Anda di halaman 1dari 7

1.

Analogi: Persamaan atau Persesuaian


2. Andragogi: Ilmu tentang tata cara orang belajar
3. Aksentuasi: Pengutamaan, penitikberatan, penekanan
4. Alienasi: Terasingkan
5. Apresiasi: Penghargaan
6. Aksioma: Pernyataan yang dapat diterima sebagai kebenaran tanpa
pembuktian
7. Adiktif: Kecanduan
8. Akselerasi: Percepatan
9. Akuntabel: Dapat dipertanggungjawabkan
10. Animo: Hasrat, kemauan yang kuat
11. Aposteriori: Pengetahuan yang didapatkan dari pengalaman
12. Apriori: Pengetahuan yang didapatkan tanpa pengalaman (pemikiran)
13. Ambigu: Bermakna ganda
14. Ambivalen: Bercabang dua yang saling bertentangan
15. Atributif: Melambangkan, menandai
16. Afiliasi: Berhubungan atau pertalian sebagai anggota/cabang
17. Afirmasi: Penetapan yang positif, pengkhususan
18. Advokasi: Pembelaan
19. Adidaya: Pembelaan
20. Asketisisme: Paham yang mempraktikkan kesederhanaan, kejujuran dan
kerelaan berkorban
21. Absurd: Tidak masuk akal
22. Adendum: Jilid tambahan pada buku: lampiran
23. Asketik: Bersifat sederhana, jujur dan rela berkorban
24. Adagium: Peribahasa, pepatah
25. Borjuis: Kelas masyarakat dari golongan menengah ke atas
26. Berorientasi: Kecenderungan pandangan
27. Bersua: Datang saling mendekati
28. Berspekulasi: Memperkirakan, berbohong
29. Berkamuflase: Menyamar
30. Broker: Makelar
31. Bias: Menyimpang dari sebenarnya
32. Disparitas: Perbedaan
33. Disorientasi: Kesamaran arah
34. Dinamika: Terjadi pergerakan, pergolakan
35. Distorsi: Penyimpangan, pemutarbalikan suatu fakta
36. Deskriptif: Menggambarkan
37. Diferensiasi: Pembedaan
38. Degradasi: Kemunduran, penurunan
39. Diskriminasi: Pembedaan perlakuan
40. Diskursus: Rasionalitas, wacana, pertukaran ide
41. Diaspora: Tercerai-berainya suatu bangsa yang tersebar diberbagai penjuru
dunia dan bangsa tersebut tidak memiliki negara/tempat
42. Dedikasi: Pengabdian, pengorbanan tenaga, pikiran dan waktu demi
keberhasilan suatu usaha atau tujuan mulia
43. Dikotomi: pembagian atas dua kelompok yang saling bertentangan
(pemisahan)
44. Defisit: Kekurangan
45. Definitif: Sudah pasti
46. Diskresi: Kebebasan mengambil keputusan sendiri dalam setiap situasi yang
dihadapi
47. Depresiasi: Turunnya nilai, penyusutan nilai
48. Divestasi: Pelepasan, pembebasan, pengurangan modal
49. Diversifikasi: Penganekaragaman
50. Diversitas: Perbedaan, kelainan, keragaman
51. Dekret: Keputusan (ketetapan)
52. De Facto: Berdasarkan fakta
53. De Jure: Berdasarkan hukum
54. Di lecut: Di Cambuk
55. Demografi: Ilmu tentang susunan jumlah, dan perkembangan penduduk
56. Domestik: Berhubungan dengan permasalahan dalam negeri
57. Difusi: Penyebaran atau perembesan sesuatu (kebudayaan, teknologi, ide)
58. Diredusir: Mengurangi kesulitan, kesukaran: Menyederhanakan sesuatu agar
lebih muda
59. Diametral: Terpisah secara berhadap-hadapan
60. Diksi: pilihan kata yang sesuai
61. Direduksi: DIkurangi
62. Daring: Dalam jaringan, internet (online)
63. Eksistensi: Keberadaan
64. Ekspektasi: Harapan
65. Esensi: Hakikat, inti
66. Esensial: Perlu sekali, mendasar, hakiki
67. Eskalasi: Kenaikan, pertambahan
68. Etimologi: Asal usul kata
69. Empiris: Berdasarkan pengalaman
70. Elegan: Anggun dan elok
71. Entitas: Satuan yang berwujud
72. Efisien: Tepat atau sesuai untuk mengerjakan sesuatu dengan tidak
membuang-buang waktu, tenaga, biaya
73. Efektif: Ada efeknya (pengaruh, kesannya, akibatnya)
74. Elaborasi: Penggarapan secara tekun dan cermat
75. Eksplisit: Terus terang, tidak berbelit-belit
76. Emporium: Pusat perdagangan
77. Elitis: Kelompok elit: Terpandang
78. Etos: Pandangan hidup yang khas dari suatu golongan sosial
79. Fluktuatif: Naik-turun
80. Fragmen: Cuplikan atau petikan bagian, pecahan sesuatu
81. Fanatik: Teramat kuat kepercayaan terhadap ajaran
82. Fenomena: Fakta
83. Fundamental: Mendasar
84. Filantropi: Cinta kasih, kedermawanan kepada sesama
85. Fenomenal: Luar biasa, hebat
86. Flamboyan: Serba megah, gemerlapan
87. Friksi: Perpecahan, pergeseran yang menimbulkan perbedaan pendapat
88. Fiskal: Berkenaan dengan urusan pajak atau pendapatan negara
89. Feodal: Susunan masyarakat yang dikuasai oleh kaum bangsawan
90. Garda: Pengawal
91. Garda depan: Pelopor, perintis
92. Genosida: Pembunuhan secara besar-besaran secara berencana terhadap suatu
bangsa atau ras
93. Hierarki: Urutan tingkatan atau jenjang jabatan
94. Hipotesis: Anggapan dasar (dugaan sementara)
95. Hipokrit: Suka berpura-pura, munafik
96. Hegemoni: Memengaruhi, merasuki
97. Heuristis: Bersangkutan dengan prosedur analitis yang dimulai dengan
perkiraan yang tepat dan mengecek ulang sebelum memberi kepastian
98. Interpretasi: Penafsiran
99. Intensif: Secara sungguh-sungguh dan terus-menerus dalam mengerjakan
sesuatu hingga memperoleh hasil yang optimal
100. Intens: Hebat, sangat kuat, tinggi, bergelora, sangat emosional
101. Insidental: Terjadi atau dilakukan hanya pada kesempatan atau waktu tertentu
saja; tidak rutin
102. Intelectual conscience: Nurani intelektual
103. Intervensi: Campur tangan
104. Implisit: Terkandung di dalamnya meskipun tidak diungkapkan
105. Inklusif: Termasuk; terhitung
106. Intrik: Penyebaran kabar bohong yang sengaja untuk menjatuhkan lawan
107. Komprehensif: Secara menyeluruh lengkap
108. Kooperatif: Kerja sama
109. Krusial: Gawat, genting
110. Konfrontasi: Berhadap-hadapan langsung
111. Konsumtif: Tidak menghasilkan, hanya memakai
112. Kolektif: Secara bersama
113. Kontradiksi: Pertentangan
114. Kausalitas: Sebab-akibat
115. Kampiun: Baik sekali, juara, pandai sekali
116. Konklusi: Kesimpulan (pendapat)
117. Korelasi: Hubungan timbal balik atau sebab akibat
118. Kontinu: Berkesinambungan
119. Konsentris: Mempunyai pusat yang sama
120. Korektif: memperbaiki
121. Konspirasi: Persekongkolan, konspirasi
122. Kolosal: Dibuat secara besar-besaran, luar biasa besarnya
123. Kuratif: Dapat menolong menyembuhkan penyakit
124. Katarsis: Penyucian diri yang membawa pembaruan rohani dan pelepasan
dari ketegangan
125. Komparatif: Berdasarkan perbandingan
126. Kompetitif: Berhubungan dengan kompetisi: persaingan
127. Komplementer: Bersifat saling mengisi; melengkapi
128. Konstelasi: Kumpulan orang, sifat, atau benda yang berhubungan
129. Kamuflase: Penyamaran
130. Kuartal: Tiga bulan
131. Laten: Tersembunyi, terpendam taoi punya potensi muncul
132. Lacur: Malang, celaka, sial; buruk laku
133. Masif: Utuh, padat, kuat, kukuh
134. Moderat: Konsep jalan tengah
135. Mediator: Penghubung
136. Mindset: Pola pikir
137. Mainstream: Arus utama (biasa)
138. Merefleksikan: Mencerminkan
139. Militan: Bersemangat tinggi, berhalauan keras
140. Mengelaborasi: Menggarap (mengerjakan) sesuatu secara tekun dan cermat
141. Menganulir: Membatalkan
142. Meniscayakan: Memastikan
143. Mafia: Kelompok kriminal yang terorganisasi
144. Madani: Berhubungan dengan hak-hak sipil: bukan militer
145. Monumental: Bersifat menimbulkan kesan peringatan pada sesuatu yang
agung
146. Makar: Akal busuk, tipu muslihat, perbuatan dengan maksud hendak
membunuh orang, perbuatan (usaha) menjatuhkan pemerintah yang sah
147. Narsisme: Keadaan mencintai diri sendiri secara berlebihan
148. Normatif: Berpegang teguh pada norma; menurut norma atau kaidah yang
berlaku
149. Nomenklatur: Tata nama
150. Orientasi: Kecenderungan
151. Oase: Tempat, pengalaman, dsb yang menyenangkan di tengah-tengah
suasana yang serba kalut dan tidak menyenangkan
152. Oposisi: Penentang golongan yang berkuasa
153. Oligarki: Pemerintahan yang dijalankan oleh beberapa orang yang berkuasa
dari golongan atau kelompok tertentu
154. Progresif: Ke arah kemajuan
155. Polemik: Perdebatan mengenai suatu masalah yang dikemukakan secara
terbuka di media massa
156. Pedagogi: Ilmu pendidikan/ilmu pengajaran
157. Pedagogis: Bersifat mendidik
158. Proletar: Lapisan sosial paling bawah
159. Pluralisme: Keadaan masyarakat yang majemuk
160. Perfeksi: Kesempurnaan
161. Premis: Dasar pemikiran (Asumsi)
162. Prerogatif: Hak istimewa kepala negara
163. Presisi: Ketepatan, ketelitian
164. Paradigma: Kerangka berpikir, model dalam ilmu pengetahuan
165. Perspektif: Cara pandang/ sudut pandang
166. Paradoks: Bertentangan
167. Pragmatis: Bersifat praktis dan berguna bagi umum
168. Patriark: Bapak dan kepala keluarga
169. Propaganda: Penerangan (paham, pendapat dsb) yang benar atau salah yang
dikembangkan dengan tujuan meyakinkan orang agar menganut suatu aliran, sikap,
atau arah tindakan tertentu
170. Proposisi: Rancangan usulan
171. Prodeo: Karena Allah, cuma-cuma (gratis)
172. Probabilitas: Kemungkinan
173. Preventif: Bersifat mencegah
174. Penetrasi: Penerobosan, penembusan, pemasukan
175. Plat form: Rencana kerja: program
176. Preseden: Hal yang terjadi lebih dahulu dan dapat dipakai sebagai contoh
177. Privilese: Hak istimewa, kelebihan tertentu
178. Prinsip: Kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, dsb; dasar
179. Paripurna: Lengkap, penuh lengkap
180. Parsial: Berhubungan atau merupakan bagian dari keseluruhan
181. Posesif: Bersifat merasa menjadi pemilik; mempunyai sifat cemburu
182. Pasif: Bersifat menerima saja
183. Profan: Tidak suci
184. Proyeksi: Perkiraan tentang keadaan masa yang akan datang
185. Periodik: Berkala, menurut kurun waktu tertentu
186. Pedofilia: Kelainan seksual yang menjadikan anak-anak sebagai objek seksual
187. Patrimonial: Mengenai warisan dari bapak
188. Permisif: Bersifat terbuka, serba membolehkan, suka mengizinkan
189. Primordialisme: Pandangan yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak
kecil, baik tradisi, adat istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di
dalam lingkungan pertama
190. Rival: Lawan
191. Riskan: Besar resikonya/berbahaya
192. Referendum: Penyerahan suatu masalah ke orang banyak
193. Relevansi: Hubungan, kaitan
194. Remunerasi: Pemberian hadiah
195. Resistansi: Berperilaku bertahan, berusaha melawan atau menentang
196. Refleksi: Gambaran
197. Rekonsiliasi: Perbuatan memulihkan kembali
198. Relatif: Tidak mutlak, bergantung kepada orang yang memandang
199. Rekonstruksi: Penyusunan kembali, pengembalian seperti semula
200. Rasial: Berdasarkan prasangka ras tertentu
201. Restrukturisasi: Penataan kembali supaya struktur atau tatanannya baik
202. Radikal: Secara mendasar sampai kepada hal yang prinsip
203. Regulasi: Pengaturan
204. Revitalisasi: Proses perbuatan menghidupkan atau menggiatkan kembali
205. Remedial: Berhubungan dengan perbaikan
206. Renaisans: Masa peralihan dari abad pertengahan ke abad modern di Eropa
(Abad 14-ke-17)
207. Retorika: Keterampilan berbahasa secara efektif
208. Resolusi: Putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan
yang ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang)
209. Residivis: Orang yang pernah dihukum mengulangi tindak kejahatan yang
serupa
210. Renten: Bunga uang, riba
211. Restorasi: Pengembalia atau pemulihan kekeadaan semula
212. Restorative Justice System: Penyelesaian sebuah permasalahan di luar dari
pengadilan
213. Sekutu: Teman
214. Stagnasi: Keadaan terhenti tidak bergerak
215. Stigma: Ciri negatif yang menempel
216. Sekuler: Bersifat duniawi
217. Suspensi: Penangguhan sesuatu untuk sementara
218. Stereotip: Konsepsi mengenai sifat suatu golongan berdasarkan prasangka
yang subjektif dan tidak tetap (praduga kebanyakan orang)
219. Subtansial: Bersifat inti: sesungguhnya
220. Stimulus: Rangsangan
221. Sanitasi: Usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaan yang baik di
bidangkesehatan masyarakat
222. Signifikan: Penting, berarti
223. Skeptis: Kurang percaya: Ragu-ragu
224. Simultan: Bersamaan, serentak
225. Spionase: Pemata-mataan
226. Sporadis: Tidak tentu, kadang-kadang
227. Sistemik: Susunan: aturan
228. Simbiosis mutualisme: Hubungan yang saling menguntungkan
229. Spekulasi: Pendapat atau dugaan yang tidak berdasarkan kenyataan, tindakan
yang bersifat untung-untungan
230. Spekulatif: Dengan pemikiran dalam-dalam secara teori
231. Stakeholder: Para pihak, pihak-pihak yang terkait dengan suatu issu atau
suatu rencana
232. Sistematis: Dengan cara diatur baik-baik
233. Skandal: Perbuatan yang memalukan, perbuatan yang menurunkan martabat
seseorang
234. Simbolis: Sebagai lambang
235. Spekulan: Orang yang mencari keuntungan besar dengan cara melakukan
spekulasi (Dugaan)
236. Surplus: Berlebihan, jumlah yang melebihi hasil biasanya
237. Sintesis: Penggabungan, paduan, kesatuan yang selaras
238. Sinisme: Pandangan yang mengejek atau memandang rendah
239. Sarkasme: Penggunaan kata-kata pedas untuk menyakiti hati orang lain:
cemoohan atau ejekan kasar
240. Term: Istilah
241. Tendensius: Melawan dan menyusahkan, bersifat berpihak, rewel
242. Tendensi: Kecenderungan, kecondongan pada suatu hal
243. Tipologi: Ilmu watak, watak
244. Terminologi: Peristilahan, ilmu mengenai batasan atau defenisi istilah
245. Tersua: Terjumpa
246. Teritorial: Mengenai bagian wilayah suatu negara
247. Turbulensi: Keadaan terganggu karena perubahan yang tidak dapat di
prediksi dan dikontrol (ketidakstabilan)
248. Titik nadir: Titik paling rendah
249. Visioner: Perihal memandang jauh ke depan
250. Verifikasi: Pemeriksaan tentang kebenaran laporan, pernyataan, dsb
251. Validasi: Pengesahan, pengujian kebenaran atas sesuatu
252. Varian: Bentuk yang berbeda
253. Via: Melalui

Anda mungkin juga menyukai