Anda di halaman 1dari 2

1. Laporan keuangan dan pelaporan keuangan adalah hal yang berbeda.

Laporan
keuangan adalah catatan informasi keuangan perusahaan/sektor publik untuk
menggambarkan kinerja dari perusahaan ataupun sektor publik. Bentuk laporan
keuangan perusahaan yaitu Laporan Laba/Rugi, Laporan Perubahan Modal, Laporan
Posisi Keuangan, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan.
Sedangakan bentuk laporan keuangan sektor publik yaitu Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional,
Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan.
Sedangkan pelaporan keuangan adalah laporan keuangan yang ditambah dengan
laporan-laporan lain yang meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan
dan peyampaian informasi keuangan yang diperlukan oleh manajer publik. Aspek-
aspek tersebut antara lain lembaga yang terlibat (misalnya penyusunan standar, badan
pengawas dari pemerintah atau pasar modal, organisasi profesi, dan entitas pelapor).
Laporan keuangan dapat dikatakan merupakan bagian dari pelaporan keuangan.
2. Menilai suatu laporan keuangan sektor publik baik atau buruk dapat dilakukan dengan
menganalisis laporan keuangan dari:
 Laporan Realisasi Anggaran.
Yaitu dengan membandingkan realisasi pendapatan dan belanja dengan yang
telah dianggarkan.
 Laporan Posisi Keuangan/Neraca
Menganalisis Neraca dapat dilakukan dengan menggunakan Rasio, yaitu:
 Current Ratio, yaitu rasio yang menilai kemampuan pemerintah dalam
melunasi atau memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Artinya adalah
1 Utang Lancar ditanggung oleh Aset Lancar nya. Jika rasio yang
dihasilkan minimal 1 maka Pemerintah memiliki kemampuan untuk
melunasi utang jangka pendeknya. Berdasarkan current ratio tahun
2015 yang sebesar 0,70 (70%) menunjukkan keadaan yang tidak baik
karena Pemerintah tidak memiliki kemampuan untuk melunasi
kewajiban jangka pendeknya.
 Debt-to-Equity Ratio, yaitu rasio yang menilai kemampuan Pemerintah
menanggung Kewajiban dengan Ekuitas yang dimiliki. DER dengan
angka dibawah 1,00 mengindikasikan bahwa utang lebih kecil dari
ekuitas, sehingga Pemerintah memiliki kemampuan yang baik untuk
melunasi utang-utangnya. Berdasarkan hasil DER tahun 2015 yaitu
sebesar 2,09 (209%) artinya adalah setiap RP 1 ekuitas, Pemerintha
menanggung utang sebesar Rp 2,09. Rasio ini menunjukkan keadaan
yang tidak baik karena dengan ekuitas yang dimiliki Negara tidak
mampu menutupi seluruh utang yang dimiliki Negara.
 Cash Ratio, untuk melihat likuiditas keuangan pemerintah untuk
membayar utang jangka pendeknya dengan kas atau setara kas. Cash
ratio dengan angka minimal 1 menunjukkan bahwa paling tidak
pemerintah memiliki kemampuan untuk melunasi utang lancarnya
dengan kas dan setara kas. Cash ratio tahun 2015 menunjukkan hasil
sebesar 25%, ini berarti Rp 1 utang lancar dijamin oleh 0,25 kas dan
setara kas. Hasil ini menunjukan keadaan yang tidak baik dan kondisi
kuangan pemerintah sangat tidak likuid.
 Laporan Operasional
 Kegiatan operasional dapat dinilai dengan membandingkan pendapatan
operasional yang didapat dari pendapatan perpajakan, bukan pajak, dan
hibah dengan beban operasional. Ketika pendapatan operasional lebih
besar dari beban operasionalnya maka ada surplus dari kegiatan
operasional
 Kegiatan non operasional, dengan menilai surplus/defisit dari
pelepasan aset non lancar, surplus/defisit dari penyelesaian kewajiban
jangka panjang, dan surplus atau defisit dari kegiatan non operasional;
dengan membandingkan pendapatan dan bebannya.
 Pos luar biasa dengan membandingkan pendapatan dan beban nya lalu
didapatlah surplus atau defisit dari pos luar biasa.
Setelah menilai surplus/defisit dari kegiatan operasi, kegiatan non operasi
dan pos luar biasa lalu jumlahkan untuk melihat total surplus/defisit dari
laporan operasional.
 Laporan Arus Kas dengan membandingkan arus kas yang masuk dan yang
keluar dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, aktivitas pendanaan, dan
aktivitas transitoris. Jika aktivitas pendanaan memiliki surplus, maka
pemerintah dapat menutup defisit yang didapat dari aktivitas operasi dan
aktivitas aset non keuangan dengan surplus dari arus kas bersih pembiayaan.
Setelah itu jumlahkan untuk melihat peningkatan atau penurunan kas.

Anda mungkin juga menyukai