Anda di halaman 1dari 10

Alodokter | Informasi Kesehatan Terlengkap dan

Terpercaya
Login | Daftar

 Penyakit A-Z
o Virus
o Kanker
o Jantung
o Otak
o Psikologi
o Defisiensi
o Infeksi
o Mata
o Pencernaan
o Semua Penyakit
 Obat A-Z
 Cari Dokter
 Cari Rumah Sakit
 Tanya Dokter

Diazepam

Pengertian Diazepam
Diazepam adalah salah satu jenis obat benzodiazepine yang dapat memengaruhi sistem saraf otak
dan memberikan efek penenang. Diazepam bekerja dengan cara mempengaruhi neurotransmiter,
yang berfungsi memancarkan sinyal ke sel otak. Obat ini digunakan untuk mengatasi gangguan
kecemasan, insomnia, kejang-kejang, gejala putus alkohol akut, serta digunakan sebagai obat
bius sebelum operasi.
Diazepam tidak disarankan untuk digunakan secara jangka panjang, dan maksimal umumnya
hanya sekitar 4 minggu. Efek obat ini bisa bertahan selama beberapa jam atau bahkan beberapa
hari setelah dikonsumsi.

Merek dagang: Prozepam, Valdimex, Trazep, Valisanbe

Tentang Diazepam

Golongan Benzodiazepine
Kategori Obat resep
 Gangguan kecemasan
 Insomnia
 Melemaskan otot kejang
Manfaat  Kejang karena epilepsi atau kejang demam
 Gejala putus alkohol
 Anestesi

Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak


Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia,
Kategori kehamilan
tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari
dan menyusui
risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.
Bentuk obat Tablet, sirop, suntik, supositorial rektal (lewat dubur)
Nama lain Valium

Peringatan:

 Jangan menggunakan diazepam dalam jangka panjang untuk menghindari ketagihan,


kecanduan, dan juga efek kebal terhadap obat ini.
 Hindari mengonsumsi minuman beralkohol selama pengobatan karena berpotensi
meningkatkan efek sedatif dari obat.
 Diazepam dapat mengakibatkan rasa kantuk, pusing, dan penglihatan kabur. Usahakan
jangan mengemudi atau mengoperasikan alat berat saat mengonsumsi obat ini.
 Harap berhati-hati bagi pecandu narkoba dan alkohol, penderita gangguan pernapasan,
gangguan ginjal, gangguan hati, gangguan mental, kelainan pada darah, glaukoma, dan
myasthenia gravis.
 Temui dokter jika mengalami perubahan pola pikir atau perilaku. Obat ini bisa
menyebabkan kebingungan, halusinasi, dan bahkan keinginan untuk bunuh diri.
 Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Dosis Diazepam

Taatilah selalu anjuran dari dokter dalam menggunakan diazepam. Berikut ini adalah dosis
diazepam secara umum untuk orang dewasa dan anak-anak:

Tujuan Dosis
Anak: 1-2,5 mg/hari. Dosis dapat dinaikkan
secara perlahan jika diperlukan.Dewasa: 2 mg
Meredakan kecemasan
tiga kali sehari. Dosis maksimal adalah 30
mg/hari.
Anak: 2-40 mg/hari yang dibagi ke dalam
beberapa dosis sesuai dengan anjuran
dokter.Dewasa: 2-15 mg/hari yang dibagi ke
Mengatasi kejang otot atau myasthenia gravis dalam beberapa dosis sesuai dengan anjuran
dokter. Jika diperlukan, dosis dapat dinaikkan
hingga 60 mg/hari, khususnya bagi penderita
kondisi parah seperti celebral palsy.
Dewasa: 2-60 mg/hari yang dibagi ke dalam
Mengatasi kejang-kejang
beberapa dosis sesuai dengan anjuran dokter.
Dewasa: 5-20 mg setiap 2-4 jam sekali. Dosis
Mengobati gejala putus alkohol akut dapat dinaikkan atau dikurangi sesuai anjuran
dokter.
Anak: 1-2,5 mg tiga sampai empat kali sehari.
Mengobati insomnia Dosis dapat dinaikkan sesuai
keperluan.Dewasa: 5-15 mg sebelum tidur.
Sebagai anestesi pra-operasi Anak: 0,1-0,2 mg/kg.Dewasa: 0,1-0,2 mg/kg.
Bagi lansia, dosis akan disesuaikan dengan kondisi tubuh dan penyakit yang dialami. Umumnya,
dosis untuk mereka adalah setengah dari dosis orang dewasa.

Untuk diazepam dalam bentuk suntik atau supositoria rektal, dokter akan menyesuaikannya
dengan kondisi pasien di rumah sakit.

Menggunakan Diazepam dengan Benar

Diazepam dalam bentuk oral dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Jika Anda
mengonsumsi diazepam untuk mengatasi insomnia, konsumsilah obat ini sebelum tidur.

Dosis diazepam biasanya akan diturunkan oleh dokter secara perlahan-lahan sebelum dihentikan
total. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya gejala putus obat.

Jika Anda yang lupa mengonsumsi diazepam, disarankan untuk segera melakukannya jika jeda
dengan jadwal konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan
menggandakan dosis.

Hindari konsumsi grapefruit untuk menghindari potensi terjadinya efek samping saat dalam
pengobatan menggunakan diazepam.

Interaksi Obat

Berikut ini adalah beberapa risiko yang mungkin terjadi jika menggunakan diazepam bersamaan
dengan obat-obatan tertentu, di antaranya:

 Dapat meningkatkan efek depresan terhadap sistem saraf pusat dengan penggunaan
bersama obat antiviral (seperti amprenavir dan ritonavir), obat anestesi, narkotika
analgesik, antidepresan, antipsikotik, ansiolitik, antiepileptik, antihistamine,
antihipertensi, obat relaksan otot (misalnya tizanidine atau baclofen) dan nabilone.
 Pengeluaran obat diazepam dari dalam tubuh akan menurun apabila dikonsumsi dengan
antibiotik yang dapat mempengaruhi kerja enzim hati (misalnya isoniazid dan
erythromycin), kontrasepsi oral, cimetidine, dan omeprazole. Di sisi lain, obat antibiotik
yang dikenal sebagai perangsang enzim hati (misalnya rifampicin) dapat meningkatkan
pengeluaran obat dari dalam tubuh.
 Dapat menekan pengeluaran obat digoxin dari dalam tubuh.
 Meningkatkan kadar obat dalam darah jika dikonsumsi bersamaan dengan disulfiram.
 Berpotensi menyebabkan perburukan yang bersifat sementara pada penyakit Parkinson
jika dikonsumsi bersamaan dengan levodopa.
 Dapat mengurangi efek terapi dari teofilin.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Diazepam

Reaksi seseorang terhadap sebuah obat dapat berbeda-beda. Beberapa efek samping yang umum
terjadi dalam penggunaan diazepam adalah:
 Mengantuk atau pusing.
 Lemas.
 Gangguan fungsi koordinasi atau keseimbangan.
 Penglihatan kabur.
 Sakit kepala.
 Mudah lupa dan merasa bingung.
 Bersikap agresif.

Jika terjadi efek samping secara berkepanjangan atau Anda mengalami efek samping yang parah
setelah menggunakan diazepam, seperti reaksi alergi, gejala infeksi, berhalusinasi, kesulitan
berbicara atau menggerakan tubuh, tubuh menguning atau kesulitan berkemih, segera temui
dokter atau pergi ke rumah sakit terdekat agar cepat ditangani. Jangan mengonsumsi diazepam
lebih dari yang dianjurkan karena overdosis yang ditimbulkannya dapat berakibat fatal.

Lihat lebih lanjut mengenai:

 Epilepsi
 Gangguan Kecemasan Sosial
 Gangguan Tidur

Artikel Terkait

Kesehatan

Jenis Obat Tidur dan Dampaknya Terhadap Kesehatan


Kesehatan

Obat Bius, si Penghilang Rasa Sakit

Keluarga

Tenang Melahirkan dengan Hypnobirthing

Keluarga

Pertolongan Pertama saat Melihat Si Kecil Kejang Demam


Kesehatan

Kenali Macam-Macam Anestesi dan Efek Sampingnya

Lebih Lanjut

Dokter Terkait

dr. Baihaki, Sp.An

Dokter Anestesi


dr. Herald H. Napitupulu, Sp.An (K)

Dokter Anestesi

dr. Danardi Sosrosumihardjo, Sp.KJ(K)

Dokter Jiwa

Mulai Dari Rp 400.000

Ingin bertanya kepada dokter?

Atau ingin berbagi pengalamanmu?

Tanya
Diskusi Terkait

Ingin bertanya kepada dokter? Atau ingin berbagi pengalamanmu?

Tanya Dokter

penyebab dan mengatasi kejang pada anak

By Neng Fhybhy

Siang dok, anak saya afiqah umur 2th10bln kemarin habis paska op TOF dan skrg dokter
RS berikam obat depaken krn ada riwayat

 1 Balasan

6 hari yang lalu

Dijawab oleh Dokter

penyebab dan mengatasi kejang disertai demam pada anak

By ErNa

Slamat pg dok, sya mau bertanya kalo anak sekali sudah mengalami kejang, apa bsa
kejang lagi disaat demam

 1 Balasan

7 hari yang lalu

Dijawab oleh Dokter

akibat tidak minum obat saat pengobatan epilepsi


By Andi Chan

Malam dok saya berumur 16 tahun saya masih pelajar smk . Saya menderita penyakit
epilepsi. Yang mau saya tanyakan apakah karna tidak

 1 Balasan

7 hari yang lalu

Dijawab oleh Dokter

Lebih Lanjut

 Kesehatan
 Hidup Sehat
 Keluarga




 Tentang Kami
 Apakah anda seorang dokter?
 Advertise with us
 Syarat dan Ketentuan
 Privasi
 Kontak Kami
 Karir

© 2016 Alodokter.com All Rights Reserved...

Anda mungkin juga menyukai