Disusun Oleh :
Fhuji Haristine G. 1410449
Ihat Solihat G. 1410525
Istiqomah G. 1410524
3.1 PEMBAHASAN
Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang
pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Beberapa
pasien bisa hanya datang untuk diagnosis atau terapi ringan untuk kemudian meminta
perawatan jalan, atau bisa pula meminta rawat inap dalam hitungan hari, minggu, atau bulan.
Rumah sakit dibedakan dari institusi kesehatan lain dari kemampuannya memberikan
diagnosa dan perawatan medis secara menyeluruh kepada pasien. Istilah atau nama “rumah
sakit” di Indonesia memang tidak menggantungkan diri dari segi promosi kesehatan. Karena
rumah sakit yang merupakan terjemahan dari bahasa Belanda memberikan kesan yang tidak
menyenangkan, menyeramkan, sakit, tidak enak, dan tidak nyaman. Di negara-negara maju,
rumah sakit disebut Hospital atau keramahtamahan, sehingga bertentangan dengan kesan
rumah sakit seperti disebutkan di atas. Oleh sebab itu promosi kesehatan rumah sakit
seyogyanya menciptakan kesan rumah sakit tersebut menjadi tempat yang menyenangkan,
tempat untuk beramah tamah, dan sebagainya. Untuk mengubah kesan tersebut maka bentuk
atau pola rumah sakit dapat diklasifikasikan menjadi:
Ada tahap-tahap yang diperlukan untuk mengubah kesan rumah sakit yang
menyeramkan tersebut adalah dengan menampilkan bangunan fisik dan fasilitas rumah sakit
dan hal ini sudah dilakukan oleh Rumah Sakit Ciawi:
1. Bangunan dan lingkungan rumah sakit bersih dan rapi. Cat bangunan rumah sakit sudah
berwarna karena tidak harus putih seperti biasanya atau pada umumnya. Karena dari hasil
penelitian mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, membuktikan bahwa pasien yang
dirawat di ruangan yang dicat berwarna, lebih cepat sembuh dibandingkan pasien yang
dirawat di ruangan yang hanya bercat putih.
2. Kamar mandi dan WC bersih dan tidak menimbulkan bau tidak enak, tetapi justru berbau
wangi. Air bersih seharusnya mengalir dengan lancar dan cukup sebagai sarana untuk
kebersihan kamar mandi dan WC, di sana pun sudah tersedia ceklis kebersihan kamar mandi
agar termonitor sudah dilakukan pembersihan atau belum.
3. Tersedianya tempat sampah dimana-mana, baik di luar ruangan maupun di dalam ruangan,
rumah sakit yang kurang menyediakan tempat sampah yang cukup, berarti tidak menjadikan
rumah sakit itu kondusif untuk berperilaku bersih bagi pasien dan pengunjung lainnya.
4. Tersedianya taman hidup atau kebun di sekitar rumah sakit. Taman yang indah atau kebun
bunga di rumah sakit dapat menghilangkan kesan yang kering, sakit, yang kurang ramah, dan
formal seperti perkantoran. Taman di rumah sakit akan menimbulkan kesan yang sejuk, sehat,
senyum, dan ramah.
5. Petugas atau karyawan rumah sakit sangat penting untuk menimbulkan kesan kesehatan,
kebersihan, dan kesan keramahtamahan. Oleh sebab itu, kebersihan dan cara berpakaian
petugas rumah sakit, terutama dokter dan perawat yang secara langsung berkontak dengan
pasien adalah perlu dijaga dan dipertahankan supaya tetap bersih dan rapi.
Ketika pasien/pengantar pasien dalam keadaan menunggu pasien unit promosi rumah
sakit biasanya melakukan promosinya. Promosi atau penyuluhan kesehatan di rumah sakit
merupakan alat bantu dalam menyampaikan pesan-pesan kesehatan kepada para pasien dan
pengunjung rumah sakit lainnya. Media promosi yang digunakan di rumah sakit diantaranya
In-House Magazine, leaflet, brosur, televisi atau penyuluhan langsung. Promosi ini
didistribusikan atau disediakan di ruang-ruang tunggu, atau di lobi rumah sakit, agar mudah
dijangkau oleh para pengunjung rumah sakit. Ruang tunggu adalah tempat yang baik untuk
melakukan promosi dan penyuluhan kesehatan. Karena pada umumnya, di ruang itulah
pasien atau para pengantar berkumpul dalam waktu yang relatif lama untuk menunggu giliran
pemeriksaan atau memperoleh obat. Di ruang ini dapat dilakukan penyuluhan kesehatan
langsung atau ceramah kesehatan, ataupun penyuluhan kesehatan tidak langsung yakni
menggunakan in-house magazine, leaflet dan brosur. Pasien atau para pengantar pasien
umumnya merasa jenuh pada saat menunggu giliran, sehingga waktu tersebut sangat baik bila
digunakan untuk membagikan majalah/brosur. Penunggu pasien maupun pasien akan
disuguhkan informasi-informasi atau pesan-pesan kesehatan agar mencegah kegelisahan dan
kejenuhan.
Promosi melalui penyuluhan langsung dapat dilakukan secara terstruktur atau terprogram,
tetapi juga dapat dilakukan secara tidak terstruktur atau terprogram. Penyuluhan langsung
secara terprogram sudah direncanakan secara baik, dan ditangani oleh petugas yang khusus
mempunyai kemampuan bidang promosi kesehatan, khususnya media. Bentuk program
promosi langsung tidak terprogram dapat dilakukan oleh para petugas medis dan paramedis
yang langsung berhadapan dengan pasien. Berdasarkan sasaran promosi kesehatan, bentuk
promosi kesehatan dapat dilaksanakan pada:
1. Individual Penyuluhan atau dilakukan dalam bentuk konseling. Konseling dilakukan oleh dokter,
perawat, atau petugas gizi terhadap pasien atau keluarga pasien yang mempunyai masalah
kesehatan khusus, atau penyakit yang dideritanya.
2. Penyuluhan langsung dengan sasaran kelompok dilakukan di ruang tunggu bagi penyakit-
penyakit sejenis, misalnya ruang tunggu penyakit dalam, ruang tunggu penyakit THT, ruang
tunggu bagian anak, dan sebagainya. Penyuluhan langsung kelompok juga dapat dilaksanakan
dengan mengumpulkan pasien dengan kasus sejenis di ruangan tertentu. Metode penyuluhan
kelompok, seperti ceramah, diskusi kelompok, simulasi, dan bermain peran (role play) tepat
digunakan dalam promosi kesehatan ini.
3. Bagi seluruh pengunjung rumah sakit, baik pasien maupun keluarga pasien dan tamu rumah sakit
dengan menggunakan metode penyuluhan massa, seperti penggunaan poster dan spanduk, disini
sudah terdapat berbagai poster tentang digalakkannya kawasan tanpa asap rokok dilingkungan
rumah sakit. Pada umumnya promosi kesehatan dengan menggunakan metode langsung dan
metode tidak langsung.
Secara langsung: Metode penyuluhan langsung digunakan pada waktu penyuluhan
langsung, yakni apabila antara sasaran (pasien dan keluarga pasien) bertatap muka dengan
petugas kesehatan sebagai promoter kesehatan. Oleh sebab itu, metode yang digunakan
adalah ceramah, diskusi kelompok, simulasi, dan bermain peran.
Secara tidak langsung: Promosi atau penyuluhan secara tidak langsung berarti
menggunakan media, dan antara petugas promosi kesehatan tidak dapat bertatap muka
dengan pasien atau keluarga pasien sebagai clients. Oleh sebab itu, maka metode promosi
secara tidak langsung iniselalu menggunakan media atau alat bantu pendidikan atau
promosi, misalnya: leaflet, booklet, selebaran, poster, video, dan sebagainya.
Materi atau isi dalam promosi kesehatan tidak langsung di rumah sakit adalah mencakup
pesan-pesan dan informasi-informasi kesehatan yang disampaikan kepada pasien atau
keluarga pasien. Materi di rumah sakit ini dapat dikelompokkan menjadi 3 yakni:
1. Pesan kesehatan yang terkait dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan: Pesan-pesan
kesehatan yang terkait dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan ini mencakup perilaku
hidup sehat (healthy behavior), antara lain:
Mencuci tangan dengan benar menggunakan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand
sanitizer.
Makan dengan menu atau susunan makanan dengan gizi seimbang.
Aktivitas fisik secara rutin, termasuk olahraga dan kegiatan-kegiatan lainnya seperti tugas dan
pekerjaan sehari-hari yang mengeluarkan tenaga.
Tidak merokok atau minum minuman keras seperti alkohol.
Mengelola dan mengendalikan stres untuk memelihara kesehatan.
Istirahat cukup karena istirahat dapat mengendorkan ketegangan-ketegangan yang dialami
oleh seseorang.
2. Pesan-pesan kesehatan yang terkait dengan pencegahan serangan penyakit: Pasien yang sudah
sembuh dari penyakit, bisa saja terserang penyakit yang sama (kambuh). Di samping itu, apabila
penyakit itu menular maka kemungkinan penyakit itu tertularkan kepada orang lain. Oleh sebab
itu pesan-pesan tentang pencegahan berbagai macam penyakit perlu dikemas di dalam in-house
magazine. Pesan-pesan tersebut sekurang-kurangnya mencakup:
Gejala atau tanda-tanda penyakit.
Penyebab penyakit.
Cara penularan penyakit.
Cara pencegahan penyakit.
Pesan-pesan kesehatan yang terkait dengan proses penyembuhan dan pemulihan. Pasien yang
datang ke rumah sakit, baik untuk rawat jalan atau rawat inap, tujuan akhirnya adalah agar
sembuh dari sakit dan pulih kesehatannya. Masing-masing penyakit mempunyai proses
penyembuhan yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, informasi atau pesan-pesan kesehatan yang
terkait dengan proses penyembuhan dan pemulihan itu adalah merupakan informasi penting
di rumah sakit.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Pelayanan kesehatan merupakan suatu wadah atau usaha untuk meningkatkan taraf
kesehatan yang ditujukan langsung kepada individu, keluarga, kelompok maupun
masyarakat, dengan pelayanan integrasi maupun pelayanan menyeluruh yang meliputi usaha
promotif, preventif , kuratif dan rehabilitatif. Pelayanan kesehatan hendaknya dijadikan
sebagai acuan bagi para tenaga kesehatan untuk terus memberikan pelayanan yang optimal
dengan hasil yang maksimal, untuk mewujudkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu efektivitas Pelayanan Rumah Sakit Umum harus menciptakan dan
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit agar dapat melayani kebutuhan dan
keinginan serta memberikan kepuasan kepada pasien yang penerapannya harus dilaksanakan
oleh semua elemen organisasi rumah sakit secara komprehensif dan berkelanjutan termasuk
pula pasien sebagai pihak pemakai.