IL-2203
PRAKTIKUM KE-2
1. Teknik Transfer Kultur secara Aseptik
2. Teknik Isolasi Kultur Murni
3. Teknik Isolasi dari Lingkungan
2015
MODUL I
I. TUJUAN
1. Mengenalkan teknik pemindahan atau transfer biakan mikroorganisme
untuk subkultur secara aseptik.
2. Mengidentifikasi perbandingan hasil transfer kultur dari berbagai
variasi medium.
II. PRINSIP
Biakan mikroorganisme dipindahkan dari satu medium ke medium
lainnya dengan teknik subkultur secara aseptik. Sebelum melakukan
percobaan, tempat dan alat-alat yang akan digunakan harus steril. Caranya
yaitu dengan menggunakan desinfektan untuk meja yang bertujuan untuk
membunuh sel vegetatif, memijarkan jarum inokulasi, membakar mulut
tabung sebelum dan sesudah dimasukkan jarum inokulasi, dan membakar
sisi-sisi cawan petri. Ada tiga cara transfer pada teknik ini, yaitu transfer
dari medium cair ke medium cair lain, transfer dari medium Agar miring
ke medium Agar miring lain, transfer dari medium Agar plate ke medium
Agar miring .
V. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.1 Data Hasil Pengamatan
No Hasil pengamatan Keterangan
1. A. Transfer dari medium cair ke Tanggal Pengamatan : 16
medium cair lainnya. september 2015.
Bakteri : Bacillus cereus
Sumber Media : Nutrient Broth
(NB)
Media Tujuan : Nutrient Broth
(NB)
Pengamatan :
Keadaan awal: cairan bening, warna
Gb. 1 Hasil Transfer Media Kaldu
kuning kaldu
Nutrisi ke Media Kaldu
Keadaan akhir: cairan sedikit keruh,
Nutrisi.
terdapat endapan warna putih di
(Sumber : Foto kelompok 3)
dasar tabung, dan ada endapan di
permukaan tabung berwarna kuning.
Tanggal Pengamatan : 16
september 2015.
Bakteri : Escherichia coli
Sumber Media : Nutrient Broth
(NB)
Media Tujuan : Nutrient Broth
(NB)
Gb. 2 Hasil Transfer Media Kaldu
Pengamatan :
Nutrisi ke Media Kaldu
Keadaan awal: cairan bening, warna
Nutrisi.
kuning kaldu
(Sumber : Foto kelompok 9)
Keadaan akhir: cairan sedikit keruh,
terdapat endapan di dasar tabung dan
permukaan tabung.
2. B. Transfer bakteri dari Agar Tanggal pengamatan: 16
miring ke Agar miring September 2015
lainnya. Bakteri: Bacillus cereus
Sumber Media: Agar miring
Media Tujuan : Agar miring
Pengamatan :
Keadaan awal: Warna Agar miring
bening (kuning transparan).
Keadaan akhir: Agar miring berubah
VI. ANALISIS
Pada percobaan kali ini adalah inokulasi dalam media padat dan
cair. Sebelum melakukan percobaan, ruangan tempat penanaman bakteri
harus bersih dan dalam keadaan steril. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi
kesalahan dalam pengamatan atau percobaan dalam laboratorium. Semua
pekerjaan pada praktikum ini dilakukan dengan memperhatikan prosedur
teknik aseptik.
Pada percobaan kami, hasil transfer bakteri yaitu bakteri Bacillus
cereus pada media kaldu nutrisi atau pada media cair ke media cair lainnya
atau kaldu nutrisi menunjukkan warna media menjadi keruh setelah
dimasukkan bakteri setelah inkubasi 48 jam. Hal ini menunjukkan bahwa
bakteri ini tumbuh pada media cair secara menyebar. Terdapat endapan
putih di dasar tabung dan endapan pada permukaan tabung. Hal ini
menunjukkan bahwa adanya perkembangbiakan bakteri yang aerob dan
anaerob. Sehingga bisa dikatakan Bacillus cereus bersifat anaerob
fakulatif. Anaerob fakultatif merupakan kelompok yang dapat tumbuh baik
pada kondisi yang ada oksigen ataupun bebas dari oksigen sama sekali.
Pada percobaan menggunakan bakteri Escherichia coli, hasilnya
menunjukkan bahwa kaldu nurtisi setelah inkubasi 48 jam terdapat
endapan putih di dasar dan permukaan tabung. Hal ini menunjukkan
bahwa Escherichia coli bersifat anaerob fakultatif.
Pada percobaan transfer bakteri Bacillus cereus dari media Agar
miring ke media Agar miring lainnya setelah inkubasi 48 jam
menunjukkan bahwa terdapat koloni bakteri berwarna putih kekuningan
pada permukaan media Agar miring. Hal ini menunjukkan bahwa bakteri
bersifat aerob.
Pada percobaan transfer bakteri dari media Agar pada cawan petri
(Agar plate) ke media Agar miring, yang terjadi Bacillus cereus berwarna
putih kekuningan dan tumbuh diatas permukaan Agar miring menuju ke
atas. Pertumbuhan bakteri menuju ke atas bertujuan untuk mendapatkan
oksigen yang lebih banyak. Hal ini menunjukkan bahwa bakteri ini bersifat
aerob. Hal ini sesuai dengan literatur yang kelompok kami dapat.
Media pada percobaan kali ini yaitu percobaan mengenai Teknik
Transfer Kultur secara Aseptik sangat mempengaruhi pertumbuhan
bakteri, misalnya pada media cair atau kaldu nutrisi menghasilkan bakteri
yang ukuran, bentuk, dan jumlah yang berbeda dengan bakteri pada
transfer kultur menggunakan media Agar miring. Pada media harus
mengandung semua unsur hara yang diperlukan oleh mikroba, memenuhi
semua faktor yang dibutuhkan oleh mikroba, serta media harus dalam
keadaan steril.
VII. KESIMPULAN
1. Cara aseptik dapat dilakukan dengan sterilisasi alat laboratoium yang
akan dan telah digunakan. Sterilisasi harus dilakukan disekitar api
(sterilisasi fisik) agar tidak terkontaminasi oleh bakteri dari luar.
2. Setiap medium yang digunakan sebagai tempat biakan bakteri,
memiliki ciri karakteristik tersendiri:
Nutrient Broth : Medianya cair, setelah ditransfer bakteri ke
dalamnya, nutrient broth akan memberikan perubahan warna
maupun adanya endapan, baik di permukaan maupun di dasar
tabung reaksi.
Agar miring : Medianya padat. Bakteri biasanya tumbuh pada
permukaan agar miring.
Agar Plate : Media padat dicairkan kemudian dituang ke
cawan petri sehingga permukaan lebih luas untuk isolasi.
Bakteri tumbuh pada permukaan Agar Plate.