Anda di halaman 1dari 3

Uji Efektifitas

Sebuah lindung nilai agar dapat ditetapkan sebagai akuntansi lindung nilai, harus selalu
efektif sepanjang periode lindung nilai yang ditetapkan tersebut. Menurut IAS 39, lindung nilai
yang efektif harus memenuhi syarat uji 80%-125%.

Sumber : Modul CA

IFRS 9 memperkenalkan beberapa perubahan terkait bagaimana menguji efektifitas dari


lindung nilai. Ketika akan menerapkan akuntansi hedging, terdapat dua hal yang dapat dilakukan
untuk menguji efektivitas suatu lindung nilai, anta lain : mengasses efektifitas lindung nilai
(assesing effectiveness) dan mengukur ketidakefektifan lindung nilai (measuring ineffectiveness).

1. Assesing the hedge effectiveness

Ini juga disebut prospective test, karna memerlukan penilaian apakah lindung nilai
diharapkan efektif dimasa yang akan datang. Terdapat tiga aspek dari efektifitas lindung
nilai, antara lain :
 Terdapat hubungan ekonomi antara hedged item dengan hedging instrument;
 Efek dari credit risk tidak mendominasi …….
 Rasio lindung nilai yang tepat dipertahankan.

Mengasses efektifitas lindung nilai ini dilakukan pada saat pemulaan hedging
dilakukan, saat setiap tanggal pelaporan, dan setiap saat ketika kondisi lindung nilai
berubah.

Terdapat beberapa metode untuk melakukan penilaian tersebut. Contohnya :

 Critical term matching—merupakan metode kualitatif karna tidak ada


melakukan perhitungan. Yang perlu dilakukan adalah membandingkan syarat –
syarat dari hedged item dengan syarat-syarat pada hedging instrument, seperti
tanggal maturitas, mata uang, suku bunga, notional amount, dan lain-lain. metode
ini digunakan untuk transaksi yang sederhana, seperti hedging dengan forward
contract sederhana.
 Simple scenario analysis method—merupakan metode kuantitatif, yaitu
mensimulasikan beragam skenario dan menganalisis bagaimana fair value dari
hedged item dan hedging instrument berubah seperti variabel lainnya yang
berubah.
 Linear reggresion method.
 Monte Carlo simulatin method.

2. Measuring the hedge ineffectiveness

Ini dilakukan secara retrospektif, tidak pada permulaan hedging. Pada kebanyakan kasus,
metode yang dilakukan adalah dollar offset method untuk menghitung bagaimana fair value
dari hedge item berubah dalam suatu periode tertentu, bagaimana fair value dari hedging
instrument bergerak dan berdasarkan pergerakan tersebut dapat dikalkulasi
ketidakefektivitaan lindung nilai tersebut.

Ilustrasi- Assesing the hedge effectiveness vs Measuring the hedge ineffectiveness

Misalkan A melakukan penjualan dalam mata uang asing yang akan ditagih dalam 6
bulan. A ingin melindunginya dari resiko mata uang asing. Oleh karna itu, A menjual mata
uang asing ke kontrak forward dengan jumlah yang persis sama dengan penjualan. Maka pada
permulaan dilakukannya hedging A perlu melakukan assesment terhadap efektifitas lindung
nilai. Apakah syarat dari transaksi penjualan match dengan kontrak forward? Apakah tanggal
maturitas dari forward kira-kira sama dengan tanggal penjualan? apakah notional amount dari
forward kontrak sama dengan penjualan?. Misalkan 3 bulan kemudian adalah tanggal
pelaporan, diukur bahwa fair value forecast transaction meningkat 100 dan fair value dari
hedging instrument menurun 110, maka terdapat hedge ineffectiveness—10 karna perubahan
fair value forward yang lebih tinggi 10 dibandingkan dengan perubahan fair value pada
forecast sale. Maka 10 tersebut kemudian dicatat dalam laba-rugi, dan 100 dalam OCI.

Anda mungkin juga menyukai