui satu set ukuran standar Sasaran tersebut dikalibrasi oleh Kepala Unit Kerja kepada
dan mengkomunikasikannya dengan pegawai. Salah satu masing-masing pegawai yang mengacu kepada sasaran
cara untuk melihat kinerja perusahaan adalah dengan melihat strategis berdasarkan BSC (KPI) dan sasaran rutinitas
kinerja pegawainya. Periode penilaian berlangsung terhitung berdasarkan uraian jabatan (job description).
1 Januari s.d. 31 Desember tahun berjalan. Masa review
penilaian berlangsung setiap triwulan periode penilaian serta 1 Evaluasi kinerja merupakan proses penilaian pencapaian
tahun periode berjalan. hasil kerja dengan cara membandingkan antara target dengan
realisasi pencapaian sasaran strategis BSC (KPI) dan sasaran
Sistem Perencanaan Kinerja bersifat integratif antara rutinitas berdasarkan uraian jabatan (job description).
Korporat, Direktorat, Unit Kerja dan Individu dengan tahap-
tahap sebagai berikut: Evaluasi kinerja berpegang pada prinsip utama yaitu
berorientasi pada pencapaian sasaran serta mendorong
pegawai untuk lebih mengembangkan kemampuannya dalam
Tahap pertama: bekerja. Kepala Unit Kerja dan atasan bertanggung jawab
Bank menyusun sasaran kerja secara keseluruhan yang untuk memberikan bimbingan langsung dan motivasi berupa
tertuang di dalam RBB (Rencana Bisnis Bank) yang telah coaching, counseling maupun feed back kepada bawahan
disetujui oleh Direksi/pemegang saham. agar dapat bekerja lebih baik serta menghindari kegagalan
pencapaian sasaran di akhir tahun.
Tahap kedua:
Unit Kerja menetapkan sasaran Unit Kerja berdasarkan RBB Evaluasi kinerja terdiri dari 2 (dua) komponen utama yaitu:
tersebut dalam bentuk BSC. Sasaran Unit Kerja tersebut a. Target: Menunjukkan aspek kuantitatif dari sasaran kerja
secara langsung menjadi sasaran Kepala Unit Kerja dalam (berorientasi pada hasil)
bentuk BSC Divisi, Kantor Wilayah dan KPI Kantor Cabang. b. Proses: Merepresentasikan aspek kualitatif dari kinerja
(berorientasi pada cara mencapai hasil)

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 261


Pengembangan
Sumber Daya Manusia

F. Kebijakan Reward dan G. Model Kompetensi BSM


Punishment Kompetensi adalah sekumpulan pengetahuan, kemampuan,
dan karakter yang dibutuhkan seorang karyawan untuk dapat
BSM senantiasa berupaya meningkatkan kesejahteraan
menjalankan pekerjaannya secara optimal. Kompetensi
pegawai berdasarkan pencapaian kinerja melalui penerapan
diturunkan dari strategi bisnis, nilai-nilai, dan visi misi
pola guaranted cash dan fasilitas kepegawaian lainnya.
perusahaan. Karakteristik kompetensi antara lain:
Sistem rewards di BSM menggunakan dasar penilaian
kinerja yang dilakukan setiap triwulan. Berbagai program 1. Berkontribusi terhadap kesukesan organisasi
reward telah dilaksanakan BSM kepada pegawai antara lain 2. Dapat diobservasi dan diukur
dengan program bonus tahunan, insentif terkait prestasi, dan 3. Dapat membedakan perilaku menonjol yang
pemberian beasiswa S2. ditunjukkan karyawan
4. Dapat dikembangkan dengan berbagai metode
Disamping pelaksanaan program pengembangan pegawai
secara reguler, Perseroan melaksanakan peningkatan Dalam rangka menyelaraskan kompetensi dengan tujuan dan
kompetensi pegawai melalui job enrichment & job strategi Bank Syariah Mandiri, maka perusahaan menetukan
enlargement dalam bentuk penugasan pegawai pada kompetensi apa yang dibutuhkan oleh karyawan Bank Mandiri
berbagai project, antara lain project Corplan, CBS, Saturn untuk dapat bekerja secara optimal. Deskripsi tertulis tentang
serta project dan jabatan strategis lainnya. Jumlah pegawai kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan tersebut tertuang
yang dikembangkan melalui program ini sepanjang tahun dalam deskripsi tertulis yang dinamakan kompetensi model.
2012 adalah sebanyak 165 pegawai. Model kompetensi Bank Syariah Mandiri terdiri dari jenis dan
definisi kompetensi, level kompetensi, serta indikator perilaku
Perseroan juga tetap mengembangkan pegawai secara rutin (key behavior) yang dapat diobservasi dan diukur.
melalui promosi dengan kenaikan grade maupun kenaikan
jabatan. Pada tahun 2012, pegawai yang mengalami kenaikan Bank Syariah Mandiri membuat rumpun jabatan untuk
grade berjumlah 2.607 pegawai dan kenaikan jabatan memudahkan manajemen dalam melakukan rotasi/mutasi dan
sebanyak 655 pegawai. Pegawai yang dipromosikan, baik pengembangan karyawan sesuai dengan career path masing-
grade maupun jabatan, terlebih dahulu mengikuti rangkaian masing jabatan.
seleksi administratif dan uji kompetensi.
Model kompetensi yang sudah diselaraskan dengan rumpun
Pada tahun 2012, Perusahaan memberikan Bonus kepada jabatan, selanjutnya digunakan untuk membuat profil
pegawai mengacu pada evaluasi kinerja tahun 2011. Jumlah kompetensi, yaitu daftar serangkaian kompetensi yang harus
Bonus yang diberikan ke pegawai sebesar rata-rata 5,36 kali dimiliki oleh setiap karyawan/jabatan agar dapat maksimal
gaji, sedangkan untuk TPUK adalah 7,53 gaji. menjalankan pekerjaannya yang sudah dilengkapi dengan
level kecakapan (proficiency level) yang harus ditunjukkan
Selain apresiasi berupa rewards terhadap kinerja pegawai, karyawan tersebut.
BSM juga menerapkan sistem punishment yang adil bagi
pegawai yang melakukan penyimpangan atau pelanggaran Pegawai yang dipromosikan, baik grade maupun jabatan,
terhadap ketentuan BSM. Pembinaan yang diberikan berupa terlebih dahulu mengikuti rangkaian seleksi administratif
teguran, peringatan dan sanksi yang disesuaikan dengan dan uji kompetensi. Kompetensi teknis (hard) diuji melalui
tingkat pelanggaran yang dilakukan. media e-learning dan kompetensi perilaku (soft) diuji melalui
competency assesment.

1. Officer Development Program (ODP)

ODP adalah program yang dikhususkan bagi pegawai


yang dipromosikan dengan perubahan level jabatan. Yaitu
pegawai dari level jabatan Pelaksana yang dipromosikan
ke level jabatan Officer. Adapun Jumlah pegawai level
pelaksana yang lulus program ODP ini pada tahun 2012
adalah sebanyak 411 pegawai.

262 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Jumlah Peserta ODP 2012 3. Senior Management Development
494
500
415
Program (SMDP)
400
324
Program bagi pegawai level jabatan Manager yang
300
dipromosikan ke level jabatan Group Head dan Regional
200
Head. Program pengembangan ini merupakan rangkaian
100 aktivitas evaluasi dan pengembangan kompetensi
0 pegawai yang terencana dan sistematis serta disusun
ODP1 ODP2 ODP2 berdasarkan karakteristik Level yang dituju. Adapun
Jumlah pegawai level pelaksana yang mengikuti tahap
seleksi program MMDP ini pada tahun 2012 adalah
sebanyak 3 pegawai. Penyempurnaan alur program
Alur Program ODP BSM

Kenaikan
STOP STOP
Grade D1
Tidak

Tidak
Lulus

Lulus

Seleksi Seleksi Kompetensi Pendidikan Penempatan


Admin

Assesment Strength General Banking Technical Self Leedership &


Center Based Online Test Banking & OJA Project Assignment

2. Middle Management Development SMDP selalu dilakukan sebagai salah satu perbaikan
Program (MMDP) pelaksanaan program.

MMDP adalah program bagi pegawai dari level jabatan Competency-Based Human Resources Management
Junior Officer yang dipromosikan ke level jabatan Midle (CBHRM) merupakan pola pendekatan dalam
Manager. Diprogram ini pegawai dibekali soft skill membangun suatu sistem manajemen sumber daya
maupun hard skill serta diberikan materi pengembangan manusia yang unggul dengan kompetensi sebagai
diri seperti manajemen waktu, kepemimpinan dan titik sentralnya. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan
kemampuan presentasi secara efektif. Adapun Jumlah dapat meningkatkan efektifitas dan konsistensi dalam
pegawai yang lulus program MMDP ini pada tahun 2012 menerapkan sistem rekrutmen, promosi, rotasi/mutasi,
adalah sebanyak 223 pegawai. kompensasi, pendidikan dan pelatihan, perencanaan
karir, manajemen kinerja, maupun perencanaan strategis
di bidang sumber daya manusia ke titik optimal.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 263


Pengembangan
Sumber Daya Manusia

Daftar Konsultan Pengembangan SDM

No Nama Konsultan/Vendor Tujuan Ruang Lingkup Kerja

1 Tower Watson Survei Gaji Compensation


2 Dayamandiri Dharmakonsolindo Aktuaria Compensation
3 PT. Cipta Busana Jaya Pembuatan Seragam Busana Pria Benefit
4 PT. Dekatama Centra Pembuatan Seragam Wanita Benefit
5 PT. Mido Indonesia Pembuatan Seragam Dasar Benefit
6 PT. Piranti Pengelolaan Mesin Absensi Operations

7 PT. Aneka Search Indonesia Assesment Pegawai & Tes Pengangkatan Recruitment

8 KOPKAR Pegawai Outsource Recruitment

9 PT Pramita Laboratorium Test Kesehatan Calon Pegawai Recruitment

10 Klinik Prodia Laboratorium Test Kesehatan Calon Pegawai Recruitment

11 SHL Consulting Mapping Finnancing Assesment People Development


12 HR Excellent Pre screening ODP People Development
Mapping Pegawai Sales Cabang People Development
13 Lead Pro Consulting Strength Based ODP People Development
14 Experd Assesment ODP People Development
SMDP (Senior Management Development
15 PPM Management People Development
Program)

J. Pengembangan dan Pelatihan 2. Banking Academy


Pegawai
Program pelatihan banking academy bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku
Untuk memastikan pegawai memiliki kompetensi yang sesuai
pegawai yang dilaksanakan secara terstruktur melalui
dengan tuntutan bisnis maka Bank menyediakan pelatihan
rangkaian aktivitas yang terprogram.
yang menyentuh seluruh lini organisasi. Program tersebut
tercermin pada program pelatihan terstruktur sesuai profil
kompetisi dan bidang bisnis meliputi: 3. Enhancement Program

Enhancement Program bertujuan memelihara
1. Orientation dan Development Program
pengetahuan, keterampilan dan perilaku pegawai selalu

terkini sesuai dengan tuntutan bisnis bank, dinamika
Orientation dan Development Program sebagai jenjang
industri dan global best practice berupa workshop, public
pendidikan untuk mendukung jenjang karir pegawai yang
training, program sertifikasi, dan program beasiswa S2.
terdiri dari Banking Staff Program, Officer Development
Program, Management Development Program, Middle
Management Development Program.

264 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Skema Program Pendidikan dan Pelatihan

Banking Staff Program


Orientation & Development Program
Leadership Development Program

Micro. Retail & Consumer Banking Academy


Commercial & Corporate Banking Academy
Program
Banking Academy
Diklat Operation & Support Academy
Sales & Services Academy

Leadership & Strategic Skills Enhancement


Enhancement Program Business & Operation Banking Competencies Improvement
Public Training, Scholarship & Certification

Sepanjang tahun 2012 Bank berhasil meningkatkan Program Pendidikan dan Pelatihan
penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan pegawai dengan Pegawai
jumlah kelas sebanyak 323 kelas in house training yang
melibatkan 7.393 peserta. Bank juga mengikutsertakan
sebanyak 247 peserta dalam berbagai public training Bank memiliki program pendidikan dan pelatihan bagi
pada tahun 2012. Peningkatan dari sisi kualitas program pegawai untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan
dengan menyediakan program pendidikan pegawai baru guna mendukung kinerja dan kemajuan karir masing-masing
(Banking Staff Program) dan pendidikan promosi berupa pegawai.
Officer Development Program (ODP)yang spesifik sesuai
dengan rumpun jabatan. Pendidikan Banking Staff Program
menyediakan 7 program turunan untuk 7 rumpun jabatan 1. Pendidikan Pegawai Baru Banking
sedangkan pada ODP menyediakan 5 rumpun jabatan. Staff Program (BSP)

Pada tahun 2012 Bank juga melaksanakan program Middle Bank menyelenggarakan Banking Staff Program
Manager Development Program (MMDP) yang diikuti oleh 139 untuk mempertajam spesifikasi keahlian pegawai
peserta untuk pegawai yang promosi ke level Manager. Pihak yang baru bergabung. Metode pendidikan BSP
Bank juga menyelenggarakan Manager Development Program menggunakan metode total solution blended learning
(MDP) yang melibatkan 89 peserta untuk mempersiapkan yang memadukan pembelajaran melalui e-learning, in-
pemimpin masa depan. class, on the job training/individual project assignment,
coaching dan mentoring untuk memastikan tujuan
pendidikan tercapai oleh peserta pendidikan. BSP
Pembelajaran melalui e-Learning terus dikembangkan terdiri dari beberapa sub program yaitu:
untuk meningkatkan kompetensi pegawai. Setiap pegawai
saat ini dapat mengakses berbagai modul pelatihan melalui a. Level pelaksana/staf
e-Learning. Kegiatan membaca modul dan tes online 1) BSM BSP for General,
juga menjadi bagian pelatihan pra kelas yang terintegrasi 2) BSM BSP for Frontliners,
dengan pelatihan di dalam ruang kelas. Sebagai bagian 3) BSM BSP for Operation Banking,
dari pengembangan knowledge management Bank juga 4) BSM BSP for Business Banking,
mengoptimalkan e-Learning sebagai media pembelajarannya 5) BSM BSP for Retail Banking,
agar setiap pegawai dapat saling berbagi pengetahuan 6) BSM BSP for Micro Financing Analyst,
(sharing knowledge) dengan mudah. 7) BSM BSP for Pawning Staff.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 265


Pengembangan
Sumber Daya Manusia

b. BSP for Officer penjual reksadana, bancassurance, wealth


c. BSP for Manager management, IT, audit, praktisi SDM dan masih
banyak lagi.

2. Banking Academy Program ini bertujuan untuk meningkatkan


standar kompetensi pegawai Bank sesuai
Program pelatihan banking academy bertujuan untuk
standar industri. Bank telah mengikutsertakan
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku
746 orang pegawai dalam program sertifikasi
pegawai yang dilaksanakan secara terstruktur melalui
selama 2012.
rangkaian aktivitas yang terprogram berupa:

a. Micro, retail & consumer banking academy c. Public Training


b. Commercial & corporate banking academy
c. Operation & support banking academy Public training merupakan diklat yang
d. Sales & service banking academy penyelenggaraannya direncanakan dan dikelola
oleh pihak eksternal (baik di dalam maupun luar
Bank telah melaksanakan program pelatihan in-class negeri), sedangkan Bank hanya mengirimkan
dalam rumpun banking academy 188 jenis program peserta untuk mengikuti diklat. BSM telah
pelatihan, 403 kelas dan 9.603 peserta. mengirimkan 247 pegawai untuk mengikuti 152
program public training pada tahun 2012.

3. Enhancement Program d. Program Beasiswa S2



Enhancement Program bertujuan memelihara Progam beasiswa S2 adalah program
pengetahuan, keterampilan dan perilaku pegawai pendidikan S2 yang dibiayai oleh perusahaan
selalu terkini sesuai dengan tuntutan bisnis bank, untuk pegawai yang memenuhi syarat dan
dinamika industri dan global best practice berupa: ketentuan yang ditetapkan oleh Bank.

a. Workshop Bank telah mengirim 19 orang pegawai untuk


mengikuti program beasiswa S2 pada tahun
Workshop merupakan kegiatan yang difasilitasi 2011 dan sedang mengikuti program beasiswa
oleh Bank dengan tujuan menghasilkan pada tahun 2012 sebanyak 12 orang pegawai.
rekomendasi dalam rangka meningkatkan
pengetahuan dan ketentuan lainnya untuk
kemajuan Bank yang dilaksanakan secara
Leadership Development Program
terstruktur melalui rangkaian kegiatan yang
ditentukan. Selain peningkatan melalui pendidikan dan pelatihan, Bank
juga melakukan peningkatan dari sisi kapasitas leadership
Bank telah melaksanakan 10 jenis workshop, 10 pegawai mencakup seluruh lini perusahaan pada masing-
kelas dan 410 orang peserta pada tahun 2012. masing lini secara terstruktur meliputi:

b. Program Sertifikasi
1. Management Development Program
Program sertifikasi adalah program (MDP)
pengembangan, peningkatan dan pengukuran
pengetahuan dan keterampilan pegawai
dalam bidang pekerjaan tertentu. Bank telah Program ini bertujuan untuk mempersiapkan pemimpin
melaksanakan berbagai program sertifikasi masa depan Bank. Bank telah melaksanakan MDP
seperti sertifikasi manajemen risiko, agen Angkatan 12 dan Mikro yang melibatkan 89 orang
peserta pada tahun 2012.

266 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


2. Officer Development Program (ODP) K. E-Learning
ODP merupakan program yang ditujukan bagi pegawai Pembelajaran melaui e-Learning terus dikembangkan untuk
pelaksana yang dipromosikan pada level officer. Bank meningkatkan kompetensi pegawai. Setiap pegawai saat
telah melaksanakan ODP yang melibatkan 355 orang ini dapat mengakses berbagai modul pelatihan melalui
pegawai pada tahun 2012. e-Learning.

BSM mendukung proses pembelajaran melalui e-Learning


3. Middle Manager Development Program dengan menambah modul berbasis macromedia flash
(MMDP) sebanyak 23 modul pada tahun 2012.

MMDP merupakan program yang ditujukan bagi Pegawai BSM bisa mengakses 168 materi dalam bentuk
pegawai officer yang dipromosikan pada level Middle powerpoint melalui e-Learning. Proses pembelajaran melalui
Manager. Bank telah melaksanakan MMDP yang e-Learning ditingkatkan dengan memproduksi sendiri video
melibatkan 139 orang pegawai pada tahun 2012. learning sebanyak 6 materi pada tahun 2012.

4. Senior Manager Development Program Metode pembelajaran dan pelatihan melalui e-Learning
(SMDP) menggunakan beberapa metode, antara lain:

SMDP merupakan program yang ditujukan bagi 1. Blended Learning


pegawai officer yang dipromosikan pada level Senior
Manager. Blended Learning adalah metode pembelajaran yang
memadukan metode on-line di e-Learning dengan
metode tatap muka di kelas. Kegiatan membaca modul
Seluruh pelatihan, pendidikan dan pengembangan
dan tes on-line juga menjadi bagian pelatihan pra kelas
kepemimpinan dikelola sepenuhnya oleh bank dengan
yang terintegrasi dengan pelatihan di dalam ruang
narasumber baik dari internal atau eksternal. Seluruh kegiatan
kelas.
tersebut didukung oleh biaya sebesar Rp47,224 miliar.

Dengan biaya yang dikeluarkan berhasil meningkatkan Peserta pelatihan blended learning pada tahun
budaya belajar pegawai baik melalui in-class, coaching 2012 sebanyak 5.506 peserta atau meningkat 87%
& mentoring maupun self learning melalui proses belajar dibandingkan 2011 sebanyak 2.941.
interaktif di e-learning.

BSM menyelenggarakan Banking


Staff Program untuk mempertajam
spesifikasi keahlian pegawai yang
baru bergabung.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 267


Pengembangan
Sumber Daya Manusia

Skema Metode Pelaksanaan e-Learning

In Class l Field Observation E-Learning l Reading Time


Training l Action Plan Training l Pre and Post Test
Presentation

l Reading
l Tools Simulation Knowledge and l Video Based Learning
Skill, Attitude, and
l Role Play Skill Driven l Active Flash/Video
Competency Driven
l Case Study based Learning
l Group Discussion l Forum Discussion

2. Distance Learning Data Pelaksanaan


Keterangan 2011 2012 Growth
Pelatihan dengan metode distance learning merupakan
1. Pelaksanaan test 474 538 13%
pelatihan yang diperuntukkan pegawai tanpa
2. Program pelatihan 41 45 10%
terintegrasi dengan pelatihan di dalam kelas. Peserta
3. Modul tes on-line 75 266 72%
diberi kesempatan untuk belajar melalui e-Learning dan
4. Kunjungan (hits) 266.180 365.581 37%
diukur tingkat pemahamannya.
5. Jam kunjungan 182.737 296.304 62%
6. Peserta test 104.884 91.236 -13%
Selama tahun 2012 BSM menyelenggarakan pelatihan
melalui e-Learning berupa kompetisi pengetahuan
teknis perbankan syariah sebanyak 1.445 peserta,
refreshment dan tes online.
L. Implementasi Knowledge
Jumlah pegawai yang mengikuti test refreshment SE Management
mulai dari jabatan pelaksana sampai kepala cabang/
kepala divisi sebanyak 8.523 orang pegawai. Bank menyadari bahwa proses penyebaran ilmu pengetahuan
harus dikelola serta terstruktur dan menyuluruh. Untuk
Proses pembelajaran melalui e-learning dari tahun ke mendukung proses penyebaran ilmu pengetahuan tersebut
tahun semakin tinggi. Utilitas e-Learning tahun 2012 Bank melaksanakan project Knowledge Management (KM)
meningkatkan jumlah modul yang digunakan untuk melalui implementasi KM pada tahun 2012.
tes on-line sebesar 72% dari 75 modul di tahun 2011
menjadi 266 modul di tahun 2012. Program ini bertujuan untuk menghimpun seluruh
pengetahuan, keterampilan dan pengalaman kerja pegawai
Kunjungan (hits) pegawai ke e-Learning meingkat 37%, menjadi sumber informasi yang dapat diakses oleh seluruh
yaitu dari 266.180 hits pada 2011 menjadi 365.581 hits pegawai untuk meningkatkan kompetensinya. Secara khusus,
pada tahun 2012. Jam kunjungan pegawai BSM ke deskripsi implementasi Knowledge Management (KM) di BSM
e-Learning juga meningkat dari 182.737 jam tahun 2011 adalah sebagai berikut:
menjadi 296.304 jam tahun 2012 (meningkat 62%).

268 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


1. Memfasilitasi Implementasi Knowledge 3. Knowledge Sharing
Management (KM) melalui e-Learning.
Knowledge sharing ini menjadi budaya bagi pegawai
Sebagai bagian dari pengembangan knowledge hingga Direksi BSM. Pegawai yang mengikuti pelatihan
management Bank juga mengoptimalkan e-Learning internal maupun public training wajib melakukan
sebagai media pembelajaran sehingga setiap pegawai knowledge sharing kepada rekan kerjanya masing-
dapat saling berbagi pengetahuan (knowledge sharing) masing. Kegiatan ini dapat dilakukan di unit kerjanya
dengan mudah. masing-masing maupun melalui e-Learning.

2. Keikutsertaan dalam Indonesia MAKE


(Most Admired Knowledge Enterprise)
Study.

Indonesian MAKE Study merupakan inisiatif pengukuran
implementasi knowledge management yang
diselenggarakan oleh Dunamis Organization Services
dan Teleos-Inggris. MAKE Study bertujuan untuk
mengembangkan kegiatan knowledge management
di Indonesia dan mengukur tingkat komitmen dan
kematangan organisasi-organisasi di Indonesia yang
berbasis pengetahuan.

Setiap organisasi yang menjadi peserta kegiatan ini
akan berkesempatan untuk meraih penghargaan
sebagai salah satu organisasi berbasis pengetahuan
yang paling dikagumi di Indonesia atau disebut MAKE
Award.

Pada keikutsertaannya yang pertama kali, BSM lolos


pada Tahap Nominasi. BSM dinominasikan menjadi
salah satu perusahaan yang termasuk kedalam kriteria
knowledge enterprise diantara 96 perusahaan lainnya.
Kemudian, panelis menetapkan 17 perusahaan sebagai
finalis dan BSM menjadi salah satu diantaranya.

Setiap pegawai dapat mengakses


berbagai modul pelatihan melalui
e-Learning. BSM mendukung proses
pembelajaran melalui e-Learning
dengan menambah modul berbasis
macromedia sebanyak 23 modul
pada tahun 2012.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 269


Laporan Kepatuhan
Alat Cetak Kartu ATM - Koleksi Museum Mandiri

270 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Kepatuhan
operasional
Bank terus
membaik dengan
implementasi
Prosedur
Kepatuhan
(Compliance
Procedure) dalam
rangka memenuhi
seluruh peraturan
Bank Indonesia
dan perundang-
undangan yang
berlaku.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 271


Laporan Kepatuhan

Division dengan organ-organ Bagian Pengawasan


A. Penerapan Kepatuhan BSM
Kepatuhan, Bagian Pengujian Kepatuhan, Bagian Sistem
Tahun 2012 Kepatuhan, Bagian Pengembangan GCG, Bagian Monitoring
dan Supporting, serta Satuan Kerja Anti Pencucian Uang
Penerbitan PBI No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari (APU) dan Pencegahan Pendanaan Teroris (PPT).
2011 perihal Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank
Umum, sangat mempengaruhi penerapan Kepatuhan
BSM selama tahun 2012 yang telah berjalan cukup
baik dengan berpedoman pada ketentuan PBI tersebut.
Revitalisasi organisasi Compliance Division telah terealisir
B. Indek Kepatuhan (Compliance
untuk mengantisipasi perkembangan usaha Bank yang Index)
semakin besar.
95
Kepatuhan operasional Bank terus membaik dengan 94
budaya menjalankan Prosedur Kepatuhan (Compliance 93,03 92,97
93 92,38 92,22
Procedure) dalam rangka memenuhi seluruh peraturan 92
Bank Indonesia dan perundang-undangan yang berlaku. 91
91,86 91,79
90,37 90,38
90
Indeks kepatuhan (compliance index) Bank periode Triw I Triw II Triw III Triw IV
triwulan IV 2012 sebesar 90,38 meningkat 0,01 point bila 2011 2012
dibandingkan dengan index kepatuhan triwulan III 2012
sebesar 90,37. Hal ini, menunjukkan bahwa aktivitas Peningkatan index kepatuhan Trw. IV 2012 tersebut karena adanya
peningkatan pada nilai komponen-komponen index kepatuhan,
pemastian kepatuhan terhadap seluruh operasional Bank
antara lain: index ZD, RI dan PKP Perfomance.
(pembiayaan dan non pembiayaan) telah terlaksana
dengan baik oleh Direktur yang membawahkan Fungsi
Kepatuhan berikut jajaran di bawahnya yaitu Compliance

Tabel Indeks Kepatuhan (Compliance Index)

Periode Bulan
No Parameter Rata - Rata Gap nilai
Okt‘12 Nov ‘12 Des ‘12 Target Kriteria
Trw III ’12 Trw IV ’12 dg target
1 Corporate Compliance Index (CCI) 4.78 4.43 4.66 4.70 4.62 4,94 - 0.32 T
2 Compliance Risk Index (CRI) 4.70 4.60 4.80 4.70 4.70 5,00 - 0.30 T
3 Compliance Certificate (CC) 100% 100% 100% 100% 100% 98,00% + 2,00 ST
Compliance Self Assessment (CSA) 100% 100% 100% 100% 100% 94,00% + 6,00 ST
4 Zero Defect (ZD) 94.98 95.28 95.42 91.81 95.23 94,00 + 1,23 T
5 Regulation Index (RI) 92.88 95.38 94.10 93.26 94.12 97,00 - 2,88 T
Periode Triwulan
Trw III ’12 Trw IV ’12 Target Gap Nilai
6 Division Compliance Index (DCI) 97.89 97.30 97,00 + 0,30 T
7 Branch Compliance Index (BCI) 88.22 88.22 87,00 + 1,22 M
8 PKP Performance 76.29 77.55 83,00 - 5,45 M
9 APU & PPT Index 81.47 81.37 89,00 - 7,63 M
10 Compliance Procedure Index 94.32 91.18 92,00 - 0,82 T
11 Code Of Conduct 82.40 82.24 84,00 - 1,76 M
12 GCG Index 81.61 81.30 90.00 -8.70 M
Nilai Rata-rata Index 90,37 90.38 92,91 - 2,66 Tinggi

272 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


C. Pengawasan Kepatuhan b. Bagian Pengawasan Kepatuhan II

(Compliance Supervision) 1) Mensupervisi PKP di Kantor Wilayah 2, 4


dan 5 dan PKP Divisi support.
1. Area Supervision 2) Mensupervisi Professional Staff untuk
me-monitor tugas-tugas PKP dan PKP
Revitalisasi organisasi Compliance Division telah Koordinator Wilayah (Korwil) 3, 4, 7 dan 8.
terealisir dengan adanya pengembangan Bagian 3) Mensupervisi PKP Koordinator Divisi bisnis
Pengawasan Kepatuhan menjadi 2 bagian, yaitu untuk me-monitor PKP Divisi bisnis.
Bagian Pengawasan Kepatuhan I dan II. 4) Mengawasi kepatuhan seluruh Kantor
Cabang di bawah Kantor Wilayah 2 (Jakarta
Revitalisasi Bagian Pengawasan Kepatuhan 1 dan 2), Kantor Wilayah 4 (Jawa Timur, Bali,
bertujuan untuk memperkecil lingkup kontrol Kepala Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara
Bagian Pengawasan Kepatuhan terhadap petugas Timur) dan Kantor Wilayah 5 (Sulawesi,
Pengawas Kepatuhan (PKP) yang berada di wilayah Maluku, Ternate dan Papua).
seluruh Indonesia.

2. Tugas Pengawas Kepatuhan (PKP)
Pembagian wilayah supervisi Bagian Pengawasan

Kepatuhan sebagai berikut:
Keberadaan PKP yang ada di Kantor Pusat
maupun Cabang adalah untuk memastikan
a. Bagian Pengawasan Kepatuhan I
aktivitas operasional unit kerja Cabang/Divisi
terkait pembiayaan maupun non pembiayaan telah
1) Mensupervisi PKP di Kantor Wilayah 1 dan 3
mematuhi ketentuan regulasi.
dan PKP Divisi bisnis.
2) Mensupervisi Professional Staff untuk
Tugas PKP secara umum sesuai amanah PBI
me-monitor tugas-tugas PKP dan PKP
No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 perihal
Koordinator Wilayah (Korwil) 1, 2, 5 dan 6.
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum sebagai
3) Mensupervisi PKP Koordinator Divisi bisnis
berikut:
untuk me-monitor PKP Divisi bisnis.
4) Mengawasi kepatuhan seluruh Kantor
1. Cegah
Cabang di bawah Kantor Wilayah 1 (Aceh,
Sumatera Utara, Sumatera bagian tengah)
Pencegahan ketidakpatuhan jajaran Bank
dan Kantor Wilayah 3 (Sumatera Selatan,
terhadap regulasi/tidak prudent, dilakukan PKP
Jambi, Bengkulu, Jawa Barat dan Jawa
melalui Compliance Certificate (CC), Komite
Tengah).

Kepatuhan operasional Bank terus


membaik dengan budaya menjalankan
Prosedur Kepatuhan (Compliance
Procedure) dalam rangka memenuhi
seluruh peraturan Bank Indonesia dan
perundang-undangan yang berlaku.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 273


Laporan Kepatuhan

Keputusan Sisdur (KKS), Compliance Note 3. Gambaran PKP performance selama


(CN), Compliance Opinion (CO), Regulation menjalankan tugas pada tahun 2012,
Index (RI), GCG dan APU & PPT.
sebagai berikut:
2. Pantau

76,29 77,55
Pemantauan kegiatan unit kerja oleh PKP agar 80 76,11
tidak menyimpang dari regulasi, melalui review, 75
Daftar Monitoring Tindak Lanjut (DMTL), 70
Laporan, Sistem Informasi Kepatuhan (SIK),
65
Project Core Plan BSM 2010-2015, Project
60
Core Banking System Transformation (CBST).
Triw. II 2012 Triw. III 2012 Triw. IV 2012
3. Jaga
Index Trend Index

Penjagaan agar kebijakan/keputusan Direksi


Untuk nilai PKP Performance triwulan IV 2012 sebesar 77.55 meningkat
tetap compliant, melalui sosialisasi, Pendidikan
1.26 point dibandingkan index triwulan III 2012 yaitu sebesar 76.29.
& Latihan, Reading & Discussion (RD), Peningkatan ini karena adanya pelatihan Banking Staff Program (BSP),
Compliance On Site Supervision (COSS), Forum PKP Korwil dan Forum PKP Nasional yang diikuti oleh PKP baru
dan Jajaran PKP lainnya, sehingga meningkatkan pemahaman dan
Catatan Tindakan Koreksi & Pencegahan
kompetensi dari PKP tersebut
(CTKP), internal Whistle Blower System
(iBlow).

PKP dalam menjalankan tugas independennya D. Sistem Kepatuhan


merupakan mitra strategis dari kepala unit
kerja beserta seluruh jajaran di bawahnya. Sistem Kepatuhan Bank dilaksanakan melalui
Implementasi suksesnya pengawalan dan serangkaian proses dan tahapan untuk menjamin
pengawasan kepatuhan Bank terukur pada kepatuhan Bank terhadap regulasi yang berlaku, meliputi:
indeks kepatuhan (compliance index) sebagai
upaya strategis untuk melihat “tingkat
1. Prosedur Kepatuhan (Compliance Procedure)
kepatuhan” unit kerja Bank secara keseluruhan.
Dimaksudkan untuk membangun awareness
Hasil pengukuran indeks tersebut digunakan segenap jajaran Bank terhadap prosedur kerja dan
oleh manajemen maupun jajaran unit kerja untuk prosedur kepatuhan (compliance procedure) di
melakukan langkah perbaikan dan peningkatan Kantor Pusat maupun di Kantor Cabang.
kepatuhan.
2. Pengujian Kepatuhan (Compliance Review)
Adalah memastikan setiap ketentuan, kebijakan
dan standar operasional prosedur BSM sejalan
dengan regulasi yang berlaku baik Undang-Undang,
Peraturan Bank Indonesia, Surat Edaran Bank
Indonesia, Fatwa Dewan Syariah Nasional, dan
ketentuan eksternal lainnya. Proses pengujian
kepatuhan ini dikokohkan melalui keberadaan Komite
Sistem dan Prosedur.

274 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


3. Opini Kepatuhan (Compliance Opinion) dan a. Pengukuran kinerja PKP Cabang dengan
Catatan Kepatuhan (Compliance Note) menggunakan Key Performance Indicator (KPI)
yang disesuaikan dengan objek pemeriksaan di
Opini kepatuhan merupakan bentuk penyampaian
Cabang. Dengan demikian, kinerja PKP Cabang
pendapat kepatuhan kepada Direktur Utama atas
dapat terukur dalam periode bulanan, triwulanan,
kebijakan yang akan diambil, terutama kebijakan
semesteran dan tahunan.
yang bersifat strategik dan operasional. Disamping
b. Folder regulasi yang memungkinkan seluruh
itu, Compliance Division dapat pula memberikan
pegawai Bank dapat mencari ketentuan
masukan kepada Direktur Kepatuhan atau Unit Kerja
eksternal dengan status terakhir regulasi
lainnya terkait pengambilan keputusan.
(dicabut, direvisi atau masih berlaku). Fasilitas
ini juga dilengkapi dengan search engine
4. Kajian Regulasi Eksternal
per kata, sehingga pegawai dapat mencari
Adalah kajian atas regulasi eksternal yang ketentuan sampai ke dalam isi regulasi.
disampaikan kepada Compliance Division untuk c. Discrepancy report akan memberitahu kepada
melihat dampaknya terhadap Bank. Kajian ini pegawai melalui push email yang dikirim oleh
merupakan wujud dari penerapan Good Corporate SIK, jika terdapat saldo neraca yang tidak
Governance, terutama prinsip profesional. Hasil normal di Cabang (termasuk Cabang Pembantu
kajian ini juga disampaikan kepada unit kerja dan Kantor Kas).
yang terkait dengan regulasi tersebut untuk dapat d. Kemampuan SIK dalam melakukan push email
diimplementasi dengan baik, termasuk pemenuhan juga telah diterapkan dalam mengidentifikasi
action plan yang telah ditetapkan regulator. setiap regulasi eksternal yang telah diterbitkan,
terutama yang terkait dengan peraturan dari
5. Sistem Informasi Kepatuhan Bank Indonesia. Jika terdapat peraturan baru
Sistem Informasi Kepatuhan (SIK) telah mengalami yang dipublikasikan melalui website, maka SIK
peningkatan fungsi dari yang semula berupa akan segera mengirimkan email kepada pejabat
sarana kerja telah meningkat menjadi Compliance terkait atas terbitnya peraturan eksternal terbaru.
Knowledge Base. SIK dikembangkan berdasarkan e. Reminder Laporan Kepada Pihak Ketiga telah
Arsitektur SIK (ASIK) yang memiliki 5 pilar utama dikembangkan SIK, sehingga apabila terdapat
yaitu Corporate Prudentiality, Computerized kewajiban pelaporan kepada Pihak Ketiga yang
Activities, Self Compliance Identification, Sharia akan jatuh tempo maka SIK akan mengirimkan
Compliance dan Compliance Management push email kepada petugas yang menangani
Information System. Aplikasi yang telah pelaporan.
dikembangkan melalui SIK antara lain: f. Sarana Pelaporan yang bersifat paperless,
antara lain Laporan Compliance Procedure,
Laporan Zero Defect, Laporan Compliance
Certificate dan Laporan PKP Cabang.

Sistem Informasi Kepatuhan (SIK) telah


mengalami peningkatan fungsi dari
yang semula berupa sarana kerja
telah meningkat menjadi Compliance
Knowledge Base.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 275


Laporan Kepatuhan

6. Prosedur Kepatuhan (Compliance Procedure) c. Laporan Semesteran


1) Laporan Pelaksanaan Tugas dan Tanggung
Prosedur Kepatuhan diimplementasikan Bank Jawab Direktur yang membawahi Fungsi
untuk memastikan bahwa ketentuan dan prosedur Kepatuhan ke Bank Indonesia.
kerja telah dilaksanakan oleh unit kerja. Prosedur 2) Tembusan kepada Komisaris Utama Laporan
Kepatuhan merupakan perangkat kerja berupa Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
checksheet yang dapat membantu cabang untuk Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan
me-monitor prosedur kerja yang belum dilaksanakan ke Bank Indonesia.
oleh unit kerja terkait.

BSM telah mengimplementasikan 16 Prosedur


2. Pemantauan Realisasi Index
Kepatuhan di Cabang, yakni Kepala Cabang, a. Pemantauan Index Bulanan
Marketing Manager, Operation Manager, Account 1) Corporate Compliance Index (CCI)
Officer, Legal Officer, Loan Administration & Trade 2) Compliance Risk Index (CRI)
Service Officer, Gadai Officer, Customer Service 3) Compliance Certificate (CC)
Officer, Head Teller, Pelaksana Marketing Support, 4) Compliance Self Assessment (CSA)
Customer Service, Teller, Back Office, Kepala 5) Zero Defect (ZD)
Cabang Pembantu, Operation Officer dan Funding 6) Regulation Index (RI)
Officer. Selain itu terdapat 9 Prosedur Kepatuhan b. Pemantauan Index Triwulanan
di Divisi Kantor Pusat, yakni CSD, HCD, ISD, IOD, 1) Division Compliance Index (DCI)
CPD, OPD, RMD, LCD, ITD dan PSD. 2) Branch Compliance Index (BCI)
3) PKP Performance
4) APU & PPT Index
E. Monitoring & Supporting 5) Compliance Procedure Index
6) Code Of Conduct
Pelaksanaan Monitoring dan Supporting Kepatuhan Bank 7) GCG Index
selama tahun 2012, meliputi:

1. Pelaporan Rutin F. Pengujian Kepatuhan


a. Laporan Bulanan
1) Laporan Rekapitulasi Penerbitan Sertifikat 1. Melakukan pengujian kepatuhan (compliance
Kepatuhan ke Direktur Kepatuhan. review) keputusan management Bank terhadap
2) Laporan Pengawasan Kepatuhan ke Direktur putusan rencana pemberian pembiayaan,
Kepatuhan. pengadaan barang dan jasa serta penempatan
3) Laporan Realisasi Rencana Kerja ke dana (investasi). Cakupan pengujian bidang
Planning Development & Performance pembiayaan termasuk untuk pembiayaan baru,
Management Division (PMD). penambahan, perpanjangan dan restrukturisasi.
4) Laporan CTKP Divisi ke PMD. Pengujian dilakukan untuk memastikan
5) Laporan BSC ke PMD. management telah mengambil keputusan tidak
6) Laporan Zero Deffect dan Division menyimpang (comply) terhadap ketentuan
Compliance Index ke PMD internal (SE, SOP dan Surat yang diterbitkan
b. Laporan Triwulanan Bank) dan eksternal (UU, PBI, Fatwa DSN,
1) Branch Compliance Index Triwulanan ke dll.) secara keseluruhan (populasi). Volume
Network Division NWD objek pengujian yang tinggi (merata) di seluruh
2) Laporan Pelaksanaan Tugas dan Tanggung unit kerja dilaksanakan dengan beberapa
jawab Direktur yang membawahi Fungsi mekanisme sebagai berikut:
Kepatuhan kepada Direktur Utama.
a. Sertifikat Kepatuhan (Compliance Certificate)
3) Tembusan kepada Komisaris Utama Laporan
yang diproses oleh Satuan Kerja Kepatuhan
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
(SKK), dan
Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan
selama triwulanan.

276 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


b. Pengujian Kepatuhan Mandiri (Compliance Kepatuhan memberikan Catatan Kepatuhan
Self Assessment/CSA) yang diproses oleh (Compliance Note) atas pembiayaan yang akan
unit bisnis. diusulkan Unit Bisnis dan Risk Assessment
kepada Komite Pembiayaan. Catatan Kepatuhan
Hasil CSA secara berkala di-review kembali
yang diterbitkan tetap memperhatikan
oleh SKK secara sampling untuk memastikan
independensi SKK dalam proses pemutusan
kesesuaian dan optimalisasi pengujian yang
pembiayaan.
dilakukan unit bisnis.
Catatan Kepatuhan yang diterbitkan SKK
2. Guna mengoptimalkan proses kepatuhan dalam terbatas pada pembiayaan limit wewenang
pemutusan, manajemen menetapkan beberapa Komite Pembiayaan tingkat Direksi yang
langkah strategis yang bertujuan agar keputusan lingkupnya merupakan aspek yang diuji dan
manajemen tetap comply, sebagai berikut: menjadi lingkup pengujian kepatuhan melalui
mekanisme Compliance Certificate (Sertifikat
a. Meningkatkan kehati-hatian dengan
Kepatuhan).
memproses pembiayaan dengan limit di atas
sama dengan Rp15 miliar yang diputus oleh
4. Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan
Komite Pembiayaan wajib terbit Compliance
pemahaman Penguji (Reviewer) mengenai
Certificate;
ketentuan internal dan eksternal, SKK telah
b. Melaksanakan Gerakan Maksimalisasi
mengadakan sertifikasi kompetensi untuk
Penerapan Sertifikat Kepatuhan (C-Max),
seluruh Penguji (Reviewer) yang ada di Kantor
yang bertujuan meningkatkan target
Pusat maupun Cabang yang dilaksanakan
coverage pemeriksaan dan penerbitan
secara internal oleh SKK. Kegiatan ini
Sertifikat Kepatuhan (Compliance Certificate)
merupakan tahap awal pelaksanaan program
yang ditetapkan manajemen. Pelaksanaan
Compliance License for Officer (CLO) yang
gerakan dilakukan melalui beberapa pilar
akan berlaku bagi seluruh jajaran Officer
diantaranya pilar Awareness, pilar Coverage,
bank yang bertujuan untuk mempersiapkan
pilar Control, pilar Councelling.
Compliance Agent pada seluruh unit kerja bank.
Pemastian bahwa Bank telah melaksanakan Pelaksanaan sertifikasi kompetensi tahun 2012
ketentuan dengan baik selama periode 2012, telah menghasilkan 60 peserta yang berhak
tercermin melalui tercapainya target Sertifikat mendapatkan sertifikat kompetensi, meningkat
Kepatuhan sebagaimana yang telah ditetapkan sebanyak 30 peserta dari pelaksanaan tahun
dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2012. sebelumnya.

3. Memperluas cakupan pengawalan kepatuhan 5. Memberikan masukan terhadap materi


pembiayaan bersamaan dengan implementasi rencana penerbitan ketentuan internal Bank
Proses Baru pembiayaan BSM. Satuan Kerja berupa draft Kebijakan, SE, SOP telah sesuai

Bank telah melaksanakan ketentuan


dengan baik selama periode 2012,
tercermin melalui tercapainya target
Sertifikat Kepatuhan sebagaimana yang
telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis
Bank (RBB).

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 277


Laporan Kepatuhan

dengan Peraturan Perundang-undangan h. Hubungan korespondensi dengan bank asing


dan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. telah didukung dengan pertukaran informasi
Memberikan masukan terhadap ketentuan yang tentang implementasi APU dan PPT di masing-
dilakukan saat berjalannya Keputusan Komite masing bank melalui AML Questionnaire.
Sisdur (KKS) mencermati berbagai hal aspek
kepatuhan dan penerapan prinsip kehatian-
2. Efektifitas Penerapan Anti Pencucian
hatian yang terkandung di dalam draft Kebijakan,
Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan
SE, SOP, termasuk feedback perbaikan.
Terorisme (PPT)
a. Implementasi APU dan PPT di BSM telah
sesuai dengan UU No. 8 Tahun 2010 tentang
G. Satuan Kerja Anti Pencucian Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
Uang (APU) dan Pencegahan Pencucian Uang (PPTPPU).
b. Pemastian implementasi APU dan PPT sampai
Pendanaan Terorisme (PPT) dengan tingkat unit kerja dilakukan melalui
(SKAP) fungsi Petugas SKAP di tiap Divisi, Kantor
Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor
1. Efektifitas Penerapan Customer Due Kas sebagai perpanjangan tangan dari SKAP
Dilligence (CDD) dan Enhanced Due Dilligence Kantor Pusat.
(EDD) c. Pemenuhan kewajiban pelaporan kepada
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
a. Penerapan CDD dan EDD telah dilaksanakan Keuangan (PPATK) telah dilaksanakan sesuai
dengan berpedoman pada PBI No. 11/28/ ketentuan melalui sistem Gathering Reports and
PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009, UU No. 8 tahun Information Processing System (GRIPS).
2010 tentang UU PP TPPU, UU No. 3 tahun d. Pemenuhan permintaan data nasabah oleh
2011 tentang Transfer Dana dan SE BI No.11/31/ pihak berwenang telah dipenuhi sesuai
DPNP tanggal 30 November 2009. ketentuan yang terkait dengan tata cara
b. Pemantauan penerapan CDD dan EDD oleh pembukaan data rahasia perbankan.
seluruh unit kerja dilakukan dengan cara e. Peningkatan sistem monitoring data nasabah
melakukan scoring atas checklist penerapan berisiko tinggi dan indikasi transaksi
CDD dan EDD yang dilengkapi oleh Petugas mencurigakan melalui pembangunan program
SKAP masing-masing unit kerja, termasuk Sistem Informasi APU dan PPT (SIAP) yang
terpenuhinya penerapan single CIF, kelengkapan dapat digunakan secara khusus oleh seluruh
dan validitas data nasabah dan cleansing data. Petugas SKAP untuk mendeteksi profil
c. Pemantauan profil nasabah pembiayaan melalui dan transaksi nasabah berisiko tinggi serta
kelengkapan Checklist Pembiayaan. melakukan pelaporan kepada SKAP Kantor
d. Pelaksanaan dan pemantauan program pusat. SIAP juga dapat digunakan secara umum
pengkinian data nasabah untuk laporan kepada oleh seluruh pegawai Bank untuk memperoleh
Bank Indonesia setiap tahun dengan koordinasi informasi seputar APU dan PPT seperti blacklist
dari unit kerja terkait. nasabah, ketentuan eksternal dan internal,
e. Risk-Based Approach mapping data-data modul pelatihan/sosialisasi, contoh kasus dan
nasabah priority banking dan Profil Nasabah informasi lainnya.
Berisiko Tinggi pada Wilayah I s.d. V f. PPATK telah melakukan audit kepatuhan
berdasarkan jenis pekerjaan. impelementasi APU dan PPT terhadap BSM dan
f. Risk-Based Approach mapping data-data menilai bahwa Bank telah baik dan kooperatif
nasabah yang berstatus WNA (high-risk country) dalam ikut serta menegakkan rezim Anti Money
g. Risk-Based Approach mapping data-data Laundering di Indonesia.
nasabah Politically-Exposed Person (PEP).

278 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


g. Upload nama-nama terkait kasus terorisme e. Telah dilaksanakan forum sosialisasi penerapan
dari PBB yang dipublikasikan oleh BI dan APU dan PPT dengan jajaran Kanwil sebagai
data Newsletter PPTK pada aplikasi Sistem program penguatan Petugas SKAP di jajaran
Informasi Kepatuhan/Sistem Informasi APU Kanwil.
dan PPT. Daftar nama tersebut digunakan f. Telah dilaksanakan forum net meeting Petugas
untuk memeriksa nama-nama nasabah yang SKAP wilayah III, IV dan V dan forum Petugas
terindikasi terlibat aktifitas terorisme. SKAP Divisi yang dihadiri oleh seluruh
Petugas SKAP dari masing- masing divisi/desk
sebagai bentuk penguatan Petugas SKAP dan
3. Efektifitas Penerapan Know Your Employee
implementasi pada jajaran unit kerja.
(KYE)
g. Telah berkoordinasi dengan divisi terkait untuk
a. Program pelatihan APU dan PPT untuk pegawai pelaksanaan Pelatihan APU dan PPT bagi
Bank seluruh level pegawai telah dijalankan Sharia Funding Executive (SFE).
baik secara internal (inclass dan e-learning) h. Telah berkoordinasi dengan divisi terkait untuk
maupun eksternal (dengan pelaksanan program menyiapkan pelatihan untuk pengajar yang
BI, PPATK, FKDKP, dll) dengan mengadakan disebut Training For Trainer (TFT) untuk APU
inclass training, workshop, seminar dan dan PPT di luar Jabodetabekcil.
pelatihan.
b. Telah dilaksanakan online test secara berkala
(triwulanan) kepada pegawai untuk memastikan
bahwa pegawai telah memahami tentang
impelementasi APU dan PPT dengan baik.
c. Telah dilaksanakan program reward dan
punishment terhadap implementasi APU dan
PPT di seluruh jajaran cabang melalui penilaian
oleh Petugas SKAP dan hasil evaluasi SKAP
Kantor Pusat. Reward berupa hadiah dan
piagam penghargaan, punishment berupa Surat
Pembinaan Kepatuhan Unit Kerja (SPKU).
d. Telah dijalankan proses screening dalam
penerimaan pegawai baru dan penelitian rekam
jejak kepada pegawai yang mendapat promosi
untuk memastikan yang bersangkutan tidak
terkait dengan aktifitas pencucian uang dan
pendanaan terorisme.

Program pelatihan APU dan PPT untuk


pegawai Bank seluruh level pegawai
telah dijalankan secara internal (inclass
dan e-learning) maupun eksternal
(program BI, PPATK, FKDKP, dll) dengan
mengadakan in-class training, workshop,
seminar dan pelatihan.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 279


Data Perusahaan
Alat cetak materai dan perangko - Koleksi Museum Mandiri

280 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Profil Pejabat
Eksekutif

Jaringan
Kantor

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 281


Profil Perusahaan

Profil Pejabat Micro & Small Banking


Directorate:
Dewa Bagus Ivan Baruna
Head of Retail Customer Management

Eksekutif Andri Vendredi


Division (RCD). Lahir di Denpasar
tanggal 29 September 1965.Lulus dari
Fakultas Teknik Universitas Ekasakti
Head of Small & Micro Banking Division
tahun 1990. Bergabung dengan BSM
(SMD). Lahir di Bandung tanggal 12
sejak tahun 1999.
April 1968.Lulus dari Fakultas Ekonomi
Universitas Parahyangan. Bergabung
dengan BSM sejak tahun 2005.
Commercial Banking
Rustanti Rachmi Directorate:
Head of Consumer Banking Division
(CND). Lahir di Gombong tanggal 20
Anton Sukarna
Januari 1967.Lulus dari Fakultas MIPA
Head of Commercial Banking Division
Universitas Indonesia tahun 1990.
(CMD) Lahir di Bandung tanggal 24
Bergabung dengan BSM sejak tahun
November 1970 Lulus dari Fakultas
1999.
Produksi Ternak, Institut Pertanian
Bogor tahun 1994. Bergabung dengan
Jefry Prayana BSM sejak tahun 1 November 1999.
Head of Pawning Division (PWD).
Lahir di Medan tanggal 20 Januari
Sulistyo Budi
1972. Lulus dari Fakultas Teknik
Head of Financing Restructuring
Mesin, Institut Teknologi Bandung
Division (RSD). Lahir di Jember tanggal
(ITB) tahun 1999 dan Pasca Sarjana
14 Januari 1963.Lulus pendidikan S-1
(S2) dari Fakultas Ekonomi, Jurusan
dan S-2 dari Fakultas Pertanian Institut
kajian Timur Tengah Islam, Universitas
Pertanian Bogor pada tahun 1985 dan
Indonesia tahun 2007. Bergabung
2001. Bergabung dengan BSM sejak
dengan BSM sejak tahun 2000.
tahun 2007.

Zul Ikbal Dadang Hernawan


Head of Alternate Channel Division
Head of Financing Recovery Division
(ALD). Lahir di Bukittinggi tanggal 9
(FCD) Lahir di Bandung tanggal 27
Desember 1964. Lulus dari Fakultas
Oktober 1957. Lulus dari Fakultas
Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun
Hukum, Universitas Parahyangan
1988. Bergabung dengan BSM sejak
Bandung tahun 1983. Bergabung
tahun 2009.
dengan BSM sejak 9 Januari 2001.

Erick Lasac Pardede Agus Tri Widodo


Head of Remittance Business &
Head of Operation Division (OPD).
Transfer Division (RBD). Lahir di
Lahir di Solo tanggal 15 Oktober
Sibolga tanggal 23 Oktober 1959.
1959. Lulus dari jurusan Manajemen
Lulus dari Fakultas Teknik Sipil,
Informatika, STIMK, Jakarta tahun
Univ. Trisakti tahun 1988 dan Pasca
1980. Menyelesaikan Magister
Sarjana (S2) dari Fakultas Finance
Teknologi Informasi Universitas
(Bussines Adminstration), Oklahoma
Indonesia, tahun 1998. Bergabung
City University tahun 1991. Bergabung
dengan BSM sejak tahun 2010.
dengan BSM sejak 18 Agustus 2003.

282 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Firman Jatnika Indra Falatehan Risk Management
Head of Network Division (NWD). Lahir Head of Special Financing Syndication Directorate:
di Jakarta tanggal 26 Februari 1970. Division (FSD). Lahir di Jakarta tanggal
Lulus Fakultas Ekonomi Universitas 3 Maret 1978. Lulus dari Fakultas
Padjadjaran tahun 1995 dan Magister Tehnik Gas & Petrokimia, Universitas
M. Fanny Fansyuri
Head of Risk Management Division
Ekonomi dari Universitas Indonesia Indonesia tahun 2002. Bergabung
(RMD). Lahir di Bandung pada tanggal
tahun 2005.Bergabung dengan BSM dengan BSM sejak tahun 3 September
14 April 1967. Lulus dari Fakultas
sejak tahun 1999. 2002.
Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun
1991. Bergabung dengan BSM sejak
Tutuy Guntara tahun 1999.
Corporate Banking & Head of Treasury & International
Treasury Directorate: Banking Division (TID). Lahir di Ciamis
Roosita Abdullah
tanggal 27 Februari 1957. Lulus dari
Head of IT Strategic & Assurance
Fakultas Kehutanan Institut Pertanian
Siti Nurdiana Bogor tahun 1980. Bergabung dengan
Division (ISD). Lahir di Jakarta tanggal
Head of Corporate Banking Division 7 April 1961.Lulus dari Fakultas MIPA
BSM sejak tahun 1999.
(CRD). Lahir di Jakarta tanggal 16 Universitas Indonesia tahun 1987 dan
Desember 1966.Lulus dari Fakultas pendidikan profesi dari Institut Bankir
Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun Subki Matsyah Indonesia tahun 2000. Bergabung
1991. Bergabung dengan BSM sejak Head of Procurement & Services dengan BSM sejak tahun 2002.
tahun 1999. Division (PSD). Lahir di Aceh tanggal
1 September 1964.Lulus dari Fakultas
Pertanian Institut Pertanian Bogor
Khoirul Huda S Riyadi
Helmi Huseno tahun 1986. Bergabung dengan BSM
Head of IT Operation Division (IOD).
Head of Hajj & Umrah Division (HUD). Lahir di Jakarta tanggal 6 Oktober
sejak tahun 2003.
Lahir di Tiku, Padang tanggal 19 1975. Lulus dari Fakultas Agronomi,
Oktober 1962. Lulus dari Fakultas Univ. Institut Pertanian Bogor tahun
Ekonomi Universitas Indonesia tahun Taufik Machrus 1999 dan Pasca Sarjana (S2) dari
1996 dan lulus sebagai Psikolog Head of Corporate Secretary Division Magister Management, Universitas
di Fakultas Psikologi Universitas (CSD). Lahir di Pasuruan tanggal Budi Luhur tahun 2004. Bergabung
Indonesia tahun 1989. Lulus 3 April 1968. Lulus dari Fakultas dengan BSM sejak 1 September 2003.
pendidikan S2 dari Fakultas Ekonomi Ekonomi Universitas Airlangga tahun
Sekolah Tinggi Manajemen tahun 1994. Bergabung dengan BSM sejak
2004. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2001.
tahun 2005.

Seluruh jajaran BSM senantiasa


berkomitmen untuk mewujudkan
visi dan misi perusahaan dengan
seluruh potensi yang dimiliki.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 283


Profil Perusahaan

Musdar Ayub Achmad Fauzi


Head of Accounting Division (ACD). Head of Human Capital Division
Lahir di Jakarta, 23 Oktober 1962. (HCD). Lahir di Kuningan Jawa Barat
Lulus dari UPN Veteran, Jakarta tahun tanggal 4 November 1965. Lulus dari
1985. Bergabung dengan BSM sejak Fakultas Ekonomi Unkris tahun 1989
tahun 1999. dan Magister Hukum Bisnis Universitas
Padjadjaran, Bandung tahun 2002.
Bergabung dengan BSM sejak tahun
Ramadhona Fitri
2005.
Head of Retail Micro and Small Risk
Assessment Division (RAD). Lahir
di Deli Serdang tanggal 3 Maret Priyono
1961. Lulus dari Fakultas Pertanian, Head of Learning Center Division
Institut Pertanian Bogor tahun 1984. (LCD). Lahir di Surabaya, Jawa
Bergabung dengan BSM sejak tahun 1 Timur tanggal 17 Juli 1957. Lulus
Juni 2012. dari Fakultas Ekonomi Universitas
Airlangga tahun 1984. Bergabung
dengan BSM sejak 1999.
Asriel Hay
Head of Commercial and Corporate
Risk Assessment Division (CAD). Lahir Eka Bramantya Danuwirana
di Jakarta tanggal 15 Juli 1966. Lulus Head of Planning Development &
dari Fakultas Marketing Management, Performance Management (PMD).
Univ. Krisnadwipayana tahun 1991 Lahir di Tegal tanggal 11 April 1969.
dan Pasca Sarjana (S2) dari Fakultas Lulus dari Fakultas Teknik, University
Corporate Finance & Banking, Univ. of Missouri USA tahun 1993, meraih
Sriwijaya tahun 2001. Bergabung Master dari Fakultas Teknik Purdue
dengan BSM sejak 1 Juni 2012. University USA tahun 1995. Bergabung
dengan BSM sejak tahun 2007.

Compliance Directorate: Tri Widiyono


Head of Legal Division (LGD). Lahir
di Ponorogo tanggal 22 Juli 1959.
Priyo Prakoso
Lulus Fakultas Hukum Universitas
Head of Compliance Division (CPD).
Islam Jakarta (S1) dan Pasca Sarjana
Lahir di Surabaya, Jawa Timur tanggal
(S2) Universitas Indonesia Bidang
20 Maret 1959. Lulus dari Fakultas
Kenotariatan; Hukum Bisnis Universitas
Ekonomi Universitas Indonesia tahun
Krisna Dwipayana, Kandidat
1987, meraih Master of Business
Notaris dan PPAT. Saat ini, sedang
Administration dari Case Western
menyelesaikan pendidikan S3/Doktor
Reserve University Ohio tahun 1997.
Bidang Ilmu Hukum di Fakultas Hukum
Bergabung dengan BSM sejak tahun
Universitas Brawijaya. Bergabung
1999.
dengan BSM terhitung sejak tanggal
1 Maret 2013 (berdasarkan SK
Muslihan No.15/285-KEP/DIR tanggal 26
Head of Policy & Procedure Division Februari 2013)
(PPD). Lahir di Pati tanggal 18 Oktober
1959.Lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Jakarta Jurusan Akuntansi
tahun 1999. Bergabung dengan BSM
sejak tahun 2001.

284 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


President Directorate:

Mardiana
Head of Internal Audit Division (IAD).
Lahir di Yogyakarta, 31 Mei 1971.
Lulus dari Fakultas Ekonomi, Jurusan
Akuntansi, STIE YKPN Yogyakarta
pada tahun 1994. Bergabung dengan
BSM terhitung sejak tanggal 1 April
2013 (berdasarkan SK No. 15/473-
KEP/DIR tanggal 26 Maret 2013)

Putu Rahwidhiyasa
Head of Transformation Program
Management Office (TMO). Lahir di
Jakarta tanggal 13 September 1964.
Lulus dari Fakultas Pertanian Institut
Pertanian Bogor tahun 1986, meraih
Master Finance & Strategy dari
University of Illinois USA tahun 1995.
Bergabung dengan BSM sejak tahun
2008.

Spirit iGO (Integrity, Gratefulness, dan


Ownership) menjadi spirit dalam
bekerja dan menjalankan roda bisnis
Bank.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 285


Profil Perusahaan

jaringan WILAYAH I

MEDAN
KCP SUBULUSSALAM
Jl. Teuku Umar No. 10-11, Subulussalam, Aceh.
Telp. (0627) 31500 Fax. (0627) 31502

kantor Gedung BSM Lt. 4


Jl. A.Yani No. 100, Medan, Sumatera Utara
KCP RIMO
Jl. T. R. Angkasah No. 77 A/B, Lae Butar-Rimo, Kab.
Aceh Singkil, Aceh.
Telp. (061) 4534466 Fax. (061) 4534456
Telp. (0658) 21588, 21556, 21557
Fax. (0658) 21580
ACEH
KK TAPAK TUAN
KC ACEH Jl. Merdeka No. 92 B Gampong Pasar,
Jl. Diponegoro No. 6, Banda Aceh, Aceh. Kec. Tapak Tuan, Kab. Aceh Selatan, Aceh.
Telp. (0651) 22010 Fax. (0651) 33945 Telp. (0656) 323700, 323702 Fax. (0656) 323701

KCP MEULABOH KC LANGSA


Jl. Nasional No. 107, Gampong Ujong Baroh, Jl. Ahmad Yani No. 20-22, Kel. Gampong Jawa, Kec.
Kec. Johan Pahlawan, Kab. Aceh Barat, Aceh. Langsa Kota, Langsa, Aceh.
Telp. (0655) 7551109, 7551558 Telp. (0641) 426135, 21357, 426451
Fax. (0655) 7551184 Fax. (0641) 426051

KCP SIGLI KCP BIREUEUN


Jl. Prof. A. Majid Ibrahim blok C No. 5-6, Kp. Asan, Jl. Iskandar Muda No.8, Bireueun, Aceh.
Kec. Kota Sigli, Kab. Pidie, Aceh. Telp. (0644) 323002 Fax. (0644) 323004
Telp. (0653) 7829601, 7829602
Fax. (0653) 7829603 KCP PASAR LANGSA
KC: Kantor Cabang Jl. Teuku Umar No. 61, Kota Langsa, Aceh.
KCP ACEH DARUSSALAM Telp. (0641) 22035, 23804 Fax. (0641) 23913
KCP: Kantor Cabang Pembantu Jl. T. Nyak Arief No. 376, Kopelma Darussalam, Syiah
KCP KUALA SIMPANG
UPS: Unit Pelayanan Syariah Kuala, Banda Aceh, Aceh.
Telp. (0651) 7551743, 7551744 Jl. Cut Nyak Dien No.3-4, Kampung Kota Lintang,
KK: Kantor Kas Fax. (0651) 7551745 Kec. Kota Kuala Simpang, Kab. Aceh Tamiang.
Telp. (0641) 31322, 31959 Fax. (0641) 31433

KLS: Konter Layanan Syariah KCP JANTHO
Jl. Jend. Sudirman, Jantho, Aceh Besar, Aceh. PP LANGSA MADRASAH ULUMUL QURAN
PP: Payment Point Telp. (0651) 92684, 92689 Fax. (0651) 92683 Madrasah Ulumul Quran Jl. Banda Aceh-Medan
Km. 447, Kota Langsa, NAD.
KCP CALANG Telp. (0641) 7014766
Jl. Calang Meulaboh (Jl. Teuku Umar) No.5,
Desa Dayah Kec. Krueng Sabe, Kab. Aceh Barat, KC LHOKSEUMAWE
Aceh. Baro, Jl. Merdeka No. 24-25, Desa Simpang Empat,
Telp. (0654) 2210114, 2210115 Kec. Banda Sakti, Kotif Lhokseumawe, Aceh.
Fax. (0654) 2210117 Telp. 0645) 631146, 631147, 631148
Fax. (0645) 41555
KCP MEUREUDU
Jl. Iskandar Muda No. 32-33, Desa Kota Meureudu,
Kec. Meureudu, Kab. Pidie Jaya, Aceh. SUMATERA BARAT
Telp. (0653) 51393, 51394 Fax. (0653) 51199
KC PADANG
KCP LAMBARO Jl. Imam Bonjol No. 17, Padang, Sumatera Barat.
Jl. Banda Aceh-Medan KM 8,5, Desa Lambaro, Telp. (0751) 21113, 20765 Fax. (0751) 24768
Kec. Ingin Jaya, Kab. Aceh Besar, Aceh.
Telp. (0651) 8070130, 8070131 KCP SOLOK
Fax. (0651) 8070133 Jl. Prof. M. Yamin, SH. No. 375, Pandan,
Solok, Sumatera Barat.
PP ACEH UNMUHA Telp. (0755) 22594 Fax. (0755) 22960
Gedung Univ. Muhammadiyah Aceh,
Jl. Muhammadiyah No. 91, Banda Aceh, Aceh. KCP PADANG ULAK KARANG
Telp. (0651) 28303 (0651) 28303 Jl. S.Parman No. 145 A, Kel. Ulak Karang Selatan,
Kec. Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat.
KC SIMEULUE Telp. (0751) 444908 Fax. (0751) 444218
Pertokoan Suak Tungkul Kavling 1 No. 5/6,
Jl. Tgk. Diujung Sinabang, Simeulue, Aceh. KCP PADANG BANDAR BUAT
Telp. (0650) 21557 Jl. Rimbo Datar No. 16D RT 02 RW 02,
Fax. (0650) 21570 Kel. Bandar Buat, Kec. Lubuk Kilangan,
Kota Padang, Sumatera Barat.
KCP BLANGPIDIE Telp. (0751) 93950, 93951 Fax. (0751) 72500
Jl. Kesehatan No. 84-86, Gampong Kuta Tuha,
Blangpidie, Aceh. KCP PADANG PARIAMAN
Telp. (0659) 93387 Fax. (0659) 93386 Jl. Sudirman No. 38, Pariaman, Sumatera Barat.
Telp. (0751) 93950, 93951 Fax. (0751) 93952

286 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


KCP PULAU PUNJUNG KCP MEDAN SIMPANG LIMUN KLS RANTAU PRAPAT AHMAD YANI Kantor
Jl. Lintas Sumatra Km. 2, Nagari IV Koyo, Jl. Sisingamangaraja No. 51-B, Medan, Cabang Bank Mandiri Hub Rantau Prapat
Kec. Pulau Punjung, Kab. Dharmasraya, Sumatera Utara. A. Yani, Jl. Jend. Ahmad Yani No.2 Rantau Prapat,
Sumatera Barat. Telp. (061) 7866464, 7864455, Sumatera Utara.
Telp. (0754) 40770, 40771 Fax. (0754) 40772 Fax. (061) 7873555, 7868555, 7866611 Telp. (0624) 22573 Fax. (0624) 22723
PP PADANG UNIV. ANDALAS KCP MEDAN KRAKATAU
Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Jl. Krakatau No. 136 Pulau Brayan, Medan, Sumatera KC PADANG SIDEMPUAN
Andalas, Jl. Limau Manis, Padang, Sumatera Barat. Utara. Jl. Merdeka No. 81-81A, Padangsidempuan, Tapanuli
Telp. (0751) 778600 Fax. (0751) 778601 Telp. (061) 6691005 Fax. (061) 6616121 Selatan, Sumatera Utara.
Telp. (0634) 28200 Fax. (0634) 28103
KC BUKITTINGGI KCP MEDAN BELAWAN
Jl. Jenderal Sudirman No. 73, Bukit Tinggi, Jl. Sumatera No. 33, Kec. Medan Belawan, Kota KCP PANYABUNGAN
Sumatera Barat. Medan, Sumatera Utara. Jl. Willem Iskandar No. 115 B Panyabungan, Madina,
Telp. (0752) 627633, 627635 Telp. (061) 6945820 Fax. (061) 6941744 Sumatera Utara.
Fax. (0752) 627637 Telp. (0636) 20232, 321500
KCP MEDAN TOMANG ELOK Fax. (0636) 321617, 321616
KCP PADANG PANJANG Jl. Gatot Subroto Komplek Tomang Elok Blok A No.
Jl. Soekarno-Hatta No. 3 Padang Panjang, Sumatera 81, Medan, Sumatera Utara. KCP SIBUHUAN
Barat. Telp. (061) 8472668 Fax. (061) 8440518 Jl. Ki Hajar Dewantara, Lingkungan VI, Sibuhuan,
Telp. (0752) 84591, 82992 Fax. (0752) 82993 Padang Lawas, Sumatera Utara.
KCP MEDAN ISKANDAR MUDA Telp. (0636) 421335, 421336,
KCP PASAMAN BARAT Jl. Iskandar Muda No. 58, Medan, Sumatera Utara. Fax. (0636) 421786, 421337
Jl. Sudirman, Simpang Empat, Kab. Pasaman Barat, Telp. (061) 4151156 Fax. (061) 4521396
Sumatera Barat. KCP GUNUNG TUA
Telp. (0753) 466778, 466779, KCP MEDAN PULO BRAYAN Jl. Sisingamangaraja No. 234, Kel. Pasar Baru -
Fax. (0753) 466777, 466780 Jl. Yos Sudarso Komplek Mega Glugur Mas No. 3-4, Gunung Tua, Kec. Padang Bolak, Kab. Padang Lawas
Medan, Sumatera Utara. Utara, Sumatera Utara.
KCP LUBUK BASUNG Telp. (061) 6632917 Fax. (061) 6644784 Telp. (0635) 510919 Fax. (0635) 515920
Jl. Gajah Mada, Cubadak, Kel. Balai Ahad, Kec. Lubuk
Basung, Kab. Agam, Sumatera Barat. KK MEDAN POLONIA KCP SIPIROK
Telp. (0752) 66466 Fax. (0752) 66464 Bandara Udara Internasional Terminal Kedatangan Jl. Merdeka No.95, Kel. Sipirok Godang,
Jl. Imam Bonjol, Medan, Sumatera Utara. Kec. Sipirok, Kab. Tapanuli Selatan,
KK BATU SANGKAR Telp. (061) 4567127 Fax. (061) 4567127 Sumatera Utara.
Jl. Soekarno-Hatta No. 13, Pasar Batusangkar, Telp. (0634) 41520 Fax. (0634) 41560
Batusangkar, Tanah Datar, Sumatera Barat. KLS MEDAN PULO BRAYAN
Telp. (0752) 72500 Fax. (0752) 72501 Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Yos Sudarso KLS PADANG SIDEMPUAN
Blok A No. 1A, Pulo Brayan Medan, SUDIRMAN Kantor Cabang Bank Mandiri Hub
KC PAYAKUMBUH Sumatera Utara. Padang Sidempuan, Jl. Sudirman No. 30-32 Padang
Jl. Ade Irma Suryani No. 3 D-E, Payakumbuh, Telp. (061) 6632944 Fax. (061) 6632861 Sidempuan, Sumatera Utara.
Sumatera Barat. Telp. (0634) 28300 Fax. (0634) 24300
Telp. (0752) 796640, 796641 KLS TEBING TINGGI
Fax. (0752) 93167 Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Dr. Sutomo No. 17, KC BINJAI
Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Jl. Sukarno Hatta No. 22-23, Kel. Tanah Tinggi, Kec.
Telp. (0621) 24440 Fax. (0621) 24440 Binjai Timur, Kota Binjai, Sumatera Utara.
SUMATERA UTARA Telp. (061) 8826396 Fax. (061) 8826138
PP MEDAN UMSU
KC MEDAN Kampus III UMSU Jl. Kapten Mukhtar Basri No. 3, KCP STABAT
Jl. Jenderal Achmad Yani No. 100, Medan, Sumatera Medan, Sumatera Utara. Jl. KH. Zainul Arifin No. 17-A, Stabat, Kab. Langkat,
Utara. Telp. (061) 6623323 Sumatera Utara.
Telp. (061) 4151466, 4153866 Telp. (061) 8912631, 8912632
Fax. (061) 4511867 PP MEDAN UISU Fax. (061) 8912630
Kampus Universitas Islam Sumatera Utara
KCP TEBING TINGGI Jl. Sisingamaraja-Teladan, Medan, Sumatera Utara. KCP PANGKALAN BRANDAN
Jl. A Yani No. 141, Kota Tebing Tinggi, Telp. (061) 7883683 Fax. (061) 7883683 Jl. Thamrin No. 57, Pangkalan Brandan,
Sumatera Utara. Kab. Langkat, Sumatra Utara.
Telp. (0621) 328125, 328126 KC MEDAN KAMPUNG BARU Telp. (0620) 322222 Fax. (0620) 322767
Fax. (0621) 328127 Jl. Brigjen Katamso No. 717 B, Medan,
Sumatera Utara. KLS STABAT PANGKALAN BRANDAN Kantor
KCP MEDAN AKSARA Telp. (061) 7869518 Cabang Bank Mandiri Hub Pangkalan Brandan,
Jl. Letda Sujono No. 110, Medan, Sumatera Utara. Fax. (061) 7869739 Komplek Pertamina Sumbagut Pangkalan Brandan,
Telp. (061) 7325939, 7325957 Jl. Wahidin No. 1, Pangkalan Brandan, Sumatera
Fax. (061) 7332936 KC RANTAU PRAPAT Utara.
Jl. Imam Bonjol No. 22, Rantau Prapat, Telp. (0620) 21925 Fax. (0620) 21844
KCP MEDAN SETIA BUDI Sumatera Utara.
Kompl. Perumahan Nice Commercial Blok B No. 4 Jl. Telp. (0624) 24880, 24205, 25278 PP STABAT PANCA BUDI
Setia Budi, Medan, Sumatera Utara. Fax. (0624) 25278 Perguruan Panca Budi , d.a. Toserba PADI, Gedung
Telp. (061) 8220384 G, Jl. Gatot Subroto Km. 4,5 Sei Sikambing, Medan,
Fax. (061) 8221267 KCP KOTA PINANG Sumatera Utara.
Jl. Jenderal Sudirman No. 26 B, Kota Pinang,
KCP MEDAN PETISAH Labuhan Batu, Sumatera Utara.
Jl. Rotan No. 6-7, Medan, Sumatera Utara. Telp. (0624) 496922, 496918
Telp. (061) 4521002 Fax. (061) 4145787 Fax. (0624) 496919

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 287


Profil Perusahaan

KC PEMATANG SIANTAR KCP UJUNG BATU KC DURI


Jl. Kapt. M. H. Sitorus No. 15-A, Pematangsiantar, Jl. Jend. Sudirman, Ujung Batu, Jl. Hang Tuah Duri Kab. Bengkalis, Riau.
Sumatera Utara. Rokan Hulu, Riau. Telp. (0765) 598990 Fax. (0765) 598993
Telp. (0622) 435858, 435857, Telp. (0762) 7363901, 7363902
Fax. (0622) 435848, 435861 Fax. (0762) 7363900, 7363903
KEPULAUAN RIAU
KCP PERDAGANGAN KCP PEKANBARU NANGKA
Jl. Sisingamaraja, Perdagangan Jl. Tuanku Tambusai No. 320 E-F, Labuh Baru Timur, KC BATAM
Kab. Simalungun, Sumatera Utara. Tampan, Pekanbaru, Riau. Gedung Graha Sulaeman Blok B No. 2
Telp. (0622) 697777 Fax. (0622) 697177 Telp. (0761) 7891526 Fax. (0761) 572064 Jl. Sultan Abdul Rahman, Lubuk Baja,
KCP KISARAN Batam, Kep. Riau.
Jl. Imam Bonjol No. 195 Kisaran, Medan, KK PEKANBARU RUMBAI Telp. (0778) 431331 Fax. (0778) 432727
Sumatera Utara. Jl. Sekolah, Rumbai No. 10 A, Pekanbaru, Riau.
Telp. (0623) 348500, 348501 Fax. (0623) 348502 Telp. (0761) 51959 Fax. (0761) 51876 KCP TANJUNG BALAI KARIMUN
Jl. Ahmad Yani No. 3-4, Karimun, Kep. Riau.
KCP TANJUNG BALAI KLS PEKANBARU AHMAD YANI Telp. (0777) 327601, 327605
Jl. HOS Cokroaminoto No.35 DE, Tanjung Balai, Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Jend. Ahmad Yani Fax. (0777) 327600
Sumatera Utara. No. 85, Pekanbaru, Riau. KCP BATAMINDO
Telp. (0623) 597373 Fax. (0623) 596933 Telp. (0761) 7051266 Fax. (0761) 839544 Shophouse Blok F#01-29&30, Kawasan Industri
Batamindo, Batam, Kep. Riau.
PP SIMALUNGUN BRIDGESTONE PP PEKANBARU PENGADILAN AGAMA Telp. (0770) 612044
Komplek PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate, Jl. Rawa Indah No. 1, Arifin Ahmad, Fax. (0770) 612303
Dolok Merangir, Pos Serbalawan, Kab. Simalungun, Pekanbaru, Riau.
Sumatera Utara. Telp. (0761) 7063358 Fax. (0761) 7063358 KCP BATAM BATU AJI
Telp. (0622) 64118 Fax. (0622) 64227 Komplek Ruko Perumnas Fanindo Blok F No. 6,
PP PEKANBARU PMC Tanjung Uncang, Batu Aji, Batam, Kep. Riau.
KC MEDAN GAJAH MADA Pekanbaru Medical Center, Jl. Lembaga Telp. (0778) 3581312, 3581314
Jl. Gajah Mada No. 7, Kel. Petisah Hulu, Kec. Medan Pemasyarakatan No.25, Pekanbaru, Riau. Fax. (0778) 3581313, 3581315
Baru, Kota Medan, Sumatera Utara. Telp. (0761) 34325 Fax. (0761) 34325
Telp. (061) 4550755 KCP BATAM CENTER
Fax. (061) 4550766, 4537627 PP PEKANBARU UIR Komplek Mahkota Raya Blok C No. 12,
Fakultas Ekonomi - Universitas Islam Riau, Batam, Kep. Riau.
KC SIBOLGA Jl. Kaharudin Nasution No. 113, Pekanbaru, Riau. Telp. (0778) 7483291, 7483292
Jl. Sutoyo Siswomiharjo No. 22, Sibolga Utara, Fax. (0778) 7483236
Sibolga, Sumatera Utara. KC PEKANBARU HARAPAN RAYA
Telp. (0631) 24555 Fax. (0631) 26722 Jl. Imam Munandar No. 155, Kel. Tangkerang Utara, KLS BATAM RAJA ALI HAJI
Kec. Bukit Raya, Pekanbaru, Riau. Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Raja Ali Haji No.39,
KC LUBUK PAKAM Telp. (0761) 862222 Fax. (0761) 849799 Batam, Kep. Riau.
Jl. Diponegoro No. 45-46, Kel. Lubuk Pakam, Telp. (0778) 425925
Kec. Lubuk Pakam, Kab. Deli Serdang, KC DUMAI Fax. (0778) 430240
Sumatera Utara. Jl. Jenderal Sudirman No. 162 Dumai, Riau.
Telp. (061) 7952555 Fax. (061) 7951444 Telp. (0765) 33555 Fax. (0765) 32379 KLS BATAM SEKUPANG
Gedung Terminal Ferry Internasional Sekupang
KCP BAGAN BATU lantai dasar T10, Kota Batam, Kepulauan Riau.
Jl. Jend. Sudirman No. 649, Bagan Batu, Telp. (0778) 326012, 326013
RIAU Kab. Rokan Hilir, Riau.
Telp. (0765) 51890, 51891 Fax. (0765) 51893 KC TANJUNG PINANG
KC PEKANBARU Jl. Diponegoro No. 1 C Tanjung Pinang, Kep. Riau
Jl. Jend. Sudirman No. 169, Pekanbaru, Riau. KCP BENGKALIS Telp. (0771) 313788 Fax. (0771) 313995
Telp. (0761) 8499191, 8499192 Jl. Hangtuah No 35, Kab. Bengkalis, Riau.
Fax. (0761) 849190, 31668 Telp. (0766) 24787 Fax. (0766) 24788 KCP TANJUNG UBAN
Jl. Permaisuri Rt 001/007, Tanjung Uban,
KCP PEKANBARU PANAM KLS DUMAI SYARIEF KASIM Bintan Utara, Bintan, Kep. Riau.
Jl. H.R. Subrantas Km. 9,5 (Depan Ponpes Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Sultan Syarif Kasim Telp. (0771) 482624 Fax. (0771) 482929
Babussalam), Kel. Sidomulyo, Kec. Tampan, Panam, No. 99, Dumai, Riau.
Pekanbaru, Riau. Telp. (0765) 33150 Fax. (0765) 31150 KCP NATUNA
(0761) 62263, 62385 Fax. (0761) 62270 Jl. Soekarno Hatta, Kel. Ranai Kota,
PP DUMAI CPI Kec. Bunguran Timur, Kab. Natuna,
KCP PANGKALAN KERINCI Area Camp PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), Riau. Kepulauan Riau.
Jl. Lintas Timur No. 115, Pangkalan Kerinci, Telp. (0765) 826303 Fax. (0765) 999038 Telp. (0773) 31299 Fax. (0773) 31469
Pekanbaru, Riau.
Telp. (0761) 493335 Fax. (0761) 493337 PP DUMAI PERTAMINA UP II
Kompl. Perumahan Pertamina UP II, WILAYAH II
KCP TEMBILAHAN Jl. Cilacap, Bukit Datuk, Riau.
Jl. M. Boya No.4, Tembilahan, Indragiri Hilir, Telp. (0765) 7011589 JAKARTA I
Pekanbaru, Riau.
Telp. (0768) 21935, 21936, 21937 PP DUMAI RSUD Plaza Bumi Daya Lantai 22,
Fax. (0768) 21938, 21939 Rumah Sakit Umum Daerah, Jl. Imam Bonjol No.61, Jakarta Pusat.
Jl. Sultan Syarif Kasim, Dumai Telp. (021) 3903969 Fax. (021) 3904395
Telp. (0765) 443369 Fax. (0765) 443370

288 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


BANTEN KLS SERANG DIPONEGORO KC JAKARTA MAYESTIK
Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Diponegoro No. 8, Jl. Kyai Madja Blok D/1 Persil No. 2, RT 004 RW 01 No.
KC TANGERANG Serang, Banten. 7, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Ruko Business Park Tangerang City, Blok A Telp. (0254) 202567 Fax. (0254) 200678 Telp. (021) 7202451, 7202728
No. 12, Jl. Jend. Sudirman, Tangerang, Banten. Fax. (021) 7220822, 7202509, 7394952
Telp. (021) 55781230, 55781231, PP CILEGON PT. KBS
Fax. (021) 55781233, 55781232 Gedung Utama PT. Krakatau Bandar Samudera, KCP JAKARTA PALMERAH
Jl. S.Parman Km. 13 Cigading, Cilegon, Banten. Jl. Palmerah Barat No. 32 B, Kebayoran Lama, Jakarta
KCP TANGERANG CILEDUG Telp. (0254) 8317043 Selatan.
Jl. HOS Cokroaminoto No. 69 Ciledug, Fax. (0254) 8317042 Telp. (021) 5356423, 5356601
Tangerang, Banten. Fax. (021) 5356757
Telp. (021) 73458147, 73458148 PP CILEGON AL AZHAR
Fax. (021) 73458150, 73458149 Komplek Yayasan Pendidikan Warga KCP JAKARTA BENDUNGAN HILIR
Krakatau Steel, Jl. Tongkol No. 17, Cilegon, Banten Jl. Bendungan Hilir Raya No. 37, Jakarta Pusat.
KCP TANGERANG BSD Telp. (021) 5725779, 5703644
Ruko Golden Madrid Blok B/6, Jl. Letjen Soetopo, KC TANGERANG BINTARO Fax. (021) 57900825
Sektor XIV BSD, Tangerang, Banten. Bintaro Trade Center, Jl. Jend. Sudirman Blok A1 No.
Telp. (021) 53163209, 53163210, 53163211 7 - 8, Bintaro Sektor 7, Pondok Aren, Tangerang. KCP JAKARTA KEBAYORAN LAMA
Fax. (021) 53160411 Telp. (021) 7450120, 7453301 Jl. Kebayoran Lama Raya No. 182, Cipulir, Kebayoran
KCP TANGERANG MALABAR Fax. (021) 7450116, 7450296, 7450297 Lama, Jakarta Selatan.
Jl. Borobudur Raya M 16-17, Bencongan, Telp. (021) 7210627, 7210634
Kelapa Dua, Tangerang, Banten. KC SERANG Fax. (021) 7237913, 7210679
(021) 55655016, 55655017, 55655012 Jl. Ahmad Yani No. 175 C-D, Kel. Sumur Pecung, Kec.
Fax. (021) 5910544 Serang, Kab. Serang, Banten. KK JAKARTA RS. DHARMAIS
Telp. (0254) 222984, 217776 Gedung RSK Dharmais Jl. Letjen S Parman
KCP TANGERANG CIKUPA Fax. (0254) 222985, 210191 Kav. 84-86, Slipi, Jakarta Barat.
Jl. Raya Serang Km. 14,8, Blok B No. 7, Cikupa, Telp. (021) 56943409, 56943407
Tangerang, Banten. KC TANGERANG BSD Fax. (021) 56943408
Telp. (021) 5963633, 5963634 Ruko BSD Blok RQ No. 101, Serpong, Tangerang,
Fax. (021) 5963635 Banten. KLS JAKARTA S. PARMAN
Telp. (021) 5386900 Fax. (021) 5386898 Kantor Cabang Bank Mandiri Wisma Barito Pacific, Jl.
KCP TANGERANG CIMONE S. Parman Kav. 62-63 Slipi, Jakarta Barat.
Jl. Merdeka No. 308 Cimone, Tangerang, Banten. Telp. (021) 53660560 Fax. (021) 53660560
Telp. (021) 5580754, 5580711 Fax. (021) 5580807 JAKARTA
KLS JAKARTA GD. PUSAT KEHUTANAN
KCP TANGERANG BALARAJA KC JAKARTA HASANUDIN Kantor Cabang Bank Mandiri Wisma Manggala
Komplek Ruko Indah Mas No. 1, Jl. Raya Serang KM. Jl. S. Hasanudin No. 57 Jakarta Selatan. Wanabhakti, Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
24, Balaraja, Tangerang, Banten. Telp. (021) 2701515, 2701505 Telp. (021) 5731933 Fax. (021) 5731933
Telp. (021) 5950124 Fax. (021) 5950123 Fax. (021) 7220362
KC JAKARTA WARUNG BUNCIT
KLS TANGERANG RS. GLOBAL MEDIKA KCP JAKARTA FATMAWATI Gedung Fortune Lt. Dasar Jl. Mampang Prapatan
RS. Global Medika Jl. MH. Thamrin No. 3 Tangerang, Jl. RS Fatmawati No. 27 B , Jakarta Selatan. No. 96, Jakarta Selatan.
Banten. Telp. (021) 75903336 Fax. (021) 75903362 Telp. (021) 7989007, 7989009
Telp. (021) 55781523, 55780888 Fax. (021) 7989006
Fax. (021) 55781523 KCP JAKARTA WALTERMONGINSIDI
Jl. Waltermonginsidi No. 67 A, Jakarta Selatan. KCP JAKARTA CILILITAN
KC CILEGON Telp. (021) 7226063, 7226067 Jl. Raya Bogor No. 1 Kramat Jati, Jakarta Timur.
Jl. Sultan Ageng Tirtayasa No. 115 A, Fax. (021) 7223044, 7226068 Telp. (021) 80878616, 70982824
Cilegon, Banten. Fax. (021) 80878617
Telp. (0254) 399444, 375648 Fax. (0254) 375645 KCP JAKARTA PANGLIMA POLIM
Jl. RS Fatmawati No. 127 Blok A-8, Kebayoran Baru, KCP JAKARTA PASAR MINGGU
KCP LEBAK BANTEN Jakarta Selatan. Jl. Raya Lenteng Agung No. 26, Jakarta Selatan.
Jl. Alun-Alun Barat No. 1 Lebak, Banten. Telp. (021) 2701515 Telp. (021) 78833626, 7892545
Telp. (0252) 5285411, 5285412 Fax. (021) 2701505 Fax. (021) 7806973
Fax. (0252) 5285413
KK JAKARTA AL AZHAR KEBAYORAN Komplek KCP JAKARTA KEMANG
KCP SERANG CIKANDE Masjid Agung Al Azhar, Jl. Kemang Raya No. 82, Bangka,
Komplek Rumah Toko Modern Blok C No. 7-8, Jl. Sisingamaraja Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Nambo Ilir, Cikande, Serang, Banten. Telp. (021) 72790244 Fax. (021) 72790381 Telp. 021) 7193437, 7193439
Telp. (0254) 402525 Fax. (0254) 402522 Fax. (021) 7197443, 7193452, 7197050
KLS JAKARTA SUMMITMAS
KCP LABUAN Kantor Cabang Bank Mandiri Gedung Summitmas I KCP JAKARTA CIRACAS
Jl. Jend. Sudirman No. 41, Labuan, Lt.1, Jl. Jendral Sudirman Kav. 61-62 Jl. Lapangan Tembak No. 1 Rt. 005/02,
Pandeglang, Banten. Jakarta Selatan. Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur.
Telp. (0253) 802768, 802769 Telp. (021) 2521728 Telp. (021) 8704204, 8704164
Fax. (0253) 802767, 802770, 802771 Fax. (021) 2522281 Fax. (021) 87709405

KK PANDEGLANG PP JAKARTA PENGADILAN AGAMA KK JAKARTA PLAZA MANDIRI


Jl. A. Yani No. 41 E Pandeglang, Banten. Jl. K.H. Mas Mansyur/Jl. H. Awaluddin II/2, Plaza Mandiri - L 1 Jl. Jend. Gatot Subroto
Telp. (0253) 206035 Fax. (0253) 206034 Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kav 36-38, Jakarta Selatan.
Telp. (021) 327910 Telp. (021) 5263466, 5263688
Fax. (021) 5263566

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 289


Profil Perusahaan

KLS JAKARTA PASAR REBO KC JAKARTA THAMRIN KCP JAKARTA SUNTER


Kantor Cabang Bank Mandiri Plaza PP, Jl. M. H. Thamrin No. 5, Jakarta Pusat. Telp. (021) Jl. Danau Sunter Blok F.21, Kaveling No. 5,
Jl. Letjen TB Simatupang No.57, Jakarta Timur. 2300509, 39839000 Kel. Sunter Agung, Kec. Tanjung Priok,
Telp. (021) 87780053 Fax. (021) 87790475 Fax. (021) 39832939 Jakarta Utara.
Telp. (021) 6411078, 65837827
KLS JAKARTA CILEUNGSI KCP JAKARTA TANAH ABANG Fax. (021) 65837826
RS.MH. Thamrin Jl. Raya Narogong Km. 15, Komplek Tanah Abang Bukit, Blok F/4,
Limusnunggal, Cileungsi, Bogor. Jl. KH. Fachruddin, Jakarta Pusat. KCP JAKARTA MUARA KARANG
Telp. (021) 82491527, 82491433 Telp. (021) 3917747, 3923030 Jl. Muara Karang Blok A.7 No. 173,
Fax. (021) 82494270 Fax. (021) 3918004 Kec. Penjaringan, Jakarta Utara.
Telp. (021) 66693079, 6616980
KLS JAKARTA DEPTAN KCP JAKARTA CEMPAKA PUTIH Fax. (021) 66693108
Kantor Pusat Departemen Pertanian, Gedung B, Komplek Perkantoran Cempaka Putih Permai
Lantai Dasar, Jl. Harsono RM. No. 3, Blok A No. 24, Jl. Letjend.R. Soeprapto Kav.10, KK JAKARTA PELABUHAN TJ. PRIOK
Ragunan, Jakarta Selatan. Jakarta Pusat. Gd. Mega Enggano, Jl. Enggano Blok A No.5T,
Telp. (021) 7801892 Fax. (021) 7801863 Telp. (021) 4229015, 4263402 Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Fax. (021) 4202258 Telp. (021) 43907746, 43907732
KC JAKARTA PONDOK INDAH Fax. (021) 43907733
Komp. Ruko Pondok Indah Kav. II No.11 KCP JAKARTA PASAR BARU
Blok UA, Jl.Taman Duta I Sektor II Jl. Pintu Air No. 7 Blok A1, Pasar Baru, KK JAKARTA RSIJ CEMPAKA PUTIH
Jakarta Selatan. Jakarta Pusat. Komplek. RSIJ. Cempaka Putih,
Telp. (021) 7662029, 7662030 Telp. (021) 3442371 Fax. (021) 3442370 Jl. Cempaka Putih Tengah I/1, Jakarta Pusat.
Fax. (021) 7662028, 7665391 Telp. (021) 4251779
KCP JAKARTA CIKINI Fax. (021) 4251785
KCP TANGERANG CIPUTAT Jl. Cikini Raya No. 69-71, Cikini, Menteng,
Jl. Ir. H. Juanda No. 111, Ciputat, Tangerang. Jakarta Pusat. KLS JAKARTA KOTA
Telp. (021) 7425267 Fax. (021) 7423018 Telp. (021) 31901900 Fax. (021) 31902900 Kantor Cabang Bank Mandiri
KCP JAKARTA GAJAH MADA Jl. Lapangan Stasiun No.2, Jakarta Barat.
KCP DEPOK CINERE Jl. Gajah Mada No. 16, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Telp. (021) 2600500 ext. 342/ 314
Jl. Cinere Raya Blok A No. 38, Limo, Depok. Pusat. Fax. (021) 2600513
Telp. (021) 7548031 Fax. (021) 7548032 Telp. (021) 6322208
Fax. (021) 6322206, 6322207 KC JAKARTA SAHARJO
KCP TANGERANG PAMULANG Jl. Minangkabau No. 39, Pasar Manggis Setiabudi,
Jl. Siliwangi Blok SN 21/9 Pamulang, Tangerang. KK JAKARTA INDOSAT Jakarta Selatan.
Telp. (021) 74701759 Fax. (021) 7498348 Gedung Indosat, Jl. Medan Merdeka Barat Telp. (021) 8308768, 8292824
No. 21, Jakarta Pusat. Fax. (021) 8308769, 8357309, 8357310
KCP JAKARTA CILANDAK Telp. (021) 3519140, 3869969
Komplek Ruko Haji Madali Fax. (021) 3519141 KCP JAKARTA JATINEGARA
Jl. Cilandak KKO No. 5E, Cilandak, Ragunan, Jakarta Perkantoran Mitra Matraman Blok A1 No. 9, Jl.
Selatan. KK JAKARTA DEPAG Matraman Raya No. 148, Jakarta Timur.
Telp. (021) 7829780 Fax. (021) 78832136 Gedung Depag, Jl. Lapangan Banteng Telp. (021) 85904866 Fax. (021) 85905634
No.3-4, Jakarta Pusat.
KCP TANGERANG CIRENDEU Telp. (021) 3441235 KCP JAKARTA RASUNA SAID
Jl. Cirendeu Raya No. 29 E, Cirendeu, Ciputat, Fax. (021) 3441231 Ario Bimo Central Building, Jl. H.R. Rasuna Said X-2
Tangerang Selatan, Banten. Kavling 5 Jakarta Selatan.
Telp. (021) 74713525, 74714033, KLS JAKARTA IMAM BONJOL Telp. (021) 5225961, 5225963
Fax. (021) 7490208, 74713537 Kantor Cabang Bank Mandiri, Fax. (021) 5225954
Jl. Imam Bonjol No.6,1 Jakarta Pusat.
KCP JAKARTA PONDOK LABU Telp. (021) 3902394 KCP JAKARTA TEBET
Graha Fatmawati, Jl. RS. Fatmawati Blok A Fax. (021) 3902394 Jl. Tebet Barat IX No. 31, Tebet, Jakarta Selatan.
No. 1D RT 005/09, Kel. Cilandak Barat, Telp. (021) 83796551,83796549
Kec. Cilandak, Jakarta Selatan. KLS JAKARTA FAKHRUDIN Fax. (021) 83796551, 83792030
Telp. (021) 7694434, 75903246 Kantor Cabang Bank Mandiri,
Fax. (021) 7502981, 75910378 Jl. Fakhrudin No.15 Tanah Abang, Jakarta Pusat. KCP JAKARTA MEGA KUNINGAN
Telp. (021) 3910788 Fax. (021) 3910788 Jl. Mega Kuningan Barat Blok A9/B9 No. C5-6-7,
KCP TANGERANG BINTARO SEKTOR III Lantai B-D-2-3-4-5-DRM, Jakarta Selatan.
Bintaro Jaya Sektor IIIA, Blok DD 10/1, PP. JAKARTA BANK INDONESIA Telp. (021) 57852892, 57852893
Jl. Mandar XX, Tangerang, Banten. Komplek Bank Indonesia, Gedung Kebon Sirih Fax. (021) 57852737, 57652822
Telp. (021) 7343970, 7343969, Lantai 3, Jakarta Pusat.
Fax. (021) 73883936, 7343913, 7343920 KLS JAKARTA JATINEGARA TIMUR
KC JAKARTA TANJUNG PRIOK Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Jatinegara Timur
KLS JAKARTA PONDOK INDAH MALL 2 Jl. Enggano No. 42B - 42 Tanjung Priok, No. 58, Jakarta Timur.
Kantor Cabang Bank Mandiri Pondok Indah Mall 2 Jakarta Utara. Telp. (021) 2800033 ext 104/105
G/33C, Jl. Metro Pondok Indah, Jakarta Selatan. Telp. (021) 43906060,43906055 Fax. (021) 2300637
Telp. (021) 75920600 Fax. (021) 75920600 Fax. (021) 43906058, 43906059
KC JAKARTA RAWAMANGUN
PP JAKARTA MADRASAH PEMBANGUNAN UIN KCP JAKARTA KRAMAT JAYA Jl. Paus Raya No. 86, Rawamangun, Jakarta Timur.
Jl. Ibnu Taimia IV Komplek UIN Jakarta, Ciputat, Jl. Kramat Jaya No. 42 B, Cilincing, Jakarta Utara. Telp. (021) 4711987
Tangerang, Banten. Telp. (021) 4410348 Fax. (021) 4711963
Telp. (021) 7444472 Fax. (021) 4410348

290 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


KCP JAKARTA CAKUNG KK JAKARTA TRISAKTI KC JAKARTA CENGKARENG
Kompl. Pusat Perdagangan Ujung Menteng, Jl. Universitas Trisakti Kampus A Gedung I, Ruko Mutiara Taman Palem Blok A2 No. 9-10,
Hamengkubuwono IX KM. 25 Blok B No. 15, Cakung, Jl. Kyai Tapa No.1, Jakarta Barat. Jl. Kamal Raya Outering Ring Road, Cengkareng,
Jakarta Timur. Telp. (021) 56943139, 56943094 Jakarta Barat.
Telp. (021) 46802224, 46802225 Fax. (021) 56943140 Telp. (021) 54353515, 54353540
Fax. (021) 46802228 Fax. (021) 54353155
KLS JAKARTA DAAN MOGOT
KCP JAKARTA PONDOK BAMBU Kantor Cabang Bank Mandiri, KC JAKARTA KALIBATA
Jl. Pahlawan Revolusi No. 17C, Pondok Bambu, Jl. Daan Mogot, Jakarta Barat. Jl. Raya Pasar Minggu No. 75, Kel. Kalibata, Kec.
Jakarta Timur. Telp. (021) 56952867 Fax. (021) 56952907 Pancoran, Jakarta Selatan.
Telp. (021) 70332098, 86613848 Telp. (021) 7940323, 7940341
Fax. (021) 8611927 PP. JAKARTA PURI Fax. (021) 7940420, 7940353
RS. Puri Mandiri Kedoya,
KCP JAKARTA KLENDER Jl. Raya Kedoya No. 2, Jakarta Barat. KC JAKARTA GATOT SUBROTO
Jl. Teratai Putih Raya No. 26 Blok 28, Kel. Malaka Jaya, Telp. (021) 58303052 Gedung Menara Jamsostek, Menara Utara Lt. 1,
Kec. Duren Sawit, Jakarta Timur. Fax. (021) 58303052 Jl. Jendral Gatot Subroto No.38, Jakarta Selatan.
Telp. (021) 86608551, 86608567 Telp. (021) 2523980
Fax. (021) 8627154 KC JAKARTA KELAPA GADING Fax. (021) 2523981
Jl. Boulevard Raya No.1-I dan 1-J,
KCP JAKARTA UTAN KAYU Kelapa Gading, Jakarta Utara. KC JAKARTA HAYAM WURUK
Jl. Utan Kayu No. 49 A, Jakarta Timur. Telp. (021) Telp. (021) 45874646 Jl. Hayam Wuruk No. 101, Kec. Tamansari,
85913922, 85913925 Fax. (021) 45874747 Jakarta Barat.
Fax. (021) 85913209 Telp. (021) 6259000
KCP JAKARTA RAWASARI Fax. (021) 6297427
KCP JAKARTA DEWI SARTIKA Jl. Rawasari Selatan No. 18 Blok C1,
Jl. Dewi Sartika Raya No. 139 B, Cawang, Jakarta Pusat. KC JAKARTA SUNTER AGUNG
Jakarta Timur Telp. (021) 42800166 Fax. (021) 42800114 Perumahan Griya Inti Sentosa Blok A1 Kav. 23-24,
Telp. (021) 80872793, 80872794 Kel. Sunter Agung, Kec. Tanjung Priok,
Fax. (021) 8017404 KCP JAKARTA GADING ORCHARD Jakarta Utara.
Jl. Kelapa Hibrida Raya Blok PF No. 18, Telp. (021) 65302005, 65301550
KCP JAKARTA PULO GADUNG Jakarta Utara. Fax. (021) 65301982
Jl. Bekasi Raya Blok 8-I Kaveling No. 7, Cakung, Telp. (021) 4534496, 4534497
Jakarta Timur. Fax. (021) 4519899 KC JAKARTA SUDIRMAN
Telp. (021) 46800746, 46800198 Sequis Plaza Ground Floor
Fax. (021) 46801198 KC JAKARTA CIPULIR Jl. Jend. Sudirman Kav. 25, Jakarta Selatan.
PP JAKARTA Jl. Ciledug Raya Cipulir No. 123E, Jakarta Selatan. Telp. (021) 5204792, 5204793
PERGURUAN MUHAMMADIYAH TEBET Telp. (021) 7244664, 72786414 Fax. (021) 5204802, 5204804
Jl. Tebet Timur Raya No. 565, Tebet, Fax. (021) 72786360, 72786361
Jakarta Selatan. KC JAKARTA CIBUBUR JAWA BARAT
Telp. (021) 83704332 Fax. (021) 83704332 Ruko Citra Grand Blok R-2 No.8-9, Jl. Raya Alternatif,
Cibubur, Jakarta Timur. KC BEKASI
KC JAKARTA MERUYA Telp. (021) 84300107, 84300108 Komplek Pertokoan Kalimalang Comm Center,
Jl. Meruya Ilir No. 36A, Srengseng, Jakarta Barat. Fax. (021) 84300108, 8449778 Jl. A Yani A5 No. 6-7, Bekasi, Jawa Barat.
Telp. (021) 58900468, 58900470 Telp. (021) 8853990, 8856368
Fax. (021) 58900471, 58900469 KC JAKARTA PONDOK KELAPA Fax. (021) 8856406, 8840355, 8853991
Ruko Komplek Billy & Moon Blok E No. 5A-5B, Jl.
KCP JAKARTA KEDOYA Raya Kalimalang, Pondok Kelapa, Jakarta Timur. KCP BEKASI CIKARANG
Rukan Golden Green No. 9, Jl. Panjang Kedoya Telp. (021) 86903501 Ruko Sentra Cikarang
Utara, Jakarta Barat. Fax. (021) 86903502 Jl. Cikarang Cibarusan BI. B No. 2,
Telp. (021) 58302309, 58351053 Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Fax. (021) 56943609, 58351054 KCP BEKASI KALIMALANG Telp. (021) 89902076, 89902077
Komplek Plaza Duta Permai Blok B2/23, Fax. (021) 89906765
KCP JAKARTA TANJUNG DUREN Jl. K.H. Noer Ali (d/h Jl. Raya Kalimalang),
Jl. Tanjung Duren Raya No. 129 C, Tanjung Duren Bekasi, Jawa Barat. KCP KARAWANG
Selatan, Jakarta Barat. Telp. (021) 8842886, 88853101 Jl. Tuparev No. 266, Kel. Nagasari,
Telp. (021) 5632891, 5632995 Fax. (021) 8842355 Kec. Karawang Barat, Kab. Karawang, Jawa Barat.
Fax. (021) 56964233, 56980963, 56980964 Telp. (0267) 418451, 418452
KC JAKARTA KRAMAT Fax. (0267) 402070, 402720
KCP JAKARTA DURI KOSAMBI Jl. Kramat Raya No. 23 C, Jakarta Pusat.
Perumahan Taman Semanan Indah Blok G No. 7, Jl. Telp. (021) 3900349, 3900350 KCP CIKAMPEK
Darma Kencana, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Fax. (021) 3244660, 3901265, 3904715 Jl. A Yani No. 5, Cikampek Kota,
Barat. Karawang, Jawa Barat.
Telp. (021) 5450811, 54396002, KC JAKARTA MANGGA DUA Telp. (0264) 8385152, 8385154
Fax. (021) 56984701, 54390485 Jl. Mangga Dua Raya Blok E 4 Kav No. 3, Fax. (0264) 8385227, 8385153
Jakarta Utara.
KCP JAKARTA KALIDERES Telp. (021) 6128715, 6128716 KCP BEKASI TIMUR
Ruko Perum Citra II Niaga Blok A No. 26, Fax. (021) 6128615 Ruko Kalimas Blok C-5,
Kalideres, Jakarta Barat. Jl. Chairil Anwar, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021)
Telp. (021) 54392124, 54392132 KC JAKARTA ROXY 70214078, 88353689
Fax. (021) 54372327, 54392191, 54374588 Pusat Niaga Roxy Mas Blok B1 No. 8, Jl. K.H. Hasyim Fax. (021) 8804147, 8803805
Ashari 125, Jakarta Pusat.
Telp. (021) 6330939
Fax. (021) 6337116, 6337113

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 291


Profil Perusahaan

KCP BEKASI TAMBUN KC DEPOK WILAYAH III


Jl. Sultan Hasanuddin No. 1, Depan Koramil Tambun Ruko Depok Mas Blok A1-2, Jl. Margonda Raya No.
Selatan, Tambun, Bekasi, Jawa Barat. 42, Depok, Jawa Barat. JAKARTA II
Telp. (021) 88377632, 88377633 Telp. (021) 7765231, 7765251
Fax. (021) 88327079, 88373097 Fax. (021) 77202905 Plaza Bumi Daya Lantai 22,
Jl. Imam Bonjol No.61, Jakarta Pusat.
KCP BEKASI KEMANG PRATAMA KCP DEPOK MARGONDA Telp. (021) 3903969 Fax. (021) 3904492
Jl. Raya Kemang Pratama Blok AN Jl. Margonda Raya No. 349 A-B,
No. 1B, Bekasi, Jawa Barat. Depok, Jawa Barat.
Telp. (021) 82405246, 82432974 Telp. (021) 7865162, 7874604 SUMATERA SELATAN
Fax. (021) 8202884 Fax. (021) 78882141, 77218314
KC PALEMBANG
KCP CIKARANG JABABEKA KCP DEPOK CIMANGGIS Jl. Jend. Sudirman No. 80 Palembang,
Ruko Metro Boulevard Blok A 1-2, Jl. Raya Bogor KM 31, Pasar Cisalak, Cimanggis, Sumatera Selatan.
Jl. Niaga Raya Jababeka II, Cikarang, Depok, Jawa Barat. Telp. (0711) 367868, 366733
Bekasi, Jawa Barat. Telp. (021) 87718007, 87712625 Fax. (0711) 354184
Telp. (021) 89842324, 89842325 Fax. (021) 87720017, 87710661
Fax. (021) 89840499, 89842326 KCP PALEMBANG PASAR 16 ILIR
KCP DEPOK SAWANGAN Pasar 16 Ilir, Jl. Masjid Lama No. 30, Palembang,
KLS JAKARTA PONDOK KELAPA Ruko Bukit Sawangan Indah Blok F2 No. 3, Jl. Raya Sumatera Selatan.
Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Tarum Barat Parung, Sawangan, Depok, Jawa Barat. Telp. (0711) 377244, 377322
Km. 4,5, Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat. Telp. (0251) 601771, 70628284 Fax. (0711) 353594
Telp. (021) 86900456 Fax. (0251) 619609
Fax. (021) 86900456 KCP PALEMBANG SIMPANG PATAL
KCP DEPOK DUA Jl. R. Sukamto No. 92A , Palembang,
KCP BEKASI KALIMALANG Jl. Raya Tole Iskandar No. 29E, Sukmajaya, Sumatera Selatan.
Komplek Plaza Duta Permai Blok B2/23, Depok, Jawa Barat. Telp. (0711) 360789, 370901
Jl. K.H. Noer Ali (d/h Jl. Raya Kalimalang), Telp. (021) 77835544, 77824466 Fax. (0711) 361311, 361700
Bekasi, Jawa Barat. Fax. (021) 77835599, 77825588
Telp. (021) 8842886, 88853101 KCP LUBUK LINGGAU
Fax. (021) 8842355 KCP DEPOK KELAPA DUA Jl. Yos Sudarso No. 97, Lubuk Linggau,
Komplek Ruko Depok, Jl. Raya Akses UI No. 9B & 9C, Sumatera Selatan.
KC BOGOR Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Telp. (0733) 322224
Jl. Pajajaran No. 35, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0251) Telp. (021) 87720737, 87707799 Fax. (0733) 325668
8350562, 8350563 Fax. (021) 87720741, 87706916
Fax. (0251) 8350565 KCP PALEMBANG RADIAL
KCP DEPOK NUSANTARA Jl. Brigjend. H.M. Dhanie Effendi No. 2886-2887
KCP BOGOR TAJUR Jl. Nusantara Raya No. 110, Depok Jaya, (Radial), Palembang, Sumatera Selatan.
Jl. Raya Tajur No. 77A, Tajur, Bogor, Jawa Barat. Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat. Telp. (0711) 350160, 350245
Telp. (0251) 8312169, 8393260 Telp. (021) 77218797, 77218870 Fax. (0711) 351444, 373883
Fax. (0251) 8320472, 8323932 Fax. (021) 77218799, 7776682 KCP PALEMBANG KM 5
KCP BOGOR DRAMAGA KK DEPOK FMIPA – UI Jl. H. Kol Burlian No. 7 C, Km. 5, Palembang,
Jl. Perwira No. 151 Dramaga, Bogor, Jawa Barat. Komplek Fakultas MIPA Universitas Indonesia, Sumatera Selatan.
Telp. (0251) 8423026, 8628322 Depok, Jawa Barat. Telp. (0711) 417045, 417478 Fax. (0711) 417068
Fax. (0251) 8423027 Telp. (021) 78849007, 77211981
Fax. (021) 78849614 KCP LAHAT
KCP BOGOR MERDEKA Jl. May. Ruslan III No. 27, Pasar Lama, Lahat,
Jl. Merdeka No. 63, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0251) KLS DEPOK CIMANGGIS Kab. Lahat, Sumatera Selatan.
8386570, 8386571 Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Raya Bogor KM 28, Telp. (0731) 323153, 325924 Fax. (0731) 324701
Fax. (0251) 8362312 Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Telp. (021) 87713957, 8710013 ext 14-15 KCP KAYU AGUNG
KCP BOGOR JALAN BARU Fax. (021) 87713957, 8710775 Jl. Letnan Muchtar Saleh No. 98, Kel. Mangun Jaya,
Jl. KH. Sholeh Iskandar No. 77 A-B, Bogor, Kec. Kayu Agung, Kab. Ogan Komering Ilir,
Jawa Barat. PP DEPOK YAYASAN PENDIDIKAN Sumatera Selatan.
Telp. (0251) 8377218 Fax. (0251) 8377321 NURUL FIKRI Telp. (0712) 323584 Fax. (0712) 323586
Yayasan Pendidikan Nurul Fikri
KCP BOGOR CITEUREUP Jl. Situ Indah No. 116, Tugu Cimanggis, Depok, Jawa KCP SUNGAI LILIN
Jl. Mayor Oking No. 5 D, Citeureup, Bogor, Barat. Jl. Raya Palembang-Jambi Km. 110 No. 001, Kec.
Jawa Barat. Telp. (021) 8724729 Sungai Lilin, Kab. Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Telp. (021) 87941450, 87943823 Fax. (021) 8724729 Telp. (0714) 7343026 Fax. (0714) 7343099
Fax. (021) 87941446
KC BEKASI PONDOK GEDE KLS PALEMBANG RIVAI
KCP BOGOR POMAD Jl. Jatiwaringin Raya No. 110 D-E, Pondok Gede, Kota Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Kapt. A. Rivai No.
Jl. Raya Bogor No. 323, Simpang Pomad, Ciparigi, Bekasi, Jawa Barat. 1008, Palembang, Sumatera Selatan.
Bogor Utara, Bogor, Jawa Barat. Telp. (021) 84970255, 84900806 Telp. (0711) 320555 Fax. (0711) 356567
Telp. (0251) 8660655, 8660677 Fax. (021) 84970265, 84900810
Fax. (0251) 8660776 PP PALEMBANG RADIAL
KC CIBINONG Jl. Brigjend. H.M. Dhanie Effendi (Radial) No.1429 C,
KLS BOGOR KAPTEN MUSLIHAT Ruko Graha Cibinong Blok D No. 2, Jl. Raya Bogor Palembang, Sumatera Selatan.
Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Kapten Muslihat KM 43 Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Telp. (0711) 350160, 350245 Fax. (0711) 351444
No.17, Bogor, Jawa Barat. Telp. (021) 87915703, 87915704
Telp. (0251) 8348065 Fax. (021) 87919008
Fax. (0251) 8348139

292 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


KC PRABUMULIH KCP BANDARLAMPUNG METRO KCP SUMEDANG
JL. Jend. Sudirman No. 7-8 Rt 01/10, Kel. Muara Dua, Jl. Ryacudu A. 8 Metro, Lampung Tengah, Jl. Pang. Geusan Ulun No. 115, Sumedang,
Kec. Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, Sumatera Bandarlampung, Lampung. Jawa Barat.
Selatan. Telp. (0725) 7851606 Fax. (0725) 7851605 Telp. (0261) 205557, 205559
Telp. (0713) 322888 Fax. (0713) 322565 Fax. (0261) 201993, 205544
KCP PRINGSEWU
KC BATURAJA Jl. Ahmad yani No. 130, Pringsewu, Kab. Tanggamus, KCP BANDUNG METRO MARGAHAYU
Jl. Pahlawan Kemarung Baturaja Timur, Kab. Ogan Lampung. Komplek Metro Indah Mall Kav. C-1,
Komering Ulu, Palembang, Sumatera Selatan. Telp. (0729) 22233 Fax. (0729) 23574 Jl. Soekarno Hatta No. 590 A, Sekejati, Margacinta,
Telp. (0735) 321755, 321075 Fax. (0735) 324555 Bandung, Jawa Barat.
KCP BANDARLAMPUNG KEDATON Telp. (022) 7535657 Fax. (022) 7536332
Jl. Teuku Umar No. 34 B, Kedaton, Bandarlampung,
JAMBI Lampung. KCP BANDUNG UJUNG BERUNG
Telp. (0271) 789600 Fax. (0271) 783207 Pertokoan Cyber Plaza Ruko Blok A No. 12-15,
KC JAMBI Jl. AH. Nasution No. 46A, Ujung Berung, Pakemitan,
Jl. Dr. Sutomo No. 11, Jambi. KCP UNIT 2 TULANG BAWANG Cinambo, Bandung, Jawa Barat.
Telp. (0741) 27788, 27730 Fax. (0741) 27733 Jl. Raya Lintas Timur No. 24-25 Unit 2, Telp. (022) 87880001, 87880002
Kampung Dwi Warga, Tunggal Jaya, Kec. Banjar Fax. (022) 87880004
KCP MUARA BUNGO Agung, Kab. Tulang Bawang, Lampung.
Jl. Prof. Muhammad Yamin, SH No. 21, Telp. (0726) 750169 Fax. (0726) 750279 KCP BANDUNG RANCAEKEK
Kab. Muara Bungo, Jambi. Jl. Rancaekek Raya No. 57, Rancaekek, Bandung,
Telp. (0747) 323077 Fax. (0747) 322996 KLS BANDARLAMPUNG TELUK BETUNG Jawa Barat.
MALAHAYATI Teluk Betung, Bandarlampung, Telp. (022) 7790022, 7790024 Fax. (022) 7792632
KCP JAMBI SIPIN Lampung. KC Bank Mandiri
Jl. Kapt. Bakaruddin No. 72, Jambi. Jl. Laksamana Malahayati No.3 KCP CIPANAS
Telp. (0741) 669910, 670220 Fax. (0741) 667533 Telp. (0721) 482646 Fax. (0721) 482668 Komplek Ruko No. 11 , Jl. Raya Cipanas, Cianjur,
Jawa Barat.
KCP SAROLANGUN PP BANDARLAMPUNG GREAT GIANT Telp. (0263) 520299 Fax. (0263) 520399
Jl. Lintas Sumatera No. 34, Simpang III Kantor Bupati Kompleks PT. Great Giant Pineaple, Jl. Raya Arah
Sarolangun, Kel. Sarolangun Kembang, Menggala KM 77, PINEAPLE COMPANY KCP BANDUNG PAJAJARAN
Kec. Sarolangun, Kab. Sarolangun, Jambi. Lampung Tengah, Bandarlampung, Lampung. Jl. Pajajaran No. 89, Kel. Arjuna, Kec. Cicendo,
Telp. (0745) 92666 Fax. (0745) 92229 Telp. (0725) 7573001 Fax. (0725) 7573001 Bandung, Jawa Barat.
Telp. (022) 6125999, 6011741
KLS JAMBI SIPIN PP BANDARLAMPUNG GUNUNG MADU Fax. (022) 6125998, 6011457
Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Kol. Abujani No.54, Kompl. Gunung Madu Plantations Km 90 Gunung
Jambi. Batin, Lampung Tengah, Bandarlampung, Lampung. KK BANDUNG JAPATI
Telp. (0741) 66522 Fax. (0741) 668220 Telp. (0725) 561700 Fax. (0725) 561800 Gd. Kantor Pusat PT. Telkom Indonesia,
Jl. Japati No. 1, Bandung, Jawa Barat.
PP JAMBI IAIN STS KC BANDAR JAYA Telp. (022) 7278394 Fax. (022) 7278508
Komplek IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Komp. Pertokoan Central Niaga Bandar Jaya
Jl. Arif Rahman Hakim, Telanaipura, Jambi. No. 1-3, Jl. Proklamator Raya, Yukum Jaya, Lampung KLS BANDUNG BRAGA
Telp. (0741) 668069 Fax. (0741) 668069 Tengah, Lampung. Kantor Cabang Bank Mandiri,
Telp. (0725) 529825, 529826 Jl. Braga No. 133, Bandung, Jawa Barat.
Fax. (0725) 529831 Telp. (022) 4224907 Fax. (022) 4224906
BENGKULU
KLS BANDUNG SOEKARNO HATTA
KC BENGKULU JAWA BARAT Kantor Cabang Bank Mandiri,
Jl. Semangka No. 49, Lingkar Timur, Bengkulu. Jl. Soekarno-Hatta No. 486, Bandung, Jawa Barat.
Telp. (0736) 342007, 346498 Fax. (0736) 346707 KC BANDUNG Telp. (022) 7538771 Fax. (022) 7538771
Jl. Ir. H. Juanda No. 24, Kel. Citarum, KLS BANDUNG ASIA AFRIKA
KCP CURUP Kec. Cibeunying, Bandung, Jawa Barat. Kantor Cabang Bank Mandiri,
Jl. Merdeka No. 289, Curup, Kab. Rejang Lebong, Telp. (022) 84469446 Fax. (022) 84469446 Jl. Asia Afrika No. 118-120, Bandung, Jawa Barat.
Bengkulu. Telp. (022) 4267224 Fax. (022) 4267224
Telp. (0732) 325480, 23848, 24458 KCP CIANJUR
Fax. (0732) 325447 Jl. Siliwangi No. 6 Pamoyanan, Cianjur, Jawa Barat. PP GARUT DARUL ARQOM
Telp. (0263) 284648 Fax. (0263) 284677 Lembaga Pendidikan Ma’had Darul Arqam
KLS BENGKULU S.PARMAN Muhammadiyah, Jl. Ciledug No. 264/36,
Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Letjen. S.Parman KCP GARUT Garut, Jawa Barat.
No.183, Bengkulu. Jl. Cikuray No. 6, Kota Garut, Jawa Barat. Telp. (0262) 236109 Fax. (0262) 236109
Telp. (0736) 24313 Fax. (0736) 24313 Telp. (0262) 243689, 243692 Fax. (0262) 233137
KC CIREBON
PP BENGKULU UNIV. MUHAMMADIYAH KCP BANDUNG BUAH BATU Jl. Siliwangi No. 102, Cirebon, Jawa Barat.
Kompl. Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Jl. Buah Batu Raya No. 151 A-B, Bandung, Telp. (0231) 202760, 202093 Fax. (0231) 202067
Jl. Bali P.O. Box 113, Bengkulu. Jawa Barat.
Telp. (022) 7302114 Fax. (022) 7322301 KCP KUNINGAN
Jl. Siliwangi No. 64, Kuningan, Jawa Barat.
LAMPUNG KCP BANDUNG SETIA BUDI Telp. (0232) 875205, 875206 Fax. (0232) 875502
Jl. Setiabudi No. 169 D, Gegerkalong, Bandung, Jawa
KC BANDARLAMPUNG Barat. KCP JATIBARANG
Jl. R.A Kartini No. 99C - 99D, Bandarlampung, Telp. (022) 2000495, 2000544 Fax. (022) 2000588 Jl. Raya Siliwangi No. 16, Jatibarang, Indramayu,
Lampung. Jawa Barat.
Telp. (0721) 264088, 264188 Fax. (0721) 263588 Telp. (0234) 356527, 356529 Fax. (0234) 351061

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 293


Profil Perusahaan

KCP KADIPATEN KCP SUBANG PAMANUKAN KCP KLATEN


Jl. Raya Timur II, Dawuan, Kadipaten, Jl. Ion Martasasmita No. 32, Pamanukan, Subang, Jl. Pemuda Tengah No. 43, Klaten, Jawa Tengah.
Kab. Majalengka, Jawa Barat. Jawa Barat. Telp. (0272) 327979 Fax. (0272) 328986
Telp. (0233) 661322, 661400 Fax. (0233) 661414 Telp. (0260) 550900 Fax. (0260) 551500
KCP SUKOHARJO
KCP CIREBON PLERED KC CIMAHI Jl. Raya Solo Permai Blok CA-61, Solo Baru,
Jl. Ir. H. Juanda No. 29, Plered, Cirebon, Jl. Jend. Amir Machmud No. 118, Cibabat, Cimahi, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Jawa Barat. Jawa Barat. Telp. (0271) 625255 Fax. (0271) 621003
Telp. (0231) 322898 Fax. (0231) 322897 Telp. (022) 6632228 Fax. (022) 6632212
KCP SRAGEN
KCP INDRAMAYU KC SUKABUMI Jl. Sukowati No. 111, Sragen, Jawa Tengah.
Jl. Jend. Sudirman No. 176, Indramayu, Jl. RE. Martadinata No. 38, Gunung Parang, Telp. (0271) 893096 Fax. (0271) 893098
Kab. Indramayu, Jawa Barat. Cikole, Sukabumi, Jawa Barat.
Telp. (0234) 275052, 275134 Fax. (0234) 273435 Telp. (0266) 243888 Fax. (0266) 243898 KCP BOYOLALI
Jl. Pandanaran No. 157, Boyolali, Jawa Tengah.
KCP CIREBON CILEDUG KCP CICURUG Telp. (0276) 324763 Fax. (0276) 325354
Jl. Letjen S. Parman No. 13, Blok Wage Jl. Siliwangi, Lebak Sari RT 02/08, Cicurug, Sukabumi,
Rt/Rw 06/04, Desa Jati Seeng, Kab. Cirebon, Jawa Barat. KCP SUKOHARJO PALUR
Jawa Barat. Telp. (0266) 732852 Fax. (0266) 732855 Jl. Raya Palur No. 307, Palur, Sukoharjo,
Telp. (0231) 663562, 663564 Fax. (0231) 663563 Jawa Tengah.
KC BANDUNG KOPO Telp. (0271) 821943, 821944
KLS CIREBON YOS SUDARSO Jl. Kopo No. 36, Panjunan, Astanaanyar, Bandung, Fax. (0271) 826899
Kantor Cabang Bank Mandiri, Jawa Barat.
Jl. Yos Sudarso No. 11, Cirebon, Jawa Barat. Telp. (022) 6044881, 6044882 KCP SOLO PASAR KLIWON
Telp. (0231) 3360005 Fax. (0231) 3360005 Fax. (022) 6070100, 6073199 Jl. Kapten Mulyadi No. 228 D-E, Pasar Kliwon, Solo,
Jawa Tengah.
PP AL AZHAR CIREBON KC BANDUNG AHMAD YANI Telp. (0271) 656300, 652190
Perguruan Islam Al-Azhar, Jl. Kampung Melati Jl. Jendral Ahmad Yani No. 252, Kel. Kacapiring, Kec. Fax. (0271) 656300#111
No. 7, Kesambi, Cirebon , Jawa Barat. Batununggal, Bandung, Jawa Barat.
Telp. (0231) 231035 Telp. (022) 7202688 Fax. (022) 7271334 KCP SUKOHARJO KARTASURA
Ruko Kartasura A No. 1, Jl. Raya Kartasura, Kartasura,
PP CIREBON KEMENTRIAN AGAMA Sukoharjo, Jawa Tengah.
Jl. Sunan Derajat No. 5, Komplek Perkantoran JAWA TENGAH Telp. (0271) 784855, 784866 Fax. (0271) 780514
Pemda, Kab. Cirebon, SUMBER, Jawa Barat.
KC PEKALONGAN KCP WONOGIRI
KC TASIKMALAYA Jl. Merdeka No. 5, Pekalongan, Jawa Tengah. Jl. Jend. Sudirman No. 138, Wonogiri,
Jl. Otto Iskandardinata No. 5, Tasikmalaya, Telp. (0285) 434911, 434912 Jawa Tengah.
Jawa Barat. Fax. (0285) 434894 Telp. (0273) 321574 Fax. (0273) 324058
Telp. (0265) 312995, 312999 Fax. (0265) 311199
KCP PEMALANG KCP SOLO URIP SUMOHARJO
KCP CIAMIS Jl. Jend. Sudirman No. 129, Pemalang, Jl. Urip Sumoharjo No. 71, Kepatihan Wetan, Jebres,
Komplek Pasar Manis, l. Letjend. Samuji Jawa Tengah. Solo, Jawa Tengah.
No. 17, Jawa Barat. Telp. (0284) 326048, 326049 Fax. (0284) 321291 Telp. (0271) 647866 Fax. (0271) 647976
Telp. (0265) 761000 Fax. (0265) 777144
KCP BATANG KK SURAKARTA PASAR KLEWER
KCP BANJAR Jl. Jend. Sudirman No. 601, Batang, Jawa Tengah. Jl. Pasar Klewer Blok F No. 8, Surakarta,
Jl. Letjen Soewarto No. 37, Kota Banjar, Telp. (0285) 4495227 Fax. (0285) 4495233 Jawa Tengah.
Jawa Barat. Telp. (0271) 642336 Fax. (0271) 642336
Telp. (0265) 741392, 743434 KLS PEKALONGAN PEKAJANGAN STIKES
Fax. (0265) 743444, 745500 Muhammadiyah, Jl. Raya Ambokembang No.8, KK SOLO ASSALAAM
KCP CIAWI Pekalongan, Jawa Tengah. Jl. Garuda Mas No. 4, Pabelan Sukoharjo, Solo, Jawa
Jl. Raya Timur Ciawi No.178, Kec. Ciawi, Telp. (0285) 785375 Tengah.
Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat. Fax. (0285) 785375 Telp. (0271) 719943 Fax. (0271) 719682
Telp. (0265) 450001 Fax. (0265) 450002
PP PEKALONGAN RSI. SITI KHODIJAH KLS SOLO SLAMET RIYADI
KLS TASIKMALAYA RSUD RS. Islam Siti Khodijah, Jl. Bandung No. 39-47, Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Brigjen Slamet
Jl. Rumah Sakit No. 33, Tasikmalaya, Jawa Barat. Pekalongan, Jawa Tengah. Riyadi No. 16, Solo, Jawa Tengah.
Telp. (0265) 328613 Telp. (0285) 421988 Telp. (0271) 647999 Fax. (0271) 647999
PP SURAKARTA ASSALAM
KC PURWAKARTA PP RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN Pondok Pesantren Modern Islam ‘Assalam’ Kartasura,
Jl. Raden Edi Martadinata, RT 25 RW 05 RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Sukoharjo, Kotak Pos 286 Surakarta, Jawa Tengah.
Kel. Nagri Tengah, Kec. Purwakarta, Jl. Raya Ambokembang No. 42-43, Kedungwuni, Telp. (0271) 737432
Kab. Purwakarta, Jawa Barat. Pekalongan, Jawa Tengah. Fax. (0271) 737432
Telp. (0264) 231760 Fax. (0264) 231761
KC SOLO PP SUKOHARJO SMK MUHAMMADIYAH I
KCP SUBANG Jl. Pemuda No. 57, Ds. Bareng, Kec. Klaten Tengah, Jl. Anggrek No. 2, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Jl. Otto Iskandardinata No. 27, Subang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Telp. (0271) 592171 Fax. (0271) 592171
Jawa Barat. Telp. (0272) 327979 Fax. (0272) 328986
Telp. (0260) 418075, 418076 Fax. (0260) 418077 KC SEMARANG
Jl. Pemuda 583-585, Semarang, Jawa Tengah.
Telp. (024) 3568891, 3568894
Fax. (024) 3568890

294 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


KCP UNGARAN KLS TEGAL ARIF RAHMAN PP YOGYAKARTA JIH
Ungaran Square, Jl. Diponegoro No.745, Kantor Cabang Bank Mandiri, Jogja International Hospital (JIH), Jl. Ring Road Utara
Ungaran, Semarang, Jawa Tengah. Jl. Arif Rahman Hakim No. 19, Tegal, Jawa Tengah. No.160, Depok, Sleman, Yogyakarta.
Telp. (024) 6925868, 6925865 Telp. (0283) 324100 Fax. (0283) 324100 Telp. (0274) 4463052 Fax. (0274) 4463025
Fax. (024) 6925869
KC KUDUS PP YOGYAKARTA UIN SUNAN KALIJAGA
KCP MAGELANG Ruko Ahmad Yani No. 9, Jl. Ahmad Yani Komp. UIN Sunan Kalijaga Jl. Marsda Adi Sucipto.
Ruko TOP Square Blok A-5, Jl. Tentara Pelajar Kab Kudus, Semarang, Jawa Tengah. Gd. Kampus Service Center UIN, Yogyakarta.
No. 1-5, Magelang, Jawa Tengah. Telp. (0291) 439272 Fax. (0291) 439274 Telp. (0274) 519742 Fax. (0274) 519742
Telp. (0293) 310260 Fax. (0293) 310283
KC CILACAP PP YOGYAKARTA UAD
KCP SEMARANG KARANGAYU Jl. Ahmad Yani No. 97, Cilacap, Jawa Tengah. Universitas Ahmad Dahlan, Jl. Kapas No. 9, Semaki,
Ruko Siliwangi Plaza Blok A-5, Jl. Jend. Sudirman No. Telp. (0282) 531015, 531038 Yogyakarta.
187-189, Karangayu, Semarang, Jawa Tengah. Fax. (0282) 535870 Telp. (0274) 560310 Fax. (0274) 511829
Telp. (024) 70773184
Fax. (024) 7603139 KC PATI PP YOGYAKARTA UAD II
Jl. P. Sudirman No. 207, Plaza Pati Blok A1-A2, Kel. Universitas Ahmad Dahlan, Jl. Pramuka No. 42
KCP SEMARANG TIMUR Pati Lor, Kab. Pati, Jawa Tengah. Sidikan, Yogyakarta.
Jl. Majapahit No. 339 Kav. A, Gemah, Pedurungan, Telp. (0295) 386699 Fax. (0295) 387799
Semarang, Jawa Tengah.
Telp. (024) 76747824 Fax. (024) 76747825 KALIMANTAN BARAT
DI. YOGYAKARTA
KCP PURWODADI KC PONTIANAK
Jl. R. Suprapto No.90, Kel. Purwodadi, KC YOGYAKARTA Jl. Diponegoro No. 95 Pontianak, Kalimantan Barat.
Kec. Purwodadi, Kab. Grobogan, Jawa Tengah. Gedung UII, Jl. Cik Dik Tiro No. 1 Yogyakarta. Telp. (0561) 745004 Fax. (0561) 744774
Telp. (0292) 424019 Fax. (0292) 421619 Telp. (0274) 555022, 555024
Fax. (0274) 555021 KCP SINTANG
KCP TEMANGGUNG Jl. M.T. Haryono No. 55, Sintang, Kalimantan Barat.
Jl. S. Parman No. 10, Temanggung, Jawa Tengah. KCP YOGYAKARTA KALIURANG Telp. (0565) 23322 Fax. (0565) 23232
Telp. (0293) 4900006 Fax. (0293) 4900007 Jl. Kaliurang Km. 6,4 No. B 6-A, Yogyakarta.
Telp. (0274) 887041, 887053 Fax. (0274) 887047 KCP NANGAH PINOH
KLS SEMARANG PANDANARAN Jl. Juang Blok C No. 03, Nanga Pinoh, Melawi,
Kantor Cabang Bank Mandiri, KCP WONOSARI Kalimantan Barat.
Jl. Pandanaran No. 104, Semarang, Jawa Tengah. Jl. Sumarwi No. 30, Wonosari, Gunung Kidul, Telp. (0568) 22133 Fax. (0568) 22757
Telp. (024) 8455043 Fax. (024) 8455043 Yogyakarta.
Telp. (0274) 391854 Fax. (0274) 391181 KCP PONTIANAK KOTA
PP SEMARANG RS. ROEMANI Jl. Diponegoro No. 95, Pontianak,
Komplek RS. Roemani, Jl. Wonodri No. 22, Semarang, KCP YOGYAKARTA KATAMSO Kalimantan Barat.
Jawa Tengah. Jl. Brigjen Katamso No. 160, Keparakan, Telp. (0561) 737133 Fax. (0561) 737376
Telp. (024) 8444623 Fax. (024) 8444623 Mergangsan, Yogyakarta.
Telp. (0274) 412424, 418084 Fax. (0274) 377290 KK PONTIANAK POLITEKNIK
KC PURWOKERTO Kampus Politeknik Negeri, Jl. A. Yani No. 52,
Jl. Jend. Sudirman No. 443, Purwokerto, KCP YOGYAKARTA AMBARUKMO Pontianak, Kalimantan Barat.
Jawa Tengah. Jl. Laksda Adi Sucipto No. 167, Kp. Ambarukmo Blok Telp. (0561) 583850 Fax. (056) 583844
Telp. (0281) 641108, 641685 I, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta.
Fax. (0281) 625955 Telp. (0274) 484202, 4533873 KLS PONTIANAK SIDAS
Fax. (0274) 484859 Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Sidas No. 2,
KCP PURBALINGGA Pontianak, Kalimantan Barat.
Jl. Jend. Sudirman No. 2, Purbalingga, KCP GODEAN Telp. (0561) 7069797 Fax. (0561) 763082
Jawa Tengah. Ruko Gading Mas, Jl. Godean Km. 4,4 No. 8 A,
Telp. (0281) 891414, 895353 Fax. (0281) 895567 Sleman, Yogyakarta. KC KETAPANG
Telp. (0274) 626027, 617798 Fax. (0274) 617798 Jl. MT. Haryono No. 111-112 Ketapang, Kalimantan
KCP BANJARNEGARA Barat.
Jl. Letnan Jend. Suwondo Parman No. 31, KCP YOGYAKARTA KOTAGEDE Telp. (0534) 34600 Fax. (0534) 34395
Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah. Jl. Gedong Kuning Selatan No. 5, Purbayan,
Telp. (0286) 5985994, 5985995 Kotagede, Yogyakarta. KC SAMBAS
Fax. (0286) 5985998 Telp. (0274) 4438989, 4439102 Jl. Gusti Hamzah No.41, Dusun Kubu, Desa Durian,
PP CILACAP AL AZHAR Fax. (0274) 4439200 Kec. Sambas, Kab. Sambas, Kalimantan Barat.
Perguruan Islam Al Azhar, Jl. Galunggung No. 8 RT KK YOGYAKARTA UMY Telp. (0562) 392200 Fax. (0562) 391900
04/11, Kel. Sidanegara, Kec. Cilacap Tengah, Cilacap, Kampus Terpadu UMY Yogyakarta, Gd AR
Jawa Tengah. Fachruddin Rektorat B, Jl. Lingkar Barat, Tamantirto
Telp. (0282) 536362 Kasihan, Bantul, Yogyakarta. KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Telp. (0274) 450215 Fax. (0274) 387655
KC TEGAL KC PANGKAL PINANG
Jl. Gajah Mada No. 90, Tegal, Jawa Tengah. KK YOGYAKARTA UII Jl. Masjid Jamik No. 123, Pangkal Pinang,
Telp. (0283) 325300, 325301 Universiatas Islam Indonesia, Ruang PPKF Lt. I, Kep. Bangka Belitung.
Fax. (0283) 351460 Fakultas Teknik Sipil, Yogyakarta. Telp. (0717) 432229, 433177 Fax. (0717) 431445
Telp. (0274) 898412, 898549 Fax. (0274) 898564
KCP BREBES
Jl. Ahmad Yani No. 21, Brebes, Jawa Tengah. KK BANTUL
Telp. (0283) 6177837 Fax. (0283) 6177577 Jl. Jend. Sudirman No. B1-2, Bantul, Yogyakarta.
Telp. (0274) 367861, 367871 Fax. (0274) 367857

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 295


Profil Perusahaan

WILAYAH IV KCP KRIAN KCP SUMENEP


Jl. Imam Bonjol No. 108, Krian, Sidoarjo, Jl. Trunojoyo No. 49, Kelurahan Pajagalan,
SURABAYA Jawa Timur. Kecamatan Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep,
Telp. (031) 8981741, 8981742 Jawa Timur. Jawa Timur.
Komplek Darmo Galeria Blok C-1, Jl. Mayjend Fax. (031) 8981740, 8981743 Telp. (0328) 673431 Fax. (0328) 669300
Sungkono No.75, Surabaya, Jawa Timur.
Telp. (031) 5610554 Fax. (031) 5610556 KCP SURABAYA TANJUNG PERAK KCP SAMPANG
Jl. Perak Timur No. 564 Blok A2, Surabaya, Jl. KH. Wahid Hasyim No. 24, Sampang, Jawa Timur.
Jawa Timur. Telp. (0323) 324123 Fax. (0323) 324111
JAWA TIMUR Telp. (031) 3286372, 3285301 Fax. (031) 3286917
KC MALANG
KC SURABAYA KCP SURABAYA BARATA Jl. Basuki Rachmad No. 8, Kayutangan, Malang, Jawa
Jl. Raya Darmo No. 17, Surabaya, Jawa Timur. Jl. Ngagel Jaya Selatan RMI B-4, Kel. Baratajaya, Kec. Timur.
Telp. (031) 5674848, 5679842 Gubeng, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (0341) 362122 Fax. (0341) 347933
Fax. (031) 5679841, 5677062 Telp. (031) 5024986, 5025150
Fax. (031) 5025121, 5025082 KCP PASURUAN
KCP MOJOKERTO Jl. Panglima Sudirman No. 14C, Pasuruan,
Komplek Ruko Royal Regency, Jl. Pahlawan No. 7 KLS SURABAYA DIPONEGORO Jawa Timur.
Blok R-16, Mojokerto, Jawa Timur. Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Raya Diponegoro Telp. (0343) 431588, 431589 Fax. (0343) 431618
Telp. (0321) 333030 Fax. (0321) 333028 No. 155, Surabaya, Jawa Timur.
Telp. (031) 5676748 Fax. (031) 5676748 KCP PROBOLINGGO
KCP SURABAYA AMPEL Ruko Manunggal No. 7, Jl. Soekarno-Hatta,
Jl. KH. Mas Mansyur No. 77, Surabaya, KLS SURABAYA KUSUMA BANGSA Probolinggo, Jawa Timur.
Jawa Timur. Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Kusuma bangsa No. Telp. (0335) 428899 Fax. (0335) 420530
Telp. (031) 3574850, 3574851 106, Surabaya, Jawa Timur.
Fax. (031) 3537102, 3574940 Telp. (031) 5350157 (031) 5350157 KCP MALANG BATU
Jl. Diponegoro 48, Kota Batu, Jawa Timur.
KCP TUBAN KLS SURABAYA JEMBATAN MERAH Telp. (0341) 5025550, 5025551 Fax. (0341) 594273
Jl. Basuki Rakhmat No. 278, Tuban, Jawa Timur. Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Jembatan Merah
Telp. (0356) 333654, 333765 No. 25 - 27, Surabaya, Jawa Timur. KCP KEPANJEN
Fax. (0356) 322059 Telp. (031) 3544928 Fax. (031) 3544928 Jl. Ahmad Yani No. 103 B, Kepanjen,
Kab. Malang, Jawa Timur.
KCP JOMBANG PP SIDOARJO UMSIDA Telp. (0341) 396093 Fax. (0341) 391358
Ruko Cempaka Mas Blok A/9, Jl. Soekarno-Hatta No. Universitas Muhammadiyah,
1, Jombang, Jawa Timur. Jl. Majapahit No. 666 B, Sidoarjo, Jawa Timur. KCP PANDAAN
Telp. (0321) 855527, 855528 Fax. (0321) 855526 Telp. (031) 8959961 Fax. (031) 8959961 Pertokoan Central Niaga Blok A1, Jl. Ahmad Yani No.
321, Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur.
KCP SURABAYA SUNGKONO PP SIDOARJO AL MUSLIM Telp. (0343) 639262, 639263 Fax. (0343) 639266
Komplek Ruko Darmo Galeria, Yayasan Al Muslim, Jl. Raya Wadung Asri 39-F, Waru
Jl. Mayjen Sungkono No. 75, Blok B-3, Surabaya, Sidoarjo, Jawa Timur. KCP LUMAJANG
Jawa Timur. Telp. (031) 60112416 Fax. (031) 8674386 Jl. Panglima Besar Sudirman No.45,
Telp. (031) 5632255, 5630380 Kel. Tompokersan, Kec. Lumajang, Kab. Lumajang,
Fax. (031) 5623496 PP SURABAYA ITATS Jawa Timur.
Kampus ITATS, Jl. Arif Rachman Hakim No. 100, Telp. (0334) 882795, 889635 Fax. (0334) 881335
KCP SURABAYA JEMUR HANDAYANI Surabaya, Jawa Timur.
Jl. Jemur Handayani No. 3, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5912381 Fax. (031) 5912381 KCP LAWANG
Telp. (031) 8411230, 8411250 Perumahan Lawang View, Ruko 3-4 Kavling III,
Fax. (031) 8411260 PP PONPES QOMARUDIN Jl. Raya Lawang View, Kel. Lawang, Kec. Lawang,
Yayasan Pondok Pesantren Qomaruddin (YPPQ), Jl. Kab. Lawang, Jawa Timur.
KCP SURABAYA MULYOSARI Raya Bungah 01, Bungah, Gresik, Jawa Timur. Telp. (0341) 423200 Fax. (0341) 423419
Jl. Raya Mulyosari No. 24 C, Surabaya,
Jawa Timur. PP RS. SITI KHODIJAH MUHAMMADIYAH PP MALANG KUCECWARA
Telp. (031) 5911284, 5911286 Jl. Pahlawan No.260, Sepanjang, Sidoarjo, Jawa Kampus STIE Malang Kucecwara,
Fax. (031) 5949222 Timur. Jl. Candi Kalasan, Malang, Jawa Timur.
Telp. (031) 7876065 Fax. (031) 7876065 Telp. (0341) 7788979
KCP SURABAYA WIYUNG
Ruko Taman Pondok Indah, Jl. Raya Wiyung No. PP JOMBANG UNIPDU PP MALANG MTS
A-24, Surabaya, Jawa Timur. Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum, Desa Madrasah Tsanawiyah Negeri Malang 1,
Telp. (031) 7665621, 7673005 Rejoso, Peterongan, Jombang, Jawa Timur. Jl. Bandung No. 7, Malang, Jawa Timur.
Fax. (031) 7661364 Telp. (0321) 873655, 861097 Fax. (0321) 866631 Telp. (0341) 5464532

KCP SURABAYA DHARMAHUSADA PP SURABAYA AL FITHRAH KC KEDIRI


Jl. Dharmahusada No. 147, Surabaya, Jawa Timur. Jl. Kedinding Lor No. 99, Surabaya, Jawa Timur. Jl. Brawijaya No. 10, Kediri, Jawa Timur.
Telp. (031) 5962361, 5966285 Telp. (031) 3761376 Telp. (0354) 672000 Fax. (0354) 672105
Fax. (031) 5966281, 5967744
KC PAMEKASAN KCP TULUNGAGUNG
KCP SURABAYA KAPAS KRAMPUNG Jl. KH. Agus Salim No. 3A, Pamekasan, Jawa Timur Ruko Kepatihan 7-8, Jl. Panglima Sudirman No. 51,
Jl. Kapas Krampung No. 108, Surabaya, Telp. (0324) 331223, 331224 Tulungagung, Jawa Timur.
Jawa Timur. Fax. (0324) 331218, 331225 Telp. (0355) 334455 Fax. (0355) 333130
Telp. (031) 5012277 Fax. (031) 5014627
KCP BANGKALAN KCP KEDIRI PARE
Jl. KH. Moh. Sholeh No. 52, Bangkalan, Jawa Timur Jl. W. R. Supratman No. 11 A, Pare, Kediri, Jawa Timur.
Telp. (031) 3093380 Fax. (031) 3093379 Telp. (0354) 397111 Fax. (0354) 397804

296 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


KCP NGANJUK KC SURABAYA BOULEVARD WILAYAH V
Jl. Ahmad Yani No. 199, Kel. Payaman, Jl. Bukit Darmo Golf Blok B1-20, Desa Pradah
Kec. Nganjuk, Kab. Nganjuk, Jawa Timur. Kalikendal, Kec. Dukuh Pakis, Surabaya. MAKASSAR
Telp. (0358) 324700 Fax. (0358) 324798 Telp. (031) 7345599 Fax. (031) 7346788
Jl. Dr. Ratulangi No. 88 B-C-D, Makassar,
KC JEMBER KC BLITAR Sulawesi Selatan.
Jl. Panglima Besar Sudirman No. 41-43, Jember, Jl. Tanjung No.A4-A5, Kel. Sukorejo, Kec. Sukorejo, Telp. (0411) 833070 Fax. (0411) 833069
Jawa Timur. Kotamadya Blitar, Jawa Timur.
Telp. (0331) 411522 Fax. (0331) 411525 Telp. (0342) 816999
Fax. (0342) 816777 KALIMANTAN SELATAN
KCP BONDOWOSO
Jl. Panglima Besar Sudirman No. 1, Bondowoso, KC BANJARMASIN
Jawa Timur. BALI Jl. Lambung Mangkurat No. 16, Banjarmasin,
Telp. (0332) 427999 Fax. (0332) 432844 Kalimantan Selatan.
KC DENPASAR Telp. (0511) 3366408, 3366409
KCP SITUBONDO Teuku Umar Square. Jl. Teuku Umar No. 177, Fax. (0511) 3366426
Jl. Pemuda No.187, Situbondo, Jawa Timur. Denpasar, Bali.
Telp. (0338) 671700 Fax. (0338) 674121 Telp. (0361) 231999 KCP BANJARMASIN A. YANI
Fax. (0361) 237100 Jl. Ahmad Yani Km. 4 No. 27, Banjarmasin,
KK JEMBER BALUNG Kalimantan Selatan.
Jl. Rambipuji No. 78, Kab. Jember, Jawa Timur. KCP BULELENG Telp. (0511) 3250033,3250022
Telp. (0336) 621717 (0336) 621711 Jl. Erlangga No.14, Buleleng, Bali. Fax. (0511) 3252974
Telp. (0362) 32666, 25968
KK JEMBER PASAR TANJUNG Fax. (0362) 27747, 25969 KCP BATULICIN
Jl. Trunojoyo No. 165 A, Jember, Jawa Timur. Jl. Raya Batulicin RT. 24 No. 193, Kel Kampung
Telp. (0331) 411744 Fax. (0331) 410833 KCP DENPASAR GATOT SUBROTO Baru, Kec Batulicin, Kab. Tanah Bumbu, Kalimantan
Jl. Gatot Subroto No. 45, Desa Putri Kaja, Kec. Selatan.
PP JEMBER UNMUH Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali. Telp. (0518) 70222, 75497 Fax. (0518) 75496
Universitas Muhammadiyah Jember, Telp. (0361) 432595 Fax. (0361) 434045
Jl. Karimata No. 49, Jember, Jawa Timur. KCP BARABAI
Telp. (0331) 335806 Fax. (0331) 335806 KK KUTA Jl. Ir. PM. Noor, Barabai, Kalimantan Selatan.
Jl. Raya Legian No. 448, Kuta, Badung, Bali. Telp. (0517) 44121, 44141 Fax. (0517) 41909
PP JEMBER STAIN Telp. (0361) 754222 (0361) 763415
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Jember, KCP BANJARMASIN PS. CEMPAKA
Jl. Jum’at No. 94, Mangil, Jember, Jawa Timur. Jl. Niaga No. 7, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Telp. (0331) 411500 Fax. (0331) 411500 NUSA TENGGARA BARAT Telp. (0511) 3366008, 366009
Fax. (0511) 3361101
KC BANYUWANGI KC MATARAM
Jl. Basuki Rakhmat No. 30, Kel. Singotrunan, Jl. Hasanudin No. 40, Mataram, KCP BANJARMASIN SENTRA ANTASARI
Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi, Jawa Timur. Nusa Tenggara Barat. Jl. P. Antasari No. 75, Banjarmasin,
Telp. (0333) 418624, 418625 Telp. (0370) 644888, 622300 Kalimantan Selatan.
Fax. (0333) 418628, 418626, 418627 Fax. (0370) 634999, 622700 Telp. (0511) 3269969, 3268188
Fax. (0511) 3254445
KCP GENTENG KCP SUMBAWA
Jl. Gajah Mada no.159 (d.h. Jl. D.P.U), Jl. Diponegoro No. 40, Sumbawa, KCP PELAIHARI
Kel. Genteng Kulon, Kec. Genteng, Kab Banyuwangi, Nusa Tenggara Barat. Jl. Haji Boejasin RT. 21 RK. VI, Kel. Angsau, Kec.
Jawa Timur. Telp. (0371) 22255 Fax. (0371) 625300 Pelaihari, Kab. Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Telp. (0333) 842891, 842892 Fax. (0333) 842893 Telp. (0512) 22223 Fax. (0512) 22600
KCP MATARAM PANCOR
KC GRESIK Jl. TG KH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid No.1, KCP KOTABARU
JL. RA. Kartini No. 180, Gresik, Jawa Timur. Pancor, Mataram, Nusa Tenggara Barat. Jl. Veteran No. 8 RT. 02 RW. 1, Desa Dirgahayu,
Telp. (031) 3972053 Fax. (031) 3972065, 3979791 Telp. (0376) 23772, 23774 Fax. (0376) 23773 Kec. Pulau Laut Utara, Kab. Kotabaru, Kalimantan
Selatan.
KCP LAMONGAN KCP PRAYA Telp. (0518) 21777 Fax. (0518) 22444
Jl. Panglima Sudirman Ruko L1 Blok A10-A11, Jl. Jenderal Sudirman No. 1, Praya,
Kec. Lamongan, Kab. Lamongan, Jawa Timur. Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. KK BANJARMASIN S. PARMAN
Telp. (0322) 324996, 324997 Telp. (0370) 653159 Fax. (0370) 654394 RS. Islam Banjarmasin (Eks-Siolatama),
Fax. (0322) 322338, 324998 Jl. Suwondo Parman No. 88, Banjarmasin,
KCP BIMA Kalimantan Selatan.
KC SIDOARJO Jl. Sultan Kaharudin, Kompleks Sultan Square Telp. (0511) 3366033, 3366034
Komplek Ruko Central B1 A/3, Jl. Jenggolo No. 9, A4-A5, Kec. Saranae Barat, Bima, Fax. (0511) 33560254
Sidoarjo, Jawa Timur. Nusa Tenggara Barat.
Telp. (031) 8946449, 8947231 Telp. (0374) 44222 Fax. (0374) 44448 KK BANJARBARU
Fax. (031) 8957429, 8921033, 8922129 Jl. Ahmad Yani Km. 33,300, Banjarbaru,
PP MATARAM IAIN Kalimantan Selatan.
KC BOJONEGORO Komplek Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Telp. (0511) 4789947, 4789948
Jl. Panglima Sudirman No. 99A, Kab. Bojonegoro, Nusa Tenggara Barat. Fax. (0511) 4789949
Jawa Timur. Telp. (0370) 648666 Fax. (0370) 648666
Telp. (0353) 892124, 892125 Fax. (0353) 892123 KLS BANJARMASIN AHMAD YANI
KC MADIUN Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Ahmad Yani KM. 2
Jl. Cokroaminoto No. 41, Madiun, Jawa Timur. No. 4-5, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Telp. (0351) 454000 Telp. (0511) 3255829 Fax. (0511) 3255829
Fax. (0351) 458300

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 297


Profil Perusahaan

KLS BANJARMASIN SAMUDERA KCP PAHLAWAN KLS MAKASSAR KARTINI


Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Pahlawan Blok F No. 5 B, Kel. Dadimulya, Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. R.A Kartini
Jl. Lambung Mangkurat No. 4, Banjarmasin, Kec. Samarinda Ulu, Samarinda, Kalimantan Timur. No. 12-14, Makassar, Sulawesi Selatan.
Kalimantan Selatan. Telp. (0541) 731200 Fax. (0541) 731299 Telp. (0411) 325789 Fax. (0411) 325789
Telp. (0511) 3364647 Fax. (0511) 3364647
KK SAMARINDA LAMBUNG MANGKURAT PP WATAMPONE STAIN
PP BANJARMASIN POLIBAN Jl. Lambung Mangkurat No. 18 B, Samarinda, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Komplek Politeknik Negeri, Kalimantan Timur. Watampone, Jl. HOS. Cokroaminoto, Watampone,
Jl. Brigjend H. Hasan Basry, Banjarmasin, Telp. (0541) 735444 Fax. (0541) 767459 Sulawesi Selatan.
Kalimantan Selatan. Telp. (0481) 22050 Fax. (0481) 22050
Telp. (0511) 3304371 Fax. (0511) 3304372 KLS SAMARINDA KESUMA BANGSA
Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Kesuma Bangsa No. PP MAKASSAR RS. IBNU SINA
PP BANJARMASIN SD MUHAMMADIYAH 76 Samarinda, Kalimantan Timur. Rumah Sakit Ibnu Sina, Jl. Urip Sumoharjo No. 264
SD Muhammadiyah VIII & X, Jl. Cempaka I RT. 3 Kel Telp. (0541) 732732 Km. 4, Makassar, Sulawesi Selatan.
Kertak Baru Ulu, Banjarmasin, Fax. (0541) 732732 Telp. (0411) 420700 Fax. (0411) 420095
Kalimantan Selatan. PP MAKASSAR UNISMUH
Telp. (0511) 3361808 Fax. (0511) 3361808 KC KUTAI Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar,
Jl. KH. Akhmad Muksin No. 29, Tenggarong, Jl. St. Alauddin No. 259, Makassar,
KC MARTAPURA Kab. Kutai, Kalimantan Timur. Sulawesi Selatan.
Jl. A. Yani KM 40 No. 5, Martapura, Telp. (0541) 665362, 665365 Fax. (0541) 665361
Kalimantan Selatan.
Telp. (0511) 4722713, 4722755 SULAWESI TENGAH
Fax. (0511) 4722714 SULAWESI SELATAN
KC PALU
KC TANJUNG KC MAKASSAR Jl. Gajahmada No. 77 Palu, Sulawesi Tengah.
Jl. Ir. Pangeran Haji Muhammad Noor No. 58, Jl. Dr. Ratulangi No. 88 B-C-D, Makassar, Telp. (0451) 426222 Fax. (0451) 452108
Desa Pembataan, Kec. Murung Pudak, Sulawesi Selatan.
Kab. Tabalong, Kalimantan Selatan. Telp. (0411) 833070 KCP LUWUK
Telp. (0526) 2024484 Fax. (0526) 2024494 Fax. (0411) 833069 Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 112, Luwuk,
Kab. Banggai, Sulawesi Tengah.
KCP BONE Telp. (0461) 21214, 22779 Fax. (0461) 325456
KALIMANTAN TIMUR Jl. Jend. Ahmad Yani No. 48, Watampone,
Kab. Bone, Sulawesi Selatan. KCP PARIGI MOUTONG
KC BALIKPAPAN Telp. (0481) 28774 Fax. (0481) 28775 Jl. Trans Sulawesi, Parigi Moutong,
Jl. Jend. Sudirman No. 330, Balikpapan, Kalimantan Sulawesi Tengah.
Timur. KCP MAKASSAR PANAKUKKANG Telp. (0450) 21345, 21402
Telp. (0542) 413382, 414630 Fax. (0542) 412109 Jl. Boulevard, Ruko Jasper II No. 11 Panakukkang, Fax. (0450) 21411, 21403, 21409
Makassar, Sulawesi Selatan.
KCP BALIKPAPAN SEPINGGAN Telp. (0411) 455151 Fax. (0411) 455152 KCP PALU PLAZA
Jl. Marsma Iswahyudi No. 471 Rt. 028, Kel. Komplek Palu Plaza Blok IV, Jl. Sis Al Jufri, Palu,
Sepinggan, Kec. Balikpapan Selatan, Kota KCP BULUKUMBA Sulawesi Tengah.
Balikpapan, Kalimantan Timur. Jl. Lanto Dg. Passewang No. 33, Bulukumba, Telp. (0451) 427769, 426093
Telp. (0542) 771505, 771507 Fax. (0542) 771509 Sulawesi Selatan. Fax. (0451) 426182, 426721
Telp. (0413) 83088 Fax. (0413) 82099
KCP BALIKPAPAN BARU KCP MOROWALI
Ruko Balikpapan Baru Blok C No. 1 B, Jl. M.T. KCP PARE PARE Jl. Trans Sulawesi, Ds. Matansala, Kec. Bungku
Haryono, Balikpapan, Kalimantan Timur. Jl. Bau Massepe No. 419 D, Pare-pare, Tengah, Kab. Morowali, Sulawesi Tengah.
Telp. (0542) 8870125, 8870149 Sulawesi Selatan. Telp. (0451) 452108
Fax. (0542) 8870126 Telp. (0421) 26699 Fax. (0421) 26566
KLS PALU SAM RATULANGI
KLS BALIKPAPAN SUPRAPTO KCP PALOPO Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Dr. Sam Ratulangi
Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Letjen Suprapto No. Jl. Andi Djemma No. 4, Palopo, Sulawesi Selatan. No. 60 Palu, Sulawesi Tengah.
1 Balikpapan, Kalimantan Timur. Telp. (0421) 325936 Fax. (0421) 325929 Telp. (0451) 454999 Fax. (0451) 452666
Telp. (0542) 425704 Fax. (0542) 425704
KCP SENGKANG
KC SAMARINDA Jl. RA Kartini No.86, Kel. Pattirosompe, SULAWESI UTARA
Jl. Jenderal Sudirman No. 24, Samarinda, Kalimantan Kec. Tempe, Kab. Wajo, Sulawesi Selatan.
Timur. Telp. (0485) 324080 Fax. (0485) 323898 KC MANADO
Telp. (0541) 203012, 203013 Kawasan Mega Mas, Jl. Piere Tendean,
Fax. (0541) 203017 KK MAKASSAR DAYA Boulevard Blok I D-1 No. 28, Manado,
Jl. Kapasa Raya No. 29A, Makassar, Sulawesi Utara.
KCP BONTANG Sulawesi Selatan. Telp. (0431) 879444 Fax. (0431) 879492
Jl. MT. Haryono No. 53 Kodya Bontang, Telp. (0411) 4722422 Fax. (0411) 4722280
Kalimantan Timur.
Telp. (0548) 20007 Fax. (0548) 25005 KLS MAKASSAR SULAWESI PAPUA
Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl. Sulawesi No. 81
KCP TARAKAN Makassar, Sulawesi Selatan. KC JAYAPURA
Jl. Yos Sudarso No. 64, Tarakan, Kalimantan Timur. Telp. (0411) 335545 Fax. (0411) 331971 Komplek Perniagaan Kelapa Dua - Entrop
Telp. (0551) 35050 Fax. (0551) 35051 Jl. Raya Kelapa Dua No. 1-2, Entrop,
KLS MAKASSAR COKROAMINOTO Jayapura, Papua.
Kantor Cabang Bank Mandiri, Jl.H.O.S Cokroaminoto Telp. (0967) 550965, 550966
No.3, Makassar, Sulawesi Selatan. Fax. (0967) 550968
Telp. (0411) 334464 Fax. (0411) 334464

298 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


GORONTALO SULAWESI BARAT MALUKU UTARA

KC GORONTALO KC MAMUJU KC TERNATE


Jl. Ahmad Yani No. 127, Gorontalo. Jl. Urip Sumoharjo No. 44, Mamuju, Ruko Jatiland Business Center No. 19-20, Ternate,
Telp. (0435) 828666 Fax. (0435) 830056 Sulawesi Barat. Maluku Utara.
Telp. (0426) 22651, 2703380 Fax. (0426) 21922 Telp. (0921) 3127220 Fax. (0921) 3127336

KALIMANTAN TENGAH
NUSA TENGGARA TIMUR PAPUA BARAT
KC PALANGKARAYA
Jl. Ahmad Yani No. 46, Palangkaraya, KC KUPANG KC SORONG
Kalimantan Tengah. JL. Sudirman No. 33, Kupang, Jl. Ahmad Yani No. 21, Sorong, Papua Barat.
Telp. (0536) 3222223 Nusa Tenggara Timur. Telp. (0951) 323366 Fax. (0951) 323360Cuscime
Fax. (0536) 3227000 Telp. (0380) 834100, 823466
Fax. (0380) 826150, 828617
KC PANGKALAN BUN
Jl. Sukma Arianingrat No. 14, Kel. Baru,
Kec. Arut Selatan, Kab. Kota Waringin Barat, MALUKU
Kalimantan Tengah.
Telp. (0532) 25624, 25625 Fax. (0532) 25636 KC AMBON
Jl. Diponegoro No. 33, Ahusen, Sirimau, Ambon,
Maluku.
SULAWESI TENGGARA Telp. (0911) 355478, 355458
Fax. (0911) 355468, 355498
KC KENDARI
Jl. Abdullah Silondae No.135, Kel. Korumba,
Kec. Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Telp. (0401) 3128822, 3128245
Fax. (0401) 3127478, 3128897

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 299


Laporan Keuangan Auditor Independen

Laporan Keuangan beserta


Laporan Auditor Independen
Banking Hall digunakan tahun 1933 - Koleksi Museum Mandiri

300 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


Laporan
Keuangan beserta
Laporan Auditor
Independen
yang berakhir
pada tanggal 31
Desember 2012
dan 2011

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 301


Laporan Keuangan Auditor Independen

302 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
LAPORAN KEUANGAN
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011

Daftar Isi

Halaman
Laporan Auditor Independen

Laporan Posisi Keuangan ………………………………………………………………………………….. 1-5

Laporan Laba Rugi Komprehensif ………………………………………………………………………… 6-7

Laporan Perubahan Ekuitas ……………………………………………………………………………….. 8

Laporan Arus Kas …………………………………………………………………………………………… 9-10

Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil ………………………………………………………. 11

Laporan Sumber dan Penyaluran Dana Zakat…………………………………………………………… 12

Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan ……………………………………………………. 13

Catatan atas Laporan Keuangan ………………………………………………………………………….. 14-95

**************************

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 303


Laporan Keuangan Auditor Independen

304 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2012 2011


ASET

KAS 2a 1.108.282.646.315 1.052.994.796.839

GIRO DAN PENEMPATAN PADA


BANK INDONESIA 2a,2d,3 5.425.378.388.198 7.097.490.254.294

GIRO PADA BANK LAIN 2a,2b,2c,2e


Pihak ketiga 4,37 165.196.724.485 437.733.463.461
Pihak berelasi 106.092.735.229 148.376.481.266
Jumlah giro pada bank lain 271.289.459.714 586.109.944.727
Penyisihan kerugian (2.728.200.198) (6.150.962.855)
Bersih 268.561.259.516 579.958.981.872

PENEMPATAN PADA BANK LAIN 2b,2c,2f


Pihak ketiga 5,37 65.000.000.000 131.607.500.000
Pihak berelasi 105.000.000.000 50.000.000.000
Jumlah penempatan pada bank lain 170.000.000.000 181.607.500.000
Penyisihan kerugian (1.700.000.000) (1.816.075.000)
Bersih 168.300.000.000 179.791.425.000

INVESTASI PADA SURAT BERHARGA 2b,2c,2g,6,37


termasuk selisih nilai perolehan
dibanding nilai nominal yang belum
diamortisasi masing-masing
sebesar Rp118.745.666 dan
(Rp7.011.317.003) pada tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
Pihak ketiga
Diukur pada biaya perolehan 430.389.967.575 -
Dimiliki hingga jatuh tempo - 494.424.939.400
Tersedia untuk dijual 27.351.723.031 75.093.194.175
Pihak berelasi
Diukur pada biaya perolehan 1.426.828.108.473 -
Diukur pada nilai wajar 11.048.605.000 -
Dimiliki hingga jatuh tempo - 1.537.977.108.655
Tersedia untuk dijual - 76.665.000.000
Nilai wajar melalui laporan laba rugi - 5.702.000.000
Jumlah investasi pada surat berharga 1.895.618.404.079 2.189.862.242.230
Penyisihan kerugian (143.972.657.984) (73.044.263.739)
Bersih 1.751.645.746.095 2.116.817.978.491

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 305


Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2012 2011


PIUTANG 2b,2c,2h
Murabahah 7,37
setelah dikurangi pendapatan yang
ditangguhkan masing-masing sebesar
Rp10.843.638.654.918 dan
Rp7.427.725.731.882 pada
31 Desember 2012 dan 2011
Pihak ketiga 27.342.232.464.859 19.635.963.400.494
Pihak berelasi 207.032.014.855 137.849.986.050
Jumlah piutang murabahah 27.549.264.479.714 19.773.813.386.544

Istishna
setelah dikurangi pendapatan yang
ditangguhkan masing-masing
sebesar Rp20.373.199.886 dan
Rp13.725.898.813 pada
31 Desember 2012 dan 2011
Pihak ketiga 67.982.544.214 66.489.643.446

Piutang Ijarah
Pihak ketiga 136.307.696.686 62.451.306.841
Jumlah piutang 27.753.554.720.614 19.902.754.336.831
Penyisihan kerugian (796.364.309.536) (536.435.791.361)
Bersih 26.957.190.411.078 19.366.318.545.470

PINJAMAN QARDH 2c,2j,8


Pihak ketiga 6.199.260.625.477 6.529.509.884.957
Penyisihan kerugian (65.613.771.900) (41.644.571.227)
Bersih 6.133.646.853.577 6.487.865.313.730

PEMBIAYAAN 2b,2c,2i,9,
Mudharabah 10,37
Pihak ketiga 4.065.217.157.991 4.473.781.229.217
Pihak berelasi 208.542.959.936 197.358.726.136
Jumlah mudharabah 4.273.760.117.927 4.671.139.955.353
Penyisihan kerugian (112.259.348.404) (80.359.109.429)
Bersih 4.161.500.769.523 4.590.780.845.924
Musyarakah
Pihak ketiga 6.132.965.757.581 4.768.128.541.589
Pihak berelasi 203.803.014.000 660.072.398.675
Jumlah musyarakah 6.336.768.771.581 5.428.200.940.264
Penyisihan kerugian (287.691.781.654) (316.028.507.531)
Bersih 6.049.076.989.927 5.112.172.432.733
Jumlah pembiayaan 10.610.528.889.508 10.099.340.895.617
Penyisihan kerugian (399.951.130.058) (396.387.616.960)
Bersih 10.210.577.759.450 9.702.953.278.657

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

22

306 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2012 2011


ASET YANG DIPEROLEH UNTUK IJARAH 2k,11
Nilai perolehan 375.242.524.434 332.727.800.804
Akumulasi penyusutan (183.778.073.094) (137.654.335.091)
Bersih 191.464.451.340 195.073.465.713
ASET TETAP 2m,12
Nilai perolehan 1.207.883.104.151 844.071.677.841
Akumulasi penyusutan (464.284.734.212) (333.008.588.637)
Nilai buku 743.598.369.939 511.063.089.204

ASET LAIN
Aset pajak tangguhan - Bersih 2ab,18 122.002.307.392 91.241.445.677

Agunan yang diambil alih 2c 13.062.119.787 22.062.119.787


Penyisihan kerugian (13.062.119.787) (22.062.119.787)
Bersih - -

Lainnya - Bersih 2c,2n,13 1.148.747.591.622 1.290.381.450.914


Jumlah aset lain 1.270.749.899.014 1.381.622.896.591
JUMLAH ASET 54.229.395.784.522 48.671.950.025.861

LIABILITAS, DANA SYIRKAH


TEMPORER DAN EKUITAS

LIABILITAS
LIABILITAS SEGERA 2b,2o,14,37
Pihak ketiga 633.550.680.738 538.722.842.526
Pihak berelasi 112.812.995.821 99.074.290.311
Jumlah 746.363.676.559 637.797.132.837

BAGI HASIL DANA SYIRKAH


TEMPORER DAN BONUS WADIAH
PIHAK KETIGA YANG BELUM
DIBAGIKAN 2w,15 39.952.815.813 106.841.886.190

SIMPANAN WADIAH 2b,2p,16,37


Giro wadiah
Pihak ketiga 6.387.502.697.541 3.313.093.195.715
Pihak berelasi 43.409.216.801 1.270.429.356.269
Tabungan wadiah
Pihak ketiga 901.347.921.061 512.339.658.054
Pihak berelasi 176.401.832 -
Jumlah simpanan wadiah 7.332.436.237.235 5.095.862.210.038

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang3tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

3
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 307
Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2012 2011


SIMPANAN DARI BANK LAIN 2b,2q,17,37
Giro wadiah
Pihak ketiga 31.585.080.325 31.331.677.909
Pihak berelasi 6.391.071.948 2.161.483.231

Sertifikat Investasi Mudharabah


Antarbank (SIMA) - 45.337.500.000
Jumlah simpanan dari bank lain 37.976.152.273 78.830.661.140

UTANG PAJAK 2ab,18 112.464.259.877 73.338.262.934

PEMBIAYAAN DITERIMA 2b,2r,19,37 600.000.000.000 750.000.000.000

ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN


DAN KONTINJENSI 2c,20 2.971.015.164 2.700.565.929

LIABILITAS LAIN-LAIN 21 296.466.988.933 295.768.714.447


JUMLAH LIABILITAS 9.168.631.145.854 7.041.139.433.515

SURAT BERHARGA SUBORDINASI


YANG DITERBITKAN 2s,22,37
Pihak ketiga 2b 425.000.000.000 528.000.000.000
Pihak berelasi 75.000.000.000 172.000.000.000
Jumlah 500.000.000.000 700.000.000.000

DANA SYIRKAH TEMPORER 2b,2t,23,37


Bukan bank
Investasi terikat
Pihak ketiga
Giro 271.227.198 83.633.335.280
Tabungan 720.450.853.824 400.376.751.410
Jumlah investasi terikat 720.722.081.022 484.010.086.690

Investasi tidak terikat tabungan


mudharabah
Pihak ketiga 17.496.073.494.751 13.424.240.012.138
Pihak berelasi 29.929.009.897 86.870.115.112
Jumlah investasi tidak terikat
tabungan mudharabah 17.526.002.504.648 13.511.110.127.250

Investasi tidak terikat deposito


mudharabah
Pihak ketiga 19.878.232.704.618 17.609.525.131.090
Pihak berelasi 1.948.411.728.983 5.915.186.653.403
Jumlah investasi tidak terikat deposito
mudharabah 21.826.644.433.601 23.524.711.784.493
Jumlah dana syirkah temporer
bukan bank 40.073.369.019.271 37.519.831.998.433

Catatan atas
Catatan atas laporan
laporan keuangan
keuanganterlampir
terlampirmerupakan
merupakanbagian
bagianyang
yangtidak terpisahkan
tidak dari
terpisahkan laporan
dari keuangan
laporan secara
keuangan keseluruhan.
secara keseluruhan.

44

308 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2012 2011


DANA SYIRKAH TEMPORER (lanjutan)
Bank
Investasi tidak terikat tabungan
mudharabah
Pihak ketiga 181.054.334.269 162.546.191.785
Investasi tidak terikat deposito
mudharabah
Pihak ketiga 122.764.968.979 173.199.352.575
Jumlah dana syirkah temporer bank 303.819.303.248 335.745.544.360

Musyarakah - giro mudharabah


musytarakah
Pihak ketiga 2.886.139.624 1.968.580.682
JUMLAH DANA SYIRKAH TEMPORER 40.380.074.462.143 37.857.546.123.475

EKUITAS
Modal saham - nilai nominal
Rp5.000 per saham
Modal dasar - 200.000.000 saham pada
tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
Modal ditempatkan dan disetor
penuh 291.648.712 saham
pada 31 Desember 2012 dan
231.648.713 saham pada
31 Desember 2011 24 1.458.243.565.000 1.158.243.565.000
Keuntungan bersih yang belum
direalisasi atas surat-surat
berharga tersedia untuk dijual -
bersih setelah pajak tangguhan 263.792.273 5.068.645.632

Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya 26 231.648.713.000 206.993.157.660
Belum ditentukan penggunaannya 2.490.534.106.252 1.702.959.100.579
JUMLAH EKUITAS 4.180.690.176.525 3.073.264.468.871
JUMLAH LIABILITAS, DANA SYIRKAH
TEMPORER, DAN EKUITAS 54.229.395.784.522 48.671.950.025.861

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

5
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

PT Bank Syariah Mandiri 5 Laporan Tahunan 2012 309


Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2012 2011


PENDAPATAN PENGELOLAAN DANA
OLEH BANK SEBAGAI MUDHARIB
Pendapatan dari jual beli
Pendapatan keuntungan murabahah 3.077.631.899.360 2.172.847.508.517
Pendapatan bersih istishna 4.123.880.824 7.731.671.704
Jumlah pendapatan dari jual beli 2u,28 3.081.755.780.184 2.180.579.180.221

Pendapatan dari sewa


Pendapatan ijarah - bersih 2u,28 33.111.317.787 14.758.990.829

Pendapatan dari bagi hasil 28


Pendapatan bagi hasil mudharabah 629.464.723.271 636.927.647.725
Pendapatan bagi hasil musyarakah 602.854.635.101 558.024.693.202
Jumlah pendapatan bagi hasil 2u,28 1.232.319.358.372 1.194.952.340.927

Pendapatan usaha utama lainnya 2v,28 337.606.841.004 380.981.026.004


Jumlah pendapatan pengelolaan dana
oleh Bank sebagai Mudharib 4.684.793.297.347 3.771.271.537.981

HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL


DANA SYIRKAH TEMPORER 2w,29 (1.913.566.492.744) (1.780.550.413.371)
HAK BAGI HASIL MILIK BANK 2.771.226.804.603 1.990.721.124.610

PENDAPATAN USAHA LAINNYA 2y,2b,30,37


Pendapatan imbalan jasa perbankan 1.131.724.577.946 1.067.492.411.463
Pendapatan imbalan investasi terikat 7.022.971.321 14.255.350.919
Jumlah pendapatan usaha lainnya 1.138.747.549.267 1.081.747.762.382

BEBAN USAHA
Beban kepegawaian 2b,2z,31,37 (973.159.658.117) (964.882.009.934)
Beban administrasi 32 (1.035.104.821.179) (767.925.636.211)
Beban penyisihan kerugian aset
produktif 2c,33 (384.666.111.796) (346.336.682.145)
Beban penyusutan aset tetap (139.364.040.496) (87.995.205.053)
Beban bagi hasil pembiayaan diterima (71.317.055.905) (13.042.140.484)
Beban bagi hasil surat berharga
subordinasi yang diterbitkan (53.592.152.787) (28.151.736.252)
Pemulihan penyisihan kerugian
aset non-produktif 2c,33 9.000.000.000 -
(Beban)/pemulihan estimasi kerugian
komitmen dan kontinjensi 2c,33 (193.089.407) 640.386.142
Beban usaha lain: 34
Beban bonus simpanan wadiah (42.941.658.670) (32.904.844.599)
Beban lainnya (99.402.173.494) (71.048.304.429)
Jumlah beban usaha (2.790.740.761.851) (2.311.646.172.965)
LABA USAHA 1.119.233.592.019 760.822.714.027

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
6
6
310 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri
PT BANK SYARIAH MANDIRI
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF (lanjutan)
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2012 2011


PENDAPATAN DAN BEBAN NON-USAHA 2aa,35
Pendapatan non-usaha 7.453.555.593 6.758.004.149
Beban non-usaha (1.422.898.552) (468.673.011)
Jumlah pendapatan dan beban
non-usaha 6.030.657.041 6.289.331.138

LABA SEBELUM ZAKAT DAN


MANFAAT/(BEBAN) PAJAK
PENGHASILAN 1.125.264.249.060 767.112.045.165
ZAKAT 40 (28.131.606.226) (19.177.801.129)

LABA SEBELUM MANFAAT/


(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 1.097.132.642.834 747.934.244.036

MANFAAT/(BEBAN) PAJAK
PENGHASILAN
Kini 2ab,18 (320.601.325.750) (207.953.639.500)
Tangguhan 29.159.243.929 11.089.643.081
Beban pajak penghasilan - bersih (291.442.081.821) (196.863.996.419)
LABA NETO 805.690.561.013 551.070.247.617

(BEBAN)/PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAINNYA
Keuntungan yang belum direalisasi atas
surat-surat berharga yang tersedia
untuk dijual, bersih setelah pajak 1.735.146.641 1.579.146.279
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 807.425.707.654 552.649.393.896

LABA NETO PER SAHAM DASAR 2ac 3.382 3.376

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

7 terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.


Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak

7
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 311
Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

Keuntungan
yang Belum
Direalisasi atas
Surat-surat Saldo Laba
Berharga Tersedia
Modal Saham untuk Dijual - Telah Belum
Ditempatkan dan Bersih setelah Ditentukan Ditentukan Jumlah
Catatan Disetor Penuh Pajak Tangguhan Penggunaannya Penggunaannya Ekuitas

Saldo per 31 Desember 2010 658.243.565.000 3.489.499.353 206.993.157.660 1.151.888.852.962 2.020.615.074.975

Keuntungan yang belum


direalisasi atas surat-surat
berharga yang tersedia
untuk dijual - bersih
setelah pajak tangguhan - 1.579.146.279 - - 1.579.146.279

Penambahan modal saham 25 500.000.000.000 - - - 500.000.000.000

Laba bersih tahun 2011 - - - 551.070.247.617 551.070.247.617

Saldo per 31 Desember 2011 1.158.243.565.000 5.068.645.632 206.993.157.660 1.702.959.100.579 3.073.264.468.871

Dampak atas penerapan


PSAK No. 110 6 - (6.540.000.000) - 6.540.000.000 -

Keuntungan yang belum


direalisasi atas surat-surat
berharga yang tersedia
untuk dijual - bersih setelah
pajak tangguhan - 1.735.146.641 - - 1.735.146.641

Pembentukan cadangan
umum 26 - - 24.655.555.340 (24.655.555.340) -

Penambahan modal saham 25 300.000.000.000 - - - 300.000.000.000

Laba bersih tahun 2012 - - - 805.690.561.013 805.690.561.013

Saldo per 31 Desember 2012 1.458.243.565.000 263.792.273 231.648.713.000 2.490.534.106.252 4.180.690.176.525

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

312 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
LAPORAN ARUS KAS
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2012 2011


ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan pendapatan bagi hasil,
jual beli dan sewa 4.555.558.490.180 3.714.216.461.512
Pembayaran bagi hasil dana
syirkah temporer (1.970.851.174.753) (1.779.926.256.731)
Penerimaan pendapatan usaha lainnya 1.138.747.549.267 1.081.747.762.381
Penerimaan dari pembiayaan dan
piutang yang dihapusbukukan 31.914.370.563 31.763.274.900
Pembayaran beban karyawan (998.792.507.307) (896.088.086.603)
Pembayaran tansiem 27 (24.798.161.143) (17.912.648.208)
Pembayaran beban usaha selain beban
karyawan (1.305.989.136.396) (903.943.475.691)
Pembayaran pajak (278.465.838.035) (227.814.619.580)
Pembayaran zakat 40 (36.595.658.010) (392.800)
Penyaluran dana kebajikan (1.561.233.444) (1.073.549.147)
Penerimaan pendapatan non-usaha 2.371.011.858 1.231.209.960
Penurunan/(kenaikan) aset usaha:
Penempatan pada Bank Indonesia - (100.000.000.000)
Penempatan pada bank lain 120.337.500.000 (45.337.500.000)
Surat berharga - diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi 5.346.605.000 2.855.440.000
Piutang (7.776.865.084.251) (7.164.740.230.496)
Pinjaman qardh 330.292.261.266 (4.271.387.735.998)
Pembiayaan mudharabah 397.379.837.426 (439.237.572.611)
Pembiayaan musyarakah (908.486.543.253) (979.162.543.860)
Aset yang diperoleh untuk ijarah 3.609.014.373 (106.782.681.534)
Aset lain-lain 143.781.379.343 (636.717.643.826)
Kenaikan/(penurunan) liabilitas usaha:
Liabilitas segera 55.878.882.220 134.572.108.550
Simpanan wadiah 2.236.574.027.196 921.198.312.964
Simpanan dari bank lain (40.854.508.867) 64.909.930.299
Utang pajak (2.976.108.557) 8.044.172.336
Liabilitas lain 108.220.877.423 94.891.136.711
Kenaikan dana syirkah temporer
Investasi tidak terikat 2.284.898.785.396 12.439.490.911.791
Investasi terikat 236.711.994.332 166.066.819.283
Investasi musyarakah 917.558.940 564.990.010
Arus kas bersih (digunakan untuk)
diperoleh dari aktivitas operasi (1.693.695.809.233) 1.091.427.593.612
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan dari surat berharga tersedia untuk
dijual dan diukur pada harga perolehan 289.020.983.648 -
Pembelian surat berharga tersedia untuk
dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo - (8.851.266.047)
Pembelian aset tetap 12 (372.423.155.783) (233.796.776.301)
Hasil penjualan aset tetap 12 4.183.479.735 5.058.121.274
Arus kas bersih digunakan untuk
aktivitas investasi (79.218.692.400) (237.589.921.074)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
9
9
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 313
Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


LAPORAN ARUS KAS (lanjutan)
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2012 2011


ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Setoran modal 25 300.000.000.000 500.000.000.000
(Pembayaran) penerimaan dari pembiayaan
diterima 19 (150.000.000.000) 750.000.000.000
(Pembayaran) penerimaan dari
surat berharga subordinasi (200.000.000.000) 500.000.000.000
Arus kas bersih (digunakan untuk)
diperoleh dari aktivitas pendanaan (50.000.000.000) 1.750.000.000.000
(PENURUNAN) KENAIKAN BERSIH
KAS DAN SETARA KAS (1.822.914.501.633) 2.603.837.672.538

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 8.772.864.995.860 6.169.027.323.322


KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 6.949.950.494.227 8.772.864.995.860
Kas dan setara kas akhir tahun terdiri dari:
Kas 1.108.282.646.315 1.052.994.796.839
Giro pada Bank Indonesia 3 2.242.455.643.662 2.048.515.173.897
Giro pada bank lain 4 271.289.459.714 586.109.944.727
Penempatan pada Bank Indonesia
yang jatuh tempo dalam periode
3 bulan dari tanggal akuisisi 3 3.182.922.744.536 4.948.975.080.397
Penempatan pada bank lain yang
jatuh tempo dalam periode 3 bulan
dari tanggal akuisisi 5 145.000.000.000 136.270.000.000
Jumlah 6.949.950.494.227 8.772.864.995.860

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

10
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

314 Laporan Tahunan 2012 10 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
LAPORAN REKONSILIASI PENDAPATAN
DAN BAGI HASIL
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2012 2011


Pendapatan usaha utama (akrual) 2a,2u,28 4.684.793.297.347 3.771.271.537.981

Pengurang:
Pendapatan tahun berjalan yang kas
atau setara kasnya belum diterima:
Pendapatan keuntungan murabahah 7 194.667.901.692 132.460.608.275
Pendapatan sukuk negara dan
perusahaan 13 42.494.275.455 46.054.713.737
Pendapatan amortisasi selisih nilai
perolehan surat berharga
dibanding nilai nominal 2.376.562.321 2.352.958.467
Pendapatan sewa ijarah 7 136.307.696.686 62.451.306.841
Pendapatan Sertifikat
Bank Indonesia Syariah 13 - 3.292.041.667
Jumlah pengurang 375.846.436.154 246.611.628.987

Penambah:
Pendapatan tahun sebelumnya yang
kasnya diterima pada tahun berjalan:
Penerimaan pelunasan piutang:
Keuntungan murabahah 7 132.460.608.275 93.647.446.307
Pendapatan sewa ijarah 7 62.451.306.841 33.130.363.616
Pendapatan Sertifikat
Bank Indonesia Syariah 13 3.292.041.667 14.303.258.027
Pendapatan sukuk negara dan
perusahaan 13 46.054.713.737 46.049.947.374
Pendapatan amortisasi selisih
nilai perolehan surat berharga
dibanding nilai nominal 2.352.958.467 2.425.537.194
Jumlah penambah 246.611.628.987 189.556.552.518

Pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil 2a 4.555.558.490.180 3.714.216.461.512

Bagi hasil yang menjadi hak Bank 2.641.991.997.436 1.933.666.048.141


Bagi hasil yang menjadi hak pemilik dana 1.913.566.492.744 1.780.550.413.371
Bagi hasil yang menjadi hak pemilik
dana dirinci atas:
Hak pemilik dana atas bagi hasil yang
sudah didistribusikan 1.876.221.722.896 1.676.056.389.819
Hak pemilik dana atas bagi hasil yang
belum didistribusikan 15 37.344.769.848 104.494.023.552

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

11
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

PT Bank Syariah Mandiri 11 Laporan Tahunan 2012 315


Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


LAPORAN SUMBER DAN PENYALURAN
DANA ZAKAT
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2012 2011


Sumber dana zakat 2a,2x,40

Zakat dari Bank 28.131.606.226 19.177.801.129

Zakat dari nasabah dan umum 2.869.078.669 1.032.212.149

Zakat dari pegawai Bank 6.280.860.321 4.731.292.190


Jumlah sumber dana zakat 37.281.545.216 24.941.305.468

Penyaluran dana zakat

Disalurkan melalui LAZNAS BSM 36.595.658.010 392.800


Jumlah penggunaan dana zakat 36.595.658.010 392.800

Keuntungan selisih kurs - bersih 632.899 252.632


Kenaikan dana zakat 686.520.105 24.941.165.300

Saldo awal dana zakat 47.925.839.015 22.984.673.715


Saldo akhir dana zakat 48.612.359.120 47.925.839.015

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

12
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

316 Laporan Tahunan 2012 12 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA KEBAJIKAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2012 2011


Sumber dana kebajikan 2a,14
Denda 41 830.667.606 637.436.361
Sumbangan/hibah 8.472.541 -
Penerimaan non-halal 453.611.371 610.212.906
Dana sosial lainnya 2x 481.628.334 1.183.423.316
Jumlah sumber dana kebajikan 1.774.379.852 2.431.072.583

Penggunaan dana kebajikan disalurkan


melalui LAZNAS BSM 1.561.233.444 1.073.549.147
Jumlah penggunaan dana kebajikan 1.561.233.444 1.073.549.147
Keuntungan selisih kurs 62.641.788 58.335
Kenaikan dana kebajikan 275.788.196 1.357.581.771

Saldo awal dana kebajikan 3.161.873.304 1.804.291.533


Saldo akhir dana kebajikan 3.437.661.500 3.161.873.304

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

13
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

PT Bank Syariah Mandiri 13 Laporan Tahunan 2012 317


Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM

a. Latar Belakang

PT Bank Syariah Mandiri (Bank) didirikan pertama kali dengan nama PT Bank Industri Nasional
disingkat PT BINA atau disebut juga PT National Industrial Banking Corporation Ltd., berkantor
pusat di Jakarta, berdasarkan Akta No. 115 tanggal 15 Juni 1955 dibuat di hadapan Meester
Raden Soedja, S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu Menteri Kehakiman Republik
Indonesia) berdasarkan Surat Keputusan No. J.A.5/69/23 tanggal 16 Juli 1955, dan telah
didaftarkan pada buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 1810 tanggal
6 Oktober 1955 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 37 tanggal
8 Mei 1956, Tambahan No. 390.

Sesuai dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 12 tanggal 6 April 1967 yang diubah dengan
Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 37 tanggal 4 Oktober 1967, keduanya dibuat di hadapan
Adlan Yulizar, S.H., Notaris di Jakarta, yang mana telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 34 tanggal 29 April 1969, Tambahan No. 55, nama Bank diubah dari
PT Bank Industri Nasional disingkat PT BINA atau disebut juga PT National Industrial Banking
Corporation Ltd. menjadi PT Bank Maritim Indonesia.

Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat No. 146 tanggal 10 Agustus 1973 dibuat di hadapan
Raden Soeratman, S.H., No. 146, Notaris di Jakarta, yang telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 79 tanggal 1 Oktober 1974, Tambahan No. 554, nama Bank diubah dari
PT Bank Maritim Indonesia menjadi PT Bank Susila Bakti.

Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 29 tanggal 19 Mei 1999 dibuat dihadapan
Machrani Moertolo Soenarto, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapat persetujuan dari
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-1210.HT.01.04.TH 99
tanggal 1 Juli 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal
31 Oktober 2000, Tambahan No. 6587, nama Bank diubah dari PT Bank Susila Bakti menjadi
PT Bank Syariah Sakinah Mandiri.

Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tanggal 7 Juli 1999 dibuat di hadapan
Machrani Moertolo Soenarto, S.H., Notaris di Jakarta, yang diubah berturut-turut dengan Akta
Berita Acara Rapat No. 6 tanggal 22 Juli 1999 dan Akta Berita Acara No. 9 tanggal 23 Juli 1999,
keduanya dibuat di hadapan Hasanal Yani Ali Amin, S.H., Notaris di Jakarta, serta Akta
Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No. 23 tanggal 8 September 1999
dibuat di hadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 16495.HT.01.04.TH.99 tanggal
16 September 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal
31 Oktober 2000, Tambahan No. 6588, nama Bank diubah dari PT Bank Syariah Sakinah Mandiri
menjadi PT Bank Syariah Mandiri.

Selanjutnya Bank mendapatkan izin usaha dari Bank Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP.GBI/1999 tanggal 25 Oktober 1999 sebagai bank umum
berdasarkan prinsip syariah dan mulai beroperasi sejak tanggal 1 November 1999. Sesuai dengan
Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No. 38 tanggal 10 Maret 2000
dibuat di hadapan Lia Muliani, S.H., pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, Bank
melakukan perubahan jumlah modal saham yang telah mendapat persetujuan dari Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
No. C-11545.HT.01.04.TH.2000 tanggal 6 Juni 2000, serta telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 87 tanggal 31 Oktober 2000, Tambahan No. 6589.

14

318 Laporan Tahunan 2012 14 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)
a. Latar Belakang (lanjutan)
Pada tahun 2006 terdapat perubahan terhadap anggaran dasar sebagaimana dimuat dalam Akta
Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Syariah Mandiri No. 59 tanggal 17 Mei 2006, dibuat di
hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, serta telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 74 tanggal 15 September 2006, Tambahan No. 960.
Bank telah mengubah dan menyesuaikan anggaran dasarnya dengan Undang-Undang RI No. 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana dimuat dalam Akta No. 10 tertanggal
19 Juni tahun 2008, yang dibuat di hadapan Badarusyamsi, S.H., Notaris di Jakarta. Anggaran
dasar ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-729922.01.02 tahun 2008 tertanggal 13 Oktober
2008.
Sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilaksanakan pada tanggal
31 Desember 2008, pemegang saham memutuskan menyetujui penambahan modal disetor
sebesar Rp199.871.000.000 atau sebanyak 39.974.200 lembar saham yang akan dikeluarkan dari
saham portepel. Keseluruhan saham-saham tersebut diambil bagian seluruhnya oleh PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk.
Penyetoran saham-saham tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Sebesar Rp100.000.000.000 disetor penuh secara tunai ke dalam kas Bank.
b. Sebesar Rp99.871.000.000 disetor dengan cara non-tunai (inbreng) berupa tanah dan
bangunan milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Setoran modal secara non-tunai (inbreng) sebesar Rp99.871.000.000 telah dilaksanakan pada
tanggal 31 Desember 2008 dan setoran modal tunai sebesar Rp100.000.000.000 telah
dilaksanakan pada tanggal 5 Januari 2009. Setoran modal tersebut dituangkan dalam Akta
No. 211 tanggal 31 Desember 2008 yang dibuat oleh Aulia Taufani, S.H. sebagai Notaris
Pengganti dari Sutjipto, S.H. Notaris di Jakarta, yang pemberitahuannya telah diterima dan dicatat
dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum) Departemen Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 23 Pebruari 2009 No. AHU-AH.01.01-00922 tentang
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Syariah Mandiri.
Anggaran dasar dilakukan perubahan kembali dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Bank Syariah Mandiri No. 28 tanggal 25 Juni 2009,
dibuat di hadapan Harun Kamil, S.H., Notaris di Jakarta, atas akta tersebut telah diumumkan
dalam Berita Negara No. 85, tanggal 25 Oktober 2011, Tambahan no. 131/L; Anggaran dasar
dilakukan perubahan kembali berturut-turut dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Bank Syariah Mandiri No. 16 tanggal 29 Juni 2010,
dibuat di hadapan Harun Kamil, S.H., Notaris di Jakarta, Akta Pernyataan Keputusan Pemegang
Saham Diambil Diluar Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Syariah Mandiri No. 19 tanggal
21 Maret 2011, dibuat di hadapan Badarusyamsi, SH, MKn, notaris di Jakarta dan telah
mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
No. AHU-22426.AH.01.02.TH 2011 tanggal 4 Mei 2011 dan terdapat perubahan dengan Akta
Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa PT Bank Syariah Mandiri No. 42 tanggal 29 Desember 2011, dibuat di hadapan
Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta dan telah mendapatkan Penerimaan Pemberitahuan
dari Menteri Hukum dan HAM No.AHU-AH.01.10-00527 tanggal 5 Januari 2012, dan terakhir
diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Bank Syariah Mandiri No. 38
tanggal 28 Desember 2012, dibuat di hadapan Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta dan
telah mendapatkan Penerimaan Pemberitahuan dari Menteri Hukum dan HAM No. AHU-AH.01.10-
00375 tanggal 3 Januari 2013.

15

PT Bank Syariah Mandiri 15 Laporan Tahunan 2012 319


Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

a. Latar Belakang (lanjutan)

Kantor Pusat Bank berlokasi di Jalan M.H. Thamrin No. 5 Jakarta 10340. Per tanggal
31 Desember 2012, Bank memiliki 132 kantor cabang, 458 kantor cabang pembantu, 56 kantor
kas, 111 payment point, dan 7 kantor layanan syariah.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Syariah Mandiri No. 19 tanggal 28 Juni
2011, yang dibuat di hadapan Badarusyamsi, S.H., M.Kn. Notaris di Jakarta, susunan Dewan
Pengawas Syariah pada tanggal 28 Juni 2011 sampai dengan penutupan Rapat Umum
Pemegang Saham tahunan tahun ke-5 (lima) setelah pengangkatannya adalah sebagai berikut:

2012 2011

Dewan Pengawas Syariah


Ketua: Prof. Dr. Komaruddin Hidayat.,MA. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat.,MA.
Anggota: Drs. Mohamad Hidayat, MBA., MH. Drs. Mohamad Hidayat, MBA., MH.
Anggota: Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec. Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec.

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/3/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009
tentang Bank Umum Syariah, Dewan Pengawas Syariah (DPS) bertugas dan bertanggung jawab
memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan Bank agar sesuai
dengan prinsip syariah.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa tanggal 20 Juni 2012 yang berita acaranya telah dituangkan dalam Akta Berita Acara Rapat
Umum Para Pemegang Saham Tahunan Perseroan Terbatas PT Bank Syariah Mandiri No. 60 dan
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
tanggal 28 Juni 2011 yang berita acaranya telah dituangkan dalam Akta Berita Acara Rapat Umum
Para Pemegang Saham Tahunan Perseroan Terbatas PT Bank Syariah Mandiri No. 19, susunan
pengurus Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

2012 2011

Dewan Komisaris
Komisaris Utama merangkap
Komisaris Independen: Achmad Marzuki Achmad Marzuki
Komisaris Independen: Abdillah Abdillah
Komisaris Independen: Ramzi A. Zuhdi Ramzi A. Zuhdi
Komisaris: Tardi Tardi
Komisaris: Lilis Kurniasih Lilis Kurniasih

Direksi
Direktur Utama: Yuslam Fauzi Yuslam Fauzi
Direktur: Hanawijaya Hanawijaya
Direktur: Amran P. Nasution Amran P. Nasution
Direktur: Zainal Fanani Zainal Fanani
Direktur: Sugiharto Sugiharto
Direktur: Achmad Syamsudin Achmad Syamsudin

16

320 Laporan Tahunan 2012 16 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

a. Latar Belakang (lanjutan)

Susunan Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi pada
tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

2012 2011

Komite Audit
Ketua: Abdillah Abdillah
Anggota: Ramzi A. Zuhdi Ramzi A. Zuhdi
Anggota: Tjeppy Kustiwa Tjeppy Kustiwa
Anggota: Ferry Firmansyah Ferry Firmansyah

Komite Pemantau Risiko


Ketua: Ramzi A. Zuhdi Ramzi A. Zuhdi
Anggota: Abdillah Abdillah
Anggota: Lilis Kurniasih Lilis Kurniasih
Anggota: Edyanto Rachman Edyanto Rachman
Anggota: Ateng Suhaeni Tjeppy Kustiwa

Komite Remunerasi dan


Nominasi
Ketua: Achmad Marzuki Achmad Marzuki
Anggota: Abdillah Abdillah
Anggota: Tardi Tardi
Anggota: Achmad Fauzi Achmad Fauzi
Anggota: Eka Bramantya Danuwirana Eka Bramantya Danuwirana

Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan
Pengawas Syariah per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

2012 2011
Direksi 30.885.232.387 19.793.182.023
Dewan Komisaris 9.073.392.648 5.477.444.835
Dewan Pengawas Syariah 1.106.606.335 836.763.232
Jumlah 41.065.231.370 26.107.390.090

Jumlah karyawan Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah 9.331
orang dan 7.802 orang.

17

PT Bank Syariah Mandiri 17 Laporan Tahunan 2012 321


Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Pedoman Akuntansi
Perbankan Syariah Indonesia (“PAPSI”) 2003.

Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia termasuk


Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 101 (Revisi 2011), “Penyajian Laporan
Keuangan Syariah”, PSAK No. 102, “Akuntansi Murabahah”, PSAK No. 104, “Akuntansi Istishna”,
PSAK No. 105, “Akuntansi Mudharabah”, PSAK No. 106, “Akuntansi Musyarakah”, PSAK No. 107,
“Akuntansi Ijarah”, PSAK No.110 “Akuntansi Sukuk”, dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah
Indonesia (PAPSI).

Laporan keuangan disajikan berdasarkan konsep biaya historis dan konsep akrual dengan
beberapa pengecualian sebagai berikut:

1) Surat berharga tertentu dinyatakan sebesar nilai wajar (Catatan 2g);


2) Aset yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian pembiayaan dicatat sebesar nilai
bersih yang dapat direalisasikan (Catatan 2c);
3) Perhitungan pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil yang menggunakan dasar kas
(Catatan 2w); dan
4) Pendapatan imbalan (ujrah) jasa tertentu dan pendapatan administrasi pembiayaan yang
diakui menggunakan dasar kas (Catatan 2j dan 2y).

Berdasarkan PSAK No. 101 (Revisi 2011), laporan keuangan bank syariah terdiri dari komponen-
komponen sebagai berikut:

(i) Laporan posisi keuangan;


(ii) Laporan laba rugi komprehensif;
(iii) Laporan perubahan ekuitas;
(iv) Laporan arus kas;
(v) Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil;
(vi) Laporan sumber dan penyaluran dana zakat;
(vii) Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan; dan
(viii) Catatan atas laporan keuangan.

Laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan arus kas, dan laporan
perubahan ekuitas merupakan laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial Bank
sesuai prinsip syariah.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang menyajikan penerimaan
dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi,
dan pendanaan, kecuali untuk beberapa arus kas dalam aktivitas operasi dan pendanaan yang
disusun dengan menggunakan metode tidak langsung. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan
setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada
Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan dari tanggal akuisisi.

Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil merupakan rekonsiliasi antara pendapatan Bank
yang menggunakan dasar akrual (accrual basis) dengan pendapatan yang dibagihasilkan kepada
pemilik dana yang menggunakan dasar kas (cash basis).

18
18

322 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)

Laporan sumber dan penyaluran dana zakat dan dana kebajikan merupakan laporan yang
mencerminkan peran Bank sebagai pemegang amanah dana kegiatan sosial yang dikelola secara
terpisah.

Laporan sumber dan penyaluran zakat merupakan laporan yang menunjukkan sumber dana,
penyaluran dalam jangka waktu tertentu serta dana zakat yang belum disalurkan pada tanggal
tertentu.

Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan merupakan laporan yang menunjukkan sumber
dan penggunaan dana kebajikan selama jangka waktu tertentu serta saldo dana kebajikan pada
tanggal tertentu.

Investasi terikat adalah investasi yang bersumber dari pemilik dana investasi terikat dan
sejenisnya yang dikelola oleh Bank sebagai agen investasi berdasarkan akad mudharabah
muqayyadah. Investasi terikat bukan merupakan aset maupun liabilitas Bank karena Bank tidak
mempunyai hak untuk menggunakan atau mengeluarkan investasi tersebut serta Bank tidak
memiliki kewajiban mengembalikan atau menanggung risiko investasi. Bank mendapatkan imbalan
jasa (fee) atas penyaluran dana tersebut. Sisa dana yang belum tersalurkan dicatat dalam
perkiraan liabilitas segera.

Akad mudharabah muqayyadah adalah suatu kegiatan penyediaan dana oleh shahibul maal untuk
modal investasi atau kerja kepada mudharib untuk melakukan kegiatan usaha sesuai akad
dengan pembagian keuntungan dibagi bersama sesuai dengan kesepakatan.

Zakat adalah sebagian dari harta yang wajib dikeluarkan oleh muzakki (pembayar zakat) untuk
diserahkan kepada mustahiq (penerima zakat). Sumber dana zakat, infak dan shadaqah berasal
dari Bank dan pihak lain yang diterima Bank untuk disalurkan kepada pihak yang berhak sesuai
dengan prinsip syariah.

Bank tidak secara langsung menjalankan fungsi pengelolaan dana zakat, infak, dan shadaqah dan
dana kebajikan.

b. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

Dalam usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana yang
didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilaksanakan dengan ataupun
tidak dilaksanakan dengan syarat serta kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak berelasi,
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

Sejak 1 Januari 2011, berdasarkan PSAK No. 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-pihak
Berelasi”, transaksi antara Bank dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah lain, entitas dan
institusi lain yang terkait dengan Pemerintah Republik Indonesia, dewan komisaris, direksi, dan
karyawan kunci diperhitungkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak berelasi.

19
19
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 323
Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

c. Penyisihan Kerugian Aset Produktif, Aset Non-produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen
dan Kontinjensi

1) Aset produktif terdiri dari giro dan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk Sertifikat
Bank Indonesia Syariah (SBIS), Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS), Tagihan
Reverse Repo SBSN BI, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, investasi pada surat
berharga, piutang, pinjaman qardh, pembiayaan musyarakah, pembiayaan mudharabah, aset
yang diperoleh untuk ijarah, dan komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit seperti
bank garansi dan letter of credit (LC) yang tidak dapat dibatalkan dan standby letters of credit.

Penyisihan kerugian aset produktif dan aset non-produktif bank umum yang melaksanakan
kegiatan berdasarkan prinsip syariah diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI)
No. 8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang
Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah sebagaimana telah diubah
berdasarkan PBI No. 9/9/PBI/2007 tanggal 18 Juni 2007, PBI No.10/24/PBI/2008 tanggal
16 Oktober 2008 dan terakhir dengan PBI No.13/13/PBI/2011 tanggal 24 Maret 2011.

Pedoman pembentukan penyisihan kerugian aset produktif berdasarkan Peraturan Bank


Indonesia tersebut adalah sebagai berikut:

a) Cadangan umum, sekurang-kurangnya sebesar 1% dari aset produktif yang digolongkan


lancar, tidak termasuk Sertifikat Bank Indonesia Syariah dan surat berharga yang
diterbitkan pemerintah berdasarkan prinsip syariah, serta bagian aset produktif yang
dijamin dengan jaminan pemerintah dan agunan tunai berupa giro, tabungan, deposito,
setoran jaminan, dan/atau emas yang diblokir dan disertai dengan surat kuasa pencairan.

b) Cadangan khusus, sekurang-kurangnya sebesar:

(1) 5% dari aset produktif yang digolongkan Dalam Perhatian Khusus setelah dikurangi
agunan;
(2) 15% dari aset produktif yang digolongkan Kurang Lancar setelah dikurangi agunan;
(3) 50% dari aset produktif yang digolongkan Diragukan setelah dikurangi agunan;
(4) 100% dari aset produktif yang digolongkan Macet setelah dikurangi nilai agunan.

c) Kewajiban untuk membentuk penyisihan kerugian aset produktif tidak berlaku bagi aset
produktif untuk transaksi sewa dengan perpindahan hak milik berupa akad ijarah atau ijarah
muntahiyah bittamlik. Bank wajib membentuk penyusutan/amortisasi terhadap aset ijarah
muntahiyah bittamlik (Catatan 2k).

Khusus untuk surat berharga dan penempatan pada bank kualitas ditetapkan menjadi 3 (tiga)
golongan yaitu lancar, kurang lancar, dan macet. Sedangkan untuk penyertaan modal
kualitasnya ditetapkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu lancar, kurang lancar, diragukan, dan
macet.

Penyisihan kerugian liabilitas komitmen dan kontinjensi dicatat pada akun “Estimasi Kerugian
Komitmen dan Kontinjensi”.

Apabila manajemen berpendapat bahwa suatu aset produktif sudah tidak dapat ditagih
kembali, maka aset tersebut harus dihapusbukukan dengan cara saldo aset produktif
dikurangkan dari masing-masing penyisihan kerugiannya. Penerimaan kembali aset produktif
yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan kerugian tahun berjalan.

20
20

324 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

c. Penyisihan Kerugian Aset Produktif, Aset Non-produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen
dan Kontinjensi (lanjutan)

2) Aset non-produktif adalah aset Bank selain aset produktif yang memiliki potensi kerugian,
antara lain dalam bentuk Agunan Yang Diambil Alih (AYDA), Properti Terbengkalai, Rekening
Antar Kantor, dan Suspense Account.

AYDA adalah aset yang diperoleh Bank, baik melalui pelelangan maupun di luar pelelangan
berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk
menjual di luar lelang dari pemilik agunan dalam hal nasabah tidak memenuhi kewajibannya
kepada Bank.

Bank wajib melakukan upaya penyelesaian terhadap AYDA yang dimiliki dan
mendokumentasikan upaya penyelesaian AYDA. Bank wajib melakukan penilaian kembali
terhadap AYDA atas dasar nilai realisasi bersih:
a) pada saat pengambilalihan agunan, dan
b) pada masa-masa berikutnya setelah dilakukan pengambilalihan agunan.

Penetapan nilai realisasi bersih wajib dilakukan oleh penilai independen, untuk AYDA dengan
nilai Rp5.000.000.000 (lima milyar Rupiah) atau lebih. Sementara untuk AYDA dengan nilai di
bawah Rp5.000.000.000 (lima milyar Rupiah) dapat menggunakan penilai internal Bank.

Bank wajib menggunakan nilai yang terendah apabila terdapat beberapa nilai dari penilai
independen atau penilai internal Bank.

AYDA yang telah dilakukan upaya penyelesaian, ditetapkan memiliki kualitas:


a) Lancar, apabila dimiliki sampai dengan 1 (satu) tahun;
b) Macet, apabila dimiliki lebih dari 1 (satu) tahun.

Agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian pembiayaan (disajikan dalam
akun aset lain) diakui sebesar nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah nilai wajar aset
setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan. Selisih antara nilai bersih yang dapat
direalisasikan dengan saldo piutang atau pembiayaan yang tidak dapat ditagih diakui sebagai
penambah atau pengurang penyisihan kerugian piutang atau pembiayaan.

Rekening Antar Kantor adalah akun tagihan yang timbul dari transaksi antar kantor yang
belum diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.

Suspense account adalah akun yang digunakan untuk menampung transaksi yang tidak
teridentifikasi atau tidak didukung dengan dokumen pencatatan yang memadai sehingga tidak
dapat diklasifikasikan dalam akun yang seharusnya.

Bank wajib melakukan upaya penyelesaian rekening antar kantor dan suspense account.

Kualitas rekening antar kantor dan suspense account ditetapkan sebagai berikut:
(1) Lancar, apabila tercatat dalam pembukuan Bank sampai dengan 180 (seratus delapan
puluh) hari.
(2) Macet, apabila tercatat dalam pembukuan Bank lebih dari 180 (seratus delapan puluh)
hari.

d. Penempatan pada Bank Indonesia

Penempatan pada Bank Indonesia terdiri dari Giro wadiah pada Bank Indonesia, Fasilitas
Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS), Tagihan Reverse Repo SBSN Bank Indonesia, dan
Sertifikat Bank Indonesia Syariah yang merupakan sertifikat yang diterbitkan Bank Indonesia
sebagai bukti penitipan dana berjangka pendek dengan prinsip jualah.

2121

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 325


Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

e. Giro pada Bank Lain

Giro pada Bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian. Bonus
yang diterima Bank dari bank umum syariah diakui sebagai pendapatan usaha lainnya.
Penerimaan jasa giro dari bank non-syariah tidak diakui sebagai pendapatan Bank dan digunakan
untuk dana kebajikan (qardhul hasan). Penerimaan jasa giro dari bank non-syariah tersebut
sebelum disalurkan dicatat sebagai liabilitas Bank.

f. Penempatan pada Bank Lain

Penempatan pada bank lain adalah penanaman dana Bank pada bank syariah lainnya dan/atau
bank perkreditan rakyat syariah antara lain dalam bentuk wadiah, deposito berjangka dan/atau
tabungan mudharabah, pembiayaan yang diberikan dan bentuk-bentuk penempatan lainnya
berdasarkan prinsip syariah. Penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo penempatan
dikurangi dengan penyisihan kerugian.

g. Investasi pada Surat Berharga

Surat berharga syariah adalah surat bukti penanaman dalam surat berharga berdasarkan prinsip
syariah yang lazim diperdagangkan di pasar uang syariah dan/atau pasar modal syariah antara
lain obligasi syariah, sertifikat reksadana syariah dan surat berharga lainnya berdasarkan prinsip
syariah.

Sejak tanggal 1 Januari 2012, investasi pada surat berharga, kecuali Reksadana, diklasifikasikan
berdasarkan model usaha yang ditentukan oleh Bank berdasarkan klasifikasi sesuai PSAK No.
110 tentang “Akuntansi Sukuk” sebagai berikut:

1) Surat berharga diukur pada biaya perolehan disajikan sebesar biaya perolehan (termasuk
biaya transaksi) yang disesuaikan dengan premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi.
Premi dan diskonto diamortisasi selama periode hingga jatuh tempo.

2) Surat berharga diukur pada nilai wajar, yang dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan
atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan
dalam laporan laba rugi komprehensif periode yang bersangkutan.

Jumlah tercatat pada tanggal 1 Januari 2012 untuk sukuk yang telah diterbitkan sebelum 1 Januari
2012, merupakan jumlah tercatat awal dan PSAK 110 diterapkan atas sukuk tersebut.

Investasi dalam unit penyertaan reksadana syariah dinyatakan sebesar nilai pasar sesuai nilai aset
bersih dari reksadana pada tanggal laporan posisi keuangan.

Wesel ekspor merupakan transaksi yang timbul karena adanya pembayaran dimuka kepada pihak
lain sehubungan dengan transaksi ekspor impor nasabah. Wesel ekspor dinyatakan sebesar
saldonya.

Sebelum 1 Januari 2012, investasi pada surat berharga diklasifikasikan berdasarkan tujuan
manajemen pada saat pembelian surat berharga tersebut didasarkan atas klasifikasi sesuai PSAK
No. 55 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” sebagai berikut:

1) Dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan
premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi. Premi dan diskonto diamortisasi selama
periode hingga jatuh tempo.

22

22
326 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri
PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

g. Investasi pada Surat Berharga (lanjutan)

Sebelum 1 Januari 2012, investasi pada surat berharga diklasifikasikan berdasarkan tujuan
manajemen pada saat pembelian surat berharga tersebut didasarkan atas klasifikasi sesuai PSAK
No. 55 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” sebagai berikut:
(lanjutan)

2) Tersedia untuk dijual, yang dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang
belum direalisasi, akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar, setelah pajak tangguhan, diakui
dan disajikan sebagai komponen ekuitas. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
tersebut dikreditkan atau dibebankan pada saat realisasi pada laporan laba rugi tahun
berjalan.

3) Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang dinyatakan sebesar nilai wajar.
Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai
wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan. Atas penjualan surat
berharga yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, perbedaan antara harga jual
dengan harga perolehan diakui sebagai keuntungan atau kerugian penjualan pada periode
dimana surat berharga tersebut dijual.

Penyisihan kerugian disajikan sebagai pengurang dari akun surat berharga.

h. Piutang

Piutang adalah tagihan yang timbul dari pembiayaan berdasarkan akad murabahah, akad istishna
dan/atau akad ijarah.

Akad murabahah adalah akad pembiayaan suatu barang dengan menegaskan harga beli kepada
pembeli dan dibayar dengan harga yang lebih tinggi sebagai keuntungan yang disepakati.

Piutang murabahah dinyatakan sebesar jumlah piutang setelah dikurangi dengan marjin yang
ditangguhkan yang dapat direalisasikan dan penyisihan kerugian. Bank menetapkan penyisihan
kerugian sesuai dengan kualitas piutang murabahah berdasarkan penelaahan atas masing-
masing saldo piutang.

Akad istishna adalah akad pembiayaan barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang
tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan atau pembeli
(Mustashni’) dan penjual atau pembuat (Shani’).

Piutang istishna disajikan sebesar tagihan kepada pembeli dikurangi dengan penyisihan kerugian.
Bank menetapkan penyisihan kerugian sesuai dengan kualitas piutang istishna berdasarkan
penelaahan atas masing-masing saldo piutang.

Akad ijarah adalah akad penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna atau manfaat
dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan
kepemilikan barang tersebut kepada penyewa.

Akad ijarah muntahiyah bittamlik adalah akad penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak
guna atau manfaat dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa dengan opsi
pemindahan kepemilikan barang kepada penyewa.

23

23
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 327
Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Piutang (lanjutan)

Perpindahan hak milik obyek sewa kepada penyewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik dapat
dilakukan dengan:

(i) hibah;
(ii) penjualan sebelum akad berakhir sebesar harga yang sebanding dengan sisa cicilan sewa;
(iii) penjualan pada akhir masa sewa dengan pembayaran tertentu yang disepakati pada awal
akad; dan
(iv) penjualan secara bertahap sebesar harga tertentu yang disepakati dalam akad.

i. Pembiayaan

Piutang pendapatan ijarah diakui pada saat jatuh tempo sebesar sewa yang belum diterima dan
disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan, yaitu sebesar saldo piutang.

Pembiayaan bagi hasil dapat dilakukan dengan akad mudharabah dan akad musyarakah.

Akad mudharabah dalam pembiayaan adalah akad kerja sama suatu usaha antara pihak pertama
(malik, shahibul mal, atau bank syariah) yang menyediakan seluruh modal dan pihak kedua (amil,
mudharib, atau nasabah) yang bertindak selaku pengelola dana dengan membagi keuntungan
usaha sesuai dengan persentase tertentu yang disepakati dalam akad, sedangkan kerugian
ditanggung sepenuhnya oleh bank syariah kecuali jika pihak kedua melakukan kesalahan yang
disengaja, lalai atau menyalahi perjanjian.

Pembiayaan mudharabah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan penyisihan


kerugian. Bank menetapkan penyisihan kerugian sesuai dengan kualitas pembiayaan berdasarkan
penelaahan atas masing-masing saldo pembiayaan.

Apabila pembiayaan mudharabah mengalami penurunan nilai akibat hilang, rusak atau faktor lain
sebelum dimulainya usaha karena adanya kerusakan atau sebab lainnya tanpa adanya kelalaian
atau kesalahan pihak pengelola dana, maka rugi tersebut mengurangi saldo pembiayaan
mudharabah dan diakui sebagai kerugian Bank. Apabila pembiayaan mudharabah mengalami
penurunan nilai akibat hilang, rusak atau faktor lain setelah dimulainya usaha tanpa adanya
kelalaian atau kesalahan pengelola dana maka kerugian penurunan nilai tersebut diperhitungkan
pada saat bagi hasil. Kerugian pembiayaan mudharabah akibat kelalaian atau kesalahan
pengelola dana dibebankan pada pengelola dana dan tidak mengurangi pembiayaan
mudharabah.

Akad musyarakah adalah akad kerja sama di antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha
tertentu dimana masing-masing pihak memberikan porsi dana dengan ketentuan bahwa
keuntungan akan dibagi sesuai dengan persentase yang disepakati, sedangkan kerugian
ditanggung sesuai dengan porsi dana masing-masing.

Musyarakah permanen adalah musyarakah dengan ketentuan bagian dana setiap mitra ditentukan
sesuai akad dan jumlahnya tetap hingga akhir masa akad.

24

328 Laporan Tahunan 2012 24 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

i. Pembiayaan (lanjutan)

Musyarakah menurun (musyarakah mutanaqisha) adalah musyarakah dengan ketentuan bagian


dana salah satu mitra akan dialihkan secara bertahap kepada mitra lainnya sehingga bagian
dananya akan menurun dan pada akhir masa akad mitra lain tersebut akan menjadi pemilik penuh
usaha tersebut.

Pembiayaan musyarakah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan penyisihan


kerugian. Bank menetapkan penyisihan kerugian sesuai dengan kualitas pembiayaan berdasarkan
penelaahan atas masing-masing saldo pembiayaan musyarakah.

j. Pinjaman Qardh

Pinjaman qardh adalah penyaluran dana dengan akad qardh.

Akad qardh adalah akad pinjaman dana kepada nasabah dengan ketentuan bahwa nasabah wajib
mengembalikan dana yang diterimanya pada waktu yang telah disepakati.

Pinjaman qardh meliputi pembiayaan dengan akad hawalah dan rahn. Akad hawalah adalah akad
pengalihan utang dari pihak yang berutang (nasabah) kepada pihak lain (Bank) yang wajib
menanggung atau membayar. Atas transaksi ini Bank mendapatkan imbalan (ujrah) dan diakui
pada saat diterima.

Rahn merupakan transaksi gadai barang atau harta dari nasabah kepada Bank dengan uang
sebagai gantinya. Barang atau harta yang digadaikan tersebut dinilai sesuai harga pasar dikurangi
persentase tertentu. Atas transaksi ini Bank mendapatkan imbalan (ujrah) dan diakui selama
periode akad.

Pinjaman qardh diakui sebesar jumlah dana yang dipinjamkan pada saat terjadinya. Kelebihan
penerimaan dari pinjaman atas qardh yang dilunasi diakui sebagai pendapatan pada saat
terjadinya. Pinjaman qardh disajikan sebesar saldo dikurangi penyisihan kerugian. Bank
menetapkan penyisihan kerugian qardh berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo.

k. Aset yang Diperoleh untuk Ijarah

Aset yang diperoleh untuk ijarah adalah aset yang dijadikan objek sewa (ijarah) dan diakui sebesar
harga perolehan. Objek sewa dalam transaksi ijarah disusutkan sesuai kebijakan penyusutan aset
sejenis, sedangkan objek sewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik disusutkan sesuai masa sewa.

Aset yang diperoleh untuk ijarah disajikan sebesar nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi
penyusutan dan amortisasi.

l. Aset Istishna dalam Penyelesaian

Aset istishna dalam penyelesaian adalah aset istishna yang masih dalam proses pembuatan.

Jika penyelesaian pembayaran dilakukan bersamaan dengan proses pembuatan aset istishna,
maka:

1) Biaya ditangguhkan yang berasal dari biaya pra akad diakui sebagai aset istishna dalam
penyelesaian pada saat akad ditandatangani.

25

PT Bank Syariah Mandiri 25 Laporan Tahunan 2012 329


Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

l. Aset Istishna dalam Penyelesaian (lanjutan)

Jika penyelesaian pembayaran dilakukan bersamaan dengan proses pembuatan aset istishna,
maka (lanjutan):

2) Biaya istishna diakui sebagai aset istishna dalam penyelesaian pada saat terjadinya.

3) Biaya istishna paralel diakui sebagai aset istishna dalam penyelesaian pada saat diterimanya
tagihan dari sub kontraktor sebesar jumlah tagihan.

m. Aset Tetap

Aset tetap disajikan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Aset tetap
disusutkan sejak bulan ketika aset tersebut digunakan dengan menggunakan metode garis lurus
selama taksiran masa manfaat aset sebagai berikut:

Tahun
Bangunan 20
Instalasi, inventaris kantor, dan kendaraan bermotor 5

Tanah dicatat berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada saat terjadinya, pemugaran dan peningkatan
daya guna dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Pada saat aset tetap sudah tidak digunakan lagi
atau dijual, nilai buku dan akumulasi penyusutan dari aset tetap tersebut dikeluarkan dari akun
aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
tahun berjalan.

Nilai tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada
manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau
rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto
hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada
tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

Nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset diestimasikan ketika kejadian atau perubahan
keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak sepenuhnya dapat diperoleh
kembali. Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai kerugian pada laporan laba rugi
komprehensif tahun berjalan.

n. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka (disajikan dalam akun “Aset Lain-lainnya”) diamortisasi selama masa
manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

o. Liabilitas Segera

Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera
dibayarkan sesuai dengan perintah pemberi amanat atau perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.
Liabilitas segera dinyatakan sebesar liabilitas Bank.

26
26

330 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

p. Simpanan Wadiah

Simpanan wadiah merupakan simpanan pihak lain dalam bentuk giro wadiah dan tabungan
wadiah. Giro wadiah dapat digunakan sebagai instrumen pembayaran dan dapat ditarik setiap
saat melalui cek, dan bilyet giro. Giro wadiah serta tabungan wadiah mendapatkan bonus sesuai
kebijaksanaan Bank. Simpanan dalam bentuk giro wadiah dan tabungan wadiah dinyatakan
sebesar liabilitas Bank.

q. Simpanan dari Bank Lain

Simpanan dari bank lain adalah liabilitas Bank kepada bank lain dalam bentuk giro wadiah,
tabungan wadiah, dan Sertifikat Investasi mudharabah Antarbank (SIMA). Simpanan dari bank
lain dinyatakan sebesar liabilitas Bank kepada bank lain.

r. Pembiayaan Diterima

Pembiayaan diterima merupakan dana yang diperoleh dari entitas lain dengan kewajiban
pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan dalam akad. Pembiayaan diterima diakui
sebesar nilai nominalnya pada saat perjanjian ditandatangani.

s. Surat Berharga Subordinasi yang Diterbitkan

Surat berharga subordinasi yang diterbitkan disajikan sebesar nilai nominal. Biaya-biaya yang
timbul dari penerbitan surat berharga diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktunya.

t. Dana Syirkah Temporer

Dana syirkah temporer adalah dana yang diterima oleh Bank. Bank mempunyai hak untuk
mengelola dan menginvestasikan dana, baik sesuai dengan kebijakan Bank atau kebijakan
pembatasan dari pemilik dana, dengan keuntungan dibagikan sesuai dengan kesepakatan.

Hubungan antara Bank dan pemilik dana syirkah temporer merupakan hubungan kemitraan
berdasarkan akad mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah atau musyarakah. Contoh
dari dana syirkah temporer adalah penerimaan dana dari investasi mudharabah muthlaqah,
mudharabah muqayyadah, mudharabah musytarakah, dan akun lain yang sejenis.

1) Mudharabah muthlaqah adalah mudharabah dimana pemilik dana (shahibul maal)


memberikan kebebasan kepada pengelola dana (mudharib/Bank) dalam pengelolaan
investasinya.

2) Mudharabah muqayyadah adalah mudharabah dimana pemilik dana memberikan batasan


kepada pengelola dana, antara lain mengenai tempat, cara dan atau obyek investasi.

3) Mudharabah musytarakah adalah bentuk mudharabah dimana pengelola dana juga


menyertakan modal atau dananya dalam kerja sama investasi.

Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai liabilitas. Hal ini karena Bank tidak
berkewajiban untuk mengembalikan jumlah dana awal dari pemilik dana kecuali akibat kelalaian
atau wanprestasi ketika mengalami kerugian. Di sisi lain dana syirkah temporer tidak dapat
digolongkan sebagai ekuitas karena mempunyai waktu jatuh tempo dan pemilik dana tidak
mempunyai hak kepemilikan yang sama dengan pemegang saham seperti hak voting dan hak
atas realisasi keuntungan yang berasal dari aset lancar dan aset non-investasi (current and other
non-investment accounts).

27
27

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 331


Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

t. Dana Syirkah Temporer (lanjutan)

Dana syirkah temporer merupakan salah satu unsur laporan posisi keuangan, hal tersebut sesuai
dengan prinsip syariah yang memberikan hak kepada Bank untuk mengelola dana, termasuk
untuk mencampur dana dimaksud dengan dana lainnya.

Pemilik dana syirkah temporer memperoleh bagian atas keuntungan sesuai kesepakatan dan
menerima kerugian berdasarkan jumlah dana dari masing-masing pihak. Pembagian hasil dana
syirkah temporer dapat dilakukan dengan konsep bagi hasil atau bagi untung.

u. Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib

Pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai mudharib terdiri atas pendapatan pembiayaan
dengan akad murabahah, istishna, ijarah (sewa), dan pendapatan dari bagi hasil yaitu
mudharabah, musyarakah dan pendapatan usaha utama lainnya.

Pengakuan keuntungan transaksi murabahah dengan pembayaran tangguh atau secara angsuran
dilakukan selama periode akad sesuai dengan tingkat risiko dan upaya untuk merealisasikan
keuntungan tersebut. Metode yang diterapkan Bank adalah metode efektif (anuitas) sesuai jangka
waktu akad.

Bank menetapkan kebijakan tingkat risiko berdasarkan ketentuan internal. Bank melakukan
penghentian amortisasi keuntungan ditangguhkan pada saat pembiayaan diklasifikasikan sebagai
non-performing.

Pendapatan istishna diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian atau metode
akad selesai.

Pendapatan ijarah diakui selama masa akad secara proporsional.

Pendapatan bagi hasil musyarakah yang menjadi hak mitra pasif diakui dalam periode terjadinya
hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati.

Pendapatan bagi hasil mudharabah diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah
yang disepakati, dan tidak diperkenankan mengakui pendapatan dari proyeksi hasil usaha.

Setoran dari debitur dengan kualitas non-performing diperlakukan sebagai pengembalian harga
perolehan atau pokok piutang/pembiayaan. Kelebihan pembayaran di atas harga perolehan atau
pokok piutang/pembiayaan diakui sebagai pendapatan pada saat diterimanya. Khusus untuk
transaksi ijarah, setoran dari debitur dengan kualitas non-performing diperlakukan sebagai
pelunasan piutang sewa.

v. Pendapatan Usaha Utama Lainnya

Pendapatan usaha utama lainnya terdiri dari pendapatan dari Sertifikat Bank Indonesia Syariah,
pendapatan dari penempatan pada bank syariah lain dan pendapatan bagi hasil surat berharga
syariah. Pendapatan usaha utama lainnya diakui secara akrual.

w. Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer

Hak nasabah atas bagi hasil dana syirkah temporer merupakan bagian bagi laba milik nasabah
yang didasarkan pada prinsip mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah dan
mudharabah musytarakah atas hasil pengelolaan dana mereka oleh Bank. Pendapatan yang
dibagikan adalah pendapatan yang telah diterima.

28
28

332 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

w. Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer (lanjutan)

Pembagian laba dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil yaitu dihitung dari pendapatan Bank
yang diterima berupa laba bruto (gross profit margin).

Jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil atas pembiayaan yang diberikan dan atas aset produktif
lainnya akan dibagikan kepada nasabah penyimpan dana dan Bank, dihitung secara proporsional
sesuai dengan alokasi dana nasabah dan Bank yang dipakai dalam pembiayaan yang diberikan
dan aset produktif lainnya yang disalurkan. Selanjutnya, jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil
yang tersedia untuk nasabah tersebut kemudian dibagihasilkan ke nasabah penabung dan
deposan sebagai shahibul maal dan Bank sebagai mudharib sesuai dengan porsi nisbah bagi
hasil yang telah disepakati bersama sebelumnya. Pendapatan marjin dan bagi hasil dari
pembiayaan dan aset produktif lainnya yang memakai dana Bank, seluruhnya menjadi milik Bank,
termasuk pendapatan dari transaksi Bank berbasis imbalan.

x. Sumber dan Penyaluran Dana Zakat dan Kebajikan

Sumber dan penyaluran dana zakat dan kebajikan, pengelolaannya diserahkan kepada LAZNAS
BSM.

Denda/sanksi diberikan kepada nasabah yang mampu membayar, tetapi menunda pembayaran
dengan sengaja dikenakan denda berupa sejumlah uang yang besarnya tidak ditentukan atas
dasar kesepakatan dan tidak dibuat saat akad ditandatangani. Dana yang berasal dari
denda/sanksi diperuntukkan untuk dana sosial/kebajikan.

y. Pendapatan Imbalan Jasa Perbankan

Pendapatan imbalan jasa perbankan pada umumnya diakui pada saat kas diterima kecuali
premium/diskonto yang belum diamortisasi diakui secara akrual.

z. Penyisihan Imbalan Kerja Karyawan

Imbalan kerja sehubungan dengan imbalan pasca kerja dan imbalan kerja jangka panjang lainnya
diakui selama masa kerja karyawan yang bersangkutan sesuai dengan imbalan yang lebih
tinggi antara Undang-Undang RI Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003
(UU No. 13/2003) atau peraturan Bank.

Imbalan pasca kerja

Mulai tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “perubahan yang
besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam Imbalan Kerja”. Penerapan PSAK
No. 24 (Revisi 2010) tidak menimbulkan laporan keuangan.

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, pembebanan biaya untuk imbalan kerja
karyawan ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuaria “Projected Unit Credit”.
Keuntungan dan kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi
keuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan
sebelumnya melebihi 10% dari liabilitas manfaat pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau
kerugian tersebut diakui berdasarkan metode garis lurus sepanjang ekspektasi sisa masa kerja
rata-rata karyawan. Lebih lanjut, biaya jasa lalu yang belum vested yang timbul dari pengenalan
program manfaat pasti atau perubahan liabilitas manfaat dari program yang ada, diamortisasi
dengan metode garis lurus selama periode rata-rata hingga manfaat tersebut vested.

Bank juga menyelenggarakan Dana Pensiun iuran pasti melalui program Dana Pensiun Lembaga
Keuangan (DPLK). Iuran yang ditanggung Bank diakui sebagai beban pada tahun berjalan.

29
29

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 333


Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

z. Penyisihan Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan)

Imbalan kerja jangka panjang

Bank memberikan imbalan kerja jangka panjang dalam bentuk cuti besar dan penghargaan masa
kerja. Untuk imbalan kerja jangka panjang, PSAK No. 24 (Revisi 2010) mengharuskan perlakuan
akuntansi yang hampir sama dengan akuntansi untuk program manfaat pasti (sebagaimana
disajikan pada paragraf sebelum ini), kecuali bahwa semua keuntungan dan kerugian aktuaria dan
biaya jasa lalu yang timbul harus diakui sekaligus dalam laporan laba rugi komprehensif tahun
berjalan.

aa. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan
Bank.

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi
dilakukan.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing
dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs laporan posisi keuangan (Reuters pukul 16.00
Waktu Indonesia Barat), yaitu masing-masing sebesar (dalam Rupiah penuh):

2012 2011
1 Dolar Amerika Serikat 9.637,50 9.067,50
1 Dolar Australia 10.007,10 9.205,78
1 Euro 12.731,62 11.714,76
1 Dolar Singapura 7.878,61 6.893,55
1 Riyal Arab Saudi 2.569,83 2.417,36
1 Yen Jepang 111,77 116,82

Selisih penjabaran aset dan liabilitas mata uang asing dalam Rupiah diakui sebagai pendapatan
atau beban tahun berjalan.

ab. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset
dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk
tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di
masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, juga diakui sejauh besar
kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang diharapkan akan
digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika utang dilunasi, berdasarkan tarif pajak
(dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal
laporan posisi keuangan.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila
diajukan permohonan keberatan atau banding, ketika hasil keberatan atau banding sudah
ditetapkan.

30
30
334 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri
PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

ac. Laba Bersih per Saham Dasar

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang
dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan.

Laba bersih yang digunakan untuk menghitung laba per saham dasar untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sejumlah Rp805.690.561.013
dan Rp551.070.247.617. Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham beredar yang digunakan
sebagai pembagi dalam menghitung laba per saham dasar pada tanggal 31 Desember 2012 dan
2011, masing-masing adalah 238.206.089 lembar saham dan 163.210.357 lembar saham.

ad. Penggunaan Estimasi

Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia,
dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:

1) nilai aset dan liabilitas dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada
tanggal laporan keuangan;
2) jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan
tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.

ae. Pertimbangan dan estimasi akuntansi yang signifikan

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank, manajemen telah melakukan pertimbangan
profesional dan estimasi dalam menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
Beberapa pertimbangan profesional dan estimasi yang signifikan adalah sebagai berikut:

Usaha yang berkelanjutan

Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan
kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan
usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian
material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk
melanjutkan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar
usaha yang berkelanjutan.

Aset pajak tangguhan

Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada
periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan. Justifikasi
manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai
dengan waktu yang tepat dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi
rencana perpajakan ke depan.

Penyisihan imbalan kerja karyawan

Penyisihan imbalan kerja karyawan ditentukan berdasarkan perhitungan dari aktuaria. Perhitungan
aktuaria menggunakan asumsi-asumsi seperti tingkat diskonto, tingkat pengembalian investasi,
tingkat kenaikan gaji, tingkat kematian, tingkat pengunduran diri dan lain-lain.

31
31
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 335
Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

ae. Pertimbangan dan estimasi akuntansi yang signifikan (lanjutan)

Penyisihan imbalan kerja karyawan (lanjutan)

Karena imbalan kerja tersebut memiliki sifat jangka panjang, maka perkiraan tersebut memiliki
ketidakpastian yang signifikan.

af. Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Pengungkapan

Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2012:

1) PSAK No. 101 (Revisi 2011) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan
pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi,
saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan
jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian, dan memperkenalkan
pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan,
pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar
akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan.

Perubahan signifikan yang ditimbulkan standar akuntansi tersebut terhadap Bank adalah
sebagai berikut:

- Laporan keuangan terdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi
Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, Laporan Rekonsiliasi
Pendapatan dan Bagi Hasil, Laporan Sumber dan Penyaluran Dana Zakat, Laporan
Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan, dan Catatan atas Laporan Keuangan dan
Penambahan Laporan Posisi Keuangan yang Menunjukkan Saldo Awal (dalam hal
terjadi reklasifikasi atau penyajian kembali). Sedangkan sebelumnya, laporan terdiri dari
Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, Laporan
rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil, Laporan sumber dan penyaluran dana zakat,
Laporan sumber dan Catatan atas Laporan Keuangan.

- Tambahan pengungkapan yang diperlukan, contohnya adalah pengelolaan permodalan


dan pengungkapan kepatuhan terhadap standar akuntansi.

2) PSAK No. 110 (Revisi 2011) “Akuntansi Sukuk”, mengatur pengakuan, pengukuran,
penyajian, dan pengungkapan transaksi sukuk.

Bank juga telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2012 yang tidak
memiliki dampak yang material terhadap laporan keuangan Bank:

1) PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja”. PSAK revisi ini mengatur akuntansi dan
pengungkapan imbalan kerja dan mensyaratkan pengakuan liabilitas dan beban jika pekerja
telah memberikan jasanya dan entitas menikmati manfaat ekonomik yang dihasilkan dari jasa
tersebut.

2) PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap”. PSAK ini mengatur perlakuan akuntansi aset tetap,
sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi
entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam
akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan
penyusutan, dan rugi penurunan nilainya.

3) PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Mengatur perlakuan akuntansi
untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk
pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada
laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode
kini yang diakui pada laporan keuangan.

32
32

336 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

af. Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Pengungkapan (lanjutan)

Bank juga telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2012 yang tidak
memiliki dampak yang material terhadap laporan keuangan Bank (lanjutan):

4) PSAK No. 56 (Revisi 2011) “Laba per Saham”. PSAK revisi ini menetapkan prinsip penentuan
dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas
yang berbeda pada periode pelaporan yang sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk
entitas yang sama.

5) ISAK No. 15 “PSAK No. 24 “Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum
dan Interaksinya”. Memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus
dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (Revisi
2010), “Imbalan Kerja”.

3. GIRO DAN PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA


2012 2011
Giro wadiah
Rupiah 2.211.133.768.662 2.024.486.298.897
Mata uang asing 31.321.875.000 24.028.875.000
Jumlah giro wadiah 2.242.455.643.662 2.048.515.173.897
Penempatan pada Bank Indonesia
Fasilitas Simpanan
Bank Indonesia Syariah 3.125.000.000.000 4.750.000.000.000
Reverse Repo SBSN
Bank Indonesia 57.922.744.536 198.975.080.397
Sertifikat Bank Indonesia Syariah - 100.000.000.000
Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia 3.182.922.744.536 5.048.975.080.397
Jumlah giro dan penempatan pada
Bank Indonesia 5.425.378.388.198 7.097.490.254.294

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 6/21/PBI/2004 tanggal 3 Agustus 2004 tentang
Giro Wajib Minimum dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan
Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia
No. 8/23/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan terakhir berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI)
No. 10/23/PBI/2008 tanggal 16 Oktober 2008, setiap bank diwajibkan memelihara Giro Wajib Minimum
(GWM) dalam Rupiah dan mata uang asing yang besarnya ditetapkan sebesar 5% dan 1% dari dana
pihak ketiga dalam Rupiah dan mata uang asing.
Persentase GWM dalam mata uang Rupiah pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-
masing sebesar 5,06% dan 5,08%. Sedangkan persentase GWM dalam mata uang asing pada
tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar 1,22% dan 1,21%.
Bank menempatkan dana pada Fasilitas Bank Indonesia Syariah (FASBIS) dengan memperoleh
imbalan per tahun untuk tahun 2012 dan 2011 masing-masing berkisar antara 3,75% sampai dengan
5,75% dan antara 4,50% sampai dengan 5,75% yang diakui pada saat jatuh tempo.
Reverse repo SBSN Bank Indonesia adalah tagihan atas transaksi pembelian SBSN oleh Bank dari
Bank Indonesia, dengan janji penjualan kembali oleh Bank sesuai dengan harga dan jangka waktu
yang disepakati.

33
33

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 337


Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

3. GIRO DAN PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA (lanjutan)

Bank memperoleh imbalan per tahun atas reverse repo SBSN Bank Indonesia untuk tahun 2012
berkisar antara 4,40% sampai dengan 4,42%, sedangkan untuk tahun 2011 sebesar 4,60%, yang
diakui selama periode transaksi reverse repo tersebut. Jangka waktu Reverse Repo SBSN Bank
Indonesia pada tanggal 31 Desember 2012 adalah selama 27 hari.

4. GIRO PADA BANK LAIN


2012 2011
Pihak ketiga
Bank Umum Syariah
Riyal Arab Saudi
Al Rajhi Bank 457.719.745 430.561.988
Dolar Amerika Serikat
Al Rajhi Bank 41.178.050 38.742.617
498.897.795 469.304.605
Bank Non-Syariah
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk. 3.065.711.056 31.693.767.302
Dolar Amerika Serikat
Wells Fargo Bank N.A
(dahulu Wachovia Bank N.A) 69.215.490.125 100.824.248.851
Citibank N.A 46.603.039.006 63.477.733.398
Deutsche Bank AG 25.478.722.454 26.888.119.710
PT Bank Central Asia Tbk. 7.712.770.203 209.012.205.656
Commerzbank AG 1.575.658.198 1.173.105.546
Dolar Singapura
United Overseas Bank Limited 2.659.825.321 1.320.664.410
DBS Bank Singapore Ltd 2.498.381.123 -
Euro
Commerz Bank AG 3.046.431.710 1.855.643.756
Deutsche Bank AG 1.809.408.540 -
Dolar Australia
Australia and New Zealand Bank 1.002.565.917 929.446.848
Yen Jepang
Sumitomo Mitsui Bank 29.823.037 89.223.379
164.697.826.690 437.264.158.856
Jumlah pihak ketiga 165.196.724.485 437.733.463.461

34

34
338 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri
PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

4. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan)

2012 2011

Pihak berelasi (Catatan 37)


Bank Umum Syariah
Rupiah
PT Bank BNI Syariah 5.924.789.658 30.615.951.236
Dolar Amerika Serikat
PT Bank BNI Syariah - 5.622.797.916
Bank Non-Syariah
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 80.401.833.222 86.637.646.193
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 116.367.311 76.381.567
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 100.000.000 -
PT Bank BPD Sulawesi Tengah 4.648.479 3.855.795
PT Bank Aceh 2.489.376 18.174.442
PT BPD Jawa Tengah 2.243.240 801.317
PT Bank BPD Sumatera Barat (Bank Nagari) - 1.000.000
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 14.124.536.020 21.128.374.162
Dolar Singapura
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 5.415.827.923 4.271.498.638
Jumlah pihak berelasi 106.092.735.229 148.376.481.266
Jumlah giro pada bank lain 271.289.459.714 586.109.944.727
Penyisihan kerugian (2.728.200.198) (6.150.962.855)
Bersih 268.561.259.516 579.958.981.872

Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian giro pada bank lain adalah sebagai berikut:

2012

Rupiah Mata uang Asing Jumlah

Saldo awal tahun 1.807.554.537 4.343.408.318 6.150.962.855


Pemulihan selama tahun berjalan (896.068.113) (2.801.094.599) (3.697.162.712)
Selisih kurs - 274.400.055 274.400.055

Saldo akhir tahun 911.486.424 1.816.713.774 2.728.200.198

2011

Rupiah Mata uang Asing Jumlah

Saldo awal tahun 1.913.833.331 3.387.977.497 5.301.810.828


(Pemulihan)/penyisihan selama
tahun berjalan (106.278.794) 933.809.433 827.530.639
Selisih kurs - 21.621.388 21.621.388

Saldo akhir tahun 1.807.554.537 4.343.408.318 6.150.962.855

35

35
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 339
Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

4. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan)

Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen, kolektibilitas seluruh giro pada bank lain
pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 digolongkan lancar. Manajemen berpendapat bahwa
jumlah penyisihan kerugian giro pada bank lain adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian
akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia.

Seluruh jasa giro yang diterima dari giro pada bank non-syariah dicatat sebagai dana kebajikan
(Catatan 14).

5. PENEMPATAN PADA BANK LAIN


2012 2011
Pihak ketiga
Rupiah
Sertifikat Investasi Mudharabah
Antarbank (SIMA)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk. -
Unit Usaha Syariah 50.000.000.000 -
PT Bank Victoria Syariah 15.000.000.000 -
Deposito berjangka
PT Bank Danamon Indonesia Tbk. -
Unit Usaha Syariah - 50.000.000.000
Mata uang asing
Sertifikat Investasi Mudharabah
Antarbank (SIMA)
PT Bank Maybank Indonesia Syariah - 36.270.000.000
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. - 45.337.500.000
Jumlah pihak ketiga 65.000.000.000 131.607.500.000

Pihak berelasi (Catatan 37)


Rupiah
Sertifikat Investasi Mudharabah
Antarbank (SIMA)
PT Bank BRISyariah 50.000.000.000 50.000.000.000
Deposito berjangka
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. -
Unit Usaha Syariah 30.000.000.000 -
PT BPD Jawa Tengah - Unit Usaha Syariah 25.000.000.000 -
Jumlah pihak berelasi 105.000.000.000 50.000.000.000
Jumlah penempatan pada bank lain 170.000.000.000 181.607.500.000
Penyisihan kerugian (1.700.000.000) (1.816.075.000)
Bersih 168.300.000.000 179.791.425.000

36

340 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri

36
PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

5. PENEMPATAN PADA BANK LAIN (lanjutan)

Bagi hasil deposito berjangka Rupiah berkisar antara 4,75% sampai dengan 5,00% per tahun untuk
tahun 2012 dan berkisar antara 6,75% sampai dengan 7,00% per tahun untuk tahun 2011.

Bagi hasil SIMA dalam Rupiah berkisar antara 3,90% sampai dengan 4,60% per tahun untuk tahun
2012 dan 4,70% sampai dengan 6,30% per tahun untuk tahun 2011. Bagi hasil SIMA dalam mata
uang asing berkisar antara 0,70% sampai dengan 4,27% per tahun untuk tahun 2012 dan 0,70% per
tahun untuk tahun 2011.

Penempatan pada bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo sebelum dikurangi penyisihan
kerugian adalah sebagai berikut:

2012 2011
Kurang dari 1 bulan 170.000.000.000 136.270.000.000
1 - 3 bulan - 45.337.500.000
Jumlah 170.000.000.000 181.607.500.000

Penempatan pada bank lain berdasarkan jangka waktu sebelum dikurangi penyisihan kerugian adalah
sebagai berikut:

2012 2011
1 - 3 bulan 145.000.000.000 136.270.000.000
Lebih dari 3 bulan 25.000.000.000 45.337.500.000
Jumlah 170.000.000.000 181.607.500.000

Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut:

2012

Rupiah Mata uang Asing Jumlah

Saldo awal tahun 1.000.000.000 816.075.000 1.816.075.000


Penyisihan/(pemulihan) selama
tahun berjalan 700.000.000 (816.075.000) (116.075.000)

Saldo akhir tahun 1.700.000.000 - 1.700.000.000

2011

Rupiah Mata uang Asing Jumlah

Saldo awal tahun 1.900.000.000 - 1.900.000.000


(Pemulihan)/penyisihan selama
tahun berjalan (900.000.000) 816.075.000 (83.925.000)

Saldo akhir tahun 1.000.000.000 816.075.000 1.816.075.000

37

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 341


37
Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

5. PENEMPATAN PADA BANK LAIN (lanjutan)

Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen, kolektibilitas seluruh penempatan pada bank
lain pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 digolongkan lancar. Manajemen Bank berpendapat
bahwa jumlah penyisihan kerugian penempatan pada bank lain adalah cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain serta memenuhi ketentuan
Bank Indonesia.

6. INVESTASI PADA SURAT BERHARGA

a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas


2012

Keuntungan
Saldo bersih yang
yang belum belum direalisasi
diamortisasi atas surat
dari selisih berharga
antara harga tersedia untuk
akuisisi dijual - bersih Nilai tercatat Nilai wajar
Nilai dengan setelah pajak
Nominal nilai nominal tangguhan Lancar Macet Jumlah

Rupiah

Diukur pada biaya


perolehan

Sukuk korporasi 779.000.000.000 4.728.161.215 - 646.727.989.712 137.000.171.503 783.728.161.215


Surat berharga syariah
negara (SBSN) 1.055.000.000.000 (4.679.020.549) - 1.050.320.979.451 - 1.050.320.979.451
Wesel ekspor 23.168.935.382 - - 23.168.935.382 - 23.168.935.382

Jumlah surat berharga-


diukur pada biaya
perolehan 1.857.168.935.382 49.140.666 - 1.720.217.904.545 137.000.171.503 1.857.218.076.048

Tersedia untuk dijual

Reksadana syariah 27.000.000.000 - 351.723.031 27.351.723.031 - 27.351.723.031


Sukuk korporasi - - - - - -

Jumlah tersedia
untuk dijual 27.000.000.000 - 351.723.031 27.351.723.031 - 27.351.723.031

Diukur pada nilai wajar

Sukuk negara ritel 10.979.000.000 69.605.000 - 11.048.605.000 - 11.048.605.000

10.979.000.000 69.605.000 - 11.048.605.000 - 11.048.605.000


Jumlah investasi pada
surat berharga -
Rupiah 1.895.147.935.382 118.745.666 351.723.031 1.758.618.232.576 137.000.171.503 1.895.618.404.079

Penyisihan kerugian (143.972.657.984)

Bersih 1.751.645.746.095

2011

Keuntungan
Saldo bersih yang
yang belum belum direalisasi
diamortisasi atas surat
dari selisih berharga
antara harga tersedia untuk
akuisisi dijual - bersih Nilai tercatat/Nilai wajar
Nilai dengan setelah pajak
Nominal nilai nominal tangguhan Lancar Kurang lancar Macet Jumlah

Rupiah

Dimiliki hingga jatuh tempo

Sukuk korporasi 953.000.000.000 165.015.582 - 816.158.601.365 87.006.414.217 50.000.000.000 953.165.015.582


Surat berharga syariah
negara (SBSN) 1.055.000.000.000 (7.176.332.584) - 1.047.823.667.416 - - 1.047.823.667.416
Wesel ekspor 31.413.365.057 - - 31.413.365.057 - - 31.413.365.057

Jumlah surat berharga-dimiliki


hingga jatuh tempo 2.039.413.365.057 (7.011.317.002) - 1.895.395.633.838 87.006.414.217 50.000.000.000 2.032.402.048.055

38

342 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

6. INVESTASI PADA SURAT BERHARGA

a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas (lanjutan)


2011

Keuntungan
Saldo bersih yang
yang belum belum direalisasi
diamortisasi atas surat
dari selisih berharga
antara harga tersedia untuk
akuisisi dijual - bersih Nilai tercatat/Nilai wajar
Nilai dengan setelah pajak
Nominal nilai nominal tangguhan Lancar Kurang lancar Macet Jumlah

Tersedia untuk dijual

Reksadana syariah 22.000.000.000 - 218.194.175 22.218.194.175 - - 22.218.194.175


Sukuk korporasi 123.000.000.000 - 6.540.000.000 129.540.000.000 - - 129.540.000.000

Jumlah tersedia untuk dijual 145.000.000.000 - 6.758.194.175 151.758.194.175 - - 151.758.194.175

Nilai wajar melalui laporan


laba-rugi

Sukuk negara ritel 5.702.000.000 - - 5.702.000.000 - - 5.702.000.000

5.702.000.000 - - 5.702.000.000 - - 5.702.000.000


Jumlah investasi pada
surat berharga - Rupiah 2.190.115.365.057 (7.011.317.002) 6.758.194.175 2.052.855.828.013 87.006.414.217 50.000.000.000 2.189.862.242.230

Penyisihan kerugian (73.044.263.739)

Bersih 2.116.817.978.491

b. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo

Berikut ini adalah pengelompokan berdasarkan sisa umur jatuh tempo:


2012

Kurang dari 1 tahun 1 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah

Diukur pada biaya perolehan 650.336.233.479 1.126.881.842.569 80.000.000.000 1.857.218.076.048


Tersedia untuk dijual 27.351.723.031 - - 27.351.723.031
Diukur pada nilai wajar 11.048.605.000 - - 11.048.605.000
Jumlah investasi pada surat berharga 688.736.561.510 1.126.881.842.569 80.000.000.000 1.895.618.404.079
Penyisihan kerugian (143.972.657.984 )

Bersih 1.751.645.746.095

2011

Kurang dari 1 tahun 1 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah

Dimiliki hingga jatuh tempo 365.463.995.613 1.521.938.052.442 145.000.000.000 2.032.402.048.055


Tersedia untuk dijual 52.218.194.175 99.540.000.000 - 151.758.194.175
Nilai wajar melalui laporan laba - rugi 5.702.000.000 - - 5.702.000.000
Jumlah investasi pada surat berharga 423.384.189.788 1.621.478.052.442 145.000.000.000 2.189.862.242.230
Penyisihan kerugian (73.044.263.739 )

Bersih 2.116.817.978.491

39

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 343


Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

6. INVESTASI PADA SURAT BERHARGA (lanjutan)

c. Berdasarkan Penerbit
2012

Lembaga
Pemeringkat Peringkat Jumlah (Rp)

Diukur pada biaya perolehan

Rupiah
Sukuk korporasi
PT Indosat Tbk. PT Pefindo idAA+ 168.039.594.463
PT Perusahaan Listrik Negara
(Persero) PT Pefindo idAA+ 117.590.654.206
PT Berlian Laju Tanker Tbk. PT Pefindo idD 87.000.171.503
PT Mayora Indah Tbk. PT Pefindo idAA- 75.000.000.000
PT Salim Ivomas Pratama Tbk.
- 2009 PT Pefindo idAA 60.000.000.000
PT Aneka Gas Industri Fitch A-(idn) 53.001.757.231
PT Titan Petrokimia Nusantara - 2010 Fitch A+(idn) 52.045.673.077
PT Matahari Putra Prima Tbk PT Pefindo idA+ 45.000.000.000
PT Metrodata Electronics Indonesia Fitch BBB+(idn) 33.000.000.000
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Fitch BBB(idn) 30.000.000.000
PT Bank Pembangunan Daerah
Sulawesi Selatan - 2011 PT Pefindo idA 13.050.310.735
Surat berharga syariah negara
(SBSN) *)
SBSN ijarah RI 2008 seri IFR0001 - - 250.000.000.000
SBSN ijarah RI 2009 seri IFR0003 - - 461.169.492.166
SBSN ijarah RI 2009 seri IFR0004 - - 339.151.487.285
Wesel ekspor *)
PT Sadajiwa - - 6.105.524.900
PT Sinar Raya Trading - - 4.480.717.336
PT Beton Kaltim Redymix - - 3.718.759.550
PT Waltret Services - - 2.566.186.685
PT KAY PI Transmalindo - - 1.331.050.000
PT Arminta - - 1.157.494.170
PT Enerkom Utama - - 1.085.614.772
PT Duta Cipta Pakarperkasa - - 1.018.400.000
PT Makmur Karunia Abadi - - 909.450.000
PT Armada Mix - - 519.155.000
CV Bangun Citra Inti - - 276.582.969

Lainnya *)
PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk - - 50.000.000.000

Jumlah surat berharga - diukur


pada biaya perolehan 1.857.218.076.048

Tersedia untuk dijual

Rupiah
Reksadana *)
I-Hajj Syaria Fund
dikelola oleh
PT Bank CIMB Niaga Tbk - - 12.144.460.236
MNC Dana Syariah
dikelola oleh
PT Bhakti Asset Management - - 10.002.077.240
Mega Dana Syariah
dikelola oleh
PT Mega Capital Indonesia - - 5.205.185.555
Jumlah tersedia untuk dijual 27.351.723.031
Diukur pada nilai wajar
Rupiah
Sukuk negara ritel *)
SR-002 - - 785.000.000
SR-003 - - 3.092.875.000
SR-004 - - 7.170.730.000
Jumlah surat berharga - diukur pada nilai wajar 11.048.605.000

Jumlah investasi pada surat berharga - - 1.895.618.404.079


Penyisihan kerugian - - (143.972.657.984)
Bersih 1.751.645.746.095
*) Tanpa peringkat

40
40

344 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

6. INVESTASI PADA SURAT BERHARGA (lanjutan)

c. Berdasarkan Penerbit (lanjutan)


2011

Lembaga
Pemeringkat Peringkat Jumlah (Rp)

Dimiliki hingga jatuh tempo

Rupiah
Sukuk korporasi
PT Indosat Tbk. PT Pefindo idAA+ 168.109.224.902
PT Berlian Laju Tanker Tbk. PT Pefindo idA- 87.006.414.218
PT Perusahaan Listrik Negara
(Persero) PT Pefindo idAA+ 85.000.000.000
PT Perkebunan Nusantara III
(Persero) PT Pefindo idAA- 80.040.966.658
PT Matahari Putra Prima Tbk. PT Pefindo idA+ 75.000.000.000
PT Mayora Indah Tbk. PT Pefindo idAA- 75.000.000.000
PT Pembangunan Perumahan
(Persero) - IV MTN 2010 PT Pefindo idBBB 75.000.000.000
PT Salim Ivomas Pratama Tbk.
- 2009 PT Pefindo idAA 60.000.000.000
PT Aneka Gas Industri Fitch BBB(idn) 53.005.160.124
PT Arpeni Pratama Ocean Line II PT Pefindo idD 50.000.000.000
PT Metrodata Electronics Indonesia Fitch BBB+(idn) 33.000.000.000
PT Adhi Karya (Persero) Tbk. PT Pefindo idA- 32.003.249.680
PT Mitra Adiperkasa Tbk.
seri A - 2009 PT Pefindo idA+ 30.000.000.000
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Fitch A-(idn) 30.000.000.000
PT Bakrieland Development Tbk.
seri B - 2009 PT Pefindo idBBB+ 20.000.000.000
Surat berharga syariah negara
(SBSN) *)
SBSN ijarah RI 2008 seri IFR0001 - - 250.000.000.000
SBSN ijarah RI 2009 seri IFR0003 - - 459.750.498.372
SBSN ijarah RI 2009 seri IFR0004 - - 338.073.169.044
Wesel ekspor *)
PT Sadawijaya - - 20.466.961.964
CV Citra Mandiri - - 3.495.322.000
PT Beton Kaltim Redymix - - 2.242.740.000
PT Armindo Catur Pratama - - 1.794.600.000
PT Mandiri Sukses Tangguh - - 1.099.500.000
UD Selo Alam - - 1.023.517.800
CV Wahana Cipta - - 684.332.818
PT Horas Bangun Persada - - 442.140.475
PT Indo Diesel Perkasa - - 164.250.000

Jumlah surat berharga - dimiliki


hingga jatuh tempo 2.032.402.048.055
Tersedia untuk dijual
Rupiah
Reksadana *)
I-Hajj Syaria Fund dikelola oleh
PT Bank CIMB Niaga Tbk - - 12.210.024.739
MNC Dana Syariah dikelola oleh
PT Bhakti Asset Management - - 10.008.169.436
Sukuk korporasi
PT Titan Petrokimia Nusantara Fitch A+(idn) 52.875.000.000
PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero) PT Pefindo idAA+ 33.600.000.000
PT Bank Pembangunan Daerah
Sulsel II Tahun 2011 Fitch A+(idn) 13.065.000.000
MTN Syariah mudharabah
PT Perum Perumnas 2011 - - 30.000.000.000
Jumlah tersedia untuk dijual 151.758.194.175
Nilai wajar melalui laporan laba rugi

Rupiah
Sukuk negara ritel *)
SR-001 - - 1.287.000.000
SR-002 - - 1.550.000.000
SR-003 - - 2.865.000.000

Jumlah nilai wajar melalui laporan laba rugi 5.702.000.000


Jumlah investasi pada surat berharga 2.189.862.242.230
Penyisihan kerugian (73.044.263.739)

Bersih 2.116.817.978.491

*) Tanpa peringkat

41
41

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 345


Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

6. INVESTASI PADA SURAT BERHARGA (lanjutan)

d. Pihak berelasi
2012 2011
Pihak ketiga
Diukur pada biaya perolehan 430.389.967.575 -
Dimiliki hingga jatuh tempo - 494.424.939.400
Tersedia untuk dijual 27.351.723.031 75.093.194.175
Jumlah pihak ketiga 457.741.690.606 569.518.133.575
Pihak berelasi (Catatan 37)
Diukur pada biaya perolehan 1.426.828.108.473 -
Diukur pada nilai wajar 11.048.605.000 -
Dimiliki hingga jatuh tempo - 1.537.977.108.655
Tersedia untuk dijual - 76.665.000.000
Nilai wajar melalui laporan
laba rugi - 5.702.000.000
Jumlah pihak berelasi 1.437.876.713.473 1.620.344.108.655
Jumlah investasi pada surat berharga 1.895.618.404.079 2.189.862.242.230

Wesel ekspor mempunyai sisa umur sampai dengan saat jatuh temponya kurang dari 1 (satu) bulan.

Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian investasi pada surat berharga adalah sebagai berikut:

2012

Rupiah Mata uang Asing Jumlah

Saldo awal tahun 73.044.263.739 - 73.044.263.739


Penyisihan selama tahun berjalan 70.928.394.245 - 70.928.394.245

Saldo akhir tahun 143.972.657.984 - 143.972.657.984

2011

Rupiah Mata uang Asing Jumlah

Saldo awal tahun 60.870.377.385 6.114.258 60.876.491.643


Penyisihan/(pemulihan) selama
tahun berjalan 12.173.886.354 (6.153.278) 12.167.733.076
Selisih kurs - 39.020 39.020

Saldo akhir tahun 73.044.263.739 - 73.044.263.739

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian investasi pada surat berharga adalah
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya investasi pada surat berharga
serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia.

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK 110 dan telah melakukan reklasifikasi sukuk
Tersedia untuk Dijual menjadi Diukur pada Biaya perolehan sebesar Rp129.540.000.000, sesuai
dengan ketentuan transisi PSAK 110 tersebut. Berdasarkan ketentuan transisi ini, Bank juga telah
mereklasifikasi saldo keuntungan yang belum direalisasi atas surat berharga tersedia untuk dijual
pada akun ekuitas sebesar Rp6.540.000.000 ke saldo laba.

42
42

346 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

7. PIUTANG

a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, dan Kolektibilitas


2012

Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah
Murabahah 23.600.133.777.695 1.195.041.578.629 381.753.515.118 135.529.770.910 279.323.870.444 25.591.782.512.796
Istishna 42.852.077.778 25.130.466.436 - - - 67.982.544.214
Ijarah 134.993.258.605 1.314.438.081 - - - 136.307.696.686

23.777.979.114.078 1.221.486.483.146 381.753.515.118 135.529.770.910 279.323.870.444 25.796.072.753.696


Mata uang asing
Murabahah 1.957.481.966.918 - - - - 1.957.481.966.918

1.957.481.966.918 - - - - 1.957.481.966.918

Jumlah piutang 25.735.461.080.996 1.221.486.483.146 381.753.515.118 135.529.770.910 279.323.870.444 27.753.554.720.614


Penyisihan kerugian (251.822.526.274 ) (92.314.915.176 ) (117.752.740.542 ) (84.466.130.208 ) (250.007.997.336 ) (796.364.309.536 )

Bersih 25.483.638.554.722 1.129.171.567.970 264.000.774.576 51.063.640.702 29.315.873.108 26.957.190.411.078

2011

Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah
Murabahah 17.343.155.156.452 757.076.582.238 258.924.378.455 61.911.362.509 213.113.406.040 18.634.180.885.694
Istishna 65.169.277.886 1.320.365.560 - - - 66.489.643.446
Ijarah 15.172.094.129 296.064.012 - - - 15.468.158.141

17.423.496.528.467 758.693.011.810 258.924.378.455 61.911.362.509 213.113.406.040 18.716.138.687.281

Mata uang asing


Murabahah 1.139.632.500.850 - - - - 1.139.632.500.850
Ijarah 46.983.148.700 - - - - 46.983.148.700

1.186.615.649.550 - - - - 1.186.615.649.550

Jumlah piutang 18.610.112.178.017 758.693.011.810 258.924.378.455 61.911.362.509 213.113.406.040 19.902.754.336.831


Penyisihan kerugian (183.678.375.573) (75.844.910.247) (37.475.428.841) (30.374.859.257) (209.062.217.443) (536.435.791.361)

Bersih 18.426.433.802.444 682,848,101,563 221.448.949.614 31.536.503.252 4.051.188.597 19.366.318.545.470

b. Berdasarkan Sektor Ekonomi, Mata Uang, dan Kolektibilitas


2012

Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah
Perdagangan 2.520.007.307.722 203.768.782.857 51.338.940.234 65.737.682.703 46.697.948.010 2.887.550.661.526
Jasa dunia usaha 2.400.609.806.525 126.476.602.192 45.473.206.385 12.411.579.901 34.014.199.391 2.618.985.394.394
Industri 1.538.499.965.409 33.425.080.265 4.169.587.144 1.633.227.471 4.889.821.593 1.582.617.681.882
Konstruksi 1.263.401.160.669 99.723.478.163 123.556.434.193 577.945.503 23.594.642.567 1.510.853.661.095
Pertanian 1.223.838.861.898 164.190.438.598 32.117.257.461 8.348.964.504 35.032.310.715 1.463.527.833.176
Transportasi dan komunikasi 969.355.277.715 70.891.625.561 1.794.586.769 862.059.984 31.513.112.736 1.074.416.662.765
Jasa sosial 580.595.697.631 73.557.975.995 2.679.473.431 805.346.982 3.030.120.517 660.668.614.556
Listrik, gas, dan air 465.268.682.509 223.222.095 4.063.050.411 - 9.411.866.785 478.966.821.800
Pertambangan 131.515.089.786 10.463.331.443 70.713.801 2.070.151.762 318.036.351 144.437.323.143
Lain-lain 12.684.887.264.214 438.765.945.977 116.490.265.289 43.082.812.100 90.821.811.779 13.374.048.099.359

23.777.979.114.078 1.221.486.483.146 381.753.515.118 135.529.770.910 279.323.870.444 25.796.072.753.696

Mata uang asing


Perdagangan 435.077.170.350 - - - - 435.077.170.350
Jasa dunia usaha 169.001.542.928 - - - - 169.001.542.928
Konstruksi 427.885.728.277 - - - - 427.885.728.277
Transportasi dan komunikasi 521.159.388.390 - - - - 521.159.388.390
Listrik, gas dan air 266.818.617.955 - - - - 266.818.617.955
Pertambangan 137.539.519.018 - - - - 137.539.519.018

1.957.481.966.918 - - - - 1.957.481.966.918

Jumlah piutang 25.735.461.080.996 1.221.486.483.146 381.753.515.118 135.529.770.910 279.323.870.444 27.753.554.720.614


Penyisihan kerugian (251.822.526.274 ) (92.314.915.176 ) (117.752.740.542 ) (84.466.130.208 ) (250.007.997.336 ) (796.364.309.536 )

Bersih 25.483.638.554.722 1.129.171.567.970 264.000.774.576 51.063.640.702 29.315.873.108 26.957.190.411.078

43
43

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 347


Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

7. PIUTANG (lanjutan)

b. Berdasarkan Sektor Ekonomi, Mata Uang, dan Kolektibilitas (lanjutan)


2011

Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah
Perdagangan 1.875.688.942.446 130.500.456.849 52.355.237.684 9.785.214.054 47.911.112.036 2.116.240.963.069
Jasa dunia usaha 1.832.289.202.394 136.870.231.865 13.026.539.015 9.676.470.165 16.215.661.865 2.008.078.105.304
Konstruksi 1.112.158.612.422 28.290.578.428 84.094.004.386 11.001.281.083 74.659.860.071 1.310.204.336.390
Industri 1.082.064.199.324 33.962.369.603 885.272.729 1.794.753.332 4.283.342.885 1.122.989.937.873
Pertanian 936.014.965.608 114.947.030.336 26.765.413.555 5.311.143.345 12.089.042.737 1.095.127.595.581
Transportasi dan komunikasi 713.278.835.553 113.679.937.507 31.440.511.803 909.379.443 125.784.757 859.434.449.063
Jasa sosial 556.242.026.323 10.064.466.691 5.589.710.808 439.994.909 3.875.715.551 576.211.914.282
Pertambangan 161.311.179.851 7.881.198.149 62.027.645 67.271.189 - 169.321.676.834
Listrik, gas dan air 196.386.946.791 - 4.830.825.791 - 10.780.569.078 211.998.341.660
Lain-lain 8.958.061.617.755 182.496.742.382 39.874.835.039 22.925.854.989 43.172.317.060 9.246.531.367.225

17.423.496.528.467 758.693.011.810 258.924.378.455 61.911.362.509 213.113.406.040 18.716.138.687.281

Mata uang asing


Perdagangan 267.005.239.461 - - - - 267.005.239.461
Jasa dunia usaha 81.850.707.664 - - - - 81.850.707.664
Konstruksi 249.128.626.678 - - - - 249.128.626.678
Transportasi dan komunikasi 238.385.381.324 - - - - 238.385.381.324
Pertambangan 137.364.825.673 - - - - 137.364.825.673
Listrik, gas dan air 113.274.065.833 - - - - 113.274.065.833
Lain-lain 99.606.802.917 - - - - 99.606.802.917

1.186.615.649.550 - - - - 1.186.615.649.550

Jumlah piutang 18.610.112.178.017 758.693.011.810 258.924.378.455 61.911.362.509 213.113.406.040 19.902.754.336.831


Penyisihan kerugian (183.678.375.573) (75.844.910.247) (37.475.428.841) (30.374.859.257) (209.062.217.443) (536.435.791.361)

Bersih 18.426.433.802.444 682.848.101.563 221.448.949.614 31.536.503.252 4.051.188.597 19.366.318.545.470

c. Jangka Waktu (sesuai dengan perjanjian)

2012 2011
Rupiah
Kurang dari 1 tahun 1.861.639.763.173 899.397.294.738
1 - 2 tahun 1.199.877.240.040 590.540.313.718
Lebih dari 2 - 5 tahun 13.134.974.623.535 8.642.490.516.401
Lebih dari 5 tahun 9.599.581.126.948 8.583.710.562.424
25.796.072.753.696 18.716.138.687.281
Mata uang asing
Kurang dari 1 tahun 31.155.501.103 27.244.516.259
1 - 2 tahun 145.317.895.635 17.397.260.050
Lebih dari 2 - 5 tahun 1.326.831.761.853 1.050.902.267.663
Lebih dari 5 tahun 454.176.808.327 91.071.605.578
1.957.481.966.918 1.186.615.649.550

Jumlah piutang 27.753.554.720.614 19.902.754.336.831


Penyisihan kerugian (796.364.309.536) (536.435.791.361)
Bersih 26.957.190.411.078 19.366.318.545.470

44
44

348 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

7. PIUTANG (lanjutan)

d. Sisa Umur Jatuh Tempo

2012 2011
Rupiah
Kurang dari 1 tahun 3.271.730.370.856 2.157.509.326.007
1 - 2 tahun 2.617.097.895.957 819.324.228.898
Lebih dari 2 - 5 tahun 11.962.844.191.972 11.484.913.494.856
Lebih dari 5 tahun 7.944.400.294.911 4.254.391.637.520
25.796.072.753.696 18.716.138.687.281

Mata uang asing


Kurang dari 1 tahun 280.299.714.865 200.093.825.693
1 - 2 tahun 443.747.911.329 176.307.177.553
Lebih dari 2 - 5 tahun 1.034.894.682.278 790.982.473.844
Lebih dari 5 tahun 198.539.658.446 19.232.172.460
1.957.481.966.918 1.186.615.649.550

Jumlah piutang 27.753.554.720.614 19.902.754.336.831


Penyisihan kerugian (796.364.309.536) (536.435.791.361)
Bersih 26.957.190.411.078 19.366.318.545.470

e. Pihak berelasi

2012 2011
Pihak ketiga
Murabahah 27.342.232.464.859 19.635.963.400.494
Istishna 67.982.544.214 66.489.643.446
Ijarah 136.307.696.686 62.451.306.841
Jumlah pihak ketiga 27.546.522.705.759 19.764.904.350.781
Pihak berelasi (Catatan 37)
Murabahah 207.032.014.855 137.849.986.050
Jumlah piutang 27.753.554.720.614 19.902.754.336.831

f. Informasi Penting Lainnya

(i) Piutang dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa
memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk mencairkan deposito mudharabah atau
jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank. Jumlah deposito mudharabah yang menjadi
jaminan disajikan pada Catatan 23.

(ii) Efektif yield marjin piutang untuk Rupiah berkisar 2,74% per tahun sampai dengan 15,66%
per tahun untuk tahun 2012 dan berkisar antara 3,34% per tahun sampai dengan 39,18%
per tahun untuk tahun 2011 dan untuk mata uang asing berkisar antara 5,31% per tahun
sampai dengan 8,41% per tahun untuk tahun 2012 dan berkisar antara 4,65% per tahun
sampai dengan 17,68% per tahun untuk tahun 2011.

45
45

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 349


Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

7. PIUTANG (lanjutan)

f. Informasi Penting Lainnya (lanjutan)

(iii) Jumlah piutang yang direstrukturisasi sampai dengan tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
masing-masing sebesar Rp2.064.583.302.269 dan Rp1.325.525.660.612. Restrukturisasi
piutang dilakukan dengan cara perpanjangan waktu, penjadwalan kembali dan penambahan
plafon piutang bagi debitur.

(iv) Rasio piutang non-performing - gross dan net pada tanggal 31 Desember 2012 adalah
sebesar 2,87% dan 1,24% (2011: 2,76% dan 1,33%).

(v) Keuntungan murabahah yang telah jatuh tempo dan belum diakui sebagai pendapatan oleh
Bank masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sebesar Rp4.264.217.590
dan Rp3.869.642.485.

(vi) Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian piutang adalah sebagai berikut:

2012

Rupiah Mata uang Asing Jumlah

Saldo awal tahun 525.835.318.525 10.600.472.836 536.435.791.361


Penyisihan selama tahun berjalan 219.455.097.870 6.696.130.965 226.151.228.835
Penerimaan kembali piutang yang
telah dihapuskan 106.224.737.407 - 106.224.737.407
Pemulihan piutang yang telah
dihapuskan 31.914.370.563 - 31.914.370.563
Penghapusan selama tahun
berjalan (106.552.310.036) - (106.552.310.036)
Selisih kurs - 2.190.491.406 2.190.491.406

Saldo akhir tahun 776.877.214.329 19.487.095.207 796.364.309.536

2011

Rupiah Mata uang Asing Jumlah

Saldo awal tahun 413.806.802.990 8.113.423.766 421.920.226.756


Penyisihan/(pemulihan) selama
tahun berjalan 207.014.353.952 (3.407.259.260) 203.607.094.692
Penerimaan kembali piutang yang
telah dihapuskan 31.763.274.900 - 31.763.274.900
Penghapusan selama tahun
berjalan (126.749.113.317) - (126.749.113.317)
Selisih kurs - 5.894.308.330 5.894.308.330

Saldo akhir tahun 525.835.318.525 10.600.472.836 536.435.791.361

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk
menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya piutang serta telah memenuhi
ketentuan Bank Indonesia.

(vii) Pendapatan keuntungan murabahah yang masih harus diterima oleh Bank masing-masing
pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp194.667.901.692 dan sebesar
Rp132.460.608.275.

46
46
350 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri
PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

8. PINJAMAN QARDH

a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, dan Kolektibilitas


2012

Dalam Perhatian
Lancar Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah
Qardh 5.106.938.751.083 26.629.563.331 2.961.500.000 1.717.500.000 11.272.766.669 5.149.520.081.083
Rahn 1.044.504.084.236 2.441.260.841 72.411.076 3.000.000 - 1.047.020.756.153

6.151.442.835.319 29.070.824.172 3.033.911.076 1.720.500.000 11.272.766.669 6.196.540.837.236

Mata uang asing


Qardh 1.992.718.568 - - - 727.069.673 2.719.788.241

1.992.718.568 - - - 727.069.673 2.719.788.241

Jumlah pinjaman qardh 6.153.435.553.887 29.070.824.172 3.033.911.076 1.720.500.000 11.999.836.342 6.199.260.625.477


Penyisihan kerugian (51.044.756.696 ) (1.331.478.167 ) (444.225.000 ) (858.750.000 ) (11.934.562.037 ) ( 65.613.771.900 )

Bersih 6.102.390.797.191 27.739.346.005 2.589.686.076 861.750.000 65.274.305 6.133.646.853.577

2011

Dalam Perhatian
Lancar Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah
Qardh 3.545.472.684.127 17.495.750.000 8.073.500.000 2.538.000.000 2.151.500.000 3.575.731.434.127
Rahn 2.797.450.778.342 155.439.418.025 48.941.490 48.923.186 106.321.900 2.953.094.382.943

6.342.923.462.469 172.935.168.025 8.122.441.490 2.586.923.186 2.257.821.900 6.528.825.817.070

Mata uang asing


Qardh - - - - 684.067.887 684.067.887

- - - - 684.067.887 684.067.887

Jumlah pinjaman qardh 6.342.923.462.469 172.935.168.025 8.122.441.490 2.586.923.186 2.941.889.787 6.529.509.884.957


Penyisihan kerugian (35.454.190.840) (874.787.500) (1.211.025.000) (1.269.000.000 ) (2.835.567.887) (41.644.571.227)

Bersih 6.307.469.271.629 172.060.380.525 6.911.416.490 1.317.923.186 106.321.900 6.487.865.313.730

b. Berdasarkan Sektor Ekonomi, Mata Uang, dan Kolektibilitas


2012

Dalam Perhatian
Lancar Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah
Perdagangan 1.150.000.000 - - - - 1.150.000.000
Jasa dunia usaha 248.000.000 - - - - 248.000.000
Lain-lain (termasuk dana
talangan haji dan rahn) 6.150.044.835.319 29.070.824.172 3.033.911.076 1.720.500.000 11.272.766.669 6.195.142.837.236

6.151.442.835.319 29.070.824.172 3.033.911.076 1.720.500.000 11.272.766.669 6.196.540.837.236

Mata uang asing


Jasa dunia usaha 1.769.826.998 - - - - 1.769.826.998
Lain-lain 222.891.570 - - - 727.069.673 949.961.243

1.992.718.568 - - - 727.069.673 2.719.788.241

Jumlah pinjaman qardh 6.153.435.553.887 29.070.824.172 3.033.911.076 1.720.500.000 11.999.836.342 6.199.260.625.477


Penyisihan kerugian (51.044.756.696) (1.331.478.167 ) (444.225.000 ) (858.750.000 ) (11.934.562.037 ) (65.613.771.900 )

Bersih 6.102.390.797.191 27.739.346.005 2.589.686.076 861.750.000 65.274.305 6.133.646.853.577

2011

Dalam Perhatian
Lancar Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah
Perdagangan 872.500.000 - - - - 872,500.000
Jasa dunia usaha 434.000.000 - - - - 434.000.000
Lain-lain (termasuk dana
talangan haji dan rahn) 6.341.616.962.469 172.935.168.025 8.122.441.490 2.586.923.186 2.257.821.900 6.527.519.317.070

6.342.923.462.469 172.935.168.025 8.122.441.490 2.586.923.186 2.257.821.900 6.528.825.817.070

Mata uang asing


Lain-lain - - - - 684.067.887 684.067.887

- - - - 684.067.887 684.067.887

Jumlah pinjaman qardh 6.342.923.462.469 172.935.168.025 8.122.441.490 2.586.923.186 2.941.889.787 6.529.509.884.957


Penyisihan kerugian (35.454.190.840) (874.787.500) (1.211.025.000) (1.269.000.000 ) (2.835.567.887 ) (41.644.571.227 )

Bersih 6.307.469.271.629 172.060.380.525 6.911.416.490 1.317.923.186 106.321.900 6.487.865.313.730

47
47
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 351
Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

8. PINJAMAN QARDH (lanjutan)

c. Jangka Waktu (sesuai dengan perjanjian)

2012 2011
Rupiah
Kurang dari 1 tahun 2.129.538.956.223 4.162.735.874.515
1 - 2 tahun 1.117.513.052.756 333.252.361.720
Lebih dari 2 - 5 tahun 2.944.574.828.257 2.030.106.580.835
Lebih dari 5 tahun 4.914.000.000 2.731.000.000
6.196.540.837.236 6.528.825.817.070
Mata uang asing
Kurang dari 1 tahun 1.769.826.998 -
1 - 2 tahun 949.961.243 684.067.887
2.719.788.241 684.067.887

Jumlah pinjaman qardh 6.199.260.625.477 6.529.509.884.957


Penyisihan kerugian (65.613.771.900) (41.644.571.227)
Bersih 6.133.646.853.577 6.487.865.313.730

d. Sisa Umur Jatuh Tempo

2012 2011
Rupiah
Kurang dari 1 tahun 3.498.212.343.143 5.164.444.512.903
1 - 2 tahun 725.427.000.000 371.339.904.167
Lebih dari 2 - 5 tahun 1.972.523.494.093 992.777.400.000
Lebih dari 5 tahun 378.000.000 264.000.000
6.196.540.837.236 6.528.825.817.070
Mata uang asing
Kurang dari 1 tahun 2.719.788.241 684.067.887
2.719.788.241 684.067.887
Jumlah pinjaman qardh 6.199.260.625.477 6.529.509.884.957
Penyisihan kerugian (65.613.771.900) (41.644.571.227)
Bersih 6.133.646.853.577 6.487.865.313.730

e. Informasi Penting Lainnya

(i) Rasio non-performing - gross dan net pinjaman qardh pada tanggal 31 Desember 2012 adalah
sebesar 0,27% dan 0,06% (2011: 0,21% dan 0,13%).

(ii) Pinjaman qardh dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa
memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk mencairkan deposito mudharabah atau
jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank. Jumlah deposito mudharabah yang menjadi
jaminan disajikan pada Catatan 23.

48
48
352 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri
PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

8. PINJAMAN QARDH (lanjutan)


e. Informasi Penting Lainnya (lanjutan)

(iii) Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian pinjaman qardh adalah sebagai berikut:

2012

Rupiah Mata uang Asing Jumlah

Saldo awal tahun 40.960.503.341 684.067.886 41.644.571.227


Penyisihan selama tahun berjalan 23.906.271.701 19.927.186 23.926.198.887
Selisih kurs - 43.001.786 43.001.786

Saldo akhir tahun 64.866.775.042 746.996.858 65.613.771.900

2011

Rupiah Mata uang Asing Jumlah

Saldo awal tahun 22.423.101.863 45.275.250 22.468.377.113


Penyisihan selama tahun berjalan 18.745.954.059 638.503.700 19.384.457.759
Penghapusan selama tahun berjalan (208.552.581) - (208.552.581)
Selisih kurs - 288.936 288.936

Saldo akhir tahun 40.960.503.341 684.067.886 41.644.571.227

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya pinjaman qardh serta telah memenuhi ketentuan
Bank Indonesia.

9. PEMBIAYAAN MUDHARABAH

a. Berdasarkan Sektor Ekonomi, Mata Uang, dan Kolektibilitas


2012

Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah
Jasa dunia usaha 3.875.566.518.213 95.985.167.126 15.947.366.609 8.794.866.947 53.695.285.594 4.049.989.204.489
Jasa sosial 154.774.259.797 1.454.956.918 248.103.317 1.064.159.700 3.972.584.919 161.514.064.651
Pertanian 40.823.299.571 - - - - 40.823.299.571
Perdagangan 9.569.441.113 624.380.126 5.381.500.000 49.251.125 1.042.418.736 16.666.991.100
Industri 2.902.915.994 179.139.491 - - - 3.082.055.485
Transportasi dan
komunikasi 985.762.153 - - - - 985.762.153
Konstruksi 328.663.023 - - - 17.238.627 345.901.650
Listrik, gas dan air 178.070.471 - - - - 178.070.471
Pertambangan 174.768.357 - - - - 174.768.357

Jumlah pembiayaan
mudharabah 4.085.303.698.692 98.243.643.661 21.576.969.926 9.908.277.772 58.727.527.876 4.273.760.117.927
Penyisihan kerugian (40.679.350.543 ) (4.909.691.583 ) (3.236.545.489 ) (4.735.807.549 ) (58.697.953.240) (112.259.348.404)

Bersih 4.044.624.348.149 93.333.952.078 18.340.424.437 5.172.470.223 29.574.636 4.161.500.769.523

49
49
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 353
Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

9. PEMBIAYAAN MUDHARABAH (lanjutan)

a. Berdasarkan Sektor Ekonomi, Mata Uang, dan Kolektibilitas (lanjutan)


2011

Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rupiah
Jasa dunia usaha 4.195.665.484.231 84.806.498.522 22.577.450.677 3.111.900.264 23.770.753.945 4.329.932.087.639
Jasa sosial 185.627.094.447 8.223.641.302 2.716.016.022 108.254.296 1.194.403.399 197.869.409.466
Pertanian 49.047.594.263 220.523.908 - - - 49.268.118.171
Perdagangan 22.414.619.037 66.169.772 - - - 22.480.788.809
Industri 8.189.368.254 - - - - 8.189.368.254
Konstruksi 4.197.595.525 - - - 17.238.628 4.214.834.153
Transportasi dan
komunikasi 3.433.977.881 - - - - 3.433.977.881
Listrik, gas dan air 1.051.070.019 - - - - 1.051.070.019
Pertambangan 295.300.961 - - - - 295.300.961

4.469.922.104.618 93.316.833.504 25.293.466.699 3.220.154.560 24.982.395.972 4.616.734.955.353

Mata uang asing


Konstruksi 54.405.000.000 - - - - 54.405.000.000

54.405.000.000 - - - - 54.405.000.000

Jumlah pembiayaan
mudharabah 4.524.327.104.618 93.316.833.504 25.293.466.699 3.220.154.560 24.982.395.972 4.671.139.955.353
Penyisihan kerugian (44.597.224.565 ) (5.438.413.740 ) (3.760.572.508 ) (1.610.077.280 ) (24.952.821.336) (80.359.109.429)

Bersih 4.479.729.880.053 87.878.419.764 21.532.894.191 1.610.077.280 29.574.636 4.590.780.845.924

b. Jangka Waktu (sesuai dengan perjanjian)


2012 2011

Rupiah
Kurang dari 1 tahun 31.616.297.406 24.870.589.741
1 - 2 tahun 161.566.383.093 35.733.013.281
Lebih dari 2 - 5 tahun 3.013.141.538.135 2.738.662.177.167
Lebih dari 5 tahun 1.067.435.899.293 1.817.469.175.164

4.273.760.117.927 4.616.734.955.353
Mata uang asing
1 - 2 tahun - 54.405.000.000

- 54.405.000.000

Jumlah pembiayaan mudharabah 4.273.760.117.927 4.671.139.955.353


Penyisihan kerugian (112.259.348.404) (80.359.109.429)

Bersih 4.161.500.769.523 4.590.780.845.924

c. Sisa Umur Jatuh Tempo


2012 2011
Rupiah
Kurang dari 1 tahun 474.337.407.202 296.784.912.761
1 - 2 tahun 951.905.297.466 948.134.427.965
Lebih dari 2 - 5 tahun 2.487.117.678.177 3.116.867.225.461
Lebih dari 5 tahun 360.399.735.082 254.948.389.166
4.273.760.117.927 4.616.734.955.353

50

50

354 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

9. PEMBIAYAAN MUDHARABAH (lanjutan)

c. Sisa Umur Jatuh Tempo (lanjutan)


2012 2011

Mata uang asing


Kurang dari 1 tahun - 54.405.000.000
- 54.405.000.000
Jumlah pembiayaan mudharabah 4.273.760.117.927 4.671.139.955.353
Penyisihan kerugian (112.259.348.404) (80.359.109.429)
Bersih 4.161.500.769.523 4.590.780.845.924

d. Pihak berelasi
2012 2011
Pihak ketiga 4.065.217.157.991 4.473.781.229.217
Pihak berelasi (Catatan 37) 208.542.959.936 197.358.726.136
Jumlah mudharabah 4.273.760.117.927 4.671.139.955.353

e. Informasi Penting Lainnya


(i) Persentase bagi hasil pembiayaan mudharabah berkisar antara 13,18% sampai dengan
18,69% per tahun untuk tahun 2012 dan 13,96% sampai dengan 15,00% per tahun untuk
tahun 2011.
(ii) Rasio non-performing - gross dan net pembiayaan mudharabah pada tanggal
31 Desember 2012 adalah sebesar 2,11% dan 0,55% (2011: 1,15% dan 0,05%).
(iii) Pembiayaan mudharabah dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau
surat kuasa memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk mencairkan deposito
mudharabah atau jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank. Jumlah deposito mudharabah
yang menjadi jaminan disajikan pada Catatan 23.
(iv) Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian pembiayaan mudharabah adalah sebagai berikut:
2012

Rupiah Mata uang Asing Jumlah

Saldo awal tahun 80.359.109.429 - 80.359.109.429


Penyisihan selama tahun berjalan 31.900.238.975 - 31.900.238.975

Saldo akhir tahun 112.259.348.404 - 112.259.348.404

2011

Rupiah Mata uang Asing Jumlah

Saldo awal tahun 67.240.959.259 - 67.240.959.259


Penyisihan selama tahun berjalan 22.138.524.140 - 22.138.524.140
Penghapusan selama tahun berjalan (9.020.373.970) - (9.020.373.970)

Saldo akhir tahun 80.359.109.429 - 80.359.109.429

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya pembiayaan mudharabah serta telah memenuhi
ketentuan Bank Indonesia.

51

51

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 355


Laporan Keuangan Auditor Independen
PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN
PT BANKATAS LAPORAN
SYARIAH MANDIRIKEUANGAN
Tahun yang
CATATAN ATASberakhir
LAPORAN pada tanggal-tanggal
KEUANGAN
Tahun yang31berakhir
Desemberpada2012 dan 2011
tanggal-tanggal
(Disajikan dalam Rupiah
31 Desember penuh
2012 dan kecuali
2011 dinyatakan lain)
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

10. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH


10. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH
a.
a. Berdasarkan Sektor
Berdasarkan Sektor Ekonomi,
Ekonomi, Mata
Mata Uang,
Uang, dan Kolektibilitas
dan Kolektibilitas
2012 2012

DalamDalam
Perhatian
Perhatian KurangKurang
Lancar
Lancar Khusus
Khusus Lancar Lancar DiragukanDiragukan Macet Macet Jumlah Jumlah

Rupiah
Rupiah
Konstruksi
Konstruksi 1.133.856.945.653
1.133.856.945.653 40.061.208.413
40.061.208.413 7.975.391.034
7.975.391.034 5.271.367.129 97.788.932.699
5.271.367.129 1.284.953.844.928
97.788.932.699 1.284.953.844.928
Perdagangan 1.198.496.554.827 106.820.200.106 22.067.755.828 11.099.770.391 40.035.389.883 1.378.519.671.035
Perdagangan 1.198.496.554.827 106.820.200.106 22.067.755.828 11.099.770.391 40.035.389.883 1.378.519.671.035
Jasa dunia usaha 2.281.113.899.742 60.460.741.366 32.748.465.023 9.158.858.423 22.013.639.316 2.405.495.603.870
Jasa dunia usaha
Industri 2.281.113.899.742
486.781.130.819 60.460.741.366
10.294.535.048 32.748.465.023
1.600.522.639 9.158.858.423
1.410.338.642 22.013.639.316
69.489.887.048 2.405.495.603.870
569.576.414.196
Industri
Pertanian 486.781.130.819
180.765.470.122 10.294.535.04813.688.080.961
18.756.632.717 1.600.522.639 3.933.814.613
1.410.338.642 69.489.887.048
4.157.825.851 569.576.414.196
221.301.824.264
Pertanian
Transportasi dan 180.765.470.122 18.756.632.717 13.688.080.961 3.933.814.613 4.157.825.851 221.301.824.264
Transportasi
komunikasidan 81.769.255.566 6.366.649.753 260.000.000 439.723.976 1.225.000.000 90.060.629.295
komunikasi
Pertambangan 81.769.255.566
48.719.315.827 6.366.649.753
27.428.642.603 260.000.00010.099.718.048
205.627.271 439.723.976 1.225.000.000
- 86.453.303.74990.060.629.295
Jasa sosial
Pertambangan 53.451.327.538
48.719.315.827 20.356.177.953
27.428.642.603 147.265.121
205.627.271 -
10.099.718.048 270.677.734 74.225.448.346
- 86.453.303.749
Listrik, gas, dan air
Jasa sosial 12.629.531.036
53.451.327.538 -
20.356.177.953 -
147.265.121 - - - 270.677.734
12.629.531.03674.225.448.346
Listrik, gas, dan air 12.629.531.036 - - - - 12.629.531.036
5.477.583.431.130 290.544.787.959 78.693.107.877 41.413.591.222 234.981.352.531 6.123.216.270.719

Mata uang asing 5.477.583.431.130 290.544.787.959 78.693.107.877 41.413.591.222 234.981.352.531 6.123.216.270.719


Pertambangan 56.525.115.684 - - - - 56.525.115.684
Mata uang asing
Perdagangan 63.294.687.085 - - - - 63.294.687.085
Pertambangan
Transportasi dan 56.525.115.684 - - - - 56.525.115.684
Perdagangan
komunikasi 63.294.687.085
28.912.500.000 - - - - - - - -
28.912.500.00063.294.687.085
Transportasi
Konstruksi dan 17.738.326.646 - - - - 17.738.326.646
Jasa dunia usaha
komunikasi 18.291.165.450
28.912.500.000 - - - - - - - 18.291.165.450
- 28.912.500.000
Industri
Konstruksi 28.790.705.997
17.738.326.646 - - - - - - - 28.790.705.997
- 17.738.326.646
Jasa dunia usaha 18.291.165.450 - - - - 18.291.165.450
Industri 213.552.500.862
28.790.705.997 - - - - - - - 213.552.500.862
- 28.790.705.997
Jumlah pembiayaan
musyarakah 213.552.500.862
5.691.135.931.992 290.544.787.959 -78.693.107.877 -41.413.591.222 -
234.981.352.531 - 213.552.500.862
6.336.768.771.581
Penyisihan kerugian (53.802.868.929 ) (12.954.357.457 ) (11.149.932.107 ) (15.614.800.247 ) (194.169.822.914) (287.691.781.654 )
Jumlah pembiayaan
musyarakah
Bersih 5.691.135.931.992 277.590.430.502
5.637.333.063.063 290.544.787.95967.543.175.770
78.693.107.87725.798.790.975
41.413.591.222 234.981.352.531
40.811.529.617 6.336.768.771.581
6.049.076.989.927
Penyisihan kerugian (53.802.868.929 ) (12.954.357.457 ) (11.149.932.107 ) (15.614.800.247 ) (194.169.822.914) (287.691.781.654 )

Bersih 5.637.333.063.063 277.590.430.502 67.543.175.770 25.798.790.975 40.811.529.617 6.049.076.989.927


2011

Dalam
Perhatian Kurang
Lancar Khusus Lancar 2011
Diragukan Macet Jumlah

Rupiah Dalam
Konstruksi 1.275.966.653.052 35.515.784.102
Perhatian 15.354.824.610
Kurang 6.594.057.442 96.213.535.823 1.429.644.855.029
Perdagangan 1.278.878.246.194
Lancar 78.309.139.886
Khusus 10.237.552.757
Lancar 9.817.964.155
Diragukan 36.701.247.678 Macet1.413.944.150.670 Jumlah
Jasa dunia usaha 1.351.865.974.212 27.865.959.685 8.189.165.900 5.762.198.062 11.542.004.990 1.405.225.302.849
Industri
Rupiah 459.130.299.141 9.426.701.878 3.351.004.889 999.497.595 66.234.078.435 539.141.581.938
Pertanian 174.252.184.535 7.339.849.913 1.619.466.088 2.283.699.179 3.104.759.839 188.599.959.554
Konstruksi
Transportasi dan
1.275.966.653.052 35.515.784.102 15.354.824.610 6.594.057.442 96.213.535.823 1.429.644.855.029
Perdagangan
komunikasi 1.278.878.246.194
127.625.715.774 78.309.139.886
2.037.527.408 10.237.552.757
- 9.817.964.155
- 36.701.247.678
3.703.062.336 1.413.944.150.670
133.366.305.518
Jasa dunia usaha
Pertambangan 1.351.865.974.212
55.375.857.308 27.865.959.685
20.574.394.410 8.189.165.900
- 5.762.198.062
- 11.542.004.990
749.955.412 1.405.225.302.849
76.700.207.130
Industri
Jasa sosial 459.130.299.141
69.342.356.665 9.426.701.878
1.096.945.813 3.351.004.889
100.000.000 999.497.595
- 66.234.078.435
702.440.197 539.141.581.938
71.241.742.675
Pertanian
Listrik, gas, dan air 174.252.184.535
11.582.371.223 7.339.849.913
- 1.619.466.088
1.967.742.400 2.283.699.179
- 3.104.759.839
- 188.599.959.554
13.550.113.623
Transportasi dan
komunikasi 4.804.019.658.104
127.625.715.774 182.166.303.095
2.037.527.40840.819.756.644 -25.457.416.433 218.951.084.710
- 5.271.414.218.986
3.703.062.336 133.366.305.518
Pertambangan 55.375.857.308 20.574.394.410 - - 749.955.412 76.700.207.130
Mata uang
Jasa sosialasing 69.342.356.665 1.096.945.813 100.000.000 - 702.440.197 71.241.742.675
Pertambangan 58.729.084.827 - - - - 58.729.084.827
Listrik, gas, dan air 11.582.371.223 - 1.967.742.400 - - 13.550.113.623
Perdagangan 44.093.638.938 - - - - 44.093.638.938
Transportasi dan
komunikasi 4.804.019.658.104
27.202.500.000 182.166.303.095
- 40.819.756.644
- 25.457.416.433
- 218.951.084.710
- 5.271.414.218.986
27.202.500.000
Konstruksi 16.547.462.644 - - - - 16.547.462.644
Mata uangusaha
Jasa dunia asing 10.214.034.869 - - - - 10.214.034.869
Pertambangan 58.729.084.827 - - - - 58.729.084.827
Perdagangan 156.786.721.278
44.093.638.938 - - - - - - - 156.786.721.278
- 44.093.638.938
Transportasi dan
Jumlah pembiayaan
komunikasi 27.202.500.000 - - - - 27.202.500.000
Musyarakah
Konstruksi 4.960.806.379.382
16.547.462.644 182.166.303.095 -40.819.756.644 -25.457.416.433 218.951.084.710
- 5.428.200.940.264
- 16.547.462.644
Penyisihan kerugian (56.741.301.226 ) (32.529.757.155 ) (6.785.825.809 ) (12.728.708.216 ) (207.242.915.125) (316.028.507.531 )
Jasa dunia usaha 10.214.034.869 - - - - 10.214.034.869
Bersih 4.904.065.078.156 149.636.545.940 34.033.930.835 12.728.708.217 11.708.169.585 5.112.172.432.733
156.786.721.278 - - - - 156.786.721.278

Jumlah pembiayaan
Musyarakah 4.960.806.379.382 182.166.303.095 40.819.756.644 25.457.416.433 218.951.084.710 5.428.200.940.264
Penyisihan kerugian (56.741.301.226 ) (32.529.757.155 ) (6.785.825.809 ) (12.728.708.216 ) (207.242.915.125) (316.028.507.531 )

Bersih 4.904.065.078.156 149.636.545.940 34.033.930.835 12.728.708.217 11.708.169.585 5.112.172.432.733

52
52

356 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri

52
PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

10. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH (lanjutan)

b. Jangka Waktu (sesuai dengan perjanjian)

2012 2011
Rupiah
Kurang dari 1 tahun 3.057.960.010.155 1.515.377.110.758
1 - 2 tahun 1.670.756.279.288 1.681.411.096.968
Lebih dari 2 - 5 tahun 1.221.617.213.467 1.840.054.906.188
Lebih dari 5 tahun 172.882.767.809 234.571.105.072
6.123.216.270.719 5.271.414.218.986
Mata uang asing
Kurang dari 1 tahun 46.626.593.634 43.648.449.352
1 - 2 tahun 36.319.317.645 49.403.822.007
Lebih dari 2 - 5 tahun 101.694.089.583 63.734.449.919
Lebih dari 5 tahun 28.912.500.000 -
213.552.500.862 156.786.721.278
Jumlah pembiayaan musyarakah 6.336.768.771.581 5.428.200.940.264
Penyisihan kerugian (287.691.781.654) (316.028.507.531)
Bersih 6.049.076.989.927 5.112.172.432.733

c. Sisa Umur Jatuh Tempo

2012 2011
Rupiah
Kurang dari 1 tahun 5.238.836.214.049 4.438.583.018.820
1 - 2 tahun 414.967.497.136 254.762.536.401
Lebih dari 2 - 5 tahun 440.725.820.079 576.655.586.911
Lebih dari 5 tahun 28.686.739.455 1.413.076.854
6.123.216.270.719 5.271.414.218.986
Mata uang asing
Kurang dari 1 tahun 123.100.128.956 132.042.521.359
Lebih dari 1 - 2 tahun 48.588.805.500 24.744.199.919
Lebih dari 2 - 5 tahun 41.863.566.406 -
213.552.500.862 156.786.721.278

Jumlah pembiayaan musyarakah 6.336.768.771.581 5.428.200.940.264


Penyisihan kerugian (287.691.781.654) (316.028.507.531)
Bersih 6.049.076.989.927 5.112.172.432.733

d. Informasi Penting Lainnya

2012 2011
Pihak ketiga 6.132.965.757.581 4.768.128.541.589
Pihak berelasi (Catatan 37) 203.803.014.000 660.072.398.675
Jumlah pembiayaan musyarakah 6.336.768.771.581 5.428.200.940.264

53
53

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 357


Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

10. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH (lanjutan)

e. Informasi Penting Lainnya


(i) Persentase bagi hasil pembiayaan musyarakah Rupiah berkisar antara 10,57% per tahun
sampai dengan 12,98% per tahun untuk tahun 2012 dan berkisar antara 10,89% per tahun
sampai dengan 12,58% per tahun untuk tahun 2011, sedangkan untuk mata uang asing
berkisar antara 2,01% per tahun sampai dengan 10,04% per tahun untuk tahun 2012 dan
berkisar antara 0,21% per tahun sampai dengan 4,97% per tahun untuk tahun 2011.

(ii) Rasio non-performing - gross dan net pembiayaan musyarakah pada tanggal
31 Desember 2012 adalah sebesar 5,60% dan 2,12% (2011: 5,25% dan 1,08%).

(iii) Pembiayaan musyarakah dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau
surat kuasa memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk mencairkan deposito
mudharabah atau jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank. Jumlah deposito mudharabah
yang menjadi jaminan disajikan pada Catatan 23.

(iv) Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian pembiayaan musyarakah adalah sebagai berikut:

2012
Rupiah Mata uang Asing Jumlah

Saldo awal tahun 314.735.385.569 1.293.121.962 316.028.507.531


Penyisihan selama tahun berjalan 34.875.154.595 698.133.971 35.573.288.566
Penghapusan selama tahun
berjalan (63.991.302.507) - (63.991.302.507)
Selisih kurs - 81.288.064 81.288.064

Saldo akhir tahun 285.619.237.657 2.072.543.997 287.691.781.654

2011
Rupiah Mata uang Asing Jumlah

Saldo awal tahun 367.947.722.039 937.641.307 368.885.363.346


Penyisihan selama tahun berjalan 87.945.770.021 349.496.818 88.295.266.839
Penghapusan selama tahun
berjalan (141.158.106.491) - (141.158.106.491)
Selisih kurs - 5.983.837 5.983.837

Saldo akhir tahun 314.735.385.569 1.293.121.962 316.028.507.531

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya pembiayaan musyarakah serta telah memenuhi
ketentuan Bank Indonesia.

54
54

358 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

11. ASET YANG DIPEROLEH UNTUK IJARAH

Akun ini merupakan obyek sewa dari transaksi ijarah muntahiyah bittamlik dengan opsi perpindahan
hak milik obyek sewa dengan perincian sebagai berikut:
2012 2011

Kendaraan 77.491.245.644 54.270.755.194


Multijasa 54.106.667.252 59.432.375.298
Mesin dan instalasi 49.717.454.299 39.617.748.750
Pesawat terbang 28.912.500.000 27.202.500.000
Lainnya 165.014.657.239 152.204.421.562

Jumlah 375.242.524.434 332.727.800.804


Akumulasi penyusutan dan amortisasi (183.778.073.094) (137.654.335.091)

Nilai bersih 191.464.451.340 195.073.465.713

Ijarah multijasa sebagian besar terdiri dari pembiayaan ijarah untuk tujuan pendidikan.

Penyusutan dan amortisasi yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif masing-masing
sebesar Rp232.564.177.072 dan Rp203.198.384.014 untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2012 dan 2011 (Catatan 28).

12. ASET TETAP


2012

1 Januari Penambahan Pengurangan 31 Desember

Nilai Perolehan
Hak atas tanah 99.915.444.619 13.000.000 - 99.928.444.619
Bangunan 40.952.200.365 3.340.654.697 973.582.625 43.319.272.437
Instalasi 130.448.518.192 33.647.216.035 - 164.095.734.227
Kendaraan bermotor 124.136.514.323 30.984.338.302 6.660.103.500 148.460.749.125
Inventaris kantor 448.619.000.342 304.437.946.749 978.043.348 752.078.903.743

844.071.677.841 372.423.155.783 8.611.729.473 1.207.883.104.151

Akumulasi Penyusutan
Bangunan 12.202.232.154 2.394.742.800 468.643.157 14.128.331.797
Instalasi 77.349.578.233 18.712.564.203 468.643.156 95.593.499.280
Kendaraan bermotor 45.296.523.909 24.224.900.262 6.650.613.452 62.870.810.719
Inventaris kantor 198.160.254.341 94.031.833.231 499.995.156 291.692.092.416

333.008.588.637 139.364.040.496 8.087.894.921 464.284.734.212

Nilai Buku 511.063.089.204 743.598.369.939

2011

1 Januari Penambahan Pengurangan 31 Desember


Nilai Perolehan
Hak atas tanah 99.915.444.619 - - 99.915.444.619
Bangunan 37.757.318.292 3.194.882.073 - 40.952.200.365
Instalasi 92.969.782.616 37.478.735.576 - 130.448.518.192
Kendaraan bermotor 85.530.631.445 47.009.620.278 8.403.737.400 124.136.514.323
Inventaris kantor 303.119.963.171 146.113.538.374 614.501.203 448.619.000.342

619.293.140.143 233.796.776.301 9.018.238.603 844.071.677.841


Akumulasi Penyusutan
Bangunan 10.271.442.789 1.930.789.365 - 12.202.232.154
Instalasi 64.870.731.985 12.478.846.248 - 77.349.578.233
Kendaraan bermotor 35.766.410.448 17.933.850.812 8.403.737.351 45.296.523.909
Inventaris kantor 143.123.036.869 55.651.718.628 614.501.156 198.160.254.341

254.031.622.091 87.995.205.053 9.018.238.507 333.008.588.637

Nilai Buku 365.261.518.052 511.063.089.204

55
55

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 359


Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

12. ASET TETAP (lanjutan)

Seluruh hak atas tanah yang dimiliki oleh Bank merupakan Hak Guna Bangunan (HGB) dengan sisa
umur berkisar antara 3 bulan sampai 18 tahun dan dapat diperpanjang.

Rincian atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

2012 2011
Harga jual 4.183.479.735 5.058.121.274
Nilai buku (523.834.552) (96)
Laba penjualan aset tetap 3.659.645.183 5.058.121.178

Aset tetap tertentu diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu
paket asuransi tertentu pada PT Tugu Pratama Indonesia dan PT Asuransi Takaful Umum dengan
nilai pertanggungan seluruhnya sebesar Rp806.714.229.823 untuk tahun yang berakhir 31 Desember
2012. Sedangkan tahun 2011, aset tetap tertentu diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko
lainnya berdasarkan suatu paket asuransi tertentu pada PT Asuransi Jasindo Takaful,
PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Staco Jasapratama dan PT Tugu Pratama Indonesia
dengan nilai pertanggungan seluruhnya sebesar Rp640.106.319.462. Manajemen Bank berpendapat
bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang
diasuransikan.
Berdasarkan penelaahan manajemen Bank, tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset yang
dimiliki oleh Bank.

13. ASET LAIN-LAINNYA


2012
Rupiah Mata uang Asing Jumlah

Biaya dibayar di muka:


Sewa gedung 268.150.874.423 - 268.150.874.423
Renovasi gedung 247.681.622.010 - 247.681.622.010
Pembukaan cabang baru 32.031.181.477 - 32.031.181.477
Pemeliharaan piranti lunak 15.483.897.523 - 15.483.897.523
Implementasi Core Banking
System (CBS) baru 23.194.751.693 - 23.194.751.693
Lainnya 38.228.933.521 305.448.612 38.534.382.133
Suspense account CBS baru 232.686.096.173 - 232.686.096.173
Tagihan surat kredit berdokumen
dalam negeri (SKBDN)
kepada nasabah 74.462.306.617 22.964.974.678 97.427.281.295

Piutang pendapatan Surat Berharga 42.494.275.455 - 42.494.275.455


Tagihan ATM Prima 35.463.492.115 24.654.322 35.488.146.437
Pendapatan akan diterima rahn 31.222.764.718 - 31.222.764.718
Setoran jaminan 8.384.945.565 157.255.088 8.542.200.653
Tagihan letter of credit import usance - 62.161.364.739 62.161.364.739
Lainnya 15.697.326.101 3.951.426.792 19.648.752.893
Jumlah 1.065.182.467.391 89.565.124.231 1.154.747.591.622
Penyisihan kerugian atas tagihan lainnya (6.000.000.000) - (6.000.000.000)
Bersih 1.059.182.467.391 89.565.124.231 1.148.747.591.622

56
56

360 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

13. ASET LAIN-LAINNYA (lanjutan)

2011
Rupiah Mata uang Asing Jumlah

Biaya dibayar di muka:


Sewa gedung 246.885.283.287 - 246.885.283.287
Renovasi gedung 230.128.771.405 - 230.128.771.405
Pembukaan cabang baru 127.516.232.350 - 127.516.232.350
pemeliharaan piranti lunak 21.952.419.591 - 21.952.419.591
Implementasi Core Banking
System (CBS) baru 26.014.456.609 - 26.014.456.609
Lainnya 125.823.756.786 289.934.944 126.113.691.730
Pendapatan akan diterima rahn 107.079.319.467 - 107.079.319.467
Tagihan surat kredit berdokumen
dalam negeri (SKBDN)
kepada nasabah 68.474.270.766 83.631.540.822 152.105.811.588
Tagihan letter of credit import usance - 140.728.935.003 140.728.935.003
Pendapatan akan diterima dari
surat berharga 46.054.713.737 - 46.054.713.737
Tagihan ATM Prima 23.812.770.649 - 23.812.770.649
Setoran jaminan 7.120.053.215 175.156.898 7.295.210.113
Piutang pendapatan SBIS 3.292.041.667 - 3.292.041.667
Lainnya 36.854.553.058 547.240.660 37.401.793.718
Jumlah 1.071.008.642.587 225.372.808.327 1.296.381.450.914
Penyisihan kerugian atas tagihan lainnya (6.000.000.000) - (6.000.000.000)
Bersih 1.065.008.642.587 225.372.808.327 1.290.381.450.914

Tagihan ATM Prima merupakan tagihan yang timbul karena penggunaan jaringan Automated Teller
Machine (ATM) Bank oleh nasabah bank lain yang menjadi anggota dari jaringan ATM Prima.

Termasuk dalam aset lain-lainnya per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah tagihan Bank kepada
PT Sari Indo Prima (SIP) atas penyelesaian kasus hukum terkait dengan pembiayaan mudharabah
muqayyadah - Dana Pensiun Angkasa Pura II (Dapenda). Pada tanggal 3 November 2009, Bank,
DAPENDA dan SIP menandatangani perjanjian damai yang menyebutkan bahwa Bank dan SIP setuju
dan sepakat untuk membayar jumlah pokok pembiayaan kepada DAPENDA sebesar
Rp10.000.000.000 (sepuluh milyar Rupiah) sesuai dengan putusan BASYARNAS. Pembayaran ini
dibebankan kepada Bank dan SIP secara tanggung renteng. Sesuai dengan perjanjian yang
ditandatangani pada tanggal 15 Oktober 2009, SIP dengan ini secara tegas mengakui memiliki
kewajiban pembayaran kepada Bank sesuai dengan jumlah yang dibayarkan oleh Bank kepada
DAPENDA maksimal sebesar Rp6.000.000.000 (enam milyar Rupiah) dan kewajiban pembayaran
SIP tersebut akan timbul dan berlaku efektif pada saat dilaksanakannya pengembalian atau
pembayaran oleh Bank kepada DAPENDA selambat-lambatnya 14 (empat belas) tahun. Pada tanggal
31 Desember 2012 dan 2011, Bank telah membentuk penyisihan kerugian secara penuh atas piutang
SIP tersebut.

Suspense account adalah pos terbuka yang timbul dari proses implementasi dan migrasi data dari
sistem lama (Alphabids) ke sistem core banking yang baru (iBSM) yang belum dapat terselesaikan
hingga tanggal laporan posisi keuangan. Manajemen Bank yakin bahwa belum terselesaikannya pos-
pos terbuka tersebut tidak akan memberikan dampak yang material terhadap laporan keuangan per
tanggal 31 Desember 2012.

57
57

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 361


Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

14. LIABILITAS SEGERA

2012
Rupiah Mata uang Asing Jumlah

Pihak ketiga
Cadangan bonus dan tansiem untuk
karyawan, direksi, dan dewan
komisaris 145.345.825.631 - 145.345.825.631
Titipan dana nasabah 131.810.559.848 2.927.289.579 134.737.849.427
Biaya yang masih harus dibayar 94.338.582.647 142.708.336 94.481.290.983
Liabilitas atas biaya fasilitas
pembiayaan yang diberikan 52.930.071.420 - 52.930.071.420
Zakat Bank 47.309.407.355 - 47.309.407.355
Liabilitas pada notaris 37.035.011.666 - 37.035.011.666
Liabilitas ATM Prima 36.052.643.927 - 36.052.643.927
Liabilitas pada perusahaan asuransi 21.667.241.663 63.296 21.667.304.959
Liabilitas ATM Bersama 9.119.588.900 - 9.119.588.900
Liabilitas KPKN persepsi pajak impor 4.899.537.690 - 4.899.537.690
Cadangan biaya promosi 4.621.728.635 - 4.621.728.635
Dana kebajikan 3.320.890.590 116.770.910 3.437.661.500
Cadangan bagi hasil subnotes yang
diterbitkan 1.701.474.318 - 1.701.474.318
Rekening perantara
pembayaran kepada pemasok 1.617.991.377 20.688.649.888 22.306.641.265
Zakat pegawai, nasabah, dan umum 1.300.914.976 2.036.789 1.302.951.765
Lainnya 16.601.691.297 - 16.601.691.297

609.673.161.940 23.877.518.798 633.550.680.738

Pihak berelasi (Catatan 37)


Liabilitas atas penggunaan ATM
Bank Mandiri 112.812.995.821 - 112.812.995.821

112.812.995.821 - 112.812.995.821

Jumlah 722.486.157.761 23.877.518.798 746.363.676.559

2011
Rupiah Mata uang Asing Jumlah

Pihak ketiga
Cadangan bonus dan tansiem untuk
karyawan, direksi, dan dewan
komisaris 246.658.111.087 - 246.658.111.087
Liabilitas ATM Prima 48.007.732.314 - 48.007.732.314
Biaya yang masih harus dibayar 37.761.466.872 3.016.564 37.764.483.436
Titipan dana nasabah 44.045.493.341 1.188.450.210 45.233.943.551
Zakat Bank 33.760.681.641 - 33.760.681.641
Liabilitas pada notaris 24.165.290.849 - 24.165.290.849
Liabilitas pada perusahaan asuransi 22.317.019.806 - 22.317.019.806
Zakat pegawai, nasabah, dan umum 14.151.677.844 13.479.530 14.165.157.374
Cadangan biaya promosi 13.820.000.000 - 13.820.000.000
Liabilitas atas biaya fasilitas
pembiayaan yang diberikan 11.288.741.975 - 11.288.741.975
Liabilitas ATM Bersama 7.397.100.975 - 7.397.100.975
Cadangan bagi hasil subnotes yang
diterbitkan 6.420.015.211 - 6.420.015.211
Rekening perantara pembayaran
kepada pemasok 5.624.519.305 8.742.920.314 14.367.439.619

58
58

362 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

14. LIABILITAS SEGERA (lanjutan)

2011
Rupiah Mata uang Asing Jumlah

Pihak ketiga (lanjutan)


Liabilitas KPKN persepsi pajak impor 4.399.141.844 - 4.399.141.844
Dana kebajikan 3.122.329.258 39.544.046 3.161.873.304
Lainnya 5.796.109.540 - 5.796.109.540

528.735.431.862 9.987.410.664 538.722.842.526


Pihak berelasi
Liabilitas atas penggunaan ATM
Bank Mandiri 52.155.336.297 - 52.155.336.297
Dana mudharabah muqayyadah
Surat Utang Pemerintah (SUP)
yang belum disalurkan 46.918.954.014 - 46.918.954.014

99.074.290.311 - 99.074.290.311

Jumlah 627.809.722.173 9.987.410.664 637.797.132.837

Ikhtisar perubahan cadangan untuk karyawan, direksi, dan dewan komisaris adalah sebagai berikut:

2012 2011
Saldo awal tahun 246.658.111.087 195.776.835.964
Penyisihan selama tahun berjalan 127.577.551.540 299.051.975.469
Pembayaran selama tahun berjalan (228.889.836.996) (248.170.700.346)
Saldo akhir tahun 145.345.825.631 246.658.111.087

Cadangan untuk karyawan, direksi, dan dewan komisaris merupakan cadangan biaya tunjangan hari
raya, cadangan tunjangan prestasi unit kerja atas penilaian kinerja triwulanan, cadangan bonus akhir
tahun, dan cadangan tansiem untuk direksi dan dewan komisaris.

Titipan dana nasabah merupakan setoran nasabah yang belum disalurkan oleh Bank. Di dalam akun
ini terdapat titipan dana mudharabah muqayyadah channeling sebesar Rp7.540.699.959 dan
Rp6.971.463.980 masing-masing untuk tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

Zakat Bank merupakan liabilitas zakat Bank yang dihitung dari laba sebelum pajak (Catatan 40).

Rekening perantara pembayaran kepada pemasok merupakan setoran dan atau liabilitas Bank atas
pengadaan barang atau jasa.

Zakat pegawai, nasabah, dan umum merupakan titipan dana zakat, infak, dan shadaqah dari pihak-
pihak tersebut.

Liabilitas pada notaris merupakan setoran nasabah untuk pembayaran notaris dalam rangka
pembiayaan yang belum dibayarkan oleh Bank kepada notaris.

Liabilitas pada perusahaan asuransi merupakan setoran nasabah untuk pembayaran asuransi dalam
rangka pembiayaan yang belum dibayarkan oleh Bank kepada perusahaan asuransi.

Dana kebajikan merupakan penerimaan pendapatan denda nasabah pembiayaan dan jasa giro dari
bank non-syariah. Pendapatan non-halal yang berasal dari pendapatan jasa giro dari bank non-
syariah masing-masing sebesar Rp453.611.371 dan Rp610.212.906 per 31 Desember 2012 dan
2011.

59
59

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 363


Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

14. LIABILITAS SEGERA (lanjutan)

Liabilitas atas penggunaan ATM Bank Mandiri merupakan liabilitas yang timbul karena nasabah Bank
melakukan transaksi Automated Teller Machine (ATM) dengan menggunakan jaringan ATM
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Liabilitas ATM Prima dan ATM Bersama merupakan liabilitas yang timbul karena nasabah Bank
melakukan transaksi ATM dengan menggunakan jaringan ATM Prima dan jaringan ATM Bersama.

Cadangan biaya promosi merupakan pencadangan atas biaya yang berkaitan dengan kegiatan
promosi Bank.

Liabilitas atas biaya fasilitas pembiayaan yang diberikan merupakan setoran nasabah untuk
pembayaran biaya-biaya terkait proses pembiayaan seperti biaya appraisal, materai, audit, dan lain-
lain.

Cadangan bagi hasil subnotes yang diterbitkan merupakan cadangan atas biaya bagi hasil kepada
pemegang subnotes yang diterbitkan.

Biaya yang masih harus dibayar merupakan liabilitas kepada pihak ketiga atas biaya utilitas seperti
listrik, air, dan telepon.

15. BAGI HASIL DANA SYIRKAH TEMPORER DAN BONUS WADIAH PIHAK KETIGA YANG BELUM
DIBAGIKAN
2012 2011
Bukan Bank
Rupiah
Giro 724.535.822 2.103.608.253
Deposito 36.797.985.185 69.630.683.715
Tabungan 932.230 32.674.364.259
37.523.453.237 104.408.656.227
Mata uang asing
Giro 1.878.830.744 228.391.048
Deposito 344.636.905 1.330.496.672
2.223.467.649 1.558.887.720
39.746.920.886 105.967.543.947
Bank
Rupiah
Giro 4.679.399 15.863.337
Deposito 201.215.528 554.559.835
Tabungan - 303.919.071
205.894.927 874.342.243
Jumlah 39.952.815.813 106.841.886.190

60
60

364 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

16. SIMPANAN WADIAH


2012 2011
a. Giro Wadiah
Pihak ketiga
Rupiah 5.205.923.312.826 2.559.031.518.673
Mata uang asing 1.181.579.384.715 754.061.677.042
6.387.502.697.541 3.313.093.195.715
Pihak berelasi (Catatan 37)
Rupiah 43.127.551.625 1.269.517.319.159
Mata uang asing 281.665.176 912.037.110
43.409.216.801 1.270.429.356.269
b. Tabungan Wadiah
Pihak ketiga
Rupiah 901.347.921.061 512.339.658.054
901.347.921.061 512.339.658.054

Pihak berelasi (Catatan 37)


Rupiah 176.401.832 -
176.401.832 -
Jumlah 7.332.436.237.235 5.095.862.210.038

Simpanan wadiah merupakan simpanan wadiah yad-dhamanah dari pihak lain yang berdasarkan
kebijaksanaan Bank akan mendapatkan bonus.
Bonus untuk simpanan wadiah Rupiah per tahun adalah berkisar antara 0,75% sampai dengan 2,48%
untuk tahun 2012 dan berkisar antara 0,76% sampai dengan 2,83% untuk tahun 2011. Bonus per
tahun untuk simpanan wadiah dalam mata uang asing berkisar antara 0,19% sampai dengan 0,68%
untuk tahun 2012 dan berkisar antara 0,19% sampai dengan 0,89% untuk tahun 2011.

17. SIMPANAN DARI BANK LAIN


2012 2011
Pihak ketiga
Rupiah
Giro wadiah 31.585.080.325 31.331.677.909
Sertifikat Investasi Mudharabah
Antarbank (SIMA) - 45.337.500.000

Pihak berelasi (Catatan 37)


Rupiah
Giro wadiah
PT Bank Sinar Harapan Bali 6.391.071.948 2.161.483.231
Jumlah 37.976.152.273 78.830.661.140

Giro wadiah merupakan simpanan giro dari bank lain dengan akad wadiah yad-dhamanah yang
berdasarkan kebijakan Bank akan mendapatkan bonus.

Bonus untuk giro wadiah Rupiah per tahun berkisar antara 0,75% sampai dengan 1,10% untuk tahun
2012 dan berkisar antara 0,76% sampai dengan 2,83% untuk tahun 2011.

61
61

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 365


Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

18. PERPAJAKAN
2012 2011

a. Utang pajak terdiri dari:


Pajak penghasilan pasal 25/29 73.885.467.313 31.783.361.813
Pajak penghasilan pasal 4 (2) 29.271.024.657 28.658.715.703
Pajak penghasilan pasal 21 7.829.471.731 11.969.033.419
Pajak penghasilan pasal 23 1.178.931.678 912.007.360
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 299.364.498 15.144.639
Jumlah 112.464.259.877 73.338.262.934

b. Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat/ (beban) pajak penghasilan dengan laba fiskal dan
taksiran beban pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
2012 2011
Laba sebelum manfaat/(beban) pajak penghasilan 1.097.132.642.834 747.934.244.036
Beda temporer:
Penyisihan/(pemulihan) kerugian atas:
Giro pada bank lain (3.697.162.712) 827.530.639
Penempatan pada bank lain (116.075.000) (83.925.000)
Investasi pada surat berharga 70.928.394.245 12.167.733.076
Kelebihan/(kekurangan) penyisihan
kerugian atas pembiayaan 57.831.561.681 (129.175.340.001)
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 193.089.407 (640.386.142)
Beban penyisihan kerugian risiko operasional 1.000.000.000 100.000
Beban atas imbalan pasca-kerja karyawan
dan imbalan jangka panjang karyawan 43.058.682.187 23.704.082.456
Depresiasi aset tetap (7.385.165.385) 15.014.890.061
Cadangan bonus (45.176.348.705) 122.543.887.237
Jumlah beda temporer 116.636.975.718 44.358.572.326
Beda tetap:
Hadiah karyawan 15.832.259.344 14.831.611.975
Depresiasi aset tetap 12.203.229.410 -
Representasi 10.436.367.217 10.904.451.993
Sewa kendaraan dinas 10.701.828.412 7.457.695.836
Sewa rumah dinas 6.639.702.183 5.211.412.702
Membership 4.271.518.609 3.460.331.888
Beban non-operasional 339.935.624 468.673.011
Lain-lain 8.210.844.318 (2.812.435.442)
Jumlah beda tetap 68.635.685.117 39.521.741.963
Jumlah koreksi fiskal 185.272.660.835 83.880.314.289
Penghasilan kena pajak 1.282.405.303.669 831.814.558.325
Beban pajak penghasilan 320.601.325.750 207.953.639.500
Pajak dibayar dimuka - pasal 25 (246.715.858.437) (176.170.277.687)
Utang pajak penghasilan - pasal 25/29 73.885.467.313 31.783.361.813

Bank akan melaporkan jumlah pajak penghasilan tahun 2012 sama dengan perhitungan beban
pajak penghasilan tersebut di atas dalam SPT tahunan.

62
62

366 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

18. PERPAJAKAN (lanjutan)

c. Rekonsiliasi atas beban pajak penghasilan Bank dengan perkalian laba akuntansi Bank sebelum
manfaat/(beban) pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

2012 2011
Laba sebelum manfaat/(beban)
pajak penghasilan 1.097.132.642.834 747.934.244.036
Beban pajak penghasilan yang dihitung dari
laba sebelum manfaat/(beban) pajak
penghasilan (274.283.160.542) (186.983.561.009)
Pengaruh pajak atas beda tetap (17.158.921.279) (9.880.435.410)
Beban pajak - bersih (291.442.081.821) (196.863.996.419)

d. Komponen dari manfaat/(beban) pajak penghasilan:


2012 2011
Manfaat/(beban) pajak penghasilan:
Beban pajak kini (320.601.325.750) (207.953.639.500)
Manfaat pajak tangguhan 29.159.243.929 11.089.643.081
Beban pajak - bersih (291.442.081.821) (196.863.996.419)

e. Aset pajak tangguhan terdiri dari:


2012 2011
Aset pajak tangguhan:
Penyisihan kerugian atas aset produktif 68.717.402.358 37.480.722.805
Penyisihan imbalan pasca-kerja karyawan
dan imbalan jangka panjang karyawan 26.358.305.282 15.593.634.735
Penyisihan kerugian risiko operasional 5.130.674.252 4.880.674.252
Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi 710.820.527 662.548.175
Penyisihan kerugian atas piutang tagihan lainnya 1.500.000.000 1.500.000.000
Aset tetap 331.151.098 2.177.442.445
Cadangan bonus 19.341.884.633 30.635.971.809
122.090.238.150 92.930.994.221
Liabilitas pajak tangguhan:
Keuntungan yang belum direalisasi atas
surat-surat berharga tersedia untuk dijual (87.930.758) (1.689.548.544)
Aset pajak tangguhan - bersih 122.002.307.392 91.241.445.677

Manfaat yang diperoleh dari aset pajak tangguhan yang diakui Bank tergantung pada adanya
penghasilan kena pajak yang lebih besar dari pemulihan perbedaan temporer yang bisa
dikurangkan di masa yang akan datang.

63
63

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 367


Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

19. PEMBIAYAAN DITERIMA

2012 2011
Fasilitas pembiayaan pemilikan rumah
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) 600.000.000.000 450.000.000.000
Fasilitas pembiayaan ekspor Lembaga
Pembiayaan Ekspor Indonesia - 300.000.000.000
Jumlah 600.000.000.000 750.000.000.000

a. PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (SMF)

Pada tanggal 3 Oktober 2011, Bank (Mudharib) dan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)
(Shahibul Mal) telah menandatangani akad pembiayaan mudharabah wal murabahah yang akan
jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) tahun sejak tanggal pelaksanaan pembiayaan sebesar
Rp300.000.000.000. Pinjaman ini bertujuan untuk menyediakan sumber modal kerja Mudharib
untuk pemberian fasilitas Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) dengan menggunakan prinsip
murabahah atau musyarakah mutanaqishah. Nisbah yang ditetapkan adalah 65% untuk Shahibul
Mal dan 35% untuk Mudharib dari pendapatan bruto sebelum dikurangi biaya-biaya terkait yang
diterima oleh Mudharib. Pencairan pembiayaan dilaksanakan dalam dua tahap, masing-masing
sebesar Rp100.000.000.000 dan Rp200.000.000.000 yang dimulai pada tanggal 3 Oktober 2011
dan tanggal 18 Oktober 2011, sementara bagi hasil akan dibayarkan setiap bulan yang akan
dimulai sejak bulan November 2011.

Pada tanggal 29 Desember 2011, PT SMF memberikan tambahan dana untuk jangka waktu 3
(tiga) tahun sejak tanggal pelaksanaan pembiayaan sebesar Rp300.000.000.000 untuk tujuan
menyediakan sumber modal kerja Mudharib untuk pemberian fasilitas PPR dengan menggunakan
prinsip murabahah atau musyarakah mutanaqishah. Nisbah yang ditetapkan adalah 62% untuk
Shahibul Mal dan 38% untuk Mudharib dari pendapatan bruto sebelum dikurangi biaya-biaya
terkait yang diterima oleh Mudharib. Pencairan pembiayaan dilaksanakan dalam dua tahap,
masing-masing sebesar Rp150.000.000.000 pada tanggal 29 Desember 2011 dan 30 Januari
2012. Bagi hasil akan dibayarkan setiap bulan yang akan dimulai sejak bulan Januari 2012.

b. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)

Pada tanggal 16 September 2011, LPEI dan Bank telah menandatangani surat persetujuan
pembiayaan lembaga keuangan bank (refinancing) dengan akad murabahah yang akan jatuh
tempo dalam waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal pelaksanaan pembiayaan sebesar
Rp300.000.000.000. Pinjaman ini bertujuan untuk membiayai transaksi yang terkait dengan
kegiatan ekspor. Jangka waktu pembiayaan 6 bulan sejak tanggal pencairan dengan nisbah yang
ditetapkan sebesar 75,20% untuk LPEI dan 24,80% untuk Bank. Bagi hasil dibayarkan setiap 3
(tiga) bulan sejak tanggal pencairan dan pada saat jatuh tempo fasilitas.

20. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI

Akun ini merupakan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi sebagai berikut:

2012 2011
Bank garansi yang diterbitkan 2.454.754.410 2.667.367.010
Letter of credit (LC) yang tidak dapat dibatalkan 516.260.754 33.198.919
Jumlah 2.971.015.164 2.700.565.929

Per 31 Desember 2012 dan 2011, semua bank garansi yang diterbitkan dan LC yang tidak dapat
dibatalkan yang masih berjalan diklasifikasikan sebagai lancar.

64
64

368 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

20. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

Ikhtisar perubahan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut:
2012

Rupiah Mata uang Asing Jumlah

Saldo awal tahun 1.469.933.912 1.230.632.017 2.700.565.929


Penyisihan selama tahun berjalan 3.275.471 189.813.936 193.089.407
Selisih kurs - 77.359.828 77.359.828

Saldo akhir tahun 1.473.209.383 1.497.805.781 2.971.015.164

2011

Rupiah Mata uang Asing Jumlah

Saldo awal tahun 2.195.698.836 1.137.990.808 3.333.689.644


(Pemulihan)/penyisihan selama
tahun berjalan (725.764.924) 85.378.782 (640.386.142 )
Selisih kurs - 7.262.427 7.262.427

Saldo akhir tahun 1.469.933.912 1.230.632.017 2.700.565.929

Manajemen berpendapat bahwa estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi yang dibentuk adalah
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian liabilitas komitmen dan kontinjensi serta telah memenuhi
ketentuan Bank Indonesia.

Transaksi komitmen dan kontinjensi pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dalam
kegiatan usaha Bank yang memiliki risiko kredit adalah sebagai berikut:

2012 2011
Bank garansi yang diterbitkan 313.826.622.554 311.664.347.727
LC yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan 51.626.075.373 72.097.277.098
Jumlah 365.452.697.927 383.761.624.825

21. LIABILITAS LAIN-LAIN


2012 2011
Rupiah
Cadangan imbalan pasca-kerja karyawan dan
imbalan jangka panjang karyawan
(Catatan 36) 105.433.221.128 62.374.538.941
Penyisihan atas estimasi kerugian yang
timbul dari kasus hukum 20.522.697.007 19.522.697.007
Setoran jaminan 8.738.093.420 25.023.532.724
Cadangan kerugian Surat Utang
Pemerintah (Catatan 42) - 43.649.240.074
Suspense account CBS baru 19.657.424.498 -
Lainnya 11.249.619.168 2.411.993.023
165.601.055.221 152.982.001.769

65
65

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 369


Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

21. LIABILITAS LAIN-LAIN (lanjutan)

2012 2011
Mata uang asing
Liabilitas impor berjangka nasabah 115.770.486.913 55.723.353.616
Liabilitas surat kredit berdokumen
dalam negeri (SKBDN) kepada
bank koresponden 13.234.410.545 82.430.194.275
Setoran jaminan 1.861.036.254 4.495.136.777
Lainnya - 138.028.010
130.865.933.712 142.786.712.678
Jumlah 296.466.988.933 295.768.714.447

Ikhtisar perubahan penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum adalah sebagai
berikut:
2012

Rupiah Mata uang Asing Jumlah

Saldo awal tahun 19.522.697.007 - 19.522.697.007


Penyisihan selama tahun berjalan 1.000.000.000 - 1.000.000.000

Saldo akhir tahun 20.522.697.007 - 20.522.697.007

2011

Rupiah Mata uang Asing Jumlah

Saldo awal tahun 19.522.597.007 - 19.522.597.007


Penyisihan selama tahun berjalan - - -

Saldo akhir tahun 19.522.597.007 - 19.522.597.007

22. SURAT BERHARGA SUBORDINASI YANG DITERBITKAN

2012 2011
Pihak ketiga 425.000.000.000 528.000.000.000
Pihak berelasi (Catatan 37) 75.000.000.000 172.000.000.000
Jumlah surat berharga subordinasi
yang diterbitkan 500.000.000.000 700.000.000.000

Subordinated Notes Mudharabah Bank Syariah Mandiri 2011

Subordinated notes (subnotes) mudharabah Bank Syariah Mandiri tahun 2011 merupakan surat
berharga yang diterbitkan Bank dalam bentuk surat pengakuan liabilitas jangka panjang berjangka
waktu 10 tahun dengan hak melunasi (call option) pada tahun ke-5 (lima) sejak tanggal penerbitan.

Pada tanggal 31 Desember 2012, total subordinated notes mudharabah yang telah diterbitkan oleh
Bank adalah yang diterbitkan pada tahun 2011 sebesar Rp500.000.000.000.

66
66

370 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

22. SURAT BERHARGA SUBORDINASI YANG DITERBITKAN (lanjutan)

Subordinated Notes Mudharabah Bank Syariah Mandiri 2011 (lanjutan)


Syarat dan ketentuan:
- Pendapatan bagi hasil dihitung berdasarkan perkalian antara nisbah pemegang subnotes Bank
dengan pendapatan yang dibagihasilkan yang jumlahnya tercantum dalam laporan keuangan
Bank triwulan terakhir yang belum diaudit yang tersedia dan disahkan oleh Direksi Bank
selambatnya 10 (sepuluh) hari kerja sebelum tanggal pembayaran pendapatan bagi hasil yang
bersangkutan.
- Pendapatan yang dibagihasilkan diperoleh dari pendapatan portofolio pembiayaan Rupiah
(blended) Bank senilai Rp5.000.000.000.000 yang diperoleh selama 1 (satu) triwulan
sebagaimana dicantumkan dalam setiap laporan keuangan Bank yang belum diaudit.
- Nisbah yang diberikan kepada pemegang subnotes adalah sebesar 16,30% per tahun dari
pendapatan bagi hasil yang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan.
Subnotes ini tidak dijamin dengan jaminan khusus dan tidak dijamin oleh pihak ketiga, termasuk tidak
dijamin oleh Negara Republik Indonesia dan tidak dimasukkan kedalam Program Penjaminan Bank
yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia atau lembaga penjaminan lainnya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan merupakan kewajiban Bank yang disubordinasi.
Selama berlakunya jangka waktu Subnotes dan sebelum dilunasinya semua pokok dan bagi hasil,
Bank berkewajiban untuk: (i) menjaga jumlah aktiva yang tidak diagunkan minimal sebesar 150% dari
jumlah Liabilitas; (ii) memastikan bahwa subnotes ini tidak akan dimiliki oleh lebih dari 49 (empat puluh
sembilan) investor; (iii) menyerahkan kepada agen pemantau sebagai berikut: laporan keuangan
tahunan audit, laporan keuangan triwulan, laporan keuangan yang digunakan untuk perhitungan bagi
hasil dan laporan tingkat kesehatan Bank yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
Bank tanpa persetujuan tertulis Agen Pemantau tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut:
(i) mengurangi modal ditempatkan dan disetor; (ii) mengadakan perubahan bidang usaha;
(iii) melakukan penggabungan atau peleburan atau reorganisasi, kecuali karena adanya ketentuan
Pemerintah atau Bank Indonesia; (iv) mengadakan pengabungan, konsolidasi, akuisisi dengan entitas
lain yang menyebabkan bubarnya Bank.
Penerbitan subnotes Bank dibagi dalam 3 (tiga) tahap, yaitu:
- Tahap I tanggal 19 Desember 2011 dengan nominal sebesar Rp75.000.000.000
- Tahap II tanggal 19 Desember 2011 dengan nominal sebesar Rp275.000.000.000
- Tahap III tanggal 19 Desember 2011 dengan nominal sebesar Rp150.000.000.000

Untuk penerbitan subordinated notes mudharabah Bank Syariah Mandiri Tahun 2011, Bank telah
memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia dalam surat No. 13/2069/DPbS tanggal 31 Oktober
2011 perihal izin penerbitan subordinated notes mudharabah Bank Syariah Mandiri.
Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank telah mengeluarkan opini melalui suratnya nomor
13/11/DPS/XII/2011 tanggal 14 Desember 2011 menyatakan bahwa subordinated notes syariah
mudharabah telah sesuai dengan fatwa DSN mengenai obligasi syariah dan obligasi syariah
mudharabah (Fatwa DSN-MUI No.32/DSN-MUI/IX/2002 dan No.33/DSN-MUI/IX/2002). Bagi hasil
yang diberikan kepada pemegang subordinated notes diambil dari porsi Bank.
Bertindak sebagai wali amanat subordinated notes mudharabah Bank Syariah Mandiri 2011 adalah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Bank CIMB Niaga Tbk.

Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan Desember 2012, subnotes
Bank ini memiliki peringkat idAA dari agen pemeringkat efek PT Pefindo.

Pada quarter pertama tahun 2012, Bank telah menggunakan hak melunasi (call option) subordinated
notes syariah Mudharabah 2007 pada tahun ke-5 sejak tanggal penerbitan sebesar
Rp200.000.000.000.

67
67

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 371


Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

23. DANA SYIRKAH TEMPORER

Dana syirkah temporer terdiri dari:

a. Bukan Bank

1) Investasi terikat
2012 2011
Pihak ketiga
Giro 271.227.198 83.633.335.280
Tabungan 720.450.853.824 400.376.751.410
Jumlah investasi terikat 720.722.081.022 484.010.086.690

Giro dan tabungan investasi terikat merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan
imbal bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana pada penyaluran dana yang
kriterianya telah ditentukan oleh pemilik dana berdasarkan nisbah yang ditetapkan dan disetujui
sebelumnya.

2) Investasi tidak terikat - tabungan mudharabah


2012 2011
Pihak ketiga
Tabungan BSM 14.421.371.351.641 11.302.426.396.684
Tabungan Mabrur 2.674.293.361.744 1.800.382.673.932
Tabungan Investa Cendekia 245.104.541.205 195.994.426.106
Tabungan Berencana BSM 146.550.283.032 125.045.077.357
Tabungan Pensiun 8.235.034.013 -
Tabungan Qurban 488.736.193 386.139.251
Tabungan Al Washilyah Mandiri 30.186.923 5.298.808
17.496.073.494.751 13.424.240.012.138
Pihak berelasi (Catatan 37)
Tabungan BSM 9.690.062.217 85.904.014.060
Tabungan Berencana BSM 1.030.619.754 469.963.241
Tabungan Investa Cendekia 1.245.999.980 345.191.571
Tabungan Mabrur 142.421.520 150.946.240
Tabungan Mudharabah Institusi 17.819.906.426 -
29.929.009.897 86.870.115.112
Jumlah investasi tidak terikat - tabungan
mudharabah 17.526.002.504.648 13.511.110.127.250

Tabungan investasi tidak terikat tabungan mudharabah merupakan simpanan dana pihak lain
yang mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut
dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya.

Nisbah bagi hasil untuk investasi tidak terikat tabungan mudharabah setara dengan 0,23%
sampai dengan 7,17% per tahun untuk tahun 2012 dan 0,24% sampai dengan 7,43% per tahun
untuk tahun 2011.

68

372 Laporan Tahunan 2012 68 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

23. DANA SYIRKAH TEMPORER (lanjutan)

a. Bukan Bank (lanjutan)

3) Investasi tidak terikat - deposito mudharabah

2012

Rupiah Mata uang Asing Jumlah

Pihak ketiga 18.630.912.475.503 1.247.320.229.115 19.878.232.704.618


Pihak berelasi 1.948.287.542.760 124.186.223 1.948.411.728.983

Jumlah 20.579.200.018.263 1.247.444.415.338 21.826.644.433.601

2011

Rupiah Mata uang asing Jumlah

Pihak ketiga 16.384.323.029.693 1.225.202.101.397 17.609.525.131.090


Pihak berelasi 5.909.213.427.894 5.973.225.509 5.915.186.653.403

Jumlah 22.293.536.457.587 1.231.175.326.906 23.524.711.784.493

b. Bank

2012 2011
Pihak ketiga
Investasi tidak terikat:
Tabungan mudharabah 181.054.334.269 162.546.191.785
Deposito mudharabah 122.764.968.979 173.199.352.575
Jumlah dana syirkah temporer bank 303.819.303.248 335.745.544.360

c. Musyarakah - Giro Mudharabah Musytarakah

2012 2011
Pihak ketiga 2.886.139.624 1.968.580.682

d. Investasi Tidak Terikat - Deposito Mudharabah (bank dan bukan bank)

1) Berdasarkan jangka waktu (sesuai perjanjian)

2012

Rupiah Mata uang asing Jumlah

Sampai dengan 1 bulan 9.603.663.265.073 922.050.244.013 10.525.713.509.086


Lebih dari 1 - 3 bulan 7.357.606.726.563 271.829.124.233 7.629.435.850.796
Lebih dari 3 - 6 bulan 1.861.072.518.849 16.870.188.356 1.877.942.707.205
Lebih dari 6 - 12 bulan 1.879.622.476.757 36.694.858.736 1.916.317.335.493

Jumlah 20.701.964.987.242 1.247.444.415.338 21.949.409.402.580

69

PT Bank Syariah Mandiri 69 Laporan Tahunan 2012 373


Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

23. DANA SYIRKAH TEMPORER (lanjutan)

d. Investasi Tidak Terikat - Deposito Mudharabah (bank dan bukan bank) (lanjutan)

1) Berdasarkan jangka waktu (sesuai perjanjian) (lanjutan)

2011

Rupiah Mata uang asing Jumlah

1 bulan 15.839.852.633.995 889.800.365.259 16.729.652.999.254


3 bulan 3.690.758.331.376 129.142.136.041 3.819.900.467.417
6 bulan 1.644.208.513.354 20.119.816.267 1.664.328.329.621
12 bulan 1.291.916.331.437 192.113.009.339 1.484.029.340.776

Jumlah 22.466.735.810.162 1.231.175.326.906 23.697.911.137.068

2) Berdasarkan sisa umur jatuh tempo


2012

Rupiah Mata uang asing Jumlah

1 bulan 12.227.135.205.675 959.493.089.941 13.186.628.295.616


3 bulan 2.030.791.953.515 215.710.170.384 2.246.502.123.899
6 bulan 5.918.353.567.539 45.215.485.341 5.963.569.052.880
12 bulan 525.684.260.513 27.025.669.672 552.709.930.185

Jumlah 20.701.964.987.242 1.247.444.415.338 21.949.409.402.580

2011

Rupiah Mata uang asing Jumlah

Sampai dengan 1 bulan 15.843.052.633.995 889.800.365.259 16.732.852.999.254


Lebih dari 1 - 3 bulan 3.689.443.286.560 129.142.136.041 3.818.585.422.601
Lebih dari 3 - 6 bulan 1.644.802.773.170 20.119.816.267 1.664.922.589.437
Lebih dari 6 - 12 bulan 1.289.437.116.437 192.113.009.339 1.481.550.125.776

Jumlah 22.466.735.810.162 1.231.175.326.906 23.697.911.137.068

Deposito berjangka mudharabah merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan
imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang
ditetapkan dan disetujui sebelumnya dengan akad mudharabah muthlaqah.

Nisbah bagi hasil untuk deposito berjangka mudharabah dalam Rupiah berkisar antara 4,69%
sampai dengan 6,80% per tahun untuk tahun 2012 dan berkisar antara 4,91% sampai dengan
7,23% per tahun untuk tahun 2011. Bagi hasil per tahun untuk deposito berjangka mudharabah
dalam mata uang asing berkisar antara 1,36% sampai dengan 1,81% untuk tahun 2012 dan
berkisar antara 0,91% sampai dengan 1,78% untuk tahun 2011.

Deposito berjangka mudharabah dengan akad mudharabah muthlaqah yang dijadikan sebagai
jaminan atas piutang dan pembiayaan adalah masing-masing berjumlah Rp769.143.537.487 dan
Rp391.564.368.585 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

70
70

374 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

24. MODAL SAHAM

Pemegang saham, modal ditempatkan dan disetor penuh per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah
sebagai berikut:
2012

Pemegang Saham Lembar Saham % Kepemilikan Jumlah (Rp)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 291.648.712 99,99999966 1.458.243.560.000


PT Mandiri Sekuritas 1 0,00000034 5.000

Jumlah 291.648.713 100,00000000 1.458.243.565.000

2011

Pemegang Saham Lembar Saham % Kepemilikan Jumlah (Rp)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 231.648.712 99,99999966 1.158.243.560.000


PT Mandiri Sekuritas 1 0,00000034 5.000

Jumlah 231.648.713 100,000000 1.158.243.565.000

25. PENAMBAHAN MODAL SAHAM

Berdasarkan hasil Keputusan Rapat Pemegang Saham di luar Rapat Umum Pemegang Saham
PT Bank Syariah Mandiri (Bank) pada tanggal 28 Desember 2012 sesuai dengan akta No. 18 dari
Notaris Efran Yuniarto, S.H. di Jakarta, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menambah setoran modal
saham sebesar Rp300.000.000.000 dalam bentuk tunai dengan penerbitan sebanyak 60 juta lembar
saham baru yang dikeluarkan dari saham portepel.

Berdasarkan hasil Keputusan Rapat Pemegang saham diluar Rapat Umum Pemegang Saham
PT Bank Syariah Mandiri (Bank) pada tanggal 21 Maret 2011 sesuai dengan akta No. 19 dari Notaris
Badarusyamsi, S.H. di Jakarta, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menambah setoran modal saham
sebesar Rp200.000.000.000 dalam bentuk tunai dengan penerbitan sebanyak 40 juta saham baru
yang dikeluarkan dari saham portapel. Selanjutnya pada tanggal 29 Desember 2011 sesuai dengan
akta No. 42 Notaris Efran Yuniarto, S.H. di Jakarta, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menambah
setoran modal saham sebesar Rp300.000.000.000 dalam bentuk tunai dengan penerbitan sebanyak
60 juta lembar saham baru yang dikeluarkan dari saham portepel.

26. CADANGAN UMUM

Sesuai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 20 Juni 2012, para pemegang saham telah
memutuskan untuk melakukan penyisihan cadangan umum atas laba tahun sebelumnya sebesar
Rp24.655.555.340 sehingga total cadangan umum menjadi Rp231.648.713.000 atau sebesar 20%
dari modal disetor penuh tahun 2011. Pencadangan saldo laba sebagai cadangan umum dilakukan
guna memenuhi ketentuan Undang-Undang RI tentang Perseroan Terbatas yang mengharuskan
cadangan umum dibentuk paling sedikit sebesar 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor
penuh. Jumlah cadangan umum yang telah dibentuk per 31 Desember 2012 adalah 15,89% dari
modal disetor.

27. TANSIEM

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang dilaksanakan pada tanggal
20 Juni 2012 dan 28 Juni 2011, pemegang saham menyetujui untuk membagikan tansiem kepada
Direksi dan Dewan Komisaris masing-masing dari cadangan tansiem sebesar Rp24.798.161.143 dan
Rp17.912.648.208.

71
71

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 375


Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

28. PENDAPATAN PENGELOLAAN DANA OLEH BANK SEBAGAI MUDHARIB

Akun ini merupakan pendapatan yang diperoleh dari:

2012 2011
Pendapatan dari jual beli:
Pendapatan marjin murabahah 3.077.631.899.360 2.172.847.508.517
Pendapatan istishna - bersih 4.123.880.824 7.731.671.704
Jumlah pendapatan dari jual beli 3.081.755.780.184 2.180.579.180.221

Pendapatan dari sewa:


Pendapatan ijarah 265.675.494.859 217.957.374.843
Beban penyusutan aset ijarah (Catatan 11) (232.564.177.072) (203.198.384.014)
Jumlah pendapatan ijarah - bersih 33.111.317.787 14.758.990.829

Pendapatan dari bagi hasil:


Pendapatan bagi hasil mudharabah 629.464.723.271 636.927.647.725
Pendapatan bagi hasil musyarakah 602.854.635.101 558.024.693.202
Jumlah pendapatan bagi hasil 1.232.319.358.372 1.194.952.340.927
Pendapatan usaha utama lainnya:

Pendapatan bagi hasil surat berharga 216.054.786.431 233.079.656.499


Pendapatan imbalan Sertifikat Bank Indonesia
Syariah 117.637.977.191 143.707.051.551
Pendapatan bagi hasil penempatan pada bank lain 3.914.077.382 4.194.317.954
Jumlah pendapatan usaha utama lainnya 337.606.841.004 380.981.026.004
Jumlah 4.684.793.297.347 3.771.271.537.981

29. HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL DANA SYIRKAH TEMPORER

Akun ini merupakan distribusi bagi hasil untuk para nasabah:

2012 2011

Deposito mudharabah 1.374.951.442.726 1.398.019.866.112


Tabungan mudharabah 514.334.945.115 367.066.166.218
Investasi terikat 23.540.256.970 13.844.995.183
Sertifikat investasi mudharabah antarbank 676.870.254 1.597.074.043
Musyarakah - giro mudharabah musytarakah 62.977.679 22.311.815

Jumlah 1.913.566.492.744 1.780.550.413.371

72
72
376 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri
PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

30. PENDAPATAN USAHA LAINNYA

2012 2011
a. Pendapatan imbalan jasa perbankan
Pendapatan ujrah dana talangan haji 441.932.235.502 324.807.690.742
Pendapatan administrasi pembiayaan 237.980.841.451 208.633.045.728
Pendapatan rahn 156.192.015.042 301.465.504.957
Pendapatan administrasi tabungan 105.588.087.375 84.189.484.888
Pendapatan transaksi mata uang asing - bersih 21.334.851.668 15.370.057.551
Pendapatan jasa transaksi ATM lain 21.004.089.264 9.990.380.503
Pendapatan administrasi dan komisi selain
pembiayaan 20.749.588.365 17.238.603.574
Pendapatan ganti rugi restrukturisasi (ta'widh) 14.984.664.313 10.722.468.544
Pendapatan jasa dokumen dalam negeri 13.619.356.566 19.056.851.303
Pendapatan pembiayaan sindikasi 13.076.038.639 5.913.699.787
Pendapatan jasa transaksi ATM Mandiri 8.214.360.320 6.218.488.000
Pendapatan jasa ekspor impor 5.616.610.746 2.568.091.724
Pendapatan komisi bancassurance 5.606.414.816 3.625.188.567
Pendapatan administrasi giro 5.569.456.231 11.188.150.779
Pendapatan jasa transfer RTGS 4.573.935.489 3.673.173.323
Pendapatan jasa payroll 3.269.960.616 2.048.702.838
Pendapatan komisi asuransi 2.971.238.814 5.217.566.704
Pendapatan ta’widh haji 2.345.058.607 3.040.486.651
Pendapatan fee merchant trade 2.076.875.407 2.699.761.193
Lainnya 45.018.898.715 29.825.014.107
1.131.724.577.946 1.067.492.411.463
b. Pendapatan imbalan investasi terikat
Imbalan mudharabah muqayyadah 7.022.971.321 14.255.350.919
Jumlah 1.138.747.549.267 1.081.747.762.382

31. BEBAN KEPEGAWAIAN

2012 2011
Beban gaji, upah, tunjangan, dan kesejahteraan
karyawan 816.771.116.339 831.414.240.323
Beban biaya manfaat karyawan 50.717.535.457 32.128.197.291
Beban pendidikan dan pelatihan 49.210.515.570 56.504.361.296
Beban biaya kegiatan sosial pegawai 26.128.541.678 12.820.550.355
Beban pengobatan 14.390.101.286 17.477.521.346
Beban biaya rekrutmen 3.583.397.180 3.831.066.554
Beban lainnya 12.358.450.607 10.706.072.769
Jumlah 973.159.658.117 964.882.009.934

73
73
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 377
Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

32. BEBAN ADMINISTRASI


2012 2011
Beban outsourcing 238.112.317.160 166.111.393.822
Beban sewa 148.974.559.424 101.865.996.019
Beban pemeliharaan dan perbaikan 138.871.434.297 82.521.812.398
Beban promosi 107.456.048.129 108.094.367.845
Beban listrik, telepon, air, dan gas 70.269.993.540 58.929.413.774
Beban komunikasi data 60.079.427.818 19.203.454.852
Beban transportasi 58.775.350.054 49.157.618.070
Beban cetakan dan alat tulis 29.530.335.991 26.338.066.284
Beban pos dan prangko 25.019.694.801 6.683.751.391
Beban non-inventaris 23.411.396.504 19.099.476.597
Beban premi asuransi 17.331.358.044 18.756.220.971
Beban penggunaan ATM Bank Mandiri 13.874.574.500 20.119.878.500
Beban perlengkapan kantor 13.563.384.392 9.450.370.160
Beban lisensi software 11.729.868.489 5.438.994.223
Beban barang dan jasa lain 9.992.203.559 8.454.496.798
Beban ujrah administrasi 9.541.365.347 10.549.328.862
Beban kemitraan 8.197.638.091 6.943.125.694
Beban administrasi Bank 7.147.552.033 5.110.026.146
Beban keamanan 7.147.545.336 5.290.400.888
Beban kantor 6.530.297.685 3.269.329.159
Beban perjalanan dinas 6.499.054.439 5.766.778.101
Beban penelitian dan pengembangan 5.785.385.761 2.952.455.926
Beban jasa tenaga ahli 5.163.724.201 3.139.495.943
Beban pajak lain 4.439.933.606 3.007.183.284
Beban jamuan 4.154.305.662 3.441.328.039
Beban marjin/bagi hasil
Surat Utang Pemerintah (SUP) - 9.235.033.509
Lainnya 3.506.072.316 8.995.838.956
Jumlah 1.035.104.821.179 767.925.636.211

33. BEBAN PENYISIHAN KERUGIAN

2012 2011
a. Beban penyisihan/(pemulihan) kerugian
aset produktif:
Piutang (Catatan 7) 226.151.228.835 203.607.094.692
Pembiayaan musyarakah (Catatan 10) 35.573.288.566 88.295.266.839
Pembiayaan mudharabah (Catatan 9) 31.900.238.975 22.138.524.140
Investasi pada surat berharga (Catatan 6) 70.928.394.245 12.167.733.076
Pinjaman qardh (Catatan 8) 23.926.198.887 19.384.457.759
Giro pada bank lain (Catatan 4) (3.697.162.712) 827.530.639
Penempatan pada bank lain (Catatan 5) (116.075.000) (83.925.000)
Jumlah 384.666.111.796 346.336.682.145

b. Pemulihan kerugian aset non-produktif (9.000.000.000) -


c. (Pemulihan)/beban estimasi kerugian komitmen
dan kontinjensi (Catatan 20) 193.089.407 (640.386.142)
Jumlah 375.859.201.203 345.696.296.003

74
74

378 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

34. BEBAN USAHA LAIN

2012 2011
a. Beban bonus:
Giro wadiah 33.569.381.595 28.486.329.654
Tabungan wadiah simpatik 9.372.277.075 4.418.514.945
Jumlah beban bonus 42.941.658.670 32.904.844.599
b. Beban lainnya:
Premi asuransi penjaminan dana pihak ketiga 92.786.918.162 67.724.002.620
Penyisihan risiko operasional 1.476.695.889 35.425.000
Lain-lain 5.138.559.443 3.288.876.809
Jumlah beban lainnya 99.402.173.494 71.048.304.429
Jumlah 142.343.832.164 103.953.149.028

35. PENDAPATAN DAN BEBAN NON-USAHA

2012 2011
a. Pendapatan non-usaha:
Laba penjualan aset tetap 3.659.645.183 5.058.121.178
Keuntungan selisih kurs 2.659.390.066 1.181.950.134
Sewa gedung 114.352.500 158.297.500
Lainnya 1.020.167.844 359.635.337
Jumlah pendapatan non-usaha 7.453.555.593 6.758.004.149
b. Beban non-usaha:
Denda dan sanksi 1.108.239.863 332.695.575
Lainnya 314.658.689 135.977.436
Jumlah beban non-usaha 1.422.898.552 468.673.011
Jumlah pendapatan dan beban
Non-usaha - bersih 6.030.657.041 6.289.331.138

36. IMBALAN KERJA KARYAWAN

Bank mempunyai program pensiun iuran pasti yang meliputi seluruh karyawan tetap yang didanai
melalui iuran tetap bulanan kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia.
DPLK ini memperoleh pengesahan terakhir kali dari Menteri Keuangan yang tertuang dalam Surat
Keputusan No.KEP-128/KM.6/2002 tanggal 17 Juni 2002. Iuran program pensiun ini didanai oleh Bank
sebesar 10% dari gaji kotor karyawan.

Iuran yang dibayarkan kepada dana pensiun selama tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah Rp33.804.492.396 dan Rp20.957.618.464.

Asumsi-asumsi dasar yang digunakan untuk menghitung liabilitas imbalan kerja karyawan sesuai
Undang-Undang No.13/2003 dan Peraturan Perusahaan Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan
2011 adalah sebagai berikut:

75
75

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 379


Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

36. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)

2012 2011
Tingkat suku bunga diskonto 5,75% per tahun 6,75% per tahun
Kenaikan gaji 10% per tahun 10% per tahun
Usia pensiun 56 tahun 56 tahun
Tingkat kematian CSO - 1980 CSO - 1980
Tingkat pengunduran diri 10% per tahun sebelum usia 25 tahun dan
berkurang sampai dengan 1% hingga
usia 45 tahun/
Metode penilaian Projected Unit Credit

Tabel di bawah ini merupakan komponen dari liabilitas bersih yang diestimasi atas imbalan kerja
karyawan yang diakui dalam laporan laba dan rugi komprehensif dan jumlah yang diakui dalam
laporan posisi keuangan dalam hubungannya dengan liabilitas yang diestimasi atas imbalan kerja
karyawan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 oleh aktuaris independen (PT Dayamandiri
Dharmakonsilindo) dalam laporannya masing-masing tertanggal 16 Januari 2013 dan 21 Januari 2012.

Beban imbalan pasca-kerja yang dibebankan pada laporan laba rugi:

2012

Penghargaan
UU No. 13/2003 Masa Kerja Jumlah

Biaya jasa kini 15.320.742.000 13.402.724.794 28.723.466.794


Biaya bunga 7.200.058.174 909.070.878 8.109.129.052
Keuntungan aktuaria bersih yang diakui (397.107.427) - (397.107.427 )
Amortisasi biaya jasa lalu-non-vested 4.332.721.491 - 4.332.721.491
Lain-lain 7.171.410.000 2.777.915.547 9.949.325.547

33.627.824.238 17.089.711.219 50.717.535.457

2011

Penghargaan
UU No. 13/2003 Masa Kerja Jumlah

Biaya jasa kini 8.688.806.000 9.308.310.743 17.997.116.743


Biaya bunga 4.520.481.093 734.457.479 5.254.938.572
Keuntungan aktuaria bersih yang diakui 2.016.380.909 - 2.016.380.909
Amortisasi biaya jasa lalu-non vested (329.026.189) - (329.026.189 )
Lain-lain 5.190.333.000 1.998.068.001 7.188.401.001

20.086.974.813 12.040.836.223 32.127.811.036

Liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

2012

Penghargaan
UU No. 13/2003 Masa Kerja Jumlah

Nilai kini liabilitas 172.209.089.000 28.723.664.210 200.932.753.210


Beban jasa lalu 3.215.988.367 - 3.215.988.367
Kerugian aktuaria (98.715.520.449) - (98.715.520.449 )

76.709.556.918 28.723.664.210 105.433.221.128

76
76

380 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

36. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)

Liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut
(lanjutan):

2011

Penghargaan
UU No. 13/2003 Masa Kerja Jumlah

Nilai kini liabilitas 108.093.781.000 17.661.843.313 125.755.624.313


Beban jasa lalu 3.587.147.794 - 3.587.147.794
Kerugian aktuaria (66.968.233.166) - (66.968.233.166 )

44.712.695.628 17.661.843.313 62.374.538.941

Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

2012

Penghargaan
UU No. 13/2003 Masa Kerja Jumlah

Saldo awal tahun 44.712.695.628 17.661.843.313 62.374.538.941


Beban imbalan kerja karyawan 33.614.964.238 17.102.571.219 50.717.535.457
Manfaat yang dibayarkan (1.618.102.948) (6.040.750.322) (7.658.853.270 )

Saldo akhir tahun 76.709.556.918 28.723.664.210 105.433.221.128

2011

Penghargaan
UU No. 13/2003 Masa Kerja Jumlah

Saldo awal tahun 26,116,973,756 12,553,482,727 38,670,456,483


Beban imbalan kerja karyawan 20,086,974,813 12,040,836,223 32,127,811,036
Manfaat yang dibayarkan (1,491,252,941) (6,932,475,637) (8,423,728,578 )

Saldo akhir tahun 44.712.695.628 17.661.843.313 62.374.538.941

Perubahan satu poin persentase dalam tingkat yang diasumsikan terhadap kenaikan tingkat suku
bunga diskonto akan memiliki dampak sebagai berikut:

2012 2011

Kenaikan Penurunan Kenaikan Penurunan


(Jutaan Rp) (Jutaan Rp) (Jutaan Rp) (Jutaan Rp)

Dampak pada agregat biaya jasa kini


dan biaya bunga 6.829 5.801 4.075 3.527
Dampak liabilitas imbalan kerja imbalan kerja 40.114 32.704 24.132 19.850

77
77

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 381


Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

37. TRANSAKSI PIHAK BERELASI

Pihak berelasi Sifat dari hubungan Sifat dari transaksi

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pemegang saham Giro pada bank lain, Liabilitas segera, Pendapatan
usaha lainnya, Beban operasi lainnya

PT Mandiri Sekuritas Pemegang saham Pemegang saham, Simpanan nasabah


Simpanan nasabah

PT Bank Sinar Harapan Bali Mempunyai induk yang sama Simpanan dari bank lain

PT AXA Mandiri Financial Services Mempunyai induk yang sama Mempunyai induk yang sama

Mempunyai induk yang sama Pendapatan usaha lainnya


PT Mandiri Manajemen Investasi

Pemerintah Negara Republik Indonesia Pemegang saham utama Investasi pada surat berharga

PT Bank BNI Syariah Anak perusahaan BUMN PT Bank Negara Giro pada bank lain, Surat berharga subordinasi yang
Indonesia (Persero) Tbk diterbitkan

PT Bank BNI Perusahaan BUMN Giro pada bank lain

PT Bank BRI Perusahaan BUMN Giro pada bank lain


PT Bank BRISyariah Anak perusahaan BUMN PT Bank Rakyat Penempatan pada bank lain
Indonesia (Persero) Tbk.
Perum Perumnas Perusahaan BUMN Simpanan nasabah

PT Indosat Tbk. Perusahaan BUMN Surat berharga

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Perusahaan BUMN Surat berharga


PT Pembangunan Perumahan (Persero) Perusahaan BUMN Surat berharga, Piutang dan pembiayaan, Simpanan
Tbk. nasabah, Piutang dan pembiayaan

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Perusahaan BUMN Surat berharga

PT Brantas Abipraya (Persero) Perusahaan BUMN Simpanan nasabah

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN Piutang dan pembiayaan, Simpanan nasabah

PT Pos Indonesia (Persero) Perusahaan BUMN Piutang dan pembiayaan, Simpanan nasabah

PT Permodalan Nasional Madani Perusahaan BUMN Piutang dan pembiayaan, Simpanan nasabah
(Persero)

PT Hutama Karya (Persero) Perusahaan BUMN Simpanan nasabah, Piutang dan pembiayaan

PT Istaka Karya (Persero) Perusahaan BUMN Piutang dan pembiayaan, Simpanan nasabah

PT Rumah Sakit Pelni Anak perusahaan BUMN PT Pelni (Persero) Piutang dan pembiayaan

PT Balebat Dedikasi Prima Anak perusahaan BUMN PT Telkom Piutang dan pembiayaan
Indonesia Tbk.

PT Bahana Artha Ventura Anak perusahaan BUMN Bahana PUI Piutang dan pembiayaan

PT Waskita Karya Perusahaan BUMN Simpanan nasabah

PT Jamsostek (Persero) Perusahaan BUMN Simpanan nasabah

Perum Jaminan Kredit Indonesia Perusahaan BUMN Simpanan nasabah

PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) Perusahaan BUMN Simpanan nasabah

PT Semen Baturaja (Persero) Perusahaan BUMN Simpanan nasabah

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN Simpanan nasabah

PT Semen Gresik (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN Simpanan nasabah

Perum Bulog Perusahaan BUMN Simpanan nasabah

PT BPD Aceh Perusahaan BUMD Giro pada bank lain

78
78
382 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri
PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

37. TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)

Pihak berelasi Sifat dari hubungan Sifat dari transaksi

PT BPD Jawa Tengah Perusahaan BUMD Giro pada bank lain, Surat berharga subordinasi yang
diterbitkan, Penempatan pada bank lain

PT Bank BPD Sulawesi Tengah Perusahaan BUMD Giro pada bank lain

PT BPD Sulawesi Selatan Perusahaan BUMD Surat berharga

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Unit perusahaan BUMN PT Bank Tabungan Penempatan pada bank lain
- Unit Usaha Syariah Negara (Persero) Tbk.
PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN Simpanan nasabah

PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) Perusahaan BUMN Simpanan nasabah

PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Perusahaan BUMN Simpanan nasabah

PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Perusahaan BUMN Simpanan nasabah

PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN Simpanan nasabah

PT Amarta Karya (Persero) Perusahaan BUMN Simpanan nasabah

PT Balai Pustaka (Persero) Perusahaan BUMN Simpanan nasabah

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Perusahaan BUMN Simpanan nasabah

PT Indah Karya (Persero) Perusahaan BUMN Simpanan nasabah

PT Indofarma (Persero) Perusahaan BUMN Simpanan nasabah

PT Indra Karya (Persero) Perusahaan BUMN Simpanan nasabah

PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Perusahaan BUMN Simpanan nasabah


SBU Non-Industri

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Perusahaan BUMN Simpanan nasabah

PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) Perusahaan BUMN Simpanan nasabah

PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Perusahaan BUMN Simpanan nasabah

PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Perusahaan BUMN Simpanan nasabah

PT Angkasa Pura I (Persero) Perusahaan BUMN Simpanan nasabah

PT Barata Indonesia (Persero) Perusahaan BUMN Simpanan nasabah

PT Surveyor Indonesia (Persero) Perusahaan BUMN Simpanan nasabah

PT Tabungan Asuransi Pegawai Negeri Perusahaan BUMN Simpanan nasabah


(Persero)

PT Pertani (Persero) Perusahaan BUMN Simpanan nasabah

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Perusahaan BUMN Pembiayaan diterima

PT Kliring Berjangka (Persero) Perusahaan BUMN Simpanan nasabah

Karyawan Kunci Karyawan Kunci Piutang dan pembiayaan, Simpanan nasabah,


Beban kepegawaian

79
79
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 383
Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

37. TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)

Dalam kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi.

Saldo aset, liabilitas, investasi tidak terikat, pendapatan usaha lainnya, beban administrasi, beban
usaha lain, dan beban kepegawaian dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

2012 2011
Aset
Giro pada bank lain (Catatan 4) 106.092.735.229 148.376.481.266
Penempatan pada bank lain (Catatan 5) 105.000.000.000 50.000.000.000
Investasi pada surat berharga
(Catatan 6) 1.437.876.713.473 1.620.344.108.655
Piutang murabahah (Catatan 7) 207.032.014.855 137.849.986.050
Pembiayaan mudharabah (Catatan 9) 208.542.959.936 197.358.726.136
Pembiayaan musyarakah (Catatan 10) 203.803.014.000 660.072.398.675
Jumlah 2.268.347.437.493 2.814.001.700.782
Persentase terhadap jumlah aset 4,18% 5,78%

Liabilitas
Liabilitas segera (Catatan 14) 112.812.995.821 99.074.290.311
Simpanan wadiah (Catatan 16) 43.585.618.633 1.270.429.356.269
Simpanan dari bank lain (Catatan 17) 6.391.071.948 2.161.483.231
Pembiayaan diterima (Catatan 19) 600.000.000.000 450.000.000.000
Surat berharga subordinasi
yang diterbitkan (Catatan 22) 75.000.000.000 172.000.000.000
Jumlah 837.789.686.402 1.993.665.129.811
Persentase terhadap jumlah liabilitas 9,14% 28,31%

Investasi Tidak Terikat (Catatan 23)


Tabungan mudharabah 29.929.009.897 86.870.115.112
Deposito mudharabah 1.948.411.728.983 5.915.186.653.403
Jumlah 1.978.340.738.880 6.002.056.768.515
Persentase terhadap jumlah dana syirkah temporer 4,90% 15,85%

Pendapatan Usaha Lainnya (Catatan 30)


Pendapatan imbalan jasa perbankan 8.214.360.320 6.218.488.000
Pendapatan komisi bancassurance 5.606.414.816 3.625.188.567
Jumlah 13.820.775.136 9.843.676.567
Persentase terhadap jumlah pendapatan usaha lainnya 1,21% 0,91%

80
80

384 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

37. TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)


Saldo aset, liabilitas, investasi tidak terikat, pendapatan usaha lainnya, beban administrasi, beban
usaha lain, dan beban kepegawaian dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)

2012 2011
Beban kepegawaian (Catatan 31)
Gaji, bonus, tansiem, dan tunjangan lainnya
Tansiem 24.798.161.143 17.912.648.208
Gaji 18.323.069.020 15.689.801.500
Bonus 5.228.709.076 8.920.232.638
Tunjangan lainnya 12.351.427.473 6.573.214.000
Jumlah 60.701.366.712 49.095.896.346
Persentase terhadap jumlah beban kepegawaian 6,24% 5,09%

38. KOMITMEN DAN KONTINJENSI

2012 2011
Liabilitas Komitmen
Fasilitas pembiayaan kepada nasabah yang
belum digunakan 1.737.388.998.753 1.364.422.488.462
L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih
berjalan 51.626.075.373 72.097.277.098
1.789.015.074.126 1.436.519.765.560
Liabilitas Kontinjensi
Bank garansi yang diterbitkan 285.948.501.768 294.946.997.969
Lainnya 27.878.120.786 16.717.349.758
Jumlah 2.102.841.696.680 1.748.184.113.287

39. POSISI DEVISA NETO


Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010 tentang Perubahan
Ketiga atas Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tentang Posisi Devisa Neto Bank Umum,
Posisi Devisa Neto (PDN) merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aset dan
liabilitas dari masing-masing mata uang asing, baik dalam laporan posisi keuangan maupun rekening
administratif.

Sesuai ketentuan-ketentuan tersebut, sejak tanggal 1 Juli 2010 bank umum wajib mengelola dan
memelihara PDN secara keseluruhan paling tinggi 20% dari modal setiap 30 menit sejak sistem tresuri
Bank dibuka sampai dengan sistem tresuri ditutup.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang
Posisi Devisa Neto.

81
81

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 385


Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

39. POSISI DEVISA NETO (lanjutan)

PDN Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

2012

Kewajiban dan
Aset dan Aset Kewajiban pada
pada Rekening Rekening Posisi Devisa
Administratif Administratif Neto (Absolut)
(Jutaan Rp) (Jutaan Rp) (Jutaan Rp)

Dolar Amerika Serikat 2.661.576 2.776.000 114.424


Riyal Arab Saudi 1.307 - 1.307
Dolar Singapura 12.680 13.194 514
Euro 8.668 3.349 5.319
Dolar Australia 949 8 941
Yen Jepang 839 810 29

Jumlah 2.686.019 2.793.361 122.534

Modal 4.567.310

Persentase PDN terhadap Modal 2.68%

2011

Kewajiban dan
Aset dan Aset Kewajiban pada
pada Rekening Rekening Posisi Devisa
Administratif Administratif Neto (Absolut)
(Jutaan Rp) (Jutaan Rp) (Jutaan Rp)

Dolar Amerika Serikat 2.271.133 2.064.087 207.046


Riyal Arab Saudi 6.634 - 6.634
Dolar Singapura 7.964 3.741 4.223
Euro 13.373 8.360 5.013
Dolar Australia 933 - 933
Yen Jepang 2.543 4.118 1.575

Jumlah 2.302.580 2.080.306 225.424

Modal 3.720.674

Persentase PDN terhadap Modal 6,06%

40. ZAKAT

Bank telah menghitung besarnya biaya zakat sebesar 2,5% dari laba sebelum zakat dan pajak
penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing
sebesar Rp28.131.606.226 dan Rp19.177.801.129 yang telah dibukukan sebagai biaya zakat pada
tahun 2012 dan 2011.

Sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun 2011 yang diselenggarakan pada tanggal
20 Juni 2012, RUPS menyetujui pembayaran zakat Bank sebesar 2,5% dari laba sebelum pajak dan
zakat untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp19.177.801.129 yang
dibukukan sebagai biaya tahun 2011. Bank telah menyalurkan dana zakat Bank sebesar
Rp36.595.658.010 selama tahun 2012 melalui LAZNAS BSM .

82
82

386 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

41. DENDA

Denda dibebankan kepada debitur sebagai biaya tunggakan. Biaya tunggakan adalah biaya yang
dikenakan kepada debitur karena kelalaian debitur dalam memenuhi kewajibannya kepada Bank.
Besarnya denda ditetapkan berdasarkan ketentuan internal. Bank tidak mengakui pendapatan atas
biaya tunggakan tersebut, namun digunakan sebagai dana kebajikan (qardhul hasan). Bank menerima
biaya tunggakan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
masing-masing sebesar Rp830.667.606 dan sebesar Rp637.436.361. Penggunaan dana sosial
disalurkan melalui LAZNAS BSM.

42. DANA INVESTASI TERIKAT


2012 2011
Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah
Dana Bergulir Syariah (DBS) 82.959.472.474 84.429.304.272
Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah
Debt for Nature Swap (DNS) 7.262.823.338 7.624.058.912
Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah
Surat Utang Pemerintah (SUP) - 151.111.871.052
Jumlah 90.222.295.812 243.165.234.236
Saldo awal tahun dana investasi terikat 243.165.234.236 283.762.452.339
Penerimaan dana investasi terikat 26.470.994.253 58.220.907.131
Keuntungan dana investasi terikat 7.642.537.222 31.402.394.058
Imbalan Bank sebagai agen investasi (7.022.971.321) (14.255.350.919)
Penarikan dana investasi terikat (180.033.498.578) (115.965.168.373)
Jumlah 90.222.295.812 243.165.234.236

Pembiayaan mudharabah muqayyadah SUP adalah kerjasama pemberian fasilitas Pembiayaan


Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (PUMKM) sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Undang-
undang RI No. 20 tahun 2008 yang mengatur mengenai kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Peraturan Bank Indonesia tentang Pemberian Kredit Usaha Kecil No. 3/2/PBI/2001 tanggal 4 Januari
2001 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/9/Bkr tanggal 17 Mei 2001 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pemberian Kredit Usaha Kecil yang sebelumnya menjadi dasar pemberian fasilitas ini
telah dicabut oleh Bank Indonesia dengan penerbitan Peraturan Bank Indonesia No. 13/11/PBI/2011
tanggal 3 Maret 2011. Pemerintah diwakili oleh Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah telah memberikan rekomendasi Bank Mandiri sebagai Badan Usaha Milik Negara yang
akan menyalurkan pinjaman tersebut yang selanjutnya diteruskan kepada Bank. Dalam perjanjian No.
JCCO.IV/350/PK-KUMK/2004 pada tanggal 10 September 2004, kerjasama yang dilaksanakan antara
Bank Mandiri dan Bank adalah Bank Mandiri sebagai shahibul maal dan Bank sebagai pelaksana
dalam rangka penyaluran Pembiayaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) kepada para pengusaha mikro
dan kecil yang memenuhi persyaratan pemberian PUMK yang ditentukan oleh Bank. Jumlah PUMK
kepada usaha mikro adalah maksimum sebesar Rp50.000.000 dan jumlah PUMK kepada usaha kecil
adalah maksimum sebesar Rp500.000.000.

Dalam perjanjian ini disebutkan bahwa Bank wajib untuk menyalurkan marjin yang telah diterima dari
debitur-debitur kepada Bank Mandiri setiap tiga bulan. Dalam perannya sebagai pelaksana (agen
penyaluran) dalam pembiayaan ini, Bank menerima komisi atas marjin yang diterima dari debitur-debitur
setiap bulan sebesar 35% dan menyetorkan 65% dari pendapatan yang diterima dari debitur-debitur
yang disetarakan dengan rate SBI 3 (tiga) bulan ke Bank Mandiri. Perjanjian ini akan berakhir pada
tanggal 10 Desember 2009, namun pada tanggal 29 Mei 2008, melalui surat nomor
MRB.SBS/BPD.1619/2008, akad diperpanjang sampai dengan tanggal 10 Desember 2019. Porsi dana
yang diterima Bank per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar RpNihil dan
Rp197.049.823.640.

83
83

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 387


Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

42. DANA INVESTASI TERIKAT (lanjutan)

Berdasarkan surat dari Bank Mandiri No.CBB.BB/BPD.1294/2012 tanggal 23 Juli 2012, Mandiri telah
setuju untuk menyelesaikan penyaluran MMq SUP 005 dari Bank dengan total penyaluran
Rp197.049.823.640 yang telah diselesaikan pada tanggal 27 Juli 2012. Penyelesaian ini telah disetujui
oleh Menteri Keuangan melalui suratnya kepada Bank Mandiri No.S-6031/MK.5/2012 tanggal
10 Juli 2012.

Program DNS (Debt for Nature Swap) adalah suatu program yang memberikan keringanan utang
dari suatu negara kreditur dalam hal ini pemerintah Jerman kepada pemerintah Indonesia, dengan
menyisihkan dana untuk kegiatan pelestarian lingkungan.

Berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-32/SES/LH/09/2006
Bank telah ditunjuk menjadi Bank Pelaksana untuk menyalurkan program pembiayaan Debt for Nature
Swap (DNS) sektor lingkungan kepada Usaha Mikro dan Kecil (UMK). Besarnya pembiayaan untuk
UMK maksimum sebesar Rp500.000.000. Penunjukan ini diikat dalam perjanjian kerjasama yang telah
diperbaharui dengan perjanjian No. 11/41-PKS/DIR tanggal 13 April 2009 antara Bank dengan
Kementerian Lingkungan Hidup. Perhitungan bagi hasil untuk Bank berkisar antara 33% hingga 50%
dari marjin yang diterima dari debitur.

Dana Bergulir Syariah yang selanjutnya disebut DBS adalah dana pemerintah yang berasal dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang disalurkan dalam bentuk pembiayaan kepada
Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) dan Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS) dalam jangka
waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan permodalan anggotanya yang bergerak di berbagai usaha
produktif. Kementerian Negara Koperasi Menengah Bidang Pembiayaan bekerja sama dengan Bank
untuk menyalurkan pembiayaan DBS kepada KJKS/UJKS.

Perhitungan bagi hasil antara Bank dan Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah adalah sebesar 40% dan 60%. Keuntungan yang didistribusikan kepada Bank dialokasikan
10% untuk keperluan cadangan penghapusan piutang dan 30% untuk administrasi, pengawasan, dan
pembinaan KJKS/UJKS.

43. ANALISA JATUH TEMPO ASET, LIABILITAS DAN DANA SYIRKAH TEMPORER BERDASARKAN
PERIODE WAKTU YANG TERSISA

Tabel dibawah menyajikan aset (sebelum penyisihan kerugian) dan liabilitas Bank yang
dikelompokkan berdasarkan periode waktu yang tersisa sejak tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
sampai jatuh temponya.
2012

Jumlah Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 12 bulan Lebih dari 1 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun

ASET
Kas 1.108.282.646.315 1.108.282.646.315 - - - -
Giro dan penempatan pada
Bank Indonesia 5.425.378.388.198 5.425.378.388.198 - - - -
Giro pada bank lain 271.289.459.714 271.289.459.714 - - - -
Penempatan pada bank lain 170.000.000.000 170.000.000.000 - - - -
Investasi pada surat berharga 1.895.618.404.079 116.622.061.627 11.485.038.409 560.629.461.474 1.126.881.842.569 80.000.000.000
Piutang 27.753.554.720.614 1.331.504.711.082 1.809.680.038.281 5.894.484.224.560 1.680.538.397.050 17.037.347.349.641
Pinjaman qardh 6.199.260.625.477 455.434.703.554 580.700.537.945 1.060.056.244.544 713.065.694.398 3.390.003.445.036
Pembiayaan mudharabah 4.273.760.117.927 156.089.880.730 411.174.374.604 1.041.086.153.322 355.460.789.488 2.309.948.919.783
Pembiayaan musyarakah 6.336.768.771.581 42.463.729.953 190.282.612.976 1.269.254.546.618 683.664.042.704 4.151.103.839.330
Aset tetap - bersih 743.598.369.939 - - - 643.669.925.321 99.928.444.618
Aset lain-lainnya 1.462.214.350.354 1.073.577.050.718 149.730.603.445 105.756.848.431 129.230.372.907 3.919.474.853

Jumlah aset 55.639.725.854.198 10.150.642.631.891 3.153.053.205.660 9.931.267.478.949 5.332.511.064.437 27.072.251.473.261

LIABILITAS
Liabilitas segera 746.363.679.559 746.363.679.559 - - - -
Bagi hasil dana syirkah temporer
dan bonus wadiah pihak ketiga
yang belum dibagikan 39.952.815.813 39.952.815.813 - - - -
Simpanan wadiah 7.332.436.237.235 7.332.436.237.235 - - - -
Simpanan dari bank lain 37.976.152.273 37.976.152.273 - - - -
Utang pajak 112.464.259.877 112.464.259.877 - - - -
Pembiayaan diterima 600.000.000.000 - - - 600.000.000.000 -
Estimasi kerugian komitmen
dan kontinjensi 2.971.015.164 2.971.015.164 - - - -
Liabilitas lain 296.466.988.933 296.466.988.933 - - - -

Jumlah Liabilitas 9.168.631.148.854 8.568.631.148.854 - - 600.000.000.000 -

84
84

388 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

43. ANALISA JATUH TEMPO ASET, LIABILITAS DAN DANA SYIRKAH TEMPORER BERDASARKAN
PERIODE WAKTU YANG TERSISA (lanjutan)
2012

Jumlah Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 12 bulan Lebih dari 1 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun

SURAT BERHARGA YANG


DITERBITKAN 500.000.000.000 - - - - 500.000.000.000

DANA SYIRKAH TEMPORER


Investasi terikat 720.722.081.022 720.722.081.022 - - - -
Investasi tidak terikat tabungan
mudharabah 17.526.002.504.648 17.526.002.504.648 - - - -
Investasi tidak terikat deposito
mudharabah 21.826.644.433.601 10.473.022.706.057 7.574.063.718.150 3.779.558.009.394 - -
Investasi tidak terikat tabungan
mudharabah - bank 181.054.334.269 181.054.334.269 - - - -
Investasi tidak terikat deposito
mudharabah - bank 122.764.968.979 52.690.803.030 55.372.132.645 14.702.033.304 - -
Musyarakah - Giro mudharabah
musytarakah 2.886.139.624 2.886.139.624 - - - -

Jumlah dana syirkah temporer 40.880.074.462.143 28.956.378.568.650 7.629.435.850.795 3.794.260.042.698 - 500.000.000.000

Selisih aset dengan liabilitas


dan dana syirkah temporer 5.591.020.243.201 (27.374.367.085.613) (4.476.382.645.135) 6.137.007.436.251 4.732.511.064.437 26.572.251.473.261

2011

Jumlah Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 12 bulan Lebih dari 1 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun

ASET
Kas 1.052.994.796.839 1.052.994.796.839 - - - -
Giro dan penempatan pada
Bank Indonesia 7.097.490.254.294 6.997.490.254.294 100.000.000.000 - - -
Giro pada bank lain 586.109.944.727 586.109.944.727 - - - -
Penempatan pada bank lain 181.607.500.000 136.270.000.000 45.337.500.000 - - -
Investasi pada surat berharga 2.189.862.242.230 87.400.750.201 17.517.809.032 364.050.630.555 1.625.893.052.442 95.000.000.000
Piutang 19.902.754.336.831 315.623.703.309 500.856.217.875 1.544.157.979.271 13.268.492.626.396 4.273.623.809.980
Pinjaman qardh 6.529.509.884.957 1.544.193.466.277 1.104.149.320.419 2.520.448.107.221 1.360.454.991.040 264.000.000
Pembiayaan mudharabah 4.671.139.955.353 8.702.006.000 30.671.232.364 311.816.674.397 4.065.001.653.426 254.948.389.166
Pembiayaan musyarakah 5.428.200.940.264 908.239.843.953 1.451.946.498.815 2.210.439.197.410 856.162.323.232 1.413.076.854
Aset tetap - bersih 511.063.089.204 - - - 411.147.644.585 99.915.444.619
Aset lain-lainnya 1.576.696.362.302 127.438.047.080 937.193.720.314 250.865.736.039 259.421.330.119 1.777.528.750

Jumlah aset 49.727.429.307.001 11.764.462.812.680 4.187.672.298.819 7.201.778.324.893 21.846.573.621.240 4.726.942.249.369

LIABILITAS
Laibilitas segera 637.797.132.837 637.797.132.837 - - - -
Bagi hasil dana syirkah temporer
dan bonus wadiah pihak ketiga
yang belum dibagikan 106.841.886.190 106.841.886.190 - - - -
Simpanan wadiah 5.095.862.210.038 5.095.862.210.038 - - - -
Simpanan dari bank lain 78.830.661.140 78.830.661.140 - - - -
Utang pajak 73.338.262.934 - - 73.338.262.934 - -
Pembiayaan diterima 750.000.000.000 - - 300.000.000.000 - 450.000.000.000
Estimasi kerugian komitmen
dan kontinjensi 2.700.565.929 461.166.925 882.985.286 599.566.281 756.847.437 -
Liabilitas lain 295.768.714.447 154.537.608.395 6.689.891.734 134.325.015.178 216.199.140 -

Jumlah liabilitas 7.041.139.433.515 6.074.330.665.525 7.572.877.020 508.262.844.393 973.046.577 450.000.000.000

SURAT BERHARGA YANG


DITERBITKAN 700.000.000.000 - - - - 700.000.000.000

DANA SYIRKAH TEMPORER


Investasi terikat 484.010.086.690 484.010.086.690 - - - -
Investasi tidak terikat tabungan
mudharabah 13.511.110.127.250 13.511.110.127.250 - - - -
Investasi tidak terikat deposito
mudharabah 23.524.711.784.493 16.568.560.746.863 3.815.360.467.417 3.140.790.570.213 - -
Investasi tidak terikat tabungan
mudharabah - bank 162.546.191.785 162.546.191.785 - - - -
Investasi tidak terikat deposito
mudharabah - bank 173.199.352.575 164.292.252.391 3.224.955.184 5.682.145.000 - -
Musyarakah - Giro mudharabah
musytarakah 1.968.580.682 1.968.580.682 - - - -

Jumlah dana syirkah temporer 38.557.546.123.475 30.892.487.985.661 3.818.585.422.601 3.146.472.715.213 - 700.000.000.000

Selisih aset dengan liabilitas


dan dana syirkah temporer 4.128.743.750.011 (25.202.355.838.506) 361.513.999.198 3.547.042.765.287 21.845.600.574.663 3.576.942.249.369

Usaha-usaha yang dilakukan Bank untuk mengatasi maturity gap yang ada adalah sebagai berikut:

1) Mengupayakan agar dana pihak ketiga disalurkan dalam bentuk piutang dan pembiayaan dengan
jangka waktu yang tidak melebihi jangka waktu penghimpunan dana. Dengan demikian dana
jangka pendek diupayakan disalurkan ke dalam pembiayaan jangka pendek.

Demikian juga sebaliknya untuk pendanaan jangka panjang diupayakan disalurkan ke dalam
pembiayaan jangka panjang pula.

2) Mengupayakan agar dana pihak ketiga dihimpun dalam periode jangka panjang dengan
memberikan imbal hasil yang lebih kompetitif.

85
85

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 389


Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

44. JAMINAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS) TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN


BANK UMUM

Berdasarkan Peraturan LPS No. 2 tanggal 25 November 2010, simpanan yang dijamin meliputi giro,
deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan simpanan dari bank lain.

Pada tanggal 22 September 2004, Presiden Republik Indonesia mengesahkan Undang-Undang RI


No. 24 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Berdasarkan Undang-Undang RI tersebut, LPS
berfungsi menjamin simpanan nasabah sampai dengan Rp100.000.000 dan turut aktif dalam
memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan kewenangannya. Undang-Undang RI tersebut
berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005 dan sejak tanggal tersebut LPS resmi beroperasi.

Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah
No. 66 Tahun 2008 tentang besaran nilai simpanan yang dijamin LPS. Berdasarkan peraturan
tersebut, nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula berdasarkan
Undang-Undang RI No. 24 Tahun 2004 ditetapkan maksimum Rp100.000.000 diubah menjadi
maksimum Rp2.000.000.000.

45. PENGELOLAAN RISIKO

Dalam melakukan kegiatan usaha, Bank menghadapi berbagai risiko yaitu risiko kredit, risiko likuiditas,
risiko pasar, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis, dan risiko kepatuhan.

a. Pengelolaan Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) dalam
memenuhi kewajibannya. Risiko kredit yang timbul dari kegiatan pembiayaan dikelola baik pada
tingkat transaksi maupun portofolio. Pengelolaan risiko kredit dirancang untuk menjaga
independensi dan integritas proses penilaian risiko, serta diversifikasi risiko kredit.

Dalam upaya menurunkan potensi risiko kredit, Bank perlu melakukan berbagai teknik mitigasi
risiko kredit.

Mitigasi risiko kredit dapat dilakukan dengan menggunakan agunan dan jaminan untuk melindungi
Bank dari kemungkinan kerugian yang disebabkan oleh debitur non-performing.

Langkah-langkah yang dilakukan Bank untuk meminimalkan risiko kredit adalah:


1) Menyempurnakan kebijakan pembiayaan untuk mengakomodir prinsip four eye masing-
masing segmen pembiayaan.
2) Menyempurnakan standar prosedur operasional pembiayaan untuk masing-masing segmen
pembiayaan.
3) Menetapkan batasan pemutusan pembiayaan untuk masing-masing level Komite
Pembiayaan.
4) Penyesuaian batasan wewenang pemutus pembiayaan dari ex officio ke personil.
5) Menyempurnakan scoring pembiayaan mikro, konsumer dan alat berat sebagai sarana yang
membantu dalam memitigasi risiko kredit.
6) Memutakhirkan peringkat sektor industri untuk menghindari penyaluran pembiayaan kepada
sektor industri yang kurang menarik.
7) Mengembangkan watch list sebagai sarana pemantauan debitur yang berpotensi turun
peringkat (downgrade) atau menjadi non-performing financing (NPF).
8) Memantau perkembangan portofolio pembiayaan untuk masing-masing sektor industri.
9) Membuat Risk Acceptance Criteria (RAC) beberapa sektor industri yaitu telekomunikasi,
multifinance, jasa kesehatan, gas, batubara, kelapa sawit, angkutan laut, makanan dan
minuman.

86
86

390 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

45. PENGELOLAAN RISIKO (lanjutan)

a. Pengelolaan Risiko Kredit (lanjutan)

Langkah-langkah yang dilakukan Bank untuk meminimalkan risiko kredit adalah (lanjutan):
10) Menetapkan batasan inhouse Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
11) Menetapkan batasan eksposur 25 debitur terbesar.
12) Menetapkan batasan pembiayaan masing-masing sektor industri untuk memitigasi
terkonsentrasinya risiko kredit dalam suatu sektor ekonomi.
13) Menetapkan batasan pembiayaan mata uang asing.
14) Menerapkan prinsip four eye dalam pemrosesan pembiayaan.
15) Menerapkan standardisasi Nota Analisa Pembiayaan.

b. Pengelolaan Risiko Pasar

Risiko pasar adalah risiko pada laporan posisi keuangan dan rekening administratif akibat
perubahan harga pasar, antara lain risiko berupa perubahan nilai dari aset yang dapat
diperdagangkan atau disewakan. Risiko pasar meliputi risiko nilai tukar, risiko perubahan surat
berharga, dan risiko harga emas.

Pemantauan atas pergerakan nilai tukar telah dilakukan secara cermat dan real time sehingga
Bank dapat mengelola portofolio mata uang asing pada kondisi yang paling kondusif bagi Bank.

Selain akibat pergerakan nilai tukar, Bank juga terekspos risiko pasar akibat perubahan tingkat
imbal hasil pasar. Sebagian portofolio pembiayaan yang dimiliki Bank berdasarkan pada perjanjian
jual beli dengan menggunakan harga jual yang tetap. Oleh karena itu, apabila terjadi kenaikan
tingkat imbal hasil pasar, maka Bank tidak diperkenankan untuk melakukan perubahan harga jual
yang telah disepakati. Meskipun demikian, karena Bank beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil,
hal tersebut tidak mengakibatkan Bank mengalami negative spread.

Bank menerapkan pemisahan fungsi yang jelas antara front office, middle office, dan back office.
Unit bisnis sebagai front office berfungsi untuk melaksanakan transaksi tresuri dan investasi. Unit
manajemen risiko sebagai middle office berfungsi untuk mengusulkan sistem limit dan memantau
risiko pasar. Unit kerja operasional berfungsi untuk melakukan settlement transaksi.

Langkah-langkah yang dilakukan Bank untuk meminimalkan risiko pasar adalah:


1) Menetapkan dan me-review kebijakan manajemen risiko pasar.
2) Menetapkan limit risiko pasar antara lain Posisi Devisa Neto (PDN) dan limit bank notes.
3) Mengukur risiko pasar menggunakan standardize model dan internal model.
4) Memantau pergerakan eksposur risiko pasar secara rutin.
5) Menganalisa risiko pasar yang melekat pada produk dan aktivitas baru.
6) Melaksanakan stress test risiko pasar.

c. Pengelolaan Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi liabilitas yang jatuh
tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau aset likuid berkualitas tinggi yang dapat
diagunkan, likuiditas bank dipengaruhi oleh struktur dana, likuiditas aset, dan komitmen
pembiayaan kepada debitur.

Langkah-langkah yang dilakukan Bank untuk meminimalkan risiko likuiditas adalah:


1) Menetapkan dan me-review kebijakan manajemen risiko likuiditas.
2) Menetapkan limit risiko likuiditas antara lain: limit Giro Wajib Minimum (GWM), limit saldo kas
maksimal cabang, limit secondary reserve, dan limit deposan.

87
87

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 391


Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

45. PENGELOLAAN RISIKO (lanjutan)

c. Pengelolaan Risiko Likuiditas (lanjutan)

Langkah-langkah yang dilakukan Bank untuk meminimalkan risiko likuiditas adalah (lanjutan):
3) Mengukur kecukupan likuiditas Bank melalui penyusunan proyeksi cash flow dan liquidity gap.
4) Menjaga akses Bank ke pasar uang antar bank syariah melalui perolehan dan pemberian
credit line dari dan untuk bank lain.
5) Memantau rasio likuiditas antara lain monitoring rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga,
rasio liabilitas antar bank, dan rasio kas terhadap dana pihak ketiga.
6) Melaksanakan stress test risiko likuiditas secara berkala.

d. Pengelolaan Risiko Operasional

Risiko operasional adalah risiko yang timbul karena kurang memadainya proses internal,
kegagalan sistem, manusia, dan kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional bank. Risiko
operasional merupakan risiko terbesar yang perlu dikelola secara hati-hati karena dampak risiko
operasional yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha bank.

Pengendalian risiko operasional perlu dilakukan untuk memitigasi risiko operasional. Pengendalian
risiko dilakukan melalui pemisahan tugas dan tanggung jawab, mekanisme dual control/dual
custody dalam pelaksanaan transaksi, fungsi override/otorisasi, pembatasan wewenang akses
sistem, pendidikan karyawan secara berkelanjutan, dan proses penilaian dan pelaksanaan fungsi
internal audit.

Langkah-langkah yang dilakukan Bank untuk meminimalkan risiko operasional adalah:


1) Menetapkan dan me-review kebijakan manajemen risiko operasional.
2) Menetapkan dan me-review limit transaksi operasional cabang dan unit kerja operasional di
kantor pusat.
3) Menggunakan aplikasi Operational Risk Management Information System (ORMIS) untuk
mengidentifikasi, memantau, dan memitigasi kejadian risiko/kerugian operasional yang dialami
oleh Bank.
4) Menerapkan risk tools/model risk and control self assessment (RCSA) untuk menilai dan
memitigasi risiko operasional yang dilakukan secara mandiri oleh unit kerja.
5) Mengembangkan risk tools/model key risk indicator (KRI) untuk mengetahui secara dini
potensi kejadian risiko sehingga dapat dilakukan langkah mitigasi yang cepat dan tepat waktu.
6) Memberikan kajian/opini risiko atas setiap usulan produk dan atau aktivitas baru yang akan
diluncurkan oleh Bank.
7) Mengembangkan kebijakan business continuity management untuk menjamin kegiatan
operasional Bank tetap dapat berfungsi walaupun terdapat gangguan (disaster) guna
melindungi kepentingan stakeholders.
8) Menerapkan manajemen risiko teknologi informasi melalui:
a) mengembangkan kebijakan dan prosedur manajemen risiko teknologi informasi yang
terkait dengan standardisasi perangkat jaringan komunikasi data dan software,
pengelolaan kewenangan akses sistem, pengembangan layanan perbankan elektronik
dari segi keamanan aksesibilitas, dan Disaster Recovery Plan;
b) melaksanakan User Acceptance Test (UAT) atas setiap pembuatan dan pengembangan
sistem aplikasi baru untuk meminimalisasi potensi kegagalan sistem aplikasi.

e. Pengelolaan Risiko Hukum

Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Kelemahan
aspek yuridis tersebut antara lain disebabkan adanya, ketiadaan peraturan perundang-undangan
Republik Indonesia (RI) yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya
syarat sahnya kontrak dan pengikatan dokumen yang tidak sempurna.

88
88

392 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

45. PENGELOLAAN RISIKO (lanjutan)

e. Pengelolaan Risiko Hukum (lanjutan)

Sebagai sebuah perusahaan yang berdiri dalam yuridiksi hukum Indonesia, Bank harus selalu
tunduk terhadap segala peraturan hukum yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia selaku regulator
industri perbankan di Indonesia. Selain itu, Bank juga harus mengikuti segala bentuk peraturan
perundangan yang berlaku di masyarakat baik yang terkait secara langsung maupun tidak
langsung dengan kegiatan usaha Bank. Kegagalan Bank dalam mengikuti peraturan hukum yang
berlaku dapat mengakibatkan pada timbulnya tuntutan hukum yang akan ditujukan kepada Bank.
Apabila tuntutan-tuntutan hukum yang diajukan kepada Bank memiliki nilai yang material, maka
hal tersebut dapat memberikan dampak secara langsung terhadap kinerja keuangan Bank.

Untuk memitigasi risiko hukum yang mungkin timbul akibat tuntutan hukum atau kelemahan aspek
yuridis, Bank memiliki unit kerja yang berfungsi antara lain membuat kebijakan hukum dan standar
dokumen hukum yang terkait dengan produk atau fasilitas perbankan yang ditawarkan oleh Bank
kepada masyarakat, dimana kebijakan hukum dan standar dokumen hukum dimaksud dibuat
dengan mengacu kepada ketentuan peraturan perundangan yang berlaku serta memperhatikan
kepentingan aspek yuridis dari Bank. Selain itu, Bank juga memiliki divisi litigasi yang salah satu
fungsinya adalah menangani setiap permasalahan hukum yang terkait dengan litigasi agar risiko
hukum yang mungkin timbul dapat diminimalisir seminimal mungkin.

Dalam mengelola risiko hukum, Bank melakukan langkah-langkah sebagai berikut:


1) Membangun organisasi legal yang kuat.
2) Standardisasi perjanjian kerjasama untuk pembiayaan program tertentu.

f. Pengelolaan Risiko Reputasi

Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber
dari persepsi negatif terhadap Bank. Risiko ini melekat dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh
Bank. Kegagalan Bank dalam menjaga reputasinya di mata masyarakat dapat menimbulkan
pandangan maupun persepsi negatif masyarakat terhadap Bank. Apabila risiko ini dihadapi oleh
Bank, maka dalam waktu singkat dapat terjadi penurunan atau hilangnya kepercayaan nasabah
terhadap Bank yang pada akhirnya akan memberikan dampak negatif terhadap pendapatan dan
volume aktivitas Bank.

Adapun metode untuk memitigasi risiko reputasi yang telah dilakukan oleh Bank selama ini adalah
sebagai berikut:
1) Menetapkan dan me-review kebijakan manajemen risiko reputasi.
2) Menyusun inisiatif strategis komunikasi pemasaran.
3) Melakukan redesign iklan baik pada tingkat Bank maupun produk, melaksanakan iklan dengan
skala nasional dan lokal.
4) Melaksanakan program pada acara-acara khusus.
5) Menetapkan standar kualitas layanan melalui inisiatif Syariah Service Champion.
6) Memantau eksposur risiko reputasi melalui laporan publisitas, Complaint Management
System, dan Electronic Banking Information System.

g. Pengelolaan Risiko Strategis

Risiko strategis adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan
suatu keputusan strategis serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

8989

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 393


Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

45. PENGELOLAAN RISIKO (lanjutan)

g. Pengelolaan Risiko Strategis (lanjutan)

Bank telah menetapkan rencana strategis dan rencana bisnis baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang hal ini menjadi mutlak untuk dilakukan, mengingat Bank sebagai bank syariah
terbesar di Indonesia senantiasa ditantang dan dipacu untuk selalu berdiri di posisi terdepan.

Adapun metode untuk memitigasi risiko strategis yang telah dilakukan oleh Bank selama ini adalah
sebagai berikut:
1) Menetapkan dan me-review kebijakan manajemen risiko strategis.
2) Menyusun Rencana Bisnis Bank (RBB) yang berisi sasaran dan inisiatif strategis Bank. RBB
juga berfungsi sebagai pedoman mengendalikan risiko khususnya risiko strategis.
3) Menyusun target bisnis kantor wilayah berdasarkan RBB.
4) Melakukan sosialisasi penetapan target usaha ke seluruh wilayah usaha.
5) Memantau kinerja seluruh unit kerja melalui perhitungan Key Performance Indicator dengan
metode balance scorecard.
6) Menyusun rencana inti untuk strategi usaha jangka panjang yang mencakup seluruh unit
kerja, dengan mengundang konsultan bisnis eksternal.

h. Pengelolaan Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan merupakan risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan
peraturan perundang-undangan RI dan ketentuan yang berlaku bagi bank syariah. Dalam
menjalankan kegiatan usaha pada industri perbankan, Bank diwajibkan untuk selalu tunduk
terhadap peraturan perbankan yang diterbitkan baik oleh Pemerintah, Bank Indonesia dan
Dewan Syariah Nasional.

Pada umumnya, risiko kepatuhan melekat pada sebuah perseroan terbatas yang terkait erat
pada peraturan perundang-undangan RI dan ketentuan lain yang berlaku, yang mengatur
kewajiban Bank sebagai sebuah lembaga perbankan syariah, seperti: risiko kredit terkait dengan
ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM); Kualitas Aset Produktif;
Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (PPAP); Batas Maksimum Pemberian
Kredit (BMPK); penerapan tata kelola yang baik (GCG); risiko pasar terkait dengan ketentuan
Posisi Devisa Neto (PDN), serta risiko strategis terkait dengan ketentuan Rencana Bisnis Bank
(RBB), Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) dan risiko lain yang terkait dengan ketentuan
tertentu. Ketidakmampuan Bank untuk mengikuti dan mematuhi seluruh peraturan perundangan
yang terkait dengan kegiatan usaha perbankan dapat berdampak terhadap kelangsungan usaha
Bank.

Dalam mengelola risiko kepatuhan, Bank melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Bekerjasama dengan Dewan Pengawas Syariah dalam mengawal kepatuhan operasional


Bank sesuai prinsip syariah.
2) Peningkatan pemahaman ketentuan Good Corporate Governance (GCG) dan Code of
Conduct (CoC) pada jajaran manajemen Bank melalui:
a) sosialisasi kepada pengurus;
b) sosialisasi kepada divisi kantor pusat;
c) workshop dengan kantor wilayah.
3) Penguatan penerapan GCG dan memastikan bahwa semua nasabah pembiayaan
memenuhi seluruh persyaratan pembiayaan.
4) Pembuatan pelaporan action plan dari GCG ke Bank Indonesia, antara lain:
a) penyusunan laporan rencana kegiatan pengkinian data nasabah;
b) penguatan fungsi corporate secretary dan human capital sebagai unit kerja khusus
penerapan GCG dan CoC.

90
90
394 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri
PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

45. PENGELOLAAN RISIKO (lanjutan)

h. Pengelolaan Risiko Kepatuhan (lanjutan)

Dalam mengelola risiko kepatuhan, Bank melakukan langkah-langkah sebagai berikut (lanjutan):

5) Penyempurnaan ketentuan Know Your Customer (KYC), Anti Pencucian Uang (APU) dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT):
a) pedoman APU dan PPT;
b) pengukuran index KYC, APU dan PPT;
c) penetapan petugas Unit Kepatuhan dan Pengenalan Nasabah (UKPN) di unit kerja;
d) kelengkapan data nasabah;
e) kewaspadaan terhadap Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU);
f) melaksanakan penerapan APU dan PPT ke cabang.
6) Merevisi dan melengkapi tools Compliance Procedure dengan menyediakan checksheet.
7) Meningkatkan pelaksanaan pengujian sertifikat kepatuhan (Compliance Certificate).
8) Memberdayakan Sharia Compliance Officer untuk mengkaji dan menganalisa kesesuaian
Syariah dari suatu produk/aktivitas Bank.

46. INFORMASI PENTING LAINNYA

a. Berdasarkan perhitungan manajemen pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Bank memiliki
rasio kecukupan penyediaan modal minimum (KPMM) masing-masing sebesar 13,82% dan
14,57%.

b. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Bank memiliki rasio Aset Produktif yang
Diklasifikasikan (APYD) terhadap jumlah aset produktif masing-masing sebesar 0,97 dan 0,98.

c. Rasio piutang dan pembiayaan yang non-performing (gross) terhadap jumlah piutang dan
pembiayaan adalah sebesar 2,82% dan 2,42% masing-masing untuk tanggal 31 Desember 2012
dan 2011.

d. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang disampaikan Bank kepada Bank
Indonesia pada tanggal 31 Desember 2012 tidak terdapat piutang dan pembiayaan yang
melampaui atau melanggar ketentuan BMPK.

e. Permasalahan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas pembiayaan murabahah.

Pada tahun 2004 dan 2005 kantor pusat dan beberapa kantor cabang Bank telah menerima Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) untuk masa pajak Januari sampai dengan Desember 2003 dari Direktorat Jenderal
Pajak (Dirjen Pajak) dengan jumlah sebesar Rp37.649.329.708, sehubungan Bank dalam
melaksanakan fungsi intermediasi-nya telah menyalurkan dana berdasarkan prinsip syariah dalam
bentuk pembiayaan murabahah. Rincian SKPKB dan STP tersebut adalah sebagai berikut: kantor
pusat di Jakarta sebesar Rp25.542.431.822, kantor cabang di Jambi sebesar Rp1.588.713.232,
kantor cabang di Solo sebesar Rp5.830.767.262, kantor cabang di Bandar Lampung sebesar
Rp2.377.922.133 dan kantor cabang di Pekalongan sebesar Rp2.309.495.259.

Terhadap SKPKB dan STP tersebut di atas, Bank tidak bersedia melaksanakan pembayaran
dengan alasan terdapat permasalahan status hukum perpajakan dari transaksi pembiayaan
murabahah, yang saat itu berlaku belum secara spesifik dan eksplisit mengatur kegiatan usaha
bank syariah khususnya pembiayaan murabahah sehingga diperlukan proses penafsiran.

91
91
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 395
Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

46. INFORMASI PENTING LAINNYA (lanjutan)

e. Permasalahan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas pembiayaan murabahah (lanjutan).

Bank berpendapat bahwa pembiayaan murabahah adalah jasa perbankan sebagaimana diatur
dalam UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang telah diubah dengan UU No. 10 Tahun
1998 dan UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, dengan demikian pembiayaan
murabahah dikecualikan dari pengenaan PPN. Hal ini sesuai dengan UU No. 8 Tahun 1983 yang
telah diubah dengan UU No. 18 Tahun 2000 tentang PPN barang dan jasa dan penjualan atas
barang mewah.

Dirjen Pajak berpendapat bahwa kegiatan transaksi murabahah yang dilakukan oleh Bank
terutang PPN karena kegiatan tersebut dilakukan dengan berdasarkan prinsip jual beli barang dan
kegiatan transaksi murabahah tidak termasuk jenis jasa di bidang perbankan.

Selanjutnya pada tahun 2010, pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang Republik Indonesia
No. 2 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Undang-Undang RI No. 47 Tahun 2009 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2010 yang berlaku sejak tanggal 25
Mei 2010. Pada pasal 3 ayat 2 poin b dari undang-undang tersebut dan paragraf penjelasannya
disebutkan bahwa pengenaan PPN atas transaksi murabahah terhadap beberapa bank syariah
tertentu ditanggung oleh pemerintah. Berdasarkan paragraf penjelasan dari pasal 3 ayat 2 tersebut
jumlah PPN Bank yang ditanggung oleh pemerintah adalah sebesar Rp25.542.431.822 dari jumlah
SKPKB dan STP yang diterima Bank sebesar Rp37.649.329.708 sebagaimana dijelaskan dalam
paragraf sebelumnya.

Manajemen berkeyakinan bahwa selisih antara jumlah PPN yang ditanggung oleh pemerintah dan
jumlah SKPKB dan STP yang diterima oleh Bank tidak akan ditagihkan kepada Bank sesuai
maksud dan tujuan dari Undang-Undang tersebut.

Pada tanggal 15 Oktober 2009, pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang RI No.42 tahun
2009 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang RI No. 8 tahun 1983 tentang Pajak
Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang berlaku mulai
tanggal 1 April 2010. Undang-Undang RI tersebut menegaskan bahwa jasa pembiayaan
berdasarkan prinsip syariah termasuk kelompok jasa yang tidak dikenai PPN.

f. Perkara hukum antara Bank melawan PT Atriumasta Sakti

Pada tanggal 12 Januari 2009, PT Atriumasta Sakti (PT AS) menggugat Bank melalui Badan
Arbitrase Syariah Nasional (BASYARNAS) dengan register perkara No.16/Tahun
2008/BASYARNAS/Ka.Jak. Para pihak dalam perkara ini adalah PT AS sebagai Pemohon dan
Bank sebagai Termohon.
Dari proses persidangan, pada tanggal 16 September 2009, Majelis Arbitrase BASYARNAS telah
memutuskan antara lain menghukum Bank untuk mengembalikan kepada PT AS dana sebesar
Rp878.791.366 (delapan ratus tujuh puluh delapan juta tujuh ratus sembilan puluh satu ribu tiga
ratus enam puluh enam Rupiah) dan menghukum untuk mengembalikan kepada PT AS biaya-
biaya lainnya sepanjang biaya-biaya tersebut didukung oleh bukti-bukti pengeluaran yang telah
diverifikasi oleh Kantor Akuntan Publik mengenai kebenarannya, baik mengenai keaslian bukti-
bukti tersebut maupun mengenai besarnya biaya dengan perkiraan sebesar Rp11.647.310.116.
Atas keputusan Majelis Arbitrase tersebut, Bank telah menempuh upaya hukum mulai dari
Permohonan Pembatalan melalui Pengadilan Agama Jakarta Pusat hingga upaya Peninjauan
Kembali (PK) di Mahkamah Agung.
Mahkamah Agung telah menerbitkan surat No. 22/SPM-AG/C-I/V/2012 tertanggal 21 Mei 2012
yang menolak Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Bank.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank telah membentuk penyisihan atas estimasi
kerugian atas perkara hukum ini sebesar Rp12.000.000.000.

92
92

396 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

46. INFORMASI PENTING LAINNYA (lanjutan)

g. Penghentian sementara penerimaan nasabah baru untuk bisnis rahn

Pada tanggal 30 November 2011, Bank Indonesia (BI) telah menghentikan sementara kegiatan
Bank dalam penerimaan nasabah rahn baru dan penambahan pembiayaan nasabah rahn yang
sudah ada pada tanggal tersebut. Menurut BI, penghentian ini karena kebijakan dari operasional
rahn Bank mengandung risiko yang cukup tinggi dan telah dimanfaatkan untuk tujuan spekulasi.

Bank telah mengambil tindakan korektif dengan penurunan saldo portofolio pembiayaan rahn,
memperbaiki dan merubah kebijakan operasional rahn, sehingga Bank Indonesia
memperbolehkan penyaluran kembali pembiayaan Rahn sesuai dengan surat Bank Indonesia
No. 14/410/DPbS tanggal 14 Maret 2012.

Pada tahun 2012, Bank Indonesia menerbitkan Surat Edaran (SE) BI No.14/7/DPbS mengenai
“Produk Qardh Beragun Emas Bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah“ yang berlaku sejak
29 Pebruari 2012 yang mengatur bahwa untuk menjalankan bisnis Qardh beragun emas, Bank
harus menurunkan secara bertahap pembiayaan nasabah yang memiliki saldo diatas Rp250 juta,
membatasi rasio financing to value (FTV) maksimum sebesar 80% dari rata-rata harga jual 100
gram emas PT ANTAM (Persero) Tbk dan membatasi jumlah portofolio rahn maksimal sebesar
jumlah terkecil antara 20% dari jumlah seluruh pembiayaan atau 150% dari modal bank (KPMM).

Bank Indonesia juga menerbitkan SE BI No.14/16/DPbS yang berlaku sejak 31 Mei 2012
mengenai “Produk Pembiayaan Kepemilikan Emas (PKE) Bagi Bank Syariah dan Unit Usaha
Syariah“. Untuk menjalankan produk PKE tersebut Bank dilarang mengenakan biaya
penyimpanan dan pemeliharaan atas emas yang dijadikan agunan. Jumlah PKE maksimum
Rp150 juta per nasabah. Nasabah dimungkinkan memperoleh PKE dan Rahn secara bersamaan
dengan jumlah saldo secara keseluruhan Rp250 juta dan jumlah saldo PKE maksimum sebesar
Rp150 juta.

Manajemen yakin bahwa efek dari SE BI ini tidak akan mempunyai dampak material terhadap
laporan keuangan per 31 Desember 2012.

h. Penerapan metode anuitas dalam murabahah

Pada tanggal 21 Desember 2012 Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI)
mengeluarkan fatwa No.84/DSN-MUI/XII/2012 tentang Metode Pengakuan Keuntungan Tamwil Bi
Al-Murabahah (pembiayaan murabahah) di Lembaga Keuangan Syariah. Fatwa tersebut mengatur
bahwa pengakuan keuntungan murabahah dalam bisnis yang dilakukan oleh lembaga keuangan
syariah boleh dilakukan secara proporsional atau secara anuitas selama sesuai dengan kebiasaan
yang berlaku di kalangan lembaga keuangan syariah.

Atas dasar fatwa tersebut, pada tanggal 16 Januari 2013, Dewan Standar Akuntansi Syariah -
Ikatan Akuntan Indonesia (DSAS-IAI) menerbitkan Buletin Teknis No. 9 untuk mengatur dan
menyeragamkan penerapan metode anuitas dalam transaksi murabahah. Berdasarkan Buletin
Teknis No.9, transaksi murabahah yang dilakukan oleh sebagian lembaga keuangan syariah
secara substansi adalah transaksi pembiayaan. Oleh karena itu, perlakuan akuntansi untuk
transaksi pembiayaan murabahah seharusnya mengacu kepada PSAK 55: “Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran“, PSAK 50: “Instrumen Keuangan: Penyajian“, PSAK 60: “Instrumen
Keuangan: Pengungkapan“ dan PSAK lain yang relevan.

Saat ini Bank sedang mengevaluasi Buletin Teknis No.9 tersebut dan belum menentukan
dampaknya terhadap laporan keuangan.

93
93

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 397


Laporan Keuangan Auditor Independen

PT BANK SYARIAH MANDIRI


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

46. INFORMASI PENTING LAINNYA (lanjutan)

i. Pendapatan dan biaya terkait Murabahah

Dalam akad Murabahah, Lembaga Keuangan Syariah (LKS) menerima pendapatan diluar marjin
keuntungan seperti biaya administrasi dan biaya lain terkait pembiayaan. LKS juga dapat
menanggung beban yang terkait langsung dengan pembiayaan seperti biaya komisi, biaya survei
dan biaya lain. Perlakuan pendapatan dan beban langsung ini belum seragam dilakukan oleh
Lembaga Keuangan Syariah, apakah diakui sekaligus dimuka sebagai pendapatan/biaya atau
diakui sebagai pendapatan/biaya selama masa akad.

Kondisi ini menjadi pertimbangan bagi DSAS-IAI dalam menerbitkan Buletin Teknis No.5 untuk
mengatur perlakuan pendapatan dan biaya yang terkait langsung dengan transaksi murabahah.
Berdasarkan Buletin Teknis No.5, seluruh pendapatan dan biaya tersebut diakui selaras dengan
pengakuan keuntungan murabahah sebagaimana diatur dalam PSAK 102.

Saat ini Bank sedang mengevaluasi Buletin Teknis No.5 tersebut dan belum menentukan
dampaknya terhadap laporan keuangan.

47. MANAJEMEN MODAL

Kebijakan pengelolaan modal Bank bertujuan untuk memastikan bahwa Bank memiliki struktur
permodalan yang efisien, memiliki modal yang kuat untuk mendukung strategi pengembangan usaha
Bank saat ini dan untuk mempertahankan kelangsungan usaha Bank di masa yang akan datang, serta
untuk memenuhi kecukupan permodalan yang ditetapkan oleh regulator.

Rencana Permodalan disusun oleh Direksi sebagai bagian dalam Rencana Bisnis Bank dan disetujui
oleh Dewan Komisaris.

Rencana permodalan Bank disusun berdasarkan penilaian atas kecukupan kebutuhan permodalan
yang dipersyaratkan, rencana pengembangan usaha dan kebutuhan likuiditas Bank.

Rasio kecukupan modal Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut
(dalam jutaan rupiah):

2012 2011
I. Komponen Modal
A. Modal inti 3.655.579 2.701.419
Modal Disetor 1.458.244 1.158.244
Cadangan umum 231.649 206.993
Laba ditahan awal tahun
setelah pajak 1.562.841 1.060.647
Laba tahun berjalan setelah
pajak (50%) 402.845 275.535

B. Modal Pelengkap 911.731 1.019.255


Cadangan umum dari penyisihan
penghapusan aktiva produktif
(maksimum 1,25% dari ATMR) 411.731 319.255
Investasi subordinasi (maksimum 50% dari
jumlah modal inti) 500.000 700.000

C. Modal Pelengkap Tambahan - -


II. Jumlah Modal Inti, Pelengkap dan Modal
Pelengkap Tambahan 4.567.310 3.720.674

94
94

398 Laporan Tahunan 2012 PT Bank Syariah Mandiri


PT BANK SYARIAH MANDIRI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain)

47. MANAJEMEN MODAL (lanjutan)

Rasio kecukupan modal Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut
(dalam jutaan rupiah) (lanjutan):
2012 2011

III. Aset Tertimbang Menurut Risiko Kredit 32.916.532 25.314.942


IV. Aset Tertimbang Menurut Risiko Pasar 122.534 225.424

V. Jumlah Risiko - Aset Tertimbang 33.039.066 25.540.366

VI. Rasio Kecukupan Modal - Risiko Kredit 13,88% 14,70%


VII. Rasio Kecukupan Modal - Risiko Kredit
dan pasar 13,82% 14,57%

VIII. Rasio Kecukupan Modal Minimum 8% 8%

48. OPINI DEWAN PENGAWAS SYARIAH

Berdasarkan surat No. 15/01/DPS/I/2013 tanggal 23 Januari 2013 dan surat No. 14/01/DPS/DPS/1/
2012 tanggal 3 Januari 2012 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011, Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank Syariah Mandiri menyatakan
bahwa secara umum aspek syariah dalam operasional dan produk Bank telah mengikuti fatwa dan
ketentuan syariah yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-
MUI), serta opini syariah dari DPS.

49. PERJANJIAN DAN KERJASAMA

Pada tanggal 9 September 2009, Bank mengadakan perjanjian Penyediaan Jasa IT Core Banking
System dengan PT Anabatic Technologies untuk jangka waktu 12 (dua belas) tahun dengan nilai
kontrak AS$4.488.000. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012 Bank telah melakukan
pembayaran senilai AS$1.873.080 (2011: AS$1.265.154) sesuai dengan perjanjian tersebut.

50. PENYELESAIAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan dan
disetujui untuk terbit oleh manajemen Bank pada tanggal 22 Pebruari 2013.

95
95

PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2012 399

Anda mungkin juga menyukai