Anda di halaman 1dari 3

1. Jelaskan pelayanan penumpang di pelabuhan ?

Jawab :

Pelayanan sebuah pelabuhan ditinjau dari berbagai aspek kebnyakan yaitu Jasa
Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada
pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilakan
kepemilikan sesuatu. Berdasarkan definisi ini maka pelayanan di pelabuhan dikategorikan pada
kegiatan jasa karena dalam pengusahaan pelabuhan terdapat beberapa kegiatan dan fungsi
pelabuhan yaitu menunjang kelancaran, keamanan , ketertiban arus lalulintas atau trafik (kapal,
barang dan atau penumpang), menjaga keselamatan berlayar, tempat perpindahan intra dan
atau antar moda (Gurning& Hariyadi, 2007) dimana kegiatan-kegiatan tersebut tidak
menghasilkan produk yang berwujud fisik.
Oleh karena untuk menilai kinerja pelabuhan harus didasarkan pada aspek kualitas jasa. Kualitas
jasa dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada kepuasan pelanggan serta persepsi
positif terhadap kualitas jasa (Kotler, 2000). Konsumen sebagai pihak yang menerima dan
membeli pelayanan jasa maka konsumen juga mempunyai penilaian terhadap kualitas jasa.
Berdasarkan beberapa kajian Santos dan Boote (2003) mengklasifikasi ekspektasi pelanggan
kedalam sembilan hirarki ekspektasi pelanggan mulai dari ideal expectation (tingkat kinerja
optimum atau terbaik yang diharapkan dapat diterima konsumen) sampai dengan harapan yang
dipersepsikan paling buruk (worst imaginable expectation)1.
Dalam rangka menilai kualitas pelayanan jasa maka digunakan dimensi kualitas jasa. Setiap
peneliti menggunakan berbagai macam dimensi kualitas jasa. Berikut ini ditampilkan tabel 2.1
yang merangkum penelitian-penelitian yang menggunakan dimensi kualitas jasa sebagai acuan
dalam menetapkan dimensi kualitas jasa.

2. Jelaskan kriteria penilaian pelayanan di terminal pelabuhan


Jawab :
Dalam penetapan kriteria klasifikasi pelayanan pelabuhan, diperlukan kesepahaman khususnya
terkait dengan cakupan lingkup masing-masing sub variabel. Pengertian umum yang mendasari
penetapan kriteria klasifikasi pelayanan pelabuhan adalah sebagai berikut.
a. Kriteria adalah ukuran yang menjadi dasar penilaian atau penetapan sesuatu,
b. Klasifikasi adalah kumpulan atau pengelompokan,
c. Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung
antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan
pelanggan,
d. Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas-batas
tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan
sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, dan/atau bongkar muat barang,
berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan
keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang penumpang
e. Jumlah kunjungan kapal adalah jumlah seluruh kunjungan kapal (unit) yang singgah di
pelabuhan selama satu tahun, terdiri dari: kapal niaga; kapal wisata; kapal penangkap ikan;
kapal negara; dan kapal perang,
f. Jumlah GT kunjungan kapal adalah jumlah seluruh bobot kapal (GT) yang singgah di pelabuhan
selama satu tahun, terdiri dari: kapal niaga; kapal wisata; kapal penangkap ikan; kapal negara;
dan kapal perang,
g. Arus petikemas adalah jumlah seluruh muatan yang diangkut dengan menggunakan peti
kemas baik yang dimuat maupun yang dibongkar di pelabuhan selama satu tahun,
h. Arus barang adalah jumlah seluruh jenis barang yang dimuat dan dibongkar maupun diekspor
dan diimpor di pelabuhan yang diangkut dengan kendaraan air selama satu tahun, terdiri dari:
general cargo; curah cair; curah kering, i. Arus penumpang adalah jumlah seluruh penumpang
yang naik dan turun di pelabuhan yang diangkut dengan kendaraan air selama satu tahun,
j. Lebar serta kedalaman alur dan kolam pelabuhan (M/LWS) adalah kedalaman maksimal alur
dan kolam pelabuhan yang digunakan sebagai tempat pelayanan kapal,
k. Luas dan kedalaman tempat berlabuh jangkar adalah luas dan kedalaman maksimal kolam
yang digunakan untuk tempat berlabuh jangkar,
l. Panjang dermaga (M) adalah jumlah panjang keseluruhan dermaga yang digunakan sebagai
prasarana untuk melayani tambat kapal. m. Luas gudang (M2) adalah jumlah keseluruhan luas
gudang (ruang tertutup) yang digunakan sebagai tempat menyimpan barang dari dan ke kapal.
n. Luas lapangan penumpukan/CY (M2) adalah jumlah keseluruhan luas lapangan penumpukan
(ruang terbuka) yang digunakan sebagai tempat menyimpan barang dari dan ke kapal. o. Luas
terminal petikemas (M2) adalah jumlah keseluruhan luas terminal peti kemas yang digunakan
sebagai tempat bongkar muat dan penyimpanan peti kemas.
p. Luas terminal penumpang (M2) adalah jumlah keseluruhan luas terminal penumpang yang
digunakan sebagai tempat ruang tunggu untuk naik dan turun penumpang.
q. Produktivitas bongkar muat kapal di dermaga (TSHB – Tons Ships Hour at Berth) adalah
jumlah bongkar muat barang per ton per kapal.
r. Lebar dan jumlah jalur pintu masuk/keluar pelabuhan melalui jalan raya adalah banyaknya
jumlah jalur pintu keluar/masuk pelabuhan melalui akses jalan raya.
s. Peralatan bongkar muat mekanik (unit) adalah jumlah keseluruhan fasilitas bongkar muat di
pelabuhan yang digerakkan dengan tenaga mekanik.
t. Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) adalah jumlah buruh per gang.
u. Kecukupan Sarana dan Prasarana Navigasi adalah tersedianya sarana dan prasarana navigasi
yang cukup sesuai dengan standar IALA,
v. Keandalan Sarana dan Prasarana Navigasi adalah tersedianya sarana dan prasarana navigasi
yang andal sesuai dengan standar IALA,
w. Rasio Jumlah Pandu terhadap Jumlah Kebutuhan Pandu Ideal adalah jumlah pelaut nautis
yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk melaksanakan tugas
pemanduan,
x. Rasio Jumlah Kapal Pandu terhadap Jumlah Kebutuhan Kapal Pandu Ideal, adalah jumlah kapal
yang digunakan sebagai sarana bantu pemanduan untuk mengantar dan menjemput petugas
pandu naik ke atau turun dari kapal,
y. Rasio Jumlah Kapal Tunda terhadap Jumlah Kebutuhan Kapal Tunda Ideal, jumlah kapal yang
digunakan sebagai sarana bantu penundaan dan atau menggandeng maupun mendorong kapal
yang berolah gerak di perairan /kolam pelabuhan,
z. Rasio Luas Area Pelabuhan Yang Steril Menurut ISPS Code terhadap Luas Area parkir DLKR
Pelabuhan, adalah rasio antara luas area pelabuhan dengan area parkir yang ideal yang tidak
mengganggu kelancaran kegiatan bongkar muat dari dan ke pelabuhan,
aa. Peran dalam hirarkhi pelabuhan, adalah kesesuaian peran dengan hierarki pelabuhan antara
lain pelabuhan utama, pelabuhan pengumpul dan pelabuhan pengumpan,
bb. Peran terhadap pembangunan daerah, adalah kegiatan kepelabuhanan yang dapat
menunjang kegiatan pembangunan daerah,
cc. Peran terhadap peningkatan aksesibilitas daerah, adalah kegiatan kepelabuhanan yang dapat
menunjang peningkatan aksesibilitas daerah,
dd. Peran terhadap pertahanan dan keamanan, adalah kegiatan kepelabuhanan yang dapat
menunjang kegiatan pertahanan dan keamanan.

3. Jelaskan Kelayakan dari Pelabuhan ?

Jawab :

Kelayakan sebuah Pelabuhan ditinjau dari 4 aspek .Aspek yang ditinjau meliputi aspek

ekonomi, finansial, kebijakan, dan operasional. Aspek ekonomi dibahas bagaimana akan

menimbulkan manfaat bagi daerah yg akan dibangun pelabuhannya. Sedangkan aspek

finansial memaparkan bagaimana investor akan mendapatkan kembali manfaat dari hasil

investasinya. Lalu aspek kebijakan, menjelaskan apakah pembangunan ini sejalan dengan

kebijakan dari pemerintah pusat, sesuai dengan tata ruang wilayah nasional dan daerah. Dan

aspek operasional adalah apakah secara teknis dan operasional, pelabuhan tersebut dapat

dibangun. Dari aspek teknis ini pun akan mengeluarkan gambaran layout dari pelabuhan itu

dan diperuntukkan untuk kapal seberapa besar.

Anda mungkin juga menyukai