DI SUSUN OLEH :
RIKA AFRIYANTI
VANI ROSALINA
SANDI ARIANSYAH
SISKA ANGELIA
WINDA JULIANA
YULIANTI
RIZKY DINAR F.
WAHAB
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum.wr.wb…
Alhamdulilah hirabbilalamin , dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT.
Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya maka dengan ini penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan lancar.
Terselesainya makalah ini berkat kerjasama dari berbagai pihak untuk itu penulis ucapkan
terimakasih kepada Ibu Selaku dosen pembimbing penulis serta rekan–rekan yang memberikan
masukan dan gagasan tentang makalah yang penulis susun.
penulis menyadari bahwa makalah kami banyak terdapat kekurangan dan kesalahan baik dari
isi maupun sistem penulisan, maka dari itu penulis mohon maaf dan mengucapkan terima kasih atas
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Semoga apa yang penulis sajikan pada makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Sumbawa, 2018
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI………………………………………………………………..………. Error!
Bookmark not defined.
3.1 KESIMPULAN………………………………………………………………………… 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Evaluasi adalah aktivitas yang direncanakan, berkelanjutan, dan terarah ketika klien dan
professional kesehatan menentukan kemajuan klien menuju pencapaian tujuan atau hasil keefektifan
rencana asuhan keperawatan dengan tindakan intelektual dalam melengkapi proses keperawatan
yang menandakan keberhasilan untuk diagnosa keperawatan, rencana intervensi dan
implementasinya. Tahap evalausi memungkinkan perawat dalam memonitor apa yang terjadi selama
pengkajian, analisis, perencanaan dan implementasi intervensi (Nursalam, 2008).
a. Mengumpulkan data yang berhubungan dengan hasil yang diharapkan (indicator NOC).
Dengan menggunakan hasil yang diharapkan dan dinayatakan dengan jelas, tepat dan dapat
diukur sebagai panduan perawat mengumpulkan data sehingga dapat ditarik kesimpulan apakah
tujuan bisa tercapai.
b. Membandingkan data dengan hasil
Apabila dua bagian pertama proses evaluasi telah dilaksanakan secara efektif, relative mudah
dalam menentukan apakah hasil yang diharapkan telah tercapai. Perawat atau klien berperan
aktif dalam membandingkan respon aktual klien dengan hasil yang diharapkan. Dalam
menentukan apakah tujuan telah tercapai, perawat dapat menarik salah satu dari tiga
kemungkinan kesimpulan.
1) Tujuan tercapai yaitu respon klien sama seperti apa yang diharapkan
2) Tujuan tercapai sebagian yaitu tujuan jangka pendek tercapai, dalam tujuan jangka
panjang tidak tercapai dan hasil yang diharapkan hanya tercapai sebagian
3) Tujuan tidak tercapai yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang tidak
tercapai
c. Menghubungkan tindakan keperawatan dengan hasil
Aspek ke empat evaluasi adalah menentukan apakah tindakan keperawatan memiliki kaitan
dengan hasil.Jangan mengasumsikan tindakan keperawatan sebagai penyebab atau satu-satunya
faktor dalam mencapai, sebagian mencapai atau tidak mencapai tujuan.
d. Menarik kesimpulan tentang status
Ketika tujuan tercapai perawat dapat menarik salah satu kesimpulan berikut tentang status
masalah klien.
1) Masalah actual yang dinyatakan dalam diagnosa keperawatan sudah diselesaikan:
masalah potensial dicegah dan faktor resiko tidak ada lagi. Perawat mendokumentasikan
bahwa tujuan telah tercapai dan mengehentikan asuhan untuk masalah tersebut.
2) Masalah potensial yang dinyatakan dalam diagnosis keperawatan dapat dicegah akan
tetapi faktor resiko masih ada. Kasus ini perawat mempertahankan masalah renacana asuhan.
3) Masalah aktual tetap ada walaupun beberapa tujuan tercapai.
e. Melanjutkan, memodifikasi dan mengakhiri rencana asuhan keperawatan.
Setelah menarik kesimpulan tentang masalah klien, perawat memodifikasi rencana asuhan sesuai
indikasi. Pemeriksaan perawat lebih lanjut adalah:
1) Pengkajian
Data dasar yang tidak lengkap atau tidak benar mempengaruhi semua langkah proses
keperawatan berikutnya dan rencana asuhan. Data yang tidak lengkap, perawat harus mengkaji
kembali klien dan mencatat data baru. Pada beberapa kasus, data yang baru dapat
mengindikasikan pentingnya menegakkan diagnosa keperawatan baru, tujuan baru, dan program
keperawatan baru.
2) Diagnosis
Jika data dasar tidak lengkap, pernyataan diagnosis yang baru mungkin diperlukan. Jika data
lengkap, perawat harus menganlisis apakah masalah diidentifikasi dengan benar dan apakah
diagnosis keperawatan relevan dengan data dasar tersebut. Perawat merevisi dan menambah
diagnosis baru sesuai kebutuhan
3) Perencanaan: hasil yang diharapkan
Apabila diagnosis keperawatan tidak akurat, tampak jelas pernyataan tujuan perlu direvisi.
Tujuan yang tidak realistis memerlukan koreksi. Perawat harus menentukan apakah prioritas
berubah atau apakah klien tetap setuju denagn prioritas tersebut.
4) Perencanaan: program keperawatan
Perawat menginvestigasi apakah intervensi keperawatan berhubungan dengan tercapainya tujuan
dan apakah telah dipilih intervensi keperawatan yang baik. Apabila diagnosa dan tujuan tepat
intervensi keperawatan yang dipilih mungkin bukan merupakan intervensi yang terbaik dalam
mencapai tujuan.
5) Implementasi
Setelah membuat modifikasi yang diperlukan pada rencana asuhan, perawat
mengimplemenatsikan rencana yang telah dimodifikasi dan memulai siklus proses keperawatan
kembali
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk melihat
keberhasilannya. Bila tidak / belum berhasil pelu disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan
keperawatan mungkin tidak dapat dilaksanakan dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu
dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga. Tahapan evaluasi
dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan
selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir. Evaluasi
disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional.
S : Adalah hal – hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subyektif setelah dilakukan intervensi
keperawatan missal : keluarga menyatakan nyerinya berkurang.
O : Adalah hal – hal yang ditemui perawat secara obyektif setelah dilakukan intervensi
keperawatan, missal ; BB naik 1 kg dalam 1 bulan.
A : Adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan yang terkait dengan
diagnosa.
P : Adalah perencanaan yang kan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahapan evaluasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Evaluasi adalah proses penilaian pencapaian tujuan serta pengkajian ulang rencana
keperawatan.
2. Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam mecapai tujuan.
3. Proses evaluasi
• Mengukur pencapaian tujuan klien
• Membandingkan data yang terkumpul dengan tujuan dan pencapaian tujuan
4. Komponen evaluasi
• Menentukan kriteria, standar, dan pertanyaan evaluasi
• Mengumpulkan data mengenai keadaan klien terbaru
• Menganalisa dan membandingkan data terhadap kriteria dan standar
• Merangkum hasil dan membuat kesimpulan
• Melaksanakan tindakan yang sesuai berdasarkan kesimpulan
5. Dokumentasi keperawatan berguna sebagai sarana komunikasi dan berkaitan dengan aspek
legal serta jaminan dalam pemberian kualitas pelayanan.
B. Saran
Sebagai mahasiswa keperawatan sudah sepatutnya memahami tahapan dalam proses
keperawatan yaitu asuhan keperawatan karena sejatinya inilah yang menjadi dasar bagi tenaga
keperawatan dalam menjalankan tugasnya.
DAFTAR PUSTAKA
Achjar, Komang Ayu Henny. 2010. Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga (Bagi
Mahasiswa Keperawatan & Praktisi Perawat Perkesmas). Jakarta: Sagung Seto.
Ali, Zaidin. 2009. Dasar-dasar Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: EGC
Meirisa, Rohana. 2013. Asuhan Keperawatan Keluarga Bapak T Dengan Ketidakefektifan
Bersihan Jalan Napas Pada Masalah Kesehatan Tuberkulosis Paru Di Rw 01 Kelurahan Cisalak
Pasar, Cimanggis, Depok (Online), (http://lib.ui.ac.id/ Meirisa.pdf, diakses 6 Mei 2016).
Mubarak, dkk., 2011. Ilmu Keperawatan Komunitas 2: Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Salemba
Medika.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
RUMAH SEHAT RUMAH IDAMAN
I. IDENTIFIKASI MASALAH
Rumah sehat adalah suatu tempat untuk berlindung terhadap gangguan dari luar antara lain
untuk melindungi dari panas, hujan, angina dan gangguan lainnya sehingga dapat tinggal dari rasa
aman dan tenteram serta rumah tersebut memenuhi syarat-syarat kesehatan.
Perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku
sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
II. PENGANTAR
Bidang Studi : Kesehatan Lingkungan Keluarga
Topik : Kesehatan Lingkungan Keluarga
Subtopik : Rumah sehat Rumah Idaman
Sasaran : keluarga kampung melayu
Hari / Tanggal : senin 27 maret 2018
Jam : 08.00
Waktu : 25 menit
V. MATERI
Terlampir
VI. MEDIA
Materi SAP
VII. METODE
Ceramah
Tanya Jawab
X. EVALUASI
Metode Evaluasi : Tanya jawab
Jenis Pertanyaan : lisan
Jumlah Soal : 3 soal
DAFTAR PUSTAKA
www.dinkes.go.id
http://www.tempo.co.id/
http://situs.kesrepro.info/
Maryati, S., 1994, Kesehatan Keluarga dan Lingkungan, Kanisius, Jakarta.
Slamet, J., S., 1996., Kesehatan lingkungan, Gajah Mada Univercity Press, Yogyakarta.
Kusmana, Dede. 1992. Olahraga pada usia Lanjut. Simposium Menuju Hidup Sehat pada Usia
Lanjut. Bogor, 7 November.