PERSYARATAN UMUM
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Penyedia barang dan jasa diwajibkan membuat Direksi Keet dengan luas sekitar
30 m² dan gudang-gudang bahan. Lokasi Direksi Keet harus disetujui oleh
Direksi Teknis di lapangan. Spesifikasi pembuatan Direksi Keet harus
disesuaikan dengan gambar rencana dan disetujui oleh Konsultan Pengawas
dan Direksi Teknis di lapangan.
Direksi Keet terdiri dari pondasi batako, dinding triplek, rangka kayu borneo, atap
seng gelombang dan lantai diplester.
Perlengkapan pada Direksi Keet terdiri dari beberapa set meja, kursi tamu,
papan tulis/ white board, filing kabinet, gambar rencana, time schedule, grafik
cuaca, buku tamu, buku harian dan mingguan standar.
1.2 Laboratorium
B. Persyaratan umum
C. Benchmarks existing
1) Tranverse Survey
- sudut horizontal harus diukur tiga kali untuk kedua arah jarum
jam dan berlawanan jalur jam dan sudut yang dipakai adalah
rata-rata dari enam pembacaan;
2) Levelling Survey
a) “Levelling Survey” harus dimulai dan berakhir pada bench mark yang
permanen;
b) Toleransi kesalahan akhir tidak boleh melebihi dari 10 √D dalam
satuan mm, dimana D adalah jarak loop (loop distance) dalam km;
b) Sepanjang arah tegak lurus “center line” elevasi / level harus diukur
setiap interval 5 m dan setiap perubahan titik/point, tepi perkerasan,
struktur lain seperti drainase, pagar dan lain-lain.
E. Benchmarks Sementara
3) Tiga set gambar topografi harus dijilid dengan rapi dengan cover yang
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis.
G. Penyedia barang dan jasa harus menyediakan patok dari kayu kaso ukuran
4/6 cm, tinggi 200 cm atau sesuai kebutuhan, dicat warna putih dan hitam,
tiap satu km dibutuhkan 80 buah patok.
H. Pengukuran dilakukan Penyedia barang dan jasa bersama Konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis, dari mulai Sta. awal sampai Sta. akhir.
Penyedia barang dan jasa harus menyediakan papan nama proyek berukuran
120 x 80 cm yang terbuat dari triplek, diberi rangka kayu kaso ukuran 4/6 cm,
dan tiang dengan ukuran 5/7 cm dicat dengan warna yang sesuai dengan
gambar rencana dan diberi penamaan sesuai informasi dari Konsultan Pengawas
dan Direksi Teknis.
2. PENGUJIAN LAPANGAN
2.1 Umum
c. alat-alat untuk menentukan besarnya berat jenis dan void ratio dalam
campuran bituminous, terdiri dari analytical balance sensitive 0,1 gr dan
dilengkapi dengan pan straddle atau stationery support yang lain, picnometer
dengan isi 500 atau 750 ml;
d. alat marshall lengkap untuk penentuan dari resistance to plastic flow menurut
ASTM D1559-65;
e. 2 (dua) 4” diamond crown drills dengan portable core drilling machine untuk
drilling cilinder dari perkerasan bituminous dan semen beton;
g. alat untuk penentuan California Bearing Ratio laboratorium dari tanah yang
dipadatkan menurut ASTM D1883-67 dan CBR Lapangan (Proofing Ring);
h. alat untuk penentuan liquid limit dan plastic limit dari tanah menurut ASTM
D423-61T dan D 424-59;
i. field density set / sand cone lengkap untuk penentuan kepadatan tanah
dengan memakai metode sand replacment menurut ASTM D1556-64.
3. PELAKSANAAN PEKERJAAN
3.1 Umum
A. Uraian
B. Pemeriksaan lapangan
A. Semua bahan yang dipasok harus sesuai dengan spesifikasi dan harus
disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis. Sertifikat ujian pabrik
pembuat harus diserahkan untuk semua item-item yang dibuat pabrik
termasuk aspal, semen, kapur, alat konstruksi dan kayu. Penyedia barang
dan jasa harus menyediakan contoh-contoh semua bahan-bahan yang
diperlukan untuk pengujian dan mendapatkan persetujuan sebelum
digunakan dilapangan dan bilamana Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis
meminta demikian, sertifikasi selanjutnya harus dilakukan atau pengujian-
pengujian dilaksanakan untuk menjamin kualitas;
B. Semua ketrampilan kerja harus memenuhi uraian dan persyaratan spesifikasi
dokumen kontrak dan harus dilaksanakan sampai memuaskan Konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis;
D. Desain campuran untuk aspal, asphalt treated base course harus disiapkan
dan diuji sesuai dengan spesifikasi dan tidak ada campuran boleh digunakan
pada pekerjaan-pekerjaan terkecuali ia memenuhi persyaratan spesifikasi dan
memuaskan Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis;
A. Penyedia barang dan jasa harus menjamin bahwa akan diberikan perhatian
yang penuh terhadap pengendalian pengaruh lingkungan dan bahwa semua
penyediaan desain serta persyaratan spesifikasi yang berhubungan dengan
polusi lingkungan dan perlindungan lahan serta lintasan air disekitarnya akan
ditaati.
D. Untuk mencegah polusi debu selama musim kering, Penyedia barang dan
jasa harus melakukan penyiraman secara teratur kepada jalan angkutan
tanah atau jalan angkutan kerilkil dan harus menutupi truk angkutan dengan
terpal.
A. Alinyemen runway, beserta patok stasiun yang dipasang secara benar akan
diambil sebagai acuan untuk pengaturan lapangan pekerjaan-pekerjaan
proyek. Bilamana tidak ada patok stasiun yang ditemukan, patok-patok marka
atau patok-patok referensi akan didirikan Konsultan Pengawas dan Direksi
Teknis sebelum dimulainya pekerjaan-pekerjaan kontrak.
B. Jika dianggap perlu oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis, Penyedia
barang dan jasa harus mengadakan survai secara cermat dan memasang
patok beton (Benchmarks) pada lokasi yang tetap, sepanjang proyek untuk
memungkinkan desain, survai perkerasan, atau pengaturan di lapangan
pekerjaan yang harus dibuat, dan juga untuk maksud sebagai referensi
dimasa depan.
4.1 Umum
A. Selama Pengadaan
B. Selama Pelaksanaan
Penyedia barang dan jasa harus melengkapi bukti yang diperlukan seperti
bahan-bahan, keterampilan kerja atau keduanya sebagaimana diminta oleh
Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis atau yang ditentukan oleh dokumen
kontrak sehingga memenuhi atau melebihi yang ditentukan dalam standar-
standar yang diminta.
Bukti-bukti tersebut harus dalam bentuk yang dimintakan oleh Konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis secara tertulis, dan harus masuk copy hasil-
hasil pengujian yang resmi.
4.3 Referensi
5.1 Umum
A. Uraian
2) Untuk kekuatan, ukuran, buatan, tipe dan kualitas harus seperti yang
ditentukan pada gambar rencana atau spesifikasi-spesifikasi lain
yang dikeluarkan atau yang disetujui secara tertulis oleh Konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis.
3) Semua produksi harus baru, atau dalam kasus tanah, pasir dan
agregat harus diperoleh dari suatu sumber yang disetujui.
B. Penyerahan
A. Sumber-sumber
4) Tidak boleh ada kegiatan pada lokasi sumber bahan yang akan
menimbulkan erosi atau longsoran tanah, hilangnya tanah produktif
secara lain berpengaruh berlawan dengan daerah sekelilingnya.
B. Persetujuan
5.3 Pengangkutan
A. Umum
B. Koordinasi
A. Umum
Tempat penyimpanan harus bersih dan bebas dari sampah dan air, bebas
penggalian air dan kalau perlu ditinggikan. Bahan-bahan tidak boleh
bercampur dengan tanah dasar, dan bila diperlukan satu lapisan alas
dasar pelindung harus disediakan.
B. Penumpukan Agregat
2) Drum-drum yang berisi minyak tanah, bensin, dan aspal cut back
harus ditumpuk diatas sisinya dengan lubang pengisian di sebelah
atas. Penutup lubang harus diuji mengenai kekencangannya ketika
ditumpuk dan pada selang waktu yang teratur sewaktu penyimpanan.
5.5 Biaya-Biaya
A. Pembayaran
Semua biaya untuk kompensasi bagi pemilik lahan atau sumber bahan,
misalnya sewa, royalty (pajak) dan biaya-biaya semacam, akan
dimasukan dalam harga satuan dalam bahan-bahan yang bersangkutan
serta tidak ada pembayaran terpisah kepada Penyedia barang dan jasa
untuk biaya-biaya ini.
6.1 Umum
B. Penyerahan-penyerahan
- Tanggal
3) Spesifikasi
4) Addendum
B. Penyimpanan
Dokumen proyek tersebut harus disimpan di dalam kantor lapangan dalam
satu file dan rak dan Penyedia barang dan jasa harus menjaga serta
melindunginya dari kerusakan dan hilang sampai pekerjaan selesai serta
harus memindahkan data rekaman tersebut kepada Dokumen Rekaman
Proyek Akhir (final).
C. Pemeliharaan
PEKERJAAN TANAH
1. GALIAN
1.1 Umum
A. Uraian
2) Pekerjaan ini biasanya diperlukan untuk pembuatan jalan air dan selokan-
selokan, pembuatan parit atau pondasi pipa, gorong-gorong, saluran-
saluran atau bangunan-bangunan lainnya, untuk pembuangan bahan-
bahan yang tidak cocok dan tanah bagian atas, untuk pekerjaan stabilisasi
dan pembuangan tanah longsoran, untuk galian bahan konstruksi atau
pembuangan bahan-bahan buangan dan pada umumnya pembentukan
kembali daerah jalan, sesuai dengan spesifikasi ini dan dalam pemenuhan
yang sangat bertanggung jawab terhadap garis batas, kelandaian dan
potongan melintang yang ditunjukkan pada gambar rencana atau seperti
diperintahkan oleh konsultan pengawas dan Pejabat pembuat komitmen
/Direksi Teknis.
1) Galian batu terdiri dari penggalian batu-batu besar dengan volume satu
meter kubik atau lebih besar atau bahan konglomerat padat yang keras
yang dalam pendapat konsultan pengawas dan Pejabat pembuat
komitmen /Direksi Teknis tidak praktis untuk menggali tanpa
menggunakan peralatan kerja. Penggalian memerlukan peledakan
(blasting) apabila diizinkan oleh penguasa setempat , rockbreaker atau
jackhammer atau peralatan lain yang sejenisnya. Ini tidak termasuk bahan
batuan yang dalam pendapat konsultan pengawas dan Pejabat pembuat
komitmen / Direksi Teknis dapat dibuat lepas dan dipecah-pecah oleh
gandengan pembelah hidrolis atau bulldozer.
2) Semua penggalian lain akan dianggap sebagai galian biasa. Galian biasa
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu galian biasa untuk material
timbunan dan galian biasa sebagai bahan bangunan.
C. Toleransi Ukuran
Kelandaian, garis batas dan formasi akhir setelah penggalian tidak boleh
berbeda dari yang ditentukan lebih besar 2 cm pada setiap titik, sedangkan
untuk galian perkerasan tidak boleh berbeda lebih dari 1 cm dari yang
disyaratkan. Pekerjaan yang tidak memenuhi toleransi ini harus diperbaiki
sehingga diterima konsultan pengawas dan Pejabat pembuat komitmen /
Direksi Teknis. Permukaan galian tanah maupun batu yang tidak sesuai dan
terbuka terhadap aliran air permukaan harus cukup rata dan harus memiliki
cukup kemiringan untuk menjamin pengaliran air yang bebas dari permukaan
itu tanpa terjadi genangan.
D. Pemeriksaan di Lapangan
1) Untuk setiap pekerjaan galian yang dibayar di bawah Bab ini, ketinggian
dan garis batasnya harus disetujui oleh konsultan pengawas dan Pejabat
pembuat komitmen / Direksi Teknis, sebelum Penyedia barang dan jasa
memulai pekerjaan.
E. Penjadwalan Pekerjaan
3) Setiap bahan yang melebihi kebutuhan untuk timbunan, atau setiap bahan
yang disetujui konsultan pengawas dan Direksi Teknis menjadi bahan
yang tidak cocok untuk urugan, harus dibuang dan diratakan dalam
lapisan-lapisan tipis oleh Penyedia barang dan jasa diluar jalan seperti
yang diperintahkan oleh konsultan pengawas dan Pejabat pembuat
komitmen /Direksi Teknis.
Pekerjaan galian yang tidak memenuhi kriteria toleransi yang diberikan harus
diperbaiki oleh Penyedia barang dan jasa sebagai berikut :
2) Daerah yang telah terlanjur digali, atau daerah dimana telah bercerai berai
atau berjatuhan, harus diurug kembali dengan urugan pilihan atau bahan
pondasi bawah/pondasi atas yang mana yang dapat diterapkan, sehingga
diterima konsultan pengawas dan Pejabat pembuat komitmen / Direksi
Teknis.
1.2 Pelaksanaan Pekerjaan
A. Prosedur Umum
2) Bila bahan tersebut yang nampak keluar di atas garis formasi atau tanah
dasar atau permukaan pondasi adalah dalam kondisi lepas-lepas atau
lunak atau secara lain tidak cocok dalam pendapat konsultan pengawas
dan Pejabat pembuat komitmen / Direksi Teknis, bahan itu harus dibuang
seluruhnya dan diganti dengan urugan yang cocok, seperti diperintahkan
konsultan pengawas dan Pejabat pembuat komitmen / Direksi Teknis.
3) Dimana batu, lapisan keras atau bahan tidak dapat dihancurkan lainnya
ditemukan berada di atas garis formasi untuk saluran yang dilapisi, atau
penggalian permukaan untuk perkerasan dan bahu perkerasan, atau di
atas bagian dasar parit pipa atau galian pondasi struktur, bagian tersebut
harus digali terus sedalam 20 cm sampai satu permukaan yang merata
dan halus. Tidak ada runcingan-runcingan batu akan ditinggalkan
menonjol dari permukaan yang nampak keluar dan semua bahan-bahan
yang lepas-lepas harus dibuang. Profil galian yang telah ditetapkan harus
dikembalikan dengan pengurugan kembali dan dipadatkan dengan bahan
pilihan yang disetujui oleh konsultan pengawas dan Pejabat pembuat
komitmen / Direksi Teknis.
4) Setiap bahan muatan diatas harus disingkirkan dari tebing yang tidak
stabil sebelum penggalian dan talud tebing halus dipotong menurut sudut
rencana talud. Untuk tebing yang tinggi harus dibuatkan barometer pada
setiap ketinggian tebing 5,0 m yang sesuai dengan gambar standar.
5) Untuk perlindungan tebing terhadap erosi, akan dibuatkan saluran cut off
(penutup aliran rembesan) dan saluran pada kaki tebing sebagaimana
ditunjukan pada Gambar Rencana atau sebagaimana diperintahkan oleh
konsultan pengawas dan Pejabat pembuat komitmen / Direksi Teknis di
lapangan. Daerah-daerah yang baru selesai digali, secepatnya harus
dilindungi juga dengan penyediaan lempengan rumput atau tanaman-
tanaman lain yang disetujui.
4) Di sisi daerah yang miring, lubang-lubang galian bahan diatas sisi jalan
yang lebih tinggi, harus dibuat landai dan dibuat mengalirkan air untuk
membawa semua air permukaan ke saluran tepi dan ke gorong-gorong di
dekatnya tanpa terjadi genangan.
5) Ujung dari satu lubang galian bahan tidak boleh lebih dekat dari 2 meter
dari kaki satu tanggul atau 10 meter dari bagian puncak satu galian.
6) Semua lubang galian bahan atau sumber bahan yang digunakan oleh
Penyedia barang dan jasa harus ditinggalkan dalam kondisi yang rapih
dan teratur dengan sisi dan talud yang stabil setelah pekerjaan selesai.
1.3 Pengukuran
1.4 Pembayaran
2. URUGAN
2.1 Umum
A. Uraian
B. Jenis Urugan
a. Urugan biasa
Bahan urugan biasa tidak boleh dari bahan galian tanah yang
mempunyai sifat- sifat sebagai berikut:
b. Urugan pilihan
Urugan dari dalam adalah urugan tanah yang bersal dari penggalian
tanah di dalam area bandar udara. Penggunaan tanah urugan dari
dalam area bandar udara dimaksudkan untuk memanfaatkan tanah
galian sebagai upaya efisiensi dan optimalisasi anggaran. Urugan
dari dalam dapat digunakan untuk timbunan di bawah area
konstruksi maupun timbunan di luar konstruksi sesuai dengan
petunjuk Konsultan Pengawas atau Direksi Teknis.
Bahan urugan biasa tidak boleh dari bahan galian tanah yang
mempunyai sifat- sifat sebagai berikut:
3) Toleransi Ukuran
Dua contoh bahan dengan berat masing-masing 50 kg, salah satu dari
bahan tersebut akan disimpan di direksi keet oleh konsultan pengawas
dan Pejabat pembuat komitmen / Direksi Teknis sebagai acuan selama
jangka waktu kontrak.
5) Pelaksanaan Pekerjaan
c) Pemadatan urugan tanah harus dilakukan hanya bila kadar air bahan
tersebut berada didalam batas 3% kurang dari kadar air optimum
sampai 1% lebih dari kadar air optimum. Kadar air optimum akan
ditetapkan sebagai kadar air dimana kepadatan kering maksimum
dicapai bila tanah tersebut dipadatkan sesuai dengan AASHTO T99.
d) Urugan timbunan harus dipadatkan dimulai pada ujung paling luar
serta masuk ketengah dalam satu cara dimana masing-masing bagian
menerima desakan pemadatan yang sama.
e) Jika bahan urugan harus ditempatkan di atas kedua sisi sebuah pipa
atau saluran beton atau struktur, pelaksanaannya harus sedemikian
sehingga urugan tersebut dibentuk sampai ketinggian yang hampir
sama di atas kedua sisi struktur.
f) Terkecuali disetujui oleh konsultan pengawas dan Pejabat pembuat
komitmen / Direksi Teknis, urugan disekitar ujung satu box culvert tidak
boleh ditempatkan lebih tinggi dari dasar dinding belakang atau kepala
box culvert sampai bangunan atas dipasang.
Urugan ditempat-tempat yang sulit dicapai oleh peralatan pemadatan
harus ditempatkan dalam lapisan-lapisan horisontal dengan bahan-bahan
lepas ketebalan tidak melebihi 20 cm dan dipadatkan menyeluruh
menggunakan mesin pemadat yang disetujui. Harus diberikan perhatian
khusus untuk menjamin tercapainya pemadatan yang diterima di bawah
dan di samping pipa-pipa, untuk mencegah rongga-rongga dan untuk
menjamin pipa-pipa tersebut mendapat dukungan sepenuhnya.
2.2 Pengendalian Mutu
a. Test Laboratorium
Test Lapangan
b. Pengendalian Lapangan
c. Percobaan Pemadatan
9) Meskipun metoda dan rencana Penyedia barang dan jasa telah disetujui
konsultan pengawas dan Pejabat Pembuat Komitmen, Penyedia barang
dan jasa harus bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaan tanah
sesuai dengan gambar dan persyaratan yang telah ditentukan.
2.3 Pengukuran
3.1 Umum
A. Uraian
Pekerjaan ini terdiri dari menyiapkan tanah dasar yang langsung terletak di
bawah konstruksi landasan, dalam keadaan siap menerima struktur
perkerasan atau bahu landasan. Tanah dasar tersebut meluas sampai lebar
penuh dasar konstruksi seperti ditunjukkan pada gambar, dan dapat dibentuk
di atas timbunan biasa, timbunan pilihan, galian batu atau diatas bahan filter
porous.
B. Toleransi Ukuran
2) Permukaan akhir tanah dasar akan dibuat miring melintang jalan seperti
yang ditetapkan atau ditunjukkan pada gambar dan dibuat cukup rata
serta seragam untuk menjamin limpasan air permukaan yang bebas.
C. Penjadwalan Pekerjaan
1) Pengendalian lalu lintas harus dilakukan oleh Penyedia barang dan jasa
sesuai dengan persyaratan umum kontrak, dan sampai disetujui oleh
konsultan pengawas dan Direksi Teknis.
2) Penyedia barang dan jasa akan memperbaiki atas biaya Penyedia barang
dan jasa sampai disetujui konsultan pengawas dan Direksi Teknis, setiap
alur bekas roda, gundukan dan kerusakan-kerusakan lain yang
diakibatkan oleh lalu lintas atau tenaga kerja Penyedia barang dan jasa
atas tanah dasar yang sudah selesai.
Bahan tanah dasar dan kualitasnya harus sesuai dengan persyaratan yang
berkaitan untuk timbunan biasa, timbunan pilihan atau galian tanah dasar yang
ada. Bahan-bahan yang digunakan dalam masing-masing keadaan harus seperti
diperintahkan konsultan pengawas dan Direksi Teknis, dan harus dipasang
seperti yang ditetapkan pada Bab sebelumnya.
A. Penyiapan Lapangan untuk tanah dasar dari mulai alat berat dan alat bantu
lainnya serta tenaga kerja telah siap, patok elevasi dan batas telah terpasang
untuk acuan area pekerjaan yang akan dikerjakan.
B. Penggalian dan pengurugan untuk tanah dasar harus seperti yang ditetapkan
pada sub bab sebelumnya dalam spesifikasi ini.
Penyedia barang dan jasa harus menyediakan dan menggunakan mal logam
dan mistar logam untuk memeriksa punggung atau kemiringan melintang.
Bilamana diminta oleh konsultan pengawas dan Direksi Teknis ketinggian
lapangan harus diperiksa dengan alat survai ketinggian.
C. Pemadatan Tanah Dasar
Spesifikasi-spesifikasi ini :
3.5 Pengukuran
Banyaknya galian dan / atau timbunan yang harus dibayar adalah jumlah meter
persegi yang diukur dari posisi aslinya dan jumlah biaya harus diperhitungkan
dari agreed cross section.
3.6 Pembayaran
KONSTRUKSI PERKERASAN
1. LAPISAN SUB-BASE
Pekerjaan yang tercakup dalam pasal ini terdiri dari melengkapi semua
perlengkapan peralatan, serta material/ bahan kerja untuk melaksanakan
semua pekerjaan yang berhubungan dengan pembuatan subbase course
dengan tebal sesuai persyaratan kontrak dan spesifikasi serta gambar-gambar
yang dipergunakan dan disetujui.
1.2 Bahan
Bahan subbase harus terdiri dari material yang mempunyai partikel dengan
tingkat kekerasan atau fragmen dengan butiran agregat yang terdiri dari
campuran sirtu, batu pecah, kerikil atau material sejenis dari sumber yang telah
disetujui.
Material – material tersebut harus bersih dari humus, lumpur, lempung yang
berlebihan serta bahan organik lainnya. Gradasi dari campuran agregat kering
harus memenuhi suatu persyaratan dibawah ini:
3” 100
No. 10 20 - 100
No. 40 5 - 60
Jumlah fraksi agregat yang lewat saringan No. 200 tidak boleh lebih dari ½ -
jumlah fraksi agregat yang lewat saringan No.40. Seluruh agregat yang dipakai
untuk agregat subbase, termasuk fraksi agregat yang lewat saringan No. 40
harus mempunyai liquid limit tidak lebih dari 25% dan plasticity index tidak lebih
darl 6% bila ditest dengan persyaratan ASTM 4318.
Sand equivalent + 95 % dan maksimum jumlah material yang lebih halus dari
0.02 mm harus kurang dari 3 %.
Tambahan pengikat untuk bahan subbase itu tidak boleh menyimpang dari
pada batas - batas persyaratan yang telah ditentukan Konsultan Pengawas dan
Direksi Teknis.
1.5 Perlengkapan
Semua perlengkapan yang diperlukan untuk penyusunan yang tepat dari pada
pekerjaan ini harus dalam keadaan siap kerja serta telah diterima oleh
Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis sebelum pelaksanaan pekerjaan
dimulai.
Perbekalan harus diadakan oleh Penyedia barang dan jasa untuk pengadaan
air pada tempat pembangunan itu dengan menggunakan peralatan yang
berkemampuan dan berkapasitas tinggi untuk menjamin penggunaan yang
seragam.
Sebelum bahan Subbase ditempatkan, maka lapisan yang telah ada / subgrade
harus disiapkan serta diperbaiki sesuai ketentuan dalam pekerjaan tanah,
mengenai timbunan dibawah subbase course dan graded area.
Lapisan yang telah ada / subgrade harus diperiksa dan disetujui lebih dulu
sebelum dimulai penyelenggaraan penebaran material subbase.
Pemeriksaan kemiringan antara tepi-tepi dari pada lapisan yang telah ada
subgrade harus dengan garis stakes, atau bentuk-bentuk yang ditempatkan
dalam jalur sejajar dengan garis tengah dari pada lapisan yang telah ada /
subgrade serta ditempatkan antara stakes, pins atau sejenis.
Untuk melindungi subgrade serta untuk menjamin pengaliran air yang baik
maka penebaran subbase dimulai sepanjang garis tengah dari pada lapisan
pada satu bagian yang berpuncak atau pada bagian tertinggi dari lapisan
dengan kemiringan satu jurusan.
Karena bahan itu dibentangkan rata maka harus mempunyai ketebalan yang
sama dan tidak diperkenankan adanya tempat-tempat yang mengalami
segregation.
Subbase tidak boleh dihamparkan lebih dari 2.000 meter persegi sebelum
digilas, kecuali dinyatakan lain oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis.
Tiap percikan air yang diperlukan harus dijaga dalam batas-batas yang
dipersyaratkan. Bahan subbase tidak boleh ditempatkan di atas lapisan yang
lunak atau berlumpur.
Sebelum penempatan dan penghamparan berlangsung, tindakan-tindakan
pencegahan dilaksanakan untuk menjaga agar bahan-bahan yang tidak
diinginkan tidak tercampur kedalam campuran lapisan subbase.
Penggilasan harus berlangsung sampai bahan itu tersusun dan stabil benar,
serta bahan subbase telah dipadatkan sehingga kepadatannya adalah 95%
kepadatan maksimum pada kadar air optimum sebagai yang ditetapkan oleh
ASTM D 1557 Blending dan rolling harus dilakukan bergantian, menurut
keperluan / petunjuk untuk memperoleh satu subbase yang rata, halus dan
dipadatkan secara merata pula. Lapisan itu tidak boleh digilas pada waktu
dasar lapisan lunak atau berlumpur atau jika penggilasan menimbulkan
gelombang di subbase.
Air tidak boleh ditambahkan sedemikian rupa banyaknya sehingga air itu dapat
memasuki lapisan dasar dan menyebabkan menjadi lunak.
Pemadatan lapisan terakhir diberi siraman air yang ringan dan digilas dengan
Vibro roller seberat 12 ton, agar lapisan subbase menjadi rata dan padat.
c. Penentuan CBR di tempat lapis Sub Dengan menggunakan field CBR dan
Base Course dilaksanakan minimum setiap 1000 m2
area runway pada lapis akhir/final levell.
1.11 Pengukuran
1.12 Pembayaran
Pekerjaan yang tercakup dalam pasal ini terdiri dari melengkapi semua
perlengkapan, peralatan, bahan dan kerja serta melaksanakan semua
pelaksanaan yang berhubungan dengan pembangunan base course, setebal
sesuai dengan persyaratan kontrak, spesifikasi serta gambar yang dapat
digunakan dan disetujui.
2.2 Bahan
Aggregate harus terdiri dari batu pecah, fine aggregate yang merupakan hasil
screening yang diperoleh dari pemecahan batu (minimum pecah 3 sisi).
Batu pecah dari batu gunung, batu kali yang dipecah sedemikian hingga
butirannya yang ukurannya sesuai dengan persyaratan dan harus bebas dari
kelebihan bahan - bahan yang gepeng/ flat, panjang / elongated, lunak atau
hancur, kotor dan bahan lainnya yang tidak diinginkan.
Gradasi itu harus memenuhi persyaratan gradasi limit seperti tabel dibawah ini :
% Lolos saringan
Saringan A.S.T.M
2” 1.5”
A. Agregat
Apabila perlu, batu pecah itu harus disaring sebelum dipecah untuk
memenuhi persyaratan ini.
Semua bahan yang mutunya rendah harus dibuang. Batu pecah harus
terdiri dari bahan yang keras, awet / tahan aus, dan tidak mempunyai
bagian yang panjang /elongated, lunak/soft atau hancur serta harus bebas
dari kotoran - kotoran bahan - bahan lain yang tidak diinginkan tidak lebih
dari 5 % dan harus mempunyai nilai Los Angeles Abrassion test
maksimum 40 % setelah 500 putaran seperti yang ditentukan oleh ASTM
C 131.
Semua bahan yang lolos saringan No. 4 yang dihasilkan dalam proses
pemecahan, baik kerikil maupun batu kali, harus disatukan dalam bahan
base kecuali jika terdapat satu jumlah yang berlebihan yang apabila
dimasukan tidak akan memenuhi persyaratan gradasi.
Bahan halus tambahan untuk maksud ini harus diperoleh dari pemecahan
batu kali atau kerikil.
Tabel 3. 5 Kondisi Kualitas Untuk Bahan Base Course
2.4 Perlengkapan
Lapis Base course harus diuji dan diterima baik oleh Konsultan Pengawas dan
Direksi Teknis sebelum kegiatan penempatan / placing dan penghamparan /
spreading material base course dimulai.
Setiap tempat bekas roda kendaraan atau bagian yang lunak, yang tampak
dikarenakan keadaan pengaliran air / drainase kurang baik, atau perbaikan
kecil, atau sebab-sebab lainnya, harus diperbaiki dan digilas sampai benar-
benar padat sebelum base course ditempatkan diatasnya.
A. Pelaksanaan Penghamparan
Bahan itu harus dibentuk menjadi bagian yang sama / uniform section.
B. Cara Pemadatan
D. Perlindungan / Protection
E. Pemeliharaan
Setelah lapisan aggregate base selesai, Penyedia barang dan jasa harus
melakukan semua pekerjaan pemeliharaan yang diperlukan untuk
menjaga agar lapisan aggregate base tetap dalam keadaan yang
memuaskan untuk priming.
Setelah priming maka permukaan harus dijaga agar tetap bersih dan
bebas dari bahan yang tidak diinginkan. Lapisan aggregate base harus
dalam keadaan kering setiap saat.
Penyedia barang dan jasa harus mengganti atas biayanya, atas bahan base
ditempat-tempat yang dibor untuk keperluan pengetesan. Berikut persyaratan
pengendalian di lapangan. Laporan hasil uji kepadatan lapangan, harus
memuat tentang titik koordinat dan elevasi hasil pengujian tersebut.
c. Penentuan CBR di tempat lapis Dengan menggunakan field CBR dan dilaksanakan
Base Course minimum setiap 1000 m2 area runway pada lapis
akhir/final level
2.8 Pengukuran
2.9 Pembayaran
Pekerjaan yang tercakup dalam pasal dari persyaratan teknis pelaksanaan ini
terdiri dari melengkapi semua peralatan, bahan dan kerja serta melaksanakan
semua kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan bahan aspal pada lapisan
aggregate base yang disiapkan sebelumnya untuk pemasangan lapisan
beraspal berikutnya, yang tercantum pada persyaratan kontrak serta sesuai
dengan pasal dari persyaratan teknis dan gambar-gambar yang dapat
digunakan.
3.2 Bahan
Jenis asphalt untuk Prime Coat ini adalah Asphalt Cement 60/70 komposisi
sesuai hasil tes viscositas, perihal bahan-bahan dilaksanakan dengan memakai
pressure distributor yang memenuhi syarat. Pemakaian aspal jenis lain hanya
dibenarkan dengan ijin Pejabat Pembuat Komitmen / Direktorat Bandar Udara.
Dalam garis besarnya, jumlah bahan asphalt tergantung dari texture dari base
course, dan banyaknya berkisar 2 kg/m2 jika terlalu pekat dapat diijinkan
menggunakan bahan pengencer secukupnya.
Temperatur Aplikasi
Aspal Emulsi
Cutback Asphalt
Volume harus dikoreksi dengan volume pada 60°F (15°C) sesuai dengan
ASTM D 1250 untuk cutback asphalt.
Prime Coat dapat digunakan hanya apabila permukaan yang ada tetap kering
tetapi kelembaban cukup untuk memperoleh penyebaran bahan asphalt yang
merata pada waktu suhu udara berada di atas 15°C dan tidak boleh
dilaksanakan waktu angin kencang, hujan atau akan turun hujan hujan.
Persyaratan suhu dapat diabaikan hanya apabila disetujui oleh Konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis.
3.4 Perlengkapan
Perlengkapan yang digunakan oleh Penyedia barang dan jasa harus meliputi
kompresor, sebuah distributor bahan asphalt yang otomatis serta peralatan
untuk memanaskan bahan asphalt, serta peralatan-peralatan tambahan yang
diperlukan untuk menyelesaikan bagian ini, dioperasikan sedemikian hingga
temperatur asphalt pada kepanasan yang merata dapat digunakan secara
seragam pada kelebaran permukaan yang berbeda-beda dengan
perbandingan yang sudah ditentukan serta terawasi dari 0.20 sampai 7.50 kg.
Menjelang digunakan bahan utama, semua kotoran dan benda lainnya yang
tidak diinginkan harus disingkirkan dari permukaan dengan kompresor seperti
ditentukan.
Contoh-contoh bahan asphalt yang diusulkan Penyedia barang dan jasa untuk
dipakai. disertai dengan sebuah pernyataan mengenai data-data teknis dan
laboratorium harus mendapatkan persetujuan sebelum penggunaan bahan
tersebut. Hanya bahan yang didemontrasikan dengan percobaan dan hasilnya
memuaskan yang dapat diterima, Penyedia barang dan jasa harus melengkapi
laporan test yang dapat diakui untuk setiap saat pengangkutan ataupun
pengaspalan ke lokasi proyek.
3.8 Pembayaran
Pekerjaan yang tercakup dalam pasal ini tediri dari memperlengkapi semua
mesin, peralatan, bahan-bahan dan pekerja serta pelaksanaan semua kegiatan
yang bertalian dengan penggunaan bahan aspal pada lapisan aspal beton
yang telah ada, yang memenuhi persyaratan kontrak serta sesuai dengan pasal
ini dan gambar-gambar yang dapat digunakan/ disetujui.
4.2 Bahan
Jenis aspal untuk coating ini biasanya menggunakan: Asphalt Cement 60/70
perihal bahan-bahan dilaksanakan dengan memakai pressure distributor yang
memenuhi syarat. Pemakaian aspal jenis lain hanya dibenarkan dengan ijin
Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis. Pemakaian tack coat berkisar 1 kg/m2
dengan komposisi berdasarkan tes viscositas aspal, namun jika terlalu pekat
diijinkan menggunakan bahan pengencer secukupnya maximal 30 bagian
bensin per 100 bagian aspal.
Temperatur Aplikasi
Aspal Emulsi *
SS-1, SS-1h ASTM D 977 70-160 20-70
Cutback Asphalt **
Volume harus dikoreksi dengan volume pada 60°F (15°C) sesuai dengan
ASTM D 1250 untuk cutback asphalt.
Perlengkapan yang digunakan oleh Penyedia barang dan jasa harus meliputi
sapu listrik atau peniup listrik (compressor), sebuah distributor bahan asphalt
(sprayer) yang otomatis serta peralatan untuk memanaskan bahan aspal, serta
peralatan - peralatan tambahan yang diperlukan untuk menyelesaikan bagian
ini.
4.5 Tanggung Jawab Penyedia barang dan jasa Mengenai Bahan Aspal
Contoh-contoh bahan asphalt yang diusulkan Penyedia barang dan jasa untuk
dipakai, disertai dengan sebuah pernyataan mengenai data-data teknis dan
laboratorium harus mendapatkan persetujuan sebelum penggunaan bahan
tersebut. Hanya bahan yang didemontrasikan dengan percobaan dan hasilnya
memuaskan yang dapat diterima baik, Penyedia barang dan jasa harus
melengkapi laporan test yang dapat diakui untuk setiap saat pengangkutan
ataupun pengaspalan ke lokasi proyek.
4.6 Pengukuran
Jumlah biaya untuk tack coat ditentukan dengan memperhitungkan luas dalam
meter persegi dari ukuran pada gambar-gambar yang digunakan / disetujui.
4.7 Pembayaran
5. ASPAL HOTMIX
Pekerjaan yang tercakup dalam pasal ini terdiri dari penyediaan pekerjaan
asphalt mixing plant, equipment dengan material serta pelaksanaan pekerjaan
yang berhubungan dengan pemasangan dan penghamparan lapisan aspal
hotmix sesuai dengan tebal lapisan sesuai dengan gambar, ketentuan dan
syarat kontrak serta sesuai dengan spesifikasi ini.
5.2 Bahan
a. Aspal
Jenis aspal yang digunakan untuk pekerjaan landas pacu, taxiway dan
apron sesuai dengan kondisi iklim di Indonesia adalah AC 60/70 dengan
kualitas yang sesuai dengan spesifikasi.
Jenis spesifikasi dan suhu campuran untuk aspal Kualitas Import adalah
sebagai berikut :
Penetration grade 60 – 70
Spesifikasi
5 detik
Daktilitas pada 25 º C,
4. ASTM D 113 – 86 100 - cm
5 cm/menit
Spesifikasi Grade
Penetration
Viscosity Grade Keterangan
Grade
ASTM D 946 ASTM D 3381
AC-40
b. Agregat
Agregat harus terdiri dari batu pecah, screenings, bahan lain, butiran--
butiran, material-material yang disetujui yang mempunyai sifat dan kualitas
yang sama dan memenuhi semua persyaratan bila dicampurkan dalam
batas gradasi tersebut diatas. Agregat kasar harus terdiri dari bahan yang
bersifat tahan aus / keras dan bebas dari lapisan (coatings) yang melekat
dan sesuai ketentuan-ketentuan dari persyaratan ASTM D 692-79, ASTM D
693-77. Coarse aggregate bila di test berdasarkan Los Angeles Abrassion
Test, harus tidak boleh hilang lebih dari 25 %.
2) 100 % dari berat butiran dengan satu atau lebih muka bidang pecah.
Bagian dari material yang tertinggal dari saringan No. 8 disebut coarse
aggregate dan bagian yang lewat saringan No. 8 disebut fine aggregate,
dan material lewat saringan No. 200 disebut sebagai filler.
Bagian dari fine aggregate, termasuk filler yang lewat saringan No. 40 harus
mempunyai plasticity Index tidak lebih dari 6%, seperti ditentukan ASTM D
424, dan liquid limit tidak boleh lebih dari 25% bila diuji dengan ASTM D
423.
Fraksi agregat halus pecah mesin dan harus ditumpuk terpisah dari agregat
kasar. Kotoran organik maximum 3% bila diuji dengan ASTM C.4079.
Agregat halus harus memiliki nilai sand equivalent minimum 65 % bila diuji
sesuai dengan ASTM D 2419
Agregat halus tidak boleh mengandung pasir alami, dan agregat halus harus
memiliki nilai sand equivalent minimum 65 % bila diuji sesuai dengan ASTM
D 2419. Kotoran organik maximum 3% bila diuji dengan ASTM C.4079.
c. Filler
Bila filler merupakan tambahan yang diperlukan pada agregat yang ada
maka harus terdiri dari abu batu pecah, Portland cement atau bahan lain
yang disetujui. Material Filler harus memenuhi persyaratan dari ASTM D
242.
d. Stockpiling Agregat
e. Gradasi Agregat
Gradasi agregat untuk aspal hotmix harus berada dalam batas - batas dalam
tabel berikut :
Berat
Saringan ASTM
ATB AC
Asphalt percent :
5.5-7.0 5.5-7.0
Stone of gravel
5.5-7.5 6.5-9.5
Slag
1) Bituminous percent
2) Gradasi
Penyedia barang dan jasa harus mengerjakan Job Mix Formula menurut
metode marshall dengan ketentuan dan batas seperti berikut :
Number of blows 75 75
Flow (MIN) 2 mm 2 mm
Jika sudah melewati mixing plant hasil Marshall Design Mixture gagal
membuat trial area yang memuaskan, grading dan perbandingan susunan
mixture dapat diganti seperlunya atas persetujuan Pejabat Pembuat
Komitmen dan dalam ketentuan-ketentuan bagi lapisan tersebut, untuk
mendapatkan suatu mixture yang dapat dikerjakan dengan baik dan dapat
diterima sebagai permukaan / surface yang memenuhi syarat.
b. Temperatur
c. Kepadatan / Density
10
SP.gr.agg.SP.Gr.bit
Ini semua harus tunduk pada Pejabat Pembuat Komitmen dan metode
penggilasan yang telah disetujui sebelum pencampuran mixing atau laying
dilanjutkan. Density control dari lapisan marshall method didapatkan dengan
pengambilan dua contoh dari tiap base dan surface cource paling sedikit
satu kali setiap 4 jam dan tidak kurang dari dua kali sehari, dan
kepadatannya ditentukan.
Nilai rata-rata didapatkan dari dua contoh dari daerah yang sama diambil
sebagai field density dari lapisan yang dipadatkan. Field density harus
sedemikian rupa sehingga dari dua puluh deretan nilai rata – rata dimaksud,
harus tidak lebih dari tiga hasil dibawah 98 % dari Job Mix Density atau 94
% dari absolute density. Bahan yang tidak memenuhi persyaratan harus
dibuang dan diganti. Contoh-contoh boleh juga dipakai untuk menentukan
ketebalannya.
1) Skala Timbangan
Skala ketetapan harus sampai 0.5 % dari pada beton yang diperlukan.
Alat penimbang / timbangan harus dipasang teguh supaya Pejabat
Pembuat Komitmen menganggap perlu Penyedia barang dan jasa harus
mempunyai minimum sepuluh mata timbangan 50 pound untuk
melakukan test skala.
3) Pengisian Dryer
4) Dryer
Plants disertai satu atau beberapa dryer selang yang selalu mengaduk
agregat selama proses heating dan drying.
5) Screens
Dalam hal ini harus disediakan plant screen yang dapat memisahkan /
menyaring semua agregat baik proporsi dan ukuran yang telah
ditentukan dan mempunyai kapasitas normal lebih besar dari kapasitas
maksimum mixer screen untuk aspal hotmix maximum 1".
6) Bins
8) Termometric Equipment
9) Dust Collector
Semua gerigi, roda, rantai, gigi dan bagian bergerak lainya yang
membahayakan harus ditutup seluruhnya.
Dalam atau disekitar tempat truck memuat, setiap saat harus dijaga
cukup lapang dan terhalang, dan bersih dari ceceran berasal dari mixer
platform.
Alat ini harus dilengkapi dengan alat penimbang yang teliti untuk setiap
jenis ukuran agregat dalam suatu weight box atau hopper yang cukup
besarnya untuk menampung satu bacth penuh. Pintu penutup/ gate
harus rapat agar tidak adanya material yang lolos ke mixer selama
proses penimbangan.
2) Bituminous Control
Bucket aspal harus kuat/kokoh dengan tutupnya dari metal dan terpisah
dan dapat dibuka. Panjang katup penuang atau bar penyemprot/ spray
bar tidak boleh kurang dari tiga perempatnya panjang mixer dan harus
dapat menuang langsung ke mixer.
Kapasitas bucket aspal minimum 15 % lebih berat dari pada berat aspal
yang diperlukan satu bacth. Pada plant harus dilengkapi suatu charging
value yang tak bocor, yang Cepat terbuka jika kena panas secukupnya
yang ditempatkan tepat diatas bucket aspal.
Jarum penunjuk / indicator dial dapat menunjukan minimum 15 % lebih
berat bahan aspal yang dipergunakan setiap bacth.
Alat pengontrol harus dipasang ditiap dial setting yang dengan otomatis
kembali ke tanda semula pada tiap - tiap bacth bahan aspal yang
ditambahkan. Jarum penunjuk harus dapat dilihat jelas oleh operator.
Setelah periode dry mixing selesai, pengaliran bahan aspal harus
dikontrol.
3) Mixer
Bacth mixer harus dari type yang mengaduk secara merata /homogen
sesuai job mix tolerance. Jika mixer tidak berselubung, mixer box harus
dilengkapi dengan pelindung debu/ dust hood. formula dan bagian yang
berputar maupun yang tetap tidak boleh lebih dari 1 inch.
Time lock juga menahan terus bucket bahan aspal selama periode dry
mix dan menahan mixer gate selama periode dry mix dan hot mix.
Periode yang dry mix adalah waktu antara terbukanya weight box dan
tertuangnya bahan aspal. Periode hot mix adalah waktu antara
terbuangnya bahan aspal dan terbukanva mixer gate. Timing control
harus dapat disetel selama satu siklus 3 menit.
Satu batch counter sebagai bagian dari pengatur waktu harus dipasang
dan khusus untuk mencatat batch batch yang teraduk baik. Penyetelan
time interval ditentukan oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis
yang selanjutnya akan mengunci kotak yang menutup pengatur waktu
sampai diadakan suatu perubahan tentang timing period.
5) Bahan Bakar
5.9 Rollers
Rollers harus dalam keadaan baik dapat bergerak ke muka dan ke belakang
dengan kecepatan yang dapat diatur agar adukan aspal hotmix tidak bergerak /
dispavement.
Jumlah, tipe dan berat dari rollers harus cukup untuk memadatkan aspal hotmix
sampai pada kepadatan yang disyaratkan selama campuran masih dalam
keadaan dapat dikerjakan.
Rollers yang harus disediakan adalah three wheel rollers, dual tandem rollers,
three axle wheel rollers, pneumatic tire rollers. Tidak diijinkan pemakaian alat
yang mengakibatkan pecahnya agregat secara berlebihan.
Agregat untuk campuran hot mix harus dikeringkan dan dipanasi di plant
sebelum dimasukan ke mixer. Bila mulai dituang di mixer campuran agregat
kadar airnya tidak boleh lebih 0,5%. Air dalam agregat dihilangkan dengan
memanasinya sampai tidak terjadi penguapan.
Agregat kering yang telah disiapkan tersebut diatas, harus dicampur dalam
plant dengan perbandingan yang disyaratkan untuk tiap jenis agregat yang
diperlukan untuk mendapatkan gradasi yang ditetapkan. Banyaknya agregat
pada setiap bacth harus ditentukan ditimbang dan dimasukan ke dalam mixer.
Untuk bacth mixer semua bahan agregat harus sudah di dalam mixer sebelum
material aspal ditambahkan kedalamnya. Temperatur yang dapat dalam batas-
batas yang telah ditentukan harus rnendapatkan persetujuan dari Pejabat
Pembuat Komitmen. Tidak diperkenankan menuangkan agregat kedalarn mixer
pada temperature lebih dari 14 derajat celcius diatas temperatur material aspal.
Jangka waktu ini tergantung pada mix design dan mixing plant yang
dipergunakan. Cara menghitung mixing time dalam continous mixer adalah
membagi berat isi seluruh mixer selagi bekerja dengan berat mixer yang
dihasilkan tiap detiknya.
Mengangkut hot mix dari mixing plant ke tempat pelaksanaan pekerjaan harus
menggunakan truk yang baknya dari metal, kokoh, bersih dan tidak terdapat
bahan lainnya. Setiap kali dimuati harus ditutup dengan kanvas atau
semacamnya yang cukup ukuran dan tebalnya untuk menghindari debu
ataupun pengaruh cuaca. Campuran aspal hotmix harus dihamparkan pada
temperature antara 140 °C - 160 °C atau sesuai dengan hasil uji viscositas
campuran aspal hotmix harus sampai di tempat pelaksanaan pada temperatur
dalam toleransi yang diijinkan dalam Job Mix Formula yang telah disetujui.
5.13 Penghamparan Dan Pelaksanaannya
b. Machine Spreading
Jika bidang permukaan sambungan telah kering dan berdebu, maka bidang
permukaan tersebut harus disikat aspal. Jika selagi pekerjaan spreading
machine perlu dialihkan dari jajaran yang berdekatan, maka tempat yang
tidak terisi harus diisi dengan campuran aspal hotmix yang baru diambil
dari hopper pada spreading machine atau dari truck. Tidak diperkenankan
mengambil campuran aspal hotmix yang sudah dihamparkan untuk mengisi
jalur tersebut, ditempat - tempat yang ada obstacle nya yang tidak dapat
dihindarkan atau sulit mempergunakan mesin untuk penghamparan dan
penyelesaiannva penghamparan dapat dilakukan dengan tangan. Jika
diperkenankan menghampar dengan campuran aspal hotmix ditimbun
diatas dump sheets diluar tempat yang dihampiri dan dihamparkan merata
dengan sekop panas. Menghamparkan dalam lapisan yang tipis dan rata
sampai dipenuhi lebar dan tinggi yang ditentukan dengan menggunakan
garu yang panas, hingga pada saat pekerjaan selesai akan diperoleh tebal
yang ditentukan dan menurut grade serta surface contour yang tertera
pada recana.
5.14 Pemadatan
Selanjutnya sisi lainnya digilas dan diteruskan menuju ketengah jalur tersebut.
Pemadatan pertama / initial rolling harus dilaksanakan memanjang, dengan
steel wheel rollers berat total 8 - 10 ton. tidak boleh lebih dari 10 ton, roller
harus dipadatkan dengan lintasan berulang - ulang / panjang lintasan bolak -
balik dari rollers senantiasa harus cukup lambat untuk menghindarkan
terjadinya displacement dari hotmix dengan kecepatan max 2.5 km/ jam.
Setiap terjadi displacement akibat membaliknya arah rollers atau sebab lain,
harus dikembalikan dengan menggunakan garu, dan bila perlu dengan
campuran aspal hotmix yang baru. Bila diperlukan penggilasan arah diagonal
dapat dilaksanakan atas persetujuan konsultan pengawas dan Pejabat
Pembuat Komitmen. Harus cukup tersedia rollers untuk mengimbangi hotmix
plant. Penggilasan harus kontinyu sampai semua bekas penggilasan hilang,
sampai texture permukaannya sama dengan grade penampungannya tetap
serta mencapai density yang disyaratkan. Harus dilakukan field density test
paling sedikit 2 kali sehari dan field density ditetapkan menurut ASTM.
Mencegah melekatnya aspal pada rollers maka roda-rodanya harus dibasahi
dengan teratur namun kebanyakan air maupun oli juga tidak diperbolehkan.
Rollers harus dirawat dengan baik dan dijalankan oleh pengemudi yang cakap
dan berpengalaman. Rollers harus dijalankan terus sedapat mungkin
sehingga semua bagian pavement mendapat cukup tanpa menunjukan
perpindahan secepat mungkin dimana temperatur campuran aspal hotmix
masih panas, Intermediate rolling diikuti alat pneumatic rollers dengan
operaring, weight tiap ban sebesar 300 psi sampai 450 psi dan berat total
minimum 10 ton, dengan gilasan paling sedikit 8 gilasan.
Final rolling dikerjakan dengan two wheel tandem atau three axle tandem
sewaktu aspal concrete masih cukup panas untuk menghilangkan jejak dari
rollers. Berat steel wheel rollers minimum 12 ton dan digilas sampai permukaan
menunjukan texture yang uniform, rapat dan licin. Pada tempat - tempat yang
tak dapat dilalui rollers, campuran aspal hotmix harus dipadatkan sepenuhnya
dengan hand stampers.
5.15 Joint
a. Umum
b. Transverse
c. Longitudinal Joint
Joint - joint pada longitudinal joint type hot joint, maka untuk maksud ini
pemadatan setiap jalur harus disiapkan selebar 30 cm, pada tepinya
sepanjang jalur yang akan dihubungkan dengan jalur lainnya yang
berdekatan, pada daerah ini pemadatan dilaksanakan bersama-sama jalan
berikutnya yang berdekatan.
Permukaan yang sudah selesai tidak diperkenankan berbeda lebih dari 3 mm,
untuk campuran aspal hotmix sebagai konstrusi surface course jika ditest
dengan tongkat lurus / straight edge yang sejajar atau tegak lurus pada centre
line sepanjang 3 m, setelah penggilasan terakhir selesai, kehalusan jalur harus
dites lagi. Gundukan atau lekukan yang melebihi toleransi atau air yang
menggenang dipermukaan harus segera diperbaiki dengan membongkar dan
mengganti dengan hotmix sesuai dengan petunjuk Pejabat Pembuat Komitmen
dan pembiayaannya dibebankan Penyedia barang dan jasa.
Setiap hari harus mengambil sample minimal 3 sample core drill, Penyedia
barang dan jasa harus mengganti bagian pavement yang diambil samplenya
dan perbaikannya dilaksanakan oleh Penyedia barang dan jasa tanpa
memungut biaya. Jika komposisi dan kepadatan tidak memenuhi batas-batas
toleransi yang ditentukan, harus diadakan perbaikan sedemikian rupa sehingga
persyaratan terpenuhi.
Samples dari bahan aspalt dan agregat yang akan dipergunakan oleh
Penyedia barang dan jasa, serta keterangan tentang sumbernya dan sifatnya
harus diserahkan dan mendapatkan persetujuan sebelum mulai dipergunakan.
Penyedia barang dan jasa harus mempunyai data-data teknis mengenai bahan
aspal dan agregat dari pabrik / perusahaan /leveransir sesuai ketentuan yang
tercantum dalam RKS. Hanya material yang sudah terbukti ditest memuaskan
untuk keperluan tersebut dapat diterima.
Penyedia barang dan jasa diharuskan melakukan semua sampling dan testing
yang dianggap perlu guna menjamin tercapainva pengawasan yang teliti dari
material dan campuran aspal hotmix. Bilamana Penyedia barang dan jasa
mengambil samples untuk testing, dia diharuskan mengambil duplikasi samples
itu bila diperintahkan dan menyerahkannya kepada Pejabat Pembuat
Komitmen.
Samples tersebut dipak dengan baik dan ditandai dengan terang agar mudah
dibandingkan dengan samples yang disimpan Penyedia barang dan jasa .
Melakukan sampling dan testing tiap material dan campuran aspal hotmix harus
menurut ASTM test dengan cara yang telah ditetapkan. Untuk tiap pengiriman
aspal harus didapat surat pernyataan suppliernya.
Setiap lebih kurang 4 (empat) jam dalam mixing periodes, suatu sample dari
agregat diambil dari tiap hot bin dan gradingnya ditentukan bersama combined
grading. Combined grading ini diperiksa menurut grading "Job mix" yang
ditetapkan. Tambahan sample dari bahan adukan mixed material diambil
ditempat mixing setiap paling sedikit 4 (empat) jam dan sekurang-kurangnya 2
kali sehari untuk percobaan Marshall Speciment.
Grading analysis dari agregat dan bitument content determination (penentuan
kadar bitumen) dilaksanakan pada material yang diambil dari sample yang
sama. Hasil setiap analisa harus diberikan kepada konsultan pengawas dan
Pejabat Pembuat Komitmen dalam 4 (empat) jam sampling dalam setiap
penyesuaian yang ternyata diperlukan harus dilaksanakan segera atas
persetujuan konsultan pengawas dan Pejabat Pembuat Komitmen. Diijinkan
untuk melanjutkan, membawa mixed materials dari plant setelah adanya
adjustment dan pernyataan hasilnya diterima oleh konsultan pengawas dan
Pejabat Pembuat Komitmen.
a. Umum
c. Ketentuan Kepadatan
2) Cara pengambilan benda uji campuran aspal dan pemadatan benda uji
di laboratorium masing-masing harus sesuai dengan AASHTO T 168
dan SNI-06-2489-1991 untuk ukuran butir maksimum 25 mm atau
ASTM D5581 untuk ukuran maksimum 50 mm.
Batas Toleransi
Test Property
min max
Number of blows 75
Stability, minimum, pounds 1800 --
2) Pengendalian Proses
Aspal :
mencakup :
Agregat :
- Gradasi agregat dari penampung panas 250 m3 (min. 2 pengujian per hari)
Pengujian Frekwensi pengujian
(hot bin)
Campuran :
- Suhu di AMP dan suhu saat sampai di Setiap batch dan pengiriman
lapangan
- Gradasi dan kadar aspal 200 ton (min. 2 pengujian per hari)
Membal
- Core Drill untuk uji ketebalan dan Minimal 3 sample core drill per
Marshall agregat/rancangan
5.21 Pengukuran
Untuk bahan lapisan perkuatan (misalnya AC dan ATB) jumlah meter kubik dari
bahan yang telah dihampar dan diterima, yang dihitung sebagai hasil perkalian
luas lokasi dan tebal yang diterima.
5.22 Pembayaran
1. MARKA
1.2 Material-Material
Material yang digunakan untuk marka pada bandar udara adalah cat waterborne
Type III dan glass beads Type III sesuai spesifikasi FAA P-620.
1.3 Penerimaan Material
Penyedia barang dan jasa harus melengkapi sertifikat laporan pengujian pabrik
untuk material yang dikirim ke proyek. Sertifikat laporan pengujian material harus
mencantumkan pernyataan bahwa material tersebut memenuhi persyaratan
spesifikasi. Laporan ini dapat digunakan sebagai alat verifikasi penerimaan
material atau sebagai pengganti pengujian yang dilakukan oleh Ahli Teknik. Nomor
pengiriman material harus sesuai dengan nomor dalam laporan. Laporan ini tidak
dapat digunakan sebagai dasar untuk pembayaran.
Semua material yang datang harus dalam kondisi disegel pada saat pemeriksaan
oleh Ahli Teknik. Material tidak boleh dimasukkan dalam peralatan sebelum
dilakukan pemeriksaan oleh Ahli Teknik.
Cat untuk tanda-tanda pada concrete pavement harus cat khusus lalu lintas dari
pabrik, atau cat lain yang disetujui. Tanda-tanda landasan harus dicat putih,
sedangkan tanda-tanda lainnya harus kuning. Bahan pencampur air supaya tidak
mudah licin dan terbakar akibat gesekan terutama pada waktu landing. Dasar
material dari cat synthetic emulsion. Spesifikasi cat marka sebagaimana dalam
tabel berikut :
Uraian Keterangan
Type of Paint /Tipe Cat Synthetic Emulsion
Viscosity / Kekentalan 90-95 KU (25˚C)
Specific Gravity / Berat Jenis 1.5 ± 0.03
Dilution Water
Dilution Ratio 5 % (with brush)
Standard Coverage / Daya Tutup 2-3 m²/Kg
Recommended Dry Film Thickness 60~70µ ( 1 coat )
Drying Time/Waktu Kering (30ºC) :
Set to touch 30 minutes
Dry Hard 2 hours
Over Coating after 2 hours
Totally Dry 8 hours
Untuk bandar udara yang ada penerbangan malam atau pada kondisi yang sering
berkabut, direkomendasikan menggunakan cat marka glass beads.
1.5 Cat Marka Glass Beads
Bahan cat harus merupakan cat waterborne Type III sesuai spesifikasi FAA P-620,
harus memenuhi persyaratan TT-P-1952E dan ketentuan berikut :
1) Tahan terhadap pertumbuhan jamur dan lumut.
2) Tahan terhadap karat
3) Tahan terhadap sinar ultra violet.
Bahan accelerant (optional) yang digunakan untuk mempercepat pengeringan cat
dapat digunakan pada cat sistem waterborne. Bahan ini digunakan pada kondisi
kelembaban tinggi, yang dapat mencegah proses pengeringan. Bahan accelerant
dapat membuat cat mengering dalam waktu kurang dari 20 menit. Bahan ini sangat
diperlukan pada saat kondisi mau turun hujan. Bahan accelerant harus digunakan
sesuai dengan petunjuk pabrik. Tabel 6.4 dan 6.5 di bawah ini menggambarkan
dosis penggunaan bahan ini.
Glass beads harus memenuhi persyaratan TT-B-1325D.
Glass Beads Type III gradasi A yang digunakan pada permukaan semua cat
marka. Glass beads ini jika digunakan secara proporsional akan tahan 3 sampai 4
kali dari pada glass beads konvensional yang digunakan pada jalan raya.
Glass beads Type IV lebih besar dari glass beads Type III. Glass beads Type IV
dapat ditambahkan untuk meningkatkan daya pandangan marka pada kondisi
kabut atau malam hari.
Tabel 6. 2 Persyaratan Glass beads
Persyaratan
Karakteristik Metode Pengujian
Minimum
12 1,700 100
14 1,400 95 – 100
16 1,180 100 80 – 95
18 1,000 10 – 40
20 0,850 95 – 100 0–5
25 0,710 0–2
30 0,600 55 – 75
40 0,425 15 – 35
50 0,300 0,5
Ada dua spesifikasi kadar aplikasi yang dapat dipilih pada cat marka bandar udara.
Hal ini disebut dengan sistem 1 dan sistem 2. Kadar aplikasi untuk setiap sistem
dapat dilihat pada Tabel 6.4 dan 6.5
Sistem 1 : Sistem marka landasan ini tahan lama, daya pandang yang sangat baik
di malam hari dan meningkatkan kekesatan (skid resistance).
Waterborne Sesuai dengan Dow Fastract 3427A 500 mikron tebal film
Paint polymer dan US Fed Spec TT-P-1952 D basah (volume solid
Type III dan harus bebas dari lead 63 %)
chromates.
Potter Accelerant pengering cat 50 g/m2
VisilokTM
(optional)
Glass beads US Federal Spec TT-B-1325D Type III. 500 g/m2
Batasan logam berat 200 ppm untuk
setiap As dan Pb.
Pada sistem ini digunakan kombinasi dua bahan yaitu US Fed Spec TT-B-1325D
Type III glas beads dan Type IV sebagai bahan glass beads dengan daya pandang
yang tinggi, dengan aplikasi cat waterborne yang lebih tebal. Sistem marka
landasan ini dapat digunakan pada area sisi udara yang tidak memiliki lampu
landasan. Kekesatan dari marka sistem ini tidak lebih tinggi dari kekesatan marka
sistem 1.
Tabel 6. 5 Spesifikasi Material Sistem 2
Waterborne Sesuai dengan Dow Fastract 3427A polymer 650 mikron tebal film
Paint dan US FAA Fed Spec TT-P-1952D Type III basah (volume solid
63%)
Potter VisilokTM Accelerant pengering cat 50 g/m2
(optional)
Pengecatan hanya dapat dilakukan pada kondisi permukaan landasan kering dan
temperatur permukaan landasan paling sedikit 2,7º C di atas temperatur udara.
Pekerjaan pengecatan tidak boleh dilakukan bila diperkirakan akan turun hujan
dalam waktu kurang dari 2 jam dari saat aplikasi marka, kecuali jika digunakan
bahan accelerant untuk mempercepat pengeringan cat.
1.7 Peralatan
Ukuran dari macam-macam tanda dan strip-strip diadakan seperti dilihat dalam
gambar-gambar.
1.8 Pelaksanaan
Tanda-tanda dilaksanakan dilokasi sesuai dimensi dan letak seperti tertera dalam
gambar-gambar. Pengecatan tidak boleh dilaksanakan sebelum permukaan yang
akan di cat disetujui oleh konsultan pengawas atau Pejabat Pembuat Komitmen.
Cat sebelum digunakan harus dicampur sesuai dengan instruksi pabrik. Cat pada
ketentuan asli tanpa tambahan thiner harus langsung dicampur dan digunakan
pada permukaan perkerasan dengan marking machine.
Setelah aplikasi pengecatan, semua marka harus diproteksi dari kerusakan sampai
cat kering. Seluruh permukaan harus diproteksi dari kelembaban yang berlebihan
dan/atau hujan dan dari tumpahan cat. Penyedia barang dan jasa harus
membuang dan membersihkan bekas bahan sisa. Penyedia barang dan jasa
harus membuang sisa-sisa bahan tersebut dengan memperhatikan aspek
lingkungan.
Ada dua tingkat kegagalan yang biasa digunakan dalam pengecatan marka glass
beads. Persyaratan minimum seperti tertera dalam Tabel 6.6 untuk tingkat kinerja
yang disyaratkan pada saat aplikasi oleh Penyedia barang dan jasa sebagai
persyaratan awal. Tingkat kedua digunakan oleh Ahli Teknik untuk mengelola
kondisi pengecatan marka, yang disebut tingkat intervention level. Tingkat ini
dianggap sebagai tingkatan dimana tingkat pelayanan (level of service) dari cat
marka yang tidak memuaskan. Baik nilai awal maupun intervention level (gagal)
dapat dilihat pada Tabel 6.6 seperti di bawah ini.
Persyaratan Intervention
Karakteristik Reference
Initial Level (Fail)
Retroreflectivity
>600 mcd/lux/m2 < 150 mcd/lux/m2 *)
DRY-White
Retroreflectivity
>400 mcd/lux/m2 < 150 mcd/lux/m2 *)
DRY-Yellow
Retroreflectivity
>150 mcd/lux/m2 < 80 mcd/lux/m2
WET-White and *)
(Hanya Sistem 2) (Hanya Sistem 2)
Yellow
Daylight ASTM Std No
> 75 % > 75 %
Reference-White 141D/GEN
Daylight
ASTM Std No
Reference- > 38 % > 38 %
141D/GEN
Yellow
Degree of Wear 100 % intact 70 intact
ASTM 40
CFR Part 60
VOC <55g/litre
Appendix A,
Method 24
Koefisien ≥ 0,6 < 0,6
gesekan (Hanya Sistem 1) (Hanya Sistem 1)
Waktu
≤ 20 menit Ts
pengeringan
Tidak ada Lead
Chromate dalam cat.
<200ppm Arsenic
Logam Berat Trioxic di glass
beads
<200ppm Lead di
glass beads
*) Ukuran ini didasarkan pada hasil studi dari FHWA dan badan lain yang telah melakukannya. Ukuran
dari retroreflectivity didasarkan pada standar internasional yaitu 30 m.
1.11 Pengukuran
Kuantitas marka runway, taxiway dan apron yang dibayar dinyatakan dalam satuan
m2 pengecatan (termasuk berat glass beads) dan jumlah m2 persiapan permukaan
yang sesuai dengan Spesifikasi dan telah disetujui konsultan pengawas dan
Direksi Teknis.
1.12 Pembayaran
Pembayaran sesuai kontrak (biaya per m2) untuk runway, taxiway dan apron yang
dicat termasuk biaya glass beads, dan biaya per m2 ( biaya lump sum) untuk
persiapan permukaan. Biaya ini sudah termasuk kompensasi untuk material dan
semua pekerja serta peralatan.