TOPIK PASAR
ISNA ROHAYU
05011181722085
A. Pengertian Pasar
Pasar merupakan proses bertemunya penjual dan pembeli, baik dilakukan
secara langsung maupun tidak langsung, dengan tujuan untuk transaksi barang
atau jasa serta menetapkan harga keseimbangan yang sesuai dengan penawaran
dan permintaan.
C. Fungsi Pasar
1) Fungsi Distribusi Produk
Pasar sebagai fungsi distribusi berarti untuk pasar memegang peran dalam
kegiatan menyalurkan barang atau jasa yang diproduksi produsen ke
konsumen. Pasar berfungsi sebagai tempat distribusi produk karena di
dalamnya terdapat banyak konsumen atau pembeli. Di dalam pasar pun juga
terdapat para penjual yang berperan sebagai distributor dari barang produksi
pihak lain (produsen).
D. Struktur Pasar
Struktur pasar dapat terbentuk dari jumlah pembeli, penjual, skala produksi, dan
jenis produksi. Berbagai hal ini merupakan hal penting untuk mengubah tingkah laku
serta kinerja pasar. Struktur pasar berdasarkan pada perbedaan jumlah penjual dan
pembeli, dapat terdiri dari :
1) Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah pasar yang mempunyai 5 syarat utama,
yakni :
a. Jumlah penjual dan pembeli yang banyak
b. Barang dan jasa yang diperjualbelikan sifatnya homogeny, atau barang
dan jasa yang diperdagangkan antara satu penjual dan lainnya sama, tidak
ada unsur atau merek yang membedakannya. Contoh : Sayuran, Ikan, dan
lainnya.
c. Penjual dan pembeli bebas untuk keluar masuk pasar. Jadi, masing –
masing orang mempunyai hak menjadi penjual ataupun pembeli di pasar
ini.
d. Informasi pasar bersifat sempurna. Berarti para pedagang memahami
karakteristik barang atau jasa yang dijual serta pembeli juga mengerti
kondisi dan kualitas barang yang hendak dibeli. Oleh karenanya,
informasi bersifat sempurna sehingga para pedagang ataupun pembeli
tidak tertipu.
e. Harga terbentuk di pasar. Berarti harga yang ditentukan dari hasi interaksi
penjual dan pembeli didasarkan pada kekuatan permintaan dan penawaran
sampai mencapai harga kesepakatan.
a. Pasar Monopoli adalah pasar yang dikuasai satu orang penjual saja. Di
dalam Pasar Monopoli, kekuasaan yang tertinggi dipegang oleh pihak
penjual yang hanya satu saja tersebut, karenanya kondisi pasar dapat
langsung berubah karena tindakan penjual tersebut saja.
b. Pasar Oligopoli, adalah jenis pasar yang dikuasai beberapa perusahaan
dengan hasil produksi barang atau jasa yang sejenis. Jadi, di dalam pasar
oligopoly, terjadi persaingan barang atau jasa yang hanya dilakukan oleh
beberapa perusahaan tadi saja. Beberapa perusahaan ini bersaing dengan
mengunggulkan produknya masing-masing. Persaingan antar perusahaan
dapat dilakukan dari segi kualitas produk atau pun harga produk.
c. Pasar Persaingan Monopolistik, adalah jenis pasar yang berada antara pasar
monopoli dan pasar persaingan. Pasar persaingan monopolistik tidak
memenuhi persyaratan barang atau jasa yang sifatnya homogen dan tidak
memenuhi syarat menjadi pasar persaingan sempurna. Barang atau jasa
sifatnya tidak homogen karena mempunyai merk yang berbeda-beda
sehingga harga dan kualitasnya dapat berbeda. Persaingan pada pasar jenis
ini terjadi antara beberapa penjual dan beberapa pembeli saja untuk barang
sejenis.
d. Pasar Monopsoni, adalah jenis pasar yang hanya terdiri dari satu pembeli
saja atau tunggal dan terdapat banyak penjual. Dalam pasar jenis ini,
pembeli memiliki peran yang dominan. Keuntungan pasar jenis ini adalah
kualitas barangnya yang relatif lenbih bagus, harga terjangkau. Sedangkan
keburukannya produk yang dianggap tidak bagus oleh pembeli, seringkali
menyebabkan kerugian pada produsen. Contoh pasar jenis ini adalah
peternak sapi yang hanya dapat menjual hasil susu sapinya pada koperasi
susu.
e. Pasar Oligopsoni, adalah jenis pasar yang terdiri dari beberapa orang
pembeli, atua lebih dari 2 pembeli dengan banyak penjual atau produsen.
Dalam pasar jenis ini, peran pembeli juga lebih dominan. Karenanya, harga
barang atau jasa dipengaruhi oleh penawaran atau permintaan. Contoh :
Pasar Kopi, atau tembakau.
Perbedaan:
a. Jenis-jenis barang yang dijual pada pasar tradisonal terfokus pada kebutuhan
sandang-pangan sehari-hari dan kebutuhan primer, sedangkan pasar modern
jenis-jenis barang yang di jual adalah beragam dari barang-barang premis,
subtitusi bahkan ekslusif.
b. Penjual yang beraktifitas dalam pasar modern pada dasarnya telah memiliki
pengalaman dalam pengatahuan bisnis sedangkan penjual yang beraktifitas
dalam pasar tradisional hanya berharap pada nasib keuntungan
c. Pasar modern menawarkan diskon dan freebies sedangkan pasar tredisional
tidak ada
d. Pasar modern lebih bersih dari pasar tradisional
e. Pembeli yang datang pada pasar tradisional pada umumnya masyarakat
menengah kebawah dan masyarakat berekonomi rendah. Sedangkan pembeli
pada pasar modern umumnya masyarakat menengah ke atas dan masyarakat
ekonomi tinggi
f. Pembeli yang datang pada pasar modern berasal dari masyarakat setempat dan
masyarakat luar daerah sedangkan pasar tradisional pembelinya hanya dari
masyarakat setempat.
g. Modal yang di milik oleh penjual di pasar modal jumlahnya relative besar
sedangkan penjual di pasar tradisional memiliki modal yang relative rendah.
h. Pasar modern tidak dapat tawar menawar sedangkan pasar tradisional dapat
tawar-menawar.
2) Pendekatan Marginal
Perusahaan memaksimumkan keuntungan pada saat penerimaan
marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC).Biaya Marginal (MC)
adalah perubahan biaya total perunit perubahan output.
Penerimaan Marginal (MR) adalah perubahan penerimaan total per
unit output atau penjualan.Hasil Penjualan Marjinal,satu konsep (istilah)
mengenai hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam analisis
penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil
penjualan marjinal (MR yang merupakan singkatan dari perkataan
Marjinal’Revenue), yaitu tambahan hasil penjualanjangdiperoleh perusahaan
dari menjual satu unit lagi barangyang diproduksikannya.Dalam pasar
persaingan sempurna berlaku keadaan berikut harga hasil penjualan rata-rata
hasil penjualan marjinal.Kurva d() = AR0 = MRn menggambarkan kesamaan
tersebut pada harga Rp 3000, dan kurva d0 = AR0 = MR0 menggambarkan
kesamaan tersebut pada harga Rp 6000.
Mencari Keuntungan Maksimum Dengan Pendekatan Marginal
Pendekatan Biaya Marjinal dan Hasil Penjualan Marjinal.Dalam jangka
pendek terdapat empat kemungkinan dalam corak keuntungan atau kerugian
perusahaan (atau keadaan keseimbangan perusahaan),yaitu; :
a. Mendapat untung luar biasa (untung melebihi normal)
b. Mendapat untung normal
c. Mengalami kerugaian tetapi masih dapat membayar biaya berubah
d. Dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan.
3) Pendekatan Rata-rata
Hasil Penjualan Rata-rata,untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan
sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang diproduksi
perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan yang
dihadapi perusahaan. Dengan demikian kurva ini adalah kurva hasil penjualan
rata-rata pada harga barang sebanyak Rp 3000 (dan dinyatakan sebagai AR^.
Kalau harga barang yang dijual perusahaan adalah Rp 6000, kurva d} = AR} =
MRj adalah kurva permintaan dan juga kurva hasil penjualan rata-rata pada harga
Rp 6000.
Dalam mencari keuntungan maksimum dengan pendekatan rata-rata,yaitu
menggabungkan antara pasar persaingan sempurna dengan persaingan pasar
tidak sempurna.
Contoh Soal:
60 – 6X = 48 – 2Y 20X = 80
2Y = 6X + 48 – 60 X = 4 unit
2Y = 6X – 12 Y = 3(4) – 6 = 12 – 6 = 6 unit
Y = 3X – 6
Konsumen akan memperoleh kepuasan maksimum jika mengkonsumsi
barang X sebanyak 4 unit dan barang Y sebanyak 6 unit.