Anda di halaman 1dari 23

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
I. ANEMIA
A. KONSEP MEDIS
1. Pengertian Anemia
Anemiadidefinisikansebagaipenurunan volume
eritrositataukadarHbsampai di bawahrentangnilai yang berlakuuntuk orang
sehat(Nelson,1999).
Anemiaberartikekuranganseldarahmerah, yang dapat di
sebabkanolehhilangnyadarah yang
terlalucepatataukarenaterlalulambatnyaproduksiseldarahmerah.
(Guyton,2009).
Anemiaadalahpenurunandibawah normal dadamjumlaheritrosit,
banyaknyahemoglobin, atau volume seldarahmerah,
sistemberbagaijenispenyakitdankelainan (Dorlan, 2009)
Anemiaadalahkeadaandimanajumlahseldarahmerahataukonsentrasi
hemoglobinturundibawahnormal.(Wong,2009).
Fungsi zat besi yang paling penting adalah dalam perkembangan
system saraf yaitu diperlukan dalam proses mielinisasi, neurotransmitter,
dendritogenesis dan metabolism saraf. Kekurangan zat besi sangat
mempengaruhi fungsi kognitif, tingkah laku dan pertumbuhan seorang
bayi. Besi juga merupakan sumber energy bagi otot sehingga
mempengaruhi ketahanan fisik dan kemampuan bekerja terutama pada
remaja. Bila kekurangan zat besi terjadi pada masa kehamilan maka akan
meningkatkan risiko perinatal serta mortalitas bayi.

2. Penyebab Defisiensi Besi Menurut Usia


1. kurang dari 1 tahun
a. Cadanganbesikurang, karenabayiberatlahirrendah, prematuritas,
lahirkembar, ASI ekslusiftanpasuplementasibesi, susu formula
rendahbesi, pertumbuhancepatdananemiaselamakehamilan.
b. Alergi protein susu sapi
2. Anak umur 1-2 tahun
a. Asupanbesikurangakibattidakmendapatmakanantambahanatauminu
msusumurniberlebih.
b. Obesitas
c. Malabsobsi
d. Kebutuhan zat besi berlebih karena infeksi berulang/kronis

3. Anak umur 2-5 tahun


a. Asupanbesikurangkarenajenismakanankurangmengandung Fe
atauminumsusuberlebihan.
b. Obesitas
c. Kebutuhanmeningkatkarenainfeksiberulang/kronisbaikbakteri,
virus ataupunparasit).
d. Kehilanganberlebihanakibatperdarahan (divertikulum
Meckel/poliposisdsb).
4. Anak umur 5 tahun – remaja
a. Kehilanganberlebihanakibatperdarahan(a.linfestasicacingtambang)
dan
b. Menstruasiberlebihanpadaremajaputeri

3. Patofosiologi Anemia
Anemiamencerminkanadanyakegagalansumsumataukehilanganseld
arahmerahsecaraberlebihanataukeduanya.
Kegagalansumsumdapatterjadiakibatkekurangannutrisi, pajanantoksik,
invasitumorataukebanyakanakibatpenyebab yang tidakdiketahui.
Seldarahmerahdapathilangmelaluiperdarahanatauhemplisis (destruksi),
halinidapatakibatefekseldarahmerah yang
tidaksesuaidenganketahananseldarahmerah yang
menyebabkandestruksiseldarahmerah.
Lisisseldarahmerah (disolusi)
terjaditerutamadalamselfagositikataudalam system retikuloendotelial,
terutamadalamhatidanlimpa. Hasilsamping proses iniadalah bilirubin yang
akanmemasukialirandarah. Setiapkenaikandestruksiseldarahmerah
(hemolisis) segeradirefleksikandenganpeningkatan bilirubin plasma
(konsentrasi normal ≤ 1 mg/dl, kadardiatas 1,5 mg/dl
mengakibatkanikterikpada sclera).
Apabilaseldarahmerahmengalamipenghancurandalamsirkulasi,
(padakelainanhemplitik) makahemoglobinakanmunculdalam plasma
(hemoglobinemia).
Apabilakonsentrasiplasmanyamelebihikapasitashaptoglobin plasma
(protein pengikatuntukhemoglobinbebas) untukmengikatsemuanya,
hemoglobinakanberdifusidalam glomerulus ginjaldankedalamurin
(hemoglobinuria).
Kesimpulan mengenai apakah suatu anemia pada pasien
disebabkan oleh penghancuran sel darah merah atau produksi sel darah
merah yang tidak mencukupi biasanya dapat diperoleh dengan dasar:1.
hitung retikulosit dalam sirkulasi darah; 2. derajat proliferasi sel darah
merah muda dalam sumsum tulang dan cara pematangannya, seperti yang
terlihat dalam biopsi; dan ada tidaknya hiperbilirubinemia dan
hemoglobinemia
4. Klasifikasi Anemia
a. Anemia Aplastik
1) Gejala
Gejala anemia secara umum (pucat, lemah, dll) .Defisiensi
trombosit: ekimosis, petekia, epitaksis, perdarahan saluran cerna,
perdarahan saluran kemih, perdarahan susunan saraf
pusat.Morfologis: anemia normositik normokromik
b. Anemia pada penyakit ginjal
1) Gejala-gejala:
 Nitrogen urea darah (BUN) lebih dari 10 mg/dl
 Hematokrit turun 20-30%
 Sel darah merah tampak normal pada apusan darah tepi
Penyebabnya adalah menurunnya ketahanan hidup sel darah merah
maupun defisiensi eritopoitin
c. Anemia pada penyakit kronis
Berbagai penyakit inflamasi kronis yang berhubungan dengan anemia
jenis normositik normokromik (sel darah merah dengan ukuran dan
warna yang normal). Kelainan ini meliputi artristis rematoid, abses
paru, osteomilitis, tuberkolosis dan berbagai keganasan
d. Anemia defisiensi besi
1) Penyebab:
1) Asupan besi tidak adekuat, kebutuhan meningkat selama hamil,
menstruasi
2) Gangguan absorbsi (post gastrektomi)
3) Kehilangan darah yang menetap (neoplasma, polip, gastritis,
varises oesophagus, hemoroid, dll.)
2) Gejala-gejalanya:
1) Atropi papilla lidah
2) Lidah pucat, merah, meradang
3) Stomatitis angularis, sakit di sudut mulut
4) Morfologi: anemia mikrositik hipokromik

e. Anemia megaloblastik
Penyebab:
1) Defisiensi defisiensi vitamin B12 dan defisiensi asam folat
2) Malnutrisi, malabsorbsi, penurunan intrinsik faktor (aneia rnis st
gastrektomi) infeksi parasit, penyakit usus dan keganasan, agen
kemoterapeutik, infeksi cacing pita, makan ikan segar yang
terinfeksi, pecandu alkohol.
f. Anemia hemolitika
yaitu anemia defisiensi jumlah sel darah merah disebabkan oleh
destruksi sel darah merah:
1) Pengaruh obat-obatan tertentu
2) Penyakit Hookin, limfosarkoma, mieloma multiple, leukemia
limfositik kronik
3) Defisiensi glukosa 6 fosfat dihidrigenase
4) Proses autoimun
5) Reaksi transfusi
6) Malaria
Tanda dan Gejala
 Lemah, letih, lesu dan lelah
 Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang
 Gejala lanjut berupa kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak
tangan menjadi pucat

5. Tanda dan Gejala Anemia Pada Anak


Tanda dan gejala anak anemia sebenarnya bisa dideteksi oleh orang
tua. Bagaimana orang tua bisa mengenali tanda anemia pada anak itulah
adalah salah satu cara untuk bisa menangani semenjak awal anemia ini dan
juga memberikan pengobatan anemia itu sendiri. Tanda anemia anak bisa
berupa :
a. Anak terlihat lemah, letih, lesu, hal ini karena oksigen yang dibawa
keseluruh tubuh berkurang karena media trasportnya berkurang (Hb)
kurang sehingga tentunya yang membuat energy berkurang dan
dampaknya adalah 3L, lemah, letih dan lesu
b. Mata berkunang-kunang. Hampir sama prosesnya dengan hal diatas,
karena darah yang membawa oksigen berkurang, aliran darah serta
oksigen ke otak berkurang pula dan berdampak pada indra penglihatan
dengan pandangan mata yang berkunang-kunang
c. Menurunnya daya pikir, akibatnya adalah sulit untuk berkonsentrasi
d. Daya tahan tubuh menurun yang ditandai dengan mudah terserang
sakit
e. Pada tingkat lanjut atau anemia yang berat maka anak bisa
menunjukkan tanda-tanda detak jantung cepat dan bengkak pada
tangan dan kaki.
6. Pemeriksaan Penunjang
Nilai normal sel darah
Jenis sel darah
a. Eritrosit (juta/mikro lt)
1) umur bbl 5,9 (4,1 – 7,5)
2) 1 Tahun 4,6 (4,1 – 5,1)
3) 5 Tahun 4,7 (4,2 -5,2)
4) 8 – 12 Tahun 5 (4,5 -5,4).
b. Hb (gr/dl)
1) Bayi baru lahir 19 (14 – 24)
2) 1 Tahun 12 (11 – 15)
3) 5 Tahun 13,5 (12,5 – 15)
4) 8 – 12 Tahun 14 (13 – 15,5).
c. Leokosit (per mikro lt)
1) Bayi baru lahir 17.000 (8-38)
2) 1 Tahun 10.000 (5 – 15)
3) 5 Tahun 8000 (5 – 13)
4) 8 – 12 Tahun 8000 (5-12)
d. Trombosit (per mikro lt)
1) Bayi baru lahir 200.000
2) 1 Tahun 260.000
3) 5 Tahun 260.000
4) 8 – 12 Tahun 260.000
e. Hemotokrit (%0)
1) Bayi baru lahir 54
2) 1 Tahun 36
3) 5 Tahun 38
4) 8 – 12 Tahun 40.

7. Cara Mencegah Anemia


Sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam dan kangkung, buncis,
Mencegah penyakit ini dapat mengkonsumsi beberapa asupan penting
yang mudah didapat diantaranya, zat besi juga dapat ditemukan pada
kacang polong, serta kacang-kacangan.
Dilanjutkan dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang
dengan asupan zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Zat
besi dapat diperoleh dengan cara mengonsumsi daging (terutama daging
merah) seperti sapi.
Perlu kita perhatikan bahwa zat besi yang terdapat pada daging lebih
mudah diserap tubuh daripada zat besi pada sayuran atau pada makanan
olahan seperti sereal yang diperkuat dengan zat besi.

8. Komplikasi
Infeksiseringterjadidandapatberlangsung fatal pada masa anak-
anakkematianmendadakdapatterjadikarenakrisissekuestrasidimanaterjadi
pooling seldarahmerahke RES
dankompartemenvaskularsehinggahematokritmendadakmenurun.Pada
orang dewasamenurunnyafaalparudanginjaldapatberlangsungprogresif.
Komplikasi lain berupainfarktulang, nekrosisaseptik kaput femoralis,
serangan-
seranganpriapismusdandapatberakhirdenganimpotensikarenakemampuaner
eksi. Kelainanginjalberupanekrosis papilla karena sickling
daninfarismenyebabkanhematuria yang seringberulang-
ulangsehinggaakhirnyaginjaltidakdapatmengkonsentrasi urine. Kasus-
kasusHb S trait jugadapatmengalamihematuria. (NoerSjaifullah H.M,
1999, hal : 536)
9. Penatalaksanaan pada penderita Anemia
Penatalaksanaananemiaditujukanuntukmencaripenyebabdanmenggantidara
hyanghilang:
a. Anemiaaplastik:
1) Transplantasisumsumtulang
2) Pemberianterapiimunosupresifdenganglobolinantitimosit(ATG)
b. Anemiapadapenyakitginjal
1) Pada
pasiendialisisharusditanganidenganpemberianbesidanasamfolat
2) Ketersediaaneritropoetinrekombinan
c. Anemiapadapenyakitkronis
Kebanyakan pasien tidak menunjukkan gejala dan tidak
memerlukan penanganan untuk aneminya, dengan keberhasilan
penanganan kelainan yang mendasarinya, besi sumsum tulang
dipergunakan untuk membuat darah, sehingga Hb meningkat.

d. Anemiapadadefisiensibesi
1) Dicaripenyebabdefisiensibesi
2) Menggunakanpreparatbesi oral: sulfatferos,
glukonatferosusdanfumaratferosus.

e. Anemiamegaloblastik
1) Defisiensi vitamin B12 ditanganidenganpemberian vitamin B12,
biladifisiensidisebabkanolehdefekabsorbsiatautidaktersedianyafakt
orintrinsikdapatdiberikan vitamin B12 denganinjeksi IM.
2) Untukmencegahkekambuhananemiaterapi vitamin B12
harusditeruskanselamahiduppasien yang
menderitaanemiapernisiosaataumalabsorbsi yang
tidakdapatdikoreksi.
3) Anemiadefisiensiasamfolatpenanganannyadengan diet
danpenambahanasamfolat 1 mg/hari, secara IM
padapasiendengangangguanabsorbsi.
II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1) Asimtomatik sampai jumlah trombosit menurun di bawah 20.000.
2) Tanda-tanda perdarahan.
a. Petekie terjadi spontan.
b. Ekimosis terjadi pada daerah trauma minor.
c. Perdarahan dari mukosa gusi, hidung, saluran pernafasan.
d. Menoragie.
e. Hematuria.
f. Perdarahan gastrointestinal.
3) Perdarahan berlebih setelah prosedur bedah
4) Aktivitas / istirahat
Gejala : Keletihan, kelemahan, malaise umum.
o/ toleransi terhadap latihan rendah.
Tanda : Takikardia / takipnea, dispnea pada beraktivitas /
istirahat.
o/ kelemahan otot dan penurunan kekuatan.
5) Sirkulasi
Gejala :Riwayat kehilangan darah kronis, misalnya perdarahan GI
kronis, menstruasi berat.
o/ palpitasi (takikardia kompensasi).
Tanda : TD peningkatan sistolik dengan diastolic stabil.
6) Integritas ego
Gejala :Keyakinan
agama/budayamempengaruhipilihanpengobatan:penolakan
transfuse darah.
Tanda : Depresi
7. Eliminasi
Gejala : Hematemesis, feses dengan darah segar, melena, diare,
konstipasi.
Tanda : Distensi abdomen.
8. Makanan / cairan
Gejala : Penurunan masukan diet.
o/ mual dan muntah.
Tanda : Turgor kulit buruk, tampak kusut, hilang elastisitas.

9. Neurosensori
Gejala : Sakit kepala, pusing, kelemahan, penurunan penglihatan.
Tanda : Epistaksis.
Mental : Tak mampu berespons (lambat dan dangkal).
10. Nyeri / kenyamanan
Gejala : Nyeri abdomen, sakit kepala.
Tanda : Takipnea, dispnea.
11. Pernafasan.
Gejala : Nafas pendek pada istirahat dan aktivitas.
Tanda : Takipnea, dispnea.

12. Keamanan
Gejala : Penyembuhan luka buruk sering infeksi, transfuse darah
sebelumnya.
Tanda : Petekie, ekimosis.

B. Masalah yang lazim muncul pada klien


1. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan
2. Defisiensi pengetahuan pada kluarga tentang kondisi dan kebutuhan
pengobatan b.d salah interprestasi informasi
3. Resiko cedera
4. Gangguan cita tubuh
5. Kerusakan intrgritas jaringan
6. Nyeri
7. Ketidakefektifan perfusi jaringan
8. Resiko ketidak seimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan peningkatan nafsu makan
C. Discharge Planning
1. Istirahat yang cukup
2. Menghindari obat yang dapat menekan produksi trombosit atau merubah
fungsinya
3. Beri dukungan dari keluarga
4. Dalam berolahraga, naik sepeda, dan permainan lain yang mungkin
menyebabkan trauma mungkin perlu dibatasi
5. Hindari obat-obatan yang mengandung aspirin, karena dapat mengganggu
kemampuan tubuh untuk mengendalikan pendarahan
6. Mekan makanan yang bergizi sehingga dapat meningkatakan daya tahan
tubuh
7. Berikan pada orang tua dan anak instruksi – instruksi pemberian obat
a. Waktu dan rute pemberian
b. Pemantauan adanya cek yang tidak diinginkan
8. Instruksikan ada orang tua dan anak untuk memantau adanya tanda – tanda
gejala trombositopenia ( Petekiae, ekimosis, darah dalam urine atau feses
dan sakit kepala)dan melaporkannya dengan segera
9. Minta orang tua untuk memantau aktivitas anak
a. Anjurkan aktifitas yang tenang, anak tidak boleh mengikuti olah raga
kontak fisik sampai jumlah trombositnya normal
b. Seimbangkan waktu istirahat dan aktifitas, tingkatkan aktifitas sesuai
toleransi
c. Instruksikan orang tua untuk menghindari kontak anak dengan orang
yang sedang terinfeksi terutama ISPA
D. Nuring care planning
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
NOC :
- Energy conservation
- Activity tolerance
- Self Care : ADLs

Kriteria hasil :
- Berparsitipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertaipeningkatan
tekanan darah, nadi,dan RR
- Mampu melakuakan aktivitas sehari-hari (ADLs) secara mandiri
- Tanda-tanda vital normal
- Energy psikomotor
- Level kelemahan
- Mampu berpindah: dngan atau tanpa adanya alat
- Status kardiopilmonari adekuat
- Sirkulasi status baik
- Status respirasi :pertukaran gas dan ventilasi adekuat
NIC :
Activity therapy
- Kolaborasi dengan tenaga rehabilitasi medik dalam merencanakan
program terapi yang tepat
- Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu
dilakukan
- Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan
kemampuan fisik, pisikologi dan sosial
- Bantu ntuk mengidentifikasikan dan mendapatkan sumber yang
diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan
- Bantu untuk mendapatkan alat bantu aktivitas yang seperi kursi
roda, krek
- Bantu untuk mengidentufikasikan aktivitas yang disukai
- Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang
- Bantu pasien atau keluarga untuk menguidentifikasikan
kekurangan dalam beraktivitas
- Sediakan penguatan yang posirf bagi yang aktif beraktivitas
- Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan
- Monitor respo fisik, emosi, sosial dan spiritual
2. Defisiensi pengetahuan pada kluarga tentang kondisi dan
kebutuhan pengobatan b.d salah interprestasi informasi
NOC :
- Knowledge :disease process
- Knowledge :health behavior

Kriteria hasil :
- Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit,
kondisi, prognosis dan program pengobatan
- Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang
dijelaskan secara lancar
- Paisen dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang
dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya
NIC :
- Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang
porses penyakit yang spesifik
- Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana penyakit ini
berhubungan dengan anatomi dan fisiologi dengan cara yang tepat
- Gambarkan tanda dan gejala yang bisa muncul pada penyakit
dengan cara yang tepat
- Gambarkan proses penyakit dengan cara yang tepat
- Identifikasi kemungkinan penyebab dengan cara yang tepat
- Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi dengan cara yang
tepat
- Hindari jaminan yang kosong
- Sediakan bagi keluarga atau SO informasi dengan cara yang tepat
- Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk
mencegah komplikasi dimasa yang akan datang dan atau proses
pengotrolan penyakit
- Diskusikan pilihan terpapi atau penanganan
- Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatakan second
opinion denagn cara yang tepatatau diindikasikan
- Rujuk pasien pada grup atau agensi dikomunitas lokal dengan vara
yang tepat
- Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan
pada pemberi perawatan kesehatan dengan cara yang tepat
3. Resiko cedera
NOC :
- Risk kontrol
Kriteria hasil
- Klien terbebas dari cedera
- Klien mampu menjelaskan cara/metode untuk mencegah cedera
- Klien mampu menjelaskan faktor resiko dari lingkungan /perilaku
personal
- Mampu memodifikasi gaya hidup untuk mencegah injury
- Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
- Mampu mengenali perubahan ststus kesehatan
NIC :
Environment management (manajemen lingkungan)
- Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien
- Identifikasi kebutuhan keamanan pasien sesuai dengan kondisi
fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu
pasien
- Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalkan
memindahkan perabotan )
- Memasang side rail tempat tidur
- Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
- Menempatkan saklar lampu yang mundah diajngkau pasien
- Membatasi pengunjung
- Menganjurkan keluaraga untuk menemani klien
- Mengontrol lingkungan dari kebisingan
- Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan
- Berikan penjelasan pad pasien dang keluarga atau pengunjung
adanya perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit

4. Gangguan citra tubuh


NOC :
- Body image
- Self esteem
Kriteria hasil :
- Body image positf
- Mampu mengidentifikasikan kekuatan personal
- Mendiskripsikan secara faktual penurunan fungsi tubuh
- Mempertahankan interaksi sosial
NIC :
- Kali secara verbal dan non verbal respon klien terhadap tubuhnya
- Monitor frekuensi mengkritik dirinya
- Jelaskan tentang pengobatan, perawatan, kemajuan dan prognosis
penyakit
- Dorong klien mengungkapkan perasaannya
- Identifikasi arti pengurangan melalui pemakaian alat bantu
- Fasilitas kontrak dengan individu lain dalam kelompok kecil
5. Kerusakan intrgritas jaringan
NOC :
- Tissue integrity : Skin and mucosa
- Wound healing : Primary and secondary intention
Kriteria hasil
- Perfusi jaringan normal
- Tidak ada tanda-tanda infeksi
- Ketebalan dan tekstur jaringan normal
- Menunjukan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan
mencegah terjadinya cidera berulang
- Menunjukan peroses terjadinya penyembuhan luka
NIC :
- Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
- Jaga kulit agar tetap bersih dan kering
- Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali
- Monitor kulit akan adanya kemerahan
- Oleskan lotion atau minyak baby/oil pada daerah yang tertekan
- Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
- Monitor status nutrisi pasien
- Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat
- Observasi luka : lokasi, dimensi kedalaman luka, jaringan nekrotik,
tanda-tanda infeksi lokal, formasi traktus
- Ajarkaan keluarga tentang luka dan perawatan luka
- Kolaborasi ahli gizi pemberian diet TKTP
- Lakukan tehnik perawatan luka dengan steril
- Beriak posisi yang mengurangi tekanan pada luka
- Hindari kerutan pada tempat tidur
6. Nyeri
NOC :
- Pain level
- Pain control
- Comfort level
Kriteria hasil :
- Mampu mmengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu
menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri,
mencari bantuan)
- Melaporkan bhwa nyeri berkurang dengan menggunakan
manajemen nyeri
- Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda
nyeri)
- Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
NIC :
Pain management
- Lakukan pengkajian nyeri sacara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
- Observaasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
- Gunakan teknik komunikasi terapeitik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
- Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
- Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
- Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang
ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau
- Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan
dukungan
- Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
- Kurangi faktor presipitasi nyeri
- Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi
dan inter personal)
- Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervansi
- Ajarkan teknik non farmakologi
- Barikan analgetik untuk mengurangi nyeri
- Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
- Tingkatkan istirahat
- Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri
tidak berhasil
- Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri
Analgesic adiministration
- Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan derajat sebelum
pemberian obat
- Cek instuksi dokter tentang jenis obat, dosis dan frekuensi
- Cek riwayat alergi
- Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik
ketika pemberian lebih dari satu
- Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri
- Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian dan dosis yang optimal
- Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan sacara teratur
- Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik
pertama kali
- Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat
- Evaluasi efektivitas analgesik tanda dan gejala
7. Ketidakefektifan perfusi jaringan
NOC :
- Circulation status
- Tissue perfusion : cerebral
Kriteria hasil :
Mendemostrasikan status sirkulasi yang ditandai dengan :
- Tekanan systole dan diastole dalam rentang yang diharapkan
- Tak ada ortostatik hipertensi
- Tak ada tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial (tidak lebih
dari 15 mmHg)
Mendemostrasikan kemampuan kongnitif yang ditandai dengan :
- Berkomunikasi dangan jelas sesuai dengan kemampuan
- Menunjukan perhatian, konsentrasi dan orientasi
- Memperoleh informasi
- Membuat keputusan dengan benar
Menunjukan fungsi sensori motori cranial yang utuh : tingkat
kesadaran membaik, tidak ada gerakan-gerakan involunter
NIC :
- Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap
panas/dingin/tajam/tumpul
- Monitor adanya paretase
- Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kuli jika ada isi atau
laserasi
- Gunakan sarung tangan untuk proteksi
- Batasi gerakan pada kepala, leher dan punggung
- Monitor kemampuan BAB
- Kolaborasi pemberian analgetik
- Monitor adanya tromboplebitis
- Diskusikan mengenai penyebab perubahan sensansi
8. Resiko ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan penurunan nafsu makan

NOC :

Status nutrisi : Makanan dan intake cairan

Kriteria hasill :

- Kaji adanya alergi makanan


- Kolaborasikan dengan tim gizi untuk menentukan jumlah kalori
dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
- Anjurkan pasien untuk menigkatkan mengkonsumsi zat besi
- Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
- Berikan substansi gula
- Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
- Monitor jumlah nutrisi dan kandunagan kalori
- Kaji kemampuan klien Untuk mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan
Monitor nutrisi :

- BB pasien dalam batas normal


- Moitor adanya penurunan berat badan
- Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan
- Monitor interaksi anak dengan orang tua pada saat makan
- Monitor lngkungan pada saat makan
- Monitor turgor kulit
- Monitor kekurangan, rambut kusam dan mudah patah
- Monitor mual dan muntah
- Monitor kadar albumin, total protein, HB dan kadar Ht
- Monitor makanan kesukaan
- Monitor pertumbuhan dan perkembagan
- Monior pusat kemerahan, dan kekurangan jaringan konjungtiva
- Monitor kalori dan intake nutrisi
- Catat adanya edema, hiperemik, hippertonik paipila lidah dan
cavitas oral
- Catat bila lidah berwarna magenta, scariet

E. EVALUASI

Hasil yang diharapkan :

1. Kebutuhan nutrisi dan cairan pasien terpenuhi.


2. Pasien akan menunjukkan tingkat kenyamanan.
3. Pasien akan menunjukkan penghematan energy.
4. Keluarga memahami mengenai kondisi dan pengobatan.
DAFTAR PUSTAKA

Cecilly L Betz, Buku saku keperawatan pediatri, Ed 3. EGC Jakarta;2008

Doenges, Moorhouse, Geissler, Rencana asuhan keperawatan, pedoman untuk


perencanaan dan pendokumentasian perawatan pesien. EGC Jakarta;2008

Mansjoer, Kapita selekta kedokteran Ed 3, jilid 2 Media Aesculapius Jakarta :


2009
A. PATHWAY

Idiopathic, infeksi virus, hipersplenisme

Antigen (makrofag) menyerang trombosit

Destruksi trombosit dalam sel penyaji antigen (dipicu oleh antibody)

Pembentukan neoantigen

Trombositopeni

Perdarahan

Anemia Splenomegali

Mudah lelah
Nafsu makan
menurun Purpura
Intoleransi aktivitas

Gg keseimbangan nutrisi
Gg. Integritas

Gg. Pemenuhan keb. O2


Haemoglobin

Gg. Perfusi jaringan

Anda mungkin juga menyukai