BAB 6 PKN Dewi
BAB 6 PKN Dewi
Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan bangsa dan kesatuan wilayah nasional.
Dengan kata lain yaitu “persatuan bangsa dan kesatuan wilayah”. Dalam GBHN disebutkan
bahwa hakikat Wawasan Nusantara diwujudkan dengan menyatakan kepulauan nusantara
sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
a. Kebulatan wilayah nasional, termasuk satu kesatuan bangsa, satu tujuan dan tekad
perjuangan, dan satu kesatuan hukum,
b. Satu kesatuan sosial budaya,
c. Satu kesatuan ekonomi, dan
d. Satu kesatuan hankam
Wawasan Nusantara berkedudukan sebagai visi bangsa. Visi ialah keadaan atau rumusan
umum mengenai keadaan yang diinginkan. Wawasan nasional merupakan visi bangsa yang
bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi bangsa Indonesia sesuai dengan konsep
Wawasan Nusantara adalah menjadi bangsa yang satu dengan wilayah yang satu dan utuh
pula.
Latar belakang atau faktor yang mempengaruhi tumbuhnya konsepse Wawasan Nusantara
adalah sebagai berikut :
Dari segi ini, bangsa Indonesia ingin menjadi bangsa yang bersatu dengan wilayah yang
utuh adalah karena dua hal, yaitu:
a. Kita permnah mengalami kehidupan sebagai bangsa yang terjajah dan terpecah
b. Kita pernah mengalami memiliki wilayah yang terpisah-pisah
Bangsa barat yang pernah menjajah Indonesia adalah Spanyol, Portugis, Inggris, dan
Belanda. Selanjutnya, dalam kurun waktu menjelang kemerdekaan, bangsa Indonesia
mengalami penjajahan Jepang. Tidak kurang dari 350 tahun kita hidup dalam masa
penjajahan yang penuh penderitaan, kesengsaraan, kemiskinan, dan kebodohan.
Secara historis, wilayah Indonesia adalh wilayah bekas jajahan Belanda atau eks
Hindia Belanda. Wilayah Hindia Belanda yang berbentuk kepulauan merupakan wilayah
yang tepisahkan oleh laut bebas.buktinya yaitu bahwa digunakannya ketentuan laut teritorial
Hindia Belanda yaitu selebar 3 mil, berdasarkan Territoriale Zee en Maritieme Kringen
Ordonantie tahun 1939 disingkat Ordonansi 1939. Peta wilayah Republik Indonesia berdasar
Ordonansi 1939 tersebut dapat dilihat pada peta 566.
a. Perwujudan bentuk wilayah negara kesatuan Republik Indonesia yang utuh dan bulat,
b. Penentuan batas-batas wilayah Indonesia disesuaikan dengan asas negara kepulauan,
dan
c. Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamim keselamatan dna
keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Deklarasi Djuanda dikukuhkan dalam UU No. 4 Prp Tahun 1960 tentang Perairan
Indonesia, keluarnya Deklarasi ini melahirkan konsepsi Wawasan Nusantara dimana laut
tidak lagi sebagai pemisah tetapi sebagai penghubung.
Gambar 6.2. Peta wilayah Republik Indonesia berdasar Deklarasi Djuanda 1957
Pada tahun 1969 negara Indonesia mengeluarkan deklarasi tentang landas kontinen
Indonesia. Deklarasi itu berintikan:
Indonesia merupakan negara dengan wilayah dan posisi yang unik, serta bangsa yang
heterogen.
Geopolitik adalah istilah yang pertama kali dikemukakan oleh Frederich Ratzel sebagai
Ilmu Bumi Politik. Dalam Ilmu Geopolitik mempelajari fenomena politik dan aspek geografi.
Bahwa politik suatu negara dipengaruhi oleh konstelasi geografi negara yang bersangkutan.
Orang pertama di Indonesia yang mengaitkan geopolitik dengan bangsa Indonesia adalah
Ir. Soekarno pada pidatonya di hadapan sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Soekarno
menyatakan bahwa geopolitik bangsa Indonesia adalah satu kesatuan wilayah dari Sabang
sampai Merauke yang terletak antara dua samudra dan dua benua. Kesatuan antara bangsa
Indonesia dengan wilayah tanah air itulah yang membentuk semangat dan wawasan
kebangsaan, yaitu sebagaia bangsa yang bersatu. Rasa kebangsaan Indonesia dibentuk oleh
adanya kesatuan nasib, jiwa, dan kehendak untuk bersatu, serta adanya kesatuan wilayah
yang sebelumnya bersanama nusantara.
Sejalan dengan hal tersebut maka bangsa Indonesia berkepentingan untuk mewujudkan
visi nya. Upaya untuk terus membina persatuan dan keutuhan wilayah adalah dengan
mengembangkan wawasan nasional bangsa. Wawasan nasional bangsa Indonesia itu adalah
Wawasan Nusantara.
C. WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA
1. Geopolitik sebagai Ilmu Bumi Politik
Istilah Geopolitik pertama kali diartikan oleh Federich Ratzel sebagai ilmu bumi politik
(political geography) lalu diperluas oleh Rudolf Kjellen menjadi geographical politic,
disingkat Geopolitik. Geoplitik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara faktor-faktor
geografi, strategi, dan politik suatu negara. Berdasar hal ini maka kebijakan penyelenggaraan
bernegara didasarkan atas keadaan atau lingkungan tempat tinggal negara itu.
Bagi Indonesia, geopolitik adalah kebijakan dalam rangka menapai tujuan nasional
dengan memanfaatkan keuntungan letak geografis negara berdasarkan pengetahuan ilmiah
tentang kondisi geografis tersebut.
D. PERWUJUDAN WAWASAN NUSANTARA
1. Perumusan Wawasan Nusantara
a. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik
1.) Bahwa kebutuhan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya
merupakan satu kesatuan wilayah
2.) Bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku, memeluk dan
meyakini agama dan kepercayaan terhadap Tuhan YME harus merupakan
satu kesatuan bangsa yang bulat
3.) Bahwa secara psikologis, bangsa harus merasa mempunyai satu tekad
dalam mencapai cita-cita bangsa.
4.) Bahwa Pancasila merupakan satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa
dan negara
5.) Bahwa seluruh kepulauan nusantara merupakan kesatuan hukum
b. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi
1.) Bahwa kekayaan wilayah nusantara adalah modal dan milik bersama
2.) Bahwa tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang diseluruh daerah
c. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya
1.) Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, dam harus memiliki tingkat
kemajuan masyarakat yang sama rata
2.) Bahwa budaya Indonesia pada hakekatnya adalah satu, sedangkan corak
ragam budaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya sebagai modal
dan landasan pengembangan budaya bangsa seluruhnya
d. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan
Keamanan
1.) Bahwa ancaman terhadap satu daerahh merupakan ancaman bagi seluruh
bangsa dan negara
2.) Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama
didalam pembelaan negara
Nusantara merupakan ciri kewilayahan negara Indonesia. Hal ini tertuang dalam Pasal
25A UUD 1945 yang berbunyi “Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara
kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya
ditetapkan dengan undang-undang”
Berdasarkan UU No.43 Tahun 2008, yang dimaksud wilayah negara adalah salah satu
unsur negara yang merupakan satu kesatuan wilayah daratan, perairan pendalaman, perairan
kepulauan dan laut teritorial beserta dasar laut dan tanah dibawahnya, serta ruang udara
diatasnya, termasuk sumber kekayaan yang terkandung didalamnya.
4. Tujuan dan Manfaat Wawasan Nusantara
a. Tujuan Wawasan Nusantara
1.) Tujuan ke dalam, adalah menjamin perwujudan persatuan kesatuan segenap aspek
kehidupan nasional, yaitu politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan
2.) Tujuan ke luar, adalah terjaminnya kepentingan nasional dalam dunia yang serba
berubah dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial, serta mengembangkan suatu kerjasama dan
saling hormat menghormat
Negara melaksanakan otonomi daerah karena melaksanakan amanat UUD 1945 pasal
18 yang berbunyi sebagai berikut :
1.) NKRI dibagi atas daerah provinsi, dan provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota
yang mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dalam UU.
2.) Pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota mengurus dan mengatur sendiri
urusan pemerintahan menurut asas otonomi.
3.) Pemerintahan daerah provinsi, kabupaten dan kotamemiliki DPRD yang anggotanya
dipilih melalui Pemilu.
4.) Gubernur, Bupati, dan Walikota sebagai kepala pemerintah dipilihh secara
demokratis.
5.) Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya.
6.) Pemerintah daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan lain untuk
melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
7.) Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam UU.
8.) Dibentuk UU organik sebagai pelaksanaan dari pasal 18 UUD 1945 untuk
menyelenggarakan pemerintahan di daerah.
Menurut UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, daerah yang bersifat
otonom atau daerah otonom meliputi 3 daerah, yaitu :
a. Daerah provinsi,
b. Daerah kabupaten, dan
c. Daerah kota
Menurut UU, otonomi daerah di Indonesia didasarkan pada otonomi luas, nyata, dan
bertanggung jawab. Otonomi yang nyata adalah keleluasaan daerah untuk menyelenggarakan
kewenangan pemerintahan di bidang tertentu.
a. Pendidikan
b. Kesejahteraan
c. Kesehatan
d. Perumahan
e. Pertanian, dan
f. Perdagangan, dan lain-lain.
Urusan yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi, kabupaten dan kota banyak
sekali. Hal ini karena provinsi, kabupaten dan kota memiliki hak otonomi dari pemerintah
pusat. Pemerintah pusat menyerahkan sebagian wewenangnya kepada daerah untuk
mengurusnya sendiri.
Pemerintah pusat hanya menangani 6 urusan saja, yaitu :
Pada akhirnya, otonomi daerah tidak bertentangan dengan visi Wawasan Nusantara.
Otonomi dan desentralisasi adalah cara atau strategi yang dipilih agar penyelenggaraan NKRI
ini dapat menciptakan pembangunan yang berkeadilan dan merata di seluruh wilayah tanah
air.
Walaupun demikian, kebijakan otonomi daerah yang telah berlangsung selama ini
harus mampu meminimalisir munculnya ekses-ekses yang justru dapat mencederai rasa
keadilan dan kebersamaan sebagai satu bangsa. Misalnya, kecenderungan tindak korupsi
yang mewabah hingga di daerah dan berebut sumber daya antar daerah.