Anda di halaman 1dari 13

1

LAPORAN FARMAKOLOGI
DIARE

Disusun Oleh :
Kambang Ulung
NPM. 112170046

Pembimbing :
dr. H. Sri Murdiyah Hidayati, M.Hkes

KEPANITRAAN KEDOKTERAN KELUARGA DAN KOMUNITAS


PUSKESMAS KEJAKSAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2018
2

BAB II
LAPORAN KASUS

I. Identitas Pasien
1) Identitas Pasien
Nama : An. w
Umur : 2 tahun
Alamat : Kebon Benteng RT 03 Rw 03
Pendidikan : (-)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku : Jawa
Agama : Islam
2) Identitas orang tua pasien
Nama ayah : Tn. B
Umur : 32 tahun
Alamat : Kebon Benteng RT 03 RW 03
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan : Ayah kandung

Nama Ibu : Ny. M


Umur : 28 tahun
Alamat : Kebon Benteng RW 03 RW 03
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Hubungan : Ibu kandung

II. Anamnesis
- Keluhan Utama
BAB Cair
- Riwayat Penyakit Sekarang
- Menurut ibu, BAB cair > 5x sehari sebanyak 1/2 gelas aqua setiap kali
keluar. BAB cair dirasakan 2 hari sebelum ke puskesmas. BAB cair
3

kuning disertai ampas, tidak disertai darah dan lendir (+). Minuman
sehari-hari pasien adalah susu formula dan air putih tiap 2-3 jam sekali
dan sudah mendapatkan makanan disertai lauk pauk. Pasien sering
merasa haus hal ini dirasakan ibu dari peningkatan frekuensi minum
anak. Badan demam (+), lemes (-), rewel/cengeng (+), muntah (-),
kembung (-), kejang (-). Menurut Ibu BAK normal.
III. Diagnosis
Diare Akut ec Rotavirus Dengan Dehidrasi Ringan

IV. Penatalaksanaan
a. Zink 1x20 mg untuk 10 hari
b. Oralit 1x1 sch
c. B6 1x1 tab

4 pilar utama dalam tatalaksana diare:


1. Rehidrasi
a. Cairan rehidrasi oral: 75 mL/kgBB dalam 3 jam ~ 675 mL/3 jam ~
700 mL/3 jam DAN 10 mL/kgBB tiap diare ~ 90 mL/diare ~ 100
mL/diare, 5 mL/kgBB tiap muntah (jika muntah) ~ 45 mL/muntah ~
50 mL/muntah
2. Terapi nutrisi
a. Lanjutkan pemberian ASI (jika masih mengkonsumsi ASI)
b. Beri makan segera setelah anak mampu makan
c. Jangan memuasakan anak
d. Makan lebih banyak untuk mencegah malnutrisi
e. Asupan protein ditambah untuk mencegah hipoalbuminemia akibat
protein losing enteropathy
3. Terapi medikamentosa
a. Antibiotik – belum perlu diberikan
b. Probiotik – Lacto B diberikan 3 kali sehari selama 7 hari
c. Zinc – Diberikan 20 mg per hari selama 10-14 hari
4

d. Antipiretik – Parasetamol diberikan 10-15 mg/kgBB/kali ~ 90-135


mg/kali (sirup atau puyer) jika demam
4. Edukasi pada orang tua
a. Diare merupakan penyakit, bukan kutukan, atau petanda mau pintar
b. Diare dapat menyebabkan kematian
c. Gejala dan tanda dehidrasi
d. Terapi dimulai di rumah
e. Bagaimana membuat cairan rehidrasi oral di rumah
f. Berikan cairan rehidrasi oral sedikit demi sedikit, sendok per sendok
g. Kapan membawa anak ke rumah sakit
h. Tetap memberikan makan pada anak dengan diare

V. FARMAKOLOGI
A. Oralit
Oralit adalah larutan untuk merawat diare. Larutan ini sering
disebut rehidrasi oral. Larutan ini mempunyai komposisi campuran
Natrium klorida, kalium klorida, glukosa anhidrat dan natrium
bikarbonat. Larutan rehidrasi oral ini mempunyai nama generik oralit dan
larutan ini sekarang dijual dengan berbagai merek dagang seperti
Alphatrolit®, Aqualyte®, Bioralit® dan Corsalit®.

Tujuannya adalah untuk mencegah dehidrasi. Terdapat dua jenis


oralit, yaitu oralit dengan basa sitrat (LGOS) dan oralit basa bikarbonat
(LGOB).

Oralit tersedia dalam bentuk serbuk untuk dilarutkan dan dalam


bentuk larutan diminum perlahan-lahan.
5

Takaran pemberian oralit untuk mengatasi diare (3 jam pertama)


Umur < 1 tahun 1 - 4 tahun 5 - 12 tahun Dewasa
300 ml dalam 2,41 dalam 12
600 ml dalam 3 gelas 1,2 l dalam 6 gelas
1,5 gelas gelas
Takaran pemberian oralit untuk mengatasi diare (setiap habis buang
air)
umur < 1 tahun 1 - 4 tahun 5 - 12 tahun Dewasa

200 ml dalam 1 300 ml dalam 1,5 400 ml dalam 2


100 ml dalam 0,5 gelas
gelas gelas gelas

Bila tidak ada oralit, dapat juga digunakan larutan gula-garam,


yaitu dua sendok teh gula dan setengah sendok teh garam dapur dilarutkan
ke dalam satu gelas air matang.
1. Informasi Obat
a) Kandungan
Glukosa anhidrat 4 gram, NaCl 0,7 gram, Na Sitrat 0,58 gram, KCl 0,3
gram.
b) Idikasi
Pencegahan terhadap dehidrasi & pengobatan dehirasi ringan-berat
disebabkan diare.
c) Kemasan
Sachet 200 mL x 25 biji.
d) Penyajian
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak.

B. Zinc
Zinc atau Seng merupakan zat mineral esensial yang sangat penting
bagi tubuh. Terdapat sekitar dua milyar orang di negara-negara berkembang
yang kekurangan asupan seng. Defisiensi ini juga dapat menyebabkan banyak
6

penyakit. Pada anak-anak, defisiensi ini menyebabkan gangguan


pertumbuhan, mempengaruhi pematangan seksual, mudah terkena infeksi,
diare, dan setiap tahunnya menyebabkan kematian sekitar 800.000 anak-anak
di seluruh dunia.1
The recommended dietary allowance (RDA) untuk anak-anak usia 9
hingga 11 tahun adalah 8 mg/hari; the RDA untuk remaja dan dewasa adalah
11 mg/hari. Sumber utama zink adalah produk hewani seperti daging,
makanan laut, serta susu. Tabel berikut memperlihatkan kandungan Zink di
dalam beberapa makanan.2
7

Sekitar 10 – 40 persen Zink dari makanan diabsorbsi di usus halus.


Absorsi tersebut dihambat oleh serat yang berikatan dengan Zink.3 sekitar 0.5 – 1
mg/hari zink disekresikan di traktus bilier dan diekskresikan di tinja. Zink
bersirkulasi pada konsentrasi 70 hingga 120 mcg/dl dengan 60% berikatan lemah
dengan albumin dan 30% berikatan kuat dengan makroglobulin. Eksresi melalui
urin bervariasi dari 0.5 hingga 0.8 mg/hari. Zink terutama disimpan di hati dan di
ginjal, namun dapat pula disimpan di seluruh sel di dalam tubuh dimana zink
berikatan dengan metaloprotein.
Zink merupakan kofaktor untuk lebih dari 70 enzim-enzim penting,
termasuk karbonik anhidrase, alkalin fosfatase, dehidrigenase, dan
karboksipeptidase, yang terkait dengan regulasi nukleoprotein, aktivitas sel-sel
inflamasi serta berperan penting dalam pertumbuhan, penyembuhan luka,
toleransi karbohidrat, serta sintesis testicular hormones.
Zink terlibat dalam sistem imun dan berespons terhadap adanya infeksi.
Defisiensi zink terkait dengan gangguan fungsi fagositik, deplesi limfosit,
penurunan produksi imunoglobulin, penurunan rasio T4+/T8+, dan penurunan
produksi interleukin-2.4-6
8

Emerging evidence menyatakan bahwa zink memiliki efek inhibitorik


spesifik terhadap beberapa pathogen. Sebagai contoh, zink dapat memblok efek
sekretorik dari toksin kolera dan E. coli heat-labile enterotoxin7, serta terhadap
enteropathogenic E. coli. Efek tersebut diperkirakan lebih merupakan efek
setempat daripada efek sistemik zink. 8-9
Defisiensi zink sering terjadi pada anak-anak di negara berkembang
dimana anak-anak tersebut sering mengalami infeksi serius. Suplementasi zink
dapat digunakan, baik sebagai agen terapeutik maupun sebagai profilaksis.10
Untuk pencegahan diare dan pneumonia – beberapa studi di negara
berkembang menunjukkan bahwa pemberian suplementasi oral zink dapat
mengurangi insidensi diare dan pneumonia.10-15 Dalam suatu penelitian meta-
analisis, suplementasi zink selama 3 bulan atau lebih pada anak-anak kurang dari
5 tahun dapat mengurangi episode diare, infeksi saluran napas, disentri, diare
persisten dengan rate ratios 0.75 hingga 0.95.15
Untuk terapi diare akut – beberapa randomized studies menunjukkan efek
suplementasi zink untuk anak-anak dengan diare akut di negara berkembang.
10,11,16-21

Suplementasi zink mengurangi durasi diare sebanyak 23% (95% CI 12-32


percent) dan mengurangi jumlah tinja air per hari sebanyak 39%.19 Berdasarkan
studi ini WHO merekomendasikan suplementasi zink untuk bayi dan anak-anak
dengan diare akut di negara berkembang, yakni diberikan dalam dosis 20 mg/hari
untuk anak-anak usia ≥6 bulan,10 mg/hari untuk anak-anak usia <6 bulan dan
diberikan selama 10 hingga 14 hari.
Untuk terapi diare persisten – diare persisten, yakni diare yang telah
berlangsung lebih dari 14 hari memiliki angka mortalitas yang lebih tinggi
daripada diare akut. Randomized, controlled trials pada anak-anak dengan diare
persisten menunjukkan bahwa suplementasi zink mengurangi keparahan dan
durasi diare persisten.14,21,22
Untuk pencegahan dan terapi malaria – hal ini masih kontroversi. Suatu
randomized trial di Papua, New Guinea menunjukkan bahwa suplementasi zink
mengurangi angka kejadian malaria.23 Beberapa studi lain menunjukkan tidak
9

adanya penurunan angka morbiditas malaria secara signifikan. Placebo-controlled


trial yang dilakukan di daerah endemik di Afrika juga gagal menunjukkan
penurunan angka morbiditas dan mortalitas malaria.24,25
Toksisitas Zinc – Suplementasi zink memunculkan sedikit efek toksik.
Ingesti lebih dari 100 mg/hari tidak menimbulkan gejala. Zink menginhibisi
absorbsi tembaga sehingga asupan zink lebih dari 100 mg/hari dalam jangka
panjang dapat menimbulkan defisiensi tembaga. Ingesti 1-2 g zink sulfat
menyebabkan mual dan muntah sebagai akibat terjadinya iritasi dan korosi dari
saluran cerna. Senyawa zink dalam dosis besar juga dapat menimbulkan
terjadinya acute renal failure yang disebabkan oleh nekrosis tubuler ataupun
nefritis interstisial.26,27

C. Lactobacillus
Lactobacillus adalah genus bakteri gram-positif , anaerobik fakultatif atau
mikroaerofilik. Genus bakteri ini membentuk sebagian besar dari kelompok
bakteri asam laktat, dinamakan demikian karena kebanyakan anggotanya dapat
merubah laktosa dan gula lainnya menjadi asam laktat. Kebanyakan dari bakteri
ini umum dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Dalam manusia, bakteri ini dapat
ditemukan di dalam vagina dan sistem pencernaan, dimana mereka bersimbiosis
dan merupakan sebagian kecil dari flora usus. Banyak spesies dari Lactobacillus
memiliki kemampuan membusukkan materi tanaman yang sangat baik. Produksi
asam laktatnya membuat lingkungannya bersifat asam dan mengganggu
pertumbuhan beberapa bakteri merugikan. Beberapa anggota genus ini telah
memiliki genom sendiri.1
Beberapa spesies Lactobacillus sering digunakan untuk industri
pembuatan yogurt, keju, sauerkraut, acar, bir, anggur (minuman), cuka, kimchi,
cokelat, dan makanan hasil fermentasi lainnya, termasuk juga pakan hewan,
seperti silase. Ada pula roti adonan asam, dibuat dengan "kultur awal", yang
merupakan kultur simbiotik antara ragi dengan bakteri asam laktat yang
berkembang di media pertumbuhan air dan tepung. Laktobasili, terutama L. casei
dan L. brevis, adalah dua dari sekian banyak organisme yang membusukkan bir.
10

Cara kerja spesies ini adalah dengan menurunkan pH bahan fermentasinya dengan
membentuk asam laktat.
Beberapa Lactobacillus spp. dan bakteri asam laktat lainnya mungkin
memiliki potensi untuk pengobatan dan terapi, termasuk pereda rasa nyeri, anti-
kanker, dan kemampuan lainnya. Studi riset telah mendemonstrasikan efek
perlindungan sebagian jenis bakteri ini memiliki pengaruh anti-tumor dan anti-
kanker. Pengaturan asupan makanan membantu tubuh bertahan dari risiko jenis
kanker tertentu dan menekan kejadian tumor kolonik, volum dan kemampuan
membelah yang dirangsang berbagai zat karsinogen. Pemberian beberapa jenis
bakteri secara oral dapat efektif menurunkan formasi ikatan ADN, memperbaiki
kerusakan ADN dan mencegah lesi yang putatif preneoplastik, seperti abberant
crypt foci yang dirangsang zat kimia karsinogen di sistem pencernaan. Laporan
juga menunjukkan beberapa kultur yang diberikan pada hewan menghambat
tumor hati, usus besar, anus, dan kelenjar susu, menekankan potensi efek sistemis
dari probiotik dengan aktivitas anti-neoplastik.
Laktobasili juga digunakan untuk mengembalikan keseimbangan fisiologis
tertentu seperti ekosistem vagina (Ginoflora). Peran mereka adalah (1) secara fisis
melindungi epitelium vagina dengan membangun lapisan tebal yang memisahkan
epitelium dengan patogen, (2) secara fisiologis menjaga keseimbangan ekosistem
vagina dengan mempertahankan pH pada ~4,5 dan (3) membentuk hidrogen
peroksida yang melawan patogen.
Genus Lactobacillus untuk saat ini terdiri atas lebih dari 125 spesies dan
mencakup jenis organisme yang luas. Genus ini polifiletik dengan genus
Pediococcus membagi kelompok L. casei, dan spesies L. acidophilus, L.
salivarius, dan L. reuteri menjadi perwakilan dari tiga subclade yang berbeda.
Genus Paralactobacillus termasuk di dalam kelompok L. salivarius. Dalam
beberapa tahun ini, anggota lain dari genus Lactobacillus (dulunya dikenal dengan
cabang Leunocostoc dari Lactobacillus) telah diklasifikasi ulang ke dalam genera
Atopobium, Carnobacterium, Weissella, Oenococcus, dan Leuconostoc. Baru
akhir-akhir ini, P. dextrinicus, yang merupakan spesies Pediococcus, telah telah
diklasifikasi ulang sebagai spesies Lactobacillus (IJSEM, Paper in Press).
11

Banyak laktobasili bersifat tak umum, bakteri ini bekerja secara metabolisme
homofermentatif (hanya membentuk asam laktat dari gula, bandingkan dengan
laktobasili heterofermentatif yang dapat membentuk alkohol atau asam laktat dari
gula) dan juga aerotoleran, walaupun tak memiliki sama sekali rantai pernafasan.
Aerotoleransi ini bergantung pada mangan dan telah diteliti (dan dijelaskan)
sebagai Lactobacillus plantarum. Banyak Lactobacillus tidak memerlukan besi
untuk pertumbuhan dan memiliki toleransi hidrogen peroksida yang sangat tinggi.
Dilihat dari metabolismenya, spesies Lactobacillus dapat dibagi menjadi tiga
kelompok:
 Homofermentatif obligat (Kelompok I)
o L. acidophilus, L. delbrueckii, L. helveticus, L. salivarius
 Heterofermentatif fakultatif (Kelompok II)
o L. casei, L. curvatus, L. plantarum, L. sakei
 Heterofermentatif obligat (Kelompok III)
o L. brevis, L. buchneri, L. fermentum, L. reuteri

Laktobasilus yang tersedia pada pemicu adalah Lakto-B, berikut adalah


keterangan mengenai hal tersebut.
a) Kandungan
Komposisi Per Sachet mengandung : Energi 3,4 Kalori, Karbohidrat 0,6 gram,
Protein 0,02 gram, Lemak total 0,1 gram, Vitamin C 10 mg, Vitamin B1 0,5 mg,
Vitamin B2 0,5 mg, Vitamin B6 0,5 mg, Niacin 2 mg.
b) Indikasi
 Lactic Acid Bacterial menghasilkan asam organik yang menghambat
bakteri merugikan, sehingga dapat membantu memperbaiki
ketidakseimbangan flora usus pada diare.
 Lactobacilli menghasilkan enzim β-Galaktosidase, untuk menghidrolisa
laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
 Lacto-B dapat mengurangi lactose intolerance (diare akibat mengkonsumsi
susu formula yang mengandung laktosa).
12

Vitamin B dapat membantu keseimbangan flora usus.


1. Kemasan
Sachet 1 gram x 40's
2. Dosis
- Dibawah 1 tahun : 2 sachet per hari.
- Usia 1 sampai 6 tahun : 3 sachet per hari.
- Dapat diberikan langsung (rasa enak) atau dicampur dengan susu,
makanan bayi atau air.
3. Pemyajian
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan

OBAT YANG DIBERIKAN PADA PASIEN


 Pro-biotik
 Zink
 Oralit
Pertimbangan:
Jenis obat Efektivitas Safety Suitability Cost-Effective
Lacto-bee ++ +++ ++ ++
Zink ++ +++ ++ ++
Zink +++ +++ +++ +++
Berdasarkan pertimbangan tersebut maka kami memilih pada pasien ini diberikan
lacto-bee, zink dan oralit.
13

DAFTAR PUSTAKA

Gleadle, Jonathan. At a Glance Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta:


Penerbit Erlangga. 2007.
Kumar, Parveen. Clark, Michael. Clinical Medicine. 6 edition. Saunders ltd.
Elsevier. 2005.
Price, Sylvia Anderson. Wilson, Lorraine McCarty. Patofisologi Konsep Klinis
Proses-proses Penyakit. Edisi 6. Jakarta: EGC. 2005.
Soepardi, Iskandar, N., Bashiruddin, J., et al. (eds)., (2007), Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher Edisi
Keenam, Jakarta : Gaya Baru.
Sudoyo, Aru W. Setiyohadi, Bambang. Alwi, Idrus. dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jilid III. Edisi IV. Jakrta: IPD FKUI. 2006.

Anda mungkin juga menyukai