Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) merupakan golongan tumbuhan sejati


(emiliki akar, batang dan daun) yang tingkat perkembangan filogenetik tertinggi
dengan ciri khas adalah adanya biji (bahasa Yunani : sperma = biji) sebagai alat
perkembangbiakannya, karena itu divisi ini juga sering disebut kormofita berbiji.
Selain itu tumbuhan biji juga dicirikan dengan adanya bunga sehingga sering
disebut dengan tumbuhan berbunga (Anthophyta). Biji dihasilkan dari bunga
setelah terjadi peristiwa penyerbukan dan pembuahan. Tumbuhan ini memiliki arti
penting bagi organisme lain dibumi. Bahan makanan manusia dan hewan banyak
yang berasal dari tumbuhan berbiji. Semua tumbuhan berbiji adalah heterospora,
yang berarti memiliki dua jenis sporangia berbeda. Megasporangia menghasilkan
megaspora yang akan menjadi gametofit betina, dan mikrosporangia
menghasilkan mikrospora yang akan menjadi gametofit jantan. Keseluruhan bakal
biji akhirnya berkembang membentuk biji.

Tumbuhan berbiji (spermatophyte) dapat dibedakan menjadi dua yaitu


tumbuhan berbiji terbuka (gymnosparmae) dan tumbuhan berbiji tertutup
(angiospermae). Tumbuhan berbiji tertutup dikelompokkan menjadi tumbuhan
berkeping satu (monokotil) dan tumbuhan berkeping dua (dikotil). Tumbuhan
berkeping satu (monokotil) memiliki cirri tertentu yang membedakannya dengan
tumbuhan berkeping dua (dikotil). Tumbuhan berkeping satu terbagi menjadi
beberapa ordo atau bangsa. Maka dari itu perlu dipelajari berbagai hal yang
berhubungan dengan tumbuhan berkeping satu (monokotil).

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu classis monocotyledoneae?
2. Bagaimana ciri-ciri classis monocotyledoneae ?
3. Bagaimana ordo dari classis monocotyledoneae?

1
2

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Classis Monocotyledoneae.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri classis monocotyledoneae.
3. Untuk mengetahui ordo dari classis monocotyledoneae.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Ciri Classis Monocotyledoneae

Classis monocotyledonea adalah tumbuhan biji yang berkeping tunggal.


Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling berguna dalam
kehidupan manusia sebagai sumber daya pangan, sumber energy nabati, sumber
bahan baku industry, perumahan, dekorasi, pakaian, media penulisan, zat
pewarna, dan sebagainya. Terdapat sekitar 50 ribu hingga 60 ribu jenis yang telah
dikenal; menurut IUCN terdapat 59.300 jenis. Orchidaceae (suku anggrek-
anggrekan) adalah

Tumbuhan biji merupakan golongan tumbuhan dengan tingkat


perkembangan filogenetik tertinggi, sebagai ciri khasnya ialah adanya suatu organ
berupa biji (dalam bahasa Yunani: Sperma). Biji berasal dari bakal biji, yang
dapat disamakan dengan makrosporangium. Di dalamnya dihasilkan makrospora
yang tidak pernah meninggalkan tempatnya, dan di tempat itu selanjutnya
berkembang menjadi makroprotalium dengan arkegonium serta sel telurnya.
Setelah terjadi pembuahan, zigot yang terbentuk berkembang menjadi
embrio. Bakal biji yang mengandung embrio berkembang menjadi alat reproduksi
yang disebut biji.

Adapun ciri-ciri umum monocotyledoneae sebagai berikut:

1. Meniliki bunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu
daun lembaga.
2. Bentuk akar serabut.
3. Bentuk tulang daun melengkung atau sejajar.
4. Jumlah keeping biji atau kotiledon satu buah.
5. Jumlah mahkota bunga kelipatan tiga.
6. Pada akar dan batang tiding terdapat cambium.
7. Batang tidak bercabang.

3
4

B. Bangsa Classis Monocotyledoneae


Adapun beberapa ordo atau bangsa dari classis monocotyledoneae yaitu
Alismatales, Bromeliales, Liliales, Cyperales, Poales, Zingiberales, Arecales,
Pandanales, dan Orchidales.
1. Ordo Alismatales
Tumbuhan Ordo Alismatales termasuk habitus herba/terna sebagian besar
hidup di air atau rawa dengan daun-daun tunggal yang mempunyai sisik pada
ketiak daunnya. Bunga berkelamin tunggal atau banci, aktinomorf, tanpa tenda
bunga atau mempunyai tenda bunga yang tunggal atau ganda. Benang sari 1-
banyak. Bakal buah banyak atau hanya satu, terpisah-pisah atau berlekatan,
mempunyai 1-banyak bakal biji, duduknya menumpang sampai tenggelam,
dengan tangkai dan kepala putik yang bebas. Biji dengan lembaga yang besar
dengan tanpa atau hanya sedikit endosperm.
Familia yang termasuk dalam ordo Alismatales terdiri dari:
1) Familia Aponogetonaceae
Familia Aponogetonaceae merupakan tumbuhan air, mempunyai
rimpang berbentuk umbi, daun tunggal, bertangkai dengan helaian daun
berbentuk lanset bulat telur, mengapung atau terendam di dalam air.
Bunga banci tersusun dalam bulir bercabang atau berbentuk silinder,
diselubungi sarung yang mudah gugur dan muncul di atas air. Tenda
bunga menyerupai mahkota, terdiri atas 3 atau 1 daun tenda bunga.
Benang sari berjumlah 6, tersusun dalam 2 lingkaran, atau lebih dari 6
tersusun dari 3-4 lingkaran. Bakal buah menumpang, berjumlah 3-6,
masing–masing berisi 2 atau lebih banyak bakal biji. Buahnya pecah
bila telah masak, dengan celah menghadap kearah sumbu. Biji tanpa
endosperm dan lembaganya lurus, contoh species: Aponogeton echinatus.
5

2) Familia Potamogetonaceae
Familia Potamogetonaceae berhabitus terne, merupakan tumbuhan air
yang berakar dan mempunyai rimpang pada dasar. Daun bangun garis,
bangun lanset atau bulat telur serta bertangkai dan kadang-kadang dengan
upih daun berukuran besar dengan helaian daun yang mengapung atau
terendam air. Tumbuhan darat dengan daun-dauan bulat. Bunga
berkelamin tunggal atau banci, aktinomorf atau zigomorf serta tersusun
sebagai bulir atau terpisah. Perhiasan bunga tunggal, tidak pernah
menyerupai mahkota dan biasanya kecil seperti selaput terdiri atas 8
segmen, biasanya dengan 4 atau tanpa tenda bunga. Bakal buah masing-
masing berisi satu bakal biji. Buah kurung atau buah batu berisi satu biji,
tanpa endosperm dan lembaga dengan hipokotil yang besar, contoh
species: Potamogeton perfoliatus.

3) Familia Najadaceae
Familia Najadaceae berhabitus terna, merupakan tumbuhan air summers
tenggelam di dalam air tawar, payau atau air laut. Daun seperti benang atau
bangun garis dengan tepi rata yang bergigi jarang. Bunga berkelamin tunggal,
terpisah-pisah atau terangkai dalam bunga majemuk yang bersifat simos
dengan tenda bunga tunggal atau telanjang, Bunga jantan mempunyai 1
benang sari, sering berpasangan dan bunga betina dengan 1 bakal buah. Buah
biasanya diselubungi seludang. Biji dengan kulit yang tipis, lembaga lurus
dengan akar lembaga dan hipokotil yang besar tanpa endosperm, contoh
species: Najas marina.
6

4) Familia Scheuchzeriaceae
Familia Scheuchzeriaceae tergolong tumbuhan berhabitus herba/terna air
perennial dengan rimpang pada dasar, batang tegak, daun-daun bangun
lanset dan mempunyai upih yang berbalut batang dengan lidah daun pada
batas antara upih dengan helaian daun. Bunga banci, aktinomorf, tersusun
dalam bulir pada ujung batang. Tenda bunga tersusun atas 6 tipis seperti
selaput tersusun dalam 2 lingkaran dan tidak gugur. Benang sari 6-8 bebas
dengan kepala sari bangun garis menghadap ke dalam. Buahnya buah
kurung, biji tanpa endosperm, lembaga dengan daun lembaga membulat dan
pucuk lembaga yang kecil, contoh species: Lilaea scilloides.

5) Familia Alismataceae
Familia Alismataceae tumbuhan berhabitus terna, tumbuh tegak, jarang
mengapung dan mempunyai saluran-saluran getah. Daun dengan tangkai
panjang membentuk upih daun terbuka pada pangkalnya, helaian daun
bunga bulat telur membulat, lanset-garis atau bangun anak panah,
bertulang melengkung dan tersusun roset. Bunga banci dan aktinomorf.
Perhiasan bunga 160 jelas terdiri dari 3 daun kelopak, dan 3 daun
mahkota. Benang sari 6 atau lebih, bila banyak di bagian pinggir maka
bersifat mandul. Buahnya buah keras dengan 1 biji atau buah kurung yang
berisi banyak biji, species: Machaerocarpus californicus.
7

6) Familia Butomaceae
Familia Butomaceae tumbuahn berhabitus terna perennial dengan
rimpang di dasar, biasanya dengan cairan seperti getah. Daun pada batang
membentuk rozet akar, bangun pedang atau pipih lebar bangun jantung,
corong atau bundar, bertulang melengkung. Bunga banci, aktinomorf,
terpisah-pisah dan tersusun sebagai bunga payung. Hiasan bunga jelas
dapat dibedakan, dengan 3 daun kelopak dan 3 daun mahkota. Bakal buah
terisi banyak bakal biji yang memenuhi seluruh permukaan dinding di
dalam bakal buah. Buahnya buah kurung dengan banyak biji, tanpa
endosperm, lembaga lurus atau bengkok dengan bangun tapal kuda,
contoh species: Limnochoris flava.

7) Familia
Familia Hydrocharitaceae tumbuhan berhabitus terna air, mengapung dan
jarang sekali berakar pada dasar. Daun tunggal tersusun rozet akar,
tersebar atau berkarang. Bunga berkelamin tunggal, berumah 2 atau
banci, aktinomorf, terpisah-pisah, terletak dalam daun pelindung terbagi 2
atau di antara 2 daun pelindung duduk berhadapan. Perhiasan bunga jelas
dapat dibedakan, dengan 3 daun kelopak dan 3 daun mahkota, kadang-
kadang tanpa mahkota atau perhiasan bunga. Benang sari 3 atau kelipatan
3. Bakal buah tengelam dan beruang 1. Biji banyak tanpa endosperm,
lembaga lurus, akar lembaga tebal, pucuk lembaga kecil. contoh species:
Hydrilla verticilata.
8

2. Ordo Bromeliales
Ordo Bromeliales merupakan tumbuhan berhabitus herba/terna, jarang
mempunyai batang yang kokoh kuat, kadang-kadang mirip rumput. Bunga
banci, karena adanya reduksi kadang-kadang berkelamin tunggal, aktinomorf
atau zigomorf, berbilangan 3, jarang berbilangan 2, mempunyai 2 lingkaran
hiasan yang sama, kadang-kadang perhiasan bunga dapat dibedakan dalam
kelopak dan mahkota. Benang sari dalam 2 lingkaran, jumlahnya sering
berkurang, kadang-kadang hanya terdapat 1 benang sari. Bakal buah dengan
bakal biji yang atrop atau anatrop, buah dengan biji yang mempunyai
endosperm bertepung.
Familia yang masuk ke dalam Ordo Bromeliales terdiri dari:
1) Familia Flagellariaceae
Familia Flagellariaceae kebanyakan berupa tumbuhan memanjat
dengan daun-daun yang panjang dan bertulang sejajar dan ujungnya
berubah menjadi pembelit (sulur daun), pangkalnya berupa upih
membalut batang. Bunga kecil, banci atau berkelamin tunggal,
berumah 2, aktinomorf, tersusun dalam malai pada ujung batang.
Hiasan bunga berupa tenda bunga petaloid, tersusun dalam 2 lingkaran
dengan 3 daun tenda bunga dalam setiap lingkaran, tidak gugur.
Benang sari 6, berlekatan dengan pangkal tenda bunga, bebas satu
sama lainnya. Bakal buah menumpang, beruang 3 dengan 1 bakal biji
setiap ruang, 1 tangkai putik yang berlekuk 3. Buah tidak membuka,
berupa buah buni atau buah batu berisi 3 biji. Biji dengan endosperm,
lembaga kecil, contoh species: Flagellaria indica.
9

2) Familia Restionaceae
Familia Restionaceae, merupakan tumbuhan berhabitus terna perennial
dengan rimpang yang dibalut oleh upih-upih yang serupa sisik dengan
batang pendukung bunga yang tumbuh tegak, berbentuk segi empat
atau pipih, pada tiap-tiap bukunya terdapat upih yang tidak atau lekas
gugur dan tersusun dalam 2 baris. Bunga dalam ketiak daun-daun
pelindung, terangkai sebagai bulir atau malai, kebanyakan berkelamin
tunggal, berumah 2, jarang banci. Rangkaian bunga jantan berbeda dari
rangkaian bunga betina. Bunga bersifat aktinomorf, tenda bunga terdiri
atas 2-6 daun tenda bunga, pada bunga betina sering tidak ada. Bunga
jantan dengan 2-3 benang sari yang berhadapan dengan daun-daun
tenda di lingkaran dalam. Bakal buah menumpang, 1-3 dengan 1-3
tangkai putik, tiap ruang berisi 1 bakal biji. Buahnya buah kendaga
atau buah keras. Biji dengan endosperm, lembaga kecil, contoh
species: Anarthria scabra.

3) Familia Mayacaceae
Familia Mayacaceae merupakan tumbuhan berhabitus terna rawa-rawa
yang kecil, daun-daun bangun pita pendek, duduknya tersebar. Bunga
terpisah-pisah atau tersusun dalam bunga payung, banci, aktinomorf.
Perhiasan bunga terdiri atas 3 daun kelopak 162 dan 3 daun mahkota.
10

Benang sari 3, berseling dengan daun-daun mahkotanya. Bakal buah


menumpang, beruang 1 dengan 3 tembuni pada dindingnya, masing-
masing tembuni hanya dengan sedikit bakal biji. Tangkai putik 1. Buah
berupa kendaga membuka dengan 3 katuk. Biji dengan endosperm,
lembaga kecil, contoh species: Mayaca fluviatilis.

4) Familia Xyridaceae
Familia Xyridaceae tumbuhan berhabitus terna perenial, merupakan
rozet akar, panjang, mirip daun rumput, batang pendukung bunga
panjang, dengan pada ujungnya sejumlah bunga tersusun sebagai bulir
rapat, dan terdapat dalam ketiak daun-daun pelindung. Bunga banci,
kelopak terdiri atas 2 daun kelopak, zigomorf atau terdiri atas 1 daun
kelopak yang besar dan 2 yang kecil. Mahkota terdiri atas 3 daun
mahkota yang berlekatan, aktinomorf. Benang sari 6 tersusun dalam 2
lingkaran, yang 3 berhadapan dengan daun-daun mahkota fertil, yang 3
lainnya mandul atau hilang. Bakal buah penumpang, beruang 1,
dengan 3 tembuni pada dinding atau 1 tembuni pada dasar, bakal biji
banyak tangkai putik 1 atau berbelah 3. Buahnya buah kendaga yang
membuka dengan membelah ruang. Biji dengan endosperm seperti
tepung dan lembaga kecil, contoh species: Xyris indica.
11

5) Familia Eriocaulaceae
Familia Eriocaulaceae merupakan tumbuhan berhabitus terna
perennial, jarang anual, dengan daun-daun seperti daun rumput, sempit
memanjang, sering tersusun sebagai rozet akar. Bunga kecil,
berkelamin tunggal, aktinomorf atau zigomorf, tersusun dalam
bongkol yang terdapat pada ujung tangkai yang panjang. Tenda bunga
seperti selaput, berbilangan 2-3 tersusun dalam 1 lingkaran, kadang-
kadang tidak terdapat. Benang sari 2-6, bebas, berhadapan dengan
daun-daun tenda. Kepala sari kecil, beruang 1-2 membuka dengan
celah membujur. Bakal buah menumpang, beruang 2-3, setiap ruang
dengan 1 bakal biji, tangkai putik 1. 163 Buah kendaga membuka
dengan membelah ruang. Biji dengan endosperm seperti tepung dan
lembaga kecil, contoh species: Eriocaulon compressum.

6) Familia Bromeliaceae
Familia Bromeliaceae sebagian besar tumbuhanini berupa epifit, jarang
teresterial dan berupa tumbuhan besar dengan batang agak panjang,
daun tebal memanjang dengan rambut-rambut berbentuk sisik, tepi
dengan rigi-rigi yang berupa duri-duri, upih lebar, biasanya berjejal
membentuk rozet akar. Bunga banci, kebanyakan aktinomorf, jarang
zigomorf, tersusun dalam bulir atau malai. Kelopak terdiri atas 3 daun
kelopak, tidak gugur, daun mahkota 3, bebas. Benang sari tersusun
dalam 2 lingkaran, masing-masing lingkaran terdiri atas 3 benang sari.
Bakal buah menumpang sampai sama sekali tenggelam, beruang 3
dengan banyak bakal biji dalam setiap ruang. Tangkai putik panjang
dengan 3 kepala putik. Buahnya berdaging, tidak membuka. Biji sering
12

bersayap, mempunyai endosperm bertepung dan lembaga yang kecil,


contoh species: Ananas comosus.

7) Familia
Familia Commelinaceae berupa tumbuhan berhabitus terna perenial,
dengan batang berbuku-buku, upih daun tipis seperti selaput yang
besar, kadang-kadang tertembus oleh perbungaannya. Bunga biasanya
banci, aktinomorf, tersusun dalam sinsinus atau sinsinus ganda.
Perhiasan bunga terdiri atas kelopak dengan 3 daun kelopak yang
bebas dan seringkali berwarna, mahkota terdiri atas 3 daun mahkota
yang bebas kebanyakan berwarna biru atau putih. Benang sari 6, sering
kurang dari 6 karena ada yang rontok, kadang-kadang sampai hanya
tinggal 2.Tangkai sari berambut, sering berwarna cerah. Bakal buah
selalu jelas menumpang. Beruang 2-3, tiap ruang dengan 1 bakal biji
atau lebih. Tangkai putik di ujung, tunggal, kepala putik berbentuk
bongkol atau berbagi 3, contoh species: Commelina nudiflora.

8) Familia
Familia Pontederiaceae merupakan tumbuhan berhabitus terna air atau
rawah, perennial, batang simpodial, berakar pada dasar atau mengapung.
Daun dengan helaian 164 yang seringkali lebar, bertulang melengkung,
pada pangkal tangkai mempunyai upih, tersusun berseling atau
membentuk suatu rozet. Bunga banci, zigomorf, tersusun dalam rangkaian
13

berupa bulir, tenda atau malai yang terdapat dalam ketiak suatu daun
pelindung menyerupai upih daun. Perhiasan bunga menyerupai mahkota
terdiri atas 6 daun tenda bunga tersusun dalam 2 lingkaran, berlekatan
pada bagian bawahnya membentuk suatu buluh yang panjang. Benang
sari 6, 3 atau hanya 1, melekat pada buluh tenda bunga, kadang-kadang
tidak sama panjang atau ada satu yang paling panjang. Bakal buah
menumpang, beruang 3, setiap ruang berisi banyak bakal biji atau beruang
1 dengan 1 bakal biji.Tangkai putik 1. Buahnya buah kendaga yang
membuka dengan 3 katup, atau buah keras yang tidak membuka. Biji
berusuk membujur, mempunyai endosperm, lembaga bangun silinder,
lurus, contoh species: Eichhornia crassipes.

3. Ordo Liliales
Ordo Liliales kebanyakan tumbuhannya berhabitus herba/terna perennial,
mempunyai rimpang, umbi sisik, atau umbi lapis, kadang-kadang juga berupa
semak atau perdu, bahkan berupa pohon, ada pula yang merupakan tumbuhan
memanjat. Daun tersebar pada batang atau merupakan rozet akar. Bunga
banci, atau karena adanya reduksi salah satu alat kelaminnya menjadi
berkelamin tunggal, aktinomorf atau zigomorf, biasanya tersusun dalam
rangkaian bersifat rasemos. Perhiasan bunga berupa tenda bunga berbilangan
3 yang tersusun dalam 2 lingkaran menyerupai mahkota, kadang-kadang
seperti kelopak, tetapi jarang dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkota.
Benang sari biasanya 6, dalam 2 lingkaran, lingkaran yang dalam sering kali
tidak ada. Bakal buah menumpang atau tenggelam. Kebanyakan beruang 3
dengan bakal biji yang anatrop. Buahnya buah kendaga atau buah buni. Biji
dengan endosperm berdaging atau seperti tanduk.
14

Familia yang masuk ke dalam ordo Liliales terdiri dari:


1) Familia Liliaceae
Familia Liliaceae merupakan tumbuhan berhabitus terna rimpang atau
umbi lapis ,kadang-kadang semak atau perdu berupa tumbuhan
memanjat. Daun tunggal, tersebar165 pada batang atau terkumpul
sebagai roset akar, adakalanya tereduksi dan cabang-cabang berubah
menjadi kladodium. Bunga kecil sampai sangat besar dan amat
menarik, kebanyakan banci aktinomorf atau sedikit zigomorf.
Perhiasan bunga yang menyerupai mahkota dengan atau tanpa
pelekatan berupa buluh, terdiri atas 6 daun tenda bunga, jarang hanya
4 atau lebih dari 6, kebanyakan jelas tersusun dalam 2 lingkaran.
Benang sari 6, jarang sampai 12 atau hanya 3, berhadapan dengan
daun-daun tenda bunga. Tangkai sari bebas atau berlekatan dengan
berbagai cara. Kepala sari beruang 2, membuka dengan celah
membujur, jarang dengan suatu liang pada ujungnya. Bakal buah
menumpang atau setengah tenggelam, kebanyakan beruang 3, dengan
tembuni di sudut-sudut ruang. Buahnya buah kendaga atau buah buni.
Biji dengan banyak sekali endosperm, lembaga lurus atau bengkok,
contoh species: Lilium longiforum.
15

Cordyline fruticosa
Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Monocotyledoneae
Ordo : Liliales
Familia : Liliaceae
Genus : Cordyline
Species : Cordyline fruticosa
2) Familia Amaryllidaceae
Familia Amaryllidaceae tumbuhan berhabitus terna dengan umbi lapis
atau umbi sisik, jarang dengan rimpang, atau batang di atas tanah.
Daun pipih panjang, kadang-kadang dengan jaringan air dan tepi serta
ujung berduri, tersusun sebagai rozet akar ataupun rozet batang,
kadang-kadang bertunggangan dalam dua baris. Bunga banci, amat
menarik baik karena warna, bentuk maupun ukurannya, tersusun
sebagai payung atau tandan, kadang-kadang terpisah pada ujung
tangkai yang tidak berdaun dan di bawah hiasan bunga mempunyai
daun-daun pembalut yang tipis seperti 166 selaput. Bakal buah
tenggelam, buah kendaga atau buah buni. Biji dengan endosperm
yang berdaging, lembaga pipih, kadang-kadang bersayap, contoh
species: Amaryllis belladonna.

3) Familia Velloziaceae
Familia Velloziaceae merupakan tumbuhan berhabitus terna perenial
atau tumbuhan berkayu dengan batang tebal, bercabang-cabang
16

menggarpu, daun sempit memanjang, berujung runcing tersusun


sebagai rozet batang. Bunga terpisah-pisah pada tangkai yang
panjang, berwarna putih, kuning atau biru kadang-kadang amat
menarik, banci, aktinomorf. Perhiasan bunga terdiri atas 6 daun-daun
tenda bunga berlekatan, tersusun dalam 2 lingkaran. Benang sari 6
atau banyak dan tersusun dalam 6 berkas, masing-masing terdiri atas
2-6 benang sari. Buahnya buah kendaga kering dan keras, ujung
sering rata atau cekung, penuh dengan bekas-bekas hiasan bunga,
bergigi 6, kadang-kadang berduri, membuka dengan membelah ruang.
Biji banyak, pipih, mempunyai endosperm dan lembagang kecil,
contoh species: Barbacenia bicolor.

4) Familia Iridaceae
Familia Iridaceae tumbuhan berhabitus terna perennial dengan akar-
akar yang tumbuh dari rimpang, umbi sisik atau umbi lapis. Daun-
daun pipih memanjang, tersusun sebagai rozet akar atau
bertunggangan pada batang dalam dua baris, berupih pada
pangkalnya. Bunga banci, aktinomorf atau zigomorf, kebanyakan
tersusun dalam rangkaian yang bersifat resemos, seringkali tampak
sangat indah dan menarik. Perhiasan bunga terdiri atas tenda bunga
yang menyerupai mahkota, berbilangan 3, tersusun dalam 2 lingkaran
dengan daun-daun tenda bunga yang sama atau berbeda baik dalam
bentuk, struktur maupun ukurannya, tidak lekas gugur. Buahnya buah
kendaga yang membuka dengan katup-katup, pada ujung terdapat
seperti bekas luka yang berbentuk lingkaran. Biji dengan endosperm
dan lembaga yang kecil, contoh species: Iris germanica.
17

5) Familia Taccaceae
Familia Taccaceae tumbuhan berhabitus terna perennial dengan
rimpang merayap atau berbentuk umbi. Daun besar, tunggal atau
bergigi, tersusun sebagai rozet akar. Bunga banci, aktinomorf,
terangkai dalam bunga majemuk berbentuk payung yang terdapat
pada ujung tangkai bunga tidak berdaun. Perhiasan bunga serupa
mahkota, terdiri atas 6 daun tenda bunga tersusun dalam 2 lingkaran,
berlekatan antara satu dengan yang lain. Bakal buah tenggelam,
beruang 1 dengan tembuni pada dinding yang mendukung banyak
bakal biji. Tangka putik 3, pendek, dengan 3 kepala putik yang
seringkali melebar berbentuk seperti mahkota. Buahnya buah buni
atau buah kendaga membuka dengan 3 katup. Biji banyak, dengan
endosperm dan lembaga berukuran kecil, Contoh species: Tacca
cristata.

6) Familia Dioscoreaceae
Familia Dioscoreaceae tumbuhan berhabitus terna memanjat atau
membelit dengan rimpang atau umbi di dalam tanah, kaya akan zat
tepung dan organ-organ serupa pada bagian-bagian di atas tanah,
tetapi lebih kecil daripada yang terdapat di dalam tanah. Daun
tunggal, bangun jantung atau anak panah, bertulang menjari sampai
melengkung, duduk tersebar, jarang berhadapan. Bunga berkelamin
tunggal, kecil aktinomorf, tersusun dalam rangkaian beberapa bulir,
18

tandan atau malai. Buahnya buah kendaga membuka dengan 3 katup


atau buah buni. Biji sering bersayap, mempunyai endosperm dan
lembaga yang kecil, contoh species: Dioscorea bulbifera.

7) Familia Juncaceae
Familia Juncaceae tumbuhan berhabitus terna annual atau perennial,
mirip rumput atau mendong, jarang berupa semak, kebanyakan
mempunyai rimpang, jarang mempunyai batang di atas tanah. Daun
sempit panjang, bangun silinder atau pipih seperti daun rumput,
mempunyai upih pada pangkalnya, duduknya kebanyakan sebagai
rozet akar. Bunga banci, aktinomorf, terangkai dalam berbagai
susunan. Perhiasan bunga terdiri atas 6 daun tenda bunga seperti
selaput yang tersusun dalam 2 lingkaran, benang sari 3 atau 6, bebas,
berhadapan dengan daun-daun tenda bunga. Kepala sari beruang 2,
membuka dengan celah membujur, serbuk sari 168 membentuk
tetrade. Bakal buah menumpang, beruang 1-3, tiap ruang berisi 1
sampai banyak bakal biji. Tangkai putik 1, kepala putik 3, berbentuk
benang. Buahnya buah kendaga kering, membuka dengan membelah
ruang. Biji kadang-kadang berekor, mempunyai endosperm, lembaga
kecil dan lurus, contoh species: Juncus effusus.

8) Familia Burmanniaceae
Familia Burmanniaceae tumbuhan berhabitus terna annual atau
perennial, sebagian besar hidup sebagai saprofit, dengan atau tanpa
daun, kadang-kadang mempunyai rimpang. Batang dengan daun-daun
19

kecil seperti sisik yang tersebar, jenis yang bukan saprofit mempunyai
daun-daun tersusun sebagai rozet akar. Bunga banci, aktinomorf atau
agak zigomorf, terpisah-pisah atau terangkai sebagai sinsinus.
Perhiasan bunga berwarna biru atau putih terdiri atas bagian yang
berlekatan membentuk buluh yang panjang. Buahnya buah kendaga
yang pada ujungnya bermahkotakan perhiasan bunga yang telah
mengering, seringkali bersayap 3, biasanya membuka dengan celah
membujur di antara tembuni. Biji kecil, banyak, mempunyai
endosperm, lembaga belum jelas terdiferensiasi, contoh species:
Burmannia bicolor.

4. Ordo Cyperales
Ordo Cyperales terdiri atas 1 Familia, yaitu Cyperaceae, dengan ciri-ciri
sebagai berikut: pada umumnya berhabitus terna perennial yang menyukai
habitat lembab, berpaya-paya, atau berair, jarang berupa terna anual,
seringkali berumpun, terdapat rimpang yang merayap atau badan-badan
seperti umbi dengan geragih yang merupakan alat perkembangbiakan
vegetatif. Batang segitiga, tidak berongga, di bawah rangkaian bunga biasanya
tidak bercabang.
Daun berbentuk pita, bertulang sejajar dengan upih yang tertutup, tanpa
atau jarang mempunyai lidah-lidah, jarang tereduksi, biasanya tersusun,
sebagai rozet akar. Bunga kecil, tidak menarik, banci atau berkelamin tunggal
dan berumah 1, jarang berumah 2, tersusun dalam bulir-bulir dengan bunga-
bunga yang terdapat dalam ketiak daun pelindung, daun-daun pelindung
biasanya teratur dalam 2 deretan atau mengikuti suatu garis spiral. Bulir-bulir
kecil tersusun dalam rangkaian berbentuk payung atau payung berganda, ada
pula yang berbentuk malai, jarang berupa bulir berganda (Tjitrosoepomo,
2010).
20

Bunga majemuk biasanya mempunyai 1 atau beberapa daun pembalut


mirip dengan daun-daun biasa pada pangkalnya. Perhiasan bunga tereduksi
menjadi sisik-sisik, sekat atau rambut-rambut, jarang mempunyai mahkota,
sering tidak terdapat. Benang sari 3 atau kurang dari 3, jarang lebih sampai
banyak, tangkai sari bebas, kepala sari beruang 2, membuka dengan celah
membujur. Bakal buah menumpang, beruang 1 dengan 1 bakal biji yang
anatrop pada dasarnya. Tangkai putik bercabang 2-3 atau bergigi 2-3.
Buahnya buah keras yang berisi 1 biji, yang semula mempunyai tangkai putik
berlekuk 3 mempunyai 2 sisi, yang semula mempunyai tangkai putik berlekuk
2 mempunyai 2 sisi, yang semula mempunyai tangkai putik berlekuk 3
mempunyai 3 sisi. Biji dengan lembaga kecil dan endosperm bertepung
banyak (Tjitrosoepomo, 2010).
Beberapa contoh Genus dari Familia Cyperaceae (Anonim, 2014), yaitu:
1) Cyperus
Salah satu contoh dari Genus Cyperus, yaitu: rumput teki Cyperus
rotundus yang termasuk Familia Cyperaceae (teki-tekian). Ciri-ciri
tumbuhan ini adalah: Rumput teki merupakan rumput semu menahun,
tingginya 10-95 cm, Batang rumputnya berbentuk segitiga
(triangularis) dan tajam, Daunnya berjumlah 4-10 helai terkumpul
pada pangkal batang. Akar dengan pelepah daunnya tertutup tanah,
helaian daun berbentuk pita bersilang sejajar, permukaan atas berwarna
hijau mengkilap dengan panjang daun 10-30 cm dan lebar 3-6 cm.
Memiliki allelophat (senyawa berupa racun) yang mampu membunuh
tumbuhan lainnya.
Klasifikasi dari rumput teki Cyperus rotundus, yaitu :

Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
21

Subdivisio : Angiospermae
Classis : Monocotyledonae
Ordo : Cyperales
Familia : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Species : Cyperus rotundus
2) Bulbostylis
Salah satu contoh dari genus Bulbostylis, yaitu Bulbostylis Barbata.
Cirri tumbuhan ini adalah; daun lebih pendek dari batang dan kurva ke
bawah, daun selubung dengan rambut putih panjang, perbungaan
berbentuk kepala dengan 3-20 bulir dan warna kelopak coklat
kemerahan.

3) Fimbristylis
Salah satu contoh dari Genus Fimbristylis, yaitu : mendong
Fimbristylis globulosa. Ciri-ciri tumbuhan ini (Citra, 2011) adalah:
tumbuhan yang hidup di rawa, tanaman ini tumbuh di daerah yang
berlumpur dan memiliki air yang cukup. Mendong merupakan salah
satu jenis rumput, dan biasanya tumbuh dengan panjang lebih kurang
100 cm. Contoh: Fimbristylis globulosa.
4) Kyllinga
Salah satu contoh dari Genus Kyllinga, yaitu : jukut pendul atau teki
pendul Kyllinga monocephala. Ciri-ciri tumbuhan ini (Anonim, 2014)
adalah : memiliki bunga menyerupai bola-bola berukuran kecil,
Tanaman menahun ini dapat tumbuh dengan tinggi sampai 20 cm dan
beraroma wangi.
22

5) Lepironia
Salah satu contoh dari Genus Lepironia, yaitu : purun Lepironia
mucronata (Asri, 2012). Ciri-ciri tumbuhan ini adalah:Tumbuhan
purun dapat tumbuh liar dan ada juga menjadikannya sebagai tanaman
peliharaan. Batang purun sangat lemah kalau ditiup angin bergoyang.
Ada rongga di batang tidak memiliki kayu kerasseperti bambu. Setiap
tumbuhan purun mempunyai buah satu biji pada ujungnya.

5. Ordo Poales
Ordo Poales terdiri dari satu Familia yaitu Poaceae atau Graminae dengan
ciri-ciri sebagai berikut: habitus terna annual atau perennial, kadang-kadang
berupa semak atau pohon yang tinggi. Batang dengan posisi bermacam-
macam, ada yang tegak lurus, ada yang serong ke atas, ada yang merayap,
ada yang berimpang di dalam tanah. Bentuk batang kebanyakan silinder
panjang, jelas berbuku dan beruas, ruas-ruas berongga, bersekat pada buku-
bukunya. Daun kebanyakan bangun pita, panjang bertulang daun sejajar,
tersusun sebagai roset akar, atau berseling dalam 2 baris pada batang. Daun
terdiri atas helaian daun, upih, dan lidah-lidah. Jarang antara helaian dan upih
terdapat tangkai. Bunga umumnya banci, kadang-kadang berkelamin tunggal,
kecil, dan tidak menarik.
Setiap bunga terdapat dalam ketiak daun pelindung yang disebut “palea
inferior”. Kelopak telah berubah menjadi badan yang disebut “palea superior”
terdiri atas 2 daun kelopak yang berlekatan, berhadapan dengan palea
inferior. Mahkota terdiri atas 2 daun mahkota (jarang 3) yang telah berubah
menjadi badan yang berupa sisik kecil dan dapat membengkak yang
dinamakan “lodicula”. Benang sari 1-6. Jarang lebih, biasanya 3. Tangkai sari
halus, kepala sari beruang 2, biasanya membuka dengan celah membujur.
23

Bunganya disebut bunga semu floret. Memiliki gluma, setial floret, bakal
buahnya menumpang, beruang 1 dengan bakal biji anatrop yang sering kali
menempel pada sisi daun buah yang menghadap sumbu. Tangkai putik
biasanya 2. Jarang 1 atau 3. Kepala putik seperti bulu. Buahnya berupa buah
padi “caryopsis”, yaitu buah dengan 1 biji yang bijinya berlekatan dengan
kulit buah. Biji dengan endosperm, lembaga terdapat pada sisi yang jauh dari
sumbu.
Beberapa contoh genus yaitu:
1. Andropogon : A. nardus (sereh) 2. Zea may (jagung)

6. Ordo Zingiberales
Ordo Zingiberales tumbuhannya kebanyakan berhabitus herba/terna yang
besar, perennial, mempunyai rimpang atau batang dalam tanah. Daun lebar,
jelas dapat dibedakan dalam tiga bagian: helaian, tangkai dan upih. Helaian
daun simetris, bertulang menyirip. Bunga besar dengan warna yang menarik,
banci, zigomorf atau asimetris. Kelopak dan mahkota berbilang 3, kelopak
sering menyerupai mahkota. Benang sari 6, tersusun dalam 2 lingkaran,
tangkai sari bebas, sering terdapat reduksi, sehingga kadang-kadang hanya
tinggal 1 benang sari yang fertil, yang lain mandul atau tidak terdapat. Bakal
buah tenggelam, kebanyakan beruang 3, setiap ruang dengan 1- banyak bakal
biji. Buahnya buah kendaga atau berdaging, biasanya tidak membuka. Biji
tanpa atau dengan sedikit endosperm, tetapi dengan perisperm yang besar.
Ordo Zingiberales meliputi empat Familia yaitu: Zingiberaceae, Musaceae,
Cannaceae, dan Marantaceae.
1) Familia
Familia Zingiberales tumbuhannya berhabitus terna perennial
dengan rimpang yang kadang-kadang berbentuk seperti umbi,
24

biasanya mengandung minyak menguap sampai berbau aromatik.


Batang di atas tanah seringkali hanya pendek dan mendukung bunga-
bunga saja. Daun tunggal mempunyai sel-sel minyak menguap,
tersusun dalam 2 baris, kadang-kadang jelas mempunyai 3 bagian
berupa helaian, tangkai, dan upih, selain itu juga lidah-lidah. Helaian
biasanya lebar dengan ibu tulang yang tebal dan tulang-tulang cabang
yang sejajar dan rapat satu dengan yang lain dengan arah yang serong
ke atas. Tangkai daun pendek atau tidak terdapat, upih terbuka atau
tertutup, lidah-lidah pada batas antara helaian dengan tangkai atau
antara helaian dengan upih. Bunga terpisah-pisah tersusun dalam
bunga majemuk tunggal atau berganda, kebanyakan banci, zigomorf
atau asimetrik. Perhiasan bunga dapat dibedakan dalam kelompok
dengan 3 daun kelopak dan mahkota yang terdiri atas 3 daun mahkota
berlekatan pada bagian bawahnya membentuk suatu buluh. Benang
sari 1 dengan 3-5 benang sari mandul, kadang-kadang bersifat seperti
daun mahkota. Bakal buah tenggelam, beruang 3, jarang 2 dengan
tembuni di ketiak, atau beruang 1 dengan tembuni pada dinding atau
pada dasarnya. Tangkai putik di ujung, tidak terbagi, bebas atau
terdapat dalam suatu alur pada benang sari yang fertil, ada kalanya
berbibir atau bergigi 2. Bakal biji banyak. Buahnya buah kendaga
yang berkatup 3, atau berdaging tidak membuka. Biji bulat atau
berusuk, mempunyai salut biji, endosperm banyak. Beberapa contoh
species:
a. Alpina: A. galangal
Alpinia galanga merupakan tumnuhan berhabitus terna
berumur panjang, tinggi sekitar 1 sampai 2 meter, bahkan
dapat mencapai 3,5 meter. Biasanya tumbuh dalam rumpun
yang rapat. Batangnya tegak, tersusun oleh pelepah-pelepah
daun yang bersatu membentuk batang semu, berwarna hijau
agak keputih- putihan. Batang muda keluar sebagai tunas dari
pangkal batang tua. Daun tunggal, berwarna hijau, bertangkai
25

pendek, tersusun berseling. Daun di sebelah bawah dan atas


biasanya lebih kecil dari pada yang di tengah. Bentuk daun
lanset memanjang, ujung runcing, pangkal tumpul, dengan tepi
daun rata. Pertulangan daun menyirip. Panjang daun sekitar 20
- 60 cm, dan lebarnya 4 - 1 5 cm. Pelepah daun lebih kurang
15 - 30 cm, beralur, warnanya hijau. Pelepah daun ini saling
menutup membentuk batang semu berwarna hijau. Bunga
lengkuas merupakan bunga majemuk berbentuk lonceng,
berbau harum, berwarna putih kehijauan atau putih
kekuningan, terdapat dalam tandan bergagang panjang dan
ramping, yang terletak tegak di ujung batang. Lengkuas
Alpinia galanga merupakan salah satu tanaman dari Familia
Zingiberaceae yang rimpangnya dapat dimanfaatkan sebagai
obat. Rimpang lengkuas merah Alpinia galanga selama ini
telah dikenal sebagai obat tradisional.

b. Amomum: A.Cardamomum (kapulaga)


Amomum cardamomum merupakan tumbuhan berhabitus
herba tahunan, tingginya dapat mencapai 1-5 meter. Daun
tunggal, tersebar, berwarna hijau tua. Helai daun licin atau
agak berbulu, berbentuk lanset atau tombak, dengan pangkal
dan ujung runcing, dan tepi daun rata. Panjang daun sekitar
30-60 cm, dan lebarnya 10-12 cm, pertulangan menyirip. Buah
Amomum cardamomum berkhasiat sebagai obat batuk dan
obat perut kembung. Buahnya mengandung minyak atsiri yang
terutama mengandung sineol, terpineol, dan borneol. Biji
mengandung 3–7% minyak atsiri yang terdiri atas terpineol,
terpinil asetat, sineol, alfa borneol, dan beta kamfer, di
26

samping itu biji juga mengandung minyak lemak, protein,


kalsium oksalat, dan asam kersik.
Klasifikasi:

Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Familia : Zingiberaceae
Genus : Amomum
Species : Amomum cardamomum
c. Kaempferia: K. galanga (kencur), K. angustifolia (kunci), K.
rotunda (kunci pepet), K. pandurata.
Kencur merupakan tumbuhan berhabitus perennial, berbatang
basah tidak begitu tinggi, lebih kurang 20 cm. Tumbuh dalam
rumpun. Daun tunggal, berwarna hijau dengan tepi merah
kecoklatan bergelombang. Bentuk daun jorong lebar sampai
bundar, panjang 7-15 cm, lebar 2-8 cm, ujung runcing,
pangkai berlekuk, dan tepinya rata. Permukaan daun bagian
atas tidak berbulu, sedangkan bagian bawah berbulu halus.
Tangkai daun pendek, berukuran 3-10 cm, pelepah terbenam
dalam tanah, panjang 1,5-3,5 cm, berwarna putih. Bunga
tunggal, bentuk terompet, panjang sekitar 2,5-5 cm. Benang
sari panjang sekitar 4 mm, berwarna kuning. Putik berwarna
putih atau putih keunguan. Kencur memiliki nama Botani
Kaempferia galanga.
27

2) Familia Musaceae
Familia Musaceae tumbuhan berhabitus terna yang besar, sering
dengan batang semu yang terdiri atas upih daun yang balut membalut,
dengan daun yang lebar, bangun jorong atau memanjang, ibu tulang
daun tebal, beralur di sisi atasnya, jelas berbeda dari tulang-tulang
cabangnya yang menyirip. Bunga banci atau berkelamin tunggal,
zigomorf, tersusun dalam sinsinus terdapat dalam ketiak daun
pelindung yang besar dan berwarna menarik. Keseluruhan rangkaian
bunga merupakan tenda dengan bunga betina di bagian pangkal dan
bunga-bunga jantan di bagian ujung perbungaannya. Perhiasan bunga
jelas dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkotanya. Kelopak
berbentuk tabung, memanjang, berbagi 2 dengan tepi bergigi yang
berbeda-beda. Mahkota berbibir 2, bagian atasnya berigi-rigi. Benang
sari 5 dengan 1 lagi yang tereduksi. Tangkai sari berbentuk benang,
kepala sari bangun garis, beruang 2. Bakal buah tenggelam, beruang
3, tiap ruang berisi banyak bakal biji dengan tembuni di sudut-
sudutnya. Tangkai sari berbentuk benang, kepala sari berlekuk. Buah
berdaging, tidak membuka, merupakan buah buni atau buah kendaga.
Biji dengan kulit biji keras, kadang-kadang bersalut, lembaga lurus
terdapat dalam endosperm dan perisperm.
Beberapa contoh-contoh Genus dari Familia Musaceae yaitu: a.
Musa: M. paradisiaca (pisang), penghasil buah-buahan, mencakup
berbagai jenis budidaya (“cultivar”). M. textilis (pisang Manila),
penghasil serat; M. chiliocarpa (pisang seribu), M. brachycarpa
(pisang batu), M. zebrina (pisang lilin).
Tanaman pisang termasuk habitus terna dari Classis
Monocotyledoneae perennial berbentuk pohon tersusun atas batang
28

semu. Batang semu ini merupakan tumpukan pelepah daun yang


tersusun secara rapat teratur. Percabangan tanaman bertipe simpodial
dengan meristem ujung memanjang dan membentuk bunga lalu buah.
Bagian bawah batang pisang menggembung berupa umbi yang
disebut bonggol. Pucuk lateral (sucker) muncul dari kuncup pada
bonggol yang selanjutnya tumbuh menjadi tanaman pisang. Buah
pisang umumnya tidak berbiji atau bersifat partenokarpi.

3) Familia Cannaceae
Familia Cannaceae termasuk tumbuhan berhabitus terna berukuran
besar, perennial, dalam tanah mempunya rimpang yang tebal seperti
umbi. Daun pada batang di atas tanah, besar, lebar, bertulang
menyirip dengan ibu tulang nyata, tangkai daun pada pangkal melebar
menjadi upih, lidah-lidah daun tidak terdapat. Bunga banci, zigomorf
atau lebih sering asimetrik, besar dengan warna cerah dan menarik,
tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan atau malai. Perhiasan
bunga terdiri atas kelopak dan mahkota, masing-masing berbilangan
3, daun- daun kelopak bebas tersusun seperti genting, daun-daun
mahkota berlekatan pada pangkalnya. Benang sari 1-5, kecuali 1
semuanya steril dan berubah menjadi bagian bunga yang paling
menarik, berwarna cerah, lebar, seperti daun mahkota, tetapi
mendukung 1 kepala sari yang beruang 1 pada salah satu di bagian
atasnya. Bakal buah tenggelam, beruang 3, tiap ruang berisi banyak
bakal biji yang tersusun dalam 2 baris. Tangkai putik tebal
menyerupai daun dengan kepala putik yang miring. Buah dengan
kelopak yang tidak gugur di bagian atasnya, berupa buah kendaga
yang membuka dengan rusaknya dinding kemudian menjadi kasap
29

berbenjol-benjol. Biji banyak, bulat, endosperm keras, dan lembaga


kecil, contoh: C. edulis (ganyong), rimpangnya dimakan, penghasil
tepung yang dikenal sebagai “arrowroot of Queensland”. C. indica
(Puspanyidra dan bunga tasbih) tanaman hias.

4) Familia
Familia Marantaceae merupakan tumbuhan berhabitus terna perennial,
dalam tanah membentuk rimpang yang merayap, di atas tanah
terdapat batang yang nyata atau tidak. Daun dalam dua baris, terdiri
atas 3 bagian yang jelas, berupa helaian, tangkai, dan upih yang
terbuka, biasanya tampak sebagai rozet akar. Helaian bulat telur-
memanjang atau jorong, bertulang menyirip, seringkali dengan 1 sisi
lurus dan sisi yang lain melengkung. Tangkai daun bangun silinder,
menebal pada batas dengan helaian, seringkali bersayap. Bunga banci,
asimetrik, tersusun dalam bulir atau malai yang mempunyai daun
pelindung dan terdapat pada ujung batang, ada kalanya bunga muncul
dari rimpang. Hiasan bunga biasanya dapat dibedakan dalam kelopak
dan mahkota, masing-masing terdiri atas 3 daun mahkota tidak sama
besar dan berlekatan, membentuk suatu buluh pada bagian bawahnya.
Benang sari 4-5, hanya 1 yang fertil, lainnya mandul dan bersifat
petaloid (seperti daun mahkota). Bakal buah tenggelam, beruang 3-1,
sering 2 dari ke-3 ruangnya tidak berisi bakal biji. Bakal biji tegak
pada dasar ruang, putik bengkok, sering melebar pada ujungnya.
Buahnya buah kendaga yang pecah dengan membelah ruang atau
buah berdaging. Biji dengan banyak endosperm, sering bersalut pada
bagian pangkal, lembaga bengkok atau terlipat. Beberapa contoh-
30

contoh species dari Marantaceae yaitu: Maranta: M. arundinacea


(garut, kerut), penghasil tepung “arrowroot.
Klasifikasi garut Maranta arundinacea yaitu:

Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Familia : Marantaceae
Genus : Maranta
Species : Maranta arundinacea
7. Ordo Arecales
Ordo Arecales merupakan tumbuhan yang memiliki berbagai perawakan
habitus, kebanyakan berupa herba/terna yang besar, kadang-kadang pohon-
pohon atau liana, ada pula yang berupa tumbuhan kecil-kecil. Daun
kebanyakan besar, berbagi atau majemuk dengan susunan tulang-tulang
menjari atau menyirip. Bunga kecil, banci atau berkelamin tunggal, tersusun
rapat membentuk bunga majemuk seperti bulir atau tongkol, pada pangkalnya
terdapat suatu seludang yang membungkus atau melindungi bunga majemuk.
Perhiasan bunga tidak ada, atau bila ada tidak menarik, berbilang 3, kadang
berbilang lain. Benang sari berbeda-beda jumlahnya. Bakal buah
menumpang, beruang 1 atau lebih, jumlah bakal biji dalam setiap ruang tidak
tertentu. Buah berupa buah buni atau buah batu, bukan buah kendaga. Bunga
dengan endosperm besar dan lembaga kecil.
31

1) Familia Arecaceae
Familia Arecaceae tumbuhan berhabitus semak, pohon atau liana
dengan batang sangat pendek hampir tidak ada, atau tinggi besar, ada
yang langsing panjang dan bersifat lentur, biasanya tidak bercabang,
seringkali penuh dengan dengan sisa-sisa tangkai daun yang lebar
berbentuk upih yang tidak gugur. Akar pertama yang berasal dari
lembaga segera hilang dan diganti dengan akar-akar yang sama besar
yang keluar dari pangkal batang.
Daun tunggal, bercangap, berbagi atau majemuk dengan susunan
tulang-tulang menjari atau menyirip, biasanya besar, panjangnya
dapat mencapai beberapa meter, tersusun sebagai roset batang atau
roset akar, pada jenis-jenis yang memanjat, tersebar dalam kuncup,
daun berlipat bila telah berkembang biasanya berujung tajam, tepi
atau ibu tulang berduri. Tangkai daun ke pangkal melebar menjadi
upih yang membalut batang atau setidak-tidaknya menyerupai upih
dan kadang-kadang lama tidak mau melepas dari batang.
Bunga kecil, hermaprodit atau karena adanya reduksi salah satu
alat kelaminya menjadi berkelamin tunggal, berumah satu atau
berumah dua, kadang-kadang, tersusun dalam bunga majemuk yang
bersifat seperti malai, biasanya dengan ibu tangkai bunga yang
menebal, yang keseluruhanya membentuk yang disebut bunga
tongkol. Karangan bunga itu jarang terdapat pada ujung batang, tetapi
biasanya di ketiak-ketiak daun atau pada batang di bawah roset daun,
kebanyakan diselubungi oleh daun pelindung yang disebut seludang
bunga, seludang bunga banyak atau sedikit, seperti belulang atau
seperti membran. Perhiasan bunga ganda, berupa 3 daun kelopak yang
terpisah-pisah atau berlekatan dengan susunan seperti genting atau
kutub-kutub, dalam bunga jantan biasanya tersusun seperti katup-
katup dalam bunga betina seperti genting. Benang sari biasanya 6,
tersusun dalam 2 lingkaran, jarang lebih dari 6 (3- banyak) atau hanya
3, bebas satu dari yang lain atau berlekatan, kepala sari beruang 2,
32

membuka dengan celah membungkus, serbuk sari dengan permukaan


yang licin jarang berduri. Bakal buah menumpang, dalam bungan
jantan tidak ada atau tereduksi, beruang 1-3, jarang beruang 4-7,
setiap ruang berisi 1 bakal biji, kadang dalam bakal buah yang
beruang 3 hanya terdapat 1 bakal biji yang sempurna
perkembangannya. Buah buni atau buah batu, beruang 1-2, atau
dengan daun-daun buah yang jelas batas-batasnya. Biji dengan
endosperm dan lembaga yang kecil, contoh species: Salak Zalacca
edulis.

2) Familia Araceae
Familia Araceae berhabitus terna dengan getah yang cair atau
seperti susu, pait, dalam tanah mempunyai rimpang yang memanjang
dan seperti umbi, kadang-kadang memanjat, jarang dengan batang
berkayu. Daun biasanya tidak banyak, kadang-kadang baru terbentuk
setelah keluar bunga, tunggal atau berbagi sampai majemuk,
kebanyakan tersusun sebagai roset akar atau tersebar pada batang atau
bersilang dalam 2 baris. Helaian bunga jantung atau perisai, anak
panah, dengan tangkai pada pangkal berubah menjadi upih daun yang
tipis seperti selaput.
Bunga kecil, dalam jumlah yang banyak, tersusun sebagai bulir
atau tongkol yang mempunyai seludang, berbau tidak sedap, banci
atau berkelamin tunggal. Bunga banci atau berkelamin tunggal pada
tongkol teratur sedemikian rupa, sehingga bunga jantan terdapat di
bagian atas tongkol, dan bunga betina di bagian bawahnya. Bunga
yang banci mempunyai perhiasan bunga yang terdiri atas 4-6 segmen
atau berlekatan membentuk badan seperti piala, bunga yang
33

berkelamin tunggal tanpa perhiasan bunga. Benang sari 2-4-8,


berhadapan dengan segmen-segmen perhiasan bunga, kepala sari
membuka dengan celah atau liang, bebas atau bersatu menjadi satu
massa. Pada bunga jantan sering terdapat benang-benang sari yang
mandul.
Bakal buah menumpang atau tenggelam dalam tongkol, beruang
1-banyak, dengan sedikit sampai banyak, bakal biji dalam setiap
ruangnya. Tangkai putik dan kepala putik bermacam-macam bentuk
dan susunannya, atau tidak terdapat. Buahnya buah buni, berisi1-
banyak biji, yang mempunyai endosperm dengan lembaga di
tengahnya, atau tanpa endosperm dengan lembaga yang
bengko,contoh species: Tanaman kuping gajah Anthurium
pentaphyllum.

3) Familia Cyclanthaceae
Familia Cyclanthaceae merupakan tumbuhan berhabitus terna
perennial dengan habitus mirip Palma, batang pendek atau tidak ada,
kadang-kadang memanjat dan menjadi setengah epifit, mempunyai
getah seperti susu atau cair. Daun berbentuk kipas seperti pada Palma
kipas, bertepi rata, berlekuk atau berbagi 2, masing-masing bagian
dapat berlekuk atau berbagi lagi, tangkai daun pada pangkal berubah
menjadi upih, duduk daun tersebar atau berseling dalam 2 baris.
Bunga berkelamin tunggal, berumah 1, tersusun sebagai tongkol
yang mempunyai 2-6 seludang yang mudah runtuh. Bunga jantan dan
betina terdapat pada satu tongkol. Bunga jantan tanpa perhiasan bunga
atau mempunyai tenda bunga yang berlekatan, bergigi 6 dengan 6-
banyak benang sari. Bunga jantan telanjang, atau mempunyai tenda
bunga yang terdiri atas 4 daun tenda bunga berbentuk sisik, dan 4
34

benang sari mandul berbentuk benang. Bakal buah tenggelam dalam


tongkol atau sumbu bunga majemuknya, beruang 1 dengan 2-4
tembuni pada dindingnya, bakal biji pada setiap tembuni banyak.
Buahnya buah buni yang berisi banyak biji. Biji dengan kulit biji yang
berdaging, mempunyai endosperm dan lembaga yang kecil, lurus atau
bengkok, contoh species: Cyclanthus bipartitus.

4) Familia Lemnaceae
Familia Lemnaceae merupakan tumbuhan berhabitus terna perennial,
berukuran kecil, mengapung atau tenggelam di air, tanpa batas yang
nyata antara batang dan daun-daunnya, dengan akar-akar seperti
benang-benang atau tanpa akar, merupakan tanda adanya adaptasi
kehidupan, menggunakan air sebagai habitatnya, serta adanya reduksi
alat-alat vegetatif yang tidak ditemukan pada tumbuhan lain. Tubuh
tumbuhan ini tereduksi menjadi benda bentuk jorong, memanjang atau
bulat pipih, tanpa diferensiasi morfologi, sehingga menyerupai talus,
di sebelah atas kelihatan hijau, sebelah bawah seringkali berwarna
lembayung, berkembang biak secara vegetatif dengan perantaraan
kuncup-kuncup pada pangkal bergandengan dengan induknya, dan
kemudian dapat terpisah-pisah menjadi individu baru. Bungan
berkelamin tunggal, berumah 1, tidak mempunyai perhiasan bunga;
bunga jantan hanya terdiri atas 1 benang sari, yang betina terdiri atas 1
putik dengan bakal buah beruang 1 yang berisi 1-6 bakal biji pada
dasar ruang. Buah berupa gelembung kecil, biji dengan kulit
berdaging, sedikit endosperm dan lembaga yang lurus, contoh species:
Lemna minor.
35

8. Ordo Pandales
Ordo Pandanales berhabitus perdu atau pohon dengan daun-daun pipih,
bangun garis atau pita. Bunga selalu berkelamin tunggal, telanjang atau
mempunyai tenda bunga, biasanya tersusun dalam karangan bunga berupa
tongkol majemuk atau bongkol. Bunga jantan dengan 1-banyak benang sari,
bunga betina dengan bakal buah beruang 1-banyak, setiap ruang berisi 1-
banyak bakal biji. Kandung lembaga umumnya terdapat lebih dari 3 sel
antipoda. Buah menyerupai buah keras, biji mempunyai endosperm.
1) Familia Pandanaceae
Familia Pandanaceae berhabitus semak, perdu atau pohon dengan
batang yang besar atau tumbuh tegak, bercabang-cabang atau berupa
liana dengan batang-batang memanjat. Pada pangkal batang terdapat
akar tunjang, kadang-kadang akar keluar dari bagian batang yang
lebih tinggi, bahkan dari cabang-cabangnya. Daun sempit, panjang,
bangun pita dengan tepi berduri kecil-kecil tajam, duri-duri kadang-
kadang juga pada sisi punggung ibu tulangnya, tersusun dalam garis
spiral spirostich biasanya ada 3. Bunga berkelamin tunggal, telanjang
tersusun sebagai bunga tongkol bersifat majemuk, terdapat pada ujung
batang atau dalam ketiak daun-daun pelindung besar, seringkali
berwarna. Bunga jantan dengan atau tanpa putik yang rudimenter,
mempunyai banyak benang sari terdapat pada sumbu bunga pendek
atau panjang, tangkai sari bebas atau berlekatan, kepala sari tegak
terdiri atas 2 ruang sari yang masing-masing dapat terbagi lagi dalam
ruang-ruang yang lebih kecil. Bunga betina tanpa benang sari mandul
atau bila ada kecil dengan posisi hipogin. Bakal buah menumpang,
beruang 1, bebas atau berlekatan dengan bakal buah di dekatnya
membentuk kelompok-kelompok bakal buah dengan kepala putik
menjadi satu atau tetap terpisah-pisah, duduk langsung pada bakal
buah atau pada tangkai putik yang pendek. Buahnya buah batu atau
menyerupai buah buni, terkumpul menjadi buah ganda. Biji kecil,
36

mempunyai endosperm berdaging dan lembaga berukuran kecil,


contoh species: Pandan wangi Pandanus amaryllifolius.

2) Familia Sparganiaceae
Familia Sparganiaceae merupakan tumbuhan berhabitus terna
perennial, mempunyai rimpang dan batang di atas tanah atau
bercabang-cabang. Daun bangun pita, panjang, kaku atau terkulai,
pangkal berupih, biasanya tersusun dalam 2 baris pada pangkal
batang. Bunga berkelamin tunggal, terkumpul dalam tongkol-tongkol
yang bulat dan terpisah-pisah, bunga jantan di bagian atas dan bunga
betina pada setiap bunga majemuk, setiap bunga mempunyai
perhiasan bunga terdiri atas 3-6 segmen, berupa sisik-sisik tipis
seperti membran yang memanjang. Bunga jantan dengan 3 benang
sari atau lebih, tangkai sari bebas atau untuk sebagian berlekatan,
kepala sari memanjang, serbuk sari bulat. Bunga jantan dengan bakal
buah yang duduk tidak bertangkai daun menyempit pada bagian
bawahnya, beruang 1 atau 2, setiap ruang berisi 1 bakal biji. Buah
termasuk buah keras atau buah batu, tanpa tangkai buah, tidak
membuka bila telah masak. Biji dilindungi oleh kulit biji yang tipis,
mempunyai endosperm, bertepung dengan lembaga di tengahnya,
contoh species: Sparganium eucarpus.

3) Familia Typhaceae
Familia Typhaceae merupakan tumbuhan berhabitus terna air,
perennial, rawa-rawa atau telaga, mempunyai rimpang yang merayap
dan batang-batang sederhana, dengan bagian bawah terendam air.
37

Daun sempit, bangun garis atau pita memanjang, agak tebal seperti
sepon, biasanya tersusun dalam 2 baris atau merupakan rozet akar.
Bunga berkelamin tunggal, dalam jumlah besar, tersusun rapat dalam
tongkol yang berbentuk silinder dengan bunga jantan di bagian atas
dan bunga betina di bagian bawah tongkol, kedua bagian tersebut
dipisahkan oleh bagian tongkol yang terdiri atas sisik-sisik tipis
seperti selaput. Bunga jantan dengan 2-5 benag sari, tangkai sari
bebas atau berlekatan dengan berbagai cara; kepala putik bangun
garis. Bunga betina dengan bakal buah beruang 1, yang ke atas
menyempit menjadi tangkai putik dengan kepala putik yang sempit
seperti pita, pangkal bertangkai. Buah kering, jika membuka dengan
membelah membujur. Biji dengan kulit biji yang bergaris-garis
membujur, endosperm bertepung, lembaga sempit, hampir sepanjang
bijinya, contoh species: Typha angustifolia.

9. Ordo Orchidales
Ordo Orchidales termasuk tumbuhan berbahitus herba/terna yang hidup
sebagai epifit, kadang-kadang sebagai saprofit, atau terestrial, dengan
kadang-kadang terdapat badan-badan yang merupakan adaptasi terhadap
kekurangan air. Daun dengan bentuk yang beraneka ragam, biasanya tersusun
dalam 2 baris, sering agak tebal berdaging. Bunga banci, zigomorf, jarang
sekali aktinomorf. Perhiasan bunga terdiri dari 2 lingkaran daun tenda bunga
yang bebas, dalam masing-masing lingkaran terdapat 3 daun tenda bunga.
Benang sari 1 atau 2, jarang sekali 3, berlekatan dengan tangkai putik. Bakal
buah tenggelam, kebanyakan beruang 1 dengan banyak bakal biji pada
tembuni yang terletak pada dinding, atau bakal buah beruang 3 dengan
tembuni pada sudut-sudutnya. Buah kendaga apabila masak akan pecah
38

dengan mengeluarkan biji-biji kecil seperti serbuk. Biji tanpa endosperm,


lembaga belum sempurna.
1) Familia Apostasiaceae
Familia Apostasiaceae merupakan tumbuhan berhabitus terna
teresterial, dengan rimpang pendek dan batang yang tidak bercabang-
cabang. Daun memanjang, bertangkai, bertulang melengkung. Bungan
kecil, banci, aktinomorf atau zigomorf, tersusun dalam bulir atu
tandan yang mempunyai daun pelindung. Perhiasan bungan terdiri
atas 6 daun-daun tenda bungan yang menyerupai mahkota, semua
bebas, hampir sama satu dengan yang lain, dengan salah satu
menunjukkan kecenderungan untuk berubah menjadi bibir labellum.
Benang sari 3 atau 2. Tangkai sari berlekatan pada pangkalnya dan
berlekatan pula dengan tangkai putik. Kepala sari bebas, beruang 2,
memanjang dan membuka dengan celah membujur. Bakal buah
tenggelam, beruang 3 dengan tembuni di sudut-sudut, tangkai putik,
kepala putik 3. Buah kendaga, kadang-kadang berparuh pendek. Biji
kecil, banyak dan bangun jorong, contoh species: Neuwiedia linleyi.

2) Familia Orchidaceae
Familia Orchidaceae termasuk tumbuhan berhabitus terna
perennial dengan perawakan yang beraneka ragam, hidup sebagian
besar sebagai epifit, ada yang sebagai saprofit, ada pula teresetrial,
mempunyai rimpang, akar yang seperti umbi, tetapi bukan umbi lapis
atau umbi sisik. Batang berdaun atau tidak, pangkalnya seringkali
menebal membentuk umbi semu pseudo bulbi , mempunyai akar-akar
yang mengandung klorofil dan berfungsi sebagai alat untuk asimilasi.
Daun tidak berbagi, berseling biasanya tersusun dalam dua baris,
jarang berhadapan, kadang-kadang tereduksi menjadi sisik, seringkali
39

agak tebal, berdaging, pangkal berubah menjadi upih yang hampir


selalu tertutup dan memeluk batang. Bunga seringkali mempunyai
bentuk dan warna yang indah, tetapi kadang-kadang juga hanya kecil,
tidak berwarna atau berwarna kehijau-hijauan, mempunyai daun
pelindung, biasanya banci, zigomorf, jarang terdapat bunga
berkelamin tunggal yang berumah 1. Bunga-bunga tersebut ada yang
terpisah-pisah ada yang tersusun dalam beraneka susunan rangkaian,
seperti bulir, tandan atau malai. Perhiasan bunga tersusun atas 6
segmen (daun tenda bunga) yang terdapat dalam dua lingkaran,
lingkaran dalam seperti petala yang luar seperti sepala, setiap
lingkaran bunga bebas satu sama lain, atau berlekatan dengan cara
yang bermacam-macam.
Benang sari 2 atau 1, terdiri dari benang sari-benang sari yang
lateral pada lingkaran dalam atau yang median dari lingkaran luar,
sedang benang sari yang lain bersifat mandul. Kepala sari menghadap
ke dalam, beruang dua, membuka dengan celah membujur. Serbuk
sari merupakan butir terpisah-pisah, atau lebih sering bergumpal-
gumpal membentuk kelompokan serbuk sari yang bertepung atau
berlilin yang disebut polinium. Bakal biji banyak, anatrop, sangat
kecil. Buah biasanya berupa buah kendaga, membuka ke samping
dengan 3-6 celah-celah membujur. Biji banyak, sangat kecil, seperti
serbuk, memanjang pada 2 ujung atau jarang sekali bersayap,
endosperm tidak terdapat, lembaga belum terbentuk atau belum
terdiferensiasi, contoh species:

Orchis militaris Phalaenopsis amabilis


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Classis monocotyledonea


merupakan tumbuhan biji yang berkeping tunggal. Ciri dari classis
monocotyledone yaitu; memiliki bunga yang bijinya tidak meembelah karena
hanya memiliki satu daun lembaga, bentuk akar serabut, bentuk tulang daun
melengkung atau sejajar, jumlah keeping biji atau kotiledon satu buah, jumlah
mahkota bunga kelipatan tiga, pada akar dan batang tidak terdapat cambium, serta
batang tidak bercabang. Adapun beberapa ordo atau bangsa dari classis
monocotyledoneae yaitu Alismatales, Bromeliales, Liliales, Cyperales, Poales,
Zingiberales, Arecales, Pandanales, dan Orchidales.

B. Saran
Pembahasan untuk materi ini diperlukan pemahaman yang dalam dan juga
diperlukan banyak referensi, karena masih banyak berbagai informasi yang selalu
mengalami pembaruan dan belum dikemukakan.

40
DAFTAR PUSTAKA

Rumiyati, dkk. 2015. Detik-Detik Ujian Nasional Biologi. Klaten: Intan Pariwara.

Juhriah,dkk. 2014. Penulisan Buku Ajar Sistematika Tumbuhan Tinggi.


Makassar: Universitas Hasanuddin.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berkeping_biji_tunggal
(diakses pada tanggal 21 April 2018)

41

Anda mungkin juga menyukai