Terpercaya
Login | Daftar
Penyakit A-Z
o Virus
o Kanker
o Jantung
o Otak
o Psikologi
o Defisiensi
o Infeksi
o Mata
o Pencernaan
o Semua Penyakit
Obat A-Z
Cari Dokter
Cari Rumah Sakit
Tanya Dokter
Diazepam
Pengertian Diazepam
Diazepam adalah salah satu jenis obat benzodiazepine yang dapat memengaruhi sistem saraf otak
dan memberikan efek penenang. Diazepam bekerja dengan cara mempengaruhi neurotransmiter,
yang berfungsi memancarkan sinyal ke sel otak. Obat ini digunakan untuk mengatasi gangguan
kecemasan, insomnia, kejang-kejang, gejala putus alkohol akut, serta digunakan sebagai obat
bius sebelum operasi.
Diazepam tidak disarankan untuk digunakan secara jangka panjang, dan maksimal umumnya
hanya sekitar 4 minggu. Efek obat ini bisa bertahan selama beberapa jam atau bahkan beberapa
hari setelah dikonsumsi.
Tentang Diazepam
Golongan Benzodiazepine
Kategori Obat resep
Gangguan kecemasan
Insomnia
Melemaskan otot kejang
Manfaat Kejang karena epilepsi atau kejang demam
Gejala putus alkohol
Anestesi
Peringatan:
Dosis Diazepam
Taatilah selalu anjuran dari dokter dalam menggunakan diazepam. Berikut ini adalah dosis
diazepam secara umum untuk orang dewasa dan anak-anak:
Tujuan Dosis
Anak: 1-2,5 mg/hari. Dosis dapat dinaikkan
secara perlahan jika diperlukan.Dewasa: 2 mg
Meredakan kecemasan
tiga kali sehari. Dosis maksimal adalah 30
mg/hari.
Anak: 2-40 mg/hari yang dibagi ke dalam
beberapa dosis sesuai dengan anjuran
dokter.Dewasa: 2-15 mg/hari yang dibagi ke
Mengatasi kejang otot atau myasthenia gravis dalam beberapa dosis sesuai dengan anjuran
dokter. Jika diperlukan, dosis dapat dinaikkan
hingga 60 mg/hari, khususnya bagi penderita
kondisi parah seperti celebral palsy.
Dewasa: 2-60 mg/hari yang dibagi ke dalam
Mengatasi kejang-kejang
beberapa dosis sesuai dengan anjuran dokter.
Dewasa: 5-20 mg setiap 2-4 jam sekali. Dosis
Mengobati gejala putus alkohol akut dapat dinaikkan atau dikurangi sesuai anjuran
dokter.
Anak: 1-2,5 mg tiga sampai empat kali sehari.
Mengobati insomnia Dosis dapat dinaikkan sesuai
keperluan.Dewasa: 5-15 mg sebelum tidur.
Sebagai anestesi pra-operasi Anak: 0,1-0,2 mg/kg.Dewasa: 0,1-0,2 mg/kg.
Bagi lansia, dosis akan disesuaikan dengan kondisi tubuh dan penyakit yang dialami. Umumnya,
dosis untuk mereka adalah setengah dari dosis orang dewasa.
Untuk diazepam dalam bentuk suntik atau supositoria rektal, dokter akan menyesuaikannya
dengan kondisi pasien di rumah sakit.
Diazepam dalam bentuk oral dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Jika Anda
mengonsumsi diazepam untuk mengatasi insomnia, konsumsilah obat ini sebelum tidur.
Dosis diazepam biasanya akan diturunkan oleh dokter secara perlahan-lahan sebelum dihentikan
total. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya gejala putus obat.
Jika Anda yang lupa mengonsumsi diazepam, disarankan untuk segera melakukannya jika jeda
dengan jadwal konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan
menggandakan dosis.
Hindari konsumsi grapefruit untuk menghindari potensi terjadinya efek samping saat dalam
pengobatan menggunakan diazepam.
Interaksi Obat
Berikut ini adalah beberapa risiko yang mungkin terjadi jika menggunakan diazepam bersamaan
dengan obat-obatan tertentu, di antaranya:
Dapat meningkatkan efek depresan terhadap sistem saraf pusat dengan penggunaan
bersama obat antiviral (seperti amprenavir dan ritonavir), obat anestesi, narkotika
analgesik, antidepresan, antipsikotik, ansiolitik, antiepileptik, antihistamine,
antihipertensi, obat relaksan otot (misalnya tizanidine atau baclofen) dan nabilone.
Pengeluaran obat diazepam dari dalam tubuh akan menurun apabila dikonsumsi dengan
antibiotik yang dapat mempengaruhi kerja enzim hati (misalnya isoniazid dan
erythromycin), kontrasepsi oral, cimetidine, dan omeprazole. Di sisi lain, obat antibiotik
yang dikenal sebagai perangsang enzim hati (misalnya rifampicin) dapat meningkatkan
pengeluaran obat dari dalam tubuh.
Dapat menekan pengeluaran obat digoxin dari dalam tubuh.
Meningkatkan kadar obat dalam darah jika dikonsumsi bersamaan dengan disulfiram.
Berpotensi menyebabkan perburukan yang bersifat sementara pada penyakit Parkinson
jika dikonsumsi bersamaan dengan levodopa.
Dapat mengurangi efek terapi dari teofilin.
Reaksi seseorang terhadap sebuah obat dapat berbeda-beda. Beberapa efek samping yang umum
terjadi dalam penggunaan diazepam adalah:
Mengantuk atau pusing.
Lemas.
Gangguan fungsi koordinasi atau keseimbangan.
Penglihatan kabur.
Sakit kepala.
Mudah lupa dan merasa bingung.
Bersikap agresif.
Jika terjadi efek samping secara berkepanjangan atau Anda mengalami efek samping yang parah
setelah menggunakan diazepam, seperti reaksi alergi, gejala infeksi, berhalusinasi, kesulitan
berbicara atau menggerakan tubuh, tubuh menguning atau kesulitan berkemih, segera temui
dokter atau pergi ke rumah sakit terdekat agar cepat ditangani. Jangan mengonsumsi diazepam
lebih dari yang dianjurkan karena overdosis yang ditimbulkannya dapat berakibat fatal.
Epilepsi
Gangguan Kecemasan Sosial
Gangguan Tidur
Artikel Terkait
Kesehatan
Kesehatan
Keluarga
Keluarga
Kesehatan
Lebih Lanjut
Dokter Terkait
Dokter Anestesi
dr. Herald H. Napitupulu, Sp.An (K)
Dokter Anestesi
Dokter Jiwa
Tanya
Diskusi Terkait
Tanya Dokter
By Neng Fhybhy
Siang dok, anak saya afiqah umur 2th10bln kemarin habis paska op TOF dan skrg dokter
RS berikam obat depaken krn ada riwayat
1 Balasan
By ErNa
Slamat pg dok, sya mau bertanya kalo anak sekali sudah mengalami kejang, apa bsa
kejang lagi disaat demam
1 Balasan
Malam dok saya berumur 16 tahun saya masih pelajar smk . Saya menderita penyakit
epilepsi. Yang mau saya tanyakan apakah karna tidak
1 Balasan
Lebih Lanjut
Kesehatan
Hidup Sehat
Keluarga
Tentang Kami
Apakah anda seorang dokter?
Advertise with us
Syarat dan Ketentuan
Privasi
Kontak Kami
Karir