Anda di halaman 1dari 25

MEDIA PERTUMBUHAN 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Medium dibutuhkan untuk mengembangbiakkan mikroba yang

diperlukan suatu substrat. Sedangkan medium itu sendiri sebelum

digunakaan harus dalam keadaan steril artinya tidak ditumbuhi oleh mikroba

lain yang tidak diharapkan agar mikroba dapat tumbuh dan berkembangbiak

dengan baik di dalam medium, maka diperlukan syarat tertentu yang

diantaranya bahwa didalam medium harus terkandung semua unsur hara

yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroba kemudian

susunan makanannya, tekanan osmosis, derajar, keasaman (pH),

temperature, sterilisasi.

Media pertumbuhan adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran

nutrisi (nutrient) yang digunakan oleh suatu mikroorganisme untuk tumbuh

dan berkembangbiak pada media tersebut. Mikroorganisme memanfaatkan

nutrisi pada media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun

komponen sel-nya.

Perlu kita ketahui pembuatan media didasarkan pada fungsi,

komposisi media, dan konsistensinya. Oleh karena itu, dilakukan praktikum

ini untuk mengetahui cara pembuatan media pertumbuhan berupa NA, NB,

PDA dan PDB.

EVI APRIYANI AHMAD WALIUDIN


O1A116103
MEDIA PERTUMBUHAN 2

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah untuk mengetahui cara

pembuatan media pertumbuhan berupa Potato Dextrose Broth (PDB),

Nutrient Agar (NA), Nutrient Broth (NB) dan Tauge Ekstrak Agar (TEA).

B. Tujuan

Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan

media pertumbuhan berupa Potato Dextrose Broth (PDB), Nutrient Agar (NA),

Nutrient Broth (NB) dan Tauge Ekstrak Agar (TEA).

C. Manfaat

Manfaat praktikum ini adalah mahasiswa dapat mengetahui cara

pembuatan media pertumbuhan berupa Potato Dextrose Broth (PDB),

Nutrient Agar (NA), Nutrient Broth (NB) dan Tauge Ekstrak Agar (TEA).

EVI APRIYANI AHMAD WALIUDIN


O1A116103
MEDIA PERTUMBUHAN 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Mikrobiologi berasal dari kata yunani mikros yang artinya kecil atau

renik, bio yang artinya hidup atau kehidupan, dan logos artinya ilmu atau

pikiran. Jadi dapat dikatakan bahwa mikrobiologi ialah ilmu pengetahuan

tentang makhluk hidup yang kecil atau jasad-jasad renik. Istilah lain yang

digunakan selain makhluk hidup yang kecil atau renik ialah mikroorganisme,

mikroba. Jasad-jasad renik yang demikian kecilnya itu tidak dapat dilihat

dengan mata kita sendiri, kita baru dapat melihatnya dengan menggunakan

alat untuk memperbesar benda yang dilihat, alat tersebut dikenal dengan

nama mikroskop (Adam, 1992).

Media pertumbuhan mikroorganisme secara mikrobiologi adalah suatu

badan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan

mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan

nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun

komponen sel. Media biakan yang digunakan untuk menumbuhkan

mikroorganisme dalam bentuk padat, semi padat dan cair (Setya dan Putra,

2011).

Pembuatan media dilakukan dengan cara menyiapkan bahan-bahan

untuk medium yaitu dengan menimbang media Nutrient Agar (NA) sebanyak

2,3 g kemudian dilarutkan dengan aquades sebanyak 100 ml dalam

EVI APRIYANI AHMAD WALIUDIN


O1A116103
MEDIA PERTUMBUHAN 4

erlenmeyer kemudian ditutup dengan alumunium foil. Selanjutnya

dipanaskan dan diaduk menggunakan magnetik stirrer hingga mendidih.

Kemudian disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121°C dengan tekanan 15

Psi selama 15 menit. Kemudian dituang ke dalam cawan petri (Tittaley dkk.,

2014).

Nutrient broth dibuat dari campuran 0,5 g ekstrak ragi, 0,25 g pepton dan

0,25 g NaCl yang dilarutkan dalam 50 mL akuades pada erlenmeyer. Untuk

Nutrient agar dibuat dari campuran 0,5 g ekstrak ragi, 0,75 g pepton, 0,25 g

NaCl dan 1,5 g agar yang dilarutkan dalam akuades 150 mL pada erlenmeyer

(kurang lebih untuk 6 buah cawan petri berukuran diameter ±10 cm). Media

yang akan digunakan didinginkan terlebih dahulu sebelum digunakan

(Mulyadi dkk., 2012).

Sterilisasi dapat didefinisakn sebagai proses yang efektif untuk

membunuh atau menghilangkan agen menular (seperti jamur, bakteri, virus,

dan piron) dari permukaan peralatan, makanan, obat-obatan atau medium

kultur biologis. Sterilisasi penting adanya dalam sebuah kegiatan

laboratorium (Nikhilesh dkk., 2013).

Kegiatan sterilisasi merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka

mencegah dan menghindari kontaminasi, dan kegiatan ini hal mutlak yang

harus dilakukan dalam berbagai rangkaian kegiatan kultur in vitro. Sterilisasi

sangat menentukan keberhasilan dalam perbanyakan tanaman melalui

teknik ini. Kegiatan sterilisasi eksplan yang dilakukan bertujuan untuk

menghilangkan mikroorganisme yang kemungkinan terbawa saat

EVI APRIYANI AHMAD WALIUDIN


O1A116103
MEDIA PERTUMBUHAN 5

pengambilan eksplan dan ini berpotensi untuk terjadinya kontaminasi

( Shofiyani dan Neni, 2015).

Komponen media pertumbuhan diantaranya yaitu pepton, ekstrak

daging, bubuk agar dan ekstrak khamir. Pepton merupakan produk yang

dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung protein seperti kasein dan

gelatin. Berfungsi sebagai sumber utama nitrogen organik serta karbohidrat

dan vitamin yang menunjang pertumbuhan bakteri. Ekstrak daging sapi

berfungsi sebagai sumber karbohidrat, senyawa-senyawa nitrogenorganik,

vitamin larut air dan garam-garaman. Bubuk agar berfungsi sebagai pemadat

media. Ekstrak khamir sebagai sumber nitrogen dan karbon (Lestari dan

Triasih, 2017).

EVI APRIYANI AHMAD WALIUDIN


O1A116103
MEDIA PERTUMBUHAN 6

B. Uraian Bahan

1. Agar (Dirjen POM, 1979 : 74)

Nama resmi : Agar

Nama lain : Agar-agar

Pemerian : Tidak berbau atau bau lemah, berasa musilago pada

lidah.

Kelarutan : Tidak larut dalam air dingin, dan larut dalam air

mendidih.

Kegunaan : Sebagai bahan pemadat medium.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

2. Aquadest (Dirjen POM, 1979 : 96)

Nama resmi : Aqua Destillata

Nama lain : Air suling

RM / BM : H2O / 18,02

Rumus struktur :H–O-H

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak

berasa.

Kegunaan : Sebagai sumber nutrien mikroba dan pelarut medium.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

EVI APRIYANI AHMAD WALIUDIN


O1A116103
MEDIA PERTUMBUHAN 7

3. Dekstrosa (Dirjen POM, 1995 : halaman 300)

Nama resmi : Dextrosum

Sinonim : Glukosa, Dekstrosa

RM / BM : C6H12O6/180,16

Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk halus atau butiran

putih, tidak berbau, rasa manis.

Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam

air mendidih, agak sukar larut dalam etanol (95%).

Kegunaan : Sebagai sumber nutrient yang spesifik untuk mikroba

jamur.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

4. Ekstrak Beef (Dirjen POM, 1995 : 1152 )

Nama resmi : Beef Extract

Nama lain : Kaldu nabati, kaldu hewani, ekstrak beef

Pemerian : Berbau dan berasa pada lidah. Kaldu daging sapi

konsentrat diperoleh dengan mengekstraksi daging

sapi segar tanpa lemak, dengn cara merebus dalam air

dan menguapkan kaldu pada suhu rendah dalam

hampa udara sampai terbentuk residu kental

berbentuk pasta. Massa berbentuk pasta, berwarna

coklat kekuningan sampai coklat tua, bau dan rasa

seperti daging, sedikit asam.

EVI APRIYANI AHMAD WALIUDIN


O1A116103
MEDIA PERTUMBUHAN 8

Kelarutan : Larut dalam air dingin.

Kegunaan : Sumber protein untuk pertumbuhan mikroorganisme.

Penyimpanan : Simpan dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus

cahaya.

5. Pepton (Ditjen POM, 1979 : 721)

Nama resmi : Pepton

Nama lain : Pepton

Pemerian : Serbuk, kuning kemerahan sampai coklat, bau khas

tidak busuk.

Kelarutan : Larut dalam air, memberikan larutan berwarna coklat

kekuningan yang bereaksi asam.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

8. Kentang ( Solanum tuberosum )

a. Klasifikasi (Tjitrosoepomo, 2007)

Regnum : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub Divisio : Angiospermae

Class : Dicotyledoneae

Sub Class : Sympetalae

Ordo : Solanales

Familia : Solanaceae

Genus : Solanum

EVI APRIYANI AHMAD WALIUDIN


O1A116103
MEDIA PERTUMBUHAN 9

Species : Solanum tuberosum

Kegunaan : Untuk ekstraknya, sebagai sumber nutrient mikroba.

b. Morfologi (Tjitrosoepomo, 2007)

Bagian batang yang terletak dibawah permukaan tanah tumbuh daun-

daun kecil seperti sisik pada ketiak daun terdapat tunas ketiak yang dapat

tumbuh menjulur secara diageotropik. Buku-buku (internode) yang

memanjang dan melengkung pada bagian ujungnya disebut stolon. Umbi

Kentang merupakan bagian dari batang yang berfungsi sebagai tempat

menyimpan cadangan makanan serta untuk berproduksi. Tanaman Kentang

yang berasal dari umbi tidak terdapat akar utama tetapi hanya akar halus

atau akar serabut saja yang panjangnya dapat mencapai 60 cm. Dalam tanah

akar banyak terdapat pada kedalaman 20 cm.

EVI APRIYANI AHMAD WALIUDIN


O1A116103
MEDIA PERTUMBUHAN 10

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

1. Alat

No. Nama Alat Fungsi

1. Autoklaf Untuk mensterilkan berbagai macam

alat dan bahan yang digunakan dalam

mikrobiologi menggunakan uap air

panas bertekanan.

2. Batang Pengaduk untuk mengaduk zat atau medium di

dalam Erlenmeyer.

3. Gelas Kimia Untuk memanaskan larutan,

menghomogenkan bahan komposisi

media dan tempat penyimpanan

medium.

4. Gelas ukur Untuk sterilisasi panas dan

mempertahankan sterilisasi ruang

inokulasi, isolasi dan transfer mikroba.

5. Hot Plate Untuk memanaskan bahan-bahan baik

berupa cairan atau padatan .

6. Labu Erlenmeyer Sebagai wadah larutan, bahan atau

EVI APRIYANI AHMAD WALIUDIN


O1A116103
MEDIA PERTUMBUHAN 11

cairan.

7. Sendok Tanduk Untuk mengambil bahan dengan

menyendok, biasanya berupa serbuk.

8. Timbangan Analitik Untuk menimbang bahan agar sesuai

dengan komposisi yang diinginkan.

2. Bahan

No. Nama Bahan Fungsi

1. Agar Pemadat medium pertumbuhan

2. Aluminium Foil Menutup bagian/celah terbuka dan

menghindarkan kontaminasi

3. Aquadest Pelarut

4. Dekstrosa Sumber nutrisi mikroba

5. Daging sapi Sebagai bahan untuk membuat ekstrak

daging dan sumber nutrisi mikroba

6. Kapas Bahan pembuat pocongan/penutup

Erlenmeyer

7. Kasa Bahan pembuat pocongan

(membungkus kapas)

8. Kentang Sumber nutrisi mikroba

9. Pepton Bahan membuat medium sintetik dan

sumber nutrisi mikroba

EVI APRIYANI AHMAD WALIUDIN


O1A116103
MEDIA PERTUMBUHAN 12

10. Plastik Warp Menutup bagian atas pada Erlenmeyer

11. Tauge Bahan dasar pembuatan ekstrak tauge

dan sumber nutrisi mikroba

12. Tisu Untuk membersihkan

EVI APRIYANI AHMAD WALIUDIN


O1A116103
MEDIA PERTUMBUHAN 13

B. Prosedur Kerja

1. Pembuatan Media Nutrient Agar (NA) Sintetik

Cara kerja dari pembuatan media NA sintetik ini adalah :


Nutrien Agar

- Disiapkan alat dan bahan.

- Ditimbang komponen media dengan menggunakan

timbangan analitik sebanyak 1,4 gram

- Diukur aquadest sebesar 50 ml dengan menggunakan

gelas ukur.

- Dilarutkan bahan dalam aquadest menggunakan gelas

kimia.

- Dipanaskan dan diaduk secara konstan larutan bahan di

atas electro mantel / hot plate & stirrer .

- Didinginkan larutan dan dimasukkan larutan ke dalam

labu Erlenmeyer.

- Ditutup bagian mulut erlenmeyer menggunakan kapas,

kain kasa, dan plastic wrap.

- Disterilkan media dalam autoklaf pada suhu 1210 C

selama 15 menit.

- Diamati warna dan konsistensi media.

Hasil pengamatan ?

EVI APRIYANI AHMAD WALIUDIN


O1A116103
MEDIA PERTUMBUHAN 14

2. Pembuatan Media Nutrient Agar (NA) Non Sintetik

Cara kerja dari pembuatan media NA non sintetik ini adalah :


Nutrien Agar

- Disiapkan alat dan bahan.

- Ditimbang komponen medium dengan menggunakan

timbangan analitik sesuai komposisi berikut : beef

extract 0,3 gram dan agar 1,5 gram.

- Diukur aquades yang akan digunakan sebesar 100 ml

menggunakan gelas ukur.

- Dibagi akuades menjadi dua bagian, yakni 30 ml dan

70 ml. Aquades 30 ml digunakan untuk melarutkan

beef extract dan aquadest 70 ml digunakan untuk

melarutkan agar.

- Dilarutkan beef extract pada gelas kimia dan

diletakkan di atas electromantel. Dibiarkan hingga

mendidih dan terjadi perubahan warna

- Dilarutkan agar pada gelas kimia dan diletakkan di

atas electromantel. Diaduk secara konstan hingga

mendidih.

- Disaring larutan beef extract menggunakan kertas

saring untuk diambil kaldunya.

- Dimasukkan larutan beef extract kedalam larutan agar

dan diaduk sampai homogen.

EVI APRIYANI AHMAD WALIUDIN


O1A116103
MEDIA PERTUMBUHAN 15

- Dimasukkan media ke dalam labu Erlenmeyer dan

ditutup bagian mulutnya menggunakan kapas, kain

kasa, dan plastic wrap.

- Disterilkan media pada autoklaf pada suhu 1210C

selama 15 menit.

- Diamati warna dan konsistensi media

Hasil pengamatan ?

3. Pembuatan Media Nutrient Broth (NB) Sintetik

Cara kerja dari pembuatan media NB sintetik ini adalah :


Nutrien Broth

- Disiapkan alat dan bahan.

- Ditimbang komponen media dengan menggunakan

timbangan analitik sebanyak 0,65 gram

- ukur aquadest sebesar 50 ml dengan menggunakan

gelas ukur.

- Dilarutkan bahan dalam aquadest menggunakan

gelas kimia.

- Dipanaskan dan diaduk secara konstan larutan bahan

di atas electro mantel / hot plate & stirrer .

- Didinginkan larutan dan dimasukkan larutan ke

dalam labu erlenmeyer.

- Ditutup bagian mulut erlenmeyer menggunakan

EVI APRIYANI AHMAD WALIUDIN


O1A116103
MEDIA PERTUMBUHAN 16

kapas, kain kasa, dan plastic wrap.

- Disterilkan media dalam autoklaf pada suhu 1210 C

selama 15 menit.

- Diamati warna dan konsistensi media.

Hasil pengamatan ?

4. Pembuatan Media Nutrient Broth (NB) Non Sintetik

Cara kerja dari pembuatan media NB non sintetik ini adalah :


Nutrien Broth

- Disiapkan alat dan bahan.

- Ditimbang komponen medium dengan menggunakan

timbangan analitik sesuai komposisi berikut : beef

extract 0,3 gram.

- Diukur aquades yang akan digunakan sebesar 100 ml

menggunakan gelas ukur.

- Dilarutkan beef extract pada gelas kimia dan diaduk.

- Dimasukkan media ke dalam labu Erlenmeyer dan

dicukupkan voumenya dengan aquadest sampai 100

ml.

- Ditutup bagian mulut labu erlenmeyer menggunakan

kapas, kain kasa, dan plastic wrap.

- Disterilkan media pada autoklaf pada suhu 1210C

selama 15 menit.

EVI APRIYANI AHMAD WALIUDIN


O1A116103
MEDIA PERTUMBUHAN 17

- Diamati warna dan konsistensi media.

Hasil pengamatan ?

5. Pembuatan Media Potato Dextrose Broth (PDB) Nonsintetik

Cara kerja dari pembuatan media PDB Nonsintetik ini adalah :


Potato Dextrosa Broth

- Disiapkan alat dan bahan.

- Ditimbang kentang sebanyak 20 gram (telah dikupas,

dibersihkan dan dipotong kecil-kecil).

- Diukur aquadest sebesar 100 ml dengan menggunakan

gelas ukur.

- Dimasukan aquadest dalam gelas kimia, kemudian

kentang dan 2 gram dextrosa.

- Dipanaskan dan diaduk secara konstan larutan bahan di

atas electro mantel / hot plate & stirrer .

- Didinginkan larutan dan dimasukkan larutan ke dalam

labu erlenmeyer.

- Ditutup bagian mulut erlenmeyer menggunakan kapas,

kain kasa, dan plastic wrap.

- Disterilkan media dalam autoklaf pada suhu 1210 C

selama 15 menit.

- Diamati warna dan konsistensi media.

Hasil pengamatan ?

EVI APRIYANI AHMAD WALIUDIN


O1A116103
MEDIA PERTUMBUHAN 18

6. Pembuatan Media Tauge Ekstrak Agar (TEA) Non Sintetik

Cara kerja dari pembuatan media TEA non sintetik ini adalah :
Tauge Ekstrak Agar

- Disiapkan alat dan bahan.

- Ditimbang tauge sebanyak 20 gram

- Diukur aquadest sebesar 100 ml dengan menggunakan

gelas ukur.

- Dimasukan aquadest dalam gelas kimia, kemudian

tauge.

- Dipanaskan dan diaduk secara konstan larutan bahan di

atas electro mantel / hot plate & stirrer .

- Didinginkan larutan dan dimasukkan larutan ke dalam

labu erlenmeyer.

- Ditutup bagian mulut erlenmeyer menggunakan kapas,

kain kasa, dan plastic wrap.

- Disterilkan media dalam autoklaf pada suhu 1210 C

selama 15 menit.

- Diamati warna dan konsistensi media.

Hasil pengamatan ?

EVI APRIYANI AHMAD WALIUDIN


O1A116103
MEDIA PERTUMBUHAN 19

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Gambar Hasil Pengamatan

No. Media Fungsi

1. PDB Non Sintetik Sebagai media pertumbuhan

kapang.

2. NB Sintetik Sebagai media pertumbuhan

bakteri.

3. NB Buatan Sebagai media pertumbuhan

bakteri.

4. TEA Sebagai media pertumbuhan

bakteri.

EVI APRIYANI AHMAD WALIUDIN


O1A116103
MEDIA PERTUMBUHAN 20

5. NA Buatan Sebagai media pertumbuhan

bakteri.

6. NA Sintetik Sebagai media pertumbuhan

bakteri.

EVI APRIYANI AHMAD WALIUDIN


O1A116103
MEDIA PERTUMBUHAN 21

B. Pembahasan

Medium merupakan suatu bahan yang mengandung nutrisi yang

digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme. Media selain berfungsi

sebagai tempat pembiakan mikroba, juga berfungsi untuk isolasi mikroba,

memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah

mikroba. Media yang baik haruslah memenuhi beberapa persyaratan

tertentu agar mikroorganisme yang terdapat dalam medium tersebut dapat

tumbuh dan berkembang biak dengan baik. Persyaratan yang dimaksud

antara lain yaitu unsur-unsur hara yang diperlukan mikroorganisme

haruslah terdapat dalam media tersebut untuk petumbuhan dan

perkembangan mikroorganisme, media harus mempunyai tekanan osmosis,

tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba dan

media haruslah dalam keadaan steril maksudnya tidak ditumbuhi oleh

mikroorganisme jenis lain.

Medium, berdasarkan bentuknya terbagi menjadi tiga macam yaitu

medium cair, medium setengah padat dan medium padat. Perbedaan yang

paling utama dari ketiga macam medium tersebut yaitu ada tidaknya bahan

pemadat. Medium setengah padat dan medium padat menggunakan bahan

pemadat sedangkan medium cair tidak menggunakan bahan pemadat. Bahan

pemadat yang digunakan dapat berupa amilum, gelatin, selulosa, dan agar-

agar. Dikatakan media setengah pada karena penambahan zat pemadatnya

hanya 50% atau kurang dari yang seharusnya.

EVI APRIYANI AHMAD WALIUDIN


O1A116103
MEDIA PERTUMBUHAN 22

Pembuatan suatu medium, harus dipenuhi semua kubutuhan yang

diperlukan oleh mikroba untuk dapat tumbuh, baik bakteri maupun

kapang/khamir dan harus disesuaikan dengan jenis mikroba yang akan

ditumbuhkan seperti medium padat umumnya digunakan untuk

pertumbuhan bakteri sedangkan medium cair umumnya untuk pertumbuhan

bakteri coliform. Medium padat juga dapat digunakan untuk menumbuhkan

kapang/khamir, misalnya PDA. Selain kandungan itu, factor lain yang perlu

diperhatikan adalah kondisi steril. Alat maupun medium yang akan

digunakan untuk menumbuhkan mikroba harus disterilkan terlebih dahulu

dalam autoklaf agar tidak ditumbuhi oleh mikroba lain yang tidak

diharapkan. Sterilisasi dengan menggunakan autoklaf dilakukan pada suhu

121 0C selama ± 15 menit. Karena pada suhu ini mikroba akan mengalami

denaturasi atau koagulasi, sehingga mikroba yang tidak diharapkan tersebut

akan mati.

Medium yang digunakan dalam percobaan ini adalah Nutrient Agar

(NA), Nutrient Broth (NB), Tauge Ekstrak Agar (TEA) dan Potato Dextrosa

Broth (PDB). Nutrient Agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk

padat, yang merupakan perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-

senyawa kimia. NA dibuat dari campuran ekstrak daging, ekstrak ragi dan

peptone dengan menggunakan agar sebagai pemadat. Dalam hal ini agar

digunakan sebagai pemadat, karena sifatnya yang mudah membeku dan

mengandung karbohidrat yang berupa galaktam sehingga tidak mudah

diuraikan oleh mikroorganisme. Ekstrak beef, ekstrak ragi dan pepton

EVI APRIYANI AHMAD WALIUDIN


O1A116103
MEDIA PERTUMBUHAN 23

digunakan sebagai bahan dasar karena merupakan sumber protein, nitrogen,

vitamin serta karbohidrat yang sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme

untuk tumbuh dan berkembang.

Nutrient Agar (NA) adalah medium umum untuk uji air dan produk

dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari

mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme

heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak

beef, pepton, dan agar. Na merupakan salah satu media yang umum

digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage,

produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel

pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni.

Nutrient Broth (NB) adalah medium yang berbentuk cair dengan

bahan dasar yang sama dengan Nutrient Agar, akan tetapi tidak mengadung

agar itulah sebabnya NB berbentuk cair. Medium Nutrient Broth (NB)

merupakan medium yang berwarna kuning yang memiliki konsistensi yang

cair dimana medium ini berasal dari sintetik dan memiliki kegunaan sebagai

medium untuk menumbuhkan bakteri sama seperti medium NA.

Medium PDB (Potato Dekstrosa Broth) berdasarkan susunannya

merupakan medium organik semi alamiah atau semi sintetis sebab terdiri

dari bahan alamiah yang ditambah dengan senyawa kimia. Berdasarkan

konsistensinya merupakan medium padat karena mengandung agar yang

memadatkan medium serta kegunaannya merupakan medium untuk

pertumbuhan jamur. Medium PDB terdiri dari kentang yang berfungsi

EVI APRIYANI AHMAD WALIUDIN


O1A116103
MEDIA PERTUMBUHAN 24

sebagai sumber energi, nitrogen organik, karbon dan vitamin, dekstrosa

sebagai sumber karbon, agar sebagai bahan pemadat medium dan akuades

sebagai pelarut untuk menghomogenkan medium dan sumber O2. Tauge

Ekstrak Agar (TEA) dibuat dari tauge yang telah dibersihkan dan ditimbang

sebanyak 20 gram kemudian dipanaskan dengan akuades diatas

elektromantel.

Pembuatan medium-medium tersebut sudah dihitung sesuai

kebutuhan, lalu ditimbang dengan neraca analitik agar lebih teliti. Media

yang telah ditimbang kemudian masing-masing dilarutkan dalam 100 ml

akuades. Untuk mendapatkan larutan yang homogen, maka selanjutnya

dilakukan pemanasan dalam hot plate, agar larutan yang dibuat benar-benar

homogen. Selanjutnya setelah homogen dan dingin, media-media tersebut

disterilkan dalam autoclave dengan suhu 121o C selama ± 15 menit.

Sterilisasi adalah suatu cara untuk mematikan mikroba melalui proses

pemanasan dan tekanan yang tinggi. Hal ini dilakukan agar pada media yang

kita buat tidak ditumbuhi oleh mikroba-mikroba selain dari mikroorganisme

yang ingin kita tumbuhkan.

EVI APRIYANI AHMAD WALIUDIN


O1A116103
MEDIA PERTUMBUHAN 25

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

Medium Nutrient Agar (NA) berwarna kuning keruh, berfungsi sebagai media

pertumbuhan bakteri. Medium Nutrient Both (NB) berwarna kuning bening,

berfungsi sebagai media pertumbuhan bakteri. Medium Potato Dextrose Agar

(PDB) berwarna kuning keruh, berfungsi sebagai media pertumbuhan jamur.

Tauge Ekstrak Agar (TEA) berwarna kuning keruh berfungsi sebagai tempar

pertumbuhan bakteri.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan yaitu agar praktikan lebih berhati-hati dalam

penggunaan alat dan bahan selama praktikum untuk meminimalisir

kesalahan dan memperoleh hasil yang lebih baik.

EVI APRIYANI AHMAD WALIUDIN


O1A116103

Anda mungkin juga menyukai