Anda di halaman 1dari 20

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


SMK Taruna Pesantenan terdorong untuk membuka jurusan geologi
pertambangan agar dapat meningkatkan kreatifitas dan mutualitas anak bangsa
dalam menciptakan inovasi-inovasi dibidang geologi pertambangan, sehingga
dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang baru Dan terampil
agar dapat menguasai berbagai ilmu pengetahuan di bidang geologi
pertambangan maupun IPTEK dan bertanggung jawab serta tetap berpegang
teguh pada iman dan taqwa. Kemajuan Teknologi dalam bidang Pertambangan
memang tidak bisa sehari-hari, terutama tehnik pengambilan barang tambang
sebaiknya mengikuti perkembangan zaman. Untuk dari itu kita memilih
program keahlian Geologi Pertambangan untuk menciptakan peluang didunia
kerja. Sasaran lulusan dari SMK Taruna Pesantenan adalah untuk dapat
bekerja dan bersaing dalam dunia usaha maupun dunia industri. Dan bagi
mereka yang mampu dalam segi ekonomi dapat melanjutkan ke perguruan
tinggi/universitas.
Dalam Uji Kompetensi Kejuruan (UKK) merupakan salah satu yang
harus dipenuhi oleh siswa yang telah memilih sekolah kejuruan sesuai jurusan
yang dipilih, karena materi yang didapatkan disekolah itu hanya sekedar teori
dan jarang mengadakan praktek, dengan adanya Ujian Kompetensi Kejuruan
(UKK) semua teori yang di ajarkan dapat dipraktekkan dalam praktek
lapangan/industri
Masa pembangunan dewasa ini, ketersediaan peta menjadi suatu hal
yang tidak dapat ditinggalkan , terlebih untuk pembangunan fisik.
Sebagaimana kemajuan di bidang ilmu teknologi yang demikian pesat, teknik
pemetaan pun sudah sedemikian berkembang, baik dalam hal pengumpulan
data maupun proses pengolahan dan penyajian baik secara spasial maupun
sistem informasi kebumian lainnya. Pemetaan teristris adalah proses pemetaan
yang pengukurannya langsung dilakukan di permukaan bumi dengan peralatan
tertentu. Teknik pemetaan mengalami perkembangan sesuai degan
perkembangannya ilmu dan teknologi. Dengan perkembangan perlatan ukur
tanah secara elektronis, maka proses pengukuran menjadi semakin cepat
dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Setiap teknik mempunyai kelebihan dan
kekurangan masing-masing, sehingga dalam pemilihannya sangat bergantung
dengan tujuan pemetaan, tingkat kerincian obyek yang harus disajikan, serta

1
cakupan wilayah yang akan dipetakan. Dalam pengukuran di lapangan
menggunakan peralatan pengukuran
Seperti : teodolit ,rambu ukur,pita ukur,dan lain lain. Agar pengukuran
dapat diwujudkan dalam bentuk peta , setelah semua data di hitung. Meliputi
perhitungan koordinat (x;y), titik titik kerangka pemetaan (poligon ) ,
perhitungan ketinggian titik titik poligon (Z) ,sudiut arah dan jarak titik titik
detail serta ketinggiannya.Langkah selanjutnya penggemar dengan garis
kontur.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


Pembentukan peta kontur bertujuan untuk:
1. mengukur suatu wilayah dengan menggunakan beberapa metode seperti :
metode poligen tertutup , poligen terbuka ,dan metode polar
2. melakuan perhutungan data hasil pengukuran.
3. membuat peta kontur wilayah yang telah di ukur .
4. menentukan kelerengan kontur pada peta kontur.
5. menentukan profil tanah antara dua tempat.
6. menentukan route/trace suatu jalan atau sluran yang mempunyai
kemiringan tertentu.
7. menentukan kemungkinan dua titik di lahan sama tinggi dan saling
terlihat.
8. untuk mengikatkan titik detail yang ada dan harus di petakan sehingga
titik detail tersebut dapat di gambarkan .
9. untuk mendapatkan hasil peta dengan ketelitian sesuai dengan ketinggian
yang di rencanakan .
10. untuk melatihkan siswa dalam pembuatan peta kontur dengan pola radial
dan menetahui konfiguransi lahan.
11. siswa dapat membuat tracing jalan pada kontur tersebut.
12. siswa mampu menggambarkan peta lereng.
13. siswa mampu menghitung lereng.

2
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 DASAR TEORI


Peta merupakan sarana guna memperoleh gambaran data ilmiah yang
terdapat di atas permukaan bumi dengan cara menggambarkan berbagai tanda-
tanda dan keterangan-keterangan, sehingga mudah dibaca dan dimengerti. Jadi
peta adalah hasil pengukuran dan penyelidikan yang dilaksanakan baik
langsung maupun tidak langsung mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan
permukaan bumi dan didasarkan pada landasan ilmiah. Peta dapat memberikan
gambaran mengenai kondisi atmosfer, mengenai kondisi permukaan tanah,
mengenai keadaan lautan, mengenai bahan yang membentuk lapisan tanah dan
lain-lain. Adapun peta yang memberikan gambaran mengenai hal-hal tersebut
di atas, berturut-turut disebut peta meteorology, peta permukaan tanah, peta
hidrografi, peta geologi dan lain-lain yang kesemuannya adalah peta dalam arti
yang luas
Dengan mempelajari cara pembuatan kontur dapat kita ketahui keadaan
wilayah yang akan di tambang maupun yang sudah ditambang atau sebuah
gunung yang ingin di gambarkan atau di petakan pada ketinggian yang sama
sehingga dapat mengetahui tinggi rendahnya suatu wilayah. Dengan cara
mempelajari cara pembuatan kontur dapat kita ketahui wilayah yang ingin di
gambarkan atau dipetakan pada ketinggian yang sama sehingga dapat
mengetahui tinggi rendahnya suatu wilayah
Berdasarkan isinya peta dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu peta
umum dan peta khusus atau tematik
1. Peta umum
Peta umum merupakan peta yang menggambarkan permukaan bumi
secara umum. Peta ini memuat semua penampakan yang terdapat di suatu
tempat, kenampakan fisik , misalnya sungai, gunung, laut, danau dan
lainnya. Kenampakan sosial misalnya jalan raya, kerta api, pemukiman
kota dan lainnya.
Terdapat dua jenis peta umum yaitu peta topografi dan peta khorografi.
a. Peta Topografi
Merupakan peta yang menggambarkan bentuk relief permukaan
bumi. Dalam peta topografi digunakan garis kontur atau countur line
yaitu garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai
ketinggian sama.Ciri utama peta topografi adalah menggunakan garis

3
kontur. Dimana garis tersebut dapat memberikan informaasi baik
secara relif maupun secara absolut.
b. Peta Khorografi
Merupakan Peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian
permukaan bumi dengan skala yang lebih kecil. Dalam peta
khorografi digambarkan semua kenampakan yang ada pada suatu
wilayah. Untuk mengetahui ketinggian suatu tempat dan dan untuk
memperhatikan tingkat keamanan suatu lereng
2. Peta Khusus
Peta khusus yaitu peta yang menggambarkan suatu kenampakan
tertentu atau tema tertentu yang secara khusus pada daerah yang
dipetakan.Contoh peta khusus yaitu peta statistik yang menggambarkan
data kestatistikan suatu daerah pemetaan yang meliputi peta statistik
kualitatif dan peta statistik kuantitatif

2.2 PENGERTIAN PETA KONTUR DAN GARIS KONTUR


Peta kontur merupakan peta yang menggambarkan bagian bentuk
permukaan bumi yang bersifat alami dengan menggunakan garis-garis kontur.
Peta kontur termasuk peta topografi. Sedangkan garis-garis kontur merupakan
suatu garis yang menghubungkan tempat-tempat yang sangat tinggi dan suatu
permukaan tanah di dalam peta. Dari simbol-simbol yang ada garis kontur
yang lebih sering dipakai dalam penggambaran sebuah peta, karena selain
banyaknya elevasi tertentu. Garis kontur ini dapat kita bayangkan sebagai tepi
dari suatu danau atau laut. Kerapatan jarak kontur pada suatu peta dengan
lainnya menunjukkan keadaan wilayah yang curam. Sebaliknya semakin
jarang jarak antar garis kontur pada suatu peta menunjukkan bahwa daerah
yang disebut termasuk dalam kategori landai (Frick, 1991)
Garis-garis kontur memberikan informasi yang maksimum tentang
daerah peta, dan tidak menyembunyikan rincian peta lainnya yang penting.
Garis kontur juga memperlihatkan elevasi dan konfigurasi permukaan tanah.
Elevasi titik-titik yang tidak terletak diatas garis kontur bisa dicari dengan
interpolasi antara dua garis kontur yang terletak dikedua sisi titik tersebut.
Adapun bidang acuan umum yang sering dipakai adalah bidang permukaan
laut rata-rata. Informasi relief secara absolut memperlihatkan dengan cara
menuliskan garis kontur yang merupakan garis ketinggian tersebut diatas suatu
bidang tertentu

4
 Sifat-sifat garis kontur
Didalam pembuatan kontur, terdapat beberapa sifat-sifat garis kontur
yaitu:
1. Berbentuk kurva tertutup
2. Tidak Bercabang
3. Tidak Berpotongan
4. Menjorok ke arah hulu jika melewati sungai
5. Menjorok ke arah jalan menurun jika melewati permukaan jalan
6. Tidak tergambar jika melewati bangunan
7. Garis kontur yang rapat menunjukkan permukaan tanah yang terjal
8. Garis kontur yang jarang menunjukkan permukaan yang landai
9. Penyajian interval garis kontur tergantung pada skala peta yang
disajikan, jika datar maka interval garis kontur tergantung pada
skala peta yang disajikan, jika datar maka interval garis kontur
adalah 1/1000 dikalikan dengan nilai skala peta, jika berbukit maka
interval garis kontur adalah 1/500 dikalikan dengan nilai skala peta
dan jika bergunung maka interval garis kontur adalah 1/00
dikalikan dengan nilai skala peta
10. Penyajian indeks garis kontur pada daerah datar adalah selisih
setiap 3 garis kontur, pada daerah berbukit tiap selisih 4 garis
kontur sedangkan pada daerah bergunung setiap selisih 5 garis
kontur.
11. Satu garis kontur mewakili satu ketinggian tertentu
12. Garis kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang
lebih tinggi
13. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf “U” menandakan
punggungan gunung
14. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf “V” menandakan
suatu lembah/jurang
Garis-garis kontur memberikan informasi yang maksimum tentang daerah
peta, dan tidak menyembunyikan rincian peta lainnya yang penting, garis
kontur juga memperhatikan elevasi dan konfigurasi permukaan tanah.

5
2.3 METODE PEMBUATAN GARIS KONTUR
1. Metode Interpolasi
Metode ini digunakan dengan menghitung titik tinggi yang akan
mewakili garis kontur dengan cara membandingkan antara jarak peta
dengan jarak sebenarnya. Setelah titik-titik tinggi yang mewakili garis
diperoleh maka selanjutnya adalah menghubungkan titik-titik tersebut
menjadi sebuah garis
2. Metode Grafis
Metode ini pada dasarnya dengan membagi garis dengan garis bantu

2.4 MENGHITUNG LUAS KONTUR DAN VOLUME


1. Menghitung kontur menggunakan Square Method
Metode ini dilakukan dengan membagi luasan yang dibatasi oleh garis
kontur tertentu dengan segi empat yang sama besar dan kemudian
semua segi empat tersebut dihitung dan dikalikan dengan skala
penyebut peta.
2. Menghitung kontur menggunakan Stripped Method
Metode ini hampir sama dengan metode Square Method, yang
membedakannya adalah kotak yang dibuat bukan persegi empat
melainkan persegi panjang. Prinsip perhitungannya juga sama dengan
mengalikan jumlah kotak dengan luas kotak sebenarnya
3. Menghitung volume kontur
Perhitungan volume kontur dilakukan dengan mengetahui isi baik
kontur berupa cekungan maupun berupa bukit. Dengan perhitungan
kontur ini dapat untuk melakukan berapa perhitungan volume waduk,
volume bukit untuk menghitung seberapa besar isi bukit tersebut jika
akan melakukan pengukuran dan lain sebagainya.

6
BAB 3
PERSIAPAN SURVEY

3.1 LANGKAH - LANGKAH MENEMBAK MENGGUNAKAN


THEODOLITE
Langkah - langkah menembak menggunakan Theodolite sebagai berikut
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum
2. Menentukan dan menandai titik pada lokasi Hutan Pendidikan
Cangkurawok yang akan digunakan sebagai titik-titik poligon, serta
menandai titik bantu yang berada pada poligon tersebut
3. Melakukan sentering mendatarkan dan mengkalibrasi alat theodolit pada
titik pertama yaitu dengan cara sebagai berikut
 Sentering :
a. Buka ketiga klem kaki strip, dirikan statip diatas patok dengan
merentangkan ketiga kaki hingga ketiga ujung statip membentuk
segitiga sama sisi dengan patok sebagai pusatnya
b. Tarik statip bagian atas hingga tinggi kepala statip kira kira sedikit
dibawah dada dan kepala statip mendatar. Kokohkan statip dengan
menginjak pijakan
c. Dibagian bawah statip, kemudian kencangkan ketiga baut statip
d. Pasang instrumen diatas statip, hubungkan dengan cara memutar baut
instrumen dilubang dratnya pada plat dasar instrument
e. Perhatikan apakah ujung patok terlihat pada alat sentering optik
f. Kencangkan baut instrumen secukupnya
 Mendatarkan alat :
Atur gelembung nivo kotak dan nivo tabung agar berada tepat di tengah-
tengah nivo.
 Mengkalibrasi alat :
a. Mencari utara magnet bumi dengan kompas
b. Kalibrasi alat dengan membuat sudut horizontal 000’0” dan sudut
vertical 90000’00”.
4. Melakukan bidikan pertama yaitu kearah titik pasti , bidik kearah rambu
meter yang didirikan pada titik pasti kemudian amati dan catat sudut
horizontal (RB), sudut vertical, batas bawah garis bidik batas tengah garis
bidik, dan batas atas garis bidik, kemudian ukur dan catat jarak datar
dengan cara mengukur jarak mendatar menggunakan pita ukur.
5. Theodolit pada titik pertama jangan di pindahkan dahulu karena akan
digunakan untuk membidik ke titik kedua. Amati dan catat sudut

7
horizontal (RM), sudut vertikal, batas atas garis bidik, batas bawah garis
bidik, serta ukur dan catat jarak datar dengan cara mengukur jarak
mendatar menggunakan pita ukur.
6. Pindahkan theodolit ke titik dua, lakukan sentering dan datarkan alat.
Lakukan bidikan kearah titik satu, amati dan catat sudut horizontal (RB),
sudut vertikal, batas atas garis buduk,batas bawah garis bidik, dan batas
tengah garis bidik.
7. Kemudian bidik ke arah titik tiga (ke arah rambumeter yang sudah di
tandai) amati dan catat sudut horizontal (RM), sudut vertical,batas atas
garis bidik, batas bawah garis bidik dan batas tengah garis bidik.
Kemudian ukur dan catat jarak datarnya.
8. Pindahkan Theodolit ke titik ketiga, lakukan centering dan datarkan alat.
Lakukan bidikan ke arah titik dua, amati dan cata sudut horizontal (RM),
sudut vertical, batas atas garis bidik, batas tengah garis bidik danbatas
bawah garis bidikpada titik bantu pertama (untuk mengetahui beda tinggi
dua titik)
9. Kemudian bidik kearah titik empat (kearah rambumeter yang sudah di
tandai) amati dan catat sudut horizontal (RM), sudut vertical, batas atas
garis bidik, batas bawah garis bidik, batas tengah garis bidik. Kemudian
ukur dan catat jarak datarnya.
10. Lakuka langkah-langkah yang sama pada titik-titik poligon selanjutnya.
Lakukan pengukuran juga jika ada titik bantu (amati dan catat sudut
horizontal (RM)), Sudut vertical, batas atas garis bidik, batas bawah garis
bidik, batas tengah garis bidik pada titik bantu (untuk mengetahui beda
tinggi dua titik)
11. Pada saat telah kembali ke titik tiga, maka lakukan juga pengukuran
kembali ke arah titik empat agar poligon tertutup sempurna.

3.2 ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK SURVEY


1. GPS

8
a. Pengertian
Global Positioning System atau biasa yang disebut GPS adalah
suatu sistem untuk menentukan koordinat letak di permukaan
bumidengan bantuan dari satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit
yang mengirimkan gelombang mikro ke bumi, lalu diterima oleh GPS
yang ada di Bumi.
b. Kegunaan
 GPS digunakan untuk menentukan koordinat posisi, kecepatan,
arah dan waktu saat survey
 GPS juga berguna untuk mengetahui medan lokasi agar kita tidak
tersesat.

2. THEODOLITE
a) Pengertian
Theodolit adalah salah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk
menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda
dengan Waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Didalam
Theodolie, sudut yang dapat dibaca bisa sampai pada satuan sekon(detik)
Theodolite merupakan alat yang paling canggih diantara peralatan yang
digunakan dalam survey. Pada dasarnya alat ini merupakan sebuah teleskop
yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk membulat (piringan) yang
dapat diputar-putar mengelilingi sumbu vertikal, sehingga memungkinkan
sudut horizontal untuk dibaca. Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan
tingkat ketelitian yang sangat tinggi.
Survey dengan menggunakan theodolite dilakukan bila situs yang akan
dipetakan luas dan atau cukup sulit untuk diukur, dan terutama situs
tersebut memiliki reliefatau perbedaan ketinggian yang besar. Dengan
menggunakan alat ini, keseluruhan kenampakan atau gejalaakan dapat
dipetakan dengan cepat dan efisien (Farrington 1997).
Instrumen pertama lebih seperti alat survey Theodolite benar adalah
kemungkinan yang dibangun oleh Joshua Habermel (de: Erasmus
Habermel) di Jerman pada tahun 1576 lengkap dengan kompas dan Tripod.
Awal azimuth instrumen yang terdiri dari dasar lulus dengan penuh
lingkaran disayap vertikal dan sudut pengukuran perangkat yang paling
sering setengah lingkaran. Alidade pada sebuah dasar yang digunakan untuk
melihat obyek untuk pengukuran sudut horizontal, dan yang kedua alidade
telah terpasang pada sebuah vertical setengah lingkaran.Nanti satu
instrument telah alidade pada vertical setengah lingkaran dan setengah

9
lingkaran keseluruhan telah terpasang sehingga dapat digunakan untuk
menunjukkan sudut horizontal secara langsung. Pada akhirnya, sederhana,
buka-mata alidade diganti dengan pengamatan teleskop. Ini pertamakali
dilakukan oleh Jonathan Sisson pada 1725.

b) Kegunaan
 Mengukur sudut ketinggian tanah
 Menentukan sudut siku-siku pada pengerjaan pondasi rumah
 Mengamati sudut arah lintas matahari
 Mengukur polygon pada penghitungan rumus bangunan
 Membuat pemetaan situasi yang memadai

c) Bagian-Bagian Theodolite
1. Mikrometer adalah bagian theodolite yang berfungsi untuk mengatur
arah vertikal dengan geseran halus guna menempatkan sudut halus
2. Lensa Objektif ialah bagian Theodolite yang bermanfaat untuk melihat
objek yang dituju supaya tampak jelas apabila dilihat dari satu titik
tertentu
3. Vertikal Klaim merupakan sekrup pengunci terpotong jika nivo tabung
pada teropong berada tepat di suatu keseimbangan yang menunjukkan
garis lurus secara horizontal. Selain itu, bagian ini juga berfungsi untuk
mengunci besar sudut verical yang diperlukan sehingga posisinya tidak
berubah
4. Vertical tangan screw adalah sekrup diafragma gerakan tangan
horizontal yang berguna sebagai penentu sudut bacaan pada sumbu
pertama dan sumbu kedua
5. Upper plat tangen screw yaitu sekrup pengunci repetisi bagian atas
yang bermanfaat untuk mengunci alat agar posisinya yang sudah tepat
mengarah pada sasaran tidak bergeser kembali

10
6. Lower Plate Screw yakni sekrup pengunci repetisi bagian bawah yang
juga berguna untuk mempertahankan posisi sasaran bidik dan
mengembalikan sudut nol pada arah utara sebagai pedoman
pengukuran.
7. Lensa Okuler merupakan bagian Theodolite yang berperan untuk
membidik objek yang diincar
8. Reflektor berbentuk sekrup untuk intensitas cahaya agar objek
tangkapan terlihat lebih jelas
9. Nivo tabung yang berbentuk tabung berisi air dan udara yang berfungsi
untuk memeriksa tingkat kedataran sumbu II horizontal
10. Nivo Kotak berfungsi untuk mengecek tingkat kedataran sumbu I
vertikal.
11. Operating Keys adalah tombol yang dipakai untuk memberikan
perintah dan menginformasi data sudut, mengatur 0 derajat, tingkat
kemiringan, dan sebagainya.
12. Display ialah layar untuk menampilkan data terkait pengukuran tanah.

3. Tripod
a. Pengertian
Tripod/statif merupakan tempat dudukan alat dan untuk
menstabilkan alat seperti Waterpass dan Theodolite. Alat ini
mempunyai tiga kaki yang sama panjang dan bisa dirubah ukuran
ketinggiannya. Tripod/Statif terdiri dari bidang level/kepala
statif,sekrup pengunci,tali pembawa,sekrup penyetel,dan kaki statif

b. Kegunaan
 Sebagai tempat atau dudukan theodolite
 Untuk mengatur theodolite pada titik/posisi yang tepat.
c. Cara pasang Theodolite dan Tripod
1. Injak sepatu statif agar melesak kedalam tanah
2. Tinggi statif disesuaikan dengan orang yang akan membidik
dan permukaan kepala statif diusahakan relatif datar.

11
3. Ambil theodolite dan letakkan pada landasan tripod kemudian
kunci.
4. Mengatur Unting-unting agar posisi sumbu I tepat diatas
patok.
5. Mengatur ketiga buah sekrup A,B,C kira kira setengah
panjang as.
6. Sejajarkan teropong dengan dua buah sekrup A dan B
(kedudukan I) kemudian sekrup diputar searah (jika masuk,
masuk semua; jika keluar,keluar semua) sambil dilihat
kedudukan gelembung nivo tabung agar tepat di tengah tengah
skala nivo.
7. Putar Teropong searah jarum jam hingga kedudukannya tegak
lurus terhadap dua sekrup A,B (kedudukan II) kemudian putar
sekrup C (tanpa memutar sekrup A,B) masuk atau keluar
sambil dilihat kedudukan gelembung nivo kotak agar tepat
ditengah-tengah skala nivo.

4. Kompas
a) Pengertian
Kompas geologi adalah alat navigasi untuk mencari arah berupa sebuah
panah penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan
medan magnet bumi secara akurat. Kompas geologi,selain dapat dipakai
untuk mengukur komponen arah,juga komponen beras sudut.Kompas
geologi ada dua macam, yaitu tipe kuadran dan kompas tipe azimuth

b) Bagian-bagian Kompas
 Jarum Kompas
Ujung jarum bagian utara selalu mengarah ke kutub utara
magnet bumi. Oleh karena itu terjadi penyimpangan dari posisi utara
geografi yang kita kenal sebagai deklinasi. Besarnya deklinasi berbeda
dari satu tempat ke tempat lain. Agar kompas dapat menunjukkan
posisi geografi yang benar maka “graduated circle” harus diputar.
Pentung sekali untuk memperhatikan dan kemudian mengingat tanda

12
yang digunakan untuk mengenal ujung utara jarum kompas itu.
Biasanya diberi warna (merah,biru atau putih)
 Lingkaran Pembagian Derajat
Dikenal 2 macam jenis pembagian derajat pada kompas
geologi, yaitu kompas Azimuth dengan pembagian derajat dimulai 0*
pada arah utara (N) sampai 360*, tertulis berlawanan dengan arah
perputaran jarum jam dan kompas kwadran dengan pembagian derajat
dimulai 0* pada arah utara (N) dengan selatan (S), sampai 90* pada
arah timur (E) dan barat (W)
 Klinometer
Yaitu bagian Kompas untuk mengukur besarnya kecondongan
atau kemiringan suatu bidang atau lereng. Letaknya di bagian dasar
kompas dan dilengkapi dengan gelembung pengatur horizontal dan
pembagian skala. Pembagian skala tersebut dinyatakan dalam derajat
dan persen.
 Cermin
Cermin merupakan bagian kompas yang digunakan untuk
melihat objek pada saat di lapangan.
 Lengan Kompas
Lengan Kompas biasa digunakan untuk membidik sasaran atau
objek pada saat di lapangan.

5. Bak Ukur
Bak ukur merupakan alat yang digunakan dalam pengukuran sipat
datar memakai pesawat Waterpass yang bertujuan untuk mencari beda
tinggi antara dua titik. Bak ukur dapat terbuat dari kayu, campuran
aluminium yang diberi skala pembacaan. Ukuran lebarnya 4 cm, panjang
antara 30-50 cm, pembacaan dilengkapi dengan angka dari meter,
desimeter, sentimeter, dan milimeter. Bak ukur umumnya di cat dengan
warna merah, putih, hitam, kuning.

13
BAB 4

PEMBAHASAN

4.1. WAKTU DAN TEMPAT SURVEY

Survey lapangan pembuatan peta kontur dilaksanakan pada hari Senin


tanggal 5 - 9 Februari 2018 yang di lakukan setiap pukul 08:00 WIB sampai
dengan selesai di PT. SAF yang berlokasi di Ds. Pancuran, Kec. Sale, Kab.
Rembang.

4.2 BAHAN DAN ALAT


Data pembuatan kontur sebagai objek untuk dihitung dan dimasukkan ke
dalam peta.
Kertas milimeter A2 sebagai media gambar.
Adapun alat yang digunakan adalah :
1. Busur sebagai alat pengukur sudut.
2. Kalkulator sebagai alat penghitung.
3. Penggaris sebagai alat pemersatu titik atau menggaris.
4. Pulpen sebagai alat pencatat data.
5. Penghapus sebagai alat penghapus kesalahan gambar.
6. Pensil sebagai alat menggambar peta.

4.3 PROSEDUR PRAKTIKUM


1. Dicatat data pembuatan kontur dalam kertas data.
2. Dihitung interval, jumlah titik, dan jarak antar titik kontur dengan data
yang telah tersedia.
3. Dilakukan penggambaran dalam kertas grafik A2, dengan arah utara
sebagai acuan.
4. Ditentukan posisi alat I dalam penggambaran kertas grafik A2
5. Ditarik garis dari titik I sesuai dengan derajat yang telah diketahui ke
arah titik P sesuai dengan tinggi yang telah ditentukan pada data yang
tersedia.
6. Ditarik garis dari titik satu ke arah titik a, b, dan c sesuai dengan derajat
dan ketinggiannya.

14
4.4 HASIL SURVEY DAN PEMBUATAN PETA KONTUR DI PT. SAF
1. Survey 1
NO N E Z
1. 9239248.445 558148.435 297.797
2. 9239285.735 558158.014 298.259
3. 9239283.933 558162.630 299.715
4. 9239285.072 558167.572 298.658
5. 9239287.549 558179.050 298.548
6. 9239247.974 558178.166 296.720
7. 9239309.316 558178.194 296.369
8. 9239314.525 558176.926 296.505
9. 9239317.096 558177.055 297.198
10. 9239319.294 558176.910 296.691
11. 9239238.020 558179.959 296.601
12. 9239334.171 558178.084 296.920
13. 9239337.228 558165.994 297.320
14. 9239326.558 558165.461 297.979
15. 9239323.715 558167.326 296.855
16. 9239313.259 558167.926 296.633
17. 9239310.345 558162.540 295.809
18. 9239302.498 558152.808 295.584
19. 9239302.476 558153.012 295.594
20. 9239298.064 558147.291 296.898

NO JARAK SUDUT KETINGGIAN


1. 22 46 298
2. 37 91 298
3. 46 27 300
4. 80 34 299
5. 82 40 299
6. 30 56 297
7. 44 330 296
8. 102 317 297
9. 106 216 297
10. 100 260 297
11. 130 176 297
12. 127 126 297

15
13. 89 138 297
14. 71 147 298
15. 64 280 297
16. 82 271 297
17. 32 249 297
18. 37 251 296
19. 30 347 296
20. 64 351 297

2. Survey 2
NO N E Z
1. 9239310.860 558145.289 295.981
2. 9239316.916 558143.420 296.555
3. 9239323.890 558134.315 297.572
4. 9239330.707 558141.803 299.743
5. 9239331.164 558147.814 299.250
6. 9239329.438 558160.029 298.075
7. 9239344.008 558182.506 297.180
8. 9239342.943 558149.964 295.819
9. 9239345.820 558214.060 294.854
10. 9239346.132 558228.760 294.535
11. 9239349.063 558240.240 295.504
12. 9239354.111 558256.672 295.012
13. 9239351.593 558263.330 294.086
14. 9239358.589 558271.727 294.735
15. 9239357.949 558286.676 293.983
16. 9239325.311 558279.128 294.838
17. 9239346.845 558274.462 295.060
18. 9239335.345 558275.586 294.113
19. 9239329.274 558271.728 294.277
20. 9239325.341 558269.108 292.321

NO JARAK SUDUT KETINGGIAN


1. 92 302 296
2. 87 281 297
3. 110 67 298
4. 152 81 300

16
5. 140 19 299
6. 163 06 298
7. 152 351 297
8. 67 113 296
9. 89 127 295
10. 92 135 295
11. 104 137 296
12. 136 148 295
13. 127 161 294
14. 146 333 295
15. 100 270 294
16. 100 255 295
17. 110 121 295
18. 142 17 294
19. 120 169 294
20. 108 144 292

3. Survey 3
NO N E Z
1. 9239323.879 558259.744 293.066
2. 9239321.504 558248.765 292.861
3. 9239325.269 558243.617 293.245
4. 9239324.202 558236.904 292.651
5. 9239312.564 558232.387 292.521
6. 9239305.541 558229.538 292.877
7. 9239301.750 558219.400 293.790
8. 9239304.164 558209.857 293.650
9. 9239307.508 558208.318 294.522
10. 9239309.072 558202.077 295.347
11. 9239310.552 558200.070 294.257
12. 9239316.440 558211.262 294.523
13. 9239318.050 558234.144 293.248
14. 9239338.290 558246.460 293.806
15. 9239338.278 558246.484 293.798
16. 9239337.268 558262.708 294.010

17
NO JARAK SUDUT KETINGGIAN
1. 72 270 293
2. 24 16 293
3. 30 27 293
4. 16 44 293
5. 34 37 293
6. 60 220 293
7. 80 237 294
8. 91 271 294
9. 72 316 295
10. 68 329 295
11. 49 301 295
12. 55 318 295
13. 81 04 294
14. 91 37 294
15. 87 82 294
16. 70 70 294

18
BAB 5
PENUTUP

Demikian atas penulisan Laporan Ujian Kompetensi Kejuruan( UKK )


ini sayabuat. Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu saya dalam kegiatan Ujian Kompetensi Kejuruan ( UKK ) ini,
sehingga saya mendapatkan informasi dan bahan ataupun hal-hal yang saya
butuhkan dalam pembuatan Ujian Kompetensi Kejuruan ( UKK ) ini. Hanya
ini yang dapat saya susun selama melakukan kegiatan survey dan pembuatan
peta kontur di PT. SAF selama 1 minggu. Saya berharap Laporan ini
bermanfaat bagi pembaca dan saya sendiri sebagaimana mestinya.

5.1. Kesimpulan

Dengan melaksanakan Ujian Kompetensi Kejuruan( UKK ) kami para


siswa mendapatkan pengalaman baru tentang survey Geologi dan pembuatan
peta kontur, serta dapat menjadikan referensi untuk mengetahui cara untuk
survey dan pembuatan petakontur.

Observasi yang dilakukan secara nyata dan langsung ini menjadikan


modal utama untuk mengetahui bagaimana cara untuk survey dan pembuatan
peta kontur oleh para siswa sebagai seorang pelajar yang pada akhirnya
menjadi menjadi sebuah bekal untuk survey geologi.

5.2. Dokumentasi

19
20

Anda mungkin juga menyukai