Anda di halaman 1dari 13

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG, PENGHAMBAT PERKEMBANGAN

PEREKONOMIAN INDONESIA YANG MAJU

Faktor pendukung

1. Sumber Daya Alam


Sumber daya alam Indonesia berupa minyak bumi, timah, gas alam, nikel, kayu,
bauksit, tanah subur, batu bara, emas, dan perak dengan pembagian lahan terdiri dari
tanah pertanian sebesar 10%, perkebunan sebesar 7%, padang rumput sebesar 7%, hutan
dan daerah berhutan sebesar 62%, dan lainnya sebesar 14% dengan lahan irigasi seluas
45.970 km. Indonesia mempunyai sumber daya alam yang besar di luar Jawa,
termasuk minyakmentah, gas alam, timah, tembaga, dan emas. Indonesia pengekspor gas
alam terbesarkedua di dunia, meski akhir-akhir ini ia telah mulai menjadi pengimpor
bersih minyak mentah.Hasil pertanian yang utama termasuk beras, teh, kopi, rempah-
rempah, dan karet.
Sumber daya alam Indonesia yang kaya meliputi tanah dan kekayaan alam
seperti kesuburan tanah,keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, yang
mana hal ini sangat mempengaruhi pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam
hal penyediaan bahan baku produksi.Indonesia juga memiliki pemandangan alam yang
indah dan objek-objekwisata yang menjual yang mana jika dikelola dengan baik dapat
menjadi aset pembangunan

2. Sumber Daya Manusia


Penduduk yang besar pada satu sisi dapat memdorong pembangunan karena ,
pertama,perkembangan itu memungkinkan pertambahan tenaga kerja dari masakemasa.
Selanjutnya jika pertambahaan penduduk disertai pemberian pendidikan dapat
dimungkinkan Indonesia memperoleh bukan saja tenaga kerja yang ahli tapi juga
terampil,terdidik,dan entrepreneur yang berpendidikan
Dorongan lain yang timbul adalah perluasan pasar,Indonesia memiliki pasar
yang luas .Luas pasar barang-barang dan jasa ditentukan oleh dua factor,yaitu pendapatan
masyarakat dan jumlah penduduk.Maka apabila penduduk bertambah dengan sendirinya
luas pasar akan bertambah.Karena peranannya ini,maka perkembangan penduduk akan
merupakan peangsang bagi sector produksi untuk meningkatkan kegiatannya.Dan
akhirnya,pertambahan penduduk dapat menciptakan dorongan untuk mengembangkan
teknologi dan akhirnya meningkatkan produktivitas

3. Sumber Daya Modal


Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut.
Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan.
Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan
kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan
produktivitas.
Modal adalah segala yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Modal
dapat meliputi uang, teknologi, peralatan, mesin-mesin, tanah, informasi, dan sebagainya.
Untuk lebih jelasnya perhatikan macam-macam modal berikut ini:
1. Modal menurut pemiliknya
a. Modal perseorangan, artinya modal tersebut dimiliki oleh perseorangan. Misalnya,
gedung dan kendaraan.
b. Modal masyarakat, artinya modal tersebut dimiliki oleh banyak orang dan untuk
kepentingan orang banyak. Misalnya, jalan dan jembatan.
2. Modal menurut wujudnya
a. Konkret, artinya modal yang jelas wujudnya, tetapi dapat dilihat. Misalnya,
gedung, mesin, dan peralatan.
b. Abstrak, artinya modal yang tidak terlihat, tetapi kegunaannya dapat
dirasakan. Misalnya, nama baik perusahaan, keahlian karyawan, dan hak cipta.
3. Modal menurut bentuknya
a. Uang, artinya modal berupa dana.
b. Barang, artinya modal berupa alat yang digunakan dalam proses
produksi. Misalnya, mesin, gedung, dan kendaraan.
4. Modal menurut sifatnya
a. Modal tetap, artinya modal yang dapat digunakan lebih dari satu kali masa
produksi. Misalnya, mesin, kendaraan, dan gedung.
b. Modal lancar, artinya modal yang habis dalam satu kali proses produksi.
Misalnya : Bahan baku, kertas, dan bahan bakar mesin.

5.Modal menurut sumbernya


a. Modal sendiri, artinya modal yang berasal dari pemilik perusahaan.
Misalnya, saham dan tabungan.
b. Modal pinjaman, artinya modal pinjaman dari pihak lain.
Faktor Penghambat

A. Faktor Internal

1. Stabilitas Politik dan keamanan

Masih kacaunya pemilihan kepala daerah mulai dari tingkat walikota, bupati,
gubernur sampai dengan pemilihan anggota legislative menyebabkan ketidakstabilann
situasi keamanan dan politik. Investor akan mengalami kesusahan untuk berinvestasi jika
birokrasi yang terjadi tidak efisien dan bahkan apabila pemerintah maupun DPR lebih
mementingkan kepentingan pribadi dan golongan diatas kepentingan rakyat.
Pergantingan presiden yang berulang kali dengan aksi perpolitikan yang meresahkan
masyarakat.

2. Kemiskinan

Rendahnya upah buruh di Indonesia menjadi masalah sendiri. Berbagai survei tentang
masalah tenaga kerja yang bias kita lihat dari televise dan kit abaca dari majalah
disebutkan bahwa upah buruh yang ada di Indonesia paling murah, dibandingkan negara-
negara Asia lainnya. Upah yang sangat kecil ini jelas sekali sangat tidak mencukupi
kebutuhan keluarga, di mana semua harga barang-barang yang ada selalu naik setiap
tahunnya. Masalah upah ini jelas berbanding terbalik dengan pengeluaran yang harus
dikeluarkan untuk mencukupi kebutuhan keluarga sehingga belum bisa berkonsentrasi
terhadap pengembangan diri atau perbaikan pendidikan.

3. Tingginya angka pengangguran

Sektor industri yang ada kurang/belum mampu menyerap tenaga kerja yang ada. Di
samping itu banyak sekali perusahaan yang tutup. Serta harga-harga yang terus
melambung tinggi hampir tiap tahun, yang biasanya seiring dengan naiknya harga-harga
minyak dan gas (migas).

4. Tingkat pendidikan yang rendah

Rendahnya tingkat pendidikan menyebabkan rendahnya tingkat penyerapan tenaga


kerja dilapangan-lapangan pekerjaan karena tidak mempunyai pengetahuan maupun
keterampilan sesuai dengan yang diharapkan oleh pemberi kerja, dan tidak mampu
mengolah sumber daya alam yang ada meskipun sumber daya alam di Indonesia
melimpah ruah.

5. Kesenjangan antar daerah

Realita yang menggambarkan jarak ekonomis dan sumber daya manusia antar daerah
di Indonesia akibat pembangunan yang terjadi puluhan terakhir ini, sehingga banyak
masalah yang timbul yaitu:
 Tingkat KKN di daerah bertambah
 Penyelenggaraan pelayanan pemerintah bertambah parah
 Defisit anggaran yang membengkak
 Ketidakstabilan politik dan ancaman disintegrasi

6. Akses informasi ekonomi yang tidak merata

Hambatan terbesar yang dihadapi oleh pengusaha kecil adalah dalam mengakses
informasi kredit formal, sehingga perlu kehadiran lembaga dan jaringan kredit informasi
untuk meningkatkan akses UKM kepada kredit perbankan.

7. Beban utang negara

Besarnya beban utang negara saat ini yaitu mencapai 50% dari anggaran,
sehingga akan memberatkan anggaran negara. Pemerintah harusnya mampu melakukan
negosiasi terkait dengan pengurangan beban utang misalnya dengan meminta waktu
untuk melakukan restrukturisasi. Pemerintah dan DPR hendaknya bekerja sama termasuk
dalam meningkatkan kapabilitasnya dalam pengambilan keputusan yang tepat sesuai
dengan informasi yang tepat pula. Tidak jarang keputusan penjualan aset negara,
restrukturisasi utang swasta atau penunjukkan posisi strategis didasarkan pada
kepentingan politis semata

8. Kecurangan berusaha

Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia tidak jarang disebabkan oleh kecurangan
dalam berbisnis, misal pola meminta utang jauh melebihi kemampuan modal sendiri
sehingga tingkat debt equity rationya sangat tinggi. Banyak terjadi pelanggaran batas
maksimum pemberian kredit, tindakan hedging banyak dilakukan dan perjanjian utang
terus dilakukan.

9. Kenaikan harga barang pokok

Masyarakat selalu diresahkan dengan kenaikan harga barang pokok. Bahkan


Indonesia sekarang menjadi negara pengimpor beras bukan pengekspor beras, maka
lengkaplah sudah derita rakyat. Harga barang pokok tidak pernah cenderung tinggi tetapi
malah cenderung meningkat terutama terkait dengan kondisi keamanan dan kestabilan di
Indonesia.

10. Korupsi dan kepastian hukum

Banyak sekali pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh pemerintah terkait
dengan pemberantasan korupsi dan pelemahan terhadap hukum yang berlaku di
Indonesia. Banyak kasus yang tidak terselesaikan karena mengandung muatan politis dan
mementingkan kepentingan golongan sehingga menimbulkan rendahnya tingkat
kepercayaan masyarakat maupun investor.
B. Faktor eksternal

1. Globalisasi

Globalisasi mengarah pada meningkatnya arus pergerakan barang jasa dan modal
melewati batas Negara. Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang
mendunia dan tidak mengenal batas Negara. Globalisasi disamping keuntungannya juga
membawa kerugian yaitu pengangguran, memperlemah standar lingkungan dan
ketenagakerjaan, mencegah masing-masing negara mengadopsi kebijakan lingkungan dan
sosial negara lain jika akan mendiskriminasi produk dan jasa yang dihasilkan oleh negara
lain, merusak budaya nasional dan regional, keberagamam budaya, bahasa dan
keagamaan, mengurangi monopoli dari pihak regulator

2. Isu lingkungan hidup

Isu lingkungan hidup seringkali digunanakan oleh negara lain untuk memboikot
produk-produk dari negara-negara tertentu sehingga akan menyulitkan bagi Indonesia
untuk memasuki pasar global apabila tidak mengikuti aturan main yang telah disepakati

Indikator serta parameter-parameter perekonomian Indonesia


Negara dikatakan maju atau tidak ditinjau dari keadaan ekonomi, baik secara kualitatif
maupun kuantitatif. Kondisi perkembangan suatu negara dapat dilihat dari indikator serta
parameter-parameter berikut :

A. Kondisi ekonomi

a. Pendapatan ekonomi per kapita

Pendapatan per kapita memiliki fungsi sebagai indikasi atau tolak ukur kondisi
perekonomian suatu Negara. Suatu Negara yang memiliki pendapatan per kapita yang
tinggi dan konsisten bisa dikatakan memiliki perekonomian yang sehat. Pada tabel di
bawah kita bisa melihat ukuran pendapatan per kapita yang ditentukan oleh Bank Dunia
sebagai tolak ukur untuk Negara berkembang atau Negara maju. Tabel 1.1 Klasifikasi
Pendapatan Per Kapita Tahun 2005

Pada tabel di atas kita bisa membedakan suatu Negara maju atau tidak yang dilihat dari
pendapatan per kapitanya. Salah satu faktor suatu Negara bisa memiliki pendapatan per
kapita dengan nilai yang tinggi adalah dari kemampuan Negara tersebut untuk mengolah
dan memaksimalkan sumber daya perekonomian mereka. Salah satu sumber daya yang
dimiliki suatu Negara tentunya adalah sumber daya manusia.

Tabel 1.2 Pendapatan Per Kapita Beberapa Negara Tahun 2005

Sekarang kita bisa mengkategorikan mana Negara maju dan Negara berkembang.
Setelah kita amati lebih lanjut, perbandingan pendapatan per kapita antara Negara maju
dan Negara berkembang amatlah jauh nilainya. Negara-negara maju memiliki pendapatan
per kapita yang melebihi rata-rata dari pendapatan per kapita dunia.

b. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi

Salah satu indikator kemajuan suatu Negara dapat dilihat dari segi tingkat
pertumbuhan ekonominya. Negara maju memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang
pesat hingga pada suatu periode mencapai kestabilan ekonomi pada Negara tersebut.
Pada saat kestabilan ekonominya tercapai, biasanya Negara-negara maju mulai melirik
Negara-negara berkembang untuk menanamkan investasi mereka. Pada saat itulah
pertumbuhan ekonomi dari Negara berkembang mulai mengalami sedikit perkembangan.

Kestabilan pertumbuhan ekonomi yang dimiliki Negara-negara maju ditunjang


oleh beberapa faktor ekonomi dan non-ekonomi. Faktor ekonomi antara lain sumber daya
alam, sumber daya manusia, perbankan, modal, usaha dan teknologi. Lalu, faktor non-
ekonomi meliputi kestabilan politik Negara tersebut, aktifnya lembaga-lembaga sosial,
pemerintahan yang bekerja dengan semestinya, serta moral-moral dari penduduk negri
tersebut. Mari kita lihat tabel tentang pertumbuhan ekonomi dari beberapa Negara yang
maju
Tabel 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Negara Maju Tahun 2005

Dari tabel diatas kita bisa lihat bahwa nilai presentase dari pertumbuhan Negara-
negara maju relative kecil namun stabil. Lalu kita coba perbandingkan dengan nilai
pertumbuhan dari beberapa Negara berkembang berikut ini :

Tabel 1.3 Pertumbuhan Ekonomi Negara Berkembang Tahun 2005

Dapat kita lihat perbandingan dari tabel diatas. Perbedaan pertumbuhan ekonomi
Negara maju lebih kecil, namun mengalami kenaikan yang sehat secara stabil. Dan untuk
Negara berkembang mulai memacu pertumbuhan ekonominya

c. Kegiatan Perekonomian Utama

Kegiatan perekonomian menjadi salah satu indikator untuk mengukur tingkat


kemajuan suatu negara. Sektor perekonomian di negara maju pada umumnya bergerak di
sektor industry dan jasa. Walaupun demikian, terkadang negara maju menjadi penghasil
terbesar produk pertanian tertentu di dunia, contohnya negara Amerika Serikat, sektor
pertaniannya hanya menyumbang sekitar 1% dari total pendapatan nasional, tetapi negara
tersebut menjadi salah satu negara penghasil gandum terbesar di dunia. Nah, kamu dapat
mengetahui kondisi sector perekonomian di negara lain melalui tabel berikut.
Tabel 1.4 Sektor Ekonomi di Negara Maju Tahun 2005
Tabel 1.5 Sektor Ekonomi di Negara Berkembang Tahun 2005

Dari tabel tersebut terlihat bahwa pada umumnya sector pertanian di negara
berkembang lebih besar daripada di Negara maju. Meskipun terdapat beberapa negara
berkembang yang hasil pertaniannya lebih kecil daripada negara berkembang lain, tetapi
nilainya bisa melebihi negara maju. Arab Saudi dan Afrika Selatan misalnya. Sektor
pertanian memberikan sumbangan yang kecil karena kondisi wilayahnya yang tidak
subur.

d. Ketersediaan Modal

Tingkat ketersediaan modal di Negara maju tentunya lebih tinggi dari Negara
berkembang. Tentu saja, karena pertumbuhan ekonomi di Negara maju sangat stabil
dibandingkan Negara berkembang yang masih membutuhkan banyak kebutuhan di
berbagai sektor. Hal tersebut juga dilandasi dari pendapatan masyarakat di Negara maju
lebih tinggi. Sehingga modal menjadi sangat penting untuk kemajuan perekonomian.
Dengan modal suatu usaha dapat diwujudkan. Perwujudan usaha ini pun akan membuka
lapangan kerja baru serta peningkatan produksi. Kondisi ini berbeda dengan Negara
berkembang, di mana tingkat pendapatan masyarakat relative rendah, sehingga
pendapatan tersebut hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja.

Selain tingkat pendapatan, ketersediaan modal di suatu negara bisa juga dilihat
dari nilai investasi yang digunakan. Di negara maju, modal banyak disalurkan untuk
investasi baik di dalam negeri maupun luar negeri. Investasi tersebut dapat berupa
pendirian perusahaan baru. Nah, di Indonesia pun banyak ditemukan perusahaan-
perusahaan asing yang pada umumnya berasal dari negara-negara maju.

e. Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Banyaknya sumber daya alam di suatu negara tidak menentukan apakah negara
itu maju atau tidak. Namun, sumber daya alam menjadi modal yang penting bagi
pembangunan dan kesejahteraan manusia. Ironisnya banyak negara yang kaya akan
sumber daya alam tetapi tidak tergolong negara maju. Di negara maju perkembangan dan
pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi telah merambah berbagai sektor kehidupan.
Penggunaan teknologi yang lebih canggih dalam pengolahan sumber daya alam dirasakan
lebih optimal meskipun sering ada kecenderungan eksploitasi berlebihan.

Kita lihat saja negara Jepang. Tidak banyak sumber daya alam yang dimilikinya.
Namun, melalui penguasaan teknologi, Jepang mampu mengatasi keterbatasan tersebut
dengan cara mengimpor bahan mentah dan bahan baku tertentu dari Negara lain serta
mengolahnya dengan lebih optimal. Perlu kita ketahui bahwa kekayaan alam yang
melimpah tidak cukup untuk menjadikan sebuah negara menjadi maju. Yang terpenting
adalah bagaimana kita mampu mengolahnya dengan teknologi yang tepat guna sehingga
efisien.

B. Kondisi Penduduk

a. Pertumbuhan Penduduk

Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi menjadi salah satu ciri yang dimiliki
oleh hampir semua negara berkembang. Di negara indonesia, pernah tertanam mitos
banyak anak banyak rezeki. Mitos ini masih dipercaya oleh beberapa kalangan
masyarakat di Indonesia. Tingkat usia perkawinan juga memengaruhi laju pertambahan
penduduk.

Di Indonesia pernikahan usia dini masih marak terjadi. Selain itu, tingkat
kemajuan di bidang ilmu kedokteran, kesehatan masyarakat, serta sanitasi yang baik tidak
dibarengi dengan usaha-usaha untuk mengendalikan pertambahan penduduk. Meskipun
program keluarga berencana telah digalakkan oleh pemerintah, tetapi hal ini tidak akan
berarti tanpa adanya partisipasi masyarakat. Laju pertumbuhan penduduk ditandai dengan
angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah. Dapat kita lihat dari tabel
berikut :
Tabel 2.1 Tingkat Pertumbuhan Penduduk Negara Maju Tahun 2006

Tabel 2.2 Pertumbuhan Penduduk Negara Berkembang Tahun 2006

Melalui tabel di atas kita dapat membandingkan tingkat pertumbuhan penduduk


dan angka kelahiran di Negara maju dan negara berkembang. Angka kelahiran di negara
maju berada di bawah nilai 15,00 kelahiran/1.000 populasi. Sebaliknya di negara
berkembang pada umumnya di atas nilai tersebut. Meskipun ada beberapa negara yang
mempunyai angka kelahiran di bawah nilai 15,00 kelahiran/1.000 populasi, seperti di
negara Cina, yang mempunyai jumlah penduduk terbanyak di dunia mencapai angka
1.313.973.713.

b. Kepadatan Penduduk

Meningkatnya jumlah penduduk berimbas pada peningkatan kepadatan penduduk.


Sebagian besar negara berkembang memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi.
Kepadatan yang tinggi terpusat pada daerah perkotaan maupun pusat pertanian. Berbagai
masalah muncul akibat meningkatnya kepadatan penduduk, salah satunya adalah
munculnya slum (permukiman kumuh).

Selain itu, angka kelahiran yang tinggi di beberapa negara berkembang


memberikan dampak yang kurang baik bagi komposisi penduduk. Tingkat kelahiran yang
tinggi menyebabkan sebagian besar penduduk terdiri atas kelompok usia muda.
komposisi semacam ini sangat mengganggu perekonomian, bahkan terkadang menyita
pendapatan. Ini dikarenakan usia penduduk yang tidak bekerja semakin banyak. Itu
berarti makin banyak anggota keluarga yang ditanggung dan kesempatan untuk
menginvestasikan pendapatan semakin berkurang.
c. Tingkat Pengangguran

Tingkat pengangguran menjadi indikasi perkembangan suatu negara. Tingginya


tingkat pengangguran disebabkan oleh beberapa hal, antara lain kurang berkembangnya
sektor industri dan sector lain yang mampu menampung tenaga kerja dalam jumlah yang
banyak. Fenomena yang sering ditemukan di negara berkembang adalah pengangguran
terselubung atau pengangguran tersembunyi. Pengangguran terselubung sering terjadi di
sektor pertanian yang pada umumnya merupakan sektor utama di Negara berkembang.
Sektor pertanian di negara berkembang dilakukan dengan peralatan sederhana.
Kebutuhan tenaga kerja pada sector pertanian meningkat pada musim tanam dan musim
panen. Sebenarnya pada masa-masa itu pun tenaga kerja yang dipakai bisa ditekan, jika
menggunakan peralatan yang lebih modern.

Seperti halnya setelah melewati masa tanam maupun masa panen, banyak petani
tidak bekerja secara penuh, selain itu petani sering tidak mempunyai keahlian lain. Oleh
karena itu, pada kondisi yang demikian, petani tersebut dikategorikan sebagai
pengangguran terselubung. Sebenarnya, bagaimanakah perbandingan tingkat
pengangguran di negara maju dan negara berkembang? Perhatikan tabel berikut.

Tabel 2.3 Tingkat Pengangguran di Negara Maju Tahun 2005

Tabel 2.4 Tingkat Pengangguran Negara Berkembang Tahun 2005

Melalui tabel di atas terlihat bahwa tingkat pengangguran di negara-negara


berkembang rata-rata masih cukup tinggi. Tetapi sebaliknya, tingkat pengangguran di
negara-negara maju relative kecil. Di negara berkembang pengangguran semakin
meningkat seiring dengan meningkatnya laju urbanisasi dan pertumbuhan penduduk.
d. Tingkat Pendidikan

Negara berkembang dicirikan dengan masih rendahnya tingkat pendapatan


masyarakat. Akibatnya banyak kebutuhan yang tidak dapat terjangkau dan salah satunya
adalah kebutuhan akan pendidikan. Banyak anak usia sekolah tidak dapat meneruskan
pendidikan karena keterbatasan pendapatan. Hal ini tidak hanya terjadi pada lingkup
keluarga atau lingkup kecil. Bahkan rendahnya pendapatan negara menyebabkan
pemerintah tidak mampu mensubsidi biaya pendidikan, serta membangun fasilitas-
fasilitas pendidikan yang diperlukan.

Tingkat pendidikan di negara berkembang tergolong rendah. Rata-rata hanya 64%


penduduk yang mampu mengikuti pendidikan dasar (setingkat SD). Sedangkan untuk
pendidikan menengah hanya sebesar 25%. Sangat menyedihkan bukan? Tingkat
pendidikan yang rendah ditandai dengan belum semua penduduk di negara berkembang
bisa membaca. Tabel ini menggambarkan jumlah penduduk berumur lebih dari 15 tahun,
yang mampu membaca dan menulis.

Tabel 2.5 Tingkat Melek Huruf di Beberapa Negara Berkembang Tahun 2003

Tabel 2.6 Tingkat Melek Huruf di Beberapa Negara Maju 2003

Dengan bukti-bukti pada tabel tersebut, bahwa pendidikan sangat berpengaruh


terhadap kemajuan suatu negara.
e. Keadaan Sosial Budaya

Faktor sosial budaya dalam hal ini didasari oleh pola pikir atau nalar. Kebanyakan
negara maju menerapkan pola pikir berdasarkan logika. mereka tidak percaya pada hal-
hal yang tidak bisa diterima oleh rasio (akal sehat). Mereka meyakini keberhasilan hanya
bisa mereka peroleh dengan bekerja keras, berhemat, dan mengembangkan potensi, serta
kemampuan yang ada. Selain itu, kehidupan di negara maju lebih mengarah ke budaya
materialisme. Hal ini berbeda dengan negara berkembang pada umumnya. Kita lihat saja
negara Indonesia, yang masih ada kepercayaan terhadap hal-hal mistis untuk menunjang
keberhasilan.

Sebenarnya, tidak semua budaya di negara-negara maju itu bersifat negatif. Di


negara maju menganut kedisiplinan yang tinggi pada hampir semua aspek kehidupan.
Hal-hal inilah yang patut dijadikan contoh agar kita segera dapat mengejar
ketertinggalan.

f. Kemajuan Teknologi

Teknologi berkaitan dengan metode atau cara produksi yang diperbarui.


Penemuan dan penggunaan teknologi terutama di negara maju telah mampu
meningkatkan produktivitas buruh, modal, serta faktor produksi yang lain, sehingga
produktivitas nasional meningkat. Selain itu, penguasaan terhadap teknologi menjadi
indikasi dan pendorong perkembangan suatu negara.

Meskipun suatu negara bukan sebagai negara penemu suatu teknologi, tetapi
apabila negara tersebut bisa menguasai teknologi tentunya tidak akan tertinggal. Sebagai
warga di negara berkembang sudah sepatutnya kita meningkatkan penguasaan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai