Anda di halaman 1dari 6

uraDifusi Molekuler

Difusi Molekuler merupakan transfer massa yang disebabkan gerakan molekuler


secara acak dalam fluida diam atau dalam fluida yang mengalir secara laminer.
Transfer molekuler juga disebut transfer molekul dalam satu fase. Gerakan molekul ini
disebabkan karena adanya gradien atau perbedaan konsentrasi. Difusi molekuler dapat
terjadi di fluida ( gas atau cairan ) dan di dalam padatan. Difusi molekuler dalam
padatan lebih lambat daripada di dalam fluida , hal ini di karnakan tidak adanya gerak
padatan dalam padatan.
Difusi molekuler merupakan perpindahan suatu molekul melalui suatu fluida
dengan pergerakan yang acak dalam fluida diam atau dalam fluida yang mengalir
secara laminer. Suatu molekul yang bergerak lurus kemudian akan bergerak secara
acak karena bertabrakan dengan molekul yang lain, pergerakan molekul seperti ini
disebut Random-Walk Process
Laju difusi dapat dinaikkan dengan cara pengadukan sehingga kondisi
kesetimbangan dapat lebih cepat tercapai.
Peristiwa lain yang juga termasuk sebagai peristiwa difusi adalah tinta biru yang
diteteskan dalam air bening. Tinta akan berdifusi perlahan-lahan ke seluruh bagian
air hingga diperoleh kondisi kesetimbangan (tidak adanya gradien konsentrasi). Untuk
menaikkan laju difusi dapat dilakukan pengadukan, sehingga kondisi kesetimbanga
dapat lebih cepat dicapai.Difusi tidak terbatas hanya pada perpindahan lapisan
stagnant (diam) zat padat atau zat cair saja. Difusi juga terjadi dalam fase fluida
pencampuran fisika dan pusaran aliran turbulen, sama seperti aliran kalor dalam fluida
dapat terjadi karena konveksi. Peristiwa ini disebut difusi pusaran ( Eddy diffusion)
Pada fluida yang mengandung banyak komponen yang akan berdifusi dalam
keadaan diam berlaku hukum Frick untuk campuran antara hukum A dan B,yaitu:
J az = -c D AB dXA / dz
Dengan :
J*AZ = flux molar komponen A pada arah sumbu z untuk arah molekular
(kgmolA/s.m2)
DAB= difusi molekular molekul A melalui B (m2 /s)
Z = jarak difusi (m
C = konsentrasi A dan B (kgmol/m3)
XA= fraksi mol dari A dari campuran A dan B

Difusi Molekuler pada Cairan


Laju difusi molekuler untuk cairan lebih kecil apabila dibandingkan terhadap laju
difusi molekul gas. Hal ini disebabkan jarak antara molekul dalam fasa cair lebih rapat
apabila dibandingkan dalam fasa gas. Umumnya koefisien difusi untuk gas lebih besar
hingga105 kali koefisien difusi cairan. Namun fluks pada gas tidak berbeda jauh dari
fluks dalam cair yaitu 100 kali lebih cepat, hal itu disebabkan karena konsentrasi cair
lebih besar daripada konsentrasi dalam fasa gas
Persamaan difusi untuk cairan Jarak molekul dalam cairan lebih rapat daripada
dalam fasa gas, maka densitas danhambatan difusi pada cairan akan lebih besar. Hal
ini juga menyebabkan gaya interaksi antarmolekul sangat penting dalam difusi cairan.
Perbedaan antara difusi cairan dan difusi gasadalah bahwa pada difusi cairan difusifitas
sering bergantung pada konsentrasi daripadakomponen yang berdifusi.Equimolar
counterdiffusion, dimulai dengan persamaan umum fick kita dapat mensubstitusiuntuk
NA = NB pada keadaan steady state.

Koefisien Difusi Cairan


Pada penentuan koefisien difusi cairan digunakan sel difusi. Sel difusi tersebut
terdiri atas N pipa kapiler yang panjangnya 5 mm dan diameternya 1 mm. Jumlah mol
yang telah berdifusi selama selang waktu dt melalui N pipa kapiler adalah:
CM = perubahan konduktifitas per mol
K = konduktifitas dan tangki
Difusi Molekular Gas

Beberapa jenis proses difusi molekuler pada gas, yaitu :

1. Equimolar Counter diffusion Bila dua gas A dan B pada tekanan total konstan P dalam
dua ruang yang terhubung oleh pipa dimana terjadi difusi molekular pada kondisi
steady.
Pengaduk pada tiap ruang berfungsi untuk menjaga agar konsentrasi pada tiap ruang
tetapseragam. Tekanan parsial pA1> pA2dan pB2> pB1. Molekul A berdifusi ke kanan
danmolekul B ke kiri. Karena tekanan total P konstan, maka jumlah mol A yang
berdifusi kekanan harus sama dengan jumlah mol B yang ke kiri. Jika tidak, berarti
tekanan total tidak konstan.

2. Difusi Gas A dan Gas B dengan Konveksi Terjadi jika seluruh fluida berpindah dalam
aliran konveksi ke arah kanan. Kecepatan molar rata-rata seluruh fluida relatif terhadap
titik diam adalah vM m/s. Komponen A tetap berdifusi ke kanan, namun sekarang
kecepatan difusi vAd diukur relatif terhadap fluida yang bergerak. Kecepatan A relatif
terhadap titik diam adalah jumlah dari kecepatan difusi dan kecepatan konveksi.

Proses – proses yang terjadi dalam proses difusi:


· Dialisis : Suatu proses pemisahan berdasarkan lewatnya zat terlarut ( molekul lebih
besar ) dan pelarut yang tidak sama melalui membran yang berpori- pori sangat kecil.
· Osmosis : Suatu proses dimana hanya pelarut yang berpindah melalui membran
semi perrmeabel
· Ultrafiltrasi : Digunakan untuk memisahkan partikerl koloid dan molekul dengan
menggunakan suatu membran.
Difusi Fase Gas-Cair

TRANSFER MASSA ANTAR FASE DUA FILM


Ditinjau transfer massa solut (A) dari fluida I (gas) ke fluida II ( cairan).

1.Transfer massa dari badan utama fase I ke permukaan antar fase.


NA =

2. Transfer massa antar fase dari antar fase ke badan utama fase II.
NA =

3. Di batas antar fase, tidak ada tahana, sehingga terjadi keseimbangan.


PAi = f (XAi ; keseimbangan)

Perpindahan massa akan berlangsung selama ada perbedaan konsentrasi dilapisan


film. Jika konsentrasi di batas fase sudah sama dengan konsnentrasi di badan utama,
maka keadaan jenuh atau keseimbangan telah tercapai.

Dari uraian di atas, tampak bahwa hubungan keseimbangan menjadi sangat penting
untuk diketahui.
GAS-CAIR
Hubungan keseimbangan : data kelarutan, hukum Henry.

pA = H . XA

pA = tekanan parsial A di fase gas.


XA = fraksi mol A di fase cair.
H = konstanta keseimbangan Henry.

Sering dijumpai di operasi alat-alat transfer massa yang berdasarkan perbedaan


kelarutan ( absorber, stripper).

 GAS-CAIR
Hubungan keseimbangan : data kelarutan.
Sering dijumpai di operasi alat-alat transfer massayang berdasarkan perbedaan
kelarutan (absorber, stripper).

Anda mungkin juga menyukai