TINJAUAN PUSTAKA
I. ANEMIA
A. KONSEP MEDIS
1. Pengertian Anemia
Anemiadidefinisikansebagaipenurunan volume
eritrositataukadarHbsampai di bawahrentangnilai yang berlakuuntuk orang
sehat(Nelson,1999).
Anemiaberartikekuranganseldarahmerah, yang dapat di
sebabkanolehhilangnyadarah yang
terlalucepatataukarenaterlalulambatnyaproduksiseldarahmerah.
(Guyton,2009).
Anemiaadalahpenurunandibawah normal dadamjumlaheritrosit,
banyaknyahemoglobin, atau volume seldarahmerah,
sistemberbagaijenispenyakitdankelainan (Dorlan, 2009)
Anemiaadalahkeadaandimanajumlahseldarahmerahataukonsentrasi
hemoglobinturundibawahnormal.(Wong,2009).
Fungsi zat besi yang paling penting adalah dalam perkembangan
system saraf yaitu diperlukan dalam proses mielinisasi, neurotransmitter,
dendritogenesis dan metabolism saraf. Kekurangan zat besi sangat
mempengaruhi fungsi kognitif, tingkah laku dan pertumbuhan seorang
bayi. Besi juga merupakan sumber energy bagi otot sehingga
mempengaruhi ketahanan fisik dan kemampuan bekerja terutama pada
remaja. Bila kekurangan zat besi terjadi pada masa kehamilan maka akan
meningkatkan risiko perinatal serta mortalitas bayi.
3. Patofosiologi Anemia
Anemiamencerminkanadanyakegagalansumsumataukehilanganseld
arahmerahsecaraberlebihanataukeduanya.
Kegagalansumsumdapatterjadiakibatkekurangannutrisi, pajanantoksik,
invasitumorataukebanyakanakibatpenyebab yang tidakdiketahui.
Seldarahmerahdapathilangmelaluiperdarahanatauhemplisis (destruksi),
halinidapatakibatefekseldarahmerah yang
tidaksesuaidenganketahananseldarahmerah yang
menyebabkandestruksiseldarahmerah.
Lisisseldarahmerah (disolusi)
terjaditerutamadalamselfagositikataudalam system retikuloendotelial,
terutamadalamhatidanlimpa. Hasilsamping proses iniadalah bilirubin yang
akanmemasukialirandarah. Setiapkenaikandestruksiseldarahmerah
(hemolisis) segeradirefleksikandenganpeningkatan bilirubin plasma
(konsentrasi normal ≤ 1 mg/dl, kadardiatas 1,5 mg/dl
mengakibatkanikterikpada sclera).
Apabilaseldarahmerahmengalamipenghancurandalamsirkulasi,
(padakelainanhemplitik) makahemoglobinakanmunculdalam plasma
(hemoglobinemia).
Apabilakonsentrasiplasmanyamelebihikapasitashaptoglobin plasma
(protein pengikatuntukhemoglobinbebas) untukmengikatsemuanya,
hemoglobinakanberdifusidalam glomerulus ginjaldankedalamurin
(hemoglobinuria).
Kesimpulan mengenai apakah suatu anemia pada pasien
disebabkan oleh penghancuran sel darah merah atau produksi sel darah
merah yang tidak mencukupi biasanya dapat diperoleh dengan dasar:1.
hitung retikulosit dalam sirkulasi darah; 2. derajat proliferasi sel darah
merah muda dalam sumsum tulang dan cara pematangannya, seperti yang
terlihat dalam biopsi; dan ada tidaknya hiperbilirubinemia dan
hemoglobinemia
4. Klasifikasi Anemia
a. Anemia Aplastik
1) Gejala
Gejala anemia secara umum (pucat, lemah, dll) .Defisiensi
trombosit: ekimosis, petekia, epitaksis, perdarahan saluran cerna,
perdarahan saluran kemih, perdarahan susunan saraf
pusat.Morfologis: anemia normositik normokromik
b. Anemia pada penyakit ginjal
1) Gejala-gejala:
Nitrogen urea darah (BUN) lebih dari 10 mg/dl
Hematokrit turun 20-30%
Sel darah merah tampak normal pada apusan darah tepi
Penyebabnya adalah menurunnya ketahanan hidup sel darah merah
maupun defisiensi eritopoitin
c. Anemia pada penyakit kronis
Berbagai penyakit inflamasi kronis yang berhubungan dengan anemia
jenis normositik normokromik (sel darah merah dengan ukuran dan
warna yang normal). Kelainan ini meliputi artristis rematoid, abses
paru, osteomilitis, tuberkolosis dan berbagai keganasan
d. Anemia defisiensi besi
1) Penyebab:
1) Asupan besi tidak adekuat, kebutuhan meningkat selama hamil,
menstruasi
2) Gangguan absorbsi (post gastrektomi)
3) Kehilangan darah yang menetap (neoplasma, polip, gastritis,
varises oesophagus, hemoroid, dll.)
2) Gejala-gejalanya:
1) Atropi papilla lidah
2) Lidah pucat, merah, meradang
3) Stomatitis angularis, sakit di sudut mulut
4) Morfologi: anemia mikrositik hipokromik
e. Anemia megaloblastik
Penyebab:
1) Defisiensi defisiensi vitamin B12 dan defisiensi asam folat
2) Malnutrisi, malabsorbsi, penurunan intrinsik faktor (aneia rnis st
gastrektomi) infeksi parasit, penyakit usus dan keganasan, agen
kemoterapeutik, infeksi cacing pita, makan ikan segar yang
terinfeksi, pecandu alkohol.
f. Anemia hemolitika
yaitu anemia defisiensi jumlah sel darah merah disebabkan oleh
destruksi sel darah merah:
1) Pengaruh obat-obatan tertentu
2) Penyakit Hookin, limfosarkoma, mieloma multiple, leukemia
limfositik kronik
3) Defisiensi glukosa 6 fosfat dihidrigenase
4) Proses autoimun
5) Reaksi transfusi
6) Malaria
Tanda dan Gejala
Lemah, letih, lesu dan lelah
Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang
Gejala lanjut berupa kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak
tangan menjadi pucat
8. Komplikasi
Infeksiseringterjadidandapatberlangsung fatal pada masa anak-
anakkematianmendadakdapatterjadikarenakrisissekuestrasidimanaterjadi
pooling seldarahmerahke RES
dankompartemenvaskularsehinggahematokritmendadakmenurun.Pada
orang dewasamenurunnyafaalparudanginjaldapatberlangsungprogresif.
Komplikasi lain berupainfarktulang, nekrosisaseptik kaput femoralis,
serangan-
seranganpriapismusdandapatberakhirdenganimpotensikarenakemampuaner
eksi. Kelainanginjalberupanekrosis papilla karena sickling
daninfarismenyebabkanhematuria yang seringberulang-
ulangsehinggaakhirnyaginjaltidakdapatmengkonsentrasi urine. Kasus-
kasusHb S trait jugadapatmengalamihematuria. (NoerSjaifullah H.M,
1999, hal : 536)
9. Penatalaksanaan pada penderita Anemia
Penatalaksanaananemiaditujukanuntukmencaripenyebabdanmenggantidara
hyanghilang:
a. Anemiaaplastik:
1) Transplantasisumsumtulang
2) Pemberianterapiimunosupresifdenganglobolinantitimosit(ATG)
b. Anemiapadapenyakitginjal
1) Pada
pasiendialisisharusditanganidenganpemberianbesidanasamfolat
2) Ketersediaaneritropoetinrekombinan
c. Anemiapadapenyakitkronis
Kebanyakan pasien tidak menunjukkan gejala dan tidak
memerlukan penanganan untuk aneminya, dengan keberhasilan
penanganan kelainan yang mendasarinya, besi sumsum tulang
dipergunakan untuk membuat darah, sehingga Hb meningkat.
d. Anemiapadadefisiensibesi
1) Dicaripenyebabdefisiensibesi
2) Menggunakanpreparatbesi oral: sulfatferos,
glukonatferosusdanfumaratferosus.
e. Anemiamegaloblastik
1) Defisiensi vitamin B12 ditanganidenganpemberian vitamin B12,
biladifisiensidisebabkanolehdefekabsorbsiatautidaktersedianyafakt
orintrinsikdapatdiberikan vitamin B12 denganinjeksi IM.
2) Untukmencegahkekambuhananemiaterapi vitamin B12
harusditeruskanselamahiduppasien yang
menderitaanemiapernisiosaataumalabsorbsi yang
tidakdapatdikoreksi.
3) Anemiadefisiensiasamfolatpenanganannyadengan diet
danpenambahanasamfolat 1 mg/hari, secara IM
padapasiendengangangguanabsorbsi.
II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1) Asimtomatik sampai jumlah trombosit menurun di bawah 20.000.
2) Tanda-tanda perdarahan.
a. Petekie terjadi spontan.
b. Ekimosis terjadi pada daerah trauma minor.
c. Perdarahan dari mukosa gusi, hidung, saluran pernafasan.
d. Menoragie.
e. Hematuria.
f. Perdarahan gastrointestinal.
3) Perdarahan berlebih setelah prosedur bedah
4) Aktivitas / istirahat
Gejala : Keletihan, kelemahan, malaise umum.
o/ toleransi terhadap latihan rendah.
Tanda : Takikardia / takipnea, dispnea pada beraktivitas /
istirahat.
o/ kelemahan otot dan penurunan kekuatan.
5) Sirkulasi
Gejala :Riwayat kehilangan darah kronis, misalnya perdarahan GI
kronis, menstruasi berat.
o/ palpitasi (takikardia kompensasi).
Tanda : TD peningkatan sistolik dengan diastolic stabil.
6) Integritas ego
Gejala :Keyakinan
agama/budayamempengaruhipilihanpengobatan:penolakan
transfuse darah.
Tanda : Depresi
7. Eliminasi
Gejala : Hematemesis, feses dengan darah segar, melena, diare,
konstipasi.
Tanda : Distensi abdomen.
8. Makanan / cairan
Gejala : Penurunan masukan diet.
o/ mual dan muntah.
Tanda : Turgor kulit buruk, tampak kusut, hilang elastisitas.
9. Neurosensori
Gejala : Sakit kepala, pusing, kelemahan, penurunan penglihatan.
Tanda : Epistaksis.
Mental : Tak mampu berespons (lambat dan dangkal).
10. Nyeri / kenyamanan
Gejala : Nyeri abdomen, sakit kepala.
Tanda : Takipnea, dispnea.
11. Pernafasan.
Gejala : Nafas pendek pada istirahat dan aktivitas.
Tanda : Takipnea, dispnea.
12. Keamanan
Gejala : Penyembuhan luka buruk sering infeksi, transfuse darah
sebelumnya.
Tanda : Petekie, ekimosis.
Kriteria hasil :
- Berparsitipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertaipeningkatan
tekanan darah, nadi,dan RR
- Mampu melakuakan aktivitas sehari-hari (ADLs) secara mandiri
- Tanda-tanda vital normal
- Energy psikomotor
- Level kelemahan
- Mampu berpindah: dngan atau tanpa adanya alat
- Status kardiopilmonari adekuat
- Sirkulasi status baik
- Status respirasi :pertukaran gas dan ventilasi adekuat
NIC :
Activity therapy
- Kolaborasi dengan tenaga rehabilitasi medik dalam merencanakan
program terapi yang tepat
- Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu
dilakukan
- Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan
kemampuan fisik, pisikologi dan sosial
- Bantu ntuk mengidentifikasikan dan mendapatkan sumber yang
diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan
- Bantu untuk mendapatkan alat bantu aktivitas yang seperi kursi
roda, krek
- Bantu untuk mengidentufikasikan aktivitas yang disukai
- Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang
- Bantu pasien atau keluarga untuk menguidentifikasikan
kekurangan dalam beraktivitas
- Sediakan penguatan yang posirf bagi yang aktif beraktivitas
- Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan
- Monitor respo fisik, emosi, sosial dan spiritual
2. Defisiensi pengetahuan pada kluarga tentang kondisi dan
kebutuhan pengobatan b.d salah interprestasi informasi
NOC :
- Knowledge :disease process
- Knowledge :health behavior
Kriteria hasil :
- Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit,
kondisi, prognosis dan program pengobatan
- Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang
dijelaskan secara lancar
- Paisen dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang
dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya
NIC :
- Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang
porses penyakit yang spesifik
- Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana penyakit ini
berhubungan dengan anatomi dan fisiologi dengan cara yang tepat
- Gambarkan tanda dan gejala yang bisa muncul pada penyakit
dengan cara yang tepat
- Gambarkan proses penyakit dengan cara yang tepat
- Identifikasi kemungkinan penyebab dengan cara yang tepat
- Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi dengan cara yang
tepat
- Hindari jaminan yang kosong
- Sediakan bagi keluarga atau SO informasi dengan cara yang tepat
- Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk
mencegah komplikasi dimasa yang akan datang dan atau proses
pengotrolan penyakit
- Diskusikan pilihan terpapi atau penanganan
- Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatakan second
opinion denagn cara yang tepatatau diindikasikan
- Rujuk pasien pada grup atau agensi dikomunitas lokal dengan vara
yang tepat
- Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan
pada pemberi perawatan kesehatan dengan cara yang tepat
3. Resiko cedera
NOC :
- Risk kontrol
Kriteria hasil
- Klien terbebas dari cedera
- Klien mampu menjelaskan cara/metode untuk mencegah cedera
- Klien mampu menjelaskan faktor resiko dari lingkungan /perilaku
personal
- Mampu memodifikasi gaya hidup untuk mencegah injury
- Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
- Mampu mengenali perubahan ststus kesehatan
NIC :
Environment management (manajemen lingkungan)
- Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien
- Identifikasi kebutuhan keamanan pasien sesuai dengan kondisi
fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu
pasien
- Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalkan
memindahkan perabotan )
- Memasang side rail tempat tidur
- Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
- Menempatkan saklar lampu yang mundah diajngkau pasien
- Membatasi pengunjung
- Menganjurkan keluaraga untuk menemani klien
- Mengontrol lingkungan dari kebisingan
- Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan
- Berikan penjelasan pad pasien dang keluarga atau pengunjung
adanya perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit
NOC :
Kriteria hasill :
E. EVALUASI
Pembentukan neoantigen
Trombositopeni
Perdarahan
Anemia Splenomegali
Mudah lelah
Nafsu makan
menurun Purpura
Intoleransi aktivitas
Gg keseimbangan nutrisi
Gg. Integritas