KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO Pestisida adalah zat untuk membunuh atau mengendalikan hama.
Manfaat Pestisida.
Efek Buruk Pestisida.
Peraturan Menteri Pertanian : 07/2007 Pestisida adalah zat kimia atau bahan lain dan jasad renik serta virus yang digunakan untuk: 1. memberantas atau mencegah hama-hama tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian. 2. Memberantas rerumputan. 3. Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan tanaman yang tidak diinginkan. 4. Mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian bagian tanaman, tidak termasuk pupuk. Pestisida adalah zat kimia atau bahan lain dan jasad renik serta virus yang digunakan untuk: 5. Memberantas atau mencegah hama luar pada hewan- hewan piaraan dan ternak. 6. Memberantas dan mencegah hama-hama air 7. Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad-jasad renik dalam rumah tangga, bangunan dan alat-alat pengangkutan 8. Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan pada tanaman, tanah atau air. Insektisida.
Herbisida.
Fungisida.
Rodentisida.
Fumigan. Insektisida Organofosfat.
Insektisida Karbamat.
Insektisida Organoklorin.
Insektisida Tanaman dan Insektisida Lain.
Pestisida Organofosfat adalah ester asam fosfat, masing-masing diwakili diklorvos dan paration.
Pestisida Organofosfat bekerja
menghambat asetilkolinesterase (AChE), mengakibatkan akumulasi asetilkolin (ACh). Tanda –tanda kelebihan asetilkolin (ACh) : Pada Sistem Saraf Perifer : menginduksi tremor, inkoordinasi, kejang-kejang. Pada saraf otonom : diare, urinasi tanpa sadar, bronkokonstriksi, miosis. Pada taut neuromuskuler : kontraksi otot, kelemahan, hilangnya refleks, paralisis. Paration. Dimetoat. Diklorvos. Disulfoton. Paration-metil. Malation. Azinfos-metil. Mevinfos. Klorfenvinfos. Triklorfon. Diazinon. Paration. 13 Dimetoat. 215 Diklorvos. 80 Disulfoton. 6,8 Paration-metil. 14 Malation. 1375 Azinfos-metil. 13 Mevinfos. 6,1 Klorfenvinfos. 15 Triklorfon. 630 Diazinon. 108 Insektisida Karbamat merupakan ester asam N-metilkarbamat, yang bekerja menghambat asetilkolinesterase, tetapi pengaruhnya terhadap enzim tersebut jauh lebih reversibel daripada efek insektisida organofosfat. Karbaril (Sevin) 850 Aldikarb (Temik) 0,8 Karbofuran - Metomil - Propoksur (Baygon) 83 Insektisida Organoklorin meliputi turunan etena berklor, siklodien, dan heksaklorosiklohektan.
Beberapa bahan ini misalnya DDT
diperkenalkan dalam tahun 1940-an dan dipergunakan secara luas dalam pertanian dan program kesehatan. DDT 113 Mitoksiklor 6000 Endrin 18 Aldrin 40 Dieldrin 40 Klordan 335 Heptaklor 100 Lindan 88 Nikotin dari tembakau, sangat toksik secara akut dan bekerja pada susunan saraf. Piretrum diperoleh dari bunga tumbuhan Chrysanthenum cinerariaefolium. Penghambat enzim, piperonil butoksid, sering digunakan dalam kombinasi dengan piretrum untuk memperoleh efek sinergis. Menimbulkan alergi, dermatitis kontak, bersifat neurotoksikan. Rotenon, diekstraksi dari akar tumbuhan Derris elliptica. Toksisitasnya rendah terhadap mamalia tetapi lebih toksik terhadap serangga dan ikan. Banyak mikroorganisme diketahui bersifat patogen bagi serangga. Mikroorganisme yang biasa digunakan adalah Bacillus thuringiensis dan Bacillus baculovirus pada serangga tertentu. Senyawa klorofenoksi : 2,4-D; 2,4,5-T (sebagai hormon pertumbuhan). Klorakne, efek toksik utama pada manusia 2,4,5-T disebabkan oleh pencemar 2,3,7,8- tetraklorobenso-p-dioksin. Bipiridil : parakuat dan bikuat, toksisitas dilakukan melalui radikal bebas. Dinitro-o-kresol, amitrol, karbamat profam, kloroprofam. Senyawa merkuri : metil dan etilmerkuri, digunakan untuk pengawet padi-padian. Dikarboksimida : dimetiltiokarbamat (ferbam, tiram, dan ziram); etilenbisdiotikar (maneb, nabam, dan zineb), banyak dipergunakan dalam bidang pertanian. Derifat ftalimida : kaptan dan folpet, punya toksiaitas akut dan kronis. Potensi karsinogenik dan teratogenik. Senyawa aromatik : pentaklorofenol sebagai bahan pengawet kayu. Pentakloromitrobenz digunakan dalam mengolah tanah, dapat bersifat karsinogen. Senyawa N-heterosiklik : benomil dan tiabendazol, dipergunakan dalam pertanian. Heksaklorobenzen sebagai zat pengolah benih, tetapi pernah menyebabkan keracunan massal. Rodentisida produk tumbuhan : alkaloid striknin, perangsang SSP kuat, squill merah, mengandung glikosida skilaren-A dan –B, sangat beracun bagi tikus. Rodentisida anorganik : zink fosfid, talium sulfat, arsenik trioksid, dan unsur fosfor yang bekerja nelalui mekanisme yang berbeda. Fumigan adalah pestisida berbentuk gas, cairan yang mudah menguap, dan zat padat yang melepaskan berbagai gas lewat reaksi kimia. Jenis Fumigan : akrilonitril, kloropikrin, etilen dibromid, zat kimia reaktif yang banyak digunakan pada industri kimia. Etilen dibromid, 1,3-dikloropropen, digunakan secara luas, tetapi karsinogenik. Toksisitas terhadap susunan saraf. Interaksi bahan toksik. Karsinogenisitas. Teratogenisitas. Efek pada Fungsi Reproduksi. Efek buruk lain. Bioakumulasi dan Biomagnifikasi. Jenis data yang dibutuhkan. LD50 dan Toksisitas jangka pendek. Neurotoksisitas tertunda. Interaksi. Evaluasi toksikologi. Standar : toleransi dan asupan diet.