Anda di halaman 1dari 3

2.

9 Solidifikasi Material

Solidifikasi melibatkan transformasi dari logam cair ke dalam situasi padat.


Prses solidifiksi berbeda dapat bergantung pada logam tersebut adalah murni atau
paduan. Logam murni yang membeku pada tempratur konstan sama dengan titik
beku, dan sama dengan titik lebur. Titik lebur dari material murni sudah dikenal dan
didkumentasikan. Proses yang terjadi dari waktuke waktu dapat ditunjukkan pada
gambar 2.1 yang dapat disebut dengan kurva pendinginan. Pembekuan terjadi ada
waktu yang actual atau dapat disebut waktu lokal soidifikasi dalam casting, dimana
logam panas latent dilepaskan ke dalam cetakan. Total solidifikasi waktu adalah
waktu yang dibutuhkan antara menuangkan dan solidifikasi yang lengkap.

Gambar 2.1 Pendingin kurva untuk logam murni selama pengecoran.

Setelah casting melewati kondisi solid, pendinginsn akan berlanjut pada kondisi
yang dapat dirunjukkan pada gambar 2.1 oleh kemiringan kurva pendinginan. Karena
dinding cetakan yang dingin, kulit tipis dari logam akan padat di bagian dinding
cetakan setelah penuangan. Kemudian ketebalan kulit akan meningkat untuk
membuat sebuah cangkang di sekitr logam cair sebagai pemadatan yang terjdi hingga
ke pusat rongga. Hasil dari pembekuan bergantung pada transfer panas ke cetakan,
serta ciri dari termal logam. Logam yang membentuk kulit awal telah cepat
didinginkan oleh ekstraksi panas melalui dinding cetakan. Tindakan ini pendingin
menyebabkan biji-bijian di kulit menjadi halus dan secara acak berorientasi. Sebagai
pendingin berlanjut, biji-bijian pembentukan dan pertumbuhan lebih lanjut terjadi
dalam arah dari perpindahan panas. biji-bijian tumbuh dalam inti sebagai jarum atau
duri dari logam padat. Sebagai duri ini memperbesar, bentuk cabang lateral, dan
sebagai cabang ini tumbuh, bentuk cabang di sudut kanan ke cabang pertama.
Pertumbuhan jenis ini disebut sebagai dendritic growth, dan hal itu terjadi tidak
hanya di pembekuan murni logam tapi paduan juga. Struktur treelike ini secara
bertahap mengisi-in selama pembekuan, sebagai tambahan logam terus disimpan ke
dendrites sampai lengkap solidifikasi terjadi. Biji-bijian yang dihasilkan oleh
pertumbuhan dendritic ini bertemu dengan lebih mengutamakan orientasi yang
cenderung menjadi kasar , biji-bijian kolumnar selaras menuju pusat casting.

(Groover, 2010)

Variasi dari laju terjadinya pembekuan berpengaruh pada perubahan struktur mikro
dan juga dapat mempengaruhi secara langsung terhadap sifa mekanik hasil coran.
Adapun beberapa penelitian yang telah dilakukan tentang pembekuan diantaranya
adalah:
a. Pembekuan pada perunggu Cu-8%Sn
b. Pembekuan pada cetakan permanen
c. Paduan peritectic Cu-Sn
d. Evolusi struktur pada paduan Cu-Sn
(Sugita, Astawa, & Priambadi, 2015)
Logam murni biasanya mengeras menjadi polikristalin massa, tapi masih relatif
mudah untuk menghasilkan kristal tunggal dengan arah solidifikasi dari meleleh. Tiga
cara umum tumbuh kristal tunggal adalah metode Bridgman, di mana cetakan
diturunkan dari tungku tabung vertikal; metode Chalmers, di mana kapal melewati
tungku tabung horisontal; dan metode Czochralski, di mana sebuah kristal ditarik dari
sebuah wadah yang berisi mencair. Banyak usaha telah diarahkan ke arah
memperoleh bahan awal kemurnian tinggi (sering oleh zona pengilangan) dan ke arah
mempertahankan kemurnian selama pertumbuhan Kristal. Kristal tunggal logam telah
disusun dengan kepadatan dislokasi sangat rendah, tapi karena murni kristal logam
sangat lembut, hal ini membutuhkan perhatian yang besar untuk mengurangi tekanan
termal dan mekanik selama pertumbuhan dan penanganan selanjutnya. Kristal
tunggal logam memiliki kepadatan dislokasi sekitar 106 untuk 107 per sentimeter
persegi. Dislokasi tersebut hasil dari tekanan yang disebabkan selama pertumbuhan
oleh termal, mekanis, dan komposisi gradien, serta dari partikel-partikel yang
terperangkap. Selain itu, Lowongan bisa mengembun ke bentuk kecil dislokasi loop
setelah pertumbuhan.
(D.M & R, 2004)

Anda mungkin juga menyukai