Pertemuan : ke 1
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Keluarga klien mengatakan bahwa pasen pingsan dan berpenampilan berantakan.
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko terjadinya perubahan proses keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga pengguna NAPZA
3. Tujuan Khusus :
Keluarga mampu mengenal dengan baik anggota keluarga pengguna NAPZA
Keluarga mampu mengambil keputusan terhadap remaja pengguna NAPZA
Keluarga mampu merawat keluarga dengan remaja pengguna NAPZA
Keluarga mampu memodifikasi remaja pengguna NAPZA
1. FASE ORIENTASI
Suasana pentas menggambarkan sebuah ruang kamar dirumah sakit CIPTA KUSUMA
pukul 08.00,klien nampak tak sadarkan diri dengan penampilan acak-acakan/berantakan
disertai bekas jarum suntik dibagian pergelangan tangannya, Sementara itu bibi yang
mendampinginya hanya bisa menatap dan menangis melihat keponakannya yang malang
itu.Menurut keterangan dari keluarga klien ternyata klien mengalami stress berat akibat
masalah keluarga yaitu diterlantarkan oleh kedua orang tuanya akibat perceraian (BROKEN
HOME),akibat kejadian yang dialami klien menjadi frustasi hingga nekad mengkomsumsi
narkotika,psikotropika dan zat aditif lainnya (NAPZA),bukti-bukti itu ditemukan oleh bibi
klien yang banyak tersembunyi dilemari kamar klien seperti jarum suntik,sabu dan minuman
keras,hingga suatu ketika bibi klien masuk kedalam kamar menemukan ponakannya sudah
tergeletak dengan keadaan tidak sadarkan diri,kemudian bibi klien membawa klien kerumah
sakit.
Bibi klien : Suster...bagaimana ini dengan ponakan saya?saya benar-benar khawatir dengan
keadaannya (sambil menangis).
Perawat 1 : Iya ibu yang sabar kami akan berusaha yang terbaik untuk keponakan ibu,harap
ibu juga kendalikan diri ibu (mencoba menguatkan keluarga klien).
Sementara itu Dokter dan perawat berkabolarasi untuk menangani klien dan hasil
pemeriksaanpun menunjukkan bahwa klien mengalami gangguan perubahan proses keluarga
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga terutama
anggota keluarga pengguna NAPZA
Perawat 2 : Dok,,saya akan melaporkan hasil pemeriksaan dari klien An”S”di kamar
flamboyan no 13,hasil pemeriksaan menunjukkan keadaan kejiwaan pasien belum membaik
dan masih perlu untuk dilakukan rehabilitasi.
Dokter :Baik,tentunya keadaan kejiwaan seperti itu adalah hal yang wajar,maka dari itu
tolong panggilkan salah satu keluarga pasien untuk saya beri penjelasan.
Perawat 1 :Permisi bu,maaf sekarang ibu dipanggil keruang dokter, mari bu saya antar.
Bibi klien :iya selamat pagi dok(sembari duduk).Dokter sebenarnya apa yang terjadi pada
keponakan saya,mengapa keponakan saya seperti itu dok??
Dokter :Ibu tidak perlu khawatir tentunya yang dialami oleh keponakan ibu adalah hal yang
wajar ketika seorang anak kehilangan kedua orang tuanya,Saat ini keponakan ibu
membutuhkan kasih sayang lebih dan pengawasan yang teratur jangan sampai perbuatannya
terulang kembali,ibu jangan khawatir kami akan melakukan yang terbaik untuk keponakan
ibu maka dari itu untuk saat ini keponakan ibu akan kami rehabilitas selama beberapa waktu.
Bibi klien :Baik dok jika itu yang terbaik untuk ponakan saya maka lakukanlah (sambil
menangis).
PERTEMUAN PERTAMA
Perawat 1 : “Assalamualaikum perkenalkan nama saya suster wiwi, saya praktikan dari
Stikes prima bone yang bertugas pada pagi ini di kamar flamboyan no.13. “Saya bertugas dari
jam 08.00–14.00, saya yang akan membantu perawatan adek hari ini.
Perawat 2 : “Assalamualaikum perkenalkan nama saya bruder kamal, saya juga praktikan
dari Stikes prima bone yang bertugas pada pagi ini di kamar flamboyan no.13. “Saya bertugas
dari jam 08.00–14.00, saya yang akan membantu perawatan adek hari ini.
Perawat 1 : Pada hari ini kita akan belajar orientasi realita ya dek .” Nama ade siapa? adek
senang dipanggil apa?
Klien :berikan,berikan itu milik saya,itu teman saya,tolong berikan saya tidak sanggup!!!
Perawat 1 : dek,jangan khawatir,adik tidak sendiri yang kuat pasti adik bisa yaa,Nah
sekarang waktunya adik sarapan (Sambil mempersiapkan makananya namun tiba-tiba klien
mengamuk dan melempar makanan tersebut dan berlari dipojokan kamar)
Bibi klien :Dok,,bagaimana inii dengan keponakanku,ini semua kesalahan ego orang
tuanya,saya benar-benar tidak sanggup (menangis)
Perawat 2 : ibu tolong tenangkan diri ibu jika ibu lemah lantas siapa lagi yang akan menjadi
kekuatan keponakan ibu,ibu yang kuat, ini semua pasti ada hikmahnya.
Bibi klien :terimakasih banyak nak,terimakasih banyak.....
Perawat 1 : Selamat pagi dek,saya suster wiwi yang merawat adik,kalau boleh tau nama adek
siapa?(sambil memegang bahunya).
Perawat 1 : Waah nama adik bagus sekali,nah bagaimana keadaan adik hari ini??
Klien : Perasaan saya sedikit berbeda,namun entah mengapa badanku terasa sakit semua sus
Perawat 2 : Nah kalau begitu sekarang adik makan yang banyak supaya adik merasa lebih
kuat.
Bibi klien : Nak makan yang banyak yaa,bibi ingin melihat kamu tertawa lagi,sekarang
ceritakan pada bibi apa yang mengganggu pikiranmun nak?
Klien : Saya tidak mau,jika bercerita pada bibi pasti bibi akan sampaikan kepada orang-
orang jahat itu,mereka kan dekat dengan bibi.
Bibi : Nak jika kamu tidak ingin bercerita dengan bibi,lalu dengan siapa kamu menceritakan
bebanmu nak,percayalah dengan bibi.
Klien : Saya ingin bercerita dengan suster wiwi yang setiap pagi jika saya membuka mata
wajahnya yang kulihat,setiap saat memperhatikanku.
Perawat 1 :Yang tenang ibu saat ini kita kabulkan saja apa yang diinginkannya,Baiklah
dek,adik katanya ingin bercerita dengan suster,nah sekarang katakan adik ingin bercerita
kapan dan dimana,jangan khawatir suster akan mengrahasiakannya(sambil tersenyum manis)
Klien : saya ingin bercerita besok dikamar ini seperti sekarang ini.
FASE KERJA
Hari ke-3 atau keesokan harinya perawat menuju kamar klien sambil membawa sarapan
klien..
Klien :Tidurku nyenyak,perasaanku juga lebih baik hanya saja seringkali saya mengingat
teman saya.
Perawat 2 : Nah jika begitu sekarang adik sarapan dulu setelah itu adik silahkan bercerita
pada suster wiwi selama 15 menit bagaimana?
Perawat 1 : Nah sekarang sudah selesai sarapan,nah ayo ceritakan masalah adik pada suster
sebenarnya mengapa adik melakukan hal-hal yang menyakiti diri adik sendiri.
Klien :Tadinya saya berpikir didunia ini tak seorangpun yang menyayangiku terutama ayah
dan ibuku mereka meninggalkanku seorang diri,ayah pergi bersama kekasihnya sedangkan
ibu juga menikah lagi tanpa memperdulikanku,saya hanya seorang diri hanya mereka teman
sejatiku yang selalu menemaniku tapi ternyata saya salah merekapun juga menyakitiku
hingga sakitnya tidak bisa aku tahan(sambil meneteskan air mata)
Klien : siapa lagi jika bukan Obat,jarum suntik,alkohol dan rokok,mereka yg menemaniku
beberapa hari yg telah lalu tapi mereka yang menyakitiku juga
Perawat 1 : Oohh jadi itu dik,dengarkan suster baik-baik,apakah adik percaya kepada kami
dan bibi adik??
Klien : Tadinya saya tidak percaya pada siapapun tapi sekarang saya sadar bahwa dalam
kondisi saya yang seperti kemarin dan saat ini, saya telah mengerti bahwa masih ada orang-
orang yang peduli dengan saya termasuk suster dan bibi.
Perawat 2 : Saya senang sekali mendengar kata-kata adik,sekarang dengarkan kami baik-
baik,setiap kehidupan pasti akan ada titik yang paling atas, nah jika kita ingin menempuh titik
tinggi itu tentunya kita harus melewati titik yang paling rendah dan sekarang adik hampir
melewati titik rendah itu,percayalah dik orang tua adik sebenarnya menyayangi adik hanya
saja ada pilihan yang tak bisa mereka pungkiri yakni meninggalkan adik,tapi bukan berarti
mereka tidak sayang kepada adik,ingat adik harus tetap berjuang,tersenyum untuk
membanggakan bibi adik yang sampai saat ini selalu mendampingi adik,INGAT narkotika
dan sejenisnya bukan teman melainkan musuh adik yang perlahan menghancurkan diri
adik,maka dari itu berjanjilah kepada kk bahwa adik tidak akan mengenal mereka lagi???
Klien : Saya berjanji demi bibiku dan semangat dari kk bahwa saya akan melupakan dan
tidak ingin mengenal mereka lagi.
Perawat 1 : Berjanjilah pada suster bahwa adik tidak akan membenci orangtua adik?
Perawat 1 : Itu baru pemuda hebat,nah sekarang adik sudah selesai bercerita,kami masih ada
urusan yang lain nanti adik ditemani oleh bibi.
Perawat 1 : iya dik sama-sama ingat pesan kami,,,(Sambil membuka pintu kamar)ibu
masuklah menemani ponakan ibu,terus memberikan motivasi kepadanya.
Hari ke-3 atau hari terakhir klien berada dirumah sakit,Dokter dan perawat 1 bekabolarasi
kembali dalam pemeriksaan klien...
Dokter : kalau begitu saya akan memeriksa kondisi adik hari ini(dokter mulai memeriksa)
Setelah selasai memeriksa dokter dan perawat menuju keruangan dokter untuk
mendiskusikan kondisi pasien.
Dokter : Suster bisa tolong panggilkan salah satu anggota keluarga dari pasien tersebut
Dokter : silahkan duduk ibu (keluarga klien duduk),,,Jadi begini menurut hasil pemeriksaan
kodisi keponakan ibu sudah jauh lebih baik saat ini,dan ibu sudah bisa membawanya pulang
hari ini tapi ingat kondisi kejiwaan ponakan ibu bisa saja kembali jika teringat oleh hal-hal
yang menyakitkan maka dari itu berikan kasih sayang lebih dan perhatian penuh
kepadanya,kontrol kegiatannya jika perlu sibukkan dengan hal-hal positif,saya juga sudah
meresepkan obat untuk benar-benar membantu proses pemulihan keponakan ibu.
Bibi klien : Terimakasih banyak dok saya akan mengikuti semua saran dari dokter.
Perawat 2 :Selamat pagi dik,hari ini dokter telah membolehkan adik pulang,ingat ya jaga
kesehatan adik setelah dirumah nanti.
Perawat 1: iya ibu sama-sama kami hanya melakukan yang terbaik untuk semua pasien,jaga
baik-baik keponakan ibu.
THE END