Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN

PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL

PUSKESMAS PEMBANGUNAN

TAHUN 2016

a. Pendahuluan

Pelayanan kesehatan tradisional adalah penerapan kesehatan tradisional


yang memanfaatkan ilmu biomedis dan biokultural dalam penjelasannya serta
manfaat dan keamanannya terbukti secara ilmiah. Pengobatan tradisional
merupakan salah satu upaya pengobatan dan/ atau peraatan cara lain di luar ilmu
kedokteran dan/ atau ilmu keperaatan,yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat
dalam mengatasi masalah kesehatan.

Obat tradisional adalah obat- obatan yang diolah secara tradisional,turun-


temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat- istiadat, kepercayaan atau
kebiasaan setempat, baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. Menurut
penelitian masa kini, obat- obatan tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan,
dan kini digencarkan penggunaanya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik
harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan
karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkan efek samping,
karena masih bisa dicerna oleh tubuh.

Beberapa perusahaan mengolah obat- obatan tradisional yang dimodifikasi


lebih lanjut. Bagian dari obat tradisional yang bisa dimanfaatkan adalah akar,
rimpang, batang, buah, daun dan bunga. Bentuk obat tradisional yang banyak dijual
di pasar dalam bentuk kapsul, serbuk, cair, simplisia dan tablet.

b. Latar Belakang

Tujuan pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah mewujudkan


Indonesia Sehat antara lain memuat harapan agar penduduk Indonesia memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan
merata.Sesuai dengan visi Puskesmas Pembangunan yaitu terwujudnya masyarakat
Kecamatan tarogong Kidul yang mandiri untuk hidup sehat. Untuk mewujudkan cita-
cita tersebut telah dilaksanakan berbagai upaya pembangunan kesehatan dan telah
menunjukkan perubahan yang bermakna berupa peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Walau demikian, berbagai fakta menyadarkan bahwa pelayanan
kesehatan yang bermutu, adil dan merata itu masih jauh dari harapan masyarakat
dan membutuhkan upaya yang sungguh-sungguh untuk mencapainya.

Berkembangnya pengobatan tradisional belum sepenuhnya dilakukan penataan


secara menyeluruh, sehingga pelayanan pengobatan tradisional masih apa adanya
dan belum sepenuhnya mendapat pembinaan, serta masih diragukan bila ditinjau
dari segi hygienis, seyogianya dilakukan penataan yang menyeluruh dan bertahap
agar pelayanan pengobatan tradisional aman digunakan, bermutu, bermanfaat, dan
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan hukum.

Ramuan yang digunakan oleh Batra hampir keseluruhannya terdiri lebih dari satu
jenis tanaman obat. Pengembangan pengobatan tradisional ramuan sarat dengan
nuansa pembinaan berbasis pada studi epidemilogik, mulai dari observasi.
Sementara itu rencana pengembangan obat bahan alam di Badan POM, mengarah
pada pengembangan produk yang terdiri dari atas satu jenis tanaman obat, melalui
pendekatan pengembangan obat pada umumnya yang berbasis pada uji klinik dan
banyak istilah penggunaan nama seperti obat bahan alam, obat asli Indonesia, Obat
tradisional, biofarmaka, jamu, ramuan yang semuanya menunjukkan pada satu arti
yaitu tanaman berkhasiat obat baik empirik maupun ilmiah, yang telah beredar dan
digunakan oleh masyarakat, baik diproduksi oleh industri (obat tradisional pabrikan)
maupun dibuat sendiri dalam rumah tangga.

Perkembangan di bidang informasi dewasa ini telah mempermudah akses


masyarakat terhadap informasi tentang pengobatan tradisional. Pengobatan
tradisional tidak hanya diminati oleh sekelompok masyarakat desa atau mereka
yang pendidikannya rendah tetapi juga mereka yang berpendidikan tinggi.

c. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus

Tujuan Umum :

Meningkatnya pendayagunaan pengobatan tradisional baik secara


tersendiri atau terpadu pada sistim pelayanan kesehatan paripurna, dalam
rangka mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Tujuan Khusus :

1. Meningkatnya mutu pelayanan pengobat tradisional, sehingga masyarakat


terhindar dari dampak negatif.
2. Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan
dengan upaya pengobatan tradsional.
3. Terbinanya berbagai tenaga pengobat tradisional dalam pelayanan
kesehatan.
4. Terintegrasinya upaya pengobatan tradisional dalam program pelayanan
kesehatan paripurna, mulai dari tingkat rumah tangga, puskesmas sampai
dengan rujukan

d.Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

1. Pendataan Pengobat tradisional yang ada di wilayah Puskesmas.


2. Pembinaan Pengobat tradisional yang ada di wilayah Puskesmas.
3. Penanaman Toga ditiap-tiap kampung, dan disarana kesehatan (Puskesmas,
Pustu, poskesdes dll) sebagai percontohan.
4. Sosialisasi obat- obat tradisional dan manfaatnya.
5. Penyebarluasan informasi TOGA.
e.Pelaksanaan

1. Kegiatan pendataan dan pembinaan ini terlaksana di Pelayanan Kesehatan


Pengobatan Tradsional keluarga dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan pengobatan tradisional melalui kegiatan pemantauan dan
pendataan.
2. Pembinaan pada pengobat tradisional mengenai pengobatan obat tradsional
dan penggunaan obat tradisional di lingkungan Wilayah Puskesmas.

f. Sasaran

Sasaran program dalam kegiatan ini adalah :

1. Pengobat Tradisional.
2. Petugas Kesehatan.
3. Masyarakat.
g. Jadwal pelaksanaan kegiatan

Setiap bulan 4 kali kunjungan.

h. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan

Evaluasi proses dilakukan pada saat kegiatan masih berjalan untuk melihat
kekurangan yang ada dan agar dapat segera diatasi. Pelaporan kegiatan
dilakukan setelah selesai melakukan kegiatan.

i. Pencatatan,pelaporan dan evaluasi kegiatan

Dokumentasi yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah :

 Biodata identitas pemilik pengobat tradisional dan Toga


 Dokumentasi setiap kunjungan petugas Batra
 Pelaporan kegiatan ini dilakukan ketika telah selesai melakukan kegiatan.

Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Pelaksanaan
Pembangunan

Ai Neti Srihartati,SKM
dr. Hj.Sri Cahyatiningsih NIP.19700910 199103 2 004
NIP.19681006 20021 2 001

Anda mungkin juga menyukai