Anda di halaman 1dari 54

METODE PELAKSANAAN

I. METODE PELAKSANAAN
A. UMUM
Dalam rangka penanganan Pembangunan akan dilaksanakan
mengikuti ketentuan-ketentuan sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan. Pengaturan yang cermat dan tepat sangat diperlukan
agar setiap aktivitas pelaksanaan proyek tidak mengganggu pada
daerah lingkungan disekitarnya.

Hal ini sangat perlu dicermati guna menunjang pelaksanaan proyek


dapat berjalan dengan lancar. Untuk mendukung kelancaran ini
diperlukan suatu penanganan dengan management proyek yang
baik. Dalam mendukung management proyek yang baik inilah
diperlukan para tenaga ahli profesional yang sudah berpengalaman.

B. METODE PENGENDALIAN MUTU


Dalam pelaksanaannya dilapangan agar strategi pencapaian hasil
dapat berjalan lebih optimal maka diperlukan pengendalian mutu
yang tepat. Pengendalian ini diperlukan untuk mengantisipasi
sendiri mungkin kuantitas maupun kualitas pekerjaan sudah
terlaksana sebagaimana yang diinginkan sesuai spesifikasi yang
diisyaratkan.
Adapun yang perlu diperhatikan dalam pengendalian mutu ini
adalah sebagai berikut:

a. Pengadaan Staf personil

1
Staf personil yang menangani pekerjaan ditempatkan orang-
orang yang sudah berpengalaman sesuai bidangnya masing-
masing
b. Pengadaan Peralatan Kerja
Pengadaan peralatan kerja disesuaikan menurut kebutuhannya
dilapangan setiap pekerjaan yang menggunakan peralatan yang
diisyaratkan, sudah harus dimobilisasi sebelum pekerjaan
dimulai. Hal ini sangat perlu agar pekerjaan dapat terlaksana
sesuai dengan rencana kerja dan mutu pekerjaan sesuai
spesifikasi yang diisyaratkan dapat terpenuhi
c. Pengadaan material/bahan-bahan kerja
Salah satu hal yang sangat penting diperhatikan adalah
pengadaan material/bahan-bahan kerja. Pengadaan
material/bahan-bahan kerja disesuaikan dengan item pekerjaan
yang akan dilaksanakan baik kuantitas maupun kualitas.
d. Pemeriksaan/Pengujian Material
Material dan bahan-bahan kerja yang akan dipergunakan
diminta persetujuan dari pengurus lapangan. Hal ini dilakukan
untuk lebih menjamin bahwa material yang digunakan telah
memenuhi kriteria yang diisyaratkan dalam spesifikasi teknis.
Bilamana diisyaratkan pengujian terhadap material dan mutu
pekerjaan dapat segera dilaksanakan untuk mengetahui
pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan kualitas/mutu yang
diinginkan

e. Evaluasi pelaksanaan pekerjaan


Untuk mengetahui hasil pelaksanaan pekerjaan, maka setiap
minggu diadakan rapat evaluasi terhadap hasil pelaksanaan
pekerjaan dilapangan. Dalam rapat evaluasi ini yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Mengevalusi kemajuan fisik terhadap time schedule yang ada
2. Mengevaluasi terhadap mutu pekerjaan yang sudah
terlaksana bila diperlukan

2
3. Mengevaluasi terhadap material/bahan-bahan yang
diperlukan
4. Evaluasi terhadap peralatan kerja yang dibutuhkan
5. Evaluasi terhadap tenaga kerja

C. METODE PENGENDALIAN WAKTU


Hal yang paling penting untuk menentukan waktu pelaksanaan
suatu pekerjaan agar sesuai dengan waktu pelaksanaan yang
telah diberikan oleh pemberi tugas, adalah mempelajari secara
cermat dan teliti item-item pekerjaan yang diajukan dengan
mengevaluasi kebutuhan waktu pelaksanaan setiap item. Apabila
waktu yang diberikan tidak mencukupi atau khawatir akan adanya
kendala di lapangan yang mengakibatkan target waktu yang
direncanakan akan meleset dari waktu yang telah ditentukan,
perlu dipelajari (diperhatikan kemungkinan) adanya lingkup
pekerjaan yang dapat dikerjakan secara bersamaan tanpa harus
menunggu penyelesaian pekerjaan item per item dari masing-
masing lingkup pekerjaan. Untuk menunjang strategi pelaksanaan
proyek ini akan dibuat Jadwal Kerja (Time Schedule) .

Strategi dari sistim management lapangan yang dilakukan adalah


dengan menerapkan kontrol terhadap tiap item pekerjaan
terutama terhadap critical path yang ada. Dengan mengawasi
secara ketat terhadap critcal path serta melakukan berbagai
persiapan yang dapat mengakomodasi kemungkinan terjadinya
stagnasi yang terjadi maka diharapkan setiap item pekerjaan
dapat terlaksana tepat pada waktunya.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tersedianya tenaga yang


trampil dan berkemampuan baik dibidangnya. Hal ini diperlukan
agar mutu pekerjaan dapat terjaga dengan baik. Untuk itu para
beberapa tukang yang handal akan dibawa dari untuk
menyelesaikan pekerjaan ini.

3
Dengan strategi yang cermat maka pelaksanaan pekerjaan secara
keseluruhan dapat selesai sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.

D. METODE PENGENDALIAN BIAYA


Setiap kita melaksanakan suatu pekerjaan hal yang pertama kita
pikirkan adalah bagaimana strategi dan sasaran kita untuk
mendapatkan hasil kerja yang baik dan keuntungan yang optimal
tanpa harus mengurangi mutu suatu pekerjaan, oleh karena itu
strategi yang kita buat disini adalah dengan mengatur urutan-
urutan kerja secara sistematis.
1. Setiap personil harus disiplin dalam menjalankan tugasnya
masing-masing dan harus paham dengan Time schedule yang
dibuat.
2. Dalam Pelaksanaan pekerjaan yang memerlukan teknik tinggi
serta material kualitas tinggi. Peran Pelaksana Lapangan disini
bukan hanya mengontrol Mutu bangunan yang akan dibuat
tetapi yang paling penting bagaimana Bangunan tersebut aman
dan nyaman digunakan, maka disini peran Pelaksana Lapangan
sangat berperan sekali, seperti contoh apabila ada material
yang masuk maka tugas quality control untuk mengecek
material tersebut apa bisa dipakai atau tidak, begitu juga
halnya dalam pelaksanaan pekerjaan seperti pengecoran
Pelaksana Lapangan yang menentukan apakah pengecoran bisa
dilakukan dengan terlebih dahulu mengecek elevasi, kekuatan
perancah dan hal-hal yang signifikan sehingga pengecoran
dapat dengan mulus dikerjakan dan aman. Oleh karena itu
dalam strategi pelaksanaan ini koordinasi antar satuan unit
kerja haruslah benar-benar baik.
3. Untuk menjamin agar memperoleh hasil kerja yang baik sesuai
dengan mutu yang dipersyaratkan, ditetapkan pengendalian
mutu (Quality Control) dengan cara melakukan pemeriksaan

4
secara teratur baik terhadap bahan yang digunakan maupun
terhadap cara pelaksanaan pekerjaan. Dengan sendirinya untuk
itu perlu dilakukan pemilihan/seleksi terhadap tenaga kerja
serta pemeliharaan secara teratur terhadap alat-alat dan
perlengkapan kerja lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
Para pekerja diamati cara kerjanya apakah betul atau salah,
sudah sesuai prosedur atau belum, selain itu juga dilihat hasil
kerjanya baik dari segi kapasitas, mutu dan waktu yang telah
diprogramkan, jika memang diperlukan dapat dilakukan
penggantian tenaga kerja yang lebih baik dan sesuai kebutuhan
Pekerjaan.
4. Pengaturan yang cermat sangat diperlukan agar aktivitas
proyek tidak mengganggu lingkungan sekitarnya. Pembuangan
bahan-bahan bekas dan sisa air kerja diatur agar tidak
mencemari lingkungan. Pelaksanaan pekerjaan direncanakan
dengan cermat dan teliti agar tidak mengganggu dan merusak
bangunan sekitarnya. Adanya suatu proyek pada umumnya
akan menimbulkan masalah sosial terhadap lingkungan
sekitarnya, akibat banyaknya pihak dan pekerja yang terlibat di
dalamnya. Hal-hal di atas perlu diamati dan dicermati agar
pelaksanaan proyek tetap berjalan lancar dan efek-efek negatif
terhadap lingkungan baik bersifat sosial maupun teknis dapat
dihindari atau dikurangi seminimal mungkin.

E. METODE PENGENDALIAN PERSONIL.


Dalam struktur proyek “Pembangunan Galleri IL.Nommensen”,
Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Toba Samosir” ini
pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu team manajemen yang
keseluruhannya dipimpin oleh Site Manager dibantu oleh Ahli K3,
Pelaksanan Bangunan Gedung, dan beberapa tenaga staff Juru
Hitung Kuantitas Bangunan dan Juru Gambar (Lihat struktur bagan

5
Organiasasi Proyek terlampir). Dan setiap unit kerja diberikan job
description sebagai panduan mereka dalam menjalankan fungsi
dan tugasnya masing-masing. Sarana sistem pengendalian
merupakan sesuatu yang sangat diperlukan untuk menjamin
keberhasilan pelaksanaan pekerjaan. Sebelum pekerjaan dimulai
segala sesuatu yang ada kaitannya dengan pengendalian
dipersiapkan dan dituangkan dalam bentuk daftar-daftar dan
check list pengendalian yang mengacu pada jadwal pelaksanaan
pekerjaan inti (disesuaikan dengan Time schedule yang dibuat).
Program utama yang telah dituangkan di dalam Time Schedule, di
lapangan dijabarkan lagi secara lebih rinci menjadi program-
program bulanan, program mingguan dan program harian yang
realisasinya dipantau/dimonitor dengan formulir-formulir
pelaporan kegiatan pekerjaan.

Untuk pelaksanaan pekerjaan, dibuat metode kerja yang


rinciannya dilengkapi dengan shop drawing dan disetujui oleh
konsultan Pengawas yang mudah dibaca dan dimengerti oleh
setiap petugas yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan
tersebut.
Dengan sarana-sarana tersebut di atas sasaran kerja dan mutu
proyek dapat dicapai seperti yang diharapkan.

Pemilihan peralatan yang tepat, baik (disesuaikan dengan hasil


kalibrasi alat) dari segi jenis, jumlah maupun kapasitas serta
sesuai dengan kondisi lapangan serta dikelola dengan tepat, akan
menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan, yakni
tepat mutu, waktu dan biaya serta effisien.

Kebutuhan peralatan suatu pekerjaan harus dievaluasi dari lingkup


pekerjaan yang diberikan. Masing-masing item pekerjaan
dilengkapi peralatannya, bila ada pekerjaan pemadatan tanah,
maka dipersiapkan mesin pemadat dengan jenis mesin yang

6
disesuaikan dengan kebutuhannya dan juga untuk menjaga
berkesinambungan kerja alat agar tetap dapat bekerja dengan
baik maka dalam periode-periode tertentu dilaksanakan servise
periodic (disesuaikan dengan alatnya) agar pelaksanaan kerja
dilapangan tidak terganggu.

Tenaga kerja yang diperlukan dalam penanganan satu proyek


akan ditentukan dengan kualifikasi konstruksi bangunan. Tenaga-
tenaga ahli yang terampil dalam bidangnya, akan memperlancar
sukses tidaknya suatu pekerjaan. Pembentukan satu team
pengelolaan proyek dipimpin oleh Site Manager dibantu oleh Ahli
K3, Pelaksanan Bangunan Gedung, dan beberapa tenaga staff
Juru Hitung Kuantitas Bangunan dan Juru Gambar (Lihat struktur
bagan Organiasasi Proyek terlampir)dan disesuaikan dengan
kebutuhan tiap-tiap item pekerjaan di lapangan. Dengan hasil
pembentukan satu team work yang baik, maka sistematis kerja
akan berjalan dengan lancar yang memuaskan. Dengan hasil
terjun langsung menangani pekerjaan ini merupakan tenaga yang
terlatih, berpengalaman pada bidangnya dan terbina dengan baik.

Untuk tenaga pembantu jumlah tenaga yang digunakan


disesuaikan dengan kebutuhannya. Dalam penyelesaian secara
keseluruhan proyek ini banyak pekerjaan lain yang kegiatannya
akan saling berkaitan dengan pekerjaan inti oleh sebab itu
diperlukan adanya koordinasi dan terpadu yaitu dengan membuat
network planning untuk menghindari terjadinya hambatan yang
tidak diinginkan. Dengan koordinasi yang baik, masing-masing
pekerjaan dapat diselesaikan dengan prosedur yang telah
ditetapkan.

Pada schedule pelaksanaan pekerjaan, terlihat jangka waktu


pelaksanaan masing-masing item pekerjaan dimana bagian yang
satu harus sudah menyelesaikan pekerjaan pada waktu yang telah

7
ditentukan, agar pihak yang lain dapat memulai kegiatan sesuai
dengan waktu yang ditentukan pula, sehingga penyelesaian
proyek secara keseluruhan akan dapat dicapai sesuai dengan
schedule yang telah dibuat.

F. PELAPORAN
Pada kegiatan pelaksanaan pekerjaan dilapangan kontraktor
mempersiapkan laporan sebagai berikut:
1. Laporan Harian
Laporan harian merupakan penyusunan seluruh isian formulir
standard. laporan harian yang berisikan antara lain: jenis
pekerjaan, tenaga kerja, peralatan yang digunakan, kondisi
cuaca dan permasalahan yang timbul

2. Laporan Mingguan
Laporan mingguan merupakan rekapitulasi dari laporan harian
yang isinya antara lain: rencana kerja dan realisasi progres fisik
pekerjaan setiap minggu, rencana kegiatan untuk minggu
berikutnya.
3.Laporan Bulanan
Laporan bulanan merupakan rekapitulasi laporan mingguan
yang isinya antara lain: rencana kerja dan realisasi progres fisik
serta yang berkaitan dengan bahan dan rencana kegiatan
bulan berikutnya.

G. ADMINISTRASI PROYEK
Untuk mendukung administrasi proyek kontraktor membuat arsip
surat-menyurat, dokumen-dokumen kontrak, laporan-lapran, foto
dokumentasi pelaksanaan pekerjaan dan lain-lain yang dianggap
perlu yang berhubungan dengan administrasi proyek

II. PROSES PELAKSANAAN PEKERJAAN


A. PEKERJAAN PERSIAPAN / PENDAHULUAN

8
1.1 Pekerjaan Persiapan-
Sebelum melaksananakan pekerjaan ini, dipastikan lokasi
pekerjaan aman sampai dapat dipastikan para pekerja dapat
melaksanakan pekerjaan tanpa gangguan dari luar lokasi
pekerjaan. Pekerjaan tempat tapak bangunan akan
dibersihkan dari segala sampah-sampah, batu-batuan.

1.2 Gudang Bahan / Los Kerja.


Gudang Bahan/Los Kerja dibuat dari papan/kayu kelas III yang
ukurannya disesuaikan dengan spesifikasi teknis yang
disyaratkan yang diperuntukkan sebagai tempat penyimpanan
bahan, tanpa tidak mengabaikan keamanan dan kebersihan
dan terhindar dari bahan-bahan yang mudah terbakar, serta
Gudang bahan/Los kerja ditempatkan ditempat yang tidak
terlalu jauh dari lokasi pekerjaan dan tidak menjadi penganggu
kepada kegiatan pekerjaan.

1.3 Penyediaan Air Kerja


Air Kerja akan diadakan dengan cara membuka sumur dalam /
gali atau alternatif lain, misalnya dengan memasukkan sumber
air dari PDAM yang nantinya akan menjadi air bersih ke
bangunan tersebut. Air kerja akan senantiasa cukup untuk
memenuhi keperluan pekerjaan.

1.4 Photo Pekerjaan


Selama masa pelaksanaan pekerjaan tersebut pemborong /
Kontraktor akan membuat Photo-photo Dokumentasi dari
pelaksanaan pekerjaan bertahap yakni:
- Tahap-I, Pada saat pekerjaan akan dimulai, atau prestasi 0%.
- Tahap-II, Pada saat pekerjaan sedang dilaksanakan
- Tahap-III, Pada saat prestasi mencapai 100 % (pekerjaan
selesai dilaksanakan)

Untuk bukti dari pekerjaan yang akan di laksanakan atau yang


telah selesai dilaksankan akan dilakukan pengambilan photo

9
dari beberapa sudut dan pada bagian pekerjaan. Photo-photo
tersebut merupakan persyaratan bagi pemborong/Kontraktor
dalam proses penagihan pembayaran/termyn. Ukuran photo
tersebut adalah postcard (bewarna).

B. PEKERJAAN GALIAN
Galian tanah terdiri dari galian tanah untuk pondasi menerus, dan
lain-lain. Ukuran galian dibuat menurut gambar kerja serta
petunjuk dari Direksi Pelaksana/ Pengawas. Tanah bekas galian
akan ditumpuk di luar papan bouwplank dan tidak boleh merusak
papan bouwplank tersebut. Dalam lubang galian tidak boleh
terdapat tanah yang longsor dari sisi galian, apabila terjadi tanah
longsor dari sisi-sisi galian, maka tanah tersebut akan ditahan
dengan penahan tanah yang cukup kuat. Apabila dalam lubang
galian terdapat genangan air atau air tanah, maka air tersebut
akan dipompa sampai seluruh air didalam lubang galian menjadi
kering

C. TIMBUNAN / URUGAN
Pekerjaan yang dimaksud adalah timbunan tanah pada permukaan
tanah yang akan ditentukan kemudian, serta sesuai dengan
gambar kerja/petunjuk Direksi Pelaksana / Pengawas.
Timbunan tanah yang dimaksud terdiri dari :
- Menimbun sisa lubang galian pondasi, saluran-saluran dan
septictank dengan bahan tanah bekas galian.
- Menimbun pasir di bawah pondasi dan bawah lantai
- Menimbun tanah di bawah lantai
- Penimbunan pasir dibawah lantai dilaksanakan sesuai degan
spesifikasi tentang penimbunan. Hal ini dilaksanakan untuk
mendapat hasil yang maksimal penimbunan. Pada umumnya
penimbunan atau urugan pasir di bawah lantai ini dilaksanakan
dengan sederhana dan dilaksanakan lapis demi lapis, dan setiap

10
lapis akan disiram dengan air hingga jenuh, sebelum
menempatkan lapisan berikutnya.

D. PEKERJAAN PONDASI BATU KALI


1. Bahan
Batu kali / batu padas yang digunakan akan dapat di peroleh
ditempat yang bermutu tinggi. Kuat dan bersih. Penampang
batu maksimum 8”.
2. Adukan
Semua pasangan batu untuk pondasi akan dilaksanakan dengan
jenis adukan 1 Pc : 4 Ps dengan batu kali / batu padas pada
diameter 5” maksimum 0 s/d 20 cm
3. Pelaksanaan
a. Pekerjaan pondasi mulai setelah seluruh galian tanah
diperiksa dan disetujui oleh Direksi.
b. Bila pada lubang galian untuk pondasi terdapat banyak air
tergenang, maka sebelum pasangan dimulai terlebih dahulu
air dipompa dan dasar lubang dibersihkan.
c. Pekerjaan Pondasi dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja.
d. Jika pemasangan pondasi terpaksa dihentikan maka ujung
penghentiannya akan bergigi agar penyambungan baru
berikutnya terjadi ikatan yang kokoh dan sempurna. Didalam
pondasi sama sekali tidak boleh terdapat rongga atau celah.

1.3. Pelaksanaan Pekerjaan


a. Bentuk dan ukuran bekisting dibuat sedemikian rupa
sehingga mengahasilkan dimensi beton sesuai dengan
gambar kerja.
b. Sambungan bekisting dibuat benar-benar rapat, sehingga air
adukan beton tidak banyak keluar.
c. Rangka/penguat bekisting dipasang sedemikian rupa
sehingga dapat menjamin kokohnya bekisting.

11
d. Sebelum dilakukan pengecoran, bagian dalam dari bekisting
harus bersih dari semua kotoran maupun serpihan kayu.
e. Membuat gambar detil rencana pemotongan besi tulangan,
tempat sambungan/pemberhentian, overlapping sambungan
maupun pembengkokan. Semua gambar tersebut harus
mendapatkan persetujuan Pengawas/Perencana.
f. Tidak diperkenankan membengkokkan baja tulangan
ditempat bekisting terpasang kecuali keadaan yang sangat
memaksa dengan pesetujuan Pengawas/Perencana dan
dihindari menimbulkan kerusakan terhadap bekisting.
g. Semua tulangan diikat dengan kawat bendrat atau las,
sehingga dijamin tidak bergeser pada waktu pengecoran.
h. Pada muka pondasi dan kolom-kolom beton bertulang
dipasang stek-stek tulang yang besarnya sama dengan
diameter tulangan kolom tersebut, stek-stek tersebut
ditanam dalam pondasi minimal 30 cm.
i. Pengecoran hanya boleh dilaksanakan setelah pemasangan
tulangan serta kelengkapannya telah diperiksa dan dianggap
benar oleh Pengawas/Perencana. Pelaksana harus
mendapatkan ijin tertulis dari Pengawas / Perencana untuk
memulai pengecoran.
j. Perbandingan campuran beton dilaksanakan dengan alat-alat
takaran yang tetap, agar selalu dicapai kualitas beton yang
direncanakan.
k. Menyediakan masin pengaduk adukan beton (mollen) dalam
jumlah yang cukup, demikian juga mesin penggetar adukan
(vibrator). Mesin pengaduk yang akan digunakan dalam
kondisi siap pakai, agar tidak terjadi hambatan saat
pengadukan. Tempat pengadukan harus benar-benar
bersih/bebas dari debu terutama minyak dan karat.
l. Pemberhentian pengecoran dilakukan pada tempat-tempat
yang telah disetujui Pengawas / Perencana.

12
m. Untuk menyambung, pengecoran sebelumnya dibersihkan
permukaannya dan dibuat kasar dengan sikat baja agar
sempurna sambungannya dan sebelum adukan beton
dituangkan, permukaan yag akan disambung harus disiram
dengan pasta semen dengan campuran 1 PC : 0,5 air. n.
Khusus pondasi untuk yang berada diatas tanah urugan,
kontraktor harus menyesuaikan kedalamannya sesuai
dengan gambar kerja.
o. Pelaksanaan pemasangan pondasi telapak dibuat sesuai
dengan ukuran yang tertera pada gambar.
p. Sebelum pekerjaan dilaksanakan terlebih dahulu
mendapatkan persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas

E. PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL / STRUKTURAL


Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti yang
dinyatakan dalam gambar dengan hasil yang baik.
Pekerjaan ini meliputi : Voet, balok, sloof, kolom, kolom dan beton
lainnya. Untuk bangunan yang dimaksudkan termasuk pekerjaan
besi beton dan pekerjaan bekisting/acuan, dan semua pekerjaan
beton yang bukan struktur, seperti yang ditunjukkan pada gambar.
1. Persyaratan Bahan
1.1 Semen Portland
Akan memakai mutu yang terbaik dari suatu jenis merk
atas persetujuan Pengawas/Direksi Lapangan dan akan
memenuhi NI.8. Semen yang telah mengeras
sebagian/seluruhnya tidak dibenarkan untuk digunakan.
Penyimpangan semen portland akan diusahakan
sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, bebas
dari air dengan lantai terangkat dari tanah dan tumpuan
sesuai dengan syarat penumpukan semen.
1.2 Pasir Beton

13
Pasir akan terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari
bahan-bahan organis, lumpur dan sebagainya, dan akan
memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang
dicantumkan dalam PBI 1971 / PBI 1989.

1.3 Kerikil Beton / Split


Digunakan koral yang bersih, bermutu baik, tidak berpori
serta mempunyai gradasi kekerasan serta dengan syarat-
syarat PBI 1971. Penyimpangan/penimbunan pasir koral
beton akan dipisahkan satu dari yang lain, hingga kedua
bahan tersebut dijamin mendapat perbandingan adukan
beton yang tepat.

1.4 Air
Air yang digunakan adalah merupakan air tawar yang
bersih dapat diminum dan tidak mengandung minyak,
asam alkali dan bahan-bahan organis / bahan lain yang
dapat merusak beton dan akan memenuhi NI-3 Pasal 10.
Apabila dipandang perlu Pengawas/Direksi Lapangan dapat
meminta kepada Kontraktor supaya air yang dipakai di
laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas
biaya Kontraktor.

2. Syarat-Syarat Pelaksanaan
2.1 Mutu Beton
Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang
adalah Coor 1 : 2 : 3 dan akan memenuhi persyaratan yang
ditentukan dalam PBI-1971 / 1989.

2.2 Pembesian
Pembuatan tulang-tulangan untuk batang lurus atau yang
dibengkokkan, sambungan kait-kait dan pembuatan
sengkang (ring/beugel), persyaratan akan sesuai PBI-1971 /

14
1989. Pemasangan dan penggunaan tulangan beton akan
disesuaikan dengan kuat untuk menjamin agar besi
tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran, dan
akan bebas dari papan acuan atau lantai kerja dengan
memasang selimut beton sesuai dengan ketentuan dalam
PBI-1971. Besi beton yang tidak memenuhi syarat akan
segera dikeluarkan dari Lapangan kerja dalam waktu 24
jam setelah ada perintah tertulis dari Perencanaan / Direksi
Lapangan / Pengawas.

2.3 Cara Pengadukan


Cara pengadukan menggunakan site mix. Takaran
pengadukan untuk Semen Portland, Pasir dan Koral adalah
1 Pc : 2 Ps : 3 Kr.

2.4 Pengecoran Beton


Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan
dengan membersihkan dan menyiram cetakan-cetakan
sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran dan ketinggian,
pemeriksaan penanggulangan dan penempatan penahan
jarak.
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas
persetujuan Direksi Lapangan / Pengawas.

2.5 Contoh Bahan


Sebelum pelaksana pekerjaan, Kontraktor akan
memberikan contoh-contoh material misalnya besi, koral,
pasir, PC untuk mendapatkan persetujuan dari Perencanaan
/ Direksi Lapangan / Pengawas, contoh-contoh yang akan
disetujui oleh Perencanaan / Direksi Lapangan / Pengawas,
akan dipakai sebagai standar/ pedoman untuk memeriksa /
menerima material yang dikirim oleh Kontraktor ke
Lapangan.

15
2.6 Pemadatan Beton
- Kontraktor bertanggung jawab untuk menyediakan
peralatan untuk mengangkut dan menuang beton
dengan kekentalan secukupnya agar didapat beton
padat tanpa menggetarkan secara berlebihan
- Pelaksanaan penuangan dan penggetaran beton adalah
sangat penting. Beton digetarkan dengan vibrator
secukupnya dan dijaga agat tidak berlebihan
(overvibrate). Hasil beton yang berongga-rongga dan
terjadi pengantongan beton-beton tidak akan diterima
- Penggetaran tidak boleh dilakukan bila dengan maksud
untuk mengalirkan beton
- Pada daerah pembesian yang penuh (padat) harus
digetarkan dengan penggetar dengan frekwensi tinggi
0,2 cm, agar dijamin pengisian beton dan pemadatan
yang baik
- Penggetaran beton harus dilaksanakan oleh tenaga kerja
yang mengerti dan terlatih

2.7 Lantai Kerja


Semua beton yang berhubungan dengan tanah sebagai
dasarnya harus diurug pasir padat setebal 5 cm atau
sesuai yang ditunjukkan dalam gambar, kemudian
dipasang lantai kerja dengan adukan 1:3:5 di bawah
konstruksi beton tersebut

F. PEKERJAAN KOSEN DAN PINTU

16
1. Pekerjaan Kosen Dan Daun Pintu
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pembuatan kosen/Pintu kaca t=5 mm meliputi
seluruh detail yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.
b. Persyaratan Bahan
- Bahan kosen/Pintu dari dengan Mutu Baik.
- Bahan Kaca Net dengan t=5 mm.
- Bahan kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat
dan peraturan Bahan yang telah disyaratkan.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan
untuk meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di
lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk
mempelajari bentuk, pola, layout/penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai
gambar.
- Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan
ukuran jadi. Pemotongan dan pembuatan profil dilakukan
dengan mesin di luar tempat pekerjaan/pemasangan.
- Pembuatan dan penyetelan/pemasangan kosen-kosen
harus lurus dan siku, sehingga mekanisme pembukaan
pintu/jendela bekerja dengan sempurna.
- Kosen tidak diperkenankan dipulas dengan cat, vernis,
meni atau finishing lainnya sebelum diperiksa dan diteliti
oleh Direksi Pengawas.
- Semua kosen yang melekat pada dinding beton/bata
diberi penguat angker diameter minimum 10 mm. Pada
setiap sisi kosen pintu yang tegak dipasang 3 angker.
- Setelah terpasang perlu diberi pelindung terhadap
benturan dan pengotoran dari akibat pelaksanaan
pekerjaan lain.

17
- Pemasangan tiang kosen yang langsung di atas lantai
(kosen pintu) dibuat neud tinggi 10 cm. Bahan dari
beton adukan 1 PC : 2 pasir beton : 3 kerikil.

d. Pada Pintu Kamar Mandi dan Pintu ruang pompa/genset


Menggunakan Pintu Aluminium KM/WC Komplit (sesuai
dengan petunjuk atau yang tertera pada gambar).
e. Untuk pekerjaan Ventilasi khassa menggunakan kozen
papan dengan daun menggunakan kaca silver dengan
ketebalan 3 mm(sesuai dengan petunjuk atau yang tertera
pada gambar).

G. PEKERJAAN LANTAI
a. Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan
yang diperlukan termasuk alat bantu dan alat angkut yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat
dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik
- Pekerjaan lantai dan plint keramik ini dilakukan pada ruang
toilet, serta seluruh finishing lantai sesuai yang
disebutkan/ditunjukkan dalam detail gambar.
b. Persyaratan Bahan
- Bahan dari jenis keramik adalah buatan dalam negeri yang
bermutu baik dengan ukuran sesuai dengan gambar, atau
produksi lain yang setara atau yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
- Finish permukaan : Halus (polish) kecuali lantai toilet dan
lantai tangga menggunakan anti slip /unpolish.
- Warna akan ditentukan kemudian, untuk masing-masing warna
harus seragam, warna yang tidak seragam akan ditolak.
- Ketebalan minimum 7 cm, finish permukaan berglazur,
kekuatan lentur 250 kg/cm2.

18
- Bahan pengisi siar dari Grout semen berwarna/Iba Grout/Tile
Grout. Bahan perekat adukan Spesi 1 PC : 3 Pasir ditembah
bahan perekat/Ibafix.
- Ukuran-ukuran bahan yang dipakai sesuai dengan yang
ditentukan gambar atau petunjuk pengawas lapangan.
- Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai dengan
peraturan-peraturan ASTM, NI-19, PUBI 1982 Pasal 31 dan SII-
0023-81.
- Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir harus memenuhi
PUBI 1982 Pasal 11 dan air harus memenuhi syarat-syarat
yang ditentukan dalam PUBI 1982 Pasal 9.
c. Syarat-Syarat Pelaksanaan
- Sebelum pekerjaan dimulai. Kontraktor diwajibkan membuat
Shop Drawing dari pola keramik yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
- Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih
dahulu harus diserahkan contoh-contohnya (minimum 3
contoh bahan dari 3 produk yang berlainan) kepada Konsultan
Pengawas.
- Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak
retak, tidak cacat dan tidak bernoda.
- Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 Pasir dan
ditambah bahan perekat seperti yang diisyaratkan.
- Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan darti segala
bentuk noda hingga benar-benar bersih Diperhatikan adanya
pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasangan dinding
atau hal-hal lain seperti ditunjukkan dalam gambar.
- Sebelum pasangan keramik, terlebih dahulu unit-unit keramik
direndam dalam air sampai jenuh.
- Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada
permukaan pasangan lantai atau hal-hal lain seperti yang
ditunjukkan dalam gambar.

19
H. PEKERJAAN RANGKA KUDA-KUDA KAYU SEMBARANG KERAS,
ATAP, LISTPLANK KAYU
1. Lingkup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan
dalam gambar, dengan hasil yang baik dan rapi. Pekerjaan ini
meliputi antara lain :
pengadaan dan pemasangan rangka-rangka atap, termasuk
kuda-kuda, gording, balok nok, kaso, klos-klos dan lain-lain
sesuai dengan petunjuk gambar

2. Persyaratan Bahan
2.1 Atap dan Rabung
1. Atap yang dipakai untuk bangunan ini adalah dari bahan
Genteng Metal, produksi dalam negeri yang baru dan
bermutu baik bahan baku Zincalumn dari produk
BlueScope Steel Indonesia dengan ketebalan sesuai
dengan gambar.
2. Rabung yang dipakai adalah rabung Genteng Metal,
dipakai yang bermutu baik.
3. Paku yang dipasang untuk pemasangan atap / rabung
dipergunakan paku seng yang bermutu baik.
4. Penyambungan / overlapping pemasangan atap
minimum 15 cm ke arah panjang atap genteng dan dua
jalur ke arah lebarnya.

a. Papan Lisplank
Papan lisplank dari jenis kayu 3/25, berukuran sesuai
dengan gambar kerja, tidak ada cacat. Dipasang sesuai
dengan petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas dipasang dengan
baik dan horizontal (waterpass). Tidak dibenarkan
pemasangan lisplank, jika material tersebut tidak rata
(melengkung). Pemasangan lisplank sesuai dengan gambar

20
detail / gambar kerja serta petunjuk dari Direksi Lapangan
atau Pengawas.

b. Kuda-kuda Kayu Sembarang Keras


1. LINGKUP PEKERJAAN
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu lainya untuk melaksanaan seluruh
pekerjaan kayu seperti dinyatakan dalam gambar atau
atas petunjuk Pengawas dengan hasil yang baik dan
rapi, antara lain:
- Kuda- kuda / rangka atap.
- Rangka plafond.

2. PERSYARATAN BAHAN
2.1. Harus benar - benar kayu mutu terbaik dari
jenisnya masing - masing.
2.2. Dihindarkan adanya cacat - cacat kayu antara lain
yang berupa putih kayu, pecah - pecah,
melengkung, melintir, urat kapur ,basah dan lapuk,
melebihi yang diperkenankan sesuai dengan PUBI-
1982.
2.3. Syarat - syarat kelembaban kayu yang dipakai
harus memenuhi syarat PKKI. Pasal 37. Dengan
kadar air maksimal 24%.
2.4. Semua kayu yang dipasang/dipakai ialah kayu
Kamper Samarinda (Drybalanops lanceolata )
Kelas kuat I – II atau yang disetujui oleh
Pengawas.
2.5. Penimbunan kayu ditempat pekerjaan sebelum
pemasangan, harus diletakkan di tempat/ruangan
yang kering dengan sirkulasi udara yang baik.

21
tidak terkena cuaca langsung dan harus dilindungi
dari kerusakan.

3. SYARAT - SYARAT PELAKSANAAN


3. Syarat-syarat Pelaksanaan :
3.1 Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan
untuk meneliti gambar-gambar yang ada dengan kondisi
di lapangan (ukuran dan lubang), termasuk mempelajari
bentuk, pola layout / penempatan, cara pemasangan,
mekanisme dan detail-detail.

3.2 Kontraktor wajib untuk membuat shop drawing secara


lengkap yang mengacu pada Gambar tender dengan
memperlihatkan seluruh type, detail, angkur, perkuatan
juga sambungan-sambungan, bukaan dan kelengkapan
lain yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
sesuai ukuran / bentuk / mekanisme kerja yang telah
ditentukan oleh Perencana

3.3 Kontraktor wajib membuat mock-up sesuai dengan shop


drawing yang telah disetujui oleh Pengawas.

3.4 Penimbunan bahan/material ditempat pekerjaan harus


diletakan pada ruang atau tempat dengan sirkulasi udara
yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung
dari kerusakan dan kelembaban.

3.5. Untuk pekerjaan kayu halus semua bahan yang


digunakan proses pengerjaannya harus menggunakan
mesin.

3.6. Bahan kayu halus tidak diperkenankan dipasang dengan


cara memaku atau cara lainnya yang tidak disetujui
Pengawas.

22
3.7. Untuk kayu yang akan dicat, permukaan kayu yang
terlihat bekas pemakuan harus diberi dempul atau
sejenisnya dengan warna sama dengan warna kayu yang
telah disetujui Pengawas.

3.8. Tidak diperkenannkan ada pemakuan pada permukaan


kayu yang terlihat.

3.9. Permukaan kayu yang terlihat harus diketam halus


sedemikian rupa sehingga siap menerima
finish. Penggunaan meni sama sekali tidak disetujui
termasuk memberi lapisan dempul atau sejenisnya,
kecuali atas persetujuan Pengawas.

3.10. Jika diperlukan bahan perekat, maka Kontraktor harus


mengajukan terlebih dahulu baik kualitas maupun
jenisnya kepada Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.

3.11. Semua pekerjaan kayu sebelum dipasang harus


mendapat persetujuan dari Pengawas. Jika ada yang tidak
memenuhi syarat, maka Kontraktor harus mengganti atas
tanggung jawab Kontraktor.

3.12. Semua pekerjaan berupa baut plat penyambung harus


digalvanisasi dengan ketebalan minimal 18 micron sesuai
dengan NI-5.

3.13. Setelah pemasangan, Kontraktor wajib memberikan


perlindungan terhadap benturan-benturan benda-benda
lain dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan yang
terlihat maupun tersembunyi, adalah tanggung jawab
Kontraktor untuk memperbaiki sampai disetujui oleh
Pengawas dengan seluruh biaya ditanggung oleh
Kontraktor.

23
3.14. Pekerjaan kayu yang melekat langsung pada dinding
pasangan bata, partisi dan beton harus diberi lapisan
meni kayu 2 lapis.

I. PEKERJAAN PLAFOND
a. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi hal-hal mengenai pengadaan bahan-bahan,
peralatan, tenaga dan pemasangan semua pekerjaan plafond
seperti yang tertera pada gambar-gambar. Pelaksanaan
mengikuti garis-garis ketinggian, bentuk-bentuk seperti yang
terlihat dalam gambar-gambar dan persyaratan ini.
Bahan Tripleks :
1. Jenis bahan: : Triplek
2. Ketebalan : 3 mm
3. Mutu bahan : buatan dalam negeri merek globe atau
yang setara.
4. Pola ukuran : 122 x 244 cm/ (sesuai gambar)
5. Rangka : Kayu atau sesuai gambar.

6. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi


persyaratan pada NI-5 dan PUBI-1982 pasal 38 dan memenuhi
SII-0404/81.

b. Syarat-Syarat Pelaksanaan
 Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan
untuk meneliti gambar-gambar yang ada kondisi di Lapangan
(ukuran dan peil), termasuk mempelajari bentuk, pola lay
out/ penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-
detail sesuai gambar.
 Kontraktor diwajibkan untuk membuat Shop Drawing sesuai
ukuran/bentuk mekanisme kerja yang disetujui oleh

24
Konsultan Pengawas, dan setelah disesuaikan dengan
keadaan di Lapangan.
 Bilamana diinginkan, Kontraktor wajib membuat Mock-Up
sebelum pekerjaan dimulai dan dipasang.
 Sebelum pemasangan, penimbunan bahan rangka, material
yang lain harus diletakkan pada ruang/tempat dengan
sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cahaya langsung dan
terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
 Pada dinding partisi dikehendaki agar permukaan modulnya
ditutup dengan sampul, dengan maksud agar pemasangan
terlihat tanpa nat.
 Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan
klos-klos, baut, anker dan penguat lain yang diperlukan
hingga terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan/menjaga kerapian terutama untuk bidang-
bidang yang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau
cacat-cacat bekas penyetelan.
 Design dan produksi dari system partisi tidak boleh
menyimpang dari ketentuan pemasangan yang dikeluarkan
oleh pabrik.
 Pemakaian bahan dan pola pemasangan dinding partisi tidak
boleh menyimpang dari persyaratan.
 Semua rangka harus terpasang siku, tegak dan rata sesuai
dengan peil dalam gambar dan lurus (tidak melebihi batas
toleransi kemiringan yang diizinkan dari masing-masing
bahan yang digunakan).
 Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut-
sudut pertemuan dengan bidang lain. Bila tidak kejelasan
dalam gambar, Kontraktor wajib menanyakan hal tersebut
kepada Konsultan Pengawas. Semua ukuran modul yang
dianut berkaitan dengan modul lantai dan dinding.
 Setelah pemasangan, Pemborong wajib memberikan
perlindungan terhadap benturan-benturan, benda-benda lain

25
dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan, semua kerusakan
yang timbul adalah tanggung jawab Pemborong sampai
pekerjaan selesai.
 Semua hubungan terhadap bagian dari pekerjaan lain harus
diperhatikan kerapian dan kekuatannya.
 Bekas lubang pemasangan dan penguat lain harus tidak
terlihat dan semua penguat harus terpasang baik sehingga
dapat menjamin kekuatannya.

J. PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA


1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat batu yang dibutuhkan dalam
terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi seluruh detail yang
disebutkan / ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Perencana / Direksi Lapangan / Pengawas.

2. Persyaratan Bahan
Batu bata akan memenuhi Ni-10 semen Portland akan
memenuhi NI-8 Pasir akan memenuhi Ni-3 Pasal 14 ayat 2. Air
akan memenuhi PVBI-1982 Pasal 9.

3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
Pasangan batu bata/batu merah, dengan menggunakan aduk
campuran 1 Pc : 4 Ps . Untuk semua dinding luar, semua
dinding lantai dasar mulai dari permukaan sloof sampai
ketinggian 30 cm diatas permukaan lantai dasar, dinding di
daerah basah setinggi 160 cm dari permukaan lantai, serta
semua dinding yang pada gambar menggunakan simbol aduk
trasraam / kedap air digunakan aduk rapat air dengan
campuran 1 Pc : 2 Pasir pasang.

26
Batu bata merah yang digunakan adalah batu merah (jumbo)
ex. Lokal dengan kwalitasterbaik yang disetujui oleh Pengawas
Direksi Lapangan / Pengawas. Sebelum digunakan batu bata
akan direndam di bak air atau di drum hingga jenuh. Setelah
bata terpasang dengan aduk, naad/siar-siar akan dikerok
sedalam 1 cm dan dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian
disiram air. Pasang batu bata sebelum diplester akan dibasahi
dengan air terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok dan
dibersihkan. Pemasangan dinding batu bata dilakukan
bertahap, setiap tahap terdiri maksimum 24 lapis perharinya,
diikuti dengan cor kolom praktis.
- Batu bata merah yang digunakan adalah batu bata merah
press mesin ukuran 5 x 11 x 22 cm ex lokal, dengan
kualitas terbaik, siku dan sama ukuran, sama warna dan
tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah
dua atau lebih, serta harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
- Sebelum digunakan batu bata harus direndam air dalam
bak atau drum hingga jenuh
- Setelah batu bata terpasang dengan aduk, naad/siar-siar
harus dikerok sedalam 1 cm dan dibersihkan dengan sapu
lidi dan setelah kering permukaan pasangan disiram air.
- Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus
dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar
dibersihkan.
- Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap
tahap maksimum 24 lapis per-harinya, serta diikuti dengan
cor kolom praktis.
- Bidang dinding batu bata tebal ½ batu yang luasnya lebih
dari 9 m2 harus ditambahkan kolom dan balok penguat
praktis dengan kolom 15 x 15 cm, dengan tulangan pokok 4
diameter 12 mm, beugel diameter 8 mm jarak 20 cm, jarak
antara kolom maksimum 3 m’

27
- Pelubangan akibat pembuatan perancah pada pasangan
bata merah sama sekali tidak diperkenankan
- Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap
bagian pekerjaan beton harus diberi penguat stek-stek besi
beton dengan diameter 12 mm jarak 75 cm, yang terlebih
dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton
dan bagian yang tertanam dalam pasangan bata sekurang-
kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.
- Pasangan dinding batu bata tebal ½ batu harus
menghasilkan dinding finish setebal 15 cm setelah diplester
(lengkap acian) pada kedua belah sisinya. Pelaksanaan
pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus
terhadap lantai serta merupakan bidang rata.
- Pasangan batu bata 1 PC : 2 Pasir pasang di bawah
permukaan tanah/lantai harus dibrapen dengan adukan 1
PC : 2 Pasir pasang.
- Pasangan batu bata harus dilaksanakan dengan toleransi
deviasi bidang pada arah diagonal dinding seluas 9 m 2
tidak lebih dari 0,5 cm (sebelum diaci/diplester)
- Toleransi terhadap As dinding adalah kurang lebih 1 cm
(sebelum diaci/diplester).

K. PEKERJAAN PELAPIS DINDING


1. Pekerjaan Plesteran Dinding
1.1 Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan plesteran dinding ini adalah
penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk
alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan plesteran, sehingga dapat dicapai
hasil yang bermutu baik. Pekerjaan plesteran dinding
dikerjakan pada permukan dinding bagian dalam dan luar.

28
1.2 Persyaratan Bahan
Semen portland akan memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk
untuk seluruh pekerjaan). Pasir akan memenuhi NI-3 pasal 14
ayat 2. Air akan memenuhi NI-3 pasal 10. Penggunaan
adukan plesteran :
Adukan 1 PC : 2 pasir dipakai untuk plesteran rapat air
Adukan 1 PC : 4 pasir dipakai untuk plesteran dinding
lainnya.
Seluruh permukaan plesteran difinish Acian dari bahan PC.

1.3 Syarat-Syarat Pelaksanaan


Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan
yang digunakan sesuai dengan petunjuk dan persetujuan
Perencanaan / Direksi Lapangan / Pengawas dan persyaratan
tertulis dalam uraian dan syarat pekerjaan ini. Pekerjaan
Plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang
beton atau pasangan dinding batu bata telah disetujui oleh
Perencanaan / Direksi Lapangan / Pengawas sesuai uraian
dan syarat pekerjaan yang tertulis dalam buku ini. Campuran
aduk perekat yang dimaksud adalah campuran dalam
volume, cara pembuatannya menggunakan mixer selama 3
menit dan memenuhi persyaratan sebagai berikut :

- Untuk bidang kedap air, beton, pasangan batu bata yang


berhubungan dengan udara luar dan semua pasangan
batu bata di bawah permukaan tanah sampai ketinggian
30 cm dari permukaan lantai dan 150 cm dari permukaan
lantai untuk kamar mandi, WC / Toilet dan daerah lainnya,
dipakai aduk plesteran 1 Pc : 2 Psr.

29
- Untuk bidang lainnya, dipakai aduk plesteran campuran 1
Pc : 4 Psr
- Plesteran halus (acian) dipakai campuran Pc dan air
sampai mendapatkan campuran yang homogen, acian
dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari
(kering benar), untuk adukan plesteran finishing akan
ditambah dengan addivite dengan dosis 200-250 gram
pramix untuk setiap 40 kg semen.
- Semua jenis adukan perekat tersebut di atas akan
disiapkan sedemikian rupa sehingga selalu dalam
keadaan baik dan belum mengering.
- Diusahakan agar jarak waktu percampuran adukan
perekat tersebut dengan pemasangannya tidak melebihi
dari 30 menit terutama untuk adukan kedap air.
- Pekerjaan Plesteran dinding hanya diperkenankan setelah
selesai pemasangan instalasi pipa listrik dan plumbing
untuk semua bangunan.
- Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton
bertulang yang akan difinish dengan cat dipakai plesteran
halus (acian diatas permukaan plesterannya).
- Untuk dinding tertanam didalam tanah diberapan dengan
memakai spesi kedap air.
- Kelembaban plesteran akan dijaga sehingga pengeringan
berlangsung wajar tidak terlalu tiba-tiba dengan
membasahi permukaan plesteran setiap kali kering dan
melindungi dari terik panas matahari langsung dengan
bahan penutup yang bisa mencengah penguapan air
secara cepat.
- Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang
tidak baik plesteran akan dibongkar kembali dan
diperbaiki sampai dinyatakan diterima oleh
Perencana/Pengawas dengan biaya atas tanggung
Kontraktor. Setelah 7 (tujuh) setelah pengacian selesai,

30
Kontraktor akan selalu menyiram dengan air sampai jenuh
sekurang-kurangnya 2 kali setiap hari.
- Sebelum memulai pekerjaan, Pemborong diharuskan
memeriksa site yang telah disiapkan apakah telah sesuai
dengan syarat-syarat hingga pekerjaan ini dapat dimulai.
- Bila ada kelainan dalam hal apapun, antara gambar dan
spesifikasi dan lainnya, Pemborong harus segera
melaporkan kepada Konsultan Pengawas.
- Pemborong tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu
tempat dalam hal kelainan/perbedaan di tempat tersebut
sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
- Tebal plesteran 1,5 cm dengan hasil ketebalan dinding
finish 15 cm atau sesuai yang ditunjuk dalam detail
gambar. Ketebalan plesteran yang melebihi 2 cm harus
diberi kawat ayam untuk membantu dan memperkuat
daya lekat dari plesterannya pada bagian pekerjaan yang
diizinkan Konsultan Pengawas.
- Untuk setiap pertemuan permukaan dalam satu bidang
datar yang berbeda jenisnya misalnya dengan kosen
aluminium dan lain-lain, harus diberi/dibuat naat (tali air)
dengan ukuran lebar 7 mm, kecuali bila ada petunjuk lain
dalam gambar.
- Plesteran halus (acian) dipakai campuran PC dan air
sampai mendapatkan campuran yang homogen, acian
dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 (delapan)
hari (kering).
- Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan
berlangsung wajar (tidak terlalu tiba-tiba), dengan
membasahi permukaan plesteran setiap kering bertujuan
untuk melindungi plesteran dari terik matahari atau
dengan bahan penutup yang bisa mencegah penyerapan
air secara cepat.

31
- Pemborong wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti
bila ada kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan
(dan masa garansi) atas biaya Pemborong selama
kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan
Pemborong/orang-orang yang dipekerjakan oleh
Pemborong.

K. PEKERJAAN GORGA DAN ORNAMEN PADA RUMAH BATAK


1. Lingkup Peekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan Gorga pada dinding bata, gorga
beton dan lain-lain yang termasuk dalam ornament-ornamen ini
adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
termasuk alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat dicapai hasil yang
bermutu baik.

2. Persyaratan Bahan
Seluruh bahan yang dibutuhkan dibuat sesuai dengan pekerjaan
baik dari kayu maupun beton diadakan sesuai standart bahan
yang dibutuhkan

3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. untuk bahan beton
- Seluruh pekerjaan harus disetujui oleh Perencanaan /
Direksi Lapangan / Pengawas sesuai uraian dan syarat
pekerjaan yang tertulis dalam buku ini.
- Pemborong wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti
bila ada kerusakan yang terjadi selama masa
pelaksanaan (dan masa garansi) atas biaya Pemborong
selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan
Pemborong/orang-orang yang dipekerjakan oleh
Pemborong.

32
- Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan
untuk meneliti gambar-gambar yang ada kondisi di
Lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari
bentuk, pola lay out/ penempatan, cara pemasangan,
mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
- Semua hubungan terhadap bagian dari pekerjaan lain
harus diperhatikan kerapian dan kekuatannya.
- Untuk pembuatan gorga batak mendatangkan khusus
ahli dalam bidang seni ornament rumah batak
- Untuk warna dan tekstur disesuaikan dengan yang
tertera pada gambar kerja atau sesuai dengan petunjuk
Direksi Lapangan / Pengawas sesuai uraian dan syarat
pekerjaan

L. PEKERJAAN PENGECATAN
a. Pengecatan Dinding
1. Lingkup Pekerjaan
Persiapan permukaan yang akan diberi cat. Perngecatan
permukaan dengan bahan–bahan yang telah ditentukan yaitu
cat setara Nippon Paind. Pengecatan semua permukaan dan
area yang ada gambar tidak disebutkan secara khusus
dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk
Perencana.

2. Standard Pengerjaan (Mock Up)


Sebelum pengecatan dimulai, pemborong akan melakukan
pengecatan pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat
yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan dijadikan
contoh pilihan warna, texture, meterial dan cara pengerjaan.
Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai mock up ini akan
ditentukan oleh Direksi Lapangan. Jika masing-masing bidang

33
tersebut telah disetujui oleh Direksi Lapangan dan
Perencanaan, bidang-bidang ini akan dipakai sebagai
standard minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan.

3. Contoh Dan Bahan Untuk Perawatan


Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala
perlengkapannya, sesuai dengan yang telah disediakan oleh
pabrik untuk masing-masing type yang dipilih. Barang yang
dipakai adalah dari produk yang telah disediakan oleh pabrik
untuk masing-masing type yang dipilih. Barang yang dipakai
adalah dari produk yang telah diisyaratkan dalam uraian dan
syarat-syarat dalam buku.

4. Syarat-Syarat Pelaksanaan
Semua bahan sebelum dipasang akan ditunjukkan kepada
Pengawas dan direksi beserta persyaratan-persyaratan /
ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan, bahan
yang tidak disetujui akan diganti tanpa biaya tambahan. Jika
dipandang perlu diadakan penukaran / penggantian bahan,
penggantian akan disetujui Pengawas dan Direksi
berdasarkan contoh yang dilakukan Kontraktor.
Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor akan meneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan, termasuk
mempelajari bentuk, pola, penempatan, pemasangan
sparing-sparing, cara pemasangan dan detail-detail. Bila ada
kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan
gambar, gambar dengan spesifikasi dan sebagainya, maka
Kontraktor akan segera melaporkannya kepada Pengawas /
Direksi. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di
suatu tempat bila ada kelainan / perbedaan di tempat itu
sebelum kelainan tersebut diselesaikan. Selama pelaksanaan
akan selalu diadakan pengujian / pemeriksaan untuk
kesempurnaan hasil pekerjaan dan fungsinya. Kontraktor

34
wajib memperbaiki / mengurangi / mengganti bila ada
kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa
garansi, atas biaya Kontraktor, selama kerusakan bukan
disebabkan oleh tindakan Pemilik.

b. Pengecatan Besi
1. Lingkup pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang
diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna
- Meliputi pengecatan besi/baja pada seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam detail gambar

2. Persyaratan Bahan
- Digunakan bahan cat Produk Dalam Negeri yang bermutu
baik dari jenis Marine Paint Produk Nippon Paint, Cat Besi
(Synthetic Enamel) atau dari produk lain yang setara dan
disetujui oleh Konsultan Pengawas
- Bahan untuk cat dasar digunakan dari bahan yang
diisyaratkan oleh pabrik yang bersangkutan
- Bahab yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam PUBI 1982 Pasal 53, BS No. 3200,-
1970/1971, AS K-41 dan NI-4 serta mengikuti ketentuan-
ketentuan dari pabrik yang bersangkutan
- Warna akan ditentukan kemudian

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Bahan-bahan yang dipergunakan, sebelum digunakan
terlebih dahulu diserahkan contohnya untuk mendapatkan
persetujuan dari Konsultan Pengawas

35
- Sebelum pengecatan dimulai, permukaan bidang
pengecatan harus rata, kering dan bersih dari segala
kotoran, minyak dan debu
- Permukaan yang akan dicat diamplas dengan anplas besi
yang halus untuk memperoleh permukaan halus, rata dan
bersih dari karat dan kotoran-kotoran lain
- Sebelum pemakaian, cat harus diaduk dengan rata dan
sempurna sampai jenuh.
- Oleskan satu atau dua lapis QD Aretlead Promer 510-2715
dari produk seperti jenis yang telah diisyaratkan di atas atau
sesuai persyaratan yang ditentukan oleh pabrik yang
bersangkutan
- Selanjutnya setelah pengecatan Menie besi telah rata dan
kering, barulah pengecatan akhir dilakukan dengan
persyaratan sesuai dengan yang ditentukan oleh pabrik
yang bersangkutan
- Cat akhir dapat dilakukan bila cat dasar telah kering
sempurna serta mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas
- Pengecatan dilakukan dengan kuas yang bermutu baik atau
dengan spray dan bidang pengecatan harus rata dan sama
warnanya

c. Pengecatan Kayu
1. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan
dalam pelaksaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna

2. Persyaratan Bahan
- Digunakan Bahan Buatan Dalam Negeri dari rmutu terbaik
yang setara serta disetujui oleh Konsultan Pengawas

36
- Bahan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam NI-4 serta sesuai ketentuan dari pabrik
yang bersangkutan

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Bidang permukaan pengecatan harus diratakan/dihaluskan
dengan bahan/alat mesin amplas elektrik yang bermutu
baik, sampai permukaannya halus dan licin, segala
persiapan pengecatan telah memenuhi persyaratan yang
ditentukan dan telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Uraian dan syarat-syarat ini meliputi pengecatan listplank
dan lain-lain yang ditentukan dalam detail gambar

- Bidang permukaan pengecatan dibersihkan dari debu,


serbuk gergaji, bebas dari minyak, kering dan sebagainya
- Harus dihindarkan adanya celah/pori-pori kayu pada
permukaan pengecatan
- Aduk bahan dengan sempurna sebelum pemakaian
- Digunakan bahan campuran yang bermutu baik serta
disetujui oleh Konsultan Pengawas
- Penggunaan alat sprayer dari mutu yang diisyaratkan serta
disetujui oleh Konsultan Pengawas
- Pengecatan harus dilakukan sejauh mungkin dari pengaruh
pekerjaan lain serta jauh dari tumbuh-tumbuhan

M. ALAT – ALAT SANITAIR


1. Pekerjaan Klosed
Klosed duduk berikut segala kelengkapannya yang dipakai
adalah produk standart SNI. Type fitting yang adalah type
standard dengan kelengkapannya dan warna akan ditentukan
oleh Direksi / Pengawas. Klosed beserta kelengkapannya yang
dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, tidak ada

37
bagian yang gompal, retak atau cacat – cacat lainnya dan telah
disetujui.
1. Jenis : Closet Jongkok
Merk : Standard INA
2. Kloset
Jenis : Kloset Duduk
Merk : Standart indonesia
Type : RAPI DX
- lengkap dengan segala accessoriesnya seperti tercantum
dalam brosurnya.
- Warna akan ditentukan kemudian
- Kloset Duduk dan perlengkapannya yang dipasang adalah
yang telah diseleksi baik tidak ada bagian yang gompal,
retak atau cacat-cacat lainnya dan telah disetujui oleh
Pengawas.

Kloset terpasang dengan kokoh, letak dan ketinggian harus


sesuai gambar, waterpass. Semua noda-noda harus
dibersihkan, sambungan –sambungan pipa tidak boleh ada
kebocoran – kebocoran.

2. Perlengkapan Toilet
Di toilet-toilet umum dipasang perlengkapan – perlengkapan
kran dinding, produk dalam negeri type standard. Semua
perlengkapan ini menggunakan produk dalam negeri atau yang
setara. Perlengkapan – perlengkapan tersebut harus dalam
keadaan baik tanpa ada cacat – cacat, sudah mendapat
persetujuan Pengawas. Letak pemasangan disesuaikan gambar-
gambart untuk itu dan cara-cara pemasangan mengikuti
petunjuk – petunjuk dari produsen seperti diterangkan dalam
brosur-brosur yang bersangkutan.

3. Pekerjaan Kran

38
Semua kran yang dipakai, adalah produk standart indonesia,
dengan chromed finish. Ukuran disesuaikan keperluan masing –
masing sesuai gambar plumbing dan brosur alat-alat sanitair.
Stop kran yang dapat digunakan adalah bahan kuningan dengan
putaran warna hijau, diameter dan penempatan sesuai gambar
untuk itu. Kran – kran harus dipasang pada pipa air bersih
dengan kuat, siku, penempatannya harus sesuai dengan
gambar-gambar untuk itu.

4. Floor Drain dan Clean Out


Floor Drain dan Clean Out yang digunakan adalah metal
bathroom, lobang 2” dilengkapi dengan siphon dan penutup
berengsel untuk floor drain. Floor Drain dipasang di tempat-
tempat sesuai gambar untuk itu. Floor Drain yang dipasang
telah diseleksi baik, tanpa cacat dan disetujui Pengawas. Pada
tempat – tempat yang akan dipasang Floor drain, penutup lantai
harus dilobangi dengan rapi, menggunakan pahat kecil dengan
bentuk ukuran floor drain tersebut. Hubungan pipa metal
dengan beton / lantai menggunakan perekat beton kedap air,
dan pada lapis teratas setebal 5 mm diisi dengan lem yang
berkualitas baik ex luar negari yang setara. Setelah floor drain
dan clean out terpasang, pasangan harus rapi waterpass,
dibersihkan dari noda, noda semen dan tidak ada kebocoran.

5. Instalasi Bersih
5.1 Pipa
a. Pipa dari jaringan pipa PAM bawah diameter pipa 3/4”,
bahan dari Pipa GIP
b. Pipa Dalam Gedung
Pipa diameter 1/2 baik pipa utama maupun pipa cabang
bahan dari GIP
- Pipa tegak di dalam Shaft

39
Cara peng-kleman sesuai dengan yang ditunjukkan
pada detail gambar dan petunjuk Direksi/Konsultan
Pengawas
- Pipa tegak di dalam tembok
Pipa tegak yang menuju fixture harus ditanam di dalam
tembok. Kontraktor harus membuat alur-alur dan
lubang-lubang yang diperlukan pada tembok sesuai
pada kebutuhan pipa. Setelah pipa dipasang, diklem
dan diuji harus ditutup kembali sehingga pipa tidak
kelihatan dari luar. Cara penutupan harus dikembalikan
seperti semula dan finish yang rapi sehingga tidak
terlihat bekas-bekas dari pembobokan

- Pipa mendatar
 Untuk yang berada di atas atap dan di bawah lantai,
pipa harus dipasang dengan pengantungan (hanger)
 Jarak tumpuan/gantungan tertera pada tabel butir
3.2.4 di atas
 Jarak antara pipa dengan dinding penggantungan
bisa disesuaikan dengan keadaan lapangan
 Untuk yang berada di atas lantai pipa, pipa harus
dipasang dengan U-klem dan diberi tumpuan
secukupnya

c. Sambungan Pipa

Pipa galvanized dan sambungan iron


Semua pipa dengan diameter sampai 2” (5 cm) dipakai
sambungan ulir (scrwe), ujung dalam pipa dan ulir
tersebut harus diream agar beram/gram di pipa hilang.
Semua pipa sebelum disambung, bagian dalam pipa harus
dibersihkan

40
Pipa yang disambung dengan ulir (screw) harus
menggunakan Seal Tape agar tidak bocor. Pipa yang
berdiameter 2 ½” ke atas harus memakai sambungan
Flens dan diantara flens tersebut harus dipasang packing
pencegah kebocoran

d. Penanaman Pipa
- Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan
- Diberi pasir urug padat setebal 10 cm
- Pada tiap-tiap sambungan pipa harus dibuatlubang
galian yang dalamnya 50 m untuk penempatan
sambungan pipa
- Pengadaan testing terhadap tekanan dan kebocoran
- Setelah hasilnya baik, ditimbun kembali dengan pasir
padat setebal 15 cm dihitung dari atas pipa
- Disekitar fitting dari pipa harus dipasang blok/penguat
dari beton agar fitting-fitting tidak bergerak jika beban
tekan diberikan
- Kemudian diurug dengan tanah bekas galian sampai
seperti keadaan semula

e. Pengujian terhadap tekanan dan kebocoran


- Setelah semua dan perlengkapannya terpasang, harus
diuji dengan tekanan hidrolik sebesar 15 kg/cm2 selama
24 jam tanpa terjadi perubahan/penurunan tekanan
- Peralatan pengujian ini harus disediakan oleh
Pemborong
- Pengujian harus disaksikan oleh Direksi/Konsultan
Pengawas atau yang diberi wewenang untuk itu
- Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian ini,
Pemborong harus memperbaiki bagian-bagian yang
rusak dan melakukan pengujian kembali sampai
berhasil dengan baik dan sempurna

41
- Dalam hal ini semua biaya ditanggung oleh Pemborong,
termasuk biaya pemakaian air dan listrik selama
pengujian berlangsung

f. Pengujian Sistem Kerja (Trial Run)


Setelah semua instalasi air bersih terhadap semuanya,
termasuk juga pompa dan swicht boardnya, Pemborong
harus melakukan pengujian terhadap Sistem Kerja (Trial
Run) dari seluruh air bersih, yang disaksikan oleh
Direksi/Konsultan Pengawas atau yang diberi wewenang
untuk itu sampai instalasi tersebut bekerja dengan baik
dan sempurna

g. Pekerjaan Lain-lain
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pembobokan
dinding galian selokan dan pengangkutan tanah hasil
galian dan lain-lain yang ditemui di site, serta
memperbaiki kembali seperti semula, semua biaya yang
dikeluarkan untuk ini sepenuhnya ditanggung oleh
Pemborong

6. INSTALASI AIR KOTORAN/BUANGAN


6.1. Material
a. Pipa di dalam Gedung
Pipa berdiameter 4” – 6” baik dari pipa utama maupun
dari pipa cabang, bahan dari PVC Class AW
b. Pipa di luar Gedung
Dari pipa Catch Pitch ke Sewage Treatment dipakai pipa
PVC Class AW
c. Accesories

42
- Fitting pipa PVC dipakai bahan yang sama (PVC) dan
dibuat dengan cara Injection Molding
- Floor Drain dan Clean Out dari Stainless Steel

6.2. Cara Pemasangan Pipa


a. Pipa di dalam Gedung termasuk Pipa Vent
- Pipa Tegak
Pipa dipasang dengan support dari besi/naja kanal
serta U-Klem sesuai dengan diameter pipa, jarak
antara support minimal 300 cm. Untuk memudahkan
pemasangan, pipa harus diberi pelindung (sadel) agar
jangan sampai pecah karena tekanan peng-kleman
dengan cara-cara yang ditunjukkan dalam detail
gambar
- Pipa Mendatar
Pipa dipasang dengan penggantungan (hanger) sesuai
dengan diameter pipa jarak tumpuan/gantungan
disesuaiakan dengan petunjuk dalam detai gambar
dengan kemiringan/slope 1 – 2%. Perletakan harus
diusahakan berada pada tempat yang tersembunyi
baik di dinding/tembok maupun ruang yang berada di
bawah lantai dan di atas plsfond dan tiap-tiap lantai.
Setiap pencabangan atau penyambungan harus
menggunakan fitting dengan sudut 45o (misalnya Y
Branch dan sebagainya) long radius
- Penanaman Pipa
Dasar dari lubang parit harus diratakan dan
dipadatkan. Pada tiap-tiap sambungan pipa harus
dibuat galian yang dalamnya 50 cm. Untuk
menempatkan sambungan pipa pada bagian yang
membelok ke atas (vertikal) harus diberi landasan dari
beton. Caranya seperti yang dinyatakan dalam detail
gambar. Dalamnya perletakan pipa disesuaikan

43
dengan kemiringan 1-2% dari titik mula di dalam
gedung sampai ke Catch Pitch, dari Catch Pitch
dipompakan ke unit pengelohan (sewage Treatment)

b. Pipa di luar Gedung/Pipa Peresapan


- Pipa dipasang dan ditanam di bawah permukaan
tanah/jalan dengan kemiringan 1-2% dari titik
permulaan ke unit pengelohan (sewage treatment)
- Untuk perletakan pipa melintasi jalan kendaraan
karena galian tidak memenuhi syarat (80 cm), maka
pipa pada bagian atas harus dilindungi dengan plat
beton setebal 10 cm yang dipasang dengan baik
sehingga plat beton tidal bertumpu pada pipa
- Untuk pipa yang dipasang di koker, harus dibuat
dudukan dari besi kanal dan diberi perlindungan
(sadel) sebelum diklem agar jangan sampai pecah
karena tekanan klem, dibuat sesuai dengan yang
ditentukan dalam detail gambar

c. Sambungan Pipa
- Pipa PVC dengan diameter 3” ke atas harus
disambung dengan Rubbering Joint. Pipa PVC kurang
dari diameter 3” disambung dengan Solvent Coment
- Pipa yang harus disambung dengan solvent cement
harus dibersihkan terlebih dahulu sehingga bebas
dari kotoran dan lemak
- Pembersihan tersebut dilakukan terhadap permukaan
dan dalam dari pipa yang akan saling melekat
- Pada waktu penyambungan, bagian dalam pipa yang
akan disambung harus bebas dari benda-
benda/kotoran yang dapat mengganggu kelancaran
air dalam pipa.

44
6.3.Cara Pemasangan Floor Drain dan Clean Out
Floor Drain dan Clean Out harus dipasang sesuai dengan
petunjuk gambar. Penyambungan dengan pipa harus
dilakukan secara ulir (screw) dan membentuk sudut 45 o
dengan pipa utamanya

6.4 Pengujian
a. Seluruh sistem air kotor/buangan harus diuji terhadap
kebocoran sebelum disambung ke peralatan.
b. Pengujian dilakukan dengan tekanan air setelah ujung
pipa ke peralatan ditutup rapat
c. Peralatan dan bahan pengujian disediakan oleh
Pemborong
d. Pemborong harus memperbaiki segala cacat dan
kekurangan-kekurangannya
e. Direksi/Konsultan Pengawas berhak meminta
pengulangan pengujian bila hal ini dianggap perlu
f. Dalam hal pengujian yang tidak dilakukan dengan
baik/kurang memuaskan, maka biaya
pengujian/pengulangan pengujian adalah tanggung
jawab Pemborong
g. Peralatan toilet dapat dipasang setelah pengujian
dinyatakan baik oleh Direksi/Konsultan Pengawas
f. Pemasangan Bak Kontrol
- Bak kontrol yang berada dalam gedung harus dibuat
dari beton, tutupnya harus rata dengan lantai dan
mudah diangkat
- Bak kontrol di luar gedung harus disesuaikan
dengan keadaan setempat dan harus diberi tutup
yang mudah diangkat

45
- Waktu pelaksanaan harus diketahui dan disetujui
oleh Direksi/Konsultan Pengawas.

h. Pemasangan Floor Drain


Floor Drain harus dipasang sesuai dengan gambar
dokumen/detail gambar
- Penyambungan pada pipa harus secara ulir (screw)
dan membentuk sudut 45o dengan pipa utamanya
i. Tembusan Pipa
- Pipa yang menembus beton atau tembok harus
diberi pipa sehubung yang diameter lebih besar
- Cara pemasangan seperti yang ditunjukkan dalam
detail gambar

N. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


Pada pekerjaan Listrik ini, dilakukan penerangan dengan listrik
system genset, akan tetapi pada penyambungan dan instalasi
dilakukan sesuai peraturan yang berlaku.
1. Umum
Pelaksanaan pekerjaan instalasi ini harus dilaksanakan oleh
tenaga yang telah berpengalaman di bidang instalatur dan
Kontraktor dapat bekerjasama dengan instalatur yang telah
mempunyai Surat Pengesahan Instalatur ( SPI ) Klas C, Surat Izin
Kerja Instalasi ( SIKA ) Klas C yang dikeluarkan oleh Perusahaan
Listrik Negara ( PLN ) setempat. Untuk pelaksanaan pekerjaan
instalasi listrik ini berlaku ketentuan – ketentuan sebagai berikut
AVD / VDF ; standar-standar PUIL 1987, peratusan – peraturan
tambahan dari PLN setempat,

46
Peraturan / Persyaratan yang berlaku sah di Indonesia. Sebelum
memulai pekerjaan, pemborong wajib memeriksa gambar –
gambar yang diterima dengan gambar-gambar pekerjaan lain
yang berhubungan satu dengan lainnya membuat gambar –
gambar rencana kerja untuk semua pekerjaan – pekerjaan yang
akan dilaksanakan, serta harus dapat persetujuan Pengawas.

Pemborong bertanggung jawab penuh atas mutu instalasi dan


peralatan yang digunakan. Semua ijin-ijin dan periksaan dari
badan Pemerintah yang berwenang adalah merupakan
tanggung jawab pemborong sepenuhnya. Pemborong wajib
melengkapi segala sesuatu yang diperlukan guna terlaksananya
pemeriksa dan pengujian dari badan / jawaban Pemerintah
tersebut. Pemborong wajib menempatkan 1 orang tenaga ahli
listrik ( sarjana ) sebagai penanggungjawab pekerjaan yang
dapat mengambil keputusan – keputusan secara penuh
mewakili perusahaan. Penanggung jawab tersebut harus selalu
berada di lokasi pekerjaan.

2. Lingkup Pekerjaan
Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi listrik dalam
bangunan termasuk seluruh peralatannya sampai dengan
secara keseluruhan dapat berfungsi dengan baik. Pengadaan
dan pemasangan lampu – lampu penerangan. Pembobokan,
perlubangan dan perbaikan kembali akibat kerusakan –
kerusakan dalan pelaksanaan pemasangan lampu penerangan
tersebut. Seluruh pekerjaan sipil terkait dengan pekerjaan
instalasi listrik ini, baik berupa pembobokan, pemasangan
peralatan, perbaikan kembali dan lain – lainnya yang dibutuhkan
agar keseluruhan instalasi dapat berfungsi dengan baik,
merupakan tanggung jawab Kontraktor. Penyambungan daya
listrik PLN disesuaikan dengan daya yang terpakai ( KVA ).

47
Semua biaya tambahan akibat penyambungan PLN ini
merupakan tanggung jawab Kontraktor.

3. Kabel / Hambatan
Semua jenis kabel yang dipergunakan / dipasang harus dalam
keadaan baru dan dikirim ke tempat pekerjaan dalam keadaan
terbungkus dalam pak aslinya. Kabel yang digunakan adalah
merk : Kabelmetal, Kabelindo, Tranka, Supreme. Kabel tersebut
harus dilengkapi dengan sertifikat dari LMK – PLN. Kapasitas
kabel yang digunakan / dipasang harus sesuai seperti
dinyatakan dalam gambar – gambar wiring diagram
bersangkutan. Untuk kabel-kabel phasa, netral dan arde harus
dibedakan dalam beberapa macam warna kabel ( sesuai dengan
tercantum dalam PUIL 1987 ). Semua instalasi penerangan dan
stop kontak di dalam bangunan digunakan jenis NYM 0,6/1 KV
dan rising feeder dengan 0,6/1 KV dan ditanam dalam tanah,
harus menggunakan NYMFGBY 0,6/1 KV. Semua hantaran baik
yang ditarik di dalam pipa semuannya dipasang secara opbouw
dan diklem pada beton.

Hantaran lainnya yang tertanam dalam pasangan bata maka


pipa-pipa sudah harus terpasang berikut kotak – kotak
sambungan / dudukan stop kontak atau sakelar sebelum
pekerjaan plesteran tembok atau pekerjaan salud dinding
dilaksanakan. Agar pipa-pipa tertanam cukup dalam pada
pasangan bata, maka pembobokan jalur penempatan pipa harus
dilaksanakan secara hati-hati dengan ukuran cukup longgar
untuk tempat dudukan plesteran penutup pertama pipa-pipa
dan pipa-pipa harus diklem agar tidak goyah.

Jenis pipa yang digunakan adalan PVC Klas C dengan ukuran


sesuai gambar. Untuk kotak-kotak sambungan seperti inspection
boxes, dudukan stop kontak dan sakelar dan sebagainya

48
digunakan dari bahan PVC sama dengan pipa. Kotak-kotak
sambungan harus terpasang dalam pasangan secara benar
dalam arti bibir kotak sambungan harus terpasang rata dengan
permukaan bidang dinding atau plafond beton dengan
memperhatikan ketebalan salud dinding yang akan dipasang.
Kotak-kotak sambungan sedapat mungkin ditempatkan pada
tempat-tempat yang mudah dicapai pada saat diperlukan
pelaksanaan perbaikan atau penggantian kabel dikemudian
hari, tidak diperlukan menggunakan potongan – potongan kabel
secara disambung-sambung. Kecuali pada tempat-tempat
tertentu seperti pencabangan dari suatu rangkaian.

Semua sambungan kabel harus dilaksanakan dengan


menggunakan klem baut dan terlindung dalam kotak
sambungan, untuk menghindari gangguan yang dapat terjadi
sentuhan – sentuhan. Pada ujung-ujung hantaran yang akan
disambung pada titik-titik penerangan atau yang akan
dihubungkan langsung dengan alat –alat listrik, harus dilengkapi
kotak – kotak sambungan harus terikat kuat untuk menjamin
KONTAK yang sempurna. Untuk pemasangan kabel ini harus ada
koordinasi dengan disiplin lain dan apabila pelaksanaan instalasi
terlambat, maka semua resiko akibat keterlambatan tersebut
merupakan tanggung jawab Kontraktor. Dan kontarktor
diwajibkan memperbaiki semua kerusakan – kerusakan,
bobokan –bobokan yang terjadi pada waktu pelaksanaan.

4. Panel Pengaman
Rakitan dalam negeri dengan komponan – komponen ex luar
negeri atau setara. Panel – panel ini terbuat dari besi plat
dengan tebal minimum 2 mm dengan rangka besi siku, rangka
dan plat penutup secara elektrik harus menjadi satu kesatuan.
Panel –panel tersebut harus dicat dengan cat bakar metalik
warna abu-abu dan dilengkapi dengan kunci merk terbaik.

49
Panel-panel tersebut adalah buatan : Sinar Metrido Utama,
Industri. Panel-panel tersebut harus mempunyai 5 ( lima )
busbar tembaga, yang terdiri dari 3 ( tiga ) busbar phase
( RST ), 1 (satu) busbar untuk netral, 1 (satu) untuk pertahanan.
Setiap busbar diberi warna sesuai peraturan PLN. Lapisan untuk
memberi warna ini harus tahan terhadap kenaikan suhu
maksimal busbar tersebut.

Penyambungan antara hantaran dari suatu kabel dengan rel –


rel tembaga yang berada dalam panel, selama tidak digunakan
klem baut, ujung-ujungnya harus dilengkapi dengan sepatu
hantarannya. Bidang-bidang kontak dari tiap-tiap
penyambungan tersebut baik untuk hantaran, sepatu ataupun
rel harus diberi lapisan perak (silver Plated).

Kabel–kabel dalam ruang panel harus tersusun rapi/aman,


memudahkan untuk maintenance. Komponen–komponen yang
dipasang di dalamnya harus dipilih dari kualitas dan mutu
terbaik, siemens, Merlin Gerin. Setiap Panel harus dilengkapi
dengan fuse/pengaman. Panel pengaman yang dipilih harus
dapat tertanam dalam pasangan bata, bagian depan terpasang
rata dengan plesteran tembok dan tidak menonjol kepasangan
bata dibelakangnya. Panel harus diberikan angkur agar dapat
duduk dalam pasangan bata secara kokoh. Panel tersebut
dipasang setinggi 150 cm dari lantai. Kontraktor wajib
memperbaiki semua kerusakan – kerusakan, bobokan yang
terjadi pada waktu pelaksanaan. Kontraktor harus mengadakan
dan memasang panel tersebut sampai berfungsi dengan baik
dan semua kebutuhan dalam pasangan merupakan tanggung
jawab Pemborong.

5. Saklar dan Stop Kontak

50
Saklar dan stop kontak yang dipasang mempunyai kapasitas 6 A
– 500 V untuk pasangan sampai dengan 1000 VA. Saklar dan
stop kontak dipasang setinggi 1,5 m dari lantai, stop kontak
dilengkapi dengan terminal untuk pertahanan. Penempatan /
posisi untuk stop kontak, sakelar dan panel pengaman
dilaksanakan sesuai dengan yang tertera dalam gambar-
gambar bersangkutan dan dipasang tertanam.

Pemborong pada saat memulai pekerjaan pemasangan pipa


sudah harus memperhatikan posisi penempatan stop kontak,
sakelar atau panel pengaman seperti tidak berada dibelakang
pintu dan lain sebagainya. Digunakan stop kontak dan sakelar
dari kualitas dan mutu terbaik dan warna yang dipilih
disesuaikan dengan keinginan Perencana. Merk stop kontak &
sakelar adalah Berker dan Broco atau yang setara. Kontraktor
wajib memperbaiki semua kerusakan – kerusakan, bobokan
yang terjadi pada waktu pelaksanaan. Kontraktor harus
mengadakan dan memasang sakelar dan stop kontak tersebut
sampai dengan berfungsii dengan baik dan semua kebutuhan
dalam pemasangan tersebut seperti pembongkaran dan
perapian kembali merupakan tanggung jawab Pemborong.

6. Lampu
Rumah lampu : buatan dalam negeri yaitu dengan ketebalan
plat – plat 1/32”, dicat dengan cat bakar, bebas dari karat dan
lecet – lecet.
- Socket Outlests/Switch on/off
- Bola Lampu Pijar 35 watt
- Lampu TL 20 dan 40 watt
- Fitting instalasi seperti pipa conduit, fleksible join, T-Dos,
Inbow Dos dan sebagainya menggunakan merk standart
indonesia.

51
2. INOVASI PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN
Inovasi percepatan waktu pelaksanaan ini, dilakukan mengikuti time
schedule yang di buat dan melakukan proses pekerjaan pendahuluan
sampai dengan pekerjaan akhir (sesuai dengan urutan/tahapan
pekerjaan).

Proses percepatan penyelesaian pekerjaan ini di lakukan dengan


adanya time schedule yang di buat sehingga kami sebagai kontraktor
pelaksana dapat mengantisipasi dimana pekerjaan itu yang harus
diselesaikan terlebih dahulu. Maka dengan itu hambatan-hambatan
yang yang akan kami temukan nanti dapat teratasi. Sehingga pada
akhirnya proses pelaksanaan pekerjaan ini dapat diselesaikan
sebelum masa pelaksanaan berakhir

3. PROGRAM K3
Untuk keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat
dalam kegiatan proyek akan dibentuk unit K3 yang akan membuat
program seperti tersebut di atas dan akan diawasi. Dalam
menanggulangi hal-halyang mungkin akan terjadi, maka unit K-3
akan bekerja sama dengan Puskesmas, Klinik, Rumah sakit,maupun
instansi-instansi lain yang terkait.Untuk tugas-tugas dalam program
K3 adalah sebagai berikut:

1. Mencegah dan menghindari terjadinya kecelakaan kerja,


kebakaran di proyek dan menyediakan obat-obat pertolongan
pertama dan tabung pemadam kebakaran serta melakukan
pelatihan-pelatihan K3.
2. Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat
keselamatan kerja, seperti topi pengaman, sabuk pengaman,
sepatu, sarung tangan dan sebagainya.

52
Dalam melaksanakan pekerjaan ini kami kontraktor pelaksana tetap
memperhatikan aspek analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL)
seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi. Personil yang profesional akan
ditempatkan untuk mengawasi mutu, baik mutu pekerjaan, waktu dan
biaya. Spesifikasi Teknis, gambar kerja yang disetujui Direksi dan Dokumen
Kontrak merupakan acuan penyedia jasa dalam melaksanakan pekerjaan
ini

53
28

Anda mungkin juga menyukai