Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas nikmat sehat beserta
kesempatan dalam membagi waktu sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Dinamika Kelompok mengenai “Leadership” dengan lancar dan terkoordinir demi
pencapaian nilai sesuai tugas yang telah diberikan kepada kami. Kami berterima kasih pada
Ibu Ayu Anggraeni Dyah Purbasari, SKM, MPH(M) selaku dosen mata kuliah Dinamika
Kelompok UPN “Veteran” Jakarta yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Tentunya pembuatan makalah ini tidak lepas dari kesulitan-kesulitan atau pun
permasalahan yang harus diselesaikan.Namun dengan kebersamaan dan mengerahkan
kemampuan, kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Dinamika Kelompok ini.Dalam isi
makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun
pembahasannya, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
dari para pembaca.
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia
selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok
baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Hidup dalam kelompok tentulah
tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota
kelompok haruslah saling menghormati & menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga.
Menciptakan dan menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia. Manusia adalah
makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia dianugerahi
kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih mana yang baik & mana
yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan
dengan baik. Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan sosial
manusia pun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang
berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya
sendiri. Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok &
lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik &
sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar
masalah dapat terselesaikan dengan baik.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dari beberapa definisi diatas dapat kita baca, bahwa pada kepemimpinan itu terdapat
unsur-unsur:
- Kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok,
- Kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau orang lain,
- Untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
Sumber kekuasaan menurut French dan Raven (Thoha, 2010) terbagi menjadi lima,
yaitu:
1. Kekuasaan Keahlian (expert power). Kekuasaan ini ada sebagai akibat dari keahlian
atau kepakaran yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Kekuasaan ini didasarkan pada
2
pengetahuan, keahlian, kecakapan dan kemampuan seseorang dalam suatu bidang
tertentu.
2. Kekuasaan Legitimasi (legitimate power). Seseorang akan memiliki kekuasaan
legitimasi bila orang tersebut memiliki jabatan tertentu. Semakin tinggi jabatan yang
dimiliki, maka semakin besar kekuasaan atau pengaruh yang dimilikinya. Seorang
pemimpin yang memiliki kekuasaan legitimasi tinggi akan cenderung untuk
memengaruhi orang lain karena dia merasa memiliki hak atau wewenang yang
diperoleh dari jabatan dalam suatu organisasi.
3. Kekuasaan Referensi (referent power). Kekuasaan referensi adalah kekuasaan yang
dimiliki oleh pemimpin karena pemimpin tersebut memiliki karisma atau kepribadian
yang menarik. Dengan demikian pemimpin yang memiliki kepribadian menarik akan
mampu memengaruhi bawahannya.
4. Kekuasaan Penghargaan (reward power). Kekuasaan penghargaan adalah kekuasaan
yang dimiliki pemimpin bersumber dari kemampuan pemimpin untuk memberikan
hadiah, penghargaan atau upah kepada bawahannya sehingga semangat kerja
bawahannya bisa meningkat.
5. Kekuasaan Paksaan (coercive power). Kekuasaan paksaan adalah kekuasaan yang
dimiliki oleh seorang pemimpin karena pemimpin tersebut memiliki posisi yang
sangat kuat. Kekuasaan ini bertentangan dengan kekuasaan penghargaan karena
kekuasaan penghargaan memberikan hadiah atau penghargaan sedangkan kekuasaan
paksaan memberikan hukuman (punishment) atas kinerja yang buruk dari
bawahannya. Setiap pemimpin tentu harus berhati-hati dalam menggunakan
kekuasaan ini karena pada prinsipnya tidak ada orang yang menginginkan
mendapatkan hukuman.
3
4. Memanfaatkan dan mengoptimasikan kemampuan, bakat dan produktivitas semua
anggota kelompok untuk berkarya dan berprestasi.
5. Menegakkan peraturan, larangan, disiplin, dan norma-norma kelompok agar tercapai
kepaduan kelompok. Meminimalisir konflik dan perbedaan-perbedaan.
6. Merumuskan nilai-nilai kelompok, dan memilih tujuan-tujuan kelompok sambil
menentukan sarana dan cara-cara operasional guna mencapainya.
7. Memenuhi harapan, keinginan dan kebutuhan-kebutuhan para anggota, sehingga
mereka merasa puas. Membantu adaptasi mereka terhadap tuntutan-tuntutan eksternal
di tengah masyarakat dan memecahkan kesulitan-kesulitan hidup anggota kelompok
setiap harinya.
Seorang pemimpin tidaklah mungkin muncul secara tiba-tiba. Untuk menjadi seorang
pemimpin, ia harus melalui proses dan terdapat banyak faktor yang melatarbelakangi
munculnya seorang pemimpin. Berikut tiga teori menurut Kartono dalam bukunya yang
berjudul Pemimpin dan Kepemimpinan yang menjelaskan kemunculan seorang pemimpin.
4
a. Seorang akan sukses menjadi pimpinan, bila sejak lahirnya dia telah memiliki
bakat-bakat kepemimpinan, dan bakat-bakat ini sempat dikembangkan melalui
pengalaman dan usaha pendidikan; juga sesuai dengan tuntutan lingkungan
ekologisnya.
5
2.5 TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN
Pemimpin mempunyai sifat, kebiasaan, temperamen, watak dan kepribadian sendiri yang
unik khas; sehingga tingkah laku dangayanya lah yang membedakan dirinya dari oran lain.
Gaya hidupnya ini akan mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinannya. W.J Reddin
mengorientasikan delapan tipe kepemimpinan, sebagai berikut.
6
Penambahan Materi
Peran Pemimpinan
a) Peran antarpersonal
b) Peran informasional
c) Peran pengambilan keputusan
7
Tugas – Tugas Pemimpin
a) Mendefinisikan Visi dan Peranan Organisasi
Misi dan peranan organisasi dapat dirumuskan dengan baik apabila seorang
pemimpin lebih dulu memahami asumsi structural sebuah organisasi.
b) Mengendalikan Suatu Tujuan
Dalam tugas ini pemimpin harus mengambil kebijaksanaan ke dalam
tatanan/keputusan terhadap sasaran untuk mencapai tujuan yang direncanakan.
c) Mempertahankan Tujuan Organisasi
Pemimpin bertugas untuk mempertahankan keutuhan organisasi dengan melakukan
koordinasi dan control melalui 2 cara yaitu, melalui otoritas, peraturan, literally
melalui pertemuan dan koordinasi khusus terhadap berbagai peraturan.
Mengebdalikan konflik internal yang terjadi di dalam organisasi.
d) Strategi
Tugas ini pemimpin harus menjaga keseimbangan dalam menentukan kebutuhan
jangka panjang dan jangka pendek.
Gaya Kepemimpinan
a) Cara member perintah
b) Cara memberikan tugas
c) Cara berkomunikasi
d) Cara membuat keputusan
e) Cara mendorong semangat bawahan
f) Cara memberikan bimbingan
g) Cara menegakkan disiplin
h) Cara mengawasi kinerja bawahan
i) Cara memimpin rapat
j) Cara menegur kesalahan bawahan
8
Proses Kepemimpinan
Relational Struktural
Relational disini berarti aktif terlibat dan inisiatif untuk perubahan yang positif juga aktif
dalam mencari solusi. Sedangkan struktural berarti pemimpin tersebut terjadi karena dipilih
atau diseleksi.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kata pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak
dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka
satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki
beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang
digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau
kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori
maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan. Pemimpin bukan sekedar gelar
atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan
berkembang dari dalam diri seseorang.
10
DAFTAR PUSTAKA
11