ID Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan PDF
ID Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan PDF
ABSTRAK
Latar belakang : Rupture perineum adalah robekan yang terjadi di garis tengah dan biasa menjadi
luas apabila kepala janin lahir terlalu cepat. Penyebab kematian ibu adalah perdarahan yang salah
satunya disebabkan oleh laserasi jalan lahir.
Tujuan : untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan robekan jalan lahir pada ibu
bersalin di ruangan kebidanan Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V. L Ratumbuysang Manado.
Metode : Jenis penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Cara
pengambilan sampel dengan teknik Porpusive Sampling Jumlah sampel 68 ibu. Pengumpulan data
diperoleh melalui kuesioner selanjutnya dianalisa menggunakan uji Chi-Square.
Hasil penelitian : Uji Chi-Square untuk umur ibu dengan p value = 0.098 (p < 0.05), berat
badan bayi nilai p = 0.000 (p ˂ 0.05), paritas nilai p = 0.006 (p < 0.05).
Kesimpulan : Tidak ada hubungan umur ibu dengan kejadian robekan jalan lahir, ada hubungan
berat badan bayi dengan kejadian robekan jalan lahir. ada hubungan paritas dengan kejadian robekan
jalan lahir.
Kata kunci: Faktor-faktor yang berhubungan, Robekan jalan lahir, Ibu Bersalin.
PENDAHULUAN
Asuhan persalinan normal Perdarahan masa nifas menjadi
bertujuan menjaga kelangsungan hidup penyebab utama 40% kematian ibu.
dan memberikan derajat kesehatan yang Robekan perineum merupakan penyebab
tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui upaya kedua setelah atonia uteri. Hal ini sering
yang terintegrasi dan lengkap dengan terjadi pada primipara karena pada saat
intervensi yang seminimal mungkin agar proses persalinan tidak mendapat
prinsip keamanan dan kualitas pelayanan sokongan yang kuat sehingga
dapat terjaga pada tingkat yang optimal. menimbulkan robekan perineum. Luka
Menurut World Health Organization 75 % biasanya ringan tapi kadang juga terjadi
angka kematian ibu (AKI) akibat luka yang luas sehingga dapat
komplikasi selama hamil, bersalin dan menimbulkan perdarahan yang dapat
25% selama masa nifas. Hasil survei membahayakan jiwa ibu .(2)
demografi kesehatan Indonesia (SDKI) Kasus kematian ibu di Sulawesi
menyebutkan bahwa pada 2012, kasus Utara 2012 sebesar 49 kasus
kematian ibu melonjak tajam, dimana AKI (125/100.000Kelahiran Hidup). Data hasil
mencapai 359 per 100.000 kelahiran evaluasi program Dinas Kesehatan
hidup, meningkat sekitar 57% bila Sulawesi Utara dari bulan 2013 terdapat 77
dibandingkan dengan tahun 2007 yang kasus kematian ibu. Berdasarkan jumlah
hanya sebesar 228 per 100.000 kelahiran tersebut terjadi peningkatan dibanding
hidup . (1) dengan tahun 2012 yakni sebesar 49 kasus
terjadi pada ibu melahirkan . Jumlah itu
Variabel Jumlah %
Pekerjaan :
IRT 22 32,4
Swasta 28 41,1
PNS 18 26,5
Pendidikan :
SMA 35 51,5
D3 / Sarjana 33 48,5
Umur :
< 20 &> 35 Tahun 28 41,2
20-35 Tahun 40 58,8
Paritas :
1 Anak 45 66,2
>1 Anak 23 33,8
Berat Badan Bayi :
> 3.500 gram 44 64,7
< 3.500 gram 24 35,3
Robekan Jalan Lahir :
Derajat I 28 41,2
Derajat II 32 47,1
Derajat III 8 11,8
Tabel 2. Hubungan umur, berat bayi lahir dan paritas dengan robekan jalan lahir
Dari hasil tabulasi silang pada tabel p > 0,05, artinya tidak ada hubungan
8, umur ibu dengan robekan jalan lahir, antara umur ibu dengan robekan jalan lahir
persentase yang terbesar adalah umur 20- atau dengan kata lain Ha ditolak H0
35 tahun dengan robekan jalan lahir derajat diterima.
dua sebesar 23 (33.8%) ibu. nilai p = Umur adalah jumlah hari, bulan dan tahun
0,098, artinya tidak ada hubungan umur yang telah di lalui sejak lahir sampai
dengan waktu tertentu. Pada usia
ibu dengan robekan jalan lahir. Berat bayi
reproduktif (20-30 Tahun) terjadi kesiapan
lahir dengan robekan jalan lahir persentase respon maksimal baik dalam hal
terbesar adalah berat bayi lahir > 3500 mempelajari sesuatu atau dengan
gram dengan robekan jalan lahir derajat menyesuaikan hal-hal tertentu dan setelah
satu sebanyak 26 (382%) bayi dengan itu sedikt demi sedikit menurun seiring
nilai p = 0,000 artinya ada hubungan dengan bertambahnya umur. Selain itu
berat bayi lahir dengan robekan jalan pada usia reproduktif mereka lebih terbuka
terhadap orang lain dan biasanya mereka
lahir. paritas dengan robekan jalan lahir,
akan saling bertukar pengalaman tentang
persentase yang terbesar adalah ibu yang yang sama yang pernah mereka alami .(4)
baru melahirkan anak ke-1 dengan robekan Hasil penelitian ini sesuai dengan
jalan lahir derajat dua sebanyak 24 teori yang mengatakan bahwa wanita yang
(35.3%) ibu dengan nilai p = 0,006, melahirkan anak pada usia <20 tahun atau
artinya ada hubungan paritas dengan >35 tahun merupakan faktor risiko
terjadinya perdarahan pasca persalinan
robekan jalan lahir .
oleh karena rupture perineum. Hal ini
PEMBAHASAN dikarenakan pada usia dibawah 20 tahun,
Hubungan Faktor Umur Ibu Dengan fungsi reproduksi seorang wanita belum
Robekan Jalan Lahir berkembang dengan sempurna sedangkan
Dari tabulasi silang pada tabel 8 pada usia >35 tahun fungsi reproduksi
hubungan antara umur ibu dengan seorang wanita sudah mengalami
robekan jalan lahir menunjukan persentase penurunan dibandingkan fungsi reproduksi
terbesar adalah umur 20-35 tahun dengan normal. (5)
robekan jalan lahir. Serta didapatkan nilai
Umur 20 – 35 tahun adalah kurun anak ke-1 dengan robekan jalan lahir
reproduksi sehat, alat-alat reproduksi derajat dua sebesar 24 (35,3 % ) ibu
sudah matang dan ibu sudah siap dengan nilai p = 0,006 artinya ada
menghadapi persalinan, terjadi kesiapan hubungan paritas dengan robekan jalan
dalam hal mempelajari sesuatu atau dalam lahir atau dengan kata lain Ho ditolak Ha
menyesuaikan dengan keadaan tertentu, diterima.
misalnya menghadapi persalinan. Penelitian ini sebelumnya yang
Hubungan Berat Badan Bayi Dengan menyatakan bahwa paritas primipara
Robekan Jalan Lahir lebih besar persentasenya mengalami
Dari hasil tabulasi silang antara berat ruptur perineum berat (35,3%)
bayi lahir dengan robekan jalan lahir, dibandingkan dengan ibu paritas
persentase terbesar yaitu berat bayi > 3500 multipara dengan persentase mengalami
gram dengan robekan jalan lahir. Serta rupture perineum berat(7,7%).dan analisis
didapatkan nilai α < 0,05 artinya ada statistik dengan menggunakan uji chi
hubungan antara berat badan bayi dengan square diperoleh nilai p = 0,029 < 0,05.
robekan jalan lahir atau Ho ditolak Ha (10)
diterima. Hasil penelitian ini sejalan Paritas adalah jumlah anak yang
dengan penelitian sebelumnya dengan dilahirkan oleh seseorang ibu baik hidup
hasil penelitian ada pengaruh berat badan maupun mati. Paritas mempunyai
bayi terhadap kejadian robekan jalan lahir pengaruh terhadap kejadian rupture
pada ibu bersalin normal (p = 0,000).(9) perineum. Pada ibu dengan paritas satu
Berat badan bayi dapat atau ibu primi para memiliki risiko lebih
mengakibatkan terjadinya robekan jalan besar untuk mengalami robekan perineum
lahir yaitu pada berat badan bayi diatas dari pada ibu dengan paritas lebih dari
3500 gram, karena risiko trauma partus satu. Hal ini dikarenakan jalan lahir yang
melalui vagina seperti distosia bahu dan belum pernah dilalui oleh kepala bayi
kerusakan jaringan lunak pada ibu. sehingga otot-otot perineum belum
Perkiraan berat janin tergantung pada meregang.(4)
pemeriksaan klinik atau ultrasonografi Menurut asumsi peneliti mayoritas
dokter atau bidan. Dalam kaitannya responden yang multipara mengalami
dengan terjadinya robekan jalan lahir, kejadian robekan jalan lahir ringan, hal ini
maka berat badan bayi yang berisiko disebabkan karena ibu yang melahirkan >
adalah berat badan bayi > 3500 gram. 2 kali mengalami kejadian robekan jalan
Berdasarkan teori dan hasil penelitian lahir ringan. Kejadian robekan jalan lahir
diatas, maka asumsi penelitian bahwa ringan disebabkan karena ibu melahirkan
faktor risiko terjadi robekan jalan lahir normal sehingga ibu tidak mengalami
pada persalinan normal pada bayi besar robekan jalan lahir dan juga ibu telah dua
yaitu >3500 gr dikarenakan semakin besar kali melahirkan. Jika ibu melahirkan
berat badan bayi lahir semakin besar dengan robekan jalan lahir berat, sudah
kemungkinan terjadi robekan jalan lahir. pasti ibu mengalami robekan jalan lahir
Untuk itu pada masa kehamilan, dengan melahirkan hanya satu kali. Tidak
hendaknya terlebih dahulu mengukur semua ibu yang melahirkan mengalami
taksiran berat badan janin. robekan jalan lahir.
Hubungan paritas dengan robekan KESIMPULAN
jalan lahir 1. Tidak ada hubungan antara umur ibu
Hasil tabulasi silang antara paritas dengan kejadian robekan jalan lahir di
dengan robekan jalan lahir, persentase ruangan kebidanan Rumah Sakit Jiwa
yang terbesar adalah ibu yang melahirkan
DAFTAR PUSTAKA