Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH EKONOMI MIKRO

TOPIK PASAR

ISNA ROHAYU
05011181722085

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
PASAR

A. Pengertian Pasar
Pasar merupakan proses bertemunya penjual dan pembeli, baik dilakukan
secara langsung maupun tidak langsung, dengan tujuan untuk transaksi barang
atau jasa serta menetapkan harga keseimbangan yang sesuai dengan penawaran
dan permintaan.

B. Ciri – Ciri Pasar


1) Terdapat calon penjual dan pembeli
2) Terdapat barang atau jasa yang diperjualbelikan
3) Terdapat Interaksi antara penjual dan pembeli, yang dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung
4) Terdapat proses permintaan dan penawaran oleh kedua pihak

C. Fungsi Pasar
1) Fungsi Distribusi Produk
Pasar sebagai fungsi distribusi berarti untuk pasar memegang peran dalam
kegiatan menyalurkan barang atau jasa yang diproduksi produsen ke
konsumen. Pasar berfungsi sebagai tempat distribusi produk karena di
dalamnya terdapat banyak konsumen atau pembeli. Di dalam pasar pun juga
terdapat para penjual yang berperan sebagai distributor dari barang produksi
pihak lain (produsen).

2) Fungsi Penetapan Harga / Nilai


Interaksi yang terjadi antara pembeli dan penjual akan mengakibatkan adanya
permintaan dan penawaran kedua belah pihak. Dari interaksi tersebut, akan
ada kesepakatan mengenai harga keseimbanga yang dicapai. Dalam hal inilah,
pasar berfungsi sebagai tempat untuk menetapan harga atau nilai dari suatu
barang atau jasa yang diperjualbelikan. Penetapan ini adalah hasil dari
interaksi dan kesepakatan antara penjual dan pembeli.
3) Fungsi Promosi
Pasar menjadi tempat berkumpulnya para konsumen. Karenanya, pasar dapat
berfungsi sebagai area promosi yang sempurna bagi para produsen. Para
produsen dapat memperkenalkan produk –produk mereka pada konsumen
yang jumlahnya banyak. Biasanya, para produsen akan melakukan penawaran
menarik untuk mengundang minat konsumen, semisal dengan penawaran
harga yang rendah.

4) Fungsi Penyerapan Tenaga Kerja


Pasar tak hanya terdiri dari penjual dan pembeli saja. Ada juga pihak lain yang
dapat terlibat dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung di pasar ini.
Misalnya saja seperti para tukang sapu, pengangkut sampah, tukang ojek,
tukang parkir, dan lainnya. Oleh karenanya, pasar juga dapat berfungsi
sebagai tempat penyerapan tenaga kerja.

D. Struktur Pasar
Struktur pasar dapat terbentuk dari jumlah pembeli, penjual, skala produksi, dan
jenis produksi. Berbagai hal ini merupakan hal penting untuk mengubah tingkah laku
serta kinerja pasar. Struktur pasar berdasarkan pada perbedaan jumlah penjual dan
pembeli, dapat terdiri dari :
1) Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah pasar yang mempunyai 5 syarat utama,
yakni :
a. Jumlah penjual dan pembeli yang banyak
b. Barang dan jasa yang diperjualbelikan sifatnya homogeny, atau barang
dan jasa yang diperdagangkan antara satu penjual dan lainnya sama, tidak
ada unsur atau merek yang membedakannya. Contoh : Sayuran, Ikan, dan
lainnya.
c. Penjual dan pembeli bebas untuk keluar masuk pasar. Jadi, masing –
masing orang mempunyai hak menjadi penjual ataupun pembeli di pasar
ini.
d. Informasi pasar bersifat sempurna. Berarti para pedagang memahami
karakteristik barang atau jasa yang dijual serta pembeli juga mengerti
kondisi dan kualitas barang yang hendak dibeli. Oleh karenanya,
informasi bersifat sempurna sehingga para pedagang ataupun pembeli
tidak tertipu.
e. Harga terbentuk di pasar. Berarti harga yang ditentukan dari hasi interaksi
penjual dan pembeli didasarkan pada kekuatan permintaan dan penawaran
sampai mencapai harga kesepakatan.

2) Pasar Persaingan Tidak Sempurna


Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar yang dapat terbentuk akibat
dalam pasar tersebut tidak memenuhi salah satu atau beberapa syarat yang ada
dalam pasar persaingan sempurna. Pasar persaingan tidak sempurna, terbagi
lagi dalam beberapa jenis pasar dengan ciri khas tersendiri, meliputi:

a. Pasar Monopoli adalah pasar yang dikuasai satu orang penjual saja. Di
dalam Pasar Monopoli, kekuasaan yang tertinggi dipegang oleh pihak
penjual yang hanya satu saja tersebut, karenanya kondisi pasar dapat
langsung berubah karena tindakan penjual tersebut saja.
b. Pasar Oligopoli, adalah jenis pasar yang dikuasai beberapa perusahaan
dengan hasil produksi barang atau jasa yang sejenis. Jadi, di dalam pasar
oligopoly, terjadi persaingan barang atau jasa yang hanya dilakukan oleh
beberapa perusahaan tadi saja. Beberapa perusahaan ini bersaing dengan
mengunggulkan produknya masing-masing. Persaingan antar perusahaan
dapat dilakukan dari segi kualitas produk atau pun harga produk.
c. Pasar Persaingan Monopolistik, adalah jenis pasar yang berada antara pasar
monopoli dan pasar persaingan. Pasar persaingan monopolistik tidak
memenuhi persyaratan barang atau jasa yang sifatnya homogen dan tidak
memenuhi syarat menjadi pasar persaingan sempurna. Barang atau jasa
sifatnya tidak homogen karena mempunyai merk yang berbeda-beda
sehingga harga dan kualitasnya dapat berbeda. Persaingan pada pasar jenis
ini terjadi antara beberapa penjual dan beberapa pembeli saja untuk barang
sejenis.
d. Pasar Monopsoni, adalah jenis pasar yang hanya terdiri dari satu pembeli
saja atau tunggal dan terdapat banyak penjual. Dalam pasar jenis ini,
pembeli memiliki peran yang dominan. Keuntungan pasar jenis ini adalah
kualitas barangnya yang relatif lenbih bagus, harga terjangkau. Sedangkan
keburukannya produk yang dianggap tidak bagus oleh pembeli, seringkali
menyebabkan kerugian pada produsen. Contoh pasar jenis ini adalah
peternak sapi yang hanya dapat menjual hasil susu sapinya pada koperasi
susu.
e. Pasar Oligopsoni, adalah jenis pasar yang terdiri dari beberapa orang
pembeli, atua lebih dari 2 pembeli dengan banyak penjual atau produsen.
Dalam pasar jenis ini, peran pembeli juga lebih dominan. Karenanya, harga
barang atau jasa dipengaruhi oleh penawaran atau permintaan. Contoh :
Pasar Kopi, atau tembakau.

E. Jenis Jenis Pasar


Kita mengenal ada berbagai jenis pasar. Pengelompokkan jenis pasar ini dapat
didasarkan pada berbagai hal. Berikut adalah jenis jenis pasar berdasarkan berbagai
kelompoknya.

1) Jenis pasar berdasarkan wujud dan ketersediaan barang yang diperjualbelikan:


a. Pasar Konkret (Pasar Nyata)
Pasar Konkret merupakan bentuk pasar yang menjadi tempat terjadinya
hubungan atau interaksi antara penjual dan pembeli secara langsung atau
bertatap muka, dengan barang atau jasa yang diperjualbelikan dapat langsung
ditunjukkan di tempat tersebut. Sederhananya, pasar konkrit adalah pasar yang
wujudnya bisa dilihat secara nyata. Contoh pasar konkret adalah pasar
tradisional.
b. Pasar Abstrak (Pasar Tidak Nyata)
Pasar Abstrak atau pasar tidak nyata merupakan pasar sebagai tempat
terjadinya hubungan atau interaksi antara pedagang dan pembeli yang terjadi
secara tidak langsung dan tanpa bertatap muka. Barang yang diperjualbelikan
juga sifatnya abstrak, atau tidak dapat langsung dilihat maupun dimiliki. Jadi,
pasar abstrak tidak memiliki wujud nyata yang dapat dilihat proses
transaksinya. Contoh pasar abstrak adalah Pasar Saham dan Pasar Modal.

2) Jenis Pasar Berdasarkan Waktu Terjadinya


Berdasarkan pada waktu terjadinya, jenis pasar terdiri dari :
a. Pasar Harian, adalah pasar dengan aktivitas yang berlangsung setiap hari.
Contoh pasar harian adalah pasar pagi atau pasar saham.
b. Pasar Mingguan, adalah pasar dengan aktivitas yang berlangsung satu kali
dalam satu minggu. Contoh pasar mingguan Pasar Senin.
c. Pasar Bulanan, adalah pasar dengan aktivitas yang berlangsung satu bulan
sekali, dan aktivitas tersebut dapat berlangsung selama lebih dari satu hari.
d. Pasar Tahunan, adalah pasar dengan aktivitas yang berlangsung setiap satu
tahun sekali, dengan durasi aktivitas pasar ini dapat berlangsung beberapa
hari sampai lebih dari satu bulan. Contoh pasar tahunan adalah pameran
tahunan.
e. Pasar Temporer, adalah pasar dengan aktivitas yang berlangsung pada
waktu tertentu saja dan terjadi secara tidak rutin. Pasar jenis ini umumnya
dibuka untuk merayakan peristiwa tertentu. Contoh pasar temporer adalah
Bazar.

3) Jenis Pasar Berdasarkan Luas Jangkauannya


Berdasarkan pada luas jangkauannya, jenis pasar dapat digolongkan ke dalam
beberapa kelompok berikut :
a. Pasar Lokal, adalah pasar tempat terjadi hubungan atau interaksi antara
pembeli dan penjual hanya pada suatu daerah atau wilayah tertentu. Pasar
lokal juga sering disebut pasar daerah. Contoh pasar lokal adalah pasar pagi
yang berlokasi di daerah tertentu.
b. Pasar Nasional, adalah pasar tempat terjadi hubungan atau interaksi antara
penjual dan pembeli yang berasal dari berbagai daerah atau wilayah di dalam
satu negara. Contoh pasar nasional adalah pasar Batu Akik.
c. Pasar Internasional, adalah pasar tempat terjadinya transaksi jual beli guna
kepentingan masyarakat internasional. Contoh pasar internasional adalah
pamerah internasional.

4) Jenis Pasar Berdasarkan Hubungannya dengan Proses Produksi


Berdasarkan pada hubungannya dengan proses produksi, jenis pasar
dibedakan ke dalam :
a. Pasar Output (Pasar Produk)
Pasar Output adalah pasar tempat terjadinya suatu proses interaksi antara
pedagang dan pembeli yang bertujuan untuk melakukan permintaan atau
penawaran, untuk barang atau jasa yang merupakan hasil produksi
perusahaan. Contoh pasar output adalah pasar pagi, pasar lokal, pasar
swalayan, dan pasar lain pada umumnya.
b. Pasar Input
Pasar Input adalah pasar sebagai tempat yang menyediakan berbagai faktor
produksi yang digunakan oleh pihak produsen untuk dapat menghasilkan
barang atau jasa yang diinginkan. Contoh pasar input adalah Pasar Sumber
daya alam atau tanah, pasr Tenaga Kerja, pasar Modal, dan Kewirausahaan.

5) Jenis Pasar Berdasarkan Strukturnya (Jumlah Penjual dan Pembelinya)


Pasar berdasarkan pada strukturnya terdiri dari :
a. Pasar Persaingan Sempurna
b. Pasar Persaingan Tidak Sempurna, yang terbagi ke dalam :
 Pasar Monopoli
 Pasar Oligopoli
 Pasar Monopolistik
 Pasar Monopsoni
 Pasar Oligopsoni

F. Perbedaan dan Persamaan Pasar Tradisional dan Pasar Modern


Persamaan:
a. Sama-sama menjual bahan makanan, seperti sayuran, buah-buahan, beras,
ikan, daging, dan bumbu dapur
b. Sama-sama menjual kebutuhan seperti pakaian, peralatan rumah tangga dan
lain sebagainya

Perbedaan:
a. Jenis-jenis barang yang dijual pada pasar tradisonal terfokus pada kebutuhan
sandang-pangan sehari-hari dan kebutuhan primer, sedangkan pasar modern
jenis-jenis barang yang di jual adalah beragam dari barang-barang premis,
subtitusi bahkan ekslusif.
b. Penjual yang beraktifitas dalam pasar modern pada dasarnya telah memiliki
pengalaman dalam pengatahuan bisnis sedangkan penjual yang beraktifitas
dalam pasar tradisional hanya berharap pada nasib keuntungan
c. Pasar modern menawarkan diskon dan freebies sedangkan pasar tredisional
tidak ada
d. Pasar modern lebih bersih dari pasar tradisional
e. Pembeli yang datang pada pasar tradisional pada umumnya masyarakat
menengah kebawah dan masyarakat berekonomi rendah. Sedangkan pembeli
pada pasar modern umumnya masyarakat menengah ke atas dan masyarakat
ekonomi tinggi
f. Pembeli yang datang pada pasar modern berasal dari masyarakat setempat dan
masyarakat luar daerah sedangkan pasar tradisional pembelinya hanya dari
masyarakat setempat.
g. Modal yang di milik oleh penjual di pasar modal jumlahnya relative besar
sedangkan penjual di pasar tradisional memiliki modal yang relative rendah.
h. Pasar modern tidak dapat tawar menawar sedangkan pasar tradisional dapat
tawar-menawar.

G. Memperoleh Keuntungan Maksimum


Keuntungan maksimum adalah keuntungan penuh dari output yang telah di
produksi sebelumnya.
1) Pendekatan Total
Laba Total (p) adalah perbedaan antara penerimaan total (TR) dan biaya total
(TC). Laba terbesar terjadi pada selisih posistif terbesar antara TR dengan TC.
Pada selisih negative antar TR dengan TC perusahaan mengalami kerugian,
sedang jika TR = TC perusahaan berada pada titik impas.
Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut:
a. Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara
keuntungan maksimum dengan ongkos minimum.
b. Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC. Hasil Penjualan
Total,seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual
barangjang diproduksikannja dinamakan hasil penjualan total (TR:yaitu dari
perkataan Total Revenue). Telah diterangkan bahwa dalam persaingan
sempurna harga tidak akan berubah walau bagaimanapun banyaknya jumlah
barang yang dijual perusahaan.Ini menyebabkan kurva penjualan total (TR)
adalah berbentuk garis lurus yang bermula dari titik O.
c. Mencari Keuntungan Dengan Pendekatan Total:
Kurva TC berada di atas kurva TR menggambarkan bahwa perusahaan
mengalami kerugian. Produksi mencapai diantara 2 sampai 9 unit kurva TC
berada di bawah kurva TR,perusahaan memperoleh keuntungan.Menentukan
Keuntungan Maksimum dengan Kurva Biaya dan Penjualan Total.Garis
tegak di antara TC dan TR,garis tegak yang terpanjang produksi adalah 7
unit,menggambarkan keuntungan yang paling maksimum.Produksi mencapai
10 unit atau lebih kurva TC telah beada di atas kurva TR kembali,
perusahaan mengalami kerugian kembali.Perpotongan di antara kurva TC
dan kurva TR dinamakan titik impas (break-even point) yang
menggambarkan biaya total yang dikeluarkan perusahaan adalah sama
dengan hasil penjualan total yang diterimanya.Perpotongan tersebut berlaku
di dua titik,yaitu titik A dan titik B.

2) Pendekatan Marginal
Perusahaan memaksimumkan keuntungan pada saat penerimaan
marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC).Biaya Marginal (MC)
adalah perubahan biaya total perunit perubahan output.
Penerimaan Marginal (MR) adalah perubahan penerimaan total per
unit output atau penjualan.Hasil Penjualan Marjinal,satu konsep (istilah)
mengenai hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam analisis
penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil
penjualan marjinal (MR yang merupakan singkatan dari perkataan
Marjinal’Revenue), yaitu tambahan hasil penjualanjangdiperoleh perusahaan
dari menjual satu unit lagi barangyang diproduksikannya.Dalam pasar
persaingan sempurna berlaku keadaan berikut harga hasil penjualan rata-rata
hasil penjualan marjinal.Kurva d() = AR0 = MRn menggambarkan kesamaan
tersebut pada harga Rp 3000, dan kurva d0 = AR0 = MR0 menggambarkan
kesamaan tersebut pada harga Rp 6000.
Mencari Keuntungan Maksimum Dengan Pendekatan Marginal
Pendekatan Biaya Marjinal dan Hasil Penjualan Marjinal.Dalam jangka
pendek terdapat empat kemungkinan dalam corak keuntungan atau kerugian
perusahaan (atau keadaan keseimbangan perusahaan),yaitu; :
a. Mendapat untung luar biasa (untung melebihi normal)
b. Mendapat untung normal
c. Mengalami kerugaian tetapi masih dapat membayar biaya berubah
d. Dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan.
3) Pendekatan Rata-rata
Hasil Penjualan Rata-rata,untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan
sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang diproduksi
perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan yang
dihadapi perusahaan. Dengan demikian kurva ini adalah kurva hasil penjualan
rata-rata pada harga barang sebanyak Rp 3000 (dan dinyatakan sebagai AR^.
Kalau harga barang yang dijual perusahaan adalah Rp 6000, kurva d} = AR} =
MRj adalah kurva permintaan dan juga kurva hasil penjualan rata-rata pada harga
Rp 6000.
Dalam mencari keuntungan maksimum dengan pendekatan rata-rata,yaitu
menggabungkan antara pasar persaingan sempurna dengan persaingan pasar
tidak sempurna.

Contoh Soal:

 Seorang konsumen mengkonsumsi dua macam barang, yaitu X dan Y. total


kepuasan (TU) yang diperoleh dalam mengkonsumsi kedua macam barang
tersebut ditunjukkan dalam persamaan:
TU = 10X +24Y – 0,5X2 – 0,5Y2
TU adalah total kepuasan dalam mengkonsumsi barang X dan Y
X adalah jumlah barang X yang dikonsumsi
Y adalah jumlah barang Y yang dikonsumsi
Harga barang X diketahui Rp. 2 harga barang Y adalah Rp. 6 dan anggaran
yang tersedia untuk membeli barang X dan barang Y adalah Rp. 44.
 Pertanyaan:
Tentukan berapa jumlah barang X dan jumlah barang Y yang harus
dikonsumsi agar konsumen tersebut memperoleh kepuasan total (total utility)
maksimum. Tentukan kepuasan total yang dapat diperoleh dari
mengkonsumsi barang X dan barang Y.
1. Jika harga barang X turun dari Rp. 2 menjadi Rp.1, tentukan jumlah barang
X dan jumlah barang Y harus dikonsumsi agar diperoleh kepuasan total
maksimum. Tentukan kepuasan total yang dapat diperoleh dari konsumsi
barang X dan barang Y.
2. Dengan berasumsi bahwa hubungan antara harga barang X dan jumlah
barang X yang diminta adalah linear, tentukan persamaan kurva permintaan
konsumen terhadap barang X. gambarkan kurva permintaan terhadap
barang X.
 Jawaban:
1. Konsumen akan memperoleh kepuasan maksimum jika kombinasi jumlah
barang X dan barang Y yang dikonsumsi memenuhi syarat keseimbangan
sebagai berikut:

Syarat keseimbangan I: Syarat keseimbangan II:

Px(Qx) + Py(Qy) = 1 Px(X) + Py(Y) = 1

TU = 10X + 24Y – 0,5X2 – 0,5Y2 2X + 6Y = 44

MUx = ∆TU/∆X = 10 – X 2X + 6(3X – 6) = 44

MUy = ∆TU/∆Y = 24 – Y 2X + 18X – 36 = 44

6(10 – X) = 2(24 – Y) 20X = 44 + 36

60 – 6X = 48 – 2Y 20X = 80

2Y = 6X + 48 – 60 X = 4 unit

2Y = 6X – 12 Y = 3(4) – 6 = 12 – 6 = 6 unit

Y = 3X – 6
Konsumen akan memperoleh kepuasan maksimum jika mengkonsumsi
barang X sebanyak 4 unit dan barang Y sebanyak 6 unit.

2. Kepuasan total yang dapat diperoleh dari mengkonsumsi barang X sebanyak


4 unit dan mengkonsumsi barang Y sebanyak 6 unit adalah
TU = 10X + 24Y – 0,5X2 – 0,5Y2 = 10(4) + 24(6) – 0,5(4)2 – 0,5(6)2
= 40 + 144 – 8 – 18 = 158 satuan kepuasan

Anda mungkin juga menyukai