Kapang Endofit
Kapang Endofit
Isolation and Identification of Endophytic Fungi of Sengon Trees Provenance Solomon Islands Based
On Morphological and Molecular (Analysis of rDNA ITS (Internal Transcribed Spacer))
1 2 3
Oleh: Wahyu Nuryadi H (12308144018) , Anna Rakhmawati , Istiana Prihatini
1
Mahasiswa Program Studi Biologi FMIPA UNY
2
Dosen Pembimbing Penelitian I
3
Dosen Pembimbing Penelitian II, Peneliti BBBPTH Yogyakarta
1
Email : Wahyubuatandroid@gmail.com
2
Anna_Rakhmawati@uny.ac.id
3
Istianaprihatini@biotifor.co.id
Abstrak
Kapang endofit merupakan organisme yang memiliki potensi sebagai agen hayati pengendali hama patogen
pada tanaman. Perlu adanya penelitian untuk mengisolasi dan mengidentifikasi kapang endofit dari jaringan
tanaman yang diketahui memiliki tingkat resistensi terhadap suatu penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk
mengisolasi dan mengidentifikasi kapang endofit dari pohon sengon provenan Kepulauan Solomon menggunakan
analisis rDNA ITS, serta mempelajari karakter morfologi isolat yang berhasil diisolasi. Isolasi kapang endofit
dilakukan dengan cara menanam bagian bagian daun, tangkai daun, ranting dan kulit batang pohon sengon pada
media MEA, kultur tunggal isolat kapang endofit diidentifikasi berdasarkan morfologi dan molekuler pada sekuen
rDNA ITS (ITS1-5.8S-ITS2). Hasil penelitian ini mendapatkan 28 isolat kapang endofit, namun hanya 26 isolat
yang menunjukkan hasil sequencing yang baik dan digunakan untuk proses analisis filogenetik. Hasil identifikasi
diperoleh sebanyak 4 isolat teridentifikasi sebagai genus Lasiodiplodia, 4 isolat sebagai famili Didymellaceae, 11
isolat teridentifikasi sebagai genus Phompopsis, 5 isolat sebagai genus Colletotrichum, 1 isolat sebagai genus
Nemania, dan 1 isolat sebagai genus Xylaria.
Kata kunci: Kapang Endofit, Morfologi Kapang, Analisis rDNA ITS, Sengon Provenan Kepulauan Solomon.
Abstract
Endophytic fungi were organisms that had potential as biocontrol agents pest pathogenic of plants. A
research to isolate and identify the endophytic fungi from plant tissue was known had high levels of resistance to a
disease is needed. The aim of this study was to isolate and identify morphology and moleculer (using ITS rDNA
analysis)characters of endophytic fungi Sengon provenance Solomon. Isolation of endophytic fungi carried by
planting part of the leaf, stalk leaves, twigs and tree bark sengon on MEA medium. Identification of isolates was
done based on morphological and molecular on ITS rDNA sequences (ITS1-5.8S-ITS2). The research yielded 28
isolates of endophytic fungi, but only 26 isolates showed good results sequencing and used for phylogenetic
analysis process. This identification shows there are 4 isolates as Lasiodiplodia genus, 4 isolates as Didymellaceae
family, 11 isolates were identified as Phompopsis genus, 5 isolates as Colletotrichum genus, 1 isolates as Nemania
genus, and 1 isolate as Xylaria genus.
Keywords: Endophytic Fungi, Morphological Characters Fungi, rDNA ITS Analysis, Sengon Provenance Solomon
Islands
16 Jurnal Biologi Vol 5 No 6 Tahun 2016
Lumajang dengan kode tanaman: 77,83, 98. mendapatkan preparat miselium kapang
Target penelitian ini adalah memperoleh isolate endofit.
yang sudah teridentifikasi secara morfologi dan 4. Ekstraksi dan purifikasi DNA
molekuler kapang endofit dari pohon sengon Isolat tunggal kapang endofit
Provenan Kepulauan Solomon. digunakan pada tahap ekstraksi DNA.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ekstraksi DNA dilakukan dengan
Genetika Molekuler Balai Besar Bioteknologi menggunakan buffer SDS (Sodium Deodecyl
dan Pemuliaan Tanaman Hutan (BBBPTH) Sulphate) (Raeder and Broda, 1985) sesuai
Yogyakarta dan di Laboratorium Mikrobiologi protokol yang digunakan pada Glen et al.
FMIPA UNY pada bulan Maret-Mei 2016. (2002)
1. Sterilisasi permukaan kulit kayu, 5. Dilusi DNA
Proses dilusi atau pengenceran dilakukan tiap
ranting, daun dan tangkai daun sampel yaitu pengenceran 10x. Dilusi dilakukan
Bagian tanaman (kulit kayu, ranting, dan dengan mengambil 10 µl sampel hasil purifikasi
ditambahkan dengan 90 µl buffer TE, kemudian
tangkai daun) dipotong-potong dengan panjang divortex hingga tercampur. Apabila belum dilanjutkan
0,5-1cm, sedangkan bagian daun tidak ke tahap PCR, maka DNA yang ada di dalam tube
hasil dilusi dapat disimpan dalam suhu - 200C.
dipotong-potong, kemudian bagian-bagian
6. Amplifikasi PCR dan
tanaman tersebut direndam untuk proses Elektroforesis Reaksi
sterilisasi permukaan dengan menggunakan Amplifikasi PCR daerah ITS-1 dan
larutan ethanol 90% selama 1 menit, dibilas
ITS-2 rDNA dilakukan dengan menggunakan
menggunakan air steril, dan dilanjutkan dengan pasangan primer ITS-1F (Gardes dan Bruns,
direndam menggunakan larutan hipoklorit
1993) dan ITS-4 (White et al., 1990). Total
(NaOCl2) selama 5 menit, dibilas kembali
volume untuk amplifikasi PCR adalah 50 µl,
menggunakan air steril, dan dikeringkan di atas
terdiri dari konsentrasi akhir : 25,1 µl akuades
kertas towel steril.
steril, 10 µl 5x buffer PCR Bioline, 2 µl
2. Isolasi kapang Mg2Cl, 1 µl BSA, 0,5 µl dNTP, 0,5 primer 1
Media yang digunakan yaitu media (ITS-1F), 0,5 primer 2 (ITS-4), dan 0,4 µl
MEA (Malt Ekstract Agar). Organ tanaman Magotaq Polymerase, 10 µl DNA isolat yang
diletakkan secara aseptik didalam media MEA, sudah diencerkan 10x menggunakan TE yang
sebanyak 3 potong organ tanaman dalam satu ditambahkan akuades steril.
petridish dan diinkubasi selama 10 hari. Koloni Visualisasi hasil PCR dilakukan
kultur campuran jamur yang tumbuh pada melalui elektroforesis pada gel agarose 1%.
media pertama ini selanjutnya di sub-kultur
7. DNA Sequencing dan Analisis data
untuk mendapatkan koloni tunggal jamur.
Hasil amplifikasi dari reaksi PCR
Pengamatan terhadap karakter morfologi isolat st
jamur dilakukan setelah koloni tunggal tersebut kemudian dikirim ke 1 Base,
berumur ±10 hari. Singapura, untuk dilakukan sekuensing
mengunakan primer ITS4. Gambar
3. Seleksi isolat berdasarkan karakter kromatogram hasil sekuensing yang diperoleh
morfologi st
Isolat tunggal yang telah ditumbuhkan, dari website 1 Base dianalisa dan bila
kemudian diseleksi berdasarkan karakter diperlukan dilakukan pengeditan menggunakan
program Bioedit yang dapat diunduh secara
morfologi koloni untuk memperoleh isolat yang
gratis (http://www.mbio.ncsu.edu). Sekuen
paling berbeda dan akan diidentifikasi secara
DNA jamur kemudian dicocokkan dengan
molekuler. Isolat dipilih berdasarkan karakter
sekuen DNA kapang yang tersedia pada
morfologi koloni seperti warna koloni, warna database Nukleotida National Center for
sebalik, tekstur koloni, permukaan koloni,
growing zone, zonasi, dan radial furrow. Untuk
memperoleh data ciri mikroskopis , dilakukan
dengan membuat slide culture untuk
18 Jurnal Biologi Vol 5 No 6 Tahun 2016
Tabel 1. Presentasi dan Distribusi Kapang Endofit pada Masing-Masing Kode Pohon dan Bagian
Tanaman
Kode Kapang Endofit yang Ditemukan pada Tiap Organ Tanaman
Tanaman Daun Tangkai Daun Ranting Kulit Batang
77 Didymellaceae Phomopsis Sp. Didymellaceae Phomopsis Sp.
Phomopsis Sp. Phomopsis Sp.
Lasiodiplodia Sp. Phomopsis Sp.
Didymellaceae
Phomopsis Sp.
Phomopsis Sp.
Didymellaceae Sp.
Phomopsis Sp.
Lasiodiplodia Sp.
83 Colletotrichum Sp.
Xylaria Sp.
Nemania Sp.
Colletotrichum Sp.
Phomopsis Sp.
98 Lasiodiplodia Sp. Colletotrichum Sp.
Lasiodiplodia Sp. Colletotrichum Sp.
Colletotrichum Sp. Phomopsis Sp.
W1 W2 W3 W4 W5 W6
Gambar 1. Karakteristik Makroskpis 28 Isolat (W1-W28) Kapang Endofit Pohon Sengon Provenan
Kepulauan Solomon pada Media MEA. Bar = 1 cm
20 Jurnal Biologi Vol 5 No 6 Tahun 2016
W1 W2 W3 W4
W7
W5 W6 W8
W10
W9 W11 W12
W16
W13 W15
W14
W20
W24
W21 W22 W23
Gambar 2. Karakteristik Mikroskpis 28 Isolat (W1-W28) Kapang Endofit Pohon Sengon Provenan
Kepulauan Solomon pada Media MEA.
Hasilnya yaitu isolat kode W23, W22, teridentifikasi sebagai genus Phomopsis.
W4, dan W15, diketahui memiliki tingkat Isolat kode W16, W19, W25, W26, W27
kemiripan yang tinggi dengan genus teridentifikasi sebagai genus
Lasiodiplodia, ini ditunjukkan dengan nilai Colletotrichum. Isolat kode 18
bootstrap 100%. Genus Lasiodiplodia sendiri teridentifikasi sebagai genus Nemania.
merupakan genus dari taksa famili Isolat kode 17 teridentifikasi sebagai
Botryospaeriaceae, dan ordo genus Xylaria.
Botryospaeriales.
Isolat kode W9, W1, W5, dan W12
dari hasil analisis filogenentik, diketahui
memiliki tingkat kemiripan dengan famili
Didymellaceae dengan nilai boostrap 100%.
tangkai daun pada ketiga kode tanaman yang didapat dari database, isolat dengan kode
sengon provenan Kepulauan Solomon. W6, W21, W3, W14, W20, W28, W7, W10,
Isolat kode W9, W1, W5 dan W12 W2, W11, dan W8 teridentifikasi sebagai
hanya dapat teridentifikasi hingga famili genus Phomopsis. Berdasarkan hasil
Didymellaceae. Keempat isolat yang masuk pengamatan makroskopis koloni, isolat dari
kedalam famili Didymellaceae diisolasi dari kelompok ini memiliki tekstur seperti wol
pohon sengon provenan Kepulauan Solomon ataupun kapas, memiliki hifa udara, dengan
kode 77 pada bagian daun, ranting dan kulit miselium berwarna putih, atau putih
batang. Dari pengamatan makroskopis dan kekuningan. Seluruh isolat nampak memiliki
mikroskopis, isolat kode W1 dengan W5 konida/phialokonida, konidia berbentuk bulat
memiliki kemiripan yaitu warna koloni dan hingga elips, tunggal atau berkumpul,dengan
tekstur miselium, pengamatan mikroskopik warna coklat atau biru karena pewarnaan
pun terlihat kedua isolat sama-sama memiliki menggunakan laktofenol. Hal ini serupa
phialokonidia. Isolat W12 secara morfologi dengan hasil penelitian yang diungkapkan oleh
juga terlihat mirip dengan isolat kode W13, Svetlana et al. (2007) yaitu morfologi koloni
sayangnya isolat kode W13 menghasilkan Phomopsis memiliki warna putih, putih
hasil sekuensing yang kurang baik, sehingga keabuan hingga kecoklatan dengan tektur yang
tidak diikut sertakan pada analisis filogenetik. seperti wol. Konidia berbentuk bulat dengan
Kemiripan morfologi koloni antara isolat satu warna gelap. Isolat pada kelompok genus ini
dengan isolat yang lain tidak lantas dapat berhasil diisolasi dari bagian tangkai daun,
dikatakan bahwa isolat-isolat tersebut ranting, dan kulit batang pada ketiga kode
merupakan spesies yang sama, sehingga tanaman sengon provenan Kepulauan
diperlukan teknik identifikasi yang lain untuk Solomon. Phomopsis diketahui sebagai
memastikannya, yaitu dengan identifikasi pathogen dari tanaman kedelai dan bunga
secara molekuler. Didymellaceae merupakan matahari (Jurkovic et al., 2007). Namun ada
salah satu famili dari ordo Pleosporales. Dari juga hasil dari penelitian Haiyan Li et al
sekian banyak anggota famili Didymellaceae, (2011), menemukan bahwa kapang Phomopsis
genus Phoma mungkin yang paling terkenal yang diisolasi dari tanaman obat cina memiliki
sebagai jamur endofit. Beberapa jenis Phoma potensi menjadi agen hayati karena memiliki
sp., terkenal sebagai penyebab penyakit bercak kemampuan dapat menghambat pertumbuhan
daun di persemaian pada tanaman pinus (Edy Scopulariopsis dan Verticulum yang
Batara, 2005), namun ada pula Phoma merupakan organisme pathogen pada tanaman.
glomerata yang memiliki kemampuan untuk Isolat dengan kode W16, W 19, W25,
menjadi agen pengendalian hayati karena W26, dan W27 teridentifikasi sebagai genus
memiliki aktivitas biokontrol terhadap Colletotrichum. Karakteristik isolat yang
penyakit akar gada pada tanaman caisin dan masuk kedalam genus ini yaitu memiliki
turnip (Cicu, 2006). warna hifa putih hingga keabu-abuan, dengan
Kelas Sordariomycetes merupakan kelas tekstur seperti kapas (Cottony), dari seluruh
terbesar dalam filum Ascomycota, dengan isolat ditemukan konidia berwarna hialin
lebih dari 600 genus dan 3000 spesies yang berbentuk elips, dan dengan hifa bersepta.
telah diketahui (Kirk et al., 2001). Anggota Karakteristik koloni ini sama dengan yang
dari kelas ini hidup dihampir seluruh dilaporkan oleh Sudirga (2016), yaitu kapang
ekosistem sebagai pathogen, endofit pada Colletotrichum memiliki koloni berwarna
tanaman, arthropoda, mamalia, serta terlibat putih atau abu-abu dengan tekstur seperti
dalam proses dekomposisi (Zhang et al., 2006: kapas dan yang seperti yang dikatakan oleh
1). Dickman (1993), Colletotrichum memiliki hifa
Berdasarkan analisis filogenetik antara yang bersekat, serta menghasilkan konidia
11 sekuens isolat dengan 13 sekuens homolog yang berwarna hialin. Pada penelitian ini,
24 Jurnal Biologi Vol 5 No 6 Tahun 2016
isolat yang termasuk kelompok ini berhasil hayati, karena memiliki sifat antagonis
diisolasi dari bagian ranting dan kulit batang terhadap beberapa jenis organisme pathogen
pada pohon kode 83 dan 98, sengon provenan pada tanaman. Seperti yang dilakukan oleh
Kepulauan Solomon. Jamur dari genus Arnold et al (2003) yang menggunakan
Colletotrichum juga diketahui sebagai jamur Xylaria untuk melawan Phytophthora yang
yang bersifat pathogen yang menyerang menjadi penyebab busuk daun pada tanaman
banyak tanaman. Jamur ini dikenal sebagai kakao.
jamur yang menyebabkan banyak kasus
penyakit antraknosa, seperti pada tanaman KESIMPULAN DAN SARAN
jarak pagar di perkebunan Cirata, Kabupaten 1. Kesimpulan
Bandung (Dwi L. et al., 2010) dan cabai besar Kapang endofit yang berhasil
di Bali (Sudirga, 2016). Isolat kode W18 diisolasi dari bagian tanaman daun, tangkai
teridentifikasi sebagai dari genus Nemania. daun, ranting dan kulit batang pohon
Isolat ini memiliki tekstur miselium seperti sengon provenan Kepulauan Solomon
kapas halus (silky and cottony) dan berwarna adalah sebanyak 26 isolat.
putih, memiliki hifa yang tak bersepta dan Berdasarkan hasil analisis
konidia yang berwar hialin. Pada penelitian menggunakan penanda molekuler ITS,
ini, Nemania ditemukan pada bagian kulit sebanyak 4 isolat (isolat W4, W15, W22,
batang pada pohon sengon kode 83. Belum dan W23) teridentifikasi sebagai genus
terlalu banyak hasil penelitian yang dilaporkan Lasiodiplodia, 4 isolat (isolat W1, W5, W9,
mengenai isolasi atau peran anggota genus ini dan W12) teridentifikasi sebagai famili
dari suatu tanaman. Nemania pernah Didymellaceae. 10 isolat (isolat W3, W6,
dilaporkan berhasil diisolasi dari daun jarum W7, W8, W10, W11, W14, W20, W21, dan
Pinus radiata di Australia (Prihatini, 2015), W28) teridentifikasi sebagai genus
dari tanaman tradisional China Cephalotaxus Phomopsis. 5 isolat (isolat W16, W19,
hainensis. W25, W26,dan W27) teridentifikasi sebagai
Isolat kode W17 teridentifikasi sebagai genus Colletotrichum. 1 isolat (isolat W18)
genus Xylaria. Karakteristik koloni isolat ini teridentifikasi sebagai genus Nemania. 1
sekilas nampak seperti genus Nemania, dengan isolat yang terakhir (W17) teridentifikasi
tekstur kapas halus (silky and cottony) serta sebagai genus Xylaria.
berwarna putih. Pada pengamatan mikroskopik 2. Saran
telihat hifa tak bersepta, dan ditemukan Diperlukan penelitian lebih lanjut
konidiospor berwarna hialin. Karakteristik guna mengetahui peran isolat kapang
tersebut serupa dengan hasil penilitan endofit pada tanaman sengon, sekaligus
Rodrigues et al. (1993), yaitu koloni Xylaria menggali potensi isolat kapang endofit
memiliki warna koloni putih, dengan tekstur sebagai agen biologis untuk melawan
halus seperti kapas, konodiospor pendek, organisme yang bersifat patogen pada
dengan warna hialin. Dalam penelitian ini, tanaman.
kapang ini diisolasi dari bagian kulit batang Diperlukannya penelitian lebih lanjut
pohon sengon provenan Kepulauan Solomon, dengan menggunakan sekuen rDNA lain,
kode pohon 83. Genus Xylaria merupakan agar kegiatan identifikasi isolat jamur
anggota dari famili Xylariaceae. Anggota endofit dapat mencapai tingkat spesies.
genus ini, bukan hanya ditemukan sebagai
jamur endofit, jamur ini juga memiliki peran
penting dalam proses pengembalian hara
tanah, yaitu sebagai dekomposer (Achmad et
al., 2013: 1). Anggota genus ini juga diketahui
memiliki kemampuan sebagai agen
Isolasi dan Identifikasi .... (Wahyu Nuryadi H, Anna Rakhmawati, Istiana Prihatini) 25
White TJ, Bruns T, Lee S, Taylor J. 1990. Timur, Indonesia. Jurnal Ilmu
Amplification and direct sequencing of Kehutanan Volume 1. Jember: Pusat
fungal ribosomal RNA genes for Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.
phylogenetics. In: PCR Protocols: a
Zhang, Ning et al. 2006. An Overview of the
guide to methods and applications.
Systematics of the Sordariomycetes
(Innis MA, Gelfand DH, Sninsky JJ,
Based on a Four-gene Phylogeny.
White TJ, eds). Academic Press, New America: The Mycological Soci
York, USA: 315–322.
Wiryadiputra, Soekadar. 2007. Epidemi
Penyakit Tumor pada Sengon di Jawa
Isolasi dan Identifikasi .... (Wahyu Nuryadi H, Anna Rakhmawati, Istiana Prihatini) 27