Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas nikmat sehat beserta
kesempatan dalam membagi waktu sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Dinamika Kelompok mengenai “Leadership” dengan lancar dan terkoordinir demi
pencapaian nilai sesuai tugas yang telah diberikan kepada kami. Kami berterima kasih pada
Ibu Ayu Anggraeni Dyah Purbasari, SKM, MPH(M) selaku dosen mata kuliah Dinamika
Kelompok UPN “Veteran” Jakarta yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Tentunya pembuatan makalah ini tidak lepas dari kesulitan-kesulitan atau pun
permasalahan yang harus diselesaikan.Namun dengan kebersamaan dan mengerahkan
kemampuan, kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Dinamika Kelompok ini.Dalam isi
makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun
pembahasannya, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
dari para pembaca.

Depok, Agustus 2017

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................................. 1

1.3 Tujuan ............................................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 2

2.1 DEFINISI KEPEMIMPINAN .......................................................................................................... 2

2.2 POWER (KEKUASAAN) KEPEMIMPINAN ................................................................................ 2

2.3 FUNGSI PEMIMPIN (LEADER) .................................................................................................... 3

2.4 TEORI KEPEMIMPINAN ............................................................................................................... 4

2.5 TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN ......................................................................................................... 6

BAB III PENUTUP ............................................................................................................................. 10

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia
selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok
baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Hidup dalam kelompok tentulah
tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota
kelompok haruslah saling menghormati & menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga.
Menciptakan dan menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia. Manusia adalah
makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia dianugerahi
kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih mana yang baik & mana
yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan
dengan baik. Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan sosial
manusia pun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang
berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya
sendiri. Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok &
lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik &
sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar
masalah dapat terselesaikan dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan?
2. Apa yang dimaksud dengan power kepemimpinan?
3. Apa saja fungsi pemimpin?
4. Apa saja teori kepemimpinan?
5. Apa saja tipe-tipe kepemimpinan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi kepemimpinan
2. Untuk mengetahui apa itu power kepemimpinan
3. Untuk mengetahui fungsi pemimpin
4. Untuk mengetahui teori kepemimpinan
5. Untuk mengetahui tipe-tipe kepemimpinan

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI KEPEMIMPINAN

1. Menurut Ordway Tead dalam bukunya “The Art of Leadership”. Kepimimpinan


adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka mau bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Menurut George R. Terry dalam bukunya Principle of Management. Kepemimpinan
adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka suka berusaha mencapai
tujuan-tujuan kelompok.
3. Menurut Howard H. Hoyt dalam bukunya “Aspect of Modern Public
Administration.” Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi tingkah laku
manusia, kemampuan untuk membimbing orang.
4. Menurut Prof. Kimball Young. Kepemimpinan adalah bentuk dominasi didasari
kemampuan pribadi, yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk
berbuat sesuatu; berdasarkan akseptansi atau penerimaan oleh kelompoknya, dan
memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi khusus.

Dari beberapa definisi diatas dapat kita baca, bahwa pada kepemimpinan itu terdapat
unsur-unsur:
- Kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok,
- Kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau orang lain,
- Untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.

2.2 POWER (KEKUASAAN) KEPEMIMPINAN

Kekuasaan (power) seringkali diartikan sebagai pengaruh (influence) atau otoritas


(authority). Seseorang memiliki kekuasaan dikatakan sebagai seseorang yang berpengaruh
atau seseorang mempunyai otoritas/wewenang untuk melakukan sesuatu.

Sumber kekuasaan menurut French dan Raven (Thoha, 2010) terbagi menjadi lima,
yaitu:
1. Kekuasaan Keahlian (expert power). Kekuasaan ini ada sebagai akibat dari keahlian
atau kepakaran yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Kekuasaan ini didasarkan pada

2
pengetahuan, keahlian, kecakapan dan kemampuan seseorang dalam suatu bidang
tertentu.
2. Kekuasaan Legitimasi (legitimate power). Seseorang akan memiliki kekuasaan
legitimasi bila orang tersebut memiliki jabatan tertentu. Semakin tinggi jabatan yang
dimiliki, maka semakin besar kekuasaan atau pengaruh yang dimilikinya. Seorang
pemimpin yang memiliki kekuasaan legitimasi tinggi akan cenderung untuk
memengaruhi orang lain karena dia merasa memiliki hak atau wewenang yang
diperoleh dari jabatan dalam suatu organisasi.
3. Kekuasaan Referensi (referent power). Kekuasaan referensi adalah kekuasaan yang
dimiliki oleh pemimpin karena pemimpin tersebut memiliki karisma atau kepribadian
yang menarik. Dengan demikian pemimpin yang memiliki kepribadian menarik akan
mampu memengaruhi bawahannya.
4. Kekuasaan Penghargaan (reward power). Kekuasaan penghargaan adalah kekuasaan
yang dimiliki pemimpin bersumber dari kemampuan pemimpin untuk memberikan
hadiah, penghargaan atau upah kepada bawahannya sehingga semangat kerja
bawahannya bisa meningkat.
5. Kekuasaan Paksaan (coercive power). Kekuasaan paksaan adalah kekuasaan yang
dimiliki oleh seorang pemimpin karena pemimpin tersebut memiliki posisi yang
sangat kuat. Kekuasaan ini bertentangan dengan kekuasaan penghargaan karena
kekuasaan penghargaan memberikan hadiah atau penghargaan sedangkan kekuasaan
paksaan memberikan hukuman (punishment) atas kinerja yang buruk dari
bawahannya. Setiap pemimpin tentu harus berhati-hati dalam menggunakan
kekuasaan ini karena pada prinsipnya tidak ada orang yang menginginkan
mendapatkan hukuman.

2.3 FUNGSI PEMIMPIN (LEADER)

1. Memelihara struktur kelompok, menjamin interaksi yang lancar, dan memudahkan


pelaksanaan tugas-tugas.
2. Mensinkronkan ideologi, ide, pikiran dan ambisi anggota-anggota kelompok dengan
pola keinginan pemimpin.
3. Memberikan rasa aman dan status yang jelas kepada setiap anggota, sehingga mereka
bersedia memberikan partisipasi penuh.

3
4. Memanfaatkan dan mengoptimasikan kemampuan, bakat dan produktivitas semua
anggota kelompok untuk berkarya dan berprestasi.
5. Menegakkan peraturan, larangan, disiplin, dan norma-norma kelompok agar tercapai
kepaduan kelompok. Meminimalisir konflik dan perbedaan-perbedaan.
6. Merumuskan nilai-nilai kelompok, dan memilih tujuan-tujuan kelompok sambil
menentukan sarana dan cara-cara operasional guna mencapainya.
7. Memenuhi harapan, keinginan dan kebutuhan-kebutuhan para anggota, sehingga
mereka merasa puas. Membantu adaptasi mereka terhadap tuntutan-tuntutan eksternal
di tengah masyarakat dan memecahkan kesulitan-kesulitan hidup anggota kelompok
setiap harinya.

2.4 TEORI KEPEMIMPINAN

Teori Kepemimpinan adalah penggeneralisasian satu seri perilaku pemimpin dan


konsep-konsep kepemimpinannya, dengan menonjolkan latar belakang historis, sebab-
musabab timbulnya kepemimpinan, persyaratan menjadi pemimpin, sifat-sifat utama
pemimpin, tugas pokok dan fungsinya, serta etika profesi kepemimpinan.

Seorang pemimpin tidaklah mungkin muncul secara tiba-tiba. Untuk menjadi seorang
pemimpin, ia harus melalui proses dan terdapat banyak faktor yang melatarbelakangi
munculnya seorang pemimpin. Berikut tiga teori menurut Kartono dalam bukunya yang
berjudul Pemimpin dan Kepemimpinan yang menjelaskan kemunculan seorang pemimpin.

1) Teori genetis yang menyatakan bahwa:


a. Pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi lahir jadi pemimpin oleh bakat-bakat alami
yang luar biasa sejak lahirnya.
b. Dia ditakdirkan lahir menjadi pemimpin dalam situasi-kondisi yang
bagaimanapun juga, yang khusus.
c. Secara filosofi, teori tersebut menganut pandangan deterministis.
2) Teori sosial (lawan teori genetis) yang menyatakan bahwa:
a. Pemimpin itu harus disiapkan, dididik, dan dibentuk, tidak terlahirkan begitu saja.
b. Setiap orang bisa menjadi pemimpin, melalui usaha penyiapan dan pendidikan,
serta didorong oleh kemauan sendiri.
3) Teori ekologis atau sintetis (muncul sebagai reaksi dari kedua teori tersebut lebih
dahulu), menyatakan bahwa:

4
a. Seorang akan sukses menjadi pimpinan, bila sejak lahirnya dia telah memiliki
bakat-bakat kepemimpinan, dan bakat-bakat ini sempat dikembangkan melalui
pengalaman dan usaha pendidikan; juga sesuai dengan tuntutan lingkungan
ekologisnya.

Sementara itu, Terry (Kartono,1998) mengemukakan sejumlah teori kepemimpinan,


sebagai berikut.

No. Teori Gagasan Pokok


Kepemimpinan didasarkan atas perintah, paksaan, dan
1. Teori Otokratis
tindakan arbitrer.
Pemimpin harus mampu memunculkan dan
2. Teori Psikologis
mengembangkan motivasi.
Pemimpin berusaha melancarkan antar-relasi dalam
3. Teori Sosiologis
organisasi.
Pengikut berusaha dan bekerja dengan baik, pemimpin
4. Teori Suportif
sebagai pembimbing.
Pemimpin dan anggota menunjukkan sikap acuh sehingga
5. Teori Laissez Faire
kelompok menjadi tidak berimbang dan tidak terkontrol.
Teori Kelakuan Pemimpin terpilih berdasarkan kualitas pribadi atau pola
6.
Pribadi kekuasaan pemimpinnya
Teori Sifat Orang- Pemimpin memiliki intelegensi tinggi, inisiatif, energik,
orang kepercayaan diri,
7.
Besar ( Traits of Great kedewasaan emosional, memiliki daya persuasif dan
Men) komunikatif.
8. Teori Situasi Pemimpin harus mampu menyelesaikan masalah aktual.
Pemimpin merealisir kebebasan dan memenuhi kebutuhan
Teori
9. insani
Humanistik/Populistik
melalui interaksi pemimpin dengan rakyat.

5
2.5 TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN

Pemimpin mempunyai sifat, kebiasaan, temperamen, watak dan kepribadian sendiri yang
unik khas; sehingga tingkah laku dangayanya lah yang membedakan dirinya dari oran lain.
Gaya hidupnya ini akan mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinannya. W.J Reddin
mengorientasikan delapan tipe kepemimpinan, sebagai berikut.

1) Tipe diserter (Pembelot)


Sifatnya: bermoral rendah, tidak memiliki rasa keterlibatan, tanpa pengabdian, tanpa
loyalitas dan ketaatan; sukar diramalkan.
2) Tipe birokrat
Sifatnya: correct, kaku, patuh pada peraturan dan norma-norma; ia adalah manusia
organisasi yang tepat, cermat, berdisiplin, dan keras.
3) Tipe misionaris (missionary)
Sifatnya: terbuka, penolong, lembut hati, ramah-tamah.
4) Tipe developer (pembangun)
Sifatnya: kreatif, dinamis, inovatif, memberikan/melimpahkan wewenang dengan
baik, menaruh kepercayaan pada bawahan.
5) Tipe otokrat
Sifatnya: keras, diktatoris, mau menang sendiri, keras kepala, sombong, bandel.
6) Benvolent autocrat
Sifatnya: lancar, tertib, ahli dalm mengorganisir, besar rasa keterlibatan diri.
7) Tipe compromiser (Kompromis)
Sifatnya: plintat-plintut, selalu mengikuti angin tanpa pendirian, tidak mempunyai
keputusan, berpandangan pendek dan sempit.
8) Tipe eksekutif
Sifatnya: bermutu tinggi, dapat memberikan motivasi yang baik, berpandangan jauh,
tekun.

6
Penambahan Materi

 Tipe-tipe dalam kepemimpinan


a) Kepemimpiman kharismatik
Memiliki kekuatan energi, daya tarik, dan pembawaan yang luar biasa untuk
mempengaruhi orang lain sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar
jumlahnya. Totalitas kepemimpinan kharismatik memancarkan pengaruh dan daya
tarik yang besar.
b) Kepemimpinan Laissez Faire (acuh)
Pada tipe ini pemimpin tidak memimpin , jadi dia membiarkan kelompoknya dan
setiap orang berbuat seenaknya sehingga pemimpin hanya sebagai sebuah symbol,
tidak memiliki keterampilan teknis, tidak mampu menciptakan suasana yang
kondusif, melaksanakan koordinasi kerja, dan mengontrol anak buah.
c) Kepemimpinan populistis.
Kepemimpinan yang berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat tradisional,
tidak percaya akan dukungan atau kekuatan dari luar atau kepemimpinan jenis ini
lebih terhadap sikap nasionalisme.
d) Kepemimpinan demokratis
Berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para
pengikutnya, menekankan pada rasa tanggung jawab dan adanya kerjasama yang
baik. Kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya, akan
tetapi terletak pada partisipasi aktif dari setiap anggota kelompok.

 Cara menumbuhkan jiwa kepemimpinan ( menurut Psikologi today di dalam judul


“Stepsto Developing Your Leadership” )
a) Memiliki motivasi untuk berkembang
b) Mengetahui kekuatan dan kebutuhan dalam diri saat ini
c) Mengembangkan kemampuan kognitif dan social
d) Mengembangkan kemampuan emosional
e) Mengembangkan karakter – karakter keadilan, bijaksana
f) Membuat tujuan yang baik  SMART
g) Meminta feedback

 Peran Pemimpinan
a) Peran antarpersonal
b) Peran informasional
c) Peran pengambilan keputusan

7
 Tugas – Tugas Pemimpin
a) Mendefinisikan Visi dan Peranan Organisasi
Misi dan peranan organisasi dapat dirumuskan dengan baik apabila seorang
pemimpin lebih dulu memahami asumsi structural sebuah organisasi.
b) Mengendalikan Suatu Tujuan
Dalam tugas ini pemimpin harus mengambil kebijaksanaan ke dalam
tatanan/keputusan terhadap sasaran untuk mencapai tujuan yang direncanakan.
c) Mempertahankan Tujuan Organisasi
Pemimpin bertugas untuk mempertahankan keutuhan organisasi dengan melakukan
koordinasi dan control melalui 2 cara yaitu, melalui otoritas, peraturan, literally
melalui pertemuan dan koordinasi khusus terhadap berbagai peraturan.
Mengebdalikan konflik internal yang terjadi di dalam organisasi.
d) Strategi
Tugas ini pemimpin harus menjaga keseimbangan dalam menentukan kebutuhan
jangka panjang dan jangka pendek.

 Gaya Kepemimpinan
a) Cara member perintah
b) Cara memberikan tugas
c) Cara berkomunikasi
d) Cara membuat keputusan
e) Cara mendorong semangat bawahan
f) Cara memberikan bimbingan
g) Cara menegakkan disiplin
h) Cara mengawasi kinerja bawahan
i) Cara memimpin rapat
j) Cara menegur kesalahan bawahan

8
 Proses Kepemimpinan

Memimpin diri sendiri

Memimpin orang l ain


`

Relational Struktural

Relational disini berarti aktif terlibat dan inisiatif untuk perubahan yang positif juga aktif
dalam mencari solusi. Sedangkan struktural berarti pemimpin tersebut terjadi karena dipilih
atau diseleksi.

 Prinsip Dasar Kepemimpinan


a) Trust berarti seorang pemimpin dapat mengarahkan anggota pada tujuan/visi kelompok.
b) Communication berarti seorang pemimpin dapat menjelaskan visinya dan dapat
memotivasi anggota.
c) Decision Making berarti seorang pemimpin dalam mengambil sebuah keputusan harus
tepat.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kata pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak
dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka
satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki
beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang
digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau
kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori
maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan. Pemimpin bukan sekedar gelar
atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan
berkembang dari dalam diri seseorang.

10
DAFTAR PUSTAKA

Kartono, Kartini. 1998. PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN; Apakah Pemimpin Abnormal


Itu?. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Yudiaatmaja, Fridayana. 2013. KEPEMIMPINAN: KONSEP, TEORI DAN


KARAKTERNYA, Media Komunikasi FIS 12 (2).

11

Anda mungkin juga menyukai