Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

PROSTITUSI ONLINE

Nama Kelompok
 Dila rahmawati
 Elsie margaret
 Erlyn Aji Suryani
 Firgiawan Hapidin
 Kholiah Fauziah
 Lily Nabila
 Melda alvybirini
 Meidya Sekar Hapsari
 Peni maulani
 Siti Ayu Ajijah

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................... ..........
BAB I
PENDAHULUAN ...................................................................... ..................
A. Latar Belakang ....................................................................... ...............
B. Rumusan Masalah.................................................................. ................
C. Tujuan.................................................................................... ...............
BAB II
PEMBAHASAN........................................................................... ...................
A. Prostitusi Online dan Penyebab Timbulnya............................................
B. Faktor Penyebab Kasus Pornografi dan Prostitusi Melalui Online Internet Masih
Marak Terjadi di Indonesia.......................................................................................
C. Upaya Penanganan dan Pencegahan Prostitusi Online ...........................
D. Contoh kasus yang terjadi di Indonesia.....................................................................
E. Hubungan Prostitusi Online dengan Aspek Kehidupan Lainnya.............................
BAB III
PENUTUP.................................................................................... ...............
A. Kesimpulan......................................................................... ..................
B. Saran................................................................................. ..................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ .........
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Perkembangan IPTEK khususnya teknologi informasi dan komunikasi, memang
membawa dampak yang besar terhadap kehidupan manusia sekarang ini. Dengan adanya
kecanggihan alat komunikasi, segala informasi dari belahan dunia manapun bisa kita ketahui
dengan segera. Namun, perkembangan teknologi tersebut, tak selamanya membawa dampak
baik. Seiring dengan melesatnya teknologi yang semakin canggih sering di salah gunakan
oleh pihak pihak tertentu khususnya para pelaku prostitusi dalam menjalankan pekerjaanya
dengan menawarkan dirinya melalui media online yang lebih praktis. Pelanggan juga lebih di
untungkan, karena akses mereka akan lebih mudah dan efisien.
Tindak kriminal seksual dibagi ke dalam dua kategori: mereka yang menjadi korban
dan mereka yang bukan. Dari perspektif korban, pemerkosaan orang dewasa, pemerkosaan
anak-anak dan remaja, dan penyerangan seksual masuk ke dalam kategori tindak kriminal
karena seseorang telah menjadi korban. Sementara itu, aktivitas seksual yang dipersiapkan
melalui persetujuan kedua belah pihak, prostitusi dan pornografi, “tidak ada korbannya”
Artinya, pihak yang terlibat di dalamnya menganggap tidak ada yang saling
dirugikan.Prostitusi sangat merugikan bagi bangsa dan negara karena dengan adanya
prostitusi akan merusak moral bangsa. Sehingga jika dibiarkan terus menerus akan menjadi
masalah besar yang menggoyahkan ketahanan negara.
Prostitusi telah menciderai jati diri bangsa yang tersohor luhur dan menjunjung tinggi
nilai. Sehingga dapat dikatakan, prostitusi dapat menjadi gangguan atau hambatan bahkan
ancaman di bidang social budaya.
Untuk itu dibutuhkan penanganan yang serius terhadap prostitusi, khusunya prostitusi
online yang saat ini marak terjadi. Kerjasama antara pemerintah, penegah hokum, dan
masyarakat sangat diperlukan dalam penanganan dan pencegahan prostitusi online ini.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahannya adalah:

2.1 Apakah prostitusi online dan penyebab timbulnya prostitusi online?


2.2 Bagaimana upaya pencegahan dan penanganan prostitusi online?

3. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah:
3.1 Menjelaskan prostitusi online dan penyebab timbulnya prostitusi online..
3.2 Menjelaskan upaya pencegahan dan penanganan prostitusi online.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Prostitusi Online dan Penyebab Timbulnya


 Sejarah prostitusi online

Revolusi teknologi yang telah menciptakan komputer puluhan tahun silam dan kini telah
menjelma menjadi jaringan internet. Dunia maya atau telah menjadi dunia baru bagi
masyarakat modern saat ini, di samping hidup didunia nyata. Pada awal 1990an, internet
di Indonesia masih menjadi barang langka yang hanya dikonsumsi kalangan terbatas,
seperti dosen, peneliti atau pejabat pemerintah. Baru tahun 1994, perkembangan layanan
internet komersial dimulai dan publik pun dapat dengan mudah mengaksesnya.

Kini, mulai dari Balita sampai Lansia sudah berselancar didunia maya. Jika awalnya
mengakses di warnet-warnet atau dirumah melalui jaringan telepon, sekarang beberapa
tempat telah menyediakan Wifi, mulai dari perkantoran pemerintah, swasta, sekolah,
kampus, bandara, mall, café sampai dengan bis. Apabila merasa repot untuk mencari
Wifi, anda tinggal menggunakan modem atau lebih praktis lagi lewat Android, Ipad
bahkan cukup dengan HP.

Internet kini tidak lagi sekedar kebutuhan, tetapi juga telah menjadi gaya hidup
masyarakat. Namun sebagaimana produk teknologi lainnya, internet tidak hanya
memiliki sisi positif, seperti adanya Email, FB, E-Learning, E-Banking dan E-
Goverment, dunia maya juga berdampak negatif dengan berkembangnya cybercrime,
termasuk dibidang kesusilaan, seperti cyberporn, cyber prostitution, sex online dan
cybersex.
A. Pengertian  Prostitusi

Prostitusi di Indonesia dianggap sebagai kejahatan terhadap moral/kesusilaan dan


kegiatan prostitusi adalah sebuah kegiatan yang ilegal dan bersifat melawan hukum.
Dalam ratifikasi perundang-undangan RI Nomor 7 Tahun 1984, perdagangan perempuan
dan prostitusi dimasukan sebagai bentuk kekerasan terhadap perempuan. Kata prostitusi
berasal dari kata latin 'prostitution (em)', kemudian diintrodusir ke bahasa Inggris
menjadi 'prostitution', dan menjadi prostitusi dalam bahasa Indonesia. Dalam 'Kamus

Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris', oleh John M. Echols dan Hassan Shadili prostitusi

diartikan   'pelacuran,   persundalan,   ketuna­susilaan',   sedang   dalam   tulisan   'Tinjauan

Sosiologi   Hukum   Terhadap   Kehidupan   Prostitusi   di   Indonesia',   oleh   Syamsudin,

diartikan   bahwa   menurut   istilah   prostitusi diartikan sebagai pekerja yang bersifat
menyerahkan diri atau menjual jasa kepada umum untuk melakukan perbuatan-perbuatan
seksual dengan mendapatkan upah sesuai apa yang diperjanjikan sebelumnya. Prostitusi
atau Pelacuran adalah penjualan jasa seksual, seperti seks oral atau berhubungan seks.
Seseorang yang menjual jasa seksual disebut pelacur atau biasa disebut pekerja seks
komersial (PSK). Kegiatan prostitusi adalah sebuah kegiatan yang patut ditabukan karena
secara moral di anggap bertentangan dengan nilai agama dan kesusilaan.

Kejahatan sudah ada sejak dahulu kala di dalam suatu masyarakat dan dapat dikataka
sebagai suatu penyakit masyarakat. Menurut Pendapat Kartini Kartono : Crime atau
kajahatan adalah tingkah laku yang melanggar Hukum dan melanggar Norma-norma
Sosial sehingga masyarakat menentangnya.
Kejahatan   memang   merupakan   gejala   masyarakat   yang   amat   sangat   mengganggu

ketentraman   ,   kedamaian,   serta   ketenangan   masyarakat   yang   seharusnya   lenyap   dari

muka   bumi   ini,   namun   demekian   seperti   halnya   siang   dan   malam,   pagi   dan   sore,

perempuan dan laki­laki, maka kejahatan tersebut tetap akan ada sebagai kelengkapan

adanya kebaikan ,kebajikan,  dan sebagainnya.

B. Faktor Penyebab Kasus Pornografi dan Prostitusi Melalui Online Internet


Masih Marak Terjadi di Indonesia

Kejahatan sebagai fenomena sosial di pengaruhi oleh berbagai aspek kehidupan dalam
masyarakat seperti politik, ekonomi, sosial budaya dan hal-hal yang berhubungan dengan
upaya pertahanan dan keamanan negara. Gejala yang dinamakan kejahatan pada dasarnya
terjadi di dalam proses dimana ada interaksi sosial antara bagian-bagian dalam
masyarakat yang mempunyai kewenangan untuk melakukan perumusan tentang
kejahatan dengan pihak-pihak mana melakukan kejahatan. Menurut W.M.E Noach dalam
bukunya yang berjudul ”Kriminologi Suatu Pengantar”, jika pendapat tentang sebab-
sebab kejahatan itu dirangkum dalam kelompok-kelompok, maka dapat dikelompokkan
ke dalam tiga kelompok yaitu:
1. Pendapat, bahwa kejahatan disebabkan oleh pengaruh-pengaruh dari luar terhadap
si pelaku, seperti lingkungan.
2. Pendapat, bahwa kejahatan adalah akibat dari sifat-sifat si pelaku ditentukan oleh
bakatnya
3. Pendapat, bahwa kejahatan disebabkan, baik oleh pengaruh-pengaruh dari luar
maupun juga sifat-sifat si pelaku.

Sebab-sebab timbulnya kejahatan secara garis besar terdiri atas dua bagian yaitu, faktor
internal adalah faktor penyebab dari dalam diri manusia sendiri tanpa pengaruh
lingkungan sekitar seperti tingkat emosional, gangguan kejiwaan, personality
(kepribadian), kelamin, kedudukan dalam keluarga. Sedangkan faktor eksternal adalah
faktor penyebab dari luar si pelaku, seperti tekanan ekonomi, lingkungan, dan lain-lain.
Faktor intern ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu faktor intern yang bersifat khusus
dan faktor intern yang bersifat umum. Sifat khusus dari diri individu adalah keadaan
psikologis, dimana masalah kepribadian sering tertekan perasaannya cenderung
melakukan penyimpangan dan penyimpangan ini biasanya terjadi pada sistem sosial
ataupun terhadap pola-pola kebudayaan.
Faktor yang menyebabkan prostitusi online internet semakin marak terjadi dan terus
berkembang dari waktu ke waktu, dalam karya tulis ini kami penulis memaparkan 5
faktor penyebab terjadinya pelacuran,yakni :
1. Lemahnya tingkat keimanan seseorang terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kemiskinan, kemiskinan telah memaksa banyak keluarga untuk merencanakan
strategi penopang kehidupan mereka termasuk menjual moral untuk bekerja dan
bekerja karena jeratan hutang.
3. Keinginan cepat kaya (materialistic).
4. Faktor budaya, dan
5. Lemahnya penegakan hokum

C. Upaya Penanganan dan Pencegahan Prostitusi Online

Upaya Penanganan dan Penanggulangan Prostitusi Online

Penangana Prostitusi Online Prostitusi adalah persoalan yang rumit dan terkait aspek
sosial, budaya, ekonomi, politik serta moral dan agama. upaya menanggulangi prostitusi
hanya dengan pendekatan moral dan agama adalah naif dan tidak akan menyelesaikan
masalah itu.
Pemerintah bersama seluruh masyarakat disarankan untuk menggunakan pendekatan
sosial, budaya, ekonomi, politik selain moral dan agama untuk mencari penyelesaian
serta
menjawab persoalan prostitusi secara komprehensif. Pencegahan Prostitusi Online
Secara umum upaya penanggulan prostitusi online dapat dilakukan dengan dua cara :

a. Usaha yang bersifat preventif/ pencegahan Usaha yang bersifat preventif


diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan untuk mencegah terjadinya pelacuran. Usaha
ini antara lain berupa :

1) Penyempurnaan perundang-undangan mengenai larangan atau


penyelenggaraan prostitusi, khusunya prostitusi online.
2) Intensifikasi pemberian pendidikan keagamaan dan kerohanian.
3) Memperluas lapangan kerja. Karena kebanyakan dari para pelaku
prostitusi melakukan prostitusi karena desak ekonomi.
4) Penyelenggaraan pendidikan seks dan pemahaman nilai perkawinan
dalamkehidupan keluarga.
5) Penyelenggaraan sosialisasi mengenai internet sehat.
6) Pembentukan badan atau tim koordinasi dari semua usaha
penanggulangan pelacuran yang dilakukan oleh beberapa instansi
sekaligus mengikutsertakan potensi masyarakat lokal.
7) Penyitaan terhadap buku-buku, majalah-majalah cabul, gambar-gambar
porno, film-film biru serta sarana-sarana lainnya yang merangsang nafsu
seks. Serta pemblokiran situs-situs internet yang menyediakan semua hal
yang berbau pornografi maupun bisnis prostitusi.
8) Meningkatkan kesejahteraan rakyat pada umumnya.

b. Usaha yang bersifat represif dan kuratif


Usaha represif dan kuratif ini antara lain berupa :
1. Melalui lokalisasi yang sering ditafsirkan sebagai legalisasi, orang
melakukan pengawasan/kontrol yang ketat.
2. Diusahakan rehabilitas dan resosialisasi bagi para pelaku prostitusi, agar mereka
bisa dikembalikan sebagai warga masyarakat yang susila.
3. Menyediakan lapangan kerja baru.
4. Memberikan hukuman yang setimpal bagi pelaku prostitusi, untuk memberikan
efek jera.
5. Meblokir situs-situs internet yang menyediakan semua hal yang berbau pornografi
dan prostitusi. Dan lebih mengamankan penggunaan internet di Indonesia

D. Contoh Kasus yang Terjadi di Indonesia

Yang pertama terkuak adalah kasus Dedeuh Alfisahrin (26) alias Tata alias Mpie. Kasus

ini berawal dari ditemukannya Dedeuh di kamar kosnya dalam keadaan tak bernyawa dan

tak berbusana. Belakangan diketahui Dedeuh merupakan korban pembunuhan. Tersangka

pembunuhnya   tak   lain   adalah   pelanggan   jasa   Dedeuh.   Dedeuh   memang   akhirnya

diketahui   sebagai   PSK   yang   memasarkan   jasanya   lewat   twitter   dengan   menggunakan

nama   @tataa_chubby.

Tak berselang lama, polisi kembali menguak bisnis prostitusi yang menggunakan media

sosial sebagai sarana promosi. Tepatnya pada pada Kamis 23 April pukul 00.30 WIB

aparat Unit II Vice Control (VC) Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum
Polda Metro Jaya menangkap seorang pria yang akrab disapa Papi Mike di sebuah hotel

di   Jl   HOS   Cokroaminoto,   Menteng,   Jakpus.

Papi Mike merupakan mucikari yang menawarkan jasa prostitusi kepada para pria hidung

belang.   Mike   menggunakan   fasilitas   sosial   media   sebagai   sarana   untuk   memasarkan

jasanya.   Di   twitter,   Papi   Mike   menggunakan   akun   bernama   @TemanJakarta   sebagai

wadah promosi. Melalui twitternya, Mike menawarkan jasa para gadis koleksinya yang

biasa   dia   sebut   'Angel'.   Papi   Mike   mematok   harga   cukup   tinggi   untuk   jasa   para

'Angel'nya. Tarif yang dipasang mulai Rp 1,5 juta hingga Rp 3 juta per jam dengan alasan

'Angel'   koleksi   Mike   mulai   dari   mahasiswi   hingga   model.

Yang paling baru, terungkapnya kasus prostitusi online yang dilakukan di Tower J lantai

5 dan Tower H lantai 8 di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan pada Jumat (24/4)

malam.   Polisi   menangkap   pria   bernama   Faisal   alias   Ical   yang   merupakan   tersangka

prostitusi online ini. Modus yang dipakai Faisal adalah dengan menawarkan para PSK

yang dimilikinya  melalui  forum semprot.com  yang merupakan  forum khusus  dewasa.

Melalui   forum   semprot.com,   Faisal   memasarkan   jasa   prostitusi.

Tarif yang dipatok Faisal mulai dari Rp 600 ribu sampai Rp 3 juta per jam. Parahnya,

Faisal   juga  memperkerjakan   perempuan   di  bawah  umur,   bahkan  salah   satunya  masih

berusia 14 tahun. Mirisnya lagi, Faisal juga memperkerjakan perempuan yang tengah

hamil   enam   bulan.   Perempuan   itu   juga   baru   berumur   16   tahun.   Faisal   menggunakan

apartemen di Tower Jasmine lantai 5 sebagai tempat penampungan para PSK, sementara

tempat   prostitusinya   di   Tower   Herbras   di   lantai   8.

Jika sang germo mempunyai anak buah sebanyak delapan orang dengan tarif rata-rata
Rp300 ribu, dengan jam kerja sebanyak 12 jam, maka satu orang yang sanggup menerima
tamu setidaknya 6 orang dia bisa mendapatkan penghasilan Rp1,8 juta per hari. Jika
dikalikan delapan anak buah MW maka si germo bisa menghasilkan pendapatan kotor
sebanyak Rp14.400.000 per hari. Maka jika dikalikan sebulan, maka mereka akan
mendapatkan pemasukan kotor sekira Rp432 juta. Berdasarkan keterangan para korban,
sistem penggajian tergantung dari berapa banyak mereka melayani laki-laki setiap
bulannya. Para PSK ini bisa melayani minimal dua lelaki hidung belang setiap
hari. Pengakuan mucikari penyedia jasa prostitusi online di Apartemen Kalibata, Jaksel,
gaji PSK ABG mencapai Rp15 juta perbulan.

Kasus lain yang berhasil diungkap aparat Kepolisian Bagian Khusus Cyber Crime Polda

Metro   Jaya   melakukan   patroli   situs   dan   internet   sebelumnya.   situs   berdomain

gratis http://www.deliveryjakarta.cc.cc digunakan   oleh   YB   (inisial   nama)   dalam

mengoperasikan bisnis prostitusi online internet. Pada halaman depan situs itu terdapat

banyak foto­foto yang menampilkan profil sang model. Bahkan di belakang nama para

wanita panggilan itu terdapat angka­angka sebagai harganya. Misalnya bernama Yenni8

 disitu jelas  bahwa tarif untuk Yenni seharga Rp. 8 juta. Dalam pola operasionalnya,

pelanggan   dan   pengelola   situs   melakukan   chatting   secara   online   menggunakan

layanan Yahoo Messenger. Kemudian bila dirasa serius, baru YB berhubungan langsung

dengan   calon   pelanggan   melalui   ponsel.   Pola   pembayaran   yang   digunakan   adalah

Downpayment   (DP)   dan   Cash   on  Delivery.  

Prostitusi Online melalui BlackBerry Massanger :


Prostitusi Online melalui facebook :

Salah satu Contoh Website Prostitusi Online :

E. Hubungan Prostitusi Online dengan Aspek Kehidupan Lainnya

Permasalahan Prostitusi tidak ubahnya sama dengan manusia pada umumnya,


secara garis besar prostitusi tentunya juga mempunyai suatu makna hidup. Sama halnya
dengan manusia atau individu lainnya. Proses penemuan makna hidup bukanlah
merupakan suatu perjalanan yang mudah bagi seorang PSK, perjalanan untuk dapat
menemukan apa yang dapat mereka berikan dalam hidup mereka, apa saja yang dapat
diambil dari perjalanan mereka selama ini, serta sikap yang bagaimana yang diberikan
terhadap ketentuan atau nasib yang bisa mereka rubah, yang kesemuanya itu tidak bisa
lepas dari hal-hal apa saja yang diinginkan selama menjalani kehidupan.
Kehidupan para pelaku prostitusi sangatlah primitive. Dilihat dari segi
sosiologinya, mereka dipandang rendah oleh masyarakat sekitar, di cemooh, dihina, di
usir dari tempat tinggalnya, dan lain – lain sebagainya. Mereka seakan – akan sebagai
makhluk yang tidak bermoral dan meresahkan warga sekitar serta mencemarkan nama
baik daerah tempat berasal mereka.
Dilihat dari aspek pendidikan, prostitusi merupakan kegiatan yang demoralisasi.
Dari aspek kewanitaan, prostitusi merupakan kegiatan merendahkan martabat wanita.
Dari aspek ekonomi, prostitusi dalam prakteknya sering terjadi pemerasan tenaga kerja.
Dari aspek kesehatan, praktek prostitusi merupakan media yang sangat efektif untuk
menularnya penyakit kelamin dan kandungan yang sangat berbahaya. Dari aspek
kamtibmas praktek prostitusi dapat menimbulkan kegiatan-kegiatan kriminal Dari aspek
penataan kota, prostitusi dapat menurunkan kualitas dan estetika lingkungan perkotaan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan Kesimpulan dalam makalah ini adalah:

3.1.1 Prostitusi merupakan bentuk penyimpangan seksual, yang menyimpang dari nilai
social, agama, dan moral bangsa Indonesia. Sedangkan prostitusi online merupakan
bentuk dari kegiatan prostitusi yang dilakukan melalui media social maupun internet.
Faktor utama yang menimbulkan terjadi prostitusi online adalah perkembangan teknologi
yang tidak di dasari dengan nilai-nilai karakter yang baik.

3.1.2 Prostitusi, khusunya prostitusi online merupakan gangguan atau hambatan bagi
ketahanan nasional. Yang jika dibiarkan terus-menerus tanpa penanganan yang tegas
dapat menjadi ancaman yang membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup
bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan nasionalnya.

3.1.3 Banyak dampak yang ditimbulkan prostitusi online


salah satunya adalah merusak moral bangsa yang dapat menjadi ancaman
kelansungan hidup bangsa dan Negara dimasa yang mendatang.

3.1.4 Penanganan prostitusi online tidak dapat dilakukan


sendiri oleh pemerintah,melainkan dibutuhkan kerjasama pemerintah dengan
seluruh rakyat. Dan usaha penanggulangan prostitusi online dapat dilakukan dengan 2
usaha, yakni usaha secara preventif dan usaha yang bersifat represif dan kuratif

3.2 Saran
Adapun saran dari penulis adalah:

3.2.1 Sebagai warga Negara yang baik, maka kita harus membantu pemerintah
dalam mewujudkan ketahanan nasional, khusunya dalam hal ini adalah tentang
prostitusi online. Pencegahan secara preventif perlu dilakukan sejak dini.

3.2.2 Bekerjasama dan ikut berperan aktif dengan pemerintah dalam upaya penanganan
maupun penanggulangan prostitusi online.
3.2.3 Membentengi diri sendiri dan keluarga dengan mempertebal moral dengan norma
agama dan norma-norma lainnya

DAFTAR PUSTAKA

http://lipsus.kompas.com/topikpilihanlist/2355/1/prostitusi.online
http://www.liputan6.com/tag/prostitusi-online
http://metro.sindonews.com/topic/3146/kasus-prostitusi-online
2015
http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150514100234-20-53228/soal-prostitusi-
online-
lulung-itu-artis-artisan/

Anda mungkin juga menyukai